Anda di halaman 1dari 72

KETETAPAN MUSPIMCAB 2020

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA


PURWOKERTO
Nomor : 01.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.001.A-1.09.2020
Tentang :
RANCANGAN AGENDA ACARA
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Rancangan Agenda Acara
MUSPIMCAB 2020.
Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Agenda Acara Musyawarah Pimpinan Cabang 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 1


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
AGENDA ACARA
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG III
PC PMII PURWOKERTO

Jumat, 5 Desember 2020


NO PUKUL AGENDA KET
1 15.30 – 16.45 Opening Ceremony OC
2 16.45 – 18.30 Maksiat sore (Makan, Sholat, Istirahat) OC
Sholat Maghrib dan Isyak berjamaah
3 19.00 – 19.30 Sidang Pleno I SC
(Pembahasan dan Penetapan Tata Tertib)
4 19.30 – 20.00 Sidang Pleno II SC
(Pembahasan dan Penetapan Jadwal Acara)
5 20.00 – 22.10 Penyampaian progress Report ( Presentasi ) SC
Pengurus Komisariat, Kopri, dan Rayon
13 komisariat - @10 menit
6 22.10 – 22.40 Penyampaian progress Report ( Presentasi ) SC
Ketua Umum Cabang PMII PURWOKERTO
7 22.40 – 24.00 Sidang Komisi SC

Sabtu, 6 Desember 2020


NO PUKUL AGENDA KET
8 00.00 – 01.00 Lanjutan Sidang Komisi SC
9 01.00 – 03.00 Maksiat malam (Makan-snack, Istirahat) OC
dan Kopi susu Malam
10 03.00 – 04.00 Sholat Tahajjud dan Dzikir Bersama OC
11 04.00 – 05.00 Sholat Subuh Berjamaah OC
12 05.00 – 07.00 Bersih-bersih, Olahraga Pagi, OC
dan Kopi Hitam Pagi
13 07.00 – 08.00 Maksiat Pagi (Makan, Istirahat) OC
14 08.00 – 09.30 Sarasehan OC
Tema : “PURWOKERTO : hari ini dan prospek
kedepannya”
Narasumber : Pimpinan DPRD PURWOKERTO
15 09.30 – 12.00 Sidang Pleno III SC
(Pembahasan dan Penetapan hasil-hasil sidang Pleno III)
16 12.00 – 13.00 Closing Ceremony OC

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOTA PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 2


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 02.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.002.A-1.09.2020
Tentang :
RANCANGAN TATA TERTIB
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Rancangan Tata Tertib
Musyawarah Pimpinan Cabang 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia Purwokerto.
Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Rancangan Tata Tertib Musyawarah Pimpinan Cabang 2020
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 3


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN TATA TERTIB
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Muspimcab adalah forum permusyawaratan tertinggi setelah Konfercab.
2. Muspimcab diselenggarakan oleh Pengurus Cabang PMII Purwokerto pada tanggal
September 2020
3. Muspimcab dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah peserta sebagaimana diatur dalam Bab pasal 33 ayat 2 Anggaran Rumah
Tangga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.

BAB II
PIMPINAN, TUGAS DAN WEWENANG MUSPIMCAB

Pasal 2
Pimpinan
1. Pimpinan Muspimcab adalah Pengurus Cabang PMII Purwokerto.
2. Pimpinan Muspimcab Bertanggung Jawab penuh atas terselenggaranya
Muspimcab.
3. Pimpinan Muspimcab Membentuk penitia yang terdiri dari Panitia Pengarah/SC
dan Panitia Pelaksana/OC.

Pasal 3
Tugas dan wewenang
1. Menetapkan Peraturan-peraturan Organisasi PMII Cabang Purwokerto.
2. Menetapkan Strategi Pengembangan Kaderisasi PMII Cabang Purwokerto.
3. Menetapkan Strategi Networking dan pengembangan Opini Publik PMII Cabang
Purwokerto.
4. Menetapkan Strategi pengembangan organisasi PMII Cabang Purwokerto.
5. Melaporkan perkembangan yang terjadi dalam masing-masing lembaga (PC PMII-
PR PMII)

BAB III
PESERTA

Pasal 4
Peserta Muspimcab terdiri dari :
1. Seluruh Jajaran Pengurus Cabang PMII Purwokerto.
2. Utusan-utusan Pengurus Komisariat dan Rayon PMII Purwokerto yang masing-
masing berjumlah 3 (tiga) orang dan ditambah 1 kader KOPRI dari masing-masing
komisariat dan rayon.
3. Utusan yang dimaksud dalam ayat 2 adalah ketua Komisariat, wakil ketua 1
(internal), Sekretaris Komisariat, Ketua KOPRI Komisariat/biro
kemuslimahan/keperempuanan, Ketua Rayon, Wakil Ketua, Sekretaris Rayon &
Ketua KOPRI Rayon atau biro gender.

Pasal 5
Hak dan Kewajiban Peserta :
1. Berkewajiban mentaati tata tertib Muspimcab.
2. Berkewajiban menjaga ketertiban, kelancaran dan kualitas sidang-sidang selama
penyelenggaraan Muspimcab.
3. Setiap peserta memiliki hak bicara dan hak suara.
4. Apabila ada peserta yang melanggar isi ketentuan pasal ini, maka Pimpinan
Sidang berhak memberi peringatan kepada peserta yang bersangkutan.
5. Apabila peserta telah diberikan peringatan sebanyak 3 kali, maka Pimpinan
Sidang berhak mengeluarkan peserta yang bersangkutan.
6. Berkewajiban memakai atribut PMII minimal jas/almamater PMII.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 4


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
BAB IV
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 6
Musyawarah dan rapat-rapat Muspimcab terdiri dari:
1. Sidang Pleno, merupakan persidangan yang dihadiri seluruh peserta Muspimcab,
dan dibagi dalam 3 tahap persidangan, yaitu:
a. Sidang Pleno I, pembahasan dan penetapan Agenda Acara Muspimcab.
b. Sidang Pleno II, pembahasan dan penetapan Tata tertib Muspimcab.
c. Sidang Pleno III, pengesahan dan penetapan Hasil-Hasil Komisi.
2. Sidang Komisi, dihadiri oleh anggota komisi yang terdiri dari peserta Muspimcab
dan dibagi ke dalam 8 Komisi, yaitu:
a. Komisi 1, membahas :
 kaidah pembentukan dan pengguguran serta pembekuan kepengurusan
komisariat dan rayon
 periodeisasi kepengurusan
b. Komisi 2, membahas :
 strategi pengembangan kaderisasi
 pelaporan kaderisasi formal yang dilakukan oleh komisariat atau rayon
c. Komisi 3, membahas :
 kopri komisariat dan rayon
 strategi pengembangan kopri
d. Komisi 4, membahas :
 mekanisme reshuffle kepengurusan
 form kendali kaderisasi (forka)
e. Komisi 5, membahas :
 tehnik persidangan
 ketentuan pimpinan sidang permusyawaratan serta pembuka dan penutup
penyelengaraan pendidikan formal di level komisariat dan rayon
f. Komisi 6, membahas :
 teknis penyelenggaraan rapat tahunan komisariat dan rayon
 pengajuan sk rayon dan komisariat, permusyawaratan rapat kerja
g. Komisi 7, membahas :
 strategi pengembangan organisasi
 strategi pengembangan networking
h. Komisi 8, membahas :
 pedoman penyelenggaraan tertib administrasi kepanitiaan (pptak)
 ppta badan semi otonom (bso) dan lembaga semi otonom (lso)
3. Apabila diperlukan, Komisi dapat membuat Sub Komisi sesuai dengan
kesepakatan anggota komisi.

BAB V
PIMPINAN SIDANG

Pasal 7
1. Pimpinan Sidang Pleno terdiri dari Ketua, wakil ketua, dan seorang Sekretaris
yang ditentukan oleh Panitia Pengarah/SC.
2. Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari seorang Ketua dan seorang Sekretaris yang
dipilih oleh Komisi yang bersangkutan.
3. Dalam kondisi dimana dibutuhkan sidang Sub Komisi, maka piminan sidang Sub
Komisi terdiri dari seorang Ketua, dan seorang sekretaris yang dipilih dari dan
oleh Sub Komisi yang bersangkutan.

Pasal 8
Tugas dan wewenang Pimpinan Sidang:
1. Memimpin jalannya sidang agar tetap dalam kebersamaan dalam kerangka
permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
2. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan
pembicaraan, dan mendudukan persoalan yang sebenarnya serta mengembalikan
jalannya sidang pada pokok pembicaraan.
3. Hak dan kewajiban Pimpinan Sidang:

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 5


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
a. Mengatur alur pembicaraan
b. Mengatur dan menertibkan pembicaraan
c. Menetapkan waktu bagi pembicara
d. Menyimpulkan pembicaraan-pembicaraan
e. Mengumumkan putusan yang diambil

Pasal 9
Apabila oleh karena satu hal Ketua Sidang memandang perlu membicarakan masalah-
masalah yang perlu dimusyawarahkan (lobby) atau harus berkonsultasi dengan
penanggung jawab Muspimcab dan atau Panitia Pengarah Muspimcab, maka sementara
dapat meninggalkan tempat, dan pimpinan sidang diserahkan kepada wakil ketua
sidang.

BAB VI
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 10
1. Setiap sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh paling sedikit separuh
lebih satu dari jumlah peserta yang hadir.
2. Sidang Komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh paling sedikit separuh lebih satu
dari anggota komisi.
3. Apabila point (1) dan (2) tidak tercapai, maka sidang diskors selama 1x15 menit
untuk memenuhi quorum.
4. Apabila masih belum memenuhi quorum maka sidang dapat dilanjutkan kembali
atas kesepakatan forum.

Pasal 11
1. Semua keputusan diusahakan secara aklamasi dan melalui musyawarah mufakat.
2. Apabila point (1) tidak terpenuhi maka dilakukan lobby 2x5 menit antara pihak
yang berbeda pendapat.
3. Apabila setelah dilakukan lobby masih belum tercapai kesepakatan, maka dapat
dilakukan pemungutan suara atau voting
4. Apabila hasil pemungutan suara berimbang, maka dilakukan pemungutan suara
untuk kedua kalinya.
5. Apabila hasil pemungutan suara kedua masih berimbang, maka keputusan
diambil dengan qur’ah (diundi).
6. Pemungutan suara dilakukan secara bebas dan terbuka.

BAB VII
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 12
1. Seluruh pelaksanaan sidang harus dicatat dalam berita acara persidangan yang
berisi:
a. Waktu, tempat dan tanggal persidangan.
b. Jenis persidangan (pleno, komisi, sub komisi, atau rapat pimpinan
Muspimcab).
c. Pimpinan Sidang
d. Jumlah peserta sidang yang menandatangani daftar hadir.
e. Risalah, rekaman atau notulensi jalannya persidangan.
2. Semua keputusan dan ketetapan Muspimcab ditandatangani oleh Pimpinan
Muspimcab.

BAB VII
PENUTUP

Pasal 13
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan
Muspimcab dan atau Pimpinan Sidang berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Tata tertib ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 6


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq
Ditetapkan :
Pada tanggal :
Pukul :
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 7


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 03.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.03.A-1.09.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISAI TENTANG KAIDAH PEMBENTUKAN DAN PENGGUGURAN SERTA
PEMBEKUAN KEPENGURUSAN KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Kaidah Pembentukan dan Pengguguran Serta Pembekuan
Kepengurusan Komisariat dan Rayon.
Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2017 di Palu.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2019 di Boyolali.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Kaidah Pembentukan dan
Pengguguran Serta Pembekuan Kepengurusan Komisariat dan
Rayon
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 8


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
KAIDAH PEMBENTUKAN DAN PENGGUGURAN SERTA PEMBEKUAN KEPENGURUSAN
KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Kaidah pembentukan dan pembekuan komisariat dan rayon pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia ini merupakan penjabaran dari AD/ART dan PO PMII,
khususnya berkenaan dengan ketentuan pengurus komisariat dan rayon.
2. Yang dimaksud dengan kaidah pembentukan, pengguguran dan pembekuan
Komisariat atau Rayon adalah serangkaian ketentuan yang mengatur segala
sesuatu mengenai pembentukan dan pengguguran komisariat atau rayon.
3. Yang dimaksud pembekuan adalah pembekuan kepengurusan Komisariat dan
Rayon.
4. Yang dimaksud komisariat dan rayon didalam peraturan organisasi ini adalah
sebagaimana pengertiannya dalam AD/ART.

BAB II
MEKANISME PEMBENTUKAN KOMISARIAT DAN RAYON

Pasal 2
1. Mekanisme pembentukan komisariat dianggap memenuhi syarat apabila:
a. Telah memenuhi syarat sebagaimana yang telah diatur dalam ART Pasal 16
ayat 1,2,3,4
b. Melakukan langkah-langkah perintisan dengan mengikutsertakan mahasiswa
Islam di kampus tersebut dalam MAPABA dan PKD PMII pada komisariat/rayon
lain.
c. Pengurus cabang akan membentuk Team care taker untuk menyiapakan rapat
tahunan.
d. Team akan menyelenggarakan RTK selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah
mendapatkan rekomendasi dari PC PMII Purwokerto
e. Tugas team berakhir secara otomatis setelah terselenggaranya RTK.
f. Pengertian team care taker akan dijelaskan di BAB selanjutnya.

2. Mekanisme pembentukan rayon dianggap memenuhi syarat apabila:


a. Telah memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam ART Pasal 17 ayat 1,2,3
b. Melakukan langkah-langkah perintisan dengan mengikutsertakan mahasiswa
Islam di kampus tersebut dalam MAPABA dan atau PKD PMII pada
komisariat/rayon lain.
c. PK dan atau PR yang telah terbentuk mengajukan surat keputusan
pembentukan rayon kepada PC PMII Purwokerto selambat-lambatnya 3x24
jam setelah deklarasi pembentukan.

BAB III
WEWENANG PEMBENTUKAN KOMISARIAT DAN RAYON

Pasal 3
1. Instansi yang berwenang membentuk komisariat baru adalah PC PMII
PURWOKERTO.
2. Instansi yang berwenang membentuk rayon baru adalah pengurus komisariat
sebagai perpanjangan tangan Pengurus Cabang.
3. Dalam hal kondisi komisariat belum terbentuk, maka pengurus cabang melakukan
pendampingan terhadap proses pembentukannya.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 9


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
BAB IV
PENGGUGURAN KOMISARIAT DAN RAYON

Pasal 4
1. Pengguguran Komisariat dan rayon
Pengguguran Komisariat dan rayon akan dilakukan apabila tidak memenuhi syarat
sebagaimana berikut:
a. Pengguguran Komisariat dan rayon dapat dilakukan hanya dalam keadaan
yang sungguh-sungguh memaksa;
b. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa didalam ayat (1) diatas adalah
keberadaan Komisariat dan rayon yang sungguh-sungguh tidak mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan MAPABA dan atau PKD.
c. Dalam hal rayon tidak mempunyai kemampuan untuk melaksanakan Rapat
Tahunan dalam waktu lebih dari satu periode kepengurusan. Maka Pengurus
Komisariat dapat mengambil alih kepemimpinan rayon tersebut untuk
melaksanakan Rapat Tahunan Anggota Rayon sebelum diambil tindakan
pengguguran Rayon.
d. Dalam hal Komisariat tidak mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
Rapat Tahunan dalam waktu lebih dari satu periode kepengurusan, maka
Pengurus Cabang dapat mengambil alih kepemimpinan Komisariat tersebut
untuk melaksanakan Rapat Tahunan sebelum diambil tindakan pengguguran
Komisariat.

Pasal 5
1. Sebelum diambil tindakan pengguguran Komisariat dan rayon, terlebih dahulu
harus ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pengurus Cabang mengadakan musyawarah secara seksama dengan Alumni
Komisariat yang bersangkutan dan atau Pengurus Komisariat tersebut untuk
membahas berbagai kemungkinan yang berkaitan dengan Komisariat
dimaksud;
b. Apabila dianggap perlu, Pengurus Cabang dapat pula mengundang anggota-
anggota Istimewa PMII di kampus itu untuk turut serta di dalam musyawarah
tersebut;
c. Hasil Musyawarah sebagaimana dimaksud di dalam sub a, b, diatas harus
benar-benar dijadikan bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan
untuk menggugurkan atau tidak menggugurkan Komisariat atau rayon
tersebut tersebut.

