Anda di halaman 1dari 5

HADIS PUASA BULAN RAJAB

Pertanyaan: Tgl 1 Rajab jatuh pada hari Jum’at. Amalannya memperbanyak membaca
Shalawat dan puasa seperti di bulan2 yang lain 3 hari atau pada hari senin dan kamis. Kalo
tidak, ya minimal 1 hari berdasarkan Hadis “Sesungguhnya di dalam Surga itu ada sebuah
sungai yg airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu dinamakan sungai Raja. Siapa
yang puasa 1 hari saja di bulan tersebut maka Allah akan memberinya minum dari air sungai
itu” (HR Al Baihaqi). Maaf Kang haji, menurut kang Haji apakah Hadis ini Shahih? Wassalam
(0812104095xx).

Jawaban: Wa’alaikumus Salam Wr.Wb. Bulan Rajab merupakan salah satu di antara 4 bulan
bulan Haram. Tentang bulan bulan Hara mini Allah berfirman:

ِ
‫ِّين الْ َقيِّ ُم فَاَل‬ َ ‫ض ِمْن َها َْأر َب َع ةٌ ُح ُر ٌم َذ‬
ُ ‫لِك الد‬ َ ‫اَأْلر‬
ْ ‫الس َم َاوات َو‬ َّ ‫اب اللَّ ِه َي ْو َم َخلَ َق‬ ِ َ‫الش هو ِر ِعْن َد اللَّ ِه ا ْثنَا َع َش ر َش ْهرا يِف كِت‬
ً َ ُ ُّ ‫ِد َة‬ َّ ‫ِإ َّن ع‬
ِ َّ ‫ني َكافَّةً َك َما يُ َقاتِلُونَ ُك ْم َكافَّةً َو ْاعلَ ُموا‬ِ ِ ِ ِ
)36:‫ني (التوبة‬ َ ‫َأن اللَّهَ َم َع الْ ُمتَّق‬ َ ‫تَظْل ُموا في ِه َّن َأْن ُف َس ُك ْم َوقَاتلُوا الْ ُم ْش ِرك‬

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan
haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu
dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana
merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-
orang yang bertakwa” (At Taubah:36).

Ayat ini mengisyaratkan bahwa bulan bulan haram memiliki keistimewaan dibandingkan
bulan bulan lainnya. Karena keistimewaannya – selain dilarang melakukan peperangan –
dianjurkan melakukan banyak kebaikan berupa ibadah Sunnat seperti membaca Al Qur’an,
Puasa dan lainnya. Di antara anjuran melakukan ibadah puasa pada bulan bulan haram
adalah sebuah Hadis:

‫ول‬َ ‫اهلِيَّ ِة َع ْن َأبِ َيها َْأو َع ِّم َها َأنَّهُ َأتَى َر ُس‬
ِ ‫الس لِ ِيل عن جُمِ يب ةَ الْب‬
َ َ ْ َ َّ ‫ى َع ْن َأىِب‬
ٍ ِ‫اعيل ح َّدثَنا مَحَّاد عن س ع‬
ِّ ‫يد اجْلَُريْ ِر‬ ِ ‫ِإ‬
َ ْ َ ٌ َ َ َ َ‫وس ى بْ ُن مْس‬ َ ‫َح َّدثَنَا ُم‬
ِ َ ‫ مُثَّ انْطَلَق فََأتَاه بع َد سنَ ٍة وقَ ْد َتغََّيرت حالَتُه وهيَئتُ ه َف َق َال يا رس‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫اللَّ ِه‬
‫ت‬َ ْ‫ول اللَّه ََأما َت ْع ِرفُىِن قَ َال « َو َم ْن َأن‬ َُ َ ُ َْ َ ُ َ ْ َ َ َ َْ ُ َ
‫ت طَ َع ًاما ِإالَّ بِلَْي ٍل ُمْن ُذ‬ ِ ِ َّ ‫ك َع ام‬ ِ ِ ِِ
ُ ‫ قَ َال َما َأ َك ْل‬.» ‫ت َح َس َن اهْلَْيَئة‬ َ ‫ قَ َال « فَ َما َغَّيَر َك َوقَ ْد ُكْن‬.‫اَألول‬ َ َ ُ‫ قَ َال َأنَا الْبَ اهل ُّى الَّذى جْئت‬.»
.» ‫الص رْبِ َو َي ْو ًما ِم ْن ُك ِّل َش ْه ٍر‬ ‫مِل‬ ِ ُ ‫ َف َق َال رس‬.‫ك‬
َّ ‫ص ْم َش ْهَر‬ ُ « ‫ مُثَّ قَ َال‬.» ‫ك‬ َ ْ‫ « َ َع َّذب‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّه‬
َ ‫ت َن ْف َس‬ َُ َ ُ‫فَ َار ْقت‬
ِ ِ ٍ
‫ص ْم‬
ُ ‫ص ْم م َن احْلُ ُرم َوا ْت ُر ْك‬ ُ « ‫ قَ َال‬. ‫ قَ َال ِز ْدىِن‬.» ‫ص ْم ثَالَثَةَ َأيَّام‬ ُ « ‫ قَ َال‬.ً‫قَ َال ِز ْدىِن فَِإ َّن ىِب ُق َّوة‬
ُ « ‫ قَ َال‬. ‫ قَ َال ِز ْدىِن‬.» ِ ‫ص ْم َي ْو َمنْي‬
ِ ِ ِ ِ‫ وقَ َال ب‬.» ‫ِمن احْل رِم وا ْتر ْك صم ِمن احْل رِم وا ْتر ْك‬
)‫ (رواه ابو داود‬.‫ض َّم َها مُثَّ َْأر َسلَ َها‬ َ َ‫َأصابِعه الثَّالَثَة ف‬ َ َ ُ َ ُُ َ ْ ُ ُ َ ُُ َ

