TANFIDZ
KEPUTUSAN MUSYDA XIII
NASYIATUL AISYIYAH
ii
Pengantar
Albirru Manittaqa
Wassalam
iii
Daftar Isi
Halaman Sampul i
Halaman Sampul Dalam ii
Pengantar iii
Daftar isi 1
Surat Pengesahan Tanfidz Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyuwangi 2
Surat Keputusan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi 3
Hasil Musyawarah Daerah XIII Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Banyuwangi 5
Kebijakan Program Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten BAnyuwangi Periode 2022- 2026 7
I. Muqoddimah 7
II. Capaian Nasyiatul Aisyiyah dari Masa ke Masa 8
III. Kerangka kebijakan NA Jangka Panjang 12
IV. Analisis SWOT 15
V. Isu Strategis 18
VI Peta Jalan Nasyiatul Aisyiyah periode 2020-2034 19
VII Arah Kebijakan Program Tahun 2022-2026 21
VIII Pengorganisasian dan Pelaksanaan Program 25
IX Matriks Program 26
1. Bidang Organisasi 26
2. Bidang keislaman 28
3. Bidang Kaderisasi 30
4. Bidang Kemasyarakatan 32
IX Rekomendasi Perempuan Muda Berkemajuan 36
1
2
PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH
KABUPATEN BANYUWANGI
SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH
KABUPATEN BANYUWANGI
NOMOR : 33/PD/II/SK/VII/2023
Tentang
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH
XIII PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH
KABUPATEN BANYUWANGI
Bismillahirrohmanirrohim
3
MEMUTUSKAN
Ketua Sekertaris
4
PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH
KABUPATEN BANYUWANGI
Bismillahirrahmanirrahim
Musyawarah Daerah XIII Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi yang bertepatan tanggal 09 Juli
2023, setelah :
5
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Mengesahkan tata tertib Musyda XIII Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten
Banyuwangi.
KEDUA : Mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Daerah
Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi periode 2016-2022.
KETIGA : Mengesahkan Tanggapan Cabang atas Laporan Pertanggungjawaban
Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi periode 2016-2022.
KEEMPAT : Mengesahkan arah kebijakan program, rekomendasi, dan isu strategis
Nasyiatul ‘Aisyiyah Banyuwangi periode 2022 – 2026.
Ditetapkan di : Banyuwangi
Pada tanggal : 21 DhuʻlHijjah 1444
H 09 Juli 2023 M
Pimpinan Sidang
6
Lampiran 1
Hasil Musyda Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi ke XIII
I. MUQODDIMAH
kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia. Sehingga,
gerakan perempuan yang berkemajuan harus inovatif, inklusif, dan maju dalam pemikiran
dan gerakan untuk memberi corak dakwah— baik secara struktural maupun kultural.
Keterlibatan Nasyiatul Aisyiyah kini harus semakin nampak dalam bidang politik,
kuota 30% keterwakilan perempuan dalam ranah publik harus diisi oleh salah satunya
kader-kader Nasyiatul Aisyiyah dengan spirit nilai Islam berkemajuan dalam rangka
mengawal kebijakan-kebijakan yang berpihak.
Maka, peran Nasyiatul Aisyiyah dalam menciptakan wajah peradaban yang cerah
amat terbuka. Nasyiatul Aisyiyah dapat mengambil peran sebagai perumus
7
wacana sekaligus dalam waktu bersamaan, sebagai eksekutor. Peran strategis iniharuslah
dikawal bersama-sama agar terwujud visi cita-cita gerakan.
8
a. Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi
menerbitkan buku saku tuntunan praktis
Shiyam di bulan Ramadhan.
b. Pemberdayaan masyarakat terhadap
tukang becak bekerja sama dengan
Dishubkominfo Kabupaten Banyuwangi.
9
e. Implementasi KMTNA dalam
ketahanan pangan.
f. Pengembangan berbagai program
unggulan Nasyiatul Aisyiyah seperti
bertambahnya jumlah Pashmina,
jambore Pashmina, dan mendirikan
“Pashmina Corner”Menginisiasi
kerjasama dalam program pencegahan
stunting baik dalam bentuk kampanye
nasional, pemberdayaan masyarakat
diantaranya: program “Desa bebas
stunting” di daerah prevalensi stunting,
program penguatan isu perempuan dan
anak seperti webinar Islam dan masa
depan perempuan, Eco Bhineka
(Perdamaian dan Lingkungan);
g. Beberapa kader Nasyiatul Aisyiyah telah
menduduki posisi strategis di Lembaga
daerah: PPK, PPS dan lainya.
h. Penandatanganan Kerjasama dengan
Dinas Kesehatan untuk Banyuwangi
Zero Stunting.
i. Meraih berbagai prestasi di tingkat
daerah, wilayah, dan nasional.
1. Kualifikasi kader bangsa dan kader umat yang memiliki pikiran terbuka, selalu
up to date terhadap isu-isu terkini, memiliki etos kerja dan komitmen yang
tinggi terhadap perjuangan dan dakwah Islam amar makruf nahi munkar.