BAB V
KEPUTUSAN PENGGUGURAN
KOMISARIAT dan RAYON

Pasal 6
Keputusan penguguran Komiasariat dan Rayon:
1. Keputusan pengguguran komisariat dikeluarkan oleh PC PMII Purwokerto
Sebagaimana diatur dalam BAB VI.

Pasal 7
Keputusan pengguguran rayon :
1. Keputusan pengguguran Rayon dikeluarkan oleh Pengurus Cabang setelah
mempelajari secara seksama laporan dari PK.

Pasal 8
1. Segala harta kekayaan yang dimiliki Rayon dan komisariat yang digugurkan,
diwaqafkan kepada organisasi yang azas, sifat, tujuan dan paradigma
keagamaannya tidak bertentangan dengan PMII atas persetujuan Pengurus
Cabang.
2. Segala dokumen organisasi yang dimiliki Rayon dan komisariat yang digugurkan,
diserahkan kepada Pengurus Cabang untuk disimpan di Pusat Dokumen
Organisasi.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 10


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
BAB VI
PEMBEKUAN KEPENGURUSAN KOMISARIAT DAN RAYON

Pasal 9
Pengurus Komisariat dan Rayon dapat dibekukan apabila:
1. Tidak mampu melaksanakan Rapat Tahunan sesuai dengan batas masa berlakunya
Surat keputusan maksimal 3 bulan setelahnya.
2. Tidak melaksanakan rapat kerja setelah pelantikan maksimal selama dua bulan.
3. Tidak mampu melaksanakan pendidikan formal, informal, dan non formal
kaderisasi.
4. Jelas-jelas melanggar AD/ART dan peraturan organisasi.
5. Dengan sengaja tidak melaksanakan atau mengabaikan keputusan/ketetapan
hasil kongres dan/atau kebijakan/keputusan organisasi di atasnya.
6. Dengan sengaja dan tanpa alasan yuridis yang kuat tidak menerima atau
menyatakan menolak struktur kepengurusan di atasnya dari hasil Rapat Tahunan
sesuai tingkatannya masing-masing yang telah syah menurut AD/ART, peraturan
organisasi dan tata tertib yang berlaku.

Pasal 10
Wewenang
1. Wewenang untuk mengusulkan pembekuan kepengurusan sekurang-kurangnya
kepengurusan satu tingkat di atasnya.
2. Wewenang pengusulan pembekuan pengurus komisariat dan rayon dapat
dilakukan dalam pleno BPH PC, melalui rekomendasi kepengurusan setingkat di
atasnya dan atau bidang aparatur organisasi PC PMII Purwokerto
3. Wewenang untuk membekukan kepengurusan dan organisasi adalah pengurus
cabang.

Pasal 11
Mekanisme Pengusulan, Keputusan dan Peringatan
1. Keputusan untuk mengusulkan pembekuan kepengurusan sekurang-kurangnya
melalui rapat pleno kepengurusan yang berwenang.
2. Keputusan untuk membekukan kepengurusan sekurang-kurangnya melalui rapat
pleno BPH PC.
3. Sebelum melakukan pembekuan, terlebih dahulu kepengurusan yang berwenang
memberi peringatan secara tertulis dua kali dan jeda waktu masing-masing dua
minggu sejak tanggal surat peringatan itu dibuat.
4. Rayon dan Komisariat yang sudah dinyatakan dibekukan oleh pengurus cabang,
aktivitas organisasi anggota yang ada menjadi tanggung jawab lembaga yang
diamanahi setingkat diatasnya.

Pasal 12
Pengurus Komisariat dan Rayon
1. Pengurus Komisariat dapat mengusulkan kepada Pengurus Cabang untuk
membekukan Pengurus Rayon tertentu yang dipandang perlu dengan disertai
alasan yuridis yang jelas.
2. Pengurus Cabang dapat membekukan kepengurusan tingkat Komisariat (PK) dan
tingkat Rayon (PR) melalui rapat pleno BPH.
3. Keputusan pembekuan dituangkan dalam bentuk surat keputusan pengurus
cabang disertai penunjukan pengurus care taker.

BAB VII
PENGURUS ‘CARE TAKER’

Pasal 13
Susunan dan Personalia
1. Susunan pengurus sementara yang disebut care taker terdiri dari seorang ketua,
seorang sekretaris, dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang anggota.
2. Ketua pengurus care taker direkrut dari pengurus harian kepengurusan sekurang-
kurangnya setingkat di atasnya.
3. Cara taker juga berfungsi sebagai team persiapan pembentukan komisariat atau
rayon.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 11


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Pasal 14
Tugas
1. Tugas pengurus caretaker hanya untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan
Rapat Tahunan pemilihan pengurus sesuai tingkat masing-masing.
2. Pengurus care taker mengangkat dan mengesahkan panitia pelaksana Rapat
Tahunan sebagaimana dimaksud ayat (1).
3. Apabila sebelum dilaksanakan Rapat Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) terdapat tugas organisasi yang sangat penting dan mendesak, pengurus care
taker dapat melaksanakan tugas tersebut dengan kewajiban berkoordinasi
dengan kepengurusan setingkat di atasnya.

Pasal 15
Masa Bhakti
1. Masa Bhakti pengurus Caretaker hanya sampai terpilihnya ketua dan
terbentuknya kepengurusan baru melalui Rapat Tahunan yang selambat-
lambatnya dilakukan 3 (tiga) bulan sejak dibekukannya kepengurusan yang
bersangkutan.
2. Dalam hal ketua kepengurusan belum bisa terpillih melalui Rapat Tahunan yang
khusus diadakan untuk itu, pengurus care taker otomatis diperpanjang sampai
satu bulan.
3. Dalam hal sampai satu bulan sebagaimana ayat (2) belum bisa menjalankan
tugas sebagaimana mestinya maka bisa ditunjuk care taker baru.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 16
1. Hal-hal yang berkaitan dengan pembekuan kepengurusan dan belum diatur
dalam peraturan organisasi ini akan diputuskan kemudian oleh pengurus yang
berwenang mengesahkan atau memberi surat keputusan kepengurusan yang
bersangkutan sekurang-kurangnya melalui rapat pleno.
2. Peraturan organisasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 12


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 04.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.004.A-1.09.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG PERIODEISASI KEPENGURUSAN
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Periodeisasi Kepengurusan.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3.Hasil – hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4.Hasil – hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali
5. Hasil – hasil Konferensi Cabang XXXV PMII Purwokerto

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Periodeisasi Kepengurusan.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 13


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
PERIODEISASI KEPENGURUSAN

I. LATAR BELAKANG
Kualitas organisasi yang berorientasi pengkaderan secara periodik kepengurusan
perlu adanya penataan dari setiap level organisasi secara hirarkies agar tercipta
kaderisasi struktural berkesinambungan dan terarah. Penataan di setiap level
organisasi ini meliputi periodesasi pergantian kepengurusan secara teratur.

II. SASARAN
Ketentuan periodeisasi kepengurusan, memiliki sasaran:
2. Terwujudnya kaderisasi struktural di setiap level organisasi secara tepat dan
terarah.
2. Tercapainya proses kaderisasi struktural yang berkesinambungan.
3. Terpeliharanya nilai, idealitas, dan semangat kebersamaan dalam
memperkokoh keutuhan, persatuan, dan kesatuan organisasi serta disiplin dan
wibawa organisasi.

III. KETENTUAN
Ketentuan periodesasi kepengurusan:
1. Ketentuan tersebut dijalankan melalui penyelenggaraan rapat tahunan disetiap
tingkatan organisasi secara tepat waktu sesuai dengan SK dan dilakukan secara
berkala.
2. Ketentuan dalam penyelenggaraan rapat tahunan ini diatur sebagai berikut:
a. Pengurus cabang melaksnakan Konfercab jika telah menyelesaikan masa
jabatan satu periode penuh sesuai SK dan atau mengikuti AD/ART yang telah
ditetapkan.
b. Pengurus Rayon melaksanakan Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) jika
telah menyelesaikan masa jabatan satu periode penuh sesuai SK dan atau
mengikuti AD/ART yang telah ditetapkan.
c. Pengurus Komisariat melaksanakan Rapat Tahunan Komisariat (RTK) jika
telah menyelesaikan masa jabatan satu periode penuh sesuai SK dan atau
mengikuti AD/ART yang telah ditetapkan.

IV. SANKSI
Apabila pengurus rayon dan komisariat tidak mampu melaksanakan rapat tahunan,
maka akan mendapat sanksi sesuai PO. Kaidah Pembentukan dan Pengguguran
serta Pembekuan Komisariat dan Rayon.

V. PENUTUP
1. Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Jika seluruh anggota dan
pengurus ditingkatan cabang sampai dengan rayon berkemauan keras
melaksanakan ketentuan ini secara sungguh-sungguh dan seksama.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian hari.
3. Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 14


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 15


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 05.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.005.A-1.09.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG STRATEGI PENGEMBANGAN KADERISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Strategi Pengembangan Kaderisasi.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Pengembangan Kaderisasi.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

HABIBURRAHMAN EL-STIFFIANNI ALIF KHAFI NUR NAQTI


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 16


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
STRATEGI PENGEMBANGAN KADERISASI PMII PURWOKERTO

I. Latar Belakang
Kaderisasi pada hakekatnya adalah tranformasi nilai, yang kemudian bermuara
sebagai upaya untuk mewujudkan kader-kader Ulul Albab, yakni individu-invidu yang
mampu mempraktekan dan mentranformasikan nilai-nilai serta produk hokum PMII,
sebab Ulul Albab sendiri mempunya makna secara umum sebagai individu yang selalu
haus akan ilmu pengetahuan dan selalu tidak lupa melantunkan dzikir, sesuai dengan
nilai yang termaktub dalam motto PMII “Dzikir, Fikir, Dan Amal Sholeh”. Dengan
demikian tujuan PMII “Terbentuknya pribadi muslim Indonasia yang bertaqwa kepada
ALLAH SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan
ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesi“, yang
termaktub dalam AD-ART PMII-Pasal 4 akan terwujud.
Kaderisasi tentunya ditujukan untuk membangun kapasitas kader serta mendidik
individu agar memiliki komitmen yang tinggi bagi tercapainya cita-cita pergerakan. PMII
bagi seorang kader adalah ruang pendidikan, ruang belajar dan ruang berlatih sebagai
proses penempahan kader untuk melakukan perjuangan, namun selama ini kita telah
menyaksikan, betapa mudahnya pergesekan sesama kita menjadi pergesekan yang serius
dan ternyata berpengaruh kepada kondisi soliditas dan nilai kebersamaan antar kader.
Padahal mestinya organisasi ini dapat menjadi ruang bertemu untuk mengkonsolidasikan
potensi yang ada di tubuh kader.
Dalam ranah ini kaderisasi PMII Cabang Purwokerto hari ini harus meng-Upgrade
di setiap perkembangan yang menuntut agar kita tidak ketinggalan zaman. Mulai dari
cara berpikir, berperilaku, dan bergeraknya sudah seharusnya kita bisa meletakkan Nilai
Dasar Pergerakan PMII dalam setiap kalangan. Sehingga ilmu yang kita miliki bisa
bermanfaat dengan maksimal untuk orang lain, khususnya untuk semua kader-kader
PMII. Dengan begitu kita bisa menyebut PMII rahmatal lil ‘alamiin.
Untuk mewujudkan kondisi demikian tentunya tidak semudah membalikkan
tangan, maka dibutuhkan keseriusan yang extra keras, sebab pengaruh lingkungan
dalam hal ini Purwokerto yang semakin hari semakin memanjakan kita untuk terlena
dalam gegap gempita hedonisme yang kemudian menjebak kita dalam kemalasan yang
sampai hari ini menjadi penyakit laten dalam tubuh kader. Disadari atau tidak bahwa
pragmatisme yang ada pada nalar kader tidak luput dari kondisi yang demikian. Hal-hal
tersebut yang kemudian menjadi salah satu pertimbangan dalam mengawal proses
kaderisasi PMII Purwokerto. Dan tentunya pertimbangan terkait dengan terciptanya
komunikasi organisasi yang kondusif menjadi pangkal dari proses terlaksananya sebuah
kaderisasi PMII Purwokerto.

II. Arah dan Tujuan


Tujuan dari pengembangan organisasi ini untuk mengarahkan kepada pribadi dan
kondisi yang dapat mencapai tujuan PMII serta mepertahankan nilai-nilai perjuanga
PMII. Untuk mencapai pribadi dan kondisi yang mampu membentuk sikap dan prilaku
sebagai berikut:
1. Terwujudnya kader-kader penerus perjuangan PMII yang bertaqwa kepada Allah
SWT, berpegang teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah, pancasila dan
UUD 1945 sebagai satu-satunya idiologi berbangsa dan bernegara.
2. Tumbuh dan berkembangnya kreatifitas, dinamika dan pola fikir yang
mencerminkan budaya pergerakan, integratif dan transformatif dalam
menghadapi dan menyelesaikan permasalahan baik secara individu ataupun seara
organisasi.
3. Tersedianya kader dan organisasi yang memadai baik secara kualitatif atau
secara kuantitatif sebagai argumentasi logis dari arah juang PMII sebagai
organisasi pembinaan,pengembangan dan perjuangan yang selalu di khidmatkan
kepada Agama,masyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Tercapainya suatu organisasi yang sehat,dimana PMII sebagai organisasi
pengkaderan yang mempunyai system kaderisasi yang yang telah di rancang
untuk memajukan organisasi ke depan agar supaya mempunyai output yang

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 17


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
produktif dan selalu mengutamakan prestasi sebagai orintasi kaderisasi masa
depan.
5. Militansi Kader
Militansi Kader PMII adalah upaya mengutamakan kepentingan dan loyalitas yang
tinggi terhadap PMII di atas interest pribadi, dalam artian mengutamakan
panggilan tugas dan amanah PMII dari pada yang lainnya. Dimana selalu
menjadikan ketetapan PMII sebagai bagian dari tanggung jawab pribadi yang di
abdikan bagi kejayaan cita-cita PMII.

Maka dari itu kita menawarkan gagasan Penguatan simpul pengkaderan berbasis
nilai sebagai konsep umum dalam melakukan kaderisasi kedepan, kenapa demikian
karena dengan mempertimbangkan betapa pentingnya perwujudan atas peneguhan
karakter kader yang berbasis nilai yang sesuai dengan identitas PMII. Transformasi nilai
disini menjadi hal yang sangat vital dalam proses kaderisasi, kalau boleh di istilahkan
tranformasi ini seperti mata rantai pergerakan, yang mana ketika tranformasi ini putus
maka nilai, tradisi, gagasan dan lain sebagainya yang berkaitan dengan proses kaderisasi
akan putus juga.

Apabila kaderisasi gagal, yang akan terjadi adalah, nilai-nilai organisasi tidak
sampai kepada generasi berikutnya sebagai pewaris nilai luhur PMII. Generasi tua akan
selalu memikul beban sejarah sendiri, selamanya. Gejala yang tampak dari luar, antara
lain: rangkap jabatan, sulit suksesi (pergantian) pengurus karena tidak ada yang mau
mengabdi bagi organisasi sosial, anggota yang merasa tertipu karena kenyataan tidak
semanis yang dijanjikan lalu meninggalkan PMII .Hal ini juga sebagai penawar dari nalar
pragmatisme yang kerap menghindap di dalam tubuh kader.

Untuk membangun pengembangan organisasi tentu harus melibatkan berbagai


strategi yang di bangun atas kesadaran dan komitmen yang tinggi, terarah dan
terencana, yakni meliputi:

1. Garda terdepan kaderisasi gerakan mahasiswa


PMII merupakan organisasi yang tidak terlepas dengan sebuah gerakan yang
mempunyai mandat intelektual dan sosial untuk membangun gerakan yang
massif, terarah dan terencana, sehingga menghasilkan output yang jelas dari
input yang telah di peroleh dari proses dan tahapan kaderisasi di dalam
pengembangan organisasi.

2. Penguatan keilmuan dan profesi


Melihat perubahan dan globalisasi yang begitu deras , bahkan kompetisi dan
persaingan yang begitu ketat tentu PMII sebagai organisasi pengkaderan tentu
mempunyai kesatuan Visi dan misi dalam melalukan proses pengkaderan dalam
segi keilmuan dan ke ahlian dalam menghadapi tantangan zaman.

