Musyawarah Besar (Mubes) adalah suatu agenda kegiatan besar yang dilaksanakan dalam suatu
organisasi baik intra atau ekstra sekolah untuk mengakhiri atau mengawali suatu periode jabatan
tertentu. Sudah barang tentu kegiatan tersebut memlukan agnda acara dan susunan draf persidangan
yang tersusun secara terperinci dengan baik.
Bahkan di tingkat tatanan negara pun sidang ini sudah sangat sering dilakukan oleh DPR atau pun MPR,
bahkan dilakukan hingga memakan waktu yang sangat lama. berikut penulis berikan salah satu contoh
Draf Musyawarah Besar. Semoga bermanfaat dan digunakan dalam kebaikan amiin .
1. Sidang Pleno I
2. Sidang Pleno II
2.1. Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Mandataris MUBES OSIS Periode ................
4. Sidang Pleno IV
5. Sidang Pleno V
5.2. Serah Terima Jabatan Mantan Ketua OSIS ke Ketua OSIS Baru
5.3. Penutup
1. Sambutan Ketua OSIS yang Terpilih
Pasal 1
Nama
Musyawarah Besar ini bernama Musyawarah Besar (MUBES) OSIS SMAN ................
Pasal 2
Landasan
Tujuan
1. Musyawarah Besar (MUBES) ini bertujuan untuk meninjau dan menetapkan rancangan AD/ART OSIS
SMAN ................
2. Musyawarah Besar (MUBES) ini bertujuan untuk meminta Laporan Pertanggung Jawaban Ketua OSIS
SMAN ................ periode ................
3. Musyawarah Besar (MUBES) ini bertujuan mengesahkan Ketua OSIS SMAN ................
periode ................
Pasal 4
Tema
Dengan MUBES ini kita kembangkan kader-kader pemimpin yang cerdas dan cepat tanggap
Pasal 5
Peserta
Utusan dari tiap kelas yang terdaftar sebagai anggota OSIS SMAN ................. Dan selanjutnya disebut
fraksi perwakilan kelas, fraksi pengurus, dan fraksi ekskul
2.2. Tamu undangan yang diundang oleh panitia MUBES OSIS SMAN ................
Pasal 6
Pasal 7
Sanksi
Apabila peserta sidang tidak mentaati tata tertib maka pimpinan sidang berhak untuk memberikan
sanksi secara bertahap berupa :
1. Peringatan lisan
Pasal 8
Bentuk Persidangan
Bentuk persidangan dalam MUBES OSIS SMAN ................ adalah Sidang Pleno
Pasal 9
Pimpinan Sidang
Pimpinan sidang adalah Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK) dan pimpinan yang diajukan untuk jadi
pimpinan sidang
Pasal 10
2. Peninjau hanya mempunyai hak bicara apabila diminta fraksi melalui pimpinan sidang
Pasal 11
Pengambilan Keputusan
2. Apabila ayat 1 tidak tercapai maka sidang diskors untuk lobying antara pimpinan sidang dan pimpinan
fraksi
3. Apabila ayat 2 tidak tercapai maka pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak atau voting
Pasal 12
Kourum
1. MUBES OSIS SMAN ................ dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari seluruh
peserta sidang
2. Apabila ayat 1 belum terpenuhi maka sidang diskors selama waktu yang ditentukan
3. Apabila ayat 2 belum terpenuhi juga maka sidang sah untuk dilanjutkan atas persetujuan peserta
sidang
Pasal 13
Lain-lain
2. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian
4. Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan oleh pimpinan sidang sampai selesai
RANCANGAN MEKANISME PEMILIHAN KETUA MPK
Pasal 1
Setiap fraksi berhak mengajukan bakal calon Ketua MPK SMAN ................ periode ................ maksimal 2
orang
Pasal 2
Pasal 3
1. Setelah semua pengajuan bakal calon tiap-tiap fraksi terkumpul, pimpinan sidang membacakan
seluruh bakal calon kepada Peserta Sidang
2. Pimpinan Sidang memanggil bakal calon satu persatu, kemudian pimpinan sidang bertanya tentang
kriteria yang harus dipenuhi oleh bakal calon sebagai mana tercantum pada pasal 2
4. Bakal calon yang memenuhi kriteria ditetapkan sebagai calon ketua MPK periode ................
5. Calon ketua MPK wajib memperkenalkan diri dan memberikan visi dan misinya sebagai ketua OSIS
sesuai tugas dan wewenangnya
Pasal 4
Pemilihan Ketua MPK SMAN ................ periode ................
