Bimillahirrahmanirrahim
Memperhatikan : Keputusan Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah
Jawa Tengah yang berlangsung pada 9-11 Shafar 1445 H
bertepatan tanggal 25-27 Agustus 2023 M di Gedung
Embarkasi Haji Donohudan Boyolali, Jalan Embarkasi Haji
Ngemplak, Boyolali.
Menimbang : Bahwa Keputusan Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul
Aisyiyah Jawa Tengah telah diambil secara sah, sesuai
ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Nasyiatul Aisyiyah Bab IV Pasal 13 dan
Bab VI Pasal 24.
2. Anggaran Rumah Tangga Nasyiatul Aisyiyah Bab IX Pasal
52.
3. Surat Keputusan Pimpinan Wilayah Musyawarah Wilayah
XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah.
MEMUTUSKAN
1
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
KEPUTUSAN MUSYAWARAH WILAYAH XIV
NASYIATUL AISYIYAH JAWA TENGAH.
Pertama : Mengesahkan Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah XIV
Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah.
Kedua : Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul
Aisyiyah Jawa Tengah tersebut sebagai pedoman dan
rujukan dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan
kegiatan.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Semarang
Pada Tanggal 6 Rabiul Akhir 1445 H
21 Oktober 2023 M
Ketua Sekretaris
2
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
KEPUTUSAN MUSYAWARAH WILAYAH XIV
NASYIATUL AISYIYAH JAWA TENGAH PERIODE 2022-2026
9-11 Shafar 1445 H/25-27 Agustus 2023 M
Di Donohudan, Boyolali
Bismillahirrahmanirrahim
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah Periode 2022-2026 yang
diselenggarakan pada 9-11 Shafar 1445 H bertepatan tanggal 25-27 Agustus 2023 M
bertempat di Gedung Embarkasi Haji Donohudan, Boyolali, setelah menyimak dan
mencermati dengan seksama:
MEMUTUSKAN
1. Mengesahkan Tata Tertib Sidang Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah
Jawa Tengah yang dilaksanakan pada Sabtu, 26 Agustus 2023;
2. Mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah Nasyiatul
Aisyiyah Jawa Tengah Periode 2016-2020;
3. Mengesahkan Materi Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah;
3
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
4. Mengesahkan Tanggapan Balik Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa
Tengah atas tanggapan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah terhadap Laporan
Pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah Periode
2016-2020;
5. Mengesahkan pembahasan program dan rekomendasi Nasyiatul Aisyiyah Jawa
Tengah;
6. Mengesahkan 11 orang Formatur Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa
Tengah Periode 2022-2026 berdasarkan hasil pemilihan pada Musyawarah
Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah sebagai berikut:
1) Monica Subastia
2) Hanifatur Rosyidah
3) Ani Susanti
4) Ainasofi Nastiti
5) Mutmainnah
6) Lihar Raudina Izzati
7) Barid Syamsiyah
8) Kharisatun Rosyidah
9) Nurul Hidayati
10) Ranum Ester Putriperdani
11) Inas Septa Hidayati
7. Mengesahkan Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah Periode
2022-2026 yaitu Monica Subastia dan Sekretaris Pimpinan Wilayah Nasyiatul
Aisyiyah Jawa Tengah Periode 2022-2026 yaitu Mutmainnah.
8. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di:
Boyolali, 27 Agustus 2023
Pimpinan Sidang
4
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
SURAT INSTRUKSI
NOMOR: 03/PW/I/C/VIII/2023
TENTANG
PELAKSANAAN TANFIDZ
KEPUTUSAN MUSYAWARAH WILAYAH XIV NASYIATUL AISYIYAH
JAWA TENGAH
Boyolali, 25-27 Agustus 2023
Bismillahirahmanirahim
Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah setelah:
MENGINSTRUKSIKAN
5
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
2. Memberikan bimbingan, petunjuk, melakukan koordinasi dan monitoring
terhadap pelaksanaan intruksi ini serta melaporkan keputusannya, sesuai dengan
hierarki masing-masing yang telah ditentukan.
3. Melaksanakan instruksi ini dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab
mulai tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Boyolali
Pada Tanggal 11 Shafar 1445 H
27 Agustus 2023 M
Ketua Sekretaris
6
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
SURAT KEPUTUSAN
NOMOR: 01/PW/I/SK/VIII/2023
TENTANG
PENGANGKATAN PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL AISYIYAH JAWA
TENGAH PERIODE 2022-2026
7
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL
AISYIYAH JAWA TENGAH TENTANG
PENGANGKATAN PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL
AISYIYAH JAWA TENGAH PERIODE 2022-2026.
Pertama : Nama-nama yang tercantum dalam lampiran keputusan ini
sebagai Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
Periode 2022-2026.
Kedua : Keputusan ini akan diberikan kepada yang bersangkutan
untuk diketahui dan dilaksanakan sebagai amanah.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali.
Ditetapkan di Boyolali
Pada Tanggal 11 Shafar 1445 H
27 Agustus 2023 M
Ketua Sekretaris
8
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
MENETAPKAN : LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN WILAYAH
NASYIATUL AISYIYAH JAWA TENGAH
NOMOR : 01/PW/I/SK/VIII/2023
TENTANG : PENGANGKATAN PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL
AISYIYAH JAWA TENGAH PERIODE 2022-2026
Departemen Organisasi
Ketua : Wulandhari Puji Utami
9
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
Anggota : Rifka Anisa
Arifa Annabila Putri
Ayu Rizkia Silvana
Latifah Nanda Amelia
Departemen Kader
Ketua : Sukma Dukturiyawati
Anggota : Rafika Rahmawati
Halwah Karimah Intansari
Rizki Zuliatun Nissa
Departemen Dakwah
Ketua : Irwanti Thohir
Anggota : Khairul Ummah
Bela Zahra M
Azka Hidayaturroza
Puji Lestari
Departemen Pendidikan & Penelitian
Ketua : Rochimatun
Anggota : Ira Lailatul F
Ambaryani
Novia Purwanti
Liya Yusrina
Departemen Advokasi & Kebijakan Publik
Ketua : Yashinta Rizky Ananda
Anggota : Inayatur Rosyidah
Delta Rosana
Prasasti Nugrahani
Departemen Ekonomi & Kewirausahaan
Ketua : Amalia Choiriyati
Anggota : Yulisa Rinda
10
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
Musarofah
Desi Afrianingsih
Departemen Pustaka Informasi dan Teknologi
Ketua : Mufti’ul Baqi
Anggota : Anindhita Rahma
Nilasari Marta D
Yenny Puspitawati
Departemen Kesehatan & Lingkungan
Ketua : Ainun Muthoharoh
Anggota : Fani Istiani
Fathiyah Dwi Astuti
Nurul Farikha
Departemen Kerjasama
Ketua : Sobiatun
Anggota : Afiqoh Akmalia
Luqyana Widy I.H
Ika Listiani
Hindun Niyatus Sa’adah
Ketua Sekretaris
11
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
Lampiran 1
A. MUQODDIMAH
Sebagaimana diketahui, dunia telah berkembang berubah secara disruptif
dibandingkan masa 10, 20 tahun yang lalu. Masyarakat dihadapkan dengan
fenomena dimana pergerakan dunia tidak lagi berjalan linear. Perubahan cepat itu
semakin kuat didorong oleh faktor pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada
awal tahun 2020. Sejak itu, dunia tidak lagi sama. Sebagaimana pandemi besar
yang pernah melanda, Covid-19 mendorong terjadinya banyak perubahan dan
telah melahirkan norma dan praktik baru dalam hampir seluruh tatanan
kehidupan, baik dalam level individu, komunitas, kelembagaan bahkan
hubungan antarbangsa. Era baru ini pula melahirkan pada dua pilihan pelik,
berubah atau punah. Pandangan ini didasarkan pada fakta historis bahwa
pandemi seringkali memaksa manusia terlepas dengan masa lalunya dan
kemudian membayangkan sebuah dunia baru bagi mereka. Salah satu pelajaran
pentingnya, manusia, kelompok masyarakat dan organisasi sekalipun dituntut
menyusun strategi survive demi keefisiensian yang diikuti oleh penyesuaian-
penyesuaian internal. Mengenai resiliensi organisasi terhadap perubahan, kreatif
menjadi kata kunci untuk memunculkan diversifikasi dan inovasi agar organisasi
mampu bangkit dari keterpurukan pasca pandemi.
