M. Hengki Pradani
Kelvin Argo Beni
M. Hengki Pradana
Kukuh Amantubillah Z
Devi Meyla Pramesti
Riset :
Kukuh Amantubillah Z
Devi Meyla Pramesti
SK Pengesahan Susunan Kepengurusan PD IPM Lamongan Periode 2018 - 2020
i
ii
iii
JADWAL ACARA
KONFERENSI PIMPINAN DAERAH (KONPIDA)
DAFTAR ISI
iv
SK Pengesahan Susunan Kepengurusan PD IPM Lamongan Periode 2018 - 2020.................................................i
JADWAL ACARA...................................................................................................................................................iv
TATA TERTIB......................................................................................................................................................... 1
PIDATO IFTITAH KETUA UMUM............................................................................................................................4
“Pendahuluan”..............................................................................................................................................6
Bedah Tema......................................................................................................................................................................... 7
Latar Belakang..................................................................................................................................................................... 8
“Materi Konpida”........................................................................................................................................13
Peta Konsep.......................................................................................................................................................................14
Strategi Optimalisasi Gerakan............................................................................................................................................18
1. Diseminasi Dakwah IPM.....................................................................................................................................18
2. Agenda Aksi........................................................................................................................................................18
Peluang Dan Potensi IPM...................................................................................................................................................26
Rekomendasi..................................................................................................................................................................... 29
“Lampiran”......................................................................................................................................................... 78
v
TATA TERTIB
KONFERENSI PIMPINAN DAERAH IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH LAMONGAN
17-18 Oktober 2020 M
Pasal 1
Nama, Tempat, dan Waktu
Kegiatan ini bernama Konferensi Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lamongan
tahun 2018 disingkat KONPIDA IPM Lamongan tahun 2020. KONPIDA IPM Lamongan merupakan
permusyawatan tertinggi tingkat Daerah setelah Musyda. Diselenggarakan secara hybrid pada
tanggal 17 Oktober 2020 di Universitas Muhammadiyah Lamongan dan 18 Oktober 2020 secara
online.
Pasal 2
Tema
Tema KONPIDA IPM Lamongan tahun 2020 adalah “Resolusi Gerakan Pelajar Di Tengah
Pandemi”
Pasal 3
Landasan Yuridis
Pasal 4
Hak dan Wewenang
(ART IPM Pasal 36 ayat 7)
Pasal 5
Anggota Sidang
(ART IPM Pasal 36 ayat 4)
Anggota Sidang Konferensi Pimpinan Daerah terdiri atas:
Peserta sidang adalah mereka yang secara resmi diutus oleh masing-masing tingkatan pimpinan
yang diatur dalam anggaran rumah tangga IPM, terdiri dari:
a. Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum Pimpinan Daerah.
b. Ketua Umum Pimpinan Cabang atau yang mewakilinya dan 2 orang utusan (Jika dalam Pimpinan
Daerah ada yang tidakl mewakili cabang, maka yang diundang adalah Pimpinan Ranting).
1
2. Peninjau adalah orang yang diunndang secara resmi oleh penyelenggara Konferensi Pimpinan
Daerah IPMLamongan sesuai dengan aturan dalam anggaran rumah tangga IPM, terdiri dari:
a. Pimpinan Daerah yang tidak menjadi peserta Konpida.
b. Mereka yang diundang oleh Pimpinan Daerah.
Pasal 6
Quorum
(ART IPM pasal 36 ayat 3)
Konpida dinyatakan sah apabila dihadiri oleh musyawirin Konpida dengan tidak memandang jumlah
yang hadir, asalkan undangan sah sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
Pasal 7
Hak dan Kewajiban Anggota
(Pedoman Persidangan IPM Pasal 7 ayat 3 dan 4)
Hak peserta.
a. Peserta sidang berhak mengikuti persidangan dan memiliki hak bicara serta hak suara.
b. Peserta sidang berhak menghentikan atau mengganti pimpinan sidang jika diperlukan dan atau
melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
Kewajiban peserta.
a. Peserta sidang wajib mengikuti jadwal dan tata tertib yang telah ditentukan.
b. Peserta sidang wajib menjaga ketertiban dan kelancaran sidang.
c. Peserta sidang wajib menghormati dan menerima segala keputusan sidang.
Hak peninjau.
a. Peninjau berhak mengikuti persidangan dan memiliki hak bicara serta tidak memiliki hak suara.
b. Peninjau berhak menghentikan atau mengganti pimpinan sidang jika diperlukan dan atau
melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
Kewajiban peninjau.
a. Peninjau wajib mengikuti jadwal dan tata tertib yang telah ditentukan.
b. Peninjau wajib menjaga ketertiban dan kelancaran sidang.
c. Peninjau wajib menghormati dan menerima segala keputusan sidang.
Pasal 8
Ayat 1
Pimpinan Sidang
(Pedoman Persidangan IPM Pasal 6 ayat 1-3)
Pimpinan sidang terdiri dari pimpinan sidang sementara dan pimpinan sidang tetap
a. Pimpinan sidang sementaral adalah pimpinan sidang yang ditentukan oleh tim materi.
b. Pimpinan sidang tetap adalah pimpinan sidang yang dipilih oleh dan dari anggota sidang.
2. Pimpinan sidang sementara terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota yang dipilih dari tim materi
permusyawaratan.
3. Pimpinan sidang tetap terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota yang dipilih oleh anggota sidang.
Ayat 2
Macam Persidangan
(Pedoman Persidangan IPM Pasal 4 ayat 1 dan 2)
Sidang Pleno :
a. Persidangan yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang.
2
b. Dipimpin oleh pimpinan sidang.
c. Membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan permusyawaratan
Sidang Komisi :
a. Persidangan yang dihadiri oleh anggota sidang yang telah mendaftarkan diri dalam komisi tersebut
yang telah ditentukan dalam sidang pleno.
b. Jumlah pembagian sidang komisi menyesuaikan struktur yang bermusyawarah.
c. Dipimpin oleh ketua dan sekretaris sidang komisi yang dipilih dari dan oleh anggota sidang komisi
tersebut.
d. Membahas materi-materi yang menjadi tugas dari komisi yang bersangkutan.
Ayat 3
Sidang Komisi
Persidangan dalam Komisi dibagi menjadi 2 komisi:
a) Materi Komisi A: Pembahasan Tata Tertib Pemilihan, Kriteria Ketua Umum, formatur periode
Musyda XVIII, dan Mekanisme Pemilihan Perangkat Musyda XVIII
b) Materi Komisi B : pengkajian Strategi Optimalisasi Agenda Aksi IPM Lamongan, Analisis
potensi dan peluang, dan Rekomendasi Konpida.
Pasal 9
Keputusan
(ART IPM pasal 40)
1. Keputusan Musyawarah diusahakan dengan mufakat.
2. Keputusan dilakukan dengan pemungutan suara dengan kondisi jikalau dari musyawarah
mufakat tidak menemukan keputusan, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak
mutlak.
3. Pemungutan suara atas seseorang atau masalah yang penting dapat dilakukan secara tertulis
atau secara langsung.
4. Apabila dalam pemungutan suara terdapat suara yang sama banyak, maka pemungutan
suara dapat diulangi dengan terlebih dahulu memberi kesempatan kepada masing-masing
pihak untuk menambah penjelasan, apabila setelah tiga kali hasil pemungutannya masih
tetap sama, atau tidak memenuhi syarat untuk pengambilan keputusan, maka persoalannya
dibekukan atau diserahkan kepada Pimpinan di atasnya atau Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Lamongan.
Pasal 10
Penanggung Jawab
Penanggung jawab Konferensi Pimpinan Daerah adalah Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Lamongan
Pasal 11
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini ditetapkan oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Lamongan dengan pertimbangan usul dan saran dari Anggota Konferensi Pimpinan
Daerah.
3
PIDATO IFTITAH KETUA UMUM
PD IPM LAMONGAN Periode 2018-2020
Segala puji milik Allah Subhaanahu wata’ala yang telah menciptakan langit tanpa tiang dan
bumi tanpa gantungan. Karena Dialah buah dan sayuran berwarna warni dan segala yang
berasal dari laut halal untuk dikonsumsi.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad Shallallahu
alaihi wasallam, beliaulah suri tauladan bagi ummat manusia, suri tauladan sebagai seorang
ayah bagi keluarganya, suri tauladan sebagai seorang teman bagi rekan seperjuangannya,
suri tauladan sebagai seorang kepala negara bagi rakyatnya, hingga suri tauladan sebagai
panglima perang bagi pasukan pasukannya.
Tak terasa sudah setengah periode kami diamanahi sebagai Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah kabupaten Lamongan, memang bukan waktu yang lama, namun juga bukan
tergolong singkat, disisi lain perjuangan teman-teman yang diamanahi di pimpinan daerah
akan berbeda rasanya dengan teman-teman yang berada di grassroot atau akar rumput
( baca; ranting ) dengan berbagai macam kondisi local wisdomnya . Disatu sisi memang
tidak sebanding tingkat susahnya, dilain sisi juga tak pantas untuk membanding
mbandingkan perjuangan karena esensi perjuangan bukan hanya pada apa dan siapa tapi
mengapa dan bagaimana, mengingat goal dari perjuangan adalah nilai pahala.
Maka dengan berlandaskan pada beberapa kondisi dilapangan yang kami maksud diatas
tersusunlah tagline Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lamongan pada
kegiatan Rakerda di perguruan Muhammadiyah Brangsi pada bulan September 2019 yang
lalu yakni tagline #PelajarBerdaya. Diantara tujuan dibuatnya tagline tersebut adalah
sebagai penyemangat teman-teman Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam menghimpun dan
menghidupkan berbagai macam kreatifitas yang dimiliki oleh teman teman cabang maupun
ranting agar supaya dikemudian hari tercipta sebenar-benarnya pelajar, yakni bukan hanya
pelajar yang pergi sekolah mencari ilmu terus pulang, namun pelajar yang pergi sekolah
mencari ilmu kemudian bisa memberikan manfaat dari ilmunya di masyarakat. Terlebih
dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih,
menuntut pelajar Muhammadiyah sanggup memberdayakan teknologi tersebut.
Tak ada rotan akarpun jadi, sebuah peribahasa lama yang sudah diajarkan sejak duduk
dibangku sekolah dasar ini patut menjadi renungan bagi kader Pelajar Muhammadiyah,
terhitung sejak diliburkannya aktifitas pendidikan pada Maret 2020 lalu akibat Pandemi
Corona Virus Disease ( Covid ) 19 membuat seluruh aktitifas yang bersifat tatap muka harus
ditiadakan, imbasnya pun sampai pada aktifitas IPM ranting yang berada disekolah maupun
di desa. Disatu sisi adanya pandemi menuntut peran Pelajar Muhammadiyah untuk berfikir
kritis, aktif, kreatif, imajinatif dan solutif dalam berkegiatan, tetapi fakta di lapangan
mungkin tidak bisa di Gebyah Uyah (baca;disamarakatan). Perlu banyak sumbangsih untuk
menjadikan Ikatan Pelajar Muhammadiyah terkhusus di Lamongan ini betul betul berdaya,
faktor internal mulai dari kesadaran anggota, sumber daya intelektual yang luas, adanya
perkaderan Hybrid yang didukung oleh ayahanda Muhammadiyah dan lain sebagainya. Juga
dari faktor eksternal yang perlu ditangkap oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah mulai dari
kecanggihan teknologi, adanya donatur tetap, fasilitas AUM dan lain sebagainya.
4
Memandang kedepan, kami melihat masih banyak yang peduli dengan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Kabupaten Lamongan, data majelis dikdasmen 2019 menyebutkan lebih
dari 15.000 pelajar Muhammadiyah se Kabupaten Lamongan, tentunya angka ini menjadi
motivasi dan penyemangat dalam berjuang di IPM, tapi angka saja tidak cukup untuk
menjadi lebih baik, selain angka perlu adanya peningkatan ideologis kader yang menyeluruh
agar ghiroh perjuangan dapat terbentuk hingga ke ranting-ranting. Mari berjuang bersama,
pandemi tidak menjadi penghalang untuk terus bergerak, kecanggihan teknologi juga bukan
penghambat seorang pelajar untuk berkembang, mari menjadi pelajar berdaya.
5
“Pendahuluan”
6
Bedah Tema
Konferensi Pimpinan Daerah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lamongan
2020
Mengacu pada KBBI resolusi /re-so-lu-si/ /résolusi/ n putusan atau kebulatan pendapat
berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang);
pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal. Kata Resolusi sering muncul
dan digunakan pada saat tahun baru. Kata ini di gunakan sebagian besar orang untuk untuk
mencapai impian di tahun baru. Dalam hal ini kata resolusi digunakan dalam konteks
gerakan pelajar. Lebih mengkerucut pada gerakan pelajar yang di bawa oleh Pimpinan
Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lamongan.
Mengapa gerakan pelajar harus melakukan resolusi? Melihat keadaan sekarang, dunia
tengah dilanda pandemi yang cukup parah, yaitu Covid-19. Karena pandemi ini membuat
semua aktifitas manusia di segala bidang terhambat bahkan terhenti. Tidak juga ketinggalan
eksistensi gerakan pelajar di IPM juga ikut terdampak, banyak sekali kegiatan yang harus
tertunda bahkan batal. Karena pandemi ini memaksa untuk tidak berkumpul orang banyak
yang mana biasanya kegiatan pelajar dilakukan dan sekarang dipaksa untuk mengikuti
dampak pandemi ini dengan melaksanakan kegiatan secara daring atau online.