Artinya: dari Mujibah Al Bahiliyah dari ayahnya atau pamannya yang mengatakan bahwa ia
pernah datang menjumpai Rasulullah SAW kemudian pergi. Setelah satu tahun ia datang lagi
dalam kondisi yang sudah berubah. Ia berkata: “Adakah engkau mengenalku,Wahai Utusan
Allah?”. Rasulullah SAW bersabda: “Memangnya siapakah engkau ini?”. Ia berkata: “Aku Al
Bahili yang tahun lalu ke sini”.Rasulullah SAW bersabda: “Apa yang membuatmu berubah
seperti ini padahal dulu keadaanmu baik ?”. Ia menjawab: “Semenjak meninggalkan engkau,
aku tidak pernah menyantap makanan kecuali di malam hari”. Rasulullah SAW bersabda:
“Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri?”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi:
“Berpuasalah bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari setiap bulan”. Ia berkata:
“Tambahkanlah untukku karena aku kuat”. Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah 2 hari
setiap bulan”. Ia berkata: “Tambahkanlah untukku karena aku kuat”. Rasulullah SAW
bersabda: “Berpuasalah 3 hari setiap bulan”. Ia berkata: “Tambahkanlah untukku karena aku
kuat”. Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah di bulan bulan haram dan tinggalkanlah,
Berpuasalah di bulan bulan haram dan tinggalkanlah, Berpuasalah di bulan bulan haram dan
tinggalkanlah”. Beliau mengepalkan 3 jarinya kemudian melepaskannya. (HR Abu Dawud Juz
2 halaman 323).

Tentang puasa Rajab, secara khusus terdapat sebuah Hadis diriwayatkan oleh Muslim dalam
Shahihnya:

ٍ َّ‫ت ابْ َن َعب‬


‫اس‬ ِ
ُ ‫ َف َق َال مَس ْع‬- ‫ب‬ ٍ ‫ وحَنْن َي ْو َمِئ ٍذ ىِف ر َج‬- ‫ب‬ ٍ ‫ص ْوِم ر َج‬ ٍ ِ ُّ ‫صا ِر‬
ُ ْ‫ى قَ َال َس َأل‬
ِ
َ ْ‫ُعثْ َما ُن بْ ُن َحكي ٍم اَألن‬
َ ُ َ َ َ ‫ت َس ع َيد بْ َن ُجَبرْي َع ْن‬
ِ ُ ‫ول َكا َن رس‬
.‫وم‬
ُ ‫ص‬ ُ َ‫ول الَ ي‬
َ ‫ِر َحىَّت َن ُق‬ ُ ‫ َويُ ْفط‬.‫ِر‬
ُ ‫ول الَ يُ ْفط‬
َ ‫وم َحىَّت نَ ُق‬
ُ ‫ص‬ُ َ‫ ي‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّه‬ َُ ُ ‫ َي ُق‬- ‫ رضى اهلل عنهما‬-
)‫(رواه مسلم‬

