Anda di halaman 1dari 19

KURIKULUM SEKOLAH ADVOKASI HUKUM

HIMPUNAN MAHASISWA ILMU HUKUM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Setiap orang memiliki hak dan kewajibannya, namun masih ada sebagian orang yang
tidak menyadari haknya meskipun telah menjalankan tugasnya. Hal ini terjadi karena orang
yang berkuasa membuat kebijakan yang menekan hak orang lain untuk memaksimalkan
haknya. Di sinilah advokasi berarti membela (membela mereka yang dirampas haknya).
Advokasi adalah upaya memperbaiki atau mengubah kebijakan publik berdasarkan keinginan
atau kepentingan yang mempromosikan atau berubah. Advokasi juga dapat diartikan sebagai
kegiatan yang mendorong perkembangan perubahan sosial secara bertahap melalui
serangkaian perubahan kebijakan publik. Advokasi merupakan segala kegiatan yang
dilakukan dalam rangka membela masyarakat yang membutuhkan perlindungan,
pendampingan, dan kewenangan hukum. Propaganda juga dilakukan dalam rangka membela
orang-orang yang terampas dan terlanggar hak asasinya.

Dalam penyempurnaan kebijakan publik, beberapa hal perlu diperhatikan, seperti


muatan undang-undang, struktur undang-undang, dan budaya hukum. Konten hukum adalah
konten hukum atau kebijakan. Yang diamati di sini adalah asal mula hukum, legitimasi
hukum, dan isi hukum itu sendiri, terlepas dari apakah keseimbangan itu adil. Struktur hukum
mencakup orang / alat yang masuk akal untuk mengadopsi kebijakan. Terkadang karena
kurangnya sosialisasi dan kurangnya pemahaman tentang kebijakan, dokumen itu sendiri
masih melanggar kebijakan. Budaya hukum merupakan kekuatan kebijakan, sehingga
menjadi kebiasaan (culture) dalam kehidupan masyarakat peserta kebijakan.

Filosofi advokasi sendiri itu berdasarkan hak asasi manusia, yang setiap orang di
dunia memiliki hak dasar anugerah dari Tuhan. Terlepas dari warna kulit, bahasa, agama,
kepercayaan, ras, dll., Itu melekat pada manusia.

Ide dasar yang diadvokasi adalah bahwa setiap warga negara berhak untuk dilindungi
oleh negara, seperti hak atas pendidikan, perlindungan hukum, keyakinan beragama, akses
untuk bekerja, kehidupan yang layak, hak suara, dll. Ini diatur dengan jelas dalam konstitusi
kita.
Advokasi adalah mewujudkan hak-hak seseorang atau sekelompok orang yang
menurutnya tidak memiliki hak Dapatkan haknya. Secara umum tujuan advokasi adalah
untuk mewujudkan hak-hak masyarakat, terlebih tujuan advokasi adalah untuk mendorong
partisipasi masyarakat. Untuk mendukung terlaksananya peraturan perundang-undangan
kesejahteraan sosial di pemerintahan, advokasi mengacu pada dukungan individu atau
kelompok yang terkait dengan kebijakan publik, seperti peraturan dan kebijakan
pemerintah.Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, berbagai bentuk kegiatan advokasi telah
dilakukan. , termasuk: upaya penguatan Sekelompok orang, tokoh agama atau organisasi
yang mengarah pada posisi tawar pemerintahan

Banyak orang masih percaya bahwa pembelaan adalah pekerjaan pembelaan hukum
(litigasi) yang dilakukan oleh pengacara, tetapi hanya pekerjaan yang terkait dengan litigasi
di pengadilan. Sudut pandang ini dengan demikian memiliki pemahaman sempit tentang apa
yang disebut advokasi. Tampaknya advokasi hanya masalah hukum. Pemandangan ini Tidak
ada yang salah, tetapi tidak sepenuhnya benar. berdasarkan Mansour Faqih, advokasi adalah
upaya sistematis Mempengaruhi dan mempromosikan secara terorganisir Perubahan
kebijakan publik Meningkat. Pada saat yang sama, menurut Sheila Espine-Villaluz, advokasi
diartikan sebagai tindakan strategis Dan diintegrasikan oleh individu dan kelompok
Masukkan topik (topik) ke dalam agenda Kebijakan untuk mendorong pembuat kebijakan
Pecahkan masalah dan bangun fondasi Mendukung adopsi kebijakan publik selesaikan
masalah ini.