Maka pada momen Konferensi Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah 2020 akan
mereselusi gerakan yang sudah di rencanakan pada awal periode, tentu dengan gerakan-
gerakan baru yang inovativ dan kreatif serta memperbaharui gerakan-gerakan yang sudah
ada sesuai dengan keadaan yang sekarang. Sebagai pelajar harus selalu cepat tanggap
dengan apapun yang terjadi seperti pandemi ini, dan harapannya pada resolusi gerakan ini
agar bisa tetap mencapai impian yang di bangun pada awal periode ini.
7
Latar Belakang
Sudah 59 tahun sejak dibentuknya tahun 1961 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) telah
banyak memberikan kontribusi pada persyarikatan dan bangsa dalam mewarnai kehidupan
umat manusia. Sebagai gerakan yang bergerak di dunia pelajar maka Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM) tidak lepas dari berbagai kegiatan pendidikan, yang mendidik dan
mencerahkan. Lewat MUSYDA XVIII IPM Lamongan di Kecamatan Modo merumuskan
empat ranah agenda aksi IPM Lamongan yakni Jihad Literasi, Konservasi Lingkungan,
Pendampingan Teman Sebaya, Kemandirian Pelajar. Keempat landasan agenda aksi tersebut
diharapkan menjadi karakter yang tercermin dalam program kerja masing-masing level
pimpinan IPM Lamongan, mulai dari Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, terutama
Pimpinan Ranting. Sehingga apa yang telah disepakati dalam satu periode kedepan bisa
mewujudkan pelajar berkemajuan sesuai maksud dan tujuan organisasi.
A. Jihad Literasi
Jihad dapat dimaknai sebagai perjuangan, secara sederhana memandang
literasi sebagai kesadaran membaca dan menulis sebagai wujud pelajar yang
berkemajuan. Dalam islam perintah membaca disampaikan pada surat Al Alaq
wahyu pertama yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat
Jibril. Spirit literasi bukan hanya terdapat pada surat Al Alaq, namun juga tersebar
dalam kitab suci umat islam yang secara subtansi mengajak umat islam
menggunakan intelektual dan spiritualnya untuk membaca secara mendalam realitas
kehidupan.
Dalam jurnal (Muhammadiyah & Banyumas, n.d.) menjelaskan bahwa
Adanya gerakan literasi sebagai kemampuan membaca dan menulis, sehingga dalam
perspektif kebudayaan budaya literasi bertujuan untuk melakukan kebiasaan
berpikir yang diikuti dengan proses membaca, menulis, dan akhirnya diikuti dengan
kegiatan berkarya.
Namun, persoalan minat baca masyarakat Indonesia sangat
memperihatinkan, menurut data UNESCO hanya 0,001%. Dapat diartikan dari 1,000
orang Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca. Riset berbeda yang dilakukan
oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu, Indonesia peringkat
ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan
8
di atas Bostwana (61). Hal ini sangat di sayangkan sekali apalagi Indonesia dari segi
infrastuktur untuk mendukung membaca berada diatas negara-negara Eropa1.
Terkait dengan hal itu IPM Lamongan menjadikan jihad literasi sebagai
agenda aksi yang dimana diarahkan pada dua tema literasi, yakni: Klasifikasi tematik
literasi ini muncul karena pengenalan teknologi informasi ke modernisasi.
Keaksaraan tradisional ini merupakan anggapan bahwa sangat penting memikirkan
penulis dengan karya berupa buku. Serta adanya anggapan bahwa buku berperan
penting dalam pertumbuhan akademik. Sementara itu, literasi baru terus
menggunakan media massa, atau lebih tepatnya kegemaran akan literasi instan dan
terus menggunakan atau mengandalkan internet.
Dalam agenda aksi imajinatif dan inventif, IPM Lamongan merangkum kedua
topik tersebut dengan mengembangkan kelompok-kelompok yang berkonsentrasi
pada akomodatif kebutuhan siswa dalam membaca dan menulis, serta
mengadvokasi betapa nikmatnya membaca dan menulis, serta manfaat yang dapat
diperoleh. diperoleh, melakukan studi penelitian membedah buku atau langsung
dengan praktek memproduksi karya ilmiah.
C. Kemandirian Pelajar
Pengembangan kewirausahaan melahirkan impian agar Ikatan Pelajar
Muhammadiyah mandiri secara finansial di seluruh jenjang pimpinan. Hal ini
membutuhkan strategi yang tepat, serta peran yang aktif.
10
Terbentuknya Bidang Pengembangan Kreatifitas dan Kewirausahaan
diharapkan menjadi inisiator agenda aksi yang diistilahkan sebagai Gerakan Mandiri
Pelajar. Selain itu peran serta seluruh bidang juga menjadi penunjang bagi
terwujudnya impian kemandirian finansial tersebut.
Pelajar saat ini juga harus mempunyai kemampuan daya cipta, cerdas, dan
imajinatif untuk menghasilkan karya contohnya membuat jajanan sehat dll, selain itu
di era millenial pelajar juga di tuntut memiliki mental kuat, baik mengambil resiko,
kompetitif dalam menentukan harga produk saat berdagang bahkan tidak malu
untuk mengawali usaha dari nol.
Hal yang menjadi usaha serius adalah bagaimana IPM dapat mengembangkan
usaha dengan memanfaatkan peluang teknologi yang ada. Harapanya yaitu
penggunaan media sosial sebagai lahan promosi produk dan bahkan memanfaatkan
startup yang sudah tersedia dan bahkan apabila mampu yaitu membuat startup
secara mandiri.
Usaha-usaha ini dilakukan bukan hanya semata untuk pembelajaran, namun
impianya adalah bagaimana IPM memiliki kemandirian secara finansial untuk
menyokong kegiatan-kegiatannya dengan pembentukan amal usaha kreatif. Contoh
kegiatan yang dapat dilakukan untuk implementasi agenda aksi ini yaitu membentuk
komunitas pengusaha, pelatihan dan motivasi kewirausahaan, pelatihan bisnis online
atau industry kreatif yang bisa memantik semangat untuk mulai berwirausaha,
menghasilkan produk yang bermanfaat sperti makanan, pakaian atau bahkan buku
yang dapat dikomersilkan dan mendulang pemasukan secara berkelanjutan dan
sebagainya. Implementasi agenda aksi ini dapat diperkuat dengan kerjasama ke
berbagai pihak seperti koperasi sekolah, lazismu, dan amal usaha lainya milik
Muhammadiyah.
11
Sehingga untuk memudahkan pengertian agenda aksi ini dan untuk
menajamkan pengimplemetasianya, proses pendampingan dibagi menjadi dua, yaitu
pendampingan yang bersifat mikro dan pendampingan yang bersifat makro.
Pendampingan mikro merupakan wujud kepedulian pendampingan teman
sebaya dengan skala kecil. Seperti peduli terhadap diri sendiri, teman sebangku atau
teman dekat, juga bagi teman yang memerlukan pendampingan khusus (disability).
Pendampingan mikro merupakan usaha yang dapat di implementasikan oleh pelajar
Muhammadiyah secara individual. Contoh implementasinya yaitu dengan cara
mengajari teman sebaya atau belajar mata pelajaran bersama di rumah maupundi
sekolah, mengajari teman membaca Al-Qur’an, menjadi teman curhat yang baik,
bermain dengan teman penyandang (disability) dan sebagainya.
Pendampingan makro merupakan pendampingan dengan skala besar
merupakan wujud IPM sebagai organisasi pelajar yang memiliki masa yang banyak
(komunal). Pendampingan ini dibutuhkan dengan craa membuat komunitas-
komunitas advokasi. Contohnya kampanye anti bullying, pembentukan team
konseling bekerjasama dengan guru BK, pelatihan teman sebaya dan lainya.
12
“Materi Konpida”
13
Peta Konsep
Metode Penelitian
14
A. Metode Riset Pra Konpida
B. Pisau Analisis
Pisau Analisa untuk melihat permasalahan yang kian sering di alami pelajar
lamongan khususunya. Penggunaan metodologi materi menggunakan SOAR-AI sebagai alat
bantu mengurai potensi kedepan bagi IPM. Yang mana penggunaan SOAR sebagai bentuk
membuka potensi serta wacana IPM. Yaitu melalui realitas eksternal dimana melihat
perkembangan Indonesia khususnya dan dunia saat ini dimulai dari data-data pendukung,
yang dinilai layak.
Selain itu juga melalui realitas internal dengan melihat dari dalam IPM melalui
observasi internal dengan bentuk purposive sampling. Yang kemudian hasil hasil dari realitas
internal dan eksternal menjadi arah kedepan untuk dapat melihat jarring-jaring Stake-
Holder IPM.
Appreciative Inquiry (AI)
Appreciative inquiriy merupakan salah satu pisau Analisa yang digunakan untuk menggali
potensi yang dimiliki sekaligus menggembangkannya menjadi strategi, program, aksi nyata.
AI digunakan ipm karna memiliki proses yang akseleratif. Dengan maksud
mengesampingkan permasalahan negative yang memberatkan proses analisis dan mencoba
15
memperingan proses dengan focus kepada penggalian permasalahan yang bersifat positif.
Yang mana dalam hal ini menggunakan proses lingkaran 4D:
Discovery
Discovery merupakan proses pertama dalam melakukan 4D yang berfungsi untuk
menemukan potensi, asset dan hal-hal positif lainnya. Dalam proses penggalian tersebut
digunakan Teknik analisis SOAR (Strengths-kekuatan, Opportunities-kesempatan,
Aspirations-Aspirasi, Result-hasil).
1. Strengths-kekuatan
a. Diskusi dan seminar merupakan kegiatan literasi yang sering dilaksanakan PC, PR
IPM di Lamongan
b. 89 % pimpinan IPM menggunakan social media sebagai platform dakwahnya
c. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan ekologi yang banyak dilaksanakan PC,
PR IPM
d. Sebagian PC, PR IPM sadar akan isu bullying
e. 48% PC dan PR IPM melaksanakan kegiatan kewirausahaan
2. Opportunities-kesempatan
a. 39 % PC dan PR IPM mampu menghasilkan karya literasi, berupa esai, majalah,
buku
b. PC, PR IPM mampu menghasilkan beragam konten dakwah di media social, mulai
dari konten kajian, sampai hiburan
c. 26 % PC, PR IPM memiliki kesadaran untuk mendaur ulang sampah
d. Sebagian PC, PR IPM berni untuk berwirausaha dan memiliki kegiatan yang
beragam
3. Aspirations- aspirasi
a. Pendidikan Kader
b. Pelatihan skill
c. Gerakan pencegahan penularan covid
d. Gerakan memakmurkan masjid
e. Gerakan ekologi
f. Turnaamen olahraga antar cabang
g. Penguatan cabang
h. Kegiatan online
i. Pemberdayaan perempuan
j. Pemberdayaan lansia
k. Masifikasi media sosial
16
l. Melek kewirausahaan
m. Pendampingan teman sebaya
4. Result-hasil
- 78% PC, PR IPM mengimplementasikan agenda aksi jihat literasi
- 44% PC, PR IPM mengimplementasikan agenda aksi konservasi ekologi
- 17% PC, PR IPM mengimplementasikan agenda aksi pendampingan teman sebaya
- 48% PC, PR IPM mengimplementasikan agenda aksi kemandirian pelajar
Dream
Menajamkan pena gerakan untuk Lamongan yang Berkemajuan.
Design
1. Gerakan jihad literasi
2. Gerakan pendampingan teman sebaya
3. Gerakan konservasi ekologi
4. Gerakan kemandirian pelajar
5. Program penguatan lembaga
6. Program pembangunan data organisasi
Destiny
1. Implementasi program bidang berbasis 4 agenda aksi
2. Management organisasi yang semakin modern
3. Massifikasi komunitas berbasis 4 agnda aksi.
17
Strategi Optimalisasi Gerakan
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lamongan
2. Agenda Aksi
Implementasi agenda aksi yang disepakati dalam Musyawarah Daerah XVII di Modo
dirasa kurang optimal. Sehingga dibutuhkan strategi untuk memaksimalkannya agar menjadi
lebih baik. Strategi yang dirancang dibalut dengan analisa yang berkarakter kedepan dengan
tujuan agar musyawirin tidak hanya terkungkung terhadap permasalahan. Namun titik
masalah yang terdeteksi langsung menjadi harapan baru untuk lebih giat lagi dalam
meningkatkan kinerja organisasi.
Strategi optimalisasi gerakan yang terwujudkan ke dalam empat agenda aksi IPM
Lamongan yaitu Gerakan Jihad Literasi, Gerakan Kemandirian Pelajar, Gerakan Konervasi
Ekologi dan Gerakan Pendampingan Teman Sebaya. Berikut uraiannya :
18
Agenda aksi gerakan Jihat literasi diarahkan
kepada dua tema yaitu literasi tradisional dan
literasi modern. Klasifikasi tematik literasi ini
muncul karena terpaan modernisasi teknologi
informasi. Literasi tradisional ini merupakan
anggapan bahwa pemikiran para penulis dengan
karya-karya yang berupa buku sangat penting.
serta anggapan bahwa buku memiliki peran
penting dalam perkembangan intelektual. Sedangkan “literasi modern cenderung pada
penggunaan media masa atau lebih tepatnya kegandrungan akan literasi instan dan
cenderung menggunakan atau bergantung pada internet.
