Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha
Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan,
Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha
Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan." (QS. Al Hasyr: 23)
• ض ْال َم ِل ِك ْالقُ ُّد ْو ِس ْالعَ ِزي ِْز ْال َح ِكي ِْم
ِ ت َو َما ِفى ْاَّلَ ْر
ِ س َٰم َٰو ِ س ِبِّ ُح ِ ه
َّلل َما ِفى ال ه َ ُي
•
ِ حوْ الر
ُّ و
َ ة
ِ َ
ك ئ
ِ َ
َل م
َ ال ب
ُّ ر
َ و
َ َا نُّ برَ س
ٌ و
ْ ُّ
د ُ سب ُّْو ٌح ق
ُ
Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan
janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-
Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan)
kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh
dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah
kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih
baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari
(anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (an-nisa 171)
ق ۚ إِ ْن ُك ْنتُ قُ ْلتُهُ فَقَ ْد َٰ اس ات ه ِخذُونِي وأ ُ ِ ِّم َ ت قُ ْل
َ ون ِلي أ َ ْن أَقُو َل َما لَي
ٍّ ِّ ْس ِلي بِ َح ُ س ْب َحان ََك َما يَ ُك
ُ ّٰللا ۖ قَا َل ِ ي إِلَ َهي ِْن ِم ْن د
ِ ُون ه َ َ ِ ت ِللنه َ سى ابْنَ َم ْريَ َم أَأ َ ْن • َوإِ ْذ قَا َل ه
َ ّٰللاُ يَا ِعي
ِ ت َع هَل ُم ْالغُيُو
ب َ َع ِل ْمتَهُ ۚ ت َ ْعلَ ُم َما فِي نَ ْف ِسي َو ََّل أ َ ْعلَ ُم َما فِي نَ ْف ِس َك ۚ ِإنه َك أ َ ْن
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu
mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan
selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku
mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah
mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku
dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya
Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". (5/116)
سب َْٰحن َٗه َوتَعَٰ َٰلى ٍّ ٍۢ ش َر َك ۤا َء ْال ِج هن َو َخلَقَ ُه ْم َو َخ َرقُ ْوا لَ ٗه بَ ِني َْن َوبَ َٰن
ُ ت ِبغَ ْي ِر ِع ْل ٍَّّۗم ِ • َو َجعَلُ ْوا ِ ه
ُ َّلل
ࣖ صفُ ْو َن ِ َع هما ي َ
• Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan
dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, "Ya Tuhanku,
tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau." (Allah)
berfirman, "Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung
itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-
Ku." Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu,
gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia
berkata, "Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang
yang pertama-tama beriman. (al-’araf/143)
• علَى ْٱلعَ ْر ِش يُ ْغ ِشى ٱله ْي َل َ ض ِفى ِست ه ِة أَي ٍّهام ث ُ هم ٱ ْست َ َو َٰى َ ت َو ْٱْل َ ْر ٱَّللُ ٱله ِذى َخلَقَ ٱل ه
ِ س َٰ َم َٰ َو ِإ هن َربه ُك ُم ه
َ َت ِبأ َ ْم ِر ِهۦٰٓ َّۗ أ َ ََّل لَهُ ْٱلخ َْل ُق َو ْٱْل َ ْم ُر َّۗ تَب
ار َك ٍّ ٍۭ س هخ َٰ َر َ س َو ْٱلقَ َم َر َوٱلنُّ ُج
َ وم ُم َ ش ْم ْ َار ي
طلُبُهُۥ َح ِثيثًا َوٱل ه َ ٱلنه َه
َ ب ْٱل َٰعَلَ ِم
ين ُّ ٱَّللُ َره
• Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat
mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula)
kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi
syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu
mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit
dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa
yang mereka mempersekutukan (itu) (Yunus/18)
IMPLIKASI DARI AL-QUDDUS
APA YANG DAPAT ATAU HARUS KITA KERJAKAN SEBAGAI PENGAMALAN
DARI SIFAT ALLOH AL-QUDDUS?
1. Berbahagialah, bergembiralah, bersyukurlah.
2. Sucikan Alloh (bertasbihlah)
• Bertasbih dalam ucapan/LISAN
• Bertasbih dalam pikiran/qolbu
• Bertasbih dalam Tindakan
3. Sucikan diri
4. Sucikan orang lain
CARA BERTASBIH
MENSUCIKAN ALLOH
NASIHAT NABI NUH MENJELANG WAFATNYA
• beberapa kitab menjelaskan tentang wasiat Nabi Nuh kepada anak-
anaknya menjelang wafatnya..
• (dalam Sunan Nasa'i, Syarah Jalaluddin Suyuthi, As-Sunan Al-Kubra, Imam
Baihaqi, Sahih Tirmidzi, Syarah Ibnul Arabi Al-Maliki, Tafsir Ibnu Katsir, juz.4
)hal.54, dan Tafsir Baidhawi, juz.5 hal.207
صيهةَ آ ُم ُر ُك َما ِباثْنَتَي ِْن• ، اص َعلَ ْي ُك َما ْال َو ِالوفَاة ُ َد َعا اِ ْبنَ ْي ِه فَقَا َلِ :إنِ ْي قَ ٌ ض َرتْهُ َ س ََل ُم لَ هما َح َ ِإ هن نُ ْو ًحا َعلَ ْي ِه ال ه
ض ت َو ْاْل َ ْر َ هلل َو ْال ِكب ِْرَ ،وآ ُم ُر ُك َما ِب ََل اِ َٰلهَ اِ هَّل هللاُ فَا هِن ال ه
سمَٰ َوا ِ ش ْر ِك ِبا ِ َوأ َ ْن َها ُك َما َع ِن اثْنَتَي ِْن؛ ا َ ْن َها ُك َما َع ِن ال ِ ِّ
َت أ َ ْر َج ُحَ ،ولَ ْوