PENDAHULUAN
Bagi umat Islam, al-Qur’an merupakan kitab suci yang menjadi dasar dan
mereka umumnya telah melakukan praktik resepsi terhadap al-Qur’an, baik dalam
dunia akhirat.1 Salah satunya perintah dalam al-Qur’an adalah menutup aurat.
Setiap umat wanita muslimah yang baligh wajib menutup aurat dengan tidak
berlebihan.
Islam memandang wanita sebagai sosok yang indah dan sangat berharga.
Dalam al-Quran ataupun hadis banyak sekali yang membahas tentang wanita.
Wanita Islam dijaga dengan pakaian yang sempurna, mereka mempunyai ciri khas
dalam bergaul, gaya berbicara yang memiliki kharisma dan menyejukkan. Mereka
adalah bidadari yang hanya boleh disentuh oleh keluarga sebagai muhrimya, dan
hanya boleh dimiliki segala yang berharga ditubuhnya oleh suami tercinta, itulah
wanita dalam naungan Islam.2 Penghargaan yang diberikan kepada wanita dalam
Islam sangat mulia. Karena itu, seharusnya wanita menjaga kelebihan yang
1
.Abdul Mustaqim, Metode penelitian Al-Qur’an dan Tafsir, cet. Ke II, Yogyakarta, Idea
Press, 2015, hlm.103-104.
2
. Abu Al-Ghifari, Muslimah yang kehilangan harga diri,cet. Ke II, Bandung, Mujahid
Press, 2002, hlm. 1-2.
1
2
diberikan Allah dengan menutup auratnya sesuai dengan tuntunan Islam dan tidak
yang menawan hati orang lain, kedua lengannya, betisnya, dada, leher dan
wajahnya.3 Dengan demikian tabarruj adalah segala bentuk perilaku wanita untuk
memakai pakaian yang sudah menutup auratpun jika masih terlihat transparan ini
membawa fitnah dan kehinaan. Seperti yang dijelaskan dalam al-Qur’an surah al-
Ahzab ayat:33
3
.Abdullah bin Jarullah, Mas’uliyah al-Mar’ah al-Muslimah ,(Tanggung Jawab Wanita
Islam),penerj. Zamzam Afandi,Yogyakarta,Titian ilahi press, 1996, hlm. 15.
4
. Abdullah bin Jarullah, Mas’uliyah...hlm.15.
3
laki-laki, yang demikian itu disebut sebagai perilaku orang-orang jahiliyah yang
dahulu. Saat menafsirkan firman Allah “dan janganlah kamu berhias dan
yakni apabila keluar rumah. Dimana mereka dahulu (apabila keluar rumah) suka
berjalan lenggak-lenggok, lemah gemulai dan manja. Maka Allah SWT melarang
itu semua.6
Dalam kitab Ibnu Kastir kata tabarruj dijelaskan oleh Ibnu Abbas dalam
5
.Yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum
Nabi Muhammad s.a.w. dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan, yang
terjadi sesudah datangnya Islam
6
.Syaikh Shafiyyur Rahman al-Mubarakfuri, Shahih Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta, pustaka
Ibnu Katsir, 2006. Jilid 7, hal 279
4
dan tingkah laku jahiliyah. Begitupun para pria pada waktu itu berhias diri
untuk wanitanya dan memberi tahu kejadian itu di daerah pegunungan
akhirnya mereka turun dan bergabung bergaul pada laki-laki dan wanita
yang berhias tadi dan ahirnya timbullah zina di kalangan mereka. Hal
inilah yang dimaksud dalam surat al-Ahzab ayat 33 ”.
Artinya: dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan
mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa
menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan
perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah
Mahamendengar lagi Mahabijaksana.
Menurut Ibnu kastir, wanita yang tidak haid dan tidak mempunyai
pakaian tipis.
Adapun ancaman keras bagi wanita yang ber-tabarruj, diantara hadis yang
mengharamkan tabarruj adalah hadis dari Abu Hurairah ra. beliau berkata:
5
jilbab dan memakai baju yang tipis atau baju mini. Para wanita yang mengenakan
pakaian tipis atau pakaian mini sebenarnya mereka sama dengan telanjang.
tubuh. Semua itu akan menimbulkan fitnah bagi diri pemakai dan orang lain.
berpaling dari taat kepada Allah SWT. Mereka memodifikasi rambut mereka dan
juga mengajarkannya kepada yang lain sedemikian rupa dengan membuat sanggul
hingga mirip punuk unta atau dalam bentuk lain. Hal tersebut telah banyak terjadi
yang melampaui batas, serta banyak lagi perbuatan lainnya, yang mana mereka
Aurat berarti lokasi dari anggota tubuh tertentu dari manusia, yang
mengandung muatan seks atau mengandung daya tarik seks. Jika aurat ini
memancing lawan jenis untuk melakukan hubungan intim.9 Dilihat dari pengertian
aurat di atas maka secara spesifik seluruh tubuh wanita merupakan aurat yang
sangat berharga untuk dijaga, akan tetapi dalam menjaganya wanita tidak
hanya untuk kesenangan hawa nafsu, ingin dipuji, dipuja dan disanjung sebagai
wanita seksi. Mereka perlihatkan aurat pada siapa saja yang berminat bahkan
wanita modern yang seksi dan ingin diakui sebagai sosok yang maju.10
desa Penggage 70% petani namun, ada juga sebagian yang berdagang dan
seperti sudah adanya PLN, sekolah, masjid dan cukup maju juga di bidang
9
. Abu Al-Ghifari, Muslimah yang ... hlm. 20.
