Anda di halaman 1dari 38

DRAFT MUSPIMCAB 2022

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA


PURWOREJO

TATA TERTIB MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Musyawarah Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Purworejo
Tahun 2022, selanjutnya disingkat MUSPIMCAB 2022, Merupakan forum permusyawaratan
tertinggi setelah KONFERCAB.
2. MUSPIMCAB 2022 diselenggarakan oleh Pengurus Cabang PMII Purworejo, (selanjutnya disingkat
PC PMII Purorejo) pada tanggal 12 Maret 2022, bertempat di Gedung Balai Pertemuan Sindurjan
Kabupaten Purworejo.
3. MUSPIMCAB 2022 diikuti oleh peserta sebagaimana diatur dalam BAB IV Pasal 5 tata tertib ini.
BAB II
LANDASAN
Pasal 2
1. Anggaran Dasar PMII (BAB XIV Pasal 43).
2. Anggaran Rumah Tangga PMII (BAB V Pasal 10).
3. KONFERCAB XIV 2021.
BAB III
PIMPINAN, TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 3
Pimpinan
1. Pimpinan MUSPIMCAB 2022 adalah Ketua Cabang dan Sekretaris Cabang PMII Kabupaten
Purworejo.
2. Pimpinan MUSPIMCAB 2022 Bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya Muspimcab.
3. Pimpinan MUSPIMCAB 2022 membentuk panitia yang terdiri dari Panitia Pengarah/SC dan
Panitia Pelaksana/OC.
Pasal 4
Tugas dan Wewenang
MUSPIMCAB 2022 mempunyai tugas dan wewenang untuk :
1. Membahas dan menetapkan Peraturan Organisasi tentang Kaderisasi.
2. Membahas dan menetapkan Peraturan Organisasi tentang Sistematika Rapat Tahunan.
3. Membahas dan menetapkan Rekomendasi Pengembangan Organisasi.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

BAB IV
PESERTA
Pasal 5
Peserta MUSPIMCAB 2022 adalah seluruh Pengurus Cabang, Pengurus Komisariat, dan Pengurus
Rayon, dengan klasifikasi sebagai berikut :
1. Peserta Penuh: BPH Cabang dan BPH Komisariat.
2. Peserta Peninjau: Pengurus Rayon Persiapan dan yang diundang oleh Panitia.
Pasal 6
Hak dan kewajiban peserta MUSPIMCAB 2022 adalah sebagai berikut :
1. Berkewajiban mentaati Tata Tertib MUSPIMCAB 2022.
2. Berkewajiban menjaga ketertiban, kelancaran dan kualitas sidang-sidang serta penyelenggaraan
MUSPIMCAB 2022.
3. Setiap Peserta penuh memiliki hak bicara dan hak suara.
4. Setiap Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara.
5. Apabila ada peserta yang melanggar isi ketentuan pasal ini, maka Pimpinan Sidang berhak
menenangkan peserta yang bersangkutan.
6. Apabila peserta telah melanggar isi ketentuan pasal ini sebanyak 3 kali maka pimpinan sidang
berhak mengeluarkan peserta sidang.
7. Berkewajiban Memakai Jas/Almamater PMII dan atau tanda pengenal yang diberikan panitia.

BAB V
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 7
Musyawarah dan Rapat-rapat MUSPIMCAB 2022 terdiri dari :
1. Sidang Pleno merupakan persidangan yang diikuti oleh seluruh peserta MUSPIMCAB 2022, yang
terbagi dalam tiga tahap persidangan yaitu :
a. Sidang Pleno I: Membahas dan menetapkan Tata Tertib MUSPIMCAB 2022.
b. Sidang Pleno II; Membahas dan menetapkan hasil – hasil Sidang komisi.
c. Sidang Pleno III; pengesahan dan penetapan hasil-hasil Komisi.
2. Sidang Komisi, Merupakan persidangan yang dihadiri oleh anggota komisi, sidang komisi terdiri
dari tiga komisi yaitu :
a. KOMISI A: Membahas Peraturan Organisasi tentang Kaderisasi.
b. KOMISI B: Membahas Peraturan Organisasi tentang Sistematika Rapat Tahunan.
c. KOMISI C: Membahas Peraturan Organisasi tentang Rekomendasi Pengembangan
Organisasi.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

BAB VI
PIMPINAN SIDANG
Pasal 8
1. Pimpinan sidang Pleno terdiri dari Ketua, Wakil, Sekretaris yang di tentukan oleh SC MUSPIMCAB
2022.
2. Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari Ketua, dan Sekretaris yang dipilih oleh peserta sidang komisi
yang bersangkutan.

Pasal 9
TUGAS dan HAK PIMPINAN SIDANG
1. Memimpin jalannya persidangan agar tetap dalam kebersamaan berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
2. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan dan
mendudukan persoalan yang sebenarnya serta mengembalikan jalannya sidang pada pokok
pembicaraan.
3. Hak dan Kewajiban Pimpinan Sidang :
a. Mengatur urutan pembicaraan.
b. Mengatur dan menertibkan pembicaraan.
c. Menetapkan waktu bagi pembicara.
d. Menyimpulkan pembicaraan-pembicaraan.
e. Menyimpulkan putusan yang diambil.
f. Berhak mengeluarkan peserta MUSPIMCAB 2022 setelah mendapat teguran 3 kali.
PASAL 10
Apabila ada kesalahan, ketua sidang perlu membicarakan masalah- masalah yang perlu
dirundingkan (lobby) atau harus berkonsultasi dengan Penanggung Jawab MUSPIMCAB 2022, maka
sementara dapat meninggalkan tempat, pimpinan sidang diserahkan kepada wakil ketua sidang atau
sekretaris sidang.
BAB VII
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 11
Quorum
1. MUSPIMCAB 2022 dianggap sah apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah peserta yang ada pada BAB
IV Pasal 5 tata tertib ini.
2. Setiap Sidang Pleno dan Komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh paling sedikit setengah lebih
satu dari jumlah peserta penuh dan peserta peninjau yang hadir.
3. Apabila ayat 1 dan 2 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda 1x10 menit dan akan dilanjutkan
kembali tanpa memperhatikan quorum.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Pasal 12
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Semua keputusan diusahakan secara aklamasi dan melalui musyawarah mufakat.
2. Jika karena sesuatu dan lain hal keputusan tidak dapat diambil secara aklamasi atau musyawarah
mufakat, maka dilakukan lobby selama 1x10 menit. Dan jika oleh karena sesuatu dan lain hal
keputusan keputusan tidak dapat dengan cara lobby maka keputusan diambil melalui pemungutan
suara.
3. Keputusan yang didasarkan pada pemungutan suara dianggap sah apabila disetujui oleh suara
terbanyak.
4. Apabila hasil pemungutan suara berimbang atau sama selama 3x pemungutan, maka keputusan
diambil dengan cara qur’ah (diundi).
5. Pemungutan suara dilakukan secara bebas, jujur, adil dan terbuka.
Pasal 13
PENINJAUAN KEMBALI

1. PK diajukan oleh peserta sidang.


2. PK disahkan apabila disepakati forum.
Pasal 14
BERITA ACARA PERSIDANGAN
Seluruh pelaksanaan sidang, harus dicatat dalam berita acara persidangan yang berisi :
1. Waktu, tempat dan tanggal persidangan.
2. Jenis persidangan (Pleno atau Komisi).
3. Pimpinan Sidang, Wakil Pimpinan Sidang, Sekretaris Sidang.
4. Jumlah peserta sidang yang menanda tangani daftar hadir atau presensi.
5. Rekaman atau notulensi jalannya persidangan.
6. Hasil-hasil Keputusan Persidangan.
BAB VIII
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 15
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan MUSMPIMCAB
2022 dan atau Pimpinan Sidang berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Purworejo

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

PadaTanggal: 12 Maret 2022


Waktu : 12:12 WIB

PIMPINAN SIDANG MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Muhammad Herdinanto Wisnu Sancoko Fitri Ma’rufah


Ketua Wakil Ketua Sekretaris

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

KEPUTUSAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG PURWOREJO
Nomor: 001.MUSPIMCAB 2022.PMII.03.2022
Tentang :
TATA TERTIB MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO
Bismillahirrahmanirrahim,
Menimbang : 1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran kegiatan maka dipandang perlu adanya Tata
Tertib MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Purworejo.
2. Bahwa perlu untuk menetapakan Keputusan MUSPIMCAB 2022 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Purworejo.
Mengingat : 1. AD-ART PMII.
2. Hasil Kongres XX di Balik Papan Tahun 2021.
3. Hasil Musmpimnas di Boyolali tahun 2019.
4. KONFERCAB XIV 2021.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : 1. Tata-Tertib MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang
Purworejo.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ila Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di : Purworejo
Pada Tanggal : 12 Maret 2022
Waktu : 12.15 WIB

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Satrio Tegar Imani M. Choerul Anam


