B. SIDANG PENDAHULUAN
• Pembahasan dan Pengesahan Agenda, Tata tertib sidang, dan Jadwal
sidang
• Pernyataan Kuorum
• Pembentukan Presidium
• Serah terima Pimpinan Sidang kepada Presidium Sidang Muspanitera
Ranting Tahun 2022
C. SIDANG PLENO I
• Laporan pertanggungjawaban Rencana Kerja Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega 2019-2021
• Pandangan umum dan Evaluasi DKR atas Laporan Pertanggung Jawaban
• Pernyataan Demisioner
• Pembagian peserta Sidang Komisi
D. SIDANG – SIDANG KOMISI
• Sidang Komisi A : Keorganisasian
• Sidang Komisi B : Rencana Kerja
E. SIDANG PLENO II
• Laporan Hasil Sidang Komisi
• Pandangan Umum dan Rekomendasi atas hasil Sidang Komisi
• Pemilihan Tim Perumus hasil Muspanitera Kwartir Ranting Gandusari 2022
• Sidang Tim Perumus
• Pengesahan Hasil Sidang Tim Perumus
E. SIDANG PLENO III
• Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua DKR Gandusari Masa Bakti 2019-2021
• Pemilihan Ketua dan Wakil Dewan Kerja Ranting Gandusari Masa Bakti
2021 – 2024
• Pembentukan Tim Formatur
F. SIDANG PLENO IV
Pengesahan Hasil Musppanitera Ranting Gandusari Tahun 2022
BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WEWENANG
Pasal 1
NAMA
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Puteri Putera Gerakan Pramuka Kwartir
Ranting Gandusari Tahun 2022 selanjutnya disebut Musppanitera Ranting Gandusari 2022.
Pasal 2
KEDUDUKAN
Musppanitera Ranting Gandusari 2022 berkedudukan sebagai forum tertinggi untuk
menyampaikan dan menampung aspirasi Pramuka Penegak dan Pandega Gandusari.
Pasal 3
WEWENANG
– Mengevaluasi pelaksanaan Tugas pokok dan Rencana kerja Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega Gerakan Pramuka Gandusari masa bakti 2019 – 2021.
– Merumuskan rencana kerja dan masukan untuk kebijakan Kwartir dalam pembinaan dan
pengembangan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk masa bhakti 2022 –
2024.
– Membentuk kepengurusan Dewan Kerja Ranting masa bakti 2022 – 2024.
BAB II
PERSONIL
Pasal 4
Peserta
Peserta Musppanitera Ranting Gandusari 2022 terdiri atas :
– Dewan Kerja Ranting Gandusari
BAB III
KUORUM
Pasal 8
Kuorum
- Musppanitera Ranting Gandusari 2022 dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya
2
/3 jumlah perutusan yang seharusnya hadir pada Musppanitera Ranting Gandusari 2022.
- Apabila pasal 8.a. tidak tercapai, maka Musppanitera Ranting Gandusari 2022 ditunda
selama 2 x 10 menit dan selanjutnya dianggap sah.
- Sidang-sidang dalam Musppanitera Ranting Gandusari 2022 dinyatakan sah apabila
dihadiri sekurang kurangnya 2/3 jumlah peserta yang seharusnya menghadiri sidang
tersebut pada Musppanitera Gandusari 2022.
- Apabila pasal 8.c. tidak tercapai, maka sidang-sidang ditunda selama 1 x 10 menit dan
selanjutnya dianggap sah.
Pasal 9
Pembagian sidang
Musppanitera Ranting 2022 terdiri dari :
- Sidang Pendahuluan
- Sidang Pleno
- Sidang Komisi
Komisi A : Keorganisasian
Komisi B : Rencana Kerja
- Sidang Tim Perumus.
Pasal 10
Pimpinan Sidang
- Sidang Pendahuluan dipimpin oleh Pimpinan sidang yang terdiri atas 3 (tiga) orang dari
unsur Dewan Kerja Ranting.
- Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium yang terdiri atas 1 (satu) orang dari unsur anggota
Dewan Kerja Ranting dan 2 (dua) orang dari unsur Dewan Ambalan.
- Sidang Komisi dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris yang dipilih dalam sidang
komisi.
Pasal 11
Sidang Tim Perumus
- Hasil-hasil Musspanitera Ranting 2022 disusun sebagai hasil akhir oleh Tim Perumus
Musppanitera Ranting 2022.
- Tim Perumus terdiri atas :
1. Ketua dan sekretaris sidang komisi.
2. 1 (satu) orang dari unsur Dewan Kerja Ranting.
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 14
Hak Pilih
a. Hak pilih adalah hak yang dimiliki oleh peserta Musppanitera Ranting 2022 untuk memilih
dan dipilih.
b. Peninjau, penasehat dan narasumber tidak mempunyai hak pilih.
Pasal 15
Kewajiban
Seluruh peserta, penasehat, narasumber dan peninjau berkewajiban untuk:
a. Menjaga suasana yang kondusif.
b. Dilarang mengeluarkan kata-kata jorok dan/atau berbau SARA.
c. Dilarang melakukan tindakan provokasi negatif.
d. Dilarang melakukan tindakan yang dapat mengganggu peserta lain
e. Apabila ingin meninggalkan sidang sebelum selesai, harus mengajukan izin kepada
pimpinan sidang.
f. Mematuhi seluruh tata tertib Musppanitera Ranting Gandusari 2022.
BAB VII
LAIN-LAIN
Pasal 18
Masa Berlaku
Tata Tertib ini berlaku sejak ditetapkan dan disahkan.
Pasal 19
Tambahan
Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian atas persetujuan
sidang.
I. PENDAHULUAN
Kakak-kakak tahun 2021 merupakan akhir perjalanan Dewan Kerja Ranting
Gandusari dalam menapaki jalan pengabdian selama 3 tahun. Tahun ini menjadi
momentum untuk merangkum semua cerita selama periode 2019-2021 dan merencanakan
perjalanan baru pada periode kepengurusan 2021-2024 mendatang dalam Musppanitra
Ranting Gandusari Tahun 2022. Dewan Kerja Ranting Gandusari telah banyak berbenah
dalam penataan organisasi dan mengevaluasi proses pembinaan yang telah berjalan
sehingga telah siap dan matang untuk rencana kerja pada periode selanjutnya dalam rangka
mewujudkan cita-cita bersama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Beberapa hal telah dipelajari bersama, setiap waktu dan kesempatan yang diberikan
kepada DKR Gandusari senantiasa diupayakan dengan baik. Meskipun demikian, tak
memungkiri jika ada beberapa hal yang masih kurang dan perlu dibenahi. Tentunya hal
tersebut nantinya akan menjadi tugas kita bersama Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega di seluruh Gandusari untuk membenahi dan menyempurnakan.
Sebagaimana telah dihasilkan dalam Musppanitera Gandusari Tahun 2019 penataan
organisasi telah ditetapkan dan disepakati bersama–sama pada rencana kerja Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega Gandusari tahun 2019 – 2021. Rencana kerja dan sasaran
prioritas sebagaimana dimaksud telah disusun kedalam program-program kerja melalui
Sidang Paripurna Ranting Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Gandusari.
Pada kesempatan kali ini di Musppanitera Ranting Gandusari 2022 perkenankan
kami Dewan Kerja Ranting Gandusari untuk melaporkan Pelaksanaan Tugas Pokok
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwartir Ranting Gandusari. Serta
mengajak Dewan Kerja Ranting seluruh Gandusari untuk secara bersama-sama saling
mengevaluasi dan membenahi segala hal yang telah direncanakan dan telah dilalui selama
3 tahun terakhir bersinergi bersama untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
Gandusari.
A. KEANGGOTAAN
- Peningkatan Pendataan Pendataan Pendataan Pendataan Tersedianya data Jumlah Pramuka yang
kuantitas jumlah Pramuka Sistem Sistem Sistem anggota Pramuka terdata sebanyak
Anggota Pramuka di Pendataan Pendataan Pendataan disetiap jajaran. kurang lebih 1.500
Pramuka setiap jajaran Anggota Anggota Anggota anggota.
Online (SIPA) Online (SIPA) Online (SIPA)
Meningkatkan Terlaksananya Terselenggaran Terselenggaranya Laporan kegiatan
penyelenggaraan kegiatan nya lomba kegiatan perkemahan
kegiatan Latgab video profil disetiap jajaran min 1
kepramukaan Penegak gugus depan x selama masa bakti
yang menarik Kwarran
bagi anggota Gandusari
- Peningkatan Penyelenggaraa Blum ada Belum adanya Belum adanya Terselenggaranya - Laporan kegiatan
- Peningkatan Berperan aktif Belum adanya Pencegahan Pencegahan Meningkatnya - Laporan kegiatan
kesadaran dalam Pokja Covid -19 Covid -19 keterlibatan Pramuka
terhadap kampanye- T/D dalam kampanye
permasalaha kampanye social isu-isu sosial
n yang ada di kemasyarakatan
masyarakat
Meningkatnya Ikut dalam Ikut dalam Ikut dalam Terlibatnya Pramuka – laporan
aktivitas anggota BP kegiatan kegiatan T/D pada kegiatan – dokumen
tanggap bencana Gandusari tanggap tanggap tanggap darurat pendukung
oleh T/D bencana bencana bencana
Berperan aktif Mengadakan Ikut serta Ikut serta Terlibatnya Pramuka – laporan
a. Musppanitra
Waktu : 10 Januari 2019
Lokasi : Kantor Kwartir Ranting Gandusari
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Putri Putra (Musppanitra), adalah
pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan
pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah Kwartir Ranting
Gandusari dalam satu masa bhakti. Pesertanya terdiri dari Dewan Ambalan yang
mendapat mandat dan dewan kerja penyelenggara (Dewan Kerja Ranting) yang
didampingi oleh narasumber dari Dewan Kerja Ranting Gandusari serta penasehat dari
Andalan Kwartir Ranting Gandusari.
b . Sidang Paripurna Ranting Gandusari
Waktu : 05 Mei 2019
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Tata Kelola dan Tata Kerja ini yang dimaksud dengan:
1. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Gerakan Pramuka Gandusari yang
selanjutnya disingkat DKR Gandusari adalah wadah pembinaan dan pengembangan
kaderisasi kepemimpinan di tingkat Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Gandusari yang
beranggotakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra, sebagai bagian integral
dari Kwartir dan berkedudukan sebagai badan kelengkapan Kwartir yang diberi wewenang
dan kepercayaan untuk mengelola pembinaan dan kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega sesuai prinsip “dari, oleh, dan untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
dengan bimbingan orang dewasa”, yang pengelolaannya bersifat kolektif dan kolegial.
2. Kolektif adalah bahwa keputusan dan kebijakan DKR Gandusari adalah keputusan atau
kebijakan lembaga Dewan Kerja yang diputuskan secara bersama-sama oleh seluruh anggota
DKR Gandusari.
3. Kolegial adalah bahwa segala pelaksanaan tugas pokok, kebijakan dan tanggung jawab DKR
Gandusari dilaksanakan dalam semangat kebersamaan dan gotong royong oleh seluruh
anggota berdasarkan pembagian tugas yang disepakati oleh anggota DKR Gandusari.
4. Ex-officio adalah status yang secara otomatis melekat pada seseorang karena adanya sebuah
keadaan yang terlebih dahulu disandang oleh orang tersebut.
5. Tata Peradatan adalah aturan khusus yang berlaku sebagai pijakan bagi anggota DKR
Gandusari, juga Sandi, dan Pusaka Adat yang berlaku untuk Dewan Kerja.
6. Sangga Kerja adalah kepanitiaan yang dibentuk dan dipimpin oleh DKR Gandusari atas
persetujuan Kwartirnya, yang beranggotakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk
BAB II
TATA KELOLA DEWAN KERJA
Pasal 2
Kedudukan Dewan Kerja
Dewan Kerja Ranting Gandusari (DKR Gandusari) adalah wadah pembinaan dan
pengembangan kaderisasi kepemimpinan di tingkat Kwartir yang beranggotakan Pramuka
Pasal 3
Wewenang Dewan Kerja
1. DKR Gandusari diberi wewenang dan kepercayaan untuk mengelola pembinaan dan
kegiatan pramuka penegak dan pramuka pandega sesuai prinsip dari, oleh, dan untuk
pramuka penegak dan pramuka pandega dengan bimbingan orang dewasa, yang
mengelolannya bersifat kolektif dan kolegial.
2. Dewan Kerja Ranting Gandusari dapat memberikan pertimbangan terhadap pembahasan
segala peraturan yang mengatur terkait pramuka penegak dan pramuka pandega dengan
Dewan Kerja Cabang atas persetujuan Kwartir.
3. Memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap peraturan Dewan
Kerja Cabang yang berkaitan dengan pramuka penegak dan pramuka pandega dengan melihat
kondisi pramuka penegak dan pramuka pandega di wilayah Gandusari.
4. Membahas dan memberikan usulan rencana kerja Kwartir Ranting Gerakan Pramuka
Gandusari.
5. Memperhatikan kajian Dewan Kerja Ranting yang berkaitan dengan pembinaan pramuka
Tahun 2017 dapat memiliki kemandirian dalam menyusun anggaran yang dituangkan ke
dalam rencana kerja kwartir.
8. Dalam menyusun program kerja DKR Gandusari sebagaimana yang dimaksud pada ayat (7)
dapat menyusun standar biaya dan mengajukannya kepada kwartir untuk dibahas bersama.
Pasal 4
Masa Bakti
1. Masa bakti Dewan Kerja dimulai dan berakhir sesuai dengan masa bakti kwartir.
2. Sebelum Dewan Kerja hasil Musppanitra disahkan melalui surat keputusan kwartir, maka
pengurus Dewan Kerja penyelenggara Musppanitra tetap menjalankan fungsi dan tugasnya.