1. Apabila calon ketua MPK hanya terdiri dari satu orang, pemilihan ketua MPK bisa berlangsung secara
aklamasi apabila setiap fraksi menyetujuinya
3. Apabila ayat 2 tidak tercapai maka akan diadakan lobying antar fraksi
4. Apabila ayat 3 juga belum menemukan titik terang maka pengambilan keputusan dilakukan dengan
pemungutan suara
8. Ketua MPK SMAN 21 GAUT periode ................ dinyatakan sah oleh peserta sidang melalui pimpinan
sidang
Pasal 5
Hak Suara
1. Hak suara pemilihan ketua MPK hanya dimiliki oleh setiap anggota fraksi
Pasal 6
Aturan Tambahan
1. Apabila Pimpinan sidang terpilih untuk dicalonkan, maka palu sidang diserahkan kepada pimpinan
sidang lainnya
2. Hal-hal yang belum tercantum dalam Mekanisme Pemilihan Ketua MPK SMAN ................
periode ................ akan diatur kemudian
OSIS adalah wadah organisasi siswa tertinggi di sekolah. Oleh karenaitu, secara otomatis setiap
siswa menjadi anggota OSIS dari sekolah yang bersangkutan dan keanggotaannya secara otomatis akan
berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.
Pengelolaan OSIS merupakan suatu kegiatan mulai dari proses merencanakan, mengatur, atau
mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan mengembangkan sesuatu dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengelolaan OSIS dilaksanakan dengan baik apabila siklus atau proses kegiatan manajemen
tersebut dilaksanakan secara efektif, berkesinambungan dan pengembangannya sesuai dengan tujuan.
Sehubungan dengan hal tersebut pengelolaan OSIS di sekolah diharapkan selalu berpedoman
kepada pola-pola pengorganisasian dan langkah-langkah yang telah digariskan. Setiap Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas yang berada di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional diwajibkan untuk membentuk
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
OSIS yang dibentuk adalah wadah organisasi siswa di sekolah. OSIS tidak mempunyai hubungan
organisatoris dengan OSIS di sekolah yang lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di
luar sekolah.
BAB I
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama OSIS (Organisasi Intra Sekolah) SMA NEGERI .................
Pasal 2
Waktu
Pasal 3
Kedudukan
OSIS SMA NEGERI ................ berkedudukan di SMA NEGERI ................ Provinsi Jawa Barat. Dengan
alamat Jalan Panorama Cibungur, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong Kabupaten Garut Kode Pos
44167
BAB II
Pasal 4
Jati Diri
OSIS SMA NEGERI ................ merupakan lembaga intra sekolah yang mempunyai Visi dan Misi
menumbuhkembangkan kreativitas dan kredibilitas siswa demi terwujudnya kualitas siswa yang loyal,
amanah, dan berdedikasi tinggi yang akan mampu membawa nama baik sekolah SMA NEGERI ................
dan menunjang keberhasilan dari tujuan pendidikan nasional.
Pasal 6
Sifat
1. Organisasi ini bersifat intra sekolah, dan merupakan satu-satunya organisasi siswa yang pokok di
sekolah sebagai wadah siswa berorganisasi
Pasal 7
Maksud
Maksud dari OSIS ini adalah sebagai wadah segala aspirasi, pendapat dan penyalur keinginan serta
masalah dan juga menjadi wadah pengembangan wawasan siswa mengenai hakikat berorganisasi para
siswa SMA NEGERI ................ serta menjembatani hubungan siswa dengan sekolah yang bersangkutan
dan membantu kesuksesan proses belajar mengajar di sekolah
Pasal 8
Tujuan
BAB III
BENTUK ORGANISASI
Pasal 9
Pengertian
OSIS adalah lembaga intra sekolah non politis dan non profit sebagai wadah untuk mengakomodasi
aspirasi, harapan dan kebutuhan siswa yang dibentuk berdasarkan musyawarah para anggota OSIS di
SMA NEGERI ................ secara demokratis, yang terdiri dari siswa-siswi SMA NEGERI ................
