Anda di halaman 1dari 22

Pada saat ziarah kubur dianjurkan memperbanyak dzikir dan doa.

Di antara dzikir dan doa yang dibaca


sebagai berikut:

Pertama, membaca istighfar tiga kali.

Kedua, membaca surat al-Fatihah.

Ketiga, Membaca surat al-Ikhlas tiga kali.

Keempat, membaca surat al-Falaq.

Kelima, membaca surat al-Nas.

Keenam, melafalkan kalimat tahlil tiga puluh tiga kali.

Ketujuh, membaca doa. Di antara doa yang bisa dibaca pada saat ziarah kubur adalah doa yang sering
dibaca saat shalat jenazah:

Allahummaghfirlahu war hamhu wa ‘aafihii wa’fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi’ madholahu,
waghsilhu bil maa’i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa
yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min
zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa
nawwir lahu fihi.

“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan
untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia
dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah
yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga,
lindungilah dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia
di dalamnya.” (HR. Muslim)
Pertama : Ketika memasuki areal kuburan mengucapkan salam.
ََ‫ط َونَحْ نُ اا ْنشَآ َءالل ُهبا ُك ْمالَ احقُ ْون‬ ٌ ‫ار امن َْال ُمؤْ ام ان ْين ََو ْال ُم ْس ال ام ْينَا َ ْنت ُ ْملَنَافَ ْر‬‫هالل ا ِّديَ ا‬ ‫سالَ ُمعَلَىا َ ا‬ َّ ‫اَل‬
Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr, minal mu’minîna wal muslimîn, antum lanâ farthun, wa
nahnu insyâallâhu bikum lâhiqûn.
Artinya :
“Salam atas para penghuni kubur, mukminin dan muslimin, engkau telah mendahului
kami, dan insya Allah kami akan menyusulmu.”
Atau mengucapkan salam seperti yang diajarkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
َُ َّ‫يَااَ ْهلَالَاالَ َه ااالَّبا َح ا ِّقالَاالَ َه ااال‬،ُ‫سالَ ُم َعلَىا َ ْه الالَاالَ َه ااالَّالل ُه ام ْنا َ ْه الالَااَلَ َه ااالَّهللا‬
‫هللا‬ َّ ‫اَل‬
ْ‫ن‬
َ ‫ـر ال َم‬ ْ ‫ا‬ َّ ‫ا‬ َ َ ِّ َّ ‫ا‬ َ َ َّ ‫ا‬ َ ‫ا‬ َ ْ
َْ ‫يَاالال َهاالالل ُهبا َح اقالال َهاالالل ُهاغ اف‬،ُ‫َك ْيفَ َو َجدت ْمق ْولالال َهاالالل ُه امنالال َهاالهللا‬
‫ا‬ ‫ا‬ َّ ‫ا‬ َ ‫ا‬ َ َ َ ُ ْ
َ‫س ْو ُاللل اهعَ الي ٌَّو اليُّاللا‬ ُ ‫يز ْم َرةا َم ْنقََالَالَاالَ َه ااالَّالل ُه ُم َح َّمد ٌَر‬ ُ ‫َـرنَافا‬ ْ ‫واحْ ش‬، َ ُ‫قَالَالَاالَ َه ااالَّهللا‬
Assâlamu ‘alâ ahli lâ ilâha illallâh min ahli lâ ilâha illallâh , ya ahla lâ ilâha illallâh
bihaqqi lâ ilâha illallâh kayfa wajadtum qawla lâ ilâha illallâh min lâ ilâha illallâh, ya
lâ ilâha illallâh bihaqqi lâ ilâha illallâh ighfir liman qâla lâ ilâha illallâh, wahsyurnâ fî
zumrati man qâla lâ ilâha illallâh Muhammadun Rasûlullâh ‘Aliyyun waliyullâh.
Artinya :
“Salam bagi yang mengucapkan la ilaha illallah dari yang mengucapkan la ilaha
illallah, wahai yang mengucapkan kalimah la ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah,
bagaimana kamu memperoleh kalimah la ilaha illallah dari la ilaha illallah, wahai la
ilaha illallah dengan hak la ilaha illallah ampuni orang yang membaca kalimah la ilaha
illallah, dan himpunlah kami ke dalam golongan orang yang mengu¬cap¬kan la ilaha
illallah Muhammadur rasululullah Aliyyun waliyyullah.”
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Barangsiapa yang memasuki areal kuburan, lalu mengucapkan (salam tersebut), Allah
memberinya pahala kebaikan 50 tahun, dan mengampuni dosanya serta dosa kedua
orang tuanya 50 tahun.”
Kedua: Membaca
1. Surat Al-Qadar (7 kali),
2. Surat Al-Fatihah (3 kali),
3. Surat Al-Falaq (3 kali),
4. Surat An-Nas (3 kali),
5. Surat Al-Ikhlash (3 kali),
6. Ayat Kursi (3 kali).
Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar (7 kali) di
kuburan seorang mukmin, Allah mengutus malaikat padanya untuk beribadah di dekat
kuburannya, dan mencatat bagi si mayit pahala dari ibadah yang dilakukan oleh
malaikat itu sehingga Allah memasukkan ia ke surga. Dan dalam membaca surat Al-
Qadar disertai surat Al-Falaq, An-Nas, Al-Ikhlash dan Ayat kursi, masing-masing (3
kali).”
Ketiga: Membaca doa berikut ini (3 kali)
ْ َ‫اَللَّ ُه َّم اا اِّنيا َ ْسئَلُ َكاَب َح ا ِّق ُم َح َّمد ٍَوآ ال ُم َح َّم ٍدا َ ْنالَتُ َع ا ِّذ َب َهذ‬
َ‫اال َم اِّي ا‬
‫ت‬
Allâhumma innî as-aluka bihaqqi Muhammadin wa âli Muhammad an lâ tu’adzdziba
hâdzal may¬yit.
Artinya :
“Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad
janganlah azab penghuni kubur ini.”
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada seorang pun yang membaca doa tersebut (3 kali) di kuburan seorang
mayit, kecuali Allah menjauhkan darinya azab hari kiamat.”
Keempat: Meletakkan tangan di kuburannya sambil membaca doa berikut
ُ‫وا َ ْل اح ْق ُه اب َم ْنكَا َنيَت ََوالََّه‬، ََ ‫واَ ْس اك ْن االَ ْي اه ام ْن َرحْ َمتا َكيَسْـت َ ْغناي اب َها‬،ُ
َ َ‫ع ْن َرحْ َمة اٍم ْن اس َواك‬ َ ‫وا َ ام ْن َر ْو َعتَه‬،ُ َ ْ‫واَناس َْوح‬،ُ
َ ‫شتَه‬ َ ‫ص ْل َوحْ َدتَه‬ َ ‫َار َح ْمغُ ْربَتَه‬
‫و ا‬،ُ ْ ‫اَللَّ ُه َّم‬
Allâhumarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin
raw‘atahu, wa askin ilayhi min rahmatika yastaghnî bihâ ‘an rahmatin min siwâka, wa
alhiqhu biman kâma yatawallâhu.
Artinya :
“Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya,
tenteramkan kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya tidak
membutuhkan kasih sayang dari selain-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang ia
cintai.”
Ibnu Thawus mengatakan:
“Jika kamu hendak berziarah ke kuburan orang-orang mukmin, maka hendaknya hari
Kamis, jika tidak, maka waktu tertentu yang kamu kehendaki, menghadap ke kiblat
sambil meletakkan tangan pada kuburannya dan membaca doa tersebut.”
Muhammad bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa):
“Bolehkah kami berziarah ke orang-orang yang telah meninggal?”
Beliau menjawab:
“Boleh”.
Kemudian aku bertanya lagi:
“Apakah mereka mengenal kami ketika kami berziarah kepada mereka?”
Beliau menjawab:
“Demi Allah, mereka mengenal kalian, mereka bahagia dan terhibur dengan kehadiran
kalian.”
Aku bertanya lagi:
“Apa yang baca ketika kami berziarah kepada mereka?”
Beliau menjawab:
Bacalah doa ini:
َْ ‫صا اع ْدإالَ ْي َكأ َ ْر َوا َح ُه ْم َولَ اقِّ اه ْم ام ْنك اَرض َْوانً َاوأَ ْس اك‬
‫ن‬ َ ‫ضعَ ْن ُجنُو اب اه ْم َو‬ َ ‫اللَّ ُه َّم َجافااْالَ ْر‬
ٌَ ‫ش ْيَءٍ قَد‬
‫اير‬ َ ‫شت َ ُه ْمإا َّن َك َعلَى ُك ا ِّل‬ ُ ‫َصلُ اب اه َوحْ َدت َ ُه ْم َوتُونا‬
َ ْ‫س اب اه َوح‬ َ‫اإلَ ْي اه ْم ام ْن َرحْ َم ات َك َمات ا‬
Allâhumma jâfil ardha ‘an junûbihim, wa shâ’id ilayka arwâhahum, wa laqqihim minka
ridhwânâ, wa askin ilayhim mir rahmatika mâ tashilu bihi wahdatahum, wa tûnisu bihi
wahsyatahum, innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr.
Artinya :
“Ya Allah, luaskan kuburan mereka, muliakan arwah mereka, sampaikan mereka pada
ridha-Mu, tenteramkan mereka dengan rahmat-Mu, rahmat yang menyambungkan
kesendirian mereka, yang menghibur kesepian mereka. Sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu.”
Adab Ziarah Kubur

