Anda di halaman 1dari 3

Kalau kegiatan halal bihalal sendiri, kegiatan ini dimulai sejak KGPAA Mangkunegara I atau yang

dikenal dengan Pangeran Sambernyawa. Setelah Idul Fitri, beliau menyelenggarakan pertemuan
antara Raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Semua punggawa
dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri. Kemudian budaya
seperti ini ditiru oleh masyarakat luas termasuk organisasi keagamaan dan instansi pemerintah.akan
tetapi itu baru kegiatannya bukan nama dari kegiatannya. kegiatan seperti dilakukan Pangeran
Sambernyawa belum menyebutkan istilah "Halal bi Halal", meskipun esensinya sudah ada. Tapi
istilah "halal bi halal" ini secara nyata dicetuskan oleh KH. Wahab Chasbullah dengan analisa
pertama (thalabu halâl bi tharîqin halâl) adalah: mencari penyelesaian masalah atau mencari
keharmonisan hubungan dengan cara mengampuni kesalahan. Atau dengan analisis kedua
(halâl "yujza'u" bi halâl) adalah: pembebasan kesalahan dibalas pula dengan pembebasan
kesalahan dengan cara saling memaafkan.

Al-Mukarram KH. Abdul Nasir Abdul Fattah mengatakan bahwa ada satu hadis yang sangat
jelas bahwa Nabi saw. menyuruh kita semua untuk ber halal bi halal. Hadisnya adalah sebagai
berikut.
‫َأِلخ ِيه ِم ْن‬
ِ ٌ‫ول اللَّ ِه صلَّى اللَّه علَي ِه وسلَّم من َكانَت لَه مظْلَمة‬
َ َُ ْ َْ َ َ َ َْ ُ َ ُ ‫ال َر ُس‬ َ َ‫َع ْن َأيِب ُهَر ْيَر َة َر ِض َي اللَّهُ َعْنهُ ق‬
َ َ‫ال ق‬
ِ ِ ِ ‫ِعر ِض ِه َأو َشي ٍء َف ْليتَحلَّْله ِمْنه الْيوم َقبل َأ ْن اَل ي ُكو َن ِدينَار واَل ِدرهم ِإ ْن َكا َن لَه عمل‬
ُ‫صال ٌح ُأخ َذ مْنه‬
َ ٌ ََ ُ ٌَْ َ ٌ َ َ ْ َ َْ ُ ُ َ َ ْ ْ ْ
.‫احبِ ِه فَ ُح ِم َل َعلَْي ِه رواه البخاري‬
ِ ‫ات ص‬
ِ ِ ِ َ‫بَِق ْد ِر مظْلَمتِ ِه وِإ ْن مَل تَ ُكن لَه حسن‬
َ ‫ات ُأخ َذ م ْن َسيَِّئ‬
ٌ ََ ُ ْ ْ َ َ َ
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang mempunyai
tanggungan kepada saudaranya baik berupa harta benda atau sesuatu yang lainnya, maka
mintalah halal darinya hari ini juga, sebelum dinar dan dirham tidak berlaku lagi, jika tidak maka
ketahuilah bahwa orang yang punya tanggungan pada orang dan belum terselesaikan di dunia,
maka di hari hisab  kebaikannya diberikan pada orang yang didzalimi di dunia, jika amal baiknya
habis, maka amal buruk orang yang didzaliminya dilimpahkan padanya. (HR al-Bukhari No 6534)

Anjuran menjalin silaturahmi ini termaktub dalam Alquran. Allah SWT berfirman:

ِ ۗ ‫ص َل َوخَي ْ َش ْو َن َربَّ ُه ْم َوخَيَا ُف ْو َن ُسْۤوءَ احْلِ َسا‬ ٰ ِ ِ


‫ب‬ َ ‫َوالَّذيْ َن يَصلُ ْو َن َمٓا اََمَر اللّهُ بِهٖٓ اَ ْن يُّ ْو‬
Artinya: Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya
dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk. (QS. Ar Ra'du:
21).

Nabi Muhammad SAW bersabda:


َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ ِ َ ‫َأن رس‬ ٍِ ‫ال ْ يِن‬ ٍ ‫َعن ابْ ِن ِشه‬
‫ب َأ ْن يُْب َس َط‬
َّ ‫َأح‬
َ ‫ال َم ْن‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َّ ‫س بْ ُن َمالك‬
ُ َ‫َأخَبَر َأن‬ َ َ‫اب ق‬ َ ْ
‫ِ مِح‬ ِِ
ُ‫لَهُ يِف ِر ْزقه َويُْن َسَأ لَهُ يِف َأثَِر ِه َف ْليَص ْل َر َه‬
Dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi untuknya dan
dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari) [Shahih
No.5986 Versi Fathul Bari].

