Anda di halaman 1dari 64

KETETAPAN MUSPIMCAB 2022

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA


KAB. KUNINGAN
Nomor : 01.MUSPIMCAB-II.PC-XIII.V-02.01.03.2022
Tentang :
AGENDA ACARA
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kab. Kuningan setelah :
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Agenda Acara MUSPIMCAB 2022.
Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Agenda Acara Musyawarah Pimpinan Cabang 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 1


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
AGENDA ACARA
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG I
PC PMII KAB. KUNINGAN

Minggu, 6 Maret 2022


NO PUKUL AGENDA KET
1 09.00 – 12.00 Opening Ceremony OC
2 12.00 – 13.30 ISHOMA (Istirahat, Sholat dan Makan) OC
3 13.30 – 15.30 Sidang Pleno I SC
(Pembahasan dan Penetapan Jadwal Acara)
4 15.30 – 16.00 ISHO (Istirahat dan Sholat) OC
5 16.00 – 17.00 Sidang Pleno II SC
(Pembahasan dan Penetapan Tata Tertib)
17.99-18.00 Penyampaian Proker dan basis data kader. SC
Pengurus Komisariat, Kopri, dan Rayon.
4 komisariat 5 Rayon- @15 menit
6 18.00 – 19.00 ISHOMA (Istirahat, Sholat dan Makan) OC
7 19.00 – 20.00 Penyampaian Evaluasi Rayon, Komisariat, Kopri dan Arahan SC
PC PMII Kuningan
Ketua Umum Cabang PMII KAB. KUNINGAN
8 20.00 – 21.00 Sidang Pleno III SC
(Pembahasan dan Penetapan hasil-hasil sidang Pleno III)
9 22.00 – 24.00 Closing Ceremony SC

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua
Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 2


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB I 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 02.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
TATA TERTIB
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Tata Tertib Musyawarah Pimpinan
Cabang 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB.
KUNINGAN.
Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Tata Tertib Musyawarah Pimpinan Cabang 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di : Gedung PC NU Kuningan


Pada tanggal : 23 Januari 2022
Pukul : 14.08 WIB

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 3


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
TATA TERTIB
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Muspimcab adalah forum permusyawaratan tertinggi setelah Konfercab.
2. Muspimcab diselenggarakan oleh Pengurus Cabang PMII KAB. KUNINGAN pada
tanggal 6 Maret 2022
3. Muspimcab dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
lembaga sebagaimana diatur dalam Bab X pasal 42 ayat 2 Anggaran Rumah Tangga
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.

BAB II
PIMPINAN, TUGAS DAN WEWENANG MUSPIMCAB

Pasal 2
Pimpinan
1. Pimpinan Muspimcab adalah BPH Pengurus Cabang PMII KAB. KUNINGAN.
2. Pimpinan Muspimcab Bertanggung Jawab penuh atas terselenggaranya Muspimcab.
3. Pimpinan Muspimcab Membentuk penitia yang terdiri dari Panitia Pengarah/SC dan
Panitia Pelaksana/OC.

Pasal 3
Tugas dan wewenang
1. Menetapkan Peraturan-peraturan Organisasi PMII Cabang KAB. KUNINGAN.
2. Menetapkan Strategi Pengembangan Kaderisasi PMII Cabang KAB. KUNINGAN.
3. Menetapkan Strategi pengembangan Organisasi PMII Cabang KAB. KUNINGAN.
4. Menetapkan Badan Pekerja Konferensi Cabang PMII Cabang KAB. KUNINGAN.
5. Melaporkan perkembangan yang terjadi dalam masing-masing lembaga (PC,PK dan
PR)

BAB III
PESERTA

Pasal 4
Peserta Muspimcab terdiri dari :
1. Seluruh Jajaran Pengurus Cabang PMII KAB. KUNINGAN.
2. Utusan-utusan Pengurus Komisariat dan Pengurus Rayon PMII KAB. KUNINGAN yang
masing-masing berjumlah 4 (empat) orang dan PMII dan KOPRI.
3. Utusan yang dimaksud dalam ayat 2 adalah Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan
Bendahara Komisariat, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara Kopri Komisariat,
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara Rayon, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris
dan Bendahara KOPRI Rayon/

Pasal 5
Hak dan Kewajiban Peserta :
1. Berkewajiban mentaati tata tertib Muspimcab.
2. Berkewajiban menjaga ketertiban, kelancaran dan kualitas sidang-sidang selama
penyelenggaraan Muspimcab.
3. Setiap peserta memiliki hak bicara dan hak suara.
4. Apabila ada peserta yang melanggar isi ketentuan pasal ini, maka Pimpinan Sidang
berhak memberi peringatan kepada peserta yang bersangkutan.
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 4
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
5. Peserta berkewajiban mengisi absen.
6. Apabila peserta telah diberikan peringatan sebanyak 3 kali, maka Pimpinan Sidang
berhak mengeluarkan peserta yang bersangkutan.

BAB IV
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 6
Musyawarah dan rapat-rapat Muspimcab terdiri dari:
1. Sidang Pleno, merupakan persidangan yang dihadiri seluruh peserta Muspimcab, dan
dibagi dalam 3 tahap persidangan, yaitu:
a. Sidang Pleno I, pembahasan dan penetapan Agenda Acara Muspimcab.
b. Sidang Pleno II, pembahasan dan penetapan Tata tertib Muspimcab.
c. Sidang Pleno III, pengesahan dan penetapan Hasil-Hasil Komisi.
2. Sidang Komisi, dihadiri oleh anggota komisi yang terdiri dari peserta Muspimcab dan
dibagi ke dalam 6 Komisi, yaitu:
a. Komisi 1, membahas :
 Kaidah Pembentukan dan Pengguguran Serta Pembekuan Kepengurusan
Komisariat dan Rayon
 Mekanisme Reshuffle Kepengurusan
 Teknis Penyelenggaraan Rapat Tahunan dan Permusyawaratan Rapat Kerja
Komisariat dan Rayon
 Pengajuan SK Rayon dan Komisariat
b. Komisi 2, membahas :
 Strategi Pengembangan Kaderisasi
 Strategi Pengembangan Organisasi
 Pelaporan Kaderisasi Formal yang Dilakukan oleh Komisariat atau Rayon
c. Komisi 3, membahas :
 Kopri Komisariat dan Rayon
 Strategi Pengembangan Kopri
d. Komisi 4, membahas :
 Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi Komisariat, Rayon dan Kopri
 Kurikulum Kaderisasi (KURKA)
e. Komisi 5, membahas :
 Teknik Persidangan
 Ketentuan Pimpinan Sidang Permusyawaratan Serta Pembuka dan Penutup
Penyelengaraan Pendidikan Formal di Level Komisariat dan Rayon
f. Komisi 6, membahas :
 Badan Pekerja Konferensi Cabang
3. Apabila diperlukan, Komisi dapat membuat Sub Komisi sesuai dengan kesepakatan
anggota komisi.
BAB V
PIMPINAN SIDANG

Pasal 7
1. Pimpinan Sidang Pleno terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, dan seorang Sekretaris yang
ditentukan oleh Panitia Pengarah/SC.
2. Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari seorang Ketua dan seorang Sekretaris yang dipilih
oleh Komisi yang bersangkutan.
3. Dalam kondisi dimana dibutuhkan sidang Sub Komisi, maka piminan sidang Sub Komisi
terdiri dari seorang Ketua, dan seorang sekretaris yang dipilih dari dan oleh Sub Komisi
yang bersangkutan.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 5


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
Pasal 8
Tugas dan wewenang Pimpinan Sidang:
1. Memimpin jalannya sidang agar tetap dalam kebersamaan dalam kerangka
permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
2. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan
pembicaraan, dan mendudukan persoalan yang sebenarnya serta mengembalikan
jalannya sidang pada pokok pembicaraan.
3. Hak dan kewajiban Pimpinan Sidang:
1. Mengatur alur pembicaraan
2. Mengatur dan menertibkan pembicaraan
3. Menetapkan waktu bagi pembicara
4. Menyimpulkan pembicaraan-pembicaraan
5. Mengumumkan putusan yang diambil

Pasal 9
Apabila oleh karena satu hal Ketua Sidang memandang perlu membicarakan masalah-masalah
yang perlu dimusyawarahkan (lobby) atau harus berkonsultasi dengan penanggung jawab
Muspimcab dan atau Panitia Pengarah/SC Muspimcab, maka sementara persidangan diskors
maksimal 15 menit.

BAB VI
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 10
1. Setiap sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh paling sedikit 50% lebih satu dari
jumlah peserta yang hadir.
2. Sidang Komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh paling sedikit 50% lebih satu dari
anggota komisi.
3. Apabila point (1) dan (2) tidak tercapai, maka sidang diskors selama 1x10 menit untuk
memenuhi quorum.
4. Apabila masih belum memenuhi quorum maka sidang dapat dilanjutkan kembali atas
kesepakatan forum.

Pasal 11
1. Semua keputusan diusahakan secara aklamasi dan melalui musyawarah mufakat.
2. Apabila point (1) tidak terpenuhi maka dilakukan lobby 2x5 menit antara pihak yang
berbeda pendapat.
3. Apabila setelah dilakukan lobby masih belum tercapai kesepakatan, maka dapat
dilakukan pemungutan suara atau voting
4. Apabila hasil pemungutan suara berimbang, maka dilakukan pemungutan suara untuk
kedua kalinya.
5. Apabila hasil pemungutan suara kedua masih berimbang, maka keputusan diambil
dengan qur’ah (diundi).
6. Pemungutan suara dilakukan secara bebas dan terbuka.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 6


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
BAB VII
PENUTUP

Pasal 13
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan
Muspimcab dan atau Pimpinan Sidang berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Tata tertib ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan : Gedung PC NU Kuningan
Pada tanggal : 23 Januari 2022
Pukul : 15.32 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 7


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 03.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISAI TENTANG KAIDAH PEMBENTUKAN DAN PENGGUGURAN
SERTA PEMBEKUAN KEPENGURUSAN KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Kaidah Pembentukan dan Pengguguran Serta Pembekuan
Kepengurusan Komisariat dan Rayon.
Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Kaidah Pembentukan dan Pengguguran
Serta Pembekuan Kepengurusan Komisariat dan Rayon
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 8
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
KAIDAH PEMBENTUKAN DAN PENGGUGURAN SERTA PEMBEKUAN KEPENGURUSAN
KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Kaidah pembentukan dan pembekuan komisariat dan rayon pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia ini merupakan penjabaran dari AD/ART dan PO PMII, khususnya
berkenaan dengan ketentuan pengurus komisariat dan rayon.
2. Yang dimaksud dengan kaidah pembentukan, pengguguran dan pembekuan Komisariat
atau Rayon adalah serangkaian ketentuan yang mengatur segala sesuatu mengenai
pembentukan dan pengguguran komisariat atau rayon.
3. Yang dimaksud komisariat dan rayon didalam peraturan organisasi ini adalah
sebagaimana pengertiannya dalam AD/ART.

BAB II
MEKANISME PEMBENTUKAN KOMISARIAT DAN RAYON

Pasal 2
1. Mekanisme pembentukan komisariat dianggap memenuhi syarat apabila:
a. Telah memenuhi syarat sebagaimana yang telah diatur dalam ART Pasal 21.
b. Melakukan langkah-langkah perintisan dengan mengikutsertakan mahasiswa Islam
di kampus tersebut dalam MAPABA dan PKD PMII pada komisariat/rayon lain.
c. Pengurus cabang akan membentuk Team care taker untuk menyiapakan rapat
tahunan.
d. Team akan menyelenggarakan RTK selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah
mendapatkan rekomendasi dari PC PMII KAB. KUNINGAN
e. Tugas team berakhir secara otomatis setelah terselenggaranya RTK.
f. Pengertian team care taker akan dijelaskan di BAB selanjutnya.

2. Mekanisme pembentukan rayon dianggap memenuhi syarat apabila:


a. Telah memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam ART Pasal 22
b. Melakukan langkah-langkah perintisan dengan mengikutsertakan mahasiswa Islam
di kampus tersebut dalam MAPABA dan atau PKD PMII pada komisariat/rayon lain.
c. PK dan atau PR yang telah terbentuk mengajukan surat keputusan pembentukan
rayon kepada PC PMII KAB. KUNINGAN selambat-lambatnya 3x24 jam setelah
deklarasi pembentukan.

BAB III
WEWENANG PEMBENTUKAN KOMISARIAT DAN RAYON

Pasal 3
1. Instansi yang berwenang membentuk komisariat baru adalah PC PMII KAB.
KUNINGAN.
2. Instansi yang berwenang membentuk rayon baru adalah pengurus komisariat sebagai
perpanjangan tangan Pengurus Cabang.
3. Dalam hal kondisi komisariat belum terbentuk, maka pengurus cabang melakukan
pendampingan terhadap proses pembentukannya.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 9


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
BAB IV
PENGGUGURAN KOMISARIAT DAN RAYON

Pasal 4
1. Pengguguran Komisariat dan rayon
Pengguguran Komisariat dan rayon akan dilakukan apabila tidak memenuhi syarat
sebagaimana berikut:
a. Pengguguran Komisariat dan rayon dapat dilakukan hanya dalam keadaan yang
sungguh-sungguh memaksa;
b. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa didalam ayat (1) diatas adalah
keberadaan Komisariat dan rayon yang sungguh-sungguh tidak mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan MAPABA dan atau PKD.
c. Dalam hal rayon tidak mempunyai kemampuan untuk melaksanakan Rapat
Tahunan dalam waktu lebih dari satu periode kepengurusan. Maka Pengurus
Komisariat dapat mengambil alih kepemimpinan rayon tersebut untuk melaksanakan
Rapat Tahunan Anggota Rayon sebelum diambil tindakan pengguguran Rayon.
d. Dalam hal Komisariat tidak mempunyai kemampuan untuk melaksanakan Rapat
Tahunan dalam waktu lebih dari satu periode kepengurusan, maka Pengurus
Cabang dapat mengambil alih kepemimpinan Komisariat tersebut untuk
melaksanakan Rapat Tahunan sebelum diambil tindakan pengguguran Komisariat.

Pasal 5
1. Sebelum diambil tindakan pengguguran Komisariat dan rayon, terlebih dahulu harus
ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pengurus Cabang mengadakan musyawarah secara seksama dengan Alumni
Komisariat yang bersangkutan atau Pengurus Komisariat tersebut untuk membahas
berbagai kemungkinan yang berkaitan dengan Komisariat dimaksud;
b. Apabila dianggap perlu, Pengurus Cabang dapat pula mengundang anggota-
anggota Istimewa PMII di kampus itu untuk turut serta di dalam musyawarah
tersebut;
c. Hasil Musyawarah sebagaimana dimaksud di dalam sub a, b, diatas harus benar-
benar dijadikan bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan untuk
menggugurkan atau tidak menggugurkan Komisariat atau rayon tersebut.

BAB V
KEPUTUSAN PENGGUGURAN
KOMISARIAT dan RAYON

Pasal 6
Keputusan penguguran Komisariat dan Rayon:
1. Keputusan pengguguran komisariat dikeluarkan oleh PC PMII KAB. KUNINGAN
Sebagaimana diatur dalam BAB VI.

Pasal 7
Keputusan pengguguran rayon :
1. Keputusan pengguguran Rayon dikeluarkan oleh Pengurus Cabang setelah mempelajari
secara seksama laporan dari PK.

Pasal 8
1. Segala harta kekayaan yang dimiliki Rayon dan komisariat yang digugurkan, diwaqafkan
kepada organisasi yang azas, sifat, tujuan dan paradigma keagamaannya tidak
bertentangan dengan PMII atas persetujuan Pengurus Cabang.
2. Segala dokumen organisasi yang dimiliki Rayon dan komisariat yang digugurkan,
diserahkan kepada Pengurus Cabang untuk disimpan di Pusat Dokumen Organisasi.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 10


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
BAB VI
PEMBEKUAN KEPENGURUSAN KOMISARIAT DAN RAYON

Pasal 9
Pengurus Komisariat dan Rayon dapat dibekukan apabila:
1. Tidak mampu melaksanakan Rapat Tahunan sesuai dengan batas masa berlakunya
Surat keputusan maksimal 3 bulan setelahnya.
2. Tidak melaksanakan rapat kerja setelah pelantikan maksimal selama dua bulan.
3. Tidak mampu melaksanakan pendidikan formal, informal, dan non formal kaderisasi.
4. Jelas-jelas melanggar AD/ART dan peraturan organisasi.
5. Dengan sengaja tidak melaksanakan atau mengabaikan keputusan/ketetapan hasil
kongres dan/atau kebijakan/keputusan organisasi di atasnya.
6. Dengan sengaja dan tanpa alasan yuridis yang kuat tidak menerima atau menyatakan
menolak struktur kepengurusan di atasnya dari hasil Rapat Tahunan sesuai
tingkatannya masing-masing yang telah syah menurut AD/ART, peraturan organisasi
dan tata tertib yang berlaku.

Pasal 10
Wewenang
1. Wewenang untuk mengusulkan pembekuan kepengurusan sekurang-kurangnya
kepengurusan satu tingkat di atasnya.
2. Wewenang pengusulan pembekuan pengurus komisariat dan rayon dapat dilakukan
dalam pleno BPH PC, melalui rekomendasi kepengurusan setingkat di atasnya dan atau
bidang aparatur organisasi PC PMII KAB. KUNINGAN
3. Wewenang untuk membekukan kepengurusan dan organisasi adalah pengurus cabang.

Pasal 11
Mekanisme Pengusulan, Keputusan dan Peringatan
1. Keputusan untuk mengusulkan pembekuan kepengurusan sekurang-kurangnya melalui
rapat pleno kepengurusan yang berwenang.
2. Keputusan untuk membekukan kepengurusan sekurang-kurangnya melalui rapat pleno
BPH PC.
3. Sebelum melakukan pembekuan, terlebih dahulu kepengurusan yang berwenang
memberi peringatan secara tertulis dua kali dan jeda waktu masing-masing satu minggu
sejak tanggal surat peringatan itu dibuat.
4. Rayon dan Komisariat yang sudah dinyatakan dibekukan oleh pengurus cabang,
aktivitas organisasi anggota yang ada menjadi tanggung jawab lembaga yang
diamanahi setingkat diatasnya.

Pasal 12
Pengurus Komisariat dan Rayon
1. Pengurus Komisariat dapat mengusulkan kepada Pengurus Cabang untuk membekukan
Pengurus Rayon tertentu yang dipandang perlu dengan disertai alasan yuridis yang
jelas.
2. Pengurus Cabang dapat membekukan kepengurusan tingkat Komisariat (PK) dan
tingkat Rayon (PR) melalui rapat pleno BPH.
3. Keputusan pembekuan dituangkan dalam bentuk surat keputusan pengurus cabang
disertai penunjukan pengurus care taker.

BAB VII
PENGURUS ‘CARE TAKER’

Pasal 13
Susunan dan Personalia
1. Susunan pengurus sementara yang disebut care taker terdiri dari seorang ketua,
seorang sekretaris, dan anggota paling banyak 5 (lima) orang anggota.
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 11
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
2. Ketua pengurus care taker direkrut dari pengurus harian kepengurusan sekurang-
kurangnya setingkat di atasnya.
3. Cara taker juga berfungsi sebagai team persiapan pembentukan komisariat atau rayon.
Pasal 14
Tugas
1. Tugas pengurus caretaker hanya untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan Rapat
Tahunan pemilihan pengurus sesuai tingkat masing-masing.
2. Pengurus care taker mengangkat dan mengesahkan panitia pelaksana Rapat Tahunan
sebagaimana dimaksud ayat (1).
3. Apabila sebelum dilaksanakan Rapat Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
terdapat tugas organisasi yang sangat penting dan mendesak, pengurus care taker
dapat melaksanakan tugas tersebut dengan kewajiban berkoordinasi dengan
kepengurusan setingkat di atasnya.

Pasal 15
Masa Bhakti
1. Masa Bhakti pengurus Caretaker hanya sampai terpilihnya ketua dan terbentuknya
kepengurusan baru melalui Rapat Tahunan yang selambat-lambatnya dilakukan 3 (tiga)
bulan sejak dibekukannya kepengurusan yang bersangkutan.
2. Dalam hal ketua kepengurusan belum bisa terpillih melalui Rapat Tahunan yang khusus
diadakan untuk itu, pengurus care taker otomatis diperpanjang sampai satu bulan.
3. Dalam hal sampai satu bulan sebagaimana ayat (2) belum bisa menjalankan tugas
sebagaimana mestinya maka bisa ditunjuk care taker baru.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 16
1. Hal-hal yang berkaitan dengan pembekuan kepengurusan dan belum diatur dalam
peraturan organisasi ini akan diputuskan kemudian oleh pengurus yang berwenang
mengesahkan atau memberi surat keputusan kepengurusan yang bersangkutan
sekurang-kurangnya melalui rapat pleno.
2. Peraturan organisasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Gedung PC NU Kuningan
Pada tanggal : 23 Januari 2022
Pukul : 23.13 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 12


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 04.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG MEKANISME RESHUFFLE KEPENGURUSAN
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Mekanisme Reshuffle Kepengurusan.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Mekanisme Reshuffle Kepengurusan.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di : Gedung PC NU Kuningan


Pada tanggal : 23 Januari 2022
Pukul : 23.15 WIB

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

(a)
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 13
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
MEKANISME RESHUFFLE KEPENGURUSAN

I. LATAR BELAKANG
Keberadaan organisasi yang membutuhkan perbaikan dalam proses menjalankan kinerja
organisasi karena tidak berjalannya kepengurusan. Oleh karena itu, ruang mekanisme
reshuffle kepengurusan yang jelas dan Perlu adanya ikhtiar sebagai upaya ketertiban
sebuah organisasi.

II. SASARAN
Ketentuan mekanisme reshuffle kepengurusan, memiliki sasaran:
1. Terwujudnya kepastian peran struktural di setiap level organisasi
2. Tercapainya proses kaderisasi struktural secara maksimal
3. Terpeliharanya nilai, idealitas, dan semangat kebersamaan dalam memperkokoh
keutuhan, persatuan, dan kesatuan organisasi serta disiplin dan wibawa organisasi.

III. KETENTUAN
Ketentuan mekanisme reshuffle kepengurusan :
1. Ketentuan tersebut dijalankan melalui rapat pleno BPH atau pengurus secara
keseluruhan.
2. SK Reshuffle PK dan PR diajukan kepada PC
3. Reshufle dapat dilakukan apabila memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur
pada PO tentang tata cara pengisian lowongan jabatan antar waktu
4. Syarat Pengajuan SK Reshuffe
1. Surat Pengajuan SK Reshuffle
2. Fotokopi SK sebelum perubahan
3. Berita acara hasil rapat pleno BPH tentang reshuffle kepengurusan
4. Struktur kepengurusan perubahan
5. Curriculum Vitae pengurus perubahan yang dilengkapi dengan fotokopi KTP
dan transkip nilai
IV. PENUTUPAN
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Jika seluruh anggota dan pengurus
ditingkatan cabang sampai dengan rayon berkemauan keras melaksanakan ketentuan ini
secara sungguh-sungguh dan seksama. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini,
akan diatur kemudian. Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Gedung PC NU Kuningan
Pada tanggal : 23 Januari 2022
Pukul : 23.17 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 14


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 05.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG TEKNIS PENYELENGGARAAN RAPAT TAHUNAN
DAN PERMUSYAWARATAN RAPAT KERJA KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Rapat Tahunan Komisariat dan
Rayon.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Rapat Tahunan Komisariat dan Rayon.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di : Gedung PC NU Kuningan


Pada tanggal : 23 Januari 2022
Pukul : 23.18 WIB

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 15


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
(b)

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 16


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
TEKNIS PENYELENGGARAAN RAPAT TAHUNAN
KOMISARIAT DAN RAYON

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Teknis penyelenggaran RTK dan RTAR adalah tata cara pelaksanaan rapat tertinggi di
komisariat dan rayon.
BAB II
TUJUAN

Pasal 2

1. Untuk mengatur teknis pelaksanaan rapat tertinggi di komisariat dan rayon


2. Untuk menyelaraskan mekanisme pelaksanaan RTK dan RTAR dibawah naungan
PMII KAB. KUNINGAN
BAB III
JENIS PERSIDANGAN

Pasal 3

1. Sidang pleno merupakan persidangan yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang
2. Sidang komisi adalah persidangan yang dihadiri oleh anggota sidang komisi
3. Rapat pimpinan adalah rapat yang dihadiri oleh pimpinan sidang apabila terjadi
deadlock
BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN

Pasal 4

Mekanisme pelaksanaan RTK dan RTAR sebagai berikut:


a. Penetapan agenda sidang
b. Tata tertib persidangan
c. Laporan pertanggungjawaban
d. Komisi-komisi
1). Program umum
2). Struktur dan JOBDESC (GBHO)
3). Rekomendasi pokok pikiran internal dan ekternal
e. Tatib pemilhan
f. Pendemesioneran dilakukan sebelum pemilihan ketua dan timformatur
g. Pemilihan ketua dan tim formatur

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 17


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
BAB V
PERMUSYAWARATAN RAPAT KERJA
KOMISARIAT DAN RAYON

Pasal 5
Ketentuan Umum

1. Rapat Kerja Komisariat yang selanjutnya disebut RAKERKOM adalah forum


musyawarah tertinggi di tingkatan Komisariat setelah Rapat Tahunan Komisariat
2. Rapat Kerja Rayon yang selanjutnya disebut RAKERYON adalah forum musyawarah
tertinggi di tingkatan rayon setelah Rapat Tahunan Anggota Rayon
3. RAKERKOM dan RAKERYON dihadiri Badan Pengurus harian dan jajaran pengurus
lainnya.

Pasal 6
Tujuan

RAKERKOM dan RAKERYON bertujuan untuk merumuskan perencanaan program kerja ( action
Planning) untuk satu masa khidmat

Pasal 7
Penyelenggara

1. RAKERKOM diselenggarakan oleh pengurus komisariat


2. RAKERYON diselenggarakan oleh pengurus rayon
3. RAKERKOM dan RAKERYON dilaksanakan minimal sekali selama satu masa khidmat

Pasal 8
Jenis Permusyawaratan

1. Musyawarah terdiri dari sidang pleno, sidang komisi, dan rapat pimpinan
2. Sidang pleno adalah persidangan yang dihadiri semua peserta sidang,
3. Sidang komisi adalah persidangan yang dihadiri oleh anggota komisi
4. Rapat pimpinan adalah rapat yang dihadiri oleh pimpinan bila terjadi dead lock

Pasal 9
Mekanisme Pelaksanaan

Mekanisme pelaksanaan RAKERKOM dan RAKERYON, sebagai berikut


1. sidang pleno I : agenda acara
2. sidang pleno II : tata tertib
3. sidang komisi Program Kerja
4. sidang Pleno III : pleno hasil komisi

Pasal 10
Format Penyusunan Program Kerja

Format penyusunan program kerja kurang lebih terdiri dari:


1. Nomor
2. Nama Kegiatan
3. Tujuan
4. Indikator
5. Waktu pelaksanaan
6. Penanggung jawab
7. Anggaran
8. Keterangan
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 18
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
BAB VI
PENUTUP

Pasal 6
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian di dalam
peraturan organisasi atau produk Hukum PMII lainnya.
2. Ketetapan ini ditetapkan Musyawarah Pimpinan Cabang PMII
3. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di :
Tanggal :
Waktu :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2013
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 19


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 06.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG PENGAJUAN SK RAYON DAN KOMISARIAT
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Pengajuan SK Rayon dan Komisariat.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Pengajuan SK Rayon dan Komisariat.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di : Gedung PC NU Kuningan


Pada tanggal : 23 Januari 2022
Pukul : 23.25 WIB

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

(c)
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 20
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
PENGAJUAN SK RAYON DAN KOMISARIAT

I. LATAR BELAKANG
Surat keputusan merupakan surat yang berisi suatu keputusan yang dibuat oleh pimpinan
PMII KAB. KUNINGAN yang berkaitan dengan kebijakan organisasi atau lembaga. Surat
keputusan di ajukan untuk memberikan legal hukum kepada pengurus Rayon dan
komisariat sebagai pengurus yang sah.

II. SASARAN
Mekanisme pengajuan Surat keputusan kepengurusan komisariat dan rayon, memiliki
sasaran:
1. Terwujudnya landasan hukum terhadap mekanisme pengajuan SK
2. Terwujudnya tertib administrasi
3. Terciptanya satu kesatuan organisasi

III. TUJUAN
Memberikan perlindungan atas proses pengajuan surat keputusan organisasi

IV. KETENTUAN
Ketentuan pengajuan Surat keputusan kepengurusan Komisariat dan Rayon :
1. Surat Keputusan kepengurusan dapat di ajukan kepada PC apabila sudah
melaksanakan rapat tahunan selambat-lambatnya satu bulan setelah RTK/RTAR.
2. Surat Keputusan kepengurusan di ajukan oleh tim formatur beserta anggotanya
3. Syarat pengajuan Surat keputusan kepengurusan melampirkan:
a. Surat Pengajuan SK
b. Berita Acara Rapat Tahunan
c. Berita Acara Formatur
d. Stuktur Kepengurusan
e. LPJ kepengurusan demisioner
f. Dokumentasi Rapat Tahunan
g. Fotokopi Sertifikat PKD bagi Ketua dan BPH
h. CV BPH dan Pengurus yang dilengkapi KTM/KTP dan Transkrip Nilai
i. Draf Hasil Rapat Tahunan
j. Database Anggota Lengkap (Softcopy: Nama, Fakultas, Jurusan, Nomor HP,
Angkatan Mapaba, Alamat)

V. PENUTUP
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan
ini, akan diatur kemudian hari. Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di :
Tanggal :
Pukul :
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 21
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 07.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG STRATEGI PENGEMBANGAN KADERISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Strategi Pengembangan Kaderisasi.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Pengembangan Kaderisasi.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 22


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
STRATEGI PENGEMBANGAN KADERISASI PMII KAB. KUNINGAN

I. Latar Belakang
Kaderisasi pada hakekatnya adalah tranformasi nilai, yang kemudian bermuara sebagai
upaya untuk mewujudkan kader-kader Ulul Albab, yakni individu-invidu yang mampu
mempraktekan dan mentranformasikan nilai-nilai serta produk hokum PMII, sebab Ulul Albab
sendiri mempunya makna secara umum sebagai individu yang selalu haus akan ilmu
pengetahuan dan selalu tidak lupa melantunkan dzikir, sesuai dengan nilai yang termaktub
dalam motto PMII “Dzikir, Fikir, Dan Amal Sholeh”. Dengan demikian tujuan PMII “ Terbentuknya
pribadi muslim Indonasia yang bertaqwa kepada ALLAH SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan
bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita
kemerdekaan Indonesi“, yang termaktub dalam AD-ART PMII-Pasal 4 akan terwujud.
Kaderisasi tentunya ditujukan untuk membangun kapasitas kader serta mendidik
individu agar memiliki komitmen yang tinggi bagi tercapainya cita-cita pergerakan. PMII bagi
seorang kader adalah ruang pendidikan, ruang belajar dan ruang berlatih sebagai proses
penempahan kader untuk melakukan perjuangan, namun selama ini kita telah menyaksikan,
betapa mudahnya pergesekan sesama kita menjadi pergesekan yang serius dan ternyata
berpengaruh kepada kondisi soliditas dan nilai kebersamaan antar kader. Padahal mestinya
organisasi ini dapat menjadi ruang bertemu untuk mengkonsolidasikan potensi yang ada di
tubuh kader.
Dalam ranah ini kaderisasi PMII Cabang KAB. KUNINGAN hari ini harus meng-Upgrade
di setiap perkembangan yang menuntut agar kita tidak ketinggalan zaman. Mulai dari cara
berpikir, berperilaku, dan bergeraknya sudah seharusnya kita bisa meletakkan Nilai Dasar
Pergerakan PMII dalam setiap kalangan. Sehingga ilmu yang kita miliki bisa bermanfaat dengan
maksimal untuk orang lain, khususnya untuk semua kader-kader PMII. Dengan begitu kita bisa
menyebut PMII rahmatal lil ‘alamiin.
Untuk mewujudkan kondisi demikian tentunya tidak semudah membalikkan tangan,
maka dibutuhkan keseriusan yang extra keras, sebab pengaruh lingkungan dalam hal ini KAB.
KUNINGAN yang semakin hari semakin memanjakan kita untuk terlena dalam gegap gempita
hedonisme yang kemudian menjebak kita dalam kemalasan yang sampai hari ini menjadi
penyakit laten dalam tubuh kader. Disadari atau tidak bahwa pragmatisme yang ada pada nalar
kader tidak luput dari kondisi yang demikian. Hal-hal tersebut yang kemudian menjadi salah satu
pertimbangan dalam mengawal proses kaderisasi PMII KAB. KUNINGAN. Dan tentunya
pertimbangan terkait dengan terciptanya komunikasi organisasi yang kondusif menjadi pangkal
dari proses terlaksananya sebuah kaderisasi PMII KAB. KUNINGAN.

II. Arah dan Tujuan


Tujuan dari pengembangan organisasi ini untuk mengarahkan kepada pribadi dan
kondisi yang dapat mencapai tujuan PMII serta mepertahankan nilai-nilai perjuangan PMII.
Untuk mencapai pribadi dan kondisi yang mampu membentuk sikap dan prilaku sebagai berikut:
1. Terwujudnya kader-kader penerus perjuangan PMII yang bertaqwa kepada Allah SWT,
berpegang teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah, pancasila dan UUD
1945 sebagai satu-satunya idiologi berbangsa dan bernegara.
2. Tumbuh dan berkembangnya kreatifitas, dinamika dan pola fikir yang mencerminkan
budaya pergerakan, integratif dan transformatif dalam menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan baik secara individu ataupun seara organisasi.
3. Tersedianya kader dan organisasi yang memadai baik secara kualitatif atau secara
kuantitatif sebagai argumentasi logis dari arah juang PMII sebagai organisasi
pembinaan,pengembangan dan perjuangan yang selalu di khidmatkan kepada
Agama,masyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Tercapainya suatu organisasi yang sehat,dimana PMII sebagai organisasi pengkaderan
yang mempunyai sistem kaderisasi yang yang telah di rancang untuk memajukan
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 23
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
organisasi ke depan agar supaya mempunyai output yang produktif dan selalu
mengutamakan prestasi sebagai orintasi kaderisasi masa depan.
5. Militansi Kader
Militansi Kader PMII adalah upaya mengutamakan kepentingan dan loyalitas yang tinggi
terhadap PMII di atas interest pribadi, dalam artian mengutamakan panggilan tugas dan
amanah PMII dari pada yang lainnya. Dimana selalu menjadikan ketetapan PMII
sebagai bagian dari tanggung jawab pribadi yang di abdikan bagi kejayaan cita-cita
PMII.

Maka dari itu kita menawarkan gagasan Penguatan simpul pengkaderan berbasis nilai
sebagai konsep umum dalam melakukan kaderisasi kedepan, kenapa demikian karena dengan
mempertimbangkan betapa pentingnya perwujudan atas peneguhan karakter kader yang
berbasis nilai yang sesuai dengan identitas PMII. Transformasi nilai disini menjadi hal yang
sangat vital dalam proses kaderisasi, kalau boleh di istilahkan tranformasi ini seperti mata rantai
pergerakan, yang mana ketika tranformasi ini putus maka nilai, tradisi, gagasan dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan proses kaderisasi akan putus juga.

Apabila kaderisasi gagal, yang akan terjadi adalah, nilai-nilai organisasi tidak sampai
kepada generasi berikutnya sebagai pewaris nilai luhur PMII. Generasi tua akan selalu memikul
beban sejarah sendiri, selamanya. Gejala yang tampak dari luar, antara lain: rangkap jabatan,
sulit suksesi (pergantian) pengurus karena tidak ada yang mau mengabdi bagi organisasi sosial,
anggota yang merasa tertipu karena kenyataan tidak semanis yang dijanjikan lalu meninggalkan
PMII .Hal ini juga sebagai penawar dari nalar pragmatisme yang kerap menghindap di dalam
tubuh kader.

Untuk membangun pengembangan organisasi tentu harus melibatkan berbagai strategi


yang di bangun atas kesadaran dan komitmen yang tinggi, terarah dan terencana, yakni meliputi:

1. Garda terdepan kaderisasi gerakan mahasiswa


PMII merupakan organisasi yang tidak terlepas dengan sebuah gerakan yang
mempunyai mandat intelektual dan sosial untuk membangun gerakan yang massif,
terarah dan terencana, sehingga menghasilkan output yang jelas dari input yang telah di
peroleh dari proses dan tahapan kaderisasi di dalam pengembangan organisasi.

2. Penguatan keilmuan dan profesi


Melihat perubahan dan globalisasi yang begitu deras , bahkan kompetisi dan persaingan
yang begitu ketat tentu PMII sebagai organisasi pengkaderan tentu mempunyai
kesatuan Visi dan misi dalam melalukan proses pengkaderan dalam segi keilmuan dan
ke ahlian dalam menghadapi tantangan zaman.

3. Menguasai kekuatan kampus


Merebut dan menguasai kekuatan yang beada di kampus tentu menjadi asupan
kekuatan dalam melakukan pengembangan organisasi. Merebut kekuatan kampus
bukan kekuasaan tentu bukan hanya BEM, BLM, MPM dan HIMA, masih banyak intra
kampus yang harus di rebut dan di kuasasi untuk di jadikan kekuatan pengembangan
organisasi, seperti organisasi minat bakat (UKM), Pers Mahasiswa, asiten
Dosen,asisten laboratorium dan pusat-pusat pengembangan dan informasi mahasiswa
lainnya.

4. Membangun global network


Tertatanya jaringan yang di bangun oleh PMII tentu menjadi kebutuhan di dalam
melakuakn proses pengembangan organisasi, yakni membangun relasi berjejaring
dengan berbagai elemen organisasi Intra-Ekstra Universiter, instansi profesi, instansi
kepemerintahan dan social kemasyarakatan. Dengan kata lain global network yang di
bangun adalah sebagai sarana memperoleh akses dan terlebat aktif dalam
memudahkan pengembangan organisasi.
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 24
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
5. Pelopor kepemimpinan mahasiswa
Menjadi sosok pemimpin yang produktif, integratif dan konstruktif tentu memerlukan
upaya yang keras untuk menunjukkan kapabelitasnya sebagai seorang pemimpin
(kualitas dan keterampilan kader PMII ), untuk menghadapi dinamika kehidupan
mahasiswa yang lambat lauan sudah malai tidak percaya terhadap sosok pemimpin
negeri ini (Kerisis kepemimpinan) yang tidak layak untuk di jadikan suri tauladan yang
baik (uswatun hasanah).

6. Memenangkan persaingan dari setiap momentum ( Kompetitor Handal)


Mencetak kader - kader yang berprestasi merupakan orintasi kaderisasi masa depan,
dimana persaingan begitu kuat, sehingga PMII sebagai organisasi pengkaderan tidak di
ragukan lagi sebagai pemandu kaum intelektual untuk brlomba-lomba dalam kebaikan (
Fastabiqul Khoirot ).

7. Lingkungan yang sehat


PMII KAB. KUNINGAN di topang oleh 4 komisariat dan 5 Rayon. Tentu ruang-ruang
masyarakat terisi oleh PMII untuk hidup berdampingan di tengah-tengah lingkungan
masyarakat. Bahwa setiap usaha dan kegiatan yang di lakukan PMII harus memberikan
manfaat bagi lingkungan sekitarnya, dengan kata lain sebagai kualitas peran organisasi
untuk menjalankan mandat sosial PMII di tengah-tengah masyarakat ( Khoirunnas
Anfauhum Linnas ).

8. Mengantisipasi Redupnya Reputasi Organisasi


Menyangkut wibawa organisasi merupakan tanggung jawab seluruh elemen PMII
(kader-alumni). Melalui proses pengkaderan untuk Membangun reputasi sangat penting
untuk menambah daya tarik organisasi di hadapan calon-calon anggota,anggota,alumni
dan elemen lain dari luar PMII. Di samping itu masyarakat tidak akan meragukan kiprah
PMII sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki integritas intelektual untuk
mengemban tanggung jawab akademik dan sosial.

III. Strategi pengembangan


Dengan beberapa gambaran diatas, maka untuk mengejawantahkan hal tersebut sesuai
dengan yang diisyarakatkan pengutan simpul pengkaderan berbasis nilai. seperti yang telah kita
pahami bersama bahwa kaderisasi PMII bukan semata-mata menjadikan kader menjadi orang
yang terdidik secara intelektual, mempunyai wawasan tinggi, dan keterampilan secara teknis,
melainkan membekali individu PMII atas tugas ke khalifahan sebagai hamba Allah SWT. Di
bawah ini rancangan yang strategi pengembangan kader PMII KAB. KUNINGAN.

A. Kaderisasi dan Pengembangan sumber daya anggota


1. Melakukan pendampingan secara intens dengan mengadakan Sahabat
Pendamping guna memasifkan pengawalan proses transformasi kaderisasi. Konsep
Sahabat Pendamping yang dimaksudkan diharapkan mampu mensinergiskan setiap
gagasan yang ada dalam tubuh PMII KAB. KUNINGAN. yang kemudian dirumuskan
dalam sebuah buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA) oleh PC PMII KAB. KUNINGAN.
2. Memetakan potensi kader dalam instansi sesuai dengan kbutuhnan kader serta
mendistribusikan sesuai dengan potensi dan tingkat kemampuan instansi.
3. Mengadakan pembekalan kader melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan formal,
informal dan non formal.

B. Pendayagunaan Potensi Dan Kelembagaan Organisasi


1. Konsolidasi dan monitoring kader basis PMII yang memiliki potensi dan penguatan
kelembagaan organisasi dalam perguruan tinggi umum/perguruan tinggi islam di
KAB. KUNINGAN.
2. Controlling dan evaluasi kelembagaan struktural dari basis rayon, komisariat, dan
cabang, untuk meningkatkan kualitas pengurus.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 25


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
3. Penataan manajemen organisasi PMII di semua struktur PMII Cabang KAB.
KUNINGAN
4. Penguatan infrastruktur dan suprastruktur kelembagaan organisasi ditingkatan
cabang dan basis komisariat serta rayon.

C. Kajian Pengembangan Intelektual


1. Melakukan eksplorasi teknologi dan rekontruksi pemikiran dan gagasan yang
termanisfetasikan dalam bentuk komunitas untuk penguatan wacana intelektual
organic dalam bidang sains, sosial, agama, ekonomi, hukum, budaya, politik, dan
HAM.
2. Mengusahakan jaringan kerja dengan lembaga-lembaga kajian sebagai partner
sharing idea, guna terciptanya kader-kader yang berwawasan luas dan berpikir
kreatif-inovatif ditingkatan internal PMII.
3. Mengusahakan dan melakukan Studi Ilmiah atau Riset terhadap Kajian Disiplin Ilmu
yang di bidangi

D. Pemberdayaan Ekonomi dan Kelompok Kreatif


1. Pengadaan dan pengembangan lembaga ekonomi sekaligus sebagai laboratorium
pengembangan profesi kader.
2. Melakukan pendampingan dan pembekalan kader melalui pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan
3. Penguatan jaringan kerja sama antar lembaga-lembaga kewirausahaan.
4. Meningkatkan keahlian kader dalam bidang yang ditekuninya.

E. Strategi Dakwah dan Ideologisasi Anggota dan Kampus


1. Membangun atmosfir pendidikan agama di semua tingkat kepengurusan dengan
melakukan kegiatan yang bersifat kultural-tradisi dan kajian-teoritis ahlussunnah wa
al-jamaah.
2. Melakukan langkah-langkah yang kongkrit, strategis, massif, dan berkelanjutan
dalam usaha dakwah aswaja di kampus dan daerah di sekitar kampus guna
penguasaan pos-pos strategis (masjid, musholla dan lembaga dakwah kampus)
serta penangkalan gerakan dan faham Islam Transnasional-Radikal.
3. Mengusahakan terbentuknya lembaga seni budaya keagamaan disemua level
kepengurusan PMII KAB. KUNINGAN untuk mensyiarkan dakwah PMII .

