KELAS XII IPA DAN IPS SMA NEGERI 2 TEMANGGUN TAHUN 2022
Oleh : Husni Mubarrok, S.Pd.I
PENDAHULUAN
Kehidupan pasti akan menemui tentang ajal. Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput kita.
Sebagai orang muslim tentunya kita sudah tahu bahwa di dalam rukun iman, pada iman yang
kelima yaitu kita di suruh iman kepada hari kiamat. Dalam menghadapai hari kiamat ini,
tentunya kita harus mempersiapkan bekal. Karena kita tidak tahu kapan hari kiamat itu akan
datang, sehingga kita perlu mempersiapakan terlebih dahulu.
Dalam memperbincangkan hari kiamat ini tentunya kita harus mengetahui tanda-tandanya.
Baik yang sughra maupun yang kubra. Dalam berbagai literatur kita sering menemukan
tentang tanda-tanda kiamat kubra, tetapi kita jarang menemukan literatur yang membahas
tentang kiamat sughra. Dalam penjelasan di bawah ini ada beberapa hadis yang akan
membahas tentang tanda-tanda kiamat sughra supaya kita mewaspadai dan mempersiapakan
diri menghadpi dunia ini yang sebenarnya sudah mendekati kiamat.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kiamat
Kiamat adalah suatu peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya. Tak ada yang bisa
selamat dari peristiwa ini, semua mahkluk ciptaannya manusia, hewan, jin, syetan, malaikat
dan alam seisinya akan binasa. Dan gambaan terjadinya kiamat terdapat dalam banyak ayat
dalam al-Quran. Contohnya saja dalam Surat Al-Zalzalah
﴾٢﴿ ض أَثْقَالَ َها ِ ﴾ َوأ َ ْخ َر َج١﴿ ض ِز ْلزَ الَ َها
ُ ت ْٱْل َ ْر ِ َِإذَا ُز ْل ِزل
ُ ت ْٱْل َ ْر
Artinya : Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat (1). dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya (2).[1]
Pada keterangan ayat di atas bahwa bumi ini akan di goncangkan dengan gonjangan yang
sangat dahsyat. Bumi ini bagaikan anai-anai yang diterbangkan dengan tidak ada yang
mengaturnya sehingga terjadi tumbukan antara planet, galaksi dll. Memang belum ada yang
mengalami tentang keadaan kiamat, tetapi gambaran tentang kiamat ini disinggung banyak
dalam ayat-ayat Al-Quran supaya kita hati-hati dan mempersiapkan diri dalam
menghadapinya.
Kiamat dalam pembahsannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat sughra dan kiamat kubra.
Kiamat sughra atau kiamat kecil dimana pada kiamat ini yang mengalami kehancuran itu
sebagian kecil orang, sekelompok orang, biasanya hanya disuatu daerah tertentu terkena
musibah. Kiamat kubra adalah kiamat besar yang banyak dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadis-
hadis Nabi saw.
Sedangkan dalam memaknai yang bergoyang dan membuat orang lainjuga bergoyang
dijelaskan oleh beliau dengan makna.
1. Menyimpang dari ketaatan kepada Alloh dan keharusan menjaga kemaluan. Ia juga
mendorong wanita lain untuk mmelakukan perbuatan seperti perbuatannya.
2. Yaitu wanita yang memperindah gaya jalannya dan menggoyangkan bahu mereka.
3. Wanita yang cenderung kepada laki-laki dan memikat atau menarik perhatian laki-laki
dengan perhiasan, kecantikan dan keindahan anggota tubuh mereka.
Dalam kontekstualisasi hadis di atas pada zaman sekarang, gambaran yang paling mudah kita
dapat adalah para foto model, selebritis, SPG, bintang film, artis dan bintang iklan. Mereka
yang berprofesi diatas pada umumnya tergolong pada golongan wanita yang berpakain tetapi
telanjang. Tetapi tidak semua, ada beberapa orang yang memang tidak tergolong dalam
kategori tersebut. Begitu juga para remaja, ibu, mahasiswi. Banyak dari mereka yang sekarang
terbawa arus zaman. Tuk para mahasiswi mereka memakai jilbab tetapi gaya pakain yang
mereka gunakan menunjukan lekukan tubuh yang tentusaja dapat mengangu pikiran laki-laki.