Sementara itu, kaitannya dengan perubahan, Pandemi Covid-19 perlu dilihat
melalui pendekatan ekologis. Pendekatan ini menunjukkan bahwa kebudayaan
manusia tidak terbentuk secara tiba-tiba, tetapi melalui proses dialektis antara
manusia dengan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini Pandemi Covid-19 menjadi
satu kondisi ekologis yang mendorong terjadinya perubahan tersebut. Di sisi lain,
pandemi juga memberi signal kepada pelaku gerakan perempuan terhadap
struktur kesempatan untuk transformasi sosial yang lebih inklusif dan
berkeadilan. Perubahan yang tengah berlangsung sebagai dampak dan respons
atas mewabahnya Covid-19 menghadirkan pertanyaan yang tidak mudah
dijawab, terutama terkait dengan: 1) kompatibilitas antara nilai dan tatanan yang
selama ini dianggap mapan dengan kebutuhan merespons krisis akibat pandemi,
maupun setelah wabah ini berlalu; 2) bentuk-bentuk perubahan atau normalitas
baru yang tengah berlangsung baik di level personal, sosial maupun
organisasional; dan 3) derajat kedalaman dan sifat perubahan, apakah bersifat
permanen/ berkelanjutan atau sementara/ jangka pendek.
Era globalisasi juga menjadi faktor penyumbang pembawa dampak
perubahan multidimensional yang sarat tantangan, peluang serta persaingan
ketat. Perubahan itu sendiri merupakan fenomena yang alamiah-situasional
(sunnatullah) yang merupakan dinamika aktivitas atau kekuatan yang berjalan
terus-menerus secara berkelanjutan. Kondisi ini, sedikit banyak memberikan
pengaruh terhadap nilai tatanan kehidupan di berbagai sektor, termasuk
12
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
dampaknya bagi gerakan sosial seperti Nasyiatul Aisyiyah. Oleh karenanya,
Nasyiatul Aisyiyah perlu berevolusi terhadap perubahan dengan menciptakan
perubahan yang terencana dan selanjutnya melakukan reformasi di berbagai
bidang sehingga organisasi dapat bergerak secara dinamis, reformis dan selalu
dalam kondisi terbaru/ berkemajuan. Dalam hal ini, filosofi strategi yang
mendasari paradigma baru dalam manajemen organisasi meliputi dua pilar, yaitu
pemberdayaan (empowerment) dan pembaharuan (reformation) untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Adapun nilai-nilai yang dapat digali oleh
Nasyiatul Aisyiyah dalam menyambut perubahan tersebut, terdiri dari: azas
manfaat, membina budaya organisasi, kemitraan (partnership), kebersamaan
(togetherness), menciptakan pengembangan dan inovasi secara berkelanjutan,
melakukan penelitian, meningkatkan mutu, meningkatkan daya saing, menjalin
kerja sama yang saling menguntungkan, serta melakukan reformasi terpadu.
Akan tetapi, mengingat aspek perubahan mencakup berbagai level dan
arena, diperlukan pendekatan lain yang lebih cekatan sebagai upaya menyusun
strategi kebudayaan yang lebih evolusioner. Pendekatan ini mengandaikan setiap
perubahan kebudayaan tidak terjadi perubahan total, tetapi hanya terjadi
perubahan bertahap dalam setiap entitas kebudayaan yang baru yang pasti masih
memuat elemen-elemen kebudayaan yang lama. Pendekatan ini menjadi titik
perubahan dalam perumusan kebijakan gerakan perempuan dalam konteks
adaptasi dengan kebiasaan baru. Dalam rangka memasifkan adaptasi kebiasaan
baru, perlu untuk mengungkap kembali memori kolektif kader Nasyiah berbasis
pada kearifan lokal tentang suatu hal yang mungkin ditemui dalam ajaran agama
atau nilai-nilai yang dijaga di tengah masyarakat. Sementara itu, aspek fungsional
dari adaptasi kebiasaan baru perlu dieksplorasi lebih detail terutama dalam
kaitannya dengan upaya menciptakan kebermanfaatan seluas-luasnya atas
keberadaan Nasyiatul Aisyiyah itu sendiri. Dengan demikian, hal-hal mendasar
dari unsur-unsur kehidupan bersosial yang diperjuangkan Nasyiatul Aisyiyah
tidak punah, akan tetapi praktik dalam memperjuangkan, mendapatkan, dan
menghidupkannya senantiasa elastis berubah dan dinamis. Berdasarkan
pendekatan evolusioner ini, maka dapat ditegaskan setidaknya ada tiga fase
kebudayaan menuju terciptanya adaptasi kebiasaan baru.