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 26


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 08.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Strategi Pengembangan Organisasi.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Strategi Pengembangan Organisasi.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 27


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI PMII KAB. KUNINGAN

I. LATAR BELAKANG
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang KAB. KUNINGAN merupakan
salah satu organisasi mahasiswa yang mempunyai daya berpikir kritis dan transformatif terhadap
perkembangan yang berskala lokal, regional, nasional bahkan internasional. Berbagai usaha
para kaum intelektual muda ini dalam mengawal perkembangan bangsa Indonesia melalui
segala aktifitas di dalamnya, baik melalui berpikir, berdiskusi dan aksi sudah menjadi rutinitas
yang harus dilakukan dalam setiap moment yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
Namun terlepas dari karakteristik diatas, PMII juga merupakan lembaga organisasi
yang bergerak pada bidang pengkaderan.Hal tersebut tidak bisa dilewatkan pada setiap
organisasi terutama organisasi sebesar PMII.Bisa kita lihat bagaimana PMII Cabang KAB.
KUNINGAN yang terlihat begitu besar dalam segala aspek yang dibutuhkan untuk menjadi aktifis
yang mempunyai kompetensi Taqwa, Intelektual, dan Profesional. Mulai dari tataran rayon,
komisariat dan cabang, PMII Cabang KAB. KUNINGAN termasuk cabang yang paling selektif
dalam proses kaderisasinya.
Akan tetapi para kaum pemikir ini perlu untuk melihat kembali bagaimana perjuangan
yang sudah dilakukan bisa bermanfaat bagi semua orang yang ada disekitarnya, khususnya bagi
kader-kadernya sendiri. Di era sekarang yang serba modern ini, harus kita sadari bahwa situasi
ini akan mengurangi nalar berpikir kritis dalam pergulatan cara pandang kita sebagai generasi
penjaga tradisi bangsa. Semua element PMII Cabang KAB. KUNINGAN yang sudah dianggap
tuntas dalam melaksanakan tugas dan amanahnya di struktural masing-masing (Rayon,
Komisariat dan Cabang) sudah waktunya kita bisa merefleksikan kembali organisasi yang sudah
mengabdi dan berdedikasi pada bangsa ini selama kurun waktu 60 tahun. Artinya, sudah
sepatutnya PMII bisa memilih dan memilah dalam segala medan pergerakannya, baik di bidang
kaderisasi dan gerakannya.
Kader PMII yang dalam pandangan luas sudah memahami posisinya sebagai hamba
Allah dan kholifah fil ‘ardl dituntut untuk melakukan beberapa hal untuk mengisi semua ruang
kosong yang ada disekitarnya melalui tanggung jawab kita sebagai hamba Allah dan pemimpin
dimasyarakat. Sehingga ajaran-ajaran atau amalan-amalan yang ada di PMII mulai dari produk-
produk hukumnya bisa amalkan secara tekstual maupun kontekstual, bisa bermanfaat dari mulai
diri sendiri maupun orang yang ada disekitarnya.

II. MEMBACA KONDISI PMII KAB. KUNINGAN


Dibawah naungan PMII Cabang KAB. KUNINGAN memiliki 4 Komisariat dan 5 rayon
yang berada dikampus-kampus negeri maupun swasta, umum maupun Islam. Akan tetapi masih
banyak hal yang harus bias disentuh oleh kader-kader PMII, salah satunya adalah menjadi daya
tarik bagi masyarakat luas, baik dalam hal keintelektualan maupun etika dalam setiap tindakan.
Oleh karena itu, harus ada nilai tawar terhadap jati diri PMII Cabang KAB. KUNINGAN dalam
menghadapi situasi dan kondisi yang multi-culture tersebut. Berikut beberapa aspek yang harus
dipersiapkan untuk mendobrak keadaan tersebut :
1. Sumber Daya Anggota
Kaderisasi dijalankan setiap tahun dan mengahasilkan anggota yang melimpah.
Akan tetapi harus diakui, semua proses di dalamnya belum menjamin terciptanya kader-
kader yang mumpuni dibidangnya dan berkarakter sebagai leader yang hendak
berkecimpung dan berkontribusi pada sector-sektor kehidupan social, ekonomi, dan politik.
Hampir disemua universitas dan perguruan tinggi di Kuningan sudah terdapat rayon
atau komisariat PMII. Tetapi disejumlah kampus memperlihatkan bahwa organisasi PMII
masih dalam tahap perkembangan. Mengenai hal ini ada beberapa sebab, yaitu:
a. PMII dianggap kurang memberi nilai tambah bagi mahasiswa dan para anggotanya,
sehingga kurang memiliki daya tarik secara kualitatif (prestasi).

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 28


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
b. Aktifitas pemikiran dan kegiatan-kegiatan PMII tidak nyambung dengan kebutuhan-
kebutuhan yang berkembang dilingkungan kampus yang selalu bersifat akademis.
c. PMII kurang memiliki daya tarik psikologis dan simbolik kepada mahasiswa karena
kurang mampu mengelola organisasinya sebagai institusi mahasiswa bergengsi dan
mengemas citra kadernya sebagai agen perubahan sesuai dengan citra diri kader PMII.

2. Kehidupan Intelektual Organisasi


Ada sejumlah hal yang kurang menggembirakan dalam dunia intelektual kita. Gairah
intelektual tak sebergairah era masa lalu. Sebenarnya ini sangat ironis, karena banyak
informasi dan bacaan juga bias diakses melalui internet maupun perpustakaan. Memang
semangat untuk meraih prestasi akademik sudah sangat maju dan tak perlu khawatir bahwa
semangat ini akan terus berkembang dikalangan warga pergerakan. Hanya saja ada gejala
baru yang khas modern, yakni menurunnya kegemaran membaca ide-ide besar dan bergulat
dengan gagasan-gagasan besar. Dan sekarang iklim mahasiswa cenderung pragmatis,
mereka memilih terjun pada pengetahua yang sempit dan terspesifikasi.
Kendati demikian, PMII KAB. KUNINGAN harus menjadi garda terdepan dalam
mengawal perubahan melalui keintelektualan dan mempunyai semangat berjuang untuk
mengejar ketertinggalan ini. Karakter intelektual semacam ini sangat dibutuhkan agar
mencetak kader menjadi seorang leader, yang memiliki kompetensi dan keahlian dalam
bidang tertentu sekaligus juga memliki visi leadership.

3. Reputasi Organisasi
Reputasi organisasi adalah menyangkut wibawa institusi, pimpinan dan kader
pergerakan. Idealnya reputasi organisasi ini ditentukan oleh integritas, prestasi akademik
dan sepak terjang kadernya dimedan pergerakan. Misalnya, sejauh mana kader-kader
pergerakan mencerminkan nilai-nilai dan pergerakan dan citra diri kader dilingkungan
akademik dan sosialnya, dan pada akhirnya peran mereka dalam mengambil kepemimpinan
untuk merespon isu-isu social dan politik yang berkembang disekitarnya.
Membangun reputasi sangat penting untuk menambah daya tarik organisasi
dihadapan calon-calon anggota, dan bagi anggota kader sendiri untuk menambah
kebanggaan dan kepercayaan dirinya. Masyarakat juga tidak akan meragukan kiprah PMII
sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki integritas, responsive, dan mengemban
tanggung jawab social.

4. Perangkat Nilai Yang Konstruktif dan Sistemik


Sebagaimana setiap organisasi, system nilai adalah ruh pergerakan, adapun sruktur
dan perangkat organisasi merupakan tubuhnya. Tanpa system nilai atau ideologi mustahil
organisasi tersebut bisa bergerak. Struktur dan perangkat tersebut tak mungkin pula
merealisasikan tujuan hidup dan keberadaannya. System nilai PMII ini terumuskan dalam
suatu doktrin normatif bernama NDP atau Nilai-Nilai Dasar Pergerakan, yang isinya
merupakan sublimasi dari nilai-nilai keaswajaan dan ke-Indonesian.
Dalam doktrin Aswaja, manusia adalah kholifah fil ‘ardl, pemimpin dibumi. Karena itu
menjadi tugas besar setiap kader pergerakan untuk memanggul tanggung jawab itu dalam
rangka merealisasikan visi rahmatan lil ‘alamin. Dan seorang pemimpin atau kolektivitas
kepemimpinan adalah pemimpin dunia yang pada akhirnya harus menghadapi realitas yang
serba dinamis dalam ruang lingkup kehidupan social, ekonomi, budaya, politik dan hukum.
Kesiapan untuk menjadi pemimpin dan mampu mengorganisir atau menjalankan
amanahnya dimuka bumi inilah yang kita namakan “Paradigma Gerakan”.

5. Membangun Akumulasi Kesadaran dan Pengetahuan Bersama


Kesenjangan pengetahuan dan keterbatasan wawasan membuat diskusi untuk
membicarakan masalah-masalah substansial seolah bertele-tele dan dianggap buang-buang
waktu atau terlalu teoritis. Serigkali anggapan ini diperburuk oleh egoisme sektoral,
perbedaan otoritas, senioritas dan gengsi diri yang terlalu berlebihan. Pada akhirnya factor-
faktor ini telah menghalangi kesediaan untuk bekerjasama, saling mendengarkan, saling
menghargai dan menghormati.
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 29
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
Oleh karena itu, tidak mengherankan bila kesepakatan-kesepakatan atau
keputusan-keputusan penting yang bersifat substansial tidak mudah dicapai atau diambil
tanpa masukan-masukan serta pertimbangan kritis, konstruktif, dan solutif. Tradisi semacam
inilah yang memungkinkan proses-proses akumulatif pengetahuan bersama dan memupuk
kesadaran kolektif. Didalamnya mencakup sharing ide dan pemikiran, praktek berbagi
pengalaman, kegelisahan, dan keprihatian, serta berbagi pengetahuan dan ketidaktahuan.
Tradisi ini hanya bisa dicapai jika satu sama lain di dalam “lingkaran kader-kader
penting” organisasi ini memiliki kesabaran untuk mendengarkan, serta saling perbedaan
pendapat dalam diskusi pada akhirnya harus tunduk pada kesepakatan bersama yang
dicapai secara maksimal dan didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang rasional
dan bertanggung jawab terhadap visi, amanah dan strategi kolektif pergerakan.

6. Etika Komunitas Pergerakan


Terkait dengan pembahasan terkait dengan etika ini, kita jelas merasakan kurang
tumbuhnya etika pergerakan yang positif, konstruktif dan bersifat metodis. Yang
dimaksudkan adalah etika komunitas pergerakan dalam praktek hidup sehari-sehari yang
merupakan pengejawantahan dari etika keaswajaan yang bersifat menyeluruh, koheren, dan
sistemik. Ini tidak hanya terbatas pada sikap normative seperti tawasuth, tawazun, tasamuh
dan I’tidal, tetapi juga mencakup habituasi nilai-nilai kesederhanaan, kejujuran, keberanian,
kepercayaan diri, saling kerjasama, kooperasi, gotong royong, kesantunan public, saling
percaya, saling menghormati, relasi junior-junior yang konstrukif, semangat kreatifitas dan
entrepreneurship, optimistic, teguh pada prinsip, dan lain-lainnya yang perlu dikembangkan
dalam kehidupan sehari-hari warga pergerakan.
Etika semacam ini bukan hanya bersifat konstruktif untuk terbangunnya kohesi
social dan pemupukan modal social yang kuat, tetapi juga menjadi spirit yang bisa
dipraktekkan secara metodis dalam hubungannya dengan kurikulum tersembunyi ( hidden
curriculum) kaderisasi guna memperkuat daya resilency, kedisipilinan, dan membentuk
tradisi counter-culture (oposisi-budaya) terhadap anarkisme politik dan kebudayaan yang
kita hadapi.

III. STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KADER PMII KAB. KUNINGAN


Untuk mencapai tujuan dan pembinaan serta pengembangan organisasi PMII KAB.
KUNINGAN yang telah diketahui berbagai kendala dalam melakukan aktifitas keorganisasian,
maka diperlukan berbagai langkah yang sistematis dan terencana untuk menjadikan kader PMII
mempunyai tindakan dan pemikiran yang dinamis. Berikut beberapa langkah yang harus
dilakukan :
1. Iklim suasana yang sehat, dinamis, kompetitif dan selalu dibimbing dengan bingkai taqwa,
intelektualitas dan profesionalitas, sehingga mampu meningkatkan kualitas pemikiran dan
prestasi, terbangunnya suasana kekeluargaan dalam menjalankan tugas suci
keorganisasian, kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. Kepemimpinan harus dipahami sebagai amanah Allah yang menempatkan setiap insane
PMII sebagai da’i untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Sehingga kepemimpinan
organisasi harus selalu tercermin dalam sikap bertanggung jawab, melayani, berani, jujur,
adil dan ikhlas, serta didalam menjalankan kepemimpinannya selalu penuh dengan
kedalaman rasa cinta, arif bijaksana, terbuka dan demokratis.
3. Untuk mewujudkan karakter ketaqwaan, intelektualitas dan profesionalitas serta
kepemimpinan sebagai amanah, maka diperlukan suatu gerakan dan mekanisme organisasi
yang bertumpu pada kekuatan dzikir dan fikir dalam setiap tata pikir, tata sikap dan tata
perilaku baik secara individu maupun organisasi.
4. Struktur dan aparat organisasi yang tertata dengan baik merupakan prasyarat pokok untuk
mewujudkan system dan mekanisme organisasi yang efektif dan efisien, mampu mewadahi
dinamika internal organisasi serta mampu merespon dinamika eksternal yang terjadi.
5. Produk dan peraturan-peraturan organisasi yang konsisten dan tegas menjadi panduan
konstitusi, sehingga tercipta suatu mekanisme organisasi yang teratur dan mempunyai
kepastian hukum bagi pengadministrasian kebijakan organisasi diberbagai level
kepengurusan dari tingkat Pengurus Besar (PB) sampai tingkat Pengurus Rayon (PR).
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 30
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
6. Pola komunikasi yang dikembangkan adalah komunikasi individual dan kelembagaan, yaitu
mendukung trerciptanya komunikasi timbale balik dan berdaulat serta mampu membedakan
antara hubungan individual dan hubungan kelembagaan, baik di internal maupun eksternal
PMII.
7. Pola kaderisasi yang dikembangkan harus senantiasa selaras dengan tuntunan
perkembangan zaman baik kiri maupun dimasa yang akan dating sehingga terwujud pola
pengembangan kader yang berkualitas, mampu menjalankan fungsi kekhilafan yang
terejewantahkan dalam perilaku keseharian, baik sebagai kader PMII maupun sebagai citra
diri agama.

IV. PENUTUP
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan kidisiplinan organisasi PMII akan
semakin tertata Jika seluruh anggota dan kader dari Rayon , komisariat hingga cabang.
Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian hari. Ketentuan ini
berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 31


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 09.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG PELAPORAN KADERISASI FORMAL
YANG DILAKUKAN OLEH KOMISARIAT ATAU RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Pelaporan Kaderisasi Formal yang Dilakukan oleh Komisariat atau
Rayon.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Pelaporan Kaderisasi Formal yang
Dilakukan oleh Komisariat atau Rayon.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 32


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
PELAPORAN KADERISASI FORMAL
YANG DILAKUKAN OLEH KOMISARIAT ATAU RAYON

I. LATAR BELAKANG
Kaderisasi Formal merupakan keberlanjutan organisasi, dimana hal tersebut menjadi
sebuah kebutuhan pokok yang harus di jalankan, namun tak jarang terkadang apa yang
telah di laksanakan tidak terdokumentasikan dengan rapi sehingga dari input yang telah di
peroleh dari proses kaderisasi formal tidak terdokumentasikan berbentuk data.