‫ال َم ْن َكا َن يُْؤ ِم ُن بِاللَّ ِه َوالَْي ْوِم‬


َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ ِ
َ ِّ ‫َع ْن َأيِب ُهَر ْيَر َة َرض َي اللَّهُ َعْنهُ َع ْن النَّيِب‬

1
‫ص ْل َرمِح َهُ َو َم ْن َكا َن يُْؤ ِم ُن بِاللَّ ِه‬
ِ ‫ضي َفه ومن َكا َن يْؤ ِمن بِاللَّ ِه والْيوِ'م اآْل ِخ ِر َف ْلي‬
َ َْ َ ُ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ‫م‬
ْ ِ
‫ر‬ ‫ك‬
ْ ‫ي‬
ُ ‫ل‬
ْ ‫ف‬
َ ِ
‫ر‬ ِ ‫اآْل‬
‫خ‬
ِ ِ ِ
‫ت‬ ْ َ‫َوالَْي ْوم اآْل خ ِر َف ْلَي ُق ْل َخْيًرا َْأو لي‬
'ْ ‫ص ُم‬
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan
barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan
barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam." (HR.
Bukhari) [Shahih No.6138 versi Fathul Bari]

ِ ِ‫ عن سع‬،‫ ح َّدثَيِن معا ِويةَ ب ِن َأيِب مزرد‬،‫ ح َّدثَنا سلَيما ُن‬،‫ ح َّدثَنا خالِ ُد بن خَمْلَد‬:‫ي‬
،‫يد بْ ِن يَ َسا ٍر‬ ِ
َ ْ َ ّ َُ ْ َ َُ َ َْ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ُّ ‫قَ َال الْبُ َخار‬
‫الر ِح ُم‬
َّ ‫ت‬ ِ ‫غ ِمْنه قَام‬
َ ُ َ ‫ َفلَ َّما َفَر‬،‫"خلَ َق اللَّهُ اخْلَْل َق‬ َ :‫ال‬ َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ِّ ‫ َع ِن النَّيِب‬،َ‫َع ْن َأيِب ُهَر ْيَرة‬
َ ‫ َف َق‬.‫ك ِم َن الْ َق ِط َيع ِة‬ ِ
َ ‫ َأاَل َت ْرضَنْي‬:‫ال‬ َ ِ‫ َه َذا َم َق ُام الْ َعاِئذ ب‬:‫ت‬ْ َ‫ َم ْه! َف َقال‬:‫ال‬ َ ‫ َف َق‬،‫ت حِب َ ْق ِو الرَّمْح َ ِن َعَّز َو َج َّل‬ ْ ‫َأخ َذ‬
َ َ‫ف‬
‫ { َف َه ْل‬:‫ اقرؤوا ِإ ْن ِشْئتُ ْم‬:‫ قال أبو هريرة‬.‫ فَ َذ َاك‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬.‫ َبلَى‬:‫ت‬ ْ َ‫ك؟ قَال‬ ِ ‫ك وَأقْطَع من قَطَع‬
َ ْ َ َ َ َ َ‫صل‬
ِ
َ ‫َأ ْن َأص َل َم ْن َو‬
ِ ‫ِإ‬
}‫ض َو ُت َقطِّعُوا َْأر َح َام ُك ْم‬ ِ ‫األر‬ ْ ‫َع َسْيتُ ْم ْن َت َولَّْيتُ ْم َأ ْن ُت ْفس ُدوا يِف‬
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Khalid ibnu Makhlad, telah
menceritakan kepada kami Sulaiman, telah menceritakan kepadaku Mu'awiyah ibnu Abu Mizrad,
dari Sa'id ibnu Yasar, dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Allah Swt
menciptakan makhluk; dan setelah selesai dari menciptakannya, bangkitlah rahim, lalu berpegangan
kepada kedua telapak kaki Tuhan Yang Maha Pemurah, maka Dia berfirman, 'Apakah
keinginanmu?' Rahim menjawab, "Ini adalah tempat memohon perlindungan kepada-Mu dari
orang-orang yang memutuskan (aku).” Maka Allah Swt. berfirman, "Tidakkah kamu puas bila Aku
berhubungan dengan orang yang menghubungkanmu dan memutuskan hubungan dengan orang
yang memutuskanmu?” Rahim menjawab, "Benar, kami puas.” Allah berfirman, "Itu adalah
untukmu.” Lalu Abu Hurairah r.a. berkata, "Bacalah oleh kalian bila kalian menghendaki firman
Allah Swt. berikut," yaitu: Maka apakah kiranya jika kamu berpaling (dari jihad) kamu akan
membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (Muhammad: 22)

‫ َع ْن َأيِب‬،‫ َع ْن َأبِ ِيه‬،‫َأخَبَرنَا عَُيْينَةَ بْ ِن َعْب ِد الرَّمْح َ ِن بْ ِن َج ْو َش ٍن‬


