Anda di halaman 1dari 4

Opini Umarah M.

Edypoerwa
terdorong dari status Fahmi Saefuddin ,
Pada dasarnya kita harus akui bahwa pramuka menjadi ekskul wajib pada pendidikan dasar dan
menengah. masing-masing sekolah agar tidak tertinggal harus bergerak (mengenal pramuka) dan
berlatih (membuat "pondasi"). saya pribadi yang baru berpikiran cetek bisa menyarankan, agar
ruang pramuka dibangun diluar ruang paskibra. fyi: ada istilah model reguler dan model
aktualisasi. model reguler maksudnya siswa-siswi yg mengikuti ekskul berdasarkan minat dan
bakatnya sedangkan aktualisasi diwajibkan seluruh siswa mengikuti kegiatan. pertanyaan: model
mana yg akan menjadi tujuan? jika adanya kegiatan pramuka karena point diawal, salah besar
jika langkah yang diambil adalah seperti ini; menggabungkan dua kegiatan yang jauh berbeda
pokoknya. disini, pikiran kita mulai bermain: mengapa pramuka tidak berdiri sendiri. saya yakin
'mereka' pasti mampu.
Selanjutnya, jika saya dari pihak oposisi berpikiran: ah apalah, toh sekedar nama, pergerakan pun
didalamnya berbeda. ah apalah, suara-suara yg menanyakan penggabungan paskibra dan
pramuka hanyalah suara ketidaksukaan untuk malhikdua bergerak maju.
--- hei, dalam kasus ini saya tidak bisa jadi oposisi. saya akan jawab begini: justru nama adalah
segalanya. seringnya, orang-orang yang menyepelekan nama adalah orang yang tidak peduli
akan sejarah *catat*
justru karena saya mendukung malhikdua maju, saya tidak ingin ada yang cacat dari sebuah
pergerakan (apa jawaban saya kurang panjang x lebar?) ---
Saya yang (mungkin) sudah menjadi warga luar (read: tidak tahu keadaan) bisa juga berpikir: apa
sulitnya membangun satu ruang khusus.
Dik, sekarang sudah angkatan berapa? masa angkatan satu malah sang deklarator masih saja
harus turun tangan? adakah satu atau dua orang penggerak periode sekarang yang bisa
menenangkan para tetua yg mulai teramat gusar?
Terima kasih ya deklarator sudah extra berjuang mendirikan sakura, tenang.. semakin tinggi
pohon semakin tinggi angin bertiup.. tugas kita percaya, bahwa adik-adik tersayang ini tidak
diam, karena mereka tidak takut kalah, salah, jatuh, bahkan mati.
saya, yang gagal jadi oposisi.
saya, yang mulai lupa.
saya, yang kembali ingat.
Nama Tahun
Nama Anggota Putra Nama Anggota Putri
Angkatan Pengabdian
1. Fahmi saefuddin 1.
2. Idris affandy
3. Dodi cahya saputra
Angkatan
perintis,pendiri 4.
2009-2010
dan Founding
Father

1. Achmad syarief 1.
2. M Dadan Ramdani
3. Maulana ahmad
Angkatan ke I 2010-2011 4. M.Rifqi Hazairin
5.

1. 1.

Angkatan ke II 2011-2012

Angkatan ke III 2012-2013 1. Fajar Bahruddin 1. Puput Martini


Ahmad 2. Lily Nurjanah
2. M. Imam Multazam 3. Farah
3. Fajrul Muharrom Mawadatussurur
Ulil Albab Ati’ullah 4. Eva Latifah
4. M. Faiz Sulton 5. Siti Sakinah
5. Abdillah Fadli 6. Susantika
6. Andhika Iman 7. Hanif Wahidah
Saputra 8. Siti Nur
7. Rizki Mubarok Halimatussa’diyah
8. Ibnu Katsir 9. Linatul Alfiah
9. Rahmat 10. Irma
10. Dika Dwinata 11. Intan Nur Fauziah
11. M. Fatih 12. Pipit Fitria
12. M. Fathudin 13. Alfiaturrohmaniah
13. Anas Nasrullah 14. Maya
Assabana 15. Indah Prastiwi
14. Ade Irfan Mufriqoh
15. M. Khoerul Ma’ruf
16. Soviyu Rochman
1. M habibi 1. Siti jafaroh
2. M ibnu farihin 2. Nurul
3. Rozan fahreza 3. Akika mega fadhilah
4. M. Azkal aziz 4.
5. Rizki hidayat
6. Elbana
7. Afifuddin
8. Setia novanto
Angkatan ke IV 2013-2014
9. Muzhaffar el farizzi
10. Muniful iqbal
11. Zaeni zen ahmad
12.

1. M fikron 1. Ita amelia


2. Murtadho zuhdi 2. Sitkha khasanah
3. Imam 3. Ade ratna
4. Sholeh abdul baqi 4. Amiqo milla
5. Panji 5. Jannatun nisa
6. Saeful nuriman 6. Astika mutrofin
2014-2015 7. Rachmat 7. Julia nur maulidia
Angkatan ke V
8. Badrudin 8. Aenun masdiana
9. Mahmud 9. Murty agustin
10. Farid zhun aji 10. Windi
11. Via ma’rifatul
jaliyyah
12. Nurulis syafaah
13.
Angkatan ke VI 2015-2016 1. Iman
2. Kutub
3. Akbar idris
fazlurrahman
4.
1. Akbar mujahidin
Angkatan ke VII 2016-2017 nuruzzaman
2.
Angkatan ke
2017-2018
VIII
Angkatan ke IX 2018-2019
Angkatan ke X 2019-2020
Angkatan ke XI 2020-2021

Anda mungkin juga menyukai