Anda di halaman 1dari 52

DRAF TATA TERTIB

KONFERENSI PIMPINAN CABANG PRA MUSYCAB


IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH CABANG BABAT
Babat, 8 Dzulhijjah 1440 H/ 18 Agustus 2019 M

Pasal 1 – Nama Kegiatan

Kegiatan ini bernama Koferensi Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Babat, dan
disingkat dengan “KONPICAB” Pra Musycab IPM , diselenggarakan di Gedung Dakwah
Muhammadiyah Babat pada tanggal 18 Agustus 2019 M.

Pasal 2 – Tema

“Liberasi Kreativitas Kader, Wujudkan IPM Babat Bermartabat”

Pasal 3 – Landasan

1. Anggaran Dasar IPM Pasal 35


2. Anggaran Rumah Tangga IPM Pasal 38 dan 40
3. Program kerja PC IPM Babat Periode 2017 -2019

Pasal 4 – Hak dan Wewenang

1. Pembacaan tata tertib Konpicab


2. Pembahasan dan Penetapan Tata Tertib Musycab IPM Babat 2019
3. Pembacaan dan Penetapan hasil kerja Panitia Pemilihan Cabang (panlihcab)
Musyawarah Cabang IPM Babat 2019

Pasal 5 – Anggota

1. Peserta
a. Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum, dan Bendahara Umum PC IPM
Babat.
b. Ketua Umum Pimpinan Ranting atau yang mewakili dan dua orang utusan
Pimpinan Ranting IPM se-Cabang Babat.
2. Peninjau
a. Pimpinan Cabang yang tidak menjadi peserta Musyawarah Cabang.
b. Mereka yang diundang Pimpinan Cabang.

Pasal 5 – Quorum

Konpicab dinyatakan sah apabila dihadiri oleh peserta Konpicab dengan tidak memandang
jumlah yang hadir, asalkan undangan sudah disampaikan secara sah kepada yang
bersangkutan.

Pasal 6 – Hak Bicara dan Hak Suara


1. Hak bicara ada pada semua anggota Musycab.
2. Hak suara ada pada semua peserta Musycab.

Pasal 7 – Persidangan

Seluruh persidangan dalam Musycab ini dipimpin oleh seorang ketua didampingi oleh
sekretaris dan anggota yang ditentukan oleh PC IPM Babat.

Pasal 8 – Keputusan

1. Keputusan diupayakan dengan mufakat.


2. Apabila mufakat tidak tercapai, maka diadakan pemungutan suara untuk mengambil
keputusan berdasarkan suara terbanyak.
3. Apabila pemungutan suara masih belum dapat menghasilkan keputusan, maka
pengambilan suara dilakukan dengan lobbying.

Pasal 9 – Aturan Tambahan

1. Tata tertib ini berlaku selama diselenggarakannya Musycab.


2. Hal-hal yang belum diatur dalam tata terib ini akan diatur kemudian dengan
memperhatikan usul dan saran anggota Musycab.

Ditetapkan di : Gedung Dakwah Muhammadiyah Babat


Pada Tanggal : 18 Agustus 2019

Ketua, SEkretaris,

YUSUF AFRINANDA M QUMAINY YAZIN


NBA. NBA.
TATA TERTIB MUSYCAB
MUSYAWARAH CABANG
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH BABAT DAERAH LAMONGAN

Pasal 1 – Nama Kegiatan

Kegiatan ini bernama Musyawarah Cabang Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Babat, dan disingkat dengan MUSYCAB PC IPM Babat, diselenggarakan pada tanggal 25
Agustus 2019, bertempat di SMP Muhammadiyah 1 Babat.

Pasal 2 – Tema

“Liberasi Kreativitas Kader, Wujudkan IPM Babat Bermartabat”

Pasal 3 – Landasan

1. Anggaran Dasar IPM Pasal 35


2. Anggaran Rumah Tangga Pasal 38 dan 40
3. Program kerja PC IPM Babat Periode 2017 -2019

Pasal 4 – Anggota

3. Peserta
c. Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum, dan Bendahara Umum PC IPM
Babat.
d. Ketua Umum Pimpinan Ranting atau yang mewakili dan dua orang utusan
Pimpinan Ranting IPM se-Cabang Babat.
4. Peninjau
c. Pimpinan Cabang yang tidak menjadi peserta Musyawarah Cabang.
d. Mereka yang diundang Pimpinan Cabang.

Pasal 5 – Quorum

Musycab dinyatakan sah apabila dihadiri oleh peserta Musycab dengan tidak memandang
jumlah yang hadir, asalkan undangan sudah disampaikan secara sah kepada yang
bersangkutan.

Pasal 6 – Hak Bicara dan Hak Suara

3. Hak bicara ada pada semua anggota Musycab.


4. Hak suara ada pada semua peserta Musycab.

Pasal 7 – Persidangan
1. Seluruh persidangan dalam Musycab ini dipimpin oleh seorang ketua didampingi oleh
sekretaris dan anggota
2. Persidangan dalam Musycab terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Sidang Pleno adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh anggota Musycab
b. Sidang Komisi adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh anggota Musycab
dengan pembagian:
Komisi A : Gerakan Jihad Literasi dan Ekologi
Komisi B : Gerakan Pendampingan Teman SEbaya
Komisi C : Gerakan Kemandirian Pelajar
c. Sidang Formatur adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh anggota formatur.

Pasal 8 – Keputusan

1. Keputusan diupayakan dengan mufakat.


2. Apabila mufakat tidak tercapai, maka diadakan pemungutan suara untuk mengambil
keputusan berdasarkan suara terbanyak.
3. Apabila pemungutan suara masih belum dapat menghasilkan keputusan, maka
pengambilan suara dilakukan dengan lobbying.

Pasal 9 – Aturan Tambahan

3. Tata tertib ini berlaku selama diselenggarakannya Musycab.


4. Hal-hal yang belum diatur dalam tata terib ini akan diatur kemudian dengan
memperhatikan usul dan saran anggota Musycab.

Ditetapkan di : Babat
Pada Tanggal : 25 Agustus 2019

Ketua, SEkretaris,

YUSUF AFRINANDA M QUMAINY YAZIN


NBA. NBA.
TATA TERTIB PEMILIHAN MUSYCAB
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
CABANG BABAT

Pasal 1 – Dasar Hukum

1. Anggaran Dasar IPM Pasal 21 Ayat 1 dan 2


2. Anggaran Rumah Tangga Pasal 21 Ayat 1,2,3,4 dan 5

Pasal 2 – Panitia Pemilihan Cabang

1. Panitia Pemilihan Cabang selanjutnya disingkat dengan Panlihcab, adalah Panitia


Pemilihan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Babat. Yang ditetapkan pada
Kompicab 10 Juli 2018 di MI Muhammadiyah 6 Moropelang, yang terdiri dari:
a. Ketua Panlihcab : Amin Gita Adi Reformatika
b. Sekretaris Panlihcab : Dianda Arbi
c. Anggota Panlihcab : Aprilia Kusuma, Faradita Diniatus Zahroh, Abdul Kholiq
Efendi
2. Panlihcab dipilih untuk satu kali pemilihan dan otomatis dibubarkan setelah
terbentuknya personalia PC IPM Babat Periode Musycab.
3. Panlihcab tidak memiliki hak mencalonkan tapi boleh dicalonkan Pimpinan Ranting,
serta mempunyai hak suara.

Pasal 3 – Calon

Calon adalah kader-kader yang dicalonkan menjadi Personalia PC IPM Babat Periode Musycab
oleh personalia Pimpinan Ranting se-Cabang Babat.

Pasal 4 – Calon Sementara

Calon sementara adalah calon yang dipilih oleh Pimpinan Ranting yang dianggap mampu,
sebagaiman kriteria calon PC IPM Babat Periode Musycab oleh Panlihcab dan telah
menyatakan kesediaannya secara tertulis atau lisan, sekurang-kurangnya 15 orang.

Pasal 5 – Calon Tetap

Calon tetap adalah calon yang telah diusulkan oleh Pimpinan Ranting yang telah ditetapkan
Pimpinan Cabang.

Pasal 6 – Sistem Pemilihan

Sistem pemilihan terdiri dari satu tahap, yaitu pemilihan formatur PC IPM Babat.

Pasal 7 – Tata Tertib Pemilihan

1. Pemilihan dilakukan secara langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil.


2. Setiap pemegang hak pilih memiliki satu suara dan tidak boleh diwakilkan.
3. Setiap pemilih memilih 9 Calon Anggota Formatur diatas kertas yang disediakan oleh
Panlihcab.
4. Perhitungan suara dilakukan di depan peserta Musycab dengan saksi satu peserta
putra dan satu peserta putri, atau menurut situasi dan kondisi.
5. Apabila terjadi suara sama banyak, maka diserahkan pada Panlihcab. Dan apabila
Panlihcab tidak bisa menyelesaikannya, maka diserahkan pada PC IPM Babat dengan
persetujuan Panlihcab dan peserta, atau jika tidak diselesaikan dengan dua
penyelesaian diatas maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan sistem
undian.
6. Anggota formatur terpilih selanjutnya bersidang untuk menyusun personalia PC IPM
Babat yang didampingi oleh Panlihcab dan Pimpinan Domisioener.
7. Apabila setelah satu bulan formatur terpilih belum berhasil menyusun personalia PC
IPM Babat, maka tugas penyusun diserahkan kepada Panlihcab.

Pasal 8 – Aturan Tambahan

Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini atau jika dalam kondisi terdesak akan
diatur kemudian oleh Panlihcab dengan memperhatikan usul peserta Musycab

Ditetapkan di : Babat
Pada Tanggal : 25 Agustus 2019
Presidium Utama, Presidium Dua, Notulensi Sidang,

NBA : NBA : NBA :


………………………………………… ……………………………………… …………………………………..
KRITERIA CALON KETUA UMUM
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
CABANG BABAT

Pasal 1 – Ideologi

1. Taat mengamalkan ajaran yang bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah al Maqbullah
didasari dengan kemurnian aqidah.
2. Taat dan patuh pada tujuan dan keputusan organisasi IPM. Kepatuhan itu dilandasi
dan dijiwai oleh pemahaman terhadap ideologi gerakan IPM (Khittah Perjuangan IPM,
Muqaddimah IPM dan Janji Pelajar Muhammadiyah).
3. Taat pada garis kebijaksanaan pimpinan IPM diatasnya atau PC IPM Babat.
4. Taat pada garis kebijaksanaan PC Muhammadiyah Babat.

Pasal 2 – Keilmuan

1. Cerdas dalam berpikir, berwawasan luas, dan menghasilkan karya pemikiran.


2. Kreatif dalam mengembangkan kehidupan dan menggerakkan IPM sesuai dengan jiwa
ajaran Islam Berkemajuan.
3. Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untuk selalu mengembangkan diri,
mencari dan memperkaya ilmu, serta mengamalkan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan.
4. Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalam mengembangkan kemajuan organisasi IPM.

Pasal 3 – Keorganisasian - Kepemimpinan

1. Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi IPM, Muhammadiyah, umat, dan
bangsa sebagai wujud menjalankan misi dakwah.
2. Mengutamakan misi dan kepentingan IPM di atas lainnya dengan niat ikhlas dan
berkhidmat.
3. Memiliki visi kepemimpinan di tingkat Cabang Babat dan berpengalaman dalam
kepemimpinan di IPM minimal 1 (satu) tahun.
4. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan melakukan relasi sosial (membangun
jaringan) dan kemampuan membangun team work dalam organisasi.
5. Tidak pernah terlibat dalam tindakan pidana dan perdata.

Pasal 4 – Administrasi

1. Pernah menjabat sebagai Pimpinan Ranting minimal satu periode dibuktikan dengan
SK atau Surat Keterangan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
2. Telah mengikuti perkaderan minimal Taruna Melati I atau Latihan Dasar Pimpinan
Ranting (LDPR) IPM dibuktikan dengan syahadah atau surat keterangan dari
penyelenggara.
3. Pada saat berlangsung Muscab yang bersangkutan berusia maksimal 20 tahun
dibuktikan dengan foto copy akte kelahiran atau Kartu Tanda Penduduk.
4. Tidak merangkap kepengurusan di partai politik baik pada saat dipilih maupun
sesudah dipilih hingga akhir jabatan di IPM.
5. Tidak merangkap kepengurusan di OKP yang bidang garapnya sama dengan IPM.
6. Telah menjadi anggota IPM minimal 1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat Kartu
Tanda Anggota IPM atau Surat Keterangan IPM.
7. Melampirkan foto dengan ukuran 3x4.

Pasal 5 – Aturan Tambahan

1. Berdomisili di Kecamatan Babat dan diutamakan orang Babat.


2. Tidak menjabat di Cabang manapun.
3. Loyal dan bertanggung jawab.
4. Netral dan tidak berpihak.

Ditetapkan di: Babat


Pada Tanggal: 25 Agustus 2019
Presidium Utama, Presidium Dua, Notulensi Sidang,

NBA : NBA : NBA :


………………………………………… ……………………………………….. …………………………………..
KRITERIA CALON FORMATUR
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
CABANG BABAT

Pasal 1 – Ideologi

1. Taat mengamalkan ajaran yang bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah al Maqbullah
didasari dengan kemurnian aqidah.
2. Taat dan patuh pada tujuan dan keputusan organisasi IPM. Kepatuhan itu dilandasi
dan dijiwai oleh pemahaman terhadap ideologi gerakan IPM (Khittah Perjuangan IPM,
Muqaddimah IPM dan Janji Pelajar Muhammadiyah).
3. Taat pada garis kebijaksanaan pimpinan IPM diatasnya atau PC IPM Babat.
4. Taat pada garis kebijaksanaan PC Muhammadiyah Babat.

Pasal 2 – Keilmuan

1. Cerdas dalam berpikir, berwawasan luas, dan menghasilkan karya pemikiran.


2. Kreatif dalam mengembangkan kehidupan dan menggerakkan IPM sesuai dengan jiwa
ajaran Islam Berkemajuan.
3. Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untuk selalu mengembangkan diri,
mencari dan memperkaya ilmu, serta mengamalkan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan.
4. Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalam mengembangkan kemajuan organisasi IPM.

Pasal 3 – Keorganisasian - Kepemimpinan

1. Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi IPM, Muhammadiyah, umat, dan
bangsa sebagai wujud menjalankan misi dakwah.
2. Mengutamakan misi dan kepentingan IPM di atas lainnya dengan niat ikhlas dan
berkhidmat.
3. Memiliki visi kepemimpinan di tingkat Cabang Babat dan berpengalaman dalam
kepemimpinan di IPM minimal 1 (satu) tahun.
4. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan melakukan relasi sosial (membangun
jaringan) dan kemampuan membangun team work dalam organisasi.
5. Tidak pernah terlibat dalam tindakan pidana dan perdata.