Dalam agama Islam adab menjadi sesuatu bagian kehidupan yang sangat
diperhatikan. Salah satunya ketika sedang berada di pemakan. Berikut ialah
beberapa sopan santun ziarah kubur :

Tak Duduk dan Menginjak Atas Kuburan


Dikala memasuki kuburan Rasulullah memerintahkan agar tak duduk di atasnya
atau menginjak kuburan. Hal ini sebagaimana diberi tahu dalam hadist berikut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api
sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih bagus daripada
duduk di atas kubur”

Memahami Tujuan Utama Berziarah Kubur


Sebagaimana yang diperkenalkan dalam hadist-hadist diatas, ziarah kubur
bertujuan untuk bisa mengambil pembelajaran dan mengingat kematian. Tujuan
utama ini harus selalu dipahami dan diingat oleh muslim yang hendak berziarah.
Perlu diingat supaya tak terjerumus kepada tujuan-tujuan lain yang dapat
menyesatkan ibadah atau melenceng dari keimanan kepada Allah SWT.

Dari Imam Ash Shan’ani rahimahullah : “Segala hadits di atas menunjukkan akan
disyari’atkannya ziarah kubur dan menerangkan hikmah dari ziarah kubur,
merupakan untuk mengambil pembelajaran seperti di dalam hadits Ibnu Mas’ud :
“Karena di dalam ziarah terdapat pembelajaran dan peringatan terhadap akhirat
dan membikin zuhud terhadap dunia”.

