Suatu ketika, Rasulullah ﷺdan para sahabat sedang dalam perjalanan. Hari itu,
cuaca sangat terik. Sebagian dari para sahabat ada yang berpuasa, dan ada
juga yang tidak berpuasa.
Dalam cuaca yang panas dan perjalanan yang melelahkan, mereka kemudian
menemukan sebuah naungan untuk berteduh.
“Di sana ada sebuah naungan, ada baiknya kita beristirahat dahulu,” ucap salah
satu sahabat.
Rasulullah ﷺdan sahabat lain pun sepakat dan menuju naungan tersebut.
Setelah sampai di naungan tersebut, sahabat yang berpuasa nyaris pingsan
kelelahan.
Para sahabat yang tidak berpuasa kemudian mengambil peran aktif. Mereka
menyiapkan kemah istirahat. Mereka juga merawat yang kelelahan serta
memberi makan dan minum kepada yang kelelahan.
Tak kalah penting, mereka juga memberi minum hewan-hewan bawaan
mereka yang juga kehausan serta hewan-hewan liar yang ada di sekitar.
Melihat hal tersebut Rasulullah ﷺbersabda:
ِ
ْ ب الْ ُم ْفطُرو َن الْيَ ْوَم ِِبأل
َج ِر َ ذَ َه
Mereka yang tidak berpuasa pada hari ini telah mendapatkan (banyak) pahala
(HR. Nasa’i).
Dalam Islam, berbuat baik pada siapa pun dan apa pun ada pahalanya. Bahkan
berbuat baik itu tidak hanya berpahala, tetapi juga dapat menghilangkan dosa.
Allah ﷻberfirman:
س ف
ْ َّ
الن ِ ات الِْبُّ ما اطْمأَنَّت إِلَي
ه ٍ ث مَّر َ َل َ ث
َ كَ س ف
ْ ن
َ ِ ك واستَ ْف
ت َ ب ل
ْ ق
َ تِ َي وابِصةُ استَ ْف
ُ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ
َّاس َوأَفْ تَ ْو َك َ َالص ْد ِر َوإِ ْن أَفْ ت
ُ اك الن َّ س َوتَ َرَّد َد ِِفِ اك ِِف النَّ ْف ِْ و
َ اْل ْْثُ َما َح َ
“Wahai Wabishah, mintalah fatwa pada hatimu (3x), karena kebaikan adalah
yang membuat tenang jiwa dan hatimu. Dan dosa adalah yang membuat
bimbang hatimu dan goncang dadamu. Walaupun engkau meminta fatwa
pada orang-orang dan mereka memberimu fatwa ”(HR. Ahmad
Allah Ta’ala juga berfirman:
َّلل َوالْيَ ْوِم ْاْل ِخ ِر
َِّ ول إِ ْن ُكْن تم تُؤِمنو َن ِِب
ُ ْ ُْ ِ الرس
َّ
ُ َ و َِّ فَِإ ْن تَنازعتم ِِف َشي ٍء فَرُّدوه إِ ََل
اَّلل ُ ُ ْ ْ ُْ َ َ
َح َس ُن ََتْ ِو ًيَل ِ
ْ ك َخ ْْيٌ َوأ
َ ذَل
“Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya. ”(QS. An Nisa: 59).