Dalam pelaksanaan dan evaluasi tengah periode ini diperoleh gambaran bahwa
kegiatan literasi merupakan kegiatan yang paling banyak dilaksanakan oleh Pimpinan
IPM di Lamongan. Diantara kegiatan literasi yang di laksanakan Pimpinan IPM se-
Lamongan yaitu diskusi, lapak baca, bedah buku, lomba, pelatihan jurnalistik. Sebagian
pimpinan IPM di Lamongan juga sudah melahirkan karya literasi seperti esai, majalah,
bahkan buku. Dari sisi literasi modern, 91% pimpinan IPM se-Lamongan aktif di media
sosial dan menghasilkan konten dakwah yang beragam, mulai dari video kajian, quotes
edukasi, short movie, hingga konten hiburan.
IPM Lamongan pada periode ini berfokus kepada dua tema literasi ini. Bagaimana
IPM Lamongan bisa merangkum kedua tema tersebut menjadi agenda aksi yang kreatif
dan inovatif. Ada harapan dari pimpinan setempat untuk melaksanakan agenda aksi
jihat literasi ini. Penjelasan gambaran terkait ekologi bermacam-macam. Harapannya,
tujuan Jihat literasi ini dapat terlaksana serta komunitas berbasis literasi yang mampu
menjadi motor penggerak bagi IPM.
PD IPM
- Arah Kebijakan
a. Motor penggerak IPM secara daerah
b. Melakukan aksi-aksi riil yang telah men-jadi keputusan Muktamar dan keputusan
musywarah di atasnya
c. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM atau PR IPM
di tingkat daerahnya
- Strategi Optimalisasi
a. Pembinaan Komunitas literasi ingkat daerah
b. Pengembangan Media Kreatif Literasi
c. Membuat wadah apresiasi literasi
PC IPM
- Arah Kebijakan
a. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan Muktamar dan keputusan
musywarah di atasnya
19
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju dan bermanfaat pada
sekolah dan kalangan pelajar
c. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi dengan PR IPM di tingkat
daerahnya
- Strategi Optimalisasi
a. Pembuatan komunitas literasi
b. Pembuatan media kreatif lterasi
PR IPM
- Arah Kebijakan
a. Melaksanakan kebijakan-kebijakan kong-krit yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarah di atasnya
b. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya
- Strategi Optimalisasi
a. Mengenal literasi
b. Pembatan komunitas literasi
c. Pembuatan media kreatif literasi
20
terkait lingkungan juga beragam dari mengurangi plastik dengan membawa tumbler 63 dan
diet plastik, serta kegiatan mendaur ulang meski diakui oleh beberapa pimpinan bahwa
aktivitas tersebut belum maksimal.
Kedepannya, beberapa pimpinan berencana akan fokus terhadap isu
lingkungan/ekologi dengan aktivitas yang dilaksanakan seperti adanya komunitas ekologi,
aktivitas terkait ekologi hingga kegiatan sayembara lingkungan. Ada harapan dari pimpinan
setempat untuk melaksanakan agenda aksi ekologi ini. Penjelasan gambaran terkait ekologi
bermacam-macam, ada pula pimpinan yang mengakui belum pernah mengadakan aktivitas
terkait isu ekologi bahkan tidak ada program di pimpinannya terkait agenda aksi ini.
Harapannya, tujuan Konservasi Ekologi dapat terlaksana dan melahirkan agen-agen
lingkungan dari IPM serta komunitas berbasis lingkungan yang mamp menjadi motor
penggerak dalam isu lingkungan serta pengilmuan di ranah ekologi dalam bentuk tulisan
maupun karya ilmiah.
PD IPM
- Arah Kebijakan
a. Motor penggerak IPM secara daerah
b. Melakukan aksi-aksi riil yang telah men-jadi keputusan Muktamar dan keputusan
musywarah di atasnya
c. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM atau PR IPM
di tingkat daerahnya
- Strategi Optimalisasi
a. Pembinaan Komunitas peduli lingkungan ingkat daerah
b. Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan dengan berbagai media
c. Membuat sekolah ekologi dan Lembaga lingkungan hidup
PC IPM
- Arah Kebijakan
a. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan Muktamar dan keputusan
musywarah di atasnya
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju dan bermanfaat pada
sekolah dan kalangan pelajar
c. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi dengan PR IPM di tingkat
daerahnya
- Strategi Optimalisasi
a. Pembinaan Komunitas peduli lingkungan ingkat daerah
b. Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan dengan berbagai media
c. melakukan aksi riil kepedulian lingkungan di lapangan sebagai contoh
implementasi egnda aksi
PR IPM
- Arah Kebijakan
21
a. Melaksanakan kebijakan-kebijakan kong-krit yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarah di atasnya
b. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya
- Strategi Optimalisasi
a. Pembinaan Komunitas peduli lingkungan ingkat daerah
b. Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan dengan berbagai media
c. melakukan aksi riil kepedulian lingkungan di lapangan sebagai contoh
implementasi egnda aksi
22
Dari hasil wawancara dengan beberapa sample menyatakan beberapa PC atau PR
juga menyatakan bahwa agenda aksi pendampingan teman sebaya tidak masuk sebagai
program dan secara keseluruhan agenda aksi ini belum masif terlaksana.
PD IPM
- Arah Kebijakan
a. Motor penggerak IPM secara daerah
b. Melakukan aksi-aksi riil yang telah men-jadi keputusan Muktamar dan keputusan
musywarah di atasnya
c. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM atau PR IPM
di tingkat daerahnya
- Strategi Optimalisasi
1) Mengkampanyekan makna pendampingan teman sebaya menggunakan berbagai
media.
2) Pembentukan kelompok yang menjadi penggerak gerakan advokasi di tingkat
daerah dan cabang.
3) Pelatihan advokasi sebagai salah satu sarana kampanye gerakan.
PC IPM
- Arah Kebijakan
a. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan Muktamar dan keputusan
musywarah di atasnya
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju dan bermanfaat pada
sekolah dan kalangan pelajar
c. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi dengan PR IPM di tingkat
daerahnya
- Strategi Optimalisasi
1) Mengkampanyekan makna pendampingan teman sebaya menggunakan berbagai
media.
2) Pembentukan kelompok yang menjadi penggerak gerakan advokasi di tingkat
cabang dibantu oleh Pimpinan Daerah.
3) Diskusi advokasi sebagai salah satu sarana kampanye gerakan.
PR IPM
- Arah Kebijakan
a. Melaksanakan kebijakan-kebijakan kong-krit yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarah di atasnya
b. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya
- Strategi Optimalisasi
1) Mengkampanyekan pentingnya pendampingan teman sebaya menggunakan
berbagai media.
2) Pembentukan kelompok advokasi teman sebaya di Ranting/sekolah.
23
3) Diskusi advokasi sebagai salah satu sarana kampanye gerakan
Arah Kebijakan
1. Motor penggerak IPM secara daerah.
2. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan Muktamar dan keputusan
musywarah di atasnya.
3. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM atau PR IPM di
tingkat daerahnya.
Strategi Optimalisasi
1. Unit kewirausahaan tingkat daerah.
2. Jaringan komunitaas wirausaha.
3. Pelatihan kewirausahaan pelajar.
24
4. Kampanye pelajar melek finansial.
Pimpinan Cabang
Arah Kebijakan
1. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan Muktamar dan keputusan
musyawarah di atasnya.
2. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju dan bermanfaat pada
sekolah dan kalangan pelajar.
3. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi dengan PR IPM di tingkat
daerahnya.
Strategi Optimalisasi
1) Unit kewirausahaan tingkat cabang.
2) Pelatihan dan seminar kewirausahaan.
3) Kampanye pelajar melek finansial.
Pimpinan Ranting
Arah Kebijakan
1. Melaksanakan kebijakan-kebijakan kongkrit yang telah menjadi keputusan Muktamar
dan keputusan musywarah di atasnya.
2. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya.
Strategi Optimalisasi
1) Unit kewirausahaan tingkat Ranting.
2) Kampanye pelajar melek finansial.
3) Pelatihan ide kreatif.
Strategi optimalisasi gerakan IPM Lamongan tersebut menjadi terget pada akhir periode
2018 – 2020 dengan spirit 3P (pencerdasan, pemberdayaan, pembebasan) diharapkan
mampu menciptakan transformasi yang pada tiga dimensi yaitu individu, sosial dan
kebudayaan yang dapat diinternalisasi sebagai berikut:
Individu (Aku) Sosial (Aku-Kamu) Masyarakat (Aku-
KamuMasyarakat)
1. Internalisasi ideologi. 1. Pengembangan 1. Perubahan perilaku
2. Perubahan pola pikir dan sikap. sikap empati. kolektif.
3. Pengembangan diri (mengenali 2. Pengembangan 2. Membangun kultur pelajar
potensi dan melatih diri). ide dan aksi kolektif. berkemajuan.
25
Peluang Dan Potensi IPM
Ikatan Pelajar Muhammadiyah mempunyai daya kritis yang tajam dengan konsepsi Pelajar
Berkemajuan sehingga dapat lebih dalam untuk bisa mentrasfromasikan seluruh gerak dan
potensi yang dimilik oleh IPM dengan seluruh aspek internal maupun eksternal yang dimiliki
mulai dari seluruh Pimpinan IPM yang juga menjadi kekuatan secara kuantitas untuk
membangun seluruh eksponen agenda aksi hingga manifesto gerakan yang dimiliki oleh
IPM. Melalui fokus gerakan ini perlu adanya satu nafas yang sama untuk membangun
kompetensi yang perlu diperkuat guna menunjang tercapainya seluruh aspek agenda aksi
mapun seluruh pencapaian kebijakan progam, yaitu tentang komunitas kreatif dan juga
kepada aspek mempersiapkan diri kepada tantangan IPM di era Kosmopolitan.
Meminjam definisi kesadaran dari Paulo freire yang membagi kesadaran menjadi tiga bagian
yaitu; kesadaran magis (magical consciousness), kesadaran naif (naival consciousness) dan
kesadaran kritis (critical consciousness). Kesadaran magis lebih diartikan sebagai sebuah
kesadaran tanpa daya analisis atas suatu realitas. Sedangkan kesadaran naif merupakan
kesadaran yang lebih bersifat manusiawi sebagai akar penyebab akar permasalahan di
masyarakat. Sedangkan kesadaran kritis lebih melihat struktur dan sistem sebagai sumber
masalah.
Berbicara mengenai kesadaran yang dimiliki oleh Ikatan pelajar Muhammadiyah, memang
IPM sudah memiliki kesadaran kritis yang luar biasa dalam menangkap berbagai realitas
yang ada. Namun hal itu hanya berlaku bagi para elit intelektual saja. Secara komunal, basis
masa IPM yang notabene merupakan siswa sekolah menengah perlu pendidikan terkait
kesadaran kritis karena basis masa IPM sering terjebak oleh kesadaran magis dan kesadaran
naif yang mengekang pola pikir pelajar Muhammadiyah.
Sering kali kita sebagai pelajar Muhammadiyah tidak sadar akan pentingnya
multikulturalisme. Tidak sadar bahwa kita hidup di atas keragaman suku, ras, bangsa dan
agama. Sehingga kesadaran multikulturalistik sangat diperlukan untuk menyokong
persatuan dan kesatuan sebagai sesama manusia.
Berawal dari kesadaran bahwa selayaknya IPM mulai merambah dunia global, menjadi
sebuah spirit untuk menggali ulang makna paradigma IPM. Paradigma Gerakan Pelajar
Berkemajuan yang terilhami dari pandangan Islam Berkemajuan
“Muhammadiyah yang diuraikan sebagai berikut: Muhammadiyah sekarang
berusaha menjadi gerakan pencerahan yang membawa spirit Islam yang
berkemajuan. Sebenarnya makna berkemajuan artinya adalah cosmopolitan. Di
mana kata kosmopolitan itu berasal dari Yunani, berarti citizen of the world,
bahwa kita ini warga dunia. Warga Muhammadiyah memang hidup berkembang
di Indonesia, akan tetapi secara peradaban, Muhammadiyah tidak menutup diri
dari pengaruh peradaban dunia. Muhammadiyah memilih berdialog, berpikir
26
keluar dari lingkup Indonesia untuk mempromosikan Islam Indonesia itu ke
dunia luar. Tak hanya menerima pengaruh dunia asing, tetapi juga berdialog,
sharing tentang Indonesia kepada dunia luar. Meminjam bahasa Najib Burhani
bahwa selama ini kita mengalami inferiority complex. Kita mengalami rasa
minder ketika berhadapan dengan bangsa lain. Kita mengalami majority with
minority mentality (mayoritas tetapi dengan mental minoritas).Karena itulah
sikap-sikap tidak percaya diri dan sebagainya itu harus diatasai dengan semangat
yang kosmopolitan.
Kutipan di atas dengan gamblang makna kosmopolitanisme. Unsurunsur kosmopolitanisme
ini yang seharusnya diserap dan dipahami oleh IPM sebagai suatu pemaknaan yang
mendalam atas paradigmanya sendiri. Gagasan ini harus menjadi spirit yang membalut
pergerakan IPM sebagai sebuah manifestasi. Karena IPM sudah memiliki modal agenda aksi
yang bertema global dan masih sangat relevan untuk diimplementasikan dan dimassifkan.