MUSPPANITERA RANTING GANDUSARI 2022 44
3. Sebagaimana yang dijelaskan pada ayat (2) maka Dewan Kerja terpilih dapat menjalankan
fungsi dan tugasnya setelah disahkan melalui Surat Keputusan kwartir.
Pasal 5
Struktur Kepengurusan
1. Struktur kepengurusan Dewan Kerja Ranting Gandusari sebagaimana yang dijelaskan dalam
PPDK 005 Tahun 2017:
a. Seorang Ketua, merangkap anggota.
b. Seorang Wakil Ketua, merangkap anggota.
c. Sekretaris, merangkap anggota.
d. Bendahara, merangkap anggota.
e. Para Ketua Bidang, merangkap anggota.
f. Beberapa orang anggota.
g. Jumlah sekretaris dan bendahara sebagaimana dimaksud pada huruf c dan d disesuaikan
dengan kebutuhan Dewan Kerja yang bersangkutan.
2. Merangkap anggota sebagaimana yang dimaksud pada huruf a hingga e dalam PPDK 005
Tahun 2017 Bab VII Ayat 2 adalah pemenuhan kewajiban dan hak sebagai Dewan Kerja
yang dilakukan secara kolektif dan kolegial.
3. Apabila Ketua Dewan Kerja Ranting Gandusari adalah seorang putra maka merupakan
representasi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putra Gerakan Pramuka Gandusari,
begitupun dengan sebaliknya.
4. Apabila Wakil Ketua Dewan Kerja Ranting Gandusari adalah seorang putri maka merupakan
representasi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Gerakan Pramuka Gandusari,
begitupun dengan sebaliknya.
Pasal 6
Alat Kelengkapan
4. Unit Kerja,
Sebagaimana yang telah diatur dalam pasal Unit Dewan Kerja.
Pasal 7
Komposisi Kepengurusan
1. Jika ketua seorang putra, maka wakil ketua seorang putri begitu pula sebaliknya.
2. Jumlah anggota Dewan Kerja Ranting Gandusari secara keseluruhan ditetapkan dalam
Musppanitra sebanyak-banyaknya 21 orang.
3. Jumlah anggota Dewan Kerja Ranting Gandusari secara keseluruhan berjumlah ganjil yang
ditetapkan dalam Musppanitra, kecuali dikarenakan terjadinya pergantian antar waktu dan
pemberhentian anggota maka komposisi dapat menyesuaikan.
Pasal 8
Pembidangan
1. Pembidangan dalam Dewan Kerja Ranting Gandusari sebagaimana yang dimaksud dalam
PPDK 005 Tahun 2017.
2. Perbidangan merupakan pengelompokkan anggota Dewan Kerja Ranting merupakan hasil
dari seleksi yang dilaksanakan oleh Dewan Kerja Ranting domisioner.
3. Perbidangan dalam memulai masa bakti dibentuk dari hasil Rapat Formatur yang dipilih
memalui Musppanitra.
4. Perbidangan hasil dari Pergantian Antar Waktu dibentuk dari hasil Rapat Pleno anggota
Dewan Kerja Ranting Gandusari terpilih.
5. Perbidangan dibentuk untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, wewenang, tugas Dewan
Kerja Ranting, serta hak dan kewajiban anggota Dewan Kerja Ranting.
6. Perbidangan Dewan Kerja Ranting Gandusari didukung oleh unit yang dibentuk oleh bidang
yang dilaporkan kepada Ketua Dewan Kerja Ranting Gandusari.
7. Fungsi, tugas, dan mekanisme pembidangan sebagaimana yang telah diatur dalam PPDK
005 Tahun 2017.
8. Apabila diperlukan Dewan Kerja Ranting Gandusari dapat melakukan mutasi pembidangan
melalui Rapat Pleno Dewan Kerja.
BAB III
TATA KERJA
Pasal 9
Pembagian Tugas Struktur Dewan Kerja
1. Ketua Dewan Kerja mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Memimpin Dewan Kerja dalam menjalankan fungsi dan tugas pokok.
b. Sebagai penghubung antara Dewan Kerja dengan kwartir.
c. Bersama anggota bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan
Kerja kepada Ketua Kwartir dan Musppanitra.
2. Wakil Ketua Dewan Kerja mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja Ranting Gandusari.
b. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugasnya.
c. Mewakili Ketua apabila berhalangan dengan mandat Ketua.
3. Sekretaris I
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja Ranting Gandusari.
b. Melaksanakan mekanisme administrasi khususnya yang berkenan dengan
kesekretariatan.
c. Melakukan pengarsipan surat masuk dan surat keluar yang telah dikirimkan oleh Kwartir
Ranting.
d. Penghubung administrasi Dewan Kerja Ranting Gandusari dengan kwartir.
e. Menyediakan agenda rapat Dewan Kerja yang disampaikan bersama dengan undangan
rapat.
f. Dapat mewakili Ketua dan Wakil Ketua bila salah seorang atau keduanya berhalangan
dengan mandat yang diberikan oleh Ketua.
4. Sekretaris II
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja Ranting Gandusari.
b. Bertanggung jawab atas administrasi kesekretariatan dan inventaris yang dimiliki.
6. Ketua Bidang
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja Ranting Gandusari.
b. Mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab memimpin bidangnya dalam melaksanakan
tugas pokok bidang dan menyelaraskan dengan tugas pokok Dewan Kerja.
c. Ketua bidang bersama anggota bidang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh anggota
unit.
d. Ketua bidang bersama dengan anggota bidang bertugas membentuk unit dan menyusun
program kerja.
7. Anggota Dewan Kerja mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab secara bersama-sama
untuk membantu Ketua dan Wakil Ketua dalam melaksanakan tugas pokoknya dan tugas
pokok Dewan Kerja.
8. Seluruh anggota Dewan Kerja dapat mewakili Ketua dan Wakil Ketua bila salah seorang atau
keduanya berhalangan dengan mandat yang diberikan oleh Ketua.
1. Dewan Kerja Ranting Trenggalek secara kolektif dan kolegial berfungsi sebagai:
a. Pelaksana keputusan-keputusan musyawarah dan sidang paripurna yang telah disahkan
oleh kwartir.
b. Pembuat dan pemberi pandangan, pendapat, saran, dan usul kepada kwartir tentang
kegiatan pramuka penegak dan pramuka pandega.
c. Pengelola program pembinaan dan kegiatan pramuka penegak dan pramuka pandega di
tingkat Kwartir Ranting.
d. Penghubung antara pramuka penegak dan pramuka pandega Gandusari dengan kwartir.
e. Pendukung pelaksanaan tugas-tugas kwartir.
2. Kelima fungsi yang dimaksud pada ayat (1) dijalankan dalam kerangka representasi pramuka
penegak dan pramuka pandega Gandusari dan juga untuk mendukung upaya kwartir dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Pasal 11
Tugas Pokok Dewan Kerja
Pasal 12
Tanggung Jawab Dewan Kerja
1. Dewan Kerja bertanggung jawab memberikan laporan atas kegiatan yang dilaksanakan
berikut pertanggungjawaban keuangan kepada kwartir melalui Ketua Kwartir.
