Anda di halaman 1dari 240

BUKU PANDUAN

MUKTAMAR XXII
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Jl. Menteng Raya 62 Jl. KH. Ahmad Dahlan 103


Jakarta Pusat (10340) Yogyakarta (55262)
secretariat.ppipm@gmail.com
www.ipm.or.id
Penyusun
Monica Subastia
Al Bawi
Eliza Kurnia
Nashir Efendi
Wahyu Adi Putra

Volunteer Survei Nasional


Tim KISI LAPSI PP IPM

Editor
Fanindya Apriani

Design Layout
Bima Aditya Fajrian
Pristian Alaika Bachri

Pimpinan Pusat
Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Jl. Menteng Raya 62 Jl. KH. Ahmad Dahlan 103


Jakarta Pusat (10340) Yogyakarta (55262)
secretariat.ppipm@gmail.com
www.ipm.or.id
JADWAL ACARA
MUKTAMAR XXII
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Purwokerto, 12 – 14 Sya’ban 1442 H │25 – 28 Maret 2021 M
WIB WITA WIT KEGIATAN KETERANGAN

Kamis, 25 Maret 2021

09.00 – 10.00 10.00 – 11.00 11.00 – 12.00 Pembukaan Tanwir


1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat suci Al-quran
3. Menyanyikan Lagu
- Indonesia Raya
- Mars Sang Surya
- Mars IPM
4. Sambutan-sambutan
- Ketua Umum PW IPM Jawa Tengah
- Ketua Umum PP IPM
- Ketua Umum PW Muhammadiyah Jawa Tengah
5. Amanat Ayahanda PP Muhammadiyah sekaligus membuka acara
6. Penutup

iii
10.00 – 12.00 11.00 – 13.00 12.00 – 14.00 Seminar 4 Pilar MPR RI
Dr. (H.C.) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M.
12.00 – 13.30 13.00 – 14.30 14.00 – 15.30 Istirahat, Sholat, Makan

13.30 – 14.00 14.30 – 15.00 15.30 – 16.00 Pleno 1


Persidangan + Tim Materi
Pembacaan tata tertib Tanwir
Pleno 2
14.00 – 15.00 15.00 – 16.00 16.00 – 17.00 Persidangan + Tim
Pembahasan tata tertib Muktamar XXII
Materi
Pleno 3
15.00 – 15.30 16.00 – 16.30 17.00 – 17.30 Persidangan
Pemilihan Pimpinan Sidang Muktamar
15.30 – 16.00 16.30 – 17.00 17.30 – 18.00 Istirahat Sholat
Pleno 4
16.00 – 16.30 17.00 – 17.30 18.00 – 18.30 Persidangan + Tim
Laporan tim perubahan AD/ART dan Tim Akselerasi Komunitas
Pleno 5 Panlihpus
16.30 – 18.00 17.30 – 19.00 18.30 – 20.00
Laporan Panlihpus tentang calon sementara formatur
18.00 – 19.30 19.00 – 20.30 20.00 – 21.30 Istirahat, Shalat, Makan

19.30 – 20.30 20.30 – 21.30 21.30 – 22.30 Penetapan daftar calon tetap formatur dan penetapan hasilTanwir Persidangan + Panlihpus

20.30 – 21.00 21.30 – 22.00 22.30 – 23.00 Penutupan Tanwir Pra Muktamar Panitia

iv
WIB WITA WIT KEGIATAN KETERANGAN

Jumat, 26 Maret 2021

13.00– 17.00 14.00 – 18.00 15.00 – 19.00 Pembukaan Muktamar IPM ke XXII Panitia
1. Pra Acara
2. Pembukaan
3. Pembacaan Ayat Suci Alquran
4. Menyanyikan Lagu
- Indonesia Raya
- Sang Surya
- IPM Berjaya
- Theme Song Muktamar XXII IPM
5. Laporan Ketua Panita Pelaksana Muktamar XXII
6. Ucapan Selamat Datang Rektor UMP
7. Pidato Iftitah Ketua Umum PP IPM
8. Sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah
9. Pidato Menteri Kabinet Indonesia Maju
10. Amanat Ketua Umum PP Muhammadiyah sekaligus Membuka Acara
11. Seminar Kebangsaan oleh Ketua MPR RI
12. Penutup
17.00 – 19.30 18.00 – 20.30 19.00 – 21.30 Istirahat Sholat Makan

19.30 – 20.00 20.30 – 21.00 21.30 – 22.00 Pleno 1


Pidato Iftitah Ketua Umum PP IPM
Pleno 2
20.00 – 20.30 21.00 – 21.00 21.30 – 22.00 Persidangan
Pembacaan tata tertib Muktamar XXII

v
Pleno 3
20.30 – 22.00 21.00 – 23.00 22.00 – 00.00 Laporan pertanggung jawaban PP IPM Periode MuktamarXXII Persidangan + PP IPM

22.00 23.00 00.00 Istirahat

Sabtu, 27 Maret 2021

07.00 – 08.00 08.00 – 09.00 09.00 – 10.00 Persiapan Pleno


Pleno 4
08.00 – 12.00 09.00 – 13.00 10.00 – 14.00 Persidangan
Progress Report PW IPM Se-Indonesia
12.00 – 13.30 13.00 – 14.30 14.00 – 15.30 Istirahat, Sholat, Makan
Pleno 5
13.30 – 15.00 14.30 – 16.00 15.30 – 17.00
Tanggapan PP IPM atas pandangan umum PW IPM SeIndonesia sekaligus Persidangan + PP IPM
pengesahan LPJ PP IPM
Pleno 6
15.00 – 15.30 16.00 – 16.30 17.00 – 17.30 Persidangan
Pengesahan Perubahan AD/ART IPM
Pleno 7
15.30 – 16.00 16.30 – 17.00 17.30 – 18.00 Persidangan
Penetapan Anggota Sidang Komisi
16.00 – 22.00 17.00 – 23.00 18.00 – 00.00 Sidang Komisi

22.00 23.00 00.00 Istirahat

vi
Ahad, 28 Maret 2021

07.00 – 08.00 08.00 – 09.00 09.00 – 10.00 Persiapan Pleno


Pleno 8
08.00 – 09.00 09.00 – 10.00 10.00 – 11.00
Pembacaan dan Penetapan Hasil Sidang Komisi
09.00 – 12.00 10.00 – 13.00 11.00 – 14.00 Pemilihan Formatur Panlihpus
Pleno 9
12.00 – 12.30 13.00 – 13.30 14.00 – 14.30 Persidangan +
Penetapan Hasil Pemilihan Formatur
Panlihpus
12.30 – 13.30 13.30 – 14.30 14.30 – 15.30 Rapat Formatur Formatur
Pleno 10
13.30 – 14.00 14.30 – 15.00 15.30 – 16.00 Persidangan
Pembacaan Hasil Rapat Formatur
Pleno 11
14.00 – 14.30 15.00 – 15.30 16.00 – 16.30 Persidangan
Pembacaan Keputusan Induk Muktamar
14.30 – 15.30 15.30 – 16.30 16.30 – 17.30 Penutupan Muktamar Panitia

vii
PIDATO IFTITAH KETUA UMUM
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah
melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita semua masih tetap konsisten berjuang dan
berdakwah menyebarkan risalaah Rasulullah SAW dalam wadah pergerakan Ikatan
Pelajar Muhammadiyah.
Solawat beserta salam tidak lupa kita limpah curahkan kepada Rosulullah SAW,
sebagai teladan yang telah menginspirasi dalam perubahan peradaban dari masa jahiliyah
hingga masa penuh dengan ilmu pengetahuan.
Muktamirin yang kami hormati
Keadaan kita sekarang berbeda dari keadaan biasanya, yang biasa kita jadikan
momentum muktamar sebagai momen saling berkumpul dan bersilaturahim, berdatangan
dari seluruh daerah se-Indonesia dari sabang sampai merauke secara fisik ketujuan lokasi
muktamar. Akan tetapi, sekarang ini berbeda, kita hanya berkumpul dan bersilaturahim
dalam frekuensi id zoom yang sama.
Muktamirin yang kami hormati
Selain keadaan fisik kita yang berbeda, kitapun mengalami permasalahan-
permasalahan baru. Permasalahan pemerataan pendidikan, kesejahteraan masyarakat,
kesempatan pengembangan potensi, serta masalah-masalah klasik lainnya belum selesai,
kini kita di hadapkan pada permasalahan yang baru yaitu virus covid-19. Kedatangan virus
tersebut membuat dan mengharuskan kita sebagai organisasi yang besar ini beradaptasi
dengan cepat. Belum masuk pada persoalan memberantas virus, persoalan mengenai
kenyataan virus saja di bangsa ini masih ramai. Virus ini merupakan setinganlah, atau
hanya isu sajalah, dan hal ini begitu banyak beredar di kalangan kita semua bahkan
seorang ahli virology pun dianggap berbohong. Namun setelah tetangga kita menjadi
korban, atau saudara kita menjadi korban, maka baru percaya bahwa virus tersebut ada.

viii
Pemerintah memberikan alternatif solusi dengan kebijakan-kebijakan yang ada, hingga
pengadaan vaksin, namun masih tetap kebanyakan dari kita mengatakan bahwa vaksin ini
berbahaya dan banyak efek sampingnya bahkan bisa mematikan. Dan banyak dari kita
pula yang mempercayai hal tersebut tanpa mendengarkan ahlinya, atau mengkonfirmasi
kebenaran dari berita-berita yang menyebar.
Muktamirin yang kami hormati
Kita sebagai organisasi yang besar mempunyai tanggung jawab yang besar pula dalam
membentengi keilmuan, pemahaman keagamaan, hingga bagaimana kita dapat
memfasilitasi potensi dari para pelajar seluruh Indonesia. Posisi kita sekarang ini adalah
penentu dari posisi bangsa kita kedepan. Kita berada dalam fase persimpangan jalan
pilihan kita adalah maju, atau mundur, maju dengan melawan keadaan yang ada, dengan
tantangan dan pemasalahan yang banyak atau kita diam, dan diam adalah bertanda
kemunduran.
Muktamirin yang kami hormati
Muktamar merupakan permusyawaratan terbesar tertinggi di IPM yang akan
menetapkan arah kebijakan untuk IPM mendatang, serta memilih pemimpin baru yang
akan menjalankan amanah kebijakan tersebut. Tentunya hal ini merupakan momen yang
baik untuk seluruh kader, dan pimpinan berkumpul dalam forum untuk bersama-sama
berkontribusi langsung dalam merefleksikan dan merancang pergerakan IPM kedepan.
Dengan begitu besarnya IPM, dan dinamisnya pergerakan IPM maka kami pada
periode membuat sebuah kerangka berfikir mendasar sebagai pijakan pergerakan IPM
agar IPM kedepan lebih leading dari organisasi-organisasi kepemudaan lain, bahkan dapat
menjadi barometer pergerakan kepemudaan tingkat dunia tanpa melupakan IPM sebagai
organisasi otonom Muhammadiyah dan organisasi kaderisasi keumatan dan kebangsaan.
Dan kerangka ini kita sebut sebagai empat pilar pergerakan IPM, yaitu:
1. Penguatan Idiologi: merupakan hal penting guna mengokohkan fondasi idiologi kader
sebagai rujukan islam berkemajuan dengan spirit tajdid, IPM hadir menciptakan
masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
2. Penguatan jejaring: adalah pemetaan jaringan potensi pelajar sebagai penguatan
pembangunan gerakan.

ix
3. Reformasi Birokrasi: membuat sistem terintegrasi sebagai big data pelajar untuk
mempermudah akses dan jangkauan IPM sebagai bagian dari menjawab tantangan.
4. Literasi kreatif: bertujuan untuk membangun nalar krisis dan juga menciptakan kader
unggul sehingga dapat berdaya saing global.

Empat pilar tersebut merupakan sebuah kerangka kedepan yang akan memperkokoh
organisasi, akan tetapi untuk memperkokoh pergerakan perlu adanya sebuah konsep baru
yang perlu disusun bersama pada muktamar kali ini. Tema besar muktamar kali adalah
“beyond the limit, reframe the future”.
Muktamirin yang kami hormati
Beyond the limit
Kalimat ini memiliki makna ajakan kepada seluruh kader IPM bahwasannya dengan
kondisi dan keadaan sekarang ini kita harus menjadi orang-orang yang lebih dari biasanya,
yang biasanya kita memiliki satu target akan tetapi sekarang kita harus memiliki lebih dari
satu, yang dulu kita merasa terhalang oleh jarak dan waktu kini kita bisa menggunakan
teknologi untuk menembus ruang-ruang dan jarak-jarak hingga seolah tidak ada batasan
antara jakarta papua, atau bahkan jakarta newyork. Hal inilah yang perlu kita sadari
bersama bahwa apabila kita masih tergantung pada hal-hal yang membuat kita nyaman
maka kita akan sulit untuk memperoleh kemajuan. Bukan hanya individu akan tetapi pada
tataran organisasi sekalipun. Kita perlu ada perpindahan secara baik mulai dari
penyesuaian struktur hingga pergerakan yang lebih terasa lagi oleh pelajar di gressroat.

Reframe the future


Kalimat ini merupakan sebuah spirit bersama untuk senantiasa mempersiapkan diri
membangun tatanan baru dalam sebuah pergerakan, spirit perubahan ini harus bersama-
sama kita suarakan dan susun, sehingga kita memiliki arah dan target yang jelas,
tantangan kita jelas di depan dan peluang kita juga begitu banyak, akan tetapi tinggal kita
siap untuk menghadapi tantangan dan siap memanfaatkan peluang ini.

x
Pada muktamar ini saya berharap kepada seluruh kader IPM dari sabang sampai
merauke untuk bersama-sama mensukseskan muktamar XII ini dengan berbagai macam
ide dan gagasan pergerakan IPM, bukan hanya sekedar pergantian kepemimpinan akan
tetapi ada pergantian atau peralihan pergerakan yang lebih nyata lagi. Selain itu pula
kesuksesan IPM bukan terletak pada pucuk pimpinan saja, akan tetapi kesuksesan IPM
terletak pada spirit kolaborasi dalam pergerakan kita bersama. Saatnya kita lintasi zaman
dan lampau batas dengan karya-karya nyata IPM.

Selamat bermuktamar...
Nuun wal qolami wamaa tasthuruun
Wasalamualaikum Wr. Wb

Hafizh Syafaaturrahman
Ketum PP IPM 2018-2020

xi
DAFTAR ISI

JADWAL ACARA .................................................................................................................. iii

PIDATO IFTITAH KETUA UMUM ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... xii

TATA TERTIB TANWIR ......................................................................................................... 1

TATA TERTIB PEMILIHAN FORMATUR................................................................................. 6

DRAFT TATA TERTIB MUKTAMAR XXI ............................................................................... 16

SEKAPUR SIRIH .................................................................................................................. 21

A. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 21

B. KEBIJAKAN PROGRAM JANGKA PANJANG ............................................................ 23

C. BEDAH TEMA MUKTAMAR XXII IPM ..................................................................... 27

D. ALUR LOGIKA MATERI MUKTAMAR XXII IPM ....................................................... 32

PROGRAM KERJA PP IPM 2020 – 2022 ............................................................................. 43

A. DASAR PROGRAM KERJA....................................................................................... 43

B. LIMA ASPEK PENGEMBANGAN PROGRAM KERJA ................................................ 45

C. PROGRAM KERJA BIDANG DAN LEMBAGA ........................................................... 47

NALAR KRITIS BARU .......................................................................................................... 68

KHITTAH MODERASI PELAJAR: 18 ID................................................................................. 77

AGENDA AKSI .................................................................................................................... 85

REKOMENDASI .................................................................................................................. 95

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ................................................................................ 97

Bidang Umum ............................................................................................................... 97

Bidang Administrasi Keuangan ................................................................................... 108

Bidang Organisasi ........................................................................................................ 109

Bidang Perkaderan ...................................................................................................... 118

Bidang Kajian dan Dakwah Islam ................................................................................ 132

Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan ........................................................................ 138

Bidang Apresiasi, Seni, Budaya, dan Olahraga ............................................................ 153


xii
Bidang Advokasi .......................................................................................................... 161

Bidang Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan ............................................. 169

Bidang Ipmawati ......................................................................................................... 177

Bidang Hubungan dan Kerja Sama Internasional........................................................ 194

Lembaga Lingkungan Hidup ........................................................................................ 200

Lembaga Pustaka Pelajar ............................................................................................ 202

Lembaga Media, Komunikasi, Teknologi dan Informasi ............................................. 204

Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Insani ................................... 205

xiii
1

TATA TERTIB TANWIR


Pra-Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Pasal 1
Nama
Kegiatan ini bernama Tanwir Pra-Muktamar XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah tahun
2021 diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto tanggal 12 Sya’ban 1442
H bertepatan dengan 25 Maret 2021 M.

Pasal 2
Tema
“Beyond The Limit, Reframe The Future”

Pasal 3
Landasan
1. Landasan ideal yaitu Alquran dan As-Sunnah.
2. Landasan konstitusional yaitu Pancasila dan UUD 1945.
3. Landasan operasional:
a. Anggaran Dasar IPM pasal 29.
b. Anggaran Rumah Tangga IPM pasal 32.
c. Hasil Rapat Pleno Pimpinan Pusat IPM periode 2018 – 2020 pada tanggal 19
Maret 2021 melalui Zoom Teleconference.

Pasal 4
Hak dan Wewenang
1. Pembacaan Tata Tertib Tanwir Pra-Muktamar XXII IPM 2021
2. Pembahasan dan penetapan tata tertib Muktamar XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah
3. Laporan Tim Perubahan AD/ART dan Tim Akselerasi IPM
4. Pembacaan Tata Tertib Pemilihan Formatur Muktamar XXII Ikatan Pelajar
Muhammadiyah
2

5. Pembacaan dan penetapan hasil kerja Panitia Pemilihan Pusat (Panlihpus) Muktamar
XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah
6. Pemilihan pimpinan sidang Muktamar XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Pasal 5
Anggota
1. Peserta Penuh:
a. Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum, Bendahara Umum Pimpinan
Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Periode 2018 – 2020.
b. Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM atau yang mewakili dan 2 orang utusan.
2. Peserta Peninjau:
a. Personil Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Periode 2018 – 2020
yang tidak menjadi peserta Tanwir Pra-Muktamar XXII IPM 2021.
b. Mereka yang diundang secara sah oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Periode 2018 – 2020.

Pasal 6
Quorum
Permusyawaratan dapat berlangsung tanpa memandang jumlah peserta yang hadir, asal
yang bersangkutan diundang secara sah.

Pasal 7
Hak Bicara dan Hak Suara
1. Hak bicara ada pada semua peserta Tanwir Pra-Muktamar XXII IPM 2021.
2. Hak suara hanya ada pada peserta penuh Tanwir Pra-Muktamar XXII IPM 2021.

Pasal 8
Persidangan
Persidangan dalam Tanwir Pra-Muktamar XXII IPM dipimpin oleh seorang Ketua dan
didampingi seorang Sekretaris yang ditentukan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar
3

Muhammadiyah dengan memperhatikan usul dan saran dari anggota Tanwir Pra-
Muktamar XXII IPM.
Pasal 9
Interupsi

1. Dalam hal anggota sidang hendak menyampaikan pendapat dan/atau interupsi, yang
bersangkutan mengaktifkan fitur raise hand.
2. Operator ruang sidang menginformasikan kepada presidium sidang jika terdapat
anggota sidang yang akan berpendapat dan/atau interupsi sesuai urutan waktu yang
lebih awal.
3. Presidium sidang mengizinkan anggota sidang yang bertanya dan memerintahkan
operator untuk menyalakan microfon pada sistem.
4. Presidium sidang berhak mengizinkan atau menolak permintaan raise hand dari
anggota sidang
5. Setelah anggota sidang menyampaikan pendapat dan/atau interupsi, operator
menutup kembali akses microfon yang bersangkutan.
6. Dalam hal anggota sidang berkumpul dengan beberapa anggota yang lain, pendapat
dan/atau interupsi cukup disampaikan oleh salah seorang anggota yang berada
dalam satu akun.

Pasal 10
Keputusan
Keputusan Tanwir Pra-Muktamar XXII IPM diusahakan dengan musyawarah mufakat.
Apabila keputusan dilakukan dengan pemungutan suara, maka keputusan diambil dengan
suara terbanyak.

Pasal 11
Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Tanwir Pra-Muktamar XXII IPM adalah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar
Muhammadiyah.
4

Pasal 12
Protokol Kesehatan
1. Lokasi persidangan dibatasi jumlah peserta dengan kapasitas 20% dari kapasitas
ruangan dan menerapkan jaga jarak antar peserta minimal 2 meter
2. Peserta diwajibkan menerapkan protokol kesehatan selama persidangan yaitu:
b. Peserta dan panitia yang hadir dalam persidangan wajib menggunakan masker
medis atau masker kain 3 lapis dan telah berada di tempat persidangan selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) menit sebelum persidangan dimulai.
c. Tidak memberi atau menerima salam dengan melakukan kontak langsung seperti
bersalaman.
d. Melakukan pembersihan tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau
menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan sebelum memasuki ruang
sidang.
e. Terapkan etika batuk (Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan atas
bagian dalam), lalu buanglah tisu ke tempat sampah yang telah disediakan.
f. Penyelenggara Sidang akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh seluruh peserta
Sidang, termasuk para panitia, pada saat akan memasuki ruang sidang.
g. Panitia dan PP IPM berhak untuk meminta peserta sidang untuk meninggalkan
ruang sidang apabila suhu tubuh diatas 37,5C dan/atau mengalami
pilek/batuk/sesak nafas.
5

Pasal 13
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Ikatan
Pelajar Muhammadiyah dengan mempertimbangkan usul dan saran dari anggota Tanwir
Pra-Muktamar XXII IPM.

Ditetapkan di ………………
Pada tanggal …………………

Pimpinan Sidang
Ketua, Sekretaris, Anggota,

ttd ttd ttd

………………. ……………… ……………


NBA. …………………… NBA. …………………… NBA. ……………………
6

TATA TERTIB PEMILIHAN FORMATUR


Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Periode Muktamar XXII

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengaturan
Tata Tertib Pemilihan Formatur Pimpinan Pusat IPM adalah seperangkat ketentuan,
sistem, dan tata cara pemilihan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode
Muktamar XXII.

Pasal 2
Penyelenggara
Ayat 1
Penyelenggaraan pemilihan Formatur dilakukan oleh Panitia Pemilihan Muktamar XXII.

Ayat 2
Panitia Pemilihan adalah Panitia Pemilihan Formatur Pimpinan Pusat IPM Periode Muktamar XXII
sejumlah lima orang, terdiri dari 1 orang ketua PP IPM, 1 orang sekretaris PW IPM, dan 3 orang
anggota PW IPM. Ditetapkan oleh Tanwir IPM 2019 pada tanggal 15 – 17 November 2019 di
Pontianak, Kalimantan Barat.

Ayat 3
Susunan Panitia Pemilihan (Panlih) adalah sebagai berikut:
1. Ketua : PP IPM
2. Sekretaris : PW IPM
3. Anggota : 1) PW IPM
2) PW IPM
3) PW IPM
7

Ayat 4
Hak dan wewenang Panlih Muktamar XXII antara lain:
1. Mendapat fasilitas dan anggaran dari Pimpinan Pusat IPM.
2. Melakukan verifikasi dan menetapkan uji kelayakan kepada semua calon Formatur.
3. Melakukan prosesi pemilihan Formatur Pimpinan Pusat IPM Periode Muktamar XXII.
4. Memutuskan sanksi bagi para kandidat dan pemilih bila diketahui menyalahi ketentuan
yang sudah diatur.
5. Seluruh susunan Panlih tidak masuk ke daftar calon Formatur.

Pasal 3
Calon Formatur

Ayat 1
Calon Sementara adalah calon Formatur Pimpinan Pusat IPM Periode Muktamar XXII
yang dicalonkan oleh PP IPM dan atau PW IPM dengan ketentuan sebagai berikut:
1. PP IPM mencalonkan maksimal 9 orang calon formatur.
2. PW IPM mencalonkan maksimal 9 orang calon formatur.

Ayat 2
Calon tetap adalah calon sementara yang menyatakan kesediaannya dan telah memenuhi
syarat/kriteria calon Formatur PP IPM Periode Muktamar XXII.

Ayat 3
Hak dan kewajiban calon formatur:
1. Mendapat perlakuan yang sama oleh Panlih dan berhak mengikuti seluruh rangkaian
acara Muktamar XXII sebagai peninjau.
2. Berkewajiban memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan oleh Panlih.
3. Menjunjung tinggi tata tertib dan hasil pemilihan.
8

Pasal 4
Pemilih

Ayat 1
Calon pemilih adalah peserta pada Muktamar XXII yang terdiri dari Pimpinan Pusat,
Pimpinan Wilayah, dan Pimpinan Daerah yang sah berdasarkan AD/ART IPM dan yang
dimandatkan oleh institusinya menjadi peserta Muktamar XXII yang dibuktikan dengan
surat mandat dari masing-masing institusinya.

Ayat 3
Daftar Pemilih Tetap ditetapkan dua hari sebelum pemilihan.

Ayat 4
Tiap pemilih memilki satu hak suara (one man one vote).

Ayat 5
Pemilihan tidak bisa diwakilkan kepada orang lain.

Pasal 5
Saksi

Ayat 1
Saksi adalah tujuh orang yang dipilih dari PW IPM yang hadir dalam Muktamar XXII.

Ayat 2
Wewenang saksi:
1. Mendapatkan informasi tata cara pemilihan dari Panlih Muktamar XXII sebelum
pemilihan dimulai.
2. Mengawasi seluruh tahapan pemilihan mulai dari definisi, pemilihan, perhitungan dan
pengumuman hasil.
9

3. Melaporkan pemilih dan calon formatur kepada Panlih ketika terjadi kecurangan pada
saat prosesi pemilihan.
4. Melaporkan Panlih kepada PP IPM ketika terjadi kecurangan pada saat prosesi
pemilihan.
5. Saksi berasal dari peserta atau peninjau dari perwakilan PW IPM yang hadir dalam
Muktamar XXII.

BAB II
PROSESI PENCALONAN

Pasal 6
Prosesi Pencalonan
1. Panlih mengirimkan surat tertulis kepada PP IPM dan seluruh PW IPM untuk
mengirimkan usulan calon formatur sementara. Pengiriman surat tersebut dapat
dilakukan secara langsung maupun melalui pos, surat elektronik, dan faksimili.
2. Surat sebagaimana poin di atas dilengkapi dengan klausul batasan tanggal
pengembalian berkas usulan yang penetapannya ditetapkan oleh Panlih.
3. Setiap Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah berhak dan berkewajiban menyerahkan
blangko pencalonan kepada Panlih setelah diisi seperlunya dalam batas waktu yang
ditetapkan oleh Panlih.
4. Setiap anggota IPM yang dicalonkan, setelah mendapat pemberitahuan oleh Panitia
Pemilihan tentang pencalonan dirinya, berhak menerima dan menolak pencalonan
tersebut dan berkewajiban menyampaikan keputusannya kepada Panlih selambat-
lambatnya satu hari sebelum dilangsungkannya persidangan Tanwir Pra Muktamar
XXII.
5. Calon sementara yang menerima pencalonan tersebut kemudian melengkapi
syarat/kriteria/berkas administrasi yang diperlukan dalam batas waktu yang ditetapkan
oleh Panlih.
6. Pemenuhan kelengkapan syarat/kriteria/berkas administrasi apabila melebihi batas
yang telah ditentukan dinyatakan tidak diterima atau ditolak.
7. Panlih kemudian melakukan verifikasi.
10

8. Calon formatur sementara yang memenuhi syarat akan ditetapkan menjadi calon
formatur tetap pada saat Tanwir Pra Muktamar XXII.

BAB III
SISTEM DAN TATA CARA PEMILIHAN

Pasal 7
Sistem Pemilihan
Pemilihan calon formatur Muktamar XXII adalah sebagai berikut:

Ayat 1
1. Pemilih memilih sembilan orang calon tetap formatur.
2. Calon yang mendapat sembilan suara terbanyak berhak menjadi anggota tim formatur.
3. Calon formatur yang mendapatkan suara terbanyak menjadi ketua tim formatur.

Ayat 2
Sistem pemilihan formatur PP IPM Periode Muktamar XXII dilakukan dalam satu tahap
pemilihan dengan tidak memandang jumlah calon formatur yang ada.

Ayat 3
Apabila hanya terdapat 9 (sembilan) orang yang memenuhi syarat sebagai calon anggota
formatur maka secara otomatis akan menjadi anggota formatur periode Muktamar XXII.

Ayat 4
Apabila tidak ada calon formatur yang memenuhi syarat atau calon formatur yang
memenuhi syarat kurang dari 9 (sembilan) maka Panlih akan meminta pertimbangan
kepada peserta Muktamar XXII.
11

Pasal 8
Tata Cara Pemilihan

Ayat 1
Tata cara pemilihan formatur, sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pemilihan dilaksanakan secara JURDIL.
2. Tiap pemilih memiliki satu hak suara (one man one vote).
3. Tiap pemilih memilih sembilan calon formatur pada kartu pemilihan yang telah
disahkan oleh tim Panlih.
4. Suara dinyatakan batal, jika tidak sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat Panlih.
5. Penghitungan suara dilakukan oleh Panlih dengan disaksikan tujuh orang saksi dari
setiap Pimpinan Wilayah yang dipilih.
6. Apabila dalam proses pemungutan suara terdapat jumlah suara yang sama yang
melebihi kuota formatur, maka untuk menentukan formatur PP IPM dilakukan
pemungutan suara ulang bagi calon yang memiliki jumlah suara yang sama.

Ayat 2
Apabila ada formatur terpilih yang mengundurkan diri sebelum penetapan rapat pleno
formatur, maka suara terbanyak urutan di bawahnya (urutan ke-10 dan seterusnya) secara
otomatis akan ditetapkan menjadi tim formatur.

BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG FORMATUR

Pasal 9
Tugas Dan Wewenang Formatur

Ayat 1
Formatur terpilih melakukan pemilihan ketua umum, sekretaris jenderal, dan penyusunan
struktur PP IPM periode Muktamar XXII.
12

Ayat 2
Penyusunan Struktur Pimpinan Pusat IPM periode Muktamar XXII dilakukan dengan
aturan sebagai berikut:
1. Pemilihan ketua umum dan sekretaris umum dan struktur PP IPM Periode Muktamar
XXII dilakukan dengan musyawarah mufakat berpedoman pada kriteria pimpinan yang
telah ditetapkan.
2. Penyusunan dihadiri oleh seluruh anggota tim formatur dan dipimpin oleh ketua tim
formatur.
3. Ketua tim formatur adalah formatur yang memiliki jumlah suara terbanyak dan
sekretaris tim formatur adalah yang diusulkan dalam rapat formatur.
4. Ketua dan sekretaris tim formatur melaporkan hasil rapat formatur sementara kepada
Sidang Pleno Muktamar XXII, dan bertanggung jawab melengkapinya paling lambat
satu bulan setelah berakhirnya Muktamar XXII.
5. Apabila setelah lewat satu bulan tim formatur belum berhasil melengkapi penyusunan,
maka tim formatur, panitia pemilihan, dan PP IPM periode Muktamar sebelumnya yang
akan menyelesaikannya dengan musyawarah mufakat.

BAB V
SANKSI PANLIH, PEMILIH, CALON FORMATUR, DAN SAKSI

Pasal 10
Sanksi Panlih

Ayat 1
Jika terdapat anggota Panlih terbukti melakukan penyalahgunaan wewenang sehingga
menghambat proses pemilihan serta merugikan minimal salah satu calon formatur maka
keanggotaannya sebagai Panlih dicabut oleh PP IPM.

Ayat 2
Keanggotaan Panlih yang telah dicabut oleh PP IPM maka hak dan wewenang yang
melekat pada dirinya dinyatakan gugur.
13

Ayat 3
Mengingat Panlih bersifat institusi, PP IPM meminta kepada Panlih untuk mengganti
anggota Panlih yang terbukti bersalah dengan nama yang baru.

Pasal 11
Sanksi Calon Formatur

Ayat 1
Jika terdapat calon formatur terbukti melakukan kecurangan sehingga menghambat proses
pemilihan serta merugikan salah satu atau lebih calon formatur maka haknya sebagai
calon formatur dicabut oleh Panlih.

Ayat 2
Calon formatur yang telah dicabut haknya oleh Panlih maka PP IPM atau PW IPM yang
mencalonkannya tidak dapat mengganti dengan nama baru.

Pasal 12
Sanksi Pemilih

Ayat 1
Jika terdapat calon pemilih yang terbukti melakukan kecurangan sehingga menghambat
proses pemilihan serta merugikan salah satu atau lebih calon formatur maka haknya
sebagai pemilih dicabut oleh Panlih.

Ayat 2
Calon pemilih yang telah dicabut haknya oleh Panlih maka PP, PW, dan PD IPM yang
memberi mandat sebagai peserta tidak dapat mengganti dengan nama baru.
14

Pasal 13
Sanksi Saksi

Ayat 1
Jika terdapat saksi terbukti melakukan kecurangan sehingga menghambat proses
pemilihan serta merugikan salah satu atau lebih calon formatur maka haknya sebagai
saksi dicabut oleh Panlih.

Ayat 2
Saksi yang telah dicabut haknya oleh Panlih maka hak dan wewenang yang melekat pada
dirinya dinyatakan gugur.

Ayat 3
Panlih meminta kepada Pimpinan Wilayah yang bersangkutan untuk mengganti saksi
dengan usulan nama yang baru sesuai dengan syarat saksi.

BAB VI
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 14
Aturan Tambahan
Hal-hal teknis yang belum diatur dalam tata tertib proses pemilihan ini menjadi hak dan
kewajiban bagi Panlih untuk mengaturnya.
15

Ditetapkan di Pontianak
Pada tanggal 17 November 2019
Pimpinan Sidang
Ketua, Sekretaris, Anggota,

ttd ttd ttd

Husnul Ernawati Dian Fitriana


16

DRAFT TATA TERTIB MUKTAMAR XXI


IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Pasal 1
Nama
Kegiatan ini bernama Muktamar XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah tahun 2021
diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto tanggal 12 - 14 Sya’ban 1442
H bertepatan dengan 25 – 28 Maret 2021 M.

Pasal 2
Tema
“Beyond The Limit, Reframe The Future”

Pasal 3
Landasan
1. Landasan ideal yaitu Alquran dan As-Sunnah.
2. Landasan konstitusional yaitu Pancasila dan UUD 1945.
3. Landasan operasional:
a. Anggaran Dasar IPM pasal 27.
b. Anggaran Rumah Tangga IPM pasal 30.
c. Tanfidz Muktamar XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Sidoarjo 2018.
d. Tanfidz Tanwir Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Pontianak 2019.
e. Hasil Rapat Pleno Pimpinan Pusat IPM periode 2018 – 2020 pada tanggal 19
Maret 2021 melalui Zoom Teleconference.

Pasal 4
Hak dan Wewenang
1. Laporan kebijakan Pimpinan Pusat
2. Laporan perkembangan Pimpinan Wilayah dan pandangan Pimpinan Wilayah
terhadap kinerja Pimpinan Pusat
3. Penyusunan program periode berikutnya
17

4. Pemilihan Pimpinan Pusat periode berikutnya


5. Dinamika Ikatan Pelajar Muhammadiyah
6. Rekomendasi

Pasal 5
Anggota Muktamar
1. Peserta Penuh:
a. Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum, Bendahara Umum Pimpinan Pusat
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Periode 2018 – 2020.
b. Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM atau yang mewakili dan 6 orang utusan.
c. Ketua Umum Pimpinan Daerah IPM atau yang mewakili dan 2 orang utusan.
2. Peserta Peninjau:
a. Personil Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Periode 2018 – 2020
yang tidak menjadi peserta Muktamar XXII IPM.
b. Mereka yang diundang secara sah oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Periode 2018 – 2020.

Pasal 6
Quorum
Permusyawaratan dapat berlangsung tanpa memandang jumlah peserta yang hadir, asal
yang bersangkutan diundang secara sah.

Pasal 7
Hak Bicara dan Hak Suara
1. Hak bicara ada pada semua anggota Muktamar XXII IPM
2. Hak suara hanya ada pada peserta Muktamar XXII IPM

Pasal 8
Persidangan
1. Setiap persidangan Muktamar dipimpin oleh presidium sidang yang terdiri atas
seorang Ketua, seorang Sekretaris, dan seorang Anggota yang ditentukan oleh
18

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan memperhatikan usul dan saran
dari anggota Tanwir Pra-Muktamar XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
2. Persidangan dalam Muktamar XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah dibagi menjadi 2,
yaitu:
a. Sidang Pleno, yaitu persidangan yang dihadiri oleh seluruh Muktamirin.
b. Sidang Komisi, yaitu persidangan yang dihadiri oleh Muktamirin yang telah
mendaftarkan diri atau terdaftar dalam komisi tersebut. Sidang komisi terdiri dari:
1) Komisi A: Program Kerja PP IPM Periode 2020-2022
2) Komisi B: Nalar Kritis Baru dan Khittah Moderasi Pelajar
3) Komisi C: Agenda Aksi dan Rekomendasi
3. Pimpinan sidang berhak dan berkewajiban:
a. Memimpin jalannya persidangan dan bertanggungjawab atas ketertibannya
b. Mengatur waktu pemberian tanggapan dari Muktamirin atas saran-saran yang
dikemukakan dalam persidangan
c. Berhak menegur pembicaraan yang tidak menaati ketentuan yang telah
ditetapkan, pembicaraan menyimpang dari pokok acara, melebihi waktu yang
telah disediakan, membuat gaduh, dan keruhnya suasana persidangan
4. Anggota sidang berhak dan berkewajiban:
a. Anggota sidang wajib mengikuti seluruh rangkaian persidangan
b. Anggota sidang wajib meminta ijin ke presidium sidang jika meninggalkan
persidangan
c. Anggota sidang wajib mematuhi tata tertib persidangan yang telah disepakati

Pasal 9
Interupsi
1. Dalam hal anggota sidang hendak menyampaikan pendapat dan/atau interupsi, yang
bersangkutan mengaktifkan fitur raise hand.
2. Operator ruang sidang menginformasikan kepada presidium sidang jika terdapat
anggota sidang yang akan berpendapat dan/atau interupsi sesuai urutan waktu yang
lebih awal.
19

3. Presidium sidang mengizinkan anggota sidang yang bertanya dan memerintahkan


operator untuk menyalakan microfon pada sistem.
4. Presidium sidang berhak mengizinkan atau menolak permintaan raise hand dari
anggota sidang
5. Setelah anggota sidang menyampaikan pendapat dan/atau interupsi, operator
menutup kembali akses microfon yang bersangkutan.
6. Dalam hal anggota sidang berkumpul dengan beberapa anggota yang lain, pendapat
dan/atau interupsi cukup disampaikan oleh salah seorang anggota yang berada
dalam satu akun.

Pasal 10
Keputusan
Keputusan Muktamar XXII IPM diusahakan dengan musyawarah mufakat. Apabila
keputusan dilakukan dengan pemungutan suara, maka keputusan diambil dengan suara
terbanyak.

Pasal 11
Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Muktamar XXII IPM adalah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar
Muhammadiyah.Periode 2018 – 2020.