Pasal 4 – Administrasi

1. Pernah menjabat sebagai Pimpinan Ranting minimal satu periode dibuktikan dengan
SK atau Surat Keterangan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
2. Telah mengikuti perkaderan minimal Taruna Melati I atau Latihan Dasar Pimpinan
Ranting (LDPR) IPM dibuktikan dengan syahadah atau surat keterangan dari
penyelenggara.
3. Pada saat berlangsung Musycab yang bersangkutan berusia maksimal 20 tahun
dibuktikan dengan foto copy akte kelahiran atau Kartu Tanda Penduduk.
4. Tidak merangkap kepengurusan di partai politik baik pada saat dipilih maupun
sesudah dipilih hingga akhir jabatan di IPM.
5. Tidak merangkap kepenurusan di OKP yang bidang garapnya sama dengan IPM.
6. Telah menjadi anggota IPM minimal 1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat Kartu
Tanda Anggota IPM atau Surat Keterangan IPM.
7. Melampirkan foto dengan ukuran 3x4.

Pasal 5 – Aturan Tambahan

1. Berdomisili di Kecamatan Babat dan diutamakan orang Babat.


2. Tidak menjabat di Cabang manapun.
3. Loyal dan bertanggung jawab.
4. Netral dan tidak berpihak.
5. 9 formatur yang terpilih wajib mengikuti pemantapan mengenai organisasi.

Ditetapkan di: Babat


Pada Tanggal: 25 Agustus 2019
Presidium Utama, Presidium Dua, Notulensi Sidang,

NBA : NBA : NBA :


………………………………………… ……………………………………….. …………………………………..
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
BABAT DAERAH LAMONGAN
SETENGAH PERIODE 2017-2019

1. BIDANG KEPEMIMPINAN
A. Muqoddimah

Setiap kita adalah pemimpin , dan akang dimintai pertanggung jawaban kelak di
akhirat.

Manusia sudah ditetapkan oleh Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi ini
haruslah benar - benar sadar akan fungsinya diciptakan. Seperti yang di jelaskan dalam
firman Alllah yang artinya “Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah
(penguasa) di muka bumi, Maka berilah Keputusan (perkara) di antara manusia
dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan
kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan
mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan (QS.Shaad:
26) ” khilafah yang sering kita sebut sebagai pemimpin yang merupakan amanah besar
yang nantinya akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah kelak diahirat

Setengah periade yang diamanahkan ke pada kami di Pimpinan Cabang Ikatan


Pelajar Muhammadiyah adalah bentuk kecil perwujudan dan kewajiban kami dimuka
bumi sebagai khilafah dilingkungan yang keci. Karena ini adalah amanah, seberlum
nantinya Allah SWT memintai pertanggung jawaban kepada kami di hadapan nya,
maka terlebih dahulu kita laporkan ke hadapan seluruh Pimpinan Ranting secabang
Babat.

B. Rincian Program Kerja


1. Mengadakan Rakerpim ( Rapat Kerja Pimpinan )
2. Mengawasi dan mengoptimalisasi kinerja Pimpinan dan anggotanya.
3. Mengembangkan komunikasi setiap personalia baik urusan internal ataupun
eksternal.
4. Mensosialisasikan lebih dalam tentang IPM ke ranting-ranting yang belum aktif
ataupun sudah aktif, serta membantu pendirian ranting yang belum bisa aktif serta
mengalami kefakuman .
5. Melakukan evaluasi di setiap program kerja yang dilakukan agar kedepan tidak ada
lagi masalah yang sama

C. Realisasi Program Kerja


1. Melaksanakan Rapat kerja Pimpinan. . Alhamdulillah, Program kerja ini sudah
terlaksana tapi belum maksimal.
2. Mengawasi dan mengoptimalisasi kinerja Pimpinan dan anggotanya.
Alhamdulillah, program kerja ini sudah terlaksana tapi masih kurang maksimal
karna komunikasi antara pimpinan dan anggota kurang komunikasi, dan semoga
untuk kedepannya bisa terlaksana seperti yang diininkan.
3. Mengembangkan komunikasi setiap personalia baik urusan internal ataupun
eksternal. Alhamdulillah, program kerja ini sudah terlaksana dengan
berkomunikasi langsun maupun tidak langsung dengan personalia Pimpinan
Cabang tetapi kurang maksimal.
4. Mensosialisasikan lebih dalam tentang IPM ke ranting-ranting yang belum aktif
ataupun sudah aktif, serta membantu pendirian ranting yang belum aktif serta
mengalami kefakuman. Alhamdulilla, Progam kerja ini belum bisa kita laksanakan
dikarnakan ada beberapa kendala, tetapi di periode kedepan insyaalah, akan kita
laksanakan sebaik baiknya dan mohon kerja sama dari teman – teman dan
Pimpinan Ranting untuk bisa iku membantu.
5. Melakukan evaluasi di setiap program kerja yang dilakukan agar kedepan tidak ada
lagi masalah yang sama. Alhamdulilla, progakerja ini belom bisa terlaksana
walaupun kita sudag melaksanakan kegiatan beberapa kali, dikarenakan situasi
dan kondisi kurang tepat, serta kurangnya komunikasi

6. Penutup
Akhirnya dengan mengucapkan permohonan maaf yang sebesar - besarnya
kepada musyawirin karena keterbatasan kemampuan kami dan keilmuan yang
kami miliki sehingga membuat Organisasi IPM belom bisa menjadi yang terbaik.
Sehingga kritik, saran dan masukan dari musyawirin sangatlah kami butuhkan
untuk memperbaiki kami secara pribadi dan untuk Ikatan ini secara kedepan IPM
Babat menjadi yang lebih baik lagi
Nuun walqalami wamaa yasthurun

Ketua Umum
Muizzuddin Nur Afifi
2. BIDANG ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
A. Muqoddimah
ٌ‫صفًّا َكأَنَّ ُه ْم بُ ْنيَانٌ َم ْرصُوص‬ َ ‫ب الَّ ِذينَ يُقَا ِتلُونَ فِي‬
َ ‫س ِبي ِل ِه‬ َّ َّ‫إن‬
ُّ ‫َّللاَ يُ ِح‬
Sesungguhnya Allah Menyukai orang-orang yang berperang di jalannya
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh.” (QS. As- Saff Ayat 4)
Peranan yag diambil oleh administrasi kesekretariatan adalah bagian
sektor organisasi, bahkan di ibaratkan sebagai jantungnya organisasi, oleh karena
itu harus di iringi dengan kestabilan seluruh komponen yang menjadi inti maupun
pendukung dalam sektor ini.

B. Rincian program kerja


1. Sosialisasi Pedoman Administrasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang terbaru
sampai di tingkat Pimpinan yang paling bawah. Untuk terciptanya administrasi
yang berseragam.
2. Menertibkan pengarsipan surat-surat IPM serta penertiban inventaris PC. IPM
Babat.
3. Mengadakan Pelatihan administrasi kepada seluruh angoota Pimpinan ranting
agar selaras dengan pedoman administrasi IPM yang berlaku.
4. Memantapkan tertib Organisasi bagi anggota IPM dan pimpinan dengan
menerbitkan serta memasyarakatkan kepemilikan KTA IPM, sebagai bentuk
konkrit pendataan anggota.

C. Realisasi program kerja


Alhamdulillahirobbil ‘alamiin.. Program Kerja Bidang Administrasi
Kesekretariatan sudah ada yang terlaksana meskipun belum semua dapat kami
sempurnakan, untuk setengah periode yang lalu, Pengarsipan surat-surat sudah
terlaksana akan tetapi untuk program kerja yang lain seperti pelatihan
administrasi masih belum kami laksanakan dengan sepenuhnya, hanya bisa
berkutik di daerah yang kecil.
Sementara itu, untuk penerbitan KTA IPM sudah terlaksana, terbukti
hingga saat ini Kader-kader IPM se-Cabang Babat sudah ada yang memiliki KTA,
terkecuali kader-kader baru yang pembuatannya masih dalam proses. Untuk
periode kemudian, kami harap bisa lebih baik dan dapat terlaksana sebagaimana
mestinya.
Jumlah Surat Keluar : Pimpinan Ranting = 11
Panitia Kegiatan = 38
Jumlah Surat Masuk : dari luar Organisasi = 5
Dari dalam Organisasi = 15

D. Penutup
Permohonan Maaf yang sangat banyak kami ucapkan kepada seluruh
personalia IPM se-Cabang Babat yang telah membantu penertiban administrasi di
organisasi, meskipun masih ada berbagai hambatan yang menerpa perjalanan
kita, Semoga itu menambah kokoh barisan kita yang InsyaAllah teratur ini.
Nuun Wal Qolami Wamaa Yasthuruun. Fastabiqul Khoirot..
Sekretaris Umum
Muh. Luqman Afandi
3. BIDANG ADMINISTRASI KEUANGAN
A. Muqoddimah
Keberhasilan organisasi bukan karena AKU atau Kamu tetapi keberhasilan
organisasi karena AKU dan KAMU yaitu KITA.
“ Hai orang-orang yang beriman , janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS. Al-Anfaal:27).

B. Rincian progam kerja


1. Mengintensifkn gerakan infaq alumni IPM/IRM.
2. Menjalin kerjasama dengan biro atau lembaga untuk memudahkan
penggalangan dana ikatan.
3. Menyusun RAPB dan mensosialisasikan panduan keuangan bagi PC. dan PR.
guna keseragaman Administrasi Keuangan.

C. Realisasi progam kerja


1. Mengintensifkan gerakan infaq alumni IPM/IRM, program kerja ini masih
belum terlaksana dikarenakan belum adanya waktu yang tepat dan kerjasama
yang kurang.
2. Menjalin kerjasama dengan biro atau lembaga untuk memudahkan
penggalangan dana ikatan, program kerja ini masih belum terlaksana
dikarenakan masih belum adanya waktu yang tepat dan masih ada beberapa
pertimbangan.
3. Menyusun RAPB dan mensosialisasikan panduan keuangan bagi PC. dan PR.
guna keseragaman Administrasi Keuangan, untuk penyusunan RAPB sudah
terlaksana dan untuk mensosialisasikan panduan keuangan bagi PC dan PR masih
belum terlaksana dikarenakan dari awal kami dilantik, masih ada proker-proker
lain yang lebih urgent dari hal ini.

D. Penutup
“Berusahalah menjadi orang Islam yang berani menunjukan identitas yang
sebenarnya, bukan malah ingin menyembunyikannya. ” (KH. Ahmad Dahlan).
Semoga Allah selalu meridhoi setiap langkah yang kita lalui, apa yang kita pilih
itulah yang kita pertanggung jawabkan. Semoga apa yang kami lakukan dapat
menjadi alasan kuat untuk menumbuhkan semangat dalam Ikatan Pelajar
Muhammadiyah yang kita cintai dengan hati Ikhlas karena Allah.

Bendahara Umum
Klarista Mayang Sari
4. BIDANG PERKADERAN
A. Muqoddimah
Organisasi merupakan sebuah rumah yang kompleks untuk setiap anggotanya
dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. Jalannya roda kepemimpinan dalam
organisasi juga melibatkan peran aktif anggotanya sendiri untuk mempertahankan
supaya organisasinya tetap bisa eksis. Namun perlu diketaahui, bahwa sejatinya
rumah bukanlah sekedar tempat tinggal, melainkan tempat berlangsungnya proses
kehidupan. Rumah ini juga menjadi tempat terbaik untuk berbagi kecemasan,
kebahagiaan, dan harapan. Tempat untuk pengambilan keputusan yang bermanfaat
untuk anggota keluarganya. Dari situlah rumah sangat berperan penting bagi
kehidupan organisasi yang mana menjadi kebutuhan primer atau utama mereka
dalam mengenali proses kedewasaan yang sedang ia tempuh. Untuk itu diperlukan
sebuah proses aktif dan berkelanjutan sebagai sarana memenuhi kebutuhan untuk
kejiwaan sebuah organisasi agar diakui keberadaannya melalui hal-hal positif seperti
pencapaian prestasi. Posisinya di puncak piramida kebutuhan menandakan bahwa
kebutuhan untuk diakui menjadi kebutuhan psikologis yang sangat penting dan akan
tercapai jika empat kebutuhan dasar lainnya juga mendukung, yaitu kebutuhan fisik,
keamanan, sosial, dan agama telah terpenuhi.
Untuk mewujudkan hal diatas pastinya tidaklah mudah. Pastinya selalu ada
kendala yang selalu hadir dalam lika-liku perjalanan sebuah organisasi. Apa yang
sebenarnya menjadi kendala dalam setiap organisasi untuk terus berkembang?
Mungkin sebuah pertanyaan yang cukup sederhana, tapi dapat menimbulkan banyak
pendapat dan argument yang berbeda pula. Masalah klasik yang sering timbul dan
menjadi kekhawatiran dalam setiap organisasi pada umumnya adalah ketidak
sepahamannya alur kerja dalam organisasi tersebut baik alur kerja yang bersifat
personalia maupun alur kerja antar jenjang pimpinan sehingga hal semacam itu akan
sangat mengganggu pola kerja sebuah organisasi.
Keterbukaan diri dan mau mengevaluasi diri sendiri juga menjadi sebuah factor
penentu jika ingin maju dan berkembang, terutama dalam pengelolaan soft skill yang
dimiliki, jika sudah begini maka tidak akan sulit untuk mempersiapkan regenerasi yang
akan meneruskan jalannya roda kepemimpinan. Keharusan yg mendesak; hal sangat
penting. Dua hal tersebut adalah yang akan kita temui dalam Kamus Bahasa Indonesia
jika ingin mengetahui makna daripada kata ‘Urgensi’. Kata urgensi menjadi sangat
penting sekali keberadaan dalam penyusunan laporan ini, dengan berbagai
kekhawatiran diatas itulah kemudian bidang Perkaderan Pimpinan Cabang Ikatan
Pelajar Muhammadiyah Babat perlu melalukan evaluasi serta refleksi diri untuk
menentukan proyeksinya untuk setengah periode kedepan.
Pada forum Konferensi Pimpinan Cabang adalah sebuah momen yang pas
dalam melaporan hasil kerja kami selama paruh periode, kami menyusun laporan ini
dilandasi oleh tanggungjawab kami sebagai pemegang amanah organisasi. Walaupun
kami menyadari sepenuhnya bahwa amanah organisasi merupakan tanggungjawab
yang berat yang kami lalui dengan berbagai dinamika juga persoalan yang
menghadang selama menjalankan amanah yang sangat mempengaruhi dalam
menjalankan roda organisasi selama ini, laporan ini dimaksudkan sebagai arah
keseriusan kami dalam menjalankan amanah organisasi.
Berbagai catatan yang ada dalam laporan pertanggung jawaban ini dapat
digunakan sabagai barometer organisasi kedepan yang tentunya sebagai upaya untuk
menjadikan PC IPM Babat menjadi lebih baik dan dapat digunakan sebagai sumbu
yang dapat membakar semangat teman-teman untuk selalu memberi yang terbaik
untuk kemajuan sebuah organisasi, dalam hal ini organisasi yang kami maksud adalah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