Pasal 10
Bentuk Organisasi
1. OSIS SMA NEGERI ................ dipimpin oleh seorang ketua OSIS yang dipilih langsung dalam KPU dan
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh sejumlah pengurus
2. Kepengurusan OSIS bersifat kolegial dan berkewajiban menyampaikan pertanggung jawaban dalam
Musyawarah Besar OSIS SMA NEGERI ................
3. Bentuk organisasi OSIS diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB IV
Pasal 11
Tugas Pokok
1. OSIS mempunyai tugas pokok sebagai lembaga intra sekolah yang bekerja di bawah naungan SMA
NEGERI ................ dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang amanah, demokratis dan terbuka
3. Ketentuan lebih lanjut tentang tugas pokok akan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 12
Fungsi
OSIS berfungsi sebagai lembaga intra sekolah yang bekerja di bawah naungan sekolah, yang bertugas
sebagai wadah pengembangan bakat siswa dan membantu pihak sekolah dalam proses belajar mengajar
terdiri dari siswa-siswi SMA NEGERI ................
BAB V
PERTANGGUNG JAWABAN
Pasal 13
Musyawarah
2. Musyawarah Besar SMA NEGERI ................ diadakan sedikitnya sekali dalam satu tahun dengan acara
pokok :
* Pertanggung jawaban OSIS selama masa baktinya, termasuk pertanggung jawaban keuangan
3. Jika ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak maka dapat dilaksanakan Musyawarah Besar
OSIS yang disebut Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB)
4. Pimpinan Musyawarah adalah pengurus Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMA NEGERI ................
Pasal 14
Pertanggung jawaban pengurus OSIS disampaikan dalam Musyawarah Besar Besar OSIS SMA
NEGERI .................
1. Untuk akuntabilitas OSIS, maka setiap akhir tahun pengurus OSIS menyusun dan menyampaikan
laporan pertanggung jawaban, termasuk di dalamnya bantuan masyarakat yang bersifat meterial dan
finansial serta yang bersifat non material dan non finansial kepada anggota OSIS SMA NEGERI ................
pada forum sidang pleno tahunan
Pasal 15
Pembubaran
1. OSIS hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Besar OSIS SMA NEGERI ................ yang khusus
diadakan untuk itu
2. Musyawarah Besar OSIS SMA NEGERI ................ tersebut harus diusulkan oleh sekurang-kurangnya ½
N + 1 dari yang hadir
3. Musyawarah Besar OSIS SMA NEGERI ................ untuk membicarakan usul pembubaran OSIS
dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ N + 1 dari anggota OSIS SMA NEGERI ................
4. Usul pembubaran OSIS diterima oleh Musyawarah Besar OSIS SMA NEGERI ................
5. Jika OSIS dibubarkan, maka penyelesaian harta benda milik OSIS ditetapkan oleh Musyawarah Besar
OSIS SMA NEGERI ................ yang mengusulkan pembubaran
BAB VI
Pasal 16
1. Anggaran Dasar OSIS SMA NEGERI ................ ini dijabarkan lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga OSIS SMA NEGERI ................
2. Anggaran Rumah Tangga OSIS SMA NEGERI ................ ditetapkan oleh Musyawarah Besar OSIS SMA
NEGERI ................ dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar OSIS SMA NEGERI ................
