Anda di halaman 1dari 9

REVIEW BUKU JILBAB WANITA MUSLIMAH

TERJEMAH KITAB ‫جلباب المراءة المسلمة في الكتباب والسنة‬

Review Buku
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Perbandingan Madzhab

Dosen Pengampu:
Bpk. Syaiful Makhi U, M.Ag

Oleh:
Ahmad Tijanul Uluum NPM. 20.02.0.2587

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT) KEDIRI


FAKULTAS SYARI’AH
PROGRAM STUDI AL-AHWAL AS-SYAKHSIYAH
MARET 2022
BAB I

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Jilbab Wanita Musalimah


Judul Asli : ‫جلباب المراءة المسلمة في الكتباب والسنة‬
Penulis : Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
Penerjemah : Abu Shafiya
Penerbit : Media Hidayah
Cetakan : Pertama, November 2002
Tebal : 240 Halaman

Biografi Pengarang

Muhammad bin al-Haj Nuh bin Nijati bin Adam al-Isyqudri al-Albani al-
Arnauṭi (bahasa Arab: ‫ؤوط‬99999‫انِي األرن‬99999َ‫ ِّديْن ٱَأْل ْلب‬99999‫ر ٱل‬99999‫َاص‬
ِ ‫) ُم َح َّمد ن‬, juga dikenal
sebagai Albani (16 Agustus 1914 – 2 Oktober 1999) adalah seorang ulama
hadis Salafi yang dikenal dalam lingkup dunia Islam dengan skala
internasional.Tokoh Salafi yang berpengaruh ini membangun reputasinya
di Suriah.

Albani lahir pada tahun 1914, dalam keluarga muslim miskin di


kota Shkodër. Ayahnya belajar fikih di Istanbul, dan merupakan ulama
rujukan Mazhab Hanafi di Albania. Dia meninggal pada tahun 1999 pada usia 85
tahun1.

.
Tentang Buku

Buku ini berisi penjelasan tentang jilbab yang harus dipakai seorang
wanita. Seperti kita ketahui saat ini muncul berbagai macam jenis dan model

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Nashiruddin_Al-Albani

1
jilbab. Terkadang seorang wanita tidak bisa memilih mana model jilbab yang
masih sesuai syariah dan mana yang sudah tidak sesuai lagi dengan syariat islam
yang mulia ini.

Diantara Isi dari buku ini membahas tentang :

A. Jilbab Wanita Muslimah


B. Syarat-Syarat Jilbab

1. Syarat Pertama : Menutup Seluruh Badan Selain Yang Dikecualikan

2. Syarat Kedua : Bukan Sebagai Perhiasan

3. Syarat Ketiga : Kainnya Harus Tebal, Tidak Tipis

4. Syarat Keempat : Harus Longgar. Tidak Ketat

5. Syarat Kelima : Tidak Diberi Wewangian atau Parfum

6. Syarat Keenam : Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki

7. Syarat Ketujuh : Tidak Menyerupai Pakaian Wanita-wanita Kafir

8. Syarat Kedelapan : Bukan Libas Syuhrah (tidak untuk mencari


popularitas )

Perlu diketahui juga oleh pembaca bahwa :

1. Sebagian dari syarat-syarat di atas, yaitu syarat keenam, ketujuh,. dan


kedelapan tidak hanya untuk pakaian wanita saja, akan tetapi termasuk
juga pakaian pria.
2. Untuk syarat keenam, ketujuh, dan kedelapan diharamkan secara mutlak,
baik ketika di dalam atau di luar rumah. Akan tetapi, pembahasan di dalam
buku ini hanya dititikberatkan pada pakaian wanita ketika di luar rumah.
Jadi, jangan sampai ada anggapan bahwa haramnya khusus ketika wanita
di luar rumah saja.
Selanjutnya, ikutilah penjelasan rinci syarat demi syarat di atas beserta dalil-
dalilnya.