Pertama, ketahanan identitas dan kearifan lokal, seperti gotong royong
(solidaritas global), kebersamaan, persaudaraan, serta nilai-nilai sosial, religius,
kultural estetis dan nilai etika. Kedua, migrasi media. Dari kebudayaan tradisional,
bertatap muka, menjadi kebudayaan baru melalui platform media sosial. Perlu
diingat, inti dari migrasi budaya itu tidak menggugurkan satu nilai yang tetap
dari manusia sebagai makhluk sosial, yaitu interkonektivitas. Ketiga, normalitas
baru atau kebudayaan baru sebagai dampak dari fase sebelumnya. Terakhir, jika
selama ini titik tumpuan gerak solidaritas sosial adalah partisipasi kader/anggota
(secara ekslusif), maka mentransformasikan partisipasi komunitas menjadi kultur
dan pembiasaan dengan daya gerak menumbuhkan kerja kolektif sebagai warga
negara yang aktif (lebih insklusif) menjadi pilihan penting dalam menghadapi fase
baru gerakan Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah ini. Gerak partisipasi tidak terbatas
tindakan parokial yang dalam beberapa kasus sekedar diikat oleh identitas
13
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
kelompoknya dengan rawan tergelincir menjadi sentimen yang eksklusif. Namun
justru perlu dioreintasikan membangun kultur kewargaan sebagai bentuk
transformasi masyarakat baru yang lebih emansipatif.
14
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
3. Pandangan 1 Abad Nasyiatul Aisyiyah
a. Visi 1 Abad Nasyiatul Aisyiyah
Putri Islam yang Progresif, Bermartabat, Mendunia dalam
Menggerakkan Peradaban dan Komunitas Lokal.
Kepemimpinan
Progresif Bermartabat Mendunia
Lokal
• Berbasis pada • Menjunjung • Gagasan dan • Pengembangan
pemikiran kritis, nilai-nilai kiprah organisasi kepeloporan di
maju, inovatif, perdamaian dan diakui oleh tingkat lokal baik
dan terbuka inklusif organisasi wilayah, daerah,
terhadap terhadap internasional maupun akar
perubahan keberagaman • Keterwakilan rumput untuk isu
zaman • Menerapkan organisasi atau perempuan dan
• Aktif akuntabilitas kader dalam anak di berbagai
mengembangkan organisasi agendaagenda sektor
IPTEK • Berdaya secara strategis • Mempromosikan
• Pilar KMTNA ekonomi dan internasional pengalaman,
sebagai basis politik • Keterlibatan praktek baik, dan
gerakan NA • Menjunjung dalam jejaring pembelajaran
• Gerakan tinggi internasional yang perempuan dari
terstruktur dan kesetaraan sesuai dengan visi akar rumput
responsif gender dan Nasyiatul
terhadap keadilan sosial Aisyiyah
persoalan • Pengembangan
ketidakadilan struktur organisasi
sosial dan cabang istimewa
kemanusiaan Nasyiatul
Aisyiyah (PCINA)
15
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
16
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
C. HASIL ANALISIS NASYIATUL AISYIYAH JAWA TENGAH
17
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
a. Isu Perempuan dan Pemberdayaan
1) Program Pengarusutamaan Gender
Program ini diarahkan pada kegiatan evaluasi Pengarusutamaan
Gender (PUG) di kabupaten/kota, pendidikan politik bagi perempuan,
serta pelatihan Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan
(PEPP). Program ini dilaksanakan untuk mencapai indikator kinerja
prosentase partisipasi perempuan dalam bidang pembangunan.
Pembangunan sumber daya manusia berperspektif gender
dilaksanakan untuk menjamin dan melindungi hak perempuan dan
anak terhadap diskriminasi, kekerasan dan eksploitasi dalam
kehidupan. Di samping itu peningkatan kualitas hidup perempuan dan
anak diperlukan untuk meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga melalui peran partisipasi aktif dalam proses pembangunan.
Dalam pelaksanaannya, permasalahan yang masih perlu perhatian
antara lain: perempuan masih menemui kesulitan dalam mengambil
kesempatan dan berkiprah di sektor politik dan ekonomi; masih terus
terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak; masih
tingginya kasus perkawinan usia anak; serta pemenuhan hak dan
perlindungan khusus anak belum sepenuhnya berbasis hak anak.
19
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
2) Program Peningkatan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan
Lingkungan Hidup untuk Masyarakat
Program ini diarahkan pada peningkatan kapasitas pelaku peduli
lingkungan hidup baik masyarakat dan pelaku usaha/kegiatan dalam
pengelolaan lingkungan melalui pelaksanaan bimbingan teknis kader
lingkungan, kampanye penyuluhan lingkungan hidup, pelatihan
tematik bagi masyarakat dan SDM lingkungan hidup serta peningkatan
sikap kepedulian lingkungan melalui penilaian sekolah peduli
lingkungan/ gerakan peduli lingkungan di sekolah.
20
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
b. Diversifikasi Kegiatan Ramah Gen-Z
Hasil sensus singkat yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa,
kader aktif dan kader potensial Nasyiatul Aisyiyah di tingkat cabang dan
ranting didominasi oleh Generasi Z/ Gen-Z, yaitu kelompok sosial yang lahir
antara tahun 1997-2012. Keberadaan Gen-Z di Nasyiatul Aisyiyah
memberikan peran serta corak tersendiri yang berpeluang untuk turut
mendinamisiasi gerakan Nasyiatul Aisyiyah ke depan. Gen-Z yang oleh ahli
disebut memiliki sifat dan karakteristik yang sangat berbeda dengan generasi-
generasi sebelumnya dinilai menantang bagi organisasi. Karakter Gen-Z lebih
beragam, bersifat global serta memberikan pengaruh pada budaya dan sikap
masyarakat kebanyakan. Satu hal yang menonjol, Gen-Z mampu
memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan.
Keunggulan ini perlu disambut baik dan diberdayakan secara optimal,
setidaknya kemampuan mereka dapat diakomodir oleh karena kecakapan
yang dimiliki tidak banyak dikuasai generasi yang lebih tua darinya.
Kedekatan mereka terhadap banyak platform media digital juga menjadi
kekayaan yang harus dikelola secara tepat. Gen-Z dapat ditempatkan sebagai
partner bahkan tutor bagi generasi yang lebih tua untuk mentransfer beberapa
keterampilan seperti: komunikasi inter-personal, budaya kerja, keterampilan
teknis dan berpikir kritis. Kemampuan Gen-Z sebagai digital native juga
ditunjukkan melalui kepiawaiannya menjelajah dan terkoneksi dengan bayak
orang serta berlimpah pengalaman secara virtual menyebabkan mereka
mudah beradaptasi dengan hal-hal baru.
23
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
patriarkis, analisis atas relasi gender yang timpang di dalam keluarga
membutuhkan perhatian lebih. Akan tetapi, meskipun berada dalam posisi
subordinat, perempuan tetap memiliki agensi untuk bertahan di masa
pemulihan pasca pandemi, bahkan untuk memberikan dukungan bagi
komunitasnya. Pandemi Covid-19 telah mereset kesadaran bersama. Krisis
telah mengubah persepsi dan hubungan dalam masyarakat, khususnya
masyarakat urban yang didominasi oleh kapitalisme dan individualisme,
kemudian beralih ke volunterisme dan kolektivisme. Proses perubahan
tersebut merupakan bagian dari proses pembelajaran bersama.