2. Dewan Kerja bertanggung jawab menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan dan
kebijakan secara berkala dalam Sidang Paripurna yang dihadiri baik sebagai peserta maupun
penyelenggara.
3. Dewan Kerja bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi dan tugas pokok serta kebijakan
kepada Musppanitra dan kwartirnya.
Pasal 13
Hubungan Kerja Dewan Kerja
1. Hubungan Dewan Kerja Ranting Gandusari dengan Kwartir Ranting berbentuk hubungan
koordinatif dan konsultatif dalam hal memikirkan, merencanakan, memutuskan dan menilai
kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Gandusari.
2. Hubungan antar Dewan Kerja Ranting Gandusari dengan Dewan Kerja Ranting diluar
Ranting Gandusari berupa informatif, koordinatif, dan konsultatif.
3. Hubungan antar Dewan Kerja dilakukan atas sepengetahuan dan melalui Kwartir.
4. a. Dewan Kerja dapat melakukan MOU dengan Kwartir.
b. Dewan Kerja dalam hal administrasi yang berkaitan dengan izin dan kerjasama mengikuti
administrasi kwartir.
5. Dewan Kerja dapat menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan organisasi di luar
Gerakan Pramuka atas izin kwartirnya baik atas inisiatif Dewan Kerja yang bersangkutan
atau atas permintaan kwartir.20
Pasal 14
Keuangan Dewan Kerja
1. Dana yang didapat oleh atau dialokasikan kepada Dewan Kerja untuk menjalankan fungsi
Pasal 15
Sistem Administrasi Organisasi Dewan Kerja
Pasal 16
Administrasi Kegiatan
Pasal 17
Ranah Koordinasi Kegiatan terhadap Dewan Kerja Ranting
1. Gugus depan yang akan menyelenggarakan kegiatan di tingkat nasional wajib berkoordinasi
dengan DKR, DKC, DKD, dan DKN diwilayahnya baik secara tertulis maupun lisan.
2. Gugus depan yang akan mengundang/menghadirkan Dewan Kerja tertentu sebagai
narasumber/pemateri/undangan wajib berkoordinasi atau mengundang dewan kerja
setingkat dibawahnya dewan kerja yang akan diundang/dihadirkan.
3. Dewan kerja yang tidak merasa dilibatkan dalam koordinasi oleh gugus depan terkait,
memiliki hak untuk menegur, memberitahu, memberikan masukan kepada gugus depan yang
bersangkutan serta dapat memberikan pemberitahuan terhadap dewan kerja yang hadir.
4. Seluruh pihak yang menyelenggarakan kegiatan kepramukaan dengan melibatkan pramuka
penegak dan pramuka Pandega dilebih dari 1 wilayah Kwartir Ranting wajib berkoordinasi
dengan DKR Gandusari.
5. Adat yang dipakai dalam penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan oleh DK dengan
melibatkan lebih dari satu Kwartir Ranting adalah tata peradatan Menak Sopal dengan segala
ketentuan didalamnya.
6. Adat yang dipakai dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh gugus depan adalah tata peradatan
gugus depan itu sendiri.
Pasal 19
Sangga Kerja dan Kelompok Kerja
2. Kelompok Kerja
a. Merupakan kelompok yang bertugas mempersiapkan dan membuat perencanaan pokok –
pokok kegiatan yang dilaksanakan.
b. Kelompok kerja terdiri dari anggota Dewan Kerja dari tiap - tiap bidang dan melibatkan
unsur Kwartir yang bersangkutan serta unsur lain yang dianggap perlu.
c. Pembentukan kelompok kerja ditentukan Rapat Kegiatan Dewan Kerja.
d. Kelompok kerja disahkan dalam Surat Keputusan Kwartir.
Pasal 20
Jenis Kegiatan
1. Dewan Kerja Ranting Gandusari dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat
membentuk Sangga Kerja, Kelompok Kerja, dan atau Unit Kerja atas sepengetahuan kwartir.
2. Unit Kerja Merupakan wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
menampung minat anggotanya dalam suatu bidang tertentu.
3. Pembentukan unit Kerja ditentukan oleh Dewan Kerja dan disahkan dalam Surat Keputusan
Kwartir dengan sistem perekrutan dan syarat tambahan diatur oleh Dewan Kerja
penyelenggara.
4. Unit Kerja dikelola oleh Dewan Kerja dan bertanggung jawab kepada Kwartir.
5. Sangga Kerja, Kelompok Kerja, dan atau Unit Kerja Dewan Kerja dapat melaksanakan
Pasal 22
Rapat-Rapat Dewan Kerja
1. Sidang Paripurna dilaksanakan paling sedikit sekali dalam setahun sebelum pelaksanaan
Rapat Kerja Kwartir.
2. Peserta Sidang Paripurna terdiri dari:
a. Anggota Dewan Kerja penyelenggara.
b. Utusan Dewan Kerja yang setingkat di atas Dewan Kerja penyelenggara yang bertindak
selaku narasumber kecuali untuk Sidang Paripurna Tingkat Nasional.
c. Utusan Dewan Kerja yang berada di wilayah kerja Dewan Kerja penyelenggara dan
2. Peserta Musppanitra
a. Terkecuali untuk Musppanitra tingkat Ranting, peserta Musppanitra terdiri dari:
1) Seluruh anggota Dewan Kerja penyelenggara Musppanitra.
2) Utusan Dewan Kerja yang berada di wilayah Dewan Kerja penyelenggara Musppanitra
yang mendapat mandat dari Kwartirnya atas usulan Dewan Kerja yang bersangkutan.
b. Khusus untuk Musppanitra tingkat ranting, peserta terdiri dari:
1) Seluruh anggota Dewan Kerja Ranting penyelenggara Musppanitra.
2) Utusan Dewan Ambalan dan Dewan Racana yang berada di wilayah kerja Dewan
Kerja Ranting yang bersangkutan dan mendapat mandat dari Gugus depannya atas
usulanDewan Ambalan atau Dewan Racana yang bersangkutan.
c. Jumlah utusan ditetapkan oleh Dewan Kerja penyelenggara Musppanitra.
4. Pimpinan Musppanitra
a. Musppanitra dipimpin oleh Presidium yang anggotanya dipilih oleh dan dari peserta
Musppanitra melalui musyawarah yang dipimpin oleh Dewan Kerja penyelenggara.
5. Penasihat Musppanitra
a. Penasihat Musppanitra adalah unsur Andalan yang mendapat mandat dari kwartir.
b. Penasihat Musppanitra tidak memiliki Hak Suara dan Hak Pilih.
c. Penasihat Musppanitra memiliki Hak Bicara setelah mendapat persetujuan dari peserta
Musppanitra melalui Presidium Musppanitra. Penasihat Musppanitra dapat
menginterupsi jalannya sidang-sidang apabila dianggap terdapat perselisihan pendapat
yang tajam atau telahmencapai jalan buntu.
d. Jumlah dan ketentuan lain berkenaan dengan Penasihat Musppanitra diatur oleh Dewan
Kerja penyelenggara atas sepengetahuan kwartirnya.