2
BAB II

ISI BUKU

A. Jilbab Wanita Muslimah

Setelah diteliti Al-Qur'an, hadits Nabi. dan riwayat para salaf dalam
masalah yang cukup penting ini, jelaslah bagi kami bahwa seorang wanita bila
keluar dari rumahnya wajib menutup seluruh tubuhnya dan tidak boleh
menampakkan sedikit pun perhiasannya, kecuali wajah dan kedua telapak
tangannya -bila dia ingin menampakkannya- dengan jenis pakaian apa pun asal
terpenuhi syarat-syaratnya.

B. Syarat-Syarat Jilbab
1. Menutup Seluruh Tubuh, Selain Yang Dikecualikan
Syarat ini terdapat di dalam firman Allah ta'ala surat An-Nur ayat31:
‫ين ِزينََت ُه َّن ِإاَّل‬ ِ ِ ٰ ‫ضن ِمن َأب‬ ِ َ‫وقُل لِّْلمْؤ ِم ٰن‬
َ ‫ص ِره َّن َوحَيْ َفظْ َن ُفُر‬
َ ‫وج ُه َّن َواَل يُْبد‬ َ ْ ْ َْ ‫ض‬ ُ ‫ت َي ْغ‬ ُ َ
‫ين ِزينََت ُه َّن ِإاَّل لُِبعُولَتِ ِه َّن َْأو ءَابَٓاِئ ِه َّن َْأو‬ ِ ِ‫هِب‬ ِ ‫ما ظَهر ِمْنها ۖ ولْي ْ خِب‬
َ ‫ض ِربْ َن ُ ُم ِره َّن َعلَ ٰى ُجيُو َّن ۖ َواَل يُْبد‬َ َ َ ََ َ
‫َأخ َٰوهِتِ َّن َْأو‬ ِ‫هِن‬ ِ‫هِن‬ ِ ِ ‫ِئ‬ ِ ِ
َ ‫ءَابَٓاء بُعُولَت ِه َّن َْأو َْأبنَٓا ِه َّن َْأو َْأبنَٓاء بُعُولَت ِه َّن َْأو ِإ ْخ َٰو َّن َْأو بَىِن ٓى ِإ ْخ َٰو َّن َْأو بَىِن ٓى‬
‫ين مَلْ يَظْ َهُرو ۟ا‬ ِ َّ ِ ِّ ‫ني َغرْيِ ُأ ۟وىِل ٱِإْل رب ِة ِمن‬
َ ‫ٱلر َجال َأ ِو ٱلطِّْف ِل ٱلذ‬ َ َْ
ِٰ
َ ‫ت َأمْي َُٰن ُه َّن َأ ِو ٱلتَّبِع‬
‫ِ ِئ‬
ْ ‫ن َسٓا ِه َّن َْأو َما َملَ َك‬
ِ ِ ۟ ِ ِ ‫ض ِربن بَِأرجلِ ِه َّن لِيعلَم ما خُيْ ِف‬ ِ ‫ت ٱلن‬
ِ ‫علَى عو ٰر‬
َ‫ني من ِزينَت ِه َّن ۚ َوتُوبُ ٓوا ِإىَل ٱللَّه مَج ًيعا َأيُّه‬
َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ْ َ‫ِّسٓاء ۖ َواَل ي‬
َ َ َْ ٰ َ
‫ٱلْ ُمْؤ ِمنُو َن لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُحو َن‬

"Katakanlah kepada wanita beriman, Hendaklah mereka menahan pandangan


mereka, memelihara kemaluan mereka dan jangan menampakkan perhiasan
mereka, kecuali yang biasa nampak. Hendaklah mereka menutupkan khimar

3
mereka ke dada mereka dan jangan menampakkan perhiasan mereka, kecuali
kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, anak-anak mereka,
anakanak suami mereka, saudara-saudara mereka, anak-anak saudara laki laki
mereka, anak-anak saudara perempuan mereka, wanita-wanita muslimah, budak-
budak yang mereka miliki, pelayan-pelayan lakilaki yang tidak mempunyai
keinginan terhadap wanita, atau anakanak yang belum mengerti aurat wanita.
janganlah mereka menghentak-hentakkan kaki mereka agar diketahui adanya
perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah wahai orang-orang beriman,
agar kalian beruntung."

