Wassalam
Pengantar — iii
Daftar Isi — v
PIMPINAN PUSAT
iv NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
NASYIATUL AISYIYAH 1
SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : 02/SK/II/2023
TENTANG
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV NASYIATUL
AISYIYAH
Bismillahiirohmanirrohim
PIMPINAN PUSAT
2 NASYIATUL AISYIYAH
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Yogyakarta
13 Rajab 1444 H
Pada Tanggal
4 Februari 2023 M
Bismillahirrohmanirrohiim
PIMPINAN PUSAT
4 NASYIATUL AISYIYAH
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di:
Bandung, 4 Desember 2022
Pimpinan Sidang
PIMPINAN PUSAT
6 NASYIATUL AISYIYAH
SURAT INSTRUKSI
NOMOR : 080/I/C/II/2023
TENTANG
PELAKSANAAN TANFIDZ
KEPUTUSAN MUKTAMAR NASYIATUL AISYIYAH KE XIV
Bandung, 2-4 Desember 2022
Bismillahiirohmanirrohim
MENGINSTRUKSIKAN
Ditetapkan di Yogyakarta
13 Rajab 1444 H
Pada Tanggal
4 Februari 2023 M
PIMPINAN PUSAT
8 NASYIATUL AISYIYAH
SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN PUSAT NASYIATUL AISYIYAH
NOMOR : 01/SK/I/2023
TENTANG
PENGANGKATAN PIMPINAN PUSAT NASYIATUL AISYIYAH
PERIODE 2022 - 2026
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Yogyakarta
13 Jumadil Akhir 1444 H
Pada Tanggal
6 Januari 2023 M
PIMPINAN PUSAT
10 NASYIATUL AISYIYAH
MENETAPKAN : LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN
PUSAT NASYIATUL AISYIYAH
NOMOR : 01/SK/I/2023
TENTANG : PENGANGKATAN PIMPINAN PUSAT
NASYIATUL AISYIYAH PERIODE 2022-2026
PIMPINAN PUSAT
12 NASYIATUL AISYIYAH
Departemen Kebijakan Publik
Ketua : Kharisatun Rosyidah
Anggota : Tsani Isna Ariyanti
Eris Risnawati
Departemen Pustaka, Informasi dan Teknologi Digital
Ketua : Fauziah Mona Atalina
Anggota : Fini Auliany
Innasya Yudita
Syamsudin
Romi Astanti
Intarti
Isnatul Chasanah
Departemen Ekonomi dan Kewirausahaan
Ketua : Maulinda
Anggota : Amalia Nur Latifa
Yunita Syafitri
Departemen Kesehatan dan Lingkungan
Ketua : Setiani Imaningtias
Anggota : Ana Utami Zainal
Hanifatur Rosyidah
Rifqi Alifa Bestari
Winda Susra
Lufki Laila Nur Hidayati
I. MUQODDIMAH
Perempuan memiliki ruang yang istimewa dalam rumah besar
Muhammadiyah. Di saat para perempuan hanya berdiam dan
berkutat di ranah domestik, KHA Dahlan justru menyeru kepada para
perempuan untuk tidak hanya terampil mengurus rumah, melainkan
perlu untuk menimba ilmu, memaksimalkan potensi hingga menyadari
pentingnya mengabdi untuk umat. Nasyiatul Aisyiyah bersama
Aisyiyah merintis sejarah para perempuan muda Muhammadiyah
yang mengawali jerih perjuangan melawan kekolotan menuju
keterbukaan pikiran dan kebermanfaatan untuk umat. Nasyiatul
Aisyiyah masa kini merupakan buah dari kegigihan para perempuan
muda Muhammadiyah yang didirikan KHA Dahlan di masa lampau.
Setelah berhasil mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah, KHA
Dahlan lantas beralih memikirkan nasib kaum perempuan. Langkah
pertama yang dilakukan Dahlan adalah menyarankan beberapa
teman dekatnya untuk menyekolahkan anaknya di luar Kauman.
Para perempuan disekolahkan di sekolah umum dan sekolah agama.
Langkah berikutnya adalah membentuk perkumpulan perempuan
Sopo Tresno di Kauman pada 1914. Tiga tahun kemudian, atas usulan
dari para perempuan, KHA Dahlan membentuk organisasi perempuan
Aisyiyah guna mewadahi keanggotaan perempuan yang semakin
banyak. Kepedulian KHA Dahlan terhadap perempuan tidak cukup
sampai di situ. KHA Dahlan juga menaruh perhatian terhadap remaja
putri. KHA Dahlan kemudian menyuruh Sumodirjo, pengelola
Standard School Muhammadiyah Suronatan untuk membentuk gerakan
yang mewadahi kegiatan remaja putri di luar sekolah. Sumodirjo lantas
mendirikan perkumpulan Siswo Proyo pada tahun 1919 sebagai tempat
PIMPINAN PUSAT
14 NASYIATUL AISYIYAH
bagi siswanya yang laki-laki maupun perempuan untuk melakukan
kegiatan yang bermanfaat.
Nasyiatul Aisyiyah lahir dengan keberanian para kadernya untuk
memberdayakan perempuan. Di bawah bimbingan bapak Sumodirjo,
salah tokoh Muhammadiyah di Kauman Yogyakarta, kelompok remaja
perempuan yang bersekolah di Standard School Muhammadiyah
berkumpul dalam wadah Siswa Praja Wanita (SPW). Para remaja putri
yang berkumpul dalam SPW menggunakan jam di luar sekolah ini,
belajar tidak hanya materi keagamaan sebagaimana didapatkan di
Standart School yang merupakan sekolah Muhammadiyah pertama
pada tahun 1918. Para remaja putri ini juga belajar keterampilan
keluarga, menjahit, memasak dan pidato (Setiawati, 1985). Para
remaja putri inipun belajar tentang kepemimpinan dan membangun
solidaritas dalam kelompok tersebut mengingat apa yang mereka
lakukan adalah hal yang tidak lazim dilakukan anak perempuan pada
zamannya (Syamsiyatun, 2006). Para remaja ini aktif tidak semata mata
karena dukungan Muhammadiyah sebagai organisasi induk, tetapi
juga leadership dan integritas para kader Nasyiatul Aisyiyah yang
berani keluar dari pakem masyarakat pada masa tersebut.
Beberapa gebrakan gerakan SPW bersama dengan Sapa Tresna
banyak dianggap tidak lazim pada awal berdirinya. Misalnya para
kader SPW membantu menggalang dana untuk memelihara anak
yatim, memberi bantuan makanan, menyediakan pengungsian ketika
terjadi letusan gunung Kelud pada tahun 1918 dibawah satu atap
Penolong Kesengsaraan Umat (PKU) yang digawangi Muhammadiyah
(Nakamura, 1983). Pada tahun 1938, SPW mendirikan perpustakaan
kecil yang menjadi sumber akses informasi dan mendidik para kadernya
pada masa kebanyakan remaja putri terbatas akses informasinya
terhadap pendidikan (Syamsiyatun, 2006). SPW juga berpartisipasi
aktif mendirikan mushola perempuan agar para perempuan dapat
beribadah sebagaimana laki-laki. Dalam praktik shalat berjamaah, para
remaja putri ini tidaklah semata-mata belajar sholat, tetapi juga belajar
bagaimana mengatur waktu, belajar berceramah, dan berinteraksi
dengan anggota SPW lainnya.
PIMPINAN PUSAT
16 NASYIATUL AISYIYAH
Guna melanjutkan perjuangan yang telah dilakukan oleh Nasyiatul
Aisyiyah dari masa ke masa, bersinergi dengan gerakan Muhammadiyah
serta kontribusi pada kemajuan bangsa dan umat manusia, maka pada
materi Muktamar ini disusun dengan mendasarkan pada visi misi dan
gerakan Nasyiatul Aisyiyah, ditambah dengan penafsiran Visi 1 Abad
Nasyiatul Aisyiyah. Untuk mengejawantahkan dalam gerakan yang
kontekstual dengan situasi organisasi maupun sosial masyarakat, maka
penggalian terhadap perkembangan organisasi serta kondisi eksternal
organisasi dilakukan. Analisa terhadap berbagai rujukan dan hasil di
atas dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun Peta Jalan Nasyiatul
Aisyiyah selama 3 (tiga) periode kepemimpinan, yaitu hingga tahun
2034, serta dipergunakan untuk menyusun arah kebijakan program
lebih spesifik pada periode 2022-2026.
Alur dari penyusunan materi dapat dilihat dari bagan sebagai
berikut:
PIMPINAN PUSAT
18 NASYIATUL AISYIYAH
c. Menggiatkan fundraising kreatif dalam
bentuk tabungan infaq bagi anak TK
ABA dan mendirikan koperasi.
Periode 1931 – Pada masa ini, Siswo Proyo Wanito diubah
1965: Nasyiatul namanya menjadi bahasa Arab dengan
Aisyiyah sebagai Bagian nama Nasyiatul Aisyiyah dan menjadi
Aisyiyah bagian struktur Aisyiyah. Capaian periode
ini antara lain:
a. Diciptakannya simbol padi bersinar dan
lagu Mars Nasyiatul Aisyiyah
b. Meningkatkan gerakan kegiatan
keagamaan di ruang publik secara
lebih luas, seperti tabligh keliling dari
kampung ke kampung, iuran kurban
idul adha, dan pawai syiar agama di
jalan-jalan yang ramai.
c. Meningkatkan gerakan pendidikan non
formal; pada masa ini sekolah agama
putri di periode sebelumnya tetap
dilanjutkan dengan menambah muatan
pengetahuan;
Periode 1965 – 1990: Pada tahun 1961 ditetapkan sebagai
Nasyiatul Aisyiyah organisasi otonom oleh Muhammadiyah.
sebagai Capaian penting selama 20 tahun pada masa
Organisasi Otonom tersebut, diantaranya:
a. P e r e k r u t a n siswi sekolah
Muhammadiyah (Muallimat) sebagai
kader Nasyiatul Aisyiyah, kemudian
setelah lulus dapat menyebarkan
Nasyiatul Aisyiyah ke seluruh Indonesia
PIMPINAN PUSAT
20 NASYIATUL AISYIYAH
c. Mengembangkan strategi dakwah
muballighat motivator, seperti
pengembangan masyarakat melalui
pelatihan kewirausahaan, bantuan modal,
jaringan bisnis, mendirikan BUANA,
kampanye HIV/AIDS dan NAPZA
d. Menggugah kesadaran partisipasi politik
perempuan dalam partai politik dan
lembaga-lembaga politik lainnya seperti
KPU, DPD, Badan Pengawas. Selain
itu juga terjadi perubahan orientasi
pemilihan ketua umum dari berdasarkan
keturunan tokoh Muhammadiyah
kepada kualitas kapasitas calon
e. Membuka jaringan Nasyiatul Aisyiyah
dengan lembaga- lembaga internasional,
melalui partisipasi kegiatan atau kerja
sama program.
Periode 2004 – Pada masa ini dorongan dari Luar Negeri
2008: Nasyiatul dan dalam Negeri untuk melakukan
Aisyiyah dalam Proses proses demokratisasi di berbagai bidang
Demokratisasi sangat besar. Sehingga Nasyiatul Aisyiyah
memberanikan diri untuk menyelenggarakan
Muktamar mandiri Nasyiatul Aisyiyah.
