Anda di halaman 1dari 9

MATERI TENTANG HARI AKHIR

KELAS XII IPA DAN IPS SMA NEGERI 2 TEMANGGUN TAHUN 2022
Oleh : Husni Mubarrok, S.Pd.I

PENDAHULUAN
Kehidupan pasti akan menemui tentang ajal. Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput kita.
Sebagai orang muslim tentunya kita sudah tahu bahwa di dalam rukun iman, pada iman yang
kelima yaitu kita di suruh iman kepada hari kiamat. Dalam menghadapai hari kiamat ini,
tentunya kita harus mempersiapkan bekal. Karena kita tidak tahu kapan hari kiamat itu akan
datang, sehingga kita perlu mempersiapakan terlebih dahulu.
Dalam memperbincangkan hari kiamat ini tentunya kita harus mengetahui tanda-tandanya.
Baik yang sughra maupun yang kubra. Dalam berbagai literatur kita sering menemukan
tentang tanda-tanda kiamat kubra, tetapi kita jarang menemukan literatur yang membahas
tentang kiamat sughra. Dalam penjelasan di bawah ini ada beberapa hadis yang akan
membahas tentang tanda-tanda kiamat sughra supaya kita mewaspadai dan mempersiapakan
diri menghadpi dunia ini yang sebenarnya sudah mendekati kiamat.

PEMBAHASAN
1. Pengertian Kiamat
Kiamat adalah suatu peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya. Tak ada yang bisa
selamat dari peristiwa ini, semua mahkluk ciptaannya manusia, hewan, jin, syetan, malaikat
dan alam seisinya akan binasa. Dan gambaan terjadinya kiamat terdapat dalam banyak ayat
dalam al-Quran. Contohnya saja dalam Surat Al-Zalzalah
﴾٢﴿ ‫ض أَثْقَالَ َها‬ ِ ‫﴾ َوأ َ ْخ َر َج‬١﴿ ‫ض ِز ْلزَ الَ َها‬
ُ ‫ت ْٱْل َ ْر‬ ِ َ‫ِإذَا ُز ْل ِزل‬
ُ ‫ت ْٱْل َ ْر‬
Artinya : Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat (1). dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya (2).[1]
Pada keterangan ayat di atas bahwa bumi ini akan di goncangkan dengan gonjangan yang
sangat dahsyat. Bumi ini bagaikan anai-anai yang diterbangkan dengan tidak ada yang
mengaturnya sehingga terjadi tumbukan antara planet, galaksi dll. Memang belum ada yang
mengalami tentang keadaan kiamat, tetapi gambaran tentang kiamat ini disinggung banyak
dalam ayat-ayat Al-Quran supaya kita hati-hati dan mempersiapkan diri dalam
menghadapinya.
Kiamat dalam pembahsannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat sughra dan kiamat kubra.
Kiamat sughra atau kiamat kecil dimana pada kiamat ini yang mengalami kehancuran itu
sebagian kecil orang, sekelompok orang, biasanya hanya disuatu daerah tertentu terkena
musibah. Kiamat kubra adalah kiamat besar yang banyak dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadis-
hadis Nabi saw.

1. Nama-Nama Kiamat dalam Al-Quran


Allah swt menyebut hari kiamat dengan berbagai nama dalam al-Quran tidak hanya satu. Dan
setiap nama itu memberikan pengertian atas apa yang akan terjadi pada hari itu, yang
seluruhnya berupa kesulitan dan derita. Sebutan-sebutan itu antara lain[2] :
 Yaumul Ba’tsi (QS. Ar-Rum : 56)
 Yaumul Qiyamah (QS. Az-Zumar: 60)
 YaumuS Sa’ah (QS. Al-Qamar: 1)
 Yaumul Akhirah (QS. Al-A’la : 16-17)
 Yaumud Din (QS. Al-Fatihah : 4)
 Yaumul Hisab (QS. Ghafir : 27)
 Yaumul Fat-hi (QS. As-Sajdah : 29)
 Yaumut TalaQ (QS. Ghafir : 15-16)
 Yaumul Jam’i dan Taghabun (QS. At-Taghabun : 9)
 Yaumul Khuld (QS. Qaaf :34)
 Yaumul Khuruj (QS. Qaaf : 42)
 Yaumul Hasrah (QS. Maryam : 39)
 Yaumut Tanad (QS. Ghafir : 32)
 Azifah (QS. An-Najm : 57-58)
 Thammah (QS. An-Nazi’at :34-35)
 Shakhkhah (QS. Abasa :33-37)
 Al-Qari’ah (QS. Al-Qari’ah :1-3)[3]
 Haqqah (QS. Al-Haqqah : 1-3)
 Ghasyiyah (QS. Al-Ghasyiyah : 1)
 Waqi’ah (QS. Al-Waqi’ah : 1-3)

1. Sifat-Sifat Hari kiamat


Sifat-sifat hari kiamat yaitu siksaan yang mengerikan dan menghinakan, akal manusia yang
hidup didunia ini tidak mampu untuk merenungkannya betapa beratnya sehingga manusia bisa
mengetahui kadar siksaan ini. Maka Al-Quran yang mulia menetapkan kalau seseorang itu
telah ditetapkan siksanya di hari kiamat, sungguh beratnya. Terlalu berat baginya untuk
menebus kelakuannya. Dan manusia merenungkan bagaimana beratnya siksaan itu. Siksaan
itu pasti siksaan yang sangat berat dipikul oleh manusia dan manusia tidak akan tahan
menjalaninya.[4]