Pengertian firman Allah: "kecuali yang biasa nampak yang saya sebutkan di
atas adalah pengertian yang langsung bisa ditangkap dari ayat tersebut. Memang
para salaf dari kalangan sahabat dan tabi'in berbeda pendapat dalam menafsirkan
perkataan "kecuali yang biasa nampak" ini. Ada yang menafsirkan: 'Pakaian-
pakaian luar', dan ada pula yang menafsirkan: 'Celak, cincin, gelang dan wajah';
serta ada lagi yang berpendapat lainnya yang disebutkan oleh Ibnu Jarir di dalam
kitab Tafsirnya (XVIII:84). Kemudian dia sendiri memilih: 'Wajah dan kedua
telapak tangan' Dia berkata, "Yang benar adalah pendapat yang mengatakan
bahwa yang dimaksud adalah wajah dan kedua telapak tangan.

2. Tidak Untuk Berhias

Jlbab disyaratkan tidak untuk berhias, berdasarkan firman Allah ta'ala yang
tersebut di dalam surat An-Nur ayat 31:

‫ين ِزينََت ُه ّن‬ ِ


َ ‫َواَل يُْبد‬

"Janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka."

Secara umum ayat ini mengandung larangan menghiasi pakaian yang


dipakainya sehingga menarik perhatian laki-laki.

3. Kainnya Harus Tebal, Tidak Tipis


Jilbab disyaratkan harus terbuat dari kain yang tebal, sebab yang namanya
menutup tidak akan terwujud, kecuali dengan bahan penutup yang tebal. Adapun

4
bila kain penutup tadi tipis, maka hanya akan menambah daya tarik bagi si
wanita yang me-ngenakannya atau malah menjadi perhiasan baginya. Berkenaan
dengan hal ini Rasulullah bersabda:
"Pada akhir zaman nanti akan ada wanita-wanita dari kalangan umatku
yang berpakaian, namun pada hakekatnya mereka telanjang. Diatas kepala
mereka seperti terdapat punuk unta. Kutuklah mereka itu, karena sebenarnya
mereka itu wanita wanita terkutuk."
Karena itulah para ulama mengatakan, "Diwajibkan menutup aurat dengan
pakaian yang tidak menggambarkan warna kulit, yaitu dengan bahan yang tebal
atau yang terbuat dari kulit binatang; dan bila hanya menutup aurat dengan
pakaian tipis yang masih menggambarkan warna kulit maka itu tidak boleh,
karena hal itu tidak memenuhi kriteria 'menutup'.

4. Kainnya Harus Longgar, Tidak Ketat

Jilbab disyaratkan harus longgar, karena maksud dan tujuan (seorang


wanita) berpakaian tidak lain adalah untuk menghilangkan fitnah (ketertarikan
laki-laki asing). Hal itu tidak mungkin terwujud kecuali dengan potongan yang
longgar. Karena pakaian yang ketat, meskipun bisa membuat tertutupnya warna
kulit, namun tetap dapat menggambarkan lekuk tubuhnya sehingga masih akan
menggoda pandangan laki-laki. Bila pakaian wanita seperti itu keadaannya
niscaya akan mengundang banyak kemaksiatan dan menimbulkan kerusakan
bagi laki-laki yang melihatnya. Oleh karena itulah pakaian wanita mesti harus
longgar, tidak ketat.

5. Tidak Diberi Wewangian atau Parfum

Jilbab disyaratkan tidak diberi wewangian atau parfum berdasarkan hadits-


hadits yang melarang wanita memakai wangi-wangian ketika mereka keluar
rumah. Berikut ini kami sampaikan beberapa hadits shahih yang berkait dengan
masalah ini.
Dari Abu Musa Al-Asy'ari bahwa dia berkata, "Rasulullah bersabda:

5
“Perempuan yang memakai wewangian, lalu dia lewat dihadapan laki-laki agar
mereka mencium baunya, maka dia adalah pezina”.
Pada hadits-hadits di atas kita bisa mengetahui bahwa larangan Nabi
berkaitan dengan wewangian adalah sifatnya umum meliputi pewangi badan
maupun pewangi pakaian. Karena parfum atau wewangian selain digunakan
untuk badan ada juga yang digunakan untuk pakaian.
Sebab munculnya larangan Nabi jelas, yaitu karena hal itu akan
membangkitkan nafsu birahi. Hal-hal lain yang biasa dilakukan oleh wanita yang
dikategorikan oleh para ulama dapat membangkitkan birahi adalah seperti:
berpakaian indah, memakai perhiasan yang mencolok mata, memakai asesoris
pakaian dan berbaurnya dengan laki-laki.