Dalam ruang sosial yang terbatas, perempuan mampu mendorong aksi
kolektif, tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga menciptakan ruang bagi
kepentingan publik. Nasyiatul ‘Aisyiyah, sebagai organisasi perempuan telah
memperlihatkan gerak kolektif perempuan dalam melakukan aksi solidaritas
kepada kelompok masyarakat terdampak Pandemi Covid-19. Adapun ragam
aksi dan gerakan diantaranya meliputi: bantuan ketahanan pangan, penguatan
dan pemberdayaan perekonomian perempuan melalui BUANA, serta beberapa
aksi sosial pendampingan dalam beberapa kasus kekerasan berbasis gender.
Tidak hanya itu, Nasyiatul ‘Aisyiyah juga aktif menggalakan skema adaptasi
baru “Bangkit Pasca Pandemi Covid-19” guna merancang dan melembagakan
protokol baru berbasis standar kesehatan dalam masa transisi pemulihan
aktivitas ekonomi dan sosial berfungsi kembali.
24
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
Kesemua bencana di atas bukan semata menjadi tanggungjawab segelintir
orang yang peduli lingkungan, melainkan tanggungjawab seluruh manusia di
sekitarnya. Kebutuhan hidup berdampingan dengan alam secara berkelanjutan
menuntut setiap individu mengambil peran untuk berbenah dimulai dari hal
terkecil dalam mengkampanyekan pelestarian alam dan sekitarnya. Termasuk
beragam kerusakan alam yang terjadi di Jawa Tengah juga memaksa seluruh
elemen yang berada di lingkungan daerah ini untuk berpartisipasi secara aktif
memanfaatkan sumber daya alam secara bijak, dimulai dengan: menggunakan
listrik seperlunya, mengurangi penggunaan plastik, memakai kertas
secukupnya, beralih ke energi terbarukan, dll. Gerakan melestarikan
lingkungan hidup ini sekaligus menjadi bentuk pemberdayaan kaum
perempuan sebagai salah satu pihak paling rentan terdampak kerusakan
lingkungan.
Pelibatan perempuan sebagai aktor pelestarian lingkungan kuat
pengaruhnya dengan peran perempuan sebagai pengelola rumah tangga yang
kerap memanfaatkan alam sebagai elemen pemenuh kebutuhan hidup. Selain
itu, perempuan juga merupakan media edukasi pertama dan utama bagi anak-
anaknya. Sebagai seorang ibu, perempuan melakukan pendidikan dan
penyadaran kepedulian terhadap lingkungan dapat dilakukan dalam lingkup
keluarga, sehingga anak dapat terbiasa untuk menjaga lingkungannya. Jika
kebiasaan dan kesadaran ini mengakar dalam diri anak, maka bukan tidak
mungkin di masa depan akan terbentuk generasi yang peduli lingkungan.
25
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
yang muncul di pasar. Didirikannya komunitas bagi perkumpulan perempuan-
perempuan muda untuk belajar menggali potensi diri melalui pembuatan hasil
karya. Penguatan jejaring antar sesama perempuan pelaku usaha juga dapat
menunjang khususnya dalam meningkatkan kemampuan produksi dan
strategi penjualan produk hasil usaha. Kebersamaan yang terbangun mampu
memunculkan motivasi bersama untuk mengembangkan usaha. Di samping
juga membangun kreativitas pelaku usaha perempuan agar dapat
menggerakkan potensi perempuan lainnya. Hasil dari keterampilan dikenal
luaskan kepada masyarakat sehingga bisa menjadi tambahan penghasilan
rumah tangga.
26
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
Sementara itu, sebagai hasil Tanwir 2 tahun 2019, Pimpinan Pusat
Nasyiatul Aisyiyah juga telah mencanangkan gerakan Keluarga Muda
Tangguh Nasyiah (KMTN) yang dimaknai sebagai upaya menciptakan
keluarga ideal yang memiliki relasi sejajar, sehingga memberikan ruang
kondusif dan partisipatif menuju tatanan masyarakat yang berkeadilan sosial
berlandaskan nilai-nilai Islam berkemajuan. Adapun strategi yang diperlukan
guna mencapai tujuan tersebut dapat dituangkan dalam matriks implementasi
gerakan KMTN untuk percepatan pencapaian program melalui pilar-pilar
sebagai berikut: 1) Pilar I: Kokoh akidah dan akhlakul karimah; 2) Pilar II: Sehat
jasmani, rohani dan lingkungan; 3) Pilar III: Memiliki kemandirian; 4) Pilar IV:
Berkeadilan dengan semangat Al-Ma’un; 5) Pilar V: Memiliki misi perdamaian;
6) Pilar VI: Demokrasi; 7) Pilar VII: Anti kekerasan; 8) Pilar VIII: Kesetaraan
akses; 9) Pilar IX: Ramah lingkungan; 10) Pilar X: Tanggap bencana.
Pengorganisasian
• Inisiasi komunitas sesuai profesi atau kearifan lokal perempuan muda di
desa (PRNA/PCNA) yang berkegiatan secara rutin dalam rangka edukasi
peningkatan ketrampilan dan ekonomi perempuan
• Jika komunitas telah terbentuk dan memiliki mimpi bersama sesuai
kebutuhan selajutnya yaitu pembentukan Griya PADI. Griya PADI akan
menjadi pusat kegiatan ketrampilan dan ekonomi perempuan. Lokasi
Griya PADI dapat disesuaikan potensi PRNA/PCNA misal kantor NA,
Rumah Kader NA, Gedung Muh dll.
• Griya PADI menjadi pusat pelatihan, ruang pamer produk, tempat
workshop dan aktivitas lainnya yang berkaitan dengan peningkatan
ekonomi perempuan.
Pengorganisasian
• Edukasi pada kajian rutin, rapat, seminar yang membawa pesan
penyelamatan lingkungan dan kesiapsiagaan bencana. Edukasi meliputi
fiqih ekologi, sampah, bencana alam, kesiapsiagaan bencana, advokasi
penjajahan lingkungan dll yang selanjutnya akan dapat disusun materi
edukasi IBU JAGA BUMI
• Campaign IBU JAGA BUMI dapat berbentuk poster promosi penyelamatan
lingkungan dan kesiapsiagaan bencana meliputi pilah sampahmu, satu
rumah satu pohon, bijak air, semua siap selamat (3S) dan lain sebagainya
• #Reresik Luwangan menggerakan perempuan muda untuk memilah
sampah dan mengubahnya menjadi barang bernilai ekonomi melalui
GRIYA PADI.
