Anda di halaman 1dari 48

iv

TANFIDZ
KEPUTUSAN MUSYDA XIII
NASYIATUL AISYIYAH

ii
Pengantar

Alhamdulillahirobbilalamiin, Tanfidz Keputusan Musyda XIII Nasyiatul Aisyiyah


Kabupaten Banyuwangi dapat terselesaikan. Sebagaimana harapan seluruh anggota
Nasyiatul Aisyiyah, bahwa Musyda XIII Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi telah
berlangsung dengan sukses., dalam Musyda XIII juga telah menghasilkan keputusan-
keputusan berupa Keputusan pemikiran dan kajian Nasyiatul Aisyiyah baik yang bersifat
internal maupun eksternal.
Seluruh keputusan Musyda XIII Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi
tersebut tertuang dalam buku ini. Dengan harapan dapat menjadi rujukan dan orientasi
gerakan Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi periode 2022-2026 di Cabang dan
Ranting.

Albirru Manittaqa

Wassalam

Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi 2022-2026

iii
Daftar Isi

Halaman Sampul i
Halaman Sampul Dalam ii
Pengantar iii
Daftar isi 1
Surat Pengesahan Tanfidz Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyuwangi 2
Surat Keputusan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi 3
Hasil Musyawarah Daerah XIII Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi 5
Kebijakan Program Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten BAnyuwangi Periode 2022- 2026 7
I. Muqoddimah 7
II. Capaian Nasyiatul Aisyiyah dari Masa ke Masa 8
III. Kerangka kebijakan NA Jangka Panjang 12
IV. Analisis SWOT 15
V. Isu Strategis 18
VI Peta Jalan Nasyiatul Aisyiyah periode 2020-2034 19
VII Arah Kebijakan Program Tahun 2022-2026 21
VIII Pengorganisasian dan Pelaksanaan Program 25
IX Matriks Program 26
1. Bidang Organisasi 26
2. Bidang keislaman 28
3. Bidang Kaderisasi 30
4. Bidang Kemasyarakatan 32
IX Rekomendasi Perempuan Muda Berkemajuan 36

1
2
PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH
KABUPATEN BANYUWANGI

SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH
KABUPATEN BANYUWANGI

NOMOR : 33/PD/II/SK/VII/2023

Tentang
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH
XIII PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH
KABUPATEN BANYUWANGI

Bismillahirrohmanirrohim

Memperhatikan : Keputusan Musyawarah Daerah XIII Pimpinan Daerah


Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi yang berlangsung
pada hari Ahad, 09 Juli 2023 M / 21 Dzulhijjah 1444 H.
Menimbang : Bahwa Keputusan Musyawarah Daerah XIII Pimpinan Daerah
Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi telah diambil
secara sah sesuai ketentuan yang telah diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Nasyiatul Aisyiyah Bab IV Pasal 15.
2. Anggaran Rumah Tangga Nasyiatul Aisyiyah Bab VII Pasal 68
3. Surat Keputusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Kabupaten Banyuwangi Nomor : 115/III.O/D/2023 tentang
Pengesahan Tanfidz Keputusan Musyawarah Daerah XIII
Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten
Banyuwangi periode 2022-2026.

3
MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten


Banyuwangi tentang Tanfidz Keputusan Musyawarah Daerah
XIII Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten
Banyuwangi.

Pertama : Mengesahkan Tanfidz Keputusan Musyawarah Daerah XIII


Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi.
Kedua : Tanfidz Keputusam Musyawarah Daerah XIII Pimpinan
Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi tersebut
sebagai pedoman dan rujukan dalam pengambilan kebijakan dan
pelaksaan kegiatan.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal diputuskan.

Ditetapkan di: Banyuwangi


Pada tanggal: 14 Rabiul akhir 1445 H
28 Oktober 2023 M

Ketua Sekertaris

DIANA YULFARIKA ARINI HIDAYATUL WAHDAH


KTNA : - KTNA : -

4
PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH
KABUPATEN BANYUWANGI

HASIL MUSYAWARAH DAERAH XIII NASYIATUL


AISYIYAH KABUPATEN BANYUWANGI

Bismillahirrahmanirrahim

Musyawarah Daerah XIII Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi yang bertepatan tanggal 09 Juli
2023, setelah :

MEMPERHATIKAN : 1. Sambutan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi.


2. Sambutan Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur.
3. Sambutan Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi.
4. Sambutan Ketua Dinas Sosial Banyuwangi sekaligus membuka
Musyda XIII PDNA Banyuwangi.
5. Seminar Umum:
“Meningkatkan Peranan dan Keterwakilan Perempuan dalam Politik
dan Pembangunan”
1. Pleno 1 : Pembacaan tata tertib Musyda XIII dan Pemilihan
Presidium Sidang
2. Pleno 2 : Penetapan LPJ PDNA 2016-2022
3. Sidang Komisi
4. Pleno 3 : Sosialisasi Mekanisme formatur, Pemungutan Suara, dan
penetapan formatur
5. Pleno 4 : Penetapan hasil sidang komisi
6. Pleno 5 : Penetapan keputusan induk Musyda XIII

MENIMBANG : Bahwa hasil Musyawarah Daerah XIII Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten


Banyuwangi perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Pimpinan
Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi.

MENGINGAT : 1. Anggaran Dasar Nasyiatul Aisyiyah Pasal 28


2. Anggaran Rumah Tangga Nasyiatul Aisyiyah Pasal 69

5
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Mengesahkan tata tertib Musyda XIII Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten
Banyuwangi.
KEDUA : Mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Daerah
Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi periode 2016-2022.
KETIGA : Mengesahkan Tanggapan Cabang atas Laporan Pertanggungjawaban
Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi periode 2016-2022.
KEEMPAT : Mengesahkan arah kebijakan program, rekomendasi, dan isu strategis
Nasyiatul ‘Aisyiyah Banyuwangi periode 2022 – 2026.

KELIMA : Mengesahkan 15 formatur terpilih Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah


Banyuwangi :
1. Diana Yulfarika Arini
2. Hidayatul Wahdah
3. Dinda Novitasari
4. Suratna
5. Siti Nur Laila
6. Eka Noviawati
7. Sesti
8. Rizki Nur Habibah, S.Pd
9. Istipeni
10. Dewi Lufitasari
11. Elvira Rahmayanti
12. Vera Melinda
13. Endang Suprialini
14. Nashoikhul Nisa’
15. Indah Safitri

KEENAM Mengesahkan Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten


: Banyuwangi Periode 2022 - 2026 Terpilih yaitu Roudhotul Jannah,
S.PdI, M.Pd.
KETUJUH : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Banyuwangi
Pada tanggal : 21 DhuʻlHijjah 1444
H 09 Juli 2023 M

Pimpinan Sidang

Cahyaningsih W.U. M.Pd

6
Lampiran 1
Hasil Musyda Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi ke XIII

KEBIJAKAN PROGRAM NASYIATUL AISYIYAH BANYUWANGI


PERIODE 2022-2026

I. MUQODDIMAH

Perubahan zaman yang semakin kompleks meliputi masalah keagamaan, ekonomi,


lingkungan, politik, dan sosial senantiasa menyumbang angka ketimpangan terhadap
perempuan. Usia Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi yang sudah lebih dari setengah abad ini
tidak pernah lekang menyelenggarakan aktivitas dan program pemberdayaan terhadap para
perempuan—khususnya perempuan muda. Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi, sebagai
misinya, terus melakukan advokasi- advokasi dalam rangka menciptakan kesetaraan
berbasis gender.
Term perempuan muda berkemajuan dalam kader Nasyiatul Aisyiyah bukanlah hal
baru, sehingga makna berkemajuan tidak lagi menjadi sebuah isu tapi sebuah aksi dimana
Nasyiatul Aisyiyah hadir sebagai gerakan Islam yang memberikan solusi membebaskan,
memberdayakan, dan memajukan kehidupan dari segala bentuk keterbelakangan,
ketertindasan, kejumudan, dan ketidakadilan hidup umat manusia.
Muktamar Muhammadiyah ke-46 memutuskan rumusan Zhawahir Alfakar al
Muhammadiyah li al Qarni al Tsani, disebutkan bahwa Islam berkemajuan berupaya
menyebarkan benih-benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan,

kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia. Sehingga,
gerakan perempuan yang berkemajuan harus inovatif, inklusif, dan maju dalam pemikiran
dan gerakan untuk memberi corak dakwah— baik secara struktural maupun kultural.
Keterlibatan Nasyiatul Aisyiyah kini harus semakin nampak dalam bidang politik,
kuota 30% keterwakilan perempuan dalam ranah publik harus diisi oleh salah satunya
kader-kader Nasyiatul Aisyiyah dengan spirit nilai Islam berkemajuan dalam rangka
mengawal kebijakan-kebijakan yang berpihak.
Maka, peran Nasyiatul Aisyiyah dalam menciptakan wajah peradaban yang cerah
amat terbuka. Nasyiatul Aisyiyah dapat mengambil peran sebagai perumus

7
wacana sekaligus dalam waktu bersamaan, sebagai eksekutor. Peran strategis iniharuslah
dikawal bersama-sama agar terwujud visi cita-cita gerakan.