6. Narasumber Musppanitra
a. Musppanitra dapat menghadirkan Narasumber untuk berbicara di forum Musppanitra
tentang hal-hal yang khusus.
b. Jumlah dan kompetensi Narasumber ditentukan oleh Dewan Kerja penyelenggara.
7. Kuorum Musppanitra
Kuorum Musppanitra adalah setengah tambah satu dari keseluruhan utusan yang memiliki
hak untuk hadir.
8. Acara Musppanitra
a. Jadwal dan Acara Musppanitra dirancang oleh Dewan Kerja penyelenggara untuk
diusulkan dan disetujui dalam Sidang Pendahuluan Musppanitra.
b. Acara Musppanitra terdiri atas:
1) Sidang Pendahuluan terdiri dari acara:
BAB V
MUSYAWARAH PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA PUTRI
PUTRA LUAR BIASA (MUSPPANLUB)
1. Pengertian
Musppanitra Luar Biasa diadakan diantara dua Musppanitra yang seharusnya jika
menghadapi hal-hal yang bersifat khusus dan mendesak berkaitan dengan suatu keadaan atas
prakarsa Dewan Kerja penyelenggara Musppanitra atau atas usulan tertulis dari sekurang-
1. Pada prinsipnya kebijakan dilaksanakan atas dasar musyawarah untuk mufakat sesuai
dengan asas Dewan Kerja yaitu kekeluargaan yang demokratis.
2. Penentuan kebijakan dilakukan sepenuhnya oleh Ketua Dewan Kerja setelah melalui rapat
pleno dan atau rapat pimpinan yang dihadiri oleh para pimpinan Dewan Kerja yaitu : Ketua,
Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
3. Apabila dalam rapat tidak tercapai keputusan secara mufakat maka pengambilan keputusan
menggunakan perolehan suara terbanyak.
4. Ketua Dewan Kerja dapat mendelegasikan wewenang penentuan kebijakan kepada anggota
sesuai dengan jenjang struktur organisasi yang ada.
BAB VII
MUTASI, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN
ANGGOTA DEWAN KERJA
1. Prosedur mutasi, pemberhentian, dan penggantian anggota dilaksanakan pada rapat pleno.
2. Mutasi, pemberhentian, dan penggantian anggota disahkan dengan surat keputusan Kwartir
Ranting.
3. Mutasi
a. Seorang anggota Dewan Kerja dapat dimutasi tugasnya apabila:
1) Anggota yang bersangkutan tidak efektif dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan
bidang tugas yang dibebankan kepadanya di dalam Dewan Kerja; atau
2) Diperlukan adanya penyegaran untuk memberi pengalaman.
BAB VIII
PENUTUP
Hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian dengan
mempertimbangkan masukan Dewan Kerja Ranting dan Dewan Kerja Ranting dan tetap
memperhatikan perkembangan organisasi dan kebutuhan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Bagian Kesatu
Kepentingan Umum
Pasal 2
Bagian Kedua
Integritas
Pasal 3
1. Anggota harus menghindari perilaku tidak pantas atau tidak patut yang dapat merendahkan
citra dan kehormatan Dewan Kerja Ranting, baik di dalam Gerakan Pramuka maupun di luar
Gerakan Pramuka sesuai dengan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka.
2. Anggota sebagai perwakilan dari Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Gandusari
memiliki batasan pribadi dalam bersikap, bertindak, dan berperilaku.
3. Anggota dilarang memasuki tempat prostitusi, perjudian, dan tempat lainnya yang
dipandang tidak pantas secara etika, moral, dan norma yang berlaku dalam ruang lingkup
Bagian Ketiga
Hubungan Kerja dengan Dewan Kerja
Pasal 4
1. Anggota harus bersikap profesional dalam melakukan hubungan antar sesama Dewan Kerja.
2. Hubungan antar Dewan Kerja dilakukan atas sepengetahuan dan melalui Kwartir.
3. Hubungan antar Dewan Kerja dikukan dengan tetap menjaga nama baik organisasi dan
sesama anggota dalam organisasi.
4. Dewan Kerja dapat menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan organisasi di luar
Gerakan Pramuka demi kebaikan organisasi atas izin Kwartir dan diperbolehkan atas inisiatif
Dewan Kerja atau atas permintaan Kwartir.
Bagian Keempat
Akuntabilitas
Pasal 5
1. Anggota bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan dalam rangka menjalankan fungsi
dan tugas pokok Dewan Kerja demi kepentingan organisasi.
2. Anggota Dewan Kerja Ranting harus bersedia untuk diberi kritik dan saran oleh Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega melalui Dewan Ambalan
3. Anggota Dewan Kerja Ranting Gandusari wajib menyampaikan dan memperjuangkan
aspirasi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega kepada Kwartir Cabang Gerakan Pramuka
Trenggalek secara norma yang baik dan menerima saran yang telah diberikan.
Bagian Kelima
Keterbukaan dan Konflik Kepentingan
Pasal 6
Bagian Keenam
Rahasia
Pasal 7
Anggota wajib menjaga rahasia yang dipercayakan kepadanya, termasuk hasil rapat yang
dinyatakan sebagai rahasia, kecuali atas kondisi yang mendesak atas izin bersama bahwa rahasia
tersebut dapat terbuka untuk umum.
Bagian Ketujuh
Kedisiplinan
Pasal 8
Bagian Kedelapan
Hubungan Dewan Kerja dengan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
Pasal 9
1. Dewan Kerja Ranting Gandusari adalah perwakilan dari Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega yang ada di wilayah Gandusari yang telah mengikuti seleksi Dewan Kerja Ranting
Gandusari.
2. Anggota Dewan Kerja Ranting Gandusari harus memahami dan menjaga kemajemukan
yang terdapat dalam Gerakan Pramuka di wilayah Gandusari baik berdasarkan suku, agama,
ras, jenis kelamin, golongan, kondisi fisik, status sosial, maupun status ekonomi.
3. Sesama anggota dilarang saling merendahkan dan berbicara kotor dan atau yang dapat
melukai hati anggota lainnya.
4. Anggota dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokonya tidak diperkenankan berprasangka
buruk atau bias terhadap seseorang atau suatu kelompok atas dasar alasan yang tidak relevan,
baik dengan perkataan maupun tindakannya.
5. Anggota Dewan Kerja Ranting harus mendengar dengan penuh perhatian atas masukan yang
diberikan oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Gandusari.
6. Anggota harus menerima dan menjawab dengan sikap penuh pengertian terhadap pengaduan
dan keluhan yang diberikan oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Gandusari.