Pasal 12
Protokol Kesehatan
1. Lokasi persidangan dibatasi jumlah peserta dengan kapasitas 20% dari kapasitas
ruangan dan menerapkan jaga jarak antar peserta minimal 2 meter
2. Peserta diwajibkan menerapkan protokol kesehatan selama persidangan yaitu:
a. Peserta dan panitia yang hadir dalam persidangan wajib menggunakan masker
meis atau masker kain 3 lapis dan telah berada di tempat persidangan selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) menit sebelum persidangan dimulai.
b. Tidak memberi atau menerima salam dengan melakukan kontak langsung seperti
bersalaman.
20

c. Melakukan pembersihan tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau


menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan sebelum memasuki ruang
sidang.
d. Terapkan etika batuk (Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan atas bagian
dalam), lalu buanglah tisu ke tempat sampah yang telah disediakan.
e. Penyelenggara Sidang akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh seluruh peserta
Sidang, termasuk para panitia, pada saat akan memasuki ruang sidang.
f. Panitia dan PP IPM berhak untuk meminta peserta sidang untuk meninggalkan
ruang sidang apabila suhu tubuh diatas 37,5C dan/atau mengalami
pilek/batuk/sesak nafas.

Pasal 13
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Ikatan
Pelajar Muhammadiyah dengan mempertimbangkan usul dan saran dari Muktamirin.

Ditetapkan di ……………
Pada tanggal ……………………

Pimpinan Sidang
Ketua, Sekretaris, Anggota,

ttd Ttd ttd

………………. ……………… ……………


NBA. …………………… NBA. …………………… NBA. ……………………
21

SEKAPUR SIRIH
A. PENDAHULUAN
Pemaknaan K.H Ahmad Dahlan pada QS. Ali Imran 104 dititikberatkan
tentang pentingnya sebuah perkumpulan yang terorganisir dalam rangka amar
ma’ruf nahi mungkar. Gerakan yang terorganisir mampu menjangkau banyak
aspek. Sedangkan pada ayat 110, sebagai perwujudan umat terbaik maka tugas
umat islam melakukan proses Transendensi (seruan kepada Allah), Liberasi
(pembebasan manusia dari bentuk penjajahan terhadap materi), dan Humanisasi
(menjadikan manusia untuk peka terhadap manusia), ketiga proses tersebut
dalam pemikiran Kuntowijoyo disebut sebagai kesadaran Profetik. Sedang pada
makna surah Al Maun dan Al-Ashr, K.H Ahmad Dahlan, dalam kisah yang
masyhur, menjelaskan pentingnya peduli pada kemanusiaan dan memanfaatkan
waktu untuk senantiasa memberikan nasehat dan beramal shaleh.
Sejak 18 Juii 1961 IPM memperkokoh dirinya sebagai gerakan pelajar dengan
konsepsi Al-Qalam (1) penjabaran pena yang menguatkan jadi diri sebagai ladang
dari sebuah ilmu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa nampaknya akan terus
menjadi mercu suar di tengah samudera kehidupan.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) memiliki peran strategis untuk
menjadikan pelajar Indonesia memiliki kualitas yang utuh sekaligus menjadi
generasi bangsa yang berkualitas unggul. Tujuan IPM ialah "Terbentuknya pelajar
muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan
dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya”. Melalui IPM dapat dioptimalkan proses pembudayaan
pelajar untuk menjadi sosok yang cerdas dan reiligius, sekaligus menjadi calon
elite pencerah di Republik ini. IPM merupakan wahana pembelajaran bagi para
siswa Muhammadiyah untuk membina diri dalam hidup yang cinta ilmu, jujur,
disiplin, tanggungjawab, mandiri, berjiwa wirausaha, dan sikap positif lainnya
sehingga memiliki keunggulan untuk menjadi kader persyarikatan, umat, dan
bangsa.
22

Melalui proses yang panjang ini IPM tampil dalam seluruh aspek
pembangunan manusia untuk memulai harapan baru pelajar-pelajar berkemajuan.
Dengan meletakkan agenda aksi yang akan terus di massif kan maka dalam hal
ini pula IPM mampu membangun peradaban ilmu dan mampu mempetakan
bagaimana jalannya roda organisasi. Dalam mendefinisikan ilmu, Al-Attas
memegang teguh unsur penting yang menjadi dimensi dari ilmu pengetahuan yaitu
jiwa, makna, serta sifat-sifat dan kegunaan ilmu pengetahuan. Dalam unsur
tersebut jiwa merupakan dimensi penting sehingga definisi ilmu pengetahuan
harus memposisikan jiwa manusia sebagai entitas spiritual yang aktif untuk
mempersiapkan diri dalam menerima makna yang merupakan bentuk intelijibel.
Sebagai agama yang datang dari Tuhan, Islam tidak hanya memperhatikan
dimensi fisik tetapi juga jiwa. Bahkan porsi perhatian terhadap jiwa jauh lebih
besar dibanding fisik. Ini karena lewat dimensi jiwa dapat dibedakan antara orang
yang baik dan tidak baik. Kemudian menurut Al- Attas, ilmu bisa dijadikan alat
yang sangat halus dan tajam bagi menyebarluaskan cara dan pandangan hidup
sesuatu kebudayaan. Ini karena ilmu bukan bebas-nilai (value-free), tetapi sarat
nilai (value laden).
Momentum Muktamar XXII yang dilakukan secara daring dan tepat pada satu
tahun Covid-19 DI Indonesia. Pada 8 Maret 2021 kasus di Indonesia menempuh
angka 1,37 juta jiwa yang positif Covid-19, namun ada 1,19 juta jiwa yang sembuh
untuk terus bisa hidup dan sehat secara normal seperti dahulu sebelum adanya
Covid-19.
IPM mencoba mengambil peluang dan tidak ingin terjatuh bersedih dalam
pandemi yang melanda seluruh dunia, tetapi ingin bangkit dan terus
memperbaharui seluruh kebijakan organisasi serta seluruh aktivitas progam kerja
agar mampu bertahan dalam keadaan ketidakpastian dunia saat ini.
Muktamar IPM yang merupakan momentum bertemunya seluruh kader IPM di
seluruh penjuru Indonesia untuk bermusyawarah harus merelakan tradisi tersebut
tetapi kader IPM harus bisa membantu agar tidak menjadi penyebar virus tetapi
sebagai penyelamat para seluruh kader IPM melalui Muktamar yang dilakukan
secara daring sehingga seluruh aktivitas akan menjadi digitalisasi, secara
23

keseluruh momentum ini, IPM jauh sebelum Pandemi sudah merancang


bagaimana efisiensi dan efektivitas organisasi agar terus modern secara teknologi
tepat guna walau usia terus bertambah tua tetapi semangat para kader muda
harus terus tumbuh dan berkembang dalam lintasan zaman sehingga bukan
hanya terjebak dalam arus globalisasi tetapi pengambilan momentum adalah
corak organisasi IPM yang terus mengedepankan “Gerakan Ilmu”.
Kader IPM memiliki akses luas terhadap lingkungan pendidikan, kesehatan,
teknologi informasi, dan internet. Mereka juga punya kepercayaan diri untuk
sejajar dengan negara lain, terutama mengembangkan potensi ekonomi digital
dan industri kreatif. Allah SWT di dalam Alqur’an menyebutkan “Kamu adalah
umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf
dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali 'Imran [3]:
110). Dalam ayat ini sangat jelas bahwa kita adalah generasi terbaik manusia
yang dikarunia akal dan hati sehingga dalam sebuah pembangunan manusia kita
bisa melampui kehebatan dari para pendahulu kita, bahkan dalam menjalankan
roda organisasi dari seluruh aspek Tauhid sosial kita sebagai sepak terjang amal
ilmiah manusia untuk beribadah bahkan dalam hadis Nabi disebutkan tentang
tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah di padang mahsyar nanti,
di antaranya pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam beribadah kepada
Allah. (HR Bukhari dan Muslim). Ibadah bisa diterjemahkan lebih luas tentang
bagaimana kita menghargai sesama teman, menjaga lingkungan, hingga
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk di implementasikan kepada seluruh
manusia sehingga menjadi manusia yang bermanfaat.

B. KEBIJAKAN PROGRAM JANGKA PANJANG


Program IPM bukan semata-mata rencana dan pelaksanaan seperangkat
kegiatan yang praktis. Program IPM ialah perwujudan dari misi utama IPM yaitu :
“Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlakmulia, dan terampil dalam
rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar benarnya”.
24

Adapun visi ideal (tujuan utama), misi ideal (misi utama), dan agenda aksi IPM
diwujudkan melalui program sebagai berikut:

1. Visi Ideal IPM “Terwujudnya pelajar muslim yang berkemajuan”


2. Misi Ideal IPM
a. Membebaskan pelajar dengan Tauhid yang murni berdasarkan Al-Quran
dan As-Sunnah.
b. Mencerdaskan pelajar dari kebodohan, dengan melakukan tradisi Iqra dan
keilmuan.
c. Memberdayakan individu dan komunitas pelajar,dengan pendekatan
apresiatif terhadap minat, bakat dan potensi pelajar.
3. Landasan Yuridis
Bahwa program Muhammadiyah dengan rangkaian kebijakan dan kegiatannya
senantiasa berpijak pada:
a. Al Quran dan As Sunnah sebagai sumber ajaran dan hukum Islam.
b. Mengindahkan falsafah dan dan dasar negara serta hukum yang sah
dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan.
c. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan-peraturan
yang berlaku dalam Persyarikatan.
4. Prinsip Pelaksanaan Program
Program IPM dirumuskan dan dilaksanakan dengan berpedoman pada prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a. Prinsip Ketauhidan; maksudnya program IPM hendaknya merupakan
perwujudan dari iman dan tauhid kepada Allah.
b. Prinsip Kerahmatan; maksudnya program IPM hendaknya merupakan
penjabaran dan pelaksanaan dari fungsi rahmatan lil alamin.
c. Prinsip Kerisalahan; maksudnya program IPM hendaknya merupakan
penjabaran dan pelaksanaan dari fungsi kerisalahan umat Islam, yaitu
dakwah amar makruf nahi munkar dalam arti yang luas.
d. Prinsip Kemaslahatan; maksudnya program IPM hendaknya
memperhatikan kemaslahatan umum.
25

e. Prinsip Keilmuan; maksudnya program IPM direncanakan dan


dilaksanakan secara rasional dengan memperhatikan dan memanfaatkan
secara ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan.
f. Prinsip Kekaderan; maksudnya program IPM selalu dijiwai nilai-nilai
kekaderan. Semua yang dilakukan IPM dalam rangka proses kaderisasi
yang bersifat pemberdayaan anggota.
g. Prinsip Kemandirian; maksudnya program IPM direncanakan dan
dilaksanakan secara mandiri dengan tujuan menciptakan kemandirian
pelajar.
h. Prinsip Kreativitas; maksudnya program IPM hendaknya merupakan
penjabaran dan pelaksanaan dari fungsi kekhalifahan umat Islam dalam
mengelola kehidupan secara kreatif.
i. Prinsip Kemanusiaan; maksudnya program IPM direncanakan dan
dilaksanakan tidak secara ekslusif. Artinya orientasi program IPM selalu
diarahkan untuk kemanusiaan, tanpa memandang suku, agama, ras, dan
budaya.
j. Prinsip ekopedagogi; maksudnya progam IPM direncanakan dan
dilaksanakan secara kaidah penyelamatan lingkungan hidup sehingga
seluruh aktivitas IPM berfungsi sebagai penyelamat dan membantu
kelestarian lingkungan hidup.
Tujuan Program Jangka Panjang (Visi IPM 2024)
Program IPM Jangka Panjang adalah suatu tahapan pencapaian tujuan
IPM itu sendiri. Secara spesifik rumusan tujuan Program Jangka Panjang
sebagai Visi IPM 2024 adalah: “Membumikan Gerakan Pelajar Berkemajuan
dengan Menjadikan IPM sebagai Rumah Minat dan Bakat Pelajar Indonesia
disertai Nilai-nilai Ajaran Islam sebagai Komponen Masyarakat Islam yang
Sebenar-Benarnya ”, yang ditandai dengan:
a. Tauhid Rahamutiah yang terwujudnya sifat kader IPM yang mempercayai
bahwa Allah menjadi Ilah, Rab, Malik, ‘Aziz, Muntaqim (Maha Menghukum)
dan pelaksanaan aktualisasi asma dan sifat fi’liyah yang lain berdasarkan
26

cinta kasih, bukan berdasarkan kebencian atau kemarahan dan


kekuasaan.
b. Terbentuknya sistem manajemen organisasi dan kepemimpinan kolektif-
kolegial yang efektif, produktif, dinamis sehingga mampu menghadirkan
keteladanan, memproyeksikan masa depan (berkemajuan) untuk
perubahan dengan memobilisasi seluruh potensi pelajar Indonesia untuk
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkualitas
dengan meningkatnya kehidupan keagamaan, moralitas, keilmuan, dan
etos kerja kemanusiaan serta menyelamatkan lingkungan Hidup.
c. Terbentuknya sumberdaya sebagai wahana melahirkan generasi Islami
yang berkemajuan
(sumberdaya manusia) ditandai dengan sistem kaderisasi yang
berkelanjutan dan anggota organisasi sebagai subyek gerakan serta
transformasi kader di berbagai lini kehidupan, juga tersedianya modal bagi
berjalannya roda organisasi yang berorientasi sosial (sumberdaya
finansial), serta membangun tatanan infrastruktur seperti sistem informasi,
komunikasi, dan karya yang memadai untuk keberlangsungan IPM.

Muktamar XXII (2020-2022) – diarahkan kepada transformasi kader IPM yang


memegang teguh nilai-nilai islam berkemajuan dalam rangka perubahan
zaman yang cepat dengan percepatan sistem perkaderan, pola organisasi,
profesionalitas kader, progam kerja berbasis integrasi ilmu dan peningkatan
peranan aktif pelajar dalam menghadapi isu global.
Muktamar XXIII (2022-2024) – diarahkan perjuangan pembentukan
masyarakat ilmu sebagai cikal bakal terwujudnya tujuan Muhammadiyah, yaitu
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya atau masyarakat utama, yang
bertujuan terbentuknya peradaban utama.
27

C. BEDAH TEMA MUKTAMAR XXII IPM


Beyond The Limit, Reframe The Future
Ikatan Pelajar Muhammadiyah akan menuju satu abadnya, perjalanan
panjang dari segala era perubahan zaman hingga dinamika politik Indonesia
membuat IPM semakin kokoh dalam memperkuat tubuh organisasinya. Dinamika
ideologi yang pelbagai macam hadir di Indonesia turut serta mewarnai perjalanan
IPM yang mampu merebut narasi tersebut melalui gerakan-gerakan yang tercipta
melalui pikiran berkemajuan kader IPM dan torehan tinta emas yang memberikan
warna pencerahan (at-Tanwir) dengan Al-Ruju' Ila Al-Qur'an Wa Al-Sunnah yang
dimana Al-Qur’an sebagai hudan lil-muttaqin, petunjuk bagi orang yang bertaqwa,
juga di sisi lain sebagai hudan lin-naas, petunjuk bagi manusia.
Muktamar XXII IPM mengangkat tema “beyond the limit, reframe the future”
merupakan bentuk respon terhadap dinamika global dan juga keadaan bumi hari
ini sehingga IPM sebagai organisasi pelajar wajib membantu memberi solusi untuk
tercapainya rahmatan lil alamin.

Beyond The Limit


Melampaui batas kritis merupakan respon IPM ketika pandemi Covid-19 yang
sekarang satu tahun bersarang di Indonesia, sehingga IPM harus mampu
memberikan solusi atau jatuh dalam keterpurukan. Ketika batas krisis ini mulai
mengguncang maka IPM yang memakai pendekatan Appreciative Inquiry (AI)
harus menjadikan ini sebagai peluang untuk menggapai cita-cita (dream). Peluang
ini di rebut oleh IPM sebagai bahan evaluasi dan mencoba inovasi baru dalam
konteks globalisasi yaitu mengembangkan manajerial organisasi yang biasanya
tatap muka sekarang tergantikan oleh virtual mulai dari diskusi, seminar hingga
perkaderan, sehingga semua agenda organisasi formal maupun informal akan
berubah (Shifting Management Organisasi).

Reframe The Future


Rancangan masa depan baru IPM harus dipersiapkan (design) dari sekarang
sehingga kehadiran IPM bukan menjadi ruang hampa dalam bumi ini. IPM
28

memangan masa lalu adalah bentuk evaluasi untuk dikerjakan di masa sekarang
dan masa depan adalah bentuk cita-cita (dream) sehingga memiliki bekal
pencerdasan yang sistematis.
Era baru dengan globalisasi membuat pergeseran organisasi harus cepat
beradaptasi sehingga IPM mampu berlayar di arus informasi dan pengetahuan
yang serba cepat dan arus yang deras. Melalui analogi tersebut IPM perlu nalar
kritis baru untuk membentengi kader-kader yang akan berlayar dalam arus yang
serba tidak menentu.
Pada saat ini umat islam di tantang untuk bisa bersikap rasional tengah
(wasathiyah) dalam menyikapi seluruh efek global yang ada seperti pandemi
Covd-19 untuk bisa mengembangkan sains dan agama. Muhammadiyah
menginisiasi pentingnya ijtihad yang berkemajuan (progressive ijtihad). Hal ini
didasarkan kepada spiritualisme ihsan (akal suci dan akhlak mulia). Menuntun
setiap mujtahid mengupayakan permenungan kritis dan reflektif dalam rangka
menemukan formulasi mutakhir yang berfungsi menyelesaikan masalah-masalah
krusial yang ada. Dalam konteks ini, Muhammadiyah memposisikan diri sebagai
inspirasi yang mencerahkan bagi umat manusia. Perdebatan antara sains dan
agama membuat langkah kontemporer dengan fresh ijtihad sehingga IPM bukan
hanya fresh dalam ranah organisasi tetapi moderat dalam menentukan sikap ke-
islaman. Melalui corak ini yang merupakan bentuk implementasi dari Teologi AL-
ashr yang diajarkan oleh K.H Ahmad Dahlan kepada muridnya selamat kurang
lebih enam sampai tujuh bulan yaitu tentang wa tawa saw bil haqqi (serta saling
menasihati untuk kebenaran ).
Melalui tema ini juga moderasi ideologi dengan mengedepankan pelajar islami
adalah wujud dari perebutan konteks yang ada. Sehingga makna “pelajar yang
islami’ adalah pelajar yang berkemajuan baik secara beragama maupun
berbangsa yang dimana Dalam perspektif Muhammadiyah, Islam merupakan
agama berkemajuan (din al-hadlarah), yang kehadirannya membawa rahmat bagi
semesta kehidupan.
29

Pelajar Islami,Membangun Peradaban


IPM mencoba melahirkan ideologi kemajuan, yang dikenal luas sebagai
ideologi reformisme dan modernisme Islam, yang muaranya melahirkan
pencerahan bagi kehidupan. Pencerahan (tanwir) sebagai wujud dari Islam yang
berkemajuan adalah jalan Islam yang membebaskan, memberdayakan, dan
memajukan kehidupan dari segala bentuk keterbelakangan, ketertindasan,
kejumudan, dan ketidakadilan hidup umat manusia. Paham Islam yang
berkemajuan semakin meneguhkan perspektif tentang tajdid yang mengandung
makna pemurnian (purifikasi) dan pengembangan (dinamisasi) dalam gerakan
Muhammadiyah, yang seluruhnya berpangkal dari gerakan kembali kepada Al-
Quran dan As-Sunnah (al-ruju’ ila al-Quran wa al-Sunnah) untuk menghadapi
perkembangan zaman.
Ibn Taimiyyah pernah menyatakan: Sesungguhnya ilmu itu adalah yang
bersandar pada dalil, dan yang bermanfaat darinya adalah apa yang dibawa oleh
Rasul. Maka sesuatu yang bisa kita katakan ilmu itu adalah penukilan yang benar
(al-naql al-mushaddaq) dan penelitian yang akurat (al-bahts almuhaqqaq).
(Majmu‘ Fatawa Syekh al- Islam Ahmad ibn Taimiyyah, jilid 6, hlm. 388) Dengan
definisi ini, Ibn Taimiyyah mengakui dua jenis keilmuan; ilmu keagamaan dan
keduniaan. Ilmu yang pertama mutlak harus bersandar pada apa yang dibawa
oleh Rasul, sedangkan yang kedua tidak harus selalu dirujukkan pada Rasul.
Dewasa ini tauhid dengan rumusan doktrinal tertentu telah menjadi basis bagi
sebagian umat dan pelajar islam untuk menolak perubahan sejarah melalui
gerakan-gerakan anti modernitas. Karena perubahan sejarah itu kompleks dan
meliputi seluruh bidang kehidupan, maka gerakan menolaknya berarti menolak
kehidupan dan bisa dipastikan akan mengalami kegagalan dengan segala
konsekuensinya. Dalam Muhammadiyah, dalam Materi Induk Perkaderan
Muhammadiyah, telah dikenal doktrin tauhid yang dipersepsikan berhubungan
dengan doktrin tentang rahmat Allah yang bisa diasumsikan selama ini telah
menjadi basis gerakan organisasi Islam tertua di Indonesia itu. Dengan basis itu,
Muhammadiyah telah menjadi gerakan dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar
yang tidak anti modernitas, namun dipandang belum mampu memberi respon
30

terhadap perubahan itu secara mendasar karena pembaruan yang dilakukannya


masih cenderung sporadis dan ad hoc.
Pelajar Muhammadiyah harus mampu merubah cara pandang Islam yang
konservatif dengan islam yang moderat dengan pelbagai langkah praksis yang
muncul sehingga para kader IPM tidak terjebak dalam lingkaran Islam yang keras.
Ranah Islam berkemajuan hadir dengan penuh rahmat dan islam perdamaian.
Dalam sebuah tulisan dari Ust. Hamim Ilyas mengatakan transformasi sosial
hanya bisa dilakukan dengan transformasi budaya yang mensyaratkan
transformasi teologi. Hal ini karena satu masyarakat mewujudkan eksistensinya di
tengah-tengah masyarakat lain berdasarkan sistem kepercayaan dan sistem nilai
dalam agama yang menjadi subtansi dari kebudayaannya. Masyarakat yang maju
menjadi maju karena kepercayaan dan nilai yang ada dalam agama mereka
menggerakkan untuk mencapai kemajuan. Begitu juga sebaliknya. Karena itu tidak
aneh jika ada pandangan bahwa umat Islam tidak dapat maju karena agama yang
mereka peluk tidak menginspirasi untuk menjadi masyarakat yang maju.
31
32

D. ALUR LOGIKA MATERI MUKTAMAR XXII IPM


Dalam penyusunan materi Muktamar XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah
digunakan kerangka berpikir dimulai dari pembacaan realitas eksternal dimana
melihat perkembangan Indonesia dan Dunia saat ini, dengan melihat
perkembangan isu saat ini melalui jurnal, data-data ilmiah dan pembacaan realitas
sosial. Yang kedua melalui pembacaan realitas internal yaitu melihat ke dalam
tubuh IPM melalui assesment internal dengan survei planet, MSC (Most
Siginificant Change), studi tokoh, wawancara, dan studi pustaka. Dari hasil
pembacaan realitas internal dan eksternal, juga dapat dipetakan jaring-jaring
stakeholder IPM. Seluruh data internal dan eksternal tersebut diolah
menggunakan pendekatan Appreciative Inquiry melalui alur 5D.
Alur materi Muktamar XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah disusun
menggunakan siklus Appreciative Inquiry (AI). Definisi “That inquires into,
identifies, and further develops the best of what is in an organization in order to
creata better future” (Coghlan, Preskill, Catsambas, 2003). AI adalah pendekatan
yang digunakan untuk mempelajari, menganalisis, dan membuat perencanaan
pengembangan organisasi berdasarkan pada kekuatan apa saja yang selama ini
berfungsi dan bermakna bagi organisasi. AI memanfaatkan best practice atau
keberhasilan-keberhasilan yang selama ini dicapai oleh organisasi, kemudian
mengembangkannya sebagai kekuatan yang akan mendorong perubahan lebih
baik di masa ini dan di masa yang akan datang
Bagan alur materi Muktamar XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah terdiri atas
lima siklus; Disovery, Dream, Design, Delivery. Masing-masing siklus akan
dijelaskan sebagai berikut:
 Discovery
Berkaitan dengan proses penemuan inti kekuatan yang menggerakkan
organisasi. Pertanyaannya diawali dengan apa yang selama ini berfungsi dan
bermakna bagi setiap aktivis IPM? Dalam kondisi yang bagaimana semua
aktivis IPM memaknai keberadaannya bersama IPM?
33

 Dream
Berkaitan dengan apa yang diimpikan oleh organisasi. Dream adalah visi dan
atau misi yang ditentukan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu.
 Design
Berkaitan dengan apa yang harus dilakukan, disediakan, atau dikondisikan
agar Dream muncul?
 Destiny
Berkaitan dengan strategi atau bentuk aksi semacam apa yang harus
dilakukan agar design dapat berjalan?
 Delivery
Berkaitan dengan strategi apa yang dibutuhkan agar destiny mampu berjalan
maksimal. Delivery juga berkaitan dengan upaya mendampingi proses
penerapan rancangan strategi, hingga mengevaluasinya.
34

1. Analisis Stake Holder IPM


Bidang Stake Holder
Pendidikan dan Inklusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Komisi Penyiaran Indonesia
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak POLRI
Kepala Sekolah dan Guru
Lembaga Badan Hukum
United States Agency for International
Development (USAID)
Peace Green
Centre for Dialogue and Cooperation among
Civilisation (CDCC)
Ekonomi Kreatif Kementerian Pemuda dan Olahraga
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah
Jaringan Saudagar Muhammadiyah
Kementerian Perdagangan
Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP
Muhammadiyah
Kementerian Ketenagakerjaan
Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
Green Peace
Majelis Lingkungan Hidup
Kementerian Agama
Muhammadiyah Disaster Management
Center (MDMC)
35

Kementerian Kelautan dan Perikanan


Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Kesehatan Kementerian Pemuda dan Olah Raga
Kementerian Sosial
Kementerian Kesehatan
Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional
UNION
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Anak
Majelis Pembina Kesehatan Umum
Muhammadiyah
Majelis Kesehatan Aisyiyah
Kesetaraan Gender Pimpinan Pusat Aisiyiyah
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Anak
Komnas Perempuan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah
36

2. Proses Alur Appreciative Inquiry

Alur Logika materi Muktamar IPM XXII dibuat untuk memfasilitasi


diskursus bagi periode kepemimpinan IPM 2020-2022. Alur logika materi
Muktamar XXII dengan demikian tidak saja menyangkut dengan kepentingan
Muktamar, melainkan juga berkaitan dengan keseluruhan rancangan besar
arah kebijakan IPM selama 2020-2022. Segala yang tergambar pada bagan
alur logika materi merupakan dasar dari pembahasan materi secara
keseluruhan. Cara membaca alur logika materi adalah sebagai berikut:
 Discovery (kekuatan yang ditemukan dalam IPM): Kekuatan atau faktor
mendasar yang menggerakan aktivitas IPM adalah Beyond the Limit.
Beyond the limit dimaknai sebagai melampaui batas kritis merupakan
respon IPM ketika pandemi Covid-19 yang sekarang satu tahun bersarang
di Indonesia, sehingga IPM harus mampu memberikan solusi atau jatuh
dalam keterpurukan. Ketika batas krisis ini mulai mengguncang maka IPM
yang memakai pendekatan Appreciative Inquiry (AI) harus menjadikan ini
37

sebagai peluang untuk menggapai cita-cita (dream). Peluang ini di rebut


oleh IPM sebagai bahan evaluasi dan mencoba inovasi baru dalam
konteks globalisasi yaitu mengembangkan manajerial organisasi yang
biasanya tatap muka sekarang tergantikan oleh virtual mulai dari diskusi,
seminar hingga perkaderan, sehingga semua agenda organisasi formal
maupun informal akan berubah (Shifting Management Organisasi).
 Dream (mimpi yang dibangun oleh IPM untuk periode 2020-2022?):
berdasarkan pada tahapan kebijakan, mimpi utama IPM pada periode
2020-2022 adalah transformasi kader sebagai aktor dalam menciptakan
organisasi yang profesional dan modern, memiliki sistem kaderisasi yang
maju dan berperan dalam ranah global untuk mewujudkan mimpi IPM
sebagai gerakan ilmu.
 Design (apa yang harus dirancang oleh IPM?): tujuan IPM menjadi
gerakan ilmu dirancang melalui sejumlah program dan kebijakan yang
memungkinkan tujuan tersebut dapat dicapai. Dengan upaya shifting
menagemen organisasi, pengembangan digitalisasi organisasi,
perumasan khittoh moderasi Islam Pelajar dan Nalar kritis baru. Upaya
tersebut diejawantahkan dalam beberapa program yaitu program peduli
lingkungan, program ekonomi kreatif, program peningkatan kualitas
kesehatan, Program kesetaraan gender dan program penciptaan
lingkungan yang inklusif
 Destiny (strategi apa yang harus digunakan IPM): strategi yang
dibutuhkan IPM untuk mewujudkan visi sebagai gerakan ilmu pada tahun
2020-2002 yaitu melanjutkan capaian yang telah dimiliki IPM sampai hari
ini, yaitu literasi dan komunitas. Kedua hal tersebut kemudian diwujudkan
dalam agenda aksi Student Earth Generation, Sosio-Preneur,
Pemberdayaan Teman Sebaya dan Ruang Bersama.
 Delivery: IPM harus mendampingi proses untuk mewujudkan visi gerakan
ilmu melalui program-program yang telah dirancang dan disegerakan.
Setiap jenjang kepemimpinan IPM wajib mendampingi perkembangan
struktur kepemimpinannya (internal) mau pun struktur kepemimpinan
38

dibawahnya (PP -> PW -> PD -> PC -> PR). Selain itu dengan adanya
strategi kultural yang telah digunakan IPM yaitu komunitas maka IPM
dapat menjadi Rumah Komunitas dalam proses pemberdayaan.

3. Sistem Gerakan IPM


Sistem Gerakan IPM berkaitan dengan nilai-nilai yang mendasari seluruh
program dan aktivitas IPM. Sistem Gerakan IPM dirumuskan sebagai acuan
utama yang mendasar untuk IPM sebagai gerakan dakwah dan gerakan amar
ma’ruf nahi munkar. Sistem Gerakan IPM dilandaskan pada Al-Qur‟an dan
As-Sunnah. Secara spesifik, dasar nilai dari Sistem Gerakan IPM adalah surat
Al-Qolam ayat 1. Sistem Gerakan IPM juga dapat dimaknai sebagai
“kesadaran mendasar” yang dimiliki oleh setiap aktivis IPM. Sistem Gerakan
IPM sebagai kesadaran mendasar mengambil inspirasi dari surat AlQolam
ayat 1, sehingga bisa disebut sebagai kesadaran Al-Qolam atau kesadaran
Nûn.
Surat Al-Qolam ayat 1 berbunyi “Nûn, Walqalami Wamâ Yasthurûn”. Nun
dapat dimaknai sebagai “nur” atau “cahaya”. Allah SWT di dalam surat Al-
Qolam ayat 1 mengumpakan Al-Qolam (pena) sebagai media untuk
mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman. AlQolam menjadi
simbol pencerahan bagi akal dan nurani manusia (tanwir al-uqul wa al-qulub).
Melalui Al-Qolam manusia diajak untuk mendorong perubahan, sebagaimana
sifat tajdid Muhammadiyah (Z. Baidhawy, dalam Azaki Khoirudin, 2015).
Nûn adalah salah satu huruf hijaiyah, unsur sebuah kalimat. Nûn sebagai
huruf yang bergerak-dinamis, menjadi tanda atau simbol yang mengandung
pesan untuk memahami realitas sosial. Nûn juga dapat dimaknai sebagai
teori-teori atau rumus-rumus pengetahuan yang meru-pakan hasil kerja keras
keilmuan para ilmuan terdahulu (Azaki Khoirudin, 2015). Kesadaran Al-Qolam
atau kesadaran Nûn dengan demikian menuntun manusia untuk membaca,
menulis, dan mengupayakan transformasi sosial sebagai konsekuensi
logisnya. Kesadaran Nûn mengajarkan manusia bahwa realitas dapat
dipahami dengan memaksimalkan peran akal. Segala upaya yang ditempuh
39

atas kesadaran Nûn akan membawa manusia mengenal Allah SWT sebagai
Yang Maha Memiliki Ilmu. Dengan demikian kesadaran Al-Qolam atau
kesadaran Nûn tidak saja menuntun manusia ke jalan yang lurus tetapi juga
membuka pemahaman atas tanggungjawabnya sebagai khalifah filardh. Di
antara beberapa tugas manusia ialah menjaga alam semesta dari kerusakan
yang ditimbulkan akibat pengabaian kesadaran Nûn. Maka penting bagi IPM
untuk menjadikan kesadaran Al-Qolam atau kesadaran Nûn sebagai basis
dari ideologi, paradigma, dan gerakannya.

Ideologi berarti teori atau strategi perjuangan untuk mewujudkan nilai-nilai


Al-Qolam dalam kehidupan sehari-hari. IPM memaknai ideologi sebagai
panduan mengimplementasikan keyakinan dan cita-citanya secara konkret di
kehidupan pelajar Indonesia. Ideologi juga mempengaruhi cara pandang IPM
dalam empat aspek pokok pembahasan; kebangsaan, kenegaraan,
kemanusiaan, dan persyarikatan. Dalam perihal kebangsaan sudah jelas,
berdasarkan nilai Al-Qolam yang berarti melek terhadap realitas sejarah
mengakui bahwa sifat kebangsaan Indonesia adalah “bhineka tunggal ika”
yang tidak keras menghadapi perbedaan.
Dalam perihal kenegaraan berarti IPM memegang prinsip darul ahdi wa
syahadah, dan tidak mengakui kategori selain itu karena akan bertentangan
dengan ajaran Islam Berkemajuan. Perihal kemanusiaan, ideologi IPM sudah
sangat jelas mengacu pada prinsip “pencerdasan, pembelaan,
pemberdayaan, dan pembebasan”. Sedangkan perihal persyarikatan, ideologi
dituntun oleh konsep Islam Berkemajuan yang memegang teguh tauhid dan
sikap moderat serta mengedepankan amal sosial.
Paradigma sebagai aspek kedua dari Al-Qolam berarti kerangka berpikir
utama IPM selalu disandarkan pada nilai-nilai Al-Qolam. Paradigma bagi IPM
didefinisikan sebagai seperangkat konsep yang berhubungan sama lain
40

secara logis dan membentuk sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi


untuk memahami, menafsirkan dan menjelaskan realitas yang dihadapi.
Paradigma Al-Qolam dengan demikian membantu IPM untuk menerjemahkan
konsep Islam Berkemajuan yang sesuai dengan konteks gerakan IPM.
Terdapat paling tidak tiga paradigma Al-Qolam IPM:

Gerakan sebagai aspek ketiga dari Al-Qolam berarti IPM harus konsisten
dengan tiga identitas besarnya yakni sebagai gerakan ilmu, gerakan aksi,
gerakan transformatif. Muktamar XIX merumuskan gerakan ilmu IPM sebagai
berikut:
“(gerakan ilmu adalah) perwujudan dari etos pengabdian sebagai dasar dalam
paradigma pelajar berkemajuan. Nilai utama dari ilmu adalah ”beribadah”
sebagai ”pengabdian”, penghambaan. Penghambaan atau pengabdian ini
dalam Islam berupa rukun Islam. Dalam “paradigma gerakan ilmu”,
pengabdian ditransformasikan menjadi pengabdian pada lima hal, yakni pada
(a) Allah; (b) Pengetahuan; (c) diri-sendiri;(d) sesama dan (e) alam [baca: tiga
implikasi praktis; dirisendiri, sosial, dan lingkungan].”
41

Dengan demikian gerakan ilmu memiliki cakupan; yakni gerakan ilmu


sebagai proses transformasi diri menjadi dekat dengan Allah SWT. Gerakan
ilmu juga sebagai proses menimba pengetahuan yang berguna bagi diri
sendiri, orang lain, dan bagi alam semesta (ilmu pengetahuan sebagai cara
mengerem kerusakan alam). Oleh karena itu dalam IPM muncul empat narasi
besar gerakan IPM: Gerakan Tiga T; Gerakan Kritis Transformatif (GKT);
Gerakan Pelajar Kreatif (GPK); dan Gerakan Pelajar Berkemajuan (GPB).
Empat narasi besar gerakan IPM itu bersumber dari inspirasi surat Al-Qolam
ayat 1.
Gerakan ilmu mendapat prioritas utama karena basis IPM berasal dari
komunitas pelajar. IPM memaknai gerakan ilmu sebagai proses
mengejawantahkan pemikiran-pemikiran yang memungkinkan masyarakat
terberdayakan sehingga membuat kehidupan sosial semakin dinamis dan
transformatif. Oleh karena itu gerakan ilmu selalu bersamaan dengan dua
jenis gerakan aksi dan gerakan transformatif. Ketiganya tidak dapat
dipisahkan. Gerakan ilmu akan memperkuat basis pengetahuan aksi sehingga
memungkinkan proses transformatif terjadi.

4. Aktualisasi Gerakan IPM


Aktualisasi Sistem Gerakan IPM adalah sejumlah nilai-nilai yang dipegang
oleh IPM dalam menyusun sistem gerakan, baik untuk program kerja
organisasi maupun untuk program kerja bidang. Aktualisasi nilai dibagi ke
dalam tiga aspek; individu, organisasi, dan sosial, yakni sebagai berikut:
1. Nilai Individu bagi setiap aktivis IPM
a. Kemurnian Aqidah h. Keteladanan
b. Ketaatan beribadah i. Moderat
c. Istiqamah j. Tajdid
d. Keikhlasan k. Ekoliterasi
e. Berjiwa gerakan
f. Suka beramal
g. Bermasyarakat
42

2. Nilai Berorganisasi
a. Good Governance p. Amar ma’ruf Nahi munkar
b. Tersistem q. Orientasi misi
c. Kolektif kolegial r. Amal shalih
d. Musyawarah s. Kemashlahatan umum
e. Menggembirakan (tabsyir) t. Ekoliterasi
f. Shidiq u. Pro-dhuafa
g. Amanah v. Keandalan
h. Fathonah w. Keterpaduan
i. Disiplin x. Kesinambungan
j. Komitmen Ukhuwah y. Pencerahan
k. Visioner z. Demokrasi
l. Dinamis aa. Transparansi
m. Ekoliterasi bb. Toleransi
n. Nilai Sosial cc. Anti kekerasan
o. Keunggulan
43

PROGRAM KERJA PP IPM 2020 – 2022


A. DASAR PROGRAM KERJA
Sistem gerakan IPM adalah seperangkat nilai spesifik yang melandasi segala
aktivitas IPM, baik dalam manajemen organisasi, landasan program atau aktivitas
IPM. Sistem gerakan IPM berarti apa saja yang menjadi kriteria keberhasilan
gerakan IPM baik itu yang melingkupi pendekatan structural (struktur
kepemimpinan) ataupun pendekatan kultural (komunitas IPM). Terdapat enam
sistem gerakan IPM: keilmuan, kekaderan, keberpihakan, pemberdayaan,
keislaman, kemanusiaan, dan keorganisasian.