II. SASARAN
Pelaporan kaderisasi formal di level komisariat dan rayon ini, memiliki sasaran:
1. Terwujudnya data anggota/kader dari hasil kaderisasi formal
2. Terpeliharanya database keanggotaan dan semangat kebersamaan dalam
memperkokoh keutuhan dan disiplin organisasi.
3. Tercapainya kemudahan untuk menganalisa anggota/kader secara maksimal

III. KETENTUAN
Ketentuan Pelaporan kaderisasi formal di level Komisariat dan Rayon.
1. Pelaporan kaderisasi formal di level Komisariat dan Rayon yang dimaksud adalah
pelaporan kegiatan kaderisasi formal PMII (Mapaba dan PKD) yang dilakukan
Komisariat atau Rayon.
2. Pelaporan Kaderisasi formal yang harus di laporkan meliputi:
a. Tingkatan kaderisasi formal (MAPABA atau PKD)
b. Tanggal, bulan dan tahun
c. Instansi penyelenggara
d. Jumlah peserta kegiatan
e. Jumlah delegasi dari masing-masing peserta ( jika kegiatan formal di lakukan oleh
komisariat dan pesertanya adalah sahabat/i Rayon ).
f. Jumlah delegasi dari luar instansi penyelenggara
3. Pelaporan kaderisasi formal dilakukan oleh ketua pelaksana dan ketua rayon, kepada
pengurus cabang PMII KAB. KUNINGAN. apabila kaderisasi formal dilakukan oleh
Pengurus Rayon.
4. Pelaporan kaderisasi formal dilakukan oleh ketua pelaksana, ketua komisariat kepada
pengurus cabang PMII KAB. KUNINGAN. apabila kaderisasi formal dilakukan oleh
Pengurus Komisariat.
5. Penandatanganan Pelaporan kaderisasi formal diawali dari sebelah kiri oleh ketua
pelaksana dan sebelah kanan oleh sekretaris pelaksana, mengetahui ketua rayon.
6. Penandatanganan Pelaporan kaderisasi formal diawali dari sebelah kiri oleh ketua
pelaksana dan sebelah kanan oleh sekretaris pelaksana, mengetahui ketua komisariat.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 33


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
IV. PENUTUP
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan kedisiplinan organisasi PMII akan
semakin tertata Jika seluruh anggota dan kader dari Rayon , komisariat hingga cabang.
Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian hari. Ketentuan ini
berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Tangga l :
Waktu :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 34


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 10.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG KORP PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM
INDONESIA PUTRI KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang Korp
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri Komisariat dan Rayon.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
3. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Korp Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia Putri Komisariat dan Rayon.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 35


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
KORP PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA PUTRI
KOMISARIAT DAN RAYON

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. KOPRI merupakan nama wadah kader pmii putri yang digunakan ditataran komisariat
dan rayon.
2. KOPRI Komisariat adalah Korps PMII Putri yang berkedudukan dalam kepengurusan
komisariat yang bersifat semi otonom serta bertanggung jawab kepada ketua komisariat.
3. KOPRI Rayon adalah Korps PMII Putri yang berkedudukan dalam kepengurusan rayon
yang bersifat semi otonom serta bertanggung jawab kepada ketua rayon
4. KOPRI Komisariat maupun KOPRI Rayon dibentuk Harus berdasarkan keputusan
musyawarah tertinggi (RTK atau RTAR) dengan sekurang-kurangnya jumlah kader putri
berjumlah 3 orang yang tercatat sebagai anggota PMII.
5. Pengurus KOPRI Komisariat dan Rayon terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
anggota sesuai kebutuhan.
6. Ketua dan Sekretaris KOPRI Komisariat dan Rayon masuk dalam anggota pleno
Pengurus Harian Pengurus Komisariat dan Pengurus Rayon PMII.

BAB II
PENGEMBANGAN ORGANISASI

Pasal 2
Pengembangan KOPRI Komisariat meliputi:
1. Pengembangan Organisasi Internal dilakukan sebagai upaya peningkatan kapasitas
sumber daya kader putri dalam rangka mendorong penguatan kelembagaan organisasi,
meliputi:
a. Penguatan institusi KOPRI Komisariat sebagai ruang aktualisasi kader putri.
b. Pengkoordinasian KOPRI Rayon dalam wilayah koordinasinya dalam pendataan
dan pemetaan potensi kader putri untuk pengembangan kaderisasi kader putri
c. Penguatan peraturan organisasi dan manajemen organisasi.
2. Pengembangan organisasi eksternal dilakukan sebagai upaya aksi gerakan KOPRI
Komisariat dalam rangka menuju masyarakat berkeadilan gender dan menjunjung tinggi
nilai - nilai kemanusiaan meliputi:
a. Partisipasi dan konsolidasi gerakan perempuan dengan PC KOPRI, KOPRI
Komisariat lain, organisasi perempuan lainnya.
b. Pengkoordinasian KOPRI Rayon dalam mengadvokasi kebijakan kampus yang
sensitive gender.

Pasal 3
Pengembangan KOPRI Rayon meliputi:
1. Pengembangan organisasi internal dilakukan dan dititik beratkan pada pengembangan
dan penguatan kuantitas serta kualitas kader putri, meliputi:
a. Pendataan dan pemetaan potensi kader putri
b. Penguatan dan pembangunan kapasitas kader putri
c. Pembenahan peraturan organisasi dan manajemen organisasi
2. Pengembangan organisasi eksternal dilakukan sebagai upaya aksi gerakan KOPRI
Rayon, meliputi:
a. Partisipasi dan konsolidasi gerakan perempuan dengan PC KOPRI, KOPRI
Komisariat, KOPRI Rayon lain, dan organisasi perempuan lainnya.
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 36
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
b. Partisipasi dan koordinasi dengan KOPRI Komisariat dalam advokasi kebijakan
kampus yang sensitive gender.

BAB III
SISTEM KADERISASI KOPRI
Pasal 4
1. Sistem kaderisasi KOPRI adalah pendidikan formal kader putri PMII yang bertujuan
untuk membekali kader putri dengan kompetensi sesuai jenjang kaderisasi.
2. Sistem kaderisasi KOPRI memiliki tiga (3) jenjang kaderisasi formal yaitu: Sekolah Islam
dan Gender, SKK dan SKKN
3. Ketiga kaderisasi formal tersebut dapat dilaksanakan oleh :
a. Sekolah Islam dan Gender dilaksanakan oleh KOPRI Rayon, KOPRI Komisariat dan
KOPRI Pengurus Cabang. SIG ditekankan pada proses penyadaran berbasis
gender perspektif islam, Penguatan mental organisasi kader putri dan proses
kaderisasi Nilai Kader KOPRI.
b. Sekolah Kader KOPRI dilaksanakan oleh KOPRI Pengurus Cabang dan KOPRI
Pengurus Koordinator Cabang. SKK ditekankan kepada peningkatan kapasitas dan
pengetahuan kader putri.
c. Sekolah Kader KOPRI Nasional dilaksanakan oleh KOPRI Pengurus Besar. SKKN
ditekankan pada mental pemimpin dan menjujung tinggi profesionalisme.

BAB III
STRUKTUR KOPRI

Pasal 4
Struktur dan Posisi KOPRI Komisariat dan rayon dijelaskan dalam bagan dibawah ini:

Ketua Komisariat / Rayon

Sekretaris Bendahara KOPRI

WAKA / BIRO

BAB IV
POLA HUBUNGAN KOPRI

Pasal 5
1. Hubungan antara KOPRI Komisariat/KOPRI Rayon dengan Ketua Komisariat/Ketua
Rayon ditunjukkan dengan garis kooordinatif dan instruktif
2. KOPRI mempunyai kewenangan sendiri dalam mengatur kebijakan internal terkait
persoalan administrasi
3. Ketua dan Sekretaris pengurus KOPRI merupakan bagian anggota Pleno BPH
Komisariat/Rayon.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 37


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
BAB V
PENUTUP
Pasal 6
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian hari di dalam
peraturan organisasi atau produk Hukum PMII lainnya.
2. Ketetapan ini ditetapkan Musyawarah Pimpinan Cabang PMII.
3. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Gedung PC NU Kuningan
Pada tanggal : 24 Januari 2022
Pukul : 00.09 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 38


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 11.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG STRATEGI PENGEMBANGAN KOPRI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Strategi Pengembangan KOPRI.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Strategi Pengembangan KOPRI.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 39


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
STRATEGI PENGEMBANGAN KOPRI PMII KAB. KUNINGAN

A. PANDANGAN UMUM PENGKADERAN PUTRI


Melihat realita kondisi kader putri yang komplek akan permasalahan, terkait kuantitas
dan kualitas intelektual yang sampai hari ini masih menjadi dua hal yang urgen. Hampir di
semua komisariat atau rayon bahkan tingkatan cabang kuantitas kader putri hingga hari ini
semakin mengalami degradasi, kapasitas intelektual masih menjadi satu hal yang
diragukan, kader putri masih terjebak dalam akar permasalahan yang ada pada dirinya
sendiri, ketidakpercayaan diri serta pengakuan terhadap kemampuan intelektual yang
dimiliki sehingga mampu bersaing dengan kader putra menjadi satu bagan yang penting.
Bahkan kemunduran yang tidak disertai dengan kapasitas intelektual menjadi tolak ukur
bahwa kader putri sampai hari ini masih terjebak pada masalah mampu atau mau. Kader
putri cenderung merespon isu-isu yang kurang komprehensif dalam pemahaman. Keaktifan
dan kecerdasan kader putri yang tidak diimbangi dengan feminitas seorang muslimah, ini
menjadi penyebab pemikiran dan gerakan kader putri bersifat kelaki-lakian atau maskulin.
Dalam suatu organisasi pasti akan menemui berbagai masalah dalam mengahadapi
konsistensi dan komitmen berorganisasi anggotanya. Tidak terkecuali PMII dan KOPRI.
Kondisi keaktifan kader putri yang memiliki presentase jauh lebih sedikit dari kader putra
tentunya mempunyai permasalahan-permasalahan khusus yang tidak bisa
digeneralisasikan. Permaslaahan ini mencakup pada fase pra anggota (situasi dan kondisi
sebelum menjadi anggota), fase anggota (fase pasca MAPABA), fase kader (fase pasca
PKD/PKL), dan fase struktural (fase ketika kader putri dalam posisi struktural). Tentunya
setiap fase memiliki tipe permasalahan yang berbeda.
1. Fase pra anggota, permasalahan ini biasanya pada motivasi organisasi kader putri, tarik
ulur kepentigan yang akan mereka dapatkan ketika mengikuti organisasi.
2. Fase anggota, masih ada permasalahan motivasi keaktifan dalam organisasi,
manajemen waktu dengan kegiatan akademis, kenyamanan dengan kondisi cultural
PMII, dan pola komunikasi.
3. Fase Kader, permasalahan kegamangan untuk mengimplementasikan ilmu yang
didapat, dan mengembangkan potensi.
4. Fase struktural, permasalahan sering terjadi karena iklim gesekan kepentingan dalam
badan/lembaga dalam level struktural.
Dengan berbagai permasalahan kader putri yang komplek dapat ditangani dengan
jalan pembangunan dan penguatan kapasitas intelektual kader putri dengan berbagai
kegiatan. Seperti pelatihan dan sekolah-sekolah yang nantinya membekali kualitas
intelektual kader putri sehingga mampu bersaing di era globalisasi ini. Penanaman nilai
feminitas dan keislaman kepada kader putri agar arah gerakan dan pemikiran serta sifat
kader menjadi feminim dan muslimah.

B. STRATEGI DAN POLA REKRUTMEN.


Ragam Staregi dan pola rekrutmen yang bisa dilakukan antara lain:
1. pemfiguran sahabat/i yang menjadi stake holder pada lokus masing-masing dalam hal
ini intra atau ektra kampus.
2. Pendekatan personal sangat perlu dilakukan mengingat perbedaan karakter antara
kader putra dan kader putri, pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara memasuki lini-
lini fakultatif, pendampingan personal lewat jalur fakultatif akan menjadi hal urgen
dilakukan.
3. Menjaring anggota atau kader melalui organisasi alumni sekolah/ alumni pondok
pesantren/ organisasi kedaerahan.
4. Penyebaran pamflet atau leaflet di kampus perlu dilakukan untuk menarik minat kader
putri, dapat dilakukan dengan menampilkan hal-hal yang menarik dan topik yang dapat
memasuki dunia hedonis perempuan.
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 40
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
Strategi dan pola rekruitmen ini tidak bisa bersifat mutlak. Bisa dilakukan inovasi dan
pengembangan konsep strategi dan pola rekrutmen sesuai dengan karakter calon anggota
yang menjadi target anggota yang akan direkrut.

C. STRATEGI PENDAMPINGAN
Pendampingan adalah pola kaderisasi yang simpel tapi terkesan rumit, berlatar
belakang rumit dan variatifnya sifat kader putri di setiap Rayon atau Komisariat juga
membuat pola kaderisasi menjadi variatif sesuai dengan lokus masing-masing. Dari sini
perlu ada formulasi baru terkait strategi pendampingan yang harus dilakukan dalam rangka
kaderisasi kader putri, diantaranya: Pertama, pendampingan skill kader dengan cara
mengetahui minat kader dan mewadahi skill. Kedua, mengetahui hoby kader, dengan
mengadakan kegiatan yang menjadi salah satu hoby kader yang bertujuan unutk
merekatkan emosional kader, sepeti berenang dan olahraga. Ketiga, memasuki lini fakultatif
dengan pendekatan personal yang nantinya akan membantu kader dalam fakultatif dan
tetap dapat berperan aktif dalam PMII, seperti adanya study club. Keempat, pola kegiatan
yang bersifat serius dan tidak banyak menarik minat kader putri dapat dirubah atau
dibumbui dengan hal-hal yang menyenangkan dan topik yang segar agar kejenuhan yang
dialami kader dapat berkurang.

D. JENJANG KADERISASI KOPRI.


Sebagaimana dalam PMII sistem pengkaderan yang bisa didikuti oleh anggota terdiri
dari tiga macam pola pengkaderan, yakni pengkaderan formal, Nonformal dan informal.
Sama halnya dengan KOPRI sebagai bagian dri proses pengkaderan Putri melalui tiga
sistem pengkaderan ini, yaitu Sekolah Islam dan Gender, Sekolah Kader KOPRI (SKK) dan
Sekolah Kader KOPRI Nasional (SKKN). Selanjutnya dibahas sebagai berikut:
a. Sekolah Islam dan Gender dilaksanakan oleh KOPRI Rayon, Komisariat dan KOPRI
Pengurus Cabang. Target peserta adalah kader putri yang telah mengikuti minimal
pengkaderan setingkat MAPABA. Output dari SIG ini ditekankan pada proses
penyadaran berbasis gender, penguatan mental organisasi kader putri, dan proses
internalisasi nilai kader KOPRI.
b. Sekolah Kader KOPRI dilaksanakan oleh KOPRI Pengurus Cabang dan KOPRI
Pengurus Koordinator Cabang. Target peserta adalah kader putri yang telah mengikuti
minimal pengkaderan setingkat PKD. Output dari SKK ini ditekankan peningkatan
kapasitas dan pengetahuan kader putri.
c. Sekolah Kader KOPRI Nasional dilaksanakan oleh KOPRI Pengurus Besar. Terget
peserta dari SKKN ini adalah Kader putri yang telah mengikuti SKK. Pelaksanaan SKKN
sebelum atau sesudah PKL. Output dari SKKN ini ditekankan pada terbentuknya kader
putri yang memiliki mental pemimpin dan menjunjung tinggi profesionalisme.

E. PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA.


Dalam Konteks internal, salah satu hal yang bisa dianggap sebagai keberhasilan dari
pengkaderan KOPRI adalah munculnya kader-kader perempuan PMII sebagai tokoh-tokoh
yang mempengaruhi jalanya perubahan baik dalam konteks lokal maupun nasional dan
internasional. Alumni KOPRI atau perempuan yang dimiliki PMII yang tersebar di seluruh
Indonesia, merupakan satu kekuatan jaringan pengetahuan dan sosial ekonomi politik yang
harus bisa dibangun untuk mempercepat proses munculnya tokoh-tokoh perempuan
dikemudian hari karena tingkat persaingan yang memang semakin keras.
1. Menjadikan KOPRI sebagai kawah candradimuka yakni tempat pengkaderan dan
penggodokan kader perempuan PMII.
2. Dilaksanakannya Kaderisasi guna menunjang kaderisasi Formal yakni Sekolah Kader
KOPRI (SKK), Workshop Kepemimpinan, Pelatihan Analisis anggaran, analisis Media,
Publik Speaking, TOT dll.
3. Adanya klasifikasi Potensi Kader dan dikembangkan melalui kaderisasi.
4. Adanya distribusi kader sesuai dengan potensinya masing-masing.
Dalam konteks eksternal, KOPRI merupakan sebuah institusi yang sepadan
posisinya dengan banyaknya institusi (LSM, ORNOP, ORMAS) yang inten di persoalan
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 41
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
perempuan. Yang berbeda hanyalah tugas kaderisasi yang mengikat KOPRI untuk
melakukan kerja-kerja jangka panjang dan berkelanjutan. Tetapi sebagai sebuah organ
yang memiliki fungsi-fungsi taktis dan strategis, KOPRI bisa mengambil tindakan-tindakan
yang actual dan faktual serta dinamis. Derasnya perkembangan tren isu perempuan tidak
boleh membutakan KOPRI dalam melihat pola dan akar persoalan yang dihadapi
perempuan dan konteks lokalitas daerah.
Pengembangan Organisasi Eksternal adalah upaya aksi dan konsolidasi Gerakan
KOPRI dalam rangka menuju masyarakat yang berkeadilan Gender Meliputi:
1. Advokasi Undang-undang dan kebijakan yang sensitif Gender
2. Konsolidasi Gerakan Perempuan se-Indonesia secara masif baik di daerah maupun
Nasional.
3. Penguatan Jejaring Media sebagai upaya publikasi gerakan KOPRI
4. Penguatan KOPRI kerja-kerja gerakan baik di kampus, masyarakat dan pemerintah.
5. Membangun komunikasi dan gerakan kepada seluruh Jaringan perempuan baik di
daerah, Nasional maupun Internasional.

F. PENUTUP
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan kidisiplinan organisasi PMII
akan semakin tertata Jika seluruh anggota dan kader dari Rayon , komisariat hingga
cabang. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian hari.
Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 42


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 12.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN
TERTIB ADMINISTRASI KOMISARIAT,RAYON dan KOPRI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Pedoman Tertib Administrasi Komisariat, Rayon dan Kopri.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Pedoman Tertib Administrasi Komisariat,
Rayon dan Kopri.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 43


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB
ADMINISTRASI KOMISARIAT, RAYON dan KOPRI

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Keutuhan dan kesatuan gerak organisasi tercermin antara lain pada sistem tertib
administrasi yang diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan. Dalam upaya
mewujudkan sistem administrasi yang dapat menunjang berjalannya mekanisme kerja
organisasi di lingkungan PMII, maka diperlukan adanya seperangkat aturan sebagai usaha
unifikasi aturan yang wajib dilaksanakan dan disosialisasikan terus menerus agar menjadi
tradisi organisasi yang baik dan positif dalam rangka pelaksanaan program organisasi guna
mencapai tujuan.

Sebagai upaya untuk memelihara keutuhan dan kesatuan gerak organisasi, adanya
sistem administrasi itu juga untuk menegakkan wibawa organisasi dan disiplin organisasi
bagi segenap organisasi bagi segenap anggota dan fungsionaris di seluruh tingkatan
organisasi secara vertikal. Oleh karena itu terbitnya Pedoman Penyelenggaraan Tertib
Administrasi merupakan suatu jawaban aktual ditengah-tengah mendesaknya keperluan
akan adanya pedoman yang berlaku secara Nasional di lingkungan PMII dari tingkat
Pengurus Besar sampai Rayon.

b. Pengertian
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) adalah serangkaian aturan
mengenai penyelenggaraan organisasi dengan administrasi yang meliputi tertib
kesekretariatan dan atribut organisasi yang berlaku tunggal untuk semua tingkatan
organisasi PMII secara nasional.

c. Tujuan
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) bertujuan untuk :
1. Mempermudah upaya pembinaan, pengembangan dan pemantauan
pelaksanaan administrasi disemua tingkatan organisasi PMII.
2. Menyelenggarakan pola sistem pengorganisasian pada urusan kesekretariatan
di semua tingkatan organisasi PMII.
3. Menegakkan wibawa dan disiplin organisasi serta menumbuhkan kesadaran,
semangat dan kegairahan berorganisasi di kalangan anggota.

d. Sasaran
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) memiliki sasaran sebagai
berikut :
1. Terwujudnya suatu aturan tunggal tentang administrasi organisasi yang berlaku
secara nasional.
2. Terpeliharanya nilai, jiwa dan semangat kebersamaan dalam memperkokoh
keutuhan, persatuan dan kesatuan organisasi serta disiplin dan wibawa
organisasi.

e. Landasan
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) berlandaskan pada:
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
2. Keputusan Kongres XIX PMII tahun 2021 di Palu.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 44


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
II. PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI
1. Surat
Yang dimaksud dengan surat di dalam pedoman ini adalah sarana komunikasi timbal
balik yang mengandung pesan-pesan resmi organisasi yang tertulis di atas kertas yang
khusus diperlukan untuk kepentingan tersebut. Sebelum pembuatan surat, agar
diperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. Sebelum proses pengetikan surat, sedapat mungkin membuat draf atau konsep
untuk surat terlebih dahulu guna menghindari kesalahan atau kekeliruan dalam
pengetikan.
2. Agar mempermudah pemantauan dan pengecekan surat, maka seluruh jenis
surat harus dibuatkan copy atau salinannya dibuat file atau diarsip.
3. Dalam pembuatan surat resmi organisasi yang harus diperhatikan adalah kode
atau sandi yang terkandung dalam nomor surat. Pembatasan pada setiap item
kode atau sandi ditandai dengan titik dan bukan dengan garis.
4. Setiap surat yang dikeluarkan harus disertai stemple dari Lembaga terkait
maupun kepanitiaan, bidang, dan atau lembaga harus mengetahui Ketua Umum
.
5. Adapun surat yang dikeluarkan oleh BSO KOPRI diatur tersendiri dalam PO
KOPRI.
Ketentuan surat-surat yang berlaku dan dapat dijadikan sarana komunikasi itu harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) Sistematika Surat
Surat menyurat resmi organisasi dengan sistematika sebagai berikut :
a. Nomor surat, disingkat No.
b. Lampiran surat, disingkat Lamp.
c. Perihal surat, disingkat Hal.
d. Di alamat surat, “Kepada Yth”
e. Kata pembukaan surat.
“Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh”
f. Kalimat Pengantar, “Salam silaturrahim teriring do’a kami sampaikan semoga
Bapak/Ibu/Sahabat senantiasa dalam lindungan-Nya, serta dimudahkan dalam
menjalankan aktifitas keseharian. Amin”
g. Maksud surat
h. Kata penutup,“Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq”,
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh”
i. Tempat dan tanggal pembuatan surat
j. Nama pengurus organisasi beserta jabatan

b) Bentuk Surat
Seluruh surat organisasi (resmi), kecuali jenis surat khusus, ditulis dengan bentuk
lurus (Full Block Style), yaitu seluruh bentuk surat yang ketikannya dari kata pembukaan
sampai nama penandatangan surat berada di tepi yang sama. Adapun surat khusus
ditulis dalam bentuk setengah lurus (Semi Block Style), serupa dengan surat umum dengan
perbedaan di nama penandatangan rata tengah.

c) Jenis Surat
Surat-surat resmi organisasi dikelompokan kedalam dua jenis surat, yakni Umum dan
Khusus. Surat umum adalah surat biasa yang rutin diterbitkan sebagai sarana
komunikasi tertulis dikalangan internal maupun eksternal organisasi. Surat khusus
adalah jenis surat yang menyatakan penetapan keputusan organisasi, produk normatif
organisasi dan landasan pijak organisasi
Jenis tersebut diklasifikasikan kedalam dua sifat, internal dan eksternal.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 45


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
d) Kertas Surat Komisariat, Rayon dan Kopri
Seluruh surat diketik diatas kertas berukuran folio berat 80 gram dan berkop (kepala
surat PMII). Kop berikut amplop berisikan:
(1) Logo PMII Sebelah kiri
(2) Lambang PMII, sebagaimana ditentukan pada lampiran AD-ART PMII.
(3) Tulisan berupa tingkat kepengurusan dan alamat organisasi.
(4) Spasi 1,0
(5) Garis atas ukuran 1,1/2 pt berwarna biru
(6) Garis bawah ukuran 2,1/4 pt berwarna abu abu

Tulisan Jenis Font Ukuran Warna


Pengurus Komisariat Arial Narrow Bold 14 Biru
Pergerakan Mahasiswa Islam Arial Narrow Bold 14 Biru
Indonesia
(Commisaariat Board of Monotype Corsiva Underline 11 Biru
Indonesian Moslem Student
Movement)
Alamat, CP, Email, Website Arial Narrow Bold 11 Biru

Tulisan Jenis Font Ukuran Warna


Pengurus Rayon Arial Narrow Bold 14 Biru
Pergerakan Mahasiswa Islam Arial Narrow Bold 14 Biru
Indonesia
(District Board of Indonesian Monotype Corsiva Underline 11 Biru
Moslem Student Movement)
Alamat, CP, Email, Website Arial Narrow Bold 11 Biru

Tulisan Jenis Font Ukuran Warna


Pengurus Komisariat Arial Narrow Bold 14 Biru
Korps Pergerakan Mahasiswa Arial Narrow Bold 14 Biru
Islam Indonesia Puteri
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 46
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
(Commissariat Board of Women Monotype Corsiva Underline 11 Biru
Coprs of Indonesian Moslem
Student Movement)
Alamat, CP, Email, Website Arial Narrow Bold 11 Biru

Tulisan Jenis Font Ukuran Warna


Pengurus Rayon Arial Narrow Bold 14 Biru
Korps Pergerakan Mahasiswa Arial Narrow Bold 14 Biru
Islam Indonesia Puteri
(District Board of Women Coprs of Monotype Corsiva Underline 11 Biru
Indonesian Moslem Student
Movement)
Alamat, CP, Email, Website Arial Narrow Bold 11 Biru

e) Nomor Surat
Seluruh surat resmi organisasi di semua tingkatan memiliki nomor yang terdiri atas:
(1) Nomor urut surat
(2) Tingkat dan periode Kepengurusan
(3) Jenis surat dan nomor surat
(4) Penanda tangan surat
(5) Bulan pembuatan surat
(6) Tahun pembuatansurat

f) Setiap Penomoran Surat Mengandung 7 Item Kode Yaitu :


(1) Nomor Surat
(2) Tingkat Kepengurusan
(a) Pengurus Komisariat disingkat PK
(b) Pengurus Rayon disingkat PR
(c) Pengurus Kopri Komisariat disingkat KOPRI-PK
(d) Pengurus Kopri Rayon disingkat KOPRI-PR
(3) Jenis Surat dan Nomor Urut:
(a) Internal, seperti surat-surat biasa dan keputusan ditandai dengan kode: 01
(b) Eksternal, seperti seperti surat mandat khusus, audensi dengan
pejabat dll, ditandai kode: 02
(4) Penandatanganan Surat Untuk Pengurus Komisariat dan Rayon:
(a) Jika Penandatangan surat adalah Ketua sendiri, ditandai dengan kode : A-0
(b) Jika penandatangan surat adalah Ketua dan Sekretaris, ditandai
dengan kode: A-I
(c) Jika penandatangan surat adalah Ketua dan Wakil Sekretaris, ditandai
dengan kode: A-II
(d) Jika penandatangan surat adalah Wakil Ketua dan Sekretaris, ditandai
dengan kode : B-I
(e) Jika Penandatangan surat adalah Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris,
ditandai dengan kode: B-II
(f) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia dan
Ketua ditandai dengan kode : C-I
(4) Penandatanganan Surat Untuk Pengurus Kopri Komisariat dan Kopri Rayon:

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 47


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
(d) Jika penandatanganan surat adalah ketua dan sekretaris, ditandai dengan
kode : D-I
(e) Jika penandatanganan surat adalah ketua dan wakil sekretaris, ditandai
dengan kode : D-II
(f) Jika penandatanganan surat adalah wakil ketua dan wakil sekretaris,
ditandai dengan kode : E-1.
(g) Jika penandatanganan surat adalah wakil ketua dan sekretaris, ditandai
dengan kode : E-II
(h) Jika penandatanganan surat adalah ketua dan sekretaris, bendahara dan
wakil bendahara ditandai dengan kode : F-I
(i) Jika penandatanganan surat adalah ketua sendiri, ditandai dengan kode: D-
0
(5) Bulan Surat Kode bulan surat sesuai dengan bilangan bulan
(6) Tahun Surat Kode tahun ditulis sesuai dengan bilangan tahun dibuatnya surat.
(7) Kode PKC/PC V-02 Jawa Barat

Contoh nomor surat:

Surat Pengurus Komisariat


Nomor : 021.PK-XI.V-02.01-010.B-II.12.2022
Keterangan:
021 = Nomor urut surat keluar sejak awal periode kepengurusan
PK = Pengurus Komisariat
X = Periode ke 10
V-02 = Kode wilayah Jawa Barat
01 = Jenis surat internal
010 = Nomor urut surat jenis tersebut
B-II = Ditanda tangani wakil ketua dan wakil sekretaris
12 = Bulan ditetapkannya surat
2022= Tahun pembuatan surat

Surat Pengurus Rayon


Nomor : 016.PR-IX.V-02.02-007.A-I.01.2019
Keterangan:
016 = Nomor urut surat keluar sejak awal periode kepengurusan
PR = Pengurus Komisariat
IX = Periode ke 9
V-02 = Kode wilayah Jawa Barat
02 = Jenis surat eksternal
007 = Nomor urut surat jenis tersebut
A-I = Ditanda tangani ketua dan sekretaris
01 = Bulan ditetapkannya surat
2019= Tahun pembuatan surat

Surat Pengurus Kopri Komisariat


Nomor : 021.KOPRI-PK-XI.V-02.01-010.D-I.12.2022
Keterangan:
021 = Nomor urut surat keluar sejak awal periode kepengurusan
KOPRI-PK = Pengurus Komisariat
X = Periode ke 10
V-02 = Kode wilayah Jawa Barat
01 = Jenis surat internal
010 = Nomor urut surat jenis tersebut
B-II = Ditanda tangani ketua dan sekretaris
12 = Bulan ditetapkannya surat
2022= Tahun pembuatan surat
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 48
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
Surat Pengurus Kopri Rayon
Nomor : 016.KOPRI-PR-IX.V-02.02-007.E-II.01.2019
Keterangan:
016 = Nomor urut surat keluar sejak awal periode kepengurusan
KOPRI-PR = Pengurus Komisariat
IX = Periode ke 9
V-02 = Kode wilayah Jawa Barat
02 = Jenis surat eksternal
007 = Nomor urut surat jenis tersebut
A-I = Ditanda tangani wakil ketua dan sekretaris
01 = Bulan ditetapkannya surat
2019= Tahun pembuatan surat

(g) Seluruh jenis surat keluar yang dikirim melewati hirarki organisasi secara
vertikal, wajib memberikan tembusan.