Ketua Sekretaris

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

PERATURAN ORGANISASI TENTANG KADERISASI


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG PURWOREJO
Realitas Kaderisasi PMII Purworejo
Menengok kebelakang dan berkaca pada sejarah arah gerak PMII Purworejo secara
umum dapat dikatakan tajam keluar dan tumpul kedalam yang menjadikan lemahnya kondisi
internal organisasi dan minimnya para kader yang dapat beradaptasi sekaligus survive dalam
berproses. Hal tersebut terjadi karena sistem dan pola yang digunakan mengharuskan para
kader dan anggota untuk berlomba-lomba mempertahankan eksistensinya dengan
ketidakjelasan tatanan dan aturan demi untuk bertahan dan mempertahankan organisasi.
Menyadari kelemahan serta keberlakuan hukum rimba tersebut dalam tubuh organisasi dan
bertolak dari sejarah bahwasanya hancurnya peradaban biasanya disebabkan karena carut
marutnya kondisi internal maka sebagai respon atas masa tersebut terjadi perubahan arah
gerak organisasi yang berfokus pada pembenahan kondisi internal dan penataan sistem
kaderisasi yang masih berlaku sampai hari ini yaitu sistem kaderisasi angkatan.Daya tahan
sebuah sistem sangat ditentukan oleh seberapa besar sistem tersebut diterima di tengah para
kader, pengurus, dan komitmen para warga pergerakan dalam menjaga keberlangsungan
sistem tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu tentu banyak sekali evaluasi dan hambatan
dalam melaksanakan sistem yang masih bertahan sampai detik ini. Salah satu evaluasinya
adalah apakah sistem kaderisasi angkatan tersebut mempercepat ataukah memperlambat
kader dalam berproses. Beragam jawaban yang timbul sepertinya hanya merupakan serpihan-
serpihan kerikil dari sebuah batu besar. Dari beberapa jawaban yang sudah muncul ke
permukaan dapat ditarik benang merah bahwa untuk menjawab pertanyaan relevansi Sistem
hari ini tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja karena masih banyak kemungkinan-
kemungkinan yang mengakibatkan sistem tersebut tidak berjalan sesuai dengan
idealnya.Sebagai sebuah organisasi yang berpegang teguh pada prinsip pengetahuan adalah
pijakan utama dalam bergerak maka sudah seharusnya bagi seluruh insan pergerakan untuk
senantiasa menumbuhkan dan menjaga mental berpengetahuan serta menjadikan
pengetahuan sebagai titik tumpuan dalam menjalankan roda pergerakan. Setidaknya itulah
bentuk ikhtiar dan komitmen kita dalam merawat organisasi. Sebuah gerakan harus selalu
mengandaikan terbentuknya faktor produksi, distribusi dan perebutan wilayah agar nantinya
setiap gerakan yang dilakukan tidak kehilangan pijakan dan hanya melahirkan heroisme kader
sesaat. Berangkat dari pernyataan tersebut dan melihat dari kondisi hari ini harus diakui bahwa
eksistensi sebuah organisasi bukan hanya ditentukan oleh kekuatan dari dalam akan tetapi
juga ditopang dengan keberanian untuk keluar. Keberanian tersebut akan timbul dengan
sendirinya jikalau konstruksi pengetahuan, mental dan spiritual warga pergerakan telah

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

diberikan haknya serta komitmen menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang
kader. Pada dasarnya arah gerak internal merupakan sebuah rangkaian untuk menggali,
menumbuhkan, serta membentuk potensi para kader. Sedangkan eksternal merupakan lahan
untuk mengelola potensi, bereksplorasi, dan tempat berekspresi bagi para kader. Dalam
pergerakan kita akan selalu dihadapkan dengan berbagai dinamika yang sangat unik dan
beragam. Terlebih jika melihat latar belakang para kader yang notabene merupakan seorang
santri dan juga berasal dari kampus-kampus keagamaan. Dengan kelebihan tersebut tentunya
akan lebih memudahkan para kader untuk lebih berani untuk berhadapan dengan apapun atau
siapapun dan bertahan disetiap kondisi dan situasi apapun. Potensi yang besar tersebut harus
di kelola seoptimal dan di manfaatkan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan bersama.
Berbagai problematika yang terjadi dari dulu sampai sekarang menitikberatkan pada sebuah
kesimpulan bahwa para kader lebih senang untuk berbicara dengan tanpa makna daripada
untuk membuat karya nyata dari setiap pembicaraan yang telah usai dilakukan. Hal ini
tentunya butuh penyikapan yang tepat untuk lebih meningkatkan produktivitas para kader.
Salah satu cara dapat ditempuh dengan melakukan pengawalan secara terkoordinir terhadap
mental berliterasi para kader. Karena kecil kemungkinan jika kader itu menulis tanpa membaca
dan untuk mengikis kebiasaan hari ini bahwa kader banyak membaca sedikit untuk berkarya.
Bangsa indonesia adalah bangsa yang besar, salah satunya besar dengan kuantitas
penduduknya yang menenmpati posisi ke-5 didunia, negara dengan jumlah penduduk
terbanyak setelah amerika serikat, namun tidak dipungkiri dengan banyaknya jumlah tadi
menjadikan indonesia harus bekerja ekstra dalam meningkatkan kualitas sumber dayanya.
Sehinnga pemerataan alokasi pemberdayaannya harus benar-benar tersistem dan tepat
sasaran agar cita-cita kebangsaan yang dijunjung dapat terlaksana dengan baik. Berbagai
bidang yang ada dalam rangkaian jaring-jaring kenegaraan harus tertata dan terlaksana
dengan optimal, maka perlu adanya kajian intensif dari pakar-pakar yang mumpuni dalam
menata secara ideal bidang- bidang tersebut. Sehingga diharapkan akan tumbuh negara
tersebut kearah perkembangan. Hal ini juga dirasakan oleh pmii purworejo dengan banyaknya
kader dan anggota yang terhimpun saat ini, harus mampu dioptimalkan secara komprehensif,
maka dirasa perlu diadakannya forum ini dengan harapan sistem-sistem yang telah ada
mampu digali kembali esensinya dan pastinya harus selalu di upgrade, agar relevansi dengan
zaman bisa tetap terjaga. Dengan adanya perubahan zaman maka menimbulkan adanya
respon yang berbeda pula. Persoalan-persoalan baru tak dipungkiri akan muncul ke
permukaan, terlebih jika respon yang diambil bertolak belakang dengan zaman. Dengan
adanya penyelarasan maka adalah meminimalisir tergilas oleh zaman. Munculnya persoalan
dalam tubuh kader-kader pmii purworejo, bukan tidak mungkin terawali dari ketidakselarasan,

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

baik itu ketidakselarasan aplikatif ataupun ketidakselarasan memaknai serapan nilai-nilai yang
meliputi PMII. Sehingga muncul simbol-simbol kelelahan berorganisasi, keretakan
keberpihakan, maupun semangat yang pudar. Dan besar harapan diadakannya simposium ini
mampu mengembalikan kejayaan yang mulai pudar, meliputi kejayaan berintelektual, kejayaan
spiritual, kejayaan prinsip dan tanggung jawab serta kejayaan gairah berorganisasi. Pada
ujungnya titik keselarasan dengan adanya metode dan sistem kaderisasi yang nyata, bukan
ilutif semata, mampu berjalan bersama dengan aplikasi yang membumi dan mudah dipahami
oleh anggota dan kader PMII purworejo dalam konteks zaman sekarang.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengkaderan
PENGKADERAN PMII adalah totalitas upaya pembelajar yang dilakukan secara
terarah, terencana, sistemik, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan untuk mengembangkan
potensi, mengasah kepekaan, melatih sikap, memperkuat karakter, mepertinggi harkat dan
martabat, memperluas wawasan, dan meningkatkan kecakapan insan-insan pergerakan agar
menjadi manusia yang muttaqin, beradab, berani, santun, cerdik-cendekia, berkarakter,
terampil, loyal, peka, mampu dan gigih menjalankan roda organisasi dalam segala upaya
pencapaian cita-cita dan tujuan perjuangan.
BAB II
KADERISASI FORMAL
Pasal 2
Kaderisasi Formal PMII adalah proses Pendidikan wajib Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia yang diatur dan dilaksanakan secara berjenjang.
BAB III
JENIS-JENIS KADERISASI FORMAL
Pasal 3
1. MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru). MAPABA adalah kaderisasi formal tahap
pertama yang diselenggarakan oleh Pengurus Rayon.
2. PKD (Pelatihan Kader Dasar). PKD adalah kaderisasi formal tahap kedua yang
diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat.
3. PKL (Pelatihan Kader Lanjut). PKL adalah kaderisasi formal tahap ketiga yang
diselenggarakan oleh Pengurus Cabang.
4. PKN (Pelatihan Kader Nasional). PKN kaderisasi formal tahap akhir yang diselenggarakan
oleh Pengurus Besar.
BAB IV
TUJUAN-TUJUAN KADERISASI FORMAL