Capaian pada poin ini kader Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi diharapkan sadar
adanya isu-isu terbaru baik nasional maupun lokal, terus berupaya melakukan
advokasi dalam melakukan 6 upaya preventif serta penanggulangan
diantaranya: masalah stunting, kekerasan terhadap perempuan, pemberdayaan
remaja, dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Selain itu kader Nasyiatul
10
11
Aisyiyah Banyuwangi memiliki pemikaran yang inklusif tidak konservatif
dalam menanggapi hal terbaru diantaranya: isu-isu toleransi kesehatan dan
dakwah digital dalam memberikan edukasi publik.
12
III. KERANGKA KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi Nasyiatul Aisyiyah
1. Visi ideal Nasyiatul Aisyiyah sejatinya adalah tujuan Nasyiatul Aisyiyah yang
tertuang dalam AD/ART Nasyiatul Aisyiyah, yaitu terbentuknya putri Islam yang
berarti bagi keluarga, bangsa, dan agama menuju terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenarbenarnya.
2. Misi Nasyiatul Aisyiyah
a. Melaksanakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar dalam membina putri
Islam yang berarti bagi agama, bangsa, dan negara menuju terwujudnya
masyarakat yang sebenar-benarnya.
b. Melaksanakan pencerahan dan pemberdayaan perempuan menuju masyarakat
yang menjunjung tinggi harkat, martabat, dan nilai-nilai kemanusiaan yang sesuai
dengan ajaran Islam.
c. Menyelenggarakan amal usaha dan meningkatkan peran Nasyiatul
Aisyiyahsebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan
Muhammadiyah.
a. Asas Keislaman
13
saluran bagi potensi kader dalam berbagai aspek untuk dikembangkan baik
14
internal Muhammadiyah maupun eksternal.
d. Asas Kemasyarakatan
15
1) Berbasis pada pemikiran kritis, maju, inovatif, dan terbuka terhadap
perubahan zaman.
16
2) Aktif mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Pilar Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul Aisyiyah (KMTNA) menjadibasis
gerakan.
4) Menguatkan kepemimpinan perempuan baik di tingkat ranting, cabang dan
daerah.
b. Inklusif
1) Menjunjung nilai-nilai perdamaian dan keadilan terhadap keberagaman.
2) Menjunjung tinggi nilai kesetaraan gender dan keadilan sosial.
3) Dakwah yang terbuka untuk semua golongan demi kemanfaatanbersama.
4) Memiliki sikap demokratis dan mengesampingkan nilai konservatif.
c. Peduli Lingkungan.
1) Memiliki kesadaran tentang pentingnya melestarikan lingkungan.
2) Mengolah limbah organik dan anorganik menjadi produk ramah lingkungan.
3) Pengembangan gerakan perempuan dalam melakukan pendampingan
terhadap isu-isu sosial hingga lingkungan.
17
IV. ANALISIS SWOT
STRENGTHS WEAKNESSES
(KEKUATAN) (KELEMAHAN)
Organisasi
1. Sebagai organisasi otonom 1. Secara umum, seluruh level
Muhammadiyah, Nasyiatul kepemimpinan belum
Aisyiyah memiliki basis terkonsolidasi secara
dan struktur organisasi maksimal
yang lengkap hingga 2. Respons pada isu-isu seputar
ranting publik belum dilakukan secara
2. Nasyiatul Aisyiyah memiliki cepat dan tanggap.
sistem organisasi dan 3. Besarnya jumlah pimpinan
gerakan yang rapi (secara kuantitatif) tidak serta
3. Nasyiatul Aisyiyah memiliki 16 merta diimbangi dengan
Cabang dan 26 ranting. kualitas gerakan, misalnya
4. Program yang dirumuskan masih terdapat pimpinan daerah
oleh Nasyiatul Aisyiyah yang kadar keaktifannya
Banyuwangi selaras dan tergolong rendah
relevan dengan program 4. Keterlibatan organisasi
pemerintah, sehingga banyak pada kerja sama
yang bersinggungan dan penyelenggaraan program
memunculkan potensi pemerintah belum cukup
kolaborasi terlihat
5. Secara umum, organisasi 5. Digitalisasi organisasi belum
memiliki identitas dan ciri maksimal digarap
khas gerakan yang dapat
dikembangkan
Pimpinan
1. Nasyiatul Aisyiyah 1. Dinamika organisasi masih
Banyuwangi dihidupi dan sering bertumpu pada
digerakkan oleh mayoritas segelintir orang, keaktifan
sarjana dengan berperan di pimpinan belum sepenuhnya
luar Nasyiatul Aisyiyah pada merata
berbagai ranah 2. Pimpinan Nasyiatul Aisyiyah
2. Untuk menggerakkan yang umumnya merupakan
organisasi, Nasyiatul Aisyiyah perempuan muda yang
ditopang oleh sumber daya meniti karir, masa awal
manusia yang cukup mumpuni pernikahan, dan ibu muda
seringkali
memunculkan problem keaktifan
18
3. Pimpinan Nasyiatul Aisyiyah 3. Kondisi geografis tempat tinggal
Banyuwangi mayoritas berada pimpinan yang beragam membuat
pada usia produktif aktifitas organisasi sering