1. Hadis-Hadis tentang Kiamat Sughra


 Hadis tentang wanita yang berpakaian tetapi telanjang

َ ‫ع ْن أَبِي ُه َري َْرة‬ َ ‫ع ْن أَبِي ِه‬ َ ‫س َه ْي ٍل‬ ُ ‫ع ْن‬ ٌ ‫ب َح َّدثَنَا َج ِر‬


َ ‫ير‬ ٍ ‫ – َح َّدثَنِي ُز َهي ُْر ب ُْن َح ْر‬1793
‫ار لَ ْم أ َ َر ُه َما قَ ْو ٌم َمعَ ُه ْم‬
ِ َّ‫ان ِم ْن أ َ ْه ِل الن‬
ِ َ‫ص ْنف‬ِ ‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى اللَّه‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫سو ُل اللَّ ِه‬ ُ ‫قَا َل قَا َل َر‬
‫ت‬ ٌ ‫ت َمائِ ََل‬ ٌ ‫يَل‬َ ‫ات ُم ِم‬ ٌ َ‫اري‬ِ ‫ع‬ َ ‫ات‬ ٌ َ‫سا ٌء َكا ِسي‬ َ ِ‫اس َون‬َ َّ‫ب ْالبَقَ ِر يَض ِْربُونَ بِ َها الن‬ ِ ‫اط َكأ َ ْذنَا‬ٌ َ‫ِسي‬
‫ت ْال َما ِئلَ ِة ََل يَ ْد ُخ ْلنَ ْال َجنَّةَ َو ََل يَ ِج ْدنَ ِري َح َها َو ِإ َّن ِري َح َها لَيُو َج ُد‬
ِ ‫س ُه َّن َكأ َ ْس ِن َم ِة ْالبُ ْخ‬
ُ ‫ُر ُءو‬
.‫يرةِ َكذَا َو َك َذا‬ َ ‫ِم ْن َم ِس‬
Artinya : ada dua macam penduduk neraka yang belum pernah ku lihat. Yaitu oarang-orang
yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk mencabuki manusia dan
wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang bergoyang dan membuat orang lain
bergoyang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan
tidak mencium baunya, padahal bau surga itu bisa dicium dari jarak perjalanan sekian dan
sekian.[5]
Imam An-Nawawi (dalam syarah muslimnya) menyebtkan bahwa hadist ini merupakan salah
satu mu’jizat nubuwat beliau. Dimana pada masa nabi saw dan para sahabat dua gambaran
diatas belum terjadi. Dan dimasa imam An-Nawawi fenomena ini ternyata telah menjadi
kenyataan yaitu sekitar 6 abad yang lalu.[6]
Sebenarnya fenomena wanita seperti ini bukan hanya milik manusia akhir zaman tetapi juga
pada zaman jahiliyah dulu. Artinya fenomena para pelacur dan pezina yang mengumbarkan
auratnya juga (meskipun tidak ditempat umum). Adalah hal yang pernah terjadi pada waktu
itu. Fenomena wanita berpakain tetapi telanjang dan para algojo kejam juga pernah terjadi di
Negara-Negara Barat (Romawi dan Yunani) dimana hal itu belum pernah disaksikan oleh Nabi
saw. Hanyasaja riwayat diatas mengisyaratkan akan terjadi (pada umat Islam) di akhir
zaman.[7]
Imam An-Nawawi memberikan keterangan yang beragam mengenai makna wanita-wanita
yang berpakaian tetapi telanjang, yang bergoyang dan membuat oarang lain bergoyang.
1. Mereka adalah wanita-wanita yang berpakain (menggunakan) ni’mat Alloh, namun
telanjang (tidak menggunakan) dari berbuat syukur.
2. Mereka adalah wanitayang berpakaiam namun tidak berperilaku taat dan tidak
memperhatikan urusan akhirat.
3. Menngenakan pakaian teapi tampak sebagian anggota badannya untuk menampakan
kecantikannya. Mereka berpakaian tetapi telanjang.
4. Mengenakan pakaian tipis yang maasih memperlihatkan warna kulitnya dan bentuk
tubuhnya. Mereka ini berpakaian tetapi telanjang.

Sedangkan dalam memaknai yang bergoyang dan membuat orang lainjuga bergoyang
dijelaskan oleh beliau dengan makna.
1. Menyimpang dari ketaatan kepada Alloh dan keharusan menjaga kemaluan. Ia juga
mendorong wanita lain untuk mmelakukan perbuatan seperti perbuatannya.
2. Yaitu wanita yang memperindah gaya jalannya dan menggoyangkan bahu mereka.
3. Wanita yang cenderung kepada laki-laki dan memikat atau menarik perhatian laki-laki
dengan perhiasan, kecantikan dan keindahan anggota tubuh mereka.
Dalam kontekstualisasi hadis di atas pada zaman sekarang, gambaran yang paling mudah kita
dapat adalah para foto model, selebritis, SPG, bintang film, artis dan bintang iklan. Mereka
yang berprofesi diatas pada umumnya tergolong pada golongan wanita yang berpakain tetapi
telanjang. Tetapi tidak semua, ada beberapa orang yang memang tidak tergolong dalam
kategori tersebut. Begitu juga para remaja, ibu, mahasiswi. Banyak dari mereka yang sekarang
terbawa arus zaman. Tuk para mahasiswi mereka memakai jilbab tetapi gaya pakain yang
mereka gunakan menunjukan lekukan tubuh yang tentusaja dapat mengangu pikiran laki-laki.