Keilmuan

Kekaderan

Keberpihakan

Capaian Umum Pemberdayaan

Keislaman

Kemanusiaan

Keorganisasian

1. Keilmuan, maksudnya program dan aktivitas IPM sebagai organisasi harus


dilandasi oleh prinsip-prinsip keilmuan yang dicirikan sebagai berikut:
a. Rasional/logis
b. Berbasis kebutuhan pelajar
c. Berbasis riset
d. Berbasis anvidance based
e. Memperhatikan perkembangan ilmu Pengetahuan yang sedang terjadi
Keilmuan juga berarti segala program dan aktivitas IPM harus karena tujuan
keilmuan yakni sebagai sarana mempelajari ilmu pengetahuan.
44

2. Kekaderan, maksudnya program dan aktivitas IPM selalu dilandasi oleh nilai-
nilai kekaderan. Semua yang dilakukan IPM dalam proses berorganisasi
selalu bersifat pemberdayaan anggota. Kekaderan meliputi:
a. IPM memfasilitasi pengembangan kapasitas diri anggotanya dalam aspek
pemahaman ideology.
b. IPM memfasilitasi pengembangan kapasitas diri anggotanya dalam aspek
pemahaman paradigma.
c. IPM memfasilitasi pengembangan kapasitas diri anggotanya dalam aspek
pemahaman gerakan.
3. Keberpihakan, maksudnya ialah segala program dan aktivitas IPM harus
jelas letak keberpihakannya terhadap aspirasi pelajar. IPM memiliki
tanggungjawab yang membawa aspirasi pelajar dan mengadvokasinya. Kata
“keberpihakan” menunjukkan bahwa posisi IPM tidak netral terhadap keadaan.
IPM harus terlibat aktif atas kepentingan pelajar. Keberpihakan adalah salah
satu kriteria capaian umum yang sangat penting bagi IPM. Dalam banyak
kasus IPM harus mampu berpihak pada mengadvokasi kepentingan kelompok
pelajar rentan (pelajar difabel), pelajar perempuan, pelajar putus sekolah,
pelajar dari kelas sosial menengah kebawah). Dengan demikian capaian
umum keberhasilan IPM terletak pada kemampuannya menunjukkan
keberpihakan yang semakin di butuhkan.
4. Pemberdayaan, merupakan kriteria capaian umum IPM senantiasa
ditunjukkan bagi proses pengembangan kemampuan anggotanya.
Pemberdayaan berarti proses pengembangan kapasitas, kemampuan,
kreativitas, dan kekuatan pelajar. Konsep pemberdayaan yang digunakan oleh
IPM selalu bersifat partisipatoris dan dua arah. Proses pemberdayaan dalam
IPM bertujuan sebagai cara membentuk integritas, kemandirian, kecakapan,
dan keterampilan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Keislaman
IPM merupakan organisasi berbasis pelajar dengan nilai-nilai keislaman:
tauhid. Keislaman sebagai salah satu kriteria capaian umum berarti IPM
dalam menjalankan organisasi harus menyadari posisinya sebagai sayap
45

dakwah Islam Muhammadiyah. IPM bertanggungjawab memformulasikan


model dakwah yang ramah, menyenangkan, dan membawa manfaat bagi
pelajar dan remaja pada umumnya. Dituntut untuk selalu menawarkan inovasi
dakwah bagi mad’u muda.
6. Kemanusiaan
Kemanusiaan berarti segala proses yang terjadi di dalam pengembangan
organisasi harus bersifat manusiawi, mengakomodir segala kapasitas yang
ada pada anggota IPM. IPM bertanggungjawab untuk menjadi wadah bagi
pelajar secara keseluruhan tanpa terkecuali. IPM tidak hanya mewadahi
aspirasi kelompok sosial pelajar tertentu, tetapi secara menyeluruh.
7. Keorganisasian
Keorganisasian berarti berfungsinya IPM sebagai sebuah sistem.
Landasan semua program IPM adalah sistem, dimana IPM bergerak atas
sistem yang berfungsi. Pemimpin IPM harus mampu mengayomi dan
mewadahi setiap anggota agar dengan ikhlas berperan maksimal di IPM,
dengan berbagai strategi manusiawi yang dapat ditempuhnya. IPM adalah
organisasi. Maka sudah sewajarnya dijalankan berdasarkan pada sifat
keorganisasian. Semua program dan kebijakan IPM harus didasarkan pada
sifat keorganisasian. Semua program dan kebijakan IPM harus didasarkan
pada musyawarah mufakat, organisasi IPM dijalankan dengan melibatkan
kesepakatan semua pihak. Semua program dan aktivitas organisasi berbasis
teknologi dan informasi.

B. LIMA ASPEK PENGEMBANGAN PROGRAM KERJA


Sistem gerakan IPM adalah bentuk konkret penerapan sistem gerakan.
Capaian bidang berbasis program ditentukan melalui lima aspek pengembangan
program kerja yang menjadi penerjemah visi IPM visi yang bersifat adil luhur,
berjangka panjang, dan menunjukkan kedalam nilai.
1. Sistem gerakan: sistem gerakan berkaitan dengan alur internalisasi dan
eksternalisasi nilai organisasi. Internalisasi nilai berarti nilai apa saja yang
diharapkan menjadi pegangan bersama antara setiap anggota organisasi. Jika
46

berkaitan dengan bidang-bidang, berarti nilai semacam apakah yang


diharapkan oleh bidang yang bersangkutan menjadi pegangan dan komitmen
bersama. Sedangkan eksternalisasi nilai berarti nilai apa sajakah yang
diharapkan mampu menjadi tujuan organisasi atau secara spesifik setiap
bIdang yang ada di IPM. Sistem gerakan disusun dengan berpedoman pada
nilai-nilai yang tertuang dalam aktualisasisistem gerakan IPM.
2. Organisasi Dan Kepemimpinan: organisasi dan kepemimpinan berarti hal
apa saja yang dibutuhkan atau harus di sediakan oleh organisasi dan
kepemimpinan dalam memfasilitasi perjalanan organisasi menuju terwujudnya
visi.
3. Jaringan: jaringan berkaitan dengan apa yang harus dilakukan oleh bidang
atau organisasi dalam memfasilitasi tercapainya visi yang berkaitan dengan
kemitraan. Misalnya untuk mencapai visi gerakan iqra’ maka perlu di tentukan
bagaimana, dengan siapa, IPM harus membangun jejaring.
4. Sumber daya
Sumber daya adalah hal apa saja yang dapat di capai oleh kerja
organisasi atau bidang berkaitan dengan peningkatan kapasitas anggota dan
sasaran program. Sumber daya juga berarti dukung apa yang dibutuhkan oleh
organisasi atau bidang berkaitan dengan peningkatan kapasitas anggota dan
sasaran program. Sumber daya juga berarti dukungan apa yang dibutuhkan
oleh organisasi atau bidang agar visinya tercapai (dukungan finansial atau
infrastruktur)
5. Aksi
Aksi adalah wujud konkret dari strategi perencanaan visi. Aksi juga berarti
garis besar dari apa yang dapat dilakukan agar visi tercapai.
47

C. PROGRAM KERJA BIDANG DAN LEMBAGA


NO Aspek- Aspek Bidang- Bidang
BIDANG ORGANISASI
1 Visi Terwujudnya IPM sebagai organisasi terdepan
dalam merespon dinamika zaman dan
perkembangan global sebagai wujud gerakan
pelajar berkemajuan.
2 Sistem gerakan Mengembangkan sistem organisasi IPM yang
maju, efektif, dan professional berbasis data.
3 Organisasi dan Meningkatkan kualitas dan fungsi–fungsi
kepemimpinan kepemimpinan organisasi di berbagai
tingkatan yang berbasis pada peningkatan
penerapan budaya kerja organisasi yang
manusiawi, apresiatif, amanah dan terukur.
4 Jaringan Memperkuat jaringan kelembagaan IPM
melalui komunikasi intensif dan
pendampingan sehingga mampu bersinergi
membangun organisasi.
5 Sumber daya Meningkatkan kualitas kepemimpinan di
berbagai tingkatan agar mampu menjalankan
misi ikatan.
6 Aksi  Meningkatkan konsolidasi gerakan di
berbagai tingkatan yang berorientasi pada
penguatan jejaring internal dan akar
rumput melalui pembinaan dan
pendampingan.
 Penguatan dan pengembangan fungsi
struktur organisasi.
 Konsolidasi dan tata kelola organisasi.
 Melengkapi dan menguatkan basis data
organisasi sebagai dasar pelaksana
48

program yang terukur dan tepat sasaran.


BIDANG PERKADERAN
1 Visi Berkembangnya kapasitas anggota dan kader
IPM sebagai pelaku gerakan yang memiliki
keunggulan kapasitas, komitmen ideologis,
dan mampu memajukan serta
menyebarluaskan peran IPM sebagai gerakan
pelajar dalam dinamika kemanusiaan, ummat,
bangsa, dan muhammadiyah.
2 Sistem gerakan Memperkuat kapasitas kader dan ideology
dengan mengoptimalkan sistem perkaderan
IPM dengan mengadakan Pelatihan Kader
Taruna Melati secara massif yang berdaya
emansipatif dan mencerahkan dengan sprit
islam Berkemajuan.
3 Organisasi dan Mendukung segala proses kaderisasi baik
kepemimpinan dalam wujud formal, informal, dan non- formal.
Berkomitmen untuk menjaga proses
perkaderan yang manusiawi. Apresiatif, dan
fokus pada pengembangan kapasitas diri
kader sebagai generasi berkemajuan.
4 Jaringan Meningkatkan koordinasi dengan kerjasama
secara tersistem antara pimpinan dalam hal
pelaksanaan perkaderan dilingkungan
masing- masing.
5 Sumber daya Membentuk dan meningkatkan kualitas
fasilitator dan membina fasilitator yang mampu
mengembangkan perkaderan yang lebih
relevan dan kompatibel dengan kepentingan
dan kebutuhan para kader.
6 Aksi  Mengadakan kajian-kajian perkaderan
49

untuk pengembangan konsep, model,


pendekatan, dan metode yang lebih
berkualitas dalam pelaksanaan perkaderan
IPM untuk dijadikan pedoman kegiatan
perkaderan disetiap tingkatan pimpinan.
 Meningkatkan kualitas perkaderan dari
segala aspek mulai dari materi,
pengelolaan, metode, strategi dan orientasi
perkaderan agar lebih relevan dengan
kebutuhan kader.
 Mentoring dan pendampingan pasca
pelatihan kader.
 Identifikasi, penyusunan database, dan
pemetaan kader yang dimiliki IPM di semua
lini.
 Mengadakan hari ber-IPM disaat momen-
momen liburan sekolah atau saat milad.
BIDANG PENGKAJIAN ILMU PENGETAHUAN
Visi Terbentuknya tradisi Iqra (membaca, menulis,
1 riset) dan eksplorasi aspek-aspek kehidupan
yang bercirikan islam, sehingga mampu
menjadi alternatif kemajuan dan keunggulan
peradaban.
2 Sistem gerakan Mengembangkan tradisi iqra dikalangan IPM
sebagai bagian dari pengembangan gerakan
ilmu melalui gerakan literasi dan komunitas
ilmiah remaja.
3 Organisasi dan Menguatkan kapasitas kepemimpinan yang
kepemimpinan mampu mengembangkan program-program
penelitian dan ilmu pengetahuan sebagai
basis pengambilan kebijakan dan
50

pengembangan kemajuan.
4 Jaringan Membentuk dan bersinergi dengan komunitas
literasi untuk menumbuhkan tradisi keilmuan
di kalangan pelajar.
5 Sumber daya Menyiapkan kader yang mampu berpikir
kreatif dan bersikap ilmiah dalam
mengoptimalkan gerakan ilmu di kalangan
pelajar.
6 Aksi  Membentuk pusat-pusat keilmuan, seperti
perpustakaan, rumah baca, dan
komunitas kreatif- ilmiah dikalangan
pelajar.
 Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
pencerdasan seperti : bedah buku, bedah
film, diskusi, dan lain- lain.
BIDANG KAJIAN DAKWAH ISLAM (KDI)
1 Visi Berkembangnya dakwah islam pelajar yang
bersifat inspiratif, menggembirakan dan
mencerahkan. Dakwah yang memahami
karakteristik mad’u kontemporer. Sehingga
islam menjadi sumber hidup kreatif bagi
pengembangan kehidupan sehari- hari pelajar.
2 Sistem gerakan Menghidupkan dakwah dan kajian islam yang
mampu merespon dinamika dan kebutuhan
zaman sehingga menjadikan islam sebagai
sumber inspirasi melalui pelatihan da’I pelajar
Muhammadiyah.
3 Organisasi dan  Mengoptimalkan peran bidang kajian
kepemimpinan Dakwah Islam dalam mendorong spirit
islam berkemajuan secara keorganisasian
dan kepemimpinan.
51

 Mengoptimalkan bidang kajian dan


dakwah islam sebagai sumber inspirasi
daya-kreatif pelajar Muhammadiyah .
4 Jaringan Membangun sinergi dan kerjasama secara
sistemik untuk memperkuat kerja dakwah
pelajar muhammadiyah sekaligus dalam
rangka menciptakan kolaborasi yang mampu
memberi dampak luas spirit islam
berkemajuan.
5 Sumber daya Meningkatkan kapasitas, kualitas, dan
kuantitas mubaligh pelajar untuk memenuhi
kebutuhan dakwah dikalangan pelajar
sehingga ajaran islam menjadi inspiratif kreatif
pelajar.
6 Aksi  Membentuk dan mengembangkan pusat
penelitian, kajian, dan informasi bidang
keislaman dan menyusun pedoman-
pedoman/tuntunan-tuntunan dan meteri
keislaman dengan merujuk pada
Himpunan Putusan Tarjih dapat menjadi
acuan pelajar secara umum atau anggota
IPM, seperti pedoman kultum, kurikulum
kultum, materi kutbah, dan tuntunan
kehidupan beragama sehari- hari.
 Meningkatkan fungsi media dakwah IPM
seperti website, tabligh seluler, android,
dan media lain yang menyajikan
materi/pesan islam yang bersifat
membimbing, meneguhkan,
menggembirakan, dan mencerahkan serta
menekankan pentingnya pelajar islami
52

dan moderasi islam.


 Responsive terhadap isu–isu keislaman
dalam ranah lokal, nasional bahkan
internasional.
BIDANG APRESIASI SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA
1 Visi Berkembangnya seni-budaya dan olahraga
dikalangan pelajar berspritkan islam
berkemajuan dan mencerahkan peradaban
manusia sebagai makhluk yang berbudaya
dan berakhlak mulia dan sehat jasmani rohani.
2 Sistem gerakan Meningkatkan upaya pengembangan seni
budaya dan olahraga di kalangan pelajar yang
sesuai dengan nilai- nilai islam dan
muhammadiyah melalui kegiatan Apresiasi
Seni Budaya serta dengan menyelenggarakan
pekan olahraga pelajar.
3 Organisasi dan Menguatkan kapasitas kelembagaan seni,
kepemimpinan budaya, dan olahraga disemua jenjang
kepemimpinan IPM.
4 Jaringan Menguatkan jaringan komunitas-komunitas
seni, baik di IPM, sekolah ataupun luar dalam
pengembangan seni seni, budaya, dan
olahraga dikalangan pelajar.
5 Sumber daya Mengangkat potensi seni, budaya, dan
olahraga pelajar agar mampu bersaing
dikancah yang lebih luas.
6 Aksi  Memasifkan pembentukan dan penjagaan
komunitas-komunitas baik struktural dan
kultural sebagai strategi dakwah kreatif
IPM sesuai dengan panduan komunitas
yang telah disusun.
53

 Menggembirakan dan menyemarakan


penjaringan minat bakat pelajar melalui
model atau sistem yang kreatif dan efektif.
 Mengapresiasi karya seni budaya dan
olahraga pelajar tingkat nasional.
BIDANG ADVOKASI DAN KEBIJAKAN PUBLIK PELAJAR
1 Visi Terwujudnya kesadaran advokasi di
lingkungan IPM atas persoalan- persoalan
agama, pendidikan, budaya, sosial-politik, dan
ekonomi yang menjadi focus gerakan IPM
sebagai “gerakan Pelajar Berkemajuan” wujud
dakwah amar makruf dan nahi mungkar di
kalangan pelajar.
2 Sistem gerakan Mengembangkan kesadaraan advokatif dan
emansifatif serta mengintensifkan kajian-
kajian khusus tentang isu- isu strategis
advokasi hak-hak pelajar serta kebijakan
nasional yang menyangkut kepentingan
pelajar melalui pengembangan sekolah
advokasi dan tindakan pendampingan
advokatif.
4 Organisasi dan Menguatkan kapasitas kepemimpinan dan
kepemimpinan kelembagaan dikalangan pelajar yang
responsif terhadap isu-isu strategis dan
kebijakan publik serta menjadi rumah
advokasi bagi pelajar muhammadiyah.
4 Jaringan Meningkatkan usaha dan mengembangkan
kerjasama dengan pemerintah dan berbagai
lembaga untuk kepentingan penegakkan
hukum dalam berbagai aspek termasuk dalam
pemberantasan korupsi.
54

5 Sumber daya Memfasilitasi pengembangan kualitas pelajar


yang memiliki kapasitas dalam bidang
advokasi yang amanah, professional dan
mengemban misi IPM.
6 Aksi  Pembentukan kesadaran hukum melalui
lembaga sosial termasuk lewat jalur
pendidikan.
 Menyelenggarakan pendidikan kader
advokasi dan menyusun panduan
mengenai pendampingan pelajar terutama
yang berkaitan dengan kasus-kasus
kekerasan yang menimpa pelajar, dan
juga yang berkaitan dengan
pengembangan kapasitas advokatif
pelajar, serta yang berkaitan dengan
advokasi kepentingan pelajar difabel,
pelajar buruh, dan pelajar yang dilanggar
hak-hak dasarnya.
 Mengembangkan forum-forum kajian
khusus tentang berbagai isu internasional
yang strategis, seminar/puplik mengenai
situasi dunia, untuk menjadi bahan
penyikapan dan langkah IPM dalam
menghadapi perkembangan dunia
internasional.
BIDANG PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEWIRAUSAHAAN (PKK)
1 Visi Berkembangnya budaya kewirausahaan di
kalangan pelajar sebagai wujud dari daya
kreatif dan prinsip kemandirian pelajar.
2 Sistem gerakan Menumbuhkan kemandirian pelajar dengan
nilai-nilai entrepreneurship sejak dini menuju
55

Indonesia yang berdaulat secara ekonomi


melalui pendidikan sosio-entrepreneurship
dan pendampingan pengembangan
kewirausahaan pelajar.
3 Organisasi dan Menguatkan lembaga/bidang kewirausahaan,
kepemimpinan mengembangkan sistem manajemen bisnis
dan tata kelola ekonomi serta pemanfaatan
asset-asset untuk mendorong kemandirian
ekonomi IPM.
4 Jaringan Mengintensifkan kerjasama dan kolaborasi
dalam rangka pengembangan daya-kreatif
bidang sehingga menjadi kekuatan yang
bermanfaat luas.
5 Sumber daya Menciptakan sikap mandiri, terampil, dan
kreatif.
6 Aksi  Memberikan motivasi bagi para pelajar
untuk berwirausaha berbasis ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni serta
minat bakat pelajar, serta didorong oleh
keinginan membangun kemandirian
emansipatif pelajar.
 Pemberdayaan pelajar dalam
meningkatkan keterampilan diri sejak dini
menuju kemandirian seperti : membentuk
unit-unit bisnis, koperasi, kedai/ warung,
bisnis online, dan lain-lain.
BIDANG PEMBERDAYAAN PELAJAR PEREMPUAN
1 Visi Memperkuat dan mendukung penuh peran
pelajar perempuan sebagai kader
kemanusiaan, kebangsaan, keummatan dan
persyarikatan melalui pengarusutamaan dan
56

dukungan emansipatif bagi keterlibatan pelajar


perempuan dalam berbagai dimensi
kehidupan.
2 Sistem gerakan  Mengkaji, mengembangkan, dan
mendorong isu- isu tentang hak-hak
aksebilitas pelajar perempuan dalam
menggunakan ruang publik, bebas dari
deskriminasi, kekerasan, dan stigma atau
streotif kultural yang menciptakan
perempuan sebagai kelompok rentan
 Meningkatkan kepedulian dan respon
terhadap permasalahan pelajar
perempuan serta permasalahan remaja
perempuan pada umumnya.
 Meningkatkan pengkajian gerakan-
gerakan perempuan peduli pendidikan
baik dikalangan pelajar dan kalangan
perempuan pada umumnya.
 Meningkatkan kepedulian perempuan
terhadap isu- isu perkembangan hukum,
politik, sosial, ekonomi dan budaya.
 Meningkatkan progrefitas perempuan
dalam memandang isu- isu kekinian
terutama kekerasan pelajar perempuan
dan perempuan pada umumnya.
 Mengoptimalisasikan potensi kader putri
Muhammadiyah dan proses kaderisasi
melalui pendidikan khusus ipmawati
(Diksusti).
 Meningkatkan kesadaran akan pentingnya
memahami kebutuhan pelajar perempuan
57

terutama berkaitan dengan kesehatan


reproduksi melalui pendampingan
kesehatan reproduksi pelajar ( pekarejar).
3 Organisasi dan  Mampu mengajak dan meningkatkan
kepemimpinan usaha- usaha advokasi terhadap
kekerasan perempuan terutama
humantraffiking yang merusak kehidupan
keluarga dan masa depan bangsa
dikalangan antar organisasi perempuan
maupun OKP.
 Menjadikan kader perempuan sebagai
penyelaras dan penegasan terkait
perannya sebagai isu-isu kontemporer
seperti perdagangan perempuan
khususnya di bawah umur, eksploitasi
pelajar sampai pada persoalan secara
struktur maupun secara teologis.
 Mampu memperjuangkan hak-hak pelajar
perempuan tanpa memandang
diskriminasi terhadap kelompok yang
cenderung memarjinalkan perempuan.
4 Jaringan  Mengoptimalisasikan potensi kader putri
(IPM) dalam proses kaderisasi khususnya
di lembaga ortom Muhammadiyah yaitu
nasyiatul asyiyah dan aisyiyah.
 Meningkat usaha dan kerja sama dengan
berbagai pihak dalam mencegah
sekaligus mengadvokasi kejahatan
humantraffiking yang pada umumnya
menimpa kaum pelajar perempuan.
 Mengembangkan kerja sama dengan
58

stakeholder yang peduli terhadap


perempuan dengan memberikan
pendampingan serta, pencerdasan
emosional maupun spiritual dikalangan
pelajar.
 Mendukung program-program yang
berkomitmen terhadap proses emansipasi
perempuan.
5 Sumber daya Memfasilitasi pengembangan kualitas terus
melakukan pencerdasan, pendampingan dan
penyadaran terhadap perempuan di berbagai
sektor publik sehingga adanya transformasi
dari kader perempuan dari masa-kemasa
sehingga tidak ada lagi deskriminatif, maupun
termarjinalkan baik dilingkungan sekolah
maupun lingkungan masyarakat secara luas.
6 Aksi  Aktif melaksanakan pengajian dan diskusi
dalam rangka peneguhan ideologi
gerakan muhammadiyah dan IPM.
 Menguatkan gerakan perempuan melalui
komunitas- komunitas anti kekerasan.
 Mengembangkan gerakan literasi untuk
mengajak para pelajar perempuan serta
perempuan pada umumnya untuk terus
bergerak pada pencerdasan diri.
 Konsen terhadap isu-isu terkini terkait
persoalan perempuan melalui kerja sama
antar LSM perempuan.
BIDANG HUBUNGAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI
1 Visi Membangun Internasionalisasi gerakan
sebagai sarana perwujudan gerakan pelajar
59

berkemajuan.
2 Sistem gerakan  Membangun jejaring global sebagai cara
meningkatkan kapasitas organisasi
melalui penyelenggaraan konferensi
pelajar tingkat internasional.
 Mengembangkan bentuk-bentuk
kerjasama internasional sebagai strategis
memperluas gagasan dan ruang lingkup
yang luas melalui kampanye bersama.
 Memperkuat interakasi lintas bangsa dan
negara sebagai media dan sarana
partisipatif di level internasional dengan
berperan di agenda-agenda skala global.
3 Organisasi dan Menggerakkan dan membangun kesadaran
kepemimpinan bahwa organisasi merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari situasi dunia internasional
sehingga memunculkan pengembangan
organisasi, individu, dan proses manajerial.
4 Jaringan Membangun kerja sama dengan berbagai
lintas sektor yang mendukung gerak
organisasi baik skala lokal, nasional dan
global.
5 Sumber daya Mengembangkan kapasitas penggerak
organisasi sebagai subjek utama dalam
memasuki interaksi global.
6 Aksi  Menjalankan program dan aktivitas yang
berkaitan dengan peningkatan kesadaran
untuk mewujudkan visi pelajar berkemajuan
dan gerakan ilmu melalui prakarsa
kerjasama global.
 Menyinergikan pengembangan dan
60

pencapaian organisasi hingga ke tingkat


global.
 Mengembangkan program dan aktivitas
yang memuat visi bagi perbaikan dunia
global, baik dalam isu lingkungan,
demokrasi, perdamaian, dan mendorong
kebijakan internasional yang tepat bagi
kelompok muda.
BIDANG TEKNOLOGI DAN INFORMASI
1 Visi Membangun kesadaran tentang pentingnya
teknologi dan informasi sebagai bentuk ikhtiar
IPM dalam menghadapi era globalisasi,
sehingga IPM mampu memanfaatkan
teknologi sebagai digitalisasi gerak sebagai
peremajaan organisasi dalam lintasan zaman.
2 Sistem gerakan Membuat aktivitas dan membangun perangkat
teknologi tepat guna sebagai fasilitas IPM
dalam menghadapi shifting organisasi
3 Organisasi dan Melalui teknologi dan informasi IPM di
kepemimpinan arahkan untuk mampu mengembangkan
kaidah kemajuan zaman sebagai mana di
tuangkan dalam teologi Al-ashr tentang
mengungkap sebuah kebenaran dengan
IPTEK untuk membuat forum-forum ilmiah
berbasis teknologi dan memanfaatkan
digitalisasi sebagai peluang percepatan
organisasi.
4 Jaringan  IPM mampu membangun relasi nasional
dan internasional dalam pemanfaatan
digitalisasi gerakan.
 Pembangunan shifting organisasi sebagai
61

ikhtiar dalam percepatan penguatan


organisasi yang unggul
5 Sumber daya Membangun relasi antara Pusat Syiar Digital
Muhammadiyah (PSDM) sebagai bentuk
dakwah digital, membangun jaringan dengan
pusat-pusat kajian ilmiah teknologi untuk
penguatan jaringan IPM.
6 Aksi  Membangun digitalisasi organisasi.
 Membuat relasi kebijakan teknologi dan
informasi yang berkemajuan.
 Melakukan shifting organisasi di semua
jaringan organisasi IPM.
BIDANG KESEHATAN
1 Visi Merumuskan wacana dan gagasan gerakan
penanganan persoalan kesehatan sebagai
keselamatan hajat hidup manusia.
2 Sistem gerakan Meningkatkan peran IPM dalam ranah
kesehatan sebagai kader masa depan yang
sehat jasmani maupun rohani.
3 Organisasi dan IPM sebagai organisasi pelajar perlu
kepemimpinan mempersiapkan kadernya untuk sehat secara
akal, jasmani dan ruhani karena IPM
merupakan cikal bakal penerus
Muhammadiyah. Melalui pengembangan
kesehatan mental, kesehatan masyarakat,
dan kesehatan reproduksi.
4 Jaringan Membangun jaringan relasi masyarakat luas
dengan gerak kesehatan yang IPM bangun
dalam kontak kepelajaran.
5 Sumber daya IPM harus memiliki koneksi antara Rumah
Sakit Muhammadiyah, MPKU, dan jaringan
62

organisasi kesehatan sebagai wujud


partisipasi IPM untuk membantu dan
menyelamatkan manusia.
6 Aksi  Melaksanakan edukasi kesehatan
berjenjang.
 Melakukan transformasi aktivitas pada
perkaderan formal IPM dengan kaidah
kesehatan .
 Melakukan edukasi pelajar sehat dan
pembentukan kader sebagai penggerak
pemberdayaan teman sebaya dalam
rangka peningkatan kualitas kesehatan
pelajar.
 Berkolaborasi dengan pihak terkait dalam
upaya mendekatkan pelayanan kesehatan
yang ramah kepada pelajar.
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
1 Visi Membangun paradigma kesadaran atas
lingkungan hidup dikalangan pelajar IPM
sebagai wujud tanggung jawab Khalifah
Filardh yang wajib melindungi lingkungan.
2 Sistem gerakan Meningkatkan proses penyadaran, kampanye,
dan pengarusutamaan isu peduli lingkungan
hidup melalui konferensi dan workshop pelajar
peduli lingkungan hidup .
3 Organisasi dan Menjadikan organisasi sebagai gerakan yang
kepemimpinan menumbuhkan kesadaran dan pentingnya
menjaga lingkungan sehingga IPM mampu
menjawab dan paling tidak sudah siap
menjadi organisasi yang tidak hanya konsen
pada isu-isu pendidikan melainkan ikut ambil
63

peran dalam mencegah kerusakan


lingkungan.
Mampu mengartikulasikan pentingnya basis
gerakan berjemaah untuk ikut mencegah
kerusakan lingkungan sehingga IPM tidak
hanya mampu memproduksi wacana-wacana
gerakan serta melakukan aksi dan pelayanan
tetapi juga sebagai wahana dakwah
dikalangan pelajar dan masyarakat secara
nyata dan merata.
4 Jaringan Mampu membangun relasi sosial secara luas
baik dikalangan pelajar, masyarakat,
pemerintah, dan lembaga sosial sehingga
semakin sadar akan pentingnya menjaga dan
melindungi lingkungan semakin terbangun.
5 Sumber daya Menguatkan peran bersama Muhammadiyah
Disaster Medical Centre (MDMC) dan Majelis
Lingkungan Hidup (MHL),Walhi,Greenpeace,
JATAM, Kader Hijau Muhammadiyah (KHM)
agar mampu bekerjasama dan tampil sebagai
gerakan pelajar yang juga konsen terhadap
konsekuensi alam, serta upaya melestarikan
lingkungan hidup.
6 Aksi  Melakukan pencerdasan kepada
masyarakat melalui gerakan sadar
lingkungan baik pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal.
 Meningkatkan gerakan ekoliterasi
(kesadaran melek lingkungan hidup)
secara konsen sebagai upaya pentingnya
menjaga dan melestarikan lingkungan.
64

 Mengembangkan forum-forum sadar


lingkungan untuk mengkaji isu-isu
kerusakan lingkungan serta terus
melakukan seminar/publik mengenai
situasi dunia terutama pemanasan global,
penipisan ozon, limbah paprika, dan lain-
lain.
 Turut berpartisiasi dalam
mengkampanyekan hidup cinta
lingkungan.

LEMBAGA
Untuk menunjang mimpi, ide, gagasan, dan agenda aksi yang dilaksanakan
oleh pimpinan IPM diperbolehkan adanya unsur pembantu pimpinan yang disebut
sebagai lembaga. Lembaga adalah bagian yang dibentuk oleh pimpinan IPM
dalam melaksanakan hal-hal yang tidak dapat ditangani langsung oleh pimpinan
dalam hal pelaksanaan dan pengembangan operasional program. Sedangkan
batas wewenang dan kedudukan lembaga IPM ditentukan dalam surat keputusan
pimpinan yang bersangkutan dan tidak dengan periodesasi yang ada di pimpinan
IPM namun lembaga IPM bertanggung jawab kepada pimpinan IPM pada
tingkatan yang sedang aktif menjadi pimpinan. Personal lembaga IPM direkrut dari
anggota IPM, simpatisan atau pelajar muslim lain yang dianggap dapat
mengemban amanah lembaga dan diberi tanggung jawab oleh masing-masing
pimpinan. Pimpinan IPM berhak dan berkewajiban melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap lembaga khusus di tingkat yang bersangkutan.

LEMBAGA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI ( LaPSI)


1 Visi Membangun budaya riset, sebagai wadah dari
pengembangan keilmuan, isu strategis dan
inovasi pergerakan sekaligus membantu
pengambilan keputusan pimpinan IPM yang
65

berbasis riset.
2 Sistem gerakan Meningkatkan budaya riset, dan pelatihan
metodologi riset dikalangan pelajar sebagai
wadah pengembangan intelektual pelajar.
3 Organisasi dan Memperkuat kapasitas internal organisasi
kepemimpinan dengan pengembangan isu strategis dan riset.
4 Jaringan Membangun jaringan dengan berbagai pihak
sehingga pelajar semakin tersadar dan
berkembang dalam budaya riset dan
pengambilan keputusan yang rasional.
5 Sumber daya Melahirkan peneliti-peneliti muda sebagai
kader intelektual ikatan dan persyarikatan.
6 Aksi  Membangun budaya riset.
 Membentuk tim riset.
LEMBAGA PUSTAKA PELAJAR
1 Visi Terwujudnya IPM sebagai Organisasi pelopor
budaya literasi dalam peningkatan minat bakat
pelajar di Indonesia dan sejalan dengan
semangat mendorong generasi berkemajuan
serta siap menghadapi tantangan global.
2 Sistem gerakan Menghadirkan buku, majalah dan media literasi
lainnya ke pelajaran di seluruh Indonesia serta
menjadi pengembang usaha bilingualism di
tubuh IPM.
3 Organisasi dan Meningkatkan kualitas dan fungsi-fungsi media
kepemimpinan sebagai pengembangan minat dan bakat
pelajar, penanaman nilai-nilai ideology
organisasi, membuka cakrawala pengetahuan,
dan mempelopori spirit bilingualism di
kalangan pelajar.
4 Jaringan  Memperkuat jaringan kelembagaan
66

dengan media-media pelajar dan generasi


muda di Indonesia
 Komunikasi intensif dan sinergi dengan
seluruh pimpinan IPM di berbagai tingkat.
5 Sumber daya Meningkatkan kualitas kader di bidang literasi
di berbagai tingkatan yang secara spesifik
mampu menjalankan misi ikatan sesuai
perkembangan zaman khususnya dalam hal
peningkatan kemampuan bahasa asing,
mewujudkan budaya keilmuan dikalangan
pelajar, dan mampu mengelola usaha
penerbitan media cetak.
6 Aksi  Meningkatkan kualitas jangkauan
pemberitaan dan pendistribusian majalah
kuntum sebagai bagian dari lembaga
pustaka.
 Menerbitkan ulang artefak-artefak ikatan
dan mendistribusikannya keseluruh
Indonesia.
 Mempelopori usaha bilingualism artefak-
artefak ikatan yaitu penerjemahan kedalam
bahasa Inggris.
LEMBAGA MEDIA
1 Visi Berkembangnya kemampuan pemanfaatan
media di IPM sebagai sarana dakwah dan
syiar Islam dikalangan pelajar.
2 Sistem gerakan Mengembangkan model pengembangan media
sebagai sarana penguatan internal organisasi
dan penyebarluasan gagasan melalui
penyelenggaraan kelas manajemen media
bagi pelajar
67

3 Organisasi dan Memperkuat kapasitas internal organisasi


kepemimpinan melalui pemanfaatan media.
4 Jaringan Membangun jaringan dengan berbagai pihak
bidang media sebagai langkah penguatan
strategi gerakan.
5 Sumber daya Melahirkan kader yang sadar dan mampu
mengoptimalkan media sebagai sarana
dakwah dan syi’ar IPM.
6 Aksi Mengembangkan jaringan media yang dapat
menyuarakan kepentingan pelajar dan sesuai
dengan nilai-nilai dasar IPM.
68

NALAR KRITIS BARU


Nalar Kritis Baru Pelajar Berkemajuan

Selama ini, kita mengagung-agungkan “teori kritis” dan “kesadaran kritis” sebagai alat
baca masalah. Karena kritis adalah bersifat pembongkaran masalah. Karena terlalu kritis,
dan semua masalah kita baca dengan kaca mata kritis, kita menjadi manusia “pencari
kesalahan”. Dalam bahasa al-Qur’an kita melakukan analisa “nahi munkar” (menemukan
hal-hal negatif). Namun, kita lupa bahwa kita tak cukup melakukan nahi munkar, tetapi
juga ta’murûna bil ma’ruf dan tu’minûna billah, yang memberikan spirit energi positif dan
berkemajuan (progresif). Tampaknya, selain kita mempunyai kesadaran kritis, perlu
kiranya kita memiliki kesadaran progresif (berkemajuan).
Analisa dari Anies Bawedan tentang fase pembentukan elite di Indonesia memang
dalam kajian secara akademis masih diperlukan banyak kajian. Akan tetapi dalam sirkulasi
elit tentunya akan memberikan warna dalam dunia gerakan organisasi termasuk organisasi
kepelajaran IPM. Karena IPM serta merta berada dalam ruang sebagai sebuah gerakan.
Beberapa instrumen gerakan yang mempengaruhi corak warna gerakan IPM adalah salah
satunya keberadaan kondisi pada dunia internasional dan juga keberadaan bangsa.
Sejarah memang belum belum mencatat tentang perdebatan dalam setiap periodik
dalam munculnya sebuah gerakan yang dicetuskan oleh para pendahulu IPM. Bagaimana
proses dielektika yang ada sehingga IPM menjatuhkan pilihan terhadap satu gerakan.
Sejarah yang belum lama menjadi gerakan yang cukup massif adalah Manifesto Gerakan
Kritis Transpormatif sejak tahun 2004. Dimana sebuah lompatan besar IPM memiliki
paradigma kritis yang dipengaruhi oleh Paulo Freire yang dibawa Mansour Fakih sehingga
terjadi penyamaan pandangan melihat suatu permasalahan, terlebih dalam permasalahan
pendidikan dan dunia pelajar dengan “kesadaran kritis”. Analisis Anis Baswedan pada
tahun 2020, yang menguasai bangsa ini bukanlah aktivis pergerakan yang tugasnya hanya
bisa membuat proposal.
Namun, para kaum interpeneur/bisnislah yang akan menjadi sosok berpengaruh di
negeri ini. Dunia saat ini memasuki peradaban keempat dengan sebutan era kreatif yang
menempatkan kreativitas dan inovasi sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
Futuris Alvin Tofler dalam Futurer Shock (1970) menyebutkan bahwa peradaban manusia
69

terdiri atas tiga gelombang, era pertanian, era industri, dan era informasi. Setelah itu
muncul gelombang ekonomi baru generasi keempat yakni ekonomi kreatif yang
merupakan kelanjutan dari gelombang ekonomi informasi.
Selanjutnya IPM di era Gerakan Pelajar Kreatif dan Gerakan Pelajar Berkemajuan
dengan diiringi hadirnya Appreciative Inquiry posisi nalar kritis berubah yang semula
melihat hal negatif menjadi masalah yang harus diselesaikan sekarang bertransformasi
melihat kelebihan sebagai kekuatan. Hal itu berimplikasi seakan IPM kurang kritis dan
minim akan nahi munkar terhadap pelajar.
Kita tahu ada pemikiran-pemikiran yang berkembang sejauh ini di bidang yang sedang
kita bicarakan. Kita menyikapi pendapat para pendahulu itu dengan sikap kita sendiri. Jadi
pemikiran kritis tidak bisa disamakan dengan sikap yang mengkritik segala sesuatu, yang
penting berbeda dan tidak setuju atau apa yang disebut dengan kontrarian. Untuk
sebagian kalangan, sikap kritis itu terdengar negatif. Karena kritis atau kritisisme
disamakan dengan sebuah protes. Jadi, orang kritis itu adalah orang yang tidak mau ini,
tidak mau itu, mempermasalahkan ini, mempermasalahkan itu dan seterusnya. Padahal
inti dari kritis adalah kemampuan memilah suatu argumen, kemudian menyikapinya secara
dewasa dengan berbekal tradisi pembacaan berbagai pemikiran sebelum kita.
Masalah yang dihadapi Ikatan Pelajar Muhammadiyah saat ini berada pada tingkat
skala yang sama sekali baru dibandingkan dengan tantangan yang kita hadapi dalam
beberapa dekade terakhir. Di dunia yang sebagian besar terglobalisasi, di mana
perubahan ekonomi dan sumber daya alam dapat dirasakan di belahan dunia lain,
tantangan menjadi lebih besar yang berkaitan dengan sistem yang menghubungkan kita
semua. Untuk menghadapi gelombang baru masalah yang kita hadapi saat ini dan di masa
depan, kita membutuhkan cara berpikir dan pendekatan baru.
Di sisi lain masih banyak orang tidak suka perubahan. Perubahan disambut dengan
sisi emosional. Salah satu reaksi paling umum untuk berubah adalah menyangkal,
menyalahkan, atau menghindar. Nalar kritis baru adalah bagian besar dari pendekatan
baru untuk berinovasi, karena memungkinkan orang, tim, dan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah memiliki perspektif yang berpusat pada pelajar.
Berpikir kritis juga tidak bisa disamakan dengan pemikiran yang berorientasi pada
hasil akhir dan sikap yang mengutamakan pemecahan masalah. Kecenderungan praktis
70

ini tidak selalu sama dengan sikap kritis. Kritis jauh lebih mendalam, karena pemecahan
masalah (problem solving) sifatnya kita punya masalah dan bagaimana kita mencari
jawaban akan masalah itu. Dalam narasi ini akan memperjelas posisi kesadaran progresif
GPK dan posisi kritis, ide, design pada appreciative inquiry, konsep integrasi-interkoneksi
dan kolaborasi dalam paradigma GPB dengan dihadapkan pada perubahan organisasi,
percepatan teknologi dan krisis ekologi.