BAB VII
Pasal 17
1. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan dalam Musyawarah Besar
OSIS SMA NEGERI ................ yang dihadiri sekurang-kurangnya ½ N + 1 anggota yang hadir
2. Jika ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka perubahan Anggaran Dasardan
Anggaran Rumah Tangga bisadilakukan dalam Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB)
3. Usul perubahan Anggaran Dasar diterima oleh Musyawarah Besar atau musyawarah Luar Biasa jika
disetujui oleh sekurang-kurangnya 1/2N + 1 anggota yang hadir
BAB VIII
PENUTUP
Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh musyawarah Besar OSIS SMA NEGERI ................ yang
diselenggarakan di SMA NEGERI ................ pada tanggal 7 November 2009.
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Pasal 2
Syarat Anggota
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dalam organisasi OSIS SMA NEGERI ................
5. Mempunyai sikap terbuka, jujur, dan mau menghargai etika yang berlaku di lingkungan masyarakat
sekolah
Pasal 3
Hak Anggota
2. Menyatakan Pendapat
3. Membela diri
Pasal 4
Sanksi Organisasi
2. Melanggar peraturan dan norma-norma yang berlaku di lingkungan organisasi OSIS SMA
NEGERI ................
3. Melakukan tindakan tidak terpuji dan dapat merusak citra nama baik OSIS SMA NEGERI ................
Pasal 5
Bentuk Sanksi
Sanksi diberikan oleh ketua OSIS SMA NEGERI ................ berdasarkan hasil rapat anggota OSIS SMA
NEGERI ................ yang membahas tentang pemberian sanksi berupa :
1. Peringatan lisan
Pasal 6
Pembelaan Diri
1. Anggota/Pengurus mempunyai hak untuk membela diri atas sanksi yang diberikan
2. Pembelaan dapt disampaikan :
a. Secara tertulis, ditujukan kepada Ketua OSIS SMA NEGERI ................ untuk selanjutnya dibahas dalam
rapat SMA NEGERI ................
b. Secara lisan, pembelaan diri disampaikan dalam forum Rapat Anggota OSIS SMA NEGERI ................
Pasal 7
Pemberhentian Anggota
1. Meninggal dunia
Pasal 8
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi OSIS SMA NEGERI ................, ada pada Musyawarah OSIS SMA NEGERI ................
BAB II
KEPENGURUSAN
Pasal 9
Pemilihan Pengurus
Pemilihan Pengurus diawali dengan pemilihan calon ketua dan calon wakil ketua OSIS yang didaftarkan
oleh fraksi kelas, fraksi ekskul, dan independen.
Pasal 10
1. Calon Ketua sekurang-kurangnya 2 (dua) orang yang diusulkan oleh fraksi kelas, fraksi ekskul, dan
independen.
Pasal 11
Penetapan Ketua
1. Calon Ketua yang telah memenuhi syarat (kriteria) diajukan pada KPU SMA NEGERI ................
2. Calon Ketua yang telah mendapat suara terbanyak disahkan menjadi Ketua OSIS SMA
NEGERI ................
3. Ketua terpilih selanjutnya membentuk kepengurusan lengkap sesuai dengan AD/ART serta kebutuhan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) dari dari pelaksanaan Musyawarah Besar OSIS SMA NEGERI ................
4. Ketua terpilih dalam penyusunan kepengurusannya dapat saran dan pendapat dari peserta
musyawarah dan Kepala Sekolah SMA NEGERI ................
Pasal 12
1. Merencanakan dan menyusun program kerja tahunan berdasarkan Garis-garis Anggota Program
Kerja OSIS SMA NEGERI ................
4. Menyusun laporan pertanggung jawaban kegiatan pada akhir masa periode kepengurusan kepada
Musyawarah Besar OSIS SMA NEGERI ................