 Turis Membanjiri Masjid dan Rumah Ibadah


‫إن من أشراط الساعة أن تتّخذ المساجد طرقا‬
ّ
“sesungguhnya salah satu tanda kiamat adalah bila masjid-masjid dianggap sebagai
jalanan”.[8]
Masjid adalah tempat beribadah orang Islam. Masjid seharusnya di jadikan tempat yang sakral,
karena masjid adalah “Rumah Tuhan”. Namun dalam kenyataannya sekarang masjid dijadikan
tempat wisata dan masjid kehilangan kesakralannya. Para turis kadang tidak memperhatiakn
etika ataupun aturan yang seharusnya mereka mengerti. Mereka ketika masuk dalam masjid
atau tempat ibadah Islam lain kebanyakan tidak memakai pakaiann yang layak (ketat, tidak
pakai kerudung, mini, dll). Secara tidak langsung dengan sikap yang seperti itu membuat
masjid kehilangan nilai rakralnya.
Keadaan sekarang yang sering ditemui adalah ketika masjid dibangun dengan arsitektur yang
indah, ketika orang masuk ke dalam mereka yang pertama kali lakukan bukanlah solat sunnah
tahiyyatul masjid tetapi mengambil kamera dan berpose di berbagai sudut masjid. Mereka
terkagum-kagum pada para arsitek dan perancang gedung yang membuat desain sangat
indah. Mereka kadang lupa bahwa semua itu atas kenikmatan yang telah Alloh berikan untuk
menciptakan keindahan itu.

 Dihalalkannya khamer
‫ع ْن أَبِي التَّيَّاحِ َع ْن أَن َِس ب ِْن‬
َ ‫ث‬ ِ ‫ع ْب ُد ْال َو ِار‬ َ ‫س َرة َ قَا َل َح َّدثَنَا‬
َ ‫ – َح َّدثَنَا ِع ْم َرا ُن ب ُْن َم ْي‬97
َ ‫ َويُ ْش َر‬.… ‫ع ِة‬
‫ب‬ َ ‫سا‬ ِ ‫سلَّ َم ِإ َّن ِم ْن أ َ ْش َر‬
َّ ‫اط ال‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلَّى اللَّه‬َ ‫سو ُل اللَّ ِه‬ ُ ‫َما ِلكٍ قَا َل قَا َل َر‬
.… ‫ْالخ َْم ُر‬
“Diantara tanda-tanda kiamat adalah …(lalu beliau menyebutkan diantaranya).. dan di
minumnya khamr..”[9]
Khamr pada saat zaman jahiliyah di daerah mekah menjadi minuman kegemaran. Tidak ada
yang tak meminumnya. Bahkan ada sebagian orang ketika mandi mereka ada yang
nggunakan air khamr untuk mandi. Dalam perta khamr adalah minuman wajib dihidangkan.
Hingga Islam datang dan tahap demi tahap Islam mulai mengharamkan khamr ini. Karena
lebih banyaknya mudzaratnya daripada khasiatnya. Seperti tercantum dalam Al-Quran Surat
Al-Maidah : 90-91).
َ ‫ش ْي‬
‫ط ِن‬ َّ ‫ع َم ِل ٱل‬ َ ‫س ِ ّم ْن‬ ٌ ‫اب َو ْٱْل َ ْزلَ ُم ِر ْج‬ ُ ‫ص‬ َ ‫يَأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُوا ِإنَّ َما ْٱلخ َْم ُر َو ْٱل َم ْي ِس ُر َو ْٱْلَن‬
‫ضا َء ِفى‬ َ ‫ط ُن أَن يُوقِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْٱلعَ َد َوة َ َو ْٱلبَ ْغ‬
َ ‫ش ْي‬َّ ‫﴾ ِإنَّ َما يُ ِري ُد ٱل‬٠٩﴿ َ‫ٱجتَنِبُوهُ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬ْ َ‫ف‬
﴾٠١﴿ َ‫صلَو ِة فَ َه ْل أَنتُم ُّمنت َ ُهون‬ َّ ‫ع ِن ٱل‬ َ ‫عن ِذ ْك ِر ٱللَّ ِه َو‬ ُ َ‫ْٱلخ َْم ِر َو ْٱل َم ْي ِس ِر َوي‬
َ ‫ص َّد ُك ْم‬
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji
dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.
Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan
dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan
melaksanakan salat, maka tidakkah kamu mau berhenti.(QS.Al-Maidah: 90-91).[10]
Itu adalah sekilas kisah orang dahulu tentang khamr, untuk zaman sekarang nabipun
memberitahukan bahwa kelak khamr akan menjadi pilihan favorit banyak orang. Bahkan di
akhir zaman (dan di zaman kita saat ini) bisa dipastikan bahwa meja-meja hiburan dan
panggung-panggung pertunjukan dilengkapi dengan minuman haram ini.[11]zaman sekarang
khususnya generasi muda Islam meminum khamr bukanlah perkara yang sulit. Khamr bisa
didapatkan diwarung-warung pinggir jalan. Di televisi kita bisa lihat, sering diadakan razia
khamr dan aparat yang berwenang dengan gampang menemukan khamr ditempat-tempat
umum. Ini menunjukan bahwa jarak kita dengan kiamat sudah semakin dekat.

