Anda di halaman 1dari 16

DRAF

TATATERTIB
MUKTAMAR MUHAMMADIYAH
KE-48

Pasal 1

Yang dimaksud dengan Muktamar dalam Tata Tertib ini ialah


Muktamar Muhammadiyah Ke-48 yang di selenggarakan
pada tanggal 16 Februari 2019 M/11 Jumadil Akhir 1440 H di
Surakarta.
Pasal 2

Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi dalam


Muhammadiyah di tanggung jawab oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
Pasal 3

1) Muktamar dinyatakan sah apabila dihadiri oleh dua pertiga


dari anggota Muktamar yang telah diundang secara sah oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
2) Apabila anggota Muktamar yang hadir tidak memenuhi
jumlah dua pertiga, maka Muktamar ditunda selama satu
jam dan setelah itu dapat dibuka kembali.
3) Apabila anggota yang hadir masih belum memenuhi jumlah
dua pertiga, makaMuktamar ditunda lagi selama satu jam
dan setelah itu dapat dibuka serta dinyatakan sah tanpa
mempertimbangkan jumlah kehadiran anggota Muktamar.

Pasal 4

(1) Muktamar dihadiri oleh:


a. Anggota Muktamar, terdiri dari:
1) Anggota Pimpinan Pusat.
2) Ketua Pimpinan Wilayah atau penggantinya yang
sudah disahkan oleh Pimpinan Pusat.
3) Anggota Tanwir wakil Wilayah
4) Ketua Pimpinan Daerah atau penggantinya yang
sudah disahkan oleh Pimpinan Wilayah.
5) Wakil Daerah, sekurang-kurangnya tiga orang dan
sebanyak-banyaknya tujuh orang yang dipilih dan
ditetapkan dalam Musyawarah Pimpinan Daerah,
berdasar atas perimbangan jumlah Cabang dalam tiap
Daerah. Ketentuan perimbangan ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
6) Wakil Pimpinan Organisasi Otonom tingkat Pusat,
masing-masing tiga orang, diantaranya dua wakilnya
dalam Tanwir.
b. Peserta Muktamar, terdiri dari:
1)Wakil Unsur Pembantu Pimpinan tingkat Pusat,
masing-masing dua orang.
2) Undangan khusus dari kalangan Persyarikatan yang
ditentukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
c. Peninjau Muktamar, adalah mereka yang diundang oleh
Pimpinan Pusat.
(2)Acara Muktamar yang khusus membicarakan dan
melakukan pemilihan Anggota Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, hanya dihadiri oleh Anggota Muktamar.

Pasal5

1) Anggota Muktamar mempunyai hak bicara dan hak suara.


2) Peserta Muktamar mempunyai hak dipilih dan tidak
mempunyai hak suara
3) Peninjau Muktamar tidak mempunyai hak bicara dan hak
suara.

Pasal 6

1) Pimpinan Pusat bertanggung jawabatan penyelenggaraan


Muktamar.
2) Pimpinan Pusat memimpin sidang-sidang Muktamar
serta menjaga ketertibannya.
3) Sidang-sidang Muktamar terdiri dari:
a) Sidang Gabungan, yang dihadiri oleh Utusan (anggota,
peserta, dan peninjau) Muktamar Muhammadiyah dan
Utusan Muktamar `Aisyiyah.
b) Sidang Pleno.
c) Sidang Komisi.

Pasal 7
1) Acara Muktamar :
a) Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Masa
jabatan 2015- 2020, yang berisi:
1. Kebijakan Pimpinan Pusat
2. Organisasi
3. Pelaksanaan keputusan Muktamar dan Tanwir
4. Keuangan
b) Program Persyarikatan Masa Jabatan 2020-2025.
c) Pemilihan Anggota Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Masa jabatan 2020-2025 dan
penetapan Ketua Umum.
d) Rekomendasi dan Isu-IsuStrategis
e) Usul-usul, dan lain-lain.
2) Isi dan susunan acara Muktamar ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pasal 8
1) Keputusan Muktamar diusahakan diambil dengan cara
mufakat.
2) Apabila pengambilan keputusan dilakukan dengan
pemungutan suara, keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak mutlak sekurang-kurangnya separo lebih satu
dari suara yang sah.
3) Pemungutan suara mengenai seseorang atau masalah
yang penting,dilakukan secara tertulis dan rahasia.
4) Apabila suatu keputusan diambil dengan pemungutan
suara secara tertulis, Pimpinan Sidang dapat menunjuk
beberapa orang dari peserta untuk menjadi saksi.
5) Pemungutan suara mengenai seseorang apabila terdapat
jumlah suara yang sama, maka dilakukan pemilihan
ulang sampai ada yang terpilih.
6) Pemungutan suara mengenai masalah tertentu apabila
terdapat jumlah suara yang sama, maka tidak diambil
keputusan. (di”mauquf’kan)