3. Menguasai kekuatan kampus


Merebut dan menguasai kekuatan yang beada di kampus tentu menjadi asupan
kekuatan dalam melakukan pengembangan organisasi. Merebut kekuatan kampus
bukan kekuasaan tentu bukan hanya BEM,DEMA,DPM dan HMJ, masih banyak
intra kampus yang harus di rebut dan di kuasasi untuk di jadikan kekuatan
pengembangan organisasi, seperti organisasi minat bakat ( UKM), Pers
Mahasiswa, asiten Dosen,asisten laboratorium dan pusat-pusat pengembangan
dan informasi mahasiswa lainnya.

4. Membangun global network


Tertatanya jaringan yang di bangun oleh PMII tentu menjadi kebutuhan di dalam
melakuakn proses pengembangan organisasi, yakni membangun relasi berjejaring
dengan berbagai elemen organisasi Intra-Ekstra Universiter, instansi profesi,
instansi kepemerintahan dan social kemasyarakatan. Dengan kata lain global
network yang di bangun adalah sebagai sarana memperoleh akses dan terlebat
aktif dalam memudahkan pengembangan organisasi.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 18


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
5. Pelopor kepemimpinan mahasiswa
Menjadi sosok pemimpin yang produktif, integratif dan konstruktif tentu
memerlukan upaya yang keras untuk menunjukkan kapabelitasnya sebagai
seorang pemimpin (kualitas dan keterampilan kader PMII ), untuk menghadapi
dinamika kehidupan mahasiswa yang lambat lauan sudah malai tidak percaya
terhadap sosok pemimpin negeri ini (Kerisis kepemimpinan) yang tidak layak
untuk di jadikan suri tauladan yang baik (uswatun hasanah).

6. Memenangkan persaingan dari setiap momentum ( Kompetitor Handal)


Mencetak kader - kader yang berprestasi merupakan orintasi kaderisasi masa
depan, dimana persaingan begitu kuat, sehingga PMII sebagai organisasi
pengkaderan tidak di ragukan lagi sebagai pemandu kaum intelektual untuk
brlomba-lomba dalam kebaikan ( Fastabiqul Khoirot ).

7. Lingkungan yang sehat


PMII Purwokerto di topang oleh 4 komisariat dan 8 Rayon. Tentu ruang-ruang
masyarakat terisi oleh PMII untuk hidup berdampingan di tengah-tengah
lingkungan masyarakat. Bahwa setiap usaha dan kegiatan yang di lakukan PMII
harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya, dengan kata lain sebagai
kualitas peran organisasi untuk menjalankan mandat sosial PMII di tengah-tengah
masyarakat ( Khoirunnas Anfauhum Linnas ).

8. Mengantisipasi Redupnya Reputasi Organisasi


Menyangkut wibawa organisasi merupakan tanggung jawab seluruh elemen PMII
(kader-alumni). Melalui proses pengkaderan untuk Membangun reputasi sangat
penting untuk menambah daya tarik organisasi di hadapan calon-calon
anggota,anggota,alumni dan elemen lain dari luar PMII. Di samping itu
masyarakat tidak akan meragukan kiprah PMII sebagai organisasi kemahasiswaan
yang memiliki integritas intelektual untuk mengemban tanggung jawab akademik
dan sosial.

III. Strategi pengembangan


Dengan beberapa gambaran diatas, maka untuk mengejawantahkan hal tersebut
sesuai dengan yang diisyarakatkan pengutan simpul pengkaderan berbasis nilai. seperti
yang telah kita pahami bersama bahwa kaderisasi PMII bukan semata-mata menjadikan
kader menjadi orang yang terdidik secara intelektual, mempunyai wawasan tinggi, dan
keterampilan secara teknis, melainkan membekali individu PMII atas tugas ke khalifaan
sebagai hamba Allah SWT. Dibawah ini rancangan yang strategi penembangan kader PMII
Purwokerto.

A. Kaderisasi dan Pengembangan sumber daya anggota


1. Melakukan pendampingan secara intens dengan mengadakan Sahabat
Pendamping guna memasifkan pengawalan proses transformasi kaderisasi.
Konsep Sahabat Pendamping yang dimaksudkan diharapkan mampu
mensinergiskan setiap gagasan yang ada dalam tubuh PMII Purwokerto. yang
kemudian dirumuskan dalam sebuah form atau buku kendali kaderisasi oleh
PC PMII Purwokerto.
2. Memetakan potensi kader dalam instansi sesuai dgng kbutuhnan kader serta
mndstrbsikn ssusi dgn potnsi dan tngkt kmmpuan instansi.
3. Mengadakan pembekalan kader melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan
formal, informal dan non formal.

B. Pendayagunaan Potensi Dan Kelembagaan Organisasi


1. Konsolidasi dan monitoring kader basis PMII yang memiliki potensi dan
penguatan kelembagaan organisasi dalam perguruan tinggi umum/perguruan
tinggi islam di Purwokerto.
2. Controlling dan evaluasi kelembagaan struktural dari basis rayon, komisariat,
dan cabang, untuk meningkatkan kualitas pengurus.
3. Penataan manajemen organisasi PMII di semua struktur PMII Cabang
Purwokerto
4. Penguatan infrastruktur dan suprastruktur kelembagaan organisasi
ditingkatan cabang dan basis komisariat serta rayon.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 19


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
C. Kajian Pengembangan Intelektual
1. Melakukan eksplorasi teknologi dan rekontruksi pemikiran dan gagasan yang
termanisfetasikan dalam bentuk komunitas untuk penguatan wacana
intelektual organic dalam bidang sains, sosial, agama, ekonomi, hukum,
budaya, politik, dan HAM.
2. Mengusahakan jaringan kerja dengan lembaga-lembaga kajian sebagai
partner seering idea, guna terciptanya kader-kader yang berwawasan luas
dan berpikir kreatif-inovatif ditingkatan internal PMII.
3. Rekontruksi aswaja sebagai manhaj untuk menulusuri akar metodologinya
yang berbasis pemikiran klasik-kontemporer.

D. Pemberdayaan Ekonomi dan Kelompok Professional


1. Pengadaan dan pengembangan lembaga ekonomi sekaligus sebagai
laboratorium pengembangan profesi kader.
2. Melakukan pendampingan dan pembekalan kader melalui pendidikan dan
pelatihan kewirausahaan yang berbasis nilai-nilai keislaman.
3. Penguatan jaringan kerja sama antar lembaga-lembaga kewirausahaan.
4. Memperkuat tingkat keprofesionalan kader dalam bidang yang ditekuninya.

E. Strategi Dakwah dan Ideologisasi Anggota dan Kampus


1. Membangun atmosfir intelektul agama di semua tingkat kepengurusan
dengan melakukan kegiatan yang bersifat kultural-tradisi dan kajian-teoritis
ahlussunnah wa al-jamaah.
3. Mengembangkan kurikulum pendidikan aswaja berbasis al-fikr dan al-harakah
di semua tingkat kepengurusan yang sesuai dengan antropologi kampus
masing-masing.
4. Melakukan langkah-langkah yang kongkrit, strategis, massif, dan
berkelanjutan dalam usaha dakwah aswaja di kampus dan daerah di sekitar
kampus guna penguasaan pos-pos strategis (masjid,musholla dan lembaga
dakwah kampus) serta penangkalan gerakan dan faham Islam Transnasional-
Radikal.
5. mengusahakan terbentuknya lembaga seni budaya keagamaan disemua level
kepengurusan PMII Purwokerto untuk mensyiarkan dakwah PMII .

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 20


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 21
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 22


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 06.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.006.A-1.09.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG PELAPORAN KADERISASI FORMAL
YANG DILAKUKAN OLEH KOMISARIAT ATAU RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Pelaporan Kaderisasi Formal yang Dilakukan oleh Komisariat atau
Rayon.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Pelaporan Kaderisasi Formal yang
Dilakukan oleh Komisariat atau Rayon.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 23


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
PELAPORAN KADERISASI FORMAL
YANG DILAKUKAN OLEH KOMISARIAT ATAU RAYON

I. LATAR BELAKANG
Kaderisasi Formal merupakan keberlanjutan organisasi, dimana hal tersebut
menjadi sebuah kebutuhan pokok yang harus di jalankan, namun tak jarang
terkadang apa yang telah di laksanakan tidak terdokumentasikan dengan rapi
sehingga dari input yang telah di peroleh dari proses kaderisasi formal tidak
terdokumentasikan berbentuk data.

II. SASARAN
Pelaporan kaderisasi formal di level komisariat dan rayon ini, memiliki sasaran:
1. Terwujudnya data anggota/kader dari hasil kaderisasi formal
2. Terpeliharanya data base keanggotaan dan semangat kebersamaan dalam
memperkokoh keutuhan dan disiplin organisasi.
3. Tercapainya kemudahan untuk menganalisa anggota/kader secara maksimal

III. KETENTUAN
Ketentuan Pelaporan kaderisasi formal di level Komisariat dan Rayon.
1. Pelaporan kaderisasi formal di level Komisariat dan Rayon yang dimaksud
adalah pelaporan kegiatan kaderisasi formal PMII (Mapaba dan PKD) yang
dilakukan Komisariat atau Rayon.
2. Pelaporan Kaderisasi formal yang harus di laporkan meliputi:
a. Tingkatan kaderisasi formal (MAPABA atau PKD)
b. Tanggal, bulan dan tahun
c. Instansi penyelenggara
d. Jumlah peserta kegiatan
e. Jumlah delegasi dari masing-masing peserta ( jika kegiatan formal di lakukan
oleh komisariat dan pesertanya adalah sahabat/i Rayon ).
f. Jumlah delegasi dari luar instansi penyelenggara
3. Pelaporan kaderisasi formal dilakukan oleh ketua pelaksana dan ketua rayon,
kepada pengurus cabang PMII Purwokerto. apabila kaderisasi formal dilakukan
oleh Pengurus Rayon.
4. Pelaporan kaderisasi formal dilakukan oleh ketua pelaksana, ketua komisariat
kepada pengurus cabang PMII Purwokerto. apabila kaderisasi formal dilakukan
oleh Pengurus Komisariat.
5. Penandatanganan Pelaporan kaderisasi formal diawali dari sebelah kanan oleh
ketua pelaksana dan dilanjutkan oleh ketua rayon, ketua komisariat.

IV. PENUTUP
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan kidisiplinan organisasi PMII
akan semakin tertata Jika seluruh anggota dan kader dari Rayon , komisariat
hingga cabang. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur
kemudian hari. Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 24


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Tanggal :
Waktu :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 25


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 07.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.007.A-1.09.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISAI TENTANG KORP PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PUTRI KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri Komisariat dan
Rayon.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
3. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Korp Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia Putri Komisariat dan Rayon.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 26


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
KORP PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA PUTRI
KOMISARIAT DAN RAYON

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. KOPRI merupakan nama wadah kader pmii putri yang digunakan ditataran
komisariat dan rayon.
2. KOPRI Komisariat adalah Korps PMII Putri yang berkedudukan dalam
kepengurusan komisariat yang bersifat semi otonom bertanggung jawab kepada
ketua komisariat.
3. KOPRI Rayon adalah Korps PMII Putri yang berkedudukan dalam kepengurusan
rayon yang bersifat semi otonom bertanggung jawab kepada ketua rayon
4. KOPRI Komisariat maupun KOPRI Rayon dibentuk Harus berdasarkan keputusan
musyawarah tertinggi (RTK atau RTAR) dengan sekurang-kurangnya jumlah kader
putri berjumlah 10 orang yang tercatat sebagai anggota PMII.
5. Pengurus KOPRI Komisariat dan Rayon terdiri dari Ketua, Sekreataris, dan
anggota sesuai kebutuhan.
6. Ketua dan sekretaris KOPRI Komisariat dan Rayon masuk dalam anggota pleno
Pengurus Harian Pengurus Komisariat dan Pengurus Rayon PMII.

BAB II
PENGEMBANGAN ORGANISASI

Pasal 2
Pengembangan KOPRI Komisariat meliputi:
1. Pengembangan Organisasi Internal dilakukan sebagai upaya peningkatan
kapasitas sumber daya kader putri dalam rangka mendorong penguatan
kelembagaan organisasi, meliputi:
a. Penguatan institusi KOPRI Komisariat sebagai ruang aktualisasi kader putri.
b. Pengkoordinasian KOPRI Rayon dalam wilayah koordinasinya dalam pendataan
dan pemetaan potensi kader putri untuk pengembangan kaderisasi kader
putri
c. Penguatan peraturan organisasi dan manajemen organisasi.
2. Pengembangan organisasi eksternal dilakukan sebagai upaya aksi gerakan KOPRI
Komisariat dalam rangka menuju masyarakat berkeadilan gender, meliputi:
a. Partisipasi dan konsolidasi gerakan perempuan dengan PC KOPRI, KOPRI
Komisariat lain, organisasi perempuan lainnya.
b. Pengkoordinasian KOPRI Rayon dalam mengadvokasi kebijakan kampus yang
sensitive gender.

Pasal 3
Pengembangan KOPRI Rayon meliputi:
1. Pengembangan organisasi internal dilakukan dan dititik beratkan pada
pengembangan dan penguatan kuantitas serta kualitas kader putri, meliputi:
a. Pendataan dan pemetaan potensi kader putri
b. Penguatan dan pembangunan kapasitas kader putri
c. Pembenahan peraturan organisasi dan manajemen organisasi
2. Pengembangan organisasi eksternal dilakukan sebagai upaya aksi gerakan KOPRI
Rayon, meliputi:
a. Partisipasi dan konsolidasi gerakan perempuan dengan PC KOPRI, KOPRI
Komisariat, KOPRI Rayon lain, dan organisasi perempuan lainnya.
b. Partisipasi dan koordinasi dengan KOPRI Komisariat dalam advokasi kebijakan
kampus yang sensitive gender.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 27


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
BAB III
SISTEM KADERISASI KOPRI
Pasal 4
1. Sistem kaderisasi KOPRI adalah pendidikan formal kader putri PMII yang
bertujuan untuk membekali kader putri dengan kompetensi sesuai jenjang
kaderisasi.
2. System kaderisasi KOPRI memiliki tiga (3) jenjang kaderisasi formal yaitu:
Sekolah Islam Gender (SIG), Sekolah Kader KOPRI (SKK), Sekolah Kader KOPRI
Nasional (SKKN).
3. a. Sekolah Islam Gender dilaksanakan oleh KOPRI Pengurus Komisariat. SIG
ditekankan pada proses penyadaran berbasis Gender, Penguatan mental
organisasi kader putri dan proses kaderisasi Nilai Kader Kopri (NKK).
c. Sekolah Kader KOPRI dilaksanakan oleh KOPRI Pengurus Cabang. SKK
ditekankan kepada peningkatan kapasitas dan pengetahuan kader putri.
d. Sekolah Kader KOPRI Nasional dilaksanakan KOPRI Pengurus Besar. SKKN
ditekankan pada mental pemimpin dan menjujung tinggi profesionalisme.

BAB III
STRUKTUR KOPRI

Pasal 4
Struktur dan Posisi KOPRI Komisariat dan rayon dijelaskan dalam bagan dibawah ini:

Ketua Komisariat / Rayon

Sekretaris Bendahara KOPRI

WAKA / BIRO

BAB IV
POLA HUBUNGAN KOPRI

Pasal 5
1. Hubungan antara KOPRI Komisariat/KOPRI Rayon dengan Ketua Komisariat/Ketua
Rayon ditunjukkan dengan garis kooordinatif dan instruktif
2. KOPRI mempunyai kewenangan sendiri dalam mengatur kebijakan internal
terkait persoalan administrasi
3. Direktur dan sekretaris pengurus KOPRI merupakan bagian anggota Pleno BPH
Komisariat/Rayon.

