Anda di halaman 1dari 14

HORMAT KEPADA KEDUA

ORANGTUA DAN GURU


Pengertian Birrul Walidain
 Birrul Walidain terdiri dari kata al-Birru dan al-Walidain. Al-Birru artinya
kebajikan dan al-Walidain artinya kedua orangtua (ibu dan bapak). Jadi,
makna Birrul Walidain adalah Berbuat kebajikan terhadap kedua
orangtua (berbakti kepada orangtua). Sedangkan perbuatan
menentang terhadap perintah orangtua (durhaka) disebut dengan
istilah “Uququl Walidain”.

Kedudukan Birrul Walidain


 Mempunyai kedudukan yang istimewa di dalam Islam. Sehingga
berbuat baik kepada keduanya juga menempati posisi yang sangat
mulia. Sebaliknya, durhaka kepada keduanya menempati posisi yang
sangat hina.
Dalil Naqli tentang Patuh dan Hormat kepada Orangtua

‫ند َك ٱلْ ِكَبَر‬ ِ


‫ع‬ ‫ن‬ ‫غ‬ ‫ل‬ ‫ب‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ِإ‬ ۚ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬‫ِإ‬ ِ
‫ن‬ ‫ي‬‫د‬ِ‫ل‬‫و‬ ‫ل‬ ‫ٱ‬ِ
‫ب‬‫و‬ ‫اه‬ ‫ي‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ٓاَّل‬ ‫ا‬۟ ‫ك َأاَّل َت ْعبُ ُد ٓو‬
َ َّ َ َْ ُ َّ ٰ
ًَ ْ ْ َ َ َ ُ ٰ ْ َّ َ ُّ‫ض ٰى َرب‬ َ َ‫وق‬
‫ُأف َواَل َتْن َه ْرمُهَا َوقُل هَّلَُما َق ْواًل‬ ٍّ ‫َأح ُدمُهَٓا َْأو كِاَل مُهَا فَاَل َت ُقل هَّلَُمٓا‬ َ )23(
‫صغِ ًريا‬ ‫ىِن‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ب‬‫ر‬ ‫ا‬ ‫م‬‫ك‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ٱر‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ق‬‫و‬ ِ
‫ة‬ ‫ٱلر‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ِّ
‫ل‬ ُّ
‫ٱلذ‬ ‫اح‬ ِ
َ َََّ َ َ َ ُ ْ‫َ َّمْح َ َ ُ َّ ِّ ْمَح‬ َ َ َ َُ ْ ‫ٱخ‬
‫ن‬ ‫ج‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫هَل‬ ‫ض‬ ‫ف‬ ْ‫َكَوِرميًا‬
)24(
Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah"
dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
waktu kecil.”
Dari uraian makna QS. Al-Isra’ : 33-34 dapat disimpulkan bahwa :
 Kewajiban mengesakan Allah swt. dengan cara meyembah dan hanya
beribadah kepada-Nya serta tidak menyekutukannya.
 Kewajiban untuk berbuat baik kepada kedua orangtua dengan cara
berkata baik kepada keduanya, tidak pula membentaknya, tidak pula
mengeluh dan membantah keduanya baik dengan kata “AH” maupun
kata yang lain yang dapat menyakitinya.
 Kewajiban untuk bersikap tawadhu’ kepada keduanya serta senantiasa
mendoakannya baik ketika keduanya masih hidup ataupun sudah
meninggal dunia.
‫ط ال ٰلّ ِه فِ ْي ُس ْخ ِط‬
ُ ‫ضا ال َْوالِ َديْ ِن َو ُس ْخ‬ ٰ ‫ ِر‬: ‫ال رسل ال ٰلّ ِه ﷺ‬
َ ‫ضا اللّهُ ِف ْي ِر‬
َ ُ َُ َ ‫ق‬
َ : ‫ال‬
َ َ‫ق‬ ‫ر‬‫م‬ُ‫ع‬
ََ ْ ِ
‫ن‬ ‫اب‬ ِ ّ‫َعن َعب ِد ال ٰل‬
‫ه‬ ْ ْ
)‫ال َْوالِ َديْ ِن (رواه البيهقي‬
Artinya: “Riḍa Allah terletak pada riḍa orang tua, dan murka Allah terletak pada
kemurkaan orang tua.” (HR. Baihaqi)

