Anda di halaman 1dari 33

Nikah (‫)ا لنكاح‬

Bagian kedua

Elvin Sasmita
Wanita yang disunnahkan untuk dilamar
1. Wanita yang penuh Cinta dan Kasih Sayang
‫ق لَ ُك ْم ِم ْن َأ ْنفُ ِس ُك ْم َأ ْز َوا ًجا لِتَ ْس ُكنُوا ِإلَ ْيهَا َو َج َع َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدةً َو َرحْ َمةً ۚ ِإ َّن‬
َ َ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه َأ ْن َخل‬
‫ُون‬َ ‫ت لِقَ ْو ٍم يَتَفَ َّكر‬
ٍ ‫ك آَل يَا‬ َ ِ‫فِي ٰ َذل‬
Arti: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-
Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir. (An Nur 21)
Tiga ayat lain  ‫س ُكنُوا‬
ْ َ ‫لِ ت‬

‫ون‬
َ ‫س َم ُع‬ ْ َ‫ت لِقَ ْو ٍم ي‬ ٍ ‫ص ًرا ِإنَّ فِي َذلِ َك َآَليَا‬ِ ‫س ُكنُوافِي ِه َوالنَّ َها َر ُم ْب‬ ْ َ‫لِت‬ ‫ُه َو الَّ ِذي َج َع َل لَ ُك ُم اللَّ ْي َل‬
Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan)
siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar (Qs. Yunus: 67)
‫ون‬َ ‫ش ُك ُر‬ ْ َ‫س ُكنُوافِي ِه َولِتَ ْبتَ ُغوا ِمنْ ف‬
ْ َ‫ضلِ ِه َولَ َعلَّ ُك ْم ت‬ ْ َ‫لِت‬ ‫َو ِمنْ َر ْح َمتِ ِه َج َع َل لَ ُك ُم اللَّ ْي َل َوالنَّ َها َر‬
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada
malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu
bersyukur kepada-Nya. (Qs. Al Qashash: 73)
‫ون‬ َ ‫ش ُك ُر‬ ْ َ‫س اَل ي‬ ِ ‫س َولَ ِكنَّ َأ ْكثَ َر النَّا‬
ِ ‫ض ٍل َعلَى النَّا‬ ْ َ‫ص ًرا ِإنَّ هَّللا َ لَ ُذو ف‬ ِ ‫س ُكنُوافِي ِه َوالنَّ َها َر ُم ْب‬ ْ َ‫لِت‬ ‫هَّللا ُ الَّ ِذي َج َع َل لَ ُك ُم اللَّ ْي َل‬
Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan
siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan
atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (Qs. Ghafir: 61)
2. Wanita yang banyak anak