 Hancurnya Umat Islam karena Perbuatan Mereka sendiri


ُ ‫ع ْن َح َّما ِد ب ِْن زَ ْي ٍد َواللَّ ْف‬
ُ َ ‫س ِعي ٍد ِك ََل ُه َما‬ َ ‫ي َوقُت َ ْيبَةُ ب ُْن‬ ُّ ‫الربِيعِ ْالعَت َ ِك‬َّ ‫ – َح َّدثَنَا أَبُو‬4355
‫ع ْن ث َ ْوبَانَ قَا َل‬ َ ‫ع ْن أ َ ِبي أ َ ْس َما َء‬ َ َ‫ع ْن أ َ ِبي قِ ََلبَة‬ َ ‫َّوب‬ َ ‫ِلقُت َ ْيبَةَ َح َّدثَنَا َح َّما ٌد َع ْن أَي‬
‫َارقَ َها‬ ِ ‫ض فَ َرأ َ ْيتُ َمش‬ َ ‫سلَّ َم ِإ َّن اللَّهَ زَ َوى ِلي ْاْل َ ْر‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى اللَّه‬ َ ‫سو ُل اللَّ ِه‬ ُ ‫قَا َل َر‬
‫ْطيتُ ْال َك ْنزَ ي ِْن ْاْل َ ْح َم َر‬ ِ ‫ي ِلي ِم ْن َها َوأُع‬ َ ‫سيَ ْبلُ ُغ ُم ْل ُك َها َما ُز ِو‬ َ ‫َاربَ َها َو ِإ َّن أ ُ َّم ِتي‬ ِ ‫َو َمغ‬
‫علَ ْي ِه ْم‬َ ‫ط‬ َ ّ‫س ِل‬َ ُ‫سنَ ٍة َعا َّم ٍة َوأ َ ْن ََل ي‬ َ ‫سأ َ ْلتُ َر ِبّي ِْل ُ َّمتِي أ َ ْن ََل يُ ْه ِل َك َها ِب‬ َ ‫ض َو ِإ ِنّي‬ َ َ‫َو ْاْل َ ْبي‬
ُ‫ض ْيت‬ َ َ‫ضت َ ُه ْم َوإِ َّن َر ِبّي قَا َل يَا ُم َح َّم ُد ِإ ِنّي إِذَا ق‬ َ ‫عد ًُّوا ِم ْن ِس َوى أ َ ْنفُ ِس ِه ْم فَيَ ْستَبِي َح بَ ْي‬ َ
‫علَ ْي ِه ْم‬ َ ‫ط‬ َ ُ ‫عا َّم ٍة َوأ َ ْن ََل أ‬
َ ّ‫س ِل‬ َ ‫سنَ ٍة‬ َ ‫ط ْيت ُ َك ِْل ُ َّم ِت َك أ َ ْن ََل أ ُ ْه ِل َك ُه ْم ِب‬َ ‫ضا ًء فَإِنَّهُ ََل يُ َر ُّد َو ِإ ِنّي أ َ ْع‬ َ َ‫ق‬
‫ارهَا أ َ ْو قَا َل َم ْن‬ ِ ‫ط‬ َ ‫علَ ْي ِه ْم َم ْن بِأ َ ْق‬
َ ‫اجت َ َم َع‬ ْ ‫ضت َ ُه ْم َولَ ْو‬ َ ‫عد ًُّوا ِم ْن ِس َوى أ َ ْنفُ ِس ِه ْم يَ ْستَبِي ُح بَ ْي‬ َ
‫ضا‬ً ‫ض ُه ْم بَ ْع‬ ُ ‫ضا َويَ ْس ِبي بَ ْع‬ ً ‫ض ُه ْم يُ ْه ِلكُ بَ ْع‬ ُ ‫ارهَا َحتَّى يَ ُكونَ بَ ْع‬ ِ ‫ط‬ َ ‫بَيْنَ أ َ ْق‬
Artinya: sesungguhnya aku sudah memohom kepada Robbku untuk umatku. Janganlah Dia
membinasakan mereka dengan paceklik yang merajalela, jangan menundukan mereka
kepada musuh dari luar kelompok mereka yang menodai kedaulatan mereka. Sesungguhnya
robbku berfirman: wahai muhammad sungguh jika Aku telah menetapkan suatu ketetapan,
maka tidak bisa ditolak. Aku berikan kepadamu untuk umatmuagar mereka tidak dibinasakan
oleh paceklik yang merajaleladan agar mereka tidak dikuasai oleh musuh dari luar mereka
yang akanmenodai kedaulatan mereka, sekalipun musuh itu berkumpul dari seluruh penjuru
dunia, kecuali jika dari sebagian dari mereka membinasakan sebagian yang lain dan mereka
saling menawan satu sama lain.[12]

Kalau kita tengok sejarah Islam dalam pengembangan agama Islam pada masa Nabi dan
sahabat, Islam lebih sering memenangkan peperangan itu walaupun Islam mempunyai jumlah,
peralatan, fasilitas yang lebih sedikit dari pada musuhnya. Contohnya saja pada perang Badar,
Perang Tabuk, Perang Khandak dll. Jumlah pasukan islam dengan lawannya lebih sedikit
tetapi pasukan Islam mampu memenangkan perang itu.
Inilah janji Alloh swt kepada kaum muslimin, bahwa kemenangan bukan ditentukan oleh jumlah
pasukan dan kecanggihan senjata, juga bukan karena banyaknya sarana dan lengkapnya
fasilitas. Faktor keimanan dan kebersihan mental setiap pasukan serta keyakinan yang kuat
akan datangnya pertolongan Alloh telah membuat mereka selalu pulang dengan
kemenangan.[13]

Zaman sekarang adalah zaman yang berbeda dari dulu. Dimana pada zaman sekarang
perlengkapan sudah memadai, jumlah pasuakn juga tidak kalah besar, tetapi kenapa kalau
kita lihat berita di televisi Islam selalu dalam kekalahan dan keterpurukan. Mengapa ini
berbeda dengan dulu yang pada saat dahulu keterbatasan malah mengantarkan Islam kepada
kemenangan. zaman sekarang ada “musuh dalam selimut” dimana ada orang Ilam yang
menjadi informan musuh, ada yang menjadi kaki tangannya, dan adapula yang menjadi budak
setianya. Sebagian dari mereka bekerja karena tekanan, sebagian karena iming-iming dunia
yang dijanjikan, sebagian ada yang karena kebenciannya kepada umat Islam, adapula yang
hanya untuk bertahan hidup.[14]