• Perempuan muda Tangguh bencana dimasifestasikan dalam kesiapsiagaan
perempuan dalam bencana yang selanjutnya akan dijabarkan pada
komitmen semua siap selamat (3S).
Pengorganisasian
• Memasifkan PASHMINA di ruang public, perluasan jangkauan dengan
berkerjasama dengan sekolah untuk menyelenggarakan PASHMINA
bagi perempuan usia sekolah dan pengembangan PASHMINA U-SD
• Mengoptimakan SAMARA Course sebagai Pendidikan pra nikah bagi
remaja usia nikah dan penyetaraan SAMARA Course sebagai
bimbingan perkawinan yang mendapat legalitas untuk persyaratan
perkawinan
• Jogo Tonggo adalah upaya inspiratif di masa pandemic, praktek baik
ini dapat direplikasi dalam upaya pencegahan stuting dengan prinsip
saling jaga dan mendampingi sejak masa kehamilan, melahirkan hingga
menyusui ibu-ibu muda di sekitar rumah.
• Memasukan tema-tema PHBS, Kesehatan reproduksi dan stunting
dalam pengajian-pengajian melalui mubalighat NA
34
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
4. Berdaya Setara (akSEs, kualiTAs, peRAwatan)
Gambaran Umum
Sasaran pembanguan global dalam tujuan pembangunan jangka panjang
(SDG’s) poin 5 disebutkan mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan
kaum perempuan, yang mentargetkan upaya untuk mengakhiri segala bentuk
diskriminasi terhadap kaum perempuan dimanapun, menghapuskan segala
bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan di ruang publik dan pribadi,
termasuk perdagangan orang dan eksploitasi seksual, serta berbagai jenis
eksploitasi lainnya, menghapuskan semua praktik berbahaya, seperti
perkawinan usia anak, perkawinan dini dan paksa, serta sunat perempuan dan
target turunan selanjutkan untuk memberdayakan perempuan. Diperlukan
peran strategis NA untuk turut serta menginisiasi upaya membangun
keberdayaan perempuan untuk dapat mengakses hak hidup yang berkualitas.
Pengorganisasian
• Memasukkan materi responsive gender dalam perkaderan, kajian rutin dan
setiap program Nasyiatul Aisyiyah termasuk kampanye dan edukasi
melalui media sosial.
• Pendirian LAPORAN (Layanan Pengaduan dan Pelaporan Nasyiah)
sebagai tempat aman untuk pelaporan dan pendampingan kasus kekerasan
pada perempuan dan anak.
• Mendorong diapora kader pada ranah kepmimpina lokal hingga nasional
dalam upaya advokasi kebijakan yang responsif gender.
b. Perkaderan
1) Pengarusutamaan ideologi Islam Berkemajuan dalam perkaderan formal,
informal dan non formal yang massif hingga Cabang-Ranting Nasyiatul
Aisyiyah
2) Pemetaan potensi dan diaspora kader Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah di
berbagai bidang/ sektor
3) Mendorong kepempimpinan perempuan di akar rumput (local leader)
yang mengutamakan nilai-nilai dalam Risalah Perempuan Berkemajuan
35
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
c. Dakwah Keislaman
1) Pengembangan model Dakwah Komunitas yang dipadukan dengan
program Keluarga Sakinah dan Qoryah Thayibah yang diselenggarakan
Aisyiyah
2) Merumuskan sistem dakwah komunitas dan digital sebagai penguatan
kepemimpinan perempuan, ketahanan keluarga serta isu perempuan dan
anak dalam pandangan Islam
d. Pendidikan
1) Optimasi layanan Edu Care/ Day Care sebagai perwujudan Nasyiatul
Aisyiyah sebagai gerakan perempuan ramah anak
2) Memetakan analisis potensi pendirian serta pengembangan PAUD NA
3) Menghasilkan riset ilmiah dengan fokus pada isu kepemimpinan
perempuan dan ketahanan keluarga
f. Kerjasama
1) Membangun kerjasama sinergis dan kolaborasi dengan berbagai pihak
dalam mengembangkan organisasi Nasyiatul Aisyiyah
2) Meningkatkan partipasi dan peran perempuan muda dalam menjawab
tantangan multidimensional
36
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
3) Mengupayakan peningkatan literasi digital guna membentuk keadaban
digital bagi kader Nasyiatul Aisyiyah di seluruh level pimpinan
2. Indikator Ketercapaian
Ketercapaian dapat diukur salah satu diantaranya berdasarkan program
unggulan, baik yang telah massif dilaksanakan, diproyeksikan maupun
diperlukan bagi gerakan di masa depan, sebagaimana diuraikan berikut:
a. PASHMINA (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah)
Sebagai salah satu layanan kesehatan secara umum dan kesehatan reproduksi
secara khusus, program PASHMINA perlu diintensifkan kembali
pelaksanaannya sebagai media edukasi serta konseling yang memungkinkan
dari segi aksesibilitas dan keterjangkauan remaja di masyarakat.
b. Massifikasi Perkaderan Nasyiatul Aisyiyah
Perkaderan Nasyiatul Aisyiyah yang terprogram sebagaimana terdapat
dalam SPNA menjadi prayarat regenerasi dan eksistensi gerakan Nasyiatul
Aisyiyah secara berkelanjutan. Baik forma, non formal maupun informal,
perkaderan menjadi mata rantai yang tidak boleh terputus. Perkaderan formal
seperti DANA dan LINA perlu digencarkan hingga tingkat Cabang-Ranting
agar estafet kepemimpinan dapat berjalan dengan baik.
c. Forum Belajar Keluarga /Family Learning Center (FLC)
Format FLC di Jawa Tengah hingga hari ini belum menemukan bentuk
idealnya. Sementara masih berada dalam serangkaian proses identifikasi dan
adjusment pelaksanaannya secara praktis. Bentuk forum ini memungkinkan
dijadikan sebagai model pemberdayaan keluarga dan komunitas dalam isu
pencegahan stunting. Meskipun demikian, dapat dimungkinkan pula untuk
dikembangkan pada berbagai isu lainnya.
d. Samara Course
Program yang mengintegrasikan 10 Pilar KMTNA berorientasi pada
pendidikan dan pembinaan remaja usia nikah untuk mempersiapkan diri
dalam menyongsong hidup berumah tangga. Salah satu tujuan edukasi pra
nikah ini juga sekaligus sebagai upaya dalam menjawab tantangan penurunan
angka perceraian dan KDRT di masyarakat.
e. BUANA (Badan Usaha Amal Nasyiatul Aisyiyah)
Program permberdayaan unggulan yang fokus pada bidang ekonomi
kewirausahaan ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian organisasi
yang saat ini sudah ada di hampir seluruh Pimpinan Daerah di Jawa Tengah.