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Pasal 4
Tujuan MAPABA
1. Secara umum, tujuan MAPABA adalah membentuk anggota berkualitas Mu’takid, yakni
anggota yang memiliki keyakinan dan loyalitas terhadap organisasi.
2. Secara khusus, tujuan MAPABA adalah :
a. Memiliki keyakinan bahwa PMII adalah organisasi kemahasiswaan yang paling tepat
untuk pengembangan diri.
b. Memiliki keyakinan bahwa PMII adalah organisasi mahasiswa Islam yang paling tepat
untuk memperjuangkan idealisme.
c. Menanamkan keyakinan bahwa ajara Ahlussunnah wal jama’ah (ASWAJA) merupakan
prinsip pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan haluan organisasi.
Pasal 5
Tujuan PKD
1. Secara umum, PKD bertujuan membentuk kader Mujahid yakni kader ideologis, loyal,
militan serta memiliki komitmen dan integritas terhadap nilai-nilai pergerakan.
2. Secara khusus, PKD bertujuan untuk :
a. Mengembangkan kualitas diri anggota pasca MAPABA.
b. Menanamkan komitmen kepada kader untuk mengabdikan diri bagi kepentingan PMII.
c. Mengembangkan pengetahuan teoritik dan pengetahuan lapangan yang komprehensif.
d. Mengembangkan kemampuan manajerial dan keterampilan berorganisasi.
e. Menumbuhkembangkan semangat untuk menjadi tauladan bagi kader dalam lingkup
moralitas, intelektualitas, dan bermasyarakat.
Pasal 6
Tujuan PKL
1. Secara umum, PKL bertujuan membentuk kader Mujtahid yakni kategori kader pelopor,
innovator, dan creator.
2. Secara khusus, PKL bertujuan untuk:
a. Mengembangkan kualitas diri kader pasca PKD.
b. Mengembangkan kualitas kepemimpinan pergerakan.
c. Mampu merancang strategi gerakan jangka pendek dan jangka panjang bagi misi
PMII.
d. Mematangkan kapasitas kader dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku organisasi.
e. Mampu mengidentifikasi ruang gerak dirinya saat ini dan masa yang akan datang.
f. Mempertajam kemampuan analisis kader tentang peta kawan dan lawan dalam
perjuangan organisasi dan Islam Ahlussunnah wal jama’ah.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

g. Berkembang sebagai pribadi yang percaya diri dan mampu menjadi tauladan bagi
kader untuk berjuang bersama dalam Islam Ahlussunnah Waljamaah.
Pasal 7
Tujuan PKN
1. Secara umum PKN bertujuan membentuk kader Muharrik, yakni kader calon pemimpin
yang berwawasan luas dan berkualitas dengan kategori kader penggerak.
2. Secara khusus, PKN bertujuan untuk :
a. Mengembangkan kualitas diri kader pasca PKL.
b. Menciptakan ideolog organisasi.
c. Mengidentifikasi ruang gerak PMII saat ini dan masa yang akan dating.
d. Melatih strategi untuk meng-counter gerakan lawan dalam pergerakan dan perjuangan
Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
e. Mengembangkan kader untuk menjadi suri tauladan dalam memperjuangkan Islam
Ahlussunnah wal Jama’ah.
f. Menanamkan jiwa korsa PMII.
BAB V
KURIKULUM KADERISASI FORMAL
Pasal 8
Kurikulum MAPABA
NO MATERI KETENTUAN WAKTU
1 Analisa Diri Wajib 120 Menit
2 Nilai Dasar Pergerakan Wajib 120 Menit
3 Islam Indonesia Wajib 180 Menit
4 Sejarah Bangsa Wajib 240 Menit
5 Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial Wajib 120 Menit
6 Gender Wajib 120 Menit
7 Ke-PMII-an Wajib 180 Menit
8 PMII Lokal Wajib 180 Menit
9 Antropologi Kampus Wajib 120 Menit
10 Dasar Pemikiran Tasawuf Pilihan 90 Menit
11 Keorganisasian dan Leadership Pilihan 90 Menit
12 Kajian disiplin Ilmu Fakultatif Pilihan 90 Menit
Pasal 9
Kurikulum PKD
NO MATERI KETENTUAN WAKTU
1 Paradigma PMII Wajib 120 Menit
2 Islam Sebagai Teologi Pembebasan Wajib 180 Menit
3 Analisis Wacana Wajib 120 Menit
4 Analisis Sosial Wajib 120 Menit
5 Peta Gerakan Dakwah Islam Wajib 120 Menit
6 Geopolitik dan Ekonomi Wajib 120 Menit
7 Anatomi Negara Wajib 120 Menit

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

8 Nahdlatut Tujjar Wajib 180 Menit


9 Teknik Lobi dan Jaringan Wajib 120 Menit
Pasal 10
Kurikulum PKL
NO MATERI KETENTUAN WAKTU
1 Aswaja dan Analisis Peta Gerakan Islam Wajib 150 Menit
2 Strategi dan Taktik Gerakan PMII Wajib 120 Menit
3 PMII: Kaderisasi dan Organisasi Wajib 120 Menit
4 Strategi Gerakan Islam Indonesia Wajib 120 Menit
5 Amaliyah PMII An-Nahdliyyah Wajib 90 Menit
6 RPJMD dan Analisis Anggaran Daerah Pilihan 120 Menit
7 Antropologi dan Sosiologi Masyarakat Wajib 120 Menit
Indonesia
8 Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan Wajib 120 Menit
9 Geopol-ekobud Kontemporer Wajib 120 Menit
10 Analisis Kebijakan Publik Wajib 120 Menit
11 Analisa Media Wajib 120 Menit
12 Advokasi dan Pendampingan Masyarakat Wajib 120 Menit
BAB VI
METODOLOGI KADERISASI FORMAL
Pasal 11
Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA)
1. Penyelenggara : MAPABA diselenggarakan oleh Pengurus Rayon dengan persetujuan dari
komisariat dan cabang.
2. Pemateri : Pemateri Mapaba adalah kader tiga tahun pasca MAPABA dengan ketentuan
telah mengikuti PKD, Training Of Fasilitator (TOF), Sekolah Kader (SK), dan atau telah
mendapat persetujuan dari pengurus cabang.
3. Fasilitator : Fasilitator MAPABA adalah kader dua tahun pasca Mapaba yang telah
mengikuti PKD, Training Of Fasilitator (TOF), dan memiliki pengetahuan cukup atas
materi-materi MAPABA. Tugas Fasilitator secara umum meliputi :
a. Menyusun konsep Mapaba sesuai dengan kapasitasnya.
b. Memantau perkembangan forum secara utuh.
c. Menjembatani pemahaman peserta tentang arah yang dituju dari MAPABA pada saat
FGD.
d. Melakukan progress-report kepada penyelenggara secara berkala.
e. Merancang Konsep pembaiatan bersama panitia.
f. Mengevaluasi seluruh kegiatan Mapaba.
4. Panitia : Panitia Mapaba adalah tim yang dibentuk oleh penyelenggara MAPABA yang
diambil dari anggota satu tahun pasca MAPABA dan disahkan melalui surat keputusan.
Tugas panitia secara umum meliputi :

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

a. Merancang konsep dan teknis pelaksanaan MAPABA.


b. Menggalang kebutuhan dan perlengkapan MAPABA.
c. Mendata dan mendokumentasikan identitas peserta MAPABA serta
mengkoordinasikan dengan Bidang Kaderisasi Rayon, Komisariat, dan Cabang.
d. Menyusun laporan kegiatan dan mempertanggungjawabkan kepada penyelenggara
MAPABA.
5. Peserta : Mahasiswa baru dengan pembatasan maksimal semester empat. Pembatasan
tersebut dimaksudkan agar nantinya anggota lebih memiliki kesempatan untuk
berkembang.
Pasal 12
Pelatihan Kader Dasar (PKD)
1. Penyelenggara: PKD diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat dengan persetujuan dari
cabang.
2. Pemateri: Pemateri PKD ditentukan oleh Steering Committee (SC) Bersama dengan Wakil
ketua 1 Cabang.
3. Fasilitator: Fasilitator PKD adalah kader dua tahun pasca PKD yang telah mengikuti PKD,
TOF, dan memiliki pengetahuan yang cukup atas materi-materi PKD. Tugas fasilitator PKD
secara umum meliputi:
a. Mendampingi forum secara utuh.
b. Melaksanakan screening peserta.
c. Memberikan orientasi umum kepada peserta tentang arah yang dituju dari PKD pada
saat FGD.
d. Menyusun konsep seremonial baiat.
e. Mengevaluasi seluruh kegiatan PKD.
4. Panitia: Panitia PKD adalah tim yang dibentuk oleh penyelenggara PKD yang diambil dari
kader satu tahun pasca PKD dan disahkan melalui surat keputusan. Tugas panitia secara
umum meliputi :
a. Merancang konsep dan teknis pelaksanaan PKD.
b. Mempersiapkan sertifikat untuk kebutuhan peserta dan Narasumber.
c. Menggalang kebutuhan dan perlengkapan PKD.
d. Mendata dan mendokumentasikan identitas peserta PKD.
e. Menyusun laporan kegiatan dan mempertanggung jawabkan kepada penyelenggara
PKD.
5. Peserta : anggota satu tahun pasca MAPABA dan maksimal semester tujuh. Pembatasan
tersebut dimaksudkan agar nantinya kader lebih memiliki kesempatan untuk berkembang.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Pasal 13
Pelatihan Kader Lanjut (PKL)
1. Penyelenggara: PKL diselenggarakan oleh Pengurus Cabang dengan persetujuan dari
Pengurus Besar.
2. Pemateri: Pemateri PKL ditentukan oleh Steering Committee (SC).
3. Fasilitator: Fasilitator PKL adalah tim yang dibentuk oleh Organizing Committee (OC) yang
bertugas membantu Instruktur dalam melakukan pengawalan dan pendampingan saat di
forum.
4. Panitia: Panitia PKL adalah tim yang dibentuk oleh penyelenggara PKL dan disahkan
melalui surat keputusan.
5. Peserta: pengurus komisariat atau kader pasca komisariat yang telah menempuh
kaderisasi formal dan non formal secara berjenjang.
BAB VII
KALENDER KADERISASI
Pasal 14
1. Kaderisasi Mapaba dilaksanakan pada Bulan Oktober.
2. Kaderisasi PKD dilaksanakan pada Bulan Desember.
3. Kaderisasi PKL dilaksanakan pada Bulan Februari.
BAB VIII
KADERISASI NON FORMAL
Pasal 15
Pengertian Umum
Kaderisasi Non Formal adalah proses Pendidikan diluar Pendidikan formal yang
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang sebagai tindak lanjut kaderisasi formal PMII.
BAB IX
METODOLOGI KADERISASI NON FORMAL
Pasal 16
Training Of Fasilitator (TOF)
Kaderisasi non formal yang wajib dilaksanakan oleh pengurus rayon sekurang-
kurangnya satu kali dalam setiap periode.
1. Penyelenggara: TOF diselenggarakan oleh pengurus rayon dengan mendapat
rekomendasi dari pengurus komisariat.
2. Pemateri: Pemateri TOF adalah pengurus cabang yang direkomendasikan oleh ketua
cabang.
3. Fasilitator: Fasilitator TOF adalah pengurus komisariat yang direkomendasikan oleh
ketua komisariat.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