Dihalalkannya khamer
ع ْن أَبِي التَّيَّاحِ َع ْن أَن َِس ب ِْن
َ ث ِ ع ْب ُد ْال َو ِار َ س َرة َ قَا َل َح َّدثَنَا
َ – َح َّدثَنَا ِع ْم َرا ُن ب ُْن َم ْي97
َ َويُ ْش َر.… ع ِة
ب َ سا ِ سلَّ َم ِإ َّن ِم ْن أ َ ْش َر
َّ اط ال َ علَ ْي ِه َوَ ُصلَّى اللَّهَ سو ُل اللَّ ِه ُ َما ِلكٍ قَا َل قَا َل َر
.… ْالخ َْم ُر
“Diantara tanda-tanda kiamat adalah …(lalu beliau menyebutkan diantaranya).. dan di
minumnya khamr..”[9]
Khamr pada saat zaman jahiliyah di daerah mekah menjadi minuman kegemaran. Tidak ada
yang tak meminumnya. Bahkan ada sebagian orang ketika mandi mereka ada yang
nggunakan air khamr untuk mandi. Dalam perta khamr adalah minuman wajib dihidangkan.
Hingga Islam datang dan tahap demi tahap Islam mulai mengharamkan khamr ini. Karena
lebih banyaknya mudzaratnya daripada khasiatnya. Seperti tercantum dalam Al-Quran Surat
Al-Maidah : 90-91).
َ ش ْي
ط ِن َّ ع َم ِل ٱل َ س ِ ّم ْن ٌ اب َو ْٱْل َ ْزلَ ُم ِر ْج ُ ص َ يَأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُوا ِإنَّ َما ْٱلخ َْم ُر َو ْٱل َم ْي ِس ُر َو ْٱْلَن
ضا َء ِفى َ ط ُن أَن يُوقِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْٱلعَ َد َوة َ َو ْٱلبَ ْغ
َ ش ْيَّ ﴾ ِإنَّ َما يُ ِري ُد ٱل٠٩﴿ َٱجتَنِبُوهُ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحونْ َف
﴾٠١﴿ َصلَو ِة فَ َه ْل أَنتُم ُّمنت َ ُهون َّ ع ِن ٱل َ عن ِذ ْك ِر ٱللَّ ِه َو ُ َْٱلخ َْم ِر َو ْٱل َم ْي ِس ِر َوي
َ ص َّد ُك ْم
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji
dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.
Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan
dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan
melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti.(QS.Al-Maidah: 90-91).[10]
Itu adalah sekilas kisah orang dahulu tentang khamr, untuk zaman sekarang nabipun
memberitahukan bahwa kelak khamr akan menjadi pilihan favorit banyak orang. Bahkan di
akhir zaman (dan di zaman kita saat ini) bisa dipastikan bahwa meja-meja hiburan dan
panggung-panggung pertunjukan dilengkapi dengan minuman haram ini.[11]zaman sekarang
khususnya generasi muda Islam meminum khamr bukanlah perkara yang sulit. Khamr bisa
didapatkan diwarung-warung pinggir jalan. Di televisi kita bisa lihat, sering diadakan razia
khamr dan aparat yang berwenang dengan gampang menemukan khamr ditempat-tempat
umum. Ini menunjukan bahwa jarak kita dengan kiamat sudah semakin dekat.
Kalau kita tengok sejarah Islam dalam pengembangan agama Islam pada masa Nabi dan
sahabat, Islam lebih sering memenangkan peperangan itu walaupun Islam mempunyai jumlah,
peralatan, fasilitas yang lebih sedikit dari pada musuhnya. Contohnya saja pada perang Badar,
Perang Tabuk, Perang Khandak dll. Jumlah pasukan islam dengan lawannya lebih sedikit
tetapi pasukan Islam mampu memenangkan perang itu.
Inilah janji Alloh swt kepada kaum muslimin, bahwa kemenangan bukan ditentukan oleh jumlah
pasukan dan kecanggihan senjata, juga bukan karena banyaknya sarana dan lengkapnya
fasilitas. Faktor keimanan dan kebersihan mental setiap pasukan serta keyakinan yang kuat
akan datangnya pertolongan Alloh telah membuat mereka selalu pulang dengan
kemenangan.[13]
Zaman sekarang adalah zaman yang berbeda dari dulu. Dimana pada zaman sekarang
perlengkapan sudah memadai, jumlah pasuakn juga tidak kalah besar, tetapi kenapa kalau
kita lihat berita di televisi Islam selalu dalam kekalahan dan keterpurukan. Mengapa ini
berbeda dengan dulu yang pada saat dahulu keterbatasan malah mengantarkan Islam kepada
kemenangan. zaman sekarang ada “musuh dalam selimut” dimana ada orang Ilam yang
menjadi informan musuh, ada yang menjadi kaki tangannya, dan adapula yang menjadi budak
setianya. Sebagian dari mereka bekerja karena tekanan, sebagian karena iming-iming dunia
yang dijanjikan, sebagian ada yang karena kebenciannya kepada umat Islam, adapula yang
hanya untuk bertahan hidup.[14]
Ada banyak contoh yang bisa diambil seperti terbunuhnya Presiden Pakistan yang Pro
mujahidin, pembunuhan terhadap mujahid terbesar abad 20 (syeih Abdullah Azzam), dll.