4. Pemberdayaan pimpinan dan mengalami kendala
anggota diselenggarakan 4. Pemahaman tentang aturan
sistematis dan berkala dan pedoman organisasi belum
dipahami sepenuhnya oleh
pimpinan
5. Tidak setiap pimpinan memiliki
bekal dan konsep pemahaman
terkait dengan isu, sehingga hal ini
menimbulkan kesulitan ketika
melakukan pemetaan,
pengembangan akses, dan
penyusunan (serta pelaksanaan)
program kerja
Kaderisasi
1. Nasyiatul Aisyiyah telah memiliki 1. Kader Nasyiatul Aisyiyah yang
sistem perkaderan yang berjenjang didominasi oleh guru
dan sistematis,baik formal maupun seringkali menimbulkan
nonformal problem dalam proses
2. Penyelenggaraan perkaderan distribusi, baik internal
(terutama formal) Nasyiatul maupun eksternal
Aisyiyah Banyuwangi relatif 2. Belum seluruh pimpinan daerah
merata yang dapat menerapkan standar
3. Alur distribusi kader Nasyiatul kualitas perkaderan sebagaimana
Aisyiyah Banyuwangi dari ranting Sistem PerkaderanNasyiatul
hingga wilayah relatif tertata Aisyiyah
3. Belum tersusun peta
potensi kader secara
komprehensif
4. Sumbangsih kader Nasyiatul
Aisyiyah kepada Aisyiyah di
Banyuwangi masih belum
terlihat signifikan
OPPORTUNITIES THREATS
(PELUANG) (TANTANGAN)
Organisasi
1. Era digital memberikan banyak 1. Rangkap jabatan pimpinan
kemudahan terhadap akses masih menjadi isu klasik
informasi, hal ini jika dikelola dan perlu kecakapan yang
secara maksimal dapat serius untuk
membuahkan potensi kemajuan menyelesaikannya
organisasi 2. Peran domestik dan publik
2. Pemerintah memberikan akses dan seringkali menjadi isu (bahkan
peluang yang cukup untuk problem) yang cukup serius di
melakukan kerja sama program Nasyiatul Aisyiyah
Secara umum, kesadaranterkait Banyuwangi
19
dengan pelibatan perempuan 3. Problem dan isu terkait
perlindungan terhadap perempuan
dan anak masih perlu mendapat
20
dalam isu-isu seputar wilayah perhatian yanglebih serius lagi
publik masihterbuka luas 4. Era saat ini memaksa Nasyiatul
4. Lahan dakwah semakin luas dan Aisyiyah Banyuwangi untuk
tak terbatas, salah satunyadakwah menyelenggarakan aktifitas
media social organisasi yang modern dan
3. Model advokasi Nasyiatul berkemajuan, serta meninggalkan
Aisyiyah masih sangat mungkin cara-cara lama yang sudah tidak
dikembangkan, baik secara lagi relevan
kualitas maupun kuantitas gerakan
Pimpinan
1. Kualitas dan kuantitas pimpinan 1. Rentang kelompok usia
dapat diandalkan sebagai salah antarpimpinan Nasyiatul Aisyiyah
satu sumber dayayang berpotensi Banyuwangi cenderungvariatif, hal
memajukan organisasi ini menimbulkan problem dalam
2. Profil kader Nasyiatul Aisyiyah upaya memfokuskan program dan
Banyuwangi cukup menjanjikan gerakan
untuk dapat terlibat dalam isu- isu 2. Akses pimpinan pada
sekitar public keterlibatan di wilayah
3. Kader-kader muda yang publik masih minim
mendominasi pada mayoritas
pimpinan Nasyiatul Aisyiyah
Banyuwangi membuka peluang
untuk dinamisasi gerakan
Kaderisasi
1. Dukungan dari pimpinan 1. Krisis kader masih menjadi isu
Muhammadiyah cukup signifikan klasik pada beberapa pimpinan
2. Dengan jumlah pimpinan daerah
(daerah hingga ranting) yang 2. Sirkulasi kader pada ranah publik
banyak, sirkulasi kader masih terbuka cukup luas,
seharusnya dapat cepat berjalan diperlukan upaya maksimal untuk
berikut stok kader yang cukup melakukannya
3. Kaderisasi di Nasyiatul
Aisyiyah Banyuwangi dapat
ditopang oleh adanya amal
usaha Muhammadiyah
yangMemadai
Isu Aktual
1. Nasyiatul Aisyiyah dapat 1. Problem social perempuan
mengembangkan konsep eco- dan anak yang semakin
bhinaeka di setiap level pimpinan kompleks, terlebih di daerah
dari wilayah hingga ranting terpencil
2. Sinergi dengan pemerintah dan 2. Banyuwangi mengalami kerentanan
kelompok pengusaha perempuan terkait bencana, hal ini beresiko
terhadap kerentananperempuan dan
anak
3. Keterwakilan kader Nasyiatul
Aisyiyah yang masih minim di
21
22
wilayah publik
4. Krisis global akibat
kerusakan lingkungan
memiliki dampak besar
terhadap kehidupan
5. Masalah ekonomi masih
menjadi penyebab rentannya
perempuan
dalam kehidupan.
V. ISU STRATEGIS
Berdasarkan analisis SWOT sebagaimana yang tercantum pada bagian
sebelumnya, maka isu strategis yang menjadi konsen gerakan Nasyiatul Aisyiyah
Banyuwangi periode 2022-2026 dibagi berdasarkan kategori sebagaiberikut:
Keorganisasian
1. Kapasitas dalam identifikasi dan kreativitas dalam merespons kebutuhan dan
kekhasan lokal.