Bagian Kesembilan
Perjalanan Dinas
Pasal 10
1. Anggota dapat melakukan perjalanan Dinas ke dalam atau ke luar Ranting maupun ke luar
negeri dengan biaya yang telah diberikan oleh Kwatir Ranting atas persetujuan Dewan Kerja
Ranting.
2. Anggota tidak dapat membawa keluarga dalam suatu perjalanan dinas, kecuali dalam kondisi
yang tidak bisa dilakukan tanpa kehadiran keluarga.
1. Anggota Dewan Kehormatan harus bersikap independen dan bebas dari pengaruh pihak
manapun dalam melaksanakan tugasnya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada tanpa
adanya kepentingan pribadi, seseorang, maupun golongan.
2. Anggota yang bermasalah dilarang melakukan upaya intervensi terhadap keputusan Dewan
Kehormatan.
3. Apabila di kemudian hari pimpinan Dewan Kehormatan berhalangan maka dapat menunjuk
anggota lainnya untuk menggantikan yang disepakati dalam rapat pleno Dewan Kerja.
Bagian Kesebelas
Organisasi Lain di Luar Gerakan Pramuka
Pasal 12
Anggota Dewan Kerja Ranting Gandusari dapat mengikuti organisasi lain di luar Gerakan
Pramuka dengan tidak bertentangan pada Kode Kehormatan Gerakan Pramuka dengan tetap
menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai Dewan Kerja dengan rasa tanggung jawab.
Bagian Keduabelas
Hubungan dengan Tamu
Pasal 13
1. Anggota Dewan Kerja Ranting Gandusari dapat menerima tamu baik di dalam maupun di
luar Gerakan Pramuka.
2. Anggota dapat menerima dan melayani tamu dengan baik dan sopan santun.
3. Anggota yang mendapatkan tamu pribadi wajib untuk dikenalkan pada anggota lainnya.
1. Sesama anggota harus saling menghormati dan menghargai fungsi dan tugas masing-masing
sesuai yang tertuang dalam Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja.
2. Sesama anggota tidak diperkenankan untuk saling menjatuhkan dan menyatakan kepada
yang bersangkutan apabila ada yang tidak sesuai menggunakan cara yang baik.
Bagian Keempatbelas
Etika Persidangan
Pasal 15
Anggota Dewan Kerja Ranting Gandusari diwajibkan mengikuti jalannya kegiatan Sidang
Paripurna dan Musppanitra Ranting Gandusari kecuali dikarenakan ada kegiatan Cabang
maupun Nasional yang secara bersamaan dan tidak dapat digantikan dan atau terdapat hambatan
lain yang dapat dimaklumi atas izin bersama.
Bagian Kelimabelas
Inventaris dan Rumah Tangga
Pasal 16
1. Untuk menjaga keamanan inventaris yang dimiliki oleh Dewan Kerja Ranting Gandusari
maka setiap pemakaian inventaris harus atas izin bersama dalam anggota dan dilarang
merusak inventaris yang telah dipinjam.
2. Inventaris yang telah dipinjam organisasi di luar Anggota Dewan Kerja Ranting Gandusari
lain harus menyertakan surat peminjaman.
Bagian Keenambelas
Hubungan Dewan Kerja Ranting dengan Tenaga Administrasi Kwartir
Pasal 17
BAB III
PENEGAKAN PERADATAN DAN DEWAN KEHORMATAN
Bagian Kesatu
Penegakan Peradatan
Pasal 18
Bagian Kedua
Dewan Kehormatan Dewan Kerja Ranting Gandusari
Pasal 19
1. Dewan Kehormatan Dewan Kerja dibentuk oleh DKR Gandusari dan merupakan alat
kelengkapan tidak tetap yang dibentuk hanya pada saat diperlukan.
2. Dewan Kehormatan Dewan Kerja sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) bertujuan
menjaga serta menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat DKR sebagai pemegang
kepercayaan dalam mengelola pembinaan dan kegiatan pramuka penegak dan pramuka
Pasal 20
1. Dewan Kehormatan Dewan Kerja Ranting Gandusari bertugas melakukan penyelidikan dan
verifikasi atas pengaduan terhadap anggota karena:
a. Tidak melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Dewan Kerja sebagaimana yang dimaksud
dalam Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Nomor 005 Tahun 2017.
b. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap selama 1
(satu) bulan berturut-turut tanpa keterangan yang sah.
c. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota DKR Gandusari yang diatur dalam Petunjuk
Penyelenggaraan Dewan Kerja.
d. Melanggar larangan tata peradatan dan Undang-undang Gerakan Pramuka.
2. Dalam menjalankan tugasnya Dewan Kehormatan dapat meminta bantuan pihak lain yang
berjumlah 1 (satu) orang yang dianggap mampu menyelesaikan perkara.
Pasal 21
Pelanggaran yang tidak memerlukan pengaduan adalah pelanggaran yang dilakukan oleh
anggota DKC Gandusari berupa:
1. Ketidakhadirannya dalam rapat DKC yang menjadi kewajibannya.
2. Tertangkap tangan melanggar tata peradatan Dewan Kerja Ranting Gandusari.
1. Dewan Kehormatan Dewan Kerja wajib merahasiakan materi aduan dan proses verifikasi
sampai dengan diputus dan disampaikan dihadapan rapat pleno Dewan Kerja Ranting
Gandusari.
2. Dewan Kehormatan dapat menentukan hari pelaksanaan sidang Dewan Kehormatan paling
lama 3 (tiga) atau 7 (tujuh) hari sejak pengaduan diputuskan untuk ditindaklanjuti (sesuai
tahap penyelesaian).
3. Sidang Dewan Kehormatan Dewan Kerja bersifat tertutup.
Pasal 23
1. Dewan Kehormatan Dewan Kerja dapat melakukan panggilan sidang kepada teradu dan
pengadu melalui surat elektronik yang dikirimkan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
pelaksanaan sidang Dewan Kehormatan.
2. Teradu maupun pengadu dapat tidak memenuhi panggilan sidang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan alasan yang dapat diterima, dan sidang dapat ditunda pelaksanaanya
paling lama 7 (tujuh) hari.
3. Teradu maupun pengadu wajib hadir sendiri dan tidak dapat diwakilkan kepada pihak lain
pada saat proses sidang Dewan Kehormatan dimulai.
4. Panggilan disampaikan paling banyak 2 (dua) kali dengan jangka waktu 3 (tiga) hari sejak
panggilan sebelumnya.
5. Jika teradu dan atau pengadu tidak memenuhi panggilan sebanyak 2 (dua) kali, Dewan
Kehormatan Dewan Kerja dapat melakukan sidang untuk mengambil putusan dengan tanpa
dihadiri teradu maupun pengadu.
Pasal 26
1. Putusan Dewan Kehormatan bersifat final dan mengikat, kecuali mengenai putusan
pemberhentian anggota.
2. Putusan Dewan Kehormatan mengenai pemberhentian anggota sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diputuskan melalui rapat pleno Dewan Kerja Ranting yang kemudian diajukan
kepada Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Gandusari untuk mendapat persetujuan.