Isu Global yang menjadi pekerjaan rumah di musyawarah dua tahun mendatang harus
dipersiapkan dari sekarang. Singkatnya masa menjabat yang menjadi realita pimpinan IPM
harus dibarengi dengan pergerakan dan kinerja IPM yang progresif dan cepat. Harapannya
adalah bagaimana pelajar Muhammadiyah khususnya pelajar Muhammadiyah beserta elit-
elit pimpinan IPM memiliki pola pikir yang kosmopolitan. Pola pikir terbebas dari pasungan
natifisme dan kejumudan. Karena IPM merupakan wadah untuk mengakselerasi segala
potensi pelajar yang bersifat kognitif, psikomotorik maupun afektif. Sehingga IPM menjadi
generasi yang kosmopolitan.
Melalui Empat Pilar IPM, pada saat ini IPM mencoba mengarah kepada pembentukan alur
manajemen organisasi yang berkelanjutan serta dapat menjadi sarana transformasi dalam
kerangka berpikir IPM sehingga menjadi produktiftas yang baik dalam menjalankan roda
organsisasi, di antaranya: a. Penguatan Ideologi kader: merupakan hal penting guna
mengokohkan fondasi ideologi kader sebagai rujukan Islam Berkamajuan dengan spirit
tajdid, IPM hadir untuk meciptakan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Fondasi
kokoh ini akan menjadi sifat kultrural maupun struktural untuk dikembangkan dalam
menjalankan roda organisasi sehingga melalui prinsip kerisalahan dengan maksud program
IPM hendaknya merupakan penjabaran dan pelaksanaan dari fungsi kerisalahan umat Islam,
yaitu dakwah amar makruf nahi munkar dalam arti yang luas. Kemudian dengan penguatan
ideologi kader, hendaknya merupakan aksiologi dari fungsi rahmatan lil ‘aalamiin. b.
Penguatan Jejaring, adalah pemetaan jaringan potensi pelajar sebagai penguatan
pembangunan gerakan melalui spirit kolaborasi dengan seluruh komponen, baik internal
Muhammadiyah atapun eksternal dengan stakeholder terkait mengenai isu serta arah gerak
IPM. c. Reformasi Birokrasi, yaitu membuat sistem yang terintegrasi sebagai big data pelajar
guna mempermudah akses dan jangkauan IPM sebagai bagian dari menjawab tantangan
global. d. Literasi Kreatif, bertujuan untuk membangun nalar kritis dan juga menciptakan
27
kader unggul sehingga dapat berdaya saing global dengan memperimbangkan kualitas kader
sehingga daya jelajah literasi seluruh kader IPM bisa menjadi cahaya harapan.
28
Rekomendasi
A. Big Data
Dalam dunia teknologi, big data berarti terobosan baru yang berkaitan dengan
mengolah, menyimpan, dan menganalisis data dalam berbagai format, dimana jumlah data
yang diolah, disimpan dan di analisis sangatlah besar dan data yang bertambah dengan
cepat.
Jumlah data yang telah dibuat dan disimpan pada tingkat global hari ini hampir tak
terbayangkan jumlahnya. Data tersebut terus tumbuh tanpa henti. Artinya, Big Data
memiliki potensi tinggi untuk mengumpulkan wawasan kunci dari informasi. Pentingnya Big
Data, tidak hanya berputar pada jumlah data yang organisasi miliki, tetapi hal yang penting
adalah bagaimana mengolah data internal dan eksternal.
Ketika sebuah organisasi dengan anggota yang jumlahnya besar, pengelolaan organisasi
baik, administrasi baik, hal ini tidak bisa dirasa cukup untuk IPM kedepanya. Dimana ketika
teknologi semakin canggih, segala fasilitas tersedia, organisasi layaknya air yang mengkuti
arus sungai tapi juga sangat harus dirasakan manfaatnya disegala perkembangan zaman.
Keseluruhan kebijakan-kebijakan di IPM tidak lepas dari apa yang dinamakan dengan suatu
informasi mengenai kebijakan tersebut. Oleh karena itu, dengan big data organisasi bisa
memprediksi apa yang ada di dalamnya, yaitu data yang serba besar, dan melalui proses
simpan, olah, dan analisis yang cepat.
Dilihat dari beberapa kasus, ketika dibutuhkanya informasi mengenai IPM itu sendiri,
data-data IPM serta hal-hal yang bisa dibilang kebutuhan khusus untuk IPM. Tapi karena
ketidakmampuan untuk mengakses data atau informasi yang valid, luas dan spesifik
membuat kurangnya informasi mengenai IPM itu sendiri. Oleh karena hal ini, big data
adalah sarana penyedia informasi yang diperlukan untuk IPM berkemajuan.
Sebagai organisasi dengan basis masanya adalah pelajar, bisa dikatakan bahwa pelajar
adalah generasi unggul yang mau dan mampu berpikir jauh ke depan dalam pemanfaatan
iptek untuk berkontribusi langsung terhadap masyarakat. Dengan demikian, diharapkan
pelajar mampu mengolah, menyusun, merumuskan serta mengakutalisasikan big data yang
berjalan beriringan dengan kebutuhan organisasi kepelajaran itu sendiri.
B. Bilingualisme
29
Bahasa menunjukkan kepribadian bangsa, dan sebagai anak bangsa yang bangga
terhadap bangsanya Jati diri atau yang lazim juga disebut identitas merupakan ciri khas yang
menandai seseorang, sekelompok orang, atau suatu bangsa. Jika ciri khas itu menjadi milik
bersama suatu bangsa, hal itu tentu menjadi penanda jati diri bangsa tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan dalam Kamus Linguistik bilingualisme
diartikan sebagai pemakai dua bahasa atau lebih oleh penutur bahasa atau oleh suatu
masyarakat bahasa. Dengan kata lain kebiasaan menggunakan dua bahasa atau lebih dalam
bilingualisme berlaku secara perorangan dan juga secara kelompok kemasyarakatan.
Penekanan bilingualisme disini terletak pada keadaan atau kondisi serta seorang penutur
atau masyarakat bahasa. Bilingualisme sering juga disebut dengan kedwibahasaan.
Sedangkan menurut Mackey bilingualisme bukanlah fenomena sistem bahasa melainkan
fenomena pertuturan atau penggunaan bahasa yakni praktik penggunaan bahasa secara
bergantian2.
Bilingualisme memiliki dua tipe yang pertama bilingualisme setara yaitu bilingualisme
yang terjadi pada penutur yang memiliki penguasaan bahasa secara relatif sama. Di dalam
bilingualisme setara ini terdapat proses berfikir. Tipe yang kedua yakni bilingualisme
majemuk, bilingualisme ini terjadi pada penutur yang tingkat kemampuan menggunakan
bahasanya tidak sama. Sering terjadi kerancuan dalam bilingualisme ini sehingga dapat
menyebabkan interferensi. Interferensi disini ialah masuknya suatu bahasa kedalam bahasa
yang lain.
Bilingualisme sebagai aspek penguasaan sepenuhnya atas dua bahasa hingga
pengetahuan minimal akan dua bahasa. Maka seberapa besar penguasaan seseorang atas
bahasa keduanya, bergantung pada sering tidaknya dia menggunakan bahasa kedua itu.
Penguasaannya atas bahasa kedua sedikit banyak berpengaruh kepada dirinya sewaktu
berbicara. Kelancaran bertuturnya dalam beberapa bahasa menentukan kesiapannya dalam
memakai bahasa-bahasa tersebut.
Namun, bagaimana kondisi kebahasaan kita? Kalau kita lihat secara cermat, kondisi
kebahasaan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan, wajah Indonesia menjadi tampak
asing di mata masyarakatnya sendiri. Kondisi seperti itu harus kita sikapi dengan bijak agar
kita tidak menjadi asing di negeri sendiri. Nilai rasa bahasa Indonesia yang berkurang akibat
adanya pencampuran bahasa seorang penutur yang tidak tepat kapan menggunakan bahasa
yang dibutuhkan.
30
Oleh karena itu, bahasa secara terus-menerus harus kita bina dan kita kembangkan
agar tetap dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana komunikasi modern. Dengan
bilingualisme yang benar, apapun bentuk komunikasi yang dibutuhkan dalam IPM dimasa
mendatang pun pasti dengan mudah tercapai sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu.
31
tujuan perkaderan sehingga kader tersebut tidak mampu menerapkan hasil dari perkaderan
yang telah didapatkan. Ini menunjukan bahwa kader IPM terlalu banyak konsep tanpa
aplikasi dilapangan. Dan juga ada yang terlalu suka aksi tanpa memikirkan konsep.
PP IPM (2008: 115) telah memberikan rambu-rambu untuk mengukur keberhasilan
sebuah organisasi dalam Pengkaderan bisa ditilik dari indikator: ada Taruna Melati atau
kegiatan kaderisasi pendukung lainnya yang sesuai dengan Sistem Pengkaderan IPM, ada
kegiatan follow up kaderisasi, pendampingan berkelanjutan, dan munculnya komunitas-
komunitas hasil Pengkaderan sebagai basis gerakan.
Sekolah Kader Progresif adalah suatu wadah perkaderan sebagai pendampingan
berkelanjutan yang diharapkan mampu untuk melatih dan membina kader secara
berkelanjutan sehingga tercapailah tujuan kader itu sendiri sebagai penerus persyarikatan.
Pengertian progresif sendiri adalah suatu perubahan yang terjadi yang sifatnya maju,
meningkat, meluas, berkelanjutan atau bertahap selama periode waktu tertentu baik secara
kuantitatif ataupun kualitatif. Dengan demikian, perlu adanya Sekolah Kader Progresif ini
demi perkaderan IPM yang lebih maksimal.
D. Pendidikan Politik Sehat Pelajar
Pendidikan Politik sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
masyarakat/putera puteri Indonesia secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kemampuan yang berkenaan dengan pengaturan hidup suatu masyarakat secara
keseluruhan.
Dalam konteks Negara Kesatuan republik Indonesia, maka pendidikan politik terkait
adanya usaha yang secara sadar dan terencana untuk setiap warga negara Indonesia
sehingga memiliki kemampuan hidup berbangsa dan bernegara sesuai dasar negara
Pancasila, UUD 45 beserta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di NKRI.
Pendidikan Politik Indonesia tidak lain adalah upaya sadar dan terstruktur terkait
dengan Pancasila, UUD 45, Undang Undang dan Peraturan peraturan bkan hanya sebagai
nilai-nilai moral tetapi lebih pada memposisikannya sebagai nilai-nilai hukum yang bersifat
memaksa dan sudah barang tentu memiliki sanksi yang memaksa pula. Sampai pada
tahapan ini nampaknya Pendidikan Politik tidak ubahnya sebagai pendidikan
kewraganegaraan atau yang dulu dikenal sebagai pelajaran Civic.
Pendidikan di sini hendaknya diartikan secara luas mencakup seluruh proses stimulasi
psikososial yang tidak terbatas pada proses pembelajaran yang dilakukan secara klasikal,
32
namun pendidikan dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja. Dan juga berfungsi
mengoptimalkan perkembangan kecerdasannya, baik kognitif, afektif dan psikomotorik.
Yang menjadi perhatian adalah upaya bagaimana mengantisipasi virus “politik kotor”
agar tidak menjangkit kepada anak-anak bangsa, untuk itu perlu adanya pendidikan politik
kepada generasi bangsa sejak dini. Hal ini perlu dilakukan mengingat dari tahun ke tahun,
politik kotor yang diakibatkan oleh moralitas dan mental yang lemah selalu nampak dalam
permukaan. Dengan pendidikan politik, tentunya akan memberikan dampak positif sangat
besar bagi generasi penerus bangsa selanjutnya 7. Seperti halnya dalam dunia pendidikan,
bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal, yang
akan berdampak pada pembentukan sikap manusia itu sendiri (Sumardi Surya Brata: 2008).
Pendidikan politik yang dimaksudkan misalnya memberikan pemahaman tentang nilai-
nilai luhur dalam berpolitik, misalnya jujur, amanah, tidak obral janji, arif dalam menerima
pendapat dsb. Pada sisi lain, yang perlu dipahamkan kepada pelajar misalnya pembelajaran
tata cara berparlemen, tata cara menyatakan pendapat di muka umum dan lain sebagainya.
Adapun hal lain yang juga diperoleh pelajar dengan pendidikan politik sejak sehat pelajar
adalah mereka akan paham bagaimana tidak bersikap curang dalam mencapai tujuannya.
Pendidikan politik yang dimaksud tidak sekedar berhenti pada aspek pengetahuan
(learning to know) belaka, namun sudah dirancang sampai pada aspek dapat melakukan
dalam berbangsa dan bernegara (learning to do) dan menjadi warga Negara (learning to be)
dan pada ahirnya harus sampai mampu pada aspek hidup bernegara dalam konteks NKRI
yang berbineka (learning to life together).
Pelajar tentu saja memiliki preferensi politik tertentu. Hal tersebut sesuatu yang wajar.
Karena itulah, pentingnya diupayakan kejujuran dalam mengakui preferensi politik. Ini
menjadi amat krusial, utamanya ketika politik dijadikan salah satu isu yang harus dipecahkan
secara dialektif dengan pendidikan politik yang sehat.