‫ب هَّللا ُ لَ ُك ْم‬
َ َ‫َوا ْبتَ ُغوا َما َكت‬
“ …dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kamu (yaitu
anak)” [Al-Baqarah/2 : 187]
Abu Hurairah, Ibnu Abbas dan Anas bin Malik dan lain-lain Imam
dari kaum Tabi’in menafsirkan ayat di atas dengan anak (Tafsir Ibnu
Jarir dan Tafsir Ibnu Katsir di dalam menafsirkan ayat di atas)
َ ‫اجنَا َو ُذ ِّريَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعيُ ٍن َواجْ َع ْلنَا ِل ْل ُمتَّ ِق‬
‫ين‬ ِ ‫ون َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يَقُول‬
‫ِإ َما ًما‬
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami,
anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
‫اش ٌر بِ ُك ُم اُأل َم َم‬
ِ ‫تَ َز َّوجُوا ْال َو ُد ْو َد ْال َولُ ْو َد فَِإنِّ ْي ُم َك‬
“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan
yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan
berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang
terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim
dari jalan Ma’qil bin Yasar]
َ ‫ت ا ْم َرَأتِي َعا ِق ًرا فَهَبْ لِي ِم ْن لَ ُد ْن‬
‫ك َولِيًّا‬ ِ َ‫ت ْال َم َوالِ َي ِم ْن َو َراِئي َو َكان‬
ُ ‫َوِإنِّي ِخ ْف‬
Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku
sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang
mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau
seorang putera (Maryam ayat 5)
3. Gadis atau Janda ?
Ibnu Majah meriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda:
‫ضى بِ ْاليَ ِسي ِْر‬
َ ْ‫ق َأرْ َحا ًما َوَأر‬
ُ َ‫ار فَِإنَّه َُّن َأ ْع َذبُ َأ ْف َواهًا َوَأ ْنت‬
ِ ‫ َعلَ ْي ُك ْم بِاَْأل ْب َك‬.
“Nikahlah dengan gadis perawan; sebab mereka itu
lebih manis bibirnya, lebih subur rahimnya, dan lebih
ridha dengan yang sedikit.”
1860 – ِ ‫ولهَّللا‬ ِ ‫س‬ ْ َ‫لتَ َز َّو ْج ُتا ْم َرَأةً عَ ل‬: َ ‫ قَ ا‬، ِ ‫عَن َج ابِ ِر ْب ِنعَ ْب ِد هَّللا‬
ُ ‫ىعَه ِد َر‬ ْ ،‫اء‬ ٍ َ‫عَنعَ ط‬
ْ ،‫عَنعَ ْب ِد ا ْل َم ِل ِك‬ ُ ‫ل َح َّدثَنَا عَ ْب َدةُ ْب ُن‬: َ ‫س ِر ِّيقَ ا‬
ْ ،‫س لَ ْي َم َان‬ َّ ‫َح َّدثَنَا َهنَّا ُد ْب ُنا ل‬
‫ل‬: َ ‫ قَ ا‬،‫ت ثَ يِّبًا‬: ُ ‫ل«َأبِ ْك ًرا َأ ْو ثَ يِّبًا؟» قُ ْل‬: َ ‫ قَ ا‬، ‫ت نَ َع ْم‬: ُ ‫ل«َأتَزَ َّو ْج َتيَ ا َج ابِ ُر؟» قُ ْل‬: َ ‫ فَ َقا‬، ‫سلَّ َم‬ ُ ‫ص لَّى‬
َ ‫هللا َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫ول هَّللا‬ َ ‫س‬ُ ‫ فَ لَقِ ُيت َر‬، ‫سلَّ َم‬ ُ ‫ص لَّى‬
َ ‫هللا َعلَ ْي ِه َو‬ َ
َ َ َ َ َ
‫ل«ف ذ َاك ِإذ ْن‬: َ ‫ ق ا‬،‫يوبَ ْين ُه َّن‬ ُ
َ ِ‫ش ُيت ْنتَ دْخ َلبَ ْين‬‫َأ‬ َ
ِ ‫ات ف خ‬ َ َ ‫َأ‬ ْ ُ ْ
، ٌ ‫ت ُك َّنلِ ي خ َو‬: ُ ‫ ق ل‬، »‫»«ف َه بِ ك ًرا تُ اَل ِعبُ َها؟‬ ‫اَّل‬ َ
 
 
Hadits no. 1858
Haddatsanaa Hannaad ibnus Suriy ia berkata, haddatsanaa ‘Abdah bin Sulaimaan dari Abdul Malik dari ‘Athoo’
dari Jaabir bin Abdullah rodhiyallahu anhu ia berkata : “aku menikahi seorang wanita pada masa Rasulullah
sholallahu alaihi wa salam, lalu aku bertemu dengan Rasulullah sholallahu alaihi wa salam, Beliau berkata
kepadaku : “apakah engkau baru saja menikah, wahai Jaabir?”, aku menjawab : “iya”. Beliau bertanya lagi :
“perawan atau janda?”. Jawabku : “janda”. Nabi sholallahu alaihi wa salam berkata : “kenapa engkau tidak
menikahi perawan, sehingga engkau bisa bermain-main dengannya?”. Jawabku : “aku memiliki saudara wanita,
aku khawatir terjadi perselisihan diantara mereka”. Lalu Nabi sholallahu alaihi wa salam menanggapi : “jika
demikian, tidak mengapa”.
4. Menghindari menikahi saudara dekat

ً ‫ال تنكحوا القرابة القريبة؛ فإن الولد يخلق ضاويا‬


“Janganlah kalian menikah dengan keluarga dekat,
karena akan lahir anak yang lemah”Hadits palsu
Imam Syafi’I : Kemungkinanan besar daya fikirnya lemah
Sains : bisa memusnahkan etnis, rusaknya silsilah dan
lemahnya keturunan
5. Baiknya Nasab