Ada banyak contoh yang bisa diambil seperti terbunuhnya Presiden Pakistan yang Pro
mujahidin, pembunuhan terhadap mujahid terbesar abad 20 (syeih Abdullah Azzam), dll.
Semua itu karena ada umat islam yang berkhianat. Kekalahan umat Islam di Palestina juga
tidak terlepas dari banyaknya orang Islam yang berkhianat, mereka bekerja sama dengan
musuh Islam (Yahudi dan Nasrani).[15]

 Banyaknya Bencana Alam, gempa bumi, tsunami


‫الر ْح َم ِن‬َّ ‫ع ْب ِد‬ َ ‫ع ْن‬َ ‫الزنَا ِد‬ ّ ِ ‫ْب قَا َل أ َ ْخبَ َرنَا أَبُو‬ ٌ ‫شعَي‬ ُ ‫ان قَا َل أ َ ْخبَ َرنَا‬ ِ ‫ – َح َّدثَنَا أَبُو ْاليَ َم‬797
‫عةُ َحتَّى‬ َ ‫سا‬ َّ ‫سلَّ َم ََل تَقُو ُم ال‬َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى اللَّه‬ َ ‫ي‬ ُّ ‫ع ْن أ َ ِبي ُه َري َْرة َ قَا َل قَا َل النَّ ِب‬ َ ِ‫ْاْلَع َْرج‬
ْ َ ‫ان َوت‬
‫ ُ َه َر ْال ِفت َ ُن َويَ ْكث ُ َر ْال َه ْر ُج َو ُه َو ْالقَتْ ُل‬ َّ ‫ب‬
ُ ‫الز َم‬ َ ‫ار‬ َّ ‫ض ْال ِع ْل ُم َوت َ ْكث ُ َر‬
َ َ‫الز ََل ِز ُل َويَتَق‬ َ َ‫يُ ْقب‬
َ ‫ْالقَتْ ُل َحتَّى يَ ْكث ُ َر ِفي ُك ْم ْال َما ُل فَيَ ِف‬
‫يض‬
‫از ِم ب ِْن‬ِ ‫ع ْن أ َ ِبي َح‬ َ ‫الر ْح َم ِن ب ُْن زَ ْي ِد ب ِْن أ َ ْسلَ َم‬َّ ‫ع ْب ُد‬ َ ‫ب َح َّدثَنَا‬ ٍ َ‫صع‬ ْ ‫ – َح َّدثَنَا أَبُو ُم‬5444
‫آخ ِر‬ِ ‫ون فِي‬ ُ ‫سلَّ َم يَقُو ُل يَ ُك‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى اللَّه‬َ ‫ي‬ َّ ‫س ِم َع النَّ ِب‬ َ ُ‫س ْع ٍد أَنَّه‬ َ ‫س ْه ِل ب ِْن‬ َ ‫ع ْن‬ َ ‫َار‬
ٍ ‫دِين‬
‫ف‬ٌ ‫ف َو َم ْس ٌخ َوقَ ْذ‬ ٌ ‫أ ُ َّمتِي َخ ْس‬
Artinya: menjelang terjadinya kiamat akan terjadi pengubahan rupa, penggelaman bumi, dan
hujan batu.(Sunan Ibnu Majah)
Pada tanggal 16 Januari 1995, Kobe, Jepang diguncang oleh gempa deng kekuatan 7,2 SR
gempang yang terjadi dalm durasi 20 detik, gempa telah meluluh lantahkan Kobe dengan
menewaskan 5.502 orang. Dan kerugian mencapai $147 miliar. Pada tanggal 18 April 1906 di
San Fransisco, California diguncang gempa bumi berkuatan 8,3 SR. Lebih dari 3000 orang
meninggal dan kerugian mencapai $ 500 Juta. Pada Tahun 1990, di Iran gempa berkekuatan
7,7 SR. Lebih dari 5s0.000 tewas. Dan yang tak pernah terlupakan yaitu pada tanggal 26
Desember 2004, gempa dan tsunami dengan kekuatan 8,9 SR di Aceh menewaskan lebih dari
200.000 orang.[16]

Pada tahun 2006an-2008an terjadi bencana alam yang melanda Indonesia sangat banyak
seperti gempa bumi, tanah longsor, trunami, banjir, meletusnya gunung merapi, banjir bandang
dll. Telah menyebabkan kerusakan dan kerugian materi dan non materi. Seolah-olah Alloh
sedang murka kepada Umat-Nya. Ini mungkin juga sebagai pertanda bahwa dunia ini sedang
marah atas apa yang telah manusia lakukan di atas muka bumi ini. Dan menunjukan bahwa
dunia ini semakin dekat kepada kiamat.
Dahulu kejadian seperti ini pernah terjadi, yaitu pada masa Nabi Luth. Seperti diterangkan
dalam ayat-ayat Al-Quran Surat Huud : 82-83.