Masalah yang dapat diselesaikan


Nalar kritis baru dapat untuk mengatasi berbagai tantangan dan paling baik digunakan
untuk menghasilkan inovasi dalam konteks berikut.
1. Mendefinisikan ulang nilai IPM.
2. Masalah mempengaruhi berbagai kelompok orang dan melibatkan banyak sistem.
3. Pergeseran orientasi dan perilaku.
4. Masalah yang berkaitan dengan budaya organisasi dan teknologi baru.
5. Mengatasi perubahan cepat dalam masyarakat dan tantangan sosial kompleks yang
belum terpecahkan.
6. Skenario yang melibatkan tim multi-disiplin.
7. Masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh data.

Metode
1. Design Thinking
Design Thinking, yang dipopulerkan oleh Stanford's d.school, adalah proses yang
dilalui untuk menciptakan solusi yang benar-benar akan diadopsi oleh orang-orang.

2. Futures Thinking
Dipopulerkan oleh OECD. Futures Thinking adalah metode refleksi informasi
tentang perubahan besar yang akan terjadi dalam 10, 20 tahun atau lebih ke depan di
semua bidang kehidupan sosial, termasuk pendidikan. Futures Thinking
menggunakan pendekatan multidisiplin untuk menembus tabir opini yang diterima dan
mengidentifikasi dinamika yang menciptakan masa depan.
71

Meskipun masa depan tidak dapat diprediksi dengan andal, orang dapat
meramalkan berbagai kemungkinan masa depan dan bertanya mana yang paling
diinginkan untuk kelompok dan masyarakat tertentu. Beragam metode - kualitatif,
kuantitatif, normatif, dan eksplorasi - membantu menjelaskan kemungkinan,
menguraikan pilihan kebijakan, dan menilai alternatif.
Berpikir Masa Depan melihat melampaui batasan langsung. Ini membantu orang
mengingat bahwa sikap dan kerangka kerja yang ada, yang seringkali tampak tidak
dapat diubah dan tidak dapat diatasi dalam jangka pendek, sudah matang untuk
perubahan dalam jangka panjang. Futures Thinking menciptakan lingkungan untuk
pengambilan keputusan yang terinformasi secara mendalam dengan keseimbangan
yang berkelanjutan antara tujuan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang,
memperlancar transisi menuju masa depan yang positif.

Kesadaran multi-disiplin
72

Sudah menjadi norma di Ikatan Pelajar Muhammadiyah untuk mendorong


pengembangan keterampilan dan kemampuan yang relevan dengan peran tertentu.
Misalnya, kreativitas didorong pada desainer, sementara keterampilan analitis didorong
untuk pekerjaan yang terkait dengan organisasi dan operasi. Akan tetapi, organisasi yang
terkotak-kotakkan oleh setiap bakat yang dimiliki, dimana keterampilan yang berbeda
dikembangkan dan digunakan untuk bidang yang berbeda, tidak akan dapat menghasilkan
banyak inovasi yang dibutuhkan untuk gelombang masalah baru.

Maka dari itu kolaborasi antara cara berpikir kreatif dan logis sangat penting dalam
menciptakan jenis pemikiran holistik yang diperlukan untuk memahami dan memecahkan
masalah jenis baru dengan multi-perspektif. Hal ini juga berlaku untuk pimpinan yang
bekerja dalam tim multidisiplin, dimana tim yang memiliki berbagai gaya berpikir, keahlian,
dan pengalaman berkumpul untuk mengembangkan solusi secara lebih efektif daripada
spesialisasi individu yang berfokus pada hal sempit yang dapat bekerja sendiri.
Pendekatan multidisiplin melibatkan penggambaran yang tepat dari berbagai disiplin
ilmu untuk mendefinisikan kembali masalah di luar batas normal dan mencapai solusi
berdasarkan pemahaman baru tentang situasi kompleks. Pemikiran multi-disiplin
menawarkan skema di mana pemikir dapat menemukan keterhubungan intelektual untuk
mendifusi pendekatan dan menghadapi cakrawala keilmuan baru dengan perspektif yang
lebih luas.
73

Pemikiran manusia sebagaimana ia telah berevolusi dalam disiplin yang terpisah, dan
tempat kita hidup menunjukkan tingkat kerumitan di dalam sistem yang membuat tidak
mungkin untuk memahami fenomena penting yang memengaruhi manusia saat ini dari
perspektif tunggal yang tidak lengkap. Jadi sistem yang saling berhubungan dan tingkat
kompleksitas yang tinggi menghasilkan situasi di mana taktik multi-disiplin untuk
memahami dan memecahkan masalah menghasilkan organisasi yang tumbuh secara
nyata dalam generasi berikutnya. Menjadi berpengetahuan luas tentang fenomena tertentu
sebelum membangun teori dan menegaskan pernyataan kebenaran.
Masalah muncul dari kurangnya sudut pandang yang darinya seseorang dapat
memahami hubungan antara berbagai disiplin ilmu. Memproduksi dan menerapkan
pengetahuan tidak lagi bekerja dalam batasan disiplin yang ketat. Dimensi kerumitan baru,
skala, dan ketidakpastian dalam masalah teknis menempatkan masalah di luar jangkauan
disiplin satu pemikiran.
Nalar kritis baru mencakup berbagai disiplin ilmu. Potensi sebenarnya dari nalar kritis
baru adalah kekuatan kolaboratifnya dalam menyatukan disiplin ilmu untuk menciptakan
visi organisasi yang holistik. Nalar kritis baru menjadikan empati untuk kebutuhan
organisasi sebagai bagian dari konteks yang lebih luas bersama dengan kebutuhan dan
keinginan manusia.

Mendayung antara Design Thinking dan Futures Thinking


74

Design Thinking, yang dipopulerkan oleh Stanford's d.school, adalah proses yang
dilalui untuk menciptakan solusi yang benar-benar akan diadopsi oleh orang-orang.
Dipopulerkan oleh OECD. Sedangkan Futures Thinking adalah metode refleksi informasi
tentang perubahan besar yang akan terjadi dalam 10, 20 tahun atau lebih ke depan di
semua bidang kehidupan sosial, termasuk pendidikan. Futures Thinking menggunakan
pendekatan multidisiplin untuk menembus tabir opini yang diterima dan mengidentifikasi
dinamika yang menciptakan masa depan. Meskipun masa depan tidak dapat diprediksi
dengan handal, tapi dapat meramalkan berbagai kemungkinan masa depan dan
menentukan mana yang paling diinginkan untuk kelompok, komunitas atau organisasi.
Beragam metode - kualitatif, kuantitatif, normatif, dan eksplorasi - membantu menjelaskan
kemungkinan, menguraikan pilihan kebijakan, dan memberikan pilihan alternatif.
75

Design Thinking bertujuan untuk menginspirasi kita untuk berkreasi. Sasarannya


adalah produk, karya, layanan, dan gerakan untuk dunia saat ini. Ini membantu mencapai
tujuan ini dan menangani ambiguitas yang melekat dengan mengandalkan pola pikir
keyakinan optimis bahwa kita pada akhirnya akan mencapai hasil yang diinginkan.
Mengingat sifatnya yang lebih langsung, umumnya hanya berfokus pada faktor-faktor yang
lebih langsung relevan dengan organisasi saat ini.
Di sisi lain, Futures Thinking bertujuan untuk berpikir lebih besar tentang peluang yang
mungkin (atau mungkin tidak) kita miliki di tahun-tahun mendatang. Hal ini bertujuan untuk
menginformasikan strategi organisasi untuk masa depan dan membuatnya lebih kuat
untuk ketidakpastian yang akan datang. Pada intinya, proses tersebut mencakup
ketidakpastian inheren dalam organisasi. Mengingat sifatnya yang lebih berjangka
panjang, Futures Thinking menganut pendekatan yang jauh lebih sistemik. Selain melihat
faktor-faktor yang langsung relevan dengan konteks organisasi saat ini, ini juga
memperhitungkan faktor makro yang lebih besar yang dapat membentuk konteks
organisasi di tahun-tahun mendatang. Kita perlu melihat keduanya untuk mengoptimalkan
kesuksesan dan menemukan keselarasan antara masa kini dan masa depan.
Manfaat utama dari memadukan kedua metodologi adalah merancang organisasi yang
lebih tahan masa depan. Daripada mendesain sesuatu yang akan dilihat oleh user dalam
hal ini kader IPM, pelajar atau masyarakat lebih luas saat ini, ini membantu lebih
memahami apa yang mungkin diinginkan dan dibutuhkan di masa depan.

5 Fase Nalar Kritis Baru


1. Frame a question
Identifikasi pertanyaan pendorong yang menginspirasi orang lain untuk mencari solusi
kreatif.
2. Gather inspiration
Inspirasi pemikiran baru dengan menemukan apa yang benar-benar dibutuhkan orang
lain.
3. Generate ideas dan make it tangible
Dorong solusi yang sudah jelas sebelumnya untuk mendapatkan ide-ide terobosan
dan bangun prototipe kasar untuk mempelajari cara membuat ide menjadi lebih baik.
76

4. Test to learn
Memperbaiki ide dengan mengumpulkan umpan balik dan bereksperimen ke depan.
5. Share the story
Ciptakan kisah pelajar untuk menginspirasi orang lain untuk mengambil tindakan.

Jika dilakukan dengan benar, pemikiran ini akan membantu kita memahami pola pikir
dan kebutuhan orang-orang yang diinginkan, memunculkan peluang berdasarkan
kebutuhan ini, dan mengarahkan ke solusi baru yang inovatif dimulai dengan eksperimen
cepat yang memberikan pembelajaran secara bertahap.
77

KHITTAH MODERASI PELAJAR: 18 ID


PROFIL PELAJAR ISLAMI
Sebuah Narasi Alternatif Moderasi Islam IPM

PENDAHULUAN: MENGAPA PELAJAR ISLAMI?


Ada semacam “diskoneksi pemikiran” masa lalu” dan “masa kini” yang menyebabkan
generasi baru kehilangan jati dirinya. Generasi baru IPM tidak mengenal dengan baik
budaya pemikiran yang menjadi identitas keislamannya, mulai dari wawasan
kemuhammadiyahan, keislaman, bahkan keindonesiaan. Pertama, ada kecenderungan
kader IPM tidak mengenal gagasan dasar pembaruan KH Ahmad Dahlan sebagai dan
pikiran-pikiran resmi produk Muhammadiyah (Masalah Lima, Langkah 12 Muhammadiyah,
Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah/MKCHM, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah/PHIWM, Negara
Pancasila sebagai Darul Ahdi wasy-Syahadah, Khittah Muhammadiyah dan seterusnya).
Kedua, kecenderungan tidak memahami sejarah Muhammad Saw, sejarah peradaban
Islam serta dasar-dasar berislam secara kokoh. Ketiga, kecenderungan tidak memiliki
literasi kebangsaan yang kuat, akibat tidak mengenal gagasan para pendiri bangsa dan
ulama asli Indonesia misalnya Ki Bagus Hadi Kusumo, Mas Mansur, Kasman Singodimejo,
Soekarno, Nurcholish Madjid.
Kurangnya literasi keislaman, kebangsaan dan kemuhammadiyahan di atas
mengakibatkan kader-kader mudah gampang alias kagetan corak keislaman di ruang
digital yang begitu beragam. Ada yang bertahan di IPM, tetapi tidak percaya diri dengan
identitas IPM, karena memang tidak memahami karakter keislaman IPM, akhirnya
“berpikiran” dan “berpenampilan” seperti gerakan di luar IPM – Muhammadiyah. Ada yang
goyah, kemudian keluar memilih gerakan lain. Akan tetapi, ada juga yang bertahan, karena
memahami betul corak keislaman ala Muhammadiyah, tetapi jumlahnya sangat sedikit.
Bagi dua kelompok pertama ini, seringkali menganggap bahwa Muhammadiyah atau IPM
“kurang” untuk tidak mengatakan tidak “Islami”.
Di sinilah pentingnya rumusan “Profil Pelajar Islami”, sebagai pedoman, wawasan dan
cara berpikir baru IPM menghadapi corak keislaman di era disrupsi ini. Supaya tidak
goyah, maka dibutuhkan rumusan “Corak Keislaman” yang dibangun dari gagasan para
78

tokoh Muhammadiyah dan produk-produk pemikiran Muhammadiyah dan IPM yang


kemudian dilakukan pengayaan ulang supaya fresh, segar dalam “Profil Pelajar Islami”.
Agar IPM percaya diri dengan keislamannya untuk bergaul di dunia yang kosmopolit ini.
Kecenderungan dua kutub: Islamisme (Rujuk Riset Radikalisme), dan Sekularisme
(Rujuk Riset Negara-negara religius rendah sains (pendidikan) dan ekonomi).

APA ITU ISLAM?

ْ ْ ‫صالَحِّ اْل ِّعبا َ ِّد د ُ ْنيا َ ُه‬ ِّ َ ‫علَى ِّلسا َ ِّن أ َ ْنبِّياَئِّ ِّه ِّمنَ اْأل َ َو ِّام ِّر َوالنَّ َواهِّي َواْ ِّإل ْرشاَدا‬
َ ‫ت ِّل‬ َ ُ‫ ه َُو ما َ ش ََر َعهُ هللا‬: ُ‫ا َ ِّلد ْين‬
. ْ ْ ‫َوأ ُ ْخ َرا ُه‬
Agama adalah apa yang disyariatkan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya,
berupa perintah-perintah dan larangan-larangan berupa petunjuk untuk kebaikan
manusia di Dunia dan Akhirat [HPT, 276].

‫ت‬ ِّ ‫ ه َُو ما َ أَ ْنزَ َل هللاُ فِّي اْلقُ ْر‬: ْ َ َّ‫سل‬


ْ ‫آن َوما َ َجا َء‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِّه َو‬ ْ ‫ي) الَّ ِّذ‬
َ ٌ ‫ي جا َ ِّء بِّ ِّه ُم َح َّمد‬ ُّ ‫ي ا َ ِّلد ْينُ اْإل ْسالَ ِّم‬ْ َ ‫ا َ ِّلد ْينُ (أ‬
. ْ ْ ‫صالَحِّ اْل ِّعبا َ ِّد دُ ْنيا َ ُه ْ ْ َوأ ُ ْخ َرا ُه‬ ِّ َ ‫سنَّةُ اْل َم ْقب ُْولَةُ ِّمنَ اْأل َ َو ِّام ِّر َوالنَّ َواهِّي َواْ ِّإل ْرشاَدا‬
َ ‫ت ِّل‬ ُّ ‫بِّ ِّه ال‬
Agama, yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, ialah apa yang
diturunkan Allah di dalam al-Qur’an dan yang tersebut dalam Sunnah yang
maqbulah, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan berupa petunjuk untuk
kebaikan manusia di Dunia dan Akhirat [Putusan Tarjih 2000].
Dalam Masalah Lima yang terdapat dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah,
Islam dan agama Islam dijelaskan berupa perintah-perintah, larangan-larangan dan
petunjuk-petuntuk. Hal yang perlu digaris bawahi adalah ketiga hal tersebut diperuntukkan
untuk “Kebaikan Manusia” di dunia dan akhirat. Jadi agama dan Agama Islam bagi
Muhammadiyah adalah agama dari Tuhan untuk kebaikan umat manusia.

A. Definisi Islam: Din wa Ni’mah (Agama dan Peradaban)


Dalam tradisi Islam telah berkembang beberapa definisi agama. Di antaranya ada
dua yang populer, yaitu definisi Islam adalah agama dan negara (din wa daulah) dan
Islam adalah akidah dan syari’ah (aqidah wa syari’ah). Kedua definisi ini, sebagaimana
telah umum diketahui, diikuti dengan perumusan ideologi dan hukum-hukum yang
79

digali dari Islam yang membentuk keberagamaan ideologis dan formalistik di kalangan
umat.
Hamim Ilyas, mendefinisikan Islam sebagai agama dan anugerah (din wa ni'mah).
Menurut Buya Syafii Maarif, definisi ini sekaligus sebagai koreksi terhadap pemikiran
yang berkembang di kalangan al-Ikhwan al-Muslimun (Mesir), Jamaat Islamy (India-
Pakistan), kemudian menyebar ke seluruh Dunia Muslim dalam format: al- Islam: din
wa daulah (Islam itu adalah agama dan sistem kekuasaan negara atau ringkasnya
Islam itu adalah agama dan negara). Hamim mendasarkan definisinya itu kepada ayat
3 Surah al-Maidah yang artinya:

Pada hari ini Kusempurnakan untuk kamu agamamu, telah Kugenapkan bagimu
anugerah-Ku, dan telah Kuridai Islam jadi agama bagimu. (hlm 246).

Hamim dengan panjang lebar menjelaskan alasan Islam itu bermakna agama dan
anugerah". Dalam bahasa, ni’mah berarti al-halah al-hasanah (keadaan yang baik).
Jika pemahaman al-Maidah, 5: 3 dihubungkan dengan dua ayat (Ali Imran, 3 (139) dan
Muhammad, 47 (35), yang menegaskan keunggulan kaum Muslimin pada zaman
Nabi, pengertian penyempurnaan “anugerah” menjadi penyempurnaan unsur-unsur
tinggi dari kebudayaan bagi mereka. Unsur-unsur kebudayaan tinggi dalam
antropologi disebut peradaban. Karena itu maksud ni’mah dalam ayat tersebut adalah
peradaban, sehingga pengertian din wa ni’mah sebagai definisi Islam adalah agama
dan peradaban.

B. Islam Rahmatan lil Alamin


Definisi agama berdasarkan al-Maidah, 5 (3) yang menjelaskan ruang lingkup
Islam meliputi din wa ni’mah sesuai dengan Islam Rahmatan (rahmah) lil ‘Alamin yang
ditegaskan dalam al-Anbiya’ 21 (107). Rahmah ialah riiqqah taqtadli al-ihsan ila al-
marhum, perasaan lembut (cinta) yang mendorong untuk memberikan kebaikan nyata
kepada yang dikasihi. Kebaikan nyata dalam pengertian yang paling luas adalah hidup
baik yang dalam an-Nahl, 16: 97 disebut hayah thayyibah. Indikator hidup baik (hayah
thayyibah) yang disebutkan dalam beberapa ayat Alquran adalah: lahum ajruhum ‘inda
80

rabbihim (sejahtera sesejahtera-sejahteranya), wa la khaufun ‘alaihim (damai


sedamai-damainya), dan wa la hum yahzanun (bahagia sebahagia-bahagianya) di
dunia dan di akhirat.
Islam rahmatan lil alami ini dilandasi oleh tiga pilar: Tauhid Rahamutiyah,
Kerasulan Rahmat dan Kitab Rahmat.
1. Tauhid Rahamutiyah
Tauhid rahamutiyah yang menjadi dasar ajaran-ajaran itu dirumuskan dari
Q.S. al-An’am, 6: 12: Katakanlah: “Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit
dan di bumi.” Katakanlah: “Kepunyaan Allah.” Dia telah “menetapkan” atas Diri-
Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang
tidak ada keraguan padanya. Orang- orang yang meragukan dirinya mereka itu
tidak beriman. Dalam ayat itu Allah menyebut “penetapan” rahma yang menjadi
kualitas diri-Nya. Dengan menggunakan istilah kataba yang arti asalnya adalah
menulis. Kemudian dalam pemakaian bahasa istilah itu juga digunakan untuk
pengertian menetapkan (itsbat), menentukan (taqdir), mewajibkan (ijab),
mengharuskan (fardl) dan tekad kuat (‘azm). Rahma (rahmah) yang ditetapkan
Allah menjadi sifat dasar-Nya itu pengertiannya adalah kelembutan. Mendorong
untuk memberikan kebaikan kepada yang dikasihi. Ada dua batasan dalam
pengertian ini kelembutan (riqqah) dan memberikan kebaikan (ihsan). Jadi ia
merupakan konsep cinta yang aktual, cinta dengan pengertian memberikan
kebaikan kepada yang dicintai. Konsep rahma dipilih untuk mengungkapkan inti
sifat-Nya. Karena ia merupakan konsep cinta pokok yang memuat isi konsep-
konsep cinta yang lain.
Tauhid Rahamutiyah adalah kepercayaan bahwa Allah yang Maha Esa telah
mewajibkan diri-Nya sendiri memiliki sifat dasar rahma. Berlaku dalam aktualisasi
semua kapasitas, asma dan sifat-Nya. Jadi dalam tauhid itu dipercayai bahwa
Allah menjadi Ilah, Rab, Malik, ‘Aziz, Muntaqim (Maha Menghukum), dan
pelaksanaan aktualisasi asma dan sifat fi’liyah yang lain berdasarkan cinta kasih.
Bukan berdasarkan kebencian atau kemarahan dan kekuasaan. Dengan demikian
Tauhid rahamutiyah pada hakikatnya bukan merupakan kategori baru karena ia
tidak menambah kategori-kategori yang sudah ada, tapi merangkumnya dalam
81

satu kualitas ketuhanan yang menjadi puncak perkembangan agama dalam


sepanjang sejarahnya.

C. Islam Kaffah
Selama ini “Islam Kaffah” dipahami sebagai berislam secara keseluruhan, yakni
menjalankan seluruh totalitas syariat Islam. Doktrin Islam Kaffah dapat ditemukan
pada Q.S. al-Baqarah, 2: 208. Ayat yang sangat popular di kalangan umat Islam, yaitu:
“ya ayyuha ladzhina amanu udkhulu fissilmi kaffah” (hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu sekalian ke dalam Islam secara kaffah).
Isu sentral Q.S. Al-Baqarah ayat 208 itu berhubungan dengan ayat-ayat
sebelumnya itu, yaitu 204-207 yang membicarakan dua orientasi peradaban yang
berkembang ketika al-Qur’an turun, bukan masalah penerapan syariat Islam. Pertama,
orientasi peradaban materialisme. Peradaban ini dikemukakan dalam ayat 204-206
dan para pendukungnya yang digambarkan memiliki kecakapan retorika yang
mengagumkan, melakukan perusakan lingkungan alam dan keturunan, dan tidak
peduli pada agama. Mereka dikatakan akan mendapatkan balasan Jahanam, seburuk-
buruk tempat singgah di akhirat. Kedua, peradaban spiritualisme. Peradaban ini
disinggung dalam ayat 207 dan para pendukungnya yang hanya berorientasi pada
spiritualitas diberi komentar sangat dikasihani Tuhan.
Berdasarkan munasabah ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa makna Islam
Kaffah dalam Q.S. al-Baqarah, 2: 208 tersebut melarang umat Islam mengikuti kedua
orientasi peradaban (materi saja atau sepiritual saja). Al-Qur’an memerintahkan untuk
mengembangkan orientasi peradaban yang ketiga, yakni “peradaban spiritual-materiil”.
Jadi doktrin Islam Kaffah sebenarnya memiliki makna peradaban ini, bukan makna
formalitas dan ideologi Islam atau Islamisme sebagaimana yang sering dinyatakan
oleh beberapa kalangan untuk mendirikan negara Islam.
Makna peradaban Islam Kaffah ini sesuai dengan pengertian perdamaian (as-
shulh). Perdamaian pada dasarnya adalah menghilangkan pertikaian secara suka rela.
Masyarakat yang mengembangkan orientasi spiritual dan materiil secara sekaligus,
berarti menghilangkan pertikaian orientasi peradaban di antara warganya. Dengan
begitu maka mereka telah berdamai secara peradaban. Perdamaian itu merupakan
82

tangga untuk mencapai kedudukan yang tinggi bagi satu masyarakat. Kedudukan
tinggi bagi mereka hanya dapat diperoleh melalui kemajuan peradaban (Islam
Berkemajuan). Jadi, melalui S. al- Baqarah, 2: 208 umat diperintahkan untuk mencapai
kemajuan peradaban. Kemajuan peradaban yang diperintahkan untuk dicapai itu
bukan hanya kemajuan peradaban materiil atau spirituil saja, tapi kemajuan peradaban
materiil dan spirituil secara bersama-sama. Karena Al-Qur’an kan mengajarkan umat
untuk hidup seimbang dengan berusaha mencapai kebahagiaan akhirat tanpa
melupakan kesejahteraan hidup di dunia.

APA PELAJAR ISLAMI


A. Pelajar Islami: Syar’i
Definisi Islami adalah kondisi tercapainya tujuan syariat Islam. Dengan begitu,
“Pelajar Islami” adalah pelajar yang mampu merealisasikan nilai-nilai ajaran Islam
dalam kehidupannya. Pelajar Islam adalah pelajar yang di dalam dirinya dapat
mengamalkan tujuan dari syariat Islam (maqashid al-syariah) yang dalam tujuan
syariat Islam adalah “menghindari kerusakan sesedikit-sedikitnya, dan meraih
kebaikan sebanyak-banyaknya.” Pelajar yang dapat mencegah kerusakan dirinya,
masyarakat dan alam, sebaliknya selalu berbuat kebaikan (kemaslahatan) adalah
dapat disebut sebagai pelajar Islami.

B. Indikator Pelajar Islami


Dalam merumuskan pelajar Islam dapat menggunakan teori Maqashid al-syariah
yang diformulasikan Al-Ghazali dalam karyanya Al-Mustashfa min ‘Ilm al-Ushul dan
dikembangkan secara sistematis oleh Al-Shatibi dalam karyanya Al-Muwafaqat fi
Ushul Syariah. Al-Ghazali dan Al-Shatibi, telah berkontribusi bagi lahirnya lima prinsip
syariah (al-daruriyyat al-khams) klasik yang terdiri dari: menjaga agama (hifz al-din),
menjaga jiwa (hifz al-nafs), menjaga akal (hifz al-`Aql) menjaga keturunan (hifz al-
nasl), dan menjaga harta (hifz al-mal). Jadi, lima indikator ini dapat digunakan
mengukur seseorang atau masyarakat itu Islami-Syar’I atau tidak.
Adalah Jasser Audah dalam Maqasid al-Sharia as Philosophy of Islamic Law: A
System Approach (2007) berhasil melakukan kontekstulisasi al-daruriyyat al-khams di
83

dalam ruang “reformation dan pembangunan” yang sesuai dengan prinsip-prinsip


universal HAM. Jika titik tekan Maqasid lama lebih pada protection (perlindungan) dan
preservation (penjagaan), maka teori Maqasid baru lebih menekankan pada
development (pembangunan; pengembangan) dan right (hak-hak). Teori ini dapat
dijadikan indikator serta prinsip-prinsip atau ciri-ciri sebuah pelajar Islami.
No Ciri-ciri Indikator Individu Indikator Sosial
Pelajar Islami
1 Menjaga a. Menjaga kemurnian a. Menjaga hak-hak kebebasan
agama tauhid beragama dan berkeyakinan
(hifz al-din), b. Disiplin menjalankan b. Memiliki sikap toleransi
ibadah dengan agama dan
kelompok lain
2 Menjaga jiwa a. Sehat Jiwa dan Raga a. Melakukan Gerakan Anti-
(hifz al-nafs), b. Rajin berolahraga dan Rokok
Pola Hidup Sehat b. Rajin
3 Menjaga akal a. Menjaga otak dari a. Melakukan Gerakan Literasi
(hifz al-`Aql) minuman keras, narkoba, b. Melawan Hoax
dan lain-lain
b. Rajin membaca, menjaga
Nalar Kritis
c. Sukses dan tekun belajar
4 Menjaga a. Tidak berbuat maksiat, a. Menjaga kehormatan bangsa
keturunan berzina di luar nikah dan negara
(hifz al-nasl), b. Menjaga nama baik b. Melakukan pendidikan
keluarga kaderisasi pemimpin
5 Menjaga harta a. Tidak mencuri a. Tidak korupsi
(hifz al-mal). b. Berzakat, infaq, dan b. Membuka lapangan
shadakah untuk pekerjaan
membersihkan harta
6 Menjaga a. Tidak buang sampah a. Tidak menebang pohon
lingkungan sembarangan sembarangan
84

(hifz al-biah) b. Melakukan gerakan


menanam pohon
85

AGENDA AKSI
Ikatan Pelajar Muhammadiyah tumbuh dan bergerak sebagai gerakan ilmu hadir
mengisi ruang masyarakat dengan berbagai paradigma yang telah dilaluinya, kehadiran
gerakan ilmu dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah tidak bisa dilakukan tanpa ada rencana
strategi yang dipersiapkan dalam muktamar IPM. Agenda Aksi setiap periodisasi IPM
berubah ubah seiring dengan perkembangan waktu dan zaman namun tetap dengan
tujuan yang sama dalam mendorong gerakan IPM dengan kreatif dan lebih masif tentunya.
Jika kita mundur kebelakang agenda aksi yang diusung Ikatan Pelajar Muhammadiyah
saat Muktamar XX, kita akan melihat 3 agenda aksi yang terfokus kepada Literasi, Teman
Sebaya dan Konservasi Lingkungan. lalu saat Muktamar XXI, IPM mulai terfokus kepada
Pelajar Sehat, Student Preneur, Student Generation yang juga fokus kepada lingkungan
dan Campaign Inklusif Teman Sebaya.
Dengan adanya agenda aksi Muktamar yang sudah ada bukan berarti menghilangkan
spirit Agenda Aksi IPM sebelumnya bahkan melupakan semangat gerakan yang sudah
dirancang IPM periode sebelumnya, melainkan membuat IPM lebih terfokus kepada
dinamika yang terjadi hari ini, ditambah lagi Pandemi Covid 19 yang saat ini terjadi
membuat agenda aksi IPM perlu untuk dimaksimalkan dan dilengkapi.
1. Student Earth Generation (SEG)
Kerangka Dasar
Student Earth Generation adalah sebuah bentuk perlawanan dari IPM untuk
melawan para perusak lingkungan hidup. Aksi nyata yang dilakukan oleh IPM melalui
gerakan lingkungan hidup merupakan perwujudan nyata atas respon pelajar terhadap
keadaan bumi saat ini.
Kerja-kerja lingkungan hidup menjadi tawaran konkrit dan memperbanyak kader-
kader yang peduli terhadap keberlangsungan aneka ragam perjuangan ekologis.
Akar isu ekologi dalam IPM bersumber dari wacana teologi pembebasan dan
pendidikan orang tertindas. Sebagai salah satu organisasi pelajar yang sangat
sistematis mengembangkan wacana progresif, maka sangat wajar jika IPM justru yang
pertama kali menggarap isu ekoliterasi pelajar. Kemudian beliau mengatakan jika
mendasarkan pada genealogi isu ekologi dalam IPM, maka gerakan advokasi
lingkungan harus terhubung dengan misi teologi pembebasan dan semangat
86

pendidikan pembebasan. Hal ini untuk menepis anggapan bahwa kampanye


lingkungan di kalangan anak muda Muhammadiyah bernada pembangunanisme.
Tujuan
1. Gerakan Penyadaran tentang bahaya kerusakan lingkungan hidup.
2. Menciptakan kader ekologis yang progresif dalam bingkai islam berkemajuan.
3. Menciptakan kader yang sadar sosial-ekologis.
4. Membangun kesadaran kolektif untuk penguatan basis masa tentang pentingnya
penyelamatan krisis iklim.
5. Memupuk kesadaran kritis tentang kebijakan publik yang kontra-ekologis.
Pengorganisasian
Pengorganisasian Student Earth Generation diperlukan dalam setiap lini pimpinan
dan sistem perkaderan formal dalam rangka penguatan ekopedagogi di dalam ranah
organisasi IPM.
Masing-masing pimpinan dapat mengambil isu permasalahan lingkungan
disekitarnya dan ikut aktif serta berkolaborasi dengan komunitas penggiat lingkungan
untuk membantu advokasi dan penyelamatan, pelaksanaan tersebut dapat
dioptimalkan dengan mengadakan pesantren ekologi.
Pelaksanaan
1. Penyadaran: Campaign Lingkungan di media sosial baik dalam bentuk infografis
ataupun pamflet sederhana terkait permasalahan lingkungan sekitar.
2. Pembentukan: setelah campaign dilakukan, pembentukan aktivis lingkungan
perlu dibuat dengan didampingi fasilitator baik dari NGO, Dinas Lingkungan
maupun program penyuluhan dari pemerintah seputar lingkungan.
3. Aksi: Tahapan ini diharapkan peserta dapat melakukan pengembangan ekologis
dari ekopedagogi sehingga ada agenda yang digerakan melalui permasalahan
yang ada di sekitar.
4. Pengujian: dengan adanya tahapan ini, diharapkan kelompok penggerak
lingkungan dapat mengikuti lomba lomba terkait lingkungan baik dari pemerintah
ataupun organisasi Muhammadiyah, langkah ini juga sekaligus bisa memberikan
dampak dan inspirasi bagi sekitar
87

5. Monitoring: Selama pelaksanaan berlangsung, tahapan monitoring jangan


sampai dilupakan, pimpinan IPM perlu untuk melakukan monitoring jika terdapat
kendala seputar pelaksanaan, dan kader yang telah terlibat dan memberikan
dampak diharapkan dapat bereksplorasi sesuai kemampuannya.

2. Gerakan 101 SocioPreneurship


Kerangka Dasar
Socio preneurship adalah pembisnis yang mengedepankan kepada kegiatan
usaha yang memiliki dampak besar bukan hanya secara finansial melainkan
menciptakan dampak sosial untuk masyarakat sekitar.
Agenda aksi ini sebagai bentuk ikhtiar melanjutkan gerakan studentpreneur yang
sudah ada dan perlu dimaksimalkan, saat ini kita tahu bahwa Pandemi Covid 19
membuka banyak kesempatan besar dalam dunia ekonomi khususnya industri
ekonomi kreatif.
Gerakan ini juga sekaligus mewadahi kader dalam menyalurkan bakat dan potensi
dalam berbisnis dan hal kreatifitas lainnya sesuai perkembangan zaman, dan bukan
hanya secara dampak ekonomi yang dirasakan melainkan dampak sosial dan
kemasyarakat juga bisa menjadi indikator penting sehingga keuntungan yang didapat
bukan semata mata hal materil.
88

Gerakan ini bukan hanya terfokus kepada pembuatan suatu penjualan saja,
melainkan juga membuka peluang bagi kader untuk menciptakan bisnis berbasis jasa,
produk teknologi ataupun solusi inovatif lainnya.
Tujuan
Adapun tujuan dari agenda aksi ini adalah:
1. Pentingnya kesadaran pelajar dalam ikut menumbuhkan ekonomi kreatif.
2. Mendorong kader IPM membuka sumber daya keuangan baru selain bantuan
dana.
3. Meningkatkan kreativitas kader sekaligus kesempatan baru dalam berkontribusi di
ekonomi.
4. Wadah apresiasi kader dalam berkarier dibidang industri kreatif.
5. Menciptakan dampak sosial dilingkungan masyarakat.
Pengorganisasian
Dalam merealisasikan gerakan ini, IPM perlu membentuk suatu fondasi organisasi
yang dapat menghimpun kreativitas kader dan jiwa entrepreneurship, perkumpulan
inilah yang nantinya akan menjadi suksesi pelaksanaan yang mengedepankan
profesionalisme, pengorganisasian ini dapat berupa:
1. Badan/Lembaga/Komunitas
2. Unit Usaha Kecil/Menengah
3. Perusahaan Rintisan Modern (start up)
dengan terbentuknya model pengorganisasian diatas diharapkan dapat
memaksimalkan peran dari pelaku ekonomi.
Pelaksanaan
1. Campaign, Open Recrutment dan mentoring
Ini adalah tahapan pertama dalam mewujudkan agenda aksi, perlu adanya
campaign secara berulang perihal kewirausahaan, bisnis dan socio preneurship
yang dilanjutkan dengan open recruitmen.
Dengan dibukanya open recruitmen ataupun penetapan kepengurusan usaha
diharapkan mampu menciptakan usaha usaha kecil ataupun bentuk solusi bagi
masyarakat sekitar.
89

Campaign dan open recruitment tentunya juga diiringi dengan pelatihan


seputar kewirausahaan agar pelaku mempunyai bekal awal dalam
mempersiapkan usaha dan juga pendampingan mentor bisnis yang sudah ahli
atau memiliki kapabilitas sesuai bidangnya.
2. Funding dan Penanaman Modal
Tahapan ini sering kali terlewati atau disepelekan, sejatinya kita harus sadar
bahwa membuka usaha atau bisnis selalu berkaitan dengan pendanaan dan
permodalan sebagai langkah awal merintis usaha ataupun melakukan ekspansi
skala usaha.
Dengan adanya fokus tahapan ini, pelaku usaha diharapkan dapat mengelola
permodalan dengan baik dan menghasilkan return bagi pelaku investasi sekaligus
mengembangkan bisnisnya.
3. Design dan Branding
Tahapan design diartikan sebagai perancangan model bisnis usaha,
mempersiapkan alur bisnis, marketing dan unsur lainnya yang diperlukan dalam
usaha.
Proses branding juga perlu dihadirkan dalam rangka mengenalkan
produk/jasa atau usaha lebih professional sehingga dapat bersaing dalam industri
ekonomi kreatif saat ini.
Best Practice
Journote IPM
Selain distro IPM, ada juga journote IPM, sebuah bisnis usaha dari IPM Sumatera
Selatan yang memiliki tagline “dari kader, oleh kader dan untuk kader”, journote ipm
berfokus kepada kaos IPM mulai dari kaos pribadi, kepengurusan, kepesertaan dan
kegiatan.
Saudagar Pelajar
Saudagar Pelajar merupakan komunitas pelajar yang fokus gerakannya dalam
bidang pengembangan kreatifitas dan kewirausahaan (PKK) PW IPM Jawa Timur,
telah banyak agenda yang dilakukan oleh saudagar pelajar dalam rangka mewujudkan
kemandirian kader diantaranya sekolah saudagar pelajar, kopdar saudagar pelajar,
website, katalog dan gerakan “Tuku Ing Kanca”.
90

Model bisnis ini bersifat Collaborative Economy yang bermaksudkan kepada


membangun bisnis baru atau yang sudah ada dan mengintegrasikannya dalam
komunitas.

