PENDAHULUAN
1
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS.An-Nuur:31)
2
1.3 Metode Penulisan
Metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini yaitu Al-Qur’an,
As-Sunnah dan Buku-buku yang berkaitan.
3
BAB II
METODE ISTINBATH
2.1.2 As-Sunnah
4
1. As-Sunnah adalah sumber hukum ke dua setelah al-Qur’an:
a) Tidak dapat mengalahkan sumber hukum pertama
b) As-Sunnah dapat dimansukh, baik oleh:
Al-Qur’an
As-Sunnah
2. Hadits maqbul menjadi dasar hukum.
3. Status hukum yang dihasilkan hadits Hasan adalah satu tingkat
dibawah Hadits Shahih.
4. Hadits Dha’if tidak menjadi hujjah.
5. As-Sunnah dapat berfungsi sebagai bayan, takhshish atau taqyid
terhadap al-Quran dan as-Sunnah.
6. Hadits dapat menjadi tasyri’ dalam satu hukum yang tidak terdapat
dalam al-Quran.
7. Matan dipahami secara zhahir kecuali ada qarinah.
8. al-Jarh Muqaddam ‘ala at-Ta’dil jika mufasar.
9. Memahami asbabul wurud diperlukan meskipun yang terpakai
adalah keumuman lafadz dan bukan khususnya sebab.
2.1.3 Al-Ijma’
Kehujjahan
a) Meyakini bahwa Ijma’ sahabat dapat menjadi hujjah, hanya saja
statusnya Al-Ijma’ laisa Minal-Adillah al-Mustaqillah.
Karena setiap Ijma’ pasti ada sandarannya ialah, al-Qur’an dan
Hadits.
b) Hanya meyakini Ijma’ Shahaby sebagai hujjah, baik yang sifatnya sharih
atau sukuti.
c) Hanya ada ijma’ shahaby.
2.2 Istidlal
a) Al-Istish-hab
Terpakai dalam berdalil
Al-Istish-hab bukan Sumber hukum, tapi sebuah cara berhukum.
5
b) Qaul Shahaby: Tidak memakai Qaul Shahaby, karena indikasinya adalah
minimal ada sahabat lain yang tidak sepakat.
c) Syar’u Man Qablana
d) Tidak terpakai selama tidak ada pembenar dari Syari’at
e) Dalalatul Ilham : Tidak terpakai dalam beristidlal karena sumbernya yang
tidak pasti.
f) Dalalatul Iqtiran : Tidak terpakai sebagai dasar berhukum.
g) Mashlahah Mursalah
Bukan Sumber Hukum
Dapat dijadikan sebagai cara penetapan hukum dalam kerangka
menjaga tujuan disyari’atkan nya Agama.
h) Saddudz-Dzari’ah : Dapat dipakai sebagai cara berhukum, terhadap
kemungkinan hukum yang terjadi.
i) Istihsan : Tidak dapat dipakai beristidlal karena Al-Hasan Ma Hassanahu
Asy-Syari’u wal-Qabihu Ma Qabbahahu Asy-Syari’u.
2.3 Ijtihad
1. Disaat tidak adanya nash, maka penggalian hukum didasarkan pada teori
yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya, ialah :
a) Al-Qiyas:
Kehujjahannya sebagai sebuah teori hukum diantaranya
berdasar QS. An-Nisa’ 59
Menerima Qiyas hanya dalam kaitan keduniaan bukan ibadah
Meyakini bahwa Qiyas tidak dapat berstatus sebagai Nasikh.
b) Al-Istish-hab.
c) Mashlahah Mursalah.
d) Saddudz-Dzari’ah.