II. CAPAIAN NASYIATUL AISYIYAH DARI MASA KE MASA


Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi dalam perjalanannya telah
memberikan banyak kontribusi karya sosial, baik berupa pemikiran maupun
gerakan. Banyaknya jumlah kader Nasyiah baik di tingkat daerah, cabang, maupun
ranting berpotensi untuk dikembangkan sumber daya manusianya sehingga
Nasyiatul Aisyiyah dapat banyak memberikan solusi terbaik dalam menanggapi isu-
isu perempuan dan anak, khususnya di Banyuwangi.
Memasuki usianya yang ke-55, Nasyiatul Aisyiyah kabupaten Banyuwangi terus
berupaya menangkap perubahan zaman dengan mengembangkan berbagai strategi
dalam meningkatkan peran, kualitas, serta advokasi perempuan dan anak sebagai
bentuk pengabdian kepada Persyarikatan, Umat, dan Bangsa. Berikut ikhtiar dan
capaian Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi dalam tiga periode terakhir:
Periode 2008-2012 Pada masa ini Gerakan Nasyiatul Aisyiyah
Kabupaten Banyuwangi dapat terlihat
ketercapaianya antara lain:
a. Pada periode ini mulai
ditertibkanya SK pendirian ranting
untuk merapikan database.
b. Mengembangkan program
kerjasama dengan pemerintahuntuk
menghapus buta aksara.
c. Penyusunan kurikulum PAUD
Dinar sebagai acuan Pendidikan
anak usia dini.
Periode 2012-2016 : Nasyiatul Pada masa ini gerakan Nasyiatul Aisyiyah
Aisyiyah dalam gerakan Advokasi Banyuwangi mulai dikembangkan ke arah
Ramah Perempuan dan Anak advokasi dan penguatan kapasitas kader
terkait isu advokasi terhadap perempuan
dan anak. Capaiannya antara lain:

8
a. Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi
menerbitkan buku saku tuntunan praktis
Shiyam di bulan Ramadhan.
b. Pemberdayaan masyarakat terhadap
tukang becak bekerja sama dengan
Dishubkominfo Kabupaten Banyuwangi.

Kebijakan Program Nasyiatul Dalam membumikan cita- cita gerakan


Aisyiyah Pada periode 2016- advokasi ini, Nasyiatul Aisyiyah
2022 Diarahkan pada Banyuwangi mengembangkan strategi
pengembangan. baru menangkap berbagai perubahan.
Capaian periode tersebut diantaranya:
a. Menjadi area program Eco Bhinneka
bersama Pimpinan Pusat Nasyiatul
Aisyiyah dan terbentuk tim Fasilitator
Daerah Banyuwangi, sebuah program
yang bertujuan membangun komunitas
lintas iman yang tangguh dan inklusif
dengan pendekatan lingkungan.
b. Terbentuknya tim motivator Pashmina
Banyuwangi dalam memberikan
penyuluhan kepada para remaja untuk
hidup sehat dan berprestasi.
c. Membangun jejaring baik ditingkat lokal
maupun nasional seperti jaringan lintas
iman dalam kampanye pencegahan
stunting dan isu lingkungan.
d. Capacity Building kader di bidang IT :
android Developer, Video Editing,
Desain Grafis dan optimalisasi media
sosial

9
e. Implementasi KMTNA dalam
ketahanan pangan.
f. Pengembangan berbagai program
unggulan Nasyiatul Aisyiyah seperti
bertambahnya jumlah Pashmina,
jambore Pashmina, dan mendirikan
“Pashmina Corner”Menginisiasi
kerjasama dalam program pencegahan
stunting baik dalam bentuk kampanye
nasional, pemberdayaan masyarakat
diantaranya: program “Desa bebas
stunting” di daerah prevalensi stunting,
program penguatan isu perempuan dan
anak seperti webinar Islam dan masa
depan perempuan, Eco Bhineka
(Perdamaian dan Lingkungan);
g. Beberapa kader Nasyiatul Aisyiyah telah
menduduki posisi strategis di Lembaga
daerah: PPK, PPS dan lainya.
h. Penandatanganan Kerjasama dengan
Dinas Kesehatan untuk Banyuwangi
Zero Stunting.
i. Meraih berbagai prestasi di tingkat
daerah, wilayah, dan nasional.

Selain itu Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi telah melakukan program sesuai


dengan cita-cita Nasyiatul Aisyiyah yaitu:

1. Kualifikasi kader bangsa dan kader umat yang memiliki pikiran terbuka, selalu
up to date terhadap isu-isu terkini, memiliki etos kerja dan komitmen yang
tinggi terhadap perjuangan dan dakwah Islam amar makruf nahi munkar.
Capaian pada poin ini kader Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi diharapkan sadar
adanya isu-isu terbaru baik nasional maupun lokal, terus berupaya melakukan
advokasi dalam melakukan 6 upaya preventif serta penanggulangan
diantaranya: masalah stunting, kekerasan terhadap perempuan, pemberdayaan
remaja, dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Selain itu kader Nasyiatul

10
11
Aisyiyah Banyuwangi memiliki pemikaran yang inklusif tidak konservatif
dalam menanggapi hal terbaru diantaranya: isu-isu toleransi kesehatan dan
dakwah digital dalam memberikan edukasi publik.

2. Organisasi Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi menjadi organisasi yang


profesional, berkembang secara kualitas maupun kuantitas sesuai dengan
perkembangan Wilayah Banyuwangi serta memiliki pengaruh dalam lingkup
regional. Capaian pada poin ini diantaranya: secara kuantitas adanya
penambahan jumlah cabang dan ranting di Banyuwangi.

3. Menjadi sumber pembelajaran bagi keluarga dan perempuan. Diantaranya


adalah pendampingan terhadap remaja dan keluarga. Capaian pada poin ini
diantaranya: dalam beberapa kegiatan Pashmina melibatkan warga untuk turut
serta dalam upaya peningkatan gizi keluarga agar terhindar dari dampak buruk
stunting. Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi juga mendorong untuk menanam
pohon disekitar rumah untuk ketahanan pangan bagi keluarga.

4. Mengembangkan masyarakat melalui berbagai bidang terutama dalam hal


ekonomi dan juga politik. Capaian pada poin ini: banyak lahir kader Nasyiah
sebagai perempuan pengusaha untuk mewujudkan ekonomi keluarga, sebagai
bentuk inklusifitas ekonomi pemberdayaan untuk perempuan. Dalam politik
kader Nasyiah beberapa menjabat di PPK, PPS, dan lainya.

12
III. KERANGKA KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi Nasyiatul Aisyiyah
1. Visi ideal Nasyiatul Aisyiyah sejatinya adalah tujuan Nasyiatul Aisyiyah yang
tertuang dalam AD/ART Nasyiatul Aisyiyah, yaitu terbentuknya putri Islam yang
berarti bagi keluarga, bangsa, dan agama menuju terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenarbenarnya.
2. Misi Nasyiatul Aisyiyah
a. Melaksanakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar dalam membina putri
Islam yang berarti bagi agama, bangsa, dan negara menuju terwujudnya
masyarakat yang sebenar-benarnya.
b. Melaksanakan pencerahan dan pemberdayaan perempuan menuju masyarakat
yang menjunjung tinggi harkat, martabat, dan nilai-nilai kemanusiaan yang sesuai
dengan ajaran Islam.
c. Menyelenggarakan amal usaha dan meningkatkan peran Nasyiatul
Aisyiyahsebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan
Muhammadiyah.