َ ‫علَ ْي َها ِح َج‬


ُ ‫ارة ً ِ ّمن ِس ِ ّجي ٍل َّمن‬
﴾٢٢﴿ ‫ضو ٍد‬ َ ‫سافِلَ َها َوأ َ ْم‬
َ ‫ط ْرنَا‬ َ ‫فَلَ َّما َجا َء أ َ ْم ُرنَا َجعَ ْلنَا‬
َ ‫ع ِليَ َها‬
َّ َ‫ى ِمن‬
﴾٢٨﴿ ‫ٱل ُ ِل ِمينَ بِبَ ِعي ٍد‬ َ ‫س َّو َمةً ِعن َد َر ِبّ َك َو َما ِه‬ َ ‫ُّم‬
Artinya: Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Lut,
dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar(82) yang diberi
tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim.(83).[17]

 Pemutusan Tali Silaturahmi Sunan Ahmad


‫ع ْن‬َ ‫َّار أ َ ِبي ْال َح َك ِم‬ ٍ ‫سي‬ َ ‫ع ْن‬َ ‫ير أَبُو ِإ ْس َما ِعي َل‬ ٌ ‫ – َح َّدثَنَا يَ ْحيَى ب ُْن آ َد َم أ َ ْخبَ َرنَا بَ ِش‬1974
ُ‫ص َدقَ اللَّه‬ َ ‫ت‬ َ ‫علَي َْك فَقُ ْل‬َ ‫الر ُج ِل‬ َّ ‫الر ْح َم ِن ت َ ْس ِلي ُم‬ َ ‫ع ْب ِد اللَّ ِه قَا َل لَهُ يَا أَبَا‬
َّ ‫ع ْب ِد‬ َ ‫ع ْن‬ َ ‫ق‬ ٍ ‫ار‬ِ ‫ط‬َ
‫ع ِة ت َ ْس ِلي ُم‬َ ‫سا‬ َّ ‫ي ال‬ ْ ‫سلَّ َم بَيْنَ يَ َد‬ َ ُ‫صلَّى اللَّه‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫سو ُل اللَّ ِه‬ ُ ‫سولُهُ قَا َل فَقَا َل قَا َل َر‬ ُ ‫َو َر‬
‫ط ُع ْاْل َ ْر َحا ُم‬ َ ‫ارةِ َوت ُ ْق‬
َ ‫علَى ال ِت ّ َج‬َ ‫ارة ُ َحتَّى ت ُ ِعينَ ْال َم ْرأَة ُ زَ ْو َج َها‬ َ ‫شو ال ِت ّ َج‬ َّ ‫ْالخَا‬
ُ ‫ص ِة َوت َ ْف‬
Artinya: sungguh menjelang terjadinya kiamat,… dan pemutusan silaturahmi.”[18]
Satu lagi tanda kiamat yang mungkin selama ini kita lalaikan yaitu tentang silaturahim.
Kehidupan sosial mewajibkan kita untuk berbaik kepada orang lain dengan harapan orang lain
juga melakukan hal yang sama. Silaturahmi tidak hanya untuk kepentingan saling
membutuhkan tetapi ada juga sebagai memperkuat ukhuwah. Silaturahmi tidak hanya untuk
orang yang kenal sama kita (lingkungan) lebih khusus kepada sanak saudara kita.
Pada era sekarang ini ini oarng silaturahmi hanya untuk “kepentingan materi”. Paham
materialisme dan hedonisme telah merusak tujuan dari silaturahmi itu sendiri. Kebanyakan
orang sekarang mereka bersilaturahmi hanya berlandaskan hubungan bisnis, politik, dan
politik. Sifat egois mementingkan kepentingannya sendiri enggan untuk berbagi telah menjadi
karakter yang mengakar pada banyak komunitas.[19]Banyak faktor yang mempengaruhi salah
satunya adalah kesempitan ekonomi, kapitalisme yang telah mewarnai setiap bagian dari
ekonomi manusia dan bahkan ada juga karena maslah agama.
Banyak contoh yang bisa di ambil seperti permusuhan antara seseorang saudaranya bahkan
orang tuanya sebab perebutan harta warisan, permusuhan dengan tetangga karena berebut
perbatasan tanah, kerusuhan antar kelompok yang mempunyai pemahaman tentang agama
juga turut meramaikan terjadinya pemutusan silaturahmi ini. Padahal dalam surat dan ayat-
ayat Al-Quran telah di singgung untuk menjaga dan menjalin silaturahmi.
Seperti dalam Surat An-Nisa : 1
‫ث ِم ْن ُه َما‬َّ َ‫اس ٱتَّقُوا َربَّ ُك ُم ٱلَّذِى َخلَقَ ُكم ِ ّمن نَّ ْف ٍس َو ِح َدةٍ َو َخلَقَ ِم ْن َها زَ ْو َج َها َوب‬ُ َّ‫يَأَيُّ َها ٱلن‬
َ َ‫ام ِإ َّن ٱللَّهَ َكان‬
‫علَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ َ ‫سا ًء َوٱتَّقُوا ٱللَّهَ ٱلَّذِى ت‬
َ ‫سا َءلُونَ بِ ِهۦ َو ْٱْل َ ْر َح‬ ً ‫ِر َج‬
ً ‫اَل َك ِث‬
َ ِ‫يرا َون‬
﴾١﴿
Artinya: Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri
yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah
kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan
kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu (1).(QS. An-Nisa:
1)[20]
 Ulama yang Diwafatkan terlebih Dahulu dan Maraknya Kebodohan
‫ع ْن أ َ ِبي ِه‬
َ َ ‫ع ْر َوة‬ ُ ‫ع ْن ِهش َِام ب ِْن‬ َ ‫ – َح َّدثَنَا ِإ ْس َما ِعي ُل ب ُْن أ َ ِبي أ ُ َوي ٍْس قَا َل َح َّدث َ ِني َما ِل ٌك‬77
‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى اللَّه‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫سو َل اللَّ ِه‬ ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬ َ ‫اص قَا َل‬ ِ َ‫ع ْم ِرو ب ِْن ْالع‬ َ ‫ع ْب ِد اللَّ ِه ب ِْن‬َ ‫ع ْن‬ َ
‫ْض‬ ِ ‫ض ْال ِع ْل َم بِقَب‬ ُ ‫عهُ ِم ْن ْال ِعبَا ِد َولَ ِك ْن يَ ْق ِب‬ ً ‫ض ْال ِع ْل َم ا ْنتِزَ ا‬
ُ ‫عا يَ ْنت َ ِز‬ ُ ‫يَقُو ُل إِ َّن اللَّهَ ََل يَ ْق ِب‬
‫سئِلُوا فَأ َ ْفت َ ْوا ِبغَي ِْر ِع ْل ٍم‬ُ َ‫اَل ف‬ً ‫سا ُج َّه‬ ً ‫اس ُر ُءو‬ ُ َّ‫عا ِل ًما ات َّ َخذَ الن‬ َ ‫ق‬ ِ ‫اء َحتَّى ِإذَا لَ ْم يُ ْب‬ ِ ‫ْالعُلَ َم‬
‫ير َع ْن ِهش ٍَام‬ ٌ ‫َّاس قَا َل َح َّدثَنَا قُت َ ْيبَةُ َح َّدثَنَا َج ِر‬
ٌ ‫ي َح َّدثَنَا َعب‬ ُّ ‫ضلُّوا قَا َل ْال ِف َرب ِْر‬ َ َ ‫ضلُّوا َوأ‬ َ َ‫ف‬
ُ‫ن َْح َوه‬
Artinya :sesungguhnya Alloh tidak mengambil ilmu dengan mencabut para manusia, tetapi
mengambil ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga ketika tidak ada lagi ulama,
manusia menjadi orang-orang bodoh sebagai pemimpin. Merekapun di tanya lantas berfatwa
tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.[21]