4. Panitia: Tim yang dibentuk oleh penyelenggara dengan melibatkan unsur alumni TOF
pasca satu tahun dan disahkan melalui surat keputusan.
5. Peserta: Kader enam bulan pasca PKD.
1. Tujuan TOF secara umum:
a. Memahami situasi dan kondisi diri sendiri dan sosialnya sehingga mampu menentukan
kemana arah gerakan mahasiswa untuk melangkah demi mewujudkan cita-cita
organisasi.
b. Semua peserta paham dan mengerti bagaimana mejadi seorang fasilitator yang baik
dan komunikatif.
c. Kuat secara pengetahuaan, karakter, mental dan skill dalam menghadapi tantangan
yang akan datang sehingga mampu menyelesaikan persoalan problema kaderisasi
dan mampu mengemban amanah gerakan secara kolektif.
2. Target TOF secara umum:
a. Membentuk Kader yang mempunyai pengetahuaan dan wawasan menjadi fasilitator
yang baik dan komunikatif.
b. Menciptakan kader yang bertanggujawab dan peduli atas kondisi kaderisasi.
c. Menciptakan kader yang sadar akan tanggujawab yang di emban sebagai estafet
pengetahuan.
d. Membentuk kader yang kuat secara pengetahuan, karakter dan mental.
3. Kurikulum TOF

NO MATERI KETENTUAN WAKTU


1 Gagasan Dasar Fasilitator Wajib 120 Menit
2 Fasilitator: Peranan, Fungsi dan Teknik Wajib 120 Menit
Komunikasi
3 Metodologi Pendampingan Kader Wajib 120 Menit
4 Metodologi Pembelajaran Transformatif Pilihan 120 Menit
5 Tata Kelola Pendampingan dan Pengawalan Pilihan 120 Menit
Kader
6 Rekayasa Pengawalan dan Pendampingan Pilihan 120 Menit
Kader
7 Grand Design Pembaiatan Pilihan 120 Menit

Pasal 17
Sekolah Kader
Kaderisasi non formal yang wajib dilaksanakan oleh pengurus komisariat
sekurang-kurangnya satu kali dalam setiap periode.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

1. Penyelenggara: Sekolah Kader diselenggarakan oleh pengurus Komisariat


dengan mendapat rekomendasi dari pengurus cabang.
2. Pemateri: Pemateri Sekolah Kader adalah alumni sekolah kader pasca
cabang.
3. Panitia: Tim yang dibentuk oleh penyelenggara dan disahkan melalui surat
keputusan.
4. Peserta: Kader tiga tahun pasca MAPABA yang telah mengikuti PKD, dan
TOF.
Tujuan Sekolah Kader secara umum :
a. Memahami materi mapaba secara keseluruhan.
b. Mampu mereaktualisasikan materi MAPABA.
c. Mengerti target dan tujuan materi MAPABA.
d. Mencari referensi dan sanad materi MAPABA.
e. Mengefaluasi materi MAPABA sebelumnya.
Target Sekolah Kader secara umum :
a. Peserta mampu menjadi induk pengetahuan mapaba di komisariat masing-
masing.
b. Peserta mampu memberikan doktrin idiologi PMII pada setiap materi
MAPABA.
c. Peserta mampu menyusun modul secara sistematis dan kerangka materi yang
memiliki korelasi antar sub materinya.
Pasal 18
Sekolah Sejarah
Kaderisasi non formal yang wajib dilaksanakan oleh pengurus cabang sekurang-
kurangnya satu kali dalam setiap periode.
1. Penyelenggara : Sekolah Sejarah diselenggarakan oleh Pengurus Cabang.
2. Pemateri : Pemateri Sekolah Sejarah ditentukan oleh Steering Committee
(SC).
3. Panitia : Tim yang dibentuk oleh penyelenggara dan disahkan melalui surat
keputusan.
4. Peserta : Kader satu tahun pasca PKD.

Tujuan dan Target Sekolah Sejarah Secara umum :


a. Membentuk Kader yang mempunyai pengetahuaan dan wawasan kesejarahan
Nasional dan Internasional.
b. Menciptakan kader yang bertanggujawab dan peduli atas nasib bangsanya.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

c. Menciptakan kader yang sadar akan tanggujawab yang di emban sebagai


putra-putri Indonesia.
d. Membentuk kader yang kuat secara pengetahuan, kareakter dan mental.
e. Mencetak calon-calon pemimpin bangsa masa depan.

BAB X
POSISI FORMAL, NON FORMAL, DAN INFORMAL DALAM KADERISASI
Pasal 19
Pengertian Umum
Sistem pengkaderan PMII mengenal tiga sistem pengkaderan yakni pengkaderan
formal, In Formal dan Non Formal. Satu jenis pengkaderan menopang dan menentukan
pengkaderan yang lain. Namun diluar tiga jenis pengkaderan tersebut, satu faktor lain
yang juga sangat menentukan yaitu kebiasaan sehari-hari kader dan iklim keorganisasian
PMII atau yang kami sebut sebagai Lingkungan sehari-hari organisasi. Dalam sebuah
acara seremonial baik acara pengkaderan formal, in formal atau kegiatan formal lain,
seorang individu dapat memakai ‘topeng peran’ sebagaimana dapat dituntut oleh forum-
forum resmi. Namun dalam kehidupan sehari-hari, perilaku dan kebiasaan akan muncul
secara lebih jujur dan natural. Semua ini sangat berpengaruh bagi perkembangan diri
kader serta persepsi mereka terhadap PMII. Artinya bila lingkungan sehari-hari organisasi
tampak nyaman dan kondusif bagi pengembangan diri, seorang kader (terlebih anggota
baru) akan lebih mantap untuk aktif di PMII.

Pasal 20
Skema

FORMAL

REKRUTMEN DISTRIBUSI

Melalui bagan diatas dapat kita lihat empat unsur dari sistem pengkaderan PMII.
NON FORMAL IN (Formal,
FORMALIN Formal, dan Non Formal ),
empat unsur itu terdiri dari tiga jenis pengkaderan
serta lingkungan sehari-hari organisasi. Unsur keempat ini merupakan ruang bagi ketiga
jenis pengkaderan –harus di ingat pula bahwa keempatnya juga berada dalam ruang yang

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

lebih besar yakni masyarakat. Untuk menjadi seorang kader, anggota PMII harus melewati
keempatnya secara intens. Pengkaderan formal, In Formal dan Non Formal terkait satu
sama lain dalam hubungan segitiga, artinya satu sama lain saling berkaitpaut dan saling
mempengaruhi. Ketiganya terikat secara timbal balik dengan lingkungan sehari-hari
organisasi. Maka, sebagai misal, semangat yang tumbuh dari pengkaderan formal dapat
termentahkan ketika lingkungan sehari-hari organisasi ternyata tidak mampu menjadi lahan
yang kondusif bagi berkembangnya semangat tersebut. Sebaliknya pengkaderan formal
akan mungkin berhasil jika ditopang oleh pengasahan keahlian melalui pengkaderan Non
Formal, pengkaderan In Formal dan lingkungan yang kondusif; demikian seterusnya.
Sebagai satu bagian dari sistem pengkaderan, sekali saja sebuah elemen sistem tidak
berjalan akan mengakibatkan kegoyahan pada elemen yang lain dan kemudian terhadap
sistem itu sendiri. Keterujian seorang kader dalam melewati proses pengkaderan In Formal
serta bekal yang didapat dalam pengkaderan Non Formal merupakan bahan utama bagi
kader untuk menerima materi – materi pengkaderan formal, sehingga dalam pengkaderan
formal kapasitas pengetahuan dan keahlian kader sudah dapat diidentifikasi berdasar dua
jenis pengalaman pengkaderan selain formal. Dengan begitu kualitas kader pasca
pengkaderan formal relatif dapat di kontrol. Pengkaderan In Formal dan Non Formal juga
dapat diarahkan untuk mengisi ‘ruang kosong’ yang diakibatkan penyusutan peserta dalam
jenjang pengkaderan formal.
Pasal 21
Pengkaderan In Formal
Pengkaderan In Formal dilaksanakan setelah pengkaderan Formal, Tujuanya adalah
untuk menguji kader dan membiasakan kader dengan misi, tugas, tanggung jawab, dan
berbagai suasana keseharian organisasi. Selain itu, pengkaderan In Formal bermanfaat
untuk menumbuhkan atau mengasah naluri dan nalar berorganisasi PMII. dalam kaitanya
dengan pengkaderan formal dan sistem pengkaderan PMII secara umum, pengkaderan In
Formal berfungsi untuk mempraktikan apa yang telah didapat dalam pengkaderan formal
dan mengendapkan pengalaman bagi jenjang pengkaderan formal berikutnya. Dengan
kalimat lain pengkaderan In Formal merupakan proses yang diarahkan untuk
mensenyawakan kader dengan berbagai segi dinamika PMII. Melalui proses tersebut
anggota/kader mulai dibiasakan dengan PMII dan memahami PMII dalam makna yang
positif. Karena pada masa pengkaderan In Formal ini, secara diam-diam atau terbuka,
kader akan mulai membandingkan serta menilai antara PMII dalam forum formal (atau
yang dipromosikan) dengan PMII senyatanya. Sehingga apabila fase ini tidak diantisipasi