B. Landasan Gerak Nasyiatul Aisyiyah


Nasyiatul Aisyiyah sebagai Gerakan putri Islam dan kader Muhammadiyahdalam
melakukan gerakannya berlandaskan kepada:
1. Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.

2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.

3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nasyiatul Aisyiyah.

4. Asas-asas Gerakan Nasyiatul Aisyiyah yakni:

a. Asas Keislaman

Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan dalam kerangka


perwujudan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
b. Asas Dakwah Islam Amar Makruf Nahi Munkar

Bahwa segala kebijakan yang ditetapkan merupakan pelaksanaan ajaran Islam


dengan pendekatan dakwah yang dijiwai dengan semangat pemurnian,
pembaharuan, keterbukaan, kritis, dan inovatif.
c. Asas Pemberdayaan Kader

Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan dalam rangka memberikan

13
saluran bagi potensi kader dalam berbagai aspek untuk dikembangkan baik

14
internal Muhammadiyah maupun eksternal.
d. Asas Kemasyarakatan

Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah diperuntukkan bagi terciptanya kebaikan


hidup manusia sesuai dengan esensi, harkat, dan kualitasnya sebagai makhluk
yang dimuliakan Allah, untuk membawa dan mewujudkan rahmat bagi seluruh
alam (rahmatan lil ‘alamin).
e. Asas Ketinggian Ilmu dan Kecakapan

Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan sebagai wujud


dari optimalisasi fungsi akal/ra’yu yang menjadi kelebihan asasi
manusia.
5. Komitmen Kader
a. Senantiasa shalat fardhu tepat waktu dan berjamaah.
b. Membaca Al-Qur’an dan maknanya.
c. Beradab Islami dalam kehidupan.
d. Beramal shaleh mulai dari diri sendiri.
e. Shadaqah waktu untuk Nasyiatul Aisyiyah minimal satu minggu satu kali.
f. Membaca satu hari satu tema.
g. Mengikuti kajian minimal satu minggu satu kali.
h. Berjiwa mandiri dan berpikir positif dalam segala hal.
i. Responsif terhadap permasalahan lingkungan sekitar.
j. Mampu membagi waktu antara keluarga dan Nasyiatul Aisyiyah.

C. Kebijakan Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi


Kebijakan sebagai ketentuan-ketentuan yang telah disepakati dan ditetapkan kemudian
dijadikan pedoman atau pegangan serta petunjuk untuk setiap usaha dan kegiatan
organisasi agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai tujuan, visi,
dan misi organisasi. Kebijakan yang menjadi acuan dalam

penyusunan program Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi periode 2022-2026ditetapkan


sebagai berikut:
1. Visi Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi
Gerakan perempuan muda yang progresif, inklusif, dan peduli terhadap usaha
pelestarian lingkungan.
2. Misi Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi
a. Progresif

15
1) Berbasis pada pemikiran kritis, maju, inovatif, dan terbuka terhadap
perubahan zaman.

16
2) Aktif mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Pilar Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul Aisyiyah (KMTNA) menjadibasis
gerakan.
4) Menguatkan kepemimpinan perempuan baik di tingkat ranting, cabang dan
daerah.
b. Inklusif
1) Menjunjung nilai-nilai perdamaian dan keadilan terhadap keberagaman.
2) Menjunjung tinggi nilai kesetaraan gender dan keadilan sosial.
3) Dakwah yang terbuka untuk semua golongan demi kemanfaatanbersama.
4) Memiliki sikap demokratis dan mengesampingkan nilai konservatif.
c. Peduli Lingkungan.
1) Memiliki kesadaran tentang pentingnya melestarikan lingkungan.
2) Mengolah limbah organik dan anorganik menjadi produk ramah lingkungan.
3) Pengembangan gerakan perempuan dalam melakukan pendampingan
terhadap isu-isu sosial hingga lingkungan.

17
IV. ANALISIS SWOT
STRENGTHS WEAKNESSES
(KEKUATAN) (KELEMAHAN)
Organisasi
1. Sebagai organisasi otonom 1. Secara umum, seluruh level
Muhammadiyah, Nasyiatul kepemimpinan belum
Aisyiyah memiliki basis terkonsolidasi secara
dan struktur organisasi maksimal
yang lengkap hingga 2. Respons pada isu-isu seputar
ranting publik belum dilakukan secara
2. Nasyiatul Aisyiyah memiliki cepat dan tanggap.
sistem organisasi dan 3. Besarnya jumlah pimpinan
gerakan yang rapi (secara kuantitatif) tidak serta
3. Nasyiatul Aisyiyah memiliki 16 merta diimbangi dengan
Cabang dan 26 ranting. kualitas gerakan, misalnya
4. Program yang dirumuskan masih terdapat pimpinan daerah
oleh Nasyiatul Aisyiyah yang kadar keaktifannya
Banyuwangi selaras dan tergolong rendah
relevan dengan program 4. Keterlibatan organisasi
pemerintah, sehingga banyak pada kerja sama
yang bersinggungan dan penyelenggaraan program
memunculkan potensi pemerintah belum cukup
kolaborasi terlihat
5. Secara umum, organisasi 5. Digitalisasi organisasi belum
memiliki identitas dan ciri maksimal digarap
khas gerakan yang dapat
dikembangkan
Pimpinan
1. Nasyiatul Aisyiyah 1. Dinamika organisasi masih
Banyuwangi dihidupi dan sering bertumpu pada
digerakkan oleh mayoritas segelintir orang, keaktifan
sarjana dengan berperan di pimpinan belum sepenuhnya
luar Nasyiatul Aisyiyah pada merata
berbagai ranah 2. Pimpinan Nasyiatul Aisyiyah
2. Untuk menggerakkan yang umumnya merupakan
organisasi, Nasyiatul Aisyiyah perempuan muda yang
ditopang oleh sumber daya meniti karir, masa awal
manusia yang cukup mumpuni pernikahan, dan ibu muda
seringkali
memunculkan problem keaktifan

18
3. Pimpinan Nasyiatul Aisyiyah 3. Kondisi geografis tempat tinggal
Banyuwangi mayoritas berada pimpinan yang beragam membuat
pada usia produktif aktifitas organisasi sering
4. Pemberdayaan pimpinan dan mengalami kendala
anggota diselenggarakan 4. Pemahaman tentang aturan
sistematis dan berkala dan pedoman organisasi belum
dipahami sepenuhnya oleh
pimpinan
5. Tidak setiap pimpinan memiliki
bekal dan konsep pemahaman
terkait dengan isu, sehingga hal ini
menimbulkan kesulitan ketika
melakukan pemetaan,
pengembangan akses, dan
penyusunan (serta pelaksanaan)
program kerja
Kaderisasi
1. Nasyiatul Aisyiyah telah memiliki 1. Kader Nasyiatul Aisyiyah yang
sistem perkaderan yang berjenjang didominasi oleh guru
dan sistematis,baik formal maupun seringkali menimbulkan
nonformal problem dalam proses
2. Penyelenggaraan perkaderan distribusi, baik internal
(terutama formal) Nasyiatul maupun eksternal
Aisyiyah Banyuwangi relatif 2. Belum seluruh pimpinan daerah
merata yang dapat menerapkan standar
3. Alur distribusi kader Nasyiatul kualitas perkaderan sebagaimana
Aisyiyah Banyuwangi dari ranting Sistem PerkaderanNasyiatul
hingga wilayah relatif tertata Aisyiyah
3. Belum tersusun peta
potensi kader secara
komprehensif
4. Sumbangsih kader Nasyiatul
Aisyiyah kepada Aisyiyah di
Banyuwangi masih belum
terlihat signifikan
OPPORTUNITIES THREATS
(PELUANG) (TANTANGAN)
Organisasi
1. Era digital memberikan banyak 1. Rangkap jabatan pimpinan
kemudahan terhadap akses masih menjadi isu klasik
informasi, hal ini jika dikelola dan perlu kecakapan yang
secara maksimal dapat serius untuk
membuahkan potensi kemajuan menyelesaikannya
organisasi 2. Peran domestik dan publik
2. Pemerintah memberikan akses dan seringkali menjadi isu (bahkan
peluang yang cukup untuk problem) yang cukup serius di
melakukan kerja sama program Nasyiatul Aisyiyah
Secara umum, kesadaranterkait Banyuwangi
19
dengan pelibatan perempuan 3. Problem dan isu terkait
perlindungan terhadap perempuan
dan anak masih perlu mendapat