Semua itu karena ada umat islam yang berkhianat. Kekalahan umat Islam di Palestina juga
tidak terlepas dari banyaknya orang Islam yang berkhianat, mereka bekerja sama dengan
musuh Islam (Yahudi dan Nasrani).[15]
Pada tahun 2006an-2008an terjadi bencana alam yang melanda Indonesia sangat banyak
seperti gempa bumi, tanah longsor, trunami, banjir, meletusnya gunung merapi, banjir bandang
dll. Telah menyebabkan kerusakan dan kerugian materi dan non materi. Seolah-olah Alloh
sedang murka kepada Umat-Nya. Ini mungkin juga sebagai pertanda bahwa dunia ini sedang
marah atas apa yang telah manusia lakukan di atas muka bumi ini. Dan menunjukan bahwa
dunia ini semakin dekat kepada kiamat.
Dahulu kejadian seperti ini pernah terjadi, yaitu pada masa Nabi Luth. Seperti diterangkan
dalam ayat-ayat Al-Quran Surat Huud : 82-83.
Ulama adalah pewaris Nabi saw dalam hal pembimbingan umat kepada jalan yang Lurus,
mengantarkan kepada jalan kebahagiaan, mengajarkan keluruhan akhlak adalah sebagian
peran dan tugasnya. Ulama adalah dokternya orang muslim dalam penyembuhan
penyembuhan penyakit hati. Ketika umat yang terdzolimi oleh aturan dan sistem buatan
manusia maka ulamalah tempat curhat setelah Alloh. Ulama adalah pengobar semangat jihad
ketika keterputus asaan melanda umat. Keberadaan ulama sangat urgen dalam
perkembangan islam. Ulama bagaikan cahya yang menerangi perjalanan umat. Bagai bintang
di malam hari. Keberaannya membuat umatnya terangkat derajatnya. Dan ketiadaannya
membuat umatnya menjadi Hina.[22]
Ulama di Indonesia seperti Prof. Haji Malik Karim Amrullah (HAMKA), Prof Tengku KH. Hasbi
Ash-Shidiqqi dan A. Hasan ketiganya telah wafat dan sampat sekarang ini belum ada ulama
yang berani mengklaim bahwa dirinya setara dengan mereka dalam kemasyhuran dan
ketinggian ilmunya. Dan masih banyak lagi para ulama yang sangat berpengaruh.
Akibat dari pewafatan para ulama ini adalah maraknya kebodohan dalam beragama. Orang
“pintar” bukanlah orang yang menguasai teknologi modern, bukan yang menguasai iptek,
budaya dan sains. Tetapi orang yang pintar adalah orang yang selalu bermuhasabah dan
beramal untuk kepentingan hidup setelah mati. Adapun orang “kurang pintar” dalam Al-Quran
disebutkan dalam Surat Ar-Rum : 6-7
Dalam ayat di atas di terangkan bahwa orang yang “kurang pintar” adalah mereka yang
mengetahui berbagai persoalan duniawi seperti iptek, sains dan sebagainya tetapi mereka
kurang mengetahui tentang urusan persoalan-persoalan akhirat. Dalam pandangan penulis
orang pintar adalah orang yang mengetahui ilmu akhirat dan ilmu dunia itu secara seimbang.
Keadaan seperti ini membuat orang tidak punya pilihan lain selain mengangkat seseorang
yang pintar dunia saja tetapi tidak berpengetahuan agama. Hal ini dapat menyebabkan praktik-
praktik yang dapat menghancurkan kehidupan masyarkatnya, Seperti KKN. Kebodohan juga
dapat menimbulkan peperangan, permusuhan, pembunuhan dan kerusakan moral baik
individu ataupun bangsa.