10
. Abu Al-Ghifari, Muslimah yang ... hlm. 22 .
7
anak-anak, remaja ada pula yang disebut perempuan dewasa. Perempuan dewasa
di desa Penggage berkisar pada usia 17 tahun hingga 50 tahun. Gaya dapat
diartikan dengan simbol atau ekpresi untuk menampakkan identitas. Gaya dapat
Gaya hidup saat ini yang sangat berkembang pesat, sudah mulai
menghilangkan nilai-nilai budaya dan agama yang sebenarnya. Hal ini dilihat dari
sangat mudah menyerap budaya luar, baik dari segi berbicara, bergaul, maupun
khususnya di desa Penggage, dari segi penampilan sudah sangat berubah dari
perempuan terdahulu yang mana mereka bergaul dan berpenampilan masih sesuai
Maka penelitian ini membahas bagaimana konsep tabarruj telaah surah al-
Ahzab ayat: 33 dan perilaku tabarruj pada perempuan dewasa yang ada di desa
B. Rumusan Masalah
semua bentuk yang mengundang syahwat bagi kaum Adam yang bukan
muhrimnya. Fokus penelitian ini ditujukan pada masyarakat desa Penggage pada
perempuan dewasa dari usia 17 tahun sampai 50 tahun. Karena pada tingkat usia
tersebut, wanita di desa Penggage selalu ingin tampil lebih cantik dan menarik,
ayat:33.
gelar Sarjana Agama dalam bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir pada
D. Tinjauan Pustaka
muslimah, dan mengungkap kesilapan yang sering dilakukan oleh wanita dalam
berpakaian.11
11
. Sarimah binti Nordin, fenomena tabarruj masa kini dalam kalangan wanita muslimah,
skripsi, International Islamic Education Malasyia, 2016.
10
kualitas hadis, dan untuk mengetahui bagaimana pemahaman hadis dalam kitab
Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011(Studi Kasus Tentang Hadis
Tabarruj, Skripsi, Tezar Alfi Syahdan, 2011, Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif
dan Filsafat. Adapun hasilnya dari sebagian besar mahasiswi fakultas Ushuluddin
dan Filsafat mengetahui bahwa Isam melarang wanita untuk bersolek dan
ada juga yang mengamalkan hadis tabarruj, sebagian besar mahasiswi tersebut
memperhatikan perhiasan yang ada pada dirinya akan tetapi sebagian kecil
mereka berhias bermakeup serta memakai pakaian ketat dan bergaul dengan
lawan jenis.13
12
. Achyar dkk, Konsep Tabarruj Dalam Hadis: Studi Tentang Kualitas dan Pemahaman
Hadis Mengenai Adab Berpakaian Bagi Wnaita, Journal, pasca sarjana UIN Sumatera Utara vol 1
No 2, Des 2017
13
.Tezar Alfi Syahdan, Pemahaman dan Pengamalan Mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011 (Studi Kasus Tentang Hadis Tabarruj) ,
Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011
11
dalam al-Qur’an dan tindakan eksploitasi yang sebagai bentuk tabarruj modern.
Kesimpulan ini bahwa perilaku tabarruj yang terjadi dimasa lalu merupakan
tindakan yang menurunkan martabat wanita, seperti dalam segi berjalan dengan
digambarkan melalui media dan pekerjaan yang membuat kaum wanita berani
tampil dengan pakaian minim dan ketat.14 Adapun kegunaan tinjauan pustaka di
E. Definisi Operasional
berarti lahir, muncul atau tinggi.15 Dalam tafsir al-Misbah kata tabarrujna berasal
dari kata ( برجbaraja) yang artinya tampak atau atau tinggi. Kemudian di fahami
juga dalam arti kejelasan dan keterbukaan karena demikian itulah keadaan
16
sesuatu yang tampak dan tingggi. Kata tabarruj seperti dalam surah al-Ahzab
ayat 33:
14
. Muslih Muhaimin Seknun, Eksploitasi Wanita di Era Kontemporer (Studi Analisa
Tafsir Tabarruj Dalam al-Qur’an), Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2018
15
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir: Arab Indonesia (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997) hlm. 70
16
. M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Pesan,Kesan dan Keserasian al-Qur’an), Vol.