(h) Untuk surat kepanitiaan sedapat mungkin berpedoman pada tata cara
penomoran surat

(i) Penandatanganan seluruh jenis surat-surat harus menggunakan tinta warna


hitam.

III. PENUTUP
a. Pedoman penyelenggaraan tertib administrasi ini, akan berfungsi sebagaimana
mestinya, jika seluruh anggota dan pengurus disemua tingkatan organisasi
berkemauan keras melakukan pedoman ini secara sungguh-sungguh.
b. Hal-hal yang belum terjangkau dalam pedoman ini, akan diatur kemudian oleh
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 49


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 13.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG KURIKULUM KADERISASI (KURKA)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Kurikulum Kaderisasi (KURKA).

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Kurikulum Kaderisasi (KURKA).
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 50


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
KURIKULUM KADERISASI (KURKA)

I. LATAR BELAKANG
Ideologisasi dan Kaderisasi adalah tulang punggung organisasi yang menjadi tolak ukur
kualitas dan progresivitas suatu organisasi. Maka Ideologisasi dan kaderisasi mutlak untuk
dilaksanakan dengan baik, terencana, terarah, terkontrol, terevaluasi dan disesuaikan. Dalam
upaya mewujudkan ideologisasi dan kaderisasi PMII yang baik, maka diperlukan adanya
seperangkat operasional sistem kaderisasi sebagai usaha disiplin kaderisasi yang wajib
dilaksanakan dan diperbaiki terus menerus agar menjadi penunjang dalam melaksanakan
aktivitas kaderisasi baik Formal, informal dan Nonformal, adanya operasional sistem kaderisasi
ini diharapkan mampu menjawab permasalahan “ Syndrome seleksi alam “ bahwa dalam setiap
jenjang kaderisasi (dari mapaba sampai PKL) pasti menyisakan ruang kosong yang
tergambarkan dalam posisi segitiga terbalik dibawah ini.

MAPABA

PKD

PKL

RUANG KOSONG

Dari gambar tersebut di atas bisa dilihat bahwa dari proses pengkaderan formal yang
dilakukan oleh PMII (Mapaba, PKD dan PKL) terjadi penurunan kwantitas kader. Indikator yang
mungkin bisa di jadikan sebagai ukuran adalah terjadinya penurunan jumlah peserta pelatihan,
dari Mapaba, PKD dan PKL. Padahal idealnya adalah tetap terjadinya kontinuitas pengkaderan
baik dari sisi jumlah maupun kapasitas kader secara sistematis, sebagaimana idealnya yang
tergambar dalam ruang-ruang kosong tersebut.Untuk itu buku standar kompetensi ini hadir
dalam dimensi kaderisasi informal demi menjawab kekosongan ruang tersebut atau setidaknya
KURKA ini bisa mengartikulasikan kembali tentang urgenitas kwalitas dan kapasitas kader,
sehingga segitiga di atas akan dibalik menjadi segitiga yang mengarahkan pada peningkatan
kualitas kader.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 51


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
Pada fenomena kaderisasi diatas PMII KAB. KUNINGAN sebagai salah satu cabang
dengan jumlah (4 komisariat dan 5 rayon) berikut dengan beragam karakter serta local wisdom
yang dimiliki masing-masing institusi dibawahnya, tentunya merupakan tantangan tersendiri
untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kaderisasi di lingkup PMII KAB. KUNINGAN .
Disamping itu ada beberapa kendala klasik yang masih menjadi penghambat dalam
mengembangkan kapasitas intelektual dan integritas anggota maupun kader salah satunya
adalah dikotomi pengklasifikasian bidang ilmu eksakta dan sosial, anggapan bahwa PMII hanya
menyediakan fasilitas dan perangkat kaderisasi yang bernuaansa sosial saja baik dalam dimensi
formal, informal maupun nonformal menyebabkan keterputusan diaspora gerakan yang sempat
didengungkan-dengungkan sebelumnya namun belum terwujud dalam perangkat operasional
system kaderisasi yang jelas dan mengakar dalam setiap kurikulum maupun produk – produk
hukum kaderisasi lainnya. faktanya dalam beberapa kasus dan evaluasi beberapa komisariat
dan rayon yang notabene berlatar belakang konsentrasi bidang ilmu eksakta, masih mengalami
kesulitan dalam menentukan model pendekatan kaderisasinya. Oleh sebab itu menjadi
tantangan tersendiri bagi PMII untuk terus – menerus melakukan transformasi dengan zaman
yang semakin komplek.
Meskipun demikian, penguatan basis wacana anggota dan kader tetap menjadi agenda
utama sebagai dasar membuka khazanah berpikir anggota dan kader untuk terus berjuang
menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan. Untuk itu PC. PMII KAB. KUNINGAN memiliki
keyakinan agenda massiv ideology mampu terinternalisasikan dengan baik di lingkungan PMII
Cabang KAB. KUNINGAN, dengan harapan tidak akan ada lagi pola kaderisasi yang dikotomis
sebab pemahaman holistic kader terhadap visi organisasi telah terpenuhi. Untuk menunjang hal
tersebut PC. PMII KAB. KUNINGAN merancang pedoman penyelenggaraan buku KURKA
(Kurikulum Kaderisasi) sebagai upaya pelaksanan disiplin kaderisasi.

II. DEFINISI
Kurikulum Kaderisasi (KURKA) adalah aturan mengenai penyelenggaraan tertib
kaderisasi dengan dikendalikan oleh buku lacak dan monitoring kompetensi anggota yang
meliputi kompetensi berdasarkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Pedoman Penyelenggaraan Kurikulum Kaderisasi (KURKA) bertujuan untuk:
1. Melakukan pemantauan terhadap aktifitas kaderisasi yang di lakukan pada setiap jenjang
dan level kepengurusan.
2. Melakukan monitoring dan menilai perkembangan setiap kader pada setiap jenjang atau
proses yang yang telah di lalui.
3. Mempermudah upaya pembinaan, pengembangan dan pemantauan anggota di lingkup
komisariat dan rayon.
4. Mengawal proses ideologisasi dasar anggota.
5. Menjadi salah satu tolak ukur pencapaian anggota dalam melakukan aktivitas kaderisasi.
6. Menegakkan kaderisasi yang berbasis data.

7. SASARAN
Kurikulum Kaderisasi (KURKA) memiliki sasaran sebagai berikut :
1. Terwujudnya suatu operasional sistem kaderisasi yang menunjang kualitas kaderisasi.
2. Menjadi salah satu wujud disiplin kaderisasi pmii KAB. KUNINGAN.

8. PEDOMAN PENYELENGGARAAN KURIKULUM KADERISASI (KURKA)


a. Pedoman Umum
1. Kurikulum Kaderisasi (KURKA) adalah buku saku yang diberlakukan sejak anggota
mu’taqid.
2. Buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA) diterbitkan oleh pengurus cabang setelah
pelaporan dari Pelaksana MAPABA.
3. Buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA) menjadi salah satu prasyarat bagi anggota
yang akan mengikuti PKD dan PKL.
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 52
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
4. Buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA) wajib dilaporkan kepada pengurus cabang
apabila standar kompetensinya telah terpenuhi yang kemudian akan diolah datanya
oleh PC sebagai bahan pengembangan kaderisasi.
5. Pengurus Komisariat dan Pengurus Rayon berhak menjadi pelaksana teknis dalam
penyelenggaraan Buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA)
6. Pemantau atau checker yang akan memantau langsung proses penyelenggaraan
buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA) kemudian disebut Sahabat Pendamping.
7. Sahabat Pendamping Anggota adalah kader PMII yang telah mengikuti PKD.
8. Sahabat Pendamping Kader adalah kader PMII yang telah mengikuti PKL.
9. Buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA) berisi tabel yang berisi tentang beberapa
Kurikulum kaderisasi.
Tabel Standart Kompetensi anggota :
1. Kolom pertama adalah “NO”
2. Kolom kedua berisikan kompetensi dan ditulis “Kompetensi”
3. Kolom ketiga adalah tanggal/bulan/tahun setoran anggota kepada Sahabat
Pendamping
4. Kolom keempat adalah score/penilaian yang diberikan oleh Sahabat Pendamping
5. Kolom kelima adalah tanda tangan Sahabat Pendamping yang bersangkutan
10. Sistematika scoring atau penilaian adalah sebagai berikut :
Sistematika Penilaian
1. Kode Score menggunakan kode huruf, Contoh : A, B, C, atau D
2. Kode A bernilai : Baik Sekali
3. Kode B bernilai : Baik
4. Kode C bernilai : Cukup
5. Kode D bernilai : Kurang dan wajib mengulang
11. Jangka waktu penyelenggaraan Buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA) adalah 6 Bulan
dihitung sejak Buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA) diberikan.
12. Anggota yang telah menyelesaikan tanggungan kompetensinya secara umum telah
dinyatakan lulus sebagai anggota mu’taqid dan berhak naik ke jenjang berikutnya.
13. Kader yang telah menyelesaikan tanggungan kompetensinya secara umum telah
dinyatakan lulus sebagai anggota mujahid dan berhak naik ke jenjang berikutnya.
14. Anggota yang telah menyelesaikan PKD berhak menerima buku pedoman teknis
penyelenggaraan Kurikulum Kaderisasi (KURKA) beserta arahan dan kunci jawaban
dari setiap poin-poin yang tercantum dalam buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA)
untuk tingkat Mu’taqid
15. Kader yang telah menyelesaikan PKL berhak menerima buku pedoman teknis
penyelenggaraan Kurikulum Kaderisasi (KURKA) beserta arahan dan kunci jawaban
dari setiap poin-poin yang tercantum dalam buku Kurikulum Kaderisasi (KURKA)
untuk tingkat Mujahid

b. Pedoman Khusus
Pedoman khusus adalah penjelasan tentang poin-poin standar kompetesi anggota, adapun
standar kompetensi anggota adalah sebagai berikut :
1. Kurikulum Kaderisasi (KURKA) Untuk Anggota PMII
a) Kompetensi kognitif atau pengetahuan anggota :
 Memahami sejarah PMII Nasional dan Lokal
 Mengetahui seluruh tingkatan struktur kepengurusan PMII
 Mengetahui dan Hafal Tujuan PMII (AD bab 4)
 Memahami Filosofi Lambang PMII
 Memahami arti, Kedudukan dan fungsi NDP
 Memahami Konsepsi Islam ASWAJA
 Memahami Sejarah gerakan mahasiswa serta tanggung jawab sosial
mahasiswa
 Memahami sejarah negara bangsa Indonesia
 Memahami Kesetaraan Gender
 Mengetahui Analisis Sosial
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 53
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
 Hafal lagu Indonesia raya, Mars PMII dan Hymne PMII
 Hafal Pancasila

b) Kompetensi afektif atau sikap dan psikomotor atau ketrampilan anggota:


 Pernah Mengikuti kegiatan pmii minimal lima kali
 Pernah mengikuti Minimal 2 Kegiatan Kepanitiaan di pmii
 Pernah mengunjungi minimal 2 komisariat atau rayon lain di lingkup pmii KAB.
KUNINGAN
 Pernah mengikuti kegiatan di organisasi intra kampus
 Pernah mengikuti aksi massa yang diadakan oleh PC atau PK dan atau PR.
 Menghatamkan minimal 2 Buku Rekomendasi PMII Kuningan
 Mempresentasikan buku minimal 1 Buku Rekomendasi PMII Kuningan
 Mampu melakukan pemetaan di kelasnya masing-masing
 Mampu merekrut calon anggota baru

c) Muatan Lokal
Muatan lokal adalah kompetensi yang ditentukan pengurus komisariat dan atau rayon
yang bermuatan kajian fakultatif ataupun ketrampilan khusus sesuai dengan latar
belakang bidang keilmuan anggota.
Contoh : Aktif mengikuti kegiatan Study Club dll.