Capaian lainnya antara lain:
a. Mencanangkan Gerakan “Penghapusan
Kekerasan terhadap Perempuan sampai
titik 0”, yang mencakup Sosialisasi UU
PKDRT, Pendirian Pusat “Sahabat
Keluarga” (Women Crisis Centre),
kampanye anti Trafficking, Pelatihan
Life Skill, Pengembangan BUANA
ekonomi dan pendidikan
PIMPINAN PUSAT
22 NASYIATUL AISYIYAH
e. Merintis gerakan advokasi dengan
menyusun Position Paper HMPA,
penyusunan model KESPRO di Sekolah,
Gerakan membaca bagi perempuan dan
anak, Pendirian APUNA, massifikasi
gerakan advokasi melalui layanan
Pashmina, rilis media dan aksi sebagai
respon terhadap isu perempuan dan
anak, Desa Sadar Gender, BUANA dan
APUNA menerbitkan Panduan PAUD,
dan Panduan Pashmina
f. Menetapkan nilai-nilai profetik sebagai
landasan gerakan advokasi ramah
perempuan dan anak
g. Mengembangkan struktur organisasi
dengan pemekaran PWNA Kaltara
dan Papua Barat, Daerah, Cabang dan
Ranting baru.
Periode 2016-2020, Pada masa ini, periodisasi kepemimpinan
diperpanjang menjadi Nasyiatul Aisyiyah diperpanjang dua tahun
2022 karena adanya dikarenakan adanya Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 : yang beresiko untuk menyelenggarakan
Membumikan Gerakan pertemuan dalam skala yang besar seperti
Advokasi dan Keluarga Muktamar. Situasi ini juga terjadi pada
Muda Tangguh Kepemimpinan PP Muhammadiyah
Nasyiatul Aisyiyah dan organisasi otonom lainnya. Terjadi
(KMTNA) perubahan yang sangat cepat penggunaan
teknologi online sehingga Nasyiatul
Aisyiyah juga harus beradaptasi. Berbagai
kegiatan diadaptasi dalam bentuk online,
termasuk Tanwir, rapat, pelatihan, diskusi,
dan edukasi publik yaitu melalui berbagai
media sosial.
PIMPINAN PUSAT
24 NASYIATUL AISYIYAH
munkar. Capaian pada poin ini bahwa sejak tahun 2008 hingga
tahun 2022 telah menunjukkan bahwa kader Nasyiatul Aisyiyah
mayoritas tetap memiliki komitmen berorganisasi yang baik
serta telah berupaya merespon perkembangan isu-isu aktual,
diantaranya masalah stunting, kekerasan terhadap perempuan,
pemberdayaan remaja. dan pemberdayaan ekonomi perempuan.
Selain itu, Nasyiatul Aisyiyah juga telah memperkuat penggunaan
berbagai platform digital dalam management internal organisasi
maupun edukasi publik.
2. Organisasi Nasyiatul Aisyiyah menjadi organisasi yang profesional,
berkembang secara kuantitas sesuai dengan pengembangan dan
pemekaran wilayah Indonesia serta memiliki pengaruh terhadap
dunia nasional maupun internasional. Capaian pada poin ini
bahwa sejak tahun 2008 hingga tahun 2022: Nasyiatul Aisyiyah
telah berkembang secara kuantitas, diantaranya pemekaran PWNA
Kaltara dan Papua Barat, Daerah, Cabang dan Ranting baru. Dalam
pengaruhnya kepada dunia Internasional, kader-kader Nasyiatul
Aisyiyah, termasuk kelembagaan Nasyiatul Aisyiyah, telah mulai
lebih banyak dikenal oleh lembaga-lembaga internasional, dapat
dilihat dari keterlibatan dalam berbagai kegiatan antar negara,
diundang dalam pertemuan-pertemuan oleh Kedutaan-kedutaan
maupun lembaga internasional lainnya, dan lain sebagainya.
3. Berbagai sumber pembelajaran untuk keluarga seperti Family
Learning Centre (FLC), antara lain berupa lembaga yang memberikan
perlindungan dan pendampingan terhadap permasalahan anak
dan perempuan. Capaian pada poin ini bahwa sejak tahun 2008
hingga tahun 2022: telah disusunnya panduan FLC secara umum,
dan spesifik stunting, serta telah diimplementasikan, salah satunya
dalam pemberdayaan masyarakat merespon bencana di Aceh dan
kampanye pencegahan stunting di Cianjur, Jawa Barat. Namun FLC
tidak dibentuk menjadi sebuah lembaga, melainkan sebagai konsep
gerakan yang terstruktur dalam pemberdayaan masyarakat.
PIMPINAN PUSAT
26 NASYIATUL AISYIYAH
4. Asas-asas gerakan Nasyiatul Aisyiyah yakni :
a. Asas Keislaman
Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan dalam
kerangka perwujudan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah Subhanahu wa ta’ala.
b. Asas dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar.
Bahwa segala kebijakan yang ditetapkan merupakan
pelaksanaan ajaran Islam dengan pendekatan dakwah
yang dijiwai dengan semangat pemurnian, pembaharuan,
keterbukaan, kritis dan inovatif.
c. Asas pemberdayaan kader
Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan
dalam rangka memberikan saluran bagi potensi kader
dalam berbagai aspek untuk dikembangkan baik internal
Muhammadiyah maupun eksternal.
d. Asas kemasyarakatan
Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah diperuntukkan bagi
terciptanya kebaikan hidup manusia sesuai dengan esensi,
harkat dan kualitasnya sebagai makhluk yang dimuliakan
Allah, untuk membawa dan mewujudkan rahmat bagi
seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin).
e. Asas ketinggian ilmu dan kecakapan
Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan sebagai
wujud dari optimalisasi fungsi akal/ra’yu yang menjadi
kelebihan asasi manusia.
5. Komitmen Kader
1. Senantiasa sholat fardhu tepat waktu dan berjamaah
2. Membaca Al-Qur’an dan maknanya
3. Beradab Islami dalam kehidupan
4. Beramal shaleh mulai dari diri sendiri
5. Shadaqah waktu untuk Nasyiatul Aisyiyah minimal satu
minggu satu kali
6. Membaca satu hari satu tema
7. Mengikuti kajian minimal satu minggu satu kali
PIMPINAN PUSAT
28 NASYIATUL AISYIYAH
4. Pengembangan struktur organisasi cabang istimewa
Nasyiatul Aisyiyah
d) Gerakan kepemimpinan lokal :
1. Pengembangan kepeloporan di tingkat lokal baik
wilayah, daerah, maupun akar rumput untuk isu
perempuan dan anak di berbagai sektor
2. Mempromosikan pengalaman, praktek baik, dan
pembelajaran perempuan dari akar rumput
30
KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG TANTANGAN
1. Tingkat pendidikan 1. Krisis kader secara 1. Adanya kemudahan 1. Rentang kelompok
pimpinan dan kuantitas dan akses informasi usia nasyiah variatif
anggota nasyiah kualitas karena terhadap persoalan (pelajar, mahasiswa,
PIMPINAN PUSAT
rata-rata sarjana proses kaderisasi yang berkembang di ibu rumah muda)
NASYIATUL AISYIYAH
dengan latar belum optimal dan/ masyarakat sehingga sulit
belakang dan atau turn over kader 2. Adanya wacana memfokuskan
spesialisasi yang di level pimpinan. dan kebijakan program_ harus
beragam 2. paradigma pemerintah yang kreatif
2. Semangat jiwa sosial gender belum tuntas mengarusutamakan 2. Rangkap jabatan
kader Nasyiah tinggi 3. Kesadaran berpolitik kesetaraan dan pimpinan dan
3. Kader nasyiah masih perlu keadilan gender anggota NA
berada pada usia ditingkatkan 3. Adanya peluang terutama di
produktif sehingga 4. Keuangan organisasi kerjasama dari pihak internal NA dan
gerak nasyiah belum stabil pemerintah dan muhammadiyah
menjadi dinamis dan 5. Dinamika pemberi dana 3. Berhadapan dengan
progresif berjalannya 4. Adanya kebijakan kondisi yang
4. Memiliki peran organisasi tertumpu public yang berpihak membuat kader
di berbagai ranah pada segelintir orang pada gerakan nasyiah harus
(orgnisasi, Instansi) 6. Keterbatasan sumber Nasyiah bernegosiasi untuk
daya kader di semua menyeimbangkan
level pimpinan peran domestic dan
publik.
5. Kader nasyiah 7. Data base kader yang 5. Kebijakan otonomi 4. Problem sosial
mampu belum lengkap dan daerah membuka perempuan dan
beradaptasi dengan akurat akses bagi anak di tingkat
perkembangan 8. Potensi kader belum keterlibatan Nasyiah nasional maupun
teknologi terpetakan di tingkat nasional lokal yang semakin
6. Kader nasyiah 9. Keterlibatan dalam dan lokal kompleks
pribadi yang isu-isu publik dan 6. Potensi penggunaan 5. Konflik berbasis
pembelajar. kebangsaan masih dana desa untuk agama, ras, suku dan
7. Memiliki basis lemah mendukung golongan
pemahaman 10. Kondisi geografis program terkait 6. Transnational
kesetaraan gender setiap wilayah yang perempuan dan ideologi yang
8. Adanya jaringan berbeda membuat anak. mirip dengan
yang terstruktur dari kebutuhan program 7. Adanya Anggaran Muhammadiyah
pusat sampai ranting nasyiah tiap wilayah dana pemerintah 7. Orientasi dunia luar
9. Memiliki program berbeda pula dalam menjalankan pada perubahan
yang variatif 11. Sosialisasi informasi program yang mengancam Nasyiah
10. Organisasi NA keorganisasian yang serupa yang masih dikelola
sudah tersistem dan tidak tersampaikan 8. Kesempatan dengan cara lama.
