A. THAHARAH (BERSUCI)
واو ُجو َه ُك ْم َوأ َ ْي ِديَ ُك ْمإِلَى َّ يَاأَيُّ َهاالَّذِينَآ َمنُوا ِإذَاقُ ْمت ُ ْمإِلَىال
ُ ُص ََلةِفَا ْغ ِسل
ْ َس ُحوا ِب ُر ُءو ِس ُك ْم َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْمإِل
ىال َك ْع َب ْينِ َو ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ُجنُبًا َ ْال َم َرافِ ِق َو ْام
س ُحوا َ ص ِعيدًا
َْ َطيِبًاف
َ ام َ ِْالغَائِ ِطأ َ ْو ََل َم ْست ُ ُمالن
َ سا َءفَلَ ْمت َ ِجدُوا َما ًءفَتَيَ َّم ُموا
َِب ُو ُجو ِه ُك ْم َوأ َ ْيدِي ُك ْم ِم ْن ُه َمايُ ِريدُاللَّ ُه ِليَ ْج َعلَ َعلَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َر ٍج َولَ ِك ْن
HADATS
Jika sudah bersuci dengan cara-cara tersebut, maka orang tadi dianggap dalam
keadaan suci dari hadats selama tidak menyentuh wanita (bersetubuh), tidak menyentuh
kemaluan, dan tidak tidur yang nyenyak dengan miring. (baca HPT hal. 46 sd 47)
CARA MANDI BESAR (BERSUCI DARI HADATS BESAR)
BOLEHNYA BERTAYAMMUM
MENGHILANGKAN NAJIS
Apabila sebagian dari badanmu, pakaianmu dan tempatmu sholat terkena najis
hendaklah dibasuh (dengan menggosok dan menghilangkannya kalau itu darah haid),
sehingga hilanglah sifat-sifatnya, bau dan rasanya, dengan air yang suci, dan tidak
mengapa tertinggal bekas salah satu sifat najis tadi. Dan untuk menghilangkan najis
kencing anak laki-laki yang belum makan-makanan, percikkan dengan air sampai basah .
Dan apabilaterkena oleh liur anjing cucilah tujuh kali, salah satunya dengan debu yang
bersih. (baca HPT hal. 49)
ISTINJA’
Hendakalah beristinja’ dengan air, atau dengan tiga batu, ataulainnya., yang
bukan tulang atau kotoran.(baca HPT hal 49).
B. SHALAT
َ-صلىاللهعليهوسلم-ِّلل ََّ وَل ِ س ُ ىر َ ٌَللِ ٌ ط ْل َحةَ ْبنَعُ َب ْيدِاللَّ ِه َيقُولُ َجا َء َر ُج
َ َع ْن
ََّ وَل
َ-صلىاللهعليهوسلم-ِّلل ِ ص ْو ِت ِه َوَلَنَ ْفقَ ُه َما َيقُولُ َحتَّىدَن
ُ َام ْن َر
ِ س َ َّالرأْ ِسنَ ْس َمعُدَ ِوى َّ ِم ْنأ َ ْه ِلن َْج ٍدثَا ِئ ُر
ْ صلَ َواتٍ ِف
َ.»ىاليَ ْو ِم َواللَّ ْيلَ َِة َ س ُ س
ََّ وَل
ُ َ«َخ َْم-صلىاللهعليهوسلم-ِّلل ِ ِفَإِذَا ُه َويَ ْسأَلُ َعن
ُ اإل ْسَلَ ِمفَقَالَ َر
َع
َ ط َّو ََ َفَقَالَ َه ْل ََعلَىَّغَي ُْر ُهنَّق
َّ َ َ ِإَلَّأ َ ْنت.َال«ََل
Hadis dari Thalhah bin 'Ubaidillah bahwa ada seorang laki-laki penduduk Najed
yang kusut rambut kepalanya, datang kepada Rasulullah saw. yang kami dengar
dengungan suaranya, tetapi tidak memahami apa yang dikatakannya sehingga setelah
dekat rupanya ia menanyakan tentang Islam; maka sabda Rasulullah saw. :"Shalat lima
waktu dalam sehari semalam." Kata orang tadi:"Adakah lagi kewajibanku selain itu?
Jawab Nabi saw. :"Tidak, kecuali bila kamu hendak bertathawwu' (shalat sunnat).
(Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).
ُ س
ََّ َوَل
َ-َ-َصلىاللهعليهوسلم-ِّلل ُ َقَالَ َر:َقَا َل-َرضياللهعنه-ث َِ َع ْن َما ِل ِك ْبنِ ْال ُح َوي ِْر
َُّ َار
ي َ ُ ارأ َ ْيت ُ ُمونِيأ
ِ َ َر َوا ُها َ ْلبُخ-ص ِلي َ صلُّوا َك َم َ
Hadits dari Malik bin Huwairits ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Shalatlah
kamu sebagaimana kamu melihat aku melakukan shalat". (Diriwayatkan oleh al-
Bukhari).
Tata Cara Shalat Sesuai Sunnah Nabi Saw:
1 Berdiri menghadap kiblat, niat dalam hati, melakukan shalat dengan ikhlas karena
Allah Swt;
2 Melakukan takbiratul ihram, memulai shalat dengan mengucap takbir “Allahu
Akabar”, sambil mengangkatkedua tangan sejajar dengan bahu, atau dengan cara
menyejajarkan ibu jari pada daun telinga;
3 Meletakkan tangan tangan pada punggung telapak tangan kiri, dan meletakkan
keduanya di atas dada;
4 Membaca doa iftitah seperti “Allahumma ba’id baini wa baina khathayaya kama
ba’adta bainal masyriqi wal maghribi. Allahumma naqqini minal khathaya, kama
yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsil khathayaya bil mai
wats-tsalji wal baradi”, ada doa iftitah yang lain;
5 Membaca “Audzubillahi minas syaithanir rajim min hamzihi wanafkhihi wa
naftsihi”, lalu membaca “Bismillahirrahmanirrahim”, dan membaca surat al-
Fatihah, lalu membaca Amin;
6 Membaca salah satu surat atau beberapa ayat al-Qur’an;
7 Mengangkat kedua tangan seperti pada takbir yang pertama, disertai membaca
“Allahu Akbar”, kemudian ruku’;
8 Pada saat ruku’, kedua tangan memegang pada kedua lututnya dengan
merenggangkan jari-jari tangannya, lalu meratakan punggung sejajar dengan
leher, kemudian berdo’a: “Subhanakallahumma rabbana wa bihamdika
allahummaghfirli”, atau berdo’a dengan salah satu do’a dari Nabi saw.;
9 Kemudian mengangkat kepala untuk I’tidal, dengan mengangkat kedua belah
tangan seperti dalam takbiratul ihram sambil membaca do’a “Sami’allahu liman
hamidah” dan bila sudah lurus berdiri, lalu membaca do’a “rabbana wa lakal
hamdu”;
10 Melakukan sujud dengan bertakbir, lalu meletakkan kedua lutut ke lantai dan
jari-jari kaki mengarah ke kiblat serta merenggangkan kedua tangan dari kedua
lambung dengan mengangkat kedua siku. Dalam bersujud itu hendaklah berdo’a
“Subhanaka allahumma rabbana wa bihamdika allahummaghfirli” atau berdo’a
dengan salah satu do’a dari Nabi saw.;
11 Lalu mengangkat kepala dengan bertakbir kemudian duduk dengan tenang dan
membaca doa: “Allahummaghfirli, warhami wajburni wahdini warzuqni” , atau
berdo’a dengan salah satu do’a dari Nabi saw.;
12 Lalu sujuduntuk yangkedua kalinya dengan bertakbir dan membaca tasbih atau
doa seperti dalam sujud yang pertama. Kemudian mengangkat kepala dengan
bertakbir, lalu duduksebentar(duduk istirahat);
13 Lalu berdiri untuk raka’at yang kedua dengan menekankan tangan pada tanah.
Selanjutnya mengerjakan dalam rakaat yang kedua ini sebagaimana dalam rakaat
yang pertama, tanpa membaca do’a iftitah;
14 Setelah sujud kedua pada rakaat yang kedua, maka duduk tasyahhud awal, dengan
cara duduk di atas kaki kiri dan telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari
kaki menghadap kiblat; sementara kedua tangan diletakkan di atas kedua lutut
dengan menjulurkan jari-jari tangan kiri, sedangkan tangan kanan
menggenggamkan jari kelingking, jari manis dan jari tengah, lalu jari
telunjukditegakkan, sementara ibu jari disentuhkan pada jari tengah;
15 Pada saat duduk tasyahhud awal membaca “Attahiyatu lillah was shalawatu wat
thayyibat. Assalamu ‘alaika ayyuna Nabiyyuwa rahmatullahi wa barakatuhu
Assalamu ‘alaina wa ‘ala ibadillahis shalihin. Asyhadu an la ilaha illallah wa
asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu; lalu membaca shalawat pada
Nabi “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shallaita
‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim wa barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim Innaka hamidum majid.