ْ َ‫ ف‬،‫ لِ َمـالِهَا َولِ َح َسبِهَا َولِ َج َمالِهَا َولِ ِد ْينِهَا‬:‫تُ ْن َك ُح ْال َمرْ َأةُ َألرْ بَ ٍع‬
ِ ‫اظفَرْ بِ َذا‬
‫ت ال ِّدي ِْن‬
‫ك‬
َ ‫ت يَ َدا‬ ْ َ‫تَ ِرب‬.
“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena
hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya;
maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya
engkau beruntung.”
‫عن ‪ ‬أبي سعيد الخدري ‪ ،‬أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال ‪ « :‬إياكم وخضراء ‪ ‬الدمن » ‪ ،‬فقيل ‪ :‬يا رسول‬
‫» هللا ‪ ،‬وما خضراء الدمن ؟ قال ‪ « :‬المرأة الحسناء ‪ ‬في المنبت السوء‬
‫حديث إياكم وخضراء الدمن فقيل وما خضراء الدمن قال المرأة الحسناء في ‪ ‬المنبت السوء رواه الدارقطني‬
‫في األفراد والرامهرمزي في األمثال من حديث ‪ ‬أبي سعيد الخدري قال الدارقطني تفرد به الواقدي وهو‬
‫ضعيف‬

‫‪Dari Abu Sa’id  al Khudry radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa‬‬
‫‪sallam  bersabda, “Jauhi oleh kalian khadhraa`ad diman.” Mereka berkata,‬‬
‫‪“Apakah  khadhraa`ad diman wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Wanita‬‬
‫”‪cantik  yang tumbuh dalam lingkungan buruk.‬‬
6. Berakhlaq Mulia
Sebagaimana surat An nisa 34 dan hadits berikut
‫عن عبد هللا بن عمرو بن العاص رضي هللا عنهما أن رسول هللا صلى هللا‬
‫رواه مسلم‬ ”‫ “الدنيا متاع وخير متاعها المرأة الصالحة‬: ‫عليه وسلم قال‬
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash Radhiyallahu Anhuma
bahwa Rosulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
bersabda : “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik
perhiasan dunia adalah wanita Shalihah.”
7. Wanita cantik

‫ال الَّ ِذي تَسُرُّ هُ ِإ َذا نَظَ َر َوتُ ِطي ُعهُ ِإ َذا َأ َم َر َواَل‬
َ َ‫قِي َل يا َرسُو ُل هَّللا ِ َأيُّ النِّ َسا ِء َخ ْيرٌ؟ ق‬
‫تُ َخالِفُهُ فِي َما يَ ْك َرهُ فِي نَ ْف ِسهَا َو َمالِ ِه‬
Rasulullah saw. pernah ditanya; “Wanita yang bagaimana
yang paling baik?” Beliau menjawab: “Jika dipandang
(suami) ia menyenangkan, jika diperintah ia taat, dan ia
tidak menyelisihi suaminya pada sesuatu yang tidak
disukainya, baik dalam diri maupun harta” (HR. Ahmad)
(Melihat wanita yang akan dinikahi)
NADZOR
Melihat wanita yang dilamar
 