B. Rincian Program Kerja


Tema Besar Perkaderan PC IPM Babat:
“Revitalisasi Perkaderan guna mendorong terbentuknya kader yang berkemajuan”

PROGRAM KERJA
Nama
Pelatihan Kader Dasar Taruna Melati 1
Program
Kegiatan ini merupakan proses perkaderan dasar dari IPM. Yang
menekankan pada tiga aspek, 1) terjadinya proes transformasi nilai kader
Deskripsi dalam meweujdkan islam dalam kehidupan sehari-hari. 2) Terbentuknya
Program pola pikir kader dalam melihat kehidupan dengan positif, optimis dan
berkemajuan. 3) Penanaman ideology dasar IPM dan Muhammadiyah

Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi kader wajib hukumnya


untuk mencetak kader-kader muhammadiyah, salahsatunya melalui
Latar PKDTM I yang diharapkan sebagai wahana pembentukan karakter dan
Belakang penanaman ideologi kepribadian IPM dalam rangka mewujudkan tujuan
IPM dan Muhammadiyah

PKDTM I menekankan pada pembentukan karakter kader sebagai


Tujuan
penanaman nilai-nilai dasar gerakan dan etika kepemimpinan IPM
Terbentuknya sumber daya kader yang memiliki karakter sesuai nilai-nilai
Target
keislaman
Nama
Training of Fasilitator Fortasi (ToFF)
Program
Deskripsi Merupakan pelatihan untuk mencetak Fasilitator sebagai pendidik dan
Program konseptor Fortasi siswa Muhammadiyah
Untuk menyamakan frame Fortasi siswa Muhammadiyah maka perlu
Latar pelatihan yang berkualitas, maka dari itu Perlu adanya sosialiasi dan
Belakang pelatihan salah satunya adalah dengan increase competency of Fasilitator
serta capacity building of Fasilitator Fortasi.
Agar kader memiliki modal untuk menjadi fasilitator Fortasi dan
mewujudkan tema besar Fortasi secara nasional dan Terbentuknya
Tujuan
Lembaga Fasilitator yang mampu memfasilitasi kegiatan perkaderan di
Ranting IPM.
Target Tersosialisasikannya modul fortasi sebagai frame pengkaderan
Sasaran PR IPM Se-Cabang Babat
Nama
Rundingan Perkaderan (Radar)
Program
Kegiatan ini kurang lebih sama seperti Turba, tetapi lebih intim pada bidang
Deskripsi perkaderan, Kegiatan ini dilakasanakan dengan memberikan pemahaman
Program tentang bagaimana, apa dan siapa itu perkaderan. Serta sebagai ajang
sharing-sharing seputar perkaderan.
Latar Belum meratanya framework perkaderan di tingkat Ranting dan perlunya
Belakang penambahan ilmu tentang perkaderan untuk meningkatkan kualitas kader
Mempererat tali silaturohmi antar PC IPM dan PR IPM guna motivasi kader
Tujuan serta meningkatkan intelektualitas dan kompetensi kekaderan yang lebih
baik dari sebelumnya.
Target Tersosialisasinya Gagasan Framework Perkaderan IPM Babat.
Sasaran PR IPM Se-Cabang Babat
Nama
Sekolah Kader Progressif
Program
Merupakan suatu proses pendidikan yang disusun secara terpadu untuk
Deskripsi Alumni PKDTM I yang merupakan salahsatu follow up PKDTM I. Kegiatan ini
Program berlangsung dalam jangka waktu tertentu setelah perkaderan formal
Taruna Melati I.
Latar
Perlunya pendampingan pasca PKDTM I yang intensif dan berkala.
Belakang
Terbentuknya kader pelopor, ideologis, serta progresif yang memiliki
komitmen dan loyalitas tinggi terhadap ikatan, berwawasan luas, serta
Tujuan
mampu menjadi penggerak inti organisasi dan pelangsung tongkat estafet
kepemimpinan IPM
Terbentuknya Korps Alumni PKDTM I sekaligus sebagai sarana
Target
pembentukan kepribadian kader yang berkemajuan.
Sasaran Alumni perkaderan formal PKDTM I

C. Realisasi Program Kerja

- Pelatihan Kader Dasar Taruna Melati 1


Kegiatan ini saat ini belum terrealisasi dikarenakan factor waktu, namun dikarenakan
program sangat mendesak sehingga akan kami realisasikan pasca Konferensi
Pimpinan Cabang ini.

- Training of Fasilitator Fortasi (ToFF)


Kegiatan ini merupakan salahsatu bentuk upaya untuk menunjang proses
perkaderan formal, dalam hal ini FORTASI (Forum Ta’aruf dan Orientasi) Siswa
Muhammadiyah bertujuan untuk memperkuat kapasitas fasilitator dalam mengelola
perkaderan formal IPM. Kami akan merrealisasikan sebelum FORTASI berlangsung.

- Rundingan Perkaderan (Radar)


Upaya pendampingan perkaderan ini belum sepenuhnya kami laksanakan secara
massif, karena ini merupakan program yang berkelanjutan sebagai upaya
mengenalkan IPM, internalisasi nilai sekaligus penyamaan perkaderan IPM,
khusunya di Kecamatan Babat. Sejauh ini kami baru melaksanakan turba ke dua
Pimpinan Ranting, yaitu PR IPM PUcakwangi dan PR IPM Kebalandono.

- Sekolah Kader Progressif


Merupakan sebuah proses pemberdayaan kader IPM sebagai sarana untuk
membentuk dan meningkatkan kualitas kader yang mampu mengembangkan
perkaderan yang baik dan menunjang pengetahuan, program ini masih belum
terlaksana, proyeksi kami akan melaksanakan program ini pasca Taruna Melati 1,
karena akan melibatkan alumni TM1 sebagai aktornya utamanya.

D. Penutup
Demikian laporan ini kami buat, kami semua sadar atas segala sesuatu yang
kami buat ini masih jauh dari apa yang diharapkan, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik, saran serta masukan yang baik demi kesuksesan amanah
yang kami emban selanjutnya khusunya, serta menjadikan IPM Babat kearah yang
lebih baik pada umumnya. Semoga Allah SWT selalu meridhoi dan melindungi
setiap langkah kami semua dalam menjalankan amanah. Amin.
Nuun, Wal qalami wamaa yasthuruun
Bidang Perkaderan
Kukuh Amantubillah Zaen (Ketua Bidang)
M. Fasih Al-Abror (Sekretaris Bidang)
Rifqy Ihza Fahrizal, M. Mustofa Baihaqi (Anggota Bidang)
5. BIDANG APRESIASI SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA
A. Muqoddimah
Syukur Alhamdulillah atas segala nikmat dan karunia Allah SWT yang tiada
henti-hentinya menyertai langkah ini. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang selalu mengispirasi perjuangan dakwah
ini. Semoga kita senantiasa mampu menjaga serta menggunakannya dengan sebaik
mungkin sehingga kelak Allah mengumpulkan kita pada hamba-hambanya yang
senantiasa bersyukur serta mampu istiqomah terhadap ajaran agama islam.
IPM, disinilah bermula suatu langkah. Seperti seorang musafir yang kemudian
menemukan tempat tujuannya. Hanya inilah yang bisa kami lakukan, mencoba
menelusuri jalan menuju tujuan yang diinginkan. Namun, banyakya kendala yang
kita alami baik waktu dan juga kesadaran yang belum bisa mengantarkan kita
ketempat tujuan yang kita tuju. Dalam kepengurusan setengah periode ini belum
banyak yang dapat kami lakukan. Semoga setengah periode kedepan Bidang ASBO
dapat berbicara banyak melalui kegiatan-kegiatan yang dapat bermanfaat.

B. Konsep Dasar Bidang


Olahraga adalah alat pemersatu suatu negara karena olahraga juga identic
dengan seni budaya yang khas seperti beberapa supporter fanatic club indonesia
yang mendukung kebangaan dengan alat music sunda dengan nyanyian nyanyian
khas daerah tersebut dengan olahraga sebagai alat pelestari kesenian lokal dan
dapat sebagai pemersatu kelompok masyarakat . Begitupun kita dari Bidang ASBO
maksud hati memeluk gunung tapi apa daya tangan tak sampai. Berbagai upaya
kami upayakan agar PC IPM Babat dapat meningatkan pengembangan seni budaya
dan olahraga ditingkat pelajar khususnya pelajar Muhammadiyah. Seiring dengan
berkembangnya para pelajar bespirit islam semoga kita dapat memberikan sebuah
wadah atau membentuk sebuah komunitas agar dapat mengangkat potensi seni
budaya dan olahraga yang dimiliki oleh para kader ikatan. Sehingga dikemudian
hari kita dapat dikenal dan dipandang dengan berbagai prestasi yang dapat kita
torehkan bersama-sama. Adapun ada 4 program kerja yang telah kami rencanakan
yakni:

1. JOGING AHAD PAGI


2. FUTSAL SILATURAHMI
3. FUTSAL LEAGUE
4. REKREASI DAN OUT BOND

C. Realisasi Program Kerja

Dari 4 program kerja yang telah kita rencanakan kami baru merealisasikan
program FUTSAL SILATURAHMI adapun JOGING AHAD PAGI masih belum
sempurna karena ada beberapa kendala yang harus di benahi,begitupun dengan
FUTSAL LEAGUE DAN REKREASI/OUT BOND kami masih mencari waktu yang tepat
agar kedua program tersebut segera terealisasikan,karena masih padat nya jadwal
kegiatan PC IPM BABAT ,kami berusaha memaksimalkan waktu yang tepat agar
program tersebut bisa terealisasi dengan lancar dan rapi,karena kedua program
tersebut cocok di realisasikan pada waktu libur panjang saja,karena mengingat
sasaran peserta yaitu kalangan pelajar yang saat ini mungkin kebanyakan sekolang
mengunakan system full day school,sehingga kami akan mencari waktu yang tepat
untuk program tersebut sehingga tidak mengangu kegiatan sekolah.semoga
setengah periode kedepan kita bias memaksimalkan waktu yang ada untuk
melaksanakan program kerja yang telah kita rencanakan.

D. Evaluasi dan Proyeksi


Ada beberapa program kerja dengan konsep yang dirasa kurang sempurna
untuk dilaksanakan sehingga dalam setengah periode ini kami belum bisa
mengagendakannya. Semoga dalam sisa kepemimpinan kedepan kita bisa
istiqomah untuk mengkaji ulang terkait program kerja yang akan kita laksanakan
sesuai dengan kebutuhan yang kita perlukan.

E. Penutup
Sesungguhnya segala kebenaran dan kekuatan hanyalah milik Allah.
Seberapa benar dan kuatnya manusia itu tiada berarti bila dibandingkan dengan
kekuasaan Allah yang meliputi langit dan bumi. Perjuangan ini layaknya upaya jual
beli yang Insya Allah tak kan pernah merugi dan telah dijanjikan kado terbaik dari-
Nya, yaitu jannah yang selalu dirindukan setiap insan. ”Karena usaha tidak akan
menghianati hasil,usaha terbaik akan mendapat hasil yang terbaik dengan ihlas
dan sabar sebagai kuncinya”

Bidang Prsesiasi Seni Budaya Dan Olahraga


Andika Ihwan S (Ketua Bidang)
Laily ainur rahmah (Sekretaris Bidang)
M. Iqbal Ans, Jefri Agung S. (Anggota Bidang)
5. BIDANG KAJIAN DAKWAH ISLAM
A. Muqodimah
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak
kenikmatan, petunjuk, danrahmat-Nya kami dapat melangkah untuk
melaksanakan beberapa agenda kegiatan. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah epada Nabi Muhammad Saw, yang merupakan uswatun hasanah bagi
kita dan rahmat untuk seluruh alam dengan risalah yang beliau bawa yakni Agama
Islam.
Dengan ini kami menyusun Laporan Pertanggung Jawaban setengah periode
dari bidang Kajian Dakwah Islam (KDI) PC IPM Babat. Ini merupakan barometer
kami selama memegang amanah yang cukup berat ini, mungkin kurung waktu
setengah periode ini kami melaksanakan beberapa program kerja.
Namun terkadang perencanaan kegiatan belum sesuai dengan hasil karena
kami hanyalah manusia yang berusaha tetapi Allah yang menentukan hasil
tersebut.Semoga dengan laporan setengah periode ini mampu mengevaluasi
prgram kerja sehingga kedepanya akan dilaksanakan dengan lebih baik.

B. Rincian program kerja


1. Pelatihan Da'i Pelajar Muhammadiyah 1
2. Pekan Dakwah
3. Buka bersama bareng Anak Yatim
4. Islamic Competetion ( ISCO )

C. Realisasi program kerja


1. Pelatihan Da'i Pelajar Muhammadiyah 1
Kegiatan ini belum bisa kami laksanakan karena menunggu waktu yang tepat.
2. Pekan Dakwah
Kegiatan ini belum bisa kami laksanakan karena menunggu waktu yang tepat.
3. Buka bersama bareng Anak Yatim
Kegiatan yang kami laksanakan di bulan Ramadhan dengan agenda buka puasa
bersama anak yatim dan PR IPM Se- Cabang Babat dan kami juga bekerja sama
dengn LAZISMU Babat untuk donasi ke Anak Yatim yang kami laksanak pada
tanggal 6 Juni 2018 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Babat.
4. Islamic Competetion ( ISCO )
Lomba yang diadakan untuk anak- anak TK, MI dan TPA yang ada di ranting
yang ditempati. Kegiatan ini kami laksanak di Gendongkulon tanggal 29 Mei
2018

D. Penutup
Demikian Laporan setengah periode sebagai pertanggung jawaban kami
setengah periode, segala kritik dan saran akan kami terima karena sesungguhnya
manusia tidak luput dari salah dan dosa. Akhirnya hanya kepda Allah SWT kami
serahkan semuanya dan memohon ampunan atas segala yang telah kami lakukan
selama memegang amanah ini.