16 Kemudian berdiri untuk raka’at ketiga kalau shalatnyatigarakaatatau empat
raka’at dengan bertakbir dan mengangkat kedua tanganseperti pada takbiratul
ihram;
17 Pada rakaat ketiga atau keempat, mengerjakan sebagaimana dalam rakaat yang
pertama, tanpa membaca do’a iftitah;
18 Setelah sujud kedua pada rakaat yang terakhir, maka duduk tasyahhud akhir,
dengan cara duduk dengan pantat di atas lantai, sementara kaki kiri dimasukkan di
bawah kaki kanan, sedangkan telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki
menghadap kiblat; sementara kedua tangan diletakkan di atas kedua lutut dengan
menjulurkan jari-jari tangan kiri, dan tangan kanan menggenggamkan jari
kelingking, jari manis dan jari tengah, lalu jari telunjukditegakkan, sementara ibu
jari disentuhkan pada jari tengah;
19 Pada saat duduk tasyahhud akhir, membaca “Attahiyatu lillah was shalawatu wat
thayyibat. Assalamu ‘alaika ayyuna Nabiyyuwa rahmatullahi wa barakatuhu
Assalamu ‘alaina wa ‘ala ibadillahis shalihin. Asyhadu an la ilaha illallah wa
asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu; lalu membaca shalawat pada
Nabi “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shallaita
‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim wa barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim Innaka hamidum majid.Kemudian
membaca doa dan mohon perlindungan dengan membaca “Allahumma inni
‘audzu bika min adzabi jahannam wa min ‘adzabil qabri wa min fitnatil mahya
wal mamati wa min syarri fitnatil Masihid Dajjal”; lalu membaca doa-doa lain
yang diajarkan Nabi Saw;
20 Kemudian mengucapkan salam dengan berpaling ke kanan dan kiri, yang
pertama sampai terlihat pipi kanannya dan yang kedua sampai terlihat pipi kirinya
oleh orang yang di belakangmu. Adapun bacaan salamnya adalah
“Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh untuk yang ke kanan, dan yang
ke kiri membaca “Assalamu’alaikum wa rahmatullah”, tanpa menggerakkan
kedua tangannya;
21 Setelah selesai salam, dianjurkan membaca dzikirr dan doa sesuai dengan
petunjuk Rasulullah Saw; (Baca HPT hal 83-100)
22 Perhatian: Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam cara melakukan
shalat, baik dalam gerakan maupun bacaan. Ibrahim al-Nakha’i berkata:
اإل ْك َر ِامَ(رواهَمسلم
َو ِ تَيَاذَ ْ
اال َجَلَ ِل َ ار ْك َ َو ِم ْن َكَال َّ
سَلَ ُمَتَبَ َ سَلَ ُم َ )اَللَّ ُه َّمَا َ ْن َ
تَال َّ
َولَه ْ
َُال َح ْمد ََُو ُه َوَ َعلَيَ ُك ِلَ َ
ش ْيءٍ َقَ ِدي ٌْرَ َُال ُم ْلكُ َ
َهللاَو ْحدَهََُلَش َِري َْكَلَهََُلَه ْ
َ َلََ ِإلهََ ِإَلَّ
اَال َجدَِ ِم ْن َك ْ
َال َجدَََُّ(رواهَ َوَلََ َي ْنفَ ُعََذَ ْ
ت َ َوَلََ ُم ْع ِط َ
يَ ِل َماَ َمنَ ْع َ ْت َ اَلل ُه َّمَََلََ َما ِن َعَ ِل َماأ َ ْع َ
طي َ
)البخاريَوَمسلم
شيْطا َ ِن َّ
َالر ِجَْي ِمَ ع ْوذَُباهللِ ِ
َمنَ َال َّ اَ ُ
َِو َماَفِيَ موات َ س َ َوََلََن َْو ٌمََلَّهَُ َماَفِيَال َّ َالقَيُّو ُمَََلََتَأ ْ ُخذُهَُ ِسنَةٌ َّ ي ْ هللاََُلََإِلهََإَِلََّ ُه َو ْ
َال َح ُّ
ح ْي َُ
ط ْونَ َ َو َماَخ َْلفَ ُه ْم َ