3. Dalam hal putusan Dewan Kehormatan mengenai pemberhentian anggota sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), putusan berlaku sejak disetujuinya surat pengunduran diri.
Pasal 27
1. Dalam hal Dewan Kehormatan menangani kasus pelanggaran Tata Adat yang bersifat berat
dan berdampak pada sanksi pemberhentian, Dewan Kehormatan harus membentuk panel
sidang pelanggaran Tata Adat anggota Dewan Kerja Ranting.
2. Panel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3 (tiga) orang anggota Dewan
Kehormatan dan 4 (empat) orang dari unsur bidang Dewan Kerja Ranting.
3. Putusan panel sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan pada rapat pleno untuk
BAB IV
PEREKRUTAN, MUTASI, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN ANGGOTA
Bagian Kesatu
Perekrutan
Pasal 28
Persyaratan Anggota Dewan Kerja
Pasal 29
Proses Seleksi Anggota Dewan Kerja
1. Pada prinsipnya sebagai badan yang bersifat kolektif dan kolegial, setiap anggota Dewan
Kerja mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pelaksaan tugas pokok Dewan Kerja.
2. Setiap Anggota Dewan Kerja berhak:
a. Mengajukan usulan atas upaya pelaksanaan fungsi dan tugas pokok Dewan Kerjanya.
b. Mengetahui segala perkembangan yang terjadi pada Dewan Kerjanya.
c. Mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Kerjanya.
d. Mengajukan pembelaan terhadap pelanggaran yang disangkakan kepadanya dalam
Sidang Dewan Kehormatan Dewan Kerja.
e. Mengajukan pengunduran diri dari keanggotaan Dewan Kerja dengan alasan yang dapat
diterima oleh rapat pleno.
3. Setiap anggota Dewan Kerja berkewajiban:
a. Menepati Kode Kehormatan Gerakan Pramuka.
b. Mematuhi ketentuan yang terdapat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Peraturan Penyelenggaraan Dewan Kerja Nomor 005 Tahun 2017, serta ketentuan lain
yang terdapat dalam Gerakan Pramuka.
c. Mematuhi Tata Peradatan Dewan Kerja yang bersangkutan serta aturan lain yang
ditetapkan dalam rapat pleno Dewan Kerja sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan
Bagian Kedua
Mutasi
Pasal 31
1. Mutasi anggota diatur dan dilaksanakan berdasarkan persetujuan rapat pleno Dewan Kerja
kemudian diajukan kepada Kwartir untuk mendapatkan persetujuan.
2. Mutasi anggota dapat dilaksanakan melaui mekanisme :
a. Terbuka, disampailan pada rapat pleno Dewan Kerja Cabang atas usul anggota yang akan
dimutasikan dan atau usul 2/3 dari jumlah anggota Dewan Kerja yang bersangkutan
setelah dikurangi jumlah anggota yang diusulkan untuk dimutasikan.
b. Tertutup, menjadi hak otoritas pimpinan melalui rapat pimpinan dan kemudian
Bagian Ketiga
Pemberhentian Anggota
Pasal 32
Bagian Keempat
Penggantian Anggota
Pasal 33
1. Anggota yang akan diangkat untuk menggantikan anggota yang diberhentikan dipilih oleh
Dewan Kerja untuk mendapat persetujuan Kwartir.
2. Prosedur menerima anggota baru dapat dilakukan melalui Metode Seleksi dengan tata cara
yang ditetapkan oleh Dewan Kerja Ranting Gandusari.
BAB V
PELANGGARAN DAN SANKSI
Bagian Kesatu
Pelanggaran
BAB VI
ATRIBUT DEWAN KERJA
1. Dewan Kerja Ranting Gandusari dalam mengikuti kegiatan Pramuka maupun kegiatan di
luar Pramuka diwajibkan menggunakan tata aturan penggunaan pakaian seragam Pramuka
berikut atributnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Kwartir Nasional.
2. Dewan Kerja Ranting Gandusari dapat menggunakan pakaian selain seragam pramuka
selama masih dapat menjaga nama baik Gerakan Pramuka.
3. Dewan Kerja Ranting Gandusari selama menggunakan atributnya dan cara berpenampilan
dilakukan secara rapi.
BAB VII
PENUTUP
Hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian dengan
mempertimbangkan masukan Dewan Kerja Ranting dan Dewan Kerja Ranting dan tetap
memperhatikan perkembangan organisasi dan kebutuhan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega.
A. Latar Belakang
Generasi muda mempunyai peranan penting dalam menentukan baik buruknya
peradaban ke depan. Jika tatanan kehidupan saat ini dianggap baik, maka tugas generasi
muda adalah mempertahankan atau meningkatkan kualitas tatanan kehidupan tersebut.
Sebaliknya jika tatanan kehidupan hari ini dianggap gagal maka tugas generasi muda juga
untuk memperbaiki atau merancang ulang tatanan kehidupan yang lebih memberikan arti
dalam kehidupan masyarakat di kemudian hari.
Tak bisa dipungkiri bahwa salah satu sarana untuk membangun suatu tatanan
kehidupan yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Dalam hal ini Suryadi (2012 : 1)
berpendapat bahwa “semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi tingkat
keproduktifitasnya dan semakin terdidik seseorang semakin tinggi pula pemahaman akan
pentingnya kesehatan, partisipasi politik, toleransi, dan kehidupan harmonis. Pendidikan
yang dimaksud adalah pendidikan komprehensif yang tidak menonjolkan
ketercapaiannya tujuan pengajaran di satu bidang saja, karena pada akhirnya mereka nanti
akan terjun dan hidup di tengah masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai
permasalahan yang begitu kompleks. Salah satu sarana pendidikan yang tepat adalah
Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka merupakan organisasi pendidikan nonformal di luar sekolah dan
di luar keluarga sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kaum muda yang dilandasi
Sistem Among, Prinsip Dasar, dan Metode kePramukaan (AD/ART Gerakan Pramuka).
Dalam Proses pembelajaran didalamnya, gerakan Pramuka memiliki tujuan untuk
mengkader pemuda menjadi calon – calon pemimpin masa depan yang memiliki
keterampilan, wawasan yang luas, kepribadian yang baik, dan menjunjung nilai–nilai
luhur Pancasila. Dari tingkat siaga hingga pandega diatur sedemikian rupa dengan
C. Tujuan
Rencana Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwartir Ranting Gerakan
Pramuka Gandusari ini disusun dengan tujuan:
1. Pedoman kerja dan Pedoman Pengembangan Organisasi di Gandusari;
2. Pedoman dalam pengembangan strategi pembinaan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega Gandusari;
3. Pedoman dalam menentukan rencana operasional untuk mencari profil Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega Gandusari;
4. Mekanisme pengukuran keberhasilan Pembina Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega Gandusari
D. Dasar
1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
E. Ruang Lingkup
Rencana Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Gandusari masa bakti
2021-2025 adalah perencanaan bagi seluruh jajaran wadah pembinaan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega Gandusari, dan merupakan landasan serta acuan pokok yang
mengarahkan semua Program Kerja dalam kurun waktu 2022-2025.