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

dengan awas, pengalaman banyaknya kader yang ogah-ogahan aktif atau bahkan keluar
dari PMII, akan terus terjadi.
BAB XI
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 22
1. Apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian hari
berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Purworejo
PadaTanggal: 12 Maret 2022
Waktu : 15.44 WIB

PIMPINAN SIDANG MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Muhammad Herdinanto Wisnu Sancoko Fitri Ma’rufah


Ketua Wakil Ketua Sekretaris

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

KEPUTUSAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG PURWOREJO
Nomor: 002.MUSPIMCAB 2022.PMII.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG KADERISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO
Bismillahirrahmanirrahim,

MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purworejo setelah:


Menimbang : 1. Bahwa demi untuk memberikan arah Kebijakan Gerakan Strategis Organisasi.
Maka dipandang perlu adanya penetapan Peraturan Organisasi Tentang
Kaderisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Purworejo.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD-ART PMII


2. Hasil Kongres XX di Balik Papan Tahun 2021
3. Hasil Musmpimnas di Boyolali tahun 2019

4. KONFERCAB XIV 2021

Memperhatikan : Hasil-hasil sidang pleno komisi MUSPIMCAB 2022

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi Tentang Kaderisasi PMII Purworejo


2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ila Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Purworejo
Tanggal : 12 Maret 2022
Waktu : 15.45 WIB

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Satrio Tegar Imani M. Choerul Anam


Ketua Sekretaris

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

PERATURAN ORGANISASI TENTANG


SISTEMATIKA RAPAT TAHUNAN
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG PURWOREJO
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Sistematika Rapat Tahunan adalah tata cara pelaksanaan rapat tertinggi di komisariat dan rayon
BAB II
TUJUAN
Pasal 2
1. Untuk mengatur sistematika pelaksanaan rapat tertinggi di komisariat dan rayon
2. Untuk menyelaraskan mekanisme pelaksanaan RTK dan RTAR dibawah naungan PMII
Purworejo
BAB III
SYARAT
Pasal 3
Rapat Tahunan Komisariat
1. RTK dapat dilaksanakan atas persetujuan PC PMII
2. Selambat-lambatnya satu bulan sebelum pelaksanaan RTK, komisariat harus memberitahukan
pelaksanaan RTK kepada PC PMII
3. RTK dihadiri oleh ½ lebih satu dari jumlah anggota dan kader
4. RTK dapat berlangsung apabila dihadiri oleh 2/3 dari peserta
5. Pengajuan SK pengurus komisariat selambat-lambatnya 14 Hari setelah RTK selesai
6. Dilakukan dengan pemilu raya
7. Kepengurusan diambil satu angkatan dengan syarat 2 tahun setelah PKD
Pasal 4
Syarat Pelaksanaan RTK
Setiap periode kepengurusan, dapat melaksanakan RTK dengan syarat:
1. Sudah melaksanakan kaderisasi formal dengan ketentuan sebagaimana disebutkan dalam PO
tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kaderisasi Formal Bab VI Pasal 12 ayat 1 sampai 5.
2. Sudah melaksanakan kaderisasi sebagaimana disebutkan dalam Bab III Pasal 2 dalam
Peraturan Organisasi ini.
3. Setidaknya sudah mempersiapkan regenerasi pengurus komisariat minimal 15 kader dengan
ketentuan :
a. Dari satu angkatan dibawah pengurus komisariat.
b. Sudah melaksanakan PKD.
Pasal 5
Rapat Tahunan Anggota Rayon

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

1. RTAR dapat dilaksanakan atas persetujuan PK PMII.


2. Selambat-lambatnya satu bulan sebelum pelaksanaan RTAR, rayon harus memberitahukan
pelaksanaan RTAR kepada PK PMII.
3. RTAR dihadiri oleh ½ lebih satu dari jumlah anggota dan kader.
4. RTAR dapat berlangsung apabila dihadiri oleh 2/3 dari peserta.
5. Pengajuan SK pengurus rayon selambat-lambatnya 14 Hari setelah RTAR selesai.
6. Dilakukan dengan pemilu raya.
7. Kepengurusan diambil satu angkatan dibawah pengurus demisioner rayon dengan syarat telah
mengikuti PKD.
Pasal 6
Syarat Pelaksanaan RTAR
1. Sudah melaksanakan kaderisasi formal dengan ketentuan sebagaimana disebutkan dalam PO
tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kaderisasi Formal Bab VI Pasal 11 ayat 1 sampai 5.
2. Sudah melaksanakan kaderisasi sebagaimana disebutkan dalam Bab III Pasal 3 ayat 1 dalam
Peraturan Organisasi ini.
3. Setidaknya sudah mempersiapkan regenerasi pengurus rayon minimal 9 kader dengan
ketentuan :
a. Dari satu angkatan dibawah pengurus rayon.
b. Sudah melaksanakan MAPABA.

BAB IV
MEKANISME PENGAJUAN SURAT KEPUTUSAN
Pasal 7
Pengertian Umum
Surat keputusan merupakan surat yang berisi suatu keputusan yang dibuat oleh ketua cabang
PMII Purworejo yang berkaitan dengan kebijakan organisasi atau Lembaga. Surat keputusan diajukan
untuk memberikan legal hukum kepada pengurus komisariat dan rayon sebagai pengurus yang sah.
Pasal 8
Pengajuan SK Pengurus Komisariat (PK)
1. Syarat pengajuan SK PK :
a. Surat Pengajuan SK.
b. Berita Acara RTK.
c. Berita Acara Formatur.
d. Struktur Kepengurusan.
e. Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Demisioner.
f. Dokumentasi RTK.
g. Fotocopy Sertifikat PKD bagi Ketua dan BPH Komisariat.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

h. CV Pengurus Komisariat yang dillengkapi KTM, KTP, dan Transkrip Nilai.


i. CV BPH Pengurus Komisariat.
j. Database Kader dan Anggota Lengkap (Nama, Alamat, Fakultas, Jurusan, Nomor
Handphone, E-mail, Foto, Angkatan Mapaba, Jenjang Kaderisasi Formal dan Non Formal
yang telah di tempuh).
2. Pengajuan SK pengurus komisariat selambat-lambatnya 14 Hari setelah RTK selesai.
3. SK di keluarkan setelah syarat dan ketentuan di atas di penuhi, masa berlaku SK terhitung
semenjak ketua terpilih.
Pasal 9
Pengajuan SK Pengurus Rayon (PR)
1. Syarat pengajuan SK PR :
a. Surat Pengajuan SK.
b. Berita Acara RTAR.
c. Berita Acara Formatur.
d. Struktur Kepengurusan.
e. Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Demisioner.
f. Dokumentasi RTAR.
g. Fotocopy Sertifikat PKD bagi Ketua dan BPH Rayon.
h. CV Pengurus Rayon yang dillengkapi KTM, KTP, dan Transkrip Nilai.
i. CV BPH Pengurus Rayon.
j. Database Kader dan Anggota Lengkap (Nama, Alamat, Fakultas, Jurusan, Nomor
Handphone, E-mail, Foto, Angkatan Mapaba, Jenjang Kaderisasi Formal dan Non Formal
yang telah di tempuh).
2. Pengajuan SK pengurus rayon selambat-lambatnya 14 Hari setelah RTAR selesai.
3. SK di keluarkan setelah syarat dan ketentuan di atas di penuhi, masa berlaku SK terhitung
semenjak ketua terpilih.
BAB V
PASAL 10
Kalender Forum Permusyawaratan Organisasi
1. Konferensi Cabang (Konfercab) dilaksanakan pada bulan Agustus.
2. Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) dilaksanakan pada bulan Desember.
3. Rapat Tahunan Komisariat (RTK) dilaksanakan pada bulan April.
4. Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) dilaksanakan pada bulan Maret.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

BAB VI
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 11
1. Apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini, akan ditetapkan dikemudian hari
berdasarkan musyarawarah mufakat.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Purworejo
PadaTanggal : 12 Maret 2022
Waktu : 15.54 WIB

PIMPINAN SIDANG MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Muhammad Herdinanto Wisnu Sancoko Fitri Ma’rufah


Ketua Wakil Ketua Sekretaris

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

KEPUTUSAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG PURWOREJO
Nomor: 003.MUSPIMCAB 2022.PMII.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG
SISTEMATIKA RAPAT TAHUNAN
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO
Bismillahirrahmanirrahim,

MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purworejo setelah:


Menimbang : 1. Bahwa demi untuk memberikan arah Kebijakan Gerakan Strategis
Organisasi. Maka dipandang perlu adanya penetapan Peraturan
Organisasi Tentang Sistematika Rapat Tahunan Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia Cabang Purworejo.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
adanya ketetapan ini.
1.
Mengingat 2.: AD-ART PMII
3. Hasil Kongres XX di Balik Papan Tahun 2021
4. Hasil Musmpimnas di Boyolali tahun 2019
5. KONFERCAB XIV 2021
Hasil-hasil sidang pleno komisi MUSPIMCAB 2022

Memperhatikan : MEMUTUSKAN :

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi Tentang Sistematika Rapat Tahunan PMII


Purworejo
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ila Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Purworejo
Tanggal : 12 Maret 2022
Waktu : 15.56 WIB

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Satrio Tegar Imani M. Choerul Anam


Ketua Sekretaris

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

PERATURAN ORGANISASI TENTANG


REKOMENDASI PENGEMBANGAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG PURWOREJO
BAB I
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pasal 1
Pembentukan Rayon Persiapan
1. Telah memenuhi syarat sebagaimana yang telah diatur dalam AD/ART yang meliputi:
a. Rayon dibentuk di setiap fakultas, prodi, dan atau setingkatnya.
b. Setiap fakultas, prodi, dan atau setingkatnya hanya dapat memiliki satu (1) rayon.
c. Rayon dapat dibentuk apabila telah memiliki sekurang-kurangnya 10 anggota.
2. Anggota PMII dapat mengusulkan surat permohonan pembentukan Pengurus Rayon
Persiapan kepada PC dan atau direkomendasi oleh PK.
3. PC membentuk tim yang bertugas memfasilitasi pembentukan Pengurus Rayon Persiapan.
4. Tugas tim berakhir setelah terbentuknya Pengurus Rayon Persiapan.
5. Surat permohonan SK pembentukan Rayon PMII harus melampirkan :
a. Berita acara pembentukan.
b. Jumlah anggota disertai bukti fotocopy minimal 15 (lima belas) Kartu Tanda Mahasiswa
(KTM).
c. Fotocopy bukti telah mengikuti pengkaderan formal di PMII.
6. PC memverifikasi kelengkapan sebagaimana dimaksud pada point 1 sampai 5.
Pasal 2
Pengesahan Rayon Persiapan
1. Pembentukan Rayon persiapan dinyatakan sah apabila telah menjalankan semua prosedur
dalam tahap pembentukan dan mendapatkan Surat Keputusan Rayon persiapan yang
dikeluarkan oleh Pengurus Cabang.
2. Syarat pengajuan SK Pengurus Rayon persiapan meliputi :
a. Surat pengajuan SK.
b. Struktur Kepengurusan.
c. Fotocopy sertifikat PKD.
d. CV Pengurus Rayon yang dilengkapi KTM, KTP, dan Transkip nilai.
e. CV BPH Pengurus Rayon.
f. Database anggota lengkap (Softcopy : Nama, Fakultas, Jurusan, Nomor Handphone,
E-mail, Foto, Angkatan Mapaba, Alamat).
3. Struktur Kepengurusan Rayon terdiri dari :
a. Ketua.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

b. Wakil Ketua.
c. Sekretaris.
d. Wakil Sekretaris.
e. Bendahara.
f. Wakil Bendahara.
g. Biro-biro sesuai kebutuhan yang disesuaikan dengan studt, minat, dan bakat.
4. SK dikeluarkan setelah syarat dan ketentuan diatas terpenuhi, dengan masa berlaku terhitung
sejak dikeluarkan.
5. Pengajuan SK selambat-lambatnya dilakukan 1 bulan sejak dibentuknya rayon persiapan.
6. Pengesahan pengurus rayon persiapan dilakukan melalui deklarasi secara mandiri atau
bersana-sama oleh komisariat yang bersangkutan.
Pasal 3
Peningkatan Status Rayon menjadi Definitif
1. Telah menjadi Rayon persiapan selama 1 masa khidmat kepengurusan
2. Dapat menyelenggarakan MAPABA beserta follow-upnya secara mandiri
3. Memiliki 15 anggota aktif di fakultas, prodi, dan atau setingkatnya
4. Dapat menjalankan RTAR secara mandiri
5. Mengajukan SK PR definitif kepada PC
6. Setelah syarat dan ketentuan diatas dipenuhi, maka SK PR definitif akan diberikan oleh PC
dengan masa berlaku terhitung semenjak terpilihnya mandataris RTAR.

BAB II
KADERISASI CABANG
Pasal 4
Internal
Formal: dalam hal ini terkait segala sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh pengurus cabang
mengenai kaderisasi formal.
1. Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA).
a. Mengawal diskusi dan presentasi calon pemateri MAPABA.
b. Memverifikasi dan menetapkan materi dengan Pengurus Komisariat.
c. Menjadi Guarantor dan menetapkan pemateri MAPABA.
2. Pelatihan Kader Dasar (PKD).
a. Mengawal kegiatan PKD.
b. Membuat forum diskusi khusus dalam rangka menyiapkan pemateri PKD.
c. Membuat rumusan materi PKD.
d. Menetapkan pemateri PKD.
3. Pelatihan Kader Lanjut (PKL).

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

a. Penyelenggara kegiatan.
b. Secara teknis menyiapkan elemen pendukung PKL.
c. Menetapkan Fasilitator yang bertugas membantu kinerja Instuktur dalam forum PKL.
Non Formal: Dalam hal ini terkait segala sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh pengurus
cabang terkait kaderisasi Non Formal. Dilaksanakan oleh kaderisasi sebagai bentuk penguatan di
wilayah intelektual, spiritual dan emosional kader dengan menggunakan tiga pilar kaderisasi yaitu ke
Islaman, ke Indonesiaan dan Ke mahasiswaan. Dengan melihat kebutuhan regional cabang.
1. Diskusi Pengurus 3 Komisariat
Target Kegiatan :
a. Sebagai forum persiapan kaderisasi formal PKL.
b. Menyelaraskan persepsi kaderisasi dan organisasi.
c. Regenerasi kepengurusan cabang.
2. Suluk Pengetahuan
Target kegiatan :
a. Mengembangkan Pengetahuan.
b. Menegakkan Kedisiplinan.
c. Memperkuat Spiritualitas.
3. Bedah Paradigma
Target kegiatan :
a. Memahami sketsa reflektif perjalanan paradigma PMII.
b. Membaca positioning PMII dalam realitas bangsa dan Negara.
c. Mengenal medan gerakan organisasi.
d. Mampu menangkap dan membahasakan kenyataan secara jernih.
4. Sekolah Sejarah
Target kegiatan :
a. Membentuk Kader yang mempunyai pengetahuaan dan wawasan kesejarahan Nasional dan
Internasional.
b. Menciptakan kader yang bertanggujawab dan peduli atas nasib Bangsanya.
c. Menciptakan kader yang sadar akan tanggujawab yang di emban sebagai putra-putri
Indonesia.
d. Membentuk kader yang kuat secara pengetahuan, kareakter dan mental.
e. Mencetak calon-calon pemimpin bangsa masa depan.
In Formal: Dalam pengkaderan In Formal tidak kegiatan yang sifatnya mutlak. Dengan
berpegang pada tujuanya, yaitu; menguji dan membiasakan anggota baru atau kader dengan misi,
tugas, tanggung jawab, dan berbagai suasana organisasi maka bentuk-bentuk pengkaderan ini dapat

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

selalu dikembangkan.Selain itu, setiap pengkaderan formal secara logis harus diikuti dengan
pengkaderan In Formal yang berbeda, yakni semakin meningkat dalam kekerapandan kualitasnya.
Sehingga pengkaderan In Formal bagi alumni PKD dan PKL tidak bisa disamakan dengan
pengkaderan alumni MAPABA. Bahkan alumni kedua pengkaderan formal tersebut sudah saatnya
untuk dibiasakan melakukan pengkaderan In Formal alumni MAPABA secara terkoordinir bersama
dengan pengurus rayon maupun pengurus komisariat.
1. Selalu mengajak dan mengundang anggota/kader dalam diskusi-diskusi yang diadakan PMII.
2. Melibatkan kader dalam kepanitiaan-kepanitiaan yang ada di PMII.
3. Selalu mengundang dan mengajak anggota/kader dalam agenda-agenda PMII di publik
(demonstrasi, bakti sosial, study banding dll).
4. Membentuk kelompok-kelompok diskusi, minat dan bakat (pecinta alam, kelompok seni-sastra
dll.) sesuai dengan kebutuhan anggota/kader; dalam format smaal group atau format yang lain.
5. Mendelegasikan anggota/kader, dengan tetap didampingi, dalam diskusi atau kegiatan yang
diadakan oleh organisasi lain.
6. Memberikan tugas-tugas khusus kepada anggota/kader seperti menggali informasi,
menyebarkan opini, dll. diluar PMII.
7. Menugaskan anggota/kader untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan lengkap dengan
kepanitiaanya (badzar buku, bakti sosial, vaksinasi, bedah buku, seminar dll).
Pasal 5
Eksternal
Formal: dalam hal ini terkait segala sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh pengurus cabang
mengenai kaderisasi formal.
1. Pelatihan Kader Dasar (PKD)
a. Memverikasi Komisariat dalam kaderisasi diluar Cabang Purworejo.
b. Bersama Komisariat melakukan evaluasi pelaksanaan kaderisasi di luar Cabang Purworejo.
2. Pelatihan Kader Lanjut (PKL)
a. Merekomendasikan kaderisasi diluar Cabang Purworejo.
b. Bersama Kaderisasi melakukan evaluasi pelaksanaan kaderisasi di luar Cabang Purworejo.
Non Formal: Dalam hal ini terkait segala sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh pengurus
cabang terkait kaderisasi Non Formal. Dilaksanakan oleh eksternal sebagai bentuk penguatan di
wilayah intelektual, spiritual dan emosional kader dengan menggunakan tiga pilar kaderisasi yaitu ke
Islaman, ke Indonesiaan dan Ke mahasiswaan. Dengan melihat kebutuhan regional cabang.
1. Diskusi Seputar Isu Terkini
Target kegiatan :
a. Menyambung komunikasi/silaturrahim antara tiga komisariat dengan cabang.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

b. Pengembangan intelektual dan update informasi terkini.