37
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
f. Advokasi dan Pendampingan
Pendampingan bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa
Tengah tidak bisa dipandang sebelah mata. Nasyiatul Aisyiyah dengan
berkolaborasi bersama Posbakum Aisyiyah dan Muhammadiyah
memungkinkan untuk
g. Kelestarian Lingkungan dan Kesiapsiagaan Bencana
Peran perempuan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
menempati kedudukan yang sangat vital. Salah satu upaya konkrit yang
dapat dilakukan adalah pengendalian sampah demi menjaga kelestarian
lingkungan. Disamping itu, sebagai wilayah dengan tingkat bencana tertinggi
di Indonesia, perempuan muda perlu membekali diri dengan pengetahuan
dan ketrampilan untuk mengenali kerentanan dan resiko bencana serta
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
h. Digitalisasi Nasyiatul Aisyiyah
Dimaksudkan sebagai upaya optimalisasi pemberdayaan teknologi digital
untuk kebutuhan database organisasi sehingga dapat meningkatkan layanan
informasi dan dokumentasi sehingga menjadikan efektivitas dan efisiensi
gerakan.
i. Gerakan Literasi Nasyiatul Aisyiyah
Sebagaimana syair dalam mars Nasyiatul Aisyiyah yang menyimbolkan kader
Nasyiah yang mencintai ilmu, gerakan literasi menjadi karakteristik yang
tidak bisa dipisahkan dari Nasyiatul Aisyiyah. Gerakn literasi juga menjawab
tantangan kemajuan bagi generasi putri Muhammadiyah yang menjadikan
keilmuan sebagai salah satu nilai-nilai yang dijaga agar tetap hidup dan
menghidupi persyarikatan.
38
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
3. Matriks Kebijakan Bidang
40
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
anak dalam
pandangan Islam
Kesehatan & Menggiatkan Isu stunting Mendorong Membangun • ToT FLC di semua • Terslenggaranya
Lingkungan kampanye PHBS makin masif dan partisipasi secara kesadaran dan regional dan FLC dengan isu
(Perilaku Hidup berkelanjutan di aktif dari AMM agar partisipasi AMM Workshop kampanye pencegahan stunting
Bersih & Sehat) semua lini lebih responsif terutama laki- pencegahan stunting • AMM yang terlibat
dan ketahanan Nasyiatul terhadap isu stunting laki, dalam melibatkan AMM berpartisipasi
pangan dalam Aisyiyah serta kampanye • Pelibatan mubaligh mempromosikan isu
keluarga dalam melibatkan pencegahan AMM dalam stunting
rangka Angkatan Muda stunting kampanye
menyukseskan Muhammadiyah pencegahan stunting
program (AMM) dan Massifikasi agen
penurunan angka stunting lintas agama
stunting dan budaya
Menjadikan Menguatnya Memperkuat Pengembangan • ToT Kader Jangkauan
PASHMINA performa manajemen SDM kader dan PASHMINA PASHMINA yang
sebagai layanan layanan pelaksanaan dan mitra strategis • PASHMINA Goes To lebih luas dan massif
yang efektif PASHMINA agar publikasi yang mengelola School
meningkatkan dapat PASHMINA demi PASHMINA
• PASHMINA Goes To
taraf kesehatan memberikan keterjangkauan yang
Campus
remaja kebermanfaatan lebih luas di
yang meluas di masyarakat
masyarakat
Mengembangkan Resiliensi dalam Terciptanya Inisiatif Meningkatkan • Workshop Nasional • Nasyiah berjejaring
gerakan penanggulangan gerakan Nasyiah pemahaman, untuk membangun dengan MDMC pada
pemberdayaan bencana dan Wilayah dan Daerah partisipasi dan sinergi, strategi dan levelnya masing-ma
perempuan perubahan iklim dalam membangun dan gerakan sistem sing
resiliensi bencana mulai dari resiliensi individu, Nasyiah Wilayah penanggulangan • Terbentuknya tim
individu kader, keluarga maupun dan Daerah bencana dan respon kerja nasional
keluarga, komunitas di mengenai perubahan Iklim Nasyiah untuk
organisasi dan sekitarnya dalam resiliensi dalam Nasyia- tul Aisyiyah; penanggulan gan
komunitas di konteks konteks • Pembentukan tim bencana dan respon
sekitarnya penanggulangan penanggulangan kerja (task force) perubahan iklim;
bencana serta bencana dan dalam • Setiap pimpinan
perubahan Iklim perubahan iklim penanggulangan nasyiah terlibat aktif
baik untuk bencana di tiap
41
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
individu, wilayah Nasyiatul dalam FPRB di
keluarga, Aisyiyah daerahnya
maupun
komunitas
sekitarnya
Pendidikan Menginisiasi Lahirnya layanan • Melakukan jejaring Membentuk tim • Melakukan audiensi Model educare dengan
lahirnya layanan Day Care/ Edu dan koordinasi pengelola Day dengan Aisyiyah Jawa kurikulum yang sesuai
Day Care, Edu Care Nasyiatul dengan Aisyiyah Care/ Edu Care Tengah tentang kondisi lokal dan
Care sebagai Aisyiyah, baik Jawa Tengah peluang seluruh wilayah
bentuk yang bersifat • Menyiapkan pembentukkan Day memberikan sarana
keberpihakan temporer Lembaga dan SDM Care NA yang Educare di setiap
Nasyiatul maupun yang terampil berkelanjutan kegiatan
Aisyiyah sebagai berkelanjutan mengelola layanan • Menyelenggarakan
gerakan Edu Care/ Day Educare saat ada
perempuan Care kegiatan Nasyiah
ramah anak dengan kurikulum
tertentu
Memetakan Tersusunnya Pengembangan Membentuk tim Melakukan audiensi Terbentuknya tim
analisis potensi panduan dan PAUD NA pengelola/ dengan Aisyiyah Jawa pengelola/lembaga
pendirian serta MOU mekanisme lembaga Tengah tentang peluang pengembangan PAUD
pengembangan pengelolaan pelaksana PAUD mekanisme NA
PAUD NA PAUD NA NA pembentukkan PAUD
NA
Menginisiasi Menghasilkan Menggiatkan kerja- Menyusun Melakukan penelitian Riset ilmiah, Jurnal,
budaya riset karya riset ilmiah kerja literasi dan Program tentang isu-isu aktual Artikel atau Buku
ilmiah dengan dalam bidang riset bagi kader penelitian yang dan program Nasyiatul kepempinan
fokus pada isu pemberdayaan Nasyiatul Aisyiyah mencerminkan Aisyiyah perempuan dan
kepemimpinan perempuan dan di seluruh level gerakan ketahanan keluarga
perempuan dan isu ketahanan pimpinan responsif yang
ketahanan keluarga bersumber pada
keluarga data empiris