B. Filosofi Pelatihan

Pelatihan ini diselenggarakan berdasarkan:

1. Pembelajaran secara virtual


2. Berbasis kompetensi, yaitu pada saat proses pelatihan, peserta mendapat kesempatan
untuk secara bertahap mengembangkan keterampilannya untuk mencapai kemampuan
yang diharapkan di akhir pelatihan.
3. Belajar sambil melakukan (learning by doing), yang memungkinkan setiap peserta
untuk:
a. Mendapatkan kesempatan belajar yang sama dari setiap materi pelatihan (lakukan
sendiri). Hal tersebut dapat dicapai dengan menggunakan metode pembelajaran yang
memungkinkan peserta untuk berpartisipasi lebih aktif, seperti: diskusi kelompok,
latihan, studi kasus, bermain peran, dan praktek lapangan, baik secara individu
maupun kelompok.
b. Lakukan pengulangan atau peningkatan yang diperlukan untuk mencapai kompetisi
yang ditentukan.
BAB II

PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI

A. Peran
Setelah mengikuti sekolah advokasi ini ,mahasiswa tidak hanya memahami advokasi
secara teori,tetapi dapat memperaktekan ilmu yang didapat dari sekolah advokasi ini.

B. Fungsi
1. Meningkatkan kemampuan pola pikir dan perenungan . Peserta didik dihadapkan
mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan mereka sendiri ;
2. Memberikan Pemahaman tentang proses dan strategi advokasi ,serta meningkatkan
kesadaran hukum kepada mahasiswa ;
3. Meningkatkan pengetahuan tentang advokasi ,teknik advokasi dan menumbuhkan rasa
kepedulian serta tanggung jawab sosial.

C. Kompetensi
Setelah mengikuti sekolah advokasi ini, peserta diharapkan memiliki kompetensi dalam ;
1. Meningkatkan kemampuan pola pikir dan perenungan . Peserta didik dihadapkan
mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan mereka sendiri ;
2. Memberikan Pemahaman tentang proses dan strategi advokasi ,serta
meningkatkan kesadaran hukum kepada mahasiswa ;
3. Meningkatkan pengetahuan tentang advokasi ,teknik advokasi dan menumbuhkan
rasa kepedulian serta tanggung jawab sosial.
BAB III

TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu mengelola kegiatan advokasi hukum di
lingkungan sekitar.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1. Membuat perencanaan advokasi hukum.
2. Mengembangkan media advokasi hukum.
3. Melakukan teknik advokasi hukum.
4. Melaksanakan kegiatan advokasi hukum.
5. Merancang pemantauan dan penilaian kegiatan advokasi hukum.
BAB IV

STRUKTUR PROGRAM

Dalam mencampai tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan maka disusunlah materi yang
akan diberikan secara rinci pada tabel berikut :

Alokasi waktu
No Materi
T P PL JLH
Meteri Dasar :
A. 1. Advokasi dalam bantuan hukum 3 0 0 3
2. Mahasiswa dalam banntuan hukum 3 0 0 3
Materi Inti :
1. Pengantar tentang HAM 4 5 0 9
2. Konsep dasar gender 4 5 0 9
B.
3. Metode Advokasi 3 4 0 7
4. Manajemen aksi 4 5 0 9
5. Kampanye berbasis HAM 4 5 0 9
Materi Penunjang :
C. 1. Meningkatkan rasa ingin tahu pada mahasiswa 2 0 0 2
2. Membangun komitmen belajar 3 0 0 3
Jumlah 30 24 0 54