2.4 Ta’arudh
Ketika terjadi Ta’arudh, maka Majma’ Buhuts Wal-Ifta’ menempuh cara
berikut:
1. Thariqatul-Jam’i, selama masih memungkinkan
6
2. Thariqatut-Tarjih, kalau sudah tidak mungkin di Jama’, dengan kriteria
sebagai berikut:
a) Mendahulukan riwayat jama’ah daripada Bukhari-Muslim.
b) Mendahulukan riwayat Bukhari dan Muslim daripada riwayat
lainnya
c) Mendahulukan yang lebih shahih sanadnya
d) Mendahulukan yang banyak sanadnya
e) Mendahulukan Shahibul-Waqi’ah
f) Mendahulukan Amr daripada Ibahah
g) Mendahulukan Nahi daripada Amr
h) Mendahulukan Mafhum Muwafaqah daripada Mafhum Mukhalafah
i) Mengedepankan dalil yang ada Syahid nya
j) Mengedepankan yang sifatnya Ihtiyathi
3. Thariqatun-Naskhi, apabila diketahui waktu tasyri’nya.
4. Tawaqquf, ketika semuanya tidak memungkinkan
2.5 Tambahan
1. Dalam menetapkan hukum bagi suatu kasus, terlebih dahulu
dikategorikan, ibadah atau keduniaan karena konsekuensi hukum yang
berbeda.
2. Pandangan Ulama’ hanya menjadi pertimbangan.
3. Alur berfikir yang dipakai dalam mengistinbath adalah sebagaimana
rumusan Ushuli juga Manthiqi.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi-definisi
3.1.1 Definisi Muslimah
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ت هَلَُم ا َس ْو ٰءَُت ُه َما َوطَف َق ا خَي ْص َفان َعلَْي ِه َم ا من َو َرق ٱجْلَنَّة َو َع
ص ٰى ْ فَ َأ َكاَل مْن َه ا َفبَ َد
ءَ َاد ُم َربَّهُۥ َفغَ َو ٰى
Artinya: Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-
daun (yang ada di surga), dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah
ia. (QS.Thaha:121)
Pengertian lain dari kata 3ورةDD عialah setiap apa-apa yang memalukan
apabila terlihat.
Aurat secara istilah adalah sesuatu yang wajib di sembunyikan dan
diharamkan melihatnya.4
1
https://id.wikipedia.org/wiki/muslim.
2
lisan Al-arab jil.4 hal.766
3
lisan Al-arab jil.6 hal.516
4
Prof, Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih islam wa adillatuhu jil.1 hal. 614
8
3.1.3 Dalil-dalil yang Bersangkutan
Dalil-dalil yang berkaitan dengan Aurat, antara lain:
1. Qur’an Surah Al-A’raf ayat 20, 22, dan 26:
ت هَلَُم ا َس ْواُٰت ُه َما َوطَِف َق ا ْ الش َجَر َة بَ َدَّ فَ َدٰلّ ُىه َما بِغُ ُرو ٍر َفلَ َّما َذاقَ ا
ص ٰف ِن َعلَْي ِه َم ا ِم ْن َّو َر ِق اجْلَن َِّة َونَا ٰد ُىه َم ا َربُّ ُه َما اَمَلْ اَْن َه ُك َم ا َع ْن
ِ ْ خَي
ِ ِ
ٌَّجَر ِة َواَقُ ْل لَّ ُك َما ا َّن الشَّْي ٰط َن لَ ُك َما َع ُد ٌّو ُّمبِنْي َ ت ْل ُك َما الش
اس بِيا بيِن اٰدم قَ ْد أَ ْنزلْنا علَي ُكم لِباسا يُّوا ِري سواٰتِ ُكم و ِريشا ول
ُ َ ً ْ َ ْ َْ ْ َ ً َ ْ ْ َ َ َ
َ ََ ْ َ
ت ال ٰلّ ِه لَ َعلَّ ُه ْم يَ َّذ َّك ُر ْو َن
ِ ك ِمن اٰ ٰيِ
ْ َ ك َخْيٌر ٰذل
ِ
َ الت ْق ٰوى ٰذل
َّ
9
Artinya : “Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami
telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan
untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang
lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka ingat.”(QS. Al-A’raf:7/26)