BAB V
PENUTUP
Pasal 6
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian hari di
dalam peraturan organisasi atau produk Hukum PMII lainnya.
2. Ketetapan ini ditetapkan Musyawarah Pimpinan Cabang PMII.
3. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 28


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 29


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 08.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.008.A-1.09.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG STRATEGI PENGEMBANGAN KOPRI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Strategi Pengembangan KOPRI.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Strategi Pengembangan KOPRI.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 30


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
STRATEGI PENGEMBANGAN KOPRI PMII PURWOKERTO

A. PANDANGAN UMUM PENGKADERAN PUTRI


Melihat realita kondisi kader putri yang komplek akan permasalahan, terkait
kuantitas dan kualitas intelektual yang sampai hari ini masih menjadi dua hal yang
urgen. Hampir di semua komisariat atau rayon bahkan tingkatan cabang kuantitas
kader putri hingga hari ini semakin mengalami degradasi, kapasitas intelektual
masih menjadi satu hal yang diragukan, kader putri masih terjebak dalam akar
permasalahan yang ada pada dirinya sendiri, ketidakpercayaan diri serta pengakuan
terhadap kemampuan intelektual yang dimiliki sehingga mampu bersaing dengan
kader putra menjadi satu bagan yang penting. Bahkan kemunduran yang tidak
disertai dengan kapasitas intelektual menjadi tolak ukur bahwa kader putri sampai
hari ini masih terjebak pada masalah mampu atau mau. Kader putri cenderung
merespon isu-isu yang kurang komprehensif dalam pemahaman. Keaktifan dan
kecerdasan kader putri yang tidak diimbangi dengan feminitas seorang muslimah,
ini menjadi penyebab pemikiran dan gerakan kader putri bersifat kelaki-lakian atau
maskulin.
Dalam suatu organisasi pasti akan menemui berbagai masalah dalam
mengahadapi konsistensi dan komitmen berorganisasi anggotanya. Tidak terkecuali
PMII dan KOPRI. Kondisi keaktifan kader putri yang memiliki presentase jauh lebih
sedikit dari kader putra tentunya mempunyai permasalahan-permasalahan khusus
yang tidak bisa digeneralisasikan. Permaslaahan ini mencakup pada fase pra
anggota (situasi dan kondisi sebelum menjadi anggota), fase anggota (fase pasca
MAPABA), fase kader (fase pasca PKD/PKL), dan fase struktural (fase ketika kader
putri dalam posisi struktural). Tentunya setiap fase memiliki tipe permasalahan
yang berbeda.
1. Fase pra anggota, permasalahan ini biasanya pada motivasi organisasi kader
putri, tarik ulur kepentigan yang akan mereka dapatkan ketika mengikuti
organisasi.
2. Fase anggota, masih ada permasalahan motivasi keaktifan dalam organisasi,
manajemen waktu dengan kegiatan akademis, kenyamanan dengan kondisi
cultural PMII, dan pola komunikasi.
3. Fase Kader, permasalahan kegamangan untuk mengimplementasikan ilmu yang
didapat, dan mengembangkan potensi.
4. Fase struktural, permasalahan sering terjadi karena iklim gesekan kepentingan
dalam badan/lembaga dalam level struktural.
Dengan berbagai permasalahan kader putri yang komplek dapat ditangani
dengan jalan pembangunan dan penguatan kapasitas intelektual kader putri dengan
berbagai kegiatan. Seperti pelatihan dan sekolah-sekolah yang nantinya membekali
kualitas intelektual kader putri sehingga mampu bersaing di era globalisasi ini.
Penanaman nilai feminitas dan keislaman kepada kader putri agar arah gerakan dan
pemikiran serta sifat kader menjadi feminim dan muslimah.

B. STRATEGI DAN POLA REKRUTMEN.


Ragam Staregi dan pola rekrutmen yang bisa dilakukan antara lain:
1. pemfiguran sahabat/i yang menjadi stake holder pada lokus masing-masing
dalam hal ini intra atau ektra kampus.
2. Pendekatan personal sangat perlu dilakukan mengingat perbedaan karakter
antara kader putra dan kader putri, pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara
memasuki lini-lini fakultatif, pendampingan personal lewat jalur fakultatif akan
menjadi hal urgen dilakukan.
3. Menjaring anggota atau kader melalui organisasi alumni sekolah/ alumni pondok
pesantren/ organisasi kedaerahan.
4. Penyebaran pamflet atau leaflet di kampus perlu dilakukan untuk menarik minat
kader putri, dapat dilakukan dengan menampilkan hal-hal yang menarik dan
topik yang dapat memasuki dunia hedonis perempuan.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 31


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Strategi dan pola rekruitmen ini tidak bisa bersifat mutlak. Bisa dilakukan inovasi
dan pengembangan konsep strategi dan pola rekrutmen sesuai dengan karakter
calon anggota yang menjadi target anggota yang akan direkrut.

C. STRATEGI PENDAMPINGAN
Pendampingan adalah pola kaderisasi yang simpel tapi terkesan rumit,
berlatar belakang rumit dan variatifnya sifat kader putri di setiap Rayon atau
Komisariat juga membuat pola kaderisasi menjadi variatif sesuai dengan lokus
masing-masing. Dari sini perlu ada formulasi baru terkait strategi pendampingan
yang harus dilakukan dalam rangka kaderisasi kader putri, diantaranya: Pertama,
pendampingan skill kader dengan cara mengetahui minat kader dan mewadahi skill.
Kedua, mengetahui hoby kader, dengan mengadakan kegiatan yang menjadi salah
satu hoby kader yang bertujuan unutk merekatkan emosional kader, sepeti
berenang dan olahraga. Ketiga, memasuki lini fakultatif dengan pendekatan
personal yang nantinya akan membantu kader dalam fakultatif dan tetap dapat
berperan aktif dalam PMII, seperti adanya study club. Keempat, pola kegiatan yang
bersifat serius dan tidak banyak menarik minat kader putri dapat dirubah atau
dibumbui dengan hal-hal yang menyenangkan dan topik yang segar agar kejenuhan
yang dialami kader dapat berkurang.

D. JENJANG KADERISASI KOPRI.


Sebagaimana dalam PMII sistem pengkaderan yang bisa didikuti oleh anggota
terdiri dari tiga macam pola pengkaderan, yakni pengkaderan formal, Nonformal
dan informal. Sama halnya dengan KOPRI sebagai bagian dri proses pengkaderan
Putri melalui tiga sistem pengkaderan ini, yaitu Sekolah Islam Gender (SIG), Sekolah
Kader KOPRI (SKK), Sekolah Kader KOPRI Nasional (SKKN). Selanjutnya dibahas
sebagai berikut:
a. Sekolah Kader KOPRI (SKK) I ini dilaksanakan oleh KOPRI pengurus Komisariat.
Target peserta adalah kader putri yang telah mengikuti minimal pengkaderan
setingkat MAPABA. Output dari SKK I ini ditekankan pada proses penyadaran
berbasis gender, penguatan mental organisasi kader putri, dan proses
internalisasi nilai kader KOPRI.
b. Sekolah Kader KOPRI (SKK) II ini dilaksanakan oleh KOPRI pengurus Cabang.
Target peserta adalah kader putri yang telah mengikuti minimal pengkaderan
setingkat PKD. Output dari SKK II ini ditekankan peningkatan kapasitas dan
pengetahuan kader putri.
c. Sekolah Kader KOPRI (SKK) III ini diselenggarakan oleh KOPRI Pengurus Kordinator
Cabang. Terget peserta dari SKK III ini adalah Kader putri yang telah mengikuti
SKK II. Pelaksanaan SKK sebelum atau sesudah PKL. Output dari SKK ini
ditekankan pada terbentuknya kader putri yang memiliki mental pemimpin dan
menjunjung tinggi profesionalisme.

E. PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA.


Dalam Konteks internal, salah satu hal yang bisa dianggap sebagai
keberhasilan dari pengkaderan KOPRI adalah munculnya kader-kader perempuan
PMII sebagai tokoh-tokoh yang mempengaruhi jalanya perubahan baik dalam
konteks lokal maupun nasional dan internasional. Alumni KOPRI atau perempuan
yang dimiliki PMII yang tersebar di seluruh Indonesia, merupakan satu kekuatan
jaringan pengetahuan dan sosial ekonomi politik yang harus bisa dibangun untuk
mempercepat proses munculnya tokoh-tokoh perempuan dikemudian hari karena
tingkat persaingan yang memang semakin keras.
1. Menjadikan KOPRI sebagai kawah candradimuka yakni tempat pengkaderan dan
penggodokan kader perempuan PMII.
2. Dilaksanakannya Kaderisasi guna menunjang kaderisasi Formal yakni Sekolah
Kader KOPRI (SKK), Workshop Kepemimpinan, Pelatihan Analisis anggaran,
analisis Media, Publik Speaking, TOT dll.
3. Adanya klasifikasi Potensi Kader dan dikembangkan melalui kaderisasi.
4. Adanya distribusi kader sesuai dengan potensinya masing-masing.
Dalam konteks eksternal, KOPRI merupakan sebuah institusi yang sepadan
posisinya dengan banyaknya institusi (LSM, ORNOP, ORMAS) yang inten di persoalan
perempuan. Yang berbeda hanyalah tugas kaderisasi yang mengikat KOPRI untuk
melakukan kerja-kerja jangka panjang dan berkelanjutan. Tetapi sebagai sebuah

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 32


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
organ yang memiliki fungsi-fungsi taktis dan strategis, KOPRI bisa mengambil
tindakan-tindakan yang actual dan faktual serta dinamis. Derasnya perkembangan
tren isu perempuan tidak boleh membutakan KOPRI dalam melihat pola dan akar
persoalan yang dihadapi perempuan dan konteks lokalitas daerah.
Pengembangan Organisasi Eksternal adalah upaya aksi dan konsolidasi Gerakan
KOPRI dalam rangka menuju masyarakat yang berkeadilan Gender Meliputi:
1. Advokasi Undang-undang dan kebijakan yang sensitif Gender
2. Konsolidasi Gerakan Perempuan se-Indonesia secara masif baik di daerah maupun
Nasional.
3. Penguatan Jejaring Media sebagai upaya publikasi gerakan KOPRI
4. Penguatan KOPRI kerja-kerja gerakan baik di kampus, masyarakat dan
pemerintah.
5. Membangun komunikasi dan gerakan kepada seluruh Jaringan perempuan baik di
daerah, Nasional maupun Internasional.

F. PENUTUP
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan kidisiplinan organisasi
PMII akan semakin tertata Jika seluruh anggota dan kader dari Rayon , komisariat
hingga cabang. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur
kemudian hari. Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 33


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 09.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.009.A-1.09.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG MEKANISME RESHUFFLE KEPENGURUSAN
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Mekanisme Reshuffle Kepengurusan.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Mekanisme Reshuffle Kepengurusan.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 34


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
MEKANISME RESHUFFLE KEPENGURUSAN

I. LATAR BELAKANG
Keberadaan organisasi yang membutuhkan perbaikan dalam proses menjalankan
kinerja organisasi karena tidak berjalannya kepengurusan. Oleh karena itu, ruang
mekanisme reshuffle kepengurusan yang jelas dan Perlu adanya ikhtiar sebagai
upaya ketertiban sebuah organisasi.

II. SASARAN
Ketentuan mekanisme reshuffle kepengurusan, memiliki sasaran:
1. Terwujudnya kepastian peran struktural di setiap level organisasi
2. Tercapainya proses kaderisasi struktural secara maksimal
3. Terpeliharanya nilai, idealitas, dan semangat kebersamaan dalam memperkokoh
keutuhan, persatuan, dan kesatuan organisasi serta disiplin dan wibawa
organisasi.

III. KETENTUAN
Ketentuan mekanisme reshuffle kepengurusan :
1. Ketentuan tersebut dijalankan melalui rapat pleno BPH atau pengurus secara
keseluruhan.
2. Ketentuan dalam penertiban surat keputusan tentang reshuffle sepenuhnya di
pegang seorang ketua selaku penanggung jawab tertinggi organisasi dan
mandataris rapat tahunan.
3. Ketentuan point 2 sebelumnya juga dilandasi atas surat keputusan yang di
berikan oleh pengurus berwenang dan dalam hal ini disertai tembusan sebagai
bentuk pemberitahuan adanya perubahan struktur kepada pengurus setingkat di
atasnya dan atau yang berwenang dalam penertiban surat keputusan sekaligus
menjadi tindak lanjut dari legalitas.

IV. PENUTUPAN
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Jika seluruh anggota dan pengurus
ditingkatan cabang sampai dengan rayon berkemauan keras melaksanakan
ketentuan ini secara sungguh-sungguh dan seksama. Hal-hal yang belum diatur
dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian. Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan
tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

……………………… …………………………. …………………….


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 35


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 10.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.10.A-1.09.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG FORM KENDALI KADERISASI (FORKA)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Form Kendali Kaderisasi (Forka).

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Form Kendali Kaderisasi (Forka).
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 36


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
FORM KENDALI KADERISASI (FORKA)

I. LATAR BELAKANG
Ideologisasi dan Kaderisasi adalah tulang punggung organisasi yang menjadi tolak
ukur kwalitas dan progresifitas suatu organisasi. Maka Ideologisasi dan kaderisasi mutlak
untuk dilaksanakan dengan baik, terencana, terarah, terkontrol, terevaluasi dan
disesuaikan. Dalam upaya mewujudkan ideologisasi dan kaderisasi PMII yang baik, maka
diperlukan adanya seperangkat operasional sistem kaderisasi sebagai usaha disiplin
kaderisasi yang wajib dilaksanakan dan diperbaiki terus menerus agar menjadi
penunjang dalam melaksanakan aktivitas kaderisasi baik Formal, informal dan
Nonformal, adanya operasional sistem kaderisasi ini diharapkan mampu menjawab
permasalahan “ Syndrome seleksi alam “ bahwa dalam setiap jenjang kaderisasi (dari
mapaba sampai PKL) pasti menyisakan ruang kosong yang tergambarkan dalam posisi
segitiga terbalik dibawah ini.

MAPABA

PKD

PKL

RUANG KOSONG

Dari gambar tersebut di atas bisa DIlihat bahwa dari proses pengkaderan formal
yang dilakukan oleh PMII (Mapaba, PKD dan PKL) terjadi penurunan kwantitas kader.
Indikator yang mungkin bisa di jadikan sebagai ukuran adalah terjadinya penurunan
jumlah peserta pelatihan, dari Mapaba, PKD dan PKL.Padahal idealnya adalah tetap
terjadinya kontinyuitas pengkaderan baik dari sisi jumlah maupun kapasitas kader
secara sistematis, sebagaimana idealnya yang tergambar dalam ruang-ruang kosong
tersebut.Untuk itu buku standar kompetensi ini hadir dalam dimensi kaderisasi informal
demi menjawab kekosongan ruang tersebut atau setidaknya FORKA ini bisa
mengartikulasikan kembali tentang urgenitas kwalitas dan kapasitas kader, sehingga
segitiga di atas akan dibalik menjadi segitiga yang mengarahkan pada peningkatan
kualitas kader.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 37


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Pada fenomena kaderisasi diatas PMII Purwokerto sebagai salah satu cabang
dengan jumlah institusi terbanyak yang ada dibawah naungannya (4 komisariat dan 8
rayon) berikut dengan beragam karakter serta local wisdom yang dimiliki masing-masing
institusi dibawahnya, tentunya merupakan tantangan tersendiri untuk mengembangkan
dan mengoptimalkan kaderisasi di lingkup PMII Purwokerto .
Disamping itu ada beberapa kendala klasik yang masih menjadi penghambat dalam
mengembangkan kapasitas intelektual dan integritas anggota maupun kader salah
satunya adalah dikotomi pengklasifikasian bidang ilmu eksakta dan sosial, anggapan
bahwa PMII hanya menyediakan fasilitas dan perangkat kaderisasi yang bernuaansa
sosial saja baik dalam dimensi formal, informal maupun nonformal menyebabkan
keterputusan diaspora gerakan yang sempat didengungkan-dengungkan sebelumnya
namun belum terwujud dalam perangkat operasional system kaderisasi yang jelas dan
mengakar dalam setiap kurikulum maupun produk – produk hukum kaderisasi lainnya.
faktanya dalam beberapa kasus dan evaluasi beberapa komisariat dan rayon yang
notabene berlatar belakang konsentrasi bidang ilmu eksakta, masih mengalami kesulitan
dalam menentukan model pendekatan kaderisasinya. Oleh sebab itu menjadi tantangan
tersendiri bagi PMII untuk terus – menerus melakukan transformasi dengan zaman yang
semakin komplek.
Meskipun demikian, penguatan basis wacana anggota dan kader tetap menjadi
agenda utama sebagai dasar membuka khazanah berpikir anggota dan kader untuk terus
berjuang menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan. Untuk itu PC. PMII
Purwokerto memiliki keyakinan agenda massiv ideology mampu terinternalisasikan
dengan baik di lingkungan PMII Cabang Purwokerto, dengan harapan tidak akan ada lagi
pola kaderisasi yang dikotomis sebab pemahaman holistic kader terhadap visi organisasi
telah terpenuhi. Untuk menunjang hal tersebut PC. PMII Purwokerto merancang
pedoman penyelenggaraan buku FORKA (Form Kendali Kaderisasi ) sebagai upaya
pelaksanan disiplin kaderisasi.