20
dalam isu-isu seputar wilayah perhatian yanglebih serius lagi
publik masihterbuka luas 4. Era saat ini memaksa Nasyiatul
4. Lahan dakwah semakin luas dan Aisyiyah Banyuwangi untuk
tak terbatas, salah satunyadakwah menyelenggarakan aktifitas
media social organisasi yang modern dan
3. Model advokasi Nasyiatul berkemajuan, serta meninggalkan
Aisyiyah masih sangat mungkin cara-cara lama yang sudah tidak
dikembangkan, baik secara lagi relevan
kualitas maupun kuantitas gerakan
Pimpinan
1. Kualitas dan kuantitas pimpinan 1. Rentang kelompok usia
dapat diandalkan sebagai salah antarpimpinan Nasyiatul Aisyiyah
satu sumber dayayang berpotensi Banyuwangi cenderungvariatif, hal
memajukan organisasi ini menimbulkan problem dalam
2. Profil kader Nasyiatul Aisyiyah upaya memfokuskan program dan
Banyuwangi cukup menjanjikan gerakan
untuk dapat terlibat dalam isu- isu 2. Akses pimpinan pada
sekitar public keterlibatan di wilayah
3. Kader-kader muda yang publik masih minim
mendominasi pada mayoritas
pimpinan Nasyiatul Aisyiyah
Banyuwangi membuka peluang
untuk dinamisasi gerakan
Kaderisasi
1. Dukungan dari pimpinan 1. Krisis kader masih menjadi isu
Muhammadiyah cukup signifikan klasik pada beberapa pimpinan
2. Dengan jumlah pimpinan daerah
(daerah hingga ranting) yang 2. Sirkulasi kader pada ranah publik
banyak, sirkulasi kader masih terbuka cukup luas,
seharusnya dapat cepat berjalan diperlukan upaya maksimal untuk
berikut stok kader yang cukup melakukannya
3. Kaderisasi di Nasyiatul
Aisyiyah Banyuwangi dapat
ditopang oleh adanya amal
usaha Muhammadiyah
yangMemadai
Isu Aktual
1. Nasyiatul Aisyiyah dapat 1. Problem social perempuan
mengembangkan konsep eco- dan anak yang semakin
bhinaeka di setiap level pimpinan kompleks, terlebih di daerah
dari wilayah hingga ranting terpencil
2. Sinergi dengan pemerintah dan 2. Banyuwangi mengalami kerentanan
kelompok pengusaha perempuan terkait bencana, hal ini beresiko
terhadap kerentananperempuan dan
anak
3. Keterwakilan kader Nasyiatul
Aisyiyah yang masih minim di
21
22
wilayah publik
4. Krisis global akibat
kerusakan lingkungan
memiliki dampak besar
terhadap kehidupan
5. Masalah ekonomi masih
menjadi penyebab rentannya
perempuan
dalam kehidupan.

V. ISU STRATEGIS
Berdasarkan analisis SWOT sebagaimana yang tercantum pada bagian
sebelumnya, maka isu strategis yang menjadi konsen gerakan Nasyiatul Aisyiyah
Banyuwangi periode 2022-2026 dibagi berdasarkan kategori sebagaiberikut:
Keorganisasian
1. Kapasitas dalam identifikasi dan kreativitas dalam merespons kebutuhan dan
kekhasan lokal.
2. Pengembangan IPTEK dan pemanfaatan media digital sebagai sarana dakwah
dan sumber data Nasyiatul Aisyiyah.
3. Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan

organisasi Nasyiatul Aisyiyah, diantaranya sumber daya


manusia, pendanaan, dan pengembangan program.

Perkaderan
1. Sistem ideologisasi islam berkemajuan dan islam wasatiyah dalam perkaderan
formal, informal dan non formal serta program Nasyiatul Aisyiyah Lainya.
2. Pemetaan potensi dan diaspora kader Nasyiatul Aisyiyah di segala bidang.

Gerakan
1. Inovasi model advokasi perempuan dan anak sebagai strategi dakwah yang
mengedepankan perdamaian dan pembaharuan.
2. Mitigasi dan resiliensi dalam penanggulangan bencana mulai dari
individu kader, keluarga,organisasi dan komunitas di sekitarnya.
3. Pengarusutamaan gender dan inklusi sosial sebagai nilai moral/dalam setiap
penyusunan dan implementasi program.

Prioritas isu isu actual


1. Problem sosial-ekonomi perempuan, anak, dan kelompok rentan lainya di

23
Banyuwangi yang semakin kompleks.
2. Ancaman krisis global akibat kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang

24
berdampak serius bagi kehidupan perlu menjadi perhatian dengan membangun
aksi kolaboratif sikap bersama, termasuk kepeloporan perempuan.
3. Kepemimpinan perempuan di berbagai bidang dan level.
4. Pendidikan berbasis nilai-nilai kebhinekaan dan perdamaian

VI. PETA JALAN NASYIATUL AISYIYAH BANYUWANGI

1. Periode 2016-2022: Membangun eksistensi gerakan perempuan muda Islam


berkemajuan melalui advokasi dan peningkatan kompetensi kader.
2. Periode 2022-2026: Membangun Eksistensi Kader Nasyiatul Aisyiyah melalui
program berbasis Pelestarian lingkungan dalam setiap gerak dakwah untuk
Banyuwangi
3. Periode 2026-2030: Aktualisasi Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan melalui
program Unggulan Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi.
4. Periode 2030-2034: Eksistensi kepemimpinan perempuan muda Islam berkemajuan
sebagai daya dukung gerakan dakwah dan advokasi Nasyiatul Aisyiyah di tingkat
lokal maupun nasional.

Ketercapaian tersebut dapat diukur salah satu diantaranya dengan berbasis program
unggulan, baik yang telah dilaksanakan, diproyeksikan, maupun yang diperlukan
untuk dilakukan ke depan, seperti:
1. PASHMINA (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah) yang
merupakan wadah berkumpulnya para remaja dalam mengembangkandiri
dan bertukar pikiran tentang kesehatan dan kesehatan reproduksi. Layanan
ini terdiri atas pos kesehatan, pos konseling dan pos makananbergizi, serta
pos edukasi yang bisa berisikan berbagai isu lintas

25
departemen telah menjadi rujukan untuk akses layanan kesehatan remaja
yang eksis dan terakses di masyarakat.
2. Gerakan perkaderan Nasyiatul Aisyiyah dengan kegiatan perkaderan formal
DANA (Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah) merupakan rangkaian perkaderan
formal sebagai pilar utama kader untuk ber-Nasyiatul Aisyiyah.
Pelaksanaannya telah diatur dalam buku pedoman Sistem Perkaderan
Nasyiatul Aisyiyah (SPNA), sehingga setiap kader yang telah mengikutinya
memiliki kompetensi berorganisasi serta kesadaran beragama yang mampu
menggerakkan dan mengembangkan organisasi dalam rangka dakwah sesuai
visi dan misi Nasyiatul Aisyiyah. DANA sendiri dilakukan secara masif dan
berjenjang dari tingkat wilayah hingga ranting. Dengan harapan dapat
terwujudnya kader andal yang mampu menjaga dan mengawal gerbang
perkaderan Nasyiatul Aisyiyah sebagai wujud estafet perkaderan
Muhammadiyah.

3. Samara Course yang mengintegrasikan 10 pilar KMTNA berorientasi pada


pendidikan dan pembinaan remaja usia nikah dalam mempersiapkan diri
untuk menyongsong hidup berumah tangga agar tercipta keluarga sakinah,
mawadah, wa rahmah. Nasyiatul Aisyiyah melihat sisi positif dari
program ini selain untuk menekan angka perceraian, juga mengurangi
konflik horizontal rumah tangga seperti KDRT atau tidak adanya kesempatan
bagi perempuan untuk berkarya di ranah publik. Pada pelaksanaannya,
Samara Course memiliki lima fokus yakni agama, psikologi, pendidikan,
ekonomi, dan kesehatan. Materi tambahannya adalah keorganisasian atau
sosial kemasyarakatan sebagai edukasi bagi pasangan muda dengan berbagai
latar belakang pernikahan. Nasyiatul Aisyiyah harus selalu mengawasi dan
mengawal program ini agar implementasinya dapat berjalan efektif dan
efisien.
4. BUANA (Badan Usaha Amal Nasyiatul Aisyiyah) yang merupakan program
pemberdayaan dalam bidang ekonomi yang dilakukan untuk meningkatkan
kemandirian organisasi telah ada minimal satu di setiappimpinan daerah.