terstruktur ke level pimpinan keterlibatan 8. Aisyiyah
11. Mempunyai banyak yang di bawah perempuan di ranah mempunyai
potensi basis kader (terhenti sampai public masih luas program dan sasaran
12. Nasyiah organisasi wilayah) 9. Adanya program yang sama dengan
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
perempuan muda 12. Pengelolaan media sinergis dengan Naisyiah
yang mendukung kurang optimal pemerintah
kesetaraan
31
13. Nasyiah organisasi 13. Penerapan program 10. Jaringan media 9. Parpol, Ormas
32
dakwah advokasi masih terbuka lebar bagi lain, jaringan lain
14. Nasyiah bergerak di lemah siapapun menjaring anggota
bidang keislaman, 14. Pemahaman tentang 11. Ranah politik seusia Nasyiah
keperempuanan, perancangan desain terbuka bagi 10. Media yang
pendidikan, sosial, kegiatan yang perempuan berorientasi pasar
ekonomi, kesehatan, terukur dan berbasis 12. Pengarusutamaan sehingga tidak sejalan
PIMPINAN PUSAT
budaya. perubahan masih gender dengan nilai-nilai NA
NASYIATUL AISYIYAH
15. Memiliki semangat minim dikembangkan 11. Jaringan Nasyiah
advokasi 15. Tidak semua pemerintah dimanfaatkan ormas
16. Nasyiatul pimpinan 13. Banyaknya media dan parpol lain
Aisyiyah berada memiliki minat untuk berdakwah 12. Kebijakan anggaran
di bawah payung dan penguasaan 14. Organisasi pemerintah dan
muhammadiyah terhadap isu, perempuan semakin lembaga pemberi dana
yang memiliki sehingga ada dikuatkan yang berubah dan
jaringan struktur kesulitan ketika 15. Kaya budaya dari berorientasi lokal
dan sistem melakukan seluruh penjuru 13. Wacana ormas LSM
organisasi yang pemetaan, Nusantara dan gerakan lain
jelas serta keluasan pengembangan 16. Tersedia berbagai yang tidak sesuai
jaringan baik akses, dan langkah model advokasi dengan nilai-
dengan pemerintah kerja program nilai kita semakin
maupun kelompok dominan
dan individu yang 14. Organisasi perempuan
berpengaruh secara lain mampu
nasional maupun berekspansi secara
internasional cepat
17. Program yang 15. Remaja dan
dikembangkan oleh 16. Kondisi di setiap level Perempuan banyak
Nasyiah relevan pimpinan berbeda memandang
dengan program sehingga pelaksanaan berorganisasi tidak
pemerintah, sehingga program tidak dapat bermanfaat
berpotensi untuk disamaratakan di setiap 16. Budaya dan
dikerjasamakan level pimpinan. spiritual Hybrid
18. Memiliki sumber daya 17. manajemen waktu (Hybrid culture)
manusia berkapasitas yang belum optimal yang menjadi trend
yang beragam mengancam nilai-
19. Program yang disusun
nilai Islam Nasyiah
sesuai kebutuhan
masyarakat 17. Arus politik yang
20. Adaptif dengan sedemikian dinamis
perubahan berputar dapat
21. Loyalitas SDM tinggi menggerus prinsip-
22. Kesadaran untuk prinsip dasar
Saling bersinergi Nasyiah
dalam berbagai bidang 18. Tuntutan globalisasi
dan program untuk menguasai
23. Responsif terhadap bahasa asing
isu-isu aktual. 19. Bencana yang
24. Memiliki kekhasan
terjadi di Indonesia
identitas program
meningkatkan
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
organisasi. misalnya:
PASHMINA, Samara resiko kerentanan
Course, perempuan dan
anak
33
FLC, Timbang, BUANA,
34
RALINA, dll
25. Memiliki kemapuan
komunikasi yang
efektif
PIMPINAN PUSAT
NASYIATUL AISYIYAH
Upaya Memakai Kekuatan untuk Memanfaatkan Peluang
1. Optimalisasi peran kader Nasyiatul Aisyiyah dalam berbagai
bidang
2. Bersinergi dengan pemerintah, swasta, dan pemberi dana
3. Mengoptimalisasi fundraising dengan berbagai pihak yang se-visi
dengan Nasyiatul Aisyiyah
4. Mendesain program kreatif dan inovatif sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
5. Mengoptimalkan sarana media berbasis teknologi
6. Mendorong kader Nasyiatul Aisyiyah yang mempunyai kapasitas
dan mobilitas tinggi untuk berperan dalam ranah publik dan politik
7. Membuat pemetaan kader berbasis potensi
8. Mengoptimalkan media sebagai sarana dakwah
9. Menggerakan kader Nasyiatul Aisyiyah di bidang keislaman,
keperempuanan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, budaya
dan lingkungan
10. Massifikasi berbagai model advokasi perempuan dan anak
11. Merespon perubahan dan isu aktual secara cepat dan tepat
12. Mendesain program sesuai kekhasan identitas organisasi
PIMPINAN PUSAT
36 NASYIATUL AISYIYAH
mengatasi permasalahan sosial perempuan dan anak
7. Massifikasi berbagai model advokasi perempuan dan anak yang
mengedepankan perdamaian
8. Penguatan ideologi Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah
melalui kajian
9. Melakukan sinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan
masalah perempuan dan anak
10. Gerakan Nasyiatul Aisyiyah adaptif terhadap perubahan zaman
11. Mengemas program Nasyiatul Aisyiyah lebih terbuka bagi semua
golongan dan sesuai dengan tuntutan zaman
KEORGANISASIAN
1. Kapasitas dalam identifikasi dan kreativitas dalam merespon
kebutuhan dan kekhasan lokal
2. Pengembangan Iptek dan pemanfaatan media digital sebagai
sarana dakwah dan sumber data Nasyiatul Aisyiyah
3. Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam
mengembangkan organisasi Nasyiatul Aisyiyah, diantaranya
sumber daya manusia, pendanaan dan pengembangan program.
PERKADERAN
1. Sistem ideologisasi Islam berkemajuan dan Islam Wasathiyah dalam
perkaderan informal dan non formal serta program Nasyiatul
Aisyiyah lainya.
2. Pemetaan potensi dan diaspora kader Nasyiatul Aisyiyah di
berbagai bidang
GERAKAN
1. Inovasi model advokasi perempuan dan anak sebagai strategi
dakwah yang mengedepankan perdamaian dan perubahan.
2. Internasionalisasi gerakan Nasyiatul Aisyiyah.
3. Resiliensi dalam penanggulangan bencana mulai dari individu
kader, keluarga, organisasi dan komunitas di sekitarnya.
4. Pengarusutamaan gender dan inklusi sosial sebagai nilai moral/
dalam setiap penyusunan dan implementasi program.
PIMPINAN PUSAT
38 NASYIATUL AISYIYAH
2. Ancaman krisis global akibat kerusakan lingkungan dan perubahan
iklim yang berdampak serius bagi kehidupan perlu menjadi
perhatian dengan membangun aksi kolaboratif sikap bersama,
termasuk kepeloporan perempuan.
3. Kepemimpinan perempuan di berbagai bidang dan level,
diantaranya pentingnya advokasi terhadap musyawarah desa
sampai pusat.
4. Perkembangan nilai-nilai yang mengancam perdamaian yang
berkembang pada dunia pendidikan, kampanye melalui platform
digital, maupun media lainnya yang perlu dijawab dengan
kepeloporan perempuan muda berkemajuan dalam membangun
perdamaian atas kebhinekaan.
PIMPINAN PUSAT
40 NASYIATUL AISYIYAH
agar tercipta keluarga sakinah, mawadah wa rahmah. Nasyiatul
Aisyiyah melihat sisi positif dari program ini selain untuk
menekan angka perceraian, juga mengurangi konflik horizontal
rumah tangga seperti KDRT atau tidak adanya kesempatan bagi
perempuan untuk berkarya di ranah publik. Pada pelaksanaannya
Samara Course memiliki lima fokus yakni agama, psikologi,
pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Materi tambahannya adalah
keorganisasian atau sosial kemasyarakatan sebagai edukasi bagi
pasangan muda dengan berbagai latar belakang pernikahan.
Nasyiatul Aisyiyah harus selalu mengawasi dan mengawal
program ini agar implementasinya dapat berjalan efektif dan
efisien.
5. BUANA (Badan Usaha Amal Nasyiatul Aisyiyah) yang merupakan
program pemberdayaan dalam bidang ekonomi yang dilakukan
untuk meningkatkan kemandirian organisasi telah ada minimal
satu di setiap pimpinan daerah.
6. Advokasi kasus serta kebijakan mengenai kekerasan terhadap
perempuan dan anak telah menjadi isu bersama dan masuk dalam
program Nasyiatul Aisyiyah.
7. Digitalisasi Nasyiatul Aisyiyah telah tercapai dengan semua
informasi dan database Nasyiatul Aisyiyah. Sistem informasi
yang telah terintegrasi secara utuh dan optimal melalui website
dan sosial media NA, serta sudah memiliki tim pengelola media
profesional dalam pelaksanaanya.
8. Internasionalisasi organisasi telah tercapai dengan setiap
departemen memiliki satu isu yang dikerjasamakan dengan NGO
Internasional dan adanya cabang istimewa Nasyiatul Aisyiyah
9. Tiga puluh persen (30%) cabang dan ranting yang merupakan salah
satu program unggulan dalam mengembangkan keorganisasian
Nasyiatul Aisyiyah aktif dalam menggerakkan dakwah dan
advokasi.
10. Eksistensi dan Diaspora kader NA telah tercapai dalam Gerakan
1000 Muballighat Nasyiatul Aisyiyah dan memiliki kepeloporan
di berbagai bidang.
PIMPINAN PUSAT
42 NASYIATUL AISYIYAH
Nasyiatul Aisyiyah tidak hidup dalam ruang ekonomi-sosial-
politik yang kosong. Akan tetapi Nasyiatul Aisyiyah hidup pada
masa dimana perkembangan pembangunan telah sangat pesat yang
berdampak positif maupun negatif bagi masyarakat yang berpengaruh
pada situasi perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya.
PIMPINAN PUSAT
44 NASYIATUL AISYIYAH
2) Penguatan narasi serta mendorong penerapan nilai Progresif
Islam pada Perempuan Muda Islam dan di tengah-tengah
masyarakat hingga ke akar rumput. Program kaderisasi perlu
dikuatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam Wasathiyah,
membangun nalar kritis kader, serta kristalisasi nilai-nilai profetik.
3) Pemberdayaan dan advokasi digital
Perkembangan teknologi digital seolah telah menghilangkan
berbagai hambatan jarak geografis baik lokal, nasional, hingga
internasional, serta telah mempercepat arus informasi sehingga
mempermudah dalam komunikasi dan mengakses pengetahuan.
● Secara internal, Nasyiatul Aisyiyah perlu beradaptasi dengan
perkembangan ini dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi yang telah ada untuk meningkatkan efektivitas
manajemen internal organisasi dan memperkuat daya jangkau
dakwah Nasyiatul Aisyiyah.
● Sedangkan dari sisi respon situasi eksternal, Nasyiatul Aisyiyah
harus selalu menyadari bahwa banyak perempuan dan
anak yang rentan karena masih minim digital literasi.
Perkembangan teknologi informasi juga telah membuka
ruang bagi perempuan, anak/remaja, dan kelompok rentan
lainnya menjadi korban kekerasan berbasis siber terlibat dalam
terorisme, paparan hoax, serta berbagai bentuk kejahatan
lainnya, sehingga program Nasyiatul Aisyiyah
Oleh karenanya program Nasyiatul Aisyiyah perlu diarahkan
pada penguatan pemberdayaan dan advokasi terkait digital literasi,
serta melakukan upaya untuk memperkuat narasi dan penerapan
Islam Washatiyah di tengah-tengah masyarakat hingga ke akar
rumput.
4) Pengembangan Program yang Inovatif yang Responsif dengan
situasi sosial Kemudahan layanan serta sarana dan prasarana
publik, produk sandang, pangan, dan papan serta hasil dari
pembangunan/infrastruktur telah memberikan manfaat pada
masyarakat dengan berbagai ketercukupan dan kemudahan.
Namun, perempuan, anak, kelompok miskin, dan rentan lainnya
PIMPINAN PUSAT
46 NASYIATUL AISYIYAH
dapat mengidentifikasi dampak dari program maka ukuran
keberhasilan perlu dirumuskan sejak awal penyusunan desain
program Nasyiatul Aisyiyah setiap periode, pengembangan
strategi implementasi yang kontekstual, dan tangguh sekaligus
inovatif terhadap perubahan.
PIMPINAN PUSAT
48 NASYIATUL AISYIYAH
MATRIKS PROGRAM BIDANG NASYIATUL AISYIYAH PERIODE 2022-2026
1. Bidang Organisasi
Hasil yang diha-
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Kapasitas dalam Menyusun 1. Program Memetakan Mengembang- 1. Workshop Adanya pro-
identifikasi program yang dakwah dan kebutuhan kan konsep mendesain gram secara ter-
dan kreativitas kreatif, inovatif, advokasi dan potensi penyusunan program tulis, terstruktur,
dalam merespon dan variatif Nasyiatul pimpinan di program berba- berbasis ke- terlaksana dan
kebutuhan dan untuk kuatnya Aisyiyah masing-masing sis kebutuhan butuhan dan terdokumentasi-
kekhasan lokal eksistensi dan terlaksana tingkatan dan potensi perubahan kan dengan baik
peran Nasyiatul dan tertata atau dampak di seluruh level
Aisyiyah sesuai hingga selu- 2. Upgrading pimpinan
kebutuhan ruh pimpin- pimpinan
dan kekhasan an wilayah
lokal di masing- 2. Program
masing ting- kerja yang
katan baik dari disusun
wilayah, daerah, mencermin-
cabang, maupun kan gerakan
ranting responsif
terhadap ke-
adilan sosial,
perempuan
dan anak
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
49
Hasil yang diha-
50
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Mengimple- Penerbitan 1. Tersedianya
menta sikan isu panduan orga- daftar isu
strategis dan nisasi berkaitan strategis
aktual berkaitan dengan isu-isu perempuan
dengan kebu- perempuan dan dan anak
tuhan perempu- anak sesuai de- 2. Terbitnya
PIMPINAN PUSAT
an dan anak ngan kebutuhan buku pandu-
NASYIATUL AISYIYAH
Penerbitan pan- kekhasan lokal an terkait isu
duan organisasi masing-masing perempuan
yang berkaitan wilayah (seperti dan anak
dengan isu kalender/per- 3. 80% program
perempuan & ingatan hari kerja dan ak-
anak perempuan & tivitas yang
anak/hari asi/ dilakukan
panduan berba- berdasarkan
sis kebutuhan isu strategis
perempuan/ dan sesuai
anak dengan
kebutuhan
perempuan
dan anak.