II. DEFINISI
Form Kendali Kaderisasi (FORKA) adalah aturan mengenai penyelenggaraan tertib
kaderisasi dengan dikendalikan oleh buku lacak dan monitoring kompetensi anggota
yang meliputi kompetensi berdasarkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader.

III.MAKSUD DAN TUJUAN


Pedoman Penyelenggaraan buku Form Kendali Kaderisasi ( FORKA ) bertujuan untuk:
1. Melakukan pemantauan terhadap aktifitas kaderisasi yang di lakukan
pada setiap jenjang dan level kepengurusan.
2. Melakukan monitoring dan menilai perkembangan setiap kader pada
setiap jenjang atau proses yang yang telah di lalui.
3. Mempermudah upaya pembinaan, pengembangan dan pemantauan
anggota di lingkup komisariat dan rayon.
4. Mengawal proses ideologisasi dasar anggota.
5. Menjadi salah satu tolak ukur pencapaian anggota dalam melakukan
aktivitas kaderisasi.
6. Menegakkan kaderisasi yang berbasis data.

IV.SASARAN
Form Kendali Kaderisasi (FORKA) memiliki sasaran sebagai berikut :
1. Terwujudnya suatu operasional sistem kaderisasi yang menunjang kualitas
kaderisasi.
2. Menjadi salah satu wujud disiplin kaderisasi PMII Purwokerto.

V. PEDOMAN PENYELENGGARAAN BUKU FORM KENDALI KADERISASI ( FORKA )


a. Pedoman Umum
1) Buku Form Kendali Kaderisasi ( FORKA ) adalah buku lacak yang diberlakukan
untuk anggota mu’taqid.
2) Buku Form Kendali Kaderisasi diterbitkan oleh pengurus cabang.
3) Buku Form Kendali Kaderisasi menjadi salah satu prasyarat bagi anggota yang
akan mengikuti PKD dan prasyarat untuk pengajuan Kartu Tanda Anggota.
4) Buku Form Kendali Kaderisasi wajib dikembalikan kepada pengurus cabang
apabila standar kompetensinya telah terpenuhi yang kemudian akan diolah
datanya oleh PC sebagai bahan pengembangan kaderisasi.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 38


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
5) Buku Form Kendali Kaderisasi diberikan kepada Anggota segera setelah di
baiat menjadi anggota PMII.
6) Pengurus komisariat dan rayon berhak menjadi pelaksana teknis dalam
penyelenggaraan Buku Form Kendali Kaderisasi
7) Pemantau atau checker yang akan memantau langsung proses
penyelenggaraan buku Form Kendali Kaderisasi kemudian disebut Musyrif.
8) Musyrif adalah kader PMII yang telah mengikuti PKD.
9) Buku Form Kendali Kaderisasi berisi tabel yang berisi tentang beberapa
kendali kaderisasi.
Tabel Standart Kompetensi anggota :
1. Kolom pertama adalah “NO”
2. Kolom kedua berisikan kompetensi dan ditulis “ Kompetensi”
3. Kolom ketiga adalah tanggal setoran anggota kepada musyrif
4. Kolom keempat adalah bulan penyetoran anggota kepada musyrif
5. Kolom kelima adalah tahun penyetoran anggota kepada musyrif
6. Kolom keenam adalah score/penilaian yang diberikan oleh musyrif
7. Kolom ketujuh adalah tanda tangan musyrif yang bersangkutan
10) Sistematika scoring atau penilaian adalah sebagai berikut :
Sistematika Penilaian
1. Kode Score menggunakan kode huruf, Contoh : A, B, C, atau D
2. Kode A bernilai : Baik Sekali
3. Kode B bernilai : Baik
4. Kode C bernilai : Cukup
5. Kode D bernilai : Kurang dan wajib mengulang
11) Jangka waktu penyelenggaraan Buku Form Kendali Kaderisasi adalah 6 Bulan
dihitung sejak Buku Form Kendali Kaderisasi diberikan.
12) Anggota yang telah menyelesaikan tanggungan kompetensinya secara umum
telah dinyatakan lulus sebagai anggota mu’taqid dan berhak naik ke jenjang
berikutnya.
13) PK dan PR berhak menerima buku pedoman teknis penyelenggaraan Form
Kendali Kaderisasi beserta arahan dan kunci jawaban dari setiap poin-poin
yang tercantum dalam buku Form Kendali Kaderisasi
14) Buku Form Kendali Kaderisasi akan di evaluasi oleh pengurus cabang minimal
setahun sekali dalam agenda lokakarya kaderisasi atau agenda koordinasi
kaderisasi sejenisnya dan melibatkan pengurus komisariat

b. Pedoman Khusus
Pedoman khusus adalah penjelasan tentang poin-poin standar kompetesi anggota,
adapun standart kompetensi anggota adalah sebagai berikut :
1) Kompetensi kognitif atau pengetahuan anggota :
a. Memahami sejarah PMII Nasional dan Lokal
b. Mengetahui seluruh tingkatan struktur kepengurusan PMII
c. Mengetahui dan Hafal Tujuan PMII (AD bab 4)
d. Memahami Filosofi Lambang PMII
e. Memahami arti, Kedudukan dan fungsi NDP
f. Memahami sejarah dan Konsepsi Islam ASWAJA
g. Memahami Sejarah gerakan mahasiswa serta tanggung jawab sosial
mahasiswa
h. Memahami sejarah negara bangsa Indonesia
i. Memahami antropologi kampus masing-masing
j. Hafal lagu Indonesia raya, Mars PMII dan Hymne PMII
k. Hafal Pancasila
l. Hafal Al-Qur’an minimal 10 surah-surah pendek
2) Kompetensi afektif atau sikap dan psikomotor atau ketrampilan anggota:
a. Pernah Mengikuti kegiatan pmii minimal lima kali
b. Pernah mengikuti Minimal 2 Kegiatan Kepanitiaan di pmii
c. Pernah mengunjungi minimal 2 komisariat atau rayon lain di lingkup pmii
Purwokerto
d. Pernah mengikuti kegiatan di organisasi intra kampus
e. Pernah mengikuti aksi massa yang diadakan oleh PC atau PK dan atau PR.
f. Mampu menghatamkan minimal dua buku yang berkaitan langsung dan
serumpun dengan bidang keilmuannya

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 39


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
g. Mampu melakukan pemetaan di kelasnya masing-masing
h. Mampu merekrut calon anggota baru
3) Muatan Lokal
Muatan lokal adalah kompetensi yang ditentukan pengurus komisariat dan atau
rayon yang bermuatan kajian fakultatif ataupun ketrampilan khusus sesuai
dengan latar belakang bidang keilmuan anggota.
Contoh : Aktif mengikuti kegiatan Study Club dll.

c. Penutup
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan kidisiplinan organisasi PMII
akan semakin tertata Jika seluruh anggota dan kader dari Rayon , komisariat
hingga cabang. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur
kemudian hari. Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 40


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 11.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.11.A-1.09.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG TEHNIK PERSIDANGAN
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Tehnik Persidangan.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Tehnik Persidangan.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 41


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
TEHNIK PERSIDANGAN PMII PURWOKERTO

Pasal 1
Presidium Sidang
Presidium sidang terdiri dari:
1. Pimpinan Sidang.
2. Wakil Pimpinan Sidang.
3. Sekertaris Sidang.
Pasal 2
Fungsi Ketukan Palu Sidang
1. Satu Kali Ketukan
Mengesahkan sebuah opsi atau point, mencabut pengesahan sebuah opsi atau
point yang dikarenakan kesalahan teknis yang tidak disengaja dalam
pengambilan pengesahan.
2. Dua kali Ketukan
Memending jalannya persidangan, pergantian pimpinan sidang, mencabut
pending persidangan.
3. Tiga kali Ketukan
Membuka dan menutup persidangan serta pembacaan konsideran.
4. Ketukan Berkali-kali
Menenangkan forum.
Pasal 3
Istilah Persidangan dan Tujuannya
1. Interupsi
Memotong jalannya persidangan.
2. Informasi
Memberikan sebuah informasi tentang kejadian urgent yang terjadi selama
proses persidangan, serta menginformasikan hal-hal yang urgent dalam
pengambilan keputusan.
3. Order
Permintaan fasilitas terhadap presidium sidang atau penyelenggara sidang.
4. Question
Pertanyaan tentang hal-hal maupun opsi selama jalannya persidangan
5. Opsi
Usulan yang diajukan oleh peserta sidang.
6. Rasionalisasi / novum
Alasan mengajukan opsi.
7. Afirmasi
Penguatan opsi yang dilakukan oleh selain pembuat opsi.
8. Justifikasi
Penguatan Opsi yang dilakukan oleh pembuat opsi, dilakukan setelah afirmasi.
9. Lobbying
Proses penyamaan pendapat yang dilakukan oleh para pembuat opsi yang telah
mendapat afirmasi dan telah melakukan justifikasi.
10. Voting
Pemungutan suara oleh seluruh peserta sidang, setelah proses lobbying tidak
mendapatkan titik temu.
11. Klarifikasi
Menjelaskan kembali maksud dan tujuan sebuah pertanyaan, agar tidak terjadi
kesalah pahaman. Klarifikasi dapat juga dikeluarkan untuk mencabut sebuah
opsi.
12. Peninjauan Kembali
Pembahasan ulang point-point yang telah disahkan.
13. Prefilage
Izin untuk meninggalkan forum sidang .

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 42


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 43


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 12.MUSPIMCAB-III.PC-XXXVI.V-01.01.12.A-1.09.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG KETENTUAN PIMPINAN SIDANG
PERMUSYAWARATAN SERTA PEMBUKA DAN PENUTUP PENYELENGARAAN PENDIDIKAN
FORMAL DI LEVEL KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto setelah :


Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII Purwokerto, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Ketentuan Pimpinan Sidang Permusyawaratan serta Pembuka dan
Penutup Penyelengaraan Pendidikan Formal di Level Komisariat
dan Rayon.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII Purwokerto.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Ketentuan Pimpinan Sidang
Permusyawaratan serta Pembuka dan Penutup Penyelengaraan
Pendidikan Formal di Level Komisariat dan Rayon.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

RIZAL ABDURROHMAN IRFAN ARIFIN


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 44


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
KETENTUAN PIMPINAN SIDANG PERMUSYAWARATAN
SERTA PEMBUKA DAN PENUTUP PENYELENGARAAN PENDIDIKAN FORMAL
DI LEVEL KOMISARIAT DAN RAYON

I. LATAR BELAKANG
Kelancaran dan kondusifitas dalam permusyawaratan di semua level organisasi
menjadi prioritas dalam menentukan strategi pengembangan organisasi. Oleh karena
itu, kepemimpinan dalam permusyawaratan sangat mempengaruhi didalamnya. Peran
kepemimpinan secara hirarkies menjadi suatu ketentuan dalam penunjukan pimpinan
sidang permusyawaratan dan penyelenggaraan pendidikan formal di level komisariat
maupun rayon. Perlu adanya ikhtiar sebagai upaya ketertiban sebuah organisasi.

II. SASARAN
Ketentuan pimpinan sidang permusyawaratan dan pembuka penyelenggaran
pendidikan formal di level komisariat dan rayon ini, memiliki sasaran:
Terwujudnya kepastian peran struktural di setiap level organisasi
Tercapainya pendampingan struktural secara maksimal
Terpeliharanya nilai, idealitas, dan semangat kebersamaan dalam memperkokoh
keutuhan, persatuan, dan kesatuan organisasi serta disiplin dan wibawa organisasi.

III. KETENTUAN
Ketentuan pimpinan sidang permusyawaratan dan pembuka penyelenggaraan
pendidikan formal di level Komisariat dan Rayon sebagai berikut:
1. Pimpinan sidang permusyawaratan yang dimaksud adalah pimpinan sidang dalam
rapat tahunan pada sidang pleno laporan pertanggung jawaban dan pemilihan
ketua.
2. Pimpinan sidang dalam rapat tahunan komisariat adalah perwakilan dari pengurus
cabang.
3. Pimpinan sidang dalam rapat tahunan rayon adalah perwakilan dari pengurus
komisariat.
4. Ketentuan pembukaan penyelenggaraan pendidikan formal dan rapat tahunan di
level komisariat dan rayon
5. Pembukaan penyelenggaraan pendidikan formal dan rapat tahunan yang dimaksud
adalah penugasan membuka kegiatan pendidikan formal PMII (Mapaba dan PKD)
dan rapat tahunan.
6. Petugas membuka dalam hal ini adalah pengurus setingkat diatasnya.

IV. PENUTUP
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Jika seluruh anggota dan pengurus
ditingkatan cabang sampai dengan rayon berkemauan keras melaksanakan ketentuan
ini secara sungguh-sungguh dan seksama. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan
ini, akan diatur kemudian. Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 45


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 46


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 13.MUSPIMCAB-IV.PC-XL.V-04.02.12.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG TEKNIS PENYELENGGARAAN RAPAT TAHUNAN
KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PURWOKERTO


setelah :
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII PURWOKERTO, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Rapat Tahunan Komisariat dan
Rayon.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII PURWOKERTO.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Rapat Tahunan Komisariat dan
Rayon.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

HABIBURRAHMAN EL-STIFFIANNI ALIF KHAFI NUR NAQTI


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 47


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
TEKNIS PENYELENGGARAAN RAPAT TAHUNAN
KOMISARIAT DAN RAYON

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Teknis penyelenggaran RTK dan RTAR adalah tata cara pelaksanaan rapat tertinggi di
komisariat dan rayon.
BAB II
TUJUAN

Pasal 2

1. Untuk mengatur teknis pelaksanaan rapat tertinggi di komisariat dan rayon


2. Untuk menyelaraskan mikanisme pelaksanaan RTK dan RTAR dibawah naungan
PMII PURWOKERTO
BAB III
JENIS PERSIDANGAN

Pasal 3

1. Sidang pleno merupakan persidangan yang dihadiri oleh seuluruh peserta


sidang
2. Sidang komisi adalah persidangan yang dihadiri oleh anggota sidang komisi
3. Rapat pimpinan adalah rapat yang dihadiri oleh pimpinan sidangapabila
terjadi detlok
BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN

Pasal 4

Mekanisme pelaksanaan RTK dan RTAR sebagai berikut:


a. Penetapan agenda sidang
b. Tata tertib persidangan
c. Laporan pertanggungjawaban
d. Komisi-komisi
1). Program umum
2). Struktur dan JOBDESC (GBHO)
3). Rekomendasi
e. Tatib pemilhan
f. Pendemesioneran dilakukan sebelum pemilihan ketua dan timformatur
g. Pemilihan ketua dan timformatur

BAB V
PENUTUP

Pasal 5

1. Hal-hal yang belum diatur di dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian di
dalam peraturan organisasi atau produk Hukum PMII lainnya.
2. Ketetapan ini ditetapkan Musyawarah Pimpinan Cabang PMII
3. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 48


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Tanggal :
Pukul :
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2013
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 49


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 14.MUSPIMCAB-IV.PC-XL.V-04.02.12.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG PENGAJUAN SK RAYON DAN KOMISARIAT
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PURWOKERTO


setelah :
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII PURWOKERTO, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Pengajuan SK Rayon dan Komisariat.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII PURWOKERTO.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Pengajuan SK Rayon dan Komisariat.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

HABIBURRAHMAN EL-STIFFIANNI ALIF KHAFI NUR NAQTI


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 50


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
PENGAJUAN SK RAYON DAN KOMISARIAT

I. LATAR BELAKANG
Surat keputusan merupakan surat yang berisi suatu keputusan yang dibuat oleh
pimpinan PMII PURWOKERTO yang berkaitan dengan kebijakan organisasi atau
lembaga. Surat keputusan di ajukan untuk memberikan legal hukum kepada
pengurus Rayon dan komisariat sebagai pengurus yang sah.

II. SASARAN
Mekanisme pengajuan Surat keputusan kepengurusan komisariat dan rayon,
memiliki sasaran:
1. Terwujudnya landasan hukum terhadap mekanisme pengajuan SK
2. Terwujudnya tertib administrasi
3. Terciptanya satu kesatuan organisasi

III. TUJUAN
Memberikan perlindungan atas proses pengajuan surat keputusan organisasi

IV. KETENTUAN
Ketentuan pengajuan Surat keputusan kepengurusan Komisariat dan Rayon :
1. Surat Keputusan kepengurusan dapat di ajukan kepada pengurus cabang apabila
sudah melaksanakan rapat tahunan .
2. Surat Keputusan kepengurusan di ajukan oleh tim formatur beserta anggotanya
3. Syarat pengajuan Surat keputusan kepengurusan melampirkan:
a. Berita acara
b. Surat Rekomendasi dari Pengurus Komisariat, jika hal pengajuan dilakukan
oleh Rayon
c. LPJ kepengurusan demesioner
d. Draf Hasil Rapat Tahunan
e. Biodata seluruh pengurus.

