0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan7 halaman
Rujuk adalah kembali ke pernikahan semula setelah talak. Ada dua cara melakukan rujuk yaitu secara tertulis atau lisan. Rukun rujuk adalah belum habis masa iddah, talaknya raj'i bukan talak tiga, dan istri tertentu. Hukum rujuk adalah mubah atau jaiz.
Rujuk adalah kembali ke pernikahan semula setelah talak. Ada dua cara melakukan rujuk yaitu secara tertulis atau lisan. Rukun rujuk adalah belum habis masa iddah, talaknya raj'i bukan talak tiga, dan istri tertentu. Hukum rujuk adalah mubah atau jaiz.
Rujuk adalah kembali ke pernikahan semula setelah talak. Ada dua cara melakukan rujuk yaitu secara tertulis atau lisan. Rukun rujuk adalah belum habis masa iddah, talaknya raj'i bukan talak tiga, dan istri tertentu. Hukum rujuk adalah mubah atau jaiz.
Secara Bahasa artinya kembali Rujuk Istilah mengembalikan isteri yang diceraikan pada pernikahan yang asal sebelum diceraikan ِإ ٍ ُ الطَّاَل ٍس ان ح بِ َ ْ ٌ ْ ْيحرِ ست َ َأو وف َ ان ۖ فَِإ ْم سا ٌك ِب َم ْع ُر ِ َق َمَّرت Dasar Hukum “Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik”. [Al-Baqarah/2:229] Yaitu masa menunggu bagi yang ditalak, seperti tersebut dalam firman-Nya: ۖ َصوا اْل ِع َّدة ِ ِوه َّن ِل ِع َّدت ِّطل َّطل ُ َ َأحْ و َّ ن ه ُ ق ُ َ ف َ َ َ ُ َ النبِ ُّي ِإ َذا اء س ِّ الن مُتقْ َّ َيا َُّأيهَا ين َِأن يْأت اَّل ِإ ن جر خ ي و اَل نَّ ِ ه ِ تو يب ن ِ م َّ ن وهج ر ِ خ ت اَل ۖ م ك ُ َّ بر ه َّ الل ا و ق ُ َّ َوات َ َ ْ َ ْ ُْ َ َ ُُ ْ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ اح َش ٍة ُمَبِّيَن ٍة ِ بِ َف “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri- isterimu, maka hendaklah kamu ceraikan mereka Syariat Iddah pada waktu mereka dapat (menghadapi) ‘iddahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu‘iddah itu serta bertakwalah kepada Allâh Rabbmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka, dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar, kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang.[Ath- Thalâq/65:1] Haram jika menyakiti isteri Makruh seandainya cerai itu lebih baik Hukum Rujuk Mubah atau Jaiz adalah hukum rujuk yang asli Sunnah kalau rujuk itu berfaedah 1. Istri yang dirujuk sudah pernah digauli, jika istri yang telah di cerai belum pernah di setubuhi, maka tidak sah untuk rujuk, tetapi harus dengan perkawinan baru lagi. Rukun rujuk 2. Belum Habis Masa Iddah 3. Talaknya raj’i bukan talak tiga 4. Isteri tertentu 1. Secara Tertulis – dengan surat : yang ditulis suaminya sendiri tetapi tidak dibaca dianggap sebagai kategori kinayah, artinya harus ada niat suami pada saat menulis surat tersebut. 2. Dengan ucapan ( sighat ) Sedangkan ucapan rujuk ada sendiri dibagi menjadi dua : Cara 1. Ucapan sharih, : ucapan yang tegas dan jelas maksudnya, misalnya : “aku kembalikan kau pada nikahku”, “aku rujuk melakukan engkau”, “aku terima kembali engkau”. rujuk ada dua 2. Ucapan kinayah, : ucapan yang tidak tegas maksudnya, misalnya : “aku nikahi engkau”, “ aku pegang engkau”. Pada yang cara: bersifat kinayah ini disyaratkan memiliki niat dari suami. Disyaratkan ucapan tersebut tidak berta’liq ( menggantung) seperti ucapan : “ kurujuk engkau jika engkau mau”, hal semacam ini tidak sah walaupun istrinya mau, begitupula merujuk berbatas waktu seperti ucapan : “ kurujuk engkau sebulan”. Saksi : terjadi perbedaan pendapat apakah menjadi rukun atau sunnat