Hasil yang diha-
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Program Meningkatkan Pengembangan Workshop 1. Mekanisme
dakwah dan efektivitas manajemen manajemen kerja struktur
advokasi Nasyi- koordinasi dan organisasi ber- organisasi level pim-
atul Aisyiyah komunikasi dasarkan level pinan tidak
terlaksana dan di setiap level hierarki dan tumpang
tertata hingga pimpinan dalam adaptif terhadap tindih
seluruh pimpin- menggerakkan situasi pimpinan 2. Tersusunnya
an wilayah organisasi konsep dan
panduan
manajemen
organisasi
yang dapat
diterapkan
disemua level
pimpinan
3. Terbentuk-
nya komuni-
kasi intensif
antar level
pimpinan.
Penyusunan 1. Pimpinan
dan Sosialisasi memahami
panduan yang panduan-
diterbitkan pandua n
organisasi organisasi
secara intensif, 2. Panduan
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
terstruktur dan tersosialisasi-
berkelanjutan kan minimal
sampai ting-
51
kat daerah
Hasil yang diha-
52
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Forum komuni- Adanya sinergi
kasi antar jen- program antar
jang pimpinan tingkat pim-
sebagai forum pinan
sinergi program
dan kontrol
PIMPINAN PUSAT
kebijakan seperti
(Lintas Daerah/
NASYIATUL AISYIYAH
LINDA), TURBA
1. Menyediakan 1. Mengelola 1. 100% PWNA
sarana dan keberadaan memiliki
prasarana sekretariat; sekretariat
sekretariat 2. Memaksimal tetap dan
sebagai pusat kan fungsi berfungsi
untuk meng- sekretariat aktif;
gerakkan sebagai pusat 2. Terdapat sek-
organisasi, kegiatan, retariat dan
pusat infor- informasi, database/pu-
masi dan komunikasi, sat informasi
komunikasi; dan doku- organisasi
2. Penataan mentasi; di semua
dokumentasi 3. Menyusun pimpinan
kegiatan baik sistem doku- Wilayah;
fisik maupun mentasi baik 3. Dokumen-
digital. fisik maupun tasi kegi-
digital yang atan yang
mudah tersistem
dikelola dan mudah
untuk semua dikelola.
kegiatan .
Hasil yang diha-
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Pengembangan Menyeleng- 1. Setiap
keprotokolan garak an dan pimpinan
organisasi pada menindaklan- melaksana-
semua lintas juti workshop kan minimal
pimpinan keprotokolan 1 kali dalam 1
periode;
2. Terdapat
panduan
keprotokolan
yang men-
jadi rujukan
organisasi di
semua level
pimpinan ;
Menggerakkan Program Mengaktifkan Melakukan dan 1. Kajian untuk 1. Terbentuknya
daerah, cabang dakwah dan regenerasi kader menginisiasi remaja dan kelompok ka-
dan ranting advokasi Nasyi- Nasyiah melalui forum kajian, perempuan jian rutin di
untuk kuatnya atul Aisyiyah kegiatan tatap talkshow, kelas bertema isu- semua level
eksistensi Nasyi- terlaksana dan muka berbasis keterampilan, isu aktual pimpinan
atul Aisyiyah tertata hingga kebutuhan dan diskusi-disku- 2. Pelatihan 2. Adanya kegi-
sesuai dengan seluruh pimpin- kekhasan lokal si di cabang, keterampilan atan berbasis
kebutuhan dan an wilayah ranting (softskill dan keterampilan
kekhasan lokal hardskill di cabang
dan ranting
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
53
Hasil yang diha-
54
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Program Memetakan Menyusun peta 1. Membentuk 1. Adanya
dakwah dan fokus regenerasi potensi cabang dan mengak- peningkat-
advokasi Nasyi- kader sesuai dan ranting tifkan cabang an jumlah
atul Aisyiyah dengan kondisi dan ranting; cabang dan
terlaksana dan dan potensi 2. Membentuk ranting serta
tertata hingga lokal tim lembaga/ keaktifannya;
PIMPINAN PUSAT
seluruh pimpin- masing-masing pengelola/pe- 2. Terdapat
NASYIATUL AISYIYAH
an wilayah ngembanga penambahan
n cabang/ 50% cabang
ranting NA dan ranting
baru dan
aktif di setiap
periode.
Hasil yang diha-
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Program Memetakan pro- Mengembang- 1. Penyusunan 1. Adanya
dakwah dan gram unggulan kan program- panduan panduan dan
advokasi Nasyi- sesuai kondisi program program satu program
atul Aisyiyah dan potensi unggulan di unggulan unggulan
terlaksana dan lokal daerah, cabang 2. Memasifkan di cabang/
tertata hingga dan ranting implemen- ranting
seluruh pimpin- tasi program 2. Terdapat
an wilayah unggulan program
di daerah, unggulan
cabang yang sesuai
dan ranting dengan isu
dan potensi
yang dimiliki
tiap wilayah/
daerah.
Sinergi dan ko- Menguatkan Proaktif Mengoptimal- Sinergi dan kola- Audiensi dan 70% diseluruh
laborasi dengan sinergi dan ko- memperkuat ke- kan organisasi borasi program MOU dengan level pimpinan
berbagai pihak laborasi dengan mitraan kepada dan peran kader lintas Ortom, Ortom, persyari- menjalin kerja-
dalam mengem- berbagai pihak lembaga-lemba- Nasyiah untuk Persyarikatan, katan, Kemen- sama atau me-
bangkan organi- di berbagai bi- ga nasional dan bersinergi dan Kementrian, trian, Dinas, miliki program
sasi NA dang dalam ke- internasional berkolaborasi Dinas, NGO, NGO, Instansi, berkelanjutan
berlanjutan dan dalam program- Komunitas dan komunitas dan dengan berbagai
pengembangan program yang Ormas lain yang ormas lain yang lembaga baik
organisasi sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan pemerintah
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
gerakan Nasyiah visi, misi dan visi, misi dan maupun
arah kebijakan arah kebijakan non-pemerin-
Nasyiah Nasyiah tahan
55
Hasil yang diha-
56
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Membangun Gerakan 1000 Kader Nasyiah
kerjasama untuk Master dan melanjutkan
meningkat- Doktor studi ke jenjang
kan akses dan yang lebih tinggi
kapasitas kader sesuai kapasi-
agar memper- tasnya
PIMPINAN PUSAT
oleh beasiswa
dalam rangka
NASYIATUL AISYIYAH
keberlanjutan
pendidikan ke
jenjang yang
tinggi
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
57
Hasil yang diha-
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
58
rapkan 2026
Menggiatkan Proaktif Meningkat- Workshop 1. Setiap pim-
keterlibatan memperkuat ke- kan kapasitas kerjasama de- pinan memi-
kader Nasyiatul mitraan kepada pimpinan dalam ngan Lembaga liki kegiatan/
Aisyiyah dalam lembaga-lemba- melakukan dan pemerintah dan program
agenda-agenda ga nasional dan menjalin kerja- non pemerintah kerjasama
strategis baik di internasional sama dengan baik di dalam dengan ber-
level nasional berbagai sektor maupun luar bagai pihak ;
PIMPINAN PUSAT
maupun interna- negeri 2. Terjalinnya
NASYIATUL AISYIYAH
sional kerjasama
yang saling
menguntung-
kan dengan
berbagai
pihak baik
pemerintah/
non- p eme-
rintahan.
Internasionali- Menjadikan me- Menggiatkan Revitalisasi Meningkatkan 1. Mengelola 1. Adanya me-
sasi organisasi dia sebagai sara- keterlibatan media informasi fungsi media in- media Nasyi- dia nasyiah
Nasyiah na perwujudan kader Nasyiatul dan komuni- formasi Nasyiah ah yang ber- online dan
eksistensi dan Aisyiyah dalam kasi Nasyiatul sebagai syiar di sifat tertulis, bilingual;
peran Nasyiatul agenda-agenda Aisyiyah lingkup nasional online dan 2. Pengguna-
Aisyiyah di strategis baik di dan internasi- bilingual; an media
kancah global/ level nasional onal 2. Mengelola bilingual
internasional maupun interna- media sosial dari tingkat
sional Nasyiah seca- pimpinan
ra profesional pusat hingga
dan massif; pimpinan
wilayah
3. 80% pimpin-
an memiliki
media infor-
masi;
Hasil yang diha-
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Mengembang- Menyedia- Penyusunan da- Memiliki data
kan dan men- kan database tabase informasi base media
jalin kerjasama informasi terkait terkait daftar internasional
dengan media daftar media media interna- dan lokal yang
untuk mempub- internasional sional maupun bekerjasama
likasikan kegiat- maupun lokal lokal baik offline dengan Nasyiah
an Nasyiah dan dan online
isu-isu strategis
Memperkuat ke- Mengem- Menggiatkan 1. Seminar/ 1. Terseleng-
mitraan dengan bangkan dan keterlibatan konferensi garanya
lembaga-lemba- menjalin kerja- kader Nasyiatul internasional seminar
ga internasional sama dengan Aisyiyah dalam 2. Kerjasama internasional;
lembaga-lemba- agenda-agenda program de- 2. 50% pimpin-
ga internasional strategis di level ngan jaring- an menjalin
yang sesuai internasional an/ lembaga/ kerjasama
dengan visi misi orga nisasi/ dalam berba-
Nasyiah instansi inter- gai agenda
nasional baik nasional
maupun
internasional;
3. Keterlibatan
di forum-
forum kerja-
sama antara
pimpinan
nasyiah di
berbagai
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
level dengan
mitra nasio-
nal maupun
internasional.
59
Hasil yang diha-
60
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Menguatkan Menggiatkan Menggerakkan Pengembangan 1. Penyusunan 1. Terbentuk-
eksistensi Nasyi- keterlibatan kader Nasyiah struktur organi- panduan nya cabang
atul Aisyiyah di kader Nasyiatul untuk aktif sasi cabang isti- pembentuk- Istimewa
internasional Aisyiyah dalam terlibat dalam mewa Nasyiatul an cabang/ 2. Terdapat ko-
agenda-agenda gerakan Nasyi- Aisyiyah Rantin g munitas/ran-
strategis baik di atul Aisyiyah di Komunitas tin g Nasyiah
PIMPINAN PUSAT
level nasional luar negeri Istimewa; di level
NASYIATUL AISYIYAH
maupun interna- 2. Pembentuk- internasional
sional an cabang
istimewa.
2. Bidang Keislaman
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
4. 50% Pimpin-
an NA me-
nyelenggara-
kan Samara
61
Course.
Hasil yang diha-
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
62
keperempu-
ana n dan
anak yang
disesuaikan
dengan kon-
disi kekhasan
lokal dianta-
PIMPINAN PUSAT
ranya: kajian
tematik fiqh
NASYIATUL AISYIYAH
perempuan,
dan lainnya;
3. Menyeleng-
gara kan Sa-
mara Course.
Sistem ideo- Menguatkan 1. Program Meningkatkan penguatan 1. Kajian HPT, 1. Adanya ka-
logisasi Islam ideologi Islam dakwah dan pemahaman ideologi kader PHIWM jian ideologi
Berkemajuan berkemajuan advokasi kader mengenai melalui kajian Muhamma-
dalam perkade- dalam diri setiap Nasyiatul produk pemi- produk pemikir- diyah dan
ran informal dan kader NA Aisyiyah kiran/ideologi an atau ideologi Nasyiah
non formal serta terlaksana Muhammadiyah Muhammadiya 2. Penyusunan setiap 3 bulan
program Nasyi- dan tertata dan Nasyiah h dan Nasyiah panduan, sekali di
atul Aisyiyah hingga Dakwah semua level
lainya seluruh level Nasyiah dan pimpinan
pimpinan panduan 2. Tersusunnya
2. Program-pro- keislaman dan Tersosia-
gram yang lisasikannya
diarahkan buku pandu-
untuk mewu- an dakwah
judkan kader nasyiah dan
yang berkara- keislaman di
kter lokal seluruh Wila-
berwawasan yah/ Daerah
global, yang
Hasil yang diha-
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
mendukung
diaspora kader.