Artinya: “Usman bin Hakim Al Anshari berkata, “Aku bertanya kepada Sa’id bin Jubair
tentang puasa bulan Rajab – kebetulan saat itu kami berada di bulan Rajab – maka ia
berkata: “Aku pernah mendengar Ibnu Abbas RA mengatakan: ”Rasulullah SAW itu biasa
puasa Rajab hingga kami mengira beliau tidak akan berbuka, beliau juga berbuka hingga
kami mengira beliau tidak akan puasa” (HR Muslim pada Juz 1 halaman 515).

Hadis ini jelas menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Rajab dan
sering pula tidak berpuasa. Bagi yang merenungkan dengan seksama dapat menangkap
isyarat bahwa puasa di bulan Rajab itu telah menjadi polemik di kalangan Tabi’in. Lalu Ibnu
Abbas RA seorang sahabat menjelaskan bahwa seperti itulah kebiasaan Rasulullah SAW.
Menurut analisa kami (Sy), pertanyaan itu muncul lantaran ada kekhawatiran bahwa orang
yang berpuasa di bulan Rajab diserupakan dengan orang-orang Jahiliyah yang senantiasa
mengagungkannya. Pertanyaan ini mirip dengan kekhawatiran para sahabat berkenaan
dengan Sa’i antara Shafa dan Marwah karena selama ini dilakukan masyarakat Jahiliyah.
Padahal yang dilarang Rasulullah SAW adalah Sa’i model Jahiliyah. Demikian pula ibadah di
bulan Rajab, yang dilarang adalah yang dlakukan dengan semangat dan model Jahiliyah.
Wallahu A’lam.

Adapun Hadis yang ditanyakan selengkapnya adalah sebagai berikut:

‫أخربنا أبو احلسني بن بش ران ثنا أبو بكر أمحد بن س لمان الفقيه ثنا حممد بن غ الب ح دثين حممد بن م رزوق ثنا منص ور بن‬
ُ ‫ ِإ َّن يِف اجْلَن َِّة نَ ْهًرا يُ َق‬: ‫ قال رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم‬: ‫ مسعت أنس بن مالك يقول‬: ‫زيد ثنا موسى بن عمران قال‬
ُ‫ال لَه‬
‫لِك الن َّْه ِر (رواه ال بيهقي يف ش عب‬ َ َ‫ب َي ْو ًما َس َقاهُ اهللُ ِم ْن ذ‬
ٍ ‫ص َام ِم ْن ر َج‬
َ
ِ
َ ‫َأحلَى م َن الْ َع َس ِل َم ْن‬
ِ ‫َأش ُّد بي‬
ْ ‫اض ا م َن الَّلَنِب َو‬
ً ََ َ ‫ب‬ ٌ ‫َر َج‬
)‫االميان‬
Hadis ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman pada Juz 3 halaman 1392. Hadis
tersebut dinyatakan Maudhu’ atau bathil oleh sejumlah Ulama di antaranya Ibnu Dihyah Al
kalby (lihat kitabnya Ada’u Ma Wajab Min Bayani Wadh’il Wadhdha’in Fi Rajab halaman
105). Namun penting pula dicatat bahwa Al Baihaqi pun meriwayatkan dalam Syu’abul
Iman:

‫ نا أبو العب اس األصم نا إب راهيم بن س ليمان الربلسي نا عبد‬: ‫أخربنا أبو عبد اهلل احلافظ و أبو حممد بن أيب حامد املق ريء ق اال‬
.‫ب‬ٍ ‫صو ِام ر َج‬ِ َ‫ يِف اجْل ن َِّة ق‬: ‫ مسعت أبا قالبة يقول‬: ‫اهلل بن يوسف نا عامر بن شبل قال‬
َ َ ُ ‫صٌر ل‬
ْ َ

Artinya: Abu Qilabah berkata: “Di dalam Surga itu ada satu istana yang disediakan untuk
orang yang berpuasa di bulan Rajab”. Selanjutnya berkenaan Hadis ”Maqthu’” ini Al Baihaqi
mencatat:

‫لِك ِإاَّل َع ْن بَاَل ٍغ َع َّم ْن َف ْوقَهُ مِم َّْن يَْأتِْي ِه الْ َو ْح ُي َو‬ ِ
َ َ‫ َو ِإ ْن َكا َن َم ْو ُق ْوفًا َعلَى َأيِب ْ قاَل بَةَ َو ُه َو ِم َن التَّابِعِنْي َ فَ ِمثَلهُ ُاَل َي ُق ْو ُل ذ‬: ‫قَ َال َأمْح َ ُد‬
)‫اهلل الت َّْوفِْي ٌق (رواه البيهقي يف شعب االميان‬ ِ ِ‫ب‬

Artinya: “Imam Ahmad berkata: “Hadis ini meskipun mauquf (terhenti) hingga pada Abu
Qilabah – ia adalah seorang tabi’in – namun orang semisal dia itu mengatakannya kecuali
didasarkan atas informasi yang berasal dari orang di atasnya yang mendapatkannya dari
orang yang mendapat wahyu (Nabi Muhammad SAW, pen). Wabillahit Taufiq. (Lihat
Syu’abul Iman halaman 1392 Hadis nomor 3802)

Akhirnya, bersama ini kami cantumkan jawaban Al Hafizh Ibnu Ash Shalah Rahimahullah
tentang puasa Rajab ini:

‫ص ْوِم‬
َ ‫ض ِل‬ ْ َ‫ت يِف ْ ف‬ ِ ‫َّاظ احْل ِدي‬
ْ ُ‫ث مَلْ َيثْب‬ ْ َ ‫ض ُحف‬
ِ ِ ِ َّ ‫اَل ِإمْث علَي ِه يِف ذَلِك ومَل ي مِّثْه بِ َذلِك َأح ٌد ِمن علَم ِاء‬
ُ ‫اُأْلمة فْي َما نَ ْعلَ ُم هُ َبلَى قَ َال َب ْع‬ َ ُ ْ َ َ ُ ‫َ َ ْ ْ َ َ ْ َُؤ‬
ِ ِ ِ
‫ث‬ُ ْ‫الص ْوم ُمطْلَ ًقا َواحْلَ دي‬َّ ‫ض ِل‬ ْ َ‫ص ْ ف‬‫يِف‬ ِ ‫ُّص ْو‬ ِ ِ
ُ ‫ص ْومه فش ْي َما َو َر َد م َن الن‬
ِ ‫يِف‬
َ ْ ‫ب ُز ْه ًدا‬ ُ ‫اص َو َه َذا اَل يُ ْوج‬
ٌ ‫ض ٌل َخ‬ ْ َ‫َأي ف‬
ْ ‫ث‬ ٌ ْ‫ب َح ِدي‬ ٍ
َ ‫َر َج‬
. ‫ص ْوِم ِه‬ ِ ‫اف يِف التَّر ِغْي‬ ٍ ‫السنَ ِن َأِليِب داود و َغ ِ ِه يِف صوِم اَأْل ْشه ِر احْل رِم َك‬ ِ َ‫الْوا ِر ُد يِف كِت‬
َ ْ ‫ب يِف‬ ْ ُُ ُ ْ َ ْ ‫ْ َ ُ َ َ رْي‬ ُّ ‫اب‬ ْ َ

Artinya: Tidak berdosa orang melakukan ibadah puasa di bulan Rajab dan tidak ada seorang
pun dari Ulama ummat ini – sepanjang yang kami ketahui – yang menganggapnya berdosa
karena puasa bulan Rajab. Benar bahwa sebagian Huffazh Hadis menyatakan bahwa tidak
ada satu pun Hadis Tsabit (Shahih) yang menyebutkan keutamaan puasa bulan Rajab secara
khusus. Tetapi ini tidak mengharuskan (kita) meninggalkan puasa bulan Rajab karena adanya
nash-nash menyebutkan keutamaan puasa secara mutlak. Juga sebuah Hadis tentang puasa
di bulan bulan Haram yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lainnya sudah cukup menjadi
pendorong untuk berpuasa di bulan Rajab.