2. Pengembangan IPTEK dan pemanfaatan media digital sebagai sarana dakwah
dan sumber data Nasyiatul Aisyiyah.
3. Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan
Perkaderan
1. Sistem ideologisasi islam berkemajuan dan islam wasatiyah dalam perkaderan
formal, informal dan non formal serta program Nasyiatul Aisyiyah Lainya.
2. Pemetaan potensi dan diaspora kader Nasyiatul Aisyiyah di segala bidang.
Gerakan
1. Inovasi model advokasi perempuan dan anak sebagai strategi dakwah yang
mengedepankan perdamaian dan pembaharuan.
2. Mitigasi dan resiliensi dalam penanggulangan bencana mulai dari
individu kader, keluarga,organisasi dan komunitas di sekitarnya.
3. Pengarusutamaan gender dan inklusi sosial sebagai nilai moral/dalam setiap
penyusunan dan implementasi program.
23
Banyuwangi yang semakin kompleks.
2. Ancaman krisis global akibat kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang
24
berdampak serius bagi kehidupan perlu menjadi perhatian dengan membangun
aksi kolaboratif sikap bersama, termasuk kepeloporan perempuan.
3. Kepemimpinan perempuan di berbagai bidang dan level.
4. Pendidikan berbasis nilai-nilai kebhinekaan dan perdamaian
Ketercapaian tersebut dapat diukur salah satu diantaranya dengan berbasis program
unggulan, baik yang telah dilaksanakan, diproyeksikan, maupun yang diperlukan
untuk dilakukan ke depan, seperti:
1. PASHMINA (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah) yang
merupakan wadah berkumpulnya para remaja dalam mengembangkandiri
dan bertukar pikiran tentang kesehatan dan kesehatan reproduksi. Layanan
ini terdiri atas pos kesehatan, pos konseling dan pos makananbergizi, serta
pos edukasi yang bisa berisikan berbagai isu lintas
25
departemen telah menjadi rujukan untuk akses layanan kesehatan remaja
yang eksis dan terakses di masyarakat.
2. Gerakan perkaderan Nasyiatul Aisyiyah dengan kegiatan perkaderan formal
DANA (Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah) merupakan rangkaian perkaderan
formal sebagai pilar utama kader untuk ber-Nasyiatul Aisyiyah.
Pelaksanaannya telah diatur dalam buku pedoman Sistem Perkaderan
Nasyiatul Aisyiyah (SPNA), sehingga setiap kader yang telah mengikutinya
memiliki kompetensi berorganisasi serta kesadaran beragama yang mampu
menggerakkan dan mengembangkan organisasi dalam rangka dakwah sesuai
visi dan misi Nasyiatul Aisyiyah. DANA sendiri dilakukan secara masif dan
berjenjang dari tingkat wilayah hingga ranting. Dengan harapan dapat
terwujudnya kader andal yang mampu menjaga dan mengawal gerbang
perkaderan Nasyiatul Aisyiyah sebagai wujud estafet perkaderan
Muhammadiyah.
26
5. Advokasi kasus serta kebijakan mengenai kekerasan terhadap perempuan
dan anak telah menjadi isu bersama dan masuk dalam program Nasyiatul
Aisyiyah.
6. Digitalisasi organisasi Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi dalam mengatur
database, pengarispan digital (surat menyurat elektronik, proposal, e- book,
SPNA, dan lain sebagainya) menggunakan platform digital sehingga tercipta
organisasi yang paperless dan zero waste, dimaksudkan agar Nasyiatul
Aisyiyah menjadi organisasi yang tertib administrasi dan ramah lingkungan.
7. Sistem media informasi yang telah terintegrasi secara utuh dan
optimalmelalui website dan media sosial Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi,
serta sudah memiliki tim pengelola media profesional dalam pelaksanaanya.
8. Kerjasama dengan berbagai stakeholder yang memiliki isu yang samadengan
Nasyiatul Aisyiyah, dengan ukuran capaiannya setiap departemen memiliki
satu isu yang bisa dikerjasamakan.
9. Melalui pendidikan politik, kader Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi, baik di
tingkat daerah, cabang, maupun ranting dapat menduduki jabatan publik
sebagai keterwakilan perempuan untuk mengawal kebijkan-kebijkan yang
memihak kepada kelompok perempuan dan kaum rentan.
10. Eco-bhineka yang telah diselenggarakan Nasyiatul Aisyiyah bekerja sama
dengan stakeholder memiliki fokus kepada isu lingkungan dan perdamaian.
Maka, diharapkan kegiatan ini dapat terselenggara berkelanjutan dengan
seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi mampu menjadi pionir
perdamaian dan menjaga alam raya dengan meminimalisasi sampah.
Arah kebijakan program merupakan rujukan atau petunjuk arah yang dapat
dipergunakan pimpinan Nasyiatul Aisyiyah untuk menyusun program-program
beserta strateginya yang lebih kontekstual dengan perkembangan situasi internal dan
eksternal Nasyiatul Aisyiyah. Kebijakan program adalah serangkaian aktivitas
strategis agar dapat merealisasikan tujuan (objective) jangka panjang visi-misi
Nasyiatul Aisyiyah. Merujuk pada peta jalan dalam mewujudkan visi satu abad
Nasyiatul Aisyiyah, periode 2022-2026 diarahkan pada “Membangun Eksistensi
Kader Nasyiatul Aisyiyah melalui program berbasis Pelestarian lingkungan dalam
setiap gerak dakwah untuk Banyuwangi”.