Ulama adalah pewaris Nabi saw dalam hal pembimbingan umat kepada jalan yang Lurus,
mengantarkan kepada jalan kebahagiaan, mengajarkan keluruhan akhlak adalah sebagian
peran dan tugasnya. Ulama adalah dokternya orang muslim dalam penyembuhan
penyembuhan penyakit hati. Ketika umat yang terdzolimi oleh aturan dan sistem buatan
manusia maka ulamalah tempat curhat setelah Alloh. Ulama adalah pengobar semangat jihad
ketika keterputus asaan melanda umat. Keberadaan ulama sangat urgen dalam
perkembangan islam. Ulama bagaikan cahya yang menerangi perjalanan umat. Bagai bintang
di malam hari. Keberaannya membuat umatnya terangkat derajatnya. Dan ketiadaannya
membuat umatnya menjadi Hina.[22]

Ulama di Indonesia seperti Prof. Haji Malik Karim Amrullah (HAMKA), Prof Tengku KH. Hasbi
Ash-Shidiqqi dan A. Hasan ketiganya telah wafat dan sampat sekarang ini belum ada ulama
yang berani mengklaim bahwa dirinya setara dengan mereka dalam kemasyhuran dan
ketinggian ilmunya. Dan masih banyak lagi para ulama yang sangat berpengaruh.
Akibat dari pewafatan para ulama ini adalah maraknya kebodohan dalam beragama. Orang
“pintar” bukanlah orang yang menguasai teknologi modern, bukan yang menguasai iptek,
budaya dan sains. Tetapi orang yang pintar adalah orang yang selalu bermuhasabah dan
beramal untuk kepentingan hidup setelah mati. Adapun orang “kurang pintar” dalam Al-Quran
disebutkan dalam Surat Ar-Rum : 6-7

ِ َّ‫ف ٱللَّهُ َو ْع َدهُۥ َولَ ِك َّن أ َ ْكث َ َر ٱلن‬


َ َ‫﴾ يَ ْعلَ ُمون‬٦﴿ َ‫اس ََل يَ ْعلَ ُمون‬
َ‫ ُ ِه ًرا ِ ّمن‬ ُ ‫َو ْع َد ٱللَّ ِه ََل يُ ْخ ِل‬
﴾٧﴿ َ‫غ ِفلُون‬ َ ‫اخ َرةِ ُه ْم‬ ِ ‫ٱل َء‬ْ ‫ع ِن‬ َ ‫ْٱل َحيَوةِ ٱل ُّد ْنيَا َو ُه ْم‬
Artinya: (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui. Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan
terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.(QS. Ar-Rum :6-7)[23]

Dalam ayat di atas di terangkan bahwa orang yang “kurang pintar” adalah mereka yang
mengetahui berbagai persoalan duniawi seperti iptek, sains dan sebagainya tetapi mereka
kurang mengetahui tentang urusan persoalan-persoalan akhirat. Dalam pandangan penulis
orang pintar adalah orang yang mengetahui ilmu akhirat dan ilmu dunia itu secara seimbang.
Keadaan seperti ini membuat orang tidak punya pilihan lain selain mengangkat seseorang
yang pintar dunia saja tetapi tidak berpengetahuan agama. Hal ini dapat menyebabkan praktik-
praktik yang dapat menghancurkan kehidupan masyarkatnya, Seperti KKN. Kebodohan juga
dapat menimbulkan peperangan, permusuhan, pembunuhan dan kerusakan moral baik
individu ataupun bangsa.
 Merajalelanya Riba
‫علَيَّةَ َح َّدثَنَا َد ُاو ُد ب ُْن أ َ ِبي ِه ْن ٍد‬ َ ‫ع ْب ُد اللَّ ِه ب ُْن‬
ُ ‫س ِعي ٍد َح َّدثَنَا ِإ ْس َم ِعي ُل اب ُْن‬ َ ‫ – َح َّدثَنَا‬6627
ُ‫صلَّى اللَّه‬ َ ‫سو ُل اللَّ ِه‬ ُ ‫ع ْن أَبِي ُه َري َْرة َ قَا َل قَا َل َر‬ َ ‫س ِن‬َ ‫ع ْن ْال َح‬َ َ ‫س ِعي ِد ب ِْن أَبِي َخي َْرة‬ َ ‫ع ْن‬ َ
‫الربَا فَ َم ْن لَ ْم يَأ ْ ُك ْل‬
ّ ِ ‫ان ََل يَ ْبقَى ِم ْن ُه ْم أ َ َح ٌد ِإ ََّل آ ِك ُل‬ٌ ‫اس زَ َم‬ ِ َّ‫علَى الن‬ َ ‫سلَّ َم لَيَأ ْ ِتيَ َّن‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ
‫ار ِه‬
ِ َ‫غب‬ ُ ‫صابَهُ ِم ْن‬ َ َ‫أ‬
Artinya :benar-benar akan datang kepada manusia suatu zaman dimana dimana tidak ada
seorang pun diantara mereka kecuali memakan harta riba. Sekiranya ia tidak memakannya,
setidaknya ia terkena debunya.[24]