Pasal 9
1) Pimpinan Pusat mengatur jadwal sidang-sidang
Muktamar dan tertib acaranya serta menetapkan
Pimpinan Sidang.
2) Pimpinan Sidang memimpin jalannya rapat dan
bertanggung jawab atas ketertibannya.
3) Pimpinan Sidang mempersilakan penyaji makalah
untuk menyampaikan prasarannya dalam waktu yang
ditentukan
4) Pimpinan Sidang mengatur waktu pemberian tanggapan
dari anggota dan peserta atas prasaran-prasaran yang
dikemukakan, dalam Rapat Pleno atau Rapat Komisi.
5) Pimpinan Sidang berhak menegur pembicara yang tidak
mentaati ketentuan yang telah ditetapkan, pembicaraan
menyimpang dari pokok acara, melebihi waktu yang
disediakan, membuat gaduh dan keruhnya suasana rapat.
6) Apabila setelah diberi peringatan pembicara tidak
mengindahkannya, Pimpinan Sidang berhak
menghentikannya dan bila perlu memerintahkan ke luar
dari arena rapat.
7) Setiap pembicara harus seizin Pimpinan Sidang.

Pasal10
1) Keputusan Muktamar mulai berlaku setelah
ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat dantetap berlaku
sampai di ubah atau di batalkan oleh Muktamar
berikutnya.
2) Selambat-lambatny dua bulan sesudah Muktamar,
Pimpinan Pusat harus sudah mentanfidzkan keputusan
Muktamar.

Pasal11

1) Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan


ditetapkan oleh dan atas kebijakan Pimpinan Pusat.
2) Hal-hal yang berhubungan dengan pemilihan Anggota
Pimpinan Pusat Muhammadiyah masa jabatan 2020 –
2025 diatur tersendiri dalam TataTertib Pemilihan
Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah masa jabatan
2020 – 2025
3) Tata Tertib Muktamar ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
DRAF
TATA TERTIB PEMILIHAN
ANGGOTA PIMPINAN PUSAT
MUHAMMADIYAH
MASA JABATAN 2020-2025

BAB I KETENTUAN UMUM


Pasal 1

Yang dimaksud dalam Keputusan ini dengan:


1. Anggota Muhammadiyah adalah warga Negara
Indonesia beragama Islam, menyetujui dan bersedia
melaksanakan maksud dan tujuan Muhammadiyah serta
telah menjadi dan mempunyai Kartu Tanda Anggota
Muhammadiyah yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
2. Calon adalah Anggota Muhammadiyah yang diusulkan
oleh sekurang-kurangnya tiga anggota Tanwir untuk
dipilih sebagai anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
3. Calon Sementara adalah calon yang menyatakan
kesediaan pencalonan dirinya dan menurut penelitian
PanitiaPemilihan memenuhi persyaratan sebagai Calon;
4. Calon Tetap adalah Calon yang dipilih dan ditetapkan oleh
Sidang Tanwir dari antara Calon Sementara untuk diajukan
kepada Muktamar melalui Panitia Pemilihan;
5. Panitia Pemilihan Anggota Pimpinan Pusat
Muhammadiyah untuk selanjutnya disebut Panitia
Pemilihan adalah Badan yang dibentuk oleh Sidang
Tanwir Tahun 2019 atas usul Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, dengan tugas pokok mempersiapkan dan
menyelenggarakan pemilihan Anggota Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Masa Jabatan 2020-2025 dalam
Muktamar Muhammadiyah ke-48;
6. Tanwir adalah permusyawaratan dalam Muhammadiyah
dibawah Muktamar,di adakan atas undangan Pimpinan
Pusat Muhammadiyah yang diselenggarakan sebelum atau
selama berlangsungnya Muktamar;
7. Anggota Tanwir adalah anggota Tanwir masa jabatan 2015-
2020 yang telah disahkan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
8. Muktamar adalah Muktamar Muhammadiyah ke-48
9. Pimpinan Pusat adalah Pimpinan Pusat Muhammadiyah
masa jabatan 2015-2020.