Meningkatkan Menggiatkan 1. Menyeleng- 1. PMNA terse-
kemampuan dan kegiatan PMNA gara kan lenggara di
menggiatkan dengan beker- PMNA; PW, PD, dan
kader dalam ber- jasama lintas 2. Mensosiali- PC;
dakwah Nasyiah ortom sasik an dan 2. Terbentuk-
di ruang publik melaksana- nya korps
kan pelatihan muballighat
mubalighot NA di setiap
sesuai SPNA level pimpin-
terbaru. an.
Sinergi dan ko- Menguatkan 1. Program Meningkatkan Membangun Melakukan ker- Semua level
laborasi dengan sinergi dan ko- dakwah dan kuantitas dan dan memelihara jasama dengan pimpinan memi-
berbagai pihak laborasi dengan advokasi kualitas jaringan jaringan yang lembaga dakwah liki minimal satu
dalam mengem- berbagai pihak Nasyiatul dakwah dimiliki lem- lain, pemerintah, mitra dakwah
bangkan orga- di berbagai Aisyiyah baga maupun media untuk
nisasi NA, dian- bidang yang terlaksana personal untuk melakukan
taranya sumber berkelanjutan dan tertata kepentingan dakwah
daya manusia, dan pengem- hingga selu- dakwah secara
pendanaan dan bangan dakwah ruh pimpin- global
pengembangan organisasi an wilayah;
program 2. Proaktif
memperkuat
kemitraan
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
kepada
lembaga-
lembaga
nasional dan
internasional;
63
Hasil yang diha-
64
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Massifikasi dan Mengelola kegi- Seluruh cabang
intensifikasi ke- atan keislaman dan ranting NA
giatan keislaman secara rutin memiliki kajian
di cabang dan minimal 1 rutin bulanan/
ranting bulan 1 kali kegiatan keis-
laman lainnya
PIMPINAN PUSAT
minimal setiap
NASYIATUL AISYIYAH
bulan sekali
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
65
Hasil yang diha-
66
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Setiap pimpin- 10% Pimpinan
an dari pusat Pusat, 20% Pim-
sampai cabang pinan Wilayah,
menghidupkan 30% Pimpinan
dan aktif di ran- Daerah, 50%
ting setempat Pimpinan
PIMPINAN PUSAT
Cabang aktif
NASYIATUL AISYIYAH
dan turut me-
ngembangkan
program kreatif
di Ranting se-
tempat
Sinergi dan ko- Menguatkan Proaktif Menjalin hu- 1. Melakukan 1. Sinergi pelak- 1. Terjalinnya
laborasi dengan sinergi dan memperkuat ke- bungan dengan sinergi dan ko- sanaan kegiatan kerjasama secara
berbagai pihak kolaborasi mitraan kepada berbagai pihak laborasi dengan NA baik lokal, baik dan berke-
dalam mengem- dengan berbagai lembaga-lemba- dalam mengem- berbagai pihak nasional mau- lanjutan
bangkan organi- pihak dalam me- ga nasional dan bangkan orga- dalam pun internasio- 2. Seluruh pim-
sasi NA ngembangkan internasional; nisasi peningkatan nal pinan wilayah,
organisasi 2. Pelatihan daerah, cabang
kepemimpinan melakukan pela-
Nasyiah yang tihan kepemim-
kreatif dan pinan secara
berkelanjutan di berkelanjutan
tingkat cabang
dan ranting
setempat
Hasil yang diha-
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Sistem Menjadikan Program-pro- 1. Masifikasi 1. Pengu- 1. Perkaderan 1. Perkaderan
ideologisasi proses gram yang perkaderan atan dan formal, berkala bagi
Islam Berke- kaderisasi diarahkan untuk pada setiap pengelolaan informal dan Pimpinan
majuan dalam sebagai upaya mewujudkan level Pimpin- perkaderan non formal minimal 1 pe-
perkaderan untuk terus kader yang an formal, infor- berkala bagi riode sekali
informal dan menerus dalam berkarakter 2. Menguatkan mal dan non pimpinan 70% anggota
non formal serta rangka menjaga lokal berwawas- ideologi ke- formal secara 2. menyeleng- PW, PD, dan
program Nasyi- keberlangsung- an global, yang muhamma- berkala bagi garakan PC telah
atul Aisyiyah an organisasi mendukung diyaha n dan pimpinan kajian mengikuti
lainnya diaspora kader; ke-Nasyiatul 2. Mengiat- ideologi ke- perkaderan
Aisyiyahan kan kajian muhamma- Adanya data
3. Memaksi- ideologi Ke- diyahan dan kader Nasyi-
malkan RTN muhamma- ke-Nasyiatul ah yang telah
(Ramadhan diyahan dan Aisyiyah- mengikuti
Training Ke-Nasyiatul an secara perkaderan
Nasyiah) Aisyiyahan intensif dan di setiap level
di bulan secara massif sistematis di Pimpinan
Ramadhan dan rutin level pim- 2. Terselengga-
3. Menggiatkan pinan sesuai ranya kajian
RTN (Ramd- kebutuhan ideologi se-
han Training cara rutin di
Nasyiah) setiap level
di bulan pimpinan
Ramadhan 3. Teraksananya
RTN di setiap
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
Bulan ramad-
han sebagai
wujud bulan
perkaderan
67
Hasil yang diha-
68
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
4. Optimali- 3. menyeleng- 4. adanya Tim
sasi peran garakan RTN Instruktur
Instruktur (Ramdhan handal yang
perkade- Training mempu
ran dalam Nasyiah mengelola
mengem- di bulan kegiatan
PIMPINAN PUSAT
bangka n dan Ramadhan perkaderan
NASYIATUL AISYIYAH
mengelola sebagai formal, infor-
perkaderan wujud bulan mal dan non
Perkaderan formal
4. Mengelo- 5. Adanya tim
la korps instruktur
instruktur handal sesuai
Nasyiah keahlian
5. Mengoptimal 5. Membentuk 6. Tersosia-
kan potensi tim Instruk- lisasinya
kader untuk tur berbasis panduan
menjadi potensi kader perkaderan
instruktur di setiap di seluruh
di setiap Wilayah Wilayah
wilayah 6. Sosialisasi
6. Optimalisasi panduan
Panduan perkaderan
perkaderan
Hasil yang diha-
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
Identifikasi Menguatkan Program-pro- 1. Memetakan Penyusunan Memyusun Adanya bank
potensi kader kapasitas dan gram yang potensi peta potensi ka- peta potensi data potensi
nasyiah kapabilitas diarahkan untuk kader secara der berdasarkan kader berbasis kader sesuai
kader pimpinan mewujudkan sistematis keahlian dan keahlian dan kapasitas dan
agar dapat men- kader yang berdasarkan minat keminatan keahlian di
jawab persoalan berkarakter keahlian dan setiap Pimpinan
dan bersaing di lokal berwawas- minat Mengidentifi- tingkat Pusat,
dunia global an global, yang kasi/ asassment Wilayah, dan
mendukung potensi kader Daerah
diaspora kader; Nasyiah yang terintegrasi
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
69
Hasil yang diha-
70
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
rapkan 2026
2. Membuka 2. Meningkat- 2. Memfasilitasi 2. Setiap level
peluang kan kualitas kader yang Pimpinan
kerjasama dan kuantitas memiliki po- memiliki
dengan ber- output perka- tensi untuk minimal 25%
bagai pihak. deran berdiaspora kader yang
dalam bidang berdiaspora
PIMPINAN PUSAT
tertentu diberbagai
NASYIATUL AISYIYAH
untuk bisa bidang
memperluas
kiprah di
masyarakat.
4. Bidang Kemasyarakatan
Hasil yang
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Kapasitas dalam Menguatkan 1. Program Meningkatkan Mengembang- 1. Pengembang- 1. BUANA ada
identifikasi kapasitas dan dakwah dan kuantitas dan kan BUANA an panduan di wilayah
dan kreativitas kapabilitas advokasi kualitas Badan sebagai basis BUANA; 100 %;
dalam merespon kader dalam Nasyiatul Usaha Amal penguatan 2. Workshop 2. Adanya buku
kebutuhan dan bidang ekonomi Aisyiyah Nasyiatul Aisyi- ekonomi ke- manajemen panduan
kekhasan lokal terlaksana yah (BUANA) di lembagaan dan BUANA; APUNA;
dan tertata semua tingkatan APUNA sebagai 3. Menyusun 3. 80 % Pimpin-
hingga selu- penguatan eko- panduan an wilayah
ruh pimpin- nomi personal/ APUNA; menyeleng-
an wilayah; kader Nasyiah 4. Pelatihan Pe- gara kan
2. Penguatan ngembangan pelatihan
kemandirian kewirausa- pengembang-
ekonomi haan berbasis an wirausaha
organisasi, digital; berbasis
komunitas 5. Pembentuk- digital;
dan kader an APUNA di 4. Terbentuk-
melalui BU- wilayah dan nya APUNA
ANA (Badan daerah. 50 % di
Usaha Amal Wilayah
Nasyiatul
Aisyiyah
dan APUNA
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
(Asosiasi
Pengusaha
Nasyiatul
Aisyiyah
71
Hasil yang
72
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Membentuk dan Penguatan ke- Membangun Menjalin ker- 1. MOU dengan 1. BUANA dan
memperluas pa- mandirian eko- jejaring dengan jasama dengan BPPOM, APUNA
sar bagi produk nomi organisasi, pemerintah dan Kementerian Mendag, lengkap
BUANA dan komunitas dan swasta dan lembaga LPHKT MUI izin usaha
APUNA kader melalui maupun swasta dan Dinas dan siap
BUANA (Badan terkait menge- terkait; memasarkan
PIMPINAN PUSAT
Usaha Amal nai Legalitas 2. Bimtek ter- produk;
NASYIATUL AISYIYAH
Nasyiatul Aisyi- Lembaga dan kait strategi 2. Memiliki
yah dan APUNA produk (NIB, pemasaran; kemampuan
(Asosiasi Peng- PIRT, SIUP, 3. Pelatihan menyusun
usaha Nasyiatul Sertifikasi halal), manajemen peta pema-
Aisyiyah saran
Hasil yang
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
pemasaran, keuangan. produk;
manajemen 3. Keuangan
keuangan dan terkelola dengan
lainnya dengan baik.