‫احهَا‬ِ ‫طـا َع َأ ْن يَ ْنظُ َر ِإلَى َما يَ ْد ُع ْوهُ ِإلَى نِ َك‬
َ َ‫ب َأ َح ُد ُك ُم ْال َمرْ َأةَ فَِإ ِن ا ْست‬ َ ‫ِإ َذا َخ‬
َ ‫ط‬
ْ‫فَ ْليَ ْف َعل‬.
“Jika salah seorang dari kalian meminang wanita, maka
jika dia bisa melihat apa yang mendorongnya untuk
menikahinya, maka lakukanlah.”
‫ت ِإلَ ْيهَا‬َ ْ‫َأنَظَر‬
“Apakah kamu telah melihatnya?”
Jawab orang ini, “Belum.”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyarankan,
‫ار َش ْيًئا‬ِ ‫ص‬ َ ‫فَ ْاذهَبْ فَا ْنظُرْ ِإلَ ْيهَا فَِإ َّن فِى َأ ْعي ُِن اَأل ْن‬
Lihatlah calon istrimu, karena di bagian mata orang
anshar ada sesuatu… (HR. Muslim 3550)
At-Tirmidzi meriwayatkan dari al-Mughirah bin Syu’bah
Radhiyallahu anhu, bahwa dia meminang seorang wanita,
maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata
kepadanya:
‫اُ ْنظُرْ ِإلَ ْيهَا فَِإنَّهُ َأحْ َرى َأ ْن يُْؤ َد َم بَ ْينَ ُك َما‬.
“Lihatlah ia, sebab itu lebih patut untuk melanggengkan di
antara kalian berdua.”
Shahabat Jabir Radhiallahu’anhu
ُ ‫ب َحتَّى َرَأي‬
َ ‫ْت ِم ْنهَا بَع‬
‫ْض َما َد َعانِى ِإلَى نِ َكا ِحهَا فَتَ َز َّوجْ تُهَا‬ َ ْ‫ت َأتَ َخبَُّأ لَهَا تَح‬
ِ ‫ت ْال َك َر‬ ُ ‫اريَةً ِم ْن بَنِى َسلِ َمةَ فَ ُك ْن‬ ُ ‫فَ َخطَب‬
ِ ‫ْت َج‬
Aku melamar seorang gadis dari bani Salimah. Aku sembunyi-
sembunyi untuk mengintipnya di balik pelepah kurma, hingga aku
bisa melihat bagian anggota badannya yang membuatku tertarik
untuk menikahinya. Lalu aku menikahinya. (HR. Ahmad 14960)

Boleh melihat calon baik dengan seidzinnya atau tanpa seidzinnya


Jumhur : yang boleh dilihat hanya telapak tangan dan wajah
Adab-Adab Nadzor
1. pihak laki-laki harus benar-benar serius dan memiliki
keinginan untuk menikahinya.
Berdasarkan hadis dari sahabat Abu Humaid Al-Anshari
radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ْ ‫ان ِإنَّ َما يَ ْنظُ ُر ِإلَ ْيهَا لِ ِخ‬
ْ َ‫ َوِإ ْن َكان‬،‫طبَ ٍة‬
‫ت اَل تَ ْعلَم‬ َ ‫ فَاَل ُجنَا َح َعلَ ْي ِه َأ ْن يَ ْنظُ َر ِإلَ ْيهَا ِإ َذا َك‬،ً‫ب َأ َح ُد ُك ْم ا ْم َرَأة‬
َ َ‫ِإ َذا َخط‬
“Apabila kalian melamar seorang wanita, tidak ada dosa
baginya untuk me-nadzar-nya, jika tujuan dia melihatnya
hanya untuk dipinang. Meskipun wanita itu tidak tahu.”(HR.
Ahmad 23603, At-Thabrani dalam Al-Ausath 911 dan
sanadnya dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
.2
Jika lelaki yang hendak meminang wanita mengetahui bahwa pihak
wanita tidak akan bersedia nikah dengannya, atau pihak wali tidak
akan mengabulkan pinanganya, maka tidak boleh dia melakukan
nadzar. Meskipun dia sudah menyampaikan lamarannya. Karena
dibolehkannya nadzar, hanya karena menjadi sebab untuk menikah.
Jika dia yakin bahwa dia pasti ditolak, maka kembali pada hukum
asal melihat wanita, yaitu dilarang. (An-Nadzar fi Ahkam An-Nadzar,
hal. 391)
3. Tidak boleh ada sentuhan anggota badan sedikitpun
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
‫ والقلب‬،‫ق‬ ُ ‫ َو ِزنَا اللِّ َسا ِن ال َم ْن ِط‬،ُ‫ فَ ِزنَا ال َع ْي ِن النَّظَر‬،َ‫ك الَ َم َحالَة‬ َ ‫ َأ ْد َر‬،‫ب َعلَى ا ْب ِن آ َد َم َحظَّهُ ِم َن ال ِّزنَا‬
َ ِ‫ك َذل‬ َ َ‫ِإ َّن هَّللا َ َكت‬
ُ‫ك ُكلَّهُ َويُ َك ِّذبُه‬َ ِ‫ق َذل‬ُ ‫ص ِّد‬َ ُ‫ َوالفَرْ ُج ي‬،‫تَ َمنَّى َوتَ ْشتَ ِهي‬
“Sesungguhnya Allah menetapkan jatah dosa zina untuk setiap
manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari:
Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati
dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan
kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR.
Bukhari 6243)
4. Tidak boleh berduaan, harus ada pihak keluarga yang
menemaninya, terutama keluarga pihak wanita
dari Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
َ ‫اَل يَ ْخلُ َو َّن َر ُج ٌل بِا ْم َرَأ ٍة ِإاَّل َك‬
ُ َ‫ان ثَالِثَهُ َما ال َّش ْيط‬
‫ان‬
“Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang
perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan.” (HR.
Ahmad 177, Turmudzi 2165, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
5. Tidak boleh sambil menikmati apa yang dilihat
Melihat dengan cara penuh menikmati (taladzudz)
termasuk diantara bentuk zina mata. Nadzar
disyariatkan untuk mewujudkan sunah, dan bukan
untuk menikmati keindahan parasnya. Sehingga
jika sudah cukup membuat pihak lelaki tertarik
untuk menikahinya, itu sudah cukup baginya.
6. Dibolehkan untuk melakukan komunikasi, berbicara
langsung dengannya, selama tidak berduaan
Imam Ibnu Baz mengatakan,