Untuk itu, ritual berziarah kubur sejatinya membuat diri kita selalu mengingat
bahwa terbatasnya hidup manusia dan kembalinya ke kubur tak akan pernah
membawa harta maupun apa yang dimiliki di dunia. Semuanya akan kembali
sebagaimana terlahir tak membawa apa-pun. Jasad terurai dan ruh akan dimintai
pertanggungjawaban kelak di akhirat. Seluruh amalan ibadah telah tak bisa
dijalankan lagi, sebab habisnya waktu di dunia.

Tidak diperkenankan Menangis Meratapi Mayit. Diperbolehkan menangis dalam


kuburan, asalkan bukanlah menangis yang menyebabkan histeris dan sirna
kesadaran diri. Tentu saja akan berdampak mudhorot atau pingsan yang
menyebabkan tak terkontrolnya diri dan emosional.

Mendoakan Mayit
Di dalam kuburan tentu boleh kita mendoakan mayit atau orang yang sudah
meninggal, agar dikasih kesalamatan dan juga diterima segala amal baik yang
sudah dilakukannya. Terlebih bagi seorang anak, doa untuk keluarga atau orang
tua nya yang telah meninggal tentu menjadi sesuatu yang diinginkan. Doa anak
shaleh adalah salah satu doa yang akan dikabulkan oleh Allah, sebagai hasil didik
orang tua yang sudah membesarkannya.

Hal ini menurut hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika beliau mengutus Barirah
untuk membuntuti Nabi yang pergi ke Baqi’ Al Gharqad. Lalu Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam stop di dekat Baqi’, lalu mengangkat tangan beliau untuk
mendo’akan mereka. Dan saat berdo’a, hendaknya tak menghadap kubur karena
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kuburan.
Walaupun do’a adalah intisari sholat.

Tak Mengobrol Kasar atau Hal yang Bathil


Dibeberkan oleh Imam An-Nawawi bahwa tak baik jikalau di dalam kuburan
berbicara hal yang bathil atau buruk. Untuk itu dibolehkan berdiskusi yang baik
dan mendoakan mayit yang baik-baik saja.

Menyatakan Salam Saat Masuk Ketika menjelang kuburan, karenanya Rasulullah


mengajarkan untuk menyatakan salam. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam
hadist berikut.

“Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam


mengajarkan mereka (para shahabat) jika mereka keluar menuju pekuburan
supaya menyuarakan “Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan)
dan kaum mu’minin dan muslimin, gampang-mudahan Allah merahmati orang-
orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang baru-baru ini, dan kami
Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon terhadap Allah keselamatan
bagi kami dan bagi kalian”

Ziarah dalam Bahasa berarti menengok. Jadi, ziarah kubur berarti menengok
kubur. Berziarah ke makam orang tua berarti menengok makam orang tua, ziarah
ke makan para wali berarti menengok makam daerah dikuburkannya para wali
dan seterusnya.

Dalam ajaran Agama Islam, ziarah kubur berarti mendoakan orang yang
dikubur atau yang dimakamkan dengan mengirimkan doa untuknya dengan
pahala dari bacaan ayat Al-Quran dan bacaan lainnya. Ziarah kubur tak
dilaksanakan untuk minta sesuatu pada seseorang yang ada di dalam kubur,
namun justru kita yang semestinya mendoakan dan mengirimkan pahala dari
bacaan-bacaan yang sudah kita baca terhadap mereka yang ada di dalam kubur.

Oleh sebab itu, dalam syariat Agama Islam ziarah kubur ialah salah satu amal
tindakan yang bagus.

Baca juga : 5+ Desain Kamar Tidur Minimalis Wajib Di Ketahui | 2018

Tujuan Utama Ziarah Kubur


i.pinimg.com
Dikatakan bahwa segala amal itu tergantung pada niatnya. Contohnya ketika
seseorang mengunjungi kuburan tentu memiliki niat atau tujuan tertentu.
Diantara tujuan utama seseorang melakukan ziarah kubur sebagai berikut ini.

Pertama – Manfaat Bagi yang Mengunjungi Kubur


Tujuan yang pertama ini manfaatnya kembali pada orang yang mengerjakan
ziarah kubur. Formatnya berupa memori bahwa seluruh orang akan mengalami
kematian dan kehidupan di dunia yang fana dan bekal yang akan mereka terima
ialah amal shaleh yang sudah mereka kerjakan.

Tujuan yang satu ini tak jarang Rasulullah tekankan dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib

Yang berbunyi sebagai berikut :

”Dahulu saya melarang kalian untuk ziarah kubur. Kini lakukanlah ziarah kubur,
sebab ziarah kubur mengingatkan kalian akan akhirat.” (HR. Ahmad 1236 dan
dishahihkan oleh Syuaib al-Arnauth).

Dalam hadist lain, beliau bersabda,

“Lakukanlah ziarah kubur, karena ziarah kubur akan mengingatkan kalian akan
kematian.” (HR. Ibn Hibban 3169 dan sanadnya diukur shahih oleh Syuaib al-
Arnauth).

Kedua – Doa Untuk Jenazah yang Diziarahi


Tujuan yang kedua ini manfaatnya akan diterima oleh jenazah yang diziarahi
yang berbentuk salam dari pengunjung dan doa kebaikan untuk jenazah serta
seluruh penghuni makam lainnya.

Karena orang yang sudah meninngal tidak bisa memperbuat amalan kebaikanb
lagi, maka mereka butuh akan doa dari kita semua.
Baca juga : Kumpulan Contoh Pantun Cinta Lucu Nasehat Agama Teka-
Teki Romantis

Adab Doa Ziarah Kubur

umrohhajiwisata.com
Berikut yaitu etika yang mesti kita lakukan saat akan berziarah ke makam
berdasarkan apa yang sudah dididik dalam agama Islam.