Memberdayakan Melakukan Pilot project Adanya mode-
potensi ekonomi pelatihan-pela- ranting ling
Masyarakat tihan kewirau- binaan BUANA dan
sahaan dan APUNA
pendampingan berbasis komu-
ekonomi kerak- nitas
yatan
Membentuk dan Program yang Mengembang- Peningkatan 1. TOT Moti- 1. Terlaksa-
memperluas disusun mencer- kan dan meng- kualitas kader vator/kader nanya TOT
dakwah berbasis minkan gerakan giatkan dakwah dan pengem- PASHMINA PASHMINA
komunitas di responsif terha- komunitas yang bangan dakwah 2. Membentuk di Wilayah 80
berbagai bidang dap permasa- terintegrasi komunitas PASHMINA persen
lahan dan sesuai diantaranya di Daerah/ 2. Terbentuk-
kebutuhan PASHMINA Cabang/ nya PAS-
(pelayananan Ranting HMINA di
Remaja Sehat 3. PASHMINA setiap daerah
Milik NA), RA- Go to School minimal 3
LINA dan Goes to PAHMINA
(Rumah Literasi Campus 3. Adanya PAS-
Nasyiah), seko- 4. Silaturrahim/ HMINA di
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
lah parenting, gathering Lingkungan
Educare dan PASHMINA Pendidikan
lainnya lintas wila- SMP, SMA,
yah/ regional Universitas
73
Hasil yang
74
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Menguatkan Memperluas 1. Penguatan 5. membentuk 4. Terselengga-
Kemitraan jaringan dengan kerjasama RALINA di ranya silatur-
dengan lembaga berbagai pihak dengan mitra Wilayah/ ahmi/gathe ng
pemerintah dan baik lembaga strategis NA daerah PASHMINA
swasta pemerintah dan dalam pe- 2 tahun sekali
swasta ngembangan 1. MOU dengan linta wilayah
PIMPINAN PUSAT
program Universitas/ 5. Terbentuk-
NASYIATUL AISYIYAH
PASHMINA Instansi nya RALINA
terkait PASH- di tiap wila-
2. Pengembang- MINA secara yah
an model berkelanjutan 6. Adanya
sekolah MOU
parenting/ 2. Penyusunan berkelan-
pengasuhan kurikulum jutan terkait
dan pelaksa- PASHMINA
naan Paren- dengan PTM/
ting Club PTMA di wi-
layah/daerah
3. Mengadakan 7. Adanya
Educare saat kurikulum
ada kegiatan dan terlak-
Nasyiah sananya
dengan parenting
kurikulum club di 50 %
tertentu wilayah
Hasil yang
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
8. Adanya
model edu-
care dengan
kurikulum
yang sesuai
kondisi lokal
9. Seluruh
wilayah
memberikan
sarana Edu-
care di setiap
kegiatan
Program dan Menguatkan Pengembangan Membentuk tim Terbentuknya
advokasi NA pengelolaan PAUD NA pengelola/lem- tim pengelo-
terlaksana dan PAUD NA baga pelaksana la/lembaga
tertata hingga PAUD NA pengembangan
seluruh wilayah PAUD NA
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
75
Hasil yang
76
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Kader Nasyiah Program kerja Peningkatan ka- Menggiatkan 1. Serial belajar 1. Nasyiatul
lebih mampu yang disusun pasitas analisis kajian terstruk- analisis dan Aisyiyah baik
menganalisis mencerminkan dan advokasi tur dan berke- kapasitas kader secara
dan melaku- gerakan res- kebijakan, serta lanjutan serta advokasi individu
kan advokasi ponsif terhadap mendorong terlibat aktif kebijakan; maupun
kebijakan di keadilan sosial keterlibatan dalam jaringan 2. Penyusun- organisasi
PIMPINAN PUSAT
berbagai tingkat, kader Nasyiah advokasi pada an buku terlibat aktif
NASYIATUL AISYIYAH
termasuk desa. pada jaringan isu perempuan, panduan melakukan
advokasi kebi- anak dan ke- advokasi advokasi
jakan di berbagai lompok rentan kebijakan kebijakan,
tingkatan; lainnya, terma- Nasyiah; terutama
suk mendorong 3. Pelatihan pada isu
kebijakan pembuatan perempuan
tingkat desa. bahan lobby dan anak;
dan tools 2. Adanya
kampanye perdes terkait
kebijakan; isu perempu-
4. Pelatihan an dan anak
advokasi termasuk
kebijakan menggiatkan
tingkat desa advokasi
kebijakan
desa pada isu
perempuan
dan anak
Hasil yang
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Optimalisasi Perluasan 1. Program Meningkatkan Penguatan skill Meningkatkan 1. Pimpinan
media dan tek- sasaran dakwah dakwah dan SDM pembuat dalam pembu- kapasitas jurna- Nasyiatul
nologi sebagai NA dan mem- advokasi konten dan atan konten dan listik diantara- Aisyiyah me-
sarana dakwah perkaya data Nasyiatul pemanfaatan pemanfaatan nya: Pelatihan miliki kader
dan sumber data melalui media Aisyiyah Teknologi Infor- Teknologi In- penyusunan yang dapat
NA dan teknologi terlaksana masi di kalangan formasi sebagai konten, mengelola
dan tertata NA sarana dakwah Workshop dan mengem-
hingga selu- Nasyiah cerdas bangka n
ruh pimpin- media, literasi media;
an wilayah; media pelatihan 2. Nasyiatul
2. Penguat- infografis pela- Aisyiyah
an media tihan menulis sampai ting-
bilingual berita kat cabang
dari tingkat memiliki
pimpinan contributor
pusat hingga yang me-
pimpinan ngembangka
daerah. n publikasi
NA.
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
77
Hasil yang
78
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Mengembang- 1. Website yang
kan media dimiliki
teknologi untuk PWNA
dakwah Nasyia- dikelola dan
tul aisyiyah dijadikan
sebagai sara-
PIMPINAN PUSAT
na publikasi
NASYIATUL AISYIYAH
dakwah NA;
2. Nasyiatul
Aisyiyah
di setiap
tingkatan
memiliki
media sosial;
3. Nasyiatul
Aisyiyah di
setiap ting-
katan mem-
publikasi kan
aktivitasnya
melalui
media sosial
yang dimi-
liki.
Hasil yang
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Mengelola Membentuk tim 1. Memiliki
media nasyiah pengelola media sarana dan
secara efektif secara profesi- sumberdaya
dan profesional onal pengelola
media NA
Menggiatkan pe- yang mema-
nerbitan media dai
Nasyiah dalam 2. Media nasyi-
bentuk atul aisyiyah
e-bulletin/ma- terupdate se-
gazine cara berkala;
Membangun 1. Seminar/pe- 1. Memiliki
kesadaran dan latiha n/ ka- data terkait
mengelola jian tentang issue garap
pemanfaatan Big pentingnya NA
data Nasyiah peranan big 2. Memiliki
data analisis/hasil
pengelolaan
2. Riset terkait data terkait
big data issue garap
NA
3. pemetaan
potensi sum-
berdaya NA
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
4. Tersusun
database NA
79
Hasil yang
80
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Sinergi dan ko- Memperkuat je- Memperkuat Melakukan ker- Penguatan dan Melakukan Adanya kerjasa-
laborasi dengan jaring NA dalam jejaring NA jasama dengan perluasan jeja- MOU dengan ma baru dengan
berbagai pihak rangka pengem- dalam rangka berbagai pihak ring NA dalam pihak-pihak Kementerian
dalam mengem- bangan dakwah pengembang- yang memiliki rangka pengem- yang berpotensi atau lembaga
bangkan organi- dan advokasi an organisasi isu/program bangan dakwah dapat bermitra (yang sebe-
sasi NA Nasyiah Nasyiah yang dapat ber- dan advokasi strategis dengan lumnya belum
PIMPINAN PUSAT
sinergi dengan Nasyiah NA dalam bermitra) yang
NASYIATUL AISYIYAH
Nasyiah rangka pengem- memiliki isu/
bangan dakwah program yang
dan advokasi dapat bersinergi
Nasyiah dengan isu
Nasyiah
Meningkatkan 1. Adanya ker-
dan Memper- jasama yang
luas kerjasama berkelanjutan
dengan mitra dengan mitra
strategis NA strategis NA;
2. Adanya pe-
ngembangan
dan perluas-
an program
kerjasama
dengan mitra
strategis NA
Mengembang- Program kerja Menyusun Pro- Melakukan pe- 1. Membentuk 1. Terben-
ka n program yang disusun gram penelitian nelitian tentang tim peneliti- tuknya tim
Nasyiah berbasis mencerminkan yang mencer- isu-isu aktual an penelitian
data gerakan res- minkan gerakan dan program
ponsif responsif yang Nasyiah 2. Melakukan 2. Ter-evaluasi-
bersumber pada penelitian nya program
data empiris tentang kerja Nasyiah
Stunting,
profil Keder
NA, evaluasi
pelaksanaan
PASHMINA,
pemberdaya-
an ekonomi,
media NA,
Keluar-
ga Muda
Tangguh
(Resiliensi
keluarga
NA), ling-
kungan dan
lainya
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
81
Hasil yang
82
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Inovasi model Program di Pim- 1. Program Mendorong Peningkatan Workshop program Nasyi-
advokasi perem- pinan Pusat ma- dakwah dan pengembangan kapasitas dalam penyusunan atul AIsyiyah
puan dan anak upun Wilayah advokasi Nasyi- model advokasi penyusunan desain program terimplementasi
sebagai strategi lebih inovatif atul Aisyiyah perempuan dan desain program advokasi yang hingga tingkat
dakwah yang dalam advokasi terlaksana dan anak yang lebih advokasi isu terukur dan lokal sesuai de-
mengedepanka perempuan dan tertata hingga inovatif dan perempuan berbasis dampak ngan kebutuhan.
PIMPINAN PUSAT
n perdamaian anak dan berba- seluruh pimpin- berbasis dampak dan anak yang (perubahan)
NASYIATUL AISYIYAH
dan perubahan sis dampak pada an wilayah; (perubahan). terukur dan
isu perempuan 2. Program ker- berbasis dampak
dan anak ja yang disusun (perubahan)
mencerminkan dan mampu
gerakan res- diterjemahkan
ponsif terhadap sesuai dengan
keadilan sosial. kebutuhan local
NA
Hasil yang
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Keberlanjutan Program kerja Memperkuat, 1. Memperkuat 1. Menyusun 1. 50% para-
advokasi perem- yang disusun memperluas, konsolidasi Panduan legal yang
puan dan anak mencerminkan dan membumi- paralegal Paralegal telah dilatih
oleh Nasyiah gerakan res- kan program Nasyiah; Nasyiah, berpartisi-
baik dalam pen- ponsif terhadap Nasyiah dalam termasuk pasi dalam
cegahan mau- keadilan sosial advokasi 2. Memperkuat mereview penanganan
pun penanganan pencegahan sinergi Lem- Kurikulum kasus atau
kekerasan terha- maupun respon baga internal pelatihan melakukan
dap perempuan terhadap keke- Muhamma- paralegal pemberdayaa
dan anak rasan terhadap diyah/Ais Nasyiah se- n/sosialisasi
perempuan dan yiyah yang telah adanya hukum ma-
anak. berfokus Permenkum- syarakat atau
pada advoka- ham No. 3 mendorong
si. tahun 2021. pencegahan
2. Penguatan kekerasan
3. Memper- konsolidasi terhadap
banyak dan dan kapasitas perempuan
memperluas Paralegal dan anak;
jangkauan Nasyiah
pendam- secara
pingan kasus berkala dan
Nasyiatul berkelanjut-
Aisyiyah an, termasuk
sistematika
pendoku-
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
mentasia n
kasus.
83
Hasil yang
84
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
4. Meningkatkan 3.Pelatihan 2. 50% wila-
kapasitas pendam- yah telah
advokasi pingan kasus Membentuk
kebijakan kekerasan paralegal/pen
kader Nasyi- terhadap damping-
ah untuk isu perempuan an kasus
PIMPINAN PUSAT
perempuan oleh lebih kekerasan
NASYIATUL AISYIYAH
dan anak, banyak wila- terhadap
terutama yah. perempuan
di tingkat dan anak;
lokal dan 3. Konsolidasi
akar rumput satu atap
(desa) menghasil-
kan sistem
bersama
sinergi dalam
penangan-
an kasus
dan saling
mendukung
peningkatan
kapasitas.
Hasil yang
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Mendorong Workshop 1. 80% program
sistem membangun sis- di Nasyi-
pencegahan dan tem pencegahan ah telah
penanganan ke- dan reason menerapkan
kerasan seksual kekerasan seksu- sistem pen-
di internal pro- al di Ortom dan cegahan dan
gram Nasyiatul AUM Muham- penanganan
Aisyiyah mau- madiyah. kekerasan
pun di Ortom/ seksual;
AUM Muham- 2. 50% Ortom
madiyah dan AUM
yang terlibat
program
NA telah
menyusun
sistem pen-
cegahan dan
penanganan
kekerasan
seksual di
internalnya.