Bidang Kajian Dakwah Islam


M. Wildan Sifatillah (Ketua Bidang)
M. Hengki Pradani (Sekretaris Bidang)
Berlian Anindya P. (Anggota Bidang)

6. BIDANG PENGKAJIAN ILMU PENGETAHUAN


A. Muqoddimah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah memiliki lambang segilima runcing pada bagian
bawahnya,lambang tersebut merupakan reformasi dari pena. Adanya pena yang
melambangkan ikatan ini, diharapkan kader-kader IPM mampu mengukir karya.
Maka dalam hal ini bidang PIP PC IPM BABAT dengan berbagai pertimbangan,
menyusun dan menawarkan program kerja untuk periode 2017-2019 yang akan
dijelaskan pada penjelasan selanjutnya

B. Konsep Dasar Bidang


Membangun kekuatan IPM dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), dan eksplorasi aspek-aspek kehidupan yaang bercirikan Islam,
sehingga mampu menjadi alternatif kemajuan dan keungulaan peradaban.

C. Rincian Program Kerja


Nama Bulletin
Program
Deskripsi Publikasi (oleh organisasi) yang mengangkat perkembaangan
suatu topik atau aspek tertentu dan diterbitkaan/dipublikasikan
secara teratur(berkala) dalam waktu yang relatif singkat.
Tujuan Menjadi daya tarik bagi minat baca
Menambah wawasan pelajar ranting se-cabang Babat
Sasaran Ranting-ranting IPM se-Cabang Babat
Waktu Setiap bulan
Tempat Ranting-ranting IPM setempat
Anggaran Rp. 1.000.000
Penanggung PC IPM BABAT
jawab
Nama Seminar Literasi
Program
Deskripsi Pengenalan tentang pentingnya budaya membaca, sehingga
mampu menciptakan pelajar yang berwawasan ilmu
pengetahuan
Tujuan Menciptakan pelajar yang gemar dalam iqra’
Terhindarnya dari generasi Gadget
Terciptanyaa pelajar yang berkualitas dalam Intelektual
bercirikan Islam
Sasaran Ranting-ranting IPM se-Cabang Babat
Waktu Februari 2019
Tempat Gedung Dakwah Muhamadiyah Babat
Anggaran Rp. 3.000.000
Penanggung PC IPM BABAT
jawab

D. Realisasi Program Kerja


Sebelumnya kami dari bidang PIP memohon maaf sebesar-besarnya,
dikarenakan pada jalannya setengah periode di PC IPM BABAT belum ada program
kerja yang terealisasikan/ terlaksana. Insyaallah program kerja akan kami realisasikan
pada tahun 2019 mendatang.

E. Penutup
Demikianlah laporan kami atas perjalanan bidang PIP PC IPM Babat dari awal
Muyscab di desa Kebalandono hingga terlaksananya Konpicab di Moropelang pada
hari ini. Dalam perjalanan selanjutnya kami bertekad untuk merealisasikan program
kerja dari bidang kami, Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan mempermudah
setiap langkah kami dalam mengemban amanah.

Nuun walqalami wamaa yasthurun

Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan


Fikri Nuruddin Fadhil (Ketua Bidang)
Divany Malari (Sekretaris Bidang)
A. Fajar Aulady, M. Hengki Pradana, Ica Susanti (Anggota Bidang)
7. BIDANG ADVOKASI
A. Muqoddimah
Alhamdulillahirobbil aalamin, Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat
dan karunianya kita dapat melangsungkan gerakan-gerakan remaja pembaharuan
islam hingga saat ini dengan lancar dan sehat wal afiat. Sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada panutan serta junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah
menuntun kita dari zaman jahiliyah menuju zaman adinul Islam. Semoga kita menjadi
umat muslim yang senantiasa berada di jalan Allah Swt. Yang berhak mendapatkan
syafaatnya di yaumul akhir kelak.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah merupakan wadah kami untuk melakukan


pergerakan-pergerakan pembaharuan Islam di seluruh umat yang berdasarkan Al-
Qur’an dan as-sunnah. Namun, sebagaimana tujuan lembar laporan
pertanggungjawaban ini kami buat untuk menguraikan tentang hasil laporan kegiatan
kami bidang Advokasi PC IPM Babat selama periode yang telah kami lewati
sebelumnya baik yang sudah terlaksana maupun yang belum. Kami selaku bidang
Advokasi menyadari bahwa isi laporan kami masih memerlukan perbaikan dan
pengembangan. Maka dari itu, kami memerlukan kritik dan saran perbaikan demi
mewujudkan organisasi IPM ini kedepannya untuk menjadi lebih baik.

B. Rincian Program Kerja

Program kerja kami dibagi menjadi dua jenis, yakni :


- Program Kerja Berjalan
 Melakukan pembelaan terhadap pelajar atau remaja yang mengalami
penindasan.
 Mengidentifikasi permasalahan remaja atau pelajar melalui pengembangan
inovasi kegiatan.

- Program Pokok
 Buka Bersama Anak Yatim Piatu
 Dengan target Menumbuhkan dan meningkatkan rasa saling peduli terhadap anak
yatim piatu
 Dengan sasaran anak yatim se-cabang Babat
 Dilaksanakan pada minggu ketiga Bulan Ramadhan
 Dilaksanakan di tempat Gedung Dakwah Babat
 Kuota Per PR IPM Se Cab Babat 5 Anak
 Anggaran dana Rp 5 juta

 Melaksanakan Seminar dan Diskusi Advokasi


 Seminar dan Diskusi mengenai Isu Isu yang berkembang
 Dengan target Cara menyikapi isu isu yang sedang berkembang
 Dengan sasaran PR.IPM Se. Cabang Babat
 Dilaksanakan pada Minggu Pertama Bulan November
 Dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Babat

C. Realisasi Program Kerja


Dari semua program kerja bidang Advokasi yang berjumlah 4 program, yang
dapat direalisasikan baru 1 program kerja yakni Buka Bersama Anak Yatim Piatu yang
dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2018 bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah
Babat. Sedangkan program kerja lainnya belum terealisasikan karena kurangnya
koordianasi antar personil bidang dan terkendalanya waktu yang kurang
memungkinkan untuk melaksanakannya program kerja tersebut. Semoga kita dapat
memaksimalkan waktu untuk merealisasikan program kerja yang belum terlaksana
dalam sisa periode kedepan.

D. Penutup
Demikian laporan ini kami sampaikan, segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun, kami terima dengan lapang hati karena kami sadar, bahwa kami hanya
manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan

Bidang Advokasi
Abdul Kholiq Effendi (Ketua Bidang)
Zulia Sab’atin N. (Sekretaris Bidang)
Daikichi Alif N, Masfufatul I. (Anggota Bidang)
8. BIDANG IPMAWATI
A. Muqoddimah
Syukur alhamdulillah marilh kita ucapkan puji syukur kepada Allah SWT,
dengan rahmat, nikmat dan karunianya kita dapat melangsungkan gerak langkah
dalam rangka membentuk pelajar muslim yang berakhlak mulia juga menegakkan dan
menjunjung tinggi nilai ajaran islam sehingga terwujud masyarakat utama yang adil
dan makmur yang in syaa Allah di ridhoi Allh SWT. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tetap terlimpah atas teladan hidup kita, yakni nabi Muhammad SAW.

Berdakwah merupakan kewajiban setiap muslim, baik laki-laki maupun


perempuan dan itu tidak ada Batasan. Kiprah seorang wanita Muslimah dalam
lapangan dakwah sampai saat ini juga sangat penting. Wanita tak jauh berbeda
dengan laki-laki. Ia wajib berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar dengan adab syar’I
dan tabi’at kewanitaannya. Seorang wanita hendaknya tidak melupakan kewajiban
terhadap ilmu pengetahuan dan semua hal yang bermanfaat bagi dirinya maupun
bagi orang lain. Seorang wanita adalah seorang da’iyahdirumahnya. Objek
dakwahnya yang utama adalah anak-anaknya kelak. Karna seorang wanita adalah
sebagai Almadrasatul uula.

B. Konsep Dasar Bidang


Bidang ipmawati menjadi bidang yang menjadi wadah dari aspirasi
keperempuanan khususnya ipmawati babat. Yang baru ada sejak kepemimpina tahun
ini. Laporan ini kami susun berdasarkan tanggung jawab kamisebagai pemegang
amanah ikatan. Walaupun kami menyadari sepenuhnya bahwa amanah ikatn
merupakan tanggung jawab yang berat an berbagai dinamika persoalan yang terjadi
selama menjalankan amanah tentunya sedikit banyak sangat mempengaruhi dalam
menjalankan roda organisasi selama ini, laporan ini dimaksudkan sebagai barometer
keseriusan kami dalam menjalankan amanah kepemimpinan tersebut.

C. Rincian Program Kerja


1. Membuat Kerajinan
Kegiatan ini dilakukan khusus untuk wanita yang meliputi pembuat kerajinan
dari bahan organik maupun anorganik yang memiliki nialai jual yang tinggi. Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada para wanita bahwa
segala yang ada mampu di kelola menjadi sesuatu yang memiliki nilai fungsi bahkan
jual yang tinggi.
2. Diskusi Online Ipmawati
Diskusi ini dilakukan di WA, diadakan agar kader kader ipmawati babat dapat
menyelesaikan berbagai masalah, mulai dari permasalahan organisasi maupun
segala hal yang berbau religius, hingga masalah yang di hadapi secara pribadi dan
mampu menyelesaikannya. Karena selama ini ipmawati lebih cenderung tertutup
di banding ipmawan, dengan adanya diskusi ini di harapkan ipmawati lebih terbuka
dan mau berbagi ilmu dengan ipmawati lainnya.
3. Seminar Ipmawati
Seminar yang di adakan bidang ipmawati adalah seminar kewanitaan. Disini
kami mengadakan dengan maksud mengantisipasi kader-kader IPM terkhusus
kader Ipmawati se-Cabang Babat agar tidak ikut dalam arus zaman, mudah baper
dan ikut ikutan dalam pergaulan bebas yang terlarang secara agama.

4. Kritis Sandang
Kegiatan ini diadakan khusus untuk perempuan, dan hal hal yang di bahas
meliputi aurat wanita, juga hal hal yang sangat sensitiv meliputi perempuan. Di sini
kami juga menjadikan grup WA Diskusi Ipmawati sebagai salah satu tempat untuk
merealisasikan progam kerja ini.

D. Realisasi Program Kerja


Dari semua program kerja Bidang Ipmawati yang memiliki 4 program kerja,
yang telah terealisasi baru 2 yaitu Diskusi Online dan Kritis Sandang. Hampir setiap
hari kami selalu diskusi, karena memang sangat mudah untuk dilakukan dan sangat
efesiensi waktu
Untuk program kerja yang belum terlaksana adalah Seminar Ipmawati dan
Membuat Kerajinan. Seminar Ipmawati belum terealisasi karena terlalu banyak
menghabiskan waktu untuk persiapan, juga biaya, tenaga, dan pikiran kami dalam
waktu dekat ini. Juga karena banyaknya program kerja PC IPM Babat yang lebih baik
untuk didahulukan. Membuat kerajinan belum terealisasi karena sulitnya
mengumpulkan ipmawati se-Cabang Babat disebabkan sedikitnya waktu mereka
untuk melakukan aktivitas luar sekolah.

E. Penutup

Demikian laporan ini kami sampaikan, segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun, kami terima dengan lapang hati karena kami sadar, bahwa kami hanya
manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan. Kami berharap dapat menjalankan roda
organisasi untuk kedepannya lebih baik lagi khusunya di bidang ipmawati ini.

Hanya ini yang dapat kami laporkan selama perjalanan setengah periode
perjalanan kami. Kami sadar masih banyak yang perlu dibenahi dan diperbaiki lagi. Dan
mudah-mudahan bisa diambil manfaat untuk perbaikan kepemimpinan dalam roda
organisasi untuk perjalanan PC IPM Babat khususunya. Nuun, walqolami wamaa
yasturun.

Bidang Ipmawati
Dianda Arbi Prameswari (Ketua Bidang)
Silvi Pramudita Maghfiroh (Sekretaris Bidang)
Ika Dewi Aisyah, Vebriyanti Pratiwi (Anggota Bidang)
9. BIDANG PENGEMBANGAN KREATIFITAS DAN KEWIRAUSAHAAN
A.Muqoddimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan ridhonya serta Sholawat dan
salam dari Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuknya sehingga Kami
dari “BIDANG PENGEMBANGAN KREATIFITAS DAN KEWIRAUSAHAAN” PC IPM Cabang
Babat telah melaksanakan program setengah periode. Pada dasarnya Kewirausahaan
adalah proses mengidentifikasi,mengembangkan,dan membawa visi kedalam
kehidupan. Visi tersebut berupa ide inovatif, peluang,dan cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu.

Disinilah kesabaran dan kesadaran diperlukan. Sebagaimana yang tercantum


didalam sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya bahwa “ Jauhilah oleh kalian tujuh
hal yang membinasakan yakni Menyekutukan Allah , sihir,…,dan memakan riba”.

B. Rincian Program Kerja

1. Dagang Produk Online


2. Mengadakan Seminar Kewirausahaan
3. Kedai Ramadhan

C.Realisasi Program Kerja


1. Mengadakan Seminar Kewiausahaan
- Tanggal 13 Mei 2018, Bertempat di SMA Muhammadiyah 1 Babat

D. Penutup
Demikian laporan petanggung jawaban selama setengah periode ini kami buat,
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan progam yang haus kami
jalankan, dan semoga kami dapat mengemban amanah serta melaksanakan
progam – pogam yang belum kami laksanakan hingga akhi preode nantinya.
Nunn wal qolami wa ma yasthuun

Bidang Kewirausahaan
Ariya Putra Sundava (Ketua Bidang)
Faradita Diniyatuz (Seketaris Bidang)
Fahri ali F., Risma Nur H., Emiliza Della Y. (Anggota Bidang)

SEKAPUR SIRIH
Membumikan Gerakan IPM

Sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, tentu kiprah IPM selalu dinanti oleh keluarga
besar Muhammadiyah. Muhammadiyah berharap besar perkaderan IPM dapat menjadi
pelopor, pelangsung dan penyempurna gerakan dakwahnya. Bapak Abdul Mu’ti (Sekretaris
Umum PP Muhammadiyah) dalam sebuah kesempatan tidak ragu menyatakan bahwa IPM
adalah investasi Muhammadiyah masa depan.