Keterangan :

1. 1 JPL = 60 Menit
2. T = Penyampaian Teori
3. P = Penugasan Kelas, dalam bentuk, Latihan, Diskusi Kelompok,Studi
Kasus dsbnya
4. PL = Praktek Lapangan

BAB V
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

1. Nomor : Materi 1
Materi : Advokasi dalam Bantuan Hukum
Waktu : 45 menit
Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa/I dapat memahami advokasi dalam bantuan hukum
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan Alat
Metode Referensi
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi,  Pengertian Advokasi  Penjelasan  Laptop /
peserta mampu  Macam-macam  Sesi tanya Komputer
menjelaskan ; Advokasi jawab  Akun Zoom
1. Pengetahuan umum  Pengertian Bantuan
Advokasi Hukum
2. Pengetahuan umum  Bentuk-bentuk
Bantuan Hukum Bantuan Hukum
3. Advokasi dalam  Interelasi Advokasi
Bantuan Hukum dengan Bantuan
Hukum
 Advokasi dalam
Bantuan Hukum
 Teknis Advokasi dan
Bantuan Hukum

2. Nomor : Materi 2
Materi : Mahasiswa dalam Bantuan Hukum
Waktu : 45 menit
Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa/I dapat memahami peran mahasiswa dalam bantuan
hukum
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan Alat
Metode Referensi
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi,  Sejarah Mahasiswa  Penjelasan  Laptop /
peserta mampu  Pengertian  Sesi tanya Komputer
menjelaskan ; Mahasiswa jawab  Akun Zoom
1. Pengetahuan umum  Peran dan Fungsi
terkait Mahasiswa Mahasiswa
2. Peran dan fungsi  Pengertian Bantuan
mahasiswa Hukum
Hubungan  Bentuk-Bentuk
3. Mahasiswa dalam Bantuan Hukum
bantuan hukum  Hubungan
4. Peran dan fungsi Mahasiswa dalam
mahasiswa dalam Bantuan Hukum
bantuan hukum
 Peran dan fungsi
Mahasiswa dalam
Bantuan Hukum

3. Nomor : Materi 3
Materi : Pengantar tentang HAM
Waktu : 45 menit
Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa/I dapat memahami lebih jauh tentang HAM
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan Alat
Metode Referensi
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi, ● Sejarah HAM  Penjelasan  Laptop /
peserta mampu ● Pengertian dan Ciri  Sesi tanya Komputer
menjelaskan ; Pokok Hakekat jawab  Akun Zoom
1. Pengetahuan umum HAM
terkait Hak Asasi ● HAM dalam
Manusia Perundang-
2. Mahasiswa/I dapat undangan Nasional
memahami secara ● Pelanggaran dan
jelas dan detail dari Pengadilan HAM
sejarah
terbentuknya HAM,
ciri-ciri pokok
hakekat HAM
3. Mahasiswa/I dapat
mengetahui
bagaimana HAM
dalam perundang-
undangan Nasional
4. Mahasiswa dapat
mengetahui apa saja
pelanggaran-
pelanggaran HAM
5. Mahasiswa/I dapat
mengetahui
bagaimana proses
yang terjadi apabila
pelanggaran HAM
terjadi di pengadilan
HAM

4. Nomor : Materi 4
Materi : Konsep Dasar Gender
Waktu : 45 menit
Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa/I dapat memahami tentang konsep-konsep
dasar gender
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan Alat
Metode Referensi
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi, ● Pengertian gender,  Penjelasan  Laptop /
peserta mampu seks, dan kodrat  Sesi tanya Komputer
menjelaskan ; ● Sejarah jawab  Akun Zoom
1. Pengetahuan umum terbentuknya peran
tentang konsep gender
gender ● Konsep tentang
2. Mahasiswa/I dapat gender
mengetahui ● Teori-teori gender
bagaimana sejarah ● Perkembangan
terbentuknya peran konsep kesetaraan
gender gender
3. Dapat mengetahui ● Strategi dalam
apa saja konsep mencapai
tentang gender kesetaraan dan
tersebut keadilan gender
4. Mahasiswa/I dapat
mengetahui teori-
teori dari konsep
dasar gender
5. Mahasiswa/I dapat
mengetahui
perkembangan dari
konsep kesetaraan
dari gender tersebut
6. Strategi untuk
mencapai
kesetaraan dan
keadilan dalam
gender