26
5. Advokasi kasus serta kebijakan mengenai kekerasan terhadap perempuan
dan anak telah menjadi isu bersama dan masuk dalam program Nasyiatul
Aisyiyah.
6. Digitalisasi organisasi Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi dalam mengatur
database, pengarispan digital (surat menyurat elektronik, proposal, e- book,
SPNA, dan lain sebagainya) menggunakan platform digital sehingga tercipta
organisasi yang paperless dan zero waste, dimaksudkan agar Nasyiatul
Aisyiyah menjadi organisasi yang tertib administrasi dan ramah lingkungan.
7. Sistem media informasi yang telah terintegrasi secara utuh dan
optimalmelalui website dan media sosial Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi,
serta sudah memiliki tim pengelola media profesional dalam pelaksanaanya.
8. Kerjasama dengan berbagai stakeholder yang memiliki isu yang samadengan
Nasyiatul Aisyiyah, dengan ukuran capaiannya setiap departemen memiliki
satu isu yang bisa dikerjasamakan.
9. Melalui pendidikan politik, kader Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi, baik di
tingkat daerah, cabang, maupun ranting dapat menduduki jabatan publik
sebagai keterwakilan perempuan untuk mengawal kebijkan-kebijkan yang
memihak kepada kelompok perempuan dan kaum rentan.
10. Eco-bhineka yang telah diselenggarakan Nasyiatul Aisyiyah bekerja sama
dengan stakeholder memiliki fokus kepada isu lingkungan dan perdamaian.
Maka, diharapkan kegiatan ini dapat terselenggara berkelanjutan dengan
seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi mampu menjadi pionir
perdamaian dan menjaga alam raya dengan meminimalisasi sampah.

VII. ARAH KEBIJAKAN PROGRAM

Arah kebijakan program merupakan rujukan atau petunjuk arah yang dapat
dipergunakan pimpinan Nasyiatul Aisyiyah untuk menyusun program-program
beserta strateginya yang lebih kontekstual dengan perkembangan situasi internal dan
eksternal Nasyiatul Aisyiyah. Kebijakan program adalah serangkaian aktivitas
strategis agar dapat merealisasikan tujuan (objective) jangka panjang visi-misi
Nasyiatul Aisyiyah. Merujuk pada peta jalan dalam mewujudkan visi satu abad
Nasyiatul Aisyiyah, periode 2022-2026 diarahkan pada “Membangun Eksistensi
Kader Nasyiatul Aisyiyah melalui program berbasis Pelestarian lingkungan dalam
setiap gerak dakwah untuk Banyuwangi”.

27
Arah kebijakan Nasyiatul Aisyiyah tahun 2022-2026 yaitu:

1. Melestarikan Lingkungan Hidup Melalui Karya Tulis Kita sebagai perempuan


yang terdidik, harus bisa menyuarakan isu lingkungan. Tidak hanya beraksi
melalui gerakan, melainkan juga bisa bersuara lewat tulisan dan sumbangsih ide.
Pendapat-pendapat kita yang ditunjang oleh literatur akademik akan lebih
didengar oleh para praktisi lingkungan. Tak hanya itu, kalimat-kalimat kita yang
sederhana saat membahas isu lingkungan, bisa saja mudah dicerna oleh
masyarakat awam. Sehingga kita bisa bersama-sama untuk mengatasi
problematika lingkungan hidup melalui pemberdayaan dan media.
2. Arah program unggulan Nasyiatul Asiyiyah “Eco Friendly Event” Kebijakan
program Nasyiatul Aisyiyah perlu diarahkan pada edukasi dan pemberdayaan
kader mengenai upaya mengurangi beban bumi mulai dari diri sendiri, rumah
tangga, lingkungan sekitar serta kegiatan Nasyiatul Aiyiyah di tingkat ranting
sampai daerah. Himbauan program ini diantaranya dengan meninggalkan
kebiasaan penggunaan air kemasan dalam bentuk cup/botol dan menu sajian
berbungkus plastik.
3. Penyusunan modul Rumah Ramah Anak dan Remaja. Nasyiatul Aisyiyah telah
banyak menggagas program ramah anak dan remaja. sebenarnya mengacu
kepada undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Selain itu
disadari pula bahwa keberhasilan pembangunan ditentukan oleh SDM, dan
kualitas SDM Bangsa Indonesia ditentukan oleh Pembangunan Kesejahteraan
dan Perlindungan Anak (KPA) saat ini, oleh karena itu, kita harus merubah
paradigma, yaitu menempatkan posisi anak itu sebagai investasi masa depan,
bukan sebagai aset. Untuk itu, diperlukan sebuah program yang mengawal
secara penuh masalah anak sejak periode usia anak 0 – 18 tahun, dan
berdasarkan PP No.38 dan 41 tahun 2007, menyebutkan bahwa masalah anak
menjadi urusan wajib Pemerintah. Nasyiatul Aisyiyah hadir untuk ikut serta
terlibat aktif dalam membantu pemerintah melalui gerakan yang diawali dari
rumah sehat secara fisik dan mental sehingga menjadi rumah ramah anak dan
remaja. Berawal dari rumah lah generasi bangsa dimulai. Rumah yang
didalamnya kuat secara pendidikan moral dan agama akan lebih memberikan
dampak baik bagi anak dan remaja yang ada di dalamnya.

28
4. Menggiatkan Dakwah bil Medsos di seluruh Cabang Nasyiatul Aisyiyah
Banyuwangi Dakwah adalah tugas setiap umat muslim di seluruh penjuru
dunia. Zaman yang serba modern saat ini bukanlah alasan untuk tidak
menyampaikan, walau satu ayat. Media sosial bukan sekedar hiburan, akan
tetapi media sosial adalah alat untuk kita meningkatkan tali slaturahim dengan
cara dakwah masa kini. Fenomena saat ini banyaknya anak muda yang menjadi
penggiat media sosial sebagai content creator maupun influencer dimana
mereka berdakwah melalui konten yang menarik, persuasif, dan paling utama
tetap berlandaskan Al-Quran juga hadis, hal ini menjadi salah satu faktor
membuat dakwah di media sosial menjadi hal yang kekinian terutama di
kalangan anak muda. peran Nasyiatul Aisyiyah sangat besar untuk mensyiarkan
segala gerak langkahnya melalui media sosial yang dimiliki setiap cabang dan
ranting.
5. Penyelenggaraan program PASHMINA kepada remaja yang ada di jenjang
SMP sampai SMA PASHMINA merupakan wadah berkumpulnya para remaja
dalam mengembangkan diri, bertukar pikiran tentang kesehatan dan kesehatan
reproduksi, konsultasi psikologi yang terdiri atas pos layanan kesehatan
meliputi layanan indeks masa tubuh dan pemeriksaan kadar HB, pos konsultasi
kesehatan reproduksi, pos konseling dan pos makanan bergizi, serta pos
edukasi. Ruang lingkup Kegiatan PASHMINA meliputi upaya pengembangan
remaja dan kesehatan remaja yang mencakup upaya Preventif, Konsultatif,
Edukatif, dan Pelayanan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dan
penggerak remaja. Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau
kemasyarakatan yang dilakukan melalui pengkaderan remaja disesuaikan
dengan kondisi dan potensi remaja setempat. Selain fungsi pemberdayaan,
pashmina juga merupakan salah satu media pengkaderan remaja di tingkat
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas untuk bias mengenal
nasyiatul aisyiyah. Melalui pengkaderan inilah diharapkan remaja bias
berbahagia dan ikut serta dalam kegiatan nasyiatul aisyiyah.