ِ ِ ْ نات ي ْغض ِ ِ ِ
وج ُه َّن َوال َ ض َن م ْن َأبْصا ِره َّن َو حَيْ َفظْ َن ُف ُر ُ َ َو قُ ْل ل ْل ُمْؤ م
ض ِربْ َن خِب ُ ُم ِر ِه َّن َعلى ُجيُ وهِبِ َّن ْ َدين زينََت ُه َّن ِإالَّ ما ظَ َهَر ِمْنها َو لْي َ يُْب
دين زينََت ُه َّن ِإالَّ لُِبعُ ولَتِ ِه َّن َْأو آب اِئ ِه َّن َْأو آب ِاء بُعُ ولَتِ ِه َّن َْأو
َ َوال يُْب
َأبْن اِئ ِه َّن َْأو َأبْن ِاء بُعُ ولَتِ ِه َّن َْأو ِإ ْخ واهِنِ َّن َْأو بَ ين ِإ ْخ واهِنِ َّن َْأو بَ ين
هِتِ ِ ِئ
َ ِت َأمْي انُ ُه َّن َأ ِو التَّاب
عني َغرْيِ ُأويِل ْ َأخ وا َّن َْأو نس ا ِه َّن َْأو م ا َملَ َك َ
ِ الرج ِال َأ ِو الطِّْف ِل الَّذين مَل يظْه روا على ع و
رات ِّ اِإْل ْربَ ِة ِم َن
ْ َ َ ُ َ َْ َ
فني ِم ْن زينَتِ ِه َّن َو تُوبُوا ِ ِ ِ
َ ْض ِربْ َن بِ َْأر ُجل ِه َّن لُي ْعلَ َم ما خُي ْ َالنِّساء َوال ي
اهلل مَج يعاً َأيُّ َها الْ ُمْؤ ِمنُو َن لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُحو َن
ِ ِإىَل
10
Artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman:
Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-
putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki
mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-
wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan
kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung.” (QS. An-Nur:24/31)
11
Dalil-dalil yang memerintahkan untuk menutup aurat bukan hanya
terdapat di Al-Qur’an, tapi terdapat juga dari hukum hadits Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wasallam, antara lain:
1. Hadits riwayat Abu Daud dari Aisyah
12
kalau salah seorang kami itu sendiri? Nabi menjawab, “Allah itu
lebih berhak untuk di muliakan.” (HR. Abu Daud : 3501)
5
كتاب ااحلحيض باب حترمي النظر اىل العورات
13
paha dan lutut bukan termasuk aurat, melainkan hanya area kemaluan dan
dubur6.
Batas aurat laki-laki dan perempuan berbeda. Oleh karena itu, sangat
penting untuk mengetahui batasan aurat. Sebagaimana dijelaskan pada hadits-
hadits di atas, bagi siapapun yang sudah baligh wajib hukumnya menutup
aurat.7
3. Batas aurat laki-laki dengan laki-laki dan batas aurat perempuan
dengan perempuan.
Dalilnya:
6
https://rumaysho.com/1485-manakah-aurat-lelaki-2.html
7
https://www.suara.com/news/2021/08/24/223933/batasan-aurat-wanita-menurut-syariat-islam?
page=1
14
َالر ُج ِل َوالَ الْ َم ْرَأةُ ِإىَل َع ْو َر ِة الْ َم ْر َِأة َوال
َّ الر ُج ُل ِإىَل َع ْو َر ِة
َّ الَ َيْنظُ ُر
ِ الرج ِل يِف ثَ و ٍب وا ِح ٍد والَ ُت ْف
ض ي الْ َم ْرَأةُ ِإىَل الْ َم ْر َِأة ضي َّ ِإ ِ ي ْف
َ َ ْ ُ َّ الر ُج ُل ىَل ُ
ِاحدِ يِف الثَّو ِب الْو
َ ْ
Artinya: “Janganlah seorang lelaki melihat aurat lelaki
(lainnya), dan janganlah pula seorang wanita melihat aurat
wanita (lainnya). Seorang pria tidak boleh bersama pria lain
dalam satu kain, dan tidak boleh pula seorang wanita bersama
wanita lainnya dalam satu kain.”(HR. Muslim no 338)
Batas aurat wanita di hadapan wanita lain cukup antara pusar hingga lutur
karena asumsi awal syahwat tidak akan muncul sesama wanita.