Hal itu tentu saja bukan perkara mudah. Namun, itu perlu diupayakan agar menjadi
bagian penting dari pembiasaan berdialog. Membiasakan bahwa perbedaan politik ialah
keniscayaan dan hal biasa dalam hidup. Yang tak boleh perbedaan menjadi awal
pertentangan dan saling membenci. Pelajar tak boleh terseret oleh arus polarisasi yang
begitu tajam terjadi belakangan ini.
33
“Draf Perangkat Musyda
XVIII”
34
PERIODE MUSYDA XVII
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengaturan Tata tertib pemilihan Formatur adalah seperangkat ketentuan, sistem, serta
tata cara pemilihan formatur Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lamongan
Periode Musyda XVII.
Pasal 2
Penyelenggara
Ayat 1
Ayat 2
Panitia Pemilihan Daerah (Panlihda) adalah Panitia Pemilihan Formatur Pimpinan Daerah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lamongan Periode Musyda XVIII sejumlah 5 orang, terdiri
dari 1 orang Ketua, 1 orang sekretaris dan 3 orang Anggota. Mereka terdiri dari 2 orang
dari PD IPM Lamongan dan 3 dari Pimpinan Cabang yang ditetapkan oleh Konferensi
Pimpinan Daerah (KONPIDA) IPM Lamongan pada tanggal 17 Oktober 2020 di
Unuversitas Muhammadiyah Lamongan.
Ayat 3
Ayat 4
35
1. Mendapat fasilitas dan anggaran dari Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Lamongan..
2. Merancang dan melaksanakan mekanisme pendaftaran calon formatur dan
mensosialisasikanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Melaksanakan verifikasi administratif dan uji kelaylakan kepada seluruh calon
formatur sepsuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Menetapkan calon formatur yang dianggap lulus verifikasi administratif dan uji
kelayakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Melakukan prosesi pemilihan Formatur PD IPM Lamongan periode Musyda XVIII
dengan mekanisme yang telah ditentukan.
6. Memutuskan sanksi bagi para kandidat bila diketahui menyalahi ketentuan yang
sudah diatur.
7. Seluruh susunan Panlihda tidak masuk ke daftar calon formatur.
BAB II
Pasal 3
Prosesi Pencalonan
1. Panlihda mengirimkan surat tertulis kepada PD IPM Lamongan dan seluruh PC IPM
se- Lamongan untuk mengirimkan usulan calon formatur sementara. Pengiriman
surat tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun melalui pos, surat
elektronik, maupun media sosial.
2. Surat sebagaimana poin di atas dilengkapi dengan batasan tanggal pengembalian
berkas usulan yang penetapannya ditetapkan oleh Panlihda.
3. Setiap Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang berhak dan berkewajiban
menyerahkan blangko pencalonan kepada Panlihda setelah diisi seperlunya dalam
batas waktu yang ditetapkan oleh Panlihda.
4. Setiap anggota IPM yang dicalonkan, setelah mendapat pemberitahuan oleh
panlihda tentang pencalonan dirinya, berhak menerima dan menolak pencalonan
tersebut dan berkewajiban menyampaikan keputusannya kepada panlihda selambat-
lambatnya satu hari sebelum dilangsungkannya persidangan Konpida pra Musyda
XVIII.
5. Calon sementara yang menerima pencalonan tersebut kemudian melengkapi
syarat/kriteria/berkas administrasi yang diperlukan dalam batas waktu yang
ditetapkan oleh Panlihda.
6. Pemenuhan kelengkapan syarat kriteria/berkas administrasi apabila melebihi batas
yang telah ditentukan dinyatakan tidak diterima atau ditolak.
7. Panlihda kemudian melakukan verifikasi dan uji kelayakan.
36
8. Calon formatur sementara yang memenuhi syarat akan ditetapkan menjadi calon
formatur tetap pada saat Konpida Pra Musyda XVIII.
BAB III
Pasal 4
Sistem Pemilihan Pemilihan calon Formatur Musyda XVII adalah sebagai berikut:
Ayat 1
Ayat 2
Sistem pemilihan formatur PD IPM Lamongan Periode Musyda XVII dilakukan dalam 1
tahap pemilihan dengan tidak memandang jumlah calon formatur yang ada.
Ayat 3
Apabila hanya terdapat 9 (sembilan) orang yang memenuhi syarat sebagai calon anggota
formatur maka secara otomatis akan menjadi anggota formatur periode Musyda XVII.
Ayat 4
Apabila tidak ada calon formatur yang memenuhi syarat atau calon formatur yang
memenuhi syarat kurang dari 9 (sembilan) maka panlihda akan meminta pertimbangan
kepada peserta Musyda XVII.
Pasal 5
Tata Cara Pemilihan
37
Ayat 1
Ayat 2
Apabila ada formatur terpilih mengundurkan diri sebelum penetapan rapat pleno
formatur, maka suara terbanyak urutan dibawahnya (urutan ke-10 dan seterusnya)
secara otomatis akan ditetapkan menjadi tim formatur.
BAB IV
SAKSI
Pasal 6
Ayat 1
Saksi merupakan satu orang perwakilan dari setiap PC IPM yang terdaftar sebagai
peserta Musyda XVIII.
Ayat 2
38
1. Saksi bertugas mengamati dan mengawasi proses pemilihan formatur mulai proses
pemilihan, proses pengolahan data, dan penyampaian hasil pengolahan data.
2. Mencatat dan melaporkan pemilihan dan calon formatur jika terjadi kecurangan
kepada panlihda.
3. Mencatat dan melaporkan panlihda kepada musyawirin jika terjadi kecurangan.
4. Seluruh saksi tidak masuk calon formatur.
5. Saksi berhak meminta informasi tentang pemilihan formatur dari panlihda sebelum
proses pemilihan di mulai.
BAB V
Pasal 7
Ayat 1
Ayat 2
Penyusunan Struktur PD IPM Lamongan periode Musyda XVIII dilakukan dengan aturan
sebagai berikut :
a. Pemilihan ketua umum, sekretaris Umum dan bendahara Umum serta struktur PD
IPM Lamongan Periode Musyda XVIII dilakukan dengan musyawarah mufakat
berpedoman pada kriteria pimpinan yang telah ditetapkan.
b. Penyusunan dihadiri oleh seluruh anggota tim formatur dan dipimpin oleh ketua tim
formatur
c. Ketua tim formatur adalah formatur yang memiliki jumlah suara terbanyak dan
sekretaris tim formatur adalah formatur dengan suara terbanyak ke-2.
d. Ketua dan sekretaris tim formatur melaporkan hasil rapat formatur sementara
kepada Musyawirin saat Sidang Pleno Musyda XVII, dan bertanggung jawab
melengkapinya paling lambat satu bulan setelah berakhirnya Musyda XVIII.
39
e. Apabila setelah lewat satu bulan tim formatur belum berhasil melengkapi
penyusunan, maka tim formatur, panitia pemilihan, dan PD IPM periode Musyda
sebelumnya yang akan menyelesaikannya dengan musyawarah mufakat.
BAB VI
Pasal 8
Sanksi Panlih
Ayat 1
Ayat 2
Keanggotaan Panlihda yang telah dicabut oleh PD IPM maka hak dan wewenang yang
melekat pada dirinya dinyatakan gugur.
Ayat 3
Pasal 9
Ayat 1
Ayat 2
Calon Formatur yang telah dicabut haknya oleh panlihda maka PD IPM atau PC IPM yang
mencalonkannya tidak dapat mengganti dengan nama baru.
40
Pasal 10
Sanksi Saksi
Ayat 1
Ayat 2
Saksi yang telah dicabut haknya oleh panlihda maka hak dan wewenang yang melekat
pada dirinya dinyatakan gugur.
Ayat 3
Panlihda meminta kepada setiap PC IPM yang bersangkutan untuk mengganti saksi
dengan usulan nama yang baru sesuai dengan syarat saksi.
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 11
Aturan Tambahan
Hal-hal teknis yang belum diatur dalam tata tertib proses pemilihan ini menjadi hak dan
kewajiban bagi Panlihda untuk mengaturnya.
PERIODE 2020-2022
41
Pasal 1
1. Memiliki aqidah atau tauhid yang lurus bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Al-
Maqbullah.
2. Setia pada prinsip-prinsip dasar dan ideologi Persyarikatan Muhammadiyah.
3. Setia pada tujuan dan nilai-nilai perjuangan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
4. Jujur, shidiq (dapat dipercaya) dalam hati, kata, dan perbuatan.
5. Amanah dalam mengemban tugas organisasi.
6. Istiqomah dalam lisan, fikiran, dan tindakan.
7. Berjiwa gerakan, semangat untuk aktif di dalam IPM sebagai panggilan jihad fii
sabilillah.
Pasal 2
Intelektualitas
Pasal 3
Keorganisasian-Kepemimpinan
1. Taat kepada AD/ART IPM dan menjalankan keputusan dan peraturan IPM.
2. Menegakkan dan menjunjung nama baik IPM dan Muhammadiyah.
3. Menjadi teladan yang utama sebagai pelajar muslim.
4. Turut mendukung dan melaksanakan kebijakan dan amal perjuangan IPM.
5. Mengutamakan misi dan kepentingan IPM diatas kepentingan lainnya dengan
ikhlas dan berkhidmat.
6. Memiliki visi kepemimpinan di tingkat Daerah.
7. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan membangun jaringan.
8. Mempunyai kemampuan interpersonalisasi, komunikasi keumatan dan
kebangasaan.
9. Memiliki kemampuan membangun kerja sama dengan organisasi lain
42
10. Mamahami pola perkaderan IPM dan pernah mengikuti Pelatihan Kader Muda
Taruna Melati Dua.
Pasal 4
Administratif
PERIODE 2020-2022
43
Pasal 1
1. Memiliki aqidah atau tauhid yang lurus bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Al-
Maqbullah.
2. Setia pada prinsip-prinsip dasar dan ideologi Persyarikatan Muhammadiyah.
3. Setia pada tujuan dan nilai-nilai perjuangan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
4. Jujur, shidiq (dapat dipercaya) dalam hati, kata, dan perbuatan.
5. Amanah dalam mengemban tugas organisasi.
6. Istiqomah dalam lisan, fikiran, dan tindakan.
7. Berjiwa gerakan, semangat untuk aktif di dalam IPM sebagai panggilan jihad fii
sabilillah.
Pasal 2
Intelektualitas
Pasal 3
Keorganisasian-Kepemimpinan
1. Taat kepada AD/ART IPM dan menjalankan keputusan dan peraturan IPM.
2. Menegakkan dan menjunjung nama baik IPM dan Muhammadiyah.
3. Menjadi teladan yang utama sebagai pelajar muslim.
4. Turut mendukung dan melaksanakan kebijakan dan amal perjuangan IPM.
5. Mengutamakan misi dan kepentingan IPM diatas kepentingan lainnya dengan ikhlas
dan berkhidmat.
6. Memiliki visi kepemimpinan di tingkat Daerah.
7. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan membangun jaringan.
8. Mempunyai kemampuan interpersonalisasi, komunikasi keumatan dan kebangasaan.
9. Memiliki kemampuan membangun kerja sama dengan organisasi lain
44
10. Mamahami pola perkaderan IPM dan pernah mengikuti Pelatihan Kader Dsara
Taruna Melati Satu.
Pasal 4
Administratif
45
Sekreteris : PD IPM Lamongan
Anggota : 1. PC IPM ……………
2. PC IPM ……………
3 . PC IPM ………….
Tim Verifikasi Keuangan Ketua : PD IPM Lamongan
Sekreteris : PD IPM Lamongan
Anggota : 1. PC IPM ………….
2. PC IPM…………
3. PC IPM ………..
Tim Materi Ketua : PD IPM Lamongan
Sekreteris : PD IPM Lamongan
Anggota: 1. PC IPM …………..
2. PC IPM …………...
3. PC IPM ……………
46
“Laporan Pertanggung
Jawaban”
BIDANG KEPEMIMPINAN
A. PENDAHULUAN
Segala puji milik Allah subhaanahu wata’ala atas limpahan nikmat dan karuniaNya,
juga atas nikmat diberikannya kemudahan dalam segala hal, terlebih dalam urusan
kebaikan.
47
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wasallam.
Sudah sangat banyak tokoh dan buku yang berbicara tentang kepemimpinan, mulai
dari apa dan siapa sampai perihal bagaimana dan mengapa. Hingga muncullah
berbagai macam nama yang sukses didalam proses “kepemimpinan” itu sendiri.
Tidak banyak orang yang gagal juga tidak sedikit pula yang sudah berhasil sekalipun
harus ditempuh dalam waktu yang cukup lama.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi salah satu wadah proses belajar
kepemimpinan bagi siapa yang sudah terjun didalamnya, banyak proses yang harus
dilalui, banyak rintangan juga yang harus dihadapi, karena terkadang teori tidak
segaris dengan kondisi dilapangan, untuk itu diperlukan berbagai macam ilmu
terapan yang harus dipelajari sebagai seorang kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Melalui teks singkat ini izinkan kami menyampaikan beberapa hal terkait amanah
kepemimpinan yang diberikan kepada kami pada Musyawarah Daerah ke 17 di
perguruan Muhammadiyah Modo tahun 2019 lalu, berbagai macam kritik dan saran
yang membangun tentunya sangat kami harapkan demi kebaikan bersama keluarga
besar Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Lamongan.
C. PROBLEMATIKA
a. Kurangnya kemampuan berkomunikasi non formal pimpinan sehingga
menghambat komunikasi.
b. Pentingnya membangun kesadaran berorganisasi pimpinan dan anggota
organisasi.
D. PENUTUP
Demikian laporan pertanggungjawaban setengah periode bidang kepemimpinan PD
IPM Lamongan, besar harapan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan
ikatan.
Nuun Walqolami wamaa yaasthuruun
Ketua Umum PD IPM Lamongan
Ipmawan Abdul Kholis Fadli
BIDANG ADMINISRASI KESEKRETARIATAN
A. PENDAHULUAN
Dalam sebuah organisasi, fungsi dan peranan administrasi sangatlah diperlukan
untuk menunjang kelangsungan organisasi. Tentunya, administrasi yang dimaksud
48
adalah administrasi yang sudah tersistem dengan baik dan rapi. Begitupun dengan IPM
selama perjalanannya, IPM tidak lelah untuk selalu memperbaiki system
administrasinya. Walaupun secara keseluruhan masih banyak yang perlu dibenahi.
Apapun yang kita lalui pun tidak selancar yang kita harapkan. Begitu banyak
rintangan yang sudah mewarnai perjalanan kita, semoga apapun yang sudah menjadi
tantangan mampu menjadi sebuah pengalaman berharga sebagai modal perbaikan di
masa yang akan datang.
49
No Pimpinan Total Pesan Keterangan Bisa dibilang program kerja yang
satu ini belum bisa maksimal
1 PC IPM Babat 39 Selesai
terlaksana dengan baik. Karena
2 PC IPM Sekaran 22 Selesai beberapa hal salah satunya
kurang kesadaran dari setiap
3 PC IPM Brondong 66 Selesai
anggota Ikatan Pelajar
4 PC IPM Mantup 11 Selesai Muhammadiyah untuk
melengkapi atribut
5 PC IPM Pangkatrejo 15 Proses
keanggotaan, walaupun kami
selalu sosialisai Ketika ada
kegiatan PD IPM Lamongan ataupun kegiatan ditingkat
bawahnya.
D. Penutup
Demikian laporan setengah periode ini kami sampaikan, dengan rendah hati kami
mengucapkan permohonan ma’af yang sebesar-besarnya. Kami sadar bahwa jauh dari
kesempurnaan, banyak sekali kekurangan yang kami miliki, semoga laporan ini dapat
memberi manfaat dan pelajaran bagi kita semua, Aamiin……
50
mengharuskan kita beradaptasi dan merubah gaya hidup baru. Keadaan ini merubah
segala aspek masyarakat, baik tingkat kesehatan, perekonomian, dan sebagainya.
Perekonomian dunia menjadi turun derastis, apalagi di Indonesia, keadaan seperti ini
berimbas pula pada kegiatan dan perekonomian di organisasi. Kami dituntut untuk
selalu berperan aktif pada kegiatan pelajar dan kegiatan sosial, dengan berbagai macam
acara yang dikemas sebaik mungkin sehingga pesannya dapat tersampaikan dengan
baik pula.
Perekonomian di organisasi sangat menentukan jalanya acara dan jalannya
organisasi dengan baik. Dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah bidang keuangan
merupakan bidang dibalik layar yang paling berpengaruh di dalam organisasi, oleh
karena itu transparansi merupakan pokok utama yang harus dijunjung tinggi dalam
mengelola keuangan organisasi
C. Realisasi Program
1. Bekerjasama dengan bidang PKK dalam mengelola usaha yang dimiliki PD IPM
Lamongan.
a. Penjualan kain batik dan jas IPM untuk memenuhi kebutuhan atribut IPM di
tingkat cabang dan ranting melalui akun resmi yang dikelola oleh PD IPM
Lamongan yaitu @dagango.com. program ini merupakan program tetap dan
program unggulan yang dimiliki PD IPM Lamongan. Alhamdulillah program ini
mampu dijalankan secara maksimal sehingga dapat menutupi kebutuhan
organisasi secara menyeluruh.
b. Menjual Souvenir IPM dan Ortom Muhammadiyah lainnya pada acara Resepsi
Milad Muhammadiyah ke – 111 yang dilaksanakan oleh PDM Lamongan
bertempat di Alun alun Kabupaten Lamongan. Program ini merupakan salah satu
program yang dilaksanakan apabila ada event atau acara tertentu sehingga tidak
bisa dilaksanakan secara rutin dan tetap. Kemudian dari hasil penjualan tersebut
dimasukkan sebagai kas atau pemasukan organisasi.
51
2. Penyeragaman administrasi keuangan di tingkat Cabang dan Ranting IPM
Program kerja ini merupakan suatu bentuk program yang dilaksanakan dalam
rangka penyeragaman administrasi keuangan di semua tingkatan organisasi IPM
sehingga dapat terwujud administrasi yang tertib dan rapi. Dalam hal ini PD IPM
Lamongan sudah sedikit merencanakan mengenai program ini yang akan
dilaksanakan bersamaan dengan seminar kepemimpinan dan pelatihan administrasi
surat menyurat, program ini seharusnya sudah dapat terlaksana pada bulan Maret
2020, bentuk dari kegiatan ini yaitu pelatihan yang diikuti oleh bendahara umum
cabang se-daerah lamongan yang pada akhirnya dapat terbentuk sebuah komunitas
atau grup bendahara umum untuk media program kerja transparansi keuangan
oleh PD IPM Lamongan, sehingga dari program ini bendahara umum di tingkat
cabang dan ranting dapat menerapkan pola laporan dan program kerja yang sama
sehingga laporan yang dibuat seragam dengan daerah dan cabang lainnya.
Untuk program ini bidang keuangan belum bisa menjalaknkan secara maksimal,
pada awal periode program ini dapat terlaksana dengan baik namun hanya sampai
pada anggota PD IPM Lamongan saja sehingga pada tingkat cabang dan ranting
belum menerima laporan ini.
Inovasi pada bidang keuangan ini yaitu suatu bentuk pengembangan program
yang dimiliki oleh PD IPM Lamongan, dalam hal ini bidang keuangan PD IPM
Lamongan melakukan inovasi pada nota atau kwitansi pembayaran yang biasanya
dilakukan dengan menulis tangan pada nota atau kwitansi PD IPM Lamongan
memiliki Kwitansi atau nota yang dapat di cetak secara otomatis menggunakan
aplikasi ms. excel sehingga dapat mengehemat tenaga dan waktu. Bukti
pembayaran pun dapat tersimpan secara otomatis sehingga data tidak hilang atau
rusak. Namun adanya inovasi ini belum dapat diterima oleh cabang dan ranting
karena belum adanya sosialisasi.
a. Evaluasi
Banyak sekali kekurangan dari Bidang Keuangan, dari mulai ketidakrapian dan
ketidaktaatan laporan, program kerja dan transparansi bidang keuangan yang belum
dapat dilaksanakan secara rutin, program inovasi keuangan yang belum mampu
memecahkan masalah utama dalam pemenuhan keuangan ataupun cara mengelola
52
keuangan organisasi dengan baik apalagi pada saat pandemi Covid-19 yang sedang
melanda Indonesia sehingga adanya pemasukan keuangan tidak bisa berbanding lurus
dengan nilai pengeluaran organisasi. Oleh sebab itu bidang keuangan kedepannya
diharapkan mampu menerapkan program program yang tealh dibentuk dengan baik
dan maksimal.
b.Proyeksi
Kedepan hal yang perlu ditingkatkan dari bidang ini adalah sebuah transparansi
keuangan dan penyeragaman, sehingga terciptanya administrasi keuangan yang baik
dan rapi.
E. Penutup
Nif’atul Fauziah
Rudy Setiawan
BIDANG ORGANISASI
1. Muqoddimah
53
Artinya :Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh.
(Q, S. As Shaf : 4)
Alhamdulillah, puji syukur kita hanturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan dan mempertanggungjawabkan
amanah ikatan setengah periode ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan ajaran dinul
islam ini ke seluruh penjuru dunia sehingga sampai saat ini kita dapat merasahkan indahnya
islam yang penuh kedamaiaan ini.
Detik demi detik berganti menit, menit demi menit berganti jam kemudian berganti
hari, begitu seterusnya waktu akan terus berjalan ke depan dan tak akan pernah Kembali
pada keadaan yang telah terlewati. Amanah setengah periode di ikatan pelajar
Muhammadiyah sudah bersama sama kita lewati, dan untuk itu saatnya kami selaku bidang
organisasi melaporkan pertanggungjawaban selama mengemban amanah yang telah di
berikan kepada kami. Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa satu tahun sudah
terlewati, selama satu tahun mengemban amanah ini kami menyadari banyak sekali
kekurangan dan rintangan baik internal maupun eksternal.
Laporan ini kami susun berdasarkan tanggungjawab kami sebagai pemegang amanah
ikatan. Walaupun kami menyadari sepenuhnya bahwah amanah ikatan merupakan
tanggungjawab yang berat dan berbagai dinamika dan juga persoalan yang terjadi selamah
menjalankan amanah tentunya sedikit banyak sangat mempengaruhi dalam dalam
menjalankan roda organisasi selama ini, laporan ini dimaksudkan sebagai bentuk keseriusan
kami dalam menjalankan amanah kepemimpinan.
sebagai bidang organisasi perlunya menyadari bahwah isi laporan yang kami
sampaikan masi banyak sekali kekurangan dan juga memerlukan perbaikan dikemudian hari.
Oleh karena itu kritik dan saran serta perbaikan yang sifatnya membangun sangat
diharapkan dengan senang hati disertai dengan ucapan terimah kasih kepada pihak pihak
yang telah membantuh pelaksanaan program kerja dan jalanya organisasi. Laporan ini kami
buat dengan sebenar benarnya sesuai dengan apa yang kita laksanakan dan juga kondisi di
lapangan.
Bidang organisasi merupakan bagian inti dalam setiap pimpinan, peran yang sangat
vital dalam mengarungi .roda ke organisasian. Berangkat dari hal tersebut, membuat bidang
organisasi menjadi bidang yang bekerja Mengevaluasi, menata, mengawasi dan
mengembangkan segala bentuk kegiatan dalam ipm sebagai pengelolaan organisasi IPM
sebagai Gerakan pelajar terdepan dalam memanajemen organisasi maupun dalam
54
menjalankan peranya ditengah dinamika dan perkembangan zaman. sebagai gerakan pelajar
berkemajuaan dalam manajemen organisasi maupun dalam menjalankan peranannya
sebagai ujung tombak Perjuangan muhammadiyah.
1. Pendampingan Cabang
2. Turba
Turba merupakan program pimpinan daerah yang di hendel oleh bidang organisasi
dimana kemudian momen turba adalah agenda pimpinan daerah mengontrol dan
mengevaluasi serta turun kelapangan langsung melihat jalanya organisasi yang ada dicabang
maupun ranting. Alhamdulillah turba pada setengah periode ini sudah dijalankan hampir
diseluruh cabang, dimana turba kali ini dikonsep lebih sederhana dan mengedepankan
prinsip sama rata dan juga hidup bersama kader yang teknisnya langsung mendatangi dan
juga melaksanakan evaluasi untuk pimpinan daerah dan juga pimpinan cabang. Turba juga
merupakan agenda pimpinan daerah menyerap aspirasi teman teman cabang dan juga
ranting sebagai bahan pertimbangan dan juga referensi dalam menjalankan amanah ikatan
agar lebih baik.
55
sudah mendapatkan data base pimpinan IPM Lamongan yang kemudian nanti setelah
konpida akan kami lengkapi.
1. Evaluasi
2. Proyeksi
E. Penutup
Syukur Alhamdulillah akhirnya kami dapat menyelesaikan dan melaporkan setengah periode
awal di PD IPM Lamongan, semoga apa yang kami tulis bisa kami pertanggungjawabkan dan
ke depan kami bisa lebih baik lagi
BIDANG ORGANISASI
PIMPINAN DAERAH IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
KABUPATEN LAMONGAN
Periode 2018 – 2020
56
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi panutan dan suri tauladan
yang baik kepada semua manusia di bumi.
Perkaderan merupakan ruh yang paling utama dalam sebuah organisasi, ibarat
kendaraan perkaderan sebagai mesin yang menjadi penggerak sebuah kendaraan tersebut
untuk mencapai tujuannya.Tentunya sebuah mesin tidak dapat berjalan sendiri melainkan
juga membutuhkan berbagai komponen yang mendukung pergerakannya kendaraan
tersebut.
Lamongan sebagai basis kader terbesar se Nusantara namun jumlah yang sangat besar
itu tidak sepatutnya kita jadikan patokan bahwa IPM Lamongan telah berhasil di dalam
proses perkaderan. PR terbesar kita bersama adalah menyeimbangkan antara kuwalitas dan
kuwantitas agar dapat melahirkan generasi penerus yang memiliki keilmuan serta visi yang
mampu membawa IPM Lamongan kearah yang lebih baik.
Dalam setengah periode ini telah banyak berbagai dinamika juga persoalan yang terjadi
selama menjalankan amanah tentunya sedikit banyak sangat mempengaruhi dalam
menjalankan roda organisasi selama ini.