1. Hendaklah berwudlu dan bersuci dahulu sebelum berziarah.

2. Saat menjelang areal kuburan menguncapkan salam.


“Assalamualaikum ahladdiyaar minal mukminiina wal mukminaat, antum lanaa
farthun wa nahnu in sya Allah lanaahuquun “

Artinya :

“Kesejahteraan atas penghuni kubur, mukminin dan muslimin, kalian sudah


mendahului kami, dan insya Allah kami akan menyusul kalian “

Imam Ali bin Abi Thalib ra berkata:

“Barang siapa yang memasuki area pemkaaman, lalu mengucapkan salam (


kesejahteraan ), maka Allah memberinya pahala kebaikan 50 tahun, dan
mengampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya 50 tahun.”

Kumpulan Bacaan Surah Ziarah Kubur


riyadhulquran.com
Bacaan doa ziarah kubur dengan membacakan surat-surat yang terdapat dalam
Al-Quran diantaranya:

Surat Al-Qadar (7 kali),

Surat Al-Fatihah (3 kali),

Surat Al-Falaq (3 kali),


Surat An-Nas (3 kali),

Surat Al-Ikhlash (3 kali),

Ayat Tempat (3 kali).

Dalam suatu hadis diceritakan bahwa:

“Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar (7 kali) di pemakaman seorang


mukmin, Allah mengutus malaikat padanya untuk beribadah di dekat
kuburannya, dan mencatat bagi si mayit pahala dari ibadah yang dilaksanakan
oleh malaikat itu sehingga Allah memasukkan dia ke surga. Dan dalam membaca
surat Al-Qadar disertai surat Al-Falaq, An-Nas, Al-Ikhlash dan Ayat bangku,
masing-masing (3 kali).”

Bacaan Surah Ziarah Kubur


Kemudian, Membaca doa ziarah kubur ini sebanyak 3 kali.

“Allahumma inni as’aluka bihaqqi Muhammad wa a’li Muhammad wa la


tua’adziba haadzal mayyit “.

Artinya :

“Ya Allah aku meminta dan memohon pada-Mu dengan hak Nabi Muhammad
dan keluarganya dan jangan Engkau adzab jenazah ini “.

Rasulullah saw pernah bersabda:


“Tak ada seorang bahkan yang membaca doa hal yang demikian (3 kali) di
pemakman seorang jenazah, selain Allah menjauhkan darinya siksa hari akhir
zaman.”

Kemudian, Meletakkan tangan di atas makam sambil membaca doa ziarah kubur
berikut ini.

“Allâhumarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin


raw‘atahu, wa askin ilayhi min rahmatika yastaghnî bihâ ‘an rahmatin min siwâka,
wa alhiqhu biman kâma yatawallâhu.”

Artinya :

“Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah


kesepiannya, tenteramkan

kekhawatirannya, tenangkan dia dengan rahmat-Mu yang dengannya tak


memerlukan beri sayang dari kecuali-Mu, dan susulkan dia terhadap orang yang
dia cintai.”

Demikian adab dan doa ziarah kubur yang bisa kami rangkum. Simak juga ulasan
mengenai doa setelah sholat fardhu. Semoga bisa mendatangkan manfaat untuk
kita semua.
‫‪Pertama, setelah masuk di pintu makam dan membaca doa masuk makam, lalu duduk‬‬
‫‪dengan rapi dan membaca doa tawassul berupa surat al-fatihah. Berikut bacaanya :‬‬

‫اَوذُ اريَّاتا اهَ َل ُه ُمَ‬


‫َوالَ اده َ‬
‫َواَ ْ‬
‫اج اه َ‬
‫زو ا‬ ‫َو ٰا ال اه َ‬
‫َوأ َ َ‬ ‫سلَّ َم َ‬
‫َو َ‬ ‫صَلَّىَهللاَُ َ‬
‫علَ ْي اه َ‬ ‫ص َ‬
‫طفَىَ ُم َح َّمدٍَ َ‬ ‫ي ْ‬
‫َال ُم ْ‬ ‫االَىَ َحض َْرةاَالنَّبا اِّ‬
‫ْالفَاتا َحة‬
‫ص َحابَ اةَ‬ ‫َوال ََّ‬
‫صا ال احيْنَ َ‬
‫َوال َّ‬
‫اء َ‬
‫ش َه َد ا‬ ‫َوال ُّ‬ ‫اء َ‬‫َواْأل َ ْو اليَ ا‬‫س اليْنَ َ‬ ‫َو ْال ُم ْر َ‬
‫اء َ‬ ‫َمنَ َاْأل َ ْن ابيَ ا‬
‫ث ُ َّمَإلَىَ َحض َْرةاَإا ْخ َوانا اه ا‬
‫َو َج اميْعاَاْل َمالَ ائ َك اةَاْل ُمقَ َّر ابيْنَ َا َ ْلفَاتا َح َْة‬ ‫صناِّ افيْنَ َ‬ ‫َواْل ُم َ‬
‫اء َ‬‫َواْل َعُلَ َم ا‬
‫َوالتَّا اب اعيْنَ َ‬
‫قَاْالَ ْر ا‬
‫ضَ‬ ‫َار اَ‬ ‫َو ْال ُمؤْ امنَات ا‬
‫اَم ْنَ َمش ا‬ ‫اَو ْال ُمؤْ ام انيْنَ َ‬ ‫َو ْال ُم ْس ال َمات َ‬ ‫َمنَ ْ‬
‫َال ُم ْس ال اميْنَ َ‬ ‫َإليَ َج اميْعاَأ َ ْه الَاْلقُب ُْو ار ا‬
‫ث ُ َّم َ‬
‫َاَو َمشَا اي َخنَاَ َمشَا اي اخن َ‬
‫َاَو ال َم انَ‬ ‫َاَو َجدَّا اتن َ‬ ‫َاَوأ َ ْج َدا َدن َ‬ ‫َاَوأ ُ َّم َها اتن َ‬
‫صاَا َ َبا َءن َ‬ ‫ص ْو ً‬ ‫َاَو َب ْح ارهَاَ ُخ ُ‬ ‫َار اب َهاَ َب ا ِّره َ‬
‫َو َمغ ا‬
‫صا……‪.‬ا َ ْلفَاتا َح َْة‬ ‫ص ْو ً‬ ‫َو ُخ ُ‬ ‫اجت َ َم ْعنَاَ َه ُهنَاَبا َ‬
‫سبَبا اه َ‬ ‫ْ‬
‫‪*) …….. : sebut nama mayyit‬‬