8
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-aurat/
15
3.2. Definisi Kafir
Kafir secara bahasa كف ارadalah jama’ dari kata كفرyang berarti orang
9
Al-mu’jam Al-wasith hal 791
10
Drs.M Thalib Irsyad.Baitussalam.Perbedaan Agama hal 13
11
Tafsir Ahkam, mu’mmal Hamidy Ic. Drs Imran A. MAnan
12
Fatwa-fatwa kontenporer jilid 1 hal 580
16
9. Wanita muslim
10. Hamba
11. Pembantu (yang tidak bernafsu)
12. Anak anak yang masih kecil
Pokok persoalan masalah ini adalah pada lafadz “ “ نِساِئ ِهنyang memiliki
َ
dua makna dhammir tersebut kembali kepada semua wanita khusus wanita
muslim saja atau kembali kepada semua wanita muslim atau bukan.
Berdasarkan tafsir Surat An-Nur : 31 sebagaimana Ibnu Katsir
berpendapat, seorang wanita muslimah boleh menampakkan perhiasan (aurat)
kepada wanita muslimah yang lain. Namun, ia tidak dibenarkan
memperlihatkan aurat kepada wanita non-Muslim.
Disisi lain ada pendapat yang bertolak belakang yaitu dari Fatawa
Lajnah Da-imah(17/287). Ada dua pendapat ulama dalam masalah ini.
13
https://www.republika.co.id/berita/o3vfwa11/batasan-aurat-wanita-di-depan-wanita-lain
17
Namun pendapat yang lebih tepat wanita muslim tidak wajib memakai hijab
saat berinteraksi dengan wanita wanita non Muslim atau kafir. Karena tidak
ada riwayat yang menerangkan, bahwa istri-istri nabi atau para sahabat
wanita, menutup hijab mereka pada saat mereka berkumpul dengan
perempuan dari agama Yahudi dan Nasrani. Andaikan mereka melakukan itu,
tentu sudah ada riwayat yang menjelaskan.14
نِ َس اِئ ِهن bermakna wanita muslim mukmin sebab dhammir atau kata ganti
14
https://jadwalkajian.com/artikel/apa-batasan-aurat-muslimah-terhadap-wanita-kafir/
15
Al-Muslimun, hlm. 201
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Qur’an Surah An-nur ayat 31 seorang wanita muslim harus tetap
berpakaian Islam di hadapan wanita yang bukan muslim. Sebagaimana lafadz
19
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al-karim.
Aizid, Rizem. 12 Aurat Wanita Yang Wajib Dijaga.
Adinda, Dewanti dan Titis. 2019. The Great Muslimah. Jakarta. Imprint
Penerbit Serambi.
Al-Muslimun.
A. Manan, Mu’mmal Hamidy Ic. Drs Imran. Tafsir Ahkam.
Az-Zuhaili, Wahbah. 1998. Fiqh Islam Wa Adillatuhu. Jakarta. Ruhama.
Drs.M Thalib Irsyad Baitussalam. Perbedaan Agama.
Ibnu Manzhur. 2003. Lisanu Arab. Daar Al-Hadits.
Maktabah Shameela (Media Elektronik, Maktabah Shameela)
Munawwir, Ahmad Warson. 2005. Kamus Al-Munawwir Indonesia-Arab.
Surabaya. Pustaka Progressif.
Nuraini dan Dhiauddin. 2013. Islam dan Batas Aurat Wanita. Yogyakarta.
Kaukaba Dipantara.
Prof, Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih islam wa adillatuhu jilid 1.
https://id.wikipedia.org/wiki/muslim
https://rumaysho.com/1485-manakah-aurat-lelaki-2.html
https://www.suara.com/news/2021/08/24/223933/batasan-aurat-wanita-
menurut-syariat-islam
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-aurat/
https://www.republika.co.id/berita/o3vfwa11/batasan-aurat-wanita-di-
depan-wanita-lain
https://jadwalkajian.com/artikel/apa-batasan-aurat-muslimah-terhadap-
wanita-kafir/
20