ْ ‫يل‬
ِ ‫ِإ‬ ‫قَ َ ِإْل‬
ُ ‫ َح َّد َثنَا مْسَاع‬:‫ال ا َم ُام َأمْح َ ُد‬
‫وبتَهُ يِف‬
َ ‫َأحَرى َأ ْن يُ َع ِّج َل اللَّهُ عُ ُق‬ ْ ‫ب‬ ٍ ْ‫"ما ِم ْن َذن‬ ِ
َ :‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬ َ َ‫بَ َكَرةَ ق‬
‫الر ِح ِم‬ ِ ‫ مع ما يدَّخر لِص‬،‫"الد ْنيا‬.
َّ ‫ ِم َن الَْب ْغ ِي َوقَ ِط َيع ِة‬،‫احبِ ِه يِف اآْل ِخَر ِة‬ َ ُ َ ُ َ َ َ َ ُّ
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Aliyyah, telah
menceritakan kepada kami Uyaynah ibnu Abdur Rahman ibnu Jusyan, dari ayahnya, dari Abu
Bakrah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tiada suatu perbuatan dosa
pun yang lebih layak untuk disegerakan oleh Allah hukumannya di dunia selain dari azab yang
disediakan untuk pelakunya kelak di akhirat selain dari zina dan memutuskan hubungan
kekeluargaan.

2
ِ ِ ِ
َّ ‫يْبلُ ُغ بِه النَّيِب‬-
َ ‫ َع ْن َعْبد اللَّه بْ ِن َع ْم ٍرو‬،‫وس‬ ‫ِإْل‬
َ ُ‫ َع ْن َأيِب قَاب‬،‫ َح َّد َثنَا َع ْمٌرو‬،‫ َح َّد َثنَا ُس ْفيَا ُن‬:‫قَ َال ا َم ُام َأمْح َ ُد‬
‫ مِح‬:‫قَ َال‬-‫صلَّى اللَّه علَي ِه وسلَّم‬
َّ ‫ َو‬،‫الس َم ِاء‬
‫الر ِح ُم‬ ِ ‫اَأْلر‬
َّ ‫ض َي ْرمَحُ ُك ْم َْأه ُل‬ ْ ‫ ْارمَحُوا َْأه َل‬،‫"الرا ُو َن َي ْرمَحُ ُه ُم الرَّمْح َ ُن‬
َّ َ َ َ َْ ُ َ
ِ ُ
ُ‫ َو َم ْن قَطَ َع َها َبتَّْته‬،ُ‫صلَْته‬ َ ‫ َم ْن َو‬،‫"ش ْجنَة م َن الرَّمْح َ ِن‬.
َ ‫صلَ َها َو‬
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada
kami Amr, dari Abu Qabus, dari Abdullah ibnu Amr r.a. yang menerimanya dari Nabi Saw. yang
telah bersabda: Orang-orang yang penyayang disayangi oleh Tuhan Yang Maha Pemurah.
Sayangilah penduduk bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh penduduk langit. Rahim itu adalah
bagian dari kata Rahman, (Allah Swt. berfirman).”Barang siapa yang menghubungkannya, maka
Aku berhubungan dengannya. Dan barang siapa yang memutuskannya, Aku putuskan dia.

‫اآلخَر ِة ِم َن الَْب ْغ ِ'ي َوقَ ِطْي َع ِة‬


ِ ‫َّخر لَه يِف‬
ِ ِ ‫عجل اهلل لِص‬
ُّ ‫احبِ ِه الْعُ ُق ْوبَةَ يِف‬ ٍ ْ‫َما ِم ْن َذن‬
ُ ُ ‫الد ْنيَا َم َع َما يَد‬ َ ُ َ ِّ ُ‫َأج َد ُر َأ ْن ي‬
ْ ‫ب‬
‫الر ِح ِم‬ 
َّ
"Tidak ada suatu dosa yang lebih pantas Allah ta'ala percepat siksaannya di dunia bagi pelakunya,
selain apa yang Allah siapkan baginya di akhirat, daripada memutus kekerabatan."

َّ ُّ َ ِ ،‫ وأطعِموا الطَّعام‬،‫السالم‬
َ‫ تدخلوا اجلنَّة‬،‫نيام‬ ُ ‫ والن‬،‫ وصلوا بالل ِيل‬،‫األرحام‬
ٌ ‫َّاس‬ ‫وصلوا‬ َ َ َّ ‫َّاس أفشوا‬
ُ ‫يا أيُّها الن‬
ٍ ‫بس‬ 
‫الم‬ َ
"Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di
malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat." (HR Ibnu
Majah).

‫ِ مِح‬ ِِ
ُ‫ َف ْليَص ْل َر َه‬،‫ َوَأ ْن يُْن َسَأ لَهُ يِف َأثَِر ِه‬،‫ب َأ ْن يُْب َس َط لَهُ يِف ِر ْزقه‬
َّ ‫َأح‬
َ ‫م ْن‬ َ
"Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin
silaturrahim." (HR Bukhari). 

Anda mungkin juga menyukai