27
Arah kebijakan Nasyiatul Aisyiyah tahun 2022-2026 yaitu:
28
4. Menggiatkan Dakwah bil Medsos di seluruh Cabang Nasyiatul Aisyiyah
Banyuwangi Dakwah adalah tugas setiap umat muslim di seluruh penjuru
dunia. Zaman yang serba modern saat ini bukanlah alasan untuk tidak
menyampaikan, walau satu ayat. Media sosial bukan sekedar hiburan, akan
tetapi media sosial adalah alat untuk kita meningkatkan tali slaturahim dengan
cara dakwah masa kini. Fenomena saat ini banyaknya anak muda yang menjadi
penggiat media sosial sebagai content creator maupun influencer dimana
mereka berdakwah melalui konten yang menarik, persuasif, dan paling utama
tetap berlandaskan Al-Quran juga hadis, hal ini menjadi salah satu faktor
membuat dakwah di media sosial menjadi hal yang kekinian terutama di
kalangan anak muda. peran Nasyiatul Aisyiyah sangat besar untuk mensyiarkan
segala gerak langkahnya melalui media sosial yang dimiliki setiap cabang dan
ranting.
5. Penyelenggaraan program PASHMINA kepada remaja yang ada di jenjang
SMP sampai SMA PASHMINA merupakan wadah berkumpulnya para remaja
dalam mengembangkan diri, bertukar pikiran tentang kesehatan dan kesehatan
reproduksi, konsultasi psikologi yang terdiri atas pos layanan kesehatan
meliputi layanan indeks masa tubuh dan pemeriksaan kadar HB, pos konsultasi
kesehatan reproduksi, pos konseling dan pos makanan bergizi, serta pos
edukasi. Ruang lingkup Kegiatan PASHMINA meliputi upaya pengembangan
remaja dan kesehatan remaja yang mencakup upaya Preventif, Konsultatif,
Edukatif, dan Pelayanan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dan
penggerak remaja. Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau
kemasyarakatan yang dilakukan melalui pengkaderan remaja disesuaikan
dengan kondisi dan potensi remaja setempat. Selain fungsi pemberdayaan,
pashmina juga merupakan salah satu media pengkaderan remaja di tingkat
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas untuk bias mengenal
nasyiatul aisyiyah. Melalui pengkaderan inilah diharapkan remaja bias
berbahagia dan ikut serta dalam kegiatan nasyiatul aisyiyah.
30
VIII. PENGORGANISASIAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM
31
IX. MATRIKS PROGRAM NASYIATUL AISYIYAH BANYUWANGI PERIODE 2022-2026
ISU
STRATEGIS TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
Bidang Organisasi
Sinergi dan Memperkuat Nasyiatul Optimalisasi Membangun Audiensi, kerja sama
kolaborasi sinergi dan Aisyiyah peran kader sinergisitas MoU, dan dengan
Dengan kolaborasi Banyuwangi dan dengan kolaborasi berbagai pihak
berbagai pihak Nasyiatul di berbagai instrumen Persyarikat- kegiatan terkait yang
Dalam Aisyiyah level organisasi an, lintas ortom, sesuai dengan
Banyuwangi
menyelengga- dengan pimpinan Nasyiatul pemerintah, identitas
rakan aktivitas berbagai pihak proaktif Aisyiyah dinas terkait, gerakan
Banyuwangi
organisasi dalam rangka memperkuat dalam ormas dan Nasyiatul
Nasyiatul pengembang- an kerja sama menjalin kerja komunitas yang Aisyiyah
Aisyiyah organisasi secara kemitraan sama dengan sesuai dengan
Banyuwangi
berkelanjutan dengan berbagai pihak identitas gerakan
berbagai yang sesuai Nasyiatul
pihak terkait dengan identitas Aisyiyah
gerakan
Nasyiatul
Aisyiyah
lanjut, kegiatan fellowship
pertukaran, dan untuk
fellowship pengembang-
an dan
menambah
pengalaman
32
Memperkuat Menggiat- kan Mendorong Pengembangan Menyusun Terbit buku
gerakan seluruh level seluruh level potensi kader panduan panduan
Nasyiatul kepemim- kepemim- pinan dan pimpinan organisasi organisasi
Aisyiyah pinan Nasyiatul Nasyiatul secara praktis
Banyuwangi Nasyiatul Aisyiyah di Aisyiyah dan aplikatif
Aisyiyah di Banyuwangi agar Banyuwangi
Banyuwangi tercipta Turba
untuk lebih gerakanyang rapi Pimpina
aktif dan kuat secara n
menggerak- infrastruktur
kan roda Merespons era Melakukan upaya Digitalisasi Terwujud
organisasi digital dengan digitalisasi organisasi program dan
turut serta organisasi dan gerakan
ambil Nasyiatul Aisyiyah digitalisasi
bagian dalam Banyuwangi, Organisasi
gegap gempita yakni “memindah- secara masif
dunia maya kan” aktivitas
sebagai bagian organisasi dari
dari upaya dunia nyata
efesiensi menuju digital
sekaligus (berupa surat
branding menyurat
organisasi elektronik,
paperless dan proposal, e-
kampanye zero book, SPNA,
waste dll.)