BAB II
ANALISIS
Prioritas Sasaran
1. Optimalisasi pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
a. Menyerap aspirasi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega melalui kunjungan
kerja/ kuisioner/ media sosial/ seminar;
b. Sosialisasi Petunjuk Penyelenggaraan Polmekbin Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega;
c. Melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan Kualitas dan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega;
d. Melaksanakan Pelatihan untuk meningkatkan Kualitas Dewan Kerja;
e. Melaksanakan Kegiatan untuk meningkatkan Kualitas anggota Satuan
Karya;
f. Melaksanakan sosialisasi terkait petunjuk penyelenggarakan tanda penghargaan.
Prioritas Sasaran
1. Optimalisasi citra positif Pramuka Gandusari
a. Pemberitaan dan publikasi kebijakan dan kegiatan Pramuka Gandusari yang efektif
dan masif;
b. Pembuatan konten konten positif berbasis informasi digital melalui media elektronik
(Anti Radikalisme, Anti Korupsi, Anti Narkoba, Anti Intoleransi, dll);
c. Memaksimalkan penggunaan media informasi dan komunikasi di Pramuka
Gandusari;
d. Aktualisasi kegiatan kePramukaan di ruang publik yang mudah diakses oleh
masyarakat luas;
e. Membangun dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Gerakan Pramuka
dengan meningkatkan publikasi hal hal positif melalui media dan wadah yang
dimiliki DK.
2. Meningkatkan infrastruktur outlet informasi dan aksesbilitas Pramuka Gandusari
yang berkualitas
a. Penyediaan galeri karya Pramuka Gandusari basis online (digital);
b. Penyediaan wadah diskusi dan sosialisasi Pramuka Gandusari online maupun offline;
c. Terwujudnya lembaga penerbitan dan penyiaran Pramuka Gandusari yang
profesional dan maju;
d. Terdigitalisasinya semua materi, arsip, dokumen, buku-buku kePramukaan;
e. Membentukan unit multimedia di setiap jajaran Dewan Kerja seluruh Gandusari;
f. Pemberdayaan sumber daya manusia kehumasan di setiap DK;
g. Optimalisasi/pengadaan sarana dan prasarana informatika dan komunikasi untuk
mendukung kerja-kerja komunikasi publik;
h. Menyusun manajemen kehumasan secara internal dan eksternal.
3. Hubungan antar lembaga dan kerjasama yang andal
a. Meningkatkan partisipasi aktif Pramuka Gandusari dalam kegiatan dan isu-isu
regional, nasional, dan internasional;
b. Pelibatan pihak-pihak diluar Pramuka dalam berbagai kegiatan Pramuka;
BIDANG KEWIRAUSAHAAN
PRIORITAS SASARAN
1. Peningkatan jaringan kerjasama wirausaha
a. Menjalin kerjasama dengan instansi/lembaga/organaisasi dalam hal
kewirausahaan;
b. Memperluas relasi jaringan wirausaha Pramuka Penegak dan Pandega.
2. Peningkatan Kualitas di bidang Kewirausahaan
a. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan;
b. Melakukan perawatan terhadap platform digital marketing milik Pramuka
Gandusari;
c. Melakukan promosi terhadap platform digital marketing milik Pramuka
Gandusari;
d. Menyelenggarakan kegiatan prestasi dalam bidang kewirausahaan.
3. Peningkatan Kuantitas di bidang Kewirausahaan
a. Membentuk unit wirausaha di setiap jajaran;
b. Membentuk badan usaha di setiap jajaran;
c. Membentuk platform digital marketing milik Pramuka Gandusari sebagai sarana
jual beli baik dikalangan internal Pramuka maupun dikalangan eksternal
Gerakan Pramuka.
Prioritas Sasaran
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan T/D dalam bidang Riset dan
Teknologi
a. Melaksanakan pelatihan/ workshop dalam bidang teknologi;
b. Membentuk wadah pembinaan dalam bidang Ristek.
2. Terciptanya karya inovasi dari T/D se-Gandusari
a. Pendayagunaan teknologi tepat guna Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
dalam kehidupan masyarakat;
b. Melaksanakan kegiatan sebagai wadah keratifitas Gerakan Pramuka dalam bidang
teknologi.
3. Optimalisasi peran T/D dalam pengembangan Riset dan Teknologi
a. Menyelenggarakan forum diskusi ilmiah;
b. Memfasilitasi penelitian untuk meningkatkan intelektualitas melalui kajian, studi
kasus, survei-survei dan wawancara mengenai internal dan eksternal kePramukaan.
Prioritas Sasaran
1. Optimalisasi peran Pramuka penegak pandega dalam bidang keprotoklan
a. Melakukan penelitian dan evaluasi dalam proses dan aktualisasi kegiatan keprotokolan
dilingkup T/D;
b. Aktualisasi bidang keprotokolan dalam lingkup T/D;
c. Tersusunnya SOP keprotokolan dan pelatihan dalam lingkup T/D.
2. Terwujudnya Standar operasional keprotokolan di KePramukaan
a. Membentuk wadah diskusi, sosialisasi dan penempuhan klualifikasi dalam bidang
keprotokolan;
b. Optimalisasi keprotokolan dalam lingkup T/D;
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan.
a. Keanggotaan
- Adanya sertifikasi
Melaksanakan kegiatan keterampilan Pramuka T/D
berbasis peningkatan skill yang diakui secara
- MOU dengan BLK
untuk bekal kehidupan di luar professional oleh
Gerakan Pramuka Kementrian /Lembaga /
Organisasi
- Monitoring Evaluasi evaluasi pencapaian
SKU/SKK Pramuka T/D
- Kuisioner melalui Google Form evaluasi
Menyempurnakan
Melakukan penelitian dan - Adanya Data Kuisioner terkait pencapaian SKU/SKK Pramuka T/D
SKU dan SKK
evaluasi terhadap evaluasi pencapaian SKU/SKK
sesuai dengan
pencapaian SKU dan SKK Pramuka T/D
perkembangan
Optimalisasi Melakukan penelitian dan - Adanya data potensi Pramuka - Monitoring data potensi Pramuka
pencapaian evaluasi proses Garuda T/D Garuda T/D
Pramuka Garuda pencapaian Pramuka - Adanya kajian evaluasi - Bidang Kajian KePramukaan bertugas
Membangun pasrtisipasi
Adanya pasrtisipasi Pramuka
Pramuka Penegak dan
Penegak dan Pramuka Pandega
Pramuka Pandega dalam
dalam berbagai kegiatan positif
berbagai kegiatan positif yang
yang diselenggarakan oleh
diselenggarakan oleh
lembaga/organisasi/instansi lain
lembaga/organisasi/ instansi lain
Optimalisasi peran T/D dalam Menyelenggarakan forum diskusi ilmiah - Terselenggarnya kegiatan - Temu Korwil
forum pengembangan Ristek konferensi atau forum diskusi
setiap tahunnya