Kiprah 58 tahun IPM secara nyata terbukti. Presiden Jokowi pun mengakui kiprah IPM yang
telah melahirkan banyak tokoh dan sangat berkontribusi besar bagi masyarakat, Pak Jokowi
menyebutkan ada Bapak Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah), Bapak Busyro
Moqoddas (pernah jadi Ketua Komisi Yudisial dan Ketua KPK), Bapak Hajriyanto Thohari
(Dubes RI di Lebanon) juga ada tokoh-tokoh yang aktif sekarang ini di partai politik, ada Raja
Juli Antoni, Bapak Anis Matta, serta Bapak Budiman Sudjatmiko.

Sebagai organisasi pelajar, banyak sekali isu yang diangkat IPM untuk diselesaikan
permasalahannya sebagai bentuk pengabdiannya kepada umat dan bangsa. Isu yang menjadi
ciri khas IPM yang paling menonjol yang hendak dibumikan sebagai “Dakwah”nya adalah isu
“Literasi”.

“Dakwah” ini penting untuk dicatat, karena kata “dakwah” secara umum memiliki makna yang
sangat luas. Jihad Literasi dari masa ke masa menjadi salah satu bentuk dakwah IPM yang
selalu digaungkan dimanapun berada, mengingat semboyan IPM adalah surat Al-Qolam ayat
1.

Selain dua isu di atas, IPM dengan segenap komitmennya juga mencoba menginisiasi banyak
isu yang lain, seperti: ekologi, advokasi pelajar, kewirausahaan, dan lain-lain. Semua
permasalahan diatas akan menjadi kebanggaan bagi kader-kader IPM di seluruh Indonesia
jika berhasil diselesaikan dengan baik, atau minimal ada perubahan pasca persentuhan IPM
dengan isu tersebut diatas.

Isu diatas yang akhir-akhir ini selalu diusung dan disuarakan dalam forum-forum sehingga
menjadi keputusan resmi di Muktamar, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah, dan lain-
lain. Namun hal ini juga sekaligus menjadi beban berat bagi kader IPM mengingat banyaknya
kompetensi yang harus dimiliki dalam menyikapi berbagai isu.

Tugas Utama PC IPM Babat kedepan

Alfa Rezky Ramadhan dalam awal tulisannya yang berjudul “Memahami Pola Gerakan IPM di
era Progressif” menyampaikan _”Saat dulu saya menjabat di Pimpinan Cabang, saya sering
diminta untuk mengisi materi ke-IPM-an di beberapa Pimpinan Ranting. Di situ pula saya
mengetahui bahwa sebenarnya anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di tingkatan
ranting memiliki suatu masalah, yaitu kebingungan dalam memahami pola gerakan IPM.
Bahkan kesulitan dalam memahami IPM itu sendiri padahal setiap dua tahun sekali
permusyawaratan diadakan dan kemungkinan terjadi perubahan fokus terhadap isu sangat
besar karena memang IPM sekarang berada dalam era progresif. Hal ini lah yang
menyebabkan agenda aksi dalam IPM tidak berjalan secara massif bahkan berjalan secara
dangkal. Sehingga saya berusaha untuk menguraikan dengan cara-cara sederhana untuk
mengatasi masalah tersebut. Pimpinan Ranting merupakan hakikat dari IPM itu sendiri
sebagai organisasi. IPM tidak akan bisa bergerak tanpa Pimpinan Ranting. Karena Pimpinan
Ranting adalah basis massa dan tubuh dari IPM itu sendiri. Sesungguhnya berapapun
penghargaan yang diberikan kepada Pimpinan Pusat IPM tidak ada gunanya apabila
rantingnya mati atau tidak bergerak sesuai karakter gerakan yang ada di tingkatan pusat atau
tingkatan elit pimpinan di atasnya seperti cabang, daerah dan wilayah. Apabila itu terjadi
maka gerakan IPM adalah semu. Oleh sebab itu Pimpinan Ranting merupakan bagian yang
sangat penting dalam IPM dan seharusnya menjadi prioritas utama.”_

Ungkapan diatas merupakan tugas yang harus diperhatikan oleh Pimpinan Cabang kedepan.
Mengingat Cabang posisinya langsung bersentuhan dengan Ranting. Pimpinan Cabang harus
selalu mendukung dan memfasilitasi semangat serta potensi kader-kader di Ranting yang
tentu tidak bisa kita diragukan keikhlasannya yang berjuang tanpa mengharap imbalan
merupakan keistimewaan tersendiri. Pimpinan Cabang dengan kemampuannya, harus
mampu mengoneksikan pola gerakan IPM secara merata, janganlah sibuk dengan urusanmu
sendiri. Dalam IPM tersebut ada setidak-tidaknya 4 agenda aksi yang diangkat oleh IPM, yaitu
ekologi (pelestarian lingkungan), gerakan prndampingan teman sebaya, wirausaha, dan yang
paling utama yaitu gerakan literasi.

Ubah Pola Lama

Ada ungkapan begini _”IPM itu singkatan dari Ikatan Pertemuan Melulu.”_ mungkin
terdengar lucu namun bisa saja menjadi kritik secara internal pada organisasi kita. Hal itu
terjadi apabila IPM mengalami “bias identitas”. Yang dimaksud dengan “bias identitas” itu
adalah sulitnya untuk mendefinisikan apa yang 32erakan IPM, atau sulit mengatakan IPM
32erakan dengan apa. Jika IPM diidentikkan dengan literasi, maka itu adalah 32erakan
simbolis, Cuma dipakai sebagai jargon saja, kurang dipraktekkan. Sama juga ketika IPM
diidentikkan dengan ekologi dan lain sebagainya.

Yusuf Rohmat Yanuri dalam tulisannya yang berjudul “Keluar dari 32erakan32eke Realisme”
menyatakan pentingnya Pimpinan IPM memilih salah satu atau salah dua dari opsi-opsi yang
ada untuk dijadikan sebagai “brand” utama yang diusung IPM.

Yusuf Rochmat Yanuri mencontohkan PD IPM Sukoharjo mengambil isu ekologi untuk menjadi
isu se kabupaten yang akan diselesaikan dalam satu periode (2 tahun) 32erakan seluruh
cabang ranting yang ada. Misalnya, spesifikasi isu yang difokuskan dari ekologi adalah isu
sampah 32erakan.

“Dengan contoh kasus, pada awal periode kepemimpinan, masyarakat di Kabupaten


Sukoharjo menghasilkan ½ ton sampah 32erakan setiap harinya, kemudian PD IPM Sukoharjo
melakukan 33erakan yang terstruktur, sistematis, dan 33eraka sehingga target ketika
Musyawarah Daerah di akhir periode adalah masyarakat di Kabupaten Sukoharjo hanya
menghasilkan 0,2 ton sampah 33erakan setiap harinya.”

“Kegiatannya bisa berupa sosialisasi bahaya sampah 33erakan, kampanye pengurangan


sampah 33erakan melalui seluruh jaringan yang dimiliki, pembagian botol minum kepada
masyarakat, bersih-bersih sungai, pengolahan kembali sampah 33erakan, pendirian bank
sampah, dan lain sebagainya, tergantung kreativitas dan kebutuhan masing-masing.”

Ini akan menjadi 33erakan nyata dan berdampak secara nyata ke pelajar secara umum dan
masyarakat luas. Jadi, tugas suatu kepemimpinan dalam satu periode dapat diukur dengan
jelas, yaitu melalui target yang ingin dicapai di akhir periode sebagai tujuan utama. Sehingga,
program kerja tidak disusun secara sembarangan dan mengikuti kebiasaan-kebiasaan periode
sebelumnya (proker warisan) yang dapat menimbulkan mandek dan tidak jelasnya 33erakan
IPM.

Contoh diatas bisa dijadikan pelajaran PC IPM Babat dalam membentuk 33erakan, sehingga
identitas IPM dapat terbentuk. Maka, Jika ada pelajar / masyarakat yang mendengar kata
“IPM”, maka dia akan langsung teringat dengan gerakannya, seperti literasi, ekologi atau
yang menjadi ciri khas IPM. Sehingga manfaat dari keberadaan dapat dirasakan secara nyata.
Sehingga identitas IPM menjadi menguat.

“Contoh yang lain, Dalam mengambil isu literasi sebagai pekerjaan utama kepemimpinan
selama satu periode misalnya. Tugas utama kepemimpinan tersebut adalah memastikan
setiap pimpinan (setiap 33erakan harus dimulai dari yang menggerakkan terlebih dahulu)
melek literasi.”

“Contoh gerakannya adalah membentuk komunitas literasi, setiap kader komunitas


menghabiskan 1 buku selama maksimal 1 bulan. Setelah selama 1 tahun penuh pimpinan
dicetak untuk menjadi pembaca ulung, maka 1 tahun setelahnya pimpinan dilatih untuk
menulis. Tujuannya setiap kader menghasilkan 1 tulisan, entah artikel, esai, puisi, cerpen,
karya ilmiah, dan lain-lain, selama maksimal setiap 1 bulan. Sehingga dalam 1 periode,
internal pimpinan cabang seluruhnya adalah orang-orang yang berwawasan luas dan melek
literasi. Pada periode selanjutnya, 33erakan ini dinaikkan 1 tingkat, yaitu mempengaruhi dan
menyebarkan virus literasi. Sambil menerapkan pola lama kepada pimpinan yang baru masuk
di periode setelahnya, pimpinan yang sudah menjabat dari periode sebelumnya bertugas
untuk menyebarkan virus literasi.”

“Misalkan dengan parameter setiap pimpinan memiliki 5 kader di cabang ranting yang dikader
secara serius, khususnya dalam hal literasi. Pola yang diterapkan bisa sama dengan pola yang
internal, atau dibuat pola khusus kader. Jika ada 10 pimpinan lama yang sudah melek literasi
masing-masing mengkader 5 orang dari cabang ranting, maka dalam satu periode akan
muncul 50 kader yang melek literasi yang siap melanjutkan kepemimpinan di tingkat yang
lebih tinggi.”
“Jika hanya 50% dari kader yang menetas, maka sekurang-kurangnya muncul 25 orang yang
melek literasi. Dan ini adalah jumlah yang fantastis jika melihat realita literasi di Indonesia
seperti hari ini. Jika pola perkaderan ini terus berlanjut hingga 3, 4, bahkan 5 periode, sedikit
banyak hal ini akan mempengaruhi tingkat literasi nasional, dan akan membawa dampak
perubahan positif ke negara Indonesia.”

“Hal ini akan menjadi perwujudan “karya nyata” berbentuk konkret maupun abstrak. Konkret
berupa tulisan, buku, video, film, merchandise, seni, dan aneka produk lain. Abstrak bisa
berbentuk manfaat yang dirasakan, misalnya berupa berkurangnya intensitas banjir,
terselamatkannya pelajar dari amoral, munculnya kewirausahaan pelajar yang professional,
pengawalan kebijakan 34eraka yang pro terhadap pelajar, dan lain-lain tergantung isu yang
diangkat.”

Untuk itu, kegiatan-kegiatan yang bersifat formal, ikut-ikutan, dan warisan yang masih
mendominasi kegiatan di IPM harus mulai segera ditinggalkan. Kemudian digantikan dengan
kegiatan yang bersifat 34erakan yang lebih memberikan dampak positif kepada pelajar
maupun masyarakat luas. Gerakan yang diangkat bisa bermacam-macam, tergantung tingkat
bahaya isu di masing-masing tempat dan kemampuan kader-kader IPM.

Isu yang ada di agenda aksi tanfidz Muktamar, musywil, musyda sangat cukup untuk menjadi
rujukan, tinggal bagaimana 34erakan ini lebih 34erak dan lebih 34eraka. Mengingat sejauh
fakta yang ada, kegiatan-kegiatan di IPM masih kering makna, formal, dan yang paling parah
adalah selalu mengikuti pola kegiatan di periode sebelumnya.Tentu, kegiatan berbasis
34erakan akan lebih baik daripada kegiatan berbasis pelatihan yang hanya dijadikan formal
namun kering makna dan miskin follow up.

Tim Materi Musyawarah Cabang IPM Babat 2019

Kukuh Amantubilah Zaen


Ahmad Nabih Abqariy
M. Nizar Syahroni
M. Fathul Fikri

BEDAH TEMA

MUSYCAB IPM BABAT 2019


”Liberasi Kreativitas Kader, Wujudkan IPM Babat Bermartabat"

Kata liberal memiliki eksistensi konotasi yang terbilang negatif di masyarakat. Dahulu paham
liberalisme biasa disangkutpautkan dengan aspek ekonomi namun dengan perkembangan
pemikiran saat ini, kata liberal dipakai untuk mendiskripsikan sebuah paham keagamaan yang
terkesan sekuler. Bahkan kata liberal dipakai untuk mendiskripsikan segala aspek seperti
budaya, politik, dan lain sebagainya.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Liberal berarti bersifat bebas atau berpandangan
bebas (luas dan terbuka). Dalam bentuk kata lain, kata liberal berubah menjadi liberasi yang
berarti proses membebaskan seseorang dari kontrol dan kendali orang lain. Dari pengertian
tersebut, liberasi mengandung makna proses menerapkan suatu paham yang memandang
sesuatu secara bebas atau bisa dimaknai sebagai proses memerdekakan manusia dari segala
hal yang menghalanginya untuk mengekspresikan dirinya.

Merujuk kepada konteks IPM maka akan timbul pertanyaan, siapa yang harus dimerdekakan?
Manusia manakah yang harus dibebaskan dari belenggu? Jawabannya tentu adalah para
kader IPM. Para anggota yang mempunyai militansi yang tinggi terhadap ikatannya. Para
anggota utama yang berjuang secara sungguh-sungguh dalam bingkai keilmuan. Lalu timbul
pertanyaan lagi, dari segi manakah pembebasan subjek IPM tersebut? Jawabannya adalah
kreativitas.

Kreativitas merupakan sebuah produk dari daya berpikir seseorang. Menurut kamus besar
bahsa Indonesia, kreatif adalah memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk
menciptakan atau bersifat (mengandung) daya cipta. Menurut Ummu Hanny A. Dalam
jurnalnya menguraikan bahwa kreativitas merupakan suatu proses berpikir yang lancar,
lentur, dan orisinal dalam menciptakan suatu gagasan yang bersifat unik, berbeda, orisinal,
baru, indah, efisien, dan bermakna, serta membawa seseorang berusaha menemukan
metode dan cara baru di dalam memecahkan suatu masalah.