c. Mampu menganalisis pemikiran tokoh dalam hal relevansi implementasi.
d. Mampu membaca peta politik local, wilayah, dan bahkan nasional.
2. Media Soft skill Training (MST Class)
Target kegiatan :
a. Pengembangan soft skill terhadap kader dan anggota.
b. Mampu merespon perkembangan zaman diera digitalisasi.
c. Mampu menyajikan informasi yang layak secara muatan maupun tampilan.
3. Sekolah Anggaran
Target kegiatan :
a. Mengetahui arus regulasi anggaran daerah.
b. Mendidik kader dengan memberikan pemahaman pengetahuan anggaran dan cara
mengadvokasi kebijakan terkait anggaran maupun pembangunan.
c. Memahami mekanisme perencanaan dan penganggaran daerah serta advokasi kebijakan
daerah.
d. Mampu mengidentifikasi potensi daerah.
4. Dialog Lintas Organisasi
Dalam tataran tertentu perlu kiranya membangun sinergitas dengan organisasi non
PMII melalui kegiatan- kegiatan yang sifatnya pengetahuan, tidak melulu berbicara soal politik,
sikap politik, atau sentiment ideologi. Karena hal- hal seperti itu sudah semestinya terjadi.
Maka yang harusnya kita bangun adalah kiat- kiat menuju sinergitas dalam menggapai cita-
cita bangsa Indonesia. Di sisi lain secara politis pun PMII juga melakukan ekspansi ideologi
sekaligus memberikan eksistensi.
5. Pertemuan Regional PMII “Danyang Sumbing”: Bertujuan untuk mempererat tali silaturrahim
seluruhkader dan alumni PMII Purworejo serta menambah kapasitas pengetahuan khususnya
tentang Filsafat. Selai itu juga sebagai langkah awal untuk menciptakan media yang lebih
efektif guna menggali pengetahuan dan memberikan pemahaman.

Pasal 6
Keagamaan
Sebagai organisasi yang berideologi ahlusunnah Waljama’ah sudah semestinya
memahamai nilai nilai yang terkandung didalamnya agar perjalanan roda organisasi sesui
dengan nilai dan harapan yang di cita citakan terlebih pemahaman agama islam ahlusunnah
wal jama’ah untuk kader sebagi penerus roda organisasi untuk menuju bangsa yang jaya dan

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

islam yang benar dalam koridor ahlusunnah wal jamaah. Sadar akan pentingnya pemahaman
agama untuk kader PMII purworejo maka sudah sepantasnya untuk membenahi proses kader
dalam mengkaji wawasan agama islam ahlusunnah wal jama’ah yang akan di rancang dari
bidang keagamaan.
Mengingat islam merupakan rohmatan lilalamain maka sudah menjadi kewajiban untuk
dakwah menyebar luaskan ajaran islam ahlusunnah wal jama’ah dengan menghidupkan nilai
nilai agama islam baik dengan cara formal maupun kultur yang telah terbangun di PMII
purworejo dengan harapan terbentuknya spiritual kader Tangguh yang akan menjadi kekuatan
tersendiri dalam Gerakan di PMII Purworejo.
1. Sekolah Madzhab Syafi’i
Sekolah Mazhab merupakan kegiatan kaderisasi non formal yang dilaksanakan
oleh Pengurus Cabang PMII Purworejo untuk mendalami pemahaman agama paham
ahlisunnah wal jama’ah dari pemikiran Mazhab Syafi’i mengingat mayoritas Islam di
Indonesia menggunakan Mazhab Syafi’i dan banyaknya paham baru yang bergeliat
mempengaruhi pemahaman islam di Indonesia khususnya di Purworejo sendiri yang saat
ini mulai berani menampakan secara terang terangan, pemahaman agama merupakan
benteng kader dalam bergerak agar tidak keluar dari nilai Islam yang di anut paham
Ahlisunnah Wal Jama’ah.
Target kegiatan :
a. Membentuk kader yang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas terhadap
pemahaman Agama khususnya dalam pemikiran Mazhab Imam Syafi’i.
b. Menciptakan kader yang bertanggung jawab dan peduli atas keberlangsungan Islam
yang diyakini untuk Bangsa dan Negara.
c. Menciptakan kader yang sadar akan tanggung jawab yang di emban sebagai putra putri
Indonesia.
d. Membentuk kader yang kuat secara pemahaman agama, karakter dan mental.
e. Mencetak generasi pemimpin Umat dan Negara.
2. Diskusi Kajian Pemikiran Islam
Target kegiatan :
a. Mampu membaca peta gerakan Islam.
b. Mendalami pemikiran para tokoh Islam.
c. Memperkuat basis pemikiran Ahlussunnah Wal Jama’ah.
3. Mujahadah
a. Sesuai dengan ijazah yang di berikan oleh ketua MABINCAB.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

b. Diamalkan oleh anggota, kader, Pengurus Rayon, Pengurus Komisariat, dan Pengurus
Cabang.
4. Ziarah Makam Aulia
a. mengenalkan kepada seluruh anggota dan kader PMII terhadap Ulama yang sudah
berjuang dan mempertahankan Nasionalisme dan kemerdekaan Indonesia.
b. Mengambil nilai perjuangan dakwah Islam.
c. Membentuk spiritual kepercayaan ajaran Islam.

BAB III
KOMISARIAT
Pasal 7
Formal
1. Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA)
a. Mendampingi kegiatan MAPABA.
b. Mendampingi diskusi dan presentasi calon pemateri MAPABA
c. Mendiskusikan dan merekomendasikan pemateri MAPABA serta mengajukannya kepada
Pengurus Cabang.
d. Merumuskan materi dan mengajukannya kepada Pengurus Cabang.
2. Pelatihan Kader Dasar (PKD)
a. Menyelenggarakan PKD.
b. Menyiapkan Fasilitator PKD.
c. Menyiapkan elemen pendukung PKD.
3. Pelatihan Kader Lanjut (PKL)
a. Menyiapkan dan merekomendasikan peserta PKL.
Pasal 8
Non Formal
Dilaksanakan oleh Kaderisasi sebagai bentuk penguatan di wilayah intelektual, spiritual, dan
emosional kader dengan menggunakan tiga pilar kaderisasi yaitu ke-Islam-an, ke-Indonesia-an, dan
ke-Mahasiswa-an.
1. Suluk Pengetahuan.
2. Sekolah Kader.
3. Sekolah Filsafat.
4. Sekolah Jurnalistik.

BAB IV
RAYON
Pasal 9

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Formal
1. Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA)
a. Menyelenggarakan MAPABA.
b. Menyiapkan elemen pendukung MAPABA.
2. Pelatihan Kader Dasar (PKD)
a. Sebagai fasilitator PKD (satu angkatan Kepengurusan Rayon).
b. Menyiapkan dan merekomendasikan peserta PKD.
3. Pelatihan Kader Lanjut (PKL)
a. Pembantu umum.
Pasal 10
Non Formal
Dilaksanakan oleh kepengurusan sebagai bentuk penguatan di wilayah intelektual, spiritual,
dan emosional kader dengan menggunakan tiga pilar kaderisasi yaitu ke-Islam-an, ke-Indonesia-an,
dan ke-Mahasiswa-an.
1. Suluk Pengetahuan.
2. Diskusi Keilmuan Fakultatif.
3. Sekolah Aswaja.
4. Training Of Fasilitator (TOF).
BAB V
INFORMAL
Pasal 11
Komisariat & Rayon
Dalam pengkaderan In Formal tidak kegiatan yang sifatnya mutlak. Dengan berpegang pada
tujuanya, yaitu; menguji dan membiasakan anggota baru atau kader dengan misi, tugas, tanggung
jawab, dan berbagai suasana organisasi maka bentuk-bentuk pengkaderan ini dapat selalu
dikembangkan. Selain itu, setiap pengkaderan formal secara logis harus diikuti dengan pengkaderan In
Formal yang berbeda, yakni semakin meningkat dalam kekerapandan kualitasnya. Sehingga
pengkaderan In Formal bagi alumni PKD dan PKL tidak bisa disamakan dengan pengkaderan alumni
MAPABA. Bahkan alumni kedua pengkaderan formal tersebut sudah saatnya untuk dibiasakan
melakukan pengkaderan In Formal alumni MAPABA secara terkoordinir bersama dengan pengurus
rayon maupun pengurus komisariat.
1. Selalu mengajak dan mengundang anggota/kader dalam diskusi-diskusi yang diadakan PMII.
2. Melibatkan anggota/kader dalam kepanitiaan-kepanitiaan yang ada di PMII.
3. Selalu mengundang dan mengajak anggota/kader dalam agenda-agenda PMII di publik
(demonstrasi, bakti sosial, study banding dll.)