Selain program di atas, nasyiatul aisyiyah banyuwangi memberikan kontribusi


nyata dalam pembangunan dan pemberdaan perempuan muda berkemajuan,
diantaranya:
1. Arah program pada gerakan advokasi terhadap perempuan dan anak
korban kekerasan Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi yang mempunyai
fokus pada Gerakan perlindungan perempuan dan anak perlu diarahkan
29
pada program-program yang berpihak kepada perempuan dan anak
terutama untuk korban kekerasan. Nasyiatul Aisyiyah juga diharapkan
dapat Menyusun narasi Gerakan zakat untuk korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak
2. Penguatan narasi serta mendorong penerapan nilai progresif Islam pada
perempuan muda Islam dan masyarakat hingga ke akar rumput. Program
kaderisasi perlu dikuatkan dengan pemahaman dan penerapan nilai-nilai
Islam Wasathiyah, membangun nalar kritis kader, kristalisasi nilai-nilai
profetik, serta membentuk mubalighot perempuan dan influencer
3. Pemberdayaan dan advokasi digital. Nasyiatul Aisyiyah perlu beradaptasi
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada untuk
meningkatkan efektivitas manajemen internal organisasi dan memperkuat
daya jangkau dakwah Nasyiatul Aisyiyah. Disamping itu, Nasyiatul
Aisyiyah harus selalu menyadari bahwa banyak perempuan dan anak yang
rentan karena masih minim digital literasi. Perkembangan teknologi
informasi juga telah membuka ruang bagi perempuan, anak/remaja, dan
kelompok rentan lainnya menjadi korban kekerasan berbasis siber,
termasuk terlibat dalam terorisme, paparan hoax, serta berbagai bentuk
kejahatan lainnya, sehingga program Nasyiatul Aisyiyah perlu diarahkan
pada penguatan pemberdayaan dan advokasi terkait digital literasi serta
melakukan upaya untuk memperkuat narasi dan penerapan Islam
Wasathiyah di tengah masyarakat.
4. Kerjasama dengan instansi jajaran di tingkat daerah.

30
VIII. PENGORGANISASIAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM

Kebijakan ini diterjemahkan dalam bidang-bidang garap program Nasyiatul


Aisyiyah Banyuwangi. Bidang program merupakan bidang garapan/gerak
programprogram Nasyiatul Aisyiyah yang mengacu pada AD/ART pasal 2, bahwa
Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang merupakan
gerakan putri Islam, bergerak di bidang keperempuanan, keagamaan,
kemasyarakatan, dan pendidikan.
Arah dan kebijakan bidang program adalah tujuan dan strategi yang akan
menjadi pedoman bagi perumusan program kerja dan kegiatan di setiap tingkat
pimpinan selama periode 2022-2026, baik bagi pimpinan harian, departemen,
maupun lembaga. Meskipun demikian, bidang program tidaklah identik dengan
departemen. Satu bidang program dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan yang
dikoordinasikan pelaksanaannya oleh berbagai departemen, biro, ataupun lembaga
sesuai dengan fokus kegiatan. Misalnya program bidang organisasi dijabarkan
dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Harian dan Departemen
Organisasi. Bidang kaderisasi dijabarkan dalam berbagai kegiatan yang
dilaksanakan Departemen Kader. Bidang keislaman dijabarkan ke dalam
Departemen Dakwah. Bidang kemasyarakatan dijabarkan dalam berbagai kegiatan
yang dilaksanakan oleh Departemen Ekonomi, Departemen Departemen Sosial, dan
Departemen Pendidikan.
Nama dan jumlah departemen dalam contoh tersebut bukanlah hal yang
baku, kecuali Departemen Kader dan Dakwah. Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah,
Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Ranting berhak menentukan
jumlah dan nama bagi departemen ataupun lembaga maupun biro yang dibutuhkan
dalam struktur organisasi sesuai dengan kondisi dan sumber daya yang dimiliki
masing-masing.

31
IX. MATRIKS PROGRAM NASYIATUL AISYIYAH BANYUWANGI PERIODE 2022-2026

ISU
STRATEGIS TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
Bidang Organisasi
Sinergi dan Memperkuat Nasyiatul Optimalisasi Membangun Audiensi, kerja sama
kolaborasi sinergi dan Aisyiyah peran kader sinergisitas MoU, dan dengan
Dengan kolaborasi Banyuwangi dan dengan kolaborasi berbagai pihak
berbagai pihak Nasyiatul di berbagai instrumen Persyarikat- kegiatan terkait yang
Dalam Aisyiyah level organisasi an, lintas ortom, sesuai dengan
Banyuwangi
menyelengga- dengan pimpinan Nasyiatul pemerintah, identitas
rakan aktivitas berbagai pihak proaktif Aisyiyah dinas terkait, gerakan
Banyuwangi
organisasi dalam rangka memperkuat dalam ormas dan Nasyiatul
Nasyiatul pengembang- an kerja sama menjalin kerja komunitas yang Aisyiyah
Aisyiyah organisasi secara kemitraan sama dengan sesuai dengan
Banyuwangi
berkelanjutan dengan berbagai pihak identitas gerakan
berbagai yang sesuai Nasyiatul
pihak terkait dengan identitas Aisyiyah
gerakan
Nasyiatul
Aisyiyah
lanjut, kegiatan fellowship
pertukaran, dan untuk
fellowship pengembang-
an dan
menambah
pengalaman

32
Memperkuat Menggiat- kan Mendorong  Pengembangan Menyusun Terbit buku
gerakan seluruh level seluruh level potensi kader panduan panduan
Nasyiatul kepemim- kepemim- pinan dan pimpinan organisasi organisasi
Aisyiyah pinan Nasyiatul Nasyiatul secara praktis
Banyuwangi Nasyiatul Aisyiyah di Aisyiyah dan aplikatif
Aisyiyah di Banyuwangi agar Banyuwangi
Banyuwangi tercipta  Turba
untuk lebih gerakanyang rapi Pimpina
aktif dan kuat secara n
menggerak- infrastruktur
kan roda Merespons era Melakukan upaya Digitalisasi Terwujud
organisasi digital dengan digitalisasi organisasi program dan
turut serta organisasi dan gerakan
ambil Nasyiatul Aisyiyah digitalisasi
bagian dalam Banyuwangi, Organisasi
gegap gempita yakni “memindah- secara masif
dunia maya kan” aktivitas
sebagai bagian organisasi dari
dari upaya dunia nyata
efesiensi menuju digital
sekaligus (berupa surat
branding menyurat
organisasi elektronik,
paperless dan proposal, e-
kampanye zero book, SPNA,
waste dll.)

33
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Bidang Keislaman
Kapasitas dan Menguatkan Seluruh Penyusunan Masifikasi Mengelola 80%
kreativitas eksistensi dan program program dakwah program kajian- kajian pimpinan
Nasyiatul peran Nasyiatul kreativitas keislaman kajian keislaman keislaman Nasyiatul
Aisyiyah dalam Aisyiyah dakwah dengan dengan berbasis nilai- Aisyiyah di
merespons Banyuwangi di Nasyiatul mengidenti- fikasi memadukan nilai profetik seluruh level
tantangan masyarakat Aisyiyah kebutuhan aspek kebutuhan dan Islam kepemimpin- an
zaman Banyuwangi Nasyiatul objek sasaran wasathiyah di Banyuwangi
dapat berjalan Aisyiyah serta dakwah sebagaimana menyelengga-
Maksimal dan masyarakat luasdi yang telah rakan kegiatan
terukur sesuai Banyuwangi diperjuangka kajian
dengan n oleh keislaman
perencana- an Muham-
program madiyah
melalui
kegiatan-
kegiatan
seperti kajian
pimpinan,
kajian umum,
KMTNA,
samara
course, dan
sebagainya