Boleh bagi lelaki yang hendak melamar wanita untuk


berbincang-bincang dengannya dan melihatnya tanpa
berduaan… jika pembicaraan dilakukan untuk membahas terkait
pernikahan, tempat tinggal, atau latar belakang keluarga,
sehingga kita tahu apakah dia tahu tentang itu, ini dibolehkan.
Jika dia hendak menikahinya. (Majmu’ Fatawa, 20/429).
7. Boleh untuk melihat berkali-kali ke arah calon
pasangan
Dalam Ensiklopedi Fiqh dinyatakan,

Boleh mengulang-ulang melihat wanita yang


dilamar, jika dibutuhkan, sehingga semakin jelas
semua kondisinya. Agar tidak menyesal setelah
nikah. Karena tujuan itu umumnya tidak terwujud di
awal nadzar. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 22/17)
(Meminang)
KHITBAH
Tidak boleh meminang wanita yang sedang dalam
proses pinangan

‫ َو َال خَي ْ ُط َب َّالر ُج ُل عَىَل ِخ ْط َب ِة‬،‫ب َ ْيع ِ ب َ ْع ٍض‬ ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ َأ ْن ي َ ِب ْي َع ب َ ْعضُ مُك ْ عَىَل‬
ُ ‫نَهَى النَّيِب ُّ َصىَّل‬
‫يَرْت ُ كَ الْخَا ِط ُب< قَ ْبهَل ُ َأ ْو يَْأ َذ َن هَل ُ الْخَا ِط ُب‬ ‫ َحىَّت‬،‫َأ ِخ ْي ِه‬.
“Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang membeli barang yang
sedang ditawar (untuk dibeli) oleh saudaranya, dan melarang seseorang
meminang wanita yang telah dipinang sampai orang yang meminangnya itu
meninggalkannya atau mengizinkannya.”