V. PENUTUP
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan kidisiplinan organisasi PMII
akan semakin tertata Jika seluruh anggota dan kader dari Rayon , komisariat
hingga cabang. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur
kemudian hari. Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di :
Tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2013
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 51


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 15.MUSPIMCAB-IV.PC-XL.V-04.02.12.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG PERMUSYAWARATAN RAPAT KERJA
KOMISARIAT DAN RAYON
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PURWOKERTO


setelah :
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII PURWOKERTO, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Permusyawaratan Rapat Kerja Komisariat dan Rayon.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII PURWOKERTO.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Permusyawaratan Rapat Kerja
Komisariat dan Rayon.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

HABIBURRAHMAN EL-STIFFIANNI ALIF KHAFI NUR NAQTI


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 52


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
PERMUSYAWARATAN RAPAT KERJA
KOMISARIAT DAN RAYON

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Rapat Kerja Komisariat yang selanjutnya disebut RAKERKOM adalah forum


musyawarah tertinggi di tingkatan Komisariat setelah Rapat Tahunan Komisariat
2. Rapat Kerja Rayon yang selanjutnya disebut RAKERYON adalah forum
musyawarah tertinggi di tingkatan rayon setelah Rapat Tahunan Anggota Rayon
3. RAKERKOM dan RAKERYON dihadiri Badan Pengurus harian dan jajaran pengurus
lainnya.

BAB II
TUJUAN DAN PENYELENGGARA

Pasal 2
Tujuan

RAKERKOM dan RAKERYON bertujuan untuk merumuskan perencanaan program kerja


(action Planning) untuk satu masa khidmat

Pasal 3
Penyelenggara

1. RAKERKOM diselenggarakan oleh pengurus komisariat


2. RAKERYON diselenggarakan oleh pengurus rayon
3. RKERKOM dan RAKERYON dilaksanakan minimal sekali selama satu masa khidmat

BAB III
JENIS PERMUSYAWARATAN

Pasal 3
1. Musyawarah terdiri dari sidang pleno, sidang komisi, dan rapat pimpinan
2. Sidang pleno adalah persidangan yang dihadiri semua peserta sidang, yang terdiri
dari:
a. sidang pleno I : agenda acara
b. sidang pleno II : tata tertib
c. sidang pleno III : pleno program kerja
3. Sidang komisi adalah persidangan yang dihadiri oleh anggota komisi
4. Rapat pimpinan adalah rapat yang dihadiri oleh pimpinan bila terjadi dead lock

BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN

Pasal 4
mekanisme pelaksanaan RAKERKOM dan RAKERYON, sebagai berikut
1. sidang pleno I : agenda acara
2. sidang pleno II : tata tertib
3. sidang komisi
4. sidang Pleno III : pleno hasil komisi

BAB V
FORMAT PENYUSUNAN PROGRAM KERJA

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 53


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
Pasal 5
Format penyusunan program kerja kurang lebih terdiri dari:
1. Nomer
2. Nama Kegiatan
3. Tujuan
4. Indikator
5. Waktu pelaksanaan
6. Penanggung jawab
7. Anggaran
8. Keterangan

BAB VI
PENUTUP

Pasal 6
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam ketetapan ini, akan diatur kemudian di
dalam peraturan organisasi atau produk Hukum PMII lainnya.
2. Ketetapan ini ditetapkan Musyawarah Pimpinan Cabang PMII
3. Ketetapan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di :
Tanggal :
Waktu :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2013
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 54


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 16.MUSPIMCAB-IV.PC-XL.V-04.02.12.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PURWOKERTO


setelah :
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII PURWOKERTO, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Strategi Pengembangan Organisasi.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII PURWOKERTO.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Strategi Pengembangan Organisasi.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

HABIBURRAHMAN EL-STIFFIANNI ALIF KHAFI NUR NAQTI


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 55


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI PMII PURWOKERTO

I. LATAR BELAKANG
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang PURWOKERTO merupakan
salah satu organisasi mahasiswa yang mempunyai daya berpikir kritis dan transformatif
terhadap perkembangan yang berskala lokal, regional, nasional bahkan internasional.
Berbagai usaha para kaum intelektual muda ini dalam mengawal perkembangan bangsa
Indonesia melalui segala aktifitas di dalamnya, baik melalui berpikir, berdiskusi dan aksi
sudah menjadi rutinitas yang harus dilakukan dalam setiap moment yang berkaitan
dengan kegiatan tersebut.
Namun terlepas dari karakteristik diatas, PMII juga merupakan lembaga
organisasi yang bergerak pada bidang pengkaderan.Hal tersebut tidak bisa dilewatkan
pada setiap organisasi terutama organisasi sebesar PMII.Bisa kita lihat bagaimana PMII
Cabang PURWOKERTO yang terlihat begitu besar dalam segala aspek yang dibutuhkan
untuk menjadi aktifis yang mempunyai kompetensi Taqwa, Intelektual, dan Profesional.
Mulai dari tataran rayon, komisariat dan cabang, PMII Cabang PURWOKERTO termasuk
cabang yang paling selektif dalam proses kaderisasinya.
Akan tetapi para kaum pemikir ini perlu untuk melihat kembali bagaimana
perjuangan yang sudah dilakukan bisa bermanfaat bagi semua orang yang ada
disekitarnya, khususnya bagi kader-kadernya sendiri. Di era sekarang yang serba modern
ini, harus kita sadari bahwa situasi ini akan mengurangi nalar berpikir kritis dalam
pergulatan cara pandang kita sebagai generasi penjaga tradisi bangsa. Semua element
PMII Cabang PURWOKERTO yang sudah dianggap tuntas dalam melaksanakan tugas dan
amanahnya di struktural masing-masing (Rayon, Komisariat dan Cabang) sudah waktunya
kita bisa merefleksikan kembali organisasi yang sudah mengabdi dan berdedikasi pada
bangsa ini selama kurun waktu 53 tahun. Artinya, sudah sepatutnya PMII bisa memilih
dan memilah dalam segala medan pergerakannya, baik di bidang kaderisasi dan
gerakannya.
Kader PMII yang dalam pandangan luas sudah memahami posisinya sebagai
hamba Allah dan kholifah fil ‘ardl dituntut untuk melakukan beberapa hal untuk
mengisi semua ruang kosong yang ada disekitarnya melalui tanggung jawab kita sebagai
hamba Allah dan pemimpin dimasyarakat. Sehingga ajaran-ajaran atau amalan-amalan
yang ada di PMII mulai dari produk-produk hukumnya bisa amalkan secara tekstual
maupun kontekstual, bisa bermanfaat dari mulai diri sendiri maupun orang yang ada
disekitarnya.

II. MEMBACA KONDISI PMII PURWOKERTO


Dibawah naungan PMII Cabang PURWOKERTO memiliki 13 Komisariat dan 49
rayon yang berada dikampus-kampus negeri maupun swasta, umum maupun Islam. Akan
tetapi masih banyak hal yang harus bias disentuh oleh kader-kader PMII, salah satunya
adalah menjadi daya tarik bagi masyarakat luas, baik dalam hal keintelektualan maupun
etika dalam setiap tindakan. Oleh karena itu, harus ada nilai tawar terhadap jati diri
PMII Cabang PURWOKERTO dalam menghadapi situasi dan kondisi yang multi-culture
tersebut. Berikut beberapa aspek yang harus dipersiapkan untuk mendobrak keadaan
tersebut :
1. Sumber Daya Anggota
Kaderisasi dijalankan setiap tahun dan mengahasilkan anggota yang
melimpah. Akan tetapi harus diakui, semua proses di dalamnya belum menjamin
terciptanya kader-kader yang mumpuni dibidangnya dan berkarakter sebagai leader
yang hendak berkecimpung dan berkontribusi pada sector-sektor kehidupan social,
ekonomi, dan politik.
Hampir disemua universitas dan perguruan tinggi di Malang sudah terdapat
rayon atau komisariat PMII. Tetapi disejumlah kampus memperlihatkan bahwa
organisasi PMII masih dalam tahap perkembangan. Mengenai hal ini ada beberapa
sebab, yaitu:
a. PMII dianggap kurang memberi nilai tambah bagi mahasiswa dan para
anggotanya, sehingga kurang memiliki daya tarik secara kualitatif (prestasi).

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 56


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
b. Aktifitas pemikiran dan kegiatan-kegiatan PMII tidak nyambung dengan
kebutuhan-kebutuhan yang berkembang dilingkungan kampus yang selalu bersifat
akademis.
c. PMII kurang memiliki daya tarik psikologis dan simbolik kepada mahasiswa karena
kurang mampu mengelola organisasinya sebagai institusi mahasiswa bergengsi
dan mengemas citra kadernya sebagai agen perubahan sesuai dengan citra diri
kader PMII.

2. Kehidupan Intelektual Organisasi


Ada sejumlah hal yang kurang menggembirakan dalam dunia intelektual kita.
Gairah intelektual tak sebergairah era masa lalu. Sebenarnya ini sangat ironis,
karena banyak informasi dan bacaan juga bias diakses melalui internet maupun
perpustakaan. Memang semangat untuk meraih prestasi akademik sudah sangat maju
dan tak perlu khawatir bahwa semangat ini akan terus berkembang dikalangan warga
pergerakan. Hanya saja ada gejala baru yang khas modern, yakni menurunnya
kegemaran membaca ide-ide besar dan bergulat dengan gagasan-gagasan besar. Dan
sekarang iklim mahasiswa cenderung pragmatis, mereka memilih terjun pada
pengetahua yang sempit dan terspesifikasi.
Kendati demikian, PMII PURWOKERTO harus menjadi garda terdepan dalam
mengawal peubahan melalui keintelektualan dan mempunyai semangat berjuang
untuk mengejar ketertinggalan ini. Karakter intelektual semacam ini sangat
dibutuhkan agar mencetak kader menjadi seorang leader, yang memiliki kompetensi
dan keahlian dalam bidang tertentu sekaligus juga memliki visi leadership.

3. Reputasi Organisasi
Reputasi organisasi adalah menyangkut wibawa institusi, pimpinan dan kader
pergerakan. Idealnya reputasi organisasi ini ditentukan oleh integritas, prestasi
akademik dan sepak terjang kadernya dimedan pergerakan. Misalnya, sejauh mana
kader-kader pergerakan mencerminkan nilai-nilai dan pergerakan dan citra diri
kader dilingkungan akademik dan sosialnya, dan pada akhirnya peran mereka dalam
mengambil kepemimpinan untuk merespon isu-isu social dan politik yang
berkembang disekitarnya.
Membangun reputasi sangat penting untuk menambah daya tarik organisasi
dihadapan calon-calon anggota, dan bagi anggota kader sendiri untuk menambah
kebanggaan dan kepercayaan dirinya. Masyarakat juga tidak akan meragukan kiprah
PMII sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki integritas, responsive, dan
mengemban tanggung jawab social.

4. Perangkat Nilai Yang Konstruktif dan Sistemik


Sebagaimana setiap organisasi, system nilai adalah ruh pergerakan, adapun
sruktur dan perangkat organisasi merupakan tubuhnya. Tanpa system nilai atau
ideologi mustahil organisasi tersebut bisa bergerak. Struktur dan perangkat tersebut
tak mungkin pula merealisasikan tujuan hidup dan keberadaannya. System nilai PMII
ini terumuskan dalam suatu doktrin normatif bernama NDP atau Nilai-Nilai Dasar
Pergerakan, yang isinya merupakan sublimasi dari nilai-nilai keaswajaan dan ke-
Indonesian.
Dalam doktrin Aswaja, manusia adalah kholifah fil ‘ardl, pemimpin dibumi.
Karena itu menjadi tugas besar setiap kader pergerakan untuk memanggul tanggung
jawab itu dalam rangka merealisasikan visi rahmatan lil ‘alamin. Dan seorang
pemimpin atau kolektivitas kepemimpinan adalah pemimpin dunia yang pada
akhirnya harus menghadapi realitas yang serba dinamis dalam ruang lingkup
kehidupan social, ekonomi, budaya, politik dan hukum. Kesiapan untuk menjadi
pemimpin dan mampu mengorganisir atau menjalankan amanahnya dimuka bumi
inilah yang kita namakan “Paradigma Gerakan”.

5. Membangun Akumulasi Kesadaran dan Pengetahuan Bersama


Kesenjangan pengetahuan dan keterbatasan wawasan membuat diskusi untuk
membicarakan masalah-masalah substansial seolah bertele-tele dan dianggap buang-
buang waktu atau terlalu teoritis. Serigkali anggapan ini diperburuk oleh egoisme
sektoral, perbedaan otoritas, senioritas dan gengsi diri yang terlalu berlebihan. Pada

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 57


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
akhirnya factor-faktor ini telah menghalangi kesediaan untuk bekerjasama, saling
mendengarkan, saling menghargai dan menghormati.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bila kesepakatan-kesepakatan atau
keputusan-keputusan penting yang bersifat substansial tidak mudah dicapai atau
diambil tanpa masukan-masukan serta pertimbangan kritis, konstruktif, dan solutif.
Tradisi semacam inilah yang memungkinkan proses-proses akumulatif pengetahuan
bersama dan memupuk kesadaran kolektif. Didalamnya mencakup sharing ide dan
pemikiran, praktek berbagi pengalaman, kegelisahan, dan keprihatian, serta berbagi
pengetahuan dan ketidaktahuan.
Tradisi ini hanya bisa dicapai jika satu sama lain di dalam “lingkaran kader-
kader penting” organisasi ini memiliki kesabaran untuk mendengarkan, serta saling
perbedaan pendapat dalam diskusi pada akhirnya harus tunduk pada kesepakatan
bersama yang dicapai secara maksimal dan didasarkan atas pertimbangan-
pertimbangan yang rasional dan bertanggung jawab terhadap visi, amanah dan
strategi kolektif pergerakan.

6. Etika Komunitas Pergerakan


Terkait dengan pembahasan terkait dengan etika ini, kita jelas merasakan
kurang tumbuhnya etika pergerakan yang positif, konstruktif dan bersifat metodis.
Yang dimaksudkan adalah etika komunitas pergerakan dalam praktek hidup sehari-
sehari yang merupakan pengejawantahan dari etika keaswajaan yang bersifat
menyeluruh, koheren, dan sistemik. Ini tidak hanya terbatas pada sikap normative
seperti tawasuth, tawazun, tasamuh dan I’tidal, tetapi juga mencakup habituasi
nilai-nilai kesederhanaan, kejujuran, keberanian, kepercayaan diri, saling
kerjasama, kooperasi, gotong royong, kesantunan public, saling percaya, saling
menghormati, relasi junior-junior yang konstrukif, semangat kreatifitas dan
entrepreneurship, optimistic, teguh pada prinsip, dan lain-lainnya yang perlu
dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari warga pergerakan.
Etika semacam ini bukan hanya bersifat konstruktif untuk terbangunnya
kohesi social dan pemupukan modal social yang kuat, tetapi juga menjadi spirit yang
bisa dipraktekkan secara metodis dalam hubungannya dengan kurikulum tersembunyi
(hidden curriculum) kaderisasi guna memperkuat daya resilency, kedisipilinan, dan
membentuk tradisi counter-culture (oposisi-budaya) terhadap anarkisme politik dan
kebudayaan yang kita hadapi.

III. STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KADER PMII PURWOKERTO


Untuk mencapai tujuan dan pembinaan serta pengembangan organisasi PMII
PURWOKERTO yang telah diketahui berbagai kendala dalam melakukan aktifitas
keorganisasian, maka diperlukan berbagai langkah yang sistematis dan terencana untuk
menjadikan kader PMII mempunyai tindakan dan pemikiran yang dinamis. Berikut
beberapa langkah yang harus dilakukan :
1. Iklim yang u suasana yang sehat, dinamis, kompetitif dan selalu dibimbing dengan
bingkai taqwa, intelektualitas dan profesionalitas, sehingga mampu meningkatkan
kualitas pemikiran dan prestasi, terbangunnya suasana kekeluargaan dalam
menjalankan tugas suci keorganisasian, kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. Kepemimpinan harus dipahami sebagai amanah Allah yang menempatkan setiap
insane PMII sebagai da’i untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Sehingga
kepemimpinan organisasi harus selalu tercermin dalam sikap bertanggung jawab,
melayani, berani, jujur, adil dan ikhlas, serta didalam menjalankan
kepemimpinannya selalu penuh dengan kedalaman rasa cinta, arif bijaksana,
terbuka dan demokratis.
3. Untuk mewujudkan karakter ketaqwaan, intelektualitas dan profesionalitas serta
kepemimpinan sebagai amanah, maka diperlukan suatu gerakan dan mekanisme
organisasi yang bertumpu pada kekuatan dzikir dan fikir dalam setiap tata pikir, tata
sikap dan tata perilaku baik secara individu maupun organisasi.
4. Struktur dan aparat organisasi yang tertata dengan baik merupakan prasyarat pokok
untuk mewujudkan system dan mekanisme organisasi yang efektif dan efisien,
mampu mewadahi dinamika internal organisasi serta mampu merespon dinamika
eksternal yang terjadi.
5. Produk dan peraturan-peraturan organisasi yang konsisten dan tegas menjadi
panduan konstitusi, sehingga tercipta suatu mekanisme organisasi yang teratur dan
mempunyai kepastian hukum bagi pengadministrasian kebijakan organisasi

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 58


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
diberbagai level kepengurusan dari tingkat Pengurus Besar (PB) sampai tingkat
Pengurus Rayon (PR).
6. Pola komunikasi yang dikembangkan adalah komunikasi individual dan kelembagaan,
yaitu mendukung trerciptanya komunikasi timbale balik dan berdaulat serta mampu
membedakan antara hubungan individual dan hubungan kelembagaan, baik di
internal maupun eksternal PMII.
7. Pola kaderisasi yang dikembangkan harus senantiasa selaras dengan tuntunan
perkembangan zaman baik kiri maupun dimasa yang akan dating sehingga terwujud
pola pengembangan kader yang berkualitas, mampu menjalankan fungsi kekhilafan
yang terejewantahkan dalam perilaku keseharian, baik sebagai kader PMII maupun
sebagai citra diri agama.

IV. PENUTUP
Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan kidisiplinan organisasi PMII
akan semakin tertata Jika seluruh anggota dan kader dari Rayon , komisariat hingga
cabang. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian hari.
Ketentuan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

……………………… …………………………. …………………….


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 59


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 17.MUSPIMCAB-IV.PC-XL.V-04.02.12.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG STRATEGI PENGEMBANGAN NETWORKING
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PURWOKERTO


setelah :
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII PURWOKERTO, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Strategi Pengembangan Networking.

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII PURWOKERTO.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Strategi Pengembangan Networking.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

HABIBURRAHMAN EL-STIFFIANNI ALIF KHAFI NUR NAQTI


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 60


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
RANCANGAN PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang
STRATEGI PENGEMBANGAN NETWORKING
PMII PURWOKERTO

A. DEFINISI DAN TUJUAN


Pembahasan pengembangan jarinagan gerakan mahasiswa perlu diamati melalui
pendekatan gerakan sosial. Gerakan sosial menurut Michael Useem merupakan
tindakan kolektif terorganisasi, yang dimaksudkan untuk mengadakan perubahan
sosial. Selain definisi tersebut terdapat beberapa definisi lain dari gerakan sosial
yang relevan, salah satunya menurut David Meyer dan Sidney Tarrow dalam buku
Social Movement Society (1998) yang menyebutkan bahwa gerakan sosial bermula
dari adanya tantangan-tantangan bersama, yang didasarkan atas tujuan dan
solidaritas bersama, dalam interaksi yang berkelanjutan dengan kelompok elite,
saingan/musuh, dan pemegang otoritas.Dari pernyataan diatas, kita dapat melihat
bahwa PMII bukanlah merupakan satu-satunya gerakan social yang ada dalam dunia
gerakan di Indonesia, khususnya gerakan social mahasiswa.
Dalam perkembangannya, PMII memiliki banyak kegiatan yang dilakukan
sebagai bentuk dari tanggung jawab dan kewajiban terhadap organisasi dan
kadernya. Mulai dari proses-proses kaderisasi, pengembangan intelektual,
penyusunan strategi dan format organisasi, hingga gerakan-gerakan yang menyentuh
di berbagai lini. Dengan lot dan konsentrasi yang beragam inilah, instansi-instansi
dalam bendera PMII diharapkan memiliki relasi dan networking yang luas dalam
berbagai lini. Hal ini bertujuan untuk:
1. Membuka pintu-pintu baru kaderisasi
2. Menambah tingkat kualitas intelektual dan keilmuan, melalui sharing dengan
kelompok-kelompok profesi dan organ dengan konsentrasi tertentu.
3. Mempermudah akses penyaluran aspirasi gerakan.
4. Membuka kran-kran funding baru yang dapat menunjang proses organisasi.
5. Meningkatkan interaksi dan mitra koalisi dalam penguasaan lokus.
6. Membuka wadah baru bagi pendistribusian kader sesuai dengan minat,
bakat, dan kompetensinya, baik yang masih menjadi pengurus hingga pasca
kepengurusan.

B. JEJARING DALAM LINGKUP KAMPUS


Dunia akademis merupakan tujuan utama sebagian besar kader dan anggota
PMII. Dengan pendekatan relasi yang baik, diharapkan komisariat-komisariat PMII
yang ada di kampus tersebut dapat mendistribusikan warganya untuk menjadi staff
pengajar ataupun asisten dosen di bidang yang ia tekuni. Hal ini dapat membuka
pintu-pintu kaderisasi baru dan meningkatkan ketertarikan mahasiswa untuk ber-
PMII.
Kekuatan dari intra kampus (BEM, dsb) sangat berperan dalam menyusun
sebuah gerakan. Ada kala dimana bendera ekstra tidak dapat masuk, maka bendera
intra lah yang berkibar. Disamping itu relasi yang baik antara PMII dan organ
mahasiswa lainnya dapat digunakan sebagai sebuah kekuatan besar dengan visi
bersama untuk mengkritisi birokrasi kampus.

C. JARINGAN KELOMPOK PROFESIONAL.


Kelompok profesional independen mulai banyak bermunculan, khususnya di
PURWOKERTO. Berbagai elemen dan bidang pun mulai terisi dengan organ baru yang
khusus menangani hal tersebut. Sebagai contoh MCW (Malang Coruption watch)
sebagai organ khusus yang mengawasi indikasi korupsi PURWOKERTO, AJI (Asosiasi
Jurnalis Independet) yang merupakan kumpulan insan jurnalisme, dan masih banyak
lainnya. Distribusi kader PMII dalam organ-organ tersebut cukup berpengaruh.

D. JEJARING DENGAN PEMANGKU EKONOMI, BIROKRASI DAN ELIT POLITIK


Dalam sebuah pergulatan politik, pro dan kontra merupakan sesuatu yang
lumrah terjadi. Disini PMII dapat menggunakan kekuatan relasi politiknya untuk
mendapatkan kejelasan kebijakan dan latarbelakangnya, guna mengawal kebijakan
–kebijakan yang memberikan kemaslahatan kepada civitas setempat. Ada celah-

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 61


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
celah yang akan sulit kita masuki, tanpa bantuan dari relasi birokrasi dan elit politik
kita.
Selain itu, tanpa menonjolkan sisi pragmatisasi, PMII juga membutuhkan akses
untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tertentu guna berjalannya roda organisasi.
Disamping itu, terkadang PMII juga membutuhkan funding-funding baru untuk
memenuhi budgeting beberapa kegiatan.

E. JEJARING DENGAN KELOMPOK SOSISAL KEMASYARAKATAN


Guna mewujudkan fungsi-fungsi kemsyarakatan yang lebih tertata, PMII
membutuhkan beberapa relasi yang khusus berhubungan langsung dengan
masyarakat dan penduduk setempat. Dengan relasi yang terbentuk, diharapkan PMII
mampu melakukan pendampingan dan advokasi masyarakat secara langsung, dan
mengerti realita-realita yang terjadi pada masyarakat dan penduduk setempat.

F. JEJARING DENGAN MEDIA


Kebebasan media massa telah menjadi tonggak sejarah bangsa ini, karena pers
nasional sudah keluar dari kekangan dan belenggu penguasa. Media massa telah
menjadi bagian dari kegiatan politik bangsa, berkembang menjadi sarana
penyampaian inspirasi politik tanpa hambatan, sepanjang tidak membahayakan
kemerdekaan dan kehidupan bangsa, namun berani masuk ke dalam rana politik
yang kadang-kadang bisa dianggap sensitif. Disini PMII dapat memanfaatkan media
sebagai wujud bentuk eksistensi dan sebagai penyalur aspirasi yang dapat didengar
oleh khalayak luas.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 62


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 18.MUSPIMCAB-IV.PC-XL.V-04.02.12.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB
ADMINISTRASI KEPANITIAAN (PPTAK)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PURWOKERTO


setelah :
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII PURWOKERTO, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi Kepanitiaan
(PPTAK).

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII PURWOKERTO.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang Pedoman Penyelenggaraan Tertib
Administrasi Kepanitiaan (PPTAK).
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

HABIBURRAHMAN EL-STIFFIANNI ALIF KHAFI NUR NAQTI


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 63


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang :
PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI KEPANITIAAN (PPTAK)

I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Keutuhan dan kesatuan gerak organisasi tercermin antara lain pada sistem tertib
administrasi yang diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan. Salah satu unsur
penting dalam pelaksanaan organisasi adalah kepanitiaan. Maka dalam upaya
mewujudkan sistem administrasi keanitiaan yang dapat menunjang berjalannya
mekanisme kerja kepanitiaan di lingkungan PMII PURWOKERTO, maka diperlukan
adanya seperangkat aturan sebagai usaha unifikasi aturan yang wajib dilaksanakan
dan disosialisasikan terus menerus agar menjadi tradisi organisasi yang baik dan
positif dalam rangka pelaksanaan kegiatan organisasi guna mencapai tujuan.
Adanya sistem administrasi kepanitiaan itu juga untuk menegakkan wibawa
organisasi dan disiplin kepanitiaan organisasi bagi segenap anggota dan
fungsionaris di seluruh tingkatan PMII di PURWOKERTO. Terbitnya Peraturan
Organisai tentang Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi Kepanitian
(PPTAK) PMII PURWOKERTO ini merupakan suatu jawaban aktual atas kegelisahan
PMII PURWOKERTO mengingat hasil-hasil Muspimnas PMII di Papua yang ternyata
sudah menghapus PPTAK PMII.
2. PENGERTIAN
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi Kepanitiaan (PPTAK) adalah
serangkaian aturan mengenai penyelenggaraan kegiatan organisasi dengan
administrasi yang meliputi tertib kesekretariatan dan atribut kepanitiaan
organisasi yang berlaku tunggal untuk semua tingkatan organisasi PMII di
PURWOKERTO.
3. TUJUAN
PPTAK bertujuan untuk mempermudah upaya pembinaan, pengembangan dan
pemantauan melalui penyatuan sistem pengelolaan kepanitiaan kegiatan kegiatan
organisasi di semua tingkatan organisasi PMII di PURWOKERTO.
4. SASARAN
Sasaran PPTAK adalah terwujudnya suatu aturan tunggal organisasi di bidang
administrasi kepanitiaan yang berlaku di Lembaga PMII PURWOKERTO dengan
memelihara nilai, jiwa dan semangat kebersamaan dalam memperkokoh keutuhan,
persatuan dan kesatuan organisasi serta disiplin dan wibawa organisasi.
5. LANDASAN
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi Kepanitiaan (PPTAK) berlandaskan
pada Hasil-hasil Kongres XVIII PMII tahun 2020 serta Hasil-hasil Muspimnas PMII
tahun 2012 di Papua.

II. KETENTUAN
1. Kepanitiaan kegiatan organisasi PMII di semua tingkatan terdiri dari :
a. Penanggung Jawab adalah Ketua Umum (PC) atau Ketua (PK dan PR) yang
menyelenggarakan kegiatan.
b. Panitia Pengarah (Sterring Comitte) berasal dari unsur Badan Pengurus Harian
di semua tingkatan kepengurusan yang menyelenggarakan kegiatan.
c. Panita Pelaksana (Organizing Comitte) berasal dari pengurus dan atau anggota
di setiap tingkatan kepengurusan yang menyelenggarakan kegiatan.
2. Pembentukan panitia melalui musyawarah pengurus di semua tingkatan
kepengurusan.
3. Setelah terbentuknya kepanitiaan, maka Pengurus di semua tingkatan
kepengurusan yang melaksanakan kegiatan harus memberikan Surat Keputusan
tentang Susunan Kepanitiaan.
4. Panitia bertanggung jawab kepada tingkatan pengurus yang menyelenggarakan
kegiatan.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 64


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
III. PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI KEPANITIAAN
1. SURAT
a. PEDOMAN UMUM
Yang dimaksud dengan surat di dalam pedoman ini adalah sarana komunikasi
timbal balik yang mengandung pesan-pesan resmi organisasi yang tertulis diatas
kertas yang khusus diperlukan untuk kepentingan tersebut. Ketentuan surat-
surat yang berlaku dan dapat dijadikan sarana komunikasi itu harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
1) Sistematika Surat
Surat menyurat dalam kepanitiaan kegiatan organisasi dengan sistimatika
sebagai berikut :
a) Kop Surat.
b) Nomor surat, disingkat No.
c) Lampiran surat, disingkat Lamp.
d) Perihal surat, disingkat Hal.
e) Tujuan surat, “Kepada Yth dst”.
f) Kata pembukaan surat . “Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh”
g) Kalimat Pengantar, “Salam silaturrahim teriring do’a kami sampaikan
semoga Bapak/Ibu/Sahabat/i senantiasa dalam lindungan-Nya, serta eksis
dalam menjalankan aktifitas keseharian. Amin”
h) Maksud surat
i) Kata penutup, “Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Thorieq,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”.
j) Tempat dan tanggal pembuatan surat.
k) Nama Kepanitiaan.
l) Nama Panitia beserta jabatan, tandatangan dan stempel panitia.
m)Mengetahui, Nama Pengurus organisasi beserta jabatan, tandatangan dan
stempel pengurus.
n) Footer.
2) Bentuk Surat
Seluruh isi surat kepanitiaan kegiatan organisasi menggunakan jenis font
Times New Roman berukuran 12 ditulis dengan bentuk Block Style, yaitu
seluruh bentuk surat yang ketikannya dari kata pembukaan sampai nama
penandatangan surat berada di tepi kiri yang sama.
3) Kertas surat.
Seluruh surat diketik diatas kertas berukuran Folio/F4/A4+ dengan berat 80
gram.
4) Warna
Penggunaan warna pada surat kepanitiaan sebagai berikut :
a) Kertas dan amplop berwarna putih
b) Tulisan pada kop surat berwarna biru (R:0, G:0, B:255).
c) Isi surat berwarna hitam.
d) Tandatangan berwarna hitam
e) Stempel berwarna merah.
f) Footer berwarna biru (R:0, G:0, B:255).

b. PEDOMAN TEKNIS
1) Sebelum proses pengetikan surat,sedapat mungkin membuat draf atau
konsep untuk surat terlebih dahulu guna menghindari kesalahan atau
kekeliruan dalam pengetikan.
2) Agar mempermudah pemantauan dan pengecekan surat, maka seluruh jenis
surat harus dibuatkan copy atau salinannya buat di file atau di arsip.
3) Dalam pembuatan surat kepanitiaan organisasi yang harus diperhatikan
adalah kode atau sandi yang terkandung dalam nomor surat. Pembatasan
pada setiap item kode atau sandi ditandai dengan titik dan bukan dengan
garis.
4) Kop surat dan amplop berisikan :
a) Lambang PMII di sebelah kiri dan lambang kepanitiaan di sebelah kanan.
b) Nama kegiatan, menggunakan huruf kapital dengan font Arial Bold.
c) Tema kegiatan, menggunakan font Staccato (jika ada tema).
d) Tingkat Kepengurusan, menggunakan huruf kapital dengan font Arial Bold.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 65