Semua kader IPM memiliki potensi daya kreatif, namun tidak semua kader mampu untuk
mengeluarkan daya-daya kreatifitas yang ada dalam benaknya. Seolah-olah ada sesuatu yang
menutupinya dan menghalanginya untuk keluar. Daya kreatif tersebut seperti terpenjara
dalam suatu ruangan yang tertutup bahkan cahaya pun tak dapat masuk kedalamnya. Oleh
sebab itu, daya kreatif harus dibebaskan sehingga dapat keluar dan menghirup udara segar.
Hal ini lah yang disebut liberalisasi kreatifitas kader IPM.

Buku "Demi Pena" karya Azaki Khoirudin yang menjelaskan Sejarah dan Dinamika IPM 1961-
2016 menyatakan bahwa gerak langkah, karakter bahkan ideologi IPM dipengaruhi oleh
"rezim intelektual" yang memiliki kewenangan dalam perumusan materi permusyawaratan.
Adanya elit intelektual ini lebih baik dibandingkan elit politik di IPM. Namun impian
sebenarnya adalah IPM harus memiliki "elit politik yang ber intelektual". Semua anggota IPM
memiliki potensi politik, karena tanpa potensi tersebut mustahil bisa menduduki kursi
kepemimpinan. Agar impian tersebut tercapai dibutuhkan sebuah forum musyawarah yang
berkualitas. Sebuah forum yang diramaikan oleh kritik yang membangun untuk perbaikan
pimpinan.

Kreativitas Kader harus menjadi pondasi kader IPM dalam memainkan forum
permusyawaratan. Kreativitas yang didukung dengan wawasan yang luas dan rasional akan
mengurangi tekanan psikologis (seperti kebosanan, kebingungan) dalam forum sehingga
tercipta forum yang mencerdaskan.

Membahas terkait isi materi yang diusung dalam Musycab IPM Babat ini, tidak afdhol apabila
tidak melihat kebijakan IPM (PP, PW, PD) dalam membangun karater pergerakannya. IPM
Babat harus konsisten dalam mengawal agenda aksi yang diputuskan dalam Muktamar,
Tanwir, Musywil IPM Jawa Timur dan Musyda IPM Lamongan sehingga menciptakan gerakan
IPM yang kuat dan berkesinambungan dari tingkat pusat sampai ranting, yang disesuaikan
dengan potensi yang dimiliki oleh kader IPM Babat. IPM Babat harus memiliki wawasan
kedepan dalam membangun gerakan yang kreatif yang berpengaruh terhadap lingkungan
sekitar sebagai penerus perjuangan Muhammadiyah

Diharapkan Tema Musycab bisa menjadi semangat yang diusung oleh para kader. Sehingga
gerakan politik IPM Babat akan bernuansa berkeilmuan yang dibuktikan dengan karya nyata.
Seperti inilah seharusnya wujud IPM Babat selanjutnya, wujud yang bermartabat dan
menjunjung tinggi keilmuan serta progressif dalam gerakannya kedepan.

ALUR LOGIKA MATERI


Alur materi Musycab IPM Babat kali ini disusun menggunakan siklus alat analisis.
Appreciative Inquiry (AI) sebagai “that inquires into, identifies, and further develops
the best of what is in an organization in order to create a better future” (Coghlan,
Preskill, Catsambas, 2003) diletakkan sebagai analisis akhir, karena AI adalah
pendekatan yang digunakan untuk mempelajari, menganalisis, dan membuat
perencanaan pengembangan organisasi berdasarkan pada kekuatan apa saja yang
selama ini berfungsi dan bermakna bagi organisasi. AI memanfaatkan best practice
atau keberhasilan-keberhasilan yang selama ini dicapai oleh organisasi, kemudian
mengembangkannya sebagai kekuatan yang akan mendorong perubahan lebih baik
di masa ini dan di masa yang akan datang. Discovery, Dream, Design, Destiny.

Alur logika materi Msycab IPM Babat dibuat untuk memfasilitasi diskursus bagi
periode kepemimpinan IPM 2019 – 2021. Alur logika materi Muktamar XXI IPM
dengan demikian tidak saja menyangkut dengan kepentingan Musycab, melainkan
juga berkaitan dengan keseluruhan rancangan besar arah kebijakan PC IPM Babat
selama 2018 – 2020. Segala yang tergambar pada bagan alur logika materi
merupakan dasar dari pembahasan materi secara keseluruhan. Cara membaca alur
logika materi adalah sebagai berikut:

A. DESCOVERY (kekuatan yang ditemukan dalam IPM):


Berkaitan dengan proses penemuan inti kekuatan yang menggerakkan organisasi.
Pertanyaannya diawali dengan apa yang selama ini berfungsi dan bermakna bagi
setiap aktivis IPM? Bagaimana semua aktivis IPM memaknai keberadaannya
Bersama IPM? Kekuatan atau faktor mendasar dan merupakan modal IPM Babat
adalah:

- Daya kreatif Kader


IPM memliki potensi yaitu Ide-ide Kreatif dari pelajar Muhammadiyah, seperti halnya,
banyaknya komunitas-komunitas IPM yang berkembang hari ini, adalah tidak lain
komunitas IPM mencoba melihat potensi-potensi Positif yang ada di tataran grassroot,
yang hal itu perlu diwadahi secara kultural

- Jaringan Struktur Internal


Struktur IPM bisa dikatakan cukup rapih dimulai dari Pimpinan Ranting sampai dengan
Pimpinan Pusat IPM, memiliki struktur yang sama, masing-masing bidang-tidak
memiliki perbedaaan Bidang (Bidang wajib ,bidang tambahan). Sehingga ini
meurapak Kekuatan Bagi Ikatan Pelajar Muhammadiyah untuk dapat menguatkan
jaringan struktur IPM bagi Vertical dengan IPM maupun dengan Muhammadiyah dan
amal usahanya di masing-masing level, bahkan jika melihat Pimpinan Ranting IPM
sendiri langsung bersentuhan dengan siswa sekolah Muhammadiyah dan masyarakat
desa.

- Ideologi Muhammadiyah
Sistem Perkaderan IPM, Pedoman Terpadu Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang
memuat hal ideologis samapi dengan hal-hal teknis, memuat bangunan utuh Ikatan
Pelajar Muhammadiyah. Dalam panduan ini IPM memberikan arahan dari Idelogi
dasar IPM Yaitu Tauhid samai dengan Implementasi dari nilainilai Ketauhidan..Selain
itu Ideologi Muhammadiyah juga diarahkan daalam setiap jenang Perkaderan Formal
IPM yaitu Taruna Melati, mulai dari Ideologi dasar Muhammadiyah sampai dengan
Implementasi dari Manhaj Gerakan IPM. Ini membuktikan yang selama ini berjalan di
IPM adalah kekuatan Internal dibidang Ideologi.

- Administrasi tertata
Administrasi IPM cenderung lebih tertata, dibuktikan dengan adanya pedoman
Adminstrasi Ikatan Pelajar Muhammadiah, maka bentuk pembukuan kegiatan IPM
baik itu bersifat persuratan mapun dokumendokuman lainnya tertata secara rapih dan
bersifat periodik.

- Perkembangan Teknologi Media dan Informasi


Salah satu hal penting bagi pelajar adalah hak akses informasi dan ketersediaan
informasi bermutu bagi pelajar. Kendati demikian akses informasi pelajar masih
sangat terbatas. Sarana dan prasarana yang mendukung akses informasi bagi pelajar
sangat terbatas, Selain mendapatkan akses informasi yang mudah, pelajar juga
memiliki hak untuk disediakan informasi yang berkualitas. Pelajar Indonesia yang
berasal dari kelas menengah ke bawah pada umumnya hanya diberikan informasi
dengan kualitas terburuk; sinetron TV, channel berita yang tidak edukatif, dan
program-program TV yang tidak bermutu (infotainment selebriti, kuis game yang
mengandung rasisme dan kekerasan).

Seiring dengan era yang semuanya serba canggih, perkembangan ilmu dan teknologi
terutama teknologi informasi turut bertambah cepat. Teknologi informasi melesat jauh
melebihi bidang lainnya. Faktor penentunya antara lain globalisasi informasi, yaitu
penyebaran akses dan produksi informasi ke seluruh dunia. Informasi sekarang dapat
diakses oleh siapa saja dan di mana saja. Saat ini, hampir semua lapisan masyarakat
mulai dari orang tua, anak muda, hingga anak SD sudah tidak asing lagi dengan
keberadaan internet. Keberadaan internet sudah menjadi bagian tak terpisahkan
dalam kehidupan masyarakat bahkan cenderung menjadi gaya hidup bagi sebagian
orang. Hal tersebut turut menjadi salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
melihat simbiosis antara pemuda dan teknologi informasi berupa internet.

- Munculnya komunitas Kreatif


Sesuai cita-cita dasar Gerakan IPM hari ini adalah menumbuhkan Komunitas Pelajar,
nantinya komunitas ini adalah salah satu wadah yang memberikan akses serta
pengembangan dakwah pelajar. Banyaknya komunitas anak muda termasuk yang
dibentuk oleh IPM dengan berbagai inovasinya merupakan peluang dan djadikan
rujukan bagi PC IPM Babat dalam mengembangkan gerakannya.

B. DREAM (mimpi apa yang dibangun oleh IPM Babat untuk periode 2019 –
2021) :
DREAM berkaitan dengan apa yang diimpikan oleh organisasi. Dream adalah visi dan
atau misi yang ditentukan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu. berdasarkan
pada tahapan kebijakan, mimpi utama IPM Babat pada periode 2019 –2021 tidak akan
terlepas pada VISI besar IPM 2024 yaitu “membumikan Gerakan Pelajar
Berkemajuan dengan Menjadikan IPM sebagai Rumah Minat dan bakat Pelajar
Indonesia disertai nilai – nilai ajaran Islam sebagai komponen Masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya”.

C. DESIGN (apa yang harus dirancang oleh IPM?)


DESIGN Berkaitan dengan apa yang harus dilakukan, disediakan, atau dikondisikan
agar Dream muncul, serta melalui proses discovery yang dilakukan IPM Babat hari
ini. Maka desain yang dapat dirancang adalah.:

1. Gerakan Jihad LIterasi


2. Geraka Konservasi Ekologi
3. Gerakan Pendampingan Teman Sebaya
4. Gerakan Kemandirian Pelajar
5. Pengembangan Media

D. DESTINY (Strategi yang dibutuhkan IPM?)

Berkaitan dengan strategi apa yang dibutuhkan agar destiny mampu berjalan maksimal.
Delivery juga berkaitan dengan upaya mendampingi proses penerapan rancangan strategi,
hingga mengevaluasinya demi menciptakan gerakan IPM yang kuat dan berkesinambungan
dari tingkat pusat sampai ranting, yang disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh kader
IPM Babat. Sehingga gerakan IPM Babat akan bernuansa berkeilmuan yang dibuktikan dengan
karya nyata. Seperti inilah seharusnya wujud IPM Babat selanjutnya, wujud yang bermartabat
dan menjunjung tinggi keilmuan serta progressif dalam gerakannya kedepan.

a, Penguatan Jaringan
Dengan tumbuhnya gerakan IPM, pengembangan media, serta besarnya potensi
jaringan internal IPM dan Muhammadiyah dapat dijadikan sebagai jalur utama IPM
dalam menjalin hubungan – hubungan kerjasama dengan berbagai pihak baik itu
didalam Muhammadiyah maupun organisasi, komunitas pelajar lain, serta
pemerintahan.

b, Pendampingan Gerakan
IPM harus mendampingi proses untuk mewujudkan visi gerakan ilmu melalui program-
program yang telah dirancang dan sedang digerakkan. PC IPM Babat wajib mendampingi
perkembangan Gerakan secara internal juga di Pimpinan Ranting

AGENDA AKSI

Agenda Aksi yang ditawarkan disini merupakan bentuk interpretasi aplikatif di tataran cabang
maupun ranting untuk mengawal dan menyukseskan tujuan dan Gerakan IPM. Agenda Aksi
coba disusun dengan melihat cita-cita gerakan (idea), kondisi basis massa atau kajian
sosiologis (realitas), dan arah dari strategi gerakan yang direncanakan. Agenda Aksi secara
detail akan diuraikan sebagai berikut:

Gerakan JIhad Literasi

Ikatan Pelajar Muhammadiyah merupakan organisasi otonom Muhammadiyah


dengan basis massa yang kuat di kalangan pelajar. Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah di
ranah grassroot harus terus bergerak. Karena, Pergerakan merupakan sebuah keharusan bagi
sebuah organisasi. Setelah 58 tahun Ikatan Pelajar Muhammadiyah hadir untuk bangsa dan
negara ini diharapkan pergerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah kedepannya tidaklah hanya
mencari sebuah eksistensi tetapi harus memiliki substansi.
Pergerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah kedepan haruslah semakin menjadi lebih
baik. Melalui 4 fokus agenda aksi yang dicetuskan PP IPM yaitu Kemandirian Pelajar,
Konservasi Ekologi, Pendampingan Teman Sebaya, dan Literasi. Semua agenda aksi itu tidak
akan berarti apa-apa ketika hanya dilakukan demi eksistensi belaka. Memang terkadang
eksistensi diperlukan tetapi itu adalah sebuah hitungan terakhir. Substansi agenda aksi
tersebut haruslah didapatkan terlebih dahulu karena program tersebut bukan semata-mata
hanya menjadi rencana dan sebuah agenda yang pragmatis belaka, melainkan agenda
tersebut adalah merupakan misi utama Ikatan Pelajar Muhamadiyah yaitu “Terbentuknya
pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakka dan
menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran islam sehingga terwujudnya masyarakat islam yang
sebenar-benarnya”.
Apabila membahas tentang pergerakan Muhammadiyah lebih spesifiknya pada Ikatan
Pelajar Muhammadiyah maka kita akan melihat sebuah kumpulan kader-kader terbaik yang
berangkat dari ranah grassroot hingga dia menjadi pucuk tertinggi pimpinan. Dimulai dari
puluhan daerah, ratusan cabang, hingga ribuan ranting. Hingga karakteristik dan ciri khas
masing-masing, hal tersebut dikarenakan setiap daerah memiliki letak geografis, budaya, dan
kearifan lokal yang berbeda-beda.
Berangkat dari beragam kearifan lokal di masing masing daerah tersebut Ikatan Pelajar
Muhammadiyah dapat membaca dan menelisik bahwa, Ikatan Pelajar Muhammadiyah
haruslah kuat dalam ranah intelektualitas. Gerakan Pelajar Berkemajuan dengan
manifestonya gerakan ilmu menjadi asas kita agar menjadi yang terdepan dalam gerakan
keilmuan lebih spesifiknya di literasi.
Selama ini, Literasi bagi banyak kalangan di Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah membaca
dan menulis. Memang tidak salah, tetapi seharusnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah bisa
memaknai lebih dalam tentang literasi. Karena pelajar merupakan basis massa utama dari
Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan fokus pelajar adalah belajar dan senantiasa meningkatkan
ilmu sebanyak-banyaknya. Maka, Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai wadah bagi para
pelajar dirasa perlu menjadikan keilmuan sebagai salah satu ruh yang kuat di dalam setiap
pergerakannya.
Literasi secara umum adalah kemampuan individu mengolah dan memahami informasi
pada saat membaca dan menulis. Meskipun literasi merupakan sebuah konsep yang memiliki
makna kompleks, dinamis, dan akan terus di tafsirkan dan didefinisikan dengan beragam cara
dan sudut pandang, namun pada hakekatnya memang diartikan kemampuan membaca dan
menulis seseorang tetapi sebetulnya literasi dapat diartikan lebih dari itu.
• Konsep Dasar
Membumikan budaya literasi dengan membuka seluasnya-luasnya forum, ruang maupun
waktu untuk berliterasi bagi pelajar umumnya dan bagi kader IPM khususnya.