29
Istikhorah

•Jabir bin ‘Abdillah radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami shalat Istikharah
untuk memutuskan segala sesuatu sebagaimana mengajari surat Al-Qur’an.” Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila seseorang di antara kalian mempunyai rencana untuk mengerjakan sesuatu, hendaknya melakukan shalat sunnah
(Istikharah) dua raka’at, kemudian membaca do’a:
•‫ اَللَّهُ َّم ِإ ْن ُك ْنتَ تَ ْعلَ ُم َأ َّن هَ َذا اَْأل ْم َر‬.‫ب‬ ِ ْ‫ك ِم ْن فَضْ لِكَ ْال َع ِظي ِْم فَِإنَّكَ تَ ْق ِد ُر َوالَ َأ ْق ِد ُر َوتَ ْعلَ ُم َوالَ َأ ْعلَ ُم َوَأ ْنتَ َعالَّ ُم ْال ُغيُو‬ َ ُ‫ك َوَأ ْسَأل‬
َ ِ‫ك بِ ِع ْل ِمكَ َوَأ ْستَ ْق ِدرُكَ بِقُ ْد َرت‬
َ ‫اَللَّهُ َّم ِإنِّي َأ ْست َِخ ْي ُر‬
‫ َوِإ ْن ُك ْنتَ تَ ْعلَ ُم َأ َّن هَ َذا اَْأل ْم َر َشرٌّ لِ ْي فِ ْي ِد ْينِ ْي‬،‫ار ْك لِ ْي فِ ْي ِه‬ ِ َ‫آجلِ ِه) فَا ْقدُرْ هُ لِ ْي َويَسِّرْ هُ لِ ْي ثُ َّم ب‬ ِ ‫ عَا ِجلِ ِه َو‬:‫ال‬ َ َ‫اش ْي َوعَاقِبَ ِة َأ ْم ِريْ (َأوْ ق‬ ِ ‫( َويُ َس ِّمى َحا َجتَهُ) َخ ْي ٌر لِ ْي فِ ْي ِد ْينِ ْي َو َم َع‬
‫ضنِ ْي بِ ِه‬ ِ ْ‫ر‬‫َأ‬ ‫م‬ ُ ‫ث‬
َّ َ‫ان‬ َ
‫ك‬ ُ
‫ْث‬ ‫ي‬ ‫ح‬َ َ‫ْر‬ ‫ي‬ َ
‫خ‬ ْ
‫ال‬ ‫ي‬َ ِ ‫ل‬ ْ‫ُر‬
‫د‬ ْ
‫ق‬ ‫ا‬‫و‬ ُ ‫ه‬ ْ
‫ن‬
َ َ ْ ِ ِ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ن‬‫ف‬ْ ‫ر‬ ْ‫اص‬ ‫و‬
َ َ ِ‫ي‬ ِّ ‫ن‬‫ع‬ ُ ‫ه‬ ْ
‫ف‬ ‫ر‬ ْ‫اص‬ َ ‫ف‬ ) ‫ه‬ ‫ل‬ ‫آج‬ ‫و‬
ِِِ َ ِِِ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫َا‬
‫ع‬ ‫ي‬ ‫ف‬ : ‫ل‬ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫َأ‬( ْ‫ي‬ ‫ر‬ ‫م‬
ْ ِ َ ْ‫َ َ َ ِ ْ َ ِ َ ِ ْ ِ و‬ ‫َأ‬ ‫ة‬ ‫ب‬‫ق‬ ‫َا‬
‫ع‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫اش‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫و‬
•“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu dan aku memohon kekuatan kepada-
Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan ke-Mahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu yang
Mahaagung, sungguh Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui
dan Engkaulah yang Maha Mengetahui yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang
mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya terhadap
diriku (atau Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘..di dunia atau akhirat) takdirkan (tetapkan)lah untukku,
mudahkanlah jalannya, kemudian berilah berkah atasnya. Akan tetapi, apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini
membawa keburukan bagiku dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya kepada diriku (atau Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, ‘…di dunia atau akhirat’) maka singkirkanlah persoalan tersebut, dan jauhkanlah aku darinya, dan takdirkan
(tetapkan)lah kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berikanlah keridhaan-Mu kepadaku.’”

30
MAHAR
Sederhanakan Proses
• Rasul tidak mewalimahi pernikahannya sebesar
pernikahannya dengan saudah; beliau menyembelih
kambing dan memberi roti serta daging bagi
masyarakatnya
• Carilah walau hanya cincin besi
• Para shahabat menikah dengan proses amat sederhana
(Abdurahman bin Auf, Rabiah, Ali dll)
• Para shahabat saling menawarkan anak & saudara mereka
Wanita yang berkah adalah yang mudah
lamarannya, mudah maharnya dan
mudah rahimnya (HR. Ahmad dari Aisyah)

Mahar Rasulullah:
Muliakan •Khadijah : 20 ekor unta / Rp 160.000.000
•Aisyah : 12,5 uqiyah / Rp 17.000.000
wanita •Saudah : 400 dinar / Rp 520.000.000
(MAHAR) •Raihana binti Zaid: 12,5 uqiyah
•Zainab binti Khuzaimah: 12,5 uqiyah
•Maimunah binti Harits: 500 dirham
•Juwairiyah: pembebasan dirinya dan 40 keluarganya

Nabi ingin menyampaikan pesan:


- Untuk wanita, jangan mempersulit calon suamimu
- Untuk pria, hormatilah dan muliakanlah calon istrimu

Anda mungkin juga menyukai