33
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Bidang Keislaman
Kapasitas dan Menguatkan Seluruh Penyusunan Masifikasi Mengelola 80%
kreativitas eksistensi dan program program dakwah program kajian- kajian pimpinan
Nasyiatul peran Nasyiatul kreativitas keislaman kajian keislaman keislaman Nasyiatul
Aisyiyah dalam Aisyiyah dakwah dengan dengan berbasis nilai- Aisyiyah di
merespons Banyuwangi di Nasyiatul mengidenti- fikasi memadukan nilai profetik seluruh level
tantangan masyarakat Aisyiyah kebutuhan aspek kebutuhan dan Islam kepemimpin- an
zaman Banyuwangi Nasyiatul objek sasaran wasathiyah di Banyuwangi
dapat berjalan Aisyiyah serta dakwah sebagaimana menyelengga-
Maksimal dan masyarakat luasdi yang telah rakan kegiatan
terukur sesuai Banyuwangi diperjuangka kajian
dengan n oleh keislaman
perencana- an Muham-
program madiyah
melalui
kegiatan-
kegiatan
seperti kajian
pimpinan,
kajian umum,
KMTNA,
samara
course, dan
sebagainya
34
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Masifikasi Mendayagu- 90%
gerakan dakwah nakan pimpinan
digital secara gerakan Nasyiatul
kreatif dan dakwah digital Aisyiyah dari
kekinian dengan dengan seluruh level
tetap memegang memanfaat- kepemimpin-
teguh ciri khas kan media an di
dan nilai- nilai sosial sebagai Banyuwangi
perjuangan salah satu memiliki akun
Muhammadi yah, basis media sosial
sehingga gerakan sebagai
Nasyiatul Aisyiyah sarana dakwah
akan
tetap relevan
dengan zaman
Sistem Memperkuat Seluruh Meningkat- kan Penguatan Kajian HPT, Terselengga-
ideologisasi ideologi Islam program pemahaman ideologi kader PHWIM; ranya kajian
Islam berkemajuan kreativitas kader Nasyiatul melalui kajian penyusunan ideologi dan
berkemajuan dalam diri dakwah Aisyiyah produk pemikiran panduan produk pemikiran
dalam gerakan setiap kader Nasyiatul Banyuwangi dan ideologi dakwah Muhammadiyah
dan program Nasyiatul Aisyiyah mengenaiproduk Muhammadiyah Nasyiatul dan Nasyiatul
Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi pemikiran dan dan Nasyiatul Aisyiyah Aisyiyah; terbit
Aisyiyah Banyuwangi dapat berjalan ideologi Aisyiyah Banyuwangi panduan dakwah
Banyuwangi maksimal dan Muhammadiyah Gerakan 1 Nasyiatul
terukur sesuai dan Nasyiatul kader 1 HPT Aisyiyah
dengan Aisyiyah
perencanaan
program Meningkatkan Menggiatkan Menyelengga- PMNA
keterampilan kegiatan PMNA rakan PMNA terselenggara
dan dengan dengan secara massif
menggiatkan melibatkan (Pelatihan pada seluruh
35
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
kader Nasyiatul ortom lain Muballighat level kepe-
Aisyiyah untuk Nasyiatul mimpinan
tampil di ruang Aisyiyah) Nasyiatul
dakwah Aisyiyah di
publik Banyuwangi
Bidang Kaderisasi
Sistem Optimalisasi Menggiat- kan Menyusun Masifikasi Menyelengga 80%
ideologisasi Islam perkaderan kegiatan kegiatan kegiatan r akan DANA, pimpinan
berkemajuan dan formal dan perkaderan perkaderan perkaderan LINA, serta Nasyiatul
Islam Wasathiyah nonformal yang formal dan formal dan formal dan pelatihan- Aisyiyah pada
dalam menjawab nonformal nonformal nonformal pelatihan lain seluruh level
perkaderan kebutuhan dan yang dengan secara kepemimpin-
informal dan tantangan zaman; memperha- kreatif an di
nonformal serta menjadikan tikan secara mengidentifik asi Banyuwangi
program proses kaderisasi saksama aspek aspek- aspek menyeleng-
Nasyiatul sebagai upaya kebutuhan kebutuhan garakan DANA
Aisyiyah yang berkesi- daerah Nasyiatul dan LINA;
Banyuwangi nambungan Aisyiyah terselengga-
dalam rangka setempat; ra perkaderan
menjaga masifikasi nonformal
keberlang- sungan perkaderan
organisasi formal maupun
nonformal pada
seluruh level
kepemimpinan
di Banyuwangi
36
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Menggiatkan Menyemarak- Terwujud
gerakan kembali kan aktivitas ranting- ranting
kepada ranting dan gerakan unggulan
dengan Nasyiatul Nasyiatul
menyusun Aisyiyah di Aisyiyah di
program yang Banyuwangi Banyuwangi
memberi berbasis
perhatian cukup pelibatan
kepada terhadap
ranting ranting
37
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Bidang Kemasyarakatan
Optimalisasi Menguatkan Penguatan Meningkat- kan Peningkatan Workshop, Terwujud TK