• Tujuan
- Melakukan upaya pencerdasan bagi kader IPM khususnya dan pelajar umumnya.
- Mengenalkan dan membumikan tradisi literasi dalam ikatan.
- Mewujudkan tradisi baca tulis di kalangan pelajar.
- Membentuk pelajar yang berwawasan luas dan berkemajuan.

• Pengorganisasian Aksi

- Perpustakaan Keliling
Pengadaan ruang baca baik di tempat strategis atau di tempat berkumpul kader IPM sebagai
upaya mendekatkan buku dengan pembaca yang diawali dengan pembacaan ayat suci
alquran sebanyak satu halaman. Sehingga dari aktivitas tersebut dapat meningkatkan minat
baca pelajar.

- Diskusi dan Bedah Buku


Menyenggarakan diskusi rutin 2 kali dalam 1 bulan sebagai wadah curah pendapat dan
sharing bagi pelajar dan kader IPM. Hal ini juga menjadi bentuk pencerdasan di kalangan
basis massa IPM.

- Memberikan Reading Time dalam Agenda IPM.


Dapat dijadikan patokan dalam menyelenggarakan kegiatan di IPM, khususnya kegiatan yang
bersifat pelatihan. Aksi ini merupakan upaya untuk membentuk kebiasaan kader IPM dan
pelajar untuk lebih dekat dengan literature ataupun buku.

Pengadaan perpustakaan mini di setiap sekretariat Pimpinan Ranting

- Literasi Modern
Sederhanya program ini diarahkan untuk fokus dalam aktivitas-aktivitas literasi yang
mengikuti perkembangan zaman, Literasi zaman now. Pelajar Muhammadiyah pada
khususnya mampu mengekspresikan kemampuan literasinya di era milenial kali ini.
Aktivitas yang dapat dilaksanakan dalam program Literasi Modern antara lain :
1. Diskusi online media sosial
2. Aktivasi blog dan youtube channel IPM Babat
3. Buletin online tiap bulan
4. Poster Dakwah Online (kampanye isu literasi, ekologi, pendampingan teman sebaya,
kemandirian pelajar)

Gerakan Kemandirian Pelajar

Berawal dari respon Ikatan Pelajar Muhammadiyah terhadap kebijakan MEA


(Masyarakat Ekonomi Asean) yang dicetuskan oleh negara-negara yag terhimpun dalam
Asean menjadikan perhatian serius terhadap pengembangan kewirausahaan dan pentingnya
pendidikan tentang kewirausahaan. Pengembangan kewirausahaan melahirkan impian agar
Ikatan Pelajar Muhammadiyah mandiri secara finansial di seluruh jenjang pimpinan. Hal ini
membutuhkan strategi yang tepat, serta peran aktif dari seluruh stackholder.
Terbentuknya Bidang Pengembangan Kreatifitas dan Kewirausahaan diharapkan
menjadi inisiator agenda aksi yang diistilahkan sebagai Gerakan Mandiri Pelajar. Selain itu
peran serta seluruh bidang juga menjadi penunjang bagi terwujudnya impian kemandirian
finansial tersebut. Dengan berbagai hal fungsional seperti manajemen keuangan, pengiritan
dana, hingga memunculkan sumber dana dari kegiatan-kegiatan kongkrit menjadi usaha yang
dapat dilakukan bidang-bidang lain dalam hal kemandirian finansial pimpinan. Selain itu,
pendidikan kewirausahaan harus terus dilakukan. Massifikasi wawasan kewirausahaan
diharapkan dapat menebar benih-benih motivasi terhadap pelajar agar memiliki minat
terhadap kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan ini juga bertujuan untuk meningkatkan
skill pelajar yang sudah memiliki fokus terhadap bidang kewirausahaan agar bisa
mengembangkan kreatifitasnya dalam hal berwirausaha.

• Konsep Dasar
Membangun aktivitas kewirausahaan di IPM yang bukan hanya berorientasi pada “self
profit”, tetapi juga memberdayakan lingkungan sekitar dan memberi dampak sosial yang
baik dari aktivitas kewirausahaan tersebut.

Tujuan
- Melakukan upaya pemberdayaan bagi kader IPM khususnya dan pelajar umumnya.
- Membangun kemandirian ikatan khususnya dan pelajar umumnya.
- Mengupayakan aktivitas yang memiliki dampak sosial yang positif melalui
kewirausahaan.

• Pengorganisasian Aksi

a. Pelatihan Kewirausahaan (mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pelajar


dalam berwirausaha)
Dalam rangka mewujudkan individu pelajar yang mandiri, salah satu hal yang dapat dilakukan
adalah dengan menjadikan pelajar sebagai pelaku wirausaha. IPM diharapkan mampu
menjadi wadah bagi para pelajar untuk mengeksplor dirinya, mengembangkan potensinya
dalam beriwirausaha.

b. Kemandirian Ikatan (unit usaha IPM)


Organisasi yang mapan dalam hal financial menjadi salah satu indikator berjalannya
organisasi tersebut. karakter kemandirian harus dimiliki IPM dalam membangun organisasi
yang sehat dn mampu berdiri diatas kaki sendiri. Bentuk kemandirian Ikatan dapat
diwujudkan dengan berdirinya unit usaha IPM sebagai bentuk kewirausahaan organisasi (baik
cabang maupun ranting) yang tentunya di sesuaikan dengan potensi yang dimiliki organisasi
tersebut.

Gerakan Pendampingan Teman Sebaya


Tanfidz Muktamar XX IPM di Samarinda menjelaskan bahwa gerakan pendampingan
sebaya adalah gerakan advokasi yang diselenggarakan oleh pelajar untuk memperoleh hak-
haknya. Sehingga gerakan ini seharusnya menjadi gerakan kultural yang dapat menjadi solusi
atas berbagai permasalahan pelajar. Namun dalam konteks struktural juga perlu diorganisir
secara rapih sehingga gerakan ini menjadi agenda aksi yang massif di kalangan pelajar
Muhammadiyah.
Paradigma pendampingan teman sebaya harus menjadi isu yang luas disuarakan oleh IPM
agar mempengaruhi pemahaman akan pentingnya penyadaran terhadap teman dekat.
Advokasi yang dilakukan secara sederhana dan mudah, apabila dilakukan dengan massif akan
berdampak sangat besar dan positif. Selain itu, program-program nyata sebagai penunjang
gerakan ini juga perlu dilakukan.
• Konsep Dasar
Pencerdasan, pemberdayaan dan pembebasan pelajar dimulai dari individu dan
pertemanan.
• Tujuan
a. Memebentuk budaya kritis pelajar
b. Pemberdayaan potensi pelajar
c. Pendidikan karakter berbasis kultural
• Pengorganisasian Aksi

b. Advokasi Media
Dewasa ini sering terjadi berbagai tragedi-tragedi yang mengusik sisi kemanusiaan, dimana
banyak pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Bullying, intoleransi, pelecehan sexual dan
berbagai tragedi lainnya menjadi suatu hal yang harus dibela, begitu juga oleh para Pelajar.
Nalar kritis pelajar harus peka dengan berbagai tragedi tersebut, namun aksi pembelaan yang
dilakukan harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki pelajar, bukan hanya suatu aksi
reaksioner semata yang tidak berpengaruh apapun. Pembelaan dapat dilakukan dengan
program edukasi melalui media sosial.

c. Pentas Seni dan Budaya


Kader IPM tentu saja memiliki bakat dan potensi yang bermacam-macam dalam bidang seni
dan atau budaya. Potensi tersebut layaknya senantiasa diapresiasi agar pelajar termotivasi
untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya. Bentuk apresiasi yang diberikan dengan
melakukan kegiatan-kegiatan untuk menampilkan potensi pelajar.

d. Muhammadiyah Student Cup


Muhammadiyah Student Cup atau disingkat menjadi MSC di adakan untuk mendampingi dan
memberdayakan teman sebaya dalam bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga yang
mencakup bidang perolahragaan seperti Futsal, Voli, Bulu Tangkis, dan Lain-lain. MSC juga
mencakup ke dalam bidang teknologi yang popular pada kaum pelajar seperti E-Sport yang
berisi game-game online, semisal Mobile Legends, PUBG Mobile, dan lain sebagainya. Di sisi
lain MSC ini juga bertujuan untuk mencari bibit-bibit kader dengan mempertimbangkan gaya
hidup dan kebiasaan kaum muda mudi saat ini.

e. IPM Mengajar
Upaya memberikan pembelajaran bagi lingkungan sekitar sebagai model pembedayaan
pelajar. Misal mengajar TPQ, memberikan pelatihan kerajinan kepada siswa SD / MI dan lain
sebagainya.

Gerakan Konservasi Ekologi


Ekologi merupakan isu global yang menjadi perhatian banyak negara saat manusia mulai
sadar akan pentingnya menjaga sumber daya alam yang ada. Konservasi ekologi adalah salah
satu gerakan advokasi yang berfokus kepada lingkungan dan alam sekitar. Makna kebersihan
sebagian dari iman adalah teologi dasar yang dapat dijadikan pondasi gerakan ini. makna frasa
tersebut bukan hanya mengenai kebersihan dalam artian sempit, namun kebersihan di sini
mengandung makna advokatif yang langsung berhubungan secara vertikal kepada Allah Swt.
Manifestasi kebersihan sebagian dari iman bukan hanya menjaga kebersihan, namun juga
menjaga alam sekitar dari kerusakan yang khususnya disebabkan oleh manusia. selain itu,
penyadaran akan pentingnya isu global ini sebagai sarana edukatif kepada pelajar
Muhammadiyah untuk mengembangkan daya kreatif yang mengarah kepada gerakan ini.
oleh sebab itu, harus terwujud tujuan yang sesuai dengan amanah Muktamar XX IPM di
Samarinda yaitu bahwa konsep dasar gerakan konservasi lingkungan adalah meningkatkan
kesadaran ekoliterasi di kalangan pelajar dan pimpinan IPM.
• Konsep Dasar

• Tujuan

• Pengorganisasian Aksi
a. Menyelenggarakan Kajian rutin bertemakan Lingkungan hidup
b. Kampanye peduli lingkungan kepada jejaring yang dimiliki serta melalui social media
IPM
c. Menyelenggarakan kegatan beriorientasi ramah lingkungan, memilimalisir sampah
plastic dalam kegiatan IPM
d. Untuk tahap seperti ranting diadakan kegatan bersih-bersih desa / sekolah, pengelolaan
Limbah botol, kertas sisa yang sudah tidak terpakai atau koran bekas, kain perca, daun-
daun serta lainnya sebagainya, serta penaman bibit di lingkungan sekolah dan desa.

Kosmopolitanisme IPM: Membangun Generasi yang Kosmopolitan

Meminjam definisi kesadaran dari Paulo freire yang membagi kesadaran menjadi tiga bagian
yaitu; kesadaran magis (magical consciousness), kesadaran naif (naival consciousness) dan
kesadaran kritis (critical consciousness). Kesadaran magis lebih diartikan sebagai sebuah
kesadaran tanpa daya analisis atas suatu realitas. Sedangkan kesadaran naif merupakan
kesadaran yang lebih bersifat manusiawi sebagai akar penyebab akar permasalahan di
masyarakat. Sedangkan kesadaran kritislebih melihat struktur dan sistem sebagai sumber
masalah.

Berbicara mengenai kesadaran yang dimiliki oleh Ikatan pelajar Muhammadiyah, memang
IPM sudah memiliki kesadaran kritis yang luar biasa dalam menangkap berbagai realitas yang
ada. Namun hal itu hanya berlaku bagi para elit intelektual saja. Secara komunal, basis masa
IPM yang notabene merupakan siswa sekolah menengah perlu pendidikan terkait kesadaran
kritis karena basis masa IPM sering terjebak oleh kesadaran magis dan kesadaran naif yang
mengekang pola pikir pelajar Muhammadiyah.

Sering kali kita sebagai pelajar Muhammadiyah tidak sadar akan pentingnya
multikulturalisme. Tidak sadar bahwa kita hidup di atas keragaman suku, ras, bangsadan
agama. Sehingga kesadaran multikulturalistik sangat diperlukan untuk menyokong persatuan
dan kesatuan sebagai sesama manusia.

Berawal dari kesadaran bahwa selayaknya IPM mulai merambah dunia global, menjadi
sebuah spirit untuk menggali ulang makna paradigma IPM. Paradigma Gerakan Pelajar
Berkemajuan yang terilhami dari pandangan Islam Berkemajuan Muhammadiyah yang
diuraikan sebagai berikut:

“Muhammadiyah sekarang berusaha menjadi gerakan pencerahan yang


membawa spirit Islam yang berkemajuan. Sebenarnya makna berkemajuan
artinya adalah cosmopolitan. Di mana kata kosmopolitan itu berasal dari
Yunani, berarti citizen of the world, bahwa kita ini warga dunia. Warga
Muhammadiyah memang hidup berkembang di Indonesia, akan tetapi
secara peradaban, Muhammadiyah tidak menutup diri dari pengaruh
peradaban dunia. Muhammadiyah memilih berdialog, berpikir keluar dari
lingkup Indonesia untuk mempromosikan Islam Indonesia cosmop dunia
luar. Tak hanya menerima pengaruh dunia asing, tetapi juga berdialog,
sharing tentang Indonesia kepada dunia luar. Meminjam cosmop Najib
Burhani bahwa selama ini kita mengalami inferiority complex. Kita
mengalami rasa minder ketika berhadapan dengan bangsa lain. Kita
mengalami majority with minority mentality (mayoritas tetapi dengan
mental minoritas). Karena itulah sikap-sikap tidak percaya diri dan
sebagainya itu harus diatasai dengan semangat yang cosmopolitan.”

