Anda di halaman 1dari 8

Revitalisasi Kaderisasi HMI Di Tengah

Problem Keumatan dan Krisis


Kebangsaan
Prof. Dr. Nurhayati Djamas, MA, M.Si
SWOT Analysis
Externa
Internal
l
Strength Opportunity
(Kekuatan) (Peluang)

Weaknesses Threat
(Kelemahan) (Ancaman)
Kekuatan Pekaderan HMI
 Proses pekaderan masih terus berlangsung.
 Kekuatan persaudaraan (brother hood n
sisterhood) keluarga besar HMI.
 NDP sebagai pedoman bagi pembentukan
fondasi karakter Keislaman HMI.
 Kesadaran jati diri HMI, keislaman, keilmuan
dan keindonesiaan sebagai perekat bagi
integrasi.
Kelemahan Internal
 Segmentasi orientasi hidup, aliansi, prinsip dan
pilihan jalur yang brpengaruh pada corak
ekspressi kader HMI.
 Kegamangan menghadapi perubahan dahsyat
kehidupan sosial ekonomi, politik nasional
dalam konteks global.
 Identitas keislaman kader HMI di tengah tarik
menarik pengaruh liberalisme dan sekularisme
dengan rigiditas ekspressi keberagamaan.
Peluang kondisi eksternal
 Entitas HMI sebagai kekuatan sosial dengan kapasitas
intelektual dan profesionalitas yang dimiliki dan
cukup diperhitungkan dalam konstelasi nasional.
 HMI sebagai salah satu kekuatan perekat dalam
kemajekan unsur kebangsaan yang bisa diterima
dalam beragam elemen kebangsaan dan keumatan.
 Unsur-unsur keluarga besar HMI di berbagai elemen
kenegaraan dan kebangsaan dapat menjembatani
perbedaan2 dalam dinamika sosial politik eknomi
nasional.
Ancaman Konstelasi Eksternal
 Krisis Kebangsaan.
 Kondisi keterbelahan bangsa dengan potensi konflik dan perbenturan antar
elemen bangsa.
 Kekuatan oligarki yang mempengaruhi kekuasaan negara berhadapan dengan
rakyat yang kritis dan juga rentan, yang sebagian besar adalah komponen umat.
 Pengaruh kekuatan uang para pemilik modal terhadap proses politik dalam
penentuan langkah politik dan kebijakan negara yang lebih berpihak pada
kepentingan pemilik modal spt UU Cipta Kerja etc. dengan mengenyampingkan
hak-hak rakyat untuk mendapatkan kesejahteraan.
 Fenomena kebijakan kontradiktif kekuasaan terhadap komponen umat Islam
dengan pola “benci tapi rindu”., keras terhadap unsur Islam yang dipandang dapat
mengganggu kelanggengan keluasaan oligarki di satu sisi; dan bernafsu dalam
memanfaatkan sumber daya keumatan zakat, dana haji, wakaf, bank Islam di lain
sisi…
Ancaman Eksternal
 Problem keumatan
 Kekuasaan negara dan pemerintahan yang diwarnai Islamo phobia. Framing
yang terus diproduksi untuk menyudutkan segmen tertentu dari umat, teruris,
ekstrimis, radikalis, intoleran etc serta tindakan yang mengabaikan keadilan
dan persamaan perlakuan terhadap warga negara.
 Faksi-faksi internal umat antara yang mendekat ke dalam lingkaran kekuasaan
untuk memberoleh berkah sumber daya kekuasaan politik dan ekonomi etc
dengan kelompok yang kritis terhadap kekuasaan dan segala bentuk
penyimpangan.
 Politik belah bambu yang mempertajam keretakan di kalangan umat yang
dimanfaatkan demi melanggengkan kekuasaan dan kekuatan oligarki.
 Sumber daya umat yang dikooptasi kekuasaan negara, dana haji, wakaf,
sumber [permodalan yang menjadikan komponen umat tersudut tak berdaya.
Kaderisasi HMI ke Depan.
Perlu arah kederisasi HMI yang jelas dan lebih
terukur untuk membentuk kader unggul dan tangguh
dalam menjaga dan melestarikan jati diri ke-HMI-an
dengan ciri kesilaman, keilmuan dan kebangsaan.

Teguh dengan Prinsip


Cerdas dalam Strategi
Cermat dalam Berkolaborasi

Anda mungkin juga menyukai