BAB II CALON

Pasal 2

Setiap anggota Muhammadiyah yang memenuhi syarat dapat


dicalonkan menjadi anggota Pimpinan Pusat;

Pasal 3

Syarat untuk dapat di calonkan sebagai anggota Pimpinan


Pusat ialah:
1. Taat beribadah dan mengamalkan ajaran Islam;
2. Setiap ada prinsip-prinsip dasar perjuangan
Muhammadiyah;
3. Dapat menjadi teladan dalam Persyarikatan;
4. Taat kepada garis kebijaksanaan Pimpinan Pusat;
5. Memiliki kecakapan dan kemampuan menjalankan
tugasnya;
6. Telah menjadi anggota Persyarikatan sekurang-
kurangnya selama satu tahun;
7. Berpengalaman dalam kepemimpinan di lingkungan
Persyarikatan:
a) Pernah menjadi anggota Pimpinan Pusat, sekurang-
kurangnya satu masa jabatan, atau;
b) Pernah menjadi anggota Unsur Pembantu Pimpinan
atau Pimpinan Organisasi Otonom tingkat Pusat
sekurang- kurangnya dua Masa jabatan, atau;
c) Pernah menjadi anggota Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah dan atau Pimpinan Daerah
Muhammadiyah sekurang- kurangnya dua masa
jabatan.

8. Tidak merangkap jabatan dalam pimpinan organisasi


politik atau organisasi yang amal usahanya sama dengan
Persyarikatan di semua tingkat;
9. Bersedia tidak merangkap jabatan dalam Pimpinan
Persyarikatan dan Amal Usahanya;

Pasal 4

1) Setiap anggota yang dicalonkan, setelah mendapat


pemberitahuan dari Panitia Pemilihan tentang pencalonan
dirinya,berhak menerima atau menolak pencalonan
tersebut dan berkewajiban menyampaikan keputusannya
kepada Panitia Pemilihan selambat-lambatnya satu bulan
sebelum dilangsungkan Sidang Tanwir menjelang
Muktamar;
2) Pengembalian pernyataan kesediaan menjadi Calon
apabila melebihi ketentuan tersebut diatas dinyatakan
tidak berlaku.
BAB III PENCALONAN

Pasal 5
Setiap Anggota Tanwir berhak mengajukan Calon sebanyak
13(tiga belas) orang dengan mengisi blangko pencalonan yang
disediakan oleh PanitiaPemilihan;

Pasal 6
Setiap Anggota Tanwir yang menggunakan hak nya
berkewajiban menyerahkan blangko pencalonan kepada Panitia
Pemilihan setelah diisi seperlunya dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya, sesuai jadwal waktu yang telah ditetapkan oleh
Panitia Pemilihan;

BAB IV
PROSESDANCARA PEMILIHAN
Pasal7

1) Panitia Pemilihan menerima dan menghimpun nama-nama


Calon yang diusulkan oleh Anggota Tanwir, kemudian
meneliti sesuai persyaratan sebagai Calon Anggota Pimpinan
Pusat dan meminta kesediaan yang bersangkutan untuk
dicalonkan;
2) Panitia Pemilihan menyusun daftar Calon Sementara yang
memenuhi syarat dan telah menyatakan kesediaannya
berdasarkan urutan tanggal pernyataan kesediaan Calon
dan mengajukannya kepada Sidang Tanwir untuk dilakukan
pemilihan.
Pasal 8

Sebelum melakukan pemilihan,Tanwir mengesahkan Calon


Sementara yang diajukan oleh Panitia Pemilihan.

Pasal 9

1) Tanwir memilih dan menetapkan Calon Tetap dari antara


Calon Sementara sebanyak 39 (tiga puluh sembilan) orang
dan mengajukannya kepada Muktamar melalui Panitia
Pemilihan untuk dilakukan pemilihan
2) Daftar Calon Tetap yang diajukan ke Muktamar disusun
menurut urutan abjad.