3. Pemberdayaan Teman Sebaya


Kerangka Dasar
Dengan basis masa pelajar, IPM memiliki potensi yang luar biasa untuk
melakukan pemberdayaan dengan menggerakkan pelajar dalam prosesnya. IPM
mengemas hal tersebut dalam bentuk pemberdayaan teman sebayanya yang telah
digunakan sejak tahun 2018. Dalam perkembangannya, agenda ini telah dengan apik
diejawantahkan menjadi aksi kreatif.
Dengan gerakan pemberdayaan teman sebaya menjadi wujud nyata peran IPM
hadir di tengah-tengah kehidupan para pelajar dan remaja berusia di sekolah. Usia
pelajar dan remaja merupakan fase pencarian jati diri dan identitas, banyak fenomena
yang seringkali tidak terduga dan dialami. Dinamika dalam proses pendidikan,
91

aktualisasi minat dan bakat hingga dalam hal pergaulan dengan lawan jenis maupun
dengan lawan pergaulan lainnya. Problem-problem ketidakramahan lingkungan
acapkali dialami oleh remaja dan atau pelajar dalam fase yang rentan tersebut. Maka
kehadiran IPM sebagai teman bagi pelajar dengan gerakan pemberdayaan teman
sebaya diharapkan mampu menjadi ruang alternatif yang ramah bagi proses
perkembangan remaja.
Tujuan
1. Bentuk penyadaran pelajar terhadap pentingnya pemberdayaan teman sebaya.
2. Upaya pemenuhan terhadap isu-isu pelajar terkait dengan kesehatan mental,
HKSR, Pembelajaran akademik dan wadah minat bakat pelajar.
Pengorganisasian
Pemberdayaan teman sebaya perlu menjadi gerakan yang holistic dan massif
secara serius bukan hanya diimplementasikan dan menjadi konsep ditataran Pimpinan
Pusat tapi secara masif dapat dilaksanakan pada semua level pimpinan hingga ke
individu setiap pelajar dengan pembagian ranah kerja/peran yang lebih efektif.
Pelaksanaan
1. Peer Counselour IPM (PCI)
Isu kesehatan mental, HKSR dan kenakalan remaja menjadi problem yang
cukup signifikan di lingkungan pelajar. Kesehatan mental dan HKSR yang menjadi
pekerjaan rumah multi sektor belum juga menemui kondisi yang baik. Menciptakan
lingkungan yang ramah dan pendidikan terkait kesehatan mental dan HKSR yang
komprehensif menjadi salah satu upaya yang perlu dilakukan.
Fenomena kenakalan remaja dan kekerasan yang dialami oleh pelajar
khususnya perempuan juga semakin variatif. Pendekatan edukasi bagi para
pelajar dan remaja, proses pelaporan, aduan dan penanganan terhadap tindak
kekerasan belum massif, apalagi di dalam lingkungan sekolah. Maka dari itu,
kondisi psikologis pelajar yang memang sulit untuk terbuka kepada orang lain,
menyebabkan kasus kekerasan yang seringkali dialami tidak dilaporkan dan
berakhir dengan tidak adanya penanganan yang serius. Maka dari itu, IPM harus
hadir sebagai teman sebaya bagi pelajar yang mendampingi pelajar dalam setiap
fase yang dialami. PCI sendiri telah memiliki panduan teknis.
92

2. Peer Edu IPM


IPM hadir dan ada untuk kemaslahatan pelajar di Indonesia. Dalam kondisi
pandemic seperti sekarang ini, kehadiran IPM sangat dibutuhkan dalam proses
pendampingan para pelajar. Keberadaan IPM bagi pelajar harus benar-benar
dirasakan manfaatnya. Tidak hanya di situasi pandemic, di kondisi apapun IPM
harus tetap hadir bagi pelajar.
Peer Edu merupakan salah satu program IPM yang diarahkan untuk
memudahkan para pelajar agar bisa mengakses sarana belajar dimanapun dan
kapanpun. Bentuk aksinya dapat berupa:
a. Platform ruang belajar bersama
IPM tingkat pusat/ Wilayah / Daerah dapat membentuk satu flatrofm yang
berbentuk aplikasi ataupun ruang media yang lain, yang memberikan
kemudahan bagi pelajar dan kader IPM untuk mengakses sarana, fasilitas dan
media belajar ataupun pembelajaran.
b. Bersama sama-sama belajar
Setiap kader IPM bersama-sama menjadi teman belajar, sumber belajar
bagi sesama pelajar yang lain. Dengan kata lain, belajar dengan teman
sendiri. Diharapkan dengan adanya program ini, IPM memberikan kemudahan
belajar yang sangat bisa dirasakan di kalangan pelajar dan IPM semakin
dekat dengan pelajar di Indonesia.
3. Peer Skill IPM
Potensi minat bakat pelajar sering kali dianggap menjadi bagian pelengkap
dari diri pelajar sehingga memaksimalkan dan mengaktualisasikan minat menjadi
pekerjaan sampingan atau jika sempat. Disisi lain pelajar yang memiliki minta
pada hal tertentu justru tidak jarang dianggap nakal dan tidak andai dibidang
akademik. Potensi dan minat bakat justru menjadi salah satu faktor penting dalam
pencarian jati diri dan passion remaja. Maka IPM perlu hadir menjadi rumah kreatif
pelajar sebagai wadah penyaluran minat dan bakat pelajar. Melalui program Peer
Skill IPM menjadi fasilitator bagi pelajar menciptakan ruang untuk berkembang
sesuai potensi dan minatnya bersama teman remajanya dengan bebas dan
terbuka.
93

4. Ruang Bersama
Kerangka Dasar
Ruang bersama adalah sebuah wadah sekaligus campaign terhadap isu
kesetaraan gender yang terjadi di masyarakat, dengan adanya ruang bersama pelajar
diharapkan mampu memahami seputar inklusi gender yang sering dianggap remeh.
Isu Inklusi dan Kesetaraan menjadi sangat erat kaitannya dimana keduanya saling
berhubungan dalam konteks permasalahan di masyarakat. Ketidaksetaraan sangat
erat kaitannya dengan eksklusi social yang dapat mendorong masyarakat miskin
kedalam kemiskinan lebih komplek seperti sulitnya mengakses pendidikan dan
kesehatan yang layak. Mereka yang tereksklusi, berdasarkan gender, ras, status
sosial, etnisitas, agama atau kemampuan fisik sering dihadapkan dengan berbagai
bentuk perampasan/kehilangan hak dan kesempatan yang berakibat pada lebih
rendahnya status sosial dan tingkat pendapatan; akses yang lebih terbatas pada
kesempatan kerja dan pelayanan dasar, serta tidak adanya suara/pelibatan dalam
pengambilan keputusan. Tentunya hal tersebut juga sangat berpengaruh baik dampak
ataupun juga dialami sendiri oleh pelajar.
Ruang bersama adalah sebuah wadah sekaligus campaign terhadap isu
kesetaraan gender dan membangun semangat inklusifitas di masyarakat, dengan
94

adanya ruang bersama pelajar diharapkan mampu memahami dan


menginternalisasikan nilai kesetaraan dan inklusifitas dikalangan pelajar.
Tujuan
1. Penyadaran pelajar terhadap pentingnya isu gender dan kesetaraan yang sering
menjadi stigma di masyarakat.
2. Membangun inklusifitas dalam setiap narasi dan aktivitas gerakan IPM.
Pengorganisasian
Sebagai gerakan dalam bentuk wadah untuk memainstreamingkan kesetaraan
dan inklusifitas, Ruang Bersama dapat dibentuk baik dari tingkat Pimpinan Pusat
sampai pada tartan grassroot dan komunitas.
Pelaksanaan
1. Campaign Kesetaraan dan inkusifitas
Campaign yang dimaksud berupa seminar atau diskusi, Youth camp dengan
tema kesetaraan dan inklusi secara massif melalui beragam platform media online
dan juga secara kultural di kalangan pelajar. Melalui campaign ini diharapkan
muncul kader-kader pelajar yang akan menjadi pelopor dalam membangun
kesetaraan dan inklusiifitas dikalangan pelajar.
2. Pembentukan forum kreatif
Forum kreatif ini dicreate sebagai perwujudan dari ruang bersama sebagai
wadah untuk berdiskusi, berbagi dan memainstreamkan kesetaraan dan
inklusifitas melalui praktek-praktek kreatif dan pembiasaan dalam aktivitas
organisasi. Forum kreatif dapat berupa ruang virtual dengan beragam media social
dan tempat khusus yang didesign sebagai ruang bersama seperti rumah baca,
cafe, basecamp dan lain sebagainya.
95

REKOMENDASI
Rumah Komunitas
Strategi Gerakan Komunitas Ikatan Pelajar Muhammadiyah sudah beberapa kali
dilakukan oleh IPM, gerakan ini cukup masif dilakukan pada pergerakan akar rumput dan
sudah menghasilkan banyak pergerakan komunitas. Dalam perjalanannya komunitas
kreatif IPM membawa dampak besar bagi kader mulai dari Sumber Daya Kader, Karya dan
inovasi dilakukan dalam meramaikan perjuangan dakwah Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Sebagai bentuk gerakan sosial baru, pergerakan komunitas IPM mampu banyak
berkolaborasi dengan pihak dan stakeholder terkait, kegiatannya pun juga sangat diminati
dan digemari oleh generasi Milenial dan generasi Z, ciri khas dari keterikatan, ketertarikan
dan kesamaan minat menjadikan pergerakan komunitas sangat digemari disetiap ruang
lingkup dalam hal ini pelajar baik mereka yang berstatus kader ataupun nonkader,
pergerakan berbasis komunitas ini diharapkan tetap terus berlangsung dalam setiap

periodisasi IPM sebagai bentuk menjaga semangat dan kiprah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah.
Pergerakan komunitas Ikatan Pelajar Muhammadiyah sampai pada titik dimana para
penggerak komunitas perlu adanya ruang himpun antar komunitas, ruang inilah yang
menjadi dasar perlu adanya rumah komunitas yang berfungsi sebagai wadah apresiasi
96

anggota komunitas, kolaborasi lintas komunitas, laboratorium riset dan pengembangan


komunitas. Sehingga rumah komunitas dapat menjadi dongkrak pergerakan dan tempat
untuk memaksimalkan potensi dan bakat antara kader.
Rumah komunitas ini bisa berbentuk sebuah tempat berkumpul, base camp berkreasi
atau ruang terbuka daring dimana anggota bisa saling berinteraksi, meminta pendapat,
berkolaborasi dengan pimpinan IPM sebagai penanggung jawab atau penasehat
didalamnya

Internasionalisasi Gerakan
Internasionalisasi adalah sebuah upaya untuk meningkatkan proses keterlibatan
pergerakan IPM dalam skala yang lebih luas secara global, dengan adanya proses
pengenalan dan keterlibatan IPM dalam cangkupan global akan membuat spirit
pergerakan dakwah Pelajar Muhammadiyah lebih masif bahkan bukan hanya target
Pelajar Muhammadiyah ataupun Non Muhammadiyah yang menjadi basis masa dakwah
pergerakan tapi pelajar secara global IPM dapat berkontribusi membangun pergerakan
secara masif.
Situasi IPM yang terjadi hari ini dimana Pandemi Covid 19 terjadi secara lokal dan
global membuat semua lini dalam kehidupan kita menjadi terbatas khususnya dalam
pergerakan IPM, hal ini menjadi tantangan baru bagaimana IPM tetap terus bergerak,
namun spirit ini sekaligus membuat peluang baru bagi Ikatan Pelajar Muhammadiyah
dapat berkontribusi dalam proses internasionalisasi gerakan.
Kita tahu saat ini media dan informasi sangat cepat berkembang, tanpa perlu waktu
yang lama semua informasi dapat kita terima secara cepat, hal ini menjadi kesempatan
baru bagi Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam melebarkan sayapnya dalam lingkup
global, karena dengan adanya media dan informasi membuat pergerakan IPM bisa
dilakukan lebih masif khususnya dalam pelaksanaan internasionalisasi gerakan.
Selain itu dalam mempersiapkan sayap meng-internasionalkan gerakan, Ikatan Pelajar
Muhammadiyah juga perlu dalam mempersiapkan kadernya sebagai pelopor pelaksana,
mulai dari membiasakan melihat isu global, kemampuan berbahasa ataupun rebranding
IPM dalam kancah global.
97

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Periode 2018-2020

Bidang Umum
A. Pendahuluan
KEBIJAKAN JANGKA PANJANG
Program IPM Jangka Panjang adalah suatu tahapan pencapaian tujuan IPM itu
sendiri. Secara spesifik rumusan tujuan Program Jangka Panjang sebagai Visi IPM 2024
adalah: “Membumikan Gerakan Pelajar Berkemajuan dengan Menjadikan IPM sebagai
Rumah Minat dan Bakat Pelajar Indonesia disertai Nilai-nilai Ajaran Islam sebagai
Komponen Masyarakat Islam yang Sebenar-Benarnya ”,yang ditandai dengan:
1. Tebentuknya sistem gerakan IPM sebagai gerakan pelajar Indonesia yang unggul
di bandingkan gerakan-gerakan pelajar lain dalam melaksanakan misi dakwah dan
pencerdasan yang ditunjukkan dengan sistem gerakan yang maju, profesional,
modern yang dilandasi nilai keikhlasan dan komitmen penggerakknya, disertai
dengan pemahaman ideologi, paradigma, dan visi gerakan IPM yang didalam
individu-individu teraktualisasi nilai-nilai publik dan sosial dalam ruang organisasi.
2. Terbentuknya sistem manajemen organisasi dan kepemimpinan kolektif-kolegial
yang efektif, produktif, dinamis sehingga mampu menghadirkan keteladanan,
memproyeksikan masa depan (berkemajuan) untuk perubahan dengan
memobilisasi seluruh potensi pelajar Indonesia untuk kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang berkualitas dengan meningkatnya kehidupan
keagamaan, moralitas, keilmuan, dan etos kerja kemanusiaan.
3. Terbentukknya model dan pola jaringan pada level komunitas, keumatan,
kebangsaan dan cita-cita menuju peradaban global dengan mendorong
berkembangnya fungsi-fungsi kekuatan sosial dan pemerintahan yang menjamin
terwujudnya kehidupan bangsa dan negara yang maju, adil, makmur, bermartabat,
dan berdaulat di bawah naungan ridha Allah SWT (baldatun tayyibatun wa rabbun
ghafur).
98

4. Terbentukknya sumberdaya sebagai wahana melahirkan generasi Islami yang


berkemajuan (sumberdaya manusia) ditandai dengan sistem kaderisasi yang
berkelanjutan dan anggota organisasi sebagai subyek gerakan serta transformasi
kader di berbagai lini kehidupan, juga tersedianya modal bagi berjalannya roda
organisasi yang berorintasi sosial (sumberdaya finansial), serta membangun
tatanan infrastruktur seperti sistem informasi,komunikasi dan karya yang memadai
untuk keberlangsungan IPM.
5. Terbentuknya kesadaran bahwa IPM dalam melakukan aksi dan pelayanan ialah
sebagai wahana dakwah di dunia pelajar, baik lewat karya kreatif, program dan
kegiatan unggul yang sesuai dengan kebutuhan pelajar Indonesia. Sehingga nilai-
nilai ajaran Islam dan tumbuhnya kesadaran sebagai warga dunia yang lebih luas
akan keutamaan kehidupan Islami, yang menjamin terciptanya tatanan kehidupan
(pergaulan) yang utama di segala bidang kehidupan sebagai wujud kehadiran
Islam yang bersifat rahmatan lil’’alamin.

No. Ranah Indikator


1. Kepemimpinan 1. Visi tentang IPM yang ideal
2. Mampu membangun kesadaran kolektif
3. Memproduksi wacana-wacana gerakan
4. Mampu menggerakkan aktor dan struktur
5. Mampu mengartikulasikan kepentingan basis
gerakan
6. Mampu membangun jaringan eksternal
2. Kaderisasi 1. Pelaksanaan kegiatan atau acara kaderisasi
pendukung lainnya baik secara struktural
maupun kultural yang sesuai orintasi SPI
2. Ada kegiatan follow up kaderisasi baik secara
struktural atau kultural
3. Pendampingan yang berkelanjutan
4. Munculnya komunitas-komunitas hasil
perkaderan sebagai basis gerakan
99

3. Program Kerja 1. Adanya program-program di setiap bidang


sebagai penerjemahan gerakan
2. Adanya follow up dari program
3. Adanya komunitas-komunitas pascapelaksaan
program
4. Ada kegiatan rutin di masing-masing bidang
4. Produk 1. Setiap bidang melahirkan produk dalam
bentuk artefak-artefak, seperti: buku, majalah,
buletin, website, kaos, striker, dll.
2. Distribusi artefak baik di internal IPM maupun
ke eksternal.

KEBIJAKAN MUKTAMAR XXI


Muktamar XXI (2018-2020), diarahkan kepada pembangunan komunitas kreatif sebagai
strategi kultural Gerakan Pelajar Berkemajuan untuk melakukan transformasi individu,
transformasi sosial, dan transformasi kebudayaan di tengah masyarakat global

INDEKS PRORESIVITAS GERAKAN


Indeks Progresivitas Gerakan (IGP) IPM merupakan satu metode yang digunakan oleh
IPM untuk mengukur keberhasilan sebuah organisasi dalam satu periode tertentu. Di sini,
IPM telah merumuskan empat ranah yang menjadi tolok ukur keberhasilan gerakan IPM
dalam setiap satu periodenya di berbagai jenjang struktur, baik dari Ranting hingga Pusat.
Keempat ranah itu adalah ranah kepemimpinan, ranah kaderisasi, ranah program kerja,
dan ranah produk. Masing-masing ranah memiliki indikator yang menjadi tolok ukur
keberhasilan dari masing-masing ranah tersebut.
100

B. Visi Misi Bidang dan Arah Program


1. Visi dan Misi PP IPM satu periode ini berupa :
i. Visi IPM
Menjadikan IPM sebagai Rumah Kreatif pelajar.
ii. Misi IPM
 Penguatan Idiologi Kader: guna mengokohkan idiologi kader
 Penguatan Jejaring: guna pemetaan potensi pelajar guna penguatan
pembangunan berkelanjutan
 Reformasi Birokrasi: membuat sistem yang terintegrasi
 Literasi Kreatif: guna meningkatkan daya saing global
iii. Indikator Visi dan Misi IPM
 Produksi wacana keilmuan dan gerakan terutama isu-isu kontemporer
tanpa meninggalkan nilai-nialai IPM
 Terbukanya peta potensi pelajar dalam pengembangan minat dan
bakat pelajar
 Terbuatnya sistem birokrasi (administrasi:keuangan, kesekertariatan,
pedoman-pedoman, dll)
 Tersusunya strategi komunitas kreatif pelajar sebagai wadah kreatif
pelajar, yang pada kali ini dengan jargon (#jihadliterasi)

C. Rancangan dan Realisasi Program Kerja


1. Bidang Kepemimpinan dan Managemen Organisasi
 Pelantikan, Baitul Arqam dan Rakerpim PP IPM periode 2018 – 2020
Pelantikan PP IPM periode 2018 – 2020. Pelantikan ini dilaksanakan pada Kamis,
3 Januari 2019 bertempat Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta. Pelantikan dihadiri oleh
Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si (Ketua Umum PP Muhammadiyah) dan Prof. Dr. Muhajir
Effendy, M.A.P (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI), setelah pelantikan dilanjutkan
dengan Darul Arqam Pimpinan 4 – 6 Januari 2019 bertempat LPMP DKI Jakarta dan
pelaksanaan rapat kerja pimpinan 1 – 3 Februari 2019 bertempat di Cipanas, Kab. Cianjur,
Jawa Barat. Sebagai pimpinan yang baru tentu PP IPM melakukan konsolidasi gerakan
baik internal maupun eksternal. Selain itu pasca pelantikan PP IPM, konsolidasi dilanjutkan
101

bagaimana struktur di bawah PP IPM, segera melakukan permusyawaratan dan pelantikan


dan melakukan program dan gerakan baru. Adapun susunan PP IPM periode 2018 – 2020
sebagai berikut :

Ketua Umum : Hafizh Syafa’aturrahman


Ketua (Organisasi) : Ahmad Basyiruddin
Ketua (Perkaderan) : Monica Subastia
Ketua (Kajian dan Dakwah Islam) : Hilal Fathurrahman
Ketua (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) : Nurcahyo Yudi Hermawan
Ketua (Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga) : Moh. Denis Fiqh
Ketua (Advokasi) : Muhammad Abid Mujaddid
Ketua (Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan) : Santoso Setio
Ketua (Ipmawati) : Ismi Istiqamah
Ketua (Hubungan dan Kerja Sama Internasional) : Ruslan Abd. Gani

Sekretaris Jenderal : Muhammad Furqan Ramli


Sekretaris (Organisasi) : Multazam Ahmad Tawalla
Sekretaris (Perkaderan) : Ade Rachmat Ridwan
Sekretaris (Kajian dan Dakwah Islam) : Rifqi Alifa Bestari
Sekretaris (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) : Syifa Farida Al Haq
Sekretaris (Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga) : Irpan Kastella
Sekretaris (Advokasi) : Ramadhani Gafar Utama
Sekretaris (Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan): Ari Budi Pratama
Sekretaris (Ipmawati) : Ainasofi Nastiti
Sekretaris (Hubungan dan Kerja Sama Internasional) : Deden Kurnia

Bendahara Umum : Ardimas Arifin


Bendahara 1 : Fatihah Nur
Bendahara 2 : Linta Ulinnuha Bahraine
102

Anggota (Organisasi) : Wahyu Mulyono


Muh. Zulmi Wijianto
Anggota (Perkaderan) : Puput Pertiwi
Robby Muhammad Mustapa
Anggota (Kajian dan Dakwah Islam) : Zulfadhly Sanusi
Ahmad Yasir
Anggota (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) : Al Bawi
Samani
Anggota (Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga) : Erfan Zain
Deny Fero Saputra
Anggota (Advokasi) : Rizal Nur Syafii
Fitri Febrianti
Anggota (Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan): Nabiha Azzakiyah
Arief Dwi Saputra
Anggota (Ipmawati) : Shira Sahira
Anggota (Hubungan dan Kerja Sama Internasional) : Reza Zikri Fauzian
Fajar Mustafa
 Rapat Kerja Nasional
Dilaksanakan di Palembang tepatnya di Wisma Atlet Jakabaring Palembang, Sumatera
Selatan. Rapat kerja dihadiri oleh PW IPM se-Indonesia selama 29 – 31 Maret 2-19.
Dalam rapat kali ini, PP IPM melakukan konsolidasi gerakan dan isu-isu strategis
berkenaan dengan pelajar. Pada rakernas kali ini juga kita melaksanakan Pawai
Kolaborasi Pelajar dan dilanjutkan lounching Saudagar Pelajar Muhammadiyah oleh
Bapak Sutrisno Bachir (Ketua KEIN RI).

 Rapat Pleno Pimpinan


Dilaksanakan sekali dalam tiga bulan, sampai sekarang ini PP IPM telah melaksanakan
rapat pleno kesembilan yang dilaksanakan pada 19 Maret 2021 Via Zoom Meeting. Dalam
pleno ke enam pada tanggal 25 Juli 2020 via zoom meeting terjadi reshuffle kepemimpinan
terakhir sebagai berikut :
103

Ketua Umum : Hafizh Syafa’aturrahman


Ketua (Organisasi) : Ahmad Basyiruddin
Ketua (Perkaderan) : Monica Subastia
Ketua (Kajian dan Dakwah Islam) : Hilal Fathurrahman
Ketua (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) : Nurcahyo Yudi Hermawan
Ketua (Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga) : Moh. Denis Fiqh
Ketua (Advokasi) : Muhammad Abid Mujaddid
Ketua (Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan): Santoso Setio
Ketua (Ipmawati) : Ismi Istiqamah
Ketua (Hubungan dan Kerja Sama Internasional) : Ruslan Abd. Gani

Sekretaris Jenderal : Muhammad Furqan Ramli


Sekretaris (Organisasi) : Multazam Ahmad Tawalla
Sekretaris (Perkaderan) : Ade Rachmat Ridwan
Sekretaris (Kajian dan Dakwah Islam) : Rifqi Alifa Bestari
Sekretaris (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) : Syifa Farida Al Haq
Sekretaris (Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga) : Irpan Kastella
Sekretaris (Advokasi) : Ramadhani Gafar Utama
Sekretaris (Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan): Ari Budi Pratama
Sekretaris (Ipmawati) : Ainasofi Nastiti
Sekretaris (Hubungan dan Kerja Sama Internasional): Deden Kurnia

Bendahara Umum : Ardimas Arifin


Bendahara 1 : Fatihah Nur
Bendahara 2 : Linta Ulinnuha Bahraine

Anggota (Organisasi) : Wahyu Mulyono


Muh. Zulmi Wijianto
Anggota (Perkaderan) : Puput Pertiwi
Robby Muhammad Mustapa
Anggota (Kajian dan Dakwah Islam) : Zulfadhly Sanusi
104

Ahmad Yasir
Anggota (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) : Al Bawi
Samani
Anggota (Apresiasi Seni, Budaya, dan Olahraga) : Erfan Zain
Laili Isna Fatkhurrohmah
Anggota (Advokasi) : Rizal Nur Syafii
Anggota (Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan): Nabiha Azzakiyah
Arief Dwi Saputra
Anggota (Ipmawati) : Shira Sahira
Harma Uswatul Aimah
Anggota (Hubungan dan Kerja Sama Internasional): Reza Zikri Fauzian
Fajar Mustafa

 Rapat Rutin
Merupakan wujud dari monitoring mingguan yang dilaksanakan di masing-masing
kantor (Jakarta-Jogja). Untuk Kantor Jakarta dilaksanakan setiap hari Jum’at, dan Kantor
Jogja dilaksanakan setiap hari Sabtu. Namun memasuki masa pandemic awal tahun 2020
jadwal rapat rutin kantor Jakarta dan jogja disatukan setiap hari Jumat melalui zoom
meeting.

 Audiensi
Sampai periode ini PP IPM telah melaksanakan audiensi dan silaturrahmi ke beberapa
instansi, yakni internal Muhammadiyah (MPK PP Muhammadiyah, Majelis DIKDASMEN
PPM, PP Aisyiyah, dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah), dan eksternal Muhammadiyah
(MPR RI, DPR RI, BPIP RI, KEMENPORA, KEMENDIKBUD, KEMENAG, dll). Selain itu,
juga ke beberapa tokoh
105

2. Bidang Administrasi dan Kesekretariatan


Indikator
No. Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Ket.
Pencapaian
Program 1 : Optimalisasi sosialisasi sistem adminiastrasi organisasi IPM
1 Sosialisasi Terciptanya Sistem Dikerjakan bersama Disahkan dalam Telah
Pedoman Umum Kerja Internal yang bidang Organisasi oleh quorum ditetapkan
Kerja dan tertib kemudian Rakerpim pada saat
Mekanisme Kerja Disosialisasikan Rakerpim
ketika Rakerpim
2 Optimalisasi Terciptanya Sistem Dikerjakan bersama Disampaikan pada Selama
Sosialisasi Organisasi yang bidang Organisasi Turba dan periode
Pedoman tertib sampai ke Regional Meeting
Administrasi dan struktur bawah.
Organisasi IPM
Program 2 : Optimalisasi pelaksanaan administrasi organisasi IPM
3 Penerbitan dan Tersosialisasinya Dipublikasikan di 1. terbitnya tanfidz Telah terbagi
Sosialisasi Arah Gerakan hasil website 2. 100% wilayah
Tanfidz Muktamar keputusan www.ipm.or.id dan memiliki
XXI IPM dan MUKTAMAR XXI dibagikan ke wilayah
Tanwir Pontianak dan Tanwir via pos dan email
Pontianak
Program 3 : Optimalisasi pelayanan dan pemenuhan administrasi organisasi IPM
5 Pelayanan dan Bidang Organisasi Database Selesai
Pemenuhan KTA telah meluncurkan Keanggotaan sebelum
platform My. IPM Online MUKTAMAR
sebagai pusat da XXII
(KTA dll), dan masih
dalam tahap
penginputan data
KTA sebelumnya.
106

6 Pelayanan Dikerjakan bersama Arsip, Tanda Selama


administrasi dan Kepala Kantor dan Pengiriman Pos, periode
kesekretariatan SE PP IPM Email
7 Pemenuhan Kerjasama dengan Bukti Pembelian Tentatif
atribut organisasi bandahara

9 Optimalisasi Terciptanya sistem Dikerjakan bersama Ditetapkannya My. Tentatif


Sistem Pusat Administrasi yang Bidang Organisasi IPM sebagai Pusat
Informasi IPM Terintegrasi dan Lembaga Media Data Organisasi
pada pleno 3 dan
dimasukkan
sebagai divisi data
dalam Lembaga
Media PP IPM.

KESEKRETARIATAN
Bidang kesekertariatan PP IPM berfokus pada sistem pergerakan dan kepemimpinan
dengan manajemen kepemimpinan, dan sistem informasi manajemen sebagai wadah atau
fasilitator dalam melaksanakan aksinyata ikatan, maka untuk mencapai itu semua di
butuhkan beberapa langkah:
1. Konsolidasi dan penertiban sistem administrasi organisasi; kosolidasi dan
penertiban sistem organisasi merupakan sebuah upaya dalam pengorganisasian
sistem yang ada sehingga terbangun sebuah iklim organisasi yang kondusif
(Sosialisasi seluruh pedoman organisasi, penerbitan pedoman-pedoman,
membuat sistem/tata aturan organisasi mulai dari alur komunikasi
2. Pengorganisasian dan pengembangan konsep pelaksanaan administrasi;
merupakan upaya penyempurnaan sistem yang sudah ada, sebagai perangkat
yang efektif dan efisien dalam membangun infrastruktur organisasi untuk
aksinyata pelajar berkemajuan (Penertiban dan sosialisasi tanfidz muktamar dan
Tanwir. Optimalisasi pelayanan dan pemenuhan administrasi Organisasi;
Pelayanan kebutuhan administrasi keanggotaan
107

3. Membentuk Sistem Informasi IPM (SII); sebuah upaya dalam mengkolaborasikan


seluruh unit yang ada di organisasi, untuk mempermudah organisasi dalam
memperoleh data, pengambilan keputusan dan administrasi yang terpola.
4. Penetapan Tim Kesekretariatan
a. Pimpinan Pusat IPM memliki 2 orang Sekretaris Eksekutif masing-masing
berada di Kantor Jakarta dan Yogyakarta.
b. Pimpinan Pusat IPM telah menetapkan 2 Kepala Kantor yaitu : Ipmawan
Arief Dwi Saputra (Kantor Yogyakarta dan Ari Budi Pratama (Kantor
Jakarta)
5. Persuratan
Surat Keluar Surat Masuk
Tahu Surat Surat Surat Surat Surat Kantor Kantor
n Umu Keputusa Manda Keteranga Instruks Yogyakart Jakart
m n t n i a a
2019 541 63 22 38 6 48 27
2020 392 29 6 12 4 99 84
2021 108 16 2 4 1 19 17

D. Evaluasi dan Harapan


IPM adalah kelompok masyarakat sipil-intelektual yang bertanggungawab sebagai
organisasi perkumpulan intelektual muslim, sehingga semestinya harus turut andil menjadi
bagian dari solusi atas fenomena-fenomena yang ada saat ini melalui agenda - agenda
baru yang dapat meneguhkan dirinya sebagai gerakan intelektual. Oleh karena itu, sudah
semestinya seluruh bagian IPM turut andil dan saling bekerjasama untuk mewujudkan IPM
sebagai gerakan intelektual..
E. Penutup
Demikian laporan ini kami buat, semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan bagi
langkah ke depan. Saran dan kritik membangun sangat kami tunggu agar menjadi
masukan yang akan memperbaiki proses selanjutnya. Semoga proses ini tercatat menjadi
amal kebaikian bagi kita dan semoga Alloh meridhai semua langkah perjuangan kita
semua. Aamiin.
108

Bidang Administrasi Keuangan


Bidang Keuangan berupaya menopang berjalannya program dari aspek sumber daya
materi. Upaya tersebut meliputi perencanaan dan pengalokasian dana supaya tepat
sasaran. Adapun prinsip dalam pelaksanaan manajemen keuangan meliputi transparansi
dan akuntabilitas. Transparansi merupakan keterbukaan dalam mengelola kauangan yang
meliputi sumber dana, jumlah, rincian, serta pertanggung jawabannya. Akuntabilitas
merupakan pelaksanaan manajemen keuangan sesuai dengan rencana anggaran yang
telah ditetapkan. Prinsip tersebut selalu diupayakan oleh bidang keuangan, meskipun
dalam setengah periode terakhir perlu melakukan penyesuaian pengelolaan keuangan
akibat pandemi covid-19. Program yang telah terlaksana yakni:

1. Melakukan perencanaan keuangan pada setiap program dan kegiatan PP IPM


2. Melakukan koordinasi finansial dengan program Tobacco Control IPM
3. Membuat laporan keuangan berkala dan laporan keuangan akhir periode
4. Melakukan pengawasan dan pendampingan pada bendahara kegiatan PP IPM
5. Melakukan sosialisasi pedoman keuangan ikatan pelajar Muhammadiyah
6. Melakukan kolaborasi program kemitraan antara lain dengan BPIP, Lazismu,
MCCC, dsb.

Adapun kegiatan yang belum terlaksana yakni:

1. Follow up kebijakan Uang Infaq Siswa dari Dana Ta’awun di lingkup Dikdasmen
2. Revisi pedoman keuangan IPM
109

Bidang Organisasi
A. Pendahuluan
Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti
(R.Ng. Ronggowarsito)
Segala bentuk keangkaramurkaan, kedustaan, pengkhianatan, dan keburukan
hanya dapat dilawan dengan kelembutan hati yang tulus
Tak terasa satu periode telah terlampaui. Waktu yang bagi kami terlalu sempit untuk
menciptakan banyak prestasi. Satu periode kepemimpinan dilalui lewat jalan panjang
untuk melakukan perubahan. Kebijakan dan arah gerak yang telah terumus menjadi arah
gerakan bidang selama satu periode. Tak terasa waktu berjalan cepat sehingga
memaksimalkan waktu dan kebersamaan kita dalam mencapai target kepemimpinan pada
periode kali ini. Bahkan sempat kita terhenti lama di karenakan Pandemi yang tak dapat di
prediksi.
Berikut kami sampaikan struktur Bidang Organisasi PP IPM 2018-2021 dari awal periode
hingga sekarang.
Ketua Bidang : Ahmad Basyiruddin
Sekretaris : Multazam A Tawalla
Anggota : Wahyu Mulyono
Muhamamd Zulmi Wijiyanto

B. Visi Misi Bidang dan Arah Program


 Visi
Terwujudnya IPM sebagai organisasi terdepan dalam merespon dinamika
zaman dan perkembangan global sebagai wujud Gerakan Pelajar
Berkemajuan
 Misi
1. Meningkatkan konsolidasi gerakan di berbagai tingkatan yang berorientasi
pada penguatan jejaring internal dan akar rumput melalui pembinaan dan
pendampingan
2. Melengkapi dan menguatkan basis data organisasi sebagai dasar
pelaksanaan program yang terukur dan tepat sasaran
110

C. Rancangan dan Realisasi Program Kerja

Analisis Rencana
Program Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Keterangan Program
Potensi Waktu

Rakernas IPM Koordinasi dan Diskusi, Pleno  Tersosialisasi Maret 2019 Terlaksana. Rakernas IPM
2019 Konsolidasi Diperluas, Program Kerja PP 2019
Ikatan Pelajar Seminar IPM
Muhamamdiya Nasional, dan Pembukaan di Auditorium
 Terkonsolidasi
h se Indonesia Workshop Muhamamdiyah Sumsel
Pimpinan Wilayah
dalam rangka dan Lokasi Sidang di
IPM se Indonesia
sinergisitas Wisma Atlit Jakabaring,
akan arah gerakan
kepempimpina Palembang Sumatera
IPM
n IPM 2018- Selatan,

2020

Waktu Pelaksanan 29 –
31 Maret 2019

Tanwir IPM Revitalisasi Diskusi, Pleno  Terselenggaranya November Terlaksana. Tanwir IPM
111

2019 Gerakan Diperluas, pelaporan 2019 2019


Kepemimpinan Seminar pertanggung
Lokasi Pembukaan,
dan Ikatan Nasional, jawaban PP IPM
Pendopo Gubernur
pada paruh Sidang Komisi paruh periode
Kalimantan Barat dan
waktu kepemimpinan
Lokasi Sidang, LPMP
 Revitalisasi
Kemendikbud di
Gerakan Pasca
Pontianak.
Rakernas PP IPM
2019
 Pembahasan dan Waktu 14 – 17 Novemer
persipan Gerakan 2019
IPM Muktamar XXII
Muktamar IPM Proses Re- Diskusi, Pleno  Terselenggaranya November Terlaksana. Muktamar IPM
XXII Organisasi Diperluas, Pelaporan 2020 XXII
dalam IPM Seminar Pertanggung
yang juga Nasional, jawaban PP IPM Lokasi Universitas

sebagai Sidang Komisi, 2019-2021 Muhamamdiyah

sarana laporan Tanwir Pra Purwokerto (UMP) Jawa


 Pembahasan Arah
112

pertanggung Muktamar Gerakan IPM 2021- Tengah dan dilaksanakan


jawaban PP 2022 secara Daring.
IPM 2018-  Pergantian
Dikarenakan Pandemi,
2021 dan kepengurusan PP
Jadwal terlaksana pada
Perencanaan IPM masa Jabatan
25-21 Maret 2021
gerakan Kepemimpinan
2021-2022
Pemberdayaan Meningkatkan Turba IPM, D. Verifikasi dan Tentatif Terlaksana. Pemberdayaan
dan konsolidasi Regional Validasi Pendataan dan
Pendampingan gerakan di Meeting Organisasi dalam Regional Meeting Pendampingan
Wilayah berbagai bentuk Database terlaksana di Jawa, Wilayah
tingkatan yang E. Terbentuknya 34 Sumatera, Kalimantan,
berorientasi Pimpinan Wilayah dan Sulawesi.
pada se Indonesia
Dan terbentuk 34
penguatan F. Regional Meeting
Pimpinan Wilayah se
jejaring internal
Indonesia terhitung hingga
dan akar
maret 2021
rumput melalui
113

pembinaan
dan
pendampingan

Rakornas Perlu adanya Diskusi dan  Revitalisasi April 2019 Terlaksana. Rakornas
Bidang konsolidasi Workshop Pedoman Bidang
Organisasi internal bidang Organisasi, Organisasi
organisasi Lembaga dan Dikarenakan Pandemi,

guna Komunitas kegiatan dilaksanakan

terwujudnya secara daring pada bulan


 Workshop Bidang
IPM sebagai juli 2020. Kegiatan ini
Organisasi IPM
organisasi didampingi oleh Kajian Isu
Nasional
terdepan Strategis Ikatan (KISI)
 Revitalisasi KTA
dalam dalam pembuatan dan

merespon penyusunan Pedoman

dinamika Organisasi

Nasional

Integrasi Melengkapi Big Data Adanya System Tentatif Terlaksana. Integrasi


114

Interkoneksi dan Ikatan Pelajar Organisasi baik berupa Interkoneksi


Data IPM menguatkan Muhammadiya Dekstop / Mobile yang Data IPM
Telah kami sediakan
basis data h berisi data IPM dari
platform MY.IPM dengan
organisasi Pimpinan Pusat hingga
Jumlah Statistik 29.952
sebagai dasar Ranting baik berupa
Jumlah Anggota Terdaftar
pelaksanaan Organisasi, Perkaderan,
dengan 2.658 Jumlah
program yang dll
Pimpinan. Detail Statistik
terukur dan
akun terdaftar berupa
tepat sasaran
100% PW, 95.8% PD,
45.4% PC dan 25.7% PR.
(update 20/03/21) .
Pembuatan System ini di
bantu oleh Tim Data MY
IPM.
115

D. Aspek Ketercapaian Satu Periode


Aspek Penjelasan

Sistem Gerakan  Menata penglelolaan dan fungsi managerial


organisasi dalam rangka menginisasi dan
mempelopori sistem organisasi yang baik bagi
Pimpinan Wilayah hingga Ranting secara nasional
 Mengontrol ketepatan fungsi dan sistem organisasi
yang suda ada saat ini serta melakukan
pembenahan dan pengembangan
Organisasi dan  Menjadikan PP IPM sebagai rujukan organisasi
Kepemimpinan dengan sistem dan gerakan yang baik secara
nasional bagi internal maupun eksternal
 Sebagai sentral pembelajaran kepemimpinan dan
keorgarnisasian ideal secara nasional
Jaringan  Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiah
beserta Majelis Lembaga
 Organisasi Otonom Persyarikatan tingkat Pusat
 Poros Pelajar Nasional ( IPNU,IPPNU, PII,
Wasathiyah, dll )
 Pemerintahan Pusat, Kementerian, dan BUMN
 Organisasi Masyarakat, Partai Politik, LSM tingkat
Nasional
Sumber Daya Memaksimalkan pemberdayaan SDM baik di dalam
Pimpinan Pusat, maupun Pimpiman Wilayah secara
nasional

Aksi  Menyusun database pimpinan, organisasi,


perkaderan dll secara nasonal berupa Big Data
 Melakukakan pendampingan ke 34 Pimpinan
Wilayah
 Verifikasi, Validasi, Pendataan Potensi Organisasi
116

dan Pimpinan dalam bentuk database organisasi


 Melakaukan supervisi dan kontrol terhadap
pelaksanaan agenda agenda organisasi didalam
IPM berupa Regional Meeting
 Pelaksanaan Rakernas, Tanwir, Pleno Diperluas
dan Muktamar

E. Evaluasi dan Harapan


Semua program Bidang Organisasi periode ini telah berjalan sesuai rencana Awal.
Namun dikarenanakan adanya pandemi sejak tahun 2020 awal, segala hal yang kita
rencanakan pada tahun itu terhalang. Walaupun begitu kami merubah beberapa
agenda yang semula dilaksanakan tatap muka, kita konversikan ke dalam bentuk
daring, termasuk Muktamar kali ini. Semoga ini bisa menjadi terobosan terbaru bagi
Ikatan Pelajar Muhamamdiyah ke depan.
Satu harapan dari kami, untuk melanjutkan pengelolaan System Big Data MY IPM
semoga tidak terhenti diperiode ini saja. MY IPM sampai saat ini masih di kelola secara
swadaya oleh kader kader IPM, namun sudah bisa membuahkan hasil yang maksimal.
Jumlah Statistik saat ini 29.952 Jumlah Anggota Terdaftar dengan 2.658 Jumlah
Pimpinan. Detail Statistik akun terdaftar berupa 100% PW, 95.8% PD, 45.4% PC dan
25.7% PR (update 20/03/21). Ini jadi sebuah Data yang sangat berharga bagi Ikatan
Pelajar Muhammadiyah, jadi perlu kirannya untuk dikembangkan lebih dan
dioptimalkan fungsinya.