‫ب ِإلَى اللّ ِه؟‬


ُّ ‫َأح‬
َ ََِ
‫ل‬ ‫م‬ ‫ْع‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬
ُّ ‫ا‬
َ :‫م‬ َّ
‫ل‬ ‫س‬‫و‬
َ ََ ْ
ِ ‫ْت النَّبِ َّي صلَّى اللّهُ َعلَي‬
‫ه‬ َ ُ ‫ل‬‫َأ‬ ‫س‬
َ : ‫ال‬
َ َ‫ق‬ ‫ه‬
ُ ‫ن‬
ْ ‫ع‬
َ ‫ه‬
ُ ‫ل‬
ّ ‫ال‬ ‫ي‬ ِ
‫ض‬
َ َ ‫ر‬ ِ ّ‫ َعن َعب ِد الل‬    
‫ه‬ ْ ْ
.‫اد فِي َسبِْي ِل اللّ ِه‬ ِ ‫ال ال‬
ُ ‫ْج َه‬ َ َ‫ي؟ ق‬ َ َ‫ ق‬.‫ بُِّرال َْوالِ َديْ ِن‬:‫ال‬
ٌّ َ‫ ثُ َّم ا‬:‫ال‬ َ َ‫ي؟ ق‬ َ َ‫ ق‬.‫الصاَل ةُ َعلَى َوقْتِ َها‬
ٌّ َ‫ ثُ َّم ا‬:‫ال‬ َّ َ‫ ا‬:‫ال‬
َ َ‫ق‬
)‫(رواه البخاري‬
Artinya: “Aku bertanya kepada Nabi SAW., “Amalan apakah yang paling dicintai oleh
Allah SWT.?” Beliau menjawab, “Ṡalat pada waktunya.” Aku berkata, “Kemudian apa?”
Beliau  menjawab, “Berbakti kepada orang tua.” Aku berkata, “Kemudian apa?” Beliau
menjawab, “Kemudian jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
Kedua hadis tersebut mempunyai makna
sebagai berikut :

1. Wajib mencari ridha orangtua dengan cara menaati perintah mereka


selama perintah keduanya tidak bertentangan dengan perintah Allah
swt.
2. Haram melakukan segala sesuatu yang memancing kemarahan kedua
orangtua karena sama halnya dengan mengundang kemarahan Allah
swt.
3. Keridhaan orangtua lebih di prioritaskan daripada melakukan amalan
yang hukumnya fardhu kifayah.
Keutamaan Berbakti kepada Orangtua

1. Merupakan amal yang paling utama dan Penghapus dosa.


2. Apabila orang tua kita riḍha atas apa yang kita perbuat, Allah SWT. pun
akan riḍha.
3. Dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu dengan cara
bertawasul dengan amal saleh tersebut.
4. Diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur.
5. Dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah SWT.
6. Akan mendapatkan bakti yang sama dengan anak keturunannya.
Adab Anak terhadap Orangtua saat orangtua masih Hidup :

 Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari keduanya.
 Merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika keduanya sudah
tua dan pikun.
 Merendahkan diri, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta mendoakan
keduanya.
 Selalu meminta doa restu orang tua ketika akan berbuat sesuatu.
 Menyambung silaturahmi walaupun hanya melalui telepon ketika jarak sangat
jauh.
 Memberikan sebagian rezeki yang kita miliki meskipun mereka tidak
membutuhkan.
Adab anak terhadap orangtua saat orangtua telah tiada :
Dalam hadis dijelaskan bahwa: “Kami pernah berada pada suatu majelis bersama Nabi saw, seorang

bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, apakah ada sisa kebajikan yang dapat aku perbuat

setelah kedua orang tuaku meninggal dunia?” Rasulullah bersabda: “Ya, ada empat hal: mendoakan

dan memintakan ampun untuk keduanya, menempati/melaksanakan janji keduanya, memuliakan

teman-teman kedua orang tua, dan bersilaturrahmi yang engkau tiada mendapatkan kasih sayang

kecuali karena kedua orang tua.”

 Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak orang lain yang ditinggalkannya


(utang atau perjanjian dengan orang lain yang masih hidup).
 Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan teman-teman dekatnya atau
memuliakan teman-teman kedua orang tua.
 Mendoakan ayah ibu yang telah tiada dan memintakan ampun kepada Allah
Swt. dari segala dosa orang tua kita.
 Beramal shalih yang diniatkan untuk mereka, seperti berqurban, infaq, sedekah, serta haji dan
umrah.
Guru adalah orang yang mengajarkan kita berbagai ilmu
pengetahuan, mendidik serta menyayangi murid-muridnya dengan
sepenuh hati dan Ikhlas. Guru di sebut juga dengan murabbi, mu’allim,
dan mu’addib.
 Murabbi yaitu sebutan bagi orang-orang yang bijaksana dan
terpelajar dalam bidang pengetahuan.
 Sedangkan Mu’allim yaitu pemberian penyampaian
pengetahuanatau keterampilan.
 Sementara Mu’addib adalah mendidik peserta didik.

Guru disebut juga pewaris para nabi. Karena melalui guru,


wahyu atau ilmu para nabi diteruskan kepada umat manusia.
Oleh karena itu wajib bagi seorang murid untuk menghormati serta
patuh terhadap nasehat dan perintah guru. Seorang murid juga
diperintahkan untuk bersikap rendah hati terhadap guru,
sebagaimana sabda Rasulullah saw.

ِ ِ َ ‫الع ْلم@ @ @ وَتعلّموا لِل ِْع ْل ِم@ @ @ الس@ @ @ ِكينَةَ والْوقَار وَتوا‬
ِ ‫َتعلّموا‬
ُ@@ @‫ض ُع ْوا ل َم ْن@ @ @ َتَت َعلّ ُمو َن@ @ @ م ْنه‬ َََ َ َ ْ ّ ْ َ
ُ َ َ َُ

Artinya :"Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan


".serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya
Sesuai dengan ketinggian derajat dan martabat guru, tidak heran kalau para
ulama sangat menghormati guru-­guru mereka. Cara mereka memperlihatkan
penghormatan terhadap gurunya antara lain sebagai berikut :
 Mereka rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak
ketimbang gurunya.
 Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru.
 Mereka juga senantiasa berkhidmat untuk guru-­guru mereka dengan
mengharapkan balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah SWT.
 Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’dzim
(memuliakan) serta memercayai kesempurnaan ilmunya. Ini membantu
pelajar untuk memperoleh manfaat dari apa yang disampaikan
guru mereka.
Keutamaan Hormat dan Patuh terhadap Guru

 Ilmu yang diperoleh akan lebih berkah dan bermanfaat


baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

 Memudahkan dalam menerima dan memahami materi


pembelajaran yang sedang dipelajari.

 Akan selalu didoakan oleh guru agar diampuni segala dosa


dan dimudahkan dalam setiap urusan terutama dalam
menuntut Ilmu.
Adab Murid terhadap Guru

 Saat bertemu guru di sekolah maupun di luar sekolah menyampaikan senyum, salam, sapa.
 Membantu mempersiapkan pembelajaran di kelas.
 Memperhatikan guru saat menyampaikan materi pembelajaran.
 Apabila bertanya disampaikan dengan cara yang santun.
 Melaksanakan tugas pelajaran dengan sebaik-baiknya.
 Menghormati dan memuliakannya, serta mengikuti nasihatnya.
 Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain.
 Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru.
 Berkomunikasi dengan guru secara santun.

Anda mungkin juga menyukai