Dengan mengucap Bismillah, Alhamdulillah, dan Sholawat dan Salam atas Kanjeng
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang setia dari
awal masa sampai akhir masa, saya berusaha melacak kaidah-kaidah apa saja yang
digunakan
ulama Nusantara sehingga memunculkan suatu hukum yang adiluhung, memanusiakan
manusia, dan tentunya terhubung secara kokoh dengan Ajaran Al Quran dan Sunnah
Nabi SAW dalam persoalan Hijab:
Ayat tentang hijab yang masyhur adalah ayat ke-59 dalam surat Al- Ahzab berikut
ini :
َّ َاء ْال ُمؤْ ِمنِينَ يُ ْدنِينَ َعلَ ْي ِه َّن ِم ْن َج ََلبِيبِ ِه َّن ۚ َٰذَلِكَ أ َ ْدن ََٰى أ َ ْن يُ ْع َر ْفنَ فَ ََل يُؤْ ذَيْنَ ۗ َو َكان
ً َُّللاُ َغف
ورا ِ سَ ِاجكَ َوبَنَاتِكَ َون ُّ ِيَا أَيُّ َها النَّب
ِ ي قُ ْل ِِل َ ْز َو
َر ِحي ًما
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-
isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka menutupi (perhiasan/aurot mereka) dengan
baju kurung panjang mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenali, dengan menutup aurot itu mereka tidak akan diganggu. Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al-Ahzab 59)
Artinya :
Nah, kita tidak boleh berhenti pada potongan pertama saja. Kita lanjutkan pada
potongan ayat berikutnya :
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal maka mereka juga tidak
akan diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Pada penggalan ayat berikutnya, kita bisa memahami bahwa tujuan diperintahkan
kaum wanita menutupi sekujur tubuh mereka adalah :
1. Supaya mereka lebih mudah dikenali
2. Supaya mereka tidak diganggu
Dengan demikian, nilai Zhanniyyud dalalah pada ayat diatas memberikan peluang
penafsiran yang berbeda pada bagaimana detail tata cara, SOP (Standard
Operating System), ukuran dan bentuk secara teknis perintah menutup sekujur
tubuh kaum muslimah. Pada tahapan ini, aku justru semakin kagum dengan Islam dan
Al Quran yang dibawa oleh Kanjeng Nabi SAW. Karena disamping terdapat baku,
pakem, dan ketetapannya, juga ada sisi fleksibilitasnya yang akan mudah
beradaptasi dengan zaman, letak geografis, dan budaya yang tentunya berbeda satu
sama lain.
Tidak berhenti disini, tidak cukup mengutip satu ayat saja untuk menyimpulkan
suatu hukum. Kita amati ayat ke 31 surat An-Nur berikut ini :
ظ َه َر ِم ْن َها ۖ َو ْل َيض ِْربْنَ ِب ُخ ُم ِره َِّن َع َل َٰى َ ظنَ فُ ُرو َج ُه َّن َو َال يُ ْبدِينَ ِزينَت َ ُه َّن ِإ َّال َما ْ َاره َِّن َو َيحْ ف ِ صَ ضضْنَ ِم ْن أ َ ْب ُ ت َي ْغ ِ َوقُ ْل ِل ْل ُمؤْ ِمنَا
َاء بُعُولَ ِت ِه َّن أ َ ْو ِإ ْخ َوانِ ِه َّن أ َ ْو َبنِي ِإ ْخ َوانِ ِه َّن أَ ْو
ِ اء بُعُولَ ِت ِه َّن أ َ ْو أَ ْبنَائِ ِه َّن أ َ ْو أَ ْبن
ِ ُجيُو ِب ِه َّن ۖ َو َال يُ ْبدِينَ ِزينَتَ ُه َّن ِإ َّال ِلبُعُولَتِ ِه َّن أَ ْو آ َبائِ ِه َّن أ َ ْو آ َب
ِ ظ َه ُروا َعلَ َٰى َع ْو َرا
ت ْ َالط ْف ِل الَّذِينَ لَ ْم ي ِ الر َجا ِل أ َ ِو ِ َاْل ْربَ ِة ِمن ُ
ِ ْ َت أ َ ْي َمانُ ُه َّن أ َ ِو التَّا ِبعِينَ َغي ِْر أو ِلي ْ سائِ ِه َّن أ َ ْو َما َم َلك َ ِبَنِي أَخ ََواتِ ِه َّن أ َ ْو ن
ََّللا َج ِميعًا أَيُّهَ ا ْل ُمؤْ ِمنُونَ لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِلحُونِ َّ سا ِء ۖ َو َال يَض ِْربْنَ ِبأ َ ْر ُج ِل ِه َّن ِليُ ْعلَ َم َما ي ُْخفِينَ ِم ْن ِزينَ ِت ِه َّن ۚ َوتُوبُوا ِإلَى َ ِالن
1. Memelihara diri dari Memandang bagian tubuh yang diharamkan untuk dilihat
pada wanita yang bukan Muhrimnya,
2. Menjaga Kemaluan
Titik tumpu pada objek pembahasan kita adalah poin ketiga. Dimana
terdapat larangan pada kaum wanita menampakkan perhiasannya,
kecuali bagian YANG BIASA NAMPAK DARIPADANYA.
Kalimat "Yang Biasa Nampak Daripadanya ( ظ َه َر ِم ْن َها
َ )إِ َّال َما
sebagai Dalil Tetap (Tsubuutud Dalalah/ )ثبوت الداللةyang bersifat universal (kulli/)كلي,
yang pada level Zhanniyyud Dalalah-nya meminta kejelasan pada hal yang lebih
faktual
partikular (juz iy/ )جزئي. Sebab antara satu suku, bangsa, budaya, masa, ruang
geografis tertentu
satu sama lain tentunya berbeda dalam menentukan aurot mana yang biasa nampak,
disamping
tetapnya hukum menjaga kemaluan, menutup kain kudung pada dada, larangan
menampakkan perhiasan yang tidak biasa nampak, dan larangan melakukan segala
sesuatu yang diniatkan
menarik perhatian kaum lelaki.
1. Istilah jalaabib dalam ayat ke 59 surat Al Ahzab yang artinya baju kurung
panjang berbeda
dengah istilah jilbab sebagai penutup rambut yang berkembang di Indonesia.
----------------------------------------------------------------------
Zia Muthi Amrullah
di Keputih Surabaya