peran dan kapasitas dan gerak kuantitas dan kuantitas dan lokakarya, Dinar, BUANA,
sumbangsih kapabilitas kader organisasi kualitas kualitas TK dan
Nasyiatul dan pimpinan dan kader program yang Dinar, BUANA, pendamping- PASMINA
Aisyiyah dalam bidang pada bidang bersentuhan dan an yang berkualitas
Banyuwangi pendidikan, pendidikan, secara langsung PASMINA
dalam ekonomi, ekonomi, dengan
menjawab
tantangan dan kesehatan, dan kesehatan, masyarakat
persoalan umat isu-isu dan isu-isu seperti TK
dan bangsa keumatan- keumatan- Dinar, BUANA,
kebangsaan kebangsaan
secara luas secara luas PASMINA,
dan sejenisnya
pada seluruh
level pimpinan
Nasyiatul
Aisyiyah di
Banyuwangi
Meningkat- kan
Pemberdayaan Menyelengga- Pilot project Adanya
potensi ekonomi rakan pelatihan- BUANA modeling
masyarakat pelatihan BUANA
kewirausahaan
dan unggul berbasis
pendampingan komunitas
ekonomi
kreatif
Peningkatan Melakukan Pilot project Adanya
kualitas hidup pembinaan dan TK Dinar modeling TK
masyarakat pendam- pingan binaan Dinar yang
melalui secara intensif Unggul
pendidikan terhadap TK Dinar
38
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Kampanye dan Dakwah inklusif Pilot project Adanya
edukasi kepada kepada PASHMINA, kampanye masif
masyarakat masyarakat eco-bhineka dari masyarakat
umum terhadap secara umum
isu- isu di dalam
Banyuwangi merespons
isu-isu di
Banyuwangi
dengan nilai-
nilai yangada di
Muhammadi
yah
Inovasi model Program di Program Mendorong Peningkatan Workshop Program
advokasi pimpinan wilayah advokasi pengembang- an kapasitas penyusunan advokasi
terhadap maupun daerah Nasyiatul model advokasi penyusunan program Nasyiatul
perempuan dan diarahkan untuk Aisyiyah terhadap desain program Aisyiyah
anak sebagai lebih inovatif Banyuwangi perempuan dan advokasi Banyuwangi
strategi dakwah dalam advokasi terlaksana dan anak yang lebih terhadap terimplement
keberpihakan perempuan dan tertata dengan inovatif serta perempuan dan asi hingga
dengan anak dan berbasis secara berdampak anak yang tingkat lokal
menjunjung dampak pada isu maksimal terukur dan sesuai dengan
tinggi perempuan dan hingga pada terencana sesuai kebutuhan
perdamaian anak pimpinan dengan
daerah dengan kebutuhan
senantiasa
memper-
timbangkan
respons
terhadap
keadilan
39
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
sosial
Kesinam- bungan Program Memperkuat, Memperkuat Penguatan Melakukan
gerakan advokasi kerja yang memperluas, konsolidasi kapasitas pemberdayaan
maupun
Nasyiatul Aisyiyah tersusun dan membu- paralegal paralegal
sosialisasi hukum
Banyuwangi baik mencermin- mikan program Nasyiatul Nasyiatul terhadap
dalampenanganan kan gerakan advokasi Aisyiyah Aisyiyah masyarakat untuk
maupun responsif Nasyiatul Banyuwangi; Banyuwangi mendorong
pencegahan terhadap Aisyiyah memperkuat secara berkala pencegahan
keadilan Banyuwangi sinergi dengan dan kekerasan
sosial lembaga lain berkelanjutan terhadap
perempuan dan
anak
40
ISU
TUJUAN INDIKATOR STRATEGI PROGRAM AKTIVITAS HASIL
STRATEGIS
Isu stunting kian Program Gerakan dengan Masifikasi Workshop Daerah
masif dan dakwah dan melibatkan implementasi dan mengimple-
ditangani secara advokasi semua lini, forum belajar pendamping- mentasikan
berkelanjutan di Nasyiatul termasuk pihak keluarga khusus an forum belajar
semua lini Aisyiyah eksternal dalam untuk isu seputar keluarga khusus
gerakan Nasyiatul Banyuwangi kampanye stunting; isu seputar
Aisyiyah dengan dapat pencegahan membangun stunting; tercipta
melibatkan ortom terlaksana stunting kesadaran dan kesadaran dari
lain dan partisipasi seluruh seluruh elemen
tertata elemen Nasyiatul Nasyiatul
dengan rapi Aisyiyah dan Aisyiyah dan
hingga keluarga besar keluarga besar
seluruh Muhammadi- yah Muham-
pimpinan dalam kampanye madiyah dalam
daerah pencegahan kampanye
stunting
41
X. REKOMENDASI PEREMPUAN MUDA BANYUWANGI
42
6. Memperkuat kepemimpinan perempuan dalam peru- bahan kebijakan untuk
mewujudkan kebijakan yang responsif gender dan inklusif, terutama berbasis akar
rumput. Kepemimpinan lokal dan akar rumput perlu dikuatkan bersama agar
manfaat pembangunan lebih adil, sehingga lebih kontekstual dengan akar persoal-
an di lingkungan sekitarnya.