Riba adalah konsep ekonomi yang telah lama dipakai oleh orang-orang Yahudi. Yahudi
beranggapan bahwa pinjaman berupa uang yang diputar dalam bentuk apapun haruslah
dikenai bunga.[25] Pengertian ini tentu hanya bentuk akal-akalan saja sebab jika hutang
tersebut digunakan untuk hal-hal produktif, maka perhitungan yang seharusnya adalah bagi
hasil. Sedangkan jika digunakan untuk keperluan konsumtif adalah dasar ta’awun. Dalam ayat
Al-Quran pun Alloh sangat mengecam tentang segala seuatu yang berhubungan dengan riba.
Disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah :275
‫س ذَ ِل َك‬ ّ ِ ‫ط ُن ِمنَ ْٱل َم‬َ ‫ش ْي‬
َّ ‫طهُ ٱل‬ُ َّ‫ٱلربَوا ََل يَقُو ُمونَ ِإ ََّل َك َما يَقُو ُم ٱلَّذِى يَت َ َخب‬ ّ ِ َ‫ٱلَّذِينَ يَأ ْ ُكلُون‬
ٌ‫ ُة‬ َ ‫ٱلربَوا فَ َمن َجا َءهُۥ َم ْو ِع‬ ّ ِ ‫ٱلربَوا َوأ َ َح َّل ٱللَّهُ ْٱلبَ ْي َع َو َح َّر َم‬
ّ ِ ‫ِبأَنَّ ُه ْم قَالُوا ِإنَّ َما ْٱلبَ ْي ُع ِمثْ ُل‬
‫ار ُه ْم‬ ِ َّ‫ب ٱلن‬ ْ َ ‫عا َد فَأُولَئِ َك أ‬
ُ ‫ص َح‬ َ ‫ف َوأ َ ْم ُرهُۥ إِلَى ٱللَّ ِه َو َم ْن‬ َ َ ‫سل‬
َ ‫ِ ّمن َّر ِبّ ِهۦ فَٱنت َ َهى فَلَهُۥ َما‬
﴾٢٧٢﴿ َ‫فِي َها َخ ِلدُون‬
Artinya : Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa
jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah
diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.[26]

Merajalelanya riba pada zaman sekarang ini adalah sebuah tanda bahwa kita semakin dekat
dengan kiamat. Pada zaman Nabi yang mata uangnya berupa Dirham dan Dinar yang terbuat
dari emas dan perak. Standar nilainya adalah berat logamnya, sehingga nilai intrinsik dan
extrinsiknya sama. Dan setiap orang bisa membuatnya jika ia memiliki bahannya. Dalam
keadaan seperti ini perbuatan riba masih mungkin untuk dihindari bahkan bisa dihapus.[27]

Hadis Nabi saw diatas dalam kontektualisasinya dan realitasnya dalam kehidupan yang
sekarang adalah sebagai berikut, semua bentuk muamalah jual-beli selalu menggunakan
uang, padahal uang yang menjadi alat tukar dibuat oleh Bank yang mana Bank ini sendiri
berasaskan riba. Maka secara otomatis setiap orang akan sulit untuk menghindari riba, orang
akan terkena riba walaupun hanya debu-debunya saja. Segala apa yang kita pakai mulai dari
sandal sampai yang paling mewah seperti mobil, komputer dll itu diproduksi oleh perusahaan-
perusahaan yang berhubungan dengan bank-bank ribawi. Meskipun ada diantara mereka
yang secara muamalah terbebas dari jerat riba secara langsung, namuntetap saja mereka
terkena debu-debunya.[28]

1. Hikmah Memperhatikan Hari Kiamat


Mempunyai kepercayaan yang kuat terhadap hari kiamat akan menjadikan kita memiliki tujuan
yang mulia dalam hidup ini, serta memiliki cita-cita yang tinggi. Disana ada satu titik yang
hendak kita capai dengan segenap kemampuan yang kita miliki. Tujuan itu harus dicapai
melalui melakukan amal shaleh, menjauhi perbuatan mungkar dan segala bentuk
kemaksiatan. Menghiasi diri dengan sifat-sifat mulia serta menghindarkan diri dari segala
bentuk kehinaan dan kerendahan yang membahayakan diri dan agama.[29]
Segala sifat dan sikap kita harus disesuaikan dan harus berorientasikan kepada akhirat. Kita
harus ingat bahwa segala tindak-tanduk kita didunia ini nantinya akan dipertanggung jawabkan
jadi kita tidak boleh semaunya sendiri dalam bertindak.

Anda mungkin juga menyukai