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
e) Tulisan PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA, menggunakan huruf
kapital dengan font Arial Bold.
f) Nama Lembaga, menggunakan huruf kapital dengan font Arial Bold.
g) Alamat dan nomor kontak sekretariat, menggunakan font Arial Narrow.
5) Setiap penomoran surat kepanitiaan mengandung 7 item yaitu :
a) Nomor Surat
b) Singkatan nama kepanitiaan
c) Tingkat Kepengurusan (PC, PK atau PR) dilanjutkan periode kepengurusan
menggunakan angka romawi
d) Kode Wilayah PURWOKERTO sesuai PO-PPTA PMII
e) Penandatanganan Surat Kepanitiaan :
Untuk PC :
(1) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Ketua Umum ditandai dengan kode : AA
(2) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Ketua Bidang ditandai dengan kode : AB
(3) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Sekretaris Umum ditandai dengan kode: BA
(4) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Sekretaris Bidang ditandai dengan kode : BB
(5) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Bendahara ditandai dengan kode : CA
(6) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Wakil Bendahara ditandai dengan kode: CB
Untuk Pengurus Komisariat dan Rayon :
(1) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Ketua ditandai dengan kode : AA
(2) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Wakil Ketua ditandai dengan kode : AB
(3) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Sekretaris ditandai dengan kode: BA
(4) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Wakil Sekretaris ditandai dengan kode : BB
(5) Jika penandatangan surat adalah Ketua Panitia, Sekretaris Panitia
dan Bendahara ditandai dengan kode : CA
f) Bulan Surat
Kode bulan ditulis sesuai dengan bilangan bulan dibuatnya surat.
g) Tahun Surat
Kode tahun ditulis sesuai dengan bilangan tahun dibuatnya surat.
Contoh nomor surat:
a) Surat Panitia Pengurus Cabang
No. : 024.MPC-IV.PC-XL.V-04.02.AA.11.2020
024 No. surat sejak terbentuknya kepanitiaan
MPC-IV Singkatan nama acara Musyawarah Pimpinan Cabang ke-4
PC-XL Pengurus Cabang period ke-40
V-04.02 Kode Wilayah PURWOKERTO
AA Ditandatangani Ketua Panitia, Sekretaris Panitia dan
Ketua Umum
11 Bulan dibuatnya surat
2020 Tahun dibuatnya surat
b) Surat Panitia Pengurus Komisariat
No. : 013.PKD-V.PK-XI.V-04.02.BA.12.2013
013 No. surat sejak terbentuknya kepanitiaan
PKD-V Singkatan nama acara Pelatihan Kader Dasar ke-5
PK-XI Pengurus Komisariat period ke-11
V-04.02 Kode Wilayah PURWOKERTO
BA Ditandatangani Ketua Panitia, Sekretaris Panitia dan
Sekretaris
12 Bulan dibuatnya surat
2013 Tahun dibuatnya surat

c) Surat Panitia Pengurus Rayon


Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 66
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
No. : 016.RTAR.PR-IX.V-04.02.AA.01.2013
016 No. surat sejak terbentuknya kepanitiaan
RTAR Singkatan nama acara Rapat Tahunan Anggota Rayon
PR-IX Pengurus Rayon period ke-9
V-04.02 Kode Wilayah PURWOKERTO
AA Ditandatangani Ketua Panitia, Sekretaris Panitia dan
Ketua
01 Bulan dibuatnya surat
2013 Tahun dibuatnya surat

6) Footer menggunakan font Staccato berisi tulisan salah satu dari trilogi PMII :
Dzikir, Fikir dan Amal Soleh / Taqwa, Intelektual dan Profesional /
Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan.

2. LAMBANG
Panitia pelaksana kegiatan di semua tingkatan kepengurusan diperkenankan
membuat lambang kegiatan yang merepresentasikan simbol kegiatan. Lambang
tersebut selanjutnya dapat diletakkan dalam Kop Surat, Stempel, Plakat, kaos dan
atribut kepanitiaan lainnya.

3. STEMPEL
a. Panitia pelaksana kegiatan di semua tingkatan kepengurusan diharuskan
membuat stempel kegiatan.
b. Bentuk stempel kepanitiaan untuk semua tingkatan organisasi berukuran
panjang 6 cm dan lebar 3 cm.
c. Pembubuhan stempel kepanitiaan diusahakan sedapat mungkin agar tertera
ditengah-tengah antara dua tandatangan panitia (ketua panitia dan sekretaris
panitia) dan tidak menutupi nama panitia yang bertandatangan.
d. Panitia yang berwenang memegang stempel kepanitiaan adalah Ketua panitia,
sekretaris panitia dan bendahara panitia.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 67


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
KETETAPAN MUSPIMCAB 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Nomor : 19.MUSPIMCAB-IV.PC-XL.V-04.02.12.2020
Tentang :
PERATURAN ORGANISASI TENTANG PPTA BADAN SEMI OTONOM (BSO) DAN LEMBAGA
SEMI OTONOM (LSO)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahim,

Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PURWOKERTO


setelah :
Menimbang :
1. Bahwa demi mewujudkan kelancaran dan ketertiban jalannya roda
organisasi PMII PURWOKERTO, maka dipandang perlu adanya
mekanisme keorganisasian yang baik.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu
untuk menetapkan Keputusan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia tentang Peraturan Organisasi tentang
PPTA Badan Semi Otonom (BSO) Dan Lembaga Semi Otonom (LSO).

Mengingat :
1. Bab VII Pasal 8 AD PMII.
2. Bab X Pasal 26 & Pasal 35 ART PMII.
3. Hasil-Hasil KONGRES PMII 2020.
4. Hasil-Hasil Muspimnas 2012.

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Komisi MUSPIMCAB 2020 PMII PURWOKERTO.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Peraturan Organisasi tentang PPTA Badan Semi Otonom (BSO) Dan
Lembaga Semi Otonom (LSO).
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN MUSPIMCAB 2020


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

HABIBURRAHMAN EL-STIFFIANNI ALIF KHAFI NUR NAQTI


Ketua Umum Sekretaris Umum

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 68


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO
Tentang :
PPTA BADAN SEMI OTONOM (BSO) DAN LEMBAGA SEMI OTONOM (LSO)
PMII PURWOKERTO

I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Keutuhan dan kesatuan gerak organisasi tercermin antara lain pada sistem tertib
administrasi yang diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan. Dalam upaya
mewujudkan sistem administrasi yang dapat menunjang berjalannya mekanisme
kerja organisasi di lingkungan PMII, maka perlu adanya seperangkat aturan sebagai
usaha unifikasi aturan yang wajib dilaksanakan dan disosialisasikan terus menerus
agar menjadi tradisi organisasi yang baik dan positif dalam rangka pelaksanaan
program organisasi guna mencapai tujuan.
Tak terkecuali untuk memelihara keutuhan dan kesatuan gerak organisasi, adanya
sistem administrasi itu juga untuk menegakkan wibawa organisasi dan disiplin
organisasi bagi segenab anggota dan fungsionaris di seluruh tingkatan organisasi
secara vertikal. Oleh karena itu terbitnya Pedoman Penyelenggaraan Tertib
Administrasi Kepanitiaan merupakan suatu jawaban aktual di tengah-tengah
mendesaknya keperluan akan adanya pedoman yang berlaku di lingkungan PMII
dari tingkat Pengurus Cabang sampai Rayon.
2. PENGERTIAN
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi BSO Dan LSO PMII PURWOKERTO
adalah serangkaian aturan mengenai penyelenggaraan organisasi dengan
administrasi yang berlaku tunggal untuk semua BSO Dan LSO di lingkungan PMII
PURWOKERTO kecuali KOPRI Cabang, dikarenakan PPTA KOPRI Cabang sudah
diatur oleh forum Muspimnas.
3. TUJUAN
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi BSO dan LSO PMII PURWOKERTO
bertujuan untuk :
a. Mempermudah upaya pembinaan, pengembangan, dan pemantauan
pelaksanaan administrasi BSO dan LSO di masing-masing tingkat kepengurusan
yang ada di lingkungan PMII PURWOKERTO.
b. Menyelenggarakan pola sistem pengorganisasian BSO dan LSO di masing-masing
tingkat kepengurusan yang ada di lingkungan PMII PURWOKERTO.
c. Menegakkan wibawa dan disiplin organisasi serta menumbuhkan kesadaran,
semangat, dan kegairahan berorganisasi di kalangan Anggota.
4. SASARAN
Pedoman penyelenggaraan Tertib Administrasi BSO dan LSO memilik sasaran
sebagai berikut :
a. Terwujudnya suatu aturan tunggal organisasi di bidang administrasi yang
berlaku untuk BSO dan LSO di masing-masing tingkat kepengurusan yang ada di
lingkungan PMII PURWOKERTO.
b. Terpeliharanya nilai, jiwa dan semangat kebersamaan dalam memperkokoh
keutuhan, persatuan dan kesatuan organisasi serta disiplin dan wibawa
organisasi.

5. LANDASAN
Pedoman Penyelenggaraan Terib Administrasi BSO dan LSO berlandaskan pada
Hasil-hasil Kongres XVIII PMII tahun 2020 serta Hasil-hasil Muspimnas PMII tahun
2012 di Papua.

II. PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI BSO DAN LSO


1. SURAT
a. PEDOMAN UMUM
Yang dimaksud dengan surat di dalam pedoman ini adalah sarana komunikasi
timbal balik yang mengandung pesan-pesan resmi organisasi yang tertulis diatas
kertas yang khusus diperlukan untuk kepentingan tersebut. Ketentuan surat-
surat yang berlaku dan dapat dijadikan sarana komunikasi itu harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 69


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
1) Sistematika Surat
Surat menyurat BSO dan LSO dengan sistimatika sebagai berikut :
a) Kop Surat.
b) Nomor surat, disingkat No.
c) Lampiran surat, disingkat Lamp.
d) Perihal surat, disingkat Hal.
e) Tujuan surat, “Kepada Yth dst”.
f) Kata pembukaan surat . “Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh”
g) Kalimat Pengantar, “Salam silaturrahim teriring do’a kami sampaikan
semoga Bapak/Ibu/Sahabat/i senantiasa dalam lindungan-Nya, serta eksis
dalam menjalankan aktifitas keseharian. Amin”
h) Maksud surat
i) Kata penutup, “Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Thorieq,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”.
j) Tempat dan tanggal pembuatan surat.
k) Nama BSO atau LSO.
l) Nama Ketua dan Sekretaris BSO atau LSO, disertai jabatan, tandatangan
dan stempel.
m)Mengetahui, Tingkatan Kepengurusan, Nama Pimpinan Organisasi disertai
jabatan, tandatangan dan stempel pengurus.
n) Footer.
2) Bentuk Surat
Seluruh isi surat BSO dan LSO menggunakan jenis font Times New Roman
berukuran 12 ditulis dengan bentuk Block Style, yaitu seluruh bentuk surat
yang ketikannya dari kata pembukaan sampai nama penandatangan surat
berada di tepi kiri yang sama.
3) Kertas surat.
Seluruh surat diketik diatas kertas berukuran Folio/F4/A4+ dengan berat 80
gram.
4) Warna
Penggunaan warna pada surat kepanitiaan sebagai berikut :
a) Kertas dan amplop berwarna putih
b) Tulisan pada kop surat berwarna biru (R:0, G:0, B:255).
c) Isi surat berwarna hitam.
d) Tandatangan berwarna hitam
e) Stempel berwarna merah.
f) Footer berwarna biru. (R:0, G:0, B:255)
b. PEDOMAN TEKNIS
1) Sebelum proses pengetikan surat,sedapat mungkin membuat draf atau
konsep untuk surat terlebih dahulu guna menghindari kesalahan atau
kekeliruan dalam pengetikan.
2) Agar mempermudah pemantauan dan pengecekan surat, maka seluruh jenis
surat harus dibuatkan copy atau salinannya buat di file atau di arsip.
3) Dalam pembuatan surat BSO atau LSO organisasi yang harus diperhatikan
adalah kode atau sandi yang terkandung dalam nomor surat. Pembatasan
pada setiap item kode atau sandi ditandai dengan titik dan bukan dengan
garis.
4) Kop surat dan amplop berisikan :
a) Lambang PMII di sebelah kiri dan lambang BSO atau LSO di sebelah kanan.
b) Nama BSO atau LSO, menggunakan huruf kapital dengan font Arial Bold.
c) Tingkat Kepengurusan, menggunakan huruf kapital dengan font Arial Bold.
d) Tulisan PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA, menggunakan huruf
kapital dengan font Arial Bold.
e) Nama Lembaga, menggunakan huruf kapital dengan font Arial Bold.
f) Alamat dan nomor kontak sekretariat, menggunakan font Arial Narrow.
5) Setiap penomoran surat BSO atau LSO mengandung 7 item yaitu :
a) Nomor Surat
b) Tulisan BSO atau LSO dilanjutkan singkatan nama BSO atau LSO
c) Tingkat Kepengurusan (PC, PK atau PR) dilanjutkan periode kepengurusan
menggunakan angka romawi
d) Kode Wilayah PURWOKERTO sesuai PO-PPTA PMII

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 70


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
e) Jenis Surat dilanjutkan dengan nomor urut jenis surat :
1. Internal, ditulis dengan kode 01
Adalah surat yang ditujukan kepada lembaga yang masih berada dalam
hirarki keorganisasian PMII mulai dari PB, PKC, PC, PK, PR.
2. Eksternal, ditulis dengan kode 02
Adalah surat yang ditujukan kepada individu atau organisasi di luar
PMII.
f) Bulan Surat
Kode bulan ditulis sesuai dengan bilangan bulan dibuatnya surat.
g) Tahun Surat
Kode tahun ditulis sesuai dengan bilangan tahun dibuatnya surat.
Contoh nomor surat:
a) Surat BSO
No. : 020.BSO-KOPRI.PK-VI.V-04.02.02-004.11.2020
020 No. surat yang dikeluarkan BSO
BSO-KOPRI Tulisan BSO serta singkatan nama Korp Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Putri
PK-VI Pengurus Komisariat period ke-6
V-04.02 Kode Wilayah PURWOKERTO
02-004 Jenis surat eksternal dengan nomor eksternal ke-4
10 Bulan dibuatnya surat
2020 Tahun dibuatnya surat

b) Surat LSO
No. : 014.LSO-LTI.PR-III.V-04.02.01-011.07.2015
014 No. surat yang dikeluarkan LSO
LSO-LTI Tulisan LSO serta singkatan nama Lembaga Teknologi
Informasi
PR-III Pengurus Rayon period ke-3
V-04.02 Kode Wilayah PURWOKERTO
01-011 Jenis surat eksternal dengan nomor eksternal ke-11
07 Bulan dibuatnya surat
2015 Tahun dibuatnya surat

6) Footer menggunakan font Staccato berisi tulisan salah satu dari trilogi PMII :
Dzikir, Fikir dan Amal Soleh / Taqwa, Intelektual dan Profesional /
Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan.

4. LAMBANG
BSO dan LSO di semua tingkatan kepengurusan diperkenankan membuat lambang
merepresentasikan simbol BSO atau LSO tersebut. Lambang tersebut selanjutnya
dapat diletakkan dalam Kop Surat, Stempel.

5. STEMPEL
a. BSO dan LSO di semua tingkatan kepengurusan diharuskan membuat stempel
tersendiri.
b. Bentuk stempel BSO dan LSO untuk semua tingkatan organisasi berukuran
panjang 6 cm dan lebar 3 cm.
c. Lambang BSO atau LSO disebelah kiri
d. Tulisan pada stempel menggunakan ketentuan sebagai berikut :
1. menggunakan huruf kapital.
2. berada di sebelah kanan lambang.
3. menggunakan format rata tengah.
4. menggunakan font arial.
e. Tulisan tersebut terdiri atas :
1. Baris pertama berisi nama BSO atau LSO, boleh disingkat.
2. Baris kedua berisi tingkat kepengurusan.
3. Baris ketiga berisi “PERGERAKAN”.
4. Baris ketiga berisi “MAHASISWA ISLAM”.
5. Baris keempat; “INDONESIA”.
6. Nama lembaga.

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 71


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto
f. Pembubuhan stempel BSO atau LSO diusahakan sedapat mungkin agar tertera
ditengah-tengah antara dua tandatangan (ketua dan sekretaris BSO atau LSO)
serta tidak menutupi nama yang bertandatangan.
g. Yang berwenang memegang stempel adalah ketua dan sekretaris BSO atau LSO.

Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Tharieq

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG 2020
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PURWOKERTO

………………………………… ………………………………… …………………………………


Ketua Wakil ketua Sekretaris

Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) 2020 72


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Purwokerto

Anda mungkin juga menyukai