MUSYAWARAH BESAR II
PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA SAKARYA
PPI SAKARYA Indonesian Student Association of Sakarya - Turkey BPH 2015
DRAFT
SUSUNAN ACARA MUSYAWARAH BESAR II
PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA SAKARYA - TURKI
DRAFT
TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR II
PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA SAKARYA - TURKI
BAB I
Nama dan Tujuan
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Tujuan
Tujuan Tata Tertib Mubes II PPI Sakarya adalah untuk mengatur jalannya persidangan
BAB II
Tempat dan Waktu
Pasal 3
Tempat
Mubes II PPI Sakarya dilaksanakan di Adapazarı Gençlik Merkezi, Sakarya, Turki
Pasal 4
Waktu
Mubes II PPI Sakarya dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 20 Februari 2016
BAB III
Kedudukan, Kekuasaan, dan Wewenang
Pasal 5
Kedudukan
Mubes II PPI Sakarya merupakan permusyawaratan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi
Pasal 6
Kekuasaan dan Wewenang
Mubes II PPI Sakarya berkuasa dan berwenang untuk :
1. Mengevaluasi dan menilai pertanggung jawaban MPA PPI Sakarya Periode 2015/2016
2. Mengevaluasi dan menilai pertanggung jawaban BPH PPI Sakarya Periode 2015/2016
3. Menetapkan Amandemen AD/ART
4. Menetapkan Amandemen Garis-garis Besar Haluan Organisasi
5. Membuat Rekomendasi
6. Memilih dan melantik Ketua dan Anggota MPA PPI Sakarya Periode 2016/2017
7. Memilih dan melantik Ketua BPH PPI Sakarya Periode 2016/2017
8. Memilih dan menetapkan formatur PPI Sakarya Periode 2016/2017
BAB IV
Peserta, Hak, Kewajiban, dan Sanksi
Pasal 7
Peserta
Peserta Mubes II PPI Sakarya terdiri dari :
1. Peserta penuh merupakan anggota dan pengurus PPI Sakarya
2. Peserta peninjau merupakan utusan PPI Turki dan delegasi OK di Sakarya
3. Peserta undangan merupakan utusan Perwakilan Pemerintah RI di Turki
Pasal 8
Hak Peserta
1. Peserta penuh mempunyai hak suara dan hak bicara
2. Peserta peninjau mempunyai hak bicara tetapi tidak hak suara
3. Peserta undangan tidak mempunyai hak bicara dan hak suara kecuali dengan seijin forum.
Pasal 9
Kewajiban Peserta
1. Mematuhi tata tertib Mubes II PPI Sakarya.
2. Mengikuti acara dengan baik serta menjaga ketenangan, ketertiban dan kelancaran
jalannya sidang.
3. Meminta persetujuan pemimpin sidang apabila hendak menggunakan hak bicara dan
ketika meninggalkan ruang sidang.
4. Meminta ijin pimpinan sidang apabila terlambat mengikuti persidangan.
5. Berpakaian rapi.
Pasal 10
Sanksi
BAB V
PERSIDANGAN
Pasal 11
Sidang Mubes II PPI Sakarya
1. Sidang Mubes II PPI Sakarya terdiri dari sidang paripurna dan sidang komisi
2. Sidang paripurna dihadiri oleh seluruh peserta Mubes II PPI Sakarya
3. Sidang komisi dihadiri oleh anggota komisi yang bersangkutan yang terdiri dari peserta
penuh dan peninjau
Pasal 12
Sidang Paripurna
1. Membuat ketetapan dan keputusan selama Mubes II PPI Sakarya
2. Membahas dan mengesahkan hasil-hasil sidang komisi
Pasal 13
Sidang Komisi
Sidang Komisi terdiri dari :
1. Komisi A membahas AD dan ART
2. Komisi B membahas GBHO dan Rekomendasi
Pasal 14
Pimpinan Sidang
1. Sebelum presidium sidang terpilih persidangan dipimpin oleh presidium sidang sementara
yang ditunjuk oleh MPA PPI Sakarya
2. Presidium sidang tetap Mubes II PPI Sakarya dipilih oleh peserta penuh Mubes II PPI
Sakarya
3. Presidium sidang komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi.
Pasal 15
Tugas Pimpinan Sidang
1. Presidium sidang sementara bertugas memimpin jalannya persidangan sampai dengan
terpilihnya Presidium sidang tetap.