Kerja sama Membangun Menguatkan Sinergi dan Menggiatkan Audensi dan MOU MOU kerjasama
kerjasama sinergis sinergi dan kolaborasi program keterlibatan NA dengan Ortom, dengan mitra strategis
dan kolaborasi kolaborasi lintas ortom, dalam agenda- Persyarikatan, Dinas, program Nasyiatul
dengan berbagai dengan berbagai persyarikatan, agenda strategis NGO, Komunitas dan Aisyiyah
pihak dalam pihak di berbagai Dinas, NGO, baik di level Ormas lain yang sesuai
42
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
mengembangkan bidang dalam komunitas dan propinsi dengan Visi, Misi dan
organisasi kelanjutan dan ormas lain yang maupun nasional Arah Kebijakan NA
Nasyiatul pengembangan sesuai dengan Visi,
Aisyiyah organisasi Misi dan arah
kebijakan NA
Meningkatkan Mengoptimalkan Intensifikasi Merumuskan Merumuskan model • Diakuinya eksistensi
peran dan keterlibatan partispasi di forum, pemetaan kerjasama dan dan kiprah gerakan
partisipasi kader NA di komunitas dan jejaring dan menentukan pihak- NA di kalangan
perempuan muda berbagai forum poros Gerakan rekanan pihak rekanan dalam yang lebih inklusif
dalam menjawab secara inklusif perempuan di potensial yang membangun jejaring dan komprehennsif
berbagai dalam rangka tingkat provinsi dan ada di Jawa • Terlibatnya anggota
tantangan publikasi kiprah kabupaten/kota Tengah NA dalam berbagai
multidimensional NA jejaring yang ada di
tingkat Jawa Tengah
Advokasi & Merespon secara Program Kerja Mengimplementasik Penerbitan Mengerakkan kajian Tersediannya daftar
Kebijakan proaktif isu yang disusun an isu strategis dan panduan intensif dikalangan isu strategis
Publik seputar mencerminkan aktual berkaitan organisasi pimpinan dan anggota perempuan dan anak,
perempuan, anak gerakan dengan kebutuhan berkaitan NA terutama tentang terbitnya buku
dan kelompok responsif perempuan dan dengan isu-isu isu-isu sosial, panduan terkait isu
rentan lainnya di terhadap anak. Penerbitan perempuan dan keperempuanan dan perempuan-anak dan
tingkat regional keadilan sosial, panduan organisasi anak (seperti anak yang disesuaiakan program kerja dan
Provinsi Jawa perempuan dan yang berkaitan kalender/ dengan kondisi aktivitas yang
Tengah anak dengan isu peringatan hari kekhasan lokal dilakukan berdasarkan
perempuan dan perempuan dan isu strategis dan sesuai
anak anak/hari dengan kebutuhan
asi/panduan perempuan
berbasis
kebutuhan
perempuan/ana
k)
Meningkatkan Program kerja Peningkatan Menggiatkan • Serial belajar analisis • Nasyiatul Aisyiyah
kemampuan yang disusun kapasitas analisis kajian dan kapasitas baik kader secara
analisis dan mencerminkan dan advokasi terstruktur dan advokasi kebijakan; individu maupun
advokasi gerakan kebijakan, serta berkelanjutan • Penyusun- an buku organisasi terlibat
kebijakan publik responsif mendorong serta terlibat panduan advokasi aktif melakukan
di tingkat regional keterlibatan kader aktif dalam kebijakan Nasyiah; advokasi kebijakan,
43
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
dan lokal, terhadap Nasyiah pada jaringan • Pelatihan pembuatan terutama pada isu
termasuk lingkup keadilan sosial jaringan advokasi advokasi pada bahan lobby dan tools perempuan dan
desa kebijakan di isu perempuan, kampanye kebijakan; anak;
berbagai tingkatan anak dan ke- • Pelatihan advokasi • Adanya perdes
lompok rentan kebijakan tingkat desa terkait isu
lainnya, perempuan dan anak
termasuk termasuk
mendorong menggiatkan
kebijakan tingkat advokasi kebijakan
desa desa pada isu
perempuan dan anak
Mendorong Terserapnya Intensifikasi Melakukan Mendata kader yang Database kader
pastisipasi aktif kader potensial pendataan dan pendataan dan berpotensi untuk Nasyiatul Aisyiyah
kader dalam Nasyiah di peran pemetaan kader pemetaan kader direkomendasikan Jawa Tengah
bursa jaringan fungsional yang potensial potensial guna menduduki peran-
pengambil stretegis di untuk mendorong peran kepemimpinan
kebijakan di tingkat lokal direkomendasikan optimasi peran lokal
tingkat lokal mengambil peran kepempimpinan
kepemimpinan lokal oleh kader
Mengupayakan • Program di • Program dakwah • Mendorong • Peningkatan kapasitas • Workshop
inovasi model Pimpinan dan advokasi pengembangan dalam penyusunan penyusunan desain
advokasi Wilayah Nasyi- atul model desain program program advokasi
perempuan dan maupun Aisyiyah advokasi advokasi isu yang terukur dan
anak sebagai Daerah lebih terlaksana dan perempuan perempuan dan anak berbasis dampak
strategi dakwah inovatif dalam tertata hingga dan anak yang yang terukur dan (perubahan)
yang advokasi seluruh pimpinan lebih inovatif berbasis dampak • Menyusun Panduan
mengedepankan perempuan dan wilayah; dan berbasis (perubahan) dan Paralegal Nasyiah,
perdamaian dan anak dan • Program ker ja dampak mampu termasuk mereview
perubahan berbasis yang disusun (perubahan). diterjemahkan sesuai Kurikulum
dampak pada mencerminkan • Memperkuat, dengan kebutuhan pelatihan paralegal
isu perempuan gerakan responsif memperluas, local NA; Nasyiah setelah
dan anak terhadap keadilan dan membumi- • Memperkuat adanya
• Keberlanjutan sosial. kan program konsolidasi paralegal Permenkumham
advokasi perem • Program kerja Nasyiah dalam Nasyiah; No. 3 tahun 2021
puan dan anak yang disusun advokasi • Memperkuat sinergi • Penguatan
oleh Nasyiah mencerminkan pencegahan Lembaga internal konsolidasi dan
44
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
baik dalam gerakan responsif maupun Muhammadiyah/Aisy kapasitas Paralegal
pencegahan terhadap keadilan respon iyah yang berfokus Nasyiah secara
maupun sosial terhadap keke- pada advokasi; berkala dan
penanganan rasan terhadap • Memperbanyak dan berkelanjutan,
kekerasan perempuan memperluas termasuk
terhadap dan anak jangkauan sistematika
