Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
Puji dan rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Atas ridha-Nya saya dapat
menyelesaikan tulisan ini mengenai ”Dakwah Bil Hal Melalui Pengembangan dan Penerapan
IPTEKS ”.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Untuk itu, saya
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Disamping itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karenanya saya terbuka untuk menerima segala saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini memberikan manfaat untuk masyarakat
bahkan dapat menginspirasi para pembaca.

Kuningan, 28 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar belakang masalah ................................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ........................................................................................................................ 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................2
A. Setiap Muslim adalah Da`i ........................................................................................................... 2
B. Bekerja adalah dakwah ................................................................................................................ 3
C. Kewajiban mengembangkan dan menyampaikan ilmu pendidikan ................................................ 4
BAB III ......................................................................................................................................5
PENUTUP .................................................................................................................................5
A. Kesimpulan.................................................................................................................................. 5
B. Saran ........................................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pada zaman modern yang lebih sering dikenal dengan zaman 4.0 ini mengalami
kemajuan yang signifikan dari berbagai aspek kehidupan. Dan tentu tidak sedikit diantara
manusia yang kian hari semakin jauh dari jalan ridha-Nys Allah SWT.

Sebagai sesama ummat muslim sudah sepatutnya kita berada di jalan yang Maha
kuasa dan terus mengajak pada kebaikan antar sesama manusia. Demi melestarikan
ajaran agama islam yang sempurna ini.

Datang dari permasalahan itu, kami berupaya untuk membahas peran manusia
dalam menyebarkan, mengajak, dan menyeru dalam kebaikan. Karena sejatinya setiap
muslim itu adalah seorang da`i.

B. Rumusan masalah
1) Mengapa setiap muslim adalah da`i?
2) Bagaimana hubungan profesi dengan da`i?
3) Bagaimana kewajiban mengembangkan dan menyampaikan ilmu pendidikan?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui mengapa setiap muslim adalah da`i.
2) Untuk mengetahui bagaimana hubungan profesi dengan da`i
3) Untuk memahami kewajiban mengembangkan dan menyampaikan ilmu
pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Setiap Muslim adalah Da`i


Secara harfiah kata dakwah berasal dari kata da`a, yad`u, da`watan yang berarti
panggilan, seruan atau ajakan. Maksudnya adalah mengajak dan menyeru manusia agar
mengakui Allah SWT sebagai tuhan, lalu menjalani kehidupan sesuai dengan ketentuan –
ketentuan yang diatur-Nya sebagaimana tertuang dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah.
Dengan demikian target dakwah adalah mewujudkan sumber daya manusia yang
bertakwa kepada Allah SWT dalam artian seluas – luasnya.

Dakwah memiliki kedudukan yang sangat penting. Maka secara hukum adalah
kewajiban yang harus diemban oleh setiap muslim. Ada banyak dalil yang menunjukkan
kewajiban dakwah. Antara lain

َّ ُ ۡ ٰ ‫ۡ ى ى ى ى ى‬ ‫ىّ ى ۡ ۡ ى ى ۡى ۡ ى‬ ‫ى‬ ٰ ‫ۡ ُ ى‬
‫يو ربِم بِٱۡل ِهٍةِ وٱلٍيعِظ ِة ٱۡلسنةِِۖ وجدِلىً بِٱى ِت‬ ِ ِ ‫ٱدع إَِل سب‬
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى ى ۡ ى ُ َّ ى َّ ى‬
‫م ُو ىي أ ۡعيى ًُ ب ىٍَ ىض َّو ىعَ ىسبييِهِۦ ىو ُو ىي أ ۡعيى ًُ بٱل ۡ ٍُ ۡى ىجدِيَى‬ ‫ِِه أحسَُۚ إِن رب‬
ِ ِ ِ

“Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik”... (QS. An-Nahl: 125).

Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

“Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.” (HR. Bukhari dan Turmidzi).

Dengan kelebihan yng dimiliki manusia, maka Allah menghendaki agar kelebihan
tersebut dapat dimaksimalkan untuk melaksanakan dua fungsi. Yakni beribadah dan
memakmurkan kehidupan di muka bumi.kolaborasi antara dua fungsi itu adalah sebuah
dakwah.

2
B. Bekerja adalah dakwah
Berdakwah melalui profesi merupakan instrumen yang sangat efektif demi
kelestarian dan tegaknya agama islam dimuka bumi. Sebagai contoh, seseorang yang ahli
dibidang kimia, dapat menjadi dosen atau teknisi serta mengajarkan keahliannya dengan
menyelipkan nilai – nilai keislaman dan mengolaborasikannya dengan ilmu profesi yang
ia geluti di bidang tersebut.