Pasal 10

Setiap Anggota Tanwir yang hadir dalam Sidang Tanwir


berhak memilih Calon Tetap dari Calon Sementara sebanyak
39(tigapuluh sembilan) orang, tidak boleh lebih dan tidak
boleh kurang.
Pasal 11

Muktamar memilih dan menetapkan anggota Pimpinan Pusat


sebanyak 13 (tigabelas) orang dari antara Calon Tetap yang
diajukan oleh Tanwir.

Pasal 12

Setiap Anggota Muktamar yang hadir dalam Sidang


Muktamar berhak memilih Anggota Pimpinan Pusat dari Calon
Tetap sebanyak 13 (tigabelas) orang, tidak boleh lebih dan
tidak boleh kurang.
Pasal 13

1) Muktamar menetapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat dari


dan atas usul Anggota Pimpinan Pusat terpilih.
2) Muktamar mengumumkan Sekretaris Umum Pimpinan
Pusat yang telah dipilih dan ditetapkan oleh Anggota
Pimpinan Pusat terpilih.

Pasal 14

1) Pemilihan Anggota Pimpinan Pusat dilakukan secara


langsung, bebas, dan rahasia.
2) Pemilihan Anggota Pimpinan Pusat dapat juga dilakukan
secara formatur.
3) Apabila dilakukan secara formatur, Muktama
rmenetapkan jumlah dan menetapkan anggota Formatur
dari antara Calon Tetap.
4) Formatur memilih dan menyusun anggota Pimpinan Pusat
dari Calon Tetap dan selanjutnya meminta pengesahan
kepada Muktamar didampingi Panitia Pemilihan.
5) Muktamar menetapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat dari
dan atas usul Anggota Pimpinan Pusat terpilih yang
diajukan oleh Formatur.

Pasal 15

Pemungutan, pengumpulan, dan penghitungan suara dalam


proses pemilihan pada Sidang Tanwir dan Muktamar dilakukan
oleh Panitia Pemilihan, disaksikan oleh Anggota Tanwir yang
ditunjuk oleh Tanwir dan atau Muktamar.
Pasal 16

Hasil pemilihan Anggota dan Ketua Umum Pimpinan Pusat


disahkan dan di umumkan dalam Muktamar. Sedang Sekretaris
Umum yang telah ditetapkan oleh Anggota Pimpinan Pusat
terpilih diumumkan dalam Muktamar.

BAB V PANITIA PEMILIHAN

Pasal 17

Pemilihan Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Masa


jabatan 2020-2025 diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan.

Pasal 18

PanitiaPemilihan bertugas:

1) Menyelenggarakan Pemilihan Anggota Pimpinan Pusat


mulai sejak pengumpulan nama Calon sampai terpilih dan
ditetapkan Anggota serta Ketua Umum Pimpinan Pusat oleh
Muktamar.
2) a. Memimpin Sidang Tanwir pada acara pemilihan Calon
Tetap.
b. Memimpin Sidang Muktamar pada acara Pemilihan
Anggota dan penetapan Ketua Umum Pimpinan Pusat.
c. Memimpin rapat anggota Pimpinan Pusat Terpilih untuk
pemilihan calon Ketua Umum.
d. Mendampingi Formatur dalam rapat pemilihan dan
penyusunan Anggota dan penetapan Ketua Umum
Pimpinan Pusat.
e. Menyelenggarakan dan memimpin serah terima
jabatan dari Pimpinan Pusat Periode 2015-2020 kepada
penggantinya yaitu Pimpinan Pusat Periode 2020-2025.

(3) Panitia Pemilihan Bertanggungjawab kepada Tanwir dan


Muktamar serta melakukan koordinasi dengan Pimpinan
Pusat Muhammadiyah atas ketertiban dan kelancaran
jalannya pemilihan.

BAB VI MASAPEMILIHAN

Pasal 19

Tanggal dimulai masa pemilihan PimpinanPusat Periode


2020-2025 ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
dan diumumkan dalam Surat Edaran.

BAB VII PENUTUP

Pasal 20
Tata Tertib ini berlaku untuk Pemilihan Anggota Pimpinan
Pusat Muhammadiyah masa jabatan 2020 - 2025 dan mulai
berlaku sejak ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pasal 21
Segala sesuatu yang tidak atau belum diatur dalam Tata
Tertibini diputuskan oleh Panitia Pemilihan.

Bengkulu : 11 Jumadil Akhir 1440 H


16 Februari 2019 M
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Anda mungkin juga menyukai