F. Penutup
Segala puji hanyalah milik Allah, Dzat Maha Baik lagi Maha Dermawan. Mohon
maaf apabila kami selama satu periode belum dapat memberikan kemajuan yang
berarti bagi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Hanya permohonan maaf yang dapat kami
berikan. Tanpa jabatan, tanpa baju organisasi semoga kita masih dapat duduk
bersama, diskusi, bertukar aspirasi demi kemajuan ikatan yang kita cintai. Terima kasih
kebersamaan dan waktu yang telah tercurah. Semoga Allah membalas apa yang kita
laksanakan dengan limpahan pahala. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.
117

Pandemi datang, kapal besar sempat berhenti.


Muktamar akhirnya datang, ayo kita ber IPM kembali.

Nuun, walqolami wamaa yasthuruun. Salam dan Jaya Selalu Bidorisme.

Terima kasih PW IPM, PD IPM, PC IPM dan PR IPM Se-Indonesia. Salam dari kami,
Ahmad Basyiruddin, Multazam A Tawalla, Wahyu Mulyono, M Zulmi Wijiyanto
118

Bidang Perkaderan
A. Pendahuluan
Perkaderan merupakan ruh yang paling utama dalam sebuah organisasi. Layaknya
bagian dari tubuh, perkaderan merupakan Rahim yang tidak pernah berhenti melahirkan
generasi-generasi penerus sebuah organisasi. Perkaderan yang dilaksanakan dengan baik
dalam sebuah organisasi akan menciptakan regenarasi kepemimpinan yang nantinya
mampu menjawab tantangan zaman, karna diakui ataupun tidak semakin baik kualitas
pengelolaan perkaderan suatu organisasi maka akan berdampak baik pula pada lahirnya
kader-kader yang baik.
Perkaderan yang memilki estafet pergerakan di beberapa jenjang merupakan
transformasi pada organisasi maupun individual. Organisasi yang mempunyai system
manajemen perkaderan yang baik akan menjadi role model serta mempunyai kualitas
maupun kuantitas yang berkompeten oleh karena itu faktor pendukung untuk menunjang
kebutuhan maupun tujuan perkaderan organisasi itu sendiri berpengaruh terhadap nilai-
nilai perjuangan IPM.
Islam telah mengajarkan melalui Rasulnya bahwa sepatutnya kita harus takut apabila
meninggalkan generasi yang lemah. Di tengah perubahan zaman, tentu ada spirit dan nilai
yang terus dijaga dan dikembangkan dalam tubuh Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang
mendorong adanya inovasi dalam menciptakan gagasan, ide, serta konsep dan
keseragaman dalam melaksanakan praksis perkaderan yang dirasa sesuai dengan
perkembangan zaman untuk mengcounter pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan
ideologi organisasi. Atas dasar tersebut, maka kami Bidang Perkaderan Pimpinan Pusat
Ikatan Pelajar Muhammadiyah mencoba merancang arah gerak Bidang Perkaderan sesuai
dengan amanat Muktamar XXI berupa program kerja sehingga kedepan kader-kader
Ikatan Pelajar Muhammadiyah memiliki kecakapan dalam menghadapi tantangan
organisasi dimasa yang akan datang

B. Visi Misi Bidang


Visi
Berkembangnya kapasitas anggota dan kader IPM sebagai pelaku gerakan yang
memiliki keunggulan kapasitas, komitmen ideologis, dan mampu memajukan serta
119

menyebarluaskan peran IPM sebagai gerakan pelajar dalam dinamika


kemanusiaan, umat, bangsa, dan Muhammadiyah.
Misi
a. Masifikasi proses perkaderan formal maupun non-formal berdasarkan sistem
yang telah disusun serta konteks yang ada di seluruh level pimpinan
a. Optimalisasi diskusi pengembangan konsep dan model perkaderan yang sesuai
dalam pelaksanaan perkaderan.
b. Internalisasi nilai-nilai kekaderan dalam setiap aspek gerakan IPM.
c. Optimalisasi pendataan dan penataan informasi terkait dengan kader dan
kekaderan.
120

C. Agenda Program Bidang


No Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan
1 Taruna Melati  Kader IPM yang telah  Diskusi  Terlaksananya workshop November Terlaksana, pelatihan
Utama melalui proses  Workshop Fasilitator TM U 2020 kader paripurna
perkaderan formal TM 3  Seminar  Tersusunnya Grand Desain taruna melati utama
 Besarnya minat kader  Talkshow TM U dilaksanakan secara
untuk melakukan  Studi  Terlaksananya Secreening online (daring).
tranformasi perkaderan Lapangan peserta TM U Jumlah peserta 30
ke jenjang yang lebih  Terlaksananya proses TM U orang dan yang
tinggi.  Terlaksananya Follow Up TM mencapai standar

U kelulusan 28 orang

 Adanya karya berupa


massifikasi proses
pengkaderan dan produk
produk ilmiah lainnya
 Terjadinya proses
transformasi kader
121

2 PFP Nasional  Besarnya Kesadaran  Workshop Dalam dua opsi Oktober 2019  Konsep dirubah
kader dalam  Diskusi  Dalam bentuk  Berdasarkan hasil
melaksanakan proses pendampingan PFP 2 yang regional meeting
perkaderan. dilaksanakan oleh regional bidang Perkaderan.
 Kader IPM yang siap pulau Pelaksanaan PFP
menjadi seorang  Dalam bentuk pelatihan bagi Nasional dirubah
fasilitator ekstrainee TMU sesuai kebutuhan
regional
 Bentuk
pendampingan
telah dilaksnakan
dengan rician:
Sumatera: PFP 2
(terlaksana diskusi)
Jawa: Diskusi
Kalimanatan: PFP 2
KTI: Sister
perkaderan
122

3 Workshop  Besarnya pengaruh Workshop dan Terlaksananya kegiatan ini Insidental  Terlaksana
dan Diskusi SPI pada pelaksanaan Diskusi ditandai dengan adanya sesuai  Kegiatan berupa:
Perkaderan perkaderan rumusan dan masukan yang kebutuhan 1. Regional
formal  Besarnya kesadaran sistematis bagi setiap pimpinan meeting
maupun non- pimpinan akan dalam pelaksanaan proses Perkaderan
formal pentingnya proses perkaderan 2. Dialogue
perkaderan 3. Rountable
Discussion
Perkaderan
4. Webinar
Perkaderan
5. Anjangsana
tokoh
perkaderan
4 Penyusunan  Banyaknya data kader  Workshop dan  Terlaksananya assestment Awal-  Terlaksana
data base yang perlu diolah dan study lapangan kader dan perkaderan se- Pertengan dan  Belum maksimal,
kader dan dikelola dengan baik Indonesia akhir periode data belum
kekaderan untuk kepentingan  Terinputnya data kader dan dimasukkan ke MY
123

proses pemberdayaan kekaderan se-Indonesia IPM


kedepanan  Terlaksananya kegiatan ini
 Proses perkaderan di ditandai dengan adanya
setiap hierarki database yang bisa
kepemimpinan IPM digunakan oleh setiap
yang semakin baik pimpinan
124

D. Aspek Ketercapaian Satu Periode


Aspek Penjelasan
Sistem gerakan 1. Membangun pemahaman bersama terkait fungsi, urgensi,
konsepsi dan massifikasi proses perkaderan
2. Menumbuhkan kesadaran untuk memasifkan penggunaan
Sistem Perkaderan IPM dan Panduan Terpadu
Pelaksanaan Perkaderan Nasional sebagai pedoman
pengelolaan perkaderan secara sistematis dan profesional
3. Menyusun strategi dan konsep perkaderan di masing-
masing regional wilayah Indonesia sesuai kebutuhan dan
peluang
4. Mensosialisasikan konsep dan model program perkaderan
PP IPM
5. Memperkuat kapasitas kader dan ideologi dengan
mengoptimalkan Sistem Perkaderan IPM
Organisasi dan 1. Menjadikan PP IPM sebagai rujukan dalam pedoman
kepemimpinan perkaderan
2. Berkolaborasi dengan pimpinan untuk senantiasa
mengembangkan kapasitas diri kader
3. Mendukung segala proses kaderisasi baik dalam wujud
formal, informal, dan non-formal.
Jaringan 1. Majelis pendidikan Kader PP Muhammadiyah
2. Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah
3. Bidang Organisasi PP IPM
4. Tim Media PP IPM
5. Bidang Perkaderan PW IPM Se-Indonesia
6. PW IPM se-Indonesia
7. Alumni PP IPM
Sumber daya 1. Memaksimalkan pemberdayaan kader dan alumni IPM
2. Berkolaborasi dengan stakeholder PP IPM dan PW IPM
Aksi 1. Melakukan analisis keterlaksanaan kegiatan perkaderan di
125

setiap wilayah pada pertengahan periode dan akhir


periode melalui laman
http://bit.ly/AssesmentPerkaderanWilayah
2. Diskusi interaktif mengenai konsep perkaderan era milenial
dengan MPK PP Muhammadiyah Azaki Khoirudin di
Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 27
Mei 2019
3. Audiensi bersama Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah,
Muhammad Khoirul Huda, S.Pd mengenai regulasi
pelaksanaan kegiatan FORTASI di sekolah
Muhammadiyah
4. Bersama Tim Media PP IPM mensosialisasikan konsep
FORTASI 2019 dengan tema “Spirit Kolaboratif Ciptakan
Pelajar Inovatif”
5. Bersama bidang PIP PP IPM menyelenggarakan kegiatan
Dialogue dengan tema “Fortasi Keren IPM Beken” pada
tanggal 15 Juni 2019 di Aula Lantai 1 PP Muhammadiyah
6. Regional Meeting Bidang Perkaderan
a. Regional Jawa-Bali-Nusa Tenggara pada tanggal 18-20
Juli 2019 di DKI Jakarta
b. Regional Kalimantan pada tanggal 18-20 Agustus 2019
di Kalimantan Barat
c. Regional Sulawesi-Maluku-Papua pada tanggal 28-30
September 2019 di Sulawesi Utara
d. Regional Sumatra pada tanggal 25-27 Oktober 2019 di
Lampung
7. Pendampingan Kegiatan Perkaderan Wilayah
a. TM 3 PW IPM Bali tahun 2018
b. TM 3 PW IPM Jawa Barat tahun 2018
c. TM 3 PW IPM Sumatera Selatan tahun 2019
d. PFP 1 PW IPM Kepulauan Riau tahun 2019
126

e. PFP 2 PW IPM Sulawesi Selatan tahun 2019


f. TM 3 PW IPM Sulawesi Utara tahun 2019
g. PFP 2 Se-Kalimantan tahun 2020
h. TM 3 Sumatera Utara tahun 2020
i. TM 3 Papua tahun 2021
j. TM 3 DKI Jakarta tahun 2021
8. Menghadiri Rakornas MPK PP Muhammadiyah dalam
rangka mengevaluasi dan menyusun rencana program
prioritas serta strategi bidang kaderisasi di Bengkulu
9. Panduan teknis FORTASI Online 2020
10. Panduan Perkaderan Di Masa Pandemi Covid-19
11. Handbook Fortasi Online 2020
12. Pelaksanaan Taruna Melati Utama Online November
2020k

Note Data Hasil Analisis keterlaksanaan kegiatan perkaderan di setiap wilayah


melalui laman http://bit.ly/assestmentperkaderanakhir
 Pimpinan Wilayah yang sudah melakukan pengisian data dalam laman
http://bit.ly/assestmentperkaderanakhir berjumlah 16 PW IPM atau sekitar 47.05%
dari 34 PW IPM yang ada (update per 17 Maret 2021 Pukul 16.02 WIB)
 16 PW IPM tersebut antara lain
1 PW IPM Lampung
2 PW IPM Bangka Belitung
3 PW IPM Sumatera Utara
4 PW IPM Aceh
5 PW IPM Sulawesi Selatan
6 PW IPM Sulawesi Tengah
7 PW IPM Papua Barat
8 PW IPM Maluku
9 PW IPM Bali
10 PW IPM Jawa Timur
127

11 PW IPM DIY
12 PW IPM DKI Jakarta
13 PW IPM Banten
14 PW IPM Kalimantan Selatan
15 PW IPM Kalimantan Barat
16 PW IPM Kalimantan Timur

Prtisipasi Bidang Perkaderan PW IPM yang mengisi assesment kali ini bisa
dibilang menurun dibandingkan dengan data yang diperoleh pada pertengahan
periode yaitu di Bulan November 2019. Pada Tengah Periode yang lalu, data yang
masuk sekitar 64%, harapannya walaupun data pengisian asessment kali ini
menurun, tetapi perkembangan proses perkaderan di Wilayah jauh lebih
meningkat.
 Assesment yang kami lakukan ke Pimpinan Wilayah tidak jauh berbeda dengan
yang kami lakukan pada tengah periode yang lalu, hanya saja lebih menyesuaikan
dengan kondisi yaitu mengenai keterlaksanaan kegiatan perkaderan di masa
pandemi. Pendataan diklasifikasikan dalam beberapa poin, antara lain:
i. Kelengkapan/ kepemilikan pedoman perkaderan
ii. Kelengkapan pelaksanaan perkaderan (alur perkaderan: Pra Perkaderan –
Perkaderan Utama {TM 3} – Perkaderan Pelengkap/ Fasilitator- Perkaderan
Kultural)
iii. Ketersediaan Fasilitator
iv. Harapan perkaderan ke depan
 Dari 16 PW IPM yang sudah mengisi Assesment berikut ini hasil yang dapat
disajikan
128

v. Kelengkapan pedoman Perkaderan

vi. Sekitar 94% sudah melaksanakan fortasi sebagai kegiatan pra perkaderan
dan 75% yang sudah menyesuaikan kegiatan fortasi dengan pedoman yang
ada. Selain FORTASI, kegiatan pra perkaderan yang dilaksakan sebagai pra
perkaderan di wilayah diantaranya Mabica, sekolah kader dan LDPR
walaupun belum secara keseluruhan dilakukan.
129

Dari PW IPM yang sudah mengisi Asessment, dapat dilihat bahwa sebanyak 88%
pimpinan wilayah sudah melaksanakan kegiatan pra-perkaderan diatas secara
rutin.
Terkhusus untuk pelaksanaan Fortasi pada tahun 2020, yang dilaksanakan di
masa Pandemi, sebagian besar PW IPM tetap melaksanakan Fortasi walaupun
dengan pelaksanaan yang berbeda-beda di daerahnya masing-masing. Metode
yang digunakan dalam yang melaksanakan Fortasi juga bermacam-macam, satu
Wilayah bisa menggunakan lebih dari satu metode, berikut data yang dihasilkan

vii. Pelaksanaan TM 3 di periode tahun 2018 – 2021, sebanyak 56% PW IPM


sudah melaksanakan TM 3 sedangkan 44% belum melaksanakan. Dari yang
sudah melaksanakan TM 3, ada beberapa PW IPM yang menggunakan
metode online karena dilaksanakan di masa Pandemi covid 19. TM 3
dilaksanakan menyesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing tetapi
tidak meninggalkan pedoman perkaderan yang ada.
viii. Sebanyak 81% Pimpinan Wilayah menyatakan bahwa Komunitas menjadi
salah satu project follow up dari perkaderan.
ix. Dalam periode tahun 2018 – 2020, belum banyak PW IPM yang
melaksanakan Pelatihan Fasilitator dan Pendamping II (tingkat Wilayah),
hanya 38 % yang sudah pernah melaksanakan. Akan tetapi dari 38% PW
130

yang melaksanakan PFP sekitar 50% PW IPM sudah mempunyai lembaga


kefasilitatoran yang aktif.
x. Pelaksanaan perkaderan pendukung semacam perkaderan kultural belum
banyak dilaksanakan oleh PW IPM di Indonesia, hanya sebesar 38% yang
sudah melaksanakan perkaderan kultural.
xi. Jajak pendapat mengenai pembaharuan SPI sudah mulai dilakukan, dan
sebanyak 75% PW IPM yang mengisi assestment menyatakan bahwa SPI
perlu untuk diperbaharui.

E. Harapan Kedepan
Perkaderan merupakan project sepanjang hayat, proses yang terus berjalan,
dinamis sebagai penggerak dimasa sekarang dan modal dimasa mendatang. Tidak
boleh berhenti ketika memang tujuannya belum terlaksana, serta tidak boleh berpuas
diri dan stagnan apabila sudah terlaksana pula karena sejatinya perkaderan tidak
pernah menemui kata cukup. Karena perbaikan dan evaluasi harus selalu beriringan
dengan proses yang sedang dilaksanakan. Bidang perkaderan yang mempunyai visi
untuk mengembangkan kapasitas anggota dan kader serta menjaga stabilitas proses
perkaderan, perjalanannya masih cukup panjang dan masih banyak hal yang perlu
dioptimalkan kedepannya.

 Pemerataan proses perkaderan


Regional meeting Perkaderan dapat dikatakan cukup efektif sebagai forum
pendampingan dan pemerataan roses perkaderan. Dari hasil regional meeting
semua follow up telah dilakukan seperti terlaksananya PFP 2 se-Kalimantan,
Diskusi perkaderan se-Jawa, Sister perkaderan di Sulawesi dan diskusi perkaderan
sumatera. Namun tentu apa yang telah dilakukan perlu dilanjutkan pada tahap
selanjutnya yaitu memasifkan pendampingan sesuai dengan kebutuhan lokal hingga
seluruh PW IPM dapat menyelenggarakan TM 3 dan PFP 2 secara mandiri.
 Database Perkaderan
Pelaksanaan assestment pekaderan di awal-tengah dan akhir periode
merupakan bagian dari upaya dalam penyusunan database organisasi sebagai
131

knowledge managemet yang perlu dijadikan literature perkaderan selanjutnya.


Pengumpulan artefak perkaderan juga menjadi tugas selanjutnya yang perlu
dilakukan agar database lebih komprehensif. Kedepan Perkaderan-IPM perlu
menyusun satu platform pendataan kader secara nasional yang komprehensif dan
holistic sampai ke akar rumput untuk menyusun database perkaderan.
 Evaluasi SPI
Pandemi menjadi pemicu SPI perlu untuk segera ditinjau kembali, secara
penyajian, nalar kritis dan model perkaderan. Fortasi hingga TM U online dapat
menjadi praktek baik yang dikembangkan kedepannya dalam mengevaluasi SPI.

F. Penutup
Demikian laporan ini kami buat, semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan
perbaikan bagi langkah ke depan. Proses yang telah dilakukan sebelumnya agar
menjadi pelajaran dan dapat dilanjutkan untuk lebih baik. Kami ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membersamai kami, berkolaborasi dan belajar
bersama. Semoga proses ini tercatat menjadi amal kebaikan bagi kita dan semoga
Alloh meridhai semua langkah perjuangan kita semua. Aamiin.
132

Bidang Kajian dan Dakwah Islam


A. Pendahuluan
“Semua hal harus bersandar pada pengetahuan. Semua harus dengan ilmu.
Demikian pula untuk menjalankan ajaran agama Islam, juga harus dengan
pengetahuan juga dengan ilmu. Jangan sampai hanya ikut – ikutan, atau anut
grubyuk ora ngerti rembug” (Ar. Fachruddin)

Mau kemana dan sedang apa dunia dakwah di tubuh IPM? Pertanyaan tersebut
layak disampaikan untuk memastikan keberadaan dan peran IPM sebagai gerakan
dakwah. Karena saat ini dunia dakwah menghadapi tantangan baru yang terbilang
berat. Bagaimana menyebarluaskan nilai – nilai dan pesan – pesan Islam sebagai
rujukan, pedoman dan bimbingan yang mudah diterima oleh kalangan muda di era
digital saat ini yang telah dibanjiri berbagai informasi. Oleh karena itu bidang KDI terus
berupaya untuk meningkatkan keilmuan dan proaktif terhadap perkembangan teknologi
informasi digital yang sangat canggih, mudah, cepat dan melintas batas. Sehingga
kalangan muda tetap mampu merasakan nilai – nilai Islam yang mencerahkan di
tengah kehidupan yang penuh kegalauan.

B. Visi Misi Bidang dan Arah Program


Berkembangnya dakwah Islam pelajar yang bersifat inspiratif, menggembirakan,
dan mencerahkan serta dakwah yang memahami karakteristik mad’u kotemporer,
sehingga Islam menjadi sumber hidup bagi pengembangan kehidupan sehari-hari
pelajar.
133

C. Rancangan dan Realisasi Program Kerja


No Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

1 Dakwah Virtual - Delivering fresh - Pengelolaan akun - Akun sosial media Insidental Terlaksana
Islamic content media sosial aktif
- Create Islamic instagram - Termasifkan - Pengelolaan dakwah
civilization (@sabdamilenial.id) gerakan pelajar virtual dikelola oleh tim
- Memasifkan - Social media bermoral media KDI yang terdiri
gerakan pelajar enggagment dari 7 orang dan terbagi
bermoral - Responsif terhadap sebagai tim admin,
isu dakwah pelajar desain, videomaker,
kekinian content creator.
- Fokus pengelolaan
dakwah virtual saat ini
adalah meningkatkan
konsistensi dalam
menggunggah konten
Program Ramadan Di Menyemarakkan Waktu: Terlaksana
134

Rumah Ramadan di kala 1 – 15 Mei 2020


pandemi Kegiatan ramadan di rumah
secara virtual melalui akun
Instagram
@sabdamilenial.id terdiri
dari:
- Serial kuliah subuh
- Pengajian ramadan
- Kuis mingguan
- Lomba-lomba
2 Kajian Rutin Pusat kajian dan Bekerjasama dengan Terlaksana kajian rutin Waktu: Terlaksana sebanyak sekali
informasi bidang Bidang PIP dengan sesuai dengan target kajian secara tatap muka.
27 April 2019
keIslaman nama kajian “Dialogue”

Tempat: Gedoeng
Muhammadiyah Yk

Pengajian Ramadan Terlaksana kajian rutin Waktu: Terlaksana sebanyak 2 kali


135

secara daring sesuai dengan target - 5 Mei 2020 secara daring melalui zoom
(Tema: dan live youtube
Menyalakan
Harapan di
Tengah
Pandemi)

- 13 Mei 2020
(Tema:
Meningkatkan
Kesalehan
Sosial di
Tengah
Pandemi)
136

D. Aspek Ketercapaian Satu Periode


Aspek Penjelasan

Sistem Gerakan - Meningkatkan fungsi media dakwah virtual yang


menyajikan materi/pesan Islam yang bersifat
membimbing, meneguhkan, menggembirakan dan
mencerahkan
- Responsif terhadap isu – isu dakwah
- Membentuk pusat kajian dan informasi bidang
keIslaman
Organisasi dan - Mengoptimalkan bidang KDI sebagai sumber daya
Kepemimpinan kreatif pelajar Muhammadiyah
- Mengoptimalkan peran bidang KDI dalam mendorong
spirit nilai – nilai Islam berkemajuan
Jaringan Berkolaborasi dengan anak – anak muda kreatif untuk
menciptakan konten – konten dakwah kreatif

Sumber Daya - Majelis Tabligh PP Muhammadiyah


- Tim Media PP IPM
- Tim Media KDI
Aksi - Membentuk tim media KDI sebagai tim kreatif dalam
pengelolaan dakwah virtual
- Memasifkan dakwah virtual dengan “fresh Islamic
content” yang mudah di pahami kalangan muda melalui
akun instagram @sabdamilenial.id
- Menyemarakkan bulan ramadan secara daring melalui
acara ramadan di rumah
- Melaksanakan kajian yang berkolaborasi dengan
bidang PIP dalam “dialogue”

E. Evaluasi dan Harapan


1. Memperluas kolaborasi dengan berbagai platform dakwah dan akun – akun
dakwah IPM se-Indonesia
137

2. Meningkatkan konsistensi dalam menggunggah konten di media sosial


3. Meningkatkan responsivitas terhadap isu – isu dakwah pelajar kekinian.
4. Mengefektifan dan merutinkan pelaksanaan kajian dakwah secara daring
maupun luring
5. Melaksanakan standarisasi dan sistematisasi pelaksanaan PDPM sebagai
sarana menciptakan kader mubaligh/influencer dakwah pelajar Muhammadiyah

F. Penutup
IPM adalah kelompok masyarakat sipil-intelektual yang bertanggungawab sebagai
organisasi perkumpulan intelektual muslim, sehingga semestinya harus turut andil
menjadi bagian dari solusi atas fenomena-fenomena yang ada saat ini melalui agenda -
agenda baru yang dapat meneguhkan dirinya sebagai gerakan intelektual. Oleh karena
itu, sudah semestinya seluruh bagian IPM turut andil dan saling bekerjasama untuk
mewujudkan IPM sebagai gerakan intelektual. Akhir kata, kami mohon maaf apabila
selama setengah periode belum mampu melaksanakan peran bidang KDI dengan baik
dan memenuhi segala kebutuhan dakwah pelajar se-Indonesia. Semoga dakwah ini
tidak berhenti sampai disini saja.
138

Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan


A. Pendahuluan
Ilmu pengetahuan merupakan bagian terpenting yang menjadikan manusia
berkembang dan maju. Dengan adanya ilmu pengetahuan serta adanya berbagai
fasiltas dan teknologi yang menunjang kehidupan manusia tentu akan berpengaruh
terhadap perkembangan peradaban. Oleh karena itu, sebagai manusia yang diberikan
akal dan pikiran serta memiliki peran penting sebagai khalifah di muka bumi, tentunya
menjadi pacuan dan semangat bagi kami untuk terus belajar dan mengembangkan
segala sesuatu yang ada di muka bumi ini dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan cara yang benar.
Perputaran zaman dengan segala hal yang mengiringinya menjadikan adanya
perubahan tradisi dan kebudayaan di lingkungan manusia, tidak terkecuali perubahan
cara pandang dan sikap diri manusia. Agar perubahan yang terjadi tersebut tetap
terkendali dan bisa memberikan manfaat bagi makhluk lainnya, perlu adanya strategi
dan aksi yang mampu membantu pencapaian tujuan tersebut. Semangat untuk
mengembangkan gagasan dan ide kreatif saat ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu
sehingga perlu kiranya segera untuk dirumuskan.
IPM sebagai organisasi yang memiliki basis massa pelajar yang jumlahnya sangat
banyak, sudah seharusnya mengelola kemungkinan gagasan-gagasan kreatif yang
muncul dengan jumlah sangat besar. Apalagi dunia pelajar tidak bisa lepas dengan
tradisi keilmuan yang terus berkembang sesuai kemajuan zaman. Perpaduan tradisi
keilmuan dengan kemajuan IPTEK menjadi fokus yang menarik untuk dikembangkan
untuk menumbuhkan tradisi iqro yang telah dirumuskan oleh IPM pada periode-periode
sebelumnya.
Mulai beberapa periode-periode terakhir, bidang PIP selalu diarahkan untuk menjadi
penjaga napas dan gerakan keilmuan di IPM. Bidang ini diberi tanggung jawab untuk
terus aktif menggelorakan budaya literasi dan tradisi iqro (membaca, menulis, diskusi,
dan riset) di kalangan pelajar. Oleh karena itu, pengembangan strategi dan aksi yang
sekiranya mampu mengembangkan potensi yang dimiliki pelajar pada zaman saat ini
perlu dirumuskan. Era disrupsi yang berpedoman pada perubahan signifikan untuk arah
yang lebih baik menjadi sebuah iringan dalam perjalanan langkah bidang ini. Strategi
139

dan program yang bertujuan untuk mendukungnya difokuskan pada agenda literasi
yang dilihat dari sudut pandangan berkembangnya IPTEK saat ini. Harapannya, akan
muncul pelajar beserta komunitasnya yang mampu menjadi agen berdaya literasi yang
sesuai dengan perkembangan IPTEK sehingga mampu membentuk insan mandiri yang
berilmu dan siap mengiringi perkembangan dan kemajuan zaman.

B. Visi Misi Bidang dan Arah Program


Sesuai amanat Muktamar XXI IPM di Sidoarjo, visi bidang PIP adalah
terbentuknya tradisi iqro (membaca, menulis, riset), serta pengembangan ilmu
pengetahuan berbasis teknologi (IPTEK) di era disrupsi, dan eksplorasi aspek-aspek
kehidupan yang bercirikan Islam sehingga mampu menjadi alternatif kemajuan dan
keunggulan peradaban.
140

C. Rancangan dan Realisasi Program Kerja


No. Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan
Banyaknya kosakata
Rutin setiap Selasa mengunggah
atau istilah bahasa
Gerakan Selasa Bahasa postingan dengan tagar Kegiatan Berkala Terlaksana
Indonesia yang belum
#selasabahasa
diketahui oleh pelajar
1 Literasi
dan rendahnya
penghargaan atas Rutin setiap Kamis mengunggah
Gerakan Kamis Kamus Kegiatan Berkala Terlaksana
bahasa-bahasa di postingan dengan tagar #kamiskamus
Indonesia.

Peluncuran buku Buku Pelajar dan Kamis, 14


Peluncuran Buku Terlaksana
Isu Ekologi karya Al Bawi November 2019

Banyaknya penulis – Peluncuran buku Buku Student Earth Jumat, 15


Penerbitan Peluncuran Buku Terlaksana
2 Generation karya Al Bawi November 2019
Karya penulis muda
Muhammadiyah yang Peluncuran buku Buku Penjaga
Jumat, 17 Juli
berkarya dan memiliki Peluncuran Buku Napas Keilmuan Kumpulan Tulisan Terlaksana
2020
potensi Call of Papper dalam Milad 59 IPM
141

Peluncuran penerbit PP IPM berdiri Sabtu, 5


Peluncuran Penerbit Terlaksana
dengan alamat di Jakarta September 2020

Penyelamatan Arsip IPM bersama


Jumat, 10 Januari
Penyelamatan arsip IPM Lembaga Pustaka dengan digitalisasi Terlaksana
2020
arsip IPM
Penyelamatan Artefak Penyelamatan artefak IPM bersama Ahad, 26 Januari
IPM Lembaga Pustaka 2020

Melaksanakan Gerakan
Terlaksana
Kurang dewasanya Literasi Digital.
pelajar dalam IPM dengan Seamolec Adanya forum diskusi daring untuk 24—25 Agustus
merespons informasi era bekerjasama penyadaran budaya literasi. 2019
Terlaksana
digital. mengadakan “Pelatihan
3 Pelatihan
Pelajar Kreatif”
Ekspedisi Literasi
Tercetaknya kumpulan esai/tulisan
merupakan kegiatan Ahad, 6 Oktober
Ekspedisi Literasi peserta dari peserta Komunitas Terlaksana
yang menekankan pada 2019
Penulis Muda Muhammadyah
pelatihan literasi yang
142

modern untuk mencari


model baru dalam
literasi dan mencari
penulis-penulis muda
andal Muhammadiyah.