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

4. Membentuk kelompok-kelompok diskusi, minat dan bakat (pecinta alam, kelompok seni-sastra
dll.) sesuai dengan kebutuhan anggota/kader; dalam format small group atau format yang lain.
5. Mendatangi anggota/kader baik ke kos atau campus, atau bahkan dirumahnya, mengajak
diskusi ringan (ngobrol santai), merangsang pikiran untuk tetap sinergi dengan idiologi PMII.
6. Mengajak anggota/kader mengunjungi Cabang PMII atau komisariat lain baik dalam suatu
acara tertentu ataupun hanya silaturrahim.
7. Mendorong dan memantau anggota/kader untuk terlibat dalam kepanitiaan acara-acara yang
diselenggarakan oleh Campus.
8. Mendorong dan memantau anggota/kader untuk terlibat secara aktif di organisasi-organisasi
intra kampus (SEMA, DEMA, HIMA, HMJ, HMPS, UKM).
9. Menstimulus dan memotivasi anggota/kader dalam membaca, diskusi, dan presentasi.
BAB VI
KOPRI
Pasal 12
Cabang
Sebagai sebuah badan semi otonom dalam tubuh PMII, KOPRI menjadi wilayah taktis-
strategis dalam upaya pembinaan dan pemberdayaan kader-kader perempuan. Hal itu berjalan
tidak terlepas dari konsep kaderisasi PMII secara utuh serta mempertimbangkan berbagai asas-
asas internal maupun eksternal yang ada. Berbagai gerakan KOPRI diarahkan untuk menjadi
penyeimbang dinamika organisasi di setiap levelnya. Sebagai sebuah organisasi yang fokus pada
basis pengkaderan putri yang berada dibawah naungan PC PMII Purworejo yang ditujukan untuk
menggali potensi dan mengembangkan kapasitas keilmuan para kader putri serta mendidik kader
putri agar terbentuk sebuah karakter yang kuat yang mampu mengimbangi para sahabat untuk
menjalani kehidupan yang sangat menjunjung tinggi cita-cita kemerdekaan yang seutuhnya bagi
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebutuhan akan ruang gerak dan ekspresi untuk para
mahasiswi menjadi suatu alasan untuk menjadikan organisasi khususnya PMII Putri menjadi
sebuah ruang pendidikan, pelatihan, bacaan dan pembelajaran sebagai bekal untuk mahasiswi
kelak apabila sudah terjun langsung mengabdi pada masyarakat. Secara garis besar kader PMII
putri Purworejo masih didominasi oleh kampus-kampus yang berlatar belakang kaislaman seperti
STAINU, STAIAN, dan UMP. Tentu ini menjadi tantangan bersama apakah nantinya PMII putri
Purworejo akan bertahan kokoh atau tidak serta mampu memperluas jaringan sampai kekampus-
kampus yang non-Islam.

1. Formal : dalam hal ini terkait segala sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh KOPRI Cabang
mengenai kaderisasi formal KOPRI.
a. Sekolah Kader KOPRI (SKK)

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Sekolah kader kopri merupakan kaderisasi formal yang dilaksanakan oleh pengurus
KOPRI cabang PMII Purworejo.
1) Gambaran teknis
Secara teknis Sekolah Kader Kopri diselenggarakan oleh pengurus KOPRI
Cabang PMII Purworejo dengan membentuk panitia kegiatan yang melibatkan unsur
pengurus KOPRI Cabang, pengurus dan anggota kopri komisariat yang telah mengikuti
SKK.
2) Objek sasaran
Sekolah Kader Kopri dilaksanakan bagi Anggota KOPRI yang telah mengikuti SIG
(Sekolah Islam Gender) dan atau PKD.
3) Tujuan realisasi
Tertanamnya nilai-nilai pentingnya membangun KOPRI dan pentingnya peran
perempuan di segala sektor. Membangun karakter diri dalam menghadapi perubahan
zaman, serta meningkatkan kwalitas dan wawasan kader KOPRI kedepan.
b. Sekolah Islam Gender (SIG)
1) Mendampingi kegiatan SIG.
2) Mendiskusikan dan menetapkan pemateri SIG Bersama KOPRI Komisariat.
2. Non Formal:
1) Membangun basis wacana khusus Perempuan yang mendukung gerakan KOPRI.
a. Fiqh Perempuan.
b. Nahdlatun Nisa.
c. Feminisme.
d. Sejarah dan gerakan perempuan.
e. Kesetaraan gender.
2) Menumbuhkan Life skill untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
a. Pelatihan Media.
b. Pelatihan-pelatihan berbasis ekonomi mandiri.
3. Aktif dalam merespon isu-isu local yang berkaitan masalah perempuan.
4. Aktif menjalin komunikasi dengan Lembaga yang konsen dengan persoalan-persoalan
perempuan (Dinas, LSM, Komunitas, dll).

Pasal 13
Komisariat
1. Formal: dalam hal ini terkait segala sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh KOPRI Komisariat
mengenai kaderisasi formal KOPRI.

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

a. Sekolah Islam Gender (SIG).


1) Menyelenggarakan SIG.
2) Menyiapkan elemen pendukung SIG.
b. Sekolah Kader Kopri (SKK).
1) Sebagai pendamping forum.
2) Menyiapkan dan merekomendasikan peserta SKK.
2. Non Formal: dalam ranah komisariat gerakan KOPRI dilakukan dalam bentuk pengembangan
wacana-wacana baru dan menjawab permasalahan-permasalahan kader-kader KOPRI di level
Komisariat.
a. Diskusi khusus kopri komisariat membahas mekanisme dan konsep SIG.
b. Aktif menjalin komunikasi dengan KOPRI di komisariat lain baik di wilayah cabang maupun
luar cabang.
c. Mengadakan peringatan hari-hari besar yang berkaitan dengan Perempuan.

Pasal 14
Materi Kaderisasi KOPRI
1. Sekolah Islam dan Gender (SIG)
NO MATERI KETENTUAN WAKTU
1 Ke-KOPRI-an Wajib 120 Menit
2 Perempuan Perspektif Al-Qur’an Wajib 120 Menit
3 Perempuan Perspektif Hadits Wajib 120 Menit
4 Fiqh Perempuan Wajib 120 Menit
5 Citra Diri Kader KOPRI Wajib 120 Menit
6 Strategi Pengembangan Diri Wajib 120 Menit
7 Kepemimpinan Perempuan dalam Islam Tambahan 120 Menit
8 Sejarah Gerakan Perempuan Lokal Tambahan 120 Menit
9 Konsep Dasar Islam Wajib 120 Menit
10 Hukum Islam di Indonesia Wajib 120 Menit

2. Sekolah Kader KOPRI (SKK)


NO MATERI KETENTUAN WAKTU
1 Gerakan Perempuan di Indonesia Wajib 150 Menit
2 Sinergi dan Relasi KOPRI dengan Gerakan Wajib 150 Menit
Multi-Sektor
3 Stigmatisasi Budaya Wajib 150 Menit
4 Analisis Sosial Gender Wajib 150 Menit
5 Advokasi Kebijakan Publik Berbasis Gender Wajib 150 Menit
6 Teknik Lobi dan Penguatan Jaringan Wajib 150 Menit
7 Penguasaan Media Wajib 150 Menit
8 Konsep Gender Seks dan Seksualitas Tambahan 150 Menit
9 Analisis Struktur Patriarki Wajib 150 Menit

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

10 Analisis Sosial Perspektif Feminis Wajib 150 Menit


BAB VII
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 15
1. Apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini, akan ditetapkan dikemudian hari
berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di : Purworejo
PadaTanggal : 12 Maret 2022
Waktu : 16.05 WIB

PIMPINAN SIDANG MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Muhammad Herdinanto Wisnu Sancoko Fitri Ma’rufah


Ketua Wakil Ketua Sekretaris

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”
DRAFT MUSPIMCAB 2022
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

KEPUTUSAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG PURWOREJO
Nomor: 004.MUSPIMCAB 2022.PMII.03.2022
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG REKOMENDASI PENGEMBANGAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO
Bismillahirrahmanirrahim,

MUSPIMCAB 2022 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purworejo setelah:


Menimbang : 1. Bahwa demi untuk memberikan arah Kebijakan Gerakan Strategis
Organisasi. Maka dipandang perlu adanya penetapan Peraturan
Organisasi Tentang Rekomendasi Pengembangan Organisasi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Purworejo.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
adanya ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD-ART PMII

2. Hasil Kongres XX di Balik Papan Tahun 2021

3. Hasil Musmpimnas di Boyolali tahun 2019

4. KONFERCAB XIV 2021


Memperhatikan
: Hasil-hasil sidang pleno komisi MUSPIMCAB 2022

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Pengembangan Organisasi


PMII Purworejo
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ila Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Purworejo
Tanggal : 12 Maret 2022
Waktu : 16.09 WIB

PIMPINAN MUSPIMCAB 2022


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOREJO

Satrio Tegar Imani M. Choerul Anam


Ketua Sekretaris

“MERAMU KADERISASI DAN GERAK ORGANISASI


PMII PURWOREJO YANG BERKARAKTER”

Anda mungkin juga menyukai