10, cet. Ke V, Jakarta,
12
tubuh mana pun yang wajib ditutupi oleh wanita, yang dapat mengundang
bentuk kemunduran dan kembali ke zaman tak berperadaban. Padahal Allah telah
F. Metode Penelitian
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu,20 dengan cara diatur
secara sistematis, logis, rasional, dan terarah, tentang pekerjaan sebelum dan
ilmiah perumusan masalah. Dalam hal ini peneliti menggunakan telaah kritik dan
metode fenomenologi.
1. Jenis penelitian
17
.Yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum
Nabi Muhammad s.a.w. dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan, yang
terjadi sesudah datangnya Islam
18
. Syaikh Nada Abu Ahmad, Silsilah Min Akhta’in Nisa’, 300 Dosa Yang Diremehkan
Wanita, penerj. Umar Mujtahid, cet ke VII, solo, Kiswah M edia 2014. Hlm 464
19
.Abdul Lathif bin Hajis al-Ghamidi, Mukhalafat Nisa’iyyah, 100 Mukhalafah Taqa’u
Fihal Katsir Minan Nisa’ Bi Adillahtiha asy-Syar’iyyah, (100 Dosa Yang Diremehkan Wanita),
penerj. Abu Hanan Dzakiyya, cet. Ke XIV, Sukoharjo, Madarul Wathan Lin Nasyr, 2017, hlm.
118
20
. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods),
Bandung, Alfabeta C.V , 2015, hlm. 3
13
kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati. 21
perempuan dewasa yang umurnya berkisar dari umur 17 sampai 50 tahun karena
perempuan dewasa di desa ini yang sering berintraksi dengan kehidupan modern.
Perempuan dewasa tersebut dibagi menjadi tiga kelompok yaitu milenial, ibu-ibu
dan paruhbaya.
Jenis data dalam penelitian ini ialah jenis data kualitatif, yaitu jenis data
21
. Muhajirin , Maya Panorama, pendekatan praktis (metode penelitian kualitatif dan
kuantitatif), Yogyakarta: Idea Press,2017, hlm.24
14
atau menyajikan masalah yang berkaitan dengan judul skripsi.22 Selanjutnya data
untuk mendapatkan bagaimana konsep tabarruj dalam surah al-Ahzab ayat:33 dan
perilaku tabarruj yang terjadi. Adapun sumber data yang digunakan dalam
a. Data Primer
Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan secara lansung oleh
pengamatan, tes, dokumentasi, dan sebagainya.23 Data primer dalam penelitian ini
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung data primer. Adapun data
sekunder dalam penelitian ini dapat berupa kitab-kitab tafsir karya ulama, serta
3. Pengumpulan data
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data tanpa
data yang memenuhi standar data yang diterapkan.24 Dalam hal ini peneliti
a. Metode Observasi
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain seperti wawancara dan
observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga termasuk obyek-obyek alam
lainnya.25
fahami dan diamati secara lansung, dan metode ini ditujukan kepada perempuan
dewasa yang umurnya berkisar 17 tahun sampai 50 tahun di desa Penggage untuk
b. Metode Wawancara
ide melalui tanya jawab, dengan cara tatap muka dan tanpa menggunakan
diwawancarai) sudah lama terlibat dalam kehidupan sosial yang cukup lama.26
dan apakah mereka benar-benar ber tabarruj seperti yang tercantum dalam surah
lakukan.
Wawancara ini dilakukan melalui cara bertatap muka dan dibantu oleh
menjawab apa yang pewawancara maksudkan serta untuk mendapat data yang
c. Metode Dokumentasi
data historis. Karena besar fakta dan data sosial tersimpan dalam bahan yang
ekonomi, sosial, dan berupa bentuk perilaku tabarruj, dalam kondisi ini sarana
dan prasana perempuan dewasa dan desa tempat tinggal mereka yaitu desa
Penggage.
yang bersifat khusus, sehingga penyajian akhir penelitian ini dapat difahami
dengan mudah.
G. Sistematika Pembahasan
Agar mempermudah apa yang dimaksud dalam bab ini, maka pembahasan
dibagi dalam lima bab, dan tiap-tiap bab dibagi dalam sub-sub yang
27
. M. Burhan B ungin, Penelitian Kualitatif... hlm. 124.
17
masalah dan batasan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian, tinjauan
Bab II: Bab ini akan membahas tinjauan umum tentang tabarruj yang
perilaku tabarruj.
Bab III : Bab ini akan membahas gambaran umum desa Penggage
geografi dan kondisi daerah, kondisi monografi dan demografis desa Penggage,
sarana pendidikan dan keagamaan, potensi lokal ekonomi, sosial dan budaya desa
Bab IV: Bab ini akan membahas analisis perilaku tabarruj perempuan
konsep tabarruj telaah surah al-Ahzab ayat: 33, dan fenomena kehidupan