Terlaksana di Kulonprogo, DIY


Jumat—Ahad,
bekerja sama dengan Lembaga
Sekolah Ekologi 18—20 Oktober Terlaksana
Lingkungan Hidup, Lembaga Media,
2019
dan LAPSI

Adanya kebutuhan Literacy E-Camp sesi 1


memadukan strategi Pelatihan Literasi Digital
kultural dengan Bright, Empower! bekerja Sabtu—Ahad, 7—
Terlaksana
komunitas untuk sama dengan Lembaga 8 November 2020
memunculkan strategi Pustaka, Lembaga Media,
kreatif dan muncul dan LAPSI
143

kreativitas komunitas Literacy E-Camp sesi 2


dalam menggerakkan Pelatihan Literasi Digital
Sabtu—Ahad14—
literasi Bright, Empower! bekerja
15 November Terlaksana
sama dengan Lembaga
2020
Pustaka, Lembaga Media,
dan LAPSI
Pendataan komunitas di
IPM perlu dilakukan
karena semakin banyak
kemunculan komunitas Terdatanya komunitas literasi dan
Pendataan Peluncuran Pendataan Sabtu, 15
dari berbagai daerah komunitas lainnya melalui pendataan Terlaksana
Komunitas Komunitas IPM Februari 2020
dan kota serta virtual
terbentuknya komunitas-
komunitas bentukan
4 program PP IPM.
144

Menyesuaikan
dengan isu yang
Tumbuhnya kepekaan sosial dalam
sedang Terlaksana
merespons isu sekitar.
DIALOGUE, Bedah happening atau
Buku, Bedah Film, Gelar berkembang
Wicara
- DIALOGUE, Bedah
Terlaksananya DIALOGUE, Bedah
Buku, Bedah Film, Gelar
Diskusi sangat perlu Buku, Bedah Film, Gelar Wicara di
5 Diskusi Wicara secara Terlaksana
dilakukan untuk Kantor PP Jakarta dan Yogyakarta,
langsung/tatap muka dan
merespon berbagai ilmu sebanyak 25 kali.
daring
pengetahuan dan isu 1. Dialogue Kebangsaan bekerja
Jumat, 8 Maret
yang sedang sama dengan DPD RI DIY Terlaksana
2019
berkembang. (Yogyakarta)
2. Diskusi Bedah Film Sexy Killers
Jumat, 12 April
dengan Rumah Baca Komunitas Terlaksana
2019
(Yogyakarta)
145

3. Dialogue Spirit Ramadan:


Sabtu, 27 April
Memupuk Moral Pelajar bekerja sama Terlaksana
2019
dengan Bidang KDI (Yogyakarta)

4. Dialogue Ramadan Bulan Literasi Jumat, 17 Mei


Terlaksana
(Jakarta) 2019

5. Dialogue Merawat Nilai-nilai


Perdamaian dan Kesiapsiagaan Sabtu, 18 Mei
Terlaksana
bekerja sama dengan MDMC dan 2019
Bidang Advokasi di Yogyakarta

6. Dialogue Fortasi Keren IPM


Sabtu, 15 Juni
Beken bekerja sama dengan Bidang Terlaksana
2019
Perkaderan di Yogyakarta
146

7. Diskusi literasi
Tadarus Literasi Menggerakkan
Pengetahuan: Jejaring dan Strategi Ahad, 7 Juli 2019 Terlaksana
Pegiat Literasi bekerja sama dengan
Serikat Taman Pustaka (Yogyakarta)

8. Bedah Buku dan Film Toedjoeh


Kata Kiprah Ki Bagus Hadikusumo
Sabtu, 17
dan Kasman Singodimedjo dalam Terlaksana
Agustus 2019
Sejarah Konstitusi RI bekerja sama
dengan UMY (Yogyakarta)

9. Dialogue Pelajar Sehat:


Kesehatan Mental dan Seksual Jumat, 13
Terlaksana
Reproduksi bagi Anak Muda September 2019
(Yogyakarta)
147

10. Dialogue Menjaga Lingkungan


Jumat, 27
Sejak dalam Pikiran bekerja sama Terlaksana
September 2019
dengan Lembaga Lingkungan Hidup

11. Dialogue Ke Mana Pelajar Harus


Sabtu, 28
Beraspirasi bekerja sama dengan Terlaksana
September 2019
Bidang Advokasi terlaksa di Jakarta

12. Bedah Buku Teori Kritis Sekolah


Sabtu, 18 Oktober
Frankfurt bekerja sama dengan Terlaksana
2019
Serikat Taman Pustaka (Yogyakarta)

13. Gelar Wicara Peringatan Sumpah


Pemuda dan Bulan Bahasa bekerja Senin, 26 Oktober
Terlaksana
sama dengan Bidang ASBO dan 2019
Lembaga Pustaka di Yogyakarta
148

14. Dialogue Kebakaran Hutan dan Sabtu, 1


Terlaksana
Dampaknya: Segi Kebahasaan November 2019

15. Dialogue Kebakaran Hutan dan


Ahad, 2
Kerusakan Lingkungan: Segi Terlaksana
November 2019
Kesehatan
16. Dialogue Best Prectice Ekologi di Sabtu, 7
Terlaksana
Sekolah November 2019

17. Bedah Buku Pelajar dan Isu


Ekologi serta Student Earth Sabtu, 14
Terlaksana
Generation bekerja sama dengan Desember 2019
Lembaga Lingkungan Hidup

18. Bedah Buku Greendeen bekerja


Jumat, 27
sama dengan Lembaga Lingkungan Terlaksana
Desember 2019
Hidup di Yogyakarta
149

19. Gelar Wicara Daring


Sabtu, 11 April
Di Balik Layar Kerja Jurnalis di Terlaksana
2020
Tengah Pandemi Covid-19

20. Gelar Wicara Daring


Hukmah Covid-19 Perspektif Selasa, 21 April
Terlaksana
Lingkungan bekerja sama dengan 2020
Lembaga Lingkungan Hidup

21. Gelar Wicara Daring


Kebangkian PIP dalam Menyongsong Ahad, 17 Juni
Terlaksana
Visi IPM 2024 bekerja sama dengan 2020
Bidang PIP Jawa-Bali

22. Seminar Daring


Seminar Tulisan Buku Penjaga Napas Ahad, 16 Agustus
Terlaksana
Keilmuan bersama The Journal 2020
Publishing
150

Jumat—Ahad,
23. Bedah Buku Daring
28—30 Agustus Terlaksana
Buku Penjaga Napas Keilmuan
2020

24. Bedah Buku Daring


Narasi Ekologi: Kiamat Serangga dan Selasa, 15
Terlaksana
Masa Depan Bumi bekerja sama September 2020
dengan Lembaga Lingkungan Hidup

25. Diskusi dan Bedah Film


Jumat, 2 Oktober
Film Ibu Bumi bekerja sama dengan Terlaksana
2020
Lembaga Lingkungan Hidup

Kurangnya daya riset di


kalangan pelajar dan
Sabtu, 30 Mei
kurangnya apresiasi Call of Paper Prosiding Terlaksana
2020
terhadap karya-karya
pelajar.
151

D. Aspek Ketercapaian Satu Periode


Aspek Ketercapaian kegiatan yang dilaksanakan oleh bidang
Pengkajian Ilmu Pengetahuan menitikberatkan pada tradisi iqro
dan literasi yang meliputi diskusi, membaca, menulis, dan riset
yang disesuaikan dengan isu yang sedang berkembang.
Responsivitas Gerakan PIP terbilang cepat dengan adanya
koordinasi dan situasi finansial yang mendukung. Selain itu,
kerja sama telah dilakukan oleh bidang PIP secara baik dengan
komunitas literasi, baik komunitas formal, komunitas nonformal,
maupun pemerintahan. Dengan adanya koordinasi dan
kolaborasi tersebut, aksi-aksi yang digerakkan oleh bidang PIP
dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan manfaat yang
dapat dirasakan keberadaannya. Selain itu, PIP berusaha
melaksanakan program literasi dengan memunculkan alternatif
dalam kemajuan dan keunggulan peradaban.
Sistem Gerakan Mengembangkan tradisi iqro (membaca, menulis, diskusi, riset)
di lingkungan IPM sebagai bagian dari gerakan literasi.
Organisasi dan Mengoptimalkan peran bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan
Kepemimpinan dalam mengembangkan tradisi iqro sebagai basis pengambilan
kebijakan dan pengembangan kemajuan.
Jaringan Membentuk dan bersinergi dengan komunitas literasi (formal
dan nonformal) serta media untuk menumbuhkan tradisi
keilmuan di kalangan pelajar.
Sumber Daya Membentuk serta menyiapkan kader yang mampu berpikir
kreatif dan bersikap ilmiah dengan memunculkan penulis-
penulis muda dan peneliti muda Muhammadiyah.
Aksi - Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pencerdasan seperti
diskusi, seminar, dan pelatihan.
- Membentuk komunitas-komunitas formal maupun nonformal
di lingkungan IPM.
- Menyelenggarakan kampanye literasi.
152

E. Evaluasi dan Harapan


Dalam penyususnan program kerja bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan membagi
pelaksanaannya sesuai dengan prioritas kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat
bertahap dan bersifat tidak bertahap. Dipertengahan periode, program kerja yang
memang dijadwalkan terlaksana dengan konsep offline/tatap muka, dengan terpaksa
harus kami laksanakan dengan konsep daring karena adanya Pandemi Covid-19.
Ditengah Pandemi Covid-19 ini, bidang Pengakjian Ilmu Pengetahuan tetap dapat
mengolaborasikan kegiatan dengan baik sehingga tercipta jihad literasi di kalangan
pelajar dengan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang
ada saat ini.
Meskipun demikian, PIP merasa masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam
pelaksanaan kegiatan. Ditambah dengan situasi yang tidak terduga ini, Bidang PIP
berharap kedepannya Ikatan Pelajar Muhammadiyah dapat terus berinovasi untuk
mengembangkan strategi dan aksi yang sekiranya mampu mengembangkan potensi
untuk menghadapi zaman yang semakin maju dan tidak terduga ini.

F. Penutup
Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk. Manusia dikaruniai dua
mata, satu mulut, dan dua telinga. Jangan pernah banyak bicara sebelum melihat dan
mendengar. Itulah sebabnya Allah memberikan dua mata dan dua telinga untuk banyak
melihat dan mendengar serta hanya memberikan satu mulut agar manusia tidak
banyak berbicara sebelum melihat dan mendengar.
153

Bidang Apresiasi, Seni, Budaya, dan Olahraga


A. Pendahuluan
Kebudayaan adalah kompleksitas yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, kemampuan-kemampuan
serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapatkan oleh manusia seagai anggota
masyarakat. Seni sebagai bagian penting dari kebudayaan seringkali direduksi
kebermakanaanya sehinga yang diburu hanyalah nafsu kepada estetika yang
tampak dari karya seni tersebut. Baik seni tradisonal, seni modern atau seni
kontemporer selalu memiliki value atau nilai budaya yang melekat untuk
dilestarikan oleh lembaga budaya (masyarakat). Jika dimaknai lebih dalam
lagi, seni bisa menjadi senjata perlawanan yang ampuh guna memerangi
kemungkaran dan ketidakadilan.
Kiranya kebermankaan seni budaya perlu menjadi perhatian bersama
khususnya bagi Pelajar Muhammadiyah. Menjadikan seni sebagai media
dakwah alternatif adalah sebuah langkah yang harus diusahakan mengingat
seni lebih mudah diterima oleh masyarakat dari berbagai kalangan, umat
dakwah ataupun umat ijabah.
Selain seni, olahraga juga harus menjadi giat yang bermakna dalam misi
dakwah Pelajar Muhammadiyah. Kegiatan-kegiatan yang mengolah fisik
sangat perlu dirutinkan dalam rangka mensyukuri nikmat Allah SWT sebagai
bentuk pemaknaan transendental terhadap olahraga. Melalui kegiatan-
kegiatan yang mudah diterima oleh masyarakat ini lah misi dakwah Pelajar
Muhammadiyah bisa dijalankan dengan lebih luwes.
Gerbong-gerbong pembawa misi dakwah ini akan lebih terorganisir jika
diwujudkan dalam bentuk komunitas kreatif. Gerakan berbasis komunitas
menjadi ikhtiar ASBO pada periode ini dengan bersinergi bersama Tim
Akselerasi yang terdiri dari beberapa perwakilan wilayah. Ikhtiar ini ditujukan
guna mendorong penguatan dakwah berbasis komunitas dengan tawarannya
berupa komunitas kreatif.
154

Akhir kata, bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga harus mampu
hadir sebagai ujung tombak dakwah alternatif dalam tubuh Ikatan Pelajar
Muhammadiyah hari ini dan di masa mendatang.

B. VISI DAN MISI BIDANG


VISI:
“Berkembangnya Seni Budaya dan Olahraga yang terkolaborasikan dengan spirit
kolaborasi yang berbasiskan dakwah komunitas”

MISI:
“Meningkatkan minat seni budaya dan olahraga dikalangan pelajar melalui gerakan dan
kegiatan apresiasi seni budaya dan olahraga dengan bernafaskan spirit kolaborasi
berbasis dakwah komunitas”.

C. GARIS BESAR PROGRAM KERJA


1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya seni, budaya dan olahraga, melalui
kegiatan seminar atau workshop dikalangan pelajar.
2. Mengembangkan seni budaya dan olahraga dengan bernafaskan spirit islam dan
Muhammadiyah di setiap kegiatan apresiasi seni budaya dan olahraga
3. Mengangkat potensi seni, budaya dan olahraga agar mampu dikenal dan bersaing
di kalangan yang lebih luas.
4. Membentuk dan mewadahi setiap komunitas kreatif
5. Membentuk pelajar yang mencintai seni, berbudaya dan sehat jasmani dan rohani.

D. PROGRAM KERJA BIDANG


1. Kopdar Seni Budaya
Merupakan sebuah kegiatan diskusi pelajar dengan mengangkat tema – tema
kesenian dan kebudayaan yang tentunya menarik dikalangan pelajar, yang
bertujuan meningkatkan kecintaan pelajar akan kesenian dan budayanya sendiri,
yaitu seni dan budaya indonesia. Tak lupa pula kami membumbui kegiatan tersebut
155

dengan pembukaan berbau kesenian, baik itu musik, puisi atau teater di saat
pembukaan safari budaya yang dilakukan di Pimpinan Wilayah IPM
2. Gebyar Bulan Bahasa (GBB)
Sebuah program pengapresiasian segala bentuk karya dikalangan pelajar untuk
menggali dan meningkatkan potensi pelajar dibidang kesusastraan.
3. Buku Saku ASBO
Sebuah buku panduan yang menjadi acuan pelajar khususnya bidang apresiasi
seni budaya dan olahraga.
(berubah menjadi buku panduan komunitas kreatif)
4. Jambore Komunitas
Sebuah Program yang dibuat untuk mewadahi dan menghimpun komunitas –
komunitas yang dikemas dalam bentuk apel dan kemah akbar yang nantinya akan
mewarnai dakwah IPM khususnya dakwah komunitas yang digagas oleh Ikatan
Pelajar Muhammadiyah
156

No. Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan
1.Akan di massifkan
Banyaknya kader IPM atau Di seluruh wilayah dan
Louncing di
Album lagu simpatisan,tidak mengetahui daerah Sudah di bagikan di beberapa
1. milad ke -58 Terlaksana
IPM adanya karya music yang 2. Akan dibuat vitur wilayah
IPM
sudah di buat kader IPM itu Album IPM di aplikasi MY
sendiri. IPM
Kurangnya kepedulian 1. Setiap peserta di ajak untuk
Boardgames tendangan
masyarakat terhadap mengikuti IG PP IPM dan Momentum
rokok challenge ini
kesehatan diri mereka, yang mengunggah postingan Hari Olahraga
Mempering berkolaborasi dengan
tidak mereka sadari kalau mereka dengan Nasional di
ati Hari Tobacco control PP IPM
2. rokok itu merusak kesehatan tagar”#tendanganrokokchall Car free day Terlaksana
Olahraga untuk memberika edukasi
mereka terutama generasi enge bundaran
Nasional ke pada masyarakat
muda apalagi pelajar, yang 2. setiap yang memenangi di Hotel
dengan metode aksi,
menjadi sasaran utama berikan hadiah tumbler dan Indonesia
menendang Rokok ,
konsumen yang berkelanjutan sedotan ramah lingkungan ,Jakarta
157

Refleksi Sumpah Pemuda bagi Diskusi dan Pembacaan Tumbuhnya ghirah dan rasa 26 Oktober Terlaksana
Gelar Pemuda khususnya pelajar Naskah Sumpah Pemuda nasionalisme di kalangan pemuda 2019
3. wicara saat ini Bersama khususnya pelajar
Perlu adanya media yang 21 Septermber Terlaksana
3rd Football mampu menjembatani sebagai Kejuaraan Futsal bersama
Football sarana pemersatu antar Kedubes di indonesia dan Menjadikan olahraga sebagai
Peace berbagai lapisan masyarakat / OKP wadah pemesatu masyarakat,
4. Festival lembaga dll Khususnya pemuda
1.Terciptanya wadah
1. Mengadakan Kopdar Seni
untuk mengasah potensi 1. Kajian Isu
Budaya 3 kali dalam satu periode
seni (musik, puisi, teater Budaya 13
Kopdar Berkembangnya forum -forum 2.Menghimpun dan
dll) yang ada dikalangan Juni 2020
5. Seni diskusi seni dan kebudayaan memberdayakan komunitas seni
pelajar 2. Sosial Budaya Terlaksana
Budaya dikalangan pelajar dan budaya pelajar untuk menggali
2.Terciptanya forum dimasa
potensi pelajar dalam bidang seni
diskusi kebudayaan yang pandemi 18
dan budaya
ada dikalanganpelajar April 2020
158

1.Terhimpunnya database berbagai


komunitas dalam ranah yang lebih
Banyaknya komunitas - Pelaksanaan Apel dan luas
Jambore
6. komunitas yang berkembang Kemah akbar yang diikuti 2.Terbangunnya komunikasi dengan 12 & 14 Maret
Komunitas
saat ini berbagai komunitas komunitas – komunitas yang 2021
berpotensi menjadi mitra ipm Terlaksana
terutama dalam dakwah komunitas
1.Pembuataan Culture
Song Pelajar
Gebyar Muhammadiyah Juli 2020
Pelajar Memiliki Potensi dan Terbentuknya komunitas sastra
7. Bulan Seindonesia Terlaksana Terlaksana
pengetahuan dalam hal sastra dimasing – masing wilayah
Bahasa 2.Perlombaan Sastra dalam bentuk
Pelajar Muhammadiyah Sayembara
Seindonesia Pentas Seni
159

1.Tersampaikannya buku ini sampai


ke tingkat ranting
Perlu adanya panduan yang
2.Launching Saat Jambore
Buku Saku menjadi acuan bagi para pegiat Pebuatan Buku Saku
8. komunitas
Komunitas komunitas yang ada di sekitar Komunitas
3. Sebagai Pengganti Buku Saku
lingkungan IPM
ASBO yang direncanakan
sebelimnya
Pelajar Memiliki Potensi dan Kompetisis liga HW yang 1.adanya kompetisi liga HW yang
pengetahuan dalam bidang diikuti oleh tim sepak bola rutin di adakan setiap tahun
9. Liga HW olahraga khususnya sepak dari perwakilan wilayah 2.terbentuknya tim sepakbola Oktober s.d
bola AMM profesional HW Muhammadiyah November Terlaksana
2019
160

10. Bincang IPM Memiliki Potensi Forum Diskusi Komunitas 1. Pendataan Dan Penghimpunan
Komunitas Komunitas yang tersebar di Komunitas – komunitas dari
masing – masing wilayah setiap Wilayah di Indonesia
seluruh indonesia 2. Penguatan Peran dan Fungsi 9 Januari 2021 Terlaksana
Komunitas IPM
3. Menganalisa Minat dan Bakat
Pelajar
161

Bidang Advokasi
A. Pendahuluan
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai organisasi gerakan dakwah di
kalangan pelajar memiliki etos yang kuat terhadap dua hal, yang pertama adalah
keIslaman dan yang kedua adalah kemajuan. Subjek yang memiliki etos tersebut
adalah pelajar dengan Gerakan Pelajar Berkemajuan. IPM mendialogkan masa lalu,
kekinian dan masa depan tidak hanya akan menghasilkan konsep-konsep, ide-ide atau
gagasan-gagasan mengenai Islam, dan peta akan realitas kekinian melalui pembacaan
sosial dan antisipasi masa depan. Tetapi konsep-konsep tersebut harus diinkarnasikan
dalam sebuah tubuh yang disebut dengan gerakan. Melalui gerakan inilah IPM bukan
sekedar produsen konsep-konsep atau ide-ide, bukan sekedar organisasi an sich dan
bukan pula sekedar penanda bagi kerumunan pelajar yang mempunyai minat yang
sama.
Tantangan-tantangan yang dihadapi IPM bagaimanapun akan merefleksikan arti
penting keberadaannya. Jika IPM tak mampu membangun dialektika terhadap
tantangan-tantangan tersebut, bisa jadi IPM akan kehilangan perannya menyusul
sejumlah gerakan pelajar yang redup ditelan pragmatisme. Maka sangat penting bagi
IPM untuk mengolah daya kreatif yang dimilikinya sebagai kekuatan penting dalam
menyikapi berbagai tantangan yang ada. IPM harus mampu menggerakkan daya kreatif
dan kekuatannya melalui banyak strategi.
Bidang Advokasi mencoba mewujudkan kesadaran advokasi di lingkungan IPM atas
persoalan-persoalan pelajar Indonesia yang menjadi lokus gerakan IPM sebagai
“Gerakan Pelajar Berkemajuan” wujud dakwah amar ma’ruf dan nahi munkar. Konteks
yang dibangun adalah melalui bentuk penyadaran dan emansipatif. Bidang Advokasi
akan terus memberikan banyak penyadaran mulai dari internal IPM hingga eksternal
kebangsaan dikemas dengan penerjemahan emansipatif. Dalam pengembanganya ada
isu strategis yang coba kami bangun yaitu tentang pendampingan teman sebaya,
pelajar peduli lingkungan hidup, dan pelajar sehat yang merupakan action plan yang
coba kami garap dalam periode ini.
Keseluruhan isu strategis itu akan dikonstruksikan secara modern dengan kemasan
kajian kekiniaan dengan menangkap isu tersebut serta akan dikelola melalui spirit
162

penyadaran terhadap pelajar perihal isu-isu yang coba kami angkat. Oleh sebab itu,
Bidang Advokasi PP IPM dalam periode ini menawarkan kepada kader IPM seluruh
Indonesia untuk menangkap persoalan kepelajaran yang dikemas melalui kajian serta
penguatan melalui spirit penyadaran dan emansipatif.

B. Visi Misi Bidang


Visi : Terwujudnya kesadaran advokasi di lingkungan IPM atas persoalan-persoalan
agama, pendidikan, budaya, sosial-politik, dan ekonomi yang menjadi fokus
gerakan IPM ebagai “Gerakan Pelajar Berkemajuan” wujud dakwah amar makruf
nahi munkar di kalangan pelajar.
Misi : Mengembangkan kesadaran advokatif dan emansipatif serta mengintensifkan
kajian-kajian khusus tentang isu-isu strategis advokasi hak-hak pelajar dan anak
usia pelajar serta kebijakan nasional yang menyangkut kepentingan pelajar.
163

C. Agenda Program Bidang


No Program Agenda Aksi Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu

Dialogue Merawat Nilai- 1. Pelajar memiliki 1. Diskusi dan Kajian 1. Terciptanya 18 Mei 2019
nilai Perdamaian dan kesadaran yang Isu kampanye secara
Kesiapsiagaan tinggi tentang 2. Survey terkait isu massif dalam bentuk
kesehatan dan kesehatan pelajar media kreatif
Peer Group Discussion 20 Maret 2019
fenomena sosial di 3. Kampanye terkait 2. Hasil riset mengenai
“Polemik E-Ciggarette”
lingkungannya isu kesehatan Pelajar Sehat
Talkshow dan Konferensi 2. Pelajar memiliki pelajar terpublikasikan dan 27 – 28 Mei 2019
Gerakan Pelajar
1 Pers Hari Tanpa potensi untuk 4. Workshop dan tersampaikan
Sehat
Tembakau se Dunia membuat kampanye Pelatihan dengan baik.

FGD “Maraknya Iklan dengan 29 Juli 2019


Rokok di Indonesia” menggunakan
konten kreatif
Konsolidasi Advokasi 20 Agustus 2019
Nasional “Pelajar Sehat,
Indonesia Kuat”
164

Voice of Change dalam 25 September 2019


kegiatan APCAT (Asia
Pasific Cities Alliance for
Tobacco Control and Non
Communicable Disease
Prevention Summit)

Merancang aplikasi Pelajar Januari 2019


Memantau (Aplikasi
monitoring TAPS)

Audiensi dengan KPAI terkait 20 Februari 2019


revisi UU Penyiaran

Survei Harga Rokok 2019 di 29 – 30 Desember


7 Kota (Padang, 2019
Payakumbuh, Palembang,
Balikpapan, Manado,
Ambon, Kupang)

Survei Harga Rokok 2020 di 2 – 4 Oktober 2020


165

7 Kota (Padang,
Payakumbuh, Palembang,
Balikpapan, Manado,
Ambon, Kupang)

Survei Kebijakan Kawasan 19 – 20 November


Tanpa Rokok di Sekolah 2020
seluruh Indonesia

Sekolah Advokasi 1. Pelajar memiliki 1. Pelatihan 1. Terbentuknya 18 – 20 Juli 2019


kepedulian yang 2. Diskusi dan fasilitator PCI
Pelatihan Fasilitator PCI Februari 2020
tinggi terhadap Kajian Isu sebagai
Workshop PCI sesama (teman 3. Pembentukan penanggungjawab Maret – Oktober 2019
Pendampingan
2 Pilot Project buku sebaya) Fasilitator agen PCI di setiap November – Februari
Teman Sebaya
Panduan Peer Counselor 2. Pelajar memiliki 4. Kampanye tingkatan wilayah 2019
of IPM kepekaan atas dengan konten 2. Tercipta modul
realita sosial yang kreatif pendampingan
Pendampingan hukum Insidental
terjadi di sekitarnya 5. Pilot Project di teman sebaya
kasus pelajar
166

Muhammadiyah 3. Pelajar memiliki Ranting 3. Tercipta buku best


potensi untuk practice Gerakan
Pembentukan tim PCI April 2020
membuat kampanye yang ada di setiap
Covid19
dengan wilayah
Seminar dan Webinar menggunakan April – Desember
mengenai Covid19 konten kreatif 2020

Diskusi publik “Omnibus Oktober 2020


Law”

Kampanye Lingkungan 1. Pelajar memiliki 1. Survey dan Riset 1. Tercapainya Januari – November
Hidup kepedulian terkait 2. Kampanye kampanye secara 2020
isu lingkungan dengan konten massif
Survey dan Riset tentang Desember 2019
2. Pelajar memiliki kreatif 2. Konsep ekologi di
Pelajar Peduli isu Ekologi
3 potensi untuk 3. Diskusi dan setiap kegiatan IPM
Lingkungan
Eksistensi Lembaga membuat kampanye Kajian di setiap tingkatan Juli – Oktober 2019
Lingkungan Hidup dengan 4. Mengeluarkan
menggunakan instruksi dan
konten kreatif kebijakan
167

D. Aspek Ketercapaian Satu Periode


Aspek Penjelasan

Sistem Gerakan Bidang Advokasi mencoba mewujudkan kesadaran advokasi di


lingkungan IPM atas persoalan-persoalan pelajar Indonesia yang
menjadi lokus gerakan IPM sebagai “Gerakan Pelajar Berkemajuan”
wujud dakwah amar ma’ruf dan nahi munkar. Konteks yang dibangun
adalah melalui bentuk penyadaran dan emansipatif. Bentuk
penyadaran dilakukan mulai dari internal IPM hingga eksternal
kebangsaan yang dikemas dengan penerjamahan emansipatif. Isu
strategis yang coba dibangun oleh bidang Advokasi adalah tentang
pendampingan teman sebaya, pelajar peduli lingkungan hidup, dan
pelajar sehat.

Organisasi dan Dalam pelaksanaannya bidang Advokasi memulai dengan


Kepemimpinan penyamaan persepsi advokasi dalam IPM bersama dengan
Pimpinan Wilayah. Selanjutnya dipersiapkan fasilitator-fasilitator
setiap wilayah untuk diperbantukan dalam pelaksanaan Peer
Conselor of IPM.

Jaringan Bersinergi dan berkolaborasi dengan komunitas-komunitas yang


bergerak di bidang yang serupa dengan program bidang Advokasi
yang sedang berjalan. Selain itu jaringan juga mulai terbangun
dengan badan, Lembaga, serta kemeterian yang terkait dengan
program bidang Advokasi yang berjalan.

Sumber Daya Tersedianya sumber daya Advokasi IPM yang memiliki sifat dan
sikap advokatif dengan pengemasan yang emansipatif yang terwujud
dalam komunitas-komunitas, gerakan-gerakan, dan fasilitator-
fasilitator.

Aksi 1. Melakukan proses pencerdasan lewat kegiatan-kegiatan


diskusi dan pelatihan baik secara formal maupun informal.
2. Menyelenggarakan kampanye-kampanye kreatif melalui
168

media sosial dengan konten yang menarik bagi milenial.


3. Membangun jaringan dengan komunitas, lembaga, serta
kementerian terkait program yang sejalan dengan bidang
Advokasi. Diantaranya LPPA, KPAI, The UNION, dan lain-
lain.

E. Harapan Kedepan
Pada penyusunan program dan pelaksanaan agenda aksi di bidang advokasi PP
IPM menyesuaikan dengan hasil Muktamar Sidoarjo dan program berkelanjutan serta
prioritas yang ada di advokasi IPM. Kegiatan – kegiatan pra tanwir yang dilaksanakan
bidang advokasi hampir semua terlaksana hanya saja masih banyak yang harus dievaluasi
bersama dan ditindaklanjuti sebagai program berkelanjutan dan massif. Pada tahap pasca
Tanwir ini bidang advokasi telah menyelesaikan program yang disepakati di rakernas dan
menjadi prioritas program di pendampingan teman sebaya. Kerja-kerja bidang advokasi
PP IPM seperti pendampingan advokasi dan konsolidasi bidang kerap kali terlaksana
secara insindental. Selain itu, kami juga memasukkan beberapa program TC IPM kedalam
laporan ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban adanya TC IPM
Pada kajian-kajian dan isu difokuskan pasca tanwir agar menjadi habit yang baik
dan memperluas khazanah keilmuan diranah advokasi serta lebih bermakna pada
kebijakan yang diambil. Kerja-kerja kolaborasi dengan berbagai pihak perlu dibenahi untuk
kemajuan advokasi pelajar muhammadiyah. Pada pasca tanwir ini Advokasi berprioritas
pada peer counselor of ipm sebagai program berkelanjutan dan pengembangan campaign-
campaign serta pendidikan dalam bentuk lain guna pencerdasan advokasi termasuk pada
proses pengilmuan.

F. Penutup
Tiba akhirnya perjalanan kami di ujung pengabdian kami di Ikatan Pelajar
Muhammadiyah. Tentunya apa yang kami kerjakan masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak evaluasi. Semoga dari apa yang telah kami laporkan dan harapan yang
kami tulis bisa menjadi evaluasi bagi bidang advokasi periode kedepan.
169

Bidang Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan


A. Pendahuluan
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan taufiknya
serta inayahnya kepada kita sehingga pada kesempatan yang mulia ini kita masih di
perkenankan untuk melakukan aktivitas terbukti pada hari ini walaupun di kondisi
negara sekarang ini kurang baik-baiknya yaitu di pandemi Covid 19 kita masih bisa
melaksanakan kegiatan walaupun melalui virtual. Sholawat seiring salam selalu kita
junjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman. Meningat hasil survei kondisi Pengangguran dan
kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang belum
bisa terpecahkan. Menurut data BPS Februari 2008, jumlah penganggur terbuka
tercatat sebanyak 9,43 juta orang (8,46%) per Agustus 2008 berjumlah 9,39 juta orang
(8,39 %) dari total angkatan kerja sekitar 111,4 juta orang. pengangguran terbuka
didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) besar 17,26 %, Sekolah
menengah Atas (SMA) sebesar 14,31 %, Perguruan Tinggi (PT) 12,59%, Diploma
11,21 %, lulusan SMP, 9,39 % dan lulusan Sekolah Dasar (SD) 4,57 %, dari jumlah
penganggur. (https://ekbis.sindonews.comread.bps-jumlah-pengangguran).
Kemudian ditambah saat ini di era pandemi membuat orang kebingungan mencari
langkah untuk menjaga perekonomian keluarga dan dan Generasi muda sehingga
pada saat ini sudah seharusya tidak boleh melihat sebelah mata lagi terhadap
wirausaha, karena berwirausaha banyak manfaatnya. Menjadi usahawan bagi sebagian
orang, adalah hal yang sangat menakutkan padahal, Rasulullah SAW bersabda yang
artinya: “Sembilan dari sepuluh pintu rejeki ada dalam perdagangan”. Untuk itu Sebagai
wujud konsistensi IPM dalam menumbuh kembangkan kemandirian pelajar di
Indonesia, periode ini pada pandemi yang terjadi sekarang IPM akan memaksimal
potensi dalam membentuk karakteristik sebagai wirausahawan muda. Dengan program
yang di bawakan oleh PP IPM antara lain Seminar Nasional Kewirausahaan,
Optimalisasi Unit Usaha, Rumah Kreatif, Schoolpreneur dan lain-lain serta membentuk
wadah dalam Jaringan Saudagar Pelajar Muhammadiyah menjadikan bidang PKK lebih
menarik bahwa nilai kemandirian tidak semata-mata diartikan sebagai mandiri secara
individual dan membentuk polarisme individual, tetapi diharapkan juga IPM sebagai
170

bentuk kemandirian kolektif yang ditopang oleh nilai berbagi dan kolaborasi, untuk
mensejahterakan pelajar secara bersama dengan gerakan etos kesadaran kreatif dan
berkolaborasi. Melalui nilai ini juga di harapkan bidang pengembangan kreativitas dan
kewirausahaan mampu menumbuhkan dan mengoptimalisasi nilai kemandirian dan
kepercayaan di kalangan pelajar.

B. Visi Misi Bidang


Visi
Berkembangnya budaya kewirausahaan di kalangan pelajar sebagai wujud dari daya
kreatif dan prinsip kemandirian.

Misi
1. Menumbuhkan kesadaran kreatif hingga memunculkan daya pikir dan daya kreatif
pelajar.
2. Mengoptimalisasikan kemampuan dan keterampilan diri sejak dini dalam
mewujudkan kemandirian kolektif
3. Menciptakan kemandirian Organisasi melalui gerakan amal usaha organisasi
171

C. Agenda Program Bidang


No. Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Waktu Keterangan
Pencapaian
1 Launching Ada nya kemauan pelajar Memassifkan bidang Memecahkan 30 maret 2019 pada Terlaksana
Saudagar Pelajar untuk membuat suatu usaha PKK di Setiap Wilayah- masalah dalam saat Rakernas di
Muhammadiyah tetapi tidak adanya wadah wilayah berwirausaha di Palembang
komunikasi untuk saling tukar kalangan pelajar
informasi

2 Optimalisasi Kurangnya penyediaan atribut - Penjualan atribut Profit Sharing Disesuaikan dengan Terlaksana
Presidium dan PT IPM untuk setiap wilayah dan melalui Online dan Presidium dan PT kebutuhan
IBM Belum meratanya penggunaan Website IBM kepada PP
batik IPM di setiap sekolah- - Merekomendasikan IPM
sekolah Muhammadiyah Se- keinginan setiap
Indonesia wilayah terkait ME
PT.IBM
172

No. Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Waktu Keterangan


Pencapaian

3 Temu Saudagar Silaturahmi dan Sharing - Memasifkan Jaringan Mengembangkan 18 Maret Reginonal Tertunda
Pelajar Regional mengembangkan Bisnis Saudagar Pelajar potensi bisnis dan Kalimantan
Kalimantan memecahkan (pangkalanbun)
masalah yang 2 April Reginonal
terjadi dalam Sumatera (Karimun)
bisnis
4 Seminar Nasional Diskusi kewirausahaan serta Seminar Nasional Menumbuhkan 18 Oktober 2019 Terlaksana
dan dialog edukasi terhadap nilai-nilai Kewirausahaan di Spirit kemandirian
kemandirian pelajar sangat Ketapang, Kalimantan pelajar dalm
perlu dilakukan untuk Barat berwirausaha
membentuk karakter
kemandirian pelajar sejak dini DISKON (Diskusi Membangun 26 Oktober 2019 Terlaksana
Online) WA karakter positif
dalam bisnis
DISKON (Diskusi Megembangkan 3 November 2019 Terlaksana
173

No. Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Waktu Keterangan


Pencapaian
Online) WA Bisnis dengan
baik dan cepat

5 Schoolpreneur Kurangnya sistem managemen Schoolpreneur mendorong Next Belum terlaksana


bisnis dan tata kelola bidang Advance kemandirian
PKK dengan baik. ekonomi Pelajar
setiap wilayah.

6 Webinar Student Belum mampunya Beda buku “We Are Menganalisis 13 Juli 2020 Terlaksana
Preneur (Agenda menumbuhkan minat seorang Entrepeneur” kemampuan
Tambahan di pelajar untuk melakukan bisnis potensi wirausaha
Pandemi) di dalam diri
pelajar
174

No. Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Waktu Keterangan


Pencapaian
7. Buku Motivasi Membuka pikiran para pelajar Pelajar Berwirausahan Kiat Kiat Pelajar Launching di Terlaksana
Kewirausahaan untuk melakukan bisnis Berwirausaha Muktamar XXII IPM
175

D. Aspek Ketercapaian
Aspek Penjelasan
Sistem Gerakan Menumbuhkan kemandirian pelajar dengan nilai-nilai
entrepreneurship sejak dini menuju Indonesia yang berdaulat
secara ekonomi melalui Pendidikan Sosio-Enterpreneurship
dan pendampingan pengembangan kewirausahaan pelajar
Organisasi dan Menguatkan lembaga/bidang kewirausahaan,
Kepemimpinan mengembangkan sistem manajemen bisnis dan tata kelola
ekonomi serta pemanfaatan aset untuk mendorong
kemandirian ekonomi IPM
Jaringan Mengintensifkan kerjasama dan kolaborasi dalam rangka
pengembangan daya-kreatif bidang sehingga menjadi
kekuatan yang bermanfaat luas
Sumber Daya Menciptakan sikap mandiri, terampil dan kreatif
Aksi  Memberikan motivasi bagi para pelajar untuk berwirausaha
berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta minat
bakat pelajar, serta didorong oleh keinginan membangun
kemandirian emansipatif pelajar.
 Pemberdayaan pelajar dalam meningkatkan keterampilan
diri sejak dini menuju kemandirian menuju kemandirian
seperti: membentuk unit-unit bisnis, koperasi,
kedai/warung, bisnis online dll.
 Membentuk inkubator bisnis pelajar sebagai media
aktualisasi aktivitas bisnis dan pemgembangan SDM
Wirausaha.
 Mengembangkan jaringan wirausaha di kanca nasional

E. Harapan Kedepan
176

Dalam penyusunan program kerja dan agenda aksi, bidang Pengembangan


Kreativitas dan Kewirausahaan kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan yang
kami miliki dalam menjalankan amanah selama periode PP IPM 2018-2020, dan
kondisi yang tidak memungkinkan sekarang ini membuat apa yang telah kami rancang
dengan sebaik mungkin berubah dengan keadaan yang ada, sehingga belum terlalu
maksimal dalam menjalankan dan menggerakkan roda organisasi di bidang PKK ini.
Kedepan bidang ini akan kami maksimalkan dalam pengembangan dan konsep
PKK sehingga kedepan gerakan dan program akan terstruktur secara dinamis dan
sistematis dan mampu mendorong ekonomi pelajar terkait masalah ekonomi yang lebih
konfrenshif dan sesuai dengan misi kemandirian pelajar. Karena sejatinya organisasi
terbaik dibentuk oleh budaya dan kultur yang baik dan dijalankan dengan pendekatan
dan kekeluargaan. Untuk itu kami meyakini sehingga cerminan di saat ini dengan
proses-proses yang luhur kedepan selalu bisa menhasilkan prestasi yang luar biasa.

F. Penutup
Terima kasih kepada seluruh pihak yang selalu mendukung di kegiatan PKK periode
2018-2020, kepada Pimpinan Pusat Muhammadyah, Pimpinan Pusat Aiyiyah, AUM
Muhammadiyah, pemerintah, PW IPM Se Indoneisa serta seluruh kader IPM seluruh
Indoensia di mana pun berada. Demikian laporan Ini kami buat dengan sebenar-
benarnya agar IPM selalu menjadi lebih baik untuk kedepan.
Nuun walqalami Wama Yasturun.
177

Bidang Ipmawati
A. Pendahuluan
“Wanita Jangan Memiliki Jiwa Kerdil, tetapi Berjiwa Srikandi!”
Kalimat tersebut merupakan pesan dari Nyai Ahmad Dahlan yang biasa kita kenal
sebagai Nyai Walidah kepada santri-santrinya. Pesan itu tentu jangan hanya berhenti
pada santrinya tetapi senantiasa harus kita teladani ghirah pergerakan perempuan
yang dilakukan oleh para pendahulu kita seperti Siti Bariyah kader Sapa Tresna lulusan
Sekolah Netral yang menjabat sebagai Ketua HB Muhammadiyah. Siti Munjiyah dan
Siti Aisyah serta masih banyak lagi perempuan yang menghidupkan Muhammadiyah
melalui berbagai macam kontribusinya. Menjadi perempuan di organisasi besar
Muhammadiyah memang tidak mudah, maka melalui IPM kita dapat senantiasa belajar,
mengembangkan diri, menjadi perempuan berdaya serta tangguh.
Berbicara mengenai perempuan, masih banyak hasil penelitian yang menyatakan
bahwa perempuan masih tergolong kelompok rentan yang sering mengalami masalah
seperti kekerasan, labeling, stereotype, subordinasi dan double burden. Bahkan
sampai sekarang perempuan dianggap sebagai kelompok masyarakat kelas dua
sehingga tidak memperoleh persamaan hak dengan laki-laki. Pada porsi pelajar pun
demikian adanya perempuan hanya dianggap cukup mengurusi urusan-urusan
administratif atau mengurusi persoalan konsumsi, padahal perempuan dapat
melakukan lebih dari itu. Perempuan bisa menjadi aktor strategis didalam
pembangunan kesetaraan, hanya saja pembatasan ruang gerak perempuan masih
banyak terjadi, dan itu yang menjadi fokus bidang Ipmawati pada periode ini.
Selain persoalan kesetaraan, pada periode ini bidang Ipmawati menargetkan
peningkatan pemahaman atas definisi kekerasan perempuan. Untuk memerdekakan
perempuan di samping terpenuhinya hak dasar perempuan sebagai manusia, merdeka
bagi perempuan juga berarti posisi sejajar atau setara antara perempuan dan laki-laki,
adanya penghormatan pada perempuan, dan memanusiakan perempuan, serta non
diskriminasi.
Pasca Tanwir Kalimantan Barat pada November 2019 dan menghadapi Covid-19
Bidang Ipmawati berkolaborasi dengan bidang Advokasi fokus pada program Peer
Counselor of IPM (PCI) yang diimplementasikan dalam berbagai program seperti
178

Campaign, infografis, pengembangan website temansebaya.id, berita dan artikel


mengenai kesehatan mental, Diskusi Online, serta mengadakan berbagai lomba.
Pada akhirnya penghormatan pada perempuan berarti merubah paradigma, bahwa
perempuan harus dipandang sebagai makhluk terhormat, akalnya sempurna, dan
bukan objek seks. Memanusiakan perempuan yaitu kecerdasan dan keahliannya
diakui, serta perempuan mendapat perlakuan yang tidak membeda-bedakan dan
bersinergi melawan musuh kita bersama yaitu: Patriarki.