Kutipan di atas dengan cosmopol makna kosmopolitanisme. Unsur-unsur kosmopolitanisme


ini yang seharusnya diserap dan dipahami oleh IPM sebagai suatu pemaknaan yang
mendalam atas paradigmanya sendiri. Gagasan ini harus menjadi spirit yang membalut
pergerakan IPM sebagai sebuah manifestasi. Karena IPM sudah memiliki modal agenda aksi
yang bertema global dan masih sangat relevan untuk diimplementasikan dan dimassifkan.

Selain itu, gagasan kosmopolitanisme IPM ini perlu dipahami, dikembangkan dan
dikampanyekan guna menyiapkan modal untuk tujuan pada Musyawarah Wilayah IPM Jawa
Timur selanjutnya. Isu Global yang menjadi pekerjaan rumah di musyawarah dua tahun
mendatang harus dipersiapkan dari sekarang. Singkatnya masa menjabat yang menjadi realita
pimpinan IPM harus dibarengi dengan pergerakan dan kinerja IPM yang progresif dan cepat.

Harapannya adalah bagaimana pelajar Muhammadiyah khususnya pelajar Muhammadiyah


jawa Timur beserta elit-elit pimpinan IPM memiliki pola cosmo yang cosmopolitan. Pola
cosmo terbebas dari pasungan natifisme dan kejumudan. Karena IPM merupakan wadah
untuk mengakselerasi segala potensi pelajar yang bersifat kognitif, psikomotorik maupun
afektif. Sehingga IPM menjadi generasi yang cosmopolitan.

*Dikutip dari Materi Musyawarah Wilayah ke XXI IPM Jawa Timur

KEBIJAKAN DAN PROGRAM BIDANG

PC IPM BABAT

A. Sasaran kebijakan IPM


Sasaran kebijakan IPM diarahkan pada dua, sasaran yaitu personal dan institusional.

1. Sasaran personal, diarahkan kepada terwujudnya tradisi berfikir kritis dalam


berfikir dan bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan IPM.
2. Sasaran institusional, diarahkan kepada terciptanya struktur kelembagaan yang
kuat dan fungsional melalui pengembangan ranting serta mekanisme
kepemimpinan yang mantap dalam mendukung gerakan ikatan menuju gerakan
ilmu yang berparadigma pelajar berkemajuan.

B. Hirarki Kebijakan
1. PP IPM
a. Penentu kebijakan organisasi secara nasional.
b. Melakukan kordinasi dengan PW IPM se-Indonesia.
c. Melakukan kerja-kerja dalam lingkup menggagas nilai-nilai baru dan
penguatan kapasitas kader IPM secara Nasional.

2. PW IPM
a. Menerjemahkan kebijakan-kebijakan Muktamar atau kebijakan yang telah
diputuskan oleh PP IPM di tingkat wilayahnya.
b. Menyosialisasikan keputusan-keputusan PP IPM atau keputusan bersama di
tingkat wilayah.
c. Mengatur kebijakan-kebijakan strategis dalam lingkup wilayahnya.
d. Melakukan kordinasi dengan PP IPM dan konsolidasi dengan PD IPM.

e. Melakukan kerja-kerja konkrit di tingkat wilayahnya sebagai upaya


pengembangan jaringan dan penguatan kapasitas organisasi para kadernya.

3. PD IPM

a. Motor penggerak IPM secara daerah.


b. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan Muktamar dan
keputusan musyawarahdi atasnya.
c. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM atau PR
IPM di tingkat daerahnya.

d. Menerjemahkan kebijakan-kebijakan Musywil atau kebijakan yang telah


dibuat PW IPM di tingakt daerah

4. PC IPM
a. Melakukan aksi-aksi rill yang telah menjadi keputusan Muktamar dan
keputusan Musyawarah di atasnya.
b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju dan bermanfaat bagi
kalangan pelajar.

c. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi dengan PR IPM ditingkat


cabangnya.

5. PR IPM
a. Mengkaji dan Melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah menjadi
keputusan Muktamar dan keputusan musyawarah diatasnya.
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan konkrit ditingkat ranting.

C. Kebijakan Bidang-Bidang

1. Bidang Kepemimpinan (Ketua Umum)


Bidang ini diarahkan untuk menciptakan kepemimpinan yang kuat
berorientasipada kemajuan ikatan, sehingga IPM mampu dan apik dalam
pengelolaankepemimpinan, manajemen dan sistem kepemimpinan, yang
tentunya selarasdengan gerakan keilmuan programnya meliputi:

a. Mengawal orientasi ikatan


b. Pengembangan kualitas pimpinan cabang dan ranting
c. Memperluas komunikasi dan sosialisasi baik internal maupun eksternal
dengan cara membangun komunikasi dengan Muhammadiyah dan Ortomnya
serta organiasi-organisasi eksternal lainnya.
d. Memaksimalkan dan penguatan basis data organisasi sebagai dasar
pelaksanaan program yang terukur.
e. Penyuluhan Agenda aksi ke pimpinan ranting.
f. Peningkatakan konsolidasi ke ranting melalui pembinaan dan pendampingan
g. Pengawasan komunikasi internal bidang
h. Memastikan seluruh bidang mengimplementasikan hasil permusyawaratan
sesuai dengan tugas dan fungsi setiap bidang.

2. Bidang Administrasi Umum (Sekretaris Umum)


Bidang ini diarahkan untuk terciptanya administrasi yang tertib rapi dan
memudahkan proses berjalanya organisasi. Programnya meliputi :

a. Megoptimalkan pengelolaan kesekretariatan


b. Mengoptimalkan sosialisasi terhadap kader untuk mengetahui sistem
administrasi IPM
c. Mengoptimalkan pelaksanaan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan
administrasi IPM

3. Bidang Keuangan (Bendahara)


Bidang ini diarahkan guna terciptanya pengelolaan keuangan IPM yang rapi dan
transparan. Programnya meliputi:

a. Penataan administrasi keuangan sesuai dengan pedoman administrasi


keuangan IPM
b. Mengoptimalkan pengelolaan administrasi keuangan IPM
c. Optimalisasi penggalian, pengelolaan, dan pemanfaatan dana organisasi
sesuai pedoman administrasi keuangan IPM

d. Penopang dana organisasi


4. Bidang Perkaderan
Bidang ini diarahkan kepada penguatan kader ikatan dalam rangka
mengembalikan ghiroh perjuangan di IPM dan menumbuhkan jiwa militansi pada
diri setiap kader. Programnya meliputi:

a. Membangun kualitas dan kekuatan kader dengan mengoptimalkan sistem


kaderisasi IPM yang menyeluruh berkesinambungan dan berorientasi ke masa
depan dengan dijiwai islam berkemajuan
b. Optimalisasi rekruitmen kader dan pendampingan kader
c. Pengembangan metodologi dan konsep perkaderan
d. Mengoptimalkan kajian seputar isu perkaderan
e. Massifikasi perkaderan berbasis kegiatan bertemakan jihat literasi, ekologi,
advokasi pelajar, dan kewirausahaan dengan memberdayakan,
mencerdaskan, dan membebaskan.

5. Bidang Kajian dan Dakwah Islam

Bidang ini diarahkan kepada penanaman nilai-nilai ajaran Islam, sehingga


terbentuk pelajar yang berakhlakul karimah tidak hanya unggul dalam
keilmuannya saja namun senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran islam
secara kaffah. Programnya diarahkan kepada:

a. Pengembangan dan Implementasi dakwah dengan teknologi informasi.


b. Mengembangkan konsep dakwah IPM dengan konsep GJDJ (Gerakan Jamaah
Dakwah Jamaah) dan dakwah kultural muhammadiyah.
c. Pengembangan kegiatan yang berorientasi pada dakwah pelajar dengan
mengoptimalkan kepekaan terhadap isu-isu seperti ekologi (fiqih air), jihat
literasi, pendampingan pelajar muslim dan pengembangan kewirausahaan
berbasis syariah.

6. Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan


Bidang ini diarahkan kepada membangun kekuatan IPM dalam bidang
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Programnya meliputi :

a. Penyadaran akan pentingnya IPTEK yang berdasarkan nilai-nilai Islam


b. Menghidupkan budaya literasi dikalangan pelajar dengan membentuk
komunitas-komunitas ilmiah dikalangan pelajar berbasis ekologi, literasi,
kewirausahaan dan pendampingan teman sebaya
c. Meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi melalui literasi
alquran, literasi fenomena, literasi buku, dan literasi media.
7. Bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga

Bidang ini diarahkan kepada minat dan bakat pelajar serta sebagai bentukapresiasi
terhadap seni dan budaya yang tentunya masih dalam syariat islam. Arah
programnya meliputi:
a. Mengapresiasi dan mengangkat potensi seni, budaya, dan olahraga pelajar
agar mampu bersaing di kancah yang lebih luas
b. Pemanfaatan seni budaya lokal sebagai media dakwah kultural
c. Membuat kegiatan kesenian, kebudayaan dan olahraga yang bertemakan
ekologi, literasi, kewirausahaan dan pendampingan teman sebaya

8. Bidang Advokasi
Bidang ini diarahkan sebagai pembelaan, pendampinga, penyadaran dan
pemberdayaan terhadap hak-hak dan kewajiban pelajar. Program bidang ini dapat
diarahkan pada:

a. Optimalisasi dan meningkatkan usaha pembelaan hak-hak dan kewajiban


pelajar
b. Mengoptimalkan kajian terkait isu-isu strategis advokasi pelajar terutama
yang berkaitan dengan literasi, ekologi, pendampingan teman sebaya dan
kewirausahaan.
c. Menyadarkan tentang pentingnya advokasi dikalangan pelajar dan tatacara
penerapan advokasi secara nyata

9. Bidang Pengembangan Kreatifitas dan Kewirausahaan


Bidang ini diarahkan pada pengembangan kemandirian ekonomi ikatan maupun
kader ikatan yang tetap memiliki nilai kemanfaatan bagi lingkungan. Arah program
dari bidang ini adalah:

a. Menumbuhkan jiwa kemandirian di kalangan pelajar melalui penguatan


nilai-nilai kewirausahaan.
b. Menjadikan organisasi yang mandiri, kreatif dan mampu bersaing dalam
dunia usaha.
c. Memperluas jaringan wirausaha sehingga mampu menghasilkan keuntungan
yang dapat digunakan untuk keberlangsungan dakwah IPM.
d. Mampu mengembangkan nilai sociopreneur dalam menjalankan wirausaha
baik bagi ikatan maupun kader ikatan.

10. Bidang Ipmawati


Mengkaji, mengembangkan, dan mendorong isu-isu tentang hak-hak aksebilitas
pelajar perempuan dalam meningkatkan kesadaran terhadap keseraraan gender. Arah
program dari bidang ini adalah:
a. Menguatkan gerakan perempuan melalui komunitas-komunitas.
b. Memberikan edukasi yang intensif mengenai isu-isu terkini perempuan.
c. Mengoptimalkan kajian dan diskusi dalam memberdayakan pergerakan
perempuan yang masif dan emansipatif dan bertemakan jihat literasi, ekologi,
advokasi dan kewirausahaan.
REKOMENDASI MUSYAWARAH WILAYAH XXII

IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA TENGAH

A. Rekomendasi Kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat


1. Mendesak kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah untuk mengintruksikan Pimpinan
Ranting Muhammadiyah se-Babat agar lebih memperhatikan keberlangsungan IPM di
rantingnya
2. Menentukan pembina IPM di level Pimpinan Ranting (PR) adalah alumni IPM atau Angkatan
Muda Muhammadiyah (AMM).
3. Memperketat kembali proses pembuatan KTAM di tubuh persyarikatan.
4. Memberikan akses seluas-luasnya kepada Angkatan Muda Muhammadiyah yang profesional
dan kompeten untuk masuk dalam kepemimpinan Muhammadiyah dan Amal Usaha
Muhammadiyah.
5. Mendesak pada pengurus Muhammadiyah dari tingkat PC dan PR untuk mengarahkan putra-
putrinya agar aktif di IPM.
6. Mengawal bersama MPK tentang sinergitas perkaderan di Muhammadiyah.

B. Rekomendasi Kepada PD IPM Lamongan


1. Diharapkan agar PD IPM Lamongan mendistribusikan ke tingkatan dibawahnya
semua buku yang pernah dicetak oleh PP IPM, PW IPM, PD IPM atau aktivis IPM yang
berkaitan dengan Gerakan IPM agar menunjang pengetahuan kader tentang IPM.
2. Diharapkan agar PD IPM Lamongan memaksimalkan perhatian kepada Pimpinan
Ranting Desa yang dan mengarahkan strategi gerakan yang relevan dengan Pimpinan
Ranting Desa.
3. Diharapkan agar PD IPM Lamongan memperhatikan segala kebijakan yang disepakati
dalam Musyawarah Cabang IPM Babat 2019

C. Rekomendasi Kepada PC IPM Babat


1. Diharapkan agar PC IPM Babat mengoptimalkan empat agenda aksi yang sudah
disepakati.
2. Diharapkan agar PW IPM membawa dan mengawal agenda aksi ke tingkat ranting.
3. Diharapkan agar PW IPM mentaati dan melaksanakan segala keputusan yang
disepakati dalam Musyawarah Cabang IPM Babat 2019

D. Rekomendasi Kepada pr ipm Se-Cabang Babat


1. Diharapkan agar PR IPM Se-Cabang Babat agar memahami dan memahami dan
menerapkan agenda kasi PC IPM Babat.
2. Diharapkan agar PR IPM Se-Cabang Babat agar membuat materi untuk musyawarah
ditingkatannya yang relevan dengan materi yang telah di sepakati dalam Konferensi
Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur.
3. Diharapkan agar PR IPM Se-Cabang Babat mentaati dan melaksanakan segala
keputusan yang disepakati dalam Musyawarah Cabang IPM Babat 2019

Anda mungkin juga menyukai