Pasal 13
Syarat Pengurus
1. Bersedia diangkat pengurus dan sanggup melaksanakan tugas serta kewajiban sebagai pengurus
Pasal 14
Struktur Organisasi Pengurus
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Departemen Bidang
1) Departemen Keagamaan
2) Departemen Sosial
3) Departemen Kenegaraan
4) Departemen Pendidikan
6) Departemen Kesehatan
7) Departemen Kebudayaan
Pasal 15
Kepengurusan OSIS SMA NEGERI ................ mempunyai masa kerja selama 1 (satu) periode atau 1 (satu)
tahun
BAB III
Pasal 17
Musyawarah
1. Kekuasaan tertinggi OSIS SMA NEGERI ................ ada pada Musyawarah Besar OSIS SMA
NEGERI ................
c. Undagan, yaitu yang diundang hanya untuk kepentingan pembukaan dan penutupan acara
musyawarah
Pasal 18
Rapat Pengurus
1. Rapat Pegurus Harian, yaitu dihadiri unsur Ketua, Sekretaris dan Bendahara
3. Rapat Pengurus Lintas Bidang, yaitu rapat yang dihadiri oleh pengurus harian dan satu atau 2 bidang
terkait
4. Rapat Pengurus Bidang, yaitu rapat yang dihadiri hanya pengurus bidang
5. Rapat Antar Lembaga, yaitu rapat yang dihadiri oleh unsur pimpinan OSIS SMA NEGERI ................
dengan lembaga lain antar/inter lingkungan SMA NEGERI ................
6. Rapat Konsultasi antara Pengurus OSIS SMA NEGERI ................ dengan Kepala Sekolah
7. Rapat Koordinasi program kerja OSIS dihadiri oleh panitia program kerja OSIS, pengurus OSIS dan
MPK
BAB IV
KEUANGAN
Pasal 19
1. Setiap tahun pengurus OSIS SMA NEGERI ................ menetapkan anggaran Pendapatan dan Belanja
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Dewan didasarkan pada prinsip kemandirian dalam rangka
pelaksanaan program Umum
3. Untuk membiayai kegiatan OSIS SMA NEGERI ................ dalam upaya peningkatan mutu SMA NEGERI
................ diupayakan pendapatan dari dana :
d. Usaha produktif
Pasal 20
Pada akhir masa jabatan Pengurus OSIS SMA NEGERI ................ membuat Laporan Pertanggung Jawaban
dan disampaikan kepada Musyawarah Besar OSIS SMA NEGERI ................
BAB V
PENUTUP
HAL-HAL YANG BELUM DIATUR DALAM Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian dalam
peraturan organisasi yang dibuat dan ditetapkan oleh OSIS SMA NEGERI ................
1. Departemen Keagamaan
2. Departemen Sosial
2.2. Mengkoordinir
3. Departemen Kenegaraan
4. Departemen Pendidikan
7. Departemen Kesehatan
8. Departemen Kebudayaan
8.1. Mengadakan Gebyar OSIS se-Kecamatan
Pasal 1
1. Pengajuan calon ketua OSIS dilakukan oleh setiap fraksi kelas, ekskul, dan independen kepada KPU
3. Balon ketua dan wakil ketua OSIS didukung sekurang-kurangnya 4% dari anggota OSIS
Pasal 2
Pasal 3
3. Perhitungsn suara dilakukan oleh KPPS yang dihadiri oleh dua saksi
5. Panwaslu yang terdiri dari ketua ekskul dan independen yang dipilih oleh KPU
6. Saksi dan Panwaslu harus menghadiri Pemilu dari awal sampai akhir
Pasal 4
1. Apabila calon ketua OSIS hanya terdiri dari satu orang, pemilihan ketua OSIS bisa berlangsung secara
aklamasi apabila setiap fraksi menyetujuinya
3. Apabila ayat 2 tidak tercapai maka akan diadakan lobying antar fraksi
4. Apabila ayat 3 juga belum menemukan titik terang maka pengambila keputusan dilakukan dengan
pemungutan suara
8. Ketua OSIS SMA NEGERI ................ periode ................ dinyatakan sah oleh peserta sidang melalui
pimpinan sidang
Pasal 5
Hak Suara
1. Hak suara pemilih ketua OSIS dan wakil ketua OSIS SMA NEGERI ................ hanya dimiliki oleh seluruh
anggota OSIS
2. Hak suara pemilih ketua dan wakil ketua tidak dapat didelegasikan
Pasal 6
Aturan Tambahan
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam mekanisme pemilihan ketua OSIS SMA NEGERI ................
periode ................ akan diatur kemudian