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
85
Hasil yang
86
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Isu stunting Program dak- Melibatkan 1. Massifikasi 1. ToT FLC di 1. Wilayah dan
makin masif dan wah dan semua implementasi semua regio- daerah
berkelanjutan di advokasi Nasyi- lini, termasuk FLC (Forum nal telah meng-
semua lini atul Aisyiyah Ortom dalam Belajar Kelu- 2. Workshop implemen-
Nasyiatul terlaksana dan kampanye arga) khusus kampanye tasikan
Aisyiyah serta tertata hingga pencegahan untuk isu pencegahan FLC khusus
PIMPINAN PUSAT
melibatkan seluruh pimpin- stunting stunting stunting isu stunting;
NASYIATUL AISYIYAH
Angkatan Muda an wilayah melibatkan
Muhammadiyah 2. Membangun AMM 2. AMM yang
kesadaran 3. Pelibatan terlibat
dan partisi- mubaligh berpartisipasi
pasi AMM AMM dalam mempro-
termasuk kampanye mosikan isu
laki-laki, pencegahan stunting.
dalam stunting
kampanye 4. Massifikasi
pencegahan agen stunting
stunting lintas agama
Hasil yang
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Isu perdamaian Program Meningkatnya Membangun Membentuk Pimpinan Wi-
menjadi isu dakwah dan partisipasi isu pemahaman, wadah sosialisa- layah menyer-
bersama yang advokasi Nasyi- perdamaian mendorong si sebagai kerja takan program
dimasifkan atul Aisyiyah pada semua partisipasi, dan inisiatif untuk perdamaian dan
kader Nasyiatul terlaksana dan level Pimpin- penyusunan mempromosi- mengimplement
Aisyiyah. tertata hingga an Nasyiatul program yang kan perdamaian, asikan Dalam
seluruh pimpin- Aisyiyah memuat isu diantaranya isu program kerja.
an wilayah perdamaian eco-bhinneka.
Problem Gerakan nasyiah Program kerja 1. Meningkat- 1. Penyusunan 1. Pelatihan/Se- 1. Isu kesehatan
sosial perem- yang sensitif yang disusun kan kapasitas program minar/ Work- mental dan
puan, anak, terhadap isu ke- mencerminkan pimpinan kesehatan shop tentang kesehatan
dan kelompok sehatan mental gerakan res- terhadap isu mental dan kesehatan reproduk-
rentan lainnya di dan kesehatan ponsif terhadap kesehatan reproduksi mental dan si dapat
tingkat lokal ma- reproduksi keadilan sosial mental dan reproduksi diterapkan
upun nasional reproduksi 2. Promosi dalam kegiat-
yang semakin kesehatan 2. Kampanye an
kompleks dian- 2. Meman- mental dan kesehatan 2. Kampanye
taranya masih faatkan reproduksi mental dan rutin setiap
tingginya kasus media untuk reproduksi 1 bulan satu
kekerasan dan promosi kali di setiap
diskriminasi, kesehatan 3. Membuat level
kemiskinan, ke- buletin atau 3. Buletin terbit
sehatan ibu dan E-buletin 3 bulan sekali
anak termasuk terkait kese- 4. Terlaksana-
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
angka stunting hatan nya Podcast
yang masih setiap 2 bulan
tinggi sekali
87
Hasil yang
88
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
4. Podcast/ 5. Terben-
bincang san- tuknya tim
tai melalui kesehatan
media IG mental dan
atau Youtube reproduksi
seputar isu
PIMPINAN PUSAT
kesehatan
NASYIATUL AISYIYAH
mental dan
reproduksi
5. Pemben-
tukan Tim
kesehatan
Mental dan
reproduksi
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
89
Hasil yang
90
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Resiliensi dalam Terciptanya 1. Proaktif Meningkatkan Menggiatkan 1. Workshop 1. Nasyiah
penanggulangan Inisiatif gerakan memperku- pemahaman, partisipasi dan Nasional un- berjejaring
bencana dan Nasyiah Wila- at kemit- partisipasi dan mendorong tuk memba- dengan
perubahan iklim yah dan Daerah raan kepada dan gerak- inisiatif pro- ngun sinergi, MDMC pada
mulai dari indi- dalam memba- lembaga- an Nasyiah gram Nasyiah strategi dan levelnya
vidu kader, kelu- ngun resiliensi lembaga Wilayah dan Wilayah dan sistem pe- masing-ma
PIMPINAN PUSAT
arga, organisasi individu, kelu- nasional dan Daerah menge- Daerah menge- nanggulanga sing
NASYIATUL AISYIYAH
dan komunitas arga maupun internasional nai resiliensi nai resiliensi n bencana 2. Terben-
di sekitarnya komunitas 2. Program dalam konteks dalam konteks dan respon tuknya tim
di sekitarnya dakwah dan penanggulangan penanggulangan perubahan kerja nasional
dalam konteks advokasi bencana dan bencana dan Iklim Nasyia- Nasyiah
penanggulangan Nasyiatul perubahan iklim perubahan ik- tul Aisyiyah; untuk
bencana serta Aisyiyah baik untuk indi- lim, diantaranya 2. Pembentuk- penanggulan
perubahan Iklim terlaksana vidu, keluarga, masifikasi an tim kerja gan bencana
dan tertata maupun komu- eco-bhinneka. (task force) dan respon
hingga selu- nitas sekitarnya. dalam pe- perubahan
ruh pimpin- nanggulang- iklim;
an wilayah an bencana di 3. setiap
3. Program tiap wilayah pimpinan
kerja yang Nasyiatul nasyiah
disusun Aisyiyah. terlibat aktif
mencermin- dalam FPRB
kan gerakan di daerahnya
responsif
terhadap kea-
dilan sosial
Hasil yang
Isu strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas
diharapkan
Pengarusutama Program Nasyi- 1. Pemikiran Pengintegrasian Meningkatkan Pelatihan penyu- Setiap program
an gender dan ah dan sikap ka- isu gender dan kapasitas sunan Nasyiatul
inklusi sosial se- mencerminkan der Nasyiah inklusi sosial da- pimpinan dalam program ber- Aisyiyah telah
bagai nilai moral dan mempromo- yang mencer- lam penyusunan menganalisis basis analisis menerapkan
/ dalam setiap sikan kesetaraan minkan nilai program dan Mengin- gender dan analisis gender
penyusunan dan gender dan ink- pembelaan Nasyiah tegrasikan isu inklusi sosial dan inklusi
implementasi lusi berdasarkan terhadap gender dan sosial
program dan nilai-nilai Islam kelompok inklusi sosial
implementasi dan inklusi mustadh’afin dalam penyu-
program sosial sesuai sunan program
semangat
Al-Ma’un
2. Program
kerja yang
disusun
mencermin-
kan gerakan
responsif
terhadap kea-
dilan sosial
NASYIATUL AISYIYAH
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR XIV
91
Lampiran 2
Keputusan Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah
A. Tujuan
Untuk mengetahui urgensi perubahan AD ART Nasyiatul Aisyiyah.
B. Output
1. Keputusan berubah atau tidak.
2. Isu- isu pasal yang bermasalah dalam pelaksanaannya.
3. Langkah-langkah atau rekomendasi bagi penyiapan perubahan
AD ART jika keputusannya berubah.
C. Topik Pembahasan
1. Adakah hal yang berbeda antara kondisi di lapangan dengan
pasal-pasal dalam AD ART?
Contoh di antara pasal yang bermasalah :
a. Adanya usulan untuk mengganti kata “remaja” menjadi
“perempuan muda” (AD pasal 6 ayat 2)
b. Adanya usulan untuk mengganti kata “umat” menjadi
“ummat rahmatan lil alamin” (AD Pasal 6 ayat 7)
c. Adanya usulan usia anggota 20-35 tahun atau 17-30 tahun
menyesuaikan aturan pemerintah (AD Pasal 7 ayat 1)
d. Adanya usulan penambahan kata “komunitas” (AD Pasal
8 ayat 1 dan 2)
e. Dan seterusnya
2. Apa alasan AD ART sulit dilaksanakan?
3. Bagaimana upaya yang sudah dilakukan dalam menerapkan
AD ART?
4. Apa rekomendasi yang perlu diusulkan kepada Pimpinan
Pusat Nasyiatul Aisyiyah jika keputusannya ada perubahan
AD ART?
D. Hasil Pembahasan dalam Sidang Komisi
Berdasarkan tujuan adanya komisi ini, maka hasil dalam sidang
komisi A adalah sebagai berikut:
PIMPINAN PUSAT
92 NASYIATUL AISYIYAH
1. Peserta sidang menghendaki adanya perubahan dalam AD
ART.
2. Keputusan atas perubahan AD ART Nasyiatul Aisyiyah sebagai
berikut:
a) AD Pasal 8 ayat 1, adanya penambahan kata “komunitas,”
redaksionalnya menjadi “Ranting adalah kesatuan anggota
dalam suatu tempat dan atau lingkungan dan atau
komunitas.”
b) AD Pasal 8 ayat 2, adanya penambahan kata “komunitas,”
redaksionalnya menjadi “Cabang adalah kesatuan ranting
dalam suatu tempat di kecamatan dan atau kesatuan
komunitas.”
c) AD Pasal 13 ayat 2, perubahan jumlah formatur Pimpinan
Pusat Nasyiatul Aisyiyah yang semula 9 (sembilan) orang
menjadi 13 orang, redaksionalnya menjadi “Pimpinan
Pusat terdiri atas sekurang-kurangnya 13 orang melalui
pemilihan pimpinan dalam Muktamar untuk satu masa
jabatan, dari calon-calon yang diusulkan oleh Tanwir dan
telah disetujui oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.“
d) AD Pasal 14, tentang Pimpinan Wilayah. Adanya
perubahan jumlah formatur Pimpinan Wilayah Nasyiatul
Aisyiyah yang semula 9 (sembilan) orang menjadi 11
(sebelas) orang, redaksionalnya menjadi “Pimpinan
wilayah terdiri atas sekurang-kurangnya 11 (sebelas) orang
melalui pemilihan pimpinan dalam Musyawarah Wilayah,
untuk satu kali masa jabatan, dari calon-calon yang
diusulkan dalam Musyawarah Wilayah dan disetujui oleh
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat, selanjutnya
dimintakan ketetapan Pimpinan Pusat.”
e) AD Pasal 15 ayat 2, perubahan jumlah formatur Pimpinan
Daerah Nasyiatul Aisyiyah yang semula 7 (tujuh) orang
menjadi 9 (sembilan) orang, redaksionalnya menjadi
“Pimpinan Daerah terdiri atas sekurang-kurangnya 9
(sembilan) orang melalui pemilihan pimpinan dalam
PIMPINAN PUSAT
94 NASYIATUL AISYIYAH
Lampiran 3
Keputusan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah Ke XIV
PIMPINAN PUSAT
96 NASYIATUL AISYIYAH
rasa solidaritas kemanusiaan dan rasa tanggung jawab universal
kepada sesama manusia tanpa memandang perbedaan dan
pemisahan jarak yang bersifat primordial dan konvensional.
8. Memperluas wadah aktualisasi potensi diri untuk
memaksimalkan bonus demografi yang knowledgeable, capable,
dan humble. Memaksimalkan bonus demografi menjadi suatu
keharusan yang harus terus diupayakan untuk membentuk sumber
daya manusia yang berkualitas dan generasi yang sehat, kuat dan
hebat yaitu dengan cara membentuk generasi yang knowledgeable,
capable, dan humble. Knowledgeable adalah generasi yang banyak
tahu atau serba tahu atau dalam Islam bisa disebut generasi yang
raasikhuuna fil ‘ilmi (ilmu yang kokoh), capable adalah generasi yang
serba bisa, skillfull, terampil, dan humble adalah generasi qurrota
a’ýun yang senantiasa membahagiakan karena akhlak yang mulia.