6. Tidak Menyerupai Pakaian Laki-laki

Hal itu berdasarkan beberapa hadits shahih yang melaknat wanita yang
menyerupai laki-laki dalam hal berpakaian atau hal lainnya. Kami akan sebutkan
beberapa hadits sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah, dia berkata:
"Rasulullah , melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita
yang memakai pakaian laki-laki”

7. Tidak Menyerupai Pakaian Orang-Orang Kafir

Jilbab disyaratkan tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir, sebab di


dalam syariat Islam telah ditetapkan bahwa kaum muslimin, baik laki-laki
maupun perempuan, tidak boleh tasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir, baik
dalam hal ibadah, perayaan hari raya, dan pakaian yang menjadi pakaian khas
mereka. Ini merupakan prinsip yang mendasar dalam syariat Islam, yang
sayangnya pada zaman sekarang ini banyak dilanggar oleh kaum muslimin
sendiri, bahkan oleh para pemuka agamanya. Hal itu dikarenakan kebodohan
atau hawa nafsu mereka sehingga mereka pun larut dalam arus zaman dan tradisi
Eropa yang kafir. Pada akhirnya semua itu menjadi sumber kehinaan dan

6
kelemahan kaum muslimin dan terbukanya peluang bagi musuh-musuh Islam
untuk menguasai mereka.
Dari Abdullah bin Amru bin AI-'Ash, dia berkata:
“Rasulullah pernah melihat saya memakai dua kain yang dicelup warna
kuning. Maka beliau berkata, 'Sungguh, ini adalah pakaian orang-orang kafir.
Oleh karena itu, janganlah kamu memakainya.

8. Bukan Libas Syuhrah2 (Tidak Untuk Mencari Popularitas )

Jilbab disyaratkan bukan merupakan pakaian untuk mencari popularitas


berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, dia berkata, "Rasulullah
pernah bersabda:

“Barangsiapa memakai pakaian untuk mencari popularitas di dunia, maka


Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian
membakarnya dengan api neraka”.

2
Libas syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan meraih popularitas di tengah-
tengah orang banyak, baik pakaian itu harganya mahal yang dipakai oleh seseorang untuk
berbangga dengan harta dan perhiasannya, maupun pakaian murahan yang dipakai oleh seseorang
untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tujuan riya.

7
BAB III
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa pakaian wanita itu:


1. Haruslah menutup seluruh badannya, kecuali wajah dan kedua telapak
tangannya dengan penjelasan sebagaimana yang dibicara- kan di muka.
2. Bukan merupakan pakaian untuk berhias;
3. Tidak tipis, tidaksempit, sehinggamenampakkan lekuktubuh;
4. Tidak diberi wangi-wangian;
5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki;
6. Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir; dan
7. Bukan untuk mencari popularitas.
Setiap laki-laki muslim berkewajiban menerapkan syarat-syarat di atas
pada pakaian istrinya dan orang-orang yang berada di dalam kekuasannya.

Komentar :
Buku ini memiliki kelebihan diantara nya adalah bahasa yang digunakan
dalam buku ini mudah untuk dimengerti. Dalam buku ini tidak hanya
menyajikan teori-teorinya saja tetapi juga sebagian besar isi tiap bab-nya disertai
ayat-ayat Al-Quran sehingga berfungsi untuk menguatkan teori-teori yang ada
dalam buku tersebut. Selain itu pada setiap bab nya terdapat kesimpulan yang
kemudian disertai pendapat dari sang pengarang sehingga kita dapat lebih
memahami buku ini. Hanya saja karena buku ini adalah buku terjemahan ada
beberapa kata yang sulit untuk dipahami oleh pembaca.

Anda mungkin juga menyukai