Merajalelanya Riba
علَيَّةَ َح َّدثَنَا َد ُاو ُد ب ُْن أ َ ِبي ِه ْن ٍد َ ع ْب ُد اللَّ ِه ب ُْن
ُ س ِعي ٍد َح َّدثَنَا ِإ ْس َم ِعي ُل اب ُْن َ – َح َّدثَنَا6627
ُصلَّى اللَّه َ سو ُل اللَّ ِه ُ ع ْن أَبِي ُه َري َْرة َ قَا َل قَا َل َر َ س ِنَ ع ْن ْال َحَ َ س ِعي ِد ب ِْن أَبِي َخي َْرة َ ع ْن َ
الربَا فَ َم ْن لَ ْم يَأ ْ ُك ْل
ّ ِ ان ََل يَ ْبقَى ِم ْن ُه ْم أ َ َح ٌد ِإ ََّل آ ِك ُلٌ اس زَ َم ِ َّعلَى الن َ سلَّ َم لَيَأ ْ ِتيَ َّن
َ علَ ْي ِه َو َ
ار ِه
ِ َغب ُ صابَهُ ِم ْن َ َأ
Artinya :benar-benar akan datang kepada manusia suatu zaman dimana dimana tidak ada
seorang pun diantara mereka kecuali memakan harta riba. Sekiranya ia tidak memakannya,
setidaknya ia terkena debunya.[24]
Riba adalah konsep ekonomi yang telah lama dipakai oleh orang-orang Yahudi. Yahudi
beranggapan bahwa pinjaman berupa uang yang diputar dalam bentuk apapun haruslah
dikenai bunga.[25] Pengertian ini tentu hanya bentuk akal-akalan saja sebab jika hutang
tersebut digunakan untuk hal-hal produktif, maka perhitungan yang seharusnya adalah bagi
hasil. Sedangkan jika digunakan untuk keperluan konsumtif adalah dasar ta’awun. Dalam ayat
Al-Quran pun Alloh sangat mengecam tentang segala seuatu yang berhubungan dengan riba.
Disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah :275
س ذَ ِل َك ّ ِ ط ُن ِمنَ ْٱل َمَ ش ْي
َّ طهُ ٱلُ َّٱلربَوا ََل يَقُو ُمونَ ِإ ََّل َك َما يَقُو ُم ٱلَّذِى يَت َ َخب ّ ِ َٱلَّذِينَ يَأ ْ ُكلُون
ٌ ُة َ ٱلربَوا فَ َمن َجا َءهُۥ َم ْو ِع ّ ِ ٱلربَوا َوأ َ َح َّل ٱللَّهُ ْٱلبَ ْي َع َو َح َّر َم
ّ ِ ِبأَنَّ ُه ْم قَالُوا ِإنَّ َما ْٱلبَ ْي ُع ِمثْ ُل
ار ُه ْم ِ َّب ٱلن ْ َ عا َد فَأُولَئِ َك أ
ُ ص َح َ ف َوأ َ ْم ُرهُۥ إِلَى ٱللَّ ِه َو َم ْن َ َ سل
َ ِ ّمن َّر ِبّ ِهۦ فَٱنت َ َهى فَلَهُۥ َما
﴾٢٧٢﴿ َفِي َها َخ ِلدُون
Artinya : Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa
jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah
diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.[26]
Merajalelanya riba pada zaman sekarang ini adalah sebuah tanda bahwa kita semakin dekat
dengan kiamat. Pada zaman Nabi yang mata uangnya berupa Dirham dan Dinar yang terbuat
dari emas dan perak. Standar nilainya adalah berat logamnya, sehingga nilai intrinsik dan
extrinsiknya sama. Dan setiap orang bisa membuatnya jika ia memiliki bahannya. Dalam
keadaan seperti ini perbuatan riba masih mungkin untuk dihindari bahkan bisa dihapus.[27]
Hadis Nabi saw diatas dalam kontektualisasinya dan realitasnya dalam kehidupan yang
sekarang adalah sebagai berikut, semua bentuk muamalah jual-beli selalu menggunakan
uang, padahal uang yang menjadi alat tukar dibuat oleh Bank yang mana Bank ini sendiri
berasaskan riba. Maka secara otomatis setiap orang akan sulit untuk menghindari riba, orang
akan terkena riba walaupun hanya debu-debunya saja. Segala apa yang kita pakai mulai dari
sandal sampai yang paling mewah seperti mobil, komputer dll itu diproduksi oleh perusahaan-
perusahaan yang berhubungan dengan bank-bank ribawi. Meskipun ada diantara mereka
yang secara muamalah terbebas dari jerat riba secara langsung, namuntetap saja mereka
terkena debu-debunya.[28]