2. Presidium sidang tetap bertugas memimpin jalannya persidangan sampai dengan
terpilihnya dan dilantiknya Ketua dan Anggota MPA Terpilih.
3. Pimpinan sidang komisi memimpin sidang komisi dan menyampaikan hasil sidang
komisi.
Pasal 16
Wewenang Pimpinan Sidang
1. Mengatur jalannya persidangan.
2. Menetapkan hasil-hasil sidang.
3. Memberikan sanksi terhadap peserta sidang yang melanggar tata tertib sidang
4. Memberikan ijin atau tidak kepada peserta sidang yang akan memasuki atau
meninggalkan ruang sidang .
5. Mempunyai hak bicara atas kesepakatan forum.
BAB VI
QUORUM
Pasal 17
1. Mubes II PPI Sakarya dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekuirang-kurang 2/3 dari
jumlah anggota PPI Sakarya.
2. Apabila point 1 tidak dipenuhi maka Mubes II PPI Sakarya ditunda selama 2x5 menit dan
pengurus mengupayakan untuk menghadirkan peserta dan setelah itu dinyatakan sah
3. Sidang paripurna dinyatakan sah apabila dihadiri minimal ½ jumlah anggota yang hadir
pada saat Mubes II PPI Sakarya dimulai.
4. Sidang komisi dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya lebih dari setengah
anggota komisi yang bersangkutan.
5. Apabila sampai pada waktu sidang paripurna atau sidang komisi tidak mencapai quorum
maka sidang diundur selama 2x5 menit dan pengurus mengupayakan untuk menghadirkan
peserta, setelah itu dinyatakan sah.
BAB VII
KEPUTUSAN
Pasal 18
1. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat.
2. Apabila point 1 tidak dipenuhi maka dilakukan lobby.
3. Apabila point 2 juga tidak terpenuhi maka dilakukan voting.
4. Apabila voting hasilnya seimbang maka dilakukan voting lebih dari satu kali.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 19
1. Hal-hal yang belum di atur dalam tata tertib ini akan ditetapkan atas kesepakatan forum.
2. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan sampai berakhirnya Mubes II PPI Sakarya.
DRAFT
MEKANISME PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG TETAP
MUSYAWARAH BESAR II
PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA SAKARYA - TURKI
a. Semua anggota peserta penuh Mubes II PPI Sakarya memiliki hak untuk
mencalonkan dua orang
b. Calon dinyatakan sah apabila mendapat minimal 3 suara
c. Calon yang sah suara harus menyatakan kesediaannya di depan peserta Mubes II PPI
Sakarya
d. Calon yang sah harus mengungkapkan argumen yang dapat diterima peserta sidang
apabila tidak bersedia untuk dicalonkan.
e. Jika hanya dua calon yang bersedia menjadi pimpinan sidang tetap maka secara
otomatis menjadi pimpinan sidang tetap.
f. Jika calon yang mendapatkan suara minimal sesuai ayat (b) kurang dari dua orang
maka dilakukan pencalonan lagi untuk menambah calon.
6. Tahap Pemilihan :
a. Pemilihan dilakukan terhadap calon yang sah dan bersedia.
b. Para calon diminta keluar ruang sidang sementara.
c. Pemilihan dipimpin pimpinan sidang dan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat
tertutup.
d. Jika poin (c) tidak terpenuhi, maka dilakukan mekanisme lobby.
e. Dalam mekanisme lobby, para calon diminta untuk bermusyawarah untuk
menentukan pimpinan sidang tetap.
f. Jika poin (e) tidak terpenuhi maka dilakukan mekanisme voting.
g. Setiap peserta penuh mempunyai 1 hak suara
h. Jika terjadi kesamaan jumlah suara pada urutan ketiga maka dilakukan pemilihan
ulang untuk kedua calon yang sama jumlah suaranya.
7. Hal-hal yang dianggap perlu dan belum dicantumkan dalam mekanisme pemilihan
pimpinan sidang tetap ini diputuskan berdasarkan kesepakatan peserta sidang.
DRAFT
MEKANISME PEMILIHAN KETUA DAN ANGGOTA MPA PPI SAKARYA
PERIODE 2016/2017
MUSYAWARAH BESAR II
PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA SAKARYA - TURKI
1. Ketua dan Anggota MPA PPI Sakarya Periode 2016/2017 dipilih dari dan oleh peserta
penuh sidang.