B. Visi Misi Bidang dan Arah Program


Terwujudnya pelajar perempuan yang memiliki kesadaran sosial yang tinggi,
berdaya dan mampu memenuhi haknya pribadi secara maksimal sebagai kader
kemanusiaan, persyarikatan dan keummatan serta mampu menjadi pelopor bagi
pelajar perempuan lainnya. Tagline “Perempuan cerdas berdaya”.
1. Meningkatkan pemahaman tentang kesadaran pelajar perempuan terhadap
kesetaraan gender.
2. Meningkatkan peran serta ipmawati dalam mencerdasakan, melakukan
pendampingan, menyadarkan dan pemberdayaan pelajar perempuan.
179

C. Rancangan dan Realisasi Program Kerja


No Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

1. Ipmawati Camp Konsolidasi Diskusi IPMAWATI 1. Terbentuknya 18-21 Juli 2019 Terlaksana
bidang IPMAWATI berdasarkan hasil riset persamaan persepsi
tentang ISU gender dan mengenai IPMAWATI
turunannya. dan isu gender
2. Pendataan komunitas
perempuan
3. Terbentuknya
komunitas IPMAWATI
2 Menindaklajuti isu - DISKUSI Kepemimpinan Pemuda Diikuti 100 peserta pelajar 21 Desember 2020 Terlaksana
perempuan serta Tatap muka dalam Rumah Tangga kolaborasi dengan
pencerdasan Kemenporan dan OKP 10 Juli 2019
perempuan

FGD “Bahaya Iklan rokok” Terlaksana kesepakatan Terlaksana


kolaborasi dengan TC IPM berkolaborasi bersama 5 (Menyampaikan
180

OKP Nasional rekomendasi ke


KOMINFO)
- DISKUSI Sabtu Bersama Terlaksana Diskusi Online.
dengan media IPMAWATI Sabtu Bersama IPMAWATI
online berbagai tingkatan
Pimpinan dengan tema: 11 Februari 2020 Terlaksana
1. SEHAT MENTAL,
SEHAT FISIK,
PRODUKTIF
Ubah Insecure jadi
Bersyukur
2. I NEED TO KNOW 6 Desember 2019
HOW MY BODIES
WORK 9 November 2019
3. Shaleha is not Enough 28 September 2019
4. Pro-Kontra RUU PKS 19 Oktober 2019
5. Know Gender, Know
Yourself
181

3 Ipmawati Literasi Kebutuhan pelajar - Memberikan tips dan Memberikan edukasi Terlaksana
Kreatif perempuan akan menyampaikan Fiqih peningkatan pengetahuan
pendidikan dan perempuan melalui dan kesadaran dengan Posted
kesehatan media sosial tema sebagai berikut : 5 Februari 2021
1. Your Dreams Are
Important – ASK,
BELIEVE AND
RECEIVE 25 Februari 2021
2. Internalized 14 Februari 2021
Misogyny 27 Januari 2021
3. Everyday Sexism
4. Spread Kindness 28 Sep 2020
Like A Boomerang 12 Mei 2020
5. toxic masculinity
6. Belajar dari Aisyah 28 Februari 2020
7. Jadi Warna Pink
Untuk siapa ? 23 Februari 2020
8. STOP! Tubuh kamu
182

butuh istirahat 29 Januari 2020


9. Jadi Masak Tugas
Siapa ? 8 Januari 2020
10. 6 Tingkat
Pelecehan Seksual 3 Desember 2019
11. EXPLORE DREAM
DISCOVER
Give away
everything you
know, and more will 6 November 2019
come back to you
12. Love my self, treat 12 April 2019
my self 20 April 2019
13. “Moody” saat haid
14. Tips 27 April 2019
menghilangkan
nyeri saat 5 Mei 2019
menstruasi 26 Agustus 2019
183

15. Mitos dan Fakta 21 September 2019


Seputar Haid
16. Amalan saat haid 29 September 2019
17. Jilbab dan Cadar
18. Jilbab dan Cadar 10 Oktober 2019
part 2
19. Cantik berseri 27 Oktober 2019
tanpa anemia
20. Kekerasan seksual
21. Kekerasan
terhadap anak dan
remaja
184

4 PCI Isu pelajar dan - Poster Informatif Poster Edukasi Covid-19 Terlaksana
Covid-19 melalui mengenai Covid-19 1. Adaptasi Kebiasaan 1 Februari 2020
teman sebaya, Baru
kolaborasi bidang 2. Virus covid-19 18 Januari 2021
Advokasi Gejala dan
Pencegahannya 20 Juni 2020
3. Hallo Pandemi, ini
Agen PCI Posted 30
4. Video Edukasi 7 September 2020
Mistakes Personal
Hygiene Selama
Pandemic Posted 20
5. Poster edukasi September 2020
“Penularan Covid-
19 itu bukan rasa- 29 Mei 2020
rasa”
6. Poster informasi 20 Mei 2020
“Mari mengenanl
185

Stress” 7 Maret 2020


7. Poster “Jangan
Mager Meskipun
#dirumahaja”
8. Poster 7 Cara
Mencuci Tangan
yang benar
186

- Lomba cerita pelajar Diikuti oleh berbagai pelajar 31 Oktober 2020 Terlaksana
nasional dari berbagai daerah
- Lomba Design Infografis 18 Juli 2020
- Lomba Semarak Milad
59 IPM
187

- Pembagian Hygiene Pembagian Hygiene 16 Oktober 2020 Terlaksana


Personal Kit berupa Personal Kit berupa Masker bekerjasama
Masker dan Hand dan Hand Sanitizer melalui dengan
Sanitizer di berbagai PW dan PD IPM : Kemenporan dan
Jabodetabek, Bandung 1. PW IPM Banten Kemenag
dan Magelang 2. PW IPM Jawa
Barat
3. PW IPM DKI
Jakarta
4. PD IPM Kota
Bekasi
5. PD IPM Kota
Depok
6. PD IPM Kab. Bogor
7. PD IPM Kota Bogor
8. Lazismu Magelang
188

- Covid Talk Tema Covid Talk Terlaksana


1. Risiko Pelajar 21 Agustus 2020
Muhamadiyah
dalam
pembelajaran Tatap
Muka 24 Juli 2020
2. Hari Anak Nasional
2020 Teman
Sebaya Teman 12 Juli 2020
Bercerita
3. Suka duka menjadi 26 Juni 2020
penulis
4. Produktivitas
Industri Kreatif di 14 Juni 2020
Masa Pandemi 11 Juni 2020
5. Menulis Itu Mudah
6. New School life :
Bagaimana Pelajar 5 Juni 2020
189

Bersiap dan
Menjalani 29 Mei 2020
7. Berkarya dulu,
Sukses kemudian 22 Mei 2020
8. Pelajar Menantang
Pasrah 15 Mei 2020
9. Pelajar dirumahkan,
Masih Sehatkah ?
10. Dilema kualitas
Pelajar yang Lulus
ditengah Pandemi
190

- Pengembangan Rubrik Garasi Pemikiran 27 Juli 2020 Terlaksana


Website Hotline
temansebaya.id
191

- Campaign and Menggunakan masker kain 17 April 2020 Terlaksana


Challenge #berkaryadirumah
#darirumahjugabisa
192

D. Aspek Ketercapaian Satu Periode


Aspek Penjelasan

Sistem Gerakan Pelaksanaan pada setiap program memiliki unsur


pencerdasan, pendampingan, penyadaran, pemberdayaan
(4P) dengan fokus pada isu perempuan.

Organisasi dan Mengoptimalkan program dengan unsur pencerdasan,


Kepemimpinan penyadaran, pemberdayaan dan pendampingan dalam
kolaborasi dan sharing.

Jaringan Berkomunikasi dan bersinergi dengan komunitas


perempuan, Kementrian Pemberdayaan Perempuan,
Komisi pemberdayaan perempuan, Feminist Group
Discussion sebagai wujud unsur 4P dengan Ipmawati.

Sumber Daya Mewujudkan pelajar perempuan peka isu perempuan dan


sosial, serta membentuk Ipmawati sebagai Perempuan
cerdas berdaya.

Aksi - Mengingkatkan kesadaran terhadap isu perempuan


kesehatan dan kesehatan mental
- Ipmawati Camp
- Membentuk konselor pelajar
- Mengadakan campaign mengenai isu perempuan
sebagai pencerdasan kepada pelajar

E. Evaluasi dan Harapan


Program kerja bidang Ipmawati tersusun atas analisa kebutuhan dan analisa
masalah pada perempuan dan/atau Ipmawati di Indonesia. Program tersebut
dilaksanakan sesuai dengan hirarki kebutuhan program, serta memudahkan pelajar
menggapai informasi dan hasil dari program tersebut. PP IPM periode 2018-2020 telah
berjalan selama satu periode, seluruh program kerja bidang Ipmawati telah terlaksana
meskipun ditengah pandemic covid-19.
193

Ipmawati berhasil menyelesaikan seluruh program kerja yang telah disusun sesuai
dengan agenda yang dipersiapkan. Keberhasilan tersebut tak lepas dari berbagi
infomasi (sharing) dengan berbagai tokoh perempuan dan pemerhati isu perempuan,
sekaligus kolaborasi yang dinamis dengan bidang internal IPM maupun eksternal IPM.
Berjalannya waktu sampai akhir periode ini, harapan bidang ipmawati selanjutnya
dapat melanjutkan program yang dirasa masih relate dengan kondisi pelajar berinovasi
dengan bebagai aksi yang lebih kreatif perempuan, berkolaborasi dengan tokoh
perempuan diberbagai kalangan dan lintas organisasi, menjalin koordinasi intensif
dengan PPNA dan PPA. Selain itu harapan bidang Ipmawati program tersebut dapat
dicapai oleh ranah grassroot sehingga tepat sasaran dan memenuhi target
keberhasilan yang diinginkan.

F. Penutup
“Terkadang hak – hak pribadi kita tidak dapat terpenuhi, jangan bertanya kemana yang
lain, jangan bertanya kenapa selalu kita, jangan bertanya kenapa kita sendiri, jangan
mengingat apa yang akan kita dapatkan, jangan menyebut nyebut apa yang sudah kita
korbankan, yakinlah bahwa Allah SWT telah memilih diri kita, tetaplah bersabar dan
ikhlaslah, itulah bentuk kesyukuran yang tek ternilai harganya”
194

Bidang Hubungan dan Kerja Sama Internasional


A. Pendahuluan
Ungkapan kesyukuran dan kerendahan hati selalu terpanjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Allah Rabbul Alamin, kepada-Nya kami menghamba dan meminta
pertolongan atas setiap hela nafas yang telah diberikan. Sehingga proses perjalanan
sampai tengah periode Bidang Hubungan dan Kerjasama Internasional PP IPM
menemui titik terang, tentang agenda bidang yang dimulai dari rapat kerja pimpinan di
puncak bogor sampai kepada pemaparan kami dihadapan perwakilan pelajar
muhammadiyah se-Indonesia pada saat Rakernas Palembang. hingga akhirnya hari ini
di Purwokerto, Jawa Tengah. kami menyampaikan capaian-capaian yang telah kami
ikhtiarkan.
Pada dasarnya dalam menjalankan program kerja bidang, kami membagi dalam
skala prioritas jangka pendek dan jangka panjang. Sehingga akhirnya tercapai indicator
keberhasilan yang dapat dirasakan dan dikoreksi generasi mendatang.

B. Visi Misi Bidang


Visi
Membangun Internasionalisasi gerakan sebagai sarana perwujudan gerakan pelajar
berkemajuan
Misi
1. Sistem Gerakan
a. Membangun jejaring global sebagai cara meningkatkan kapasitas organisasi
melalui peyelenggaraan konferensi pelajar tingkat internasional
b. Mengembangkan bentuk-bentuk kerjasama internasional sebagai strategi
memperluas gagasan dan ruang lingkup yang luas melalui kampanye bersama
c. Memperkuat interaksi lintas negara sebagai media dan sarana partisipatif di level
internasional dengan berperan di agenda-agenda skala global

2. Organisasi dan Kepemimpinan


195

a. Menggerakan dan membangun kesadaran bahwa organisasi merupakan bagian


tak terpisahkan dari situasi dunia internasional sehingga memunculkan
pengembangan organisasi individu dan proses manajerial
b. Mampu menempatkan figur pimpinan dengan kemampuan berbahasa asing
yang mumpuni
3. Jaringan
a. Membangun kerjasama dengan berbagai lini
4. Sumber Daya
a. Memberikan dorongan terhadap kader-kader yang memiliki kemampuan dalam
hal komunikasi antar bangsa di kancah kepemimpinan nasional sebagai wujud
aktualisasi dari nilai-nilai keilmuan dan proses islam berkemajuan
5. Aksi
a. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai instansi, baik pemerintah, maupun
swasta, serta dalam maupun luar negeri untuk mendukung gerak IPM
b. Berperan aktif dalam upaya membangun dunia mengefektifkan kerjasama
dengan berbagai kalangan
C. Agenda Program Bidang
196

D. Aspek Ketercapaian Satu Periode Program Bidang


No Program Analisis Aksi Kreatif Indikator Waktu Keterampilan
Potensi Pencapaian Tambahan
1 Kajian Isu Strategis Terwujud
a. Peran Pelajar
Menyikapi
Pelanggaran
HAM
Internasional a. 19 April 2019
oleh Sentimen
Agama b. 14 September
b. Peran Pelajar 2019
Menyikapi
Tindakan
Rasialisme
dalam Era
Post-Truth
2 Pengembangan Belum Terwujud
197

Kapasitas
Organisasi a. 11 April 2019
Membentuk
Pimpinan Cabang b. 19 September Terbentuk Komunitas
Istimewa IPM, 2019 Pelajar
Kerjasama dengan Muhammadiyah di
Bidang Organisasi Mesir
a. PCI IPM
Malaysia
b. PCI IPM Mesir
c. Pedoman
Pembentukan
Cabang
Istimewa
3. Student Peace Deklarasi Pelajar Damai Terwujud a. 17-20 Oktober Kerjasama Badan
Forum 2019 Pembinaan Ideologi
a. Keberagaman Pancasila
Adalah Kita
198

4. Kerjasama Pengembangan Terwujud 2020-sekarang


Beasiswa Kader Kapasitas Keilmuan
IPM dengan Kader
Universitas
Muhammadiyah
Jakarta
5. Meeting Forum with 22 November 2019 PPKIM dan ABIM
The National Union Malaysia
of Malaysia and
Muslim Youth
Movement of
Malaysia
6. Diskusi Diaspora Pemetaan Peluang terwujud Atase Pendidikan
Kader IPM di Pengembangan struktur Sydney
Sydney IPM luar Negeri
E. Harapan Kedepan
Kedepan program kerja yang telah kami kerjakan selama satu periode kita
kembangkan dari isu dan kegiatan nasional menuju Internasionalisasi gerakan.

F. Penutup
Ipmawan dan Ipmawati, demikianlah laporan pertanggungjawaban ini kami susun
meskipun masih terdapat kekurangan dalam menjalankan program.
Lembaga Lingkungan Hidup
1 Visi Membangun kesadaran atas lingkungan hidup di kalangan
pelajar Muhammadiyah sebagai wujud tanggung jawab
khalifah filardh yang wajib melindungi lingkugan
2 Sistem Gerakan Meningkatkan proses penyadaran, kampanye, dan
pengarusutamaan isu peduli lingkungan hidup melalui
edukasi di media sosial dan berbagai diskusi

3 Organisasi dan  Menjadikan organisasi sebagai gerakan yang


Kepemimpinan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga
lingkungan sehingga IPM mampu menjawab dan paling
tidak sudah siap menjadi organisasi yang tidak hanya
konsen pada isu-isu pendidikan melainkan ikut
mengambil peran dalam mencegah kerusakan
lingkungan.
 Mampu mengartikulasikan pentingnya basis gerakan
berjamaah untuk ikut mencegah kerusakan lingkungan
sehingga IPM tidak hanya mampu memproduksi
wacana- wacana gerakan serta melakukan aksi dan
pelayanan tetapi juga sebagai wahana dakwah di
kalangan pelajar dan masyarakat secara nyata dan
merata.
4 Jaringan Mampu membangun relasi sosial secara luas baik di
kalangan pelajar, masyarakat, pemerintah, dan lembaga
sosial sehingga semakin sadar akan pentingnya menjaga
dan melindungi lingkungan semakin terbangun. Relasi
tersebut yang sudah terjali yaitu komunitas menanam
Skata Green House, beberapa pengurus IPM dari ranting
dan wilayah, Kader Hijau Muhammadiyah.
5 Sumber daya Menguatkan peran bersama Muhammadiyah Disaster
Medical Centre (MDMC) Majelis Lingkungan Hidup (MLH),
dan Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) agar mampu
bekerjasama dan tampil sebagai gerakan pelajar yang
juga konsen terhadap konsekuensi alam, serta upaya
melestarikan lingkungan hidup
6 Aksi  Melakukan pencerdasan kepada pelajar melalui
gerakan edukasi di media sosial.
 Melakukan diskusi kritis mengenai isu lingkungan
 Kunjungan komunitas menanam ke Skata Green
House
 Kolaborasi dengan brand produk yang memiliki konsep
ramah lingkungan.
 Berkolaborasi dengan IPM DIY dalam program
menanam sayur di rumah.
Lembaga Pustaka Pelajar
Aspek Penjelasan

Sistem Gerakan Mendorong terhimpunnya arsip dan digitalasisasi pengarsipan IPM


serta menghadirkan refrensi buku , majalah dan alternatif media
literasi lainnya ke pelajar di seluruh Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan literasi pelajar dan mendorong usaha bilingualism di
tubuh IPM.

Organisasi dan Meningkatkan kualitas dan fungsi-fungsi media sebagai upaya


Kepemimpinan meningkatkan literasi di kalangan pelajar, pengembangan minat dan
bakat pelajar, penanaman nilai-nilai ideologi organisasi, membuka
cakrawala pengetahuan, dan mempelopori spirit bilingualism di
kalangan pelajar.

Jaringan Memperkuat jaringan kelembagaan dengan media-media pelajar dan


generasi muda di Indonesia serta menjalin komunikasi intensif dan
sinergi dengan seluruh pimpinan IPM di berbagai tingkatan.

Diantaranya TBM Harapan Jogja, Rumah Baca Komunitas,


Perpustakaan Nasional, Museum Sains Taman Pintar & Majelis
Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah.

Sumber Daya Meningkatkan kualitas kader di bidang literasi di berbagai tingkatan


dan mendorong digitalisasi arsip agar mampu menjalankan misi ikatan
sesuai perkembangan zaman dengan khususnya dalam hal
peningkatan kemampuan literasi, mewujudkan budaya keilmuan di
kalangan pelajar, kecakapan berbahasa dan mendorong pelajar
menerbitkan buku ber-isbn.

Aksi 1. Penerbitan berkala majalah Kuntum dan meningkatkan kualitas


jangkauan pemberitaan serta pendistribusian majalah Kuntum
sebagai bagian dari Lembaga Pustaka Pelajar
2. Meningkatkan literasi pelajar dengan merekomendasikan buku
bacaan disertai resensi pendukung melalui Instagram @ppipm
3. Mendorong digitalisasi arsip dan pendataan ulang artefak-artefak
ikatan pelajar muhammadiyah. Diantaranya menginformasikan
arsip dengan mengunggah digitalisasi arsip ke akun instagram
@ppipm, menghimpun data buku yang pernah diterbikan pimpinan
ipm seluruh Indonesia diberbagai tingkatan, dan membantu
mempersiapkan kelengkapan atribut diorama IPM di Museum
Muhammadiyah.
4. Meningkatkan kesadaran pelajar agar menerbitkan buku ber-isbn
dengan Launching Penerbit milik PP IPM yang telah menerbitkan
buku ber-isbn.
5. Mempelopori usaha bilingualism dan kecakapan berbahasa di
tubuh IPM.
Lembaga Media, Komunikasi, Teknologi dan Informasi
Aspek Penjelasan

Visi Berkembangnya kemampuan pemanfaatan media, komunikasi,


teknologi dan informasi di IPM sebagai sarana dakwah dan
syiar islam di kalangan pelajar

Sistem Gerakan Mengembangkan model pengenbangan media, komunikasi,


teknologi dan informasidi sebagai sarana penguat internal
organisasi dan penyebarluasan gagasan melalui
penyelenggaraan kelas manajemen media bagi pelajar
Organisasi dan Memperkuat kapasitas internal organisasi melalui pemanfaatan
Kepemimpinan media, komunikasi, teknologi dan informasi
Jaringan Membangun jaringan dengan berbagai pihak di bidang media,
komunikasi, teknologi dan informasi sebagai langkah penguatan
strategi gerakan
Sumber Daya Melahirkan kader yang sadar dan mampu memngoptimalkan
media, komunikasi, teknologi dan informasi sebagai sarana
dakwah dan syiar IPM

Aksi  Mengelola media sosial dan website resmi PP IPM


 Mendaptkan centang biru tanda akun resmi untuk Twitter
PP IPM
 Mengolah dan mempublikasi konten kreatif bidang di
media sosial
 Mempublikasikan konten dari lembaga PP IPM lainnya
melalui akun resmi PP IPM
 Mengolah dan mempublikasi konten PCI Covid
 Membuka kolom baru di ipm.or.id berupa opini
 Mengangkat Trending Topic Indonesia di Twitter setiap
tahun saat Milad
 Kopdar pengelola media IPM se-Indonesia
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Insani
A. Pendahuluan
Berikut adalah struktur LAPSI terbaru setelah mengalami perubahan selama
perjalanannya, yakni sebagai berikut:
Direktur : Syahrul Ramadahan
Sekretaris : Adli Zuliansyah Putra
Wakil Sekretaris : Muhammad Fadhlullah Kh.T.Q
Bendahara : Nadhifah Azhar
Bendahara I : Ananul Nahari Hayunah
Departemen Pendidikan Riset
Koordinator : Iklima Imanda Lauzardani Putri
Anggota : Setyawan Putra Sujana
Yusuf Rohmat Yanuri
Departemen Riset
Koordinator : Nashir Effendi
Anggota : Ahmad Yaki Al Muna
Rizqi Amaliya Masluucha
Departemen Pusat Data dan Informasi
Koordinator : Wahyu Adi Putra
Anggota : Dzikril Firmansyah
Jerryan Haryogi
Nor Ahmad
Departemen Pengembangan Komunitas
Koordinator : Alfianur Rizal R.R.A.
Anggota : Muhammad Fadhillah
Departemen Kajian Isu Strategis IPM
Koordinator : Alfa Rezky Ramadhan
Anggota : Fathin Robbani Sukmana
Fathi Syuhada Samin
B. Visi Misi Bidang dan Arah Program
Visi
Lembaga Inovatif di kalangan anak muda Indonesia yang bergerak pada penelitian
dan pengembangan.
Misi
a. Riset dan Kajian
Menjadi lembaga yang bergerak pada bidang kajian dan riset tentang isu-isu
kontemporer anak muda Indonesia.
b. Teknologi dan Informasi
Menjadi lembaga yang bergerak pada pengembangan data, Teknologi dan
Informasi.
c. Pengembangan
Menjadi lembaga yang bergerak pada pengembangan Sumber Daya Manusia
pada kalangan muda Indonesia.
207

C. Rancangan dan Realisasi Program Kerja


Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

Kajian Isu Bekerjasama Urgensi 4 kali workshop secara Tersusunnya draft Kajian Internall Sampai LPJ ini ditulis,
Strategis IPM dengan Bidang pengejewantahan offline di 4 regional rancangan Pedoman Tata Tentatif Pedoman Tata
(KISI) Organisasi PP IPM secara lebih rinci dari Keorganisasian keorganisasian masih
dalam Pembuatan AD/ART belum disahkan
Pedoman Tata 16 Kali kajian internal (Wokshop I) karena terhambat
Keorganisasian Lapsi dan Bidang belum disahkannya
Juli 2019
Organisasi PP IPM AD/ART yang baru
dan menunggu
(Workshop II) Pengantar Ketua
2 kali lokakarya secara
Agustus 2019 Umum PP IPM
online via zoom

(Workshop III)
Oktober 2019

(Workshop IV)
208

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

September 2019

(Lokakarya) Juni
2020

Bekerjasama Urgensi Peningkatan 5 kali kajian internal Pembagian Pedoman Kajian internal Kedua Pedoman
dengan Sekretaris Kualitas Pengelolaan Lapsi Umum Administrasi (Tentatif) masih dalam tahap
Jenderal dalam organisasi IPM di setiap menjadi Pedoman kajian revisi. Target
revisi Pedoman tingkatan Administrasi Persuratan pelaksanaan kajian
Umum Administrasi Sekali kajian dengan dan Pedoman Kajian bersama revisi di tahun 2021-
IPM Sekjend PP IPM Kesekretariatan Sekjend PP IPM 2022
(April 2020)

Tersusunnya draft
rancangan Pedoman
Administrasi Persuratan
209

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

Bekerjasama Urgensi Pembaharuan


dengan Bendahara Pedoman
PP IPM dalam revisi
Pedoman
Administrasi
Keuangan IPM

Kajian Isu
Strategis IPM Pembuatan Survei Usaha penyediaan data Pembuatan Proposal Terbukukannya laporan Periode Survei 23

(KISI) Nasional dengan kuantitatif guna Survei survei dengan ISBN: 978- April-10 Mei 2020
Tema “Eksploraso membantu PP IPM 62394623-0-7
Pelaksanaan Survei
Agenda Aksi IPM dalam pembuatan
secara online dengan
dan Pencegahan kebijakan dan Tim
Survei Planet sebagai
Covid-19 oleh PW Meteri Muktamar dalam
Platform
IPM se-Indonesia” penyusunan materi

Pembuatan Laporan
210

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

Survei

Bekerjasama Penyediaan data Periode Survei 27 Sampai LPJ ini ditulis


dengan Tim Materi kuantitatif dalam Februari-7 Maret survei masih
MuktamarXXII IPM pembuatan materi 2021 berlangsung
Pembuatan Survei Muktamar XXII IPM
211

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

Pusat Data dan Revitalisasi sistem Upgrade framework My Penambahan fitur fitur Performa aplikasi dapat Februari 2020 Secara umum
Informasi My IPM IPM menjadi lebih baru dan upgrade diakses lebih ringan sampai keseluruhan fitur
mudah untuk sistem mulai dari dibrowser ataupun September 2020 penting di my ipm
dikembangkan Forum diskusi, Music,
smartphone sudah dibuat,
Sytem Follow, data
development
statistik public, quran,
berikutnya hanya
chat support dan fitur System Backend yang
penyempurnaan dan
kegitan fortasi
mudah untuk
upgrade
dicustomize
performance saja,
selain itu resource
SDM dan keungan
Peningkatan jumlah
myipm juga perlu
user myipm yang
diperhatikan untuk
signifikan setelah user
pengembangan
bisa mendaftar secara
berikutnya
personal
212

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

Website LaPSI Perlunya rebranding Pembuatan website Menjadikan website Februari 2020 Website LaPSI
LaPSI melalui dengan framework lapsi dapat diakses sampai Maret sudah terbuat dan
website dan teknologi terkini dengan mudah 2020 beberapa kali
digunakan, akan
tetapi fitur tulis dan
Menjadikan website Website lapsi dapat laporan riset belum
lapsi sebagai tempat menjadi media informasi dibuat secara mudah
tempat komunitas LaPSI baik berupa
coding tulisan ataupun hasil
riset
213

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

E-KTA Perlunya revitalisasi Mengintegrasikan Proses pembuatan, Agustus sampai Implementasi NBA
nomor baku anggota proses pembuatan penerbitan sampai Oktober 2020 sudah melalui tahap
terhadap kasus NBA melalui My IPM pencetakan KTA Beta dan perlu
banyak duplikasi berjalan sebagai mana adanya upgrade
nomor dan nomor mestinya Implementasi sekala kecil serta
anggota palsu pemesanan KTA reformasi birokrasi
baru dilakukan agar pembuatan
dibulan Februari NBA bisa lebih
2020 mudah dilakukan

Pusat Data dan


Platform Aktivis My IPM sebagai Tahapan Platform aktivis bisa November 2020 Pengembangan
Informasi
salah satu platform Development diujicobakan oleh lintas sampai Januari platform Aktivis
organisasi yang aktivis.id organisasi 2021 mengalami kendala
memiliki fitur banyak, mulai dari Tim
hal ini menjadi ikhtiar sampa pendanaan,
IPM memplopori Platform aktivis dapat diperlukan tim yang
214

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

platform Aktivis untuk berkembang menjadi solid dan modal


seluruh organisasi di startup dan secara dalam membangun
Indonesia masif digunakan oleh platform organisasi
organisasi secara secara umum
general

Komunitas Banyaknya potensi Proses seleksi dan Tumbuhnya kesadaran Mei 2020 Proses seleksi
StudentCode kader IPM yang open recruitmen kader kader terhadap dunia sampai Agustus sudah berjalan
memiliki semangat teknologi 2020 sampai tahap akhir
berteknologi Kader IPM yang memiliki namun portofolio
Discus, sharing dan
terkhususnya coding potensi dalam teknologi atau follow up
ngoding bareng
dapat mengembangkan secara tim atau
teknologi dimasing masing pribadi kader belum
Challenge portofolo daerah terlaksana
coding

Kader IPM memiliki


portofolio pribadi ataupun
215

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

organisasi sebagai karya


IPM dalam teknologi

Pengelolaan Media sosial telah Pembuatan ulang Banyaknya likes tiap Dari 25 April Sampai LPJ ini
Media Sosial menjadi kebutuhan akun instagram Lapsi postingan dan followers 2020 sampai 28 dibuat, masih
bagi para kader IPM (@lapsi.ipm) Maret 2021 terdapat
di era informasi penambahan jumlah
post dan followers di
Pengadaan konten
Instagram Lapsi
kreatif, bekerjasama
dengan divisi lain dan
Pusat Data dan
Lembaga Media PP
Informasi
IPM

Riset Bedah Riset Pelajar Sebagai bentuk Mengundang pelajar Pelajar Muhammadiyah 20 Maret 2020 Diharapkan muncul
#1 apresiasi dan Muhammadiyah yang tidak lagi memandang riset-riset baru (di
penghargaan atas sudah melakukan dan riset sebagai “sesuatu semua bidang
“Eksistensi Kerajaan
karya riset Pelajar menjuarai riset (eksak
Giri Kedaton: yang sulit”, melainkan keilmuan) dari
Muhammadiyah maupun sosial).
Potensi Maritim dan dapat dimulai dari hal- Pelajar
216

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

pengembangannya Sebagai upaya motivasi hal kecil dan tidak Muhammadiyah


Dalam kegiatan pelajar Muhammadiyah hanya bersifat eksakta.
ekonomi untuk melakukan riset
Perdagangan ilmiah.

Peserta Bedah Riset


Termotivasi untuk
melakukan riset

Muncul hasi-hasil riset


Riset
terbaru di segala
rumpun kajian keilmuan
yang dilakukan oleh
pelajar Muhammadiyah.

Bedah Riset Pelajar Sebagai bentuk Mengundang pelajar Pelajar Muhammadiyah 20 April 2020 Pelajar
#2 apresiasi dan Muhammadiyah yang tidak lagi memandang Muhammadiyah
penghargaan atas sudah melakukan dan riset sebagai “sesuatu
217

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

karya riset Pelajar menjuarai riset (eksak yang sulit”, melainkan


Muhammadiyah maupun sosial). dapat dimulai dari hal-hal
“Aclansis: Activated
kecil dan tidak hanya
Carbon from Algae
bersifat eksakta.
as Green Alternative
Sebagai upaya motivasi
Catalyst Support for
pelajar Muhammadiyah
Hydrogen
untuk melakukan riset Peserta Bedah Riset
Production in Water
ilmiah. Termotivasi untuk
Electrolysis”
melakukan riset

Muncul hasi-hasil riset


terbaru di segala rumpun
kajian keilmuan yang
dilakukan oleh pelajar
Muhammadiyah.

Bedah Riset Pelajar Sebagai bentuk Mengundang pelajar Pelajar Muhammadiyah 13 Juni 2020
apresiasi dan Muhammadiyah yang tidak lagi memandang
218

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

#3 penghargaan atas sudah melakukan dan riset sebagai “sesuatu


karya riset Pelajar menjuarai riset (eksak yang sulit”, melainkan
Muhammadiyah maupun sosial). dapat dimulai dari hal-hal
“Formulasi Obat kecil dan tidak hanya
Kumur Daun kelor bersifat eksakta.
(Moringa Oleifera) Sebagai upaya motivasi
dan Aktivitasnya pelajar Muhammadiyah
sebagai Antibakteri untuk melakukan riset Peserta Bedah Riset
Streptococcus ilmiah. Termotivasi untuk
melakukan riset

Muncul hasi-hasil riset


terbaru di segala rumpun
kajian keilmuan yang
dilakukan oleh pelajar
Muhammadiyah.
219

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

Talk to Scientist #1 Membangun kultur Mengundang pakar 28 Juni 2020

Riset keilmuan pelajar keilmuan sesuai


Muhammadiyah dengan tema diskusi
melalui tokoh. baik akademisi
maupun praktisi.

“Kaum Muda
Muslim Milenial:
Konservatisme,
Hibridasi Identitas
dan Tantangan
Radikalisme”
220

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

Bedah Riset #4 Sebagai bentuk Mengundang pelajar Pelajar Muhammadiyah 2 Agustus 2020

Riset apresiasi dan Muhammadiyah tidak lagi memandang


“Alat Pengontrol
penghargaan atas yang sudah riset sebagai “sesuatu
Air Otomatis untuk
karya riset Pelajar melakukan dan yang sulit”, melainkan
Mengatasi Banjir,
Muhammadiyah menjuarai riset dapat dimulai dari hal-
SARMODAC
(eksak maupun hal kecil dan tidak
(Smart Control and
sosial). hanya bersifat eksakta.
Monitoring Dam
Sebagai upaya
Activity” Peserta Bedah Riset
motivasi pelajar
Termotivasi untuk
Muhammadiyah
melakukan riset
untuk melakukan riset
ilmiah. Muncul hasi-hasil riset
terbaru di segala
rumpun kajian keilmuan
yang dilakukan oleh
pelajar Muhammadiyah.
221

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

Talk to Scientist #2 Membangun kultur Mengundang pakar Sebagai wacana baru 26 Desember
keilmuan pelajar keilmuan sesuai bagi pelajar 2020
Muhammadiyah dengan tema diskusi Muhammadiyah.
“Mungkinkah melalui tokoh. baik akademisi
pelajar maupun praktisi.
Muhammadiyah
Menemani
Minoritas
(Masyarakat Adat,
Penghayat
kepercayaan dan
Kelompok-
kelompok yang
dituduh Sesat)”

Talk to Scientist Membangun kultur Mengundang pakar 24 Januari 2021


#3: “Komunitas keilmuan pelajar keilmuan sesuai
222

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

Minoritas: Dari Muhammadiyah dengan tema diskusi


Punk Sampai Gay, melalui tokoh. baik akademisi
Dimanakah Posisi maupun praktisi.
Gerakan Dakwah
Pelajar
Muhammadiyah ?”

Talk to Scientist #4 Membangun kultur Mengundang pakar Peserta Pelajar 28 Februari


keilmuan pelajar keilmuan sesuai Muhammadiyah 2021
“Pendidikan
Muhammadiyah dengan tema diskusi memiliki wawasan yang
Minoritas:
melalui tokoh. baik akademisi luas terkait dengan
Membebaskan
maupun praktisi. konsep pendidikan.
pelajar dari
Belenggu Sekolah”

Pendidikan Membangun kultur Salah satu upaya 9 kali undangan Lapsi memiliki branding Insidental Program ini akan
Riset keilmuan berupa branding dan untuk menjadi sebagai lembaga yang terus berlanjut
riset dengan pengenalam Lapsi di pembicara di tingkat bergerak di bidang
223

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

membuka mata pelajar regional maupun keilmuan, sehingga


kerjasama melalui nasional personalia Lapsi
sistem terbuka (by dianggap mampu
demand) berupa Salah satu upaya menyampaikan materi
workshop, untuk membangun sesuai dengan yang
seminar, dlsb di kultur keilmuan diinginkan
tingkat pimpinan dengan melibatkan penyelenggara
IPM Lapsi dalam
talkshow, seminar,
dlsb

Mengampanyekan Sebagai upaya untuk Mengunggah Adanya beberapa Insidental Program ini akan
gerakan memberikan informasi mengenai konten di sosial media terus berlanjut
#risetituasyik (riset informasi ringan riset di instagram Lapsi mengenai riset
inklusif) mengenai riset agar yang mana mendukung
lambat laun pelajar campaign
dapat menganggap #RisetItuAsyik
224

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

bahwa riset bukanlah


hal yang “sesulit itu”
karena riset
merupakan hal yang
esensinya sangat
sederhana dalam
hidup kita

Mengembangkan Sebagai upaya untuk Mendukung adanya Adanya organization 20 Desember Karena keterbatasan
sumber daya riset menghidupkan riset tim riset profile yang dapat 2020 akses dan
dengan pada di ranah digunakan untuk momentum, agenda
Membuat
mendorong pimpinan IPM, yang persyaratan dalam untuk memberikan
organization profile
adanya Tim Riset mana riset tersebut berbagai kesempatan dorongan dalam
yang dapat
di pimpinan dapat digunakan penelitian terbuka pembuatan tim riset
digunakan untuk
wilayah/daerah sebagai salah satu sebagai salah satu di daerah/wilayah
persyaratan dalam
organisasi IPM dasar pertimbangan upaya untuk belum bisa
berbagai
dalam pembuatan memperluas jangkauan dilaksanakan secara
kesempatan
225

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

rancangan kegiatan penelitian terbuka penelitian Lapsi maskimal


atau inovasi program, sebagai salah satu
sebagai pengkaya upaya untuk
pengetahuan di memperluas Lapsi membuka

kalangan pimpinan, jangkauan penelitian bentuk ekrjasama,

dan lain sebagainya. Lapsi terutama dari PP


IPM untuk
mendorong
pembentukan Tim
Pendidikan
Riset di pimpimpinan
Riset
wilayah/daerah

Komunitas Festival Komunitas Komunitas menjadi Kerja sama Partisipasi komunitas 12-14 Maret Melalui Festival
Nasional salah satu gerakan departemen Se-Indonesia dalam 2021 Komunitas ini akan
unggulan dalam IPM Komunitas dengan Jambore & Festival diusahakan adanya
dan menjadi salah Bidang Asbo PP IPM Komunitas berbagai ide kreatif
satu dakwah IPM dalam tentang komunitas
226

Departemen Program Analisis Potensi Aksi Kreatif Indikator Pencapaian Waktu Keterangan

penyelenggaraan
Jambore dan
Festival Komunitas
dengan skala
Nasional, yang
dilakukan secara
virtual
Pembuatan Buku Perkembangan Partisipasi aktif Pembuatan buku Terbentuknya Sedang berjalan
Panduan komunitas yang dalam pembuatan panduan komunitas buku panduan bersama Bidang
Komunitas sangat pesat di buku panduan komunitas Asbo dan Tim
dalam tubuh IPM komunitas bersama Akselerasi
Tim Akselerasi Komunitas PP IPM
Komunitas yang
dibentuk pada
Tanwir IPM di
Pontianak

Anda mungkin juga menyukai