Dalam penyampaian laporan ini bukan berarti kami menyampaikan dalam bentuk
sesempurna mungkin, karena kami sadari sepenuhnya kami hanyalah seorang manusia biasa
dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang amat sangat jauh dari yang diharapkan,
terlebiih akan tetapi kami berusaha bersama-sama terus menumbuhkan semangat juang di
diri kami masing-masing untuk selalu berbuat yang terbaik untuk ikatan dan persyarikatan,
kami juga menyadari didalam laporan ini banyak kekurangan terjadi dan kami memohon
maaf karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
- Konsep Dasar Bidang
Sebuah kegiatan sangat dibutukan kerjasama yang baik, baik dalam segi materi maupun
teori antar anggota. Oleh karena itu Bidang Perkaderan terdorong untuk membuat pogram
kerja yang diharapkan dapat mencetak dan menciptakan kader – kader yang dapat
menciptakan sebuah kegiatan ataupun program yang baik dan tetap pada ideologi
Muhammadiyah. Diantaranya :
PKM Taruna Melati II
PFP (Pelatihan Fasilitator dan Pendamping)
BIDER ON THE ROAD
WORKSHOP FORTASI
JAMBORE PERKADERAN
57
Kegiatan pelatihan untuk membentuk dan meningkatkan kualitas fasilitator
yang mampu mengembangkan perkaderan yang baik dan menunjang
pengetahuan serta melatih kemampuan dalam menghadapi teknis – teknis
perkaderan. Program ini belom telaksana akibat terhalang oleh pandemic COVID-
19.
3. WORKSHOP FORTASI
Sebuah forum yang di dalamnnya membahas tentang pelaksanaan FORTASI,
seperti tema,materi-materi kegiatan,konsep dan agenda pendukung lainnya.
Karena FORTASI merupakan proses pengenalan siswa baru di lingkungan sekolah
dan bagi IPM, FORTASI adalah proses awal dari perkaderan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada 11 Juli 2019 secara Online.
- Penutup
Demikianlah Laporan Pertanggung Jawaban ini kami buat dengan sebenar – benarnya.
Kami sadar akan laporan dan program kerja yang telah kami susun masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan masukan sebagai bahan
pertimbangan untuk setengah periode yang akan datang semakin baik lagi. Semoga kami
semua tetap dalam iman dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT.
58
BIDANG PERKADERAN PD IPM LAMONGAN
Kelvin Argo Benny( ketua bidang )
Devi Meyla Pramesti ( sekretaris bidang )
Miftakhul Khoir, M. Hengki Pradana ( Anggota bidang )
59
senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Yang menjadi suri tauladan
yang paling baik dan sebagai panutan dalam menuju ketaatan.
Laporan ini kami buat sebagai salah satu bentuk tanggung jawab kami selaku
pemegang amanah di ikatan pelajar Muhammadiyah. Walaupun kami menyadari amanah
yang saat ini kami emban bukanlah amanah yang ringan, namun kami percaya bahwa
Allah tidak akan memberikan beban diluar batas kemampuan hambanya. Dan semoga
dengan laporan ini kami buat adalah sebagai bentuk keseriusan kami dalam menjalankan
amanah kepemimpinan ini.
Namun terkadang apa yang kita rencanakan tidak selalu membuahkan hasil
maksimal sesuai dengan ketetapan yang kita inginkan, karena ketetapan yang sejati
adalah ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Kita sebagai manusia yang
penuh kekurangan hanya mampu berusaha dengan usaha sebaik mungkin. Tidak hanya
usaha, tentunya kita juga membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak untuk
mengevaluasi program untuk perjalanan kedepan agar bisa terlaksana dengan baik.
Berangkat dari dua ayat di atas maka tugas atau peran bidang Kajian Dakwah Islam
dalam lingkup Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah sebagai kumpulan orang yang
bertugas sebagai juru dakwah di Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Konsep dasar bidang Kajian Dakwah Islam adalah sebagai pembawa misi ke Islaman
yang berkemajuan dengan landasan Islam yang sebenar – benarnya secara kaffah.
60
Sehingga dakwah di Ikatan Pelajar Muhammadiyah tidak hanya fokus kepada
permasalahan yang sedang terjadi namun juga tetap mengawasi dan memberikan
pemahaman tentang Islam yang sebenar – benarnya.
Dengan harapan supaya muncul para kader tangguh yang membawa ajaran Islam
yang baik dan dapat menyeru kepada kebaikan dan senantiasa tegas serta strategis
dalam mencegah dari kemungkaran, sehingga menjadi golongan orang – orang yang
beruntung.
C. Realisasi Program Kerja
1. Gerakan Pelajar Kembali ke Masjid
Sebenarnya ada dua poin yang ada di dalam program kerja Gerakan Pelajar
Kembali ke Masjid, diantaranya adalah mengadakan kajian Islam. Alhamdulillah
Bidang KDI PD IPM Lamongan telah melaksanakan kajian Islam di salah satu
Masjid yang ada di Cabang Karanggeneng, sesuai dengan nama program yaitu
Gerakan Pelajar Kembali ke Masjid maka kegiatan kajian Islam kami tempatkan di
Masjid dengan harapan para pelajar ataupun para kader dapat merenungkan
fungsi masjid yang sebenarnya adalah sebagai pusat peradaban Islam.
2. Media Dakwah
Alhamdulillah program yang kami beri nama dengan Media Dakwah telah
terlaksana walaupun masih perlu banyak perbaikan. Dakwah Media yang berarti
berdakwah melalui media memiliki peran yang begitu penting karena anak muda
bahkan para orang tua di zaman ini hampir memiliki smart phone dan cenderung
tidak bisa luput dari yang namanya media sosial. Dengan adanya hal tersebut
maka cara dakwah yang dilakukan bidang KDI adalah dengan cara masuk ke
ranah media dengan membawa misi ke-Islaman yang bertugas menyuruh yang
baik dan mencegah yang mungkar.
D. Evaluasi dan Proyeksi
1. Evaluasi
Dari beberapa program yang dicanangkan bidang KDI masih ada perlu banyak
perbaikan yang perlu dievaluasi bersama. Beberapa program yang harusnya
sudah terlaksana dengan baik masih belum dapat dilaksanakan karena
mengingat keadaan yang tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita, dalam
artian keadaan yang selalu berubah ubah menjadikan pergerakan bidang KDI
61
sedikit terhambat. Dan kami mengharapkan bantuan dari berbagai pihak untuk
bersama melakukan perbaikan demi kemajuan kita bersama
2. Proyeksi
Kedepan bidang KDI akan memperbaiki apa yang masih kurang di dalam
pelaksanaan berbagai macam program, dan akan tetap berusaha menyelesaikan
program yang masih belum terlaksana. Semoga apa yang kita inginkan kedepan
nanti dapat terlaksana dengan baik dan tetap teguh dalam memegang amanah
kepemimpinan di bidang KDI PD IPM Lamongan ini.
E. Penutup
Alhamdulillah kita dapat menyelesaikan laporan pertanggung jawaban
disetengah periode ini. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan
pertolongannya sehingga langkah kita kedepan bisa menjadi semakin baik lagi.
4. Muqoddimah
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas limpahan
nikmat yang tak terhitung banyaknya kepada kita umat manusia. Shalawat dan salam
62
semoga tercurahkan kepada nabi akhir zaman sang suri tauladan bagi insan seluruh alam,
Nabi Muhammad Rasulullahi Sallawahualaiwasallam.
Pengkajian Ilmu Pengetahuan merupakan salah satu bagian dari struktur bidang Ikatan
Pelajar Muhammadiyah yang mememang peranan penting dalam rangka memperjuangkan
tegaknya ilmu pengetahuan di kalangan pelajar Muhammadiyah. Hal tersebut berdasar
pada Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang merupakan organisasi dengan massa berbasis
pelajar, oleh karena itu perlu adanya dorongan dalam rangka mengantarkan pelajar
Muhammadiyah ke arah literasi dan kreatifitas berkarya sebagai salah satu jati diri pelajar
itu sendiri.
Bidang PIP IPM Lamongan berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan melalui
program kerja yang telah direncanakan. Pada setengah periode ini saatnya melaporkan dan
mempertanggungjawabkan realisasi program kerja yang sudah dilakasanakan. Literasi masih
menjadi fokus utama bidang PIP IPM Lamongan periode ini. Tentunya tidak mudah, karena
memilih jalan ini berarti kita sedang berjalan di jalan yang terjal dan sunyi. Namun, dengan
jumlah pelajar Lamongan yang terbanyak dan terbesar se-Nusantara ada sedikit cercah
harapan dan optimsme geliat literasi bisa bersemi. Tentunya ini tidak mudah dan bisa
dilakukan dengan kurun watu setengah periode saja. Segala kekurangan dalam perencanaan
dan realisasi semoga dapat terpenuhi di setengah periode selanjutnya dan dapat
disempurnakan di periode-periode berikutnya.
5. Konsep Dasar Bidang
Membangun kekuatan IPM dalam bidang Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek), dan eksplorasi aspek-aspek kehidupan yang bercirikan islam, sehingga menjadi
alternatif kemajuan dan keunggulan peradaban. Mewujudkan tradisi iqra dan menulis
sebagai bagian dari pengembangan aktualisasi ilmu melalui gerakan jihad literasi.
6. Realisasi Program Kerja
1. Ransel Pustaka dan Ransel Pustaka King
Ransel pustaka merupakan komunitas literasi yang dimiliki oleh IPM Lamongan. Pada
periode 2018-2020 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan memberikan hibah dana
yang diwjudkan dalam bentuk kendaraan sebagai salah satu moda transportasi pendukung
kegiatan komunitas ransel pustaka yang diberi nama Ransel Pustaka King.
Berjalannya ransel pustaka sedikit tersendat karena ketidak tersediaannya buku bacaan
yang sudah habis dibagikan pada periode lalu sehingga pada periode baru harus
63
mengumpulkan koleksi buku bacaan mulai dari awal. Ransel pustaka biasa dibuka di tempat
umum seperti alun-alun pada hari minggu. Namun, di masa pandemi ini ransel pustaka dan
ransel pustaka king belum bisa beroperasi dikarenakan kondisi yang masih belum
memungkinkan.
2. Camp Literasi
Belum terealisasi
3. Workshop Website dan Pengelolaan Media
Program ini dilaksanakan dalam bentuk Recruitmen Tim Media Ipm Lamongan yang
berkolaborasi dengan bidang ASBO yang diikuti oleh tiap perwakilan cabang/ranting.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan Ikatan Pelajar di daerah Lamongan lebih dapat
memaksimalkan media yang berkembang saat ini sehingga ghiroh perjuangan dapat lebih
dirasakan.
Namun, PD IPM Lamongan menyadari adanya pelatihan ini belum begitu maksimal dan
berdampak kepada setiap cabang dan ranting oleh karena itu masih perlu dilakukan
pelatiahan serupa secara berkala.
4. Pelatiahn Jurnalistik
Program ini juga tersemat dalam kegiatan Recruitmen Tim Media Ipm Lamongan.
Dengan jumlah ranting dan cabang yang begitu banyak tentunya akan ada banyak kegiatan
yang bisa dijadikan berita. Ipm Lamongan menyadari kurangnya berita/informasi mengenai
kegiatan yang dilakukan oleh cabang dan ranting yang terekspos ke media. pelatihan ini
diharapkan menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya
pelatihan ini masih belum cukup dan mampu untuk mengatasi problem di atas, oleh
karenanya masih diperlukan pelatihan secara berkala sehingga dapat menuai hasil sesuai
dengan target.
7. Evaluasi Dan Proyeksi
Program kerja bidang PIP IPM Lamongan ada yang terlaksana, ada yang terlaksana
namun belum maksimal, dan ada yang belum terlaksana. Kami menyadari masih sangat
kurang maksimal dalam menjalankan program kerja, ada banyak evaluasi yang perlu
dilakukan. Namun, harapannya semoga di setengah periode selanjutnya ini apa yang dinilai
belum maksimal kami akan berusaha memaksimalkan, dan program yang belum terlaksana
semoga bisa direalisasikan.
8. Penutup
64
Demikian laporan pertanggungjawaban setengah periode bidang PIP IPM Lamongan.
Ada banyak hal yang perlu diperbaiki dan dievaluasi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan. Semoga apa yng kita lakukan dapat memberi manfaat
untuk kader IPM Lamongan kedepannya.
65
Konsep Dasar Bidang
Bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga merupakan bidang yang membawahi
bidang seni, budaya, dan olahraga seperti namanya. Dari nama tersebut dapat di
pastikan bahwa kinerja dalam bidang ini tidak jauh dari hal tersebut yang dimana
beberapa hal tersebut adalah hal yang sangat banyak di gemari oleh para pelajar.
Mengingat olahraga, seni, dan budaya mempunyai daya Tarik tersendiri di kalangan
pelajar maka lewat bidang ini sangat pas untuk dilaksanakan proses perkaderan yang
menggembirakan dalam berorganisasi.
66
11. Evaluasi
Kondisi pimpinan dengan segala kesibukannya seringkali menjadi problematikan
dalam merealisasikan program yang direncanakan, berbagai macam tantangan
juga telah kami hadapi, namun sebagai manusia biasa terkadang kita tidak
mampu untuk memaksakan sesuatu untuk di hadapi, berbagai macam pilihan
juga akan selalu datang dan berganti, antara berjuang di ikatan atau kalah
dengan kenyataan. Semoga pada setengah periode ini perjuang yang kami
lakukan bermanfaat serta untuk setengah periode kedepan jika kalian
menghendaki maka mohon do’a dan dukungannya agar kami dapat
melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya.