2. Syarat untuk menjadi Ketua dan Anggota MPA PPI Sakarya Periode 2016/2017 adalah:
a. Terdaftar sebagai Anggota PPI Sakarya.
b. Pernah menjadi Pengurus PPI Sakarya minimal satu periode.
c. Bersedia dicalonkan sebagai anggota MPA PPI Sakarya.
e. Dalam mekanisme lobby dilakukan secara tertutup antara para calon, pimpinan
sidang, dan dewan pendamping yang ditunjuk forum. Dewan pendamping berisi
pelajar senior yang dianggap memiliki kebijaksanaan dalam memutuskan.
f. Jika poin (e) tidak terpenuhi maka dilakukan mekanisme voting.
g. Setiap peserta penuh mempunyai 1 hak suara
h. Jika terjadi kesamaan jumlah suara pada urutan ketiga maka dilakukan pemilihan
ulang untuk kedua calon yang sama jumlah suaranya.
7. Hal-hal yang dianggap perlu dan belum dicantumkan dalam mekanisme pemilihan Ketua
dan Anggota MPA PPI Sakarya Periode 2016/2017 ini diputuskan berdasarkan
kesepakatan peserta sidang.
.
DRAFT
MEKANISME PEMILIHAN KETUA PPI SAKARYA PERIODE 2016/2017
MUSYAWARAH BESAR II
PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA SAKARYA - TURKI
1. Ketua PPI Sakarya Periode 2016/2017 dipilih dari dan oleh peserta penuh sidang.
2. Syarat untuk menjadi Ketua PPI Sakarya Periode 2016/2017 adalah:
a. Terdaftar sebagai Anggota PPI Sakarya.
b. Pernah menjadi Pengurus PPI Sakarya minimal satu periode.
c. Bersedia dicalonkan sebagai Ketua PPI Sakarya.
e. Dalam mekanisme lobby dilakukan secara tertutup antara para calon, pimpinan
sidang, dan dewan pendamping yang ditunjuk forum. Dewan pendamping berisi
pelajar senior yang dianggap memiliki kebijaksanaan dalam memutuskan.
f. Jika poin (e) tidak terpenuhi maka dilakukan mekanisme voting.
g. Setiap peserta penuh mempunyai 1 hak suara
h. Jika terjadi kesamaan jumlah suara pada urutan kedua maka dilakukan pemilihan
ulang untuk kedua calon yang sama jumlah suaranya.
i. Dalam mekanisme butir (1) ayat (h), pimpinan sidang menunjuk dewan pendamping
untuk melakukan musyawarah mufakat secara tertutup.
7. Hal-hal yang dianggap perlu dan belum dicantumkan dalam mekanisme pemilihan Ketua
PPI Sakarya Periode 2016/2017 ini diputuskan berdasarkan kesepakatan peserta sidang.
DRAFT
MEKANISME PEMILIHAN TIM FORMATUR PPI SAKARYA
MUSYAWARAH BESAR II
PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA SAKARYA - TURKI
1. Formatur adalah orang yang dipilih dan bertugas untuk membantu Ketua terpilih dalam
menyusun kepengurusan PPI Sakarya Periode 2016/2017.
2. Dalam menjalankan tugasnya formatur berjumlah lima orang, terdiri dari satu orang
Ketua PPI Sakarya, dua orang MPA PPI Sakarya, dua orang dari dewan pendamping.
d. Dalam mekanisme lobby dilakukan secara tertutup antara para calon, pimpinan
sidang, dan calon dewan pendamping.
e. Jika poin (e) tidak terpenuhi maka dilakukan mekanisme voting.
f. Setiap peserta penuh mempunyai 1 hak suara
g. Jika terjadi kesamaan jumlah suara pada urutan ketiga maka dilakukan pemilihan
ulang untuk kedua calon yang sama jumlah suaranya.
3. Tim formatur memiliki waktu maksimal satu minggu setelah Mubes II PPI Sakarya
berakhir untuk melakukan Open Recruitment dan menyusun Kepengurusan PPI Sakarya
Periode 2016/2017.
4. Setelah Kepengurusan PPI Sakarya Periode 2016/2017 terbentuk maka secara
otomatis tim formatur resmi dibubarkan.
5. Hal-hal yang dianggap perlu dan belum dicantumkan dalam mekanisme pemilihan
formatur PPI Sakarya Periode 2016/2017 ini diputuskan berdasarkan kesepakatan peserta
sidang.