34
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Masifikasi Mendayagu- 90%
gerakan dakwah nakan pimpinan
digital secara gerakan Nasyiatul
kreatif dan dakwah digital Aisyiyah dari
kekinian dengan dengan seluruh level
tetap memegang memanfaat- kepemimpin-
teguh ciri khas kan media an di
dan nilai- nilai sosial sebagai Banyuwangi
perjuangan salah satu memiliki akun
Muhammadi yah, basis media sosial
sehingga gerakan sebagai
Nasyiatul Aisyiyah sarana dakwah
akan
tetap relevan
dengan zaman
Sistem Memperkuat Seluruh Meningkat- kan Penguatan Kajian HPT, Terselengga-
ideologisasi ideologi Islam program pemahaman ideologi kader PHWIM; ranya kajian
Islam berkemajuan kreativitas kader Nasyiatul melalui kajian penyusunan ideologi dan
berkemajuan dalam diri dakwah Aisyiyah produk pemikiran panduan produk pemikiran
dalam gerakan setiap kader Nasyiatul Banyuwangi dan ideologi dakwah Muhammadiyah
dan program Nasyiatul Aisyiyah mengenaiproduk Muhammadiyah Nasyiatul dan Nasyiatul
Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi pemikiran dan dan Nasyiatul Aisyiyah Aisyiyah; terbit
Aisyiyah Banyuwangi dapat berjalan ideologi Aisyiyah Banyuwangi panduan dakwah
Banyuwangi maksimal dan Muhammadiyah Gerakan 1 Nasyiatul
terukur sesuai dan Nasyiatul kader 1 HPT Aisyiyah
dengan Aisyiyah
perencanaan
program Meningkatkan Menggiatkan Menyelengga- PMNA
keterampilan kegiatan PMNA rakan PMNA terselenggara
dan dengan dengan secara massif
menggiatkan melibatkan (Pelatihan pada seluruh

35
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
kader Nasyiatul ortom lain Muballighat level kepe-
Aisyiyah untuk Nasyiatul mimpinan
tampil di ruang Aisyiyah) Nasyiatul
dakwah Aisyiyah di
publik Banyuwangi

Bidang Kaderisasi
Sistem Optimalisasi Menggiat- kan Menyusun Masifikasi Menyelengga 80%
ideologisasi Islam perkaderan kegiatan kegiatan kegiatan r akan DANA, pimpinan
berkemajuan dan formal dan perkaderan perkaderan perkaderan LINA, serta Nasyiatul
Islam Wasathiyah nonformal yang formal dan formal dan formal dan pelatihan- Aisyiyah pada
dalam menjawab nonformal nonformal nonformal pelatihan lain seluruh level
perkaderan kebutuhan dan yang dengan secara kepemimpin-
informal dan tantangan zaman; memperha- kreatif an di
nonformal serta menjadikan tikan secara mengidentifik asi Banyuwangi
program proses kaderisasi saksama aspek aspek- aspek menyeleng-
Nasyiatul sebagai upaya kebutuhan kebutuhan garakan DANA
Aisyiyah yang berkesi- daerah Nasyiatul dan LINA;
Banyuwangi nambungan Aisyiyah terselengga-
dalam rangka setempat; ra perkaderan
menjaga masifikasi nonformal
keberlang- sungan perkaderan
organisasi formal maupun
nonformal pada
seluruh level
kepemimpinan
di Banyuwangi

36
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Menggiatkan Menyemarak- Terwujud
gerakan kembali kan aktivitas ranting- ranting
kepada ranting dan gerakan unggulan
dengan Nasyiatul Nasyiatul
menyusun Aisyiyah di Aisyiyah di
program yang Banyuwangi Banyuwangi
memberi berbasis
perhatian cukup pelibatan
kepada terhadap
ranting ranting

Pemetaan Menguatkan Program- Melakukan Penyusunan peta Menyusun Terwujud


potensi dan kapasitas dan program pemetaan potensi kader peta potensi database
diaspora kader kapabilitas kader Nasyiatul terhadap Nasyiatul Aisyiyah kader potensi kader
Nasyiatul dan pimpinan Aisyiyah potensi kader Banyuwangi Nasyiatul nasyiatul
Aisyiyah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi berdasarkan Aisyiyah Aisyiyah
Banyuwangi di di Banyuwangi diarahkan minat dan Banyuwangi Banyuwangi
berbagai bidang sehingga mampu untuk keahlian secara berbasis
menjawab mewujud- kan sistematis keahlian dan
tantangan dan kader- kader peminatan;
persoalan seputar yang melakukan
keumatan dan berkarakter asesmen dan
kebangsaan identifikasi
potensi kader

37
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Bidang Kemasyarakatan
Optimalisasi Menguatkan Penguatan Meningkat- kan Peningkatan Workshop, Terwujud TK
peran dan kapasitas dan gerak kuantitas dan kuantitas dan lokakarya, Dinar, BUANA,
sumbangsih kapabilitas kader organisasi kualitas kualitas TK dan
Nasyiatul dan pimpinan dan kader program yang Dinar, BUANA, pendamping- PASMINA
Aisyiyah dalam bidang pada bidang bersentuhan dan an yang berkualitas
Banyuwangi pendidikan, pendidikan, secara langsung PASMINA
dalam ekonomi, ekonomi, dengan
menjawab
tantangan dan kesehatan, dan kesehatan, masyarakat
persoalan umat isu-isu dan isu-isu seperti TK
dan bangsa keumatan- keumatan- Dinar, BUANA,
kebangsaan kebangsaan
secara luas secara luas PASMINA,
dan sejenisnya
pada seluruh
level pimpinan
Nasyiatul
Aisyiyah di
Banyuwangi
Meningkat- kan
Pemberdayaan Menyelengga- Pilot project Adanya
potensi ekonomi rakan pelatihan- BUANA modeling
masyarakat pelatihan BUANA
kewirausahaan
dan unggul berbasis
pendampingan komunitas
ekonomi
kreatif
Peningkatan Melakukan Pilot project Adanya
kualitas hidup pembinaan dan TK Dinar modeling TK
masyarakat pendam- pingan binaan Dinar yang
melalui secara intensif Unggul
pendidikan terhadap TK Dinar

38
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Kampanye dan Dakwah inklusif Pilot project Adanya
edukasi kepada kepada PASHMINA, kampanye masif
masyarakat masyarakat eco-bhineka dari masyarakat
umum terhadap secara umum
isu- isu di dalam
Banyuwangi merespons
isu-isu di
Banyuwangi
dengan nilai-
nilai yangada di
Muhammadi
yah
Inovasi model Program di Program Mendorong Peningkatan Workshop Program
advokasi pimpinan wilayah advokasi pengembang- an kapasitas penyusunan advokasi
terhadap maupun daerah Nasyiatul model advokasi penyusunan program Nasyiatul
perempuan dan diarahkan untuk Aisyiyah terhadap desain program Aisyiyah
anak sebagai lebih inovatif Banyuwangi perempuan dan advokasi Banyuwangi
strategi dakwah dalam advokasi terlaksana dan anak yang lebih terhadap terimplement
keberpihakan perempuan dan tertata dengan inovatif serta perempuan dan asi hingga
dengan anak dan berbasis secara berdampak anak yang tingkat lokal
menjunjung dampak pada isu maksimal terukur dan sesuai dengan
tinggi perempuan dan hingga pada terencana sesuai kebutuhan
perdamaian anak pimpinan dengan
daerah dengan kebutuhan
senantiasa
memper-
timbangkan
respons
terhadap
keadilan

39
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
sosial
Kesinam- bungan Program Memperkuat, Memperkuat Penguatan Melakukan
gerakan advokasi kerja yang memperluas, konsolidasi kapasitas pemberdayaan
maupun
Nasyiatul Aisyiyah tersusun dan membu- paralegal paralegal
sosialisasi hukum
Banyuwangi baik mencermin- mikan program Nasyiatul Nasyiatul terhadap
dalampenanganan kan gerakan advokasi Aisyiyah Aisyiyah masyarakat untuk
maupun responsif Nasyiatul Banyuwangi; Banyuwangi mendorong
pencegahan terhadap Aisyiyah memperkuat secara berkala pencegahan
keadilan Banyuwangi sinergi dengan dan kekerasan
sosial lembaga lain berkelanjutan terhadap
perempuan dan
anak

40
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Isu stunting kian Program Gerakan dengan Masifikasi Workshop Daerah
masif dan dakwah dan melibatkan implementasi dan mengimple-
ditangani secara advokasi semua lini, forum belajar pendamping- mentasikan
berkelanjutan di Nasyiatul termasuk pihak keluarga khusus an forum belajar
semua lini Aisyiyah eksternal dalam untuk isu seputar keluarga khusus
gerakan Nasyiatul Banyuwangi kampanye stunting; isu seputar
Aisyiyah dengan dapat pencegahan membangun stunting; tercipta
melibatkan ortom terlaksana stunting kesadaran dan kesadaran dari
lain dan partisipasi seluruh seluruh elemen
tertata elemen Nasyiatul Nasyiatul
dengan rapi Aisyiyah dan Aisyiyah dan
hingga keluarga besar keluarga besar
seluruh Muhammadi- yah Muham-
pimpinan dalam kampanye madiyah dalam
daerah pencegahan kampanye
stunting