‫‪Kedua, setelah selesai membaca tawassulan, bisa dilanjutkan dengan membaca Surat‬‬
‫‪Yasin, atau surat-surat yang lain.‬‬

‫‪Ketiga, lalu dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Ikhlas 3x, Surat Al-Falaq 1x, dan Surat‬‬
‫‪An-Nas 1x, surat Al-Fatihah‬‬

‫َالر احي اْمَ‬


‫من َّ‬‫اَالر ْح ا‬
‫باس اْمَهللا َّ‬
‫ََّللاَُأ َ َحدٌ(‪ )١‬الل‬
‫ص َمدُ(‪َََِّ)٢‬قُ ْلَ ُه َو َّ‬ ‫َولَ ْمَ َي ُك ْنَلَهَُ ُكفُ ًواَأ َ َح ٌَد لَ ْمَ َي الد َ‬
‫َْولَ ْمَيُولَدْ(‪ )٣‬هَُال َّ‬
‫الََإالهََإااالَهللاَُاَللَُأ َ ْكبَ ْر َ‬
‫َو ا ِّلِلاَاْل َح ْم ُدَ‬

‫ق(‪ )١‬ام ْنَش ا َِّرَ َماَ َخلَقَ (‪َ )٢‬و ام ْنَش ا َِّرَغَا اس ٍ‬
‫قَ اإ َذاَ‬ ‫ب ْ‬
‫َالفَلَ ا‬ ‫عوذَُ اب َر ِّ ا‬ ‫َالر احي اْمقُ ْلَأ َ ُ‬‫من َّ‬ ‫اَالر ْح ا‬
‫ابس اْمَهللا َّ‬
‫ىَالعُقَدا(‪َ )٤‬و ام ْنَش ا َِّرَ َحا اسدٍَإا َذاَ َح َ‬
‫س ََد‬ ‫ب(‪َ )٣‬و ام ْنَش ا َِّرَالنَّفَّـاثَـاتاَفا ْ‬ ‫ََوقَ َ‬
‫الََ اإلهََ اإالَهللاَُاَللَُأ َ ْك َب ْر َ‬
‫َو ا ِّلِلاَاْل َح ْم َُد‬
‫اس(‪ )٣‬ام ْنَش ا َِّرَ‬ ‫اس(‪ )٢‬إال اهَالنَّ ا‬ ‫اس(‪َ )١‬م ال اكَالنَّ ا‬ ‫عو َذُ با َر ِّ ا‬
‫بَالنَّ ا‬ ‫َالر احي اْمقُ ْلَأ َ ُ‬ ‫من َّ‬ ‫اَالر ْح ا‬
‫باس اْمَهللا َّ‬
‫َوالنَّ ا َ‬
‫اس‬ ‫ْ‬
‫اس(‪ )٥‬امنَ َال اجنَّ اة َ‬ ‫ُورَالنَّ ا‬
‫صد ا‬
‫سَفاي ُ‬ ‫اس(‪ )٤‬الذايَي َُو ْس او ُ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬
‫اسَال َخنَّ ا‬‫ْال َوس َْو ا‬
‫َو ا ِّلِلاَاْل َح ْم َُد‬‫الََإالهََإا َّالَهللاَُاَللَُأ َ ْك َب ْر َ‬
‫َالر اح ايمَ‬
‫اَالر ْحمٰ ان َّ‬
‫ََّللا َّ‬
‫باس اْم َّ‬
‫َّاكَ‬
‫َُو اإي َ‬
‫َّاكَنَ ْعبُد َ‬
‫ِّين(‪ َ)٣‬اإي َ‬ ‫َالر اح ايم(‪َ )٢‬ما ال اكَ َي ْو امَال اد ا‬
‫الر ْحمٰ ان ََّ‬ ‫ب ْ‬
‫َال َعا َل امينَ (‪َّ )١‬‬ ‫اَر ِّ ا‬
‫َُلِل َ‬ ‫ْال َح ْمد ا َّ‬
‫علَ ْي اه ْمَ‬
‫بَ َ‬
‫ضو ا‬ ‫علَ ْي اه ْمَ َغي اْر ْ‬
‫َال َم ْغ ُ‬ ‫تَ َ‬‫طَالَّذاينَ َأ َ ْن َع ْم َ‬
‫ص َرا َ‬
‫يم(‪ )٥‬ا‬ ‫ط ْ‬
‫َال ُم ْست َ اق َ‬ ‫َاَالص َرا َ‬
‫ين(‪ )٤‬ا ْه ادن ا ِّ‬ ‫نَ ْست َ اع ُ‬
‫َوالََالضَّا الِّين‬
‫‪Keempat, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Baqarah ayat 1-5‬‬

‫صالة ََ‬ ‫َويُ اقي ُمونَ َال َّ‬


‫ب َ‬ ‫ْبَفاي اهَ ُهدًىَ ال ْل ُمتَّقاينَ َ(‪َ)٢‬الَّذاينَ َيُؤْ امنُونَ َ اب ْالغَ ْي ا‬ ‫َالَري َ‬
‫اب َ‬ ‫َال اكت َ ُ‬‫المَ(‪َ َ)١‬ذ ال َك ْ‬
‫اآلخ َرةاَ ُه ْمَ‬
‫َوبا ا‬ ‫َو َماَأ ُ ْن از َل ا‬
‫َم ْنَقَ ْب ال َك ََ‬ ‫)َوالَّذاينَ َيُؤْ امنُونَ َبا َماَأ ُ ْن از َلَ اإلَي َْك َ‬
‫اَرزَ ْقنَا ُه ْمَيُ ْن افقُونَ (‪َ ٣‬‬
‫َو ام َّم َ‬
‫َوأولَئا َكَ ُه ُم ْ‬
‫َال ُم ْف ال ُحونََ‬ ‫ُ‬ ‫علَىَ ُهد ا‬
‫ًىَم ْن َ‬
‫َرباِّ اه ْم َ‬ ‫ُ‬
‫يُوقانُونَ َ(‪َ)٤‬أو َلئا َكَ َ‬
‫‪Kelima, dilanjutkan membaca Surat Al-Baqarah ayat 163‬‬

‫َۖالَ اإ ٰلَهََ اإ َّالَ ُه َو َّ‬


‫َالر ْح ٰ َم ُن ََّ‬
‫َالر احي ُمَ‬ ‫اح ٌدَ َ‬
‫ٌَو ا‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫َو اإلَ ُه ُك ْمَ اإلَه َ‬
‫‪Keenam, dilanjutkan dengan membaca ayat kursi‬‬

‫ضَ َم ْنَ َذالَّذاىَ‬ ‫اَو َمافاىَاْأل َ َْر ا‬ ‫س َم َاوات َ‬ ‫َوالَن َْو ٌم‪َ.‬لَهَُ َمافاىَال َّ‬ ‫َالقَي ُّْو ُمَالَتَأ ْ ُخذُهَ اسنَةٌ َ‬ ‫ي ْ‬ ‫هللاَُالََإالَهََااالََّ ُه َوَاْل َح ُّ‬
‫َم ْنَ اع ْل ام اهَ اإالََّ اب َماَشَا َءَ‬ ‫ش ْيءٍ ا‬ ‫ط ْونَ َ اب َ‬ ‫َو َماَخ َْلفَ ُه ْم ََ‬
‫َوالَي اُح ْي ُ‬ ‫َي ْشفَ ُعَ اع ْن َدهَُ اإالََّ ابإ ا ْذنا اهَ َي ْعلَ ُمَ َما َبيْنَ َأَ ْي اد ْي اه ْم َ‬
‫ي ْ‬
‫َالعَ اظ ْي َُم‬ ‫اَو ُه َو ْ‬
‫َالعَ ال ُّ‬ ‫ظ ُه َم َ‬‫َح ْف ُ‬ ‫َوالََيَؤ ُدهُ ا‬ ‫ض َ‬ ‫اَواْأل َ ْر ا‬‫س َم َاوات َ‬ ‫َو اس َعَ ُك ْر اسيُّهَُال َّ‬
‫‪Ketujuh, dilanjutkan dengan membaca istighfar 7x, shalawat 3 x‬‬

‫َهللا ْ‬
‫َال َع اظي َْمَ‬ ‫أ َ ْست َ ْغ اف ُر َ‬
‫سياِّ ادنَاَ ُم َح َّم ٍَد‬ ‫س الِّ ْمَ َ‬
‫علَىَ َ‬ ‫َو َ‬ ‫َأ َللِّ ُه َّمَ َ‬
‫ص اِّل َ‬
‫‪Kedelapan, dilanjutkan membaca tahlil (la ilaha illallah) 100x, dengan doa pengantarnya 1x‬‬

‫ضلَُال ا ِّذ ْك ارَفَا ْعلَ ْمَأَنَّ َهُ‬


‫ن ََويْتُ َت َ َق ُّرباًَاالَىَهللاا‪َ.‬أ َ ْف َ‬
‫الََإالهََإاالَ َ‬
‫هللاُ‬
‫‪Kesembilan, dilanjutkan membaca tahlil 1x, dan shalawat 3x‬‬

‫س ْولَُهللاَالََ اإلهََ اإالَهللاُ‪َ،‬الََ اإلهََ اإالَهللاُ‪َ,‬الََ اإلهََ اإالَهللاَُ ُم َح َّم ُدَ‬


‫الر ُ‬
‫َّ‬
‫س الِّ ْمَ‬ ‫علَ ْي اه َ‬
‫َو ََ‬ ‫سياِّ ادنَاَ ُم َح َّمد‪َ،‬أَللِّ ُه َّمَ َ‬
‫ص اِّلَ َ‬ ‫علَىَ َ‬ ‫أَللِّ ُه َّمَ َ‬
‫ص اِّلَ َ‬
‫‪Kesepuluh, dilanjutkan membaca tasbih 11x‬‬

‫س ْب َحانَ َهللا ْ‬
‫اَال َع اظي اْمَ‬ ‫َهللاَو اب َح ْم ادهاَ ُ‬
‫َ‬ ‫س ْب َحانَ‬
‫َ‬
‫‪Kesebelas, membaca shalawat 3x‬‬

‫س الِّ ْمَ‬
‫َو َ‬
‫ص ْحبا اه َ‬
‫َو ََ‬ ‫علَ ٰ‬
‫ىَا ال اه َ‬ ‫ٍَو َ‬ ‫علَىَ َح اب ْي اب َكَ َ‬
‫س ايِّ ادنَاَ ُم َح َّمد َ‬ ‫أَللِّ ُه َّمَ َ‬
‫ص اِّلَ َ‬
‫‪Keduabelas, membaca doa penutup‬‬
‫َال َعالَ اميْنَ ‪َ َ،‬ح ْم َدَ‬ ‫ب ْ‬ ‫اَر ِّ ا‬ ‫َالر احي اْم‪َ،‬ا َ ْل َح ْمدَُلل َ‬ ‫من َّ‬ ‫اَالر ْح ا‬ ‫َالر اجي اْم‪ َ،‬ابس اْمَهللا َّ‬ ‫ان َّ‬ ‫ط ا‬ ‫ش ْي َ‬ ‫اَمنَ َال َّ‬ ‫ع ْوذُ ابالل ا‬ ‫اَ ُ‬
‫َال َح ْمدَُ َك َماَ َي ْن َب اغ ْيَ ال َجالَ الَ‬ ‫اربَّنَالَ َك ْ‬ ‫ئَ َم از ْي َدهُ‪َ ،‬يَ َ‬ ‫َُويُ َكافا ُ‬ ‫شا اك اريْنَ ‪َ َ،‬ح ْم َدالنَّا اع اميْنَ ‪َ َ،‬ح ْمدًاي َُوافا ْيَ انعَ َمه َ‬ ‫ال َّ‬
‫س ايِّ ادنَاَ ُم َح َّم ٍَد‬ ‫ىَا الىَ َ‬ ‫عل ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٍَو َ‬
‫س اِّي ادنَاَ ُم َح َّمد َ‬ ‫علىَ َ‬ ‫ٰ‬ ‫س الِّ ْمَ َ‬ ‫َو َ‬ ‫ص اِّل َ‬ ‫ك‪َ.‬اَلل ُه َّمَ َ‬ ‫طا ان ََ‬ ‫س ْل َ‬ ‫ع اظي اْمَ ُ‬ ‫َو َ‬ ‫‪َ ،‬و ْج اه َك َ‬
‫صلَّ ْينَاَ‬
‫َاَو َما َ‬ ‫َاَو َماا ْست َ َْغفَ ْرن َ‬ ‫سب َّْحن َ‬ ‫َاَو َما َ‬ ‫َو َماهَلَّ ْلن َ‬ ‫َالعَ اظي اْم َ‬ ‫آن ْ‬ ‫َالقُ ْر ا‬ ‫َمنَ ْ‬ ‫ابَ َماقَ َرأْنَاهُ ا‬ ‫ص ْلَثَ َو َ‬ ‫َوا َ ْو ا‬ ‫اَلل ُه َّمَتَقَب َّْل َ‬
‫َاملَةً‪َ،‬االَىَ‬ ‫َو َب َر َكةًَش ا‬ ‫َازلَةً َ‬ ‫َو َر ْح َمةًَن ا‬ ‫اصلَةً َ‬ ‫َو ا‬ ‫سلَّ َم‪َ َ،‬ه اديَّةً َ‬ ‫َو َ‬ ‫صلَّىَهللاَُ َ‬
‫علَ ْي اه َ‬ ‫س ايِّ ادنَاَ ُم َح َّمدٍَ َ‬ ‫ع ٰلىَ َ‬ ‫َ‬
‫‪َ،‬وااَلىَ َج اميْعاَ‬ ‫َ‬ ‫سل َم َ‬ ‫َّ‬ ‫َو َ‬ ‫عل ْي اه َ‬ ‫َ‬ ‫صلىَهللاَُ َ‬ ‫َّ‬ ‫َاَو َم ْولنَاَ ُم َح َّمدٍَ َ‬ ‫سياِّ ادن َ‬ ‫ُ‬
‫َاَوق َّرةاَا َ ْعيُنانَاَ َ‬ ‫ش اف ْي اعن َ‬ ‫َاَو َ‬ ‫َحض َْرةاَ َحبا ْيبان َ‬
‫َوالتَّابا اعيْنَََ‬ ‫ص َحابَ اة َ‬ ‫َوال َّ‬ ‫صا ال احيْنَ َ‬ ‫َوال َّ‬ ‫آء َ‬ ‫ش َه َد ا‬ ‫َوال ُّ‬ ‫آء َ‬ ‫َو ْاالَ ْو اليَ ا‬‫س اليْنَ َ‬ ‫َو ْال ُم ْر َ‬ ‫آء َ‬ ‫َاالَ ْن ابيَ ا‬ ‫هَمنَ ْ‬ ‫اخ َوانا ا‬ ‫ا َْ‬
‫َال َعالََ امَْينَ َ‬ ‫ب ْ‬ ‫اَر ِّ ا‬ ‫س اب ْي الَهللا َ‬ ‫َال ُم َجا اه اديْنَ َفاىَ َ‬ ‫َو َج اميْع ْ‬ ‫صيْنَ َ‬ ‫َال ُم ْخ ال ا‬‫صناِّ افيْنَ ْ‬ ‫َو ْال ُم َ‬ ‫َال َعا ال اميْنَ َ‬ ‫آء ْ‬ ‫َو ْالعُلَ َم ا‬
‫ا‬
‫يَث ُ َّمَاالىَ َج اميْعَا َ ْه ال ْ‬
‫َالقُب ُْو ارَ‬ ‫َال َج ْيالَنا اِّ‬ ‫اَالقَاد اار ْ‬ ‫ع ْبد ْ‬ ‫شيْخاَ َ‬ ‫سياِّ ادنَاَال َّ‬ ‫صاَاالَىَ َ‬ ‫ص ْو ً‬ ‫َال ُمقَ َّر ابيْنَ َ ُخ ُ‬ ‫َو ْال َمالَ ائ َك اة ْ‬
‫ا‬
‫َاَو َب ْح ارهَاَ‬
‫ار اب َهاَ َب ا ِّره َ‬ ‫ضَاالَىَ َمغََ ا‬ ‫قَاْالَ ْر ا‬ ‫َار ا‬ ‫اَم ْنَ َمش ا‬ ‫َو ْال ُمؤْ امنَات ا‬ ‫اَو ْال ُمؤْ ام انيْنَ َ‬ ‫َو ْال ُم ْس ال َمات َ‬ ‫َال ُم ْس ال اميْنَ َ‬ ‫امنَ ْ‬
‫س َبباهَ‬‫َاجتَ َم ْعنَاه ُهنَاَبا َ‬ ‫صاَ َم ان ْ‬ ‫ص ْو ً‬ ‫صَ ُخ ُ‬ ‫َاَو َن ُخ ُّ‬ ‫َاَو َجدَّا اتن َ‬ ‫َاَوا َ ْج َدا ادن َ‬ ‫َاَوا ُ َّم َهاتان َ‬ ‫آءن َ‬ ‫صاَاالَىَآبَ ا‬ ‫ص ْو ً‬ ‫ُخ ُ‬
‫‪،‬و االَ ْج اله‬ ‫َ‬
‫عهَُ‬ ‫ار ُز ْقنَااتاِّبَا َ‬ ‫اَو ْ‬ ‫ح َّقَ َحقًّ َ‬ ‫ْفَ َع ْن ُهم‪َ،‬اَلل ُه َّمَا َ ارن ْ‬
‫َاال ََ‬ ‫َواع ُ‬ ‫عافا اه ْم َ‬‫َو َ‬ ‫ار َح ْم ُه ْم َ‬ ‫َو ْ‬ ‫اَلل ُه َّمَا ْغ اف ْرلَ ُه ْم َ‬
‫َالقُب ُْو اَرَ ام ْنَا َ ْه الَ‬ ‫علىَا َ ْه ال ْ‬ ‫َو ْال َم ْغ اف َرة ََ َ‬ ‫َالر ْح َمةَ َ‬ ‫َااج اتنَابَهُ‪َ،‬اَلل ُه َّمَا َ ْن از ال َّ‬ ‫ار ُز ْقن ْ‬ ‫َو ْ‬ ‫اطالً َ‬ ‫اط َلَبَ ا‬ ‫َاالبَ ا‬ ‫َوا َ ارن ْ‬
‫ار‪َ،‬‬ ‫ابَالنَّ ا‬ ‫ع َذ َ‬ ‫َوقانَاَ َ‬ ‫سنَةً َ‬ ‫آلخ َرةاَ َح َ‬ ‫َوفاىَاْ ا‬ ‫سنَةً َ‬ ‫ح َ‬ ‫ا‪َ،‬ربَّنَاَاَتانَاَفاىَال ُّد ْن َياَ ََ‬ ‫س ْولَُهللا َ‬ ‫ٌَر ُ‬ ‫َآلاالهََااالََّهللاَُ ُم َح َّمد َ‬
‫َالعَالَ اميْنََ‪َ،‬‬ ‫ب ْ‬ ‫اَر ِّ ا‬ ‫‪َ،‬و ْال َح ْم ُدَالل َ‬ ‫س اليْنَ َ‬ ‫ىَال ُم ْر َ‬‫علَ ْ‬ ‫سالَ ٌمَ َ‬ ‫‪َ،‬و َ‬ ‫صفُ ْونَ َ‬ ‫ع َّماَيَ ا‬‫َال اع َّزةاَ َ‬ ‫ب ْ‬ ‫َر ِّ ا‬ ‫َر اب َِّك َ‬‫س ْب َحانَ َ‬ ‫ُ‬
‫ا َ ْلفَا ات َح َْة‬
‫‪Artinya :‬‬

‫‪Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, Dengan menyebut nama‬‬
‫‪Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam‬‬
‫‪semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat‬‬
‫‪banyak kenikmatan memuji-Nya.‬‬

‫‪Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai‬‬
‫‪Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu‬‬
‫‪dan keagungan kekuasaan-Mu.‬‬

‫‪Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan‬‬
‫‪kami dan kepada keluarga beliau. Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur’an‬‬
‫‪yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi‬‬
‫‪Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung. Sebagai rahmat yang turun‬‬
‫‪dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati‬‬
‫‪kami, pemuka dan pemimpin kami.‬‬

‫‪Yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para‬‬
‫‪Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada’, orang-orang shalih, para sahabat, para‬‬
‫‪tabi’in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-‬‬
‫‪orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu‬‬
‫‪beribadah,khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.‬‬
Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang islam laki-laki dan
perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di
laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami,
lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini.

Ya Allah, ampunilah mereka, kasihanilah mereka, berilah mereka kesejahteraan dan


maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur yang
selalu mengucapkan “Laailaaha illallaah muhammadur rasuulullaah” (Tidak ada Tuhan
selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah)
Ya Allah, tunjukanlah kepada kami kebenaran adalah suatu kebenaran dan anugerahilah
kami untuk mengikkutinya dan tunjukkanlah kepada kami kebatilan adalah suatu kebatilan
dan anugerahilah kami untuk menjauhinya.

Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat, serta
jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari
sifat-sifat yang mereka (musuh-musuhNya) berikan. Keselamatan selalu tertuju kepada
Rasul, dan segala puji bagi Allah penguasa alam semesta.

Anda mungkin juga menyukai