5. Nomor : Materi 5
Materi : Metode Advokasi
Waktu : 45 menit
Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa/I dapat memahami dari bentuk-bentuk
metode advokasi
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan Alat
Metode Referensi
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi, ● Litigasi  Penjelasan  Laptop /
peserta mampu ● Non litigasi  Sesi tanya Komputer
menjelaskan ; ● Extra legal jawab  Akun Zoom
1. Pengetahuan umum
terkait sekolah
advokasi
2. Mahasiswa/I dapat
mengetahui apa itu
litigasi, non litigasi,
dan extra legal
3. Mahasiswa/I dapat
membedakan antara
litigasi, non litigasi,
dan extra legal
4. Mahasiswa/I dapat
mengetahui apa saja
contoh dari litigasi,
non litigasi, dan
extra legal

6. Nomor : Materi 6
Materi : Manajemen Aksi
Waktu : 45 menit
Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa/I dapat memahami manajemen aksi
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan Alat
Metode Referensi
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi, ● Persiapan aksi  Penjelasan  Laptop /
peserta mampu ● Pelaksanaan aksi  Sesi tanya Komputer
menjelaskan ; ● Pasca aksi jawab  Akun Zoom
1. Pengetahuan umum
terkait manajemen
aksi
2. Mahasiswa/I dapat
mengetahui
bagaimana
persiapan aksi
setelah memahami
materi dari
manajemen aksi
tersebut
3. Mahasiswa dapat
mengetahui
pelaksanaannya
serta pasca aksinya
bagaimana

7. Nomor : Materi 7
Materi : Kampanye berbasis HAM
Waktu : 45 menit
Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa/I dapat memahami kampanye berbasis HAM
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan Alat
Metode Referensi
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi, ● Urgensi kampanye  Penjelasan  Laptop /
peserta mampu dalam advokasi  Sesi tanya Komputer
menjelaskan ; ● Tujuan kampanye jawab  Akun Zoom
1. Pengetahuan umum ● Metode kampanye
terkait kampanye
yang berbasis HAM
2. Mahasiswa/I dapat
mengetahui tentang
urgensi kampanye
dalam advokasi
3. Mahasiswa/I dapat
mengetahui tujuan
dari kampanye yang
berbasis HAM ini
4. Mahasiswa/I dapat
mengetahui metode-
metode yang
dilakukan saat
kampanye

BAB VI

DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN

A. Pre Test
Pre test adalah kegiatan untuk menguji tingkatan pengetahuan peserta terhadap materi
yang akan disampaikan dan kegiatan pre test dilakukan sebelum kegiatan pengajaran
diberikan.

B. Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan secara resmi. Proses
pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
2. Pengarahan sekaligus pembukaan.
3. Penyematan tanda peserta.
4. Perkenalan peserta secara singkat.
5. Pembacaan doa.

C. Building Learning Commitment/BLC (Membangun Komitmen Belajar)


Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses
pelatihan. Kegiatannya antara lain:
1. Penjelasan oleh pelatih/fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan
yang akan dilakukan dalam materi BLC.
2. Perkenalan antara peserta dengan para pelatih/fasilitator dan dengan panitia
penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan
perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat
secara aktif.
3. Mengemukakan harapan, kekuatiran dan komitmen masing-masing peserta
selama pelatihan.
4. Kesepakatan antara para pelatih/fasilitator, penyelenggara pelatihan dan
peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi:
pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya

D. Pembekalan pengetahuan dan Keterampilan


Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah pada
kompetensi yang akan dicapai oleh peserta.
Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang
melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi
tersebut, yaitu diskusi kelompok, latihan, studi kasus, bermain peran, praktik di kelas
serta praktik lapangan dengan melibatkan sasaran advokasi.
Pengetahuan dan keterampilan meliputi materi:
1. Advokasi dalam Bantuan Hukum.
2. Mahasisa dalam Bantuan Hukum.
3. Pengantar tentang HAM
4. Konsep Dasar Gender
5. Metode Advokasi.
6. Manajeman Aksi
7. Kampanye berbasis HAM
Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, pelatih/fasilitator melakukan
kegiatan refleksi dimana pada kegiatan ini pelatih/fasilitator bertugas untuk
menyamakan persepsi tentang materi yang sebelumnya diterima sebagai bahan
evaluasi untuk proses pembelajaran berikutnya.

E. Post Test
Post Test adalah tes yang dilaksanakan setelah pemberian materi di setiap pelatihan.
Bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta dalam meteri
yang di berikan.

F. Evaluasi
 Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari
(refleksi) dan terhadap pelatih/fasilitator.
 Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan proses
pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan
proses pembelajaran selanjutnya.
 Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat pelatih/fasilitator telah
mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan
form evaluasi terhadap pelatih/fasilitator.

G. Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan
masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan
untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.

H. Penutupan
Penutupan Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan,
dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
2. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta.
3. Pembagian sertifikat.
4. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.
5. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang.
6. Pembacaan doa.
7. Foto Bersama
BAB VII

PESERTA DAN PELATIH

A Peserta
1. Kriteria peserta adalah mahasiswa mahasiswi anggota himpunan mahasiswa ilmu
hukum . Dan seluruh mahasiswa mahasiswi prodi ilmu hukum 2017-2020
2. Jumlah Peserta
Melalui via zoom dengan kuota 44 orang dalam 1 kelas.

B Fasilitator
Fasilitator adalah :
1. Dosen Ilmu Hukum Umrah
2. Narasumber dari luar
3. Himpunan Mahasiswa Ilmu Hukum
Dengan Kriteria :

1. Menguasai materi dari sekolah advokasi


2. Mengetahui profil pusat inovasi dan informasi
3. Menguasai konsep materi yang dilatihankan, baik dalam teori maupun dalam bentuk
keterampilan praktik.

BAB VIII

PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara
Pelatihan dapat diselenggarakan oleh :
1. Institusi atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki kemampuan
menyelenggarakan pelatihan dan sudah terakreditasi
2. Mempunyai pengendali pelatihan atau seseorang yang ditunjuk sebagai
pengendali proses pembelajaran yang menguasi materi pelatihan

B. Tempat penyelenggara
Pelatihan diselenggarakan di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
BAB IX

EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:

A. Evaluasi terhadap peserta

Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:

1. Penjajagan awal melalui pre test


2. Penjajagan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta terhadap materi yang
telah diterima melalui post test
3. Penilaian terhadap keterampilan yang dilakukan melalui penilaian hasil tugas

B. Evaluasi terhadap pelatih/instruktur


Evaluasi terhadap pelatih/instruktur ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh
penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan
pelatih/instruktur dalam menyampaikan pengetahuan dan atau ket erampilan kepada
peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap peserta, meliputi:

a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan
e. Empati, gaya dan sikap kepada peserta
f. Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
g. Kesempatan tanya jawab
h. Kemampuan menyajikan

C. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalah
pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi:

a. Tujuan pelatihan
b. Relevansi program pelatihan dengan tugas
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja
d. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan

D. Evaluasi Pasca pelatihan (EPP)


Evaluasi pasca pelatihan (EPP) merupakan salah satu rangkaian dari suatu pelatihan
untuk mengetahui dampak dari hasil pelatihan yang telah dilaksanakan.
BAB X

SERTIFIKAT

Anda mungkin juga menyukai