Ibnu Hajar Al Haitami Rahimahullah ditanya tentang orang yang melarang puasa bulan
Rajab, beliau menjawab:

‫الش ِر َيع ِة الْ ُمطَ َّهَر ِة فَ ِإ ْن مل َي ْر ِجع‬


َّ ‫اف على هذه‬ ٌ ‫ص ْوِم َر َجب َف ُه َو َج ْه ٌل منه َو ُج َز‬ ِِ ِ ‫و ََّأما‬
َ ‫اس ت ْمَر ُار هذا الْ َفقيه على َن ْه ِي الناس عن‬
ْ َ
ِ‫الِه من الْمجازفَ ِة يف ِدي ِن اللَّه‬ ِ َ‫الش ِريع ِة الْمطَ َّهر ِة زج ره وَتع ِزي ره التَّع ِزي ر الْبلِي َغ الْم انِع له وَأِلمث‬ ِ ‫ِإ‬
ََُ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ُ َ َّ ‫ب على ُح َّكام‬ َ ‫عن ذلك َو اَّل َو َج‬
‫َت َعاىَل‬
Artinya: Adapun terus menerusnya Al Faqih ini melarang orang berpuasa bulan rajab, maka
itu adalah suatu kejahilan (kebodohan) dan penodaan terhadap Syari’at yang suci ini. Ia
harus bertaubat dari kebodohannya itu. Dan jika tidak, maka para penegak hukum Syari’at
yang suci ini harus mencekalnya serta memberikan sanksi yang berat yang dapat mencegah
dia dan orang-orang semisalnya melakukan penodaan terhadap agama Allah Ta’ala”.
(Selengkapnya Lihat Al Fatawa Al Fiqhiyyah Al Kubra karya Al Hafizh Ibnu Hajar Al Haitami
pada Juz 2 halaman 52 sampai dengan 55).

Jadi, berpuasalah di bulan Rajab karena puasa itu baik, tetapi jangan berpijak kepada Hadis-
Hadis yang menyebutkan pahalanyasecara khusus, sebab tidak ada yang Shahih. Jangan pula
mengharamkan puasa bulan Rajab sebab itu perbuatan Bid’ah yang sesat, menyesatkan dan
pelakunya diancam masuk Neraka. Demikian Wallahu A’lam.
Syarif Rahmat RA

Ass. Abi saya mau Tanya, (alm) orang tua saya pernah menghibahkan tanah untuk masjid,
tapi ternyata tanahnya dihuni orang lain bahkan mau dibikin sertifikat tanah milik pribadi.
Bagaimana hukumnya?. Apa yang harus saya lakukan?. Terimakasih atas jawabannya.
Rosyadi (02192562963).

Jawaban: Wa’alaikumus Salam Wr. Wb. Karena tanah tersebut—sebagaimana anda katakan
kemarin – bukanlah hak milik orang tua anda, melainkan hanya hak guna pakai, maka orang
tua anda tidak berhak mewakafkannya untuk pembangunan Masjid. Seseorang boleh
mewakafkan apa saja yang menjadi miliknya. Oleh karena itu ketika dilepaskan maka hak
atas tanah tersebut kembali kepada Negara. Jika orang tadi mengurus proses pembuatan
Surat melalui pemerintah dan sesuai prosedur, maka tidak dapat disalahkan. Justru yang
salah adalah pemerintah yang tahu ada keinginan masyarakat memiliki Masjid namun
memilih menyerahkannya untuk kepentingan pribadi. Yang harus anda lakukan saat ini
adalah menyampaikan rencana pendirian Masjid itu kepada pemerintah atau pemegang
hak otoritas tanah itu. Wallahu A’lam

Pernyataan: Mohon maaf sebelumnya. Di lembar Dakwah Qum 3 juni termuat ayat bible, yg
hematsaya ga usaah dimuat. Karena Allah telah menjelaskan di Al Qur’ankalau kitab kitab
sebelum Al Qur’an udah banyak yg diplintir oleh Yahudi. Begitupun ayat Bible tsb yang
diplintir kaum Sodomlah yang grebek Nabi Lot/Luth. Padahal aslinya, sang Nabi-lah yang
mergokin kaum Sodom itu sendiri. Terimakasih (087771573653)

Tanggapan: Terimakasih atas perhatian anda, semoga Allah memberikan ganjaran atas
nasehatnya. Adapun penggunaan ayat ayat Bible dalam bulletin sederhana ini sekedar untuk
melengkapi saja dan itu hanya yang memang ada kesamaan. Tentang penyelewengan kitab
kitab terdahulu, itu benar, makanya kami tidak mencantumkannya. Kalaupun dicantumkan,
Insya Allah dalam rangka menunjukkan kekurangan atau kelemahannya. Jazakallah Khairan.

Anda mungkin juga menyukai