َوَلََيُ َِ ِيَيَ ْشفَ ُعَ ِع ْندَهَُ ِإَلََّ ِبإ ِ ْذ ِن ِهََ َي ْعلَ ُمَ َماَ َبيْنَ ََأ َ ْي ِد ْي ِه ْم َضََ َم ْنَذَاالَّذ ْ اْأل َ ْر ِ
َح ْف ُ
ظ ُه َماَ ََوَلََ َيؤ ُْودُهُ ِ
ض َ َِواأل َ ْر َ َم ْنَ ِع ْل ِم ِهَ ِإَلََّ ِب َماَشَا َء َو ِس َعَ ُك ْر ِسيُّهَُال َّ
س َم َوات َ َيءٍ ِ
ِبش ْ
ي ْ
َال َع ِظ ْي ُمَََ(البقرةََ255 ) َو ُه َو ْال َع ِل ُّ
ش ْك ِر َك َ
َو ُح ْس ِنَ ِع َبادَ ِت َكَ(رواهَابوَداود )اَلل ُه َّمَأ َ ِع ِن ْىَ َعلَىَ ِذ ْك ِر َك َ
َوَ ُ
س ْب َحانَ َهللاَََِ33مراتا َ ْل َح ْمدَُِهللَََََِ33مراتاَهللََُا َ ْكبَ ُرََََ33مرات
ُ
)رواهَالترمذىَوَالنسائى(
Selain dzikr-dzikr yang sudah disebutkan di atas, khusus sesudah shalat maghrib
dan shalat subuh disunnahkan menambah bacaan dzikr dibawah ini :
Artinya:
Ya Allah, Engkaulah Yang Sejahtera dan dariMu kesejahteraan itu (datang).
Engkau Pemberi berkah wahai pemilik keagungan dan kemuliaan”.
)(HR. Muslim
Artinya:
“Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Esa, tiada sekutu bagiNya, milikNya
kekuasaan dan segala pujian, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada
seorang pun yang mampu menghalangi terhadap pemberianMu, dan tiada pula yang dapat
memberi sesuatu yang Engkau tidak mau atasnya pemberian, dan tidak berguna kekayaan
itu bagi pemiliknya di sisiMu”.(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus
(makhlukNya). Ia tidak mengantuk dan tidak tidur. Hanya milikNya apa yang di langit
dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa seizinNya ? Allah
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah
meliputi langit dan bumi. Allah tak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha
Tinggi lagi Maha Besar”.(QS.al-Baqarah, 255)
Artinya:
Katakanlah bahwa Allah itu Esa. Allah itu tempat bergantung (semua makhluk).
Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tiada satu pun yang menyamaiNya”.
Artinya”
Artinya:
Artinya:
“Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa dapat mengingatMu, dan bersyukur
kepadaMu serta (semakin) bagus dalam beribadah kepadaMu”.
(HR.Abu Dawud)
Artinya:
Artinya:
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya,
milikNya segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak
ada daya dan kekuatan kecuali dengan izinNya. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan
tidaklah kami beribadah kecuali kepadaNya, hanya milikNya kenikmatan, keutamaan
dan sanjungan yang baik. Tidak ada Tuhan selain Allah dengan ikhlas beribadah
kepadaNya walaupun orang-orang kafir membenci”.(HR.Muslim)
Dzikr Sesudah Shalat Maghrib atau Shubuh
Selain dzikr-dzikr yang sudah disebutkan di atas, khusus sesudah shalat maghrib
dan shalat subuh disunnahkan menambah bacaan dzikr dibawah ini :
Artinya:
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi Nya,
miliknya segala kekuasaan dan segala pujian. Ia yang menghidupkan dan yang
mematikan. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu 10 kali”. (HR. Al-Tirmidzi)
Artinya:
“Ya Allah selamatkanlah aku dari api neraka.... 7 kali”. (HR. Abu Dawud)