41
X. REKOMENDASI PEREMPUAN MUDA BANYUWANGI

1. Kesetaraan gender dan penghapusan diskriminasi sebagai langkah untuk memberikan


peluang terhadap perempuan dalam meningkatkan kualitas diri dan mengembangkan
potensi tanpa ada tekanan dari pi- hak lain. Kader Nasyiatul Aisyiyah harus terus me-
ngampanyekan untuk lingkungan yang aman bagi pe- rempuan, sehingga di manapun
tidak ada lagi keke- rasan yang mengintai.
2. Pencegahan stunting oleh semua pihak, termasuk dukungan dari sektor
ketenagakerjaan dan pendidikan. Nasyiatul Aisyiyah telah berkontribusi dalam pence-
gahan stunting mulai dari lingkup desa hingga kampa-nye nasional. Oleh karenanya,
Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi mendorong semua pihak untuk meningkatkan
sensitifitas pencegahan stunting bersama-sama.
3. Meningkatkan ruang yang inklusif dan fasilitas publik yang sensitif pada kebutuhan
perempuan, anak, lan-sia, dan penyandang disabilitas, diantaranya penyedi- aan
kebutuhan untuk laktasi (termasuk dalam trans- portasi publik), serta akomodasi ruang
publik yang mendukung dalam pengasuhan anak. Nasyiatul Aisyi- yah Banyuwangi
mendorong semua pihak untuk men- ciptakan ruang yang lebih inklusif bagi
penyandang disabilitas, termasuk akses terhadaptempat ibadah.
4. Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi memandang bahwa pe- kerja rumah tangga adalah
pekerjaan yang nilainya sama tinggi kontribusinya dengan pekerjaan lainnya pada
pembangunan. Namun pengakuan, penghargaan, dan perlindungan bagi pekerja rumah
tangga masih belum memadai sehingga masih banyak terjadi keke- rasan dan
penelantaran. Nasyiatul Aisyiyah Jawa Ti- mur mendorong pemerintah maupun
masyarakat un- tuk bersama-sama menciptakan kebijakan dan budayaperlindungan
dan pemenuhan hak pekerja rumah tangga.
5. Mendorong terbentuknya sistem pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap
perempuan dan anak diberbagai sektor, termasuk layanan pemulihan. Nasyi- atul
Aisyiyah Banyuwangi mendorong semua pihak un-tuk menciptakanruang yang aman
bagi perempuan dan kelompok rentan dengan melakukan pencegahan dan penanganan
serta layanan pemulihan bagi korban.

42
6. Memperkuat kepemimpinan perempuan dalam peru- bahan kebijakan untuk
mewujudkan kebijakan yang responsif gender dan inklusif, terutama berbasis akar
rumput. Kepemimpinan lokal dan akar rumput perlu dikuatkan bersama agar
manfaat pembangunan lebih adil, sehingga lebih kontekstual dengan akar persoal-
an di lingkungan sekitarnya.
7. Membangun resiliensi keluarga dan masyarakat, yang dapat berkontribusi pada
penanggulangan bencana,terutama pengurangan risiko bencana dan perubahan
iklim. Ancaman terjadinya bencana baik dari faktor alam maupun nonalam dapat
menimbulkan kerugian bagi kehidupan keluarga dan masyarakat Indonesia, oleh
karena itu resiliensi perlu dibangun oleh berbagai pihak, terutama mulai keluarga
dan komunitas.
8. Memperteguh dan mempromosikan nilai-nilai Islam wasathiyah serta memperkuat
kohesi sosial dan per- damaian antarumat beragama sebagai wujud kemanu-sian
universal Islam untuk menjaga keutuhan bangsa serta masyarakat dunia yang
bhinneka. Islam wasathi-yah adalah sikap gerakan pencerahan
Muhammadiyahdalam menghadirkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin (rahmat
bagi seluruh alam). Muhammadiyah di abad kedua ini dengan sikap Islam wasathiyah-
nya menyatakan hadir untuk melakukan transformasi gerakan pencerahan dalam
dunia kemanusiaan universalyang wujudnya adalah melakukan aktualisasi kosmo-
politanisme Islam, artinya warga Muhammadiyah me-miliki kesadaran sebagai
bagian dari warga duniayang memiliki rasa solidaritas kemanusiaan dan rasa tang-
gung jawab universal kepada sesama manusia tanpa memandang perbedaan dan
pemisahan jarak yang bersifat primordial dan konvensional.
9. Memperluas wadah aktualisasi potensi diri untuk me- maksimalkan bonus
demografi yang knowledgeable, capable, dan humble. Knowledgeable adalah generasi
yang banyak tahu atau serbatahu, atau dalam Islam bisa disebut generasi yang
rasikhuna fil ‘ilmi (ilmu yang kokoh). Capable adalah generasi yang serbabisa,
skillfull, terampil. Sedangkan humble adalah generasi qurrota a’yun yang
senantiasa membahagiakan karenaberakhlak yang mulia.
10. Mendorong para perempuan untuk lebih kritis dan responsif terhadap demokrasi
dan konstelasi politik nasional, salah satu diantaranya pemilu. Sampai saat ini,
partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30% sehingga penting bagi
perempuan untuk menga- wal demokrasi yang lebih

43
kritis dan responsif agarpengambilan keputusan lebih akomodatif.
11. Memperkuat kebijakan yang memberikan daya du- kung untuk meningkatkan
kemandirian ekonomi pe- rempuan. Kemandirian ekonomi perempuan harus
menjadi tujuan utama dari kebijakan pemberdayaan ekonomi perempuan oleh
pemerintah, maupun dari organisasi berbasis masyarakat.
12. Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan kesehatan reproduksi
bagi perempuan dan anak. Menghadapi perubahan zaman yang sema- kin dinamis.
Tantangan yang dihadapi setiap manusia juga semakin beragam, termasuk tantangan
terhadap isu kesehatan. Sejatinya, akses terhadap pelayanan kesehatan baik fisik,
mental, maupun reproduksimenjadi satu kesatuan yang saling terintegrasi. Ting-
ginya kasus gangguan kesehatan mental terutama di usia produktif dan tingginya
angka penyebab kema- tian perempuan oleh penyakit kanker pada organ reproduksi
menjadikan kemudahan akses layanan ke- sehatan menjadi hal yang sangat perlu
diprioritaskan. Kemudahan akses pelayanan kesehatan merupakan salah satu dari
target indikator SDG's ketiga yaitu kehidupan sehat dan sejahtera (good health and
well- being) yang bertujuan untuk menggalakkan hidup se- hat dan mendukung
kesejahteraan untuk semua usia.
13. Meningkatkan kapasitas dan sistem perlindungan di- gital. Perubahan gaya hidup
yang serbadigital yangmenyajikan kemudahan dan kepraktisan dalam berak- tivitas
membuat manusia saat ini harus meningkatkan kapasitas keterampilan dalam
mengakses layanan ataufitur digital, akan tetapi seiring dengan semakin ba- nyaknya
layanan atau fitur digital harus pula diim- bangi dengan sistem perlindungan digital
yang men- janjikan dan mengedepankan keamanan bagi para penggunanya.
14. Bergotong-royong untuk pulih dari Pandemi Covid- 19, dengan memperhatikan
aspek gender dan kerentanan. Untuk pulih dari pandemi Covid-19,
diperlukangotong-royong dari seluruh elemen masyarakat dengan mengedepankan
upaya pencegahan dan perubahan perilaku masyarakat secara disiplin kolektif de-ngan
harapan masyarakat dapat pulih dan tangguh dalam menghadapi situasi dan kondisi
dampak pan- demi Covid-19 dengan memperhatikan aspek gender dan kerentanan.

44
15. Sinergi dengan berbagai pihak baik dengan jaringan, pemerintah, instansi, dan
lembaga regional, nasional, bahkan internasional perlu diperkuat dalam
menghadapi permasalahan, tantangan, dan perubahan situasi yang cepat perlu
dilakukan bersama agar tujuan yang dicita-citakan dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai