Anda di halaman 1dari 7

TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA

BAB I
Ketentuan Umum

Pasal 1
Dalam Tata Tertib ini yang dimaksud dengan:
(1) Ketua Umum IKA SMAN 4 Makassar untuk periode 2016-2020.
(2) Alumni adalah lulusan SMAN 4 Makassar sejak didirikan sampai 2016.
(3) Pemilihan Ketua Umum adalah kegiatan memilih dan menentukan Ketua Umum IKA
SMAN 4 Makassar untuk periode tahun 2016-2020.
(4) Kegiatan memilih dan menentukan Ketua Umum IKA SMAN 4 Makassar dilakukan
secara mufakat atau dengan melalui pemungutan suara.
(5) Suara terbanyak adalah suara terbanyak relatif.
(6) Perangkatan adalah lulusan SMAN 4 Makassar pada tahun tertentu mulai angkatan
pertama sampai yang terakhir.
(7) Perwakilan alumni adalah anggota biasa yang mewakili angkatan
(8) Korum adalah bilamana peserta sidang pleno mubes mencapai separuh tambah satu
dari jumlah peserta mubes sesuai yang terdaftar pada panitia dihitung dari daftar
hadir pada sidang pleno mubes tersebut.
(9) Semi formatur artinya bahwa yang terpilih sesuai jumlah orang yang ditentukan dan
bertugas melengkapi susunan pengurus organisasi dalam waktu 15 hari sesudah
mubes.
(10) Formatur bebas artinya yang terpilih dari peraih surat suara terbanyak, mutlak
menjadi Ketua Umum dan juga sebagai ketua formatur. Posisi anggota formatur
bebas (tidak mutlak menjadi pengurus) tergantung kesepakatan mereka.
(11) Pemungutan suara adalah kegiatan menentukan pilihan untuk memilih Ketua
Umum IKA SMAN 4 Makassar pada sidang pleno mubes.

BAB II
Kriteria Untuk Menjadi Dewan Pembina
Pasal 2
(1) Berkepribadiaan baik, arif, dan bijaksana
(2) Alumni SMA Negeri 4 Makassar
(3) Warga negara Republik Indonesia
(4) Cakap dan berpengalaman dalam berorganisasi.
(5) Sehat jasmani dan rohani
(6) Memiliki kemapanan status sosial
(7) Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kemasyarakatan dan pendidikan
Tata Cara Penetapan Dewan Pembina
Pasal 3

(1) Penjaringan bakal calon Dewan Pembina yang dapat diusulkan oleh koordinator
angkatan dan koordinator wilayah yang telah terbentuk berdasarkan kriteria yang
tersebut pada pasal 2.
(2) Calon Dewan Pembina diajukan sebanyak tujuh orang.
(3) Sebelum dilakukan penetapan, yang bersangkutan menyatakan kesediaannya atau
setidak-tidaknya dijamin kesediaaannya oleh yang merekomendasikan.
(4) Dewan Pembina ditetapkan oleh pimpinan sidang dalam Mubes.

BAB III
Kriteria Untuk Menjadi Ketua

Pasal 4
(1) Yang dapat dicalonkan menjadi Ketua Umum IKA SMAN 4 adalah:
a. alumni SMAN 4 Makassar dan terdaftar sebagai peserta mubes.
b. warga negara Republik Indonesia.
c. berdomisili dalam wilayah (tempat) SMAN 4 Makassar.
d. cakap dan berpengalaman memimpin organisasi.
e. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan keterangan dokter.
f. mempunyai kompetensi dan kesempatan untuk memimpin dan mengurus IKA
SMAN 4 Makassar sesuai AD/ART.
g. tidak dalam keadaan menjadi pimpinan tertinggi parpol dalam berbagai level.
h. menyatakan kesediaannya dihadapan peserta mubes untuk dipilih menjadi calon
sebelum pemilihan Ketua Umum.
(2) Kriteria untuk calon Ketua Umum ini tidak berlaku bagi pencalonan Dewan Pembina.

BAB IV
Penjaringan Penetapan Bakal Calon Dan Pemilihan Serta
Penetapan Ketua Umum Terpilih

Pasal 5
(1) Penjaringan bakal calon Ketua Umum diajukan oleh peserta mubes dari dan oleh
peserta mubes kepada pimpinan sidang.
(2) Bakal calon ketua yang terjaring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) minimal 5
orang.
(3) Dalam hal bakal calon hanya 5 orang maka ke 5 orang tersebut ditetapkan sebagai
calon defenitif.
(4) Apabila dalam penjaringan bakal calon lebih dari 5 orang maka 5 diantaranya
ditetapkan menjadi calon defenitif melalui musyawarah mufakat atau pemungutan
suara.
(5) Apabila pada pemungutan suara terdapat 2 orang memperoleh suara terbanyak
kelima, akan ditetapkan 1 diantara 2 tersebut sebagai calon nomor 5 melalui
musyawarah mufakat.
(6) Apabila musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak tercapai
maka dilakukan pemungutan suara.

Untuk menentukan satu diantara mereka sebagaimana dimaksud pada ayat (5) sebagai
calon tetap dengan perolehan suara terbanyak ke lima.

Pasal 6

(1) Calon yang terjaring sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (3), (4), (5), (6) dan
(7) diumumkan kepada peserta Mubes oleh Pimpinan Sidang.
(2) calon yang terjaring sebagaimana yang dimaksud pada pasal 4 ayat (1), ditetapkan
oleh Pimpinan Sidang sebagai calon definitif.

Pasal 7

Penyampaian Visi dan Misi Calon Ketua

(1) Sebelum dilakukan pemilihan ketua Umum, maka setiap Calon Ketua Umum
berkwajiban menyampaikan Visi dan Misinya maksimal 15 menit, di depan peserta
MUBES dalam sidang Pleno MUBES;
(2) Agenda kegiatan menyampaikan Visi dan Misi para Calon Ketua Umum dipimpin
oleh Pimpinan MUBES;
(3) Pimpinan MUBES, berhak mengingatkan dan menghentikan penyampaian Visi dan
Misi dari setiap Calon Ketua bila telah sampai waktu sesuai ayat (1) pasal ini;
(4) Calon Ketua Umum yang tidak menyampaikan Visi dan Misi dinyatakan tidak
bersedia dicalonkan.

BAB V
Pemungutan Suara
Pasal 8

Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada Pasal (1) dilakukan secara


langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil.

Pasal 9
Hak Suara

(1) Setiap peserta Mubes mempunyai 1 (satu) suara


(2) Setiap peserta berhakmenggunakan suaranya dan memilih calon sebagaimana
dimaksud pada Pasal 4 ayat (2).
Pasal 10

Pemungutan Suara

(1) Atas perintah Pimpinan Sidang Pleno Mubes maka Panitia Mubes yang ditunjuk
untuk itu mendata ulang peserta hadir sesuai absen dan yang tidak hadir dalam
ruang siding.
(2) Panitia Mubes yang ditugaskan untuk membuat kertas suara mempersiapkan
sebanyak peserta yang hadir.
(3) Panitia Mubes memasang (memajang) nama-nama calon Ketua Umum IKA SMAN
IV Makassar Untuk periode 2016-2020 di hadapan para peserta Mubes, selanjutnya
Pimpinan Sidang menjelasakan kepada peserta tatacara pemilihan dengan
menuliskan pilihan pada kertas suara yang disiapkan panitia.
(4) Selanjutnya Panitia Mubes memberikan kepada peserta masing-masing satu lembar
kertas suara, selanjutnya disampaikan kepada pimpinan rapat/siding tentang jumlah
kertas suara yang telah diberikan kepada peserta.
(5) Pimpinan siding menanyakan kepada peserta, bahwa apakah semua peserta sudah
memperoleh kertas suara, ternyata masih ada yang belum memperoleh, segera akan
diberikan dan pimpinan siding member isyarat (aba-aba) tanda dimulainya
penentuan pilihan dan menuliskan nama calon yang merupakan pilihan peserta.
(6) Segera setelah ditentukannya pilihan para peserta yang mana dimaksud, pada ayat
(5), panitia mengumpulkan surata-surat suara tersebut ke dalam kotak rahasia yang
telah disiapkan panitia, yang dijamin bersih dan tak berisi apa-apa.

Pasal 11

Penghitungan Surat Suara

(1) Perhitungan suara oleh panitia diawali dengan :


(a) Mengangkat dan memperlihatkan kotak suara kepada peserta Mubes, selanjutnya
membuka kotak tersebut dilanjutkan dengan disaksikan oleh lima orang saksi dan
para peserta, panitia menghitung surat yang ada pada kotak suara.
(b) Bilamana hasilnya lebih banyak dari jumlah peserta yang ada, maka akan dilakukan
penghitungan ulang, baik peserta yang ada maupun jumlah kartu suara,
(c) Jika kartu suara tetap lebih besar maka disesuaikan dengan cara mengurangi kartu
suara tersebut sebanyak kelebihannya.
(d) Pengurangan tersebut pada ayat (1) butir (c) dilakukan oleh salah satu peserta yang
diminta untuk itu. Caranya mengambil sejumlah surat suara secara rahasia
sebanyak jumlah kelebihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) butir (b) dan (c).
(2) Segera setelah ditempuh langkah-langkah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
maka dilakukan penghitungan perolehan suara.
BAB VI
PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 12
PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA

1. Dengan disaksikan oleh saksi dan hadirin, maka panitia membuka kartu suara dan
memperlihatkan kepada saksi dan membacakan nomor pilihan pemilih pada surat
suara tersebut selanjutnya menuliskan nama di papan atau alat yang telah
dipersiapkan untuk itu.
2. Penghitungan suara dimulai dari lembar surat suara yang diambil dari tumpukan
surat suara tersebut sampat terakhir (habis).
3. Suara dinyatakan sah bila surat suara diisi sebagaimana di maksud pada Pasal 7
Ayat (1) dan (2).
4. Sah atau tidaknya surat suara ditetapkan oleh pimpinan sidang pleno mubes.
5. Surat suara yang tidak sah maka suara yang terterah pada surat suara tersebut juga
tidak sah.
6. Setelah semua surat suara telah dibuka dan dicatat perolehan suara tiap-tiap calon
Ketua Umum IKA SMAN 4 Makassar maka panitia menskore perolehan suara
masing-masing calon.
7. Skore sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diumumkan oleh pimpinan sidang.
8. Calon yang memperoleh suara terbanyak satu sampai terbanyak lima dinyatakan
terpilih .

Pasal 13
PENGESAHAN CALON TERPILIH
1. Perolehan suara oleh masing-masing calon sebagaimana dimaksud pada Pasal 10
ayat (7) disahkan oleh pimpinan sidang.
2. Calon terpilih sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (8) ditetapkan sebagai :
(a) Yang memperoleh suara terbanyak satu sebagai Ketua Formatur sekaligus
sebagai Ketua Umum IKA SMAN 4 Makassar terpilih untuk Tahun 20016 s/d
2021
(b) Yang memperoleh suara terbanyak kedua, ketiga, keempat, dan kelima masing-
masing sebagai anggota formatur bebas.

Pasal 14
1. Pimpinan sidang pleno Mubes I IKA SMAN 4 Makassar membacakan surat
keputusan tentang hasil pemilihan Ketua Umum IKA SMAN 4 Makassar.
2. Pimpinan sidang atas persetujuan peserta menutup sidang pleno pemilihan Ketua
Umum Mubes IKA SMAN 4 Makassar

Demikian tata tertib pemilihan Ketua Umum IKA SMAN 4 Makassar disetujui untuk
dilaksanakan dengan penuh kekeluargaan oleh Mubes I SMAN 4 Makassar
Ditetapkan : Di Makassar
Pada : 28 Oktober 2016

Atas Nama Peserta Mubes

Pimpinan Sidang Sekretaris Sidang

( ) ( )

SURAT KEPUTUSAN
No. Istimewa/Mubes I/10/2010

Sidang Pleno terakhir Mubes I IKA SMAN 4 Makassar setelah melakukan serangkaian
pemilihan Ketua Umum IKA SMAN 4 Makassar untuk periode 2016 s/d 2021 memandang
perlu membuat surat keputusan Mubes tentang Ketua Umum IKA SMAN 4 Makassar
mengigat Pasal 11 ayat.....
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN

1. Saudara _____________ Sebagai Ketua Umum IKA SMAN 4 Makassar Periode


2016 – 2021 sekaligus sebagai Ketua Formatur.
2. 1. Saudara...
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA
1. Konsolidasi organisasi
a. Pembentukan IKA setiap angkatan
b. Pengukuhan IKA setiap angkatan
c. Reuni Akbar

2. Kembali ke sekolah
a. Kepedulian terhadap pembangunan sekolah
b. Penghijauan sekolah
c. Kunjungan per angkatan ke sekolah
d. Kelas motivasi dengan menampilkan alumni yang berhasil masuk kampus
(kegiatan rutin, minimal sekali dalam sebulan)

3. Pemberdayaan alumni
a. Pengembangan usaha khusunya UKM
b. Pembentukan koperasi alumni

4. Kerohanian
a. Peringatan hari-hari besar keagaamaan
b. Pengajian

Anda mungkin juga menyukai