7. Membangun resiliensi keluarga dan masyarakat, yang dapat berkontribusi pada
penanggulangan bencana,terutama pengurangan risiko bencana dan perubahan
iklim. Ancaman terjadinya bencana baik dari faktor alam maupun nonalam dapat
menimbulkan kerugian bagi kehidupan keluarga dan masyarakat Indonesia, oleh
karena itu resiliensi perlu dibangun oleh berbagai pihak, terutama mulai keluarga
dan komunitas.
8. Memperteguh dan mempromosikan nilai-nilai Islam wasathiyah serta memperkuat
kohesi sosial dan per- damaian antarumat beragama sebagai wujud kemanu-sian
universal Islam untuk menjaga keutuhan bangsa serta masyarakat dunia yang
bhinneka. Islam wasathi-yah adalah sikap gerakan pencerahan
Muhammadiyahdalam menghadirkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin (rahmat
bagi seluruh alam). Muhammadiyah di abad kedua ini dengan sikap Islam wasathiyah-
nya menyatakan hadir untuk melakukan transformasi gerakan pencerahan dalam
dunia kemanusiaan universalyang wujudnya adalah melakukan aktualisasi kosmo-
politanisme Islam, artinya warga Muhammadiyah me-miliki kesadaran sebagai
bagian dari warga duniayang memiliki rasa solidaritas kemanusiaan dan rasa tang-
gung jawab universal kepada sesama manusia tanpa memandang perbedaan dan
pemisahan jarak yang bersifat primordial dan konvensional.
9. Memperluas wadah aktualisasi potensi diri untuk me- maksimalkan bonus
demografi yang knowledgeable, capable, dan humble. Knowledgeable adalah generasi
yang banyak tahu atau serbatahu, atau dalam Islam bisa disebut generasi yang
rasikhuna fil ‘ilmi (ilmu yang kokoh). Capable adalah generasi yang serbabisa,
skillfull, terampil. Sedangkan humble adalah generasi qurrota a’yun yang
senantiasa membahagiakan karenaberakhlak yang mulia.
10. Mendorong para perempuan untuk lebih kritis dan responsif terhadap demokrasi
dan konstelasi politik nasional, salah satu diantaranya pemilu. Sampai saat ini,
partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30% sehingga penting bagi
perempuan untuk menga- wal demokrasi yang lebih
43
kritis dan responsif agarpengambilan keputusan lebih akomodatif.
11. Memperkuat kebijakan yang memberikan daya du- kung untuk meningkatkan
kemandirian ekonomi pe- rempuan. Kemandirian ekonomi perempuan harus
menjadi tujuan utama dari kebijakan pemberdayaan ekonomi perempuan oleh
pemerintah, maupun dari organisasi berbasis masyarakat.
12. Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan kesehatan reproduksi
bagi perempuan dan anak. Menghadapi perubahan zaman yang sema- kin dinamis.
Tantangan yang dihadapi setiap manusia juga semakin beragam, termasuk tantangan
terhadap isu kesehatan. Sejatinya, akses terhadap pelayanan kesehatan baik fisik,
mental, maupun reproduksimenjadi satu kesatuan yang saling terintegrasi. Ting-
ginya kasus gangguan kesehatan mental terutama di usia produktif dan tingginya
angka penyebab kema- tian perempuan oleh penyakit kanker pada organ reproduksi
menjadikan kemudahan akses layanan ke- sehatan menjadi hal yang sangat perlu
diprioritaskan. Kemudahan akses pelayanan kesehatan merupakan salah satu dari
target indikator SDG's ketiga yaitu kehidupan sehat dan sejahtera (good health and
well- being) yang bertujuan untuk menggalakkan hidup se- hat dan mendukung
kesejahteraan untuk semua usia.
13. Meningkatkan kapasitas dan sistem perlindungan di- gital. Perubahan gaya hidup
yang serbadigital yangmenyajikan kemudahan dan kepraktisan dalam berak- tivitas
membuat manusia saat ini harus meningkatkan kapasitas keterampilan dalam
mengakses layanan ataufitur digital, akan tetapi seiring dengan semakin ba- nyaknya
layanan atau fitur digital harus pula diim- bangi dengan sistem perlindungan digital
yang men- janjikan dan mengedepankan keamanan bagi para penggunanya.
14. Bergotong-royong untuk pulih dari Pandemi Covid- 19, dengan memperhatikan
aspek gender dan kerentanan. Untuk pulih dari pandemi Covid-19,
diperlukangotong-royong dari seluruh elemen masyarakat dengan mengedepankan
upaya pencegahan dan perubahan perilaku masyarakat secara disiplin kolektif de-ngan
harapan masyarakat dapat pulih dan tangguh dalam menghadapi situasi dan kondisi
dampak pan- demi Covid-19 dengan memperhatikan aspek gender dan kerentanan.
44
15. Sinergi dengan berbagai pihak baik dengan jaringan, pemerintah, instansi, dan
lembaga regional, nasional, bahkan internasional perlu diperkuat dalam
menghadapi permasalahan, tantangan, dan perubahan situasi yang cepat perlu
dilakukan bersama agar tujuan yang dicita-citakan dapat tercapai.