9. Mendorong perempuan Indonesia untuk lebih kritis dan
responsif terhadap demokrasi dan konstelasi politik nasional,
diantaranya pemilu. Sampai saat ini partisipasi perempuan
Indonesia masih di bawah 30% sehingga penting bagi perempuan
untuk mengawal demokrasi yang lebih kritis dan responsif agar
pengambilan keputusan lebih akomodatif.
10. Memperkuat kebijakan yang memberikan daya dukung untuk
meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan. Kemandirian
ekonomi perempuan harus menjadi tujuan utama dari kebijakan
pemberdayaan ekonomi perempuan oleh pemerintah, maupun
dari organisasi berbasis masyarakat.
11. Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan
kesehatan reproduksi bagi perempuan dan anak. Menghadapi
perubahan zaman yang semakin dinamis tantangan yang dihadapi
setiap manusia juga semakin beragam, termasuk tantangan terhadap
isu kesehatan. Sejatinya, akses terhadap pelayanan kesehatan
baik fisik, mental, maupun reproduksi menjadi satu kesatuan
yang saling terintegrasi. Tingginya kasus gangguan kesehatan
mental terutama di usia produktif dan tingginya angka penyebab
kematian perempuan oleh penyakit kanker pada organ reproduksi
PIMPINAN PUSAT
98 NASYIATUL AISYIYAH
Suplemen
Assalaamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur hanyalah kepada Allah SWT yang Maha Rahman
dan Rahim yang mempertemukan kita pada forum yang mulia
siang ini. Shalawat salam senantiasa tercurah kepada Sang Uswah
Nabi Muhammad SAW penuntun ummat dari kegelapan menuju
pencerahan.
Nasyiatul Aisyiyah pada hari yang lalu genap berusia 91 Tahun
miladiyah dan hampir berusia satu abad adalah organisasi otonom
putri Muhammadiyah, tunas ‘Aisyiyah yang bertujuan membentuk
putri Islam yang berarti bagi keluarga, bangsa dan agama menuju
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Cita-cita ini
secara bertahap diwujudkan. Amanat Muktamar Nasyiatul Aisyiyah
ke 13 di Yogyakarta, Periode 2016-2022 dengan dua tahun masa
pandemi, mengarahkan kebijakan menuju pada gerakan perempuan
muda Islam berkemajuan dalam bingkai keumatan dan kebangsaan.
Muktamar adalah sidang permusyawaratan terbesar bagi Nasyiatul
Aisyiyah untuk menentukan kepemimpinan, arah gerak organisasi
di periode yang akan datang, hingga momentum evaluasi atas kinerja
kepemimpinan di periode ini.
Perjalanan panjang periode ini akan menjadi catatan sejarah
bagi Nasyiatul Aisyiyah, semestinya di tahun 2020 yang lalu periode
ini mengakhiri kepemimpinan, namun speerti yang kita tahun, di
awal tahun 2020 dunia sedang mengalami pandemi Covid-19 yang
merupakan menjadi kejadian luar biasa yang mengakibatkan dunia
berada pada titik nadir krisis, baik kesehatan, ekonomi, sosial, hingga
stabilitas di berbagai negara juga terganggu. Hingga saat ini di
Indonesia terdapat 6,4 juta kasus dan 160 ribu warga meninggal dunia
karena virus ini. Pandemi Covid-19 juga mengakibatkan perubahan
PIMPINAN PUSAT
100 NASYIATUL AISYIYAH
ini didasarkan pada cita-cita ideal bangsa ini dan selaras dengan tujuan
Nasyiatul Aisyiyah yaitu membentuk pribadi putri Islam yang berarti
bagi agama, keluarga, dan bangsa menuju terwujudnya masyarakat
utama, adil, makmur yang diridhai oleh Allah. Term Memajukan
Perempuan sesuai dengan upaya pencapaian tujuan Nasyiatul
Aisyiyah yakni point ketiga tentang, “Mendidik anggotanya untuk
mengembangkan ketrampilan dan keaktifannya sebagai seorang putri
serta mengamalkannya sesuai tuntutan Islam.” Saat ini Indonesia
sedang mengalami puncak bonus demografi, dimana jumlah penduduk
usia produktif lebih banyak daripada penduduk yang berusia anak-
anak maupun warga senior. Menurut UNFPA bonus demografi
merupakan pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan
struktur umur pendududk, dimana proporsi usia kerja (15-65 tahun)
lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja (0-14 tahun dan >65
tahun). Bonus demografi tidak dapat serta merta terjadi ketika jumlah
penduduk usia produktif berjumlah besar saja, melainkan harus diiringi
dengan peningkatan produktivitas yang seimbang. Bonus demografi
ketika setiap orang menikmati kesehatan yang baik, pendidikan yang
berkualitas, pekerjaan yang layak , dan kemandirian kaum muda. Tentu
saja kondisi ini terjadi jika Indonesia yang memiliki potensi jumlah
penduduk tersebut memiliki kebijakan dan prioritas yang baik untuk
menangkap peluang sekaligus tantangan tersebut, sebab sekali lagi
siklus ini tidak terjadi setiap tahun. Anggota Nasyiatul Aisyiah berada
pada usia peroduktif tersebut, maka mempersiapkannya dengan
menata serta berbenah secara organisasi agar lebih adaptif dan solutif
menjadi salah satu prioritas, sebab salah satu ciri organisasi modern
adalah bisa menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi. Begitu juga
dengan mempersiapkan potensi dan keahlian anggota Nasyiah agar
bisa berkontribusi lebih banyak untuk masyarakat dan bangsa.
Disamping bonus demografi, persoalan yang tetap menjadi
perioritas Nasyiah adalah perhatian terhadap kondisi perempuan
saat ini, upaya pemenuhan hak dan kewajiban bagi perempuan masih
belum terpenuhi optimal, hal ini didasarkan pada masih tingginya
berbagai persoalan dimana perempuan menjadi korban. Dalam catatan
PIMPINAN PUSAT
102 NASYIATUL AISYIYAH
tahun 2024 tentu saja kader Nasyiah tidak hanya menjadi penonton,
namun menjadi pelaku bisa sebagai kontestan Pemilu dengan aturan
organisasi yang dilaksanakan serta penyelenggara Pemilu yang
membutuhkan keterlibatan kader Nasyiah sekaligus memberikan
edukasi politik yang baik bagi sesama perempuan.
Disamping persoalan dan tantangan yang akan dihadapi oleh
perempuan muda yang telah disebutkan di atas, tentu saja tidak luput
harus tetap menjadi perhatian adalah akses pendidikan serta menjadi
pemimpin pendidikan di berbagai tingkat, ekonomi, serta kesehatan.
Persoalan stunting tetap menjadi perhatian khusus bagi Nasyiatul
Aisyiyah yang telah bergerak dalam penurunan angka stunting
sejak tahun 2017 hingga saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan
oleh Nasyiatul Aisyiyah, dari mulai advokasi nasional di berbagai
komisi hingga Presiden Joko Widodo menetapkan Gerakan Nasional
Penurunan Angka Stunting pada tahun 2018. Perjuangan kader
Nasyiah yang menggencarkan sosialisasi pencegahan stunting dengan
berbagai cara di berbagai level pimpinan dari pusat, wilayah, daerah,
cabang hingga ranting adalah upaya optimal untuk penurunan angka
stunting di Indonesia, aksi mereka terkadang berjejaring walau tidak
dipungkiri banyak kader Nasyiah yang melakukan dengan sukarela
bahkan dengan mengeluarkan biaya sendiri karena mereka berpikir
ini mereka lakukan sebagai bentuk kepedulian untuk masa depan
bangsa. Sekali lagi membincangkan, bergerak melakukan pencegahan
stunting sama saja dengan menata kembali generasi yang nanti akan
memimpin bangsa ini. Maka kami sangat menyambut baik turunnya
Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang Strategi Nasional Penurunan
Stunting di Indonesia.
Tingginya PHK yang terjadi ketika pandemi sebagian besar dialami
oleh perempuan, tentu saja hal ini menimbulkan persoalan baru. Namun
banyak juga perempuan yang bangkit, salah satunya dengan membuka
UMKM baru dan juga peluang bisnis yang lain. Nasyiatul Aisyiyah
telah memiliki BUANA (Badan Usaha Amal Nasyiatul Aisyiyah)
sebanyak 180 unit usaha yang tersebar di berbagai wilayah, daerah,
cabang hingga ranting. BUANA dan APUNA (Asosiasi Pengusaha
PIMPINAN PUSAT
104 NASYIATUL AISYIYAH
Dalam sidang Tanwir 1 di Banjarmasin dan sidang Tanwir 2 di
Palembang, diputuskan tentang branding gerakan program Nasyiatul
Aisyiyah, yaitu Gerakan Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul Aisyiyah
(KMTNA). KMTNA ini muncul sebagai seruan Nasyiatul Aisyiyah
kepada anggota dan kadernya untuk menguatkan pilar keluarga
sebagai upaya menciptakan perubahan masyarakat yang lebih baik.
KMTNA adalah keluarga muda yang memiliki relasi harmonis
antara anggota keluarga, dan menjalankan fungsi dan perannya
masing-masing dalam aspek agama, sosial, pendidikan, kesehatan,
lingkungan dan ekonomi, berlandaskan pada nilai-nilai Islam
untuk mencapai keluarga ideal sebagai pilar bagi bangsa yang
berkemajuan. Pilar Keluarga Tangguh Nasyiatul Aisyiyah adalah
sebagai berikut: (1) Kokoh Akidah dan Akhlakul Karimah, (2) Sehat
Jasmani dan Rohani, (3) Kemandirian, (4) Keadilan dengan Semangat
AlMaun, (5) Misi Perdamaian, (6) Demokrasi, (7) Anti Kekerasan, (8)
Kesetaraan Akses, (9) Ramah Lingkungan, (10) Tanggap Bencana.
Pilar-pilar ini menjadi penopang dalam konsep KMTNA yang juga
terinfiltrasi dalam program kegiatan Nasyiatul Aisyiyah. Nasyiatul
aisiyah adalah usia pra-kemapanan. Usia ini menjadi sangat sibuk
dengan tarik menarik berbagai peran yang dimainkan. Namun dengan
identitas terdidik tiap hari, kemuliaan Islam dan bekerja keras setiap
hari, sudah semestinya Nasyiah adalah tidak saja menjadi tunas
‘Aisyiyah, putri Muhammadiyah tetapi juga mitra pemerintah dalam
membangun tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Selama ini
kami telah bermitra dengan berbagai lembaga pemerintah dan non-
pemerintah di tingkat nasional maupun daerah.
Saat ini Nasyiatul Aisyiyah sudah merintis untuk internasionalisasi
gerakan, hal ini sebagai tuntutan sebagai bagian dari global citizenship,
maka perluasan jaringan, pemikiran, dan peran adalah sebuah
keniscayaan. Banyak kader Nasyiah yang sedang menimba ilmu di
berbagai negara, begitu juga yang bekerja dan bekeluarga. Sebagai
kader Nasyiah, mereka sangat bersemangat untuk mengenalkan NA
di berbagai negara, terutama karena hal ini memiliki kesamaan dengan
program dan ranah kegiatan Nasyiatul Aisyiyah. Selain itu keterlibatan
PIMPINAN PUSAT
106 NASYIATUL AISYIYAH
bersabar mengemban amanah panjang dan berat ini pada periode
penyempurnaan ini, jatuh bangun kita hadapi bersama untuk kejayaan
Nasyiatul Aisyiyah. Bukan Nasyiah yang butuh kita, tapi kita yang
butuh Nasyiah, menggerakkan dan menjaganya adalah bentuk cinta
dan kasih kita pada organisasi tercinta.
Albirru Manittaqa (Sesungguhnya kebajikan datang pada orang
yang bertaqwa)
Wassalammualaikum Wr. Wb
Diyah Puspitarini