Kejayaan islam dapat diraih jika setiap manusia dapat mendakwahkan ajaran
agama islam sesuai dengan profesinya masing – masing. Hal tersebut sebagaimana
firman Allah SWT :

ۡ ‫ُّ ى‬
ًۡ ‫ك ف ِۡرك ٖة ٌِّن ُى‬ َِ
ٌ ‫ين ِِلىن ِف ُروا ْ ىنٓافَّة ُۚ فىيى ۡي ىَل ىن ىف ى‬
‫ر‬
‫ىى ى ى ُۡ ۡ ُ ى‬
‫۞وٌا َكن ٱلٍؤٌِن‬
ِ
‫ّ ى ُ ُ ْ ى ۡ ى ُ ۡ ى ى ى ُ ٓ ْ ى ۡ ۡ ى ى َّ ُ ۡ ى ۡ ى ُ ى‬ ْ ُ َّ ‫ ّ ى ى ى‬ٞ ‫ى ٓ ى‬
‫ِيَ و ِِلنذِروا كيمىً إِذا رجعيا إِِل ِىً ىعيىً َيذرون‬ ِ ‫طانِفة ِِلجفلىيا ِِف ٱل‬

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap – tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.
(QS. At-Taubah: 122).

Apabila direalisasikan dengan ilmu hukum, sejatimya ada banyak profesi yang
dapat diambil oleh lulusan program ilmu hukum sebagai lahan dakwah. Terlebih yang
disiratkan dalam beberapa ayat berikut :

a. Memutuska perkara dengan baik


b. Melakukan pencatatan secara adil
c. Mendamaikan kehidupan manusia
d. Menjadi mediator dan negosiator yang baik
e. Melakukan persaksian secara adil karena Allah
f. Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran

3
C. Kewajiban mengembangkan dan menyampaikan ilmu pendidikan
Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah
tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih baik, karena pada dasarnya ilmu
menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan keburukan. Menuntut ilmu
adalah ibadah sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“menuntut ilmu diwajibkan atas orang islam laki-laki dan perempuan”.

Dengan demikian, perintsh menuntut ilmu tidak dibedakan antara laki – laki dan
perempuan. Hal ini yang diharapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya perubahan pada
diri individu kearah yang lebih baik yaitu perubahan tingkah laku, sikap dan perubahan
aspek lainnya pada setiap individu.

Setiap muslim berkewajiban untuk menyampaikan kebaikan. Bahkan, kemauan


dan kemampuan untuk mengembangkan dan menyampaikan ilmu merupakan salah satu
indikator kesuksesan seseorang. Sebagaimana firman Allah :

ْ ُ ‫ى ۡ ى ۡ َّ ۡ ى ٰ ى ى ُ ۡ َّ َّ ى ى ى‬
‫ۡس إَِل ٱَِّيَ َاٌنيا‬
ٍ ‫ٱۡلنسَ ى ِِف خ‬
ِ ‫ۡص إِن‬
ِ ‫وٱىع‬
َّ ‫اص ۡيا ْ ب‬
ۡ‫ٱلصۡب‬ ‫اص ۡيا ْ ب ۡ ى‬
‫ٱۡل ّق ىوثى ىي ى‬ َّ ْ ُ ‫ى ى‬
‫ٱىصٰي ىِحٰت ىوثى ىي ى‬
ِ ‫وع ٍِييا‬
ِ ِ ِ ِ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar – benar dalam kerugian, kecuali orang-
orang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al`Ashr: 1-3)

Dengan saling memberikan nasihat yang baik serta saling memberikan nasihat
tentang kesabaran, seorang manusia dapat terbebas dari kerugian, sehingga dapat
diidentifikasi sebagai orang yang sukses.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia di muka bumi ini diberi amanah sebagai khilafah. Tugasny meliputi dua
aspek, yakni ibadah dan imaroh (memakmurkan bumi). Ibadah merupakan tugas bersifat
vertikal antara hamba dengan tuhannya. Imaroh merupakan upaya untuk memakmurkan
kehidupan di muka bumi.

Dakwah meliputi tiga hal, yakni: mengajak pada kebaikan., memerintah kepada
kebenenaran, dan mencegah dari perbuatan mungkar. Berdakwah dapat dilakukan
berbagai profesi manusia masing – masing.

Oleh karena sudah menjadi tugas setiap muslim dalam berdakwah guna
melestarikan ajaran agama islam.

B. Saran
Demikian makalah yang telah saya buat ini, semoga bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran serta kritik yang akan disampaikan. Saya terbuka unuk itu.

5
DAFTAR PUSTAKA

Manan, Bagir. Kata pengantar dalam buku Abdul Manan. Reformasi Hukum Islam, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006.

Nadawiy, Ali Ahmad al-. Mawsu`ah al Qawa`id wa al-Dhawabith al-Fiqh al-islamiy, Riiyadh:
Dar`Alam al-Ma`rifah, 1999

Anda mungkin juga menyukai