2. Kurikulum Kaderisasi (KURKA) Untuk Kader PMII


a) Kompetensi kognitif atau pengetahuan anggota :
 Memahami Aswaja sebagai Manhajul Harokah
 Memahami Strategi Pengembangan PMII
 Mengetahui Peta Gerakan Islam
 Mengetahui Format Politik dan Ekonomi Indonesia
 Memahami Analisis Sosial
 Mampu Menganalisa Wacana
 Mengetahui Teori Perubahan Sosial

b) Kompetensi afektif atau sikap dan psikomotor atau ketrampilan anggota:


 Pernah Mengikuti kegiatan pmii minimal lima kali
 Pernah mengikuti Minimal 2 Kegiatan Kepanitiaan di pmii
 Pernah mengunjungi minimal 2 komisariat atau rayon lain di lingkup pmii KAB.
KUNINGAN
 Pernah mengikuti gerakan politik di intra kampus
 Pernah mengikuti aksi massa yang diadakan oleh PC atau PK dan atau PR.
 Menghatamkan minimal 3 Buku Rekomendasi PMII Kuningan
 Mempresentasikan buku minimal 1 Buku Rekomendasi PMII Kuningan
 Mampu melakukan pemetaan di kampusnya masing-masing
 Mampu merekrut calon anggota baru

c) Muatan Lokal
Muatan lokal adalah kompetensi yang ditentukan pengurus komisariat dan atau rayon
yang bermuatan kajian fakultatif ataupun ketrampilan khusus sesuai dengan latar
belakang bidang keilmuan anggota.
Contoh : Aktif mengikuti kegiatan Study Club dll.

c. Buku Rekomendasi Pedoman PMII Kab Kuningan


d) Buku Rekomendasi Pasca Masa Penerimaan Anggota Baru
 Mansour Fakih (2016), Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Insist Press,
Yogyakarta.
 Fauzan Alfas (2006), PMII Dalam Simpul-simpul Sejarah Perjuangan, PB PMII,
Jakarta.
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 54
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
 Eko Prasetyo (2015), Bangkitlah Gerakan Mahasiswa, Intrans Publishing,
Malang
 Eriyanto (2012), Analisis Wacana (Pengantar Analisis Teks Media), LKis,
Yogyakarta
 Dr. K.H. Asep Saifuddin Chalim (2021), ASWAJA: Pedoman untuk Pelajar,
Guru, dan Warga NU, Erlangga, Jakarta
 Asghar Ali Engineer (1999), Islam dan Teologi Pembebasan, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
 Jostein Garder (1996), Dunia Shopie, Mizan, Jakarta
 Pramoedya Ananta Toer (2005), Bumi Manusia, Lentera Dipantara, Jakarta
 Soe Hok Gie (2011), Catatan Seorang Demonstran, LP3ES, Jakarta
 Edwar Douwes Dekker (1860), Max Havelaar, Mizan, Jakarta
 R A Kartini (2005), Habis Gelap Terbitlah Terang, Balai Pustaka, Jakarta

e) Buku Rekomendasi Pasca Pelatihan Kader Dasar


 Eko Prasetyo (2002), Islam Kiri: Melawan Kapitalisme Modal dari Wacana
Menuju Gerakan, Insist Press, Yogyakarta
 Nur Sayyid Santoso Kriteva (2015), Manifesto Wacana Kiri, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
 Simone de Beauvoir (1947), The Second Sex, Penerbit Narasi, Yogyakarta
 Tan Malaka (2014), Madilog (Materialisme, Dialektika dan Logika), Penerbit
Narasi, Yogyakarta

f) Buku rekomendasi Pasca Mapaba dan Pasca PKD sewaktu waktu dapat berubah
berdasarkan evaluasi BPH Pengurus Cabang PMII Kab Kuningan

d. Penutup
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan kidisiplinan organisasi PMII akan
semakin tertata Jika seluruh anggota dan kader dari Rayon , komisariat hingga cabang.
Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian hari. Ketentuan ini
berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 55


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 14.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG TEKNIK PERSIDANGAN
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Tehnik Persidangan.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Tehnik Persidangan.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 56


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
TEHNIK PERSIDANGAN PMII KAB. KUNINGAN

Pasal 1
Presidium Sidang
Presidium sidang terdiri dari:
1. Pimpinan Sidang.
2. Wakil Pimpinan Sidang.
3. Sekertaris Sidang.
Pasal 2
Fungsi Ketukan Palu Sidang
1. Satu Kali Ketukan
Mengesahkan sebuah opsi atau point, mencabut pengesahan sebuah opsi atau point
yang dikarenakan kesalahan teknis yang tidak disengaja dalam pengambilan
pengesahan.
2. Dua kali Ketukan
Memending jalannya persidangan, pergantian pimpinan sidang, mencabut pending
persidangan.
3. Tiga kali Ketukan
Membuka dan menutup persidangan serta pembacaan konsideran.
4. Ketukan Berkali-kali
Menenangkan forum.
Pasal 3
Istilah Persidangan dan Tujuannya
1. Interupsi
Memotong jalannya persidangan.
2. Informasi
Memberikan sebuah informasi tentang kejadian urgent yang terjadi selama proses
persidangan, serta menginformasikan hal-hal yang urgent dalam pengambilan
keputusan.
3. Order
Permintaan fasilitas terhadap presidium sidang atau penyelenggara sidang.
4. Question
Pertanyaan tentang hal-hal maupun opsi selama jalannya persidangan
5. Opsi
Usulan yang diajukan oleh peserta sidang.
6. Rasionalisasi / novum
Alasan mengajukan opsi.
7. Afirmasi
Penguatan opsi yang dilakukan oleh selain pembuat opsi.
8. Justifikasi
Penguatan Opsi yang dilakukan oleh pembuat opsi, dilakukan setelah afirmasi.
9. Lobbying
Proses penyamaan pendapat yang dilakukan oleh para pembuat opsi yang telah
mendapat afirmasi dan telah melakukan justifikasi.
10. Voting
Pemungutan suara oleh seluruh peserta sidang, setelah proses lobbying tidak
mendapatkan titik temu.
11. Klarifikasi
Menjelaskan kembali maksud dan tujuan sebuah pertanyaan, agar tidak terjadi kesalah
pahaman. Klarifikasi dapat juga dikeluarkan untuk mencabut sebuah opsi.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 57


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
12. Peninjauan Kembali
Pembahasan ulang point-point yang telah disahkan.
13. Prefilage
Izin untuk meninggalkan forum sidang .

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 58


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 15.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG KETENTUAN PIMPINAN SIDANG
PERMUSYAWARATAN SERTA PEMBUKA DAN PENUTUP PENYELENGARAAN
PENDIDIKAN FORMAL DI LEVEL KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN


setelah :
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Ketentuan Pimpinan Sidang Permusyawaratan serta Pembuka dan
Penutup Penyelengaraan Pendidikan Formal di Level Komisariat dan
Rayon.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Ketentuan Pimpinan Sidang
Permusyawaratan serta Pembuka dan Penutup Penyelengaraan
Pendidikan Formal di Level Komisariat dan Rayon.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :
PIMPINAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 59
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
KETENTUAN PIMPINAN SIDANG PERMUSYAWARATAN
SERTA PEMBUKA DAN PENUTUP PENYELENGARAAN PENDIDIKAN FORMAL
DI LEVEL KOMISARIAT DAN RAYON

I. LATAR BELAKANG
Kelancaran dan kondusifitas dalam permusyawaratan di semua level organisasi menjadi
prioritas dalam menentukan strategi pengembangan organisasi. Oleh karena itu,
kepemimpinan dalam permusyawaratan sangat mempengaruhi didalamnya. Peran
kepemimpinan secara hirarkies menjadi suatu ketentuan dalam penunjukan pimpinan sidang
permusyawaratan dan penyelenggaraan pendidikan formal di level komisariat maupun rayon.
Perlu adanya ikhtiar sebagai upaya ketertiban sebuah organisasi.

II. SASARAN
Ketentuan pimpinan sidang permusyawaratan dan pembuka penyelenggaran pendidikan
formal di level komisariat dan rayon ini, memiliki sasaran:
Terwujudnya kepastian peran struktural di setiap level organisasi
Tercapainya pendampingan struktural secara maksimal
Terpeliharanya nilai, idealitas, dan semangat kebersamaan dalam memperkokoh keutuhan,
persatuan, dan kesatuan organisasi serta disiplin dan wibawa organisasi.

III. KETENTUAN
Ketentuan pimpinan sidang permusyawaratan dan pembuka penyelenggaraan pendidikan
formal di level Komisariat dan Rayon sebagai berikut:
1. Pimpinan sidang permusyawaratan yang dimaksud adalah pimpinan sidang dalam rapat
tahunan pada sidang pleno laporan pertanggung jawaban dan pemilihan ketua.
2. Pimpinan sidang dalam rapat tahunan komisariat adalah perwakilan dari pengurus
cabang.
3. Pimpinan sidang dalam rapat tahunan rayon adalah perwakilan dari pengurus komisariat.
4. Pembukaan penyelenggaraan pendidikan formal dan rapat tahunan yang dimaksud
adalah penugasan membuka kegiatan pendidikan formal PMII (Mapaba dan PKD) dan
rapat tahunan.
5. Petugas membuka dalam hal ini adalah pengurus cabang.

IV. PENUTUP
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Jika seluruh anggota dan pengurus ditingkatan
cabang sampai dengan rayon berkemauan keras melaksanakan ketentuan ini secara
sungguh-sungguh dan seksama. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur
dikemudian hari. Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 60


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
KETETAPAN MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Nomor : 16.MUSPIMCAB-I.PC-XII.V-02.01.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG BADAN PEKERJA KONFERENSI CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN setelah:
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII KAB. KUNINGAN, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Badan Pekerja Konferensi Cabang.

Mengingat :
1. Bab VIII Pasal 10 AD PMII.
2. Bab X Pasal 31 & Pasal 42 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2021.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2022 PMII KAB. KUNINGAN.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Badan Pekerja Konferensi Cabang.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

EVI NOVIANTI ANGGI HERDIANSYAH


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 61


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN
Tentang
BADAN PEKERJA KONFERENSI CABANG

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Badan Pekerja Konferensi Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini merupakan
penjabaran dari Anggaran Rumah Tangga Pasal 42 tentang Musyawarah Pimpinan Cabang dan
Peraturan Organisasi Bab II Pasal 5 tentang Mekanisme Rekrutmen Kepemimpinan.

BAB II
KETENTUAN BADAN PEKERJA KONFERCAB

Pasal 2
Ketentuan Badan Pekerja Konferensi Cabang adalah :
1. Badan Pekerja Konferensi Cabang beranggotakan 1 orang Ketua, 1 orang Sekretaris
dan 1 orang Anggota.
2. Ketua dan Anggota Badan Pekerja Konferensi Cabang Adalah PC PMII Kab. Kuningan
yang bersedia menandatangani pernyataan diatas materai untuk tidak mencalonkan diri
menjadi ketua PC PMII Kab Kuningan dan Ketua KOPRI Kab Kuningan.
3. Ketua, Sekretaris dan Anggota Badan Pekerja Konferensi Cabang dipilih dan
ditetapkan dalam rapat pleno BPH PC PMII Kab. Kuningan.
4. Ketua, Sekretaris dan Anggota Badan Pekerja KONFERCAB dapat diganti oleh Ketua
PC PMII melalui Rapat Pleno BPH jika tidak bisa menjalankan tugasnya secara efektif.
5. Badan Pekerja KONFERCAB hanya menangani satu kali KONFERCAB.

BAB III
TUGAS BADAN PEKERJA KONFERENSI CABANG

Pasal 3
Tugas Badan Pekerja Konferensi Cabang adalah mempersiapkan tahapan-tahapan dalam
proses rekrutmen Calon Ketua PC PMII Kab. Kuningan dan Ketua KOPRI PC PMII Kab. Kuningan,
diantaranya adalah :
1. Menetapkan tata cara dan proses rekrutmen Calon Ketua PC PMII dan Ketua KOPRI.
2. Menetapkan Bakal Calon Ketua PC PMII Kuningan dan Ketua KOPRI.
3. Menetapkan Calon Ketua PC PMII Kuningan dan Ketua KOPRI.
4. Menetapkan nomor urut Calon Ketua PC PMII Kuningan dan Ketua KOPRI.
5. Apabila BPKC tidak melaksanakan tugas sesuai AD/ART dan PO, maka BPH berhak
membubarkan dan membentuk BPKC ulang.

BAB IV
TAHAPAN-TAHAPAN TUGAS BADAN PEKERJA KONFERCAB

Pasal 4
Dalam menetapkan bakal calon Ketua PC PMII Kab Kuningan dan Ketua KOPRI, Badan Pekerja
Konferensi Cabang membuka pendaftarab di Sekretariat PC PMII Kab Kuningan

Pasal 5
Dalam Menetapkan Calon Ketua PC PMII Kab Kuningan dan Ketua KOPRI, Badan Pekerja
KONFERCAB melakukan verifikasi berkas para bakal calon, diantaranya adalah:

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 62


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
1. Seluruh persyaratan Ketua PC PMII Kuningan sebagaimana diatur di dalam PO
tentang rekrutmen kepemimpinan.
2. Form pendaftaran.
3. Surat pernyataan bermaterai untuk mengikuti tahapan-tahapan jelang Konfercab
4. Surat pernyataan bermaterai untuk melanjutkan program prioritas PC PMII Kab
Kuningan
5. Mendapatkan minimal 1 rekomendasi dari PK/PR.
6. Artikel/makalah terkait dengan visi dan misi calon ketua.

Pasal 6
Dalam Menetapkan nomor urut Calon Ketua PC PMII Kab Kuningan dan Ketua KOPRI, Badan
Pekerja KONFERCAB mengundang seluruh calon ketua dan calon ketua KOPRI yang
memenuhi persyaratan untuk bersama-sama mengundi nomor urut, yang selanjutnya akan
menjadi atribut kampanye masing-masing.

Pasal 7
Proses rekrutmen Ketua PC PMII Kab Kuningan dan Ketua KOPRI setelah masing-masing
mendapatkan nomor urut dilanjutkan pelaksanaan debat kandidat calon Ketua PC PMII Kab
Kuningan dan Ketua KOPRI.

BAB V
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 8
1. Badan Pekerja KONFERCAB wajib melaporkan segala perkembangan atas tugas dan
tanggung jawabnya kepada BPH PC PMII Kuningan, 1 minggu sekali sejak dibentuk.
2. Masa tugas Badan Pekerja KONFERCAB berakhir setelah terpilihnya Ketua pada
KONFERCAB.
3. Penetapan nomor urut calon paling lambat 2 minggu sebelum KONFERCAB.

BAB V
PENUTUP

Pasal 9
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian di dalam
Ketetapan Pleno atau produk hukum organisasi lainnya.
2. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KAB. KUNINGAN

Ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 63


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN
DAFTAR ISI

Daftar Isi................................................................................................................................. i

1. Agenda Acara Musyawarah Pimpinan Cabang I PC PMII Kab. Kuningan............................ 2

2. Tata Tertib Musyawarah Pimpinan Cabang 2022 PMII......................................................... 4

3. Kaidah Pembentukan Dan Pengguguran Serta Pembekuan Kepengurusan Komisariat

Dan Rayon PMII Kab. Kuningan............................................................................................ 9

4. Mekanisme Reshuffle Kepengurusan.................................................................................... 14

5. Teknis Penyelenggaraan Rapat Tahunan Komisariat Dan Rayon........................................ 16

6. Pengajuan SK Rayon Dan Komisariat................................................................................... 20

7. Strategi Pengembangan Kaderisasi PMII Kab. Kuningan..................................................... 22

8. Strategi Pengembangan Organisasi PMII Kab. Kuningan..................................................... 27

9. Pelaporan Kaderisasi Formal Yang Dilakukan Oleh Komisariat Atau Rayon....................... 32

10. Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri Komisariat Dan Rayon......................... 35

11. Strategi Pengembangan KOPRI PMII Kab. Kuningan........................................................... 39

12. Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi Komisariat, Rayon Dan Kopri................... 43

13. Kurikulum Kaderisasi (KURKA).............................................................................................. 50

14. Tehnik Persidangan PMII Kab. Kuningan.............................................................................. 56

15. Ketentuan Pimpinan Sidang Permusyawaratan Serta Pembuka Dan Penutup

Penyelengaraan Pendidikan Formal Di Level Komisariat Dan Rayon.................................. 59

16. Badan Pekerja Konferensi Cabang........................................................................................ 61

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2022 i


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KAB. KUNINGAN

Anda mungkin juga menyukai