12. Proyeksi
Setengah periode selanjutkan bidang ASBO akan focus dalam melaksanakan
rogram yang belum terealisasi dan mengevaluasi kegiata-kegiatan yang dirasa
belum mencapai target kami.
Penutup
Syukur Alhamdulillah kami dapat melaksanakan tugas kami dan melaporkan
setengah periode awal bidang ASBO PD IPM Lamongan. Semoga apa yang kami
rencanakan dapat terlaksana dan dapat kami pertanggungjawabkan di akhir periode
nanti.
BIDANG ADVOKASI
Muqoddimah
Segala puji syukur haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kami kekuatan dan kesempatan dalam menjalankan amanah ini dalam satu
periode. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW yang telah menjadi panutan yang baik bagi manusia di
bumi ini.
67
Dalam satu periode ini telah banyak berbagai dinamika juga persoalan
yang terjadi selama menjalankan amanah tentunya sedikit banyak sangat
mempengaruhi perjalanan selama menjalankan program kerja di periode ini.
Dalam laporan pertanggung jawaban ini kami mennyampaikan sesuai
dengan apa yang kami lakukan selama ini, dan kami bukanlah manusia yang
sempurna pasti adanya kekurangan dalam melakukan suatu kegiatan tetapi
kami telah melakukan semaksimal mungkin sesuai dengan keampuan kami.
Jika ada kesalahan kami mohon maaf karena kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT.
Laporan ini kami susun untuk memenuhi laporan program kerja yang
telah terlaksana selama periode kami.
Konsep Dasar Bidang
Bidang ini lebih diarahkan pada ranah perlindungan, pemberdayaan dan
pengembangan dikalangan pelajar. Oleh karena itu, Bidang Advokasi PD IPM
Lamongan dengan prinsipnya yaitu “Perlindungan, Pemberdayaan,
Pengembangan” akan terus berikhtiar dalam membumikan gerakan ilmu,
menjalankan program-program membela hak-hak pelajar, membentuk
karakter kader kemanusiaan, kebangsaan, dan persyarikatan dalam rangka
mewujudkan pelajar yang berilmu, berakhlaq mlia, dan terampil selaras
dengan tujuan IPM.
68
menganggap sebagian pelajar yang abnormal tidak bisa melakukan apa-apa,
oleh karena itu dibuatlah program yang perlu adanya sekolah advokasi
sebagai pencerdasan pelajar, pengkajian, dan penyikapan isu-isu strategis
yang ada khususnya ranah pelajar.
3. Pengembangan Komunitas
Program ini adalah pengembangan komunitas dengan melakukan
pendampingan yang berjalan secara berkelanjutan, Memasifkan pergerakan
komunitas kreatif dalam IPM dengan optimalisasi melalui pendampingan
yang lebih intensif.
Namun program ini sampai detik ini belum secara massif kami galakkan,
sebab kami menyadari kurang solidnya personalia, sehingga program ini
belum berjalan.
69
guna untuk memberi semangat kepada keberlanjutan perjuangan
selanjutnya agar bisa menjadi lebih baik dari setengah periode sebelumnya.
Penutup
Demikian laporan pertanggung jawaban ini kami buat dengan
sebenar-benarnya tanpa ada sesuatu yang ditipulasi. Kami sadar akan laporan
ini banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu kami membutuhkan saran dan
masukan sebagai masukan dan bahan pertimbangan periode yang akan
datang agar lebih baik lagi.semoga kami semua berada di lindungan Allah
SWT. Aamiin...
Nuun, Wal qalami wamaa yasthurun
Bidang Advokasi
Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Kabupaten Lamongan
Periode 2018 – 2020
BIDANG IPMAWATI
1. MUQODDIMAH
Alhamdulillahirobbil’alamin, kalimat yang harusnya terus menerus kita ucapkan atas
rahmat, nikmat dan karunia Allah SWT.. Karena dengan bayak hal tersebut kita dapat
melangsungkan gerak langkah dalam rangka membentuk pelajar muslim yang berakhlak
mulia juga menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran islam sehingga terwujud
masyarakat islam yang adil dan makmur yang semoga diridhoi Allah SWT. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tetap terlimpah atas teladan hidup kita, yakni Nabi Muhammad
70
SAW., sosok terbaik yang harus kita tiru segala suri tauladannya sehingga ikhtiar kita untum
menjadi yang terbaik akan teralisasi dalam segala aspek kehidupan.
Atas segala capaian dan kekurangan kami selama satu periode, maka laporan ini
kami susun berdasarkan tanggung jawab kami sebagai pemegang amanah ikatan. Walaupun
kami menyadari sepenuhnya bahwa amanah ikatan merupakan tanggung jawab yang berat.
Berbagai dinamika persoalan yang terjadi selama menjalankan amanah tentunya sedikit
banyak sangat memmengaruhi dalam menjalankan roda organisasi selama ini, laporan ini
dimaksudkan sebagai barometer keseriusan kami dalam menjalankan amanah
kepemimpinan.
71
Program kerja perdana ini kami realisasikan dengan mengundang pemateri
Ipmawati Nia Ambarwati dari Kabupaten Gresik dan bertempat di Cabang
Sukodadi. Sebagai kajian perdana, tema yang kami pilih merupakan percerah
awal tentang kemana gerak perempuan dalam berkarya. Artinya, perempuan
punya hak untuk memilih jalan geraknya sendiri.
4. EVALUASI
Manusia tidak akan pernah luput dari yang namanya salah dan lupa. Kedua hal itulah
yang menjadikan ikhtiar kami untuk mengorganisir tatanan organisasi dengan baik. Maka
atas segala khilaf yang barangkali tanpa sadar pernah kami lakukan, semoga dapat
menyadarkan kami tentang betapa pentingnya meninggalkan sifat menyepelekan sesuatu.
72
5. PENUTUP
Demikian laporan ini kami sampakan, segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun, kami terima dengan lapang hati. karena kami sadar, bahwa kami hanya
manusia biasa yang tidak lepas dari kekhilafan. Kami juga berharap dapat menjalnkan roda
organisasi untuk kedepannya lebih baik lagi khusunya di bidang ipmawati ini.
Hanya ini yang dapat kami laporkan selama perjalanan setengah periode perjalanan
kami. Kami sadar masih banyak yang perlu dibenahi dan diperbaiki lagi. Dan mudah-
mudahan bisa diambil manfaat untuk perbaikan kepemimpinan dalam roda organisasi untuk
perjalanan PD IPM Lamongan kedepan, khususnya bagi bidang ipmawati sendiri.
1. Muqodimah
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan sebuah nikmat sehat dan
nikmat kecukupan pada kita semua di tengah pandemic yang tengah ada dalam masyarakat
73
Indonesia khususnya lamongan sendiri, semoga nikmat tersebut selalu menyertai kita
semua dalam berjuang di dalam ikatan tercinta kita yaitu ikatan pelajar muhammadiyah.
Tak terasa telah setengah periode pimpinan daerah ikatan pelajar muhammadiyah
lamongan telah berjalan, acara demi acara telah berjalan, seiring dengan berjalannya acara
sudah saatnya bagi kami sebagai pimpinan memberikan pertanggungan jawaban kepada
ipmawan dan ipmawati pelajar muhammadiyah se-kabupaten Lamongan.
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan unik, baik
itu bernar-benar baru ataupun sesuatu ide baru yang di gabungkan dengan sessuatu yang
sudah ada. Dari sinilah kami sebagai bidang pengembangan kreativitas untuk senantisa
sebagai pelopor untuk membantu dan mensupport ipmawan dan ipmawati untuk
mengembangkan kreativitas yang ada pada diri pelajar muhammadiyah itu sendiri.
Disamping itu ada di damping dengan ilmu kewirausahaan sebagai bentuk pengaplikasian
di dalam proses berekonomi dalam masyarakat dan sebagai bentuk pembentukan jati diri
sebagai pelajar yang mandiri. Proses demi proses telah berjalan, maka ijinkanlah kami dari
bidang pengembangan keativitas dan kewirausahaan menyampaikan pelaporan dari bidang
kami yang jauh dari kata sempurna.
74
lamonganlah yang melatar belakangi PD IPM
lamongan membuat dagango store sebagai aksi
nyata kewirausahaan yang diterapkan PD IPM
Lamongan
Anggaran -
2) Belum Terlaksana
75
keahlian mereka untuk berwrausaha
Waktu
Anggaran
Waktu -
76
Anggaran -
5. Penutup
Demikian sedikit laporan yang dapat kami sampaikan, jika ada lebihnya semua
adalah kuasa dari Allah SWT, dan jika ada kurangnya semua adalah dari diri kami
pribadi, semoga dari laporan ini akan banyak masukan yang harusnya dapat terima
dari ipmawan dan ipmawati semua.
Nuun, walqolami wamaa yasthurun.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
.
77
“Lampiran”
HASIL SURVEY
-Evaluasi dan Implementasi 4
Agenda Aksi PD IPM Lamongan
78
- Gerakan IPM di masa Pandemi
Covid 19
Metodologi Penelitian
Populasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Lamongan
Metode Penarikan Purposive Sampling
Sampel
Periode Riset 25 September 2020 – 1 Oktober
2020
Wilayah Survey PC IPM dan PR IPM se-
Kabupaten Lamongan
Responden 23 (13 Pimpinan Cabang, 10
Pimpinan Ranting
Pengumpulan Data Kuisioner Online melalui Google
form
79
3. Pendampingan Teman
Sebaya
4. Kemandirian Pelajar
Gerakan IPM di Masa - Keresahan pimpinan
Pandemi Covid-19 IPM di masa pandemi
- Kegiatan yang
dilakukan pimpinan
IPM dimasa pandemi
- upaya pimpinan IPM
dalam upaya
penanganan covid-19
- Kerjasama Pimpinan
IPM dalam Penanganan
Covid-19
JIHAT LITERASI
Literasi Tradisional
80
Tidak Ada
22%
Ada
78%
81
Ragam k egiatan
30.64%
25.07%
22.00%
8.36%
5.57% 5.57%
2.79%
Diskusi Lapak Baca Seminar Bedah Buku Lomba Jurnaistik Tidak Ada
Ada
39%
Tidak Ada
61%
82
r agam k ar ya
60.87%
21.74%
13.04%
4.35%
- PENAKU
- JOKO MODO
- KOMUNITAS PELANGI
- KUBUKI
- PERPUSTAKAAN KELILING
Komunitas - LILIN MADANI
- TIM REDAKSI LENTERA
Literasi - TAMAN BACA MUSHIX
83
Literasi Modern
Tidak Ada
9%
Facebook
27%
Youtube
27%
Instagram
38%
84
RAGAM KONTEN KONSERVASI
KAJIAN MUHARRAM
INI KAJIAN EKOLOGI
QOUTES EDUKASI
KAJIAN HADIST - Kegiatan
VIDEO MARS IPM konservasi
KULTUM ekologi yang
KONTEN HIBURAN sudah
2 WEEK 1 HADIST berlangsung di
SHORT MOVIE pimpinan IPM
LIVE STREAM TURNAMEN MOBILE LEGENDS
IPM
85
Tema Ekologi
1. Pengelolaan Sampah
2. Kebencanaan
3. Penghijauan
Ke g i at an P i mp i n an IP M S e t e mp at D a l a m M e n y i k ap i
P e r s o al an S amp ah
Daur Ulang
26.09%
kerja bakti
pengurangan 21.74%
sampah plastik
8.70%
Tidak Ada
43.47%
86
Kegiatan Pimpinan IPM Terkait Penghijauan
Ada
26%
Tidak Ada
74%
RAGAM KEGIATAN
PENGHIJAUAN
1. Tanam 1000 pohon Bersama PCPM dan Koramil
87
Ada
17%
Tidak Ada
83%
Ragam Kegiatan
1. Diskusi Advokasi
2. Aksi Sosial Kemanusiaan
3. Pendampingan Bullying dipimpin bidang Advokasi
4. Kotak Curhat
5. Campaign Anti Bullying
KEMANDIRIAN PELAJAR
- Kegiatan kemandirian pelajar yang sudah berlangsung di
pimpinan IPM
88
Ada
Tidak Ada 48%
52%
89
1. Pendidikan Kader
2. Pendampingan teman sebaya
3. Gerakan pencegahan penularan covid
4. Pelatihan skill
5. Kegiatan online (darig) untuk mencegah penularan covid
6. Gerakan memakmurkan masjid
7. Pemberdayaan perempuan
8. Masifikasi media sosial
9. Pembinaan dan Pendampingan cabang dan ranting
10. Melek kewirausahaan
11. Pemberdayaan lansia
12. Gerakan ekologi
13. Turnaamen futsal antar cabang
43.48%
21.74%
17.39%
13.04%
4.35%
1. Seminar online
2. Diskusi Online
3. Musycab
4. Fifty nine fest (system lomba online) PC IPM Babat
5. Taruna Melati 1
6. Turba
7. Galang donasi
8. Muhadloroh
9. MAMDA talent festival
10. Hut RI virtual
91