perempuan dan pendampingan kasus pendokumentasian
anak Nasyiatul Aisyiyah kasus
• Pelatihan pendam-
pingan kasus
kekerasan terhadap
perempuan oleh
lebih banyak
wilayah
• Workshop
membangun sis tem
pencegahan dan
reason kekerasan
seksu al di Ortom
dan AUM
Muhammadiyah
Ekonomi & Menguatkan Terwujudnya Melakukan dan Kajian untuk • Workshop Kader Nasyiatul
Kewirausaha kapasitas dan pemberdayaan menginisiasi forum remaja dan kewirausahaan Aisyiyah aktif yang
an kapabilitas kader perempuan kajian, talkshow, perempuan • Pelatihan soft skill dan menguasai wawasan
dalam bidang dalam kelas ketrampilan, bertema isu-isu hard skill yang dan keterampilan
kewirausahaan menguatkan diskusi-diskusi aktual dan menunjang kapasitas bidang kewirausahaan
mendukung ketahanan dicabang dan pelatihan kader dalam
tercapainya ekonomi di ranting ketrampilan ketananan ekonomi
kemandirian pimpinan (softskill dan
organisasi hardskill)
Memperluas Penguatan Meningkatkan Menjalin • Workshop manajemen • BUANA dan
pasar produksi kemandirian kuantitas dan kerjasama BUANA APUNA lengkap
dan promosi ekonomi kualitas Badan dengan • Pelatihan izin usaha dan siap
BUANA dan organisasi, Usaha Amal Kementerian dan Pengembangan memasarkan
APUNA di komunitas dan Nasyiatul Aisyiyah lembaga kewirausahaan produk
kader melalui maupun swasta berbasis digital • Memiliki
45
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
tingkat regional BUANA (Badan (BUANA) di semua terkait mengenai kemampuan
• Bimtek terkait strategi
bahkan nasional Usaha Amal level pimpinan Legalitas pemasaran menyusun peta
Nasyiatul Lembaga dan • Pelatihan manajemen pemasaran
Aisyiyah dan produk (NIB, keuangan produk
APUNA PIRT, SIUP, • Keuangan terkelola
(Asosiasi Sertifikasi halal), dengan baik
Pengusaha pemasaran, • Adanya modeling
Nasyiatul manajemen BUANA dan
Aisyiyah) keuangan dan APUNA berbasis
lainnya komunitas
Pustaka Optimalisasi Perluasan Meningkatkan SDM • Penguatan skill • Meningkatkan • Kader yang dapat
Informasi media dan sasaran dakwah pembuat konten dan dalam kapasitas jurnalistik mengelola dan
Digital dan teknologi sebagai NA dan pemanfaatan pembuatan diantaranya: Pelatihan mengembangkan
Teknologi media dakwah memperkaya Teknologi Informasi konten dan penyusunan konten, media;
dan sumber data data melalui di kalangan NA pemanfaatan • Workshop Nasyiah • Tersedianya
Nasyiaul media dan Teknologi cerdas media, literasi contributor yang
Aisyiyah teknologi Informasi media pelatihan mengembangkan
sebagai sarana infografis pelatihan publikasi NA
dakwah menulis berita • Website yang
• Mengelola • Membentuk tim dimiliki PWNA
media nasyiah pengelola media dikelola dan
secara efektif secara profesional dijadikan sebagai
dan profesional • Seminar/pelatihan/ sarana publikasi
• Membangun ka jian tentang dakwah NA
kesadaran dan pentingnya peranan • Memiliki sarana dan
mengelola big data sumberdaya
pemanfaatan • Riset terkait big data pengelola media NA
Big data yang memadai
Nasyiah • Big Data Pimpinan
Mengintensifkan Pengembangan Optimasi Memberdayakan • Press release kegiatan • Press release berita
penerbitan serta media teknologi pemberdayaan media sosial NA Jawa Tengah ke • Dokumentasi: foto,
publikasi berita untuk sarana media sosial di untuk berbagai media sosial video, infografis, dll.
dan informasi sosialisasi dan berbagai platform memaksimalkan • Mengunggah
• Jejaring dengan
seputar kegiatan/ publikasi untuk mensyiarkan publikasi karya dokumentasi kegiatan media massa
program gerakan atau program
46
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
Nasyiatul nilai-nilai gerakan Nasyiatul di berbagai platform mainstream
Aisyiyah Nasyiatul Aisyiyah Aisyiyah digital Muhammadiyah
• Kerjasama dengan
media mainstream
Muhammadiyah utk
perluasan jangkauan
pemberitaan NA
Mengupayakan Penanaman nilai- Pemberdayaan Memberikan Intensifikasi sosialisasi Keterampilan kader
peningkatan nilai keadaban wawasan dan edukasi tentang Kode Etik NetizenMu dalam pemanfaatan
literasi digital sebagai warga pendayagunaan literasi digital media teknologi dan
guna membentuk digital dalam media sosial yang informasi yang
keadaban digital pemanfaatan teknologi dan mengutamakan menjunjung tinggi
bagi kader teknologi dan informasi oleh kader nilai-nilai moral nilai-nilai keadaban
Nasyiatul informasi secara bijak dan etik organisasi
Aisyiyah di kehidupan bertanggung jawab dan
seluruh level sehari-hari kemanusiaan
pimpinan
47
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
G. REKOMENDASI MUSYWIL
48
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
3. Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah
a. Menggiatkan program “PASHMINA” atau yang berkaitan dengan isu
kesehatan pada perempuan dan anak.
b. Menggiatkan program “SAMARA Course” sebagai upaya membangun
resiliensi keluarga di Jawa Tengah.
c. Mengoptimalkan paralegal sebagai upaya pendampingan kasus kekerasan
pada perempuan dan anak di Jawa Tengah.
d. Memberdayakan perempuan dalam bidang ekonomi melalui BUANA sebagai
upaya meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan di Jawa Tengah.
e. Membangun kesadaran pendidikan politik dan kepemimpinan pada
perempuan di Jawa Tengah.
f. Menggiatkan program kepedulian perempuan terhadap lingkungan.
g. Menggiatkan dakwah Nasyiatul Aisyiyah sebagai upaya menanamkan nilai-
nilai Islam Wasathiyah.
h. Menghasilkan konten berbasis digital, esai, buku, serta artikel di tingkat
Nasional atau Internasional yang berkaitan dengan isu strategis Nasyiatul
Aisyiyah Jawa Tengah dalam mewujudkan budaya literasi pada masyarakat
khususnya perempuan dan anak.
i. Membangun sinergi dengan berbagai pihak baik di tingkat Daerah, Nasional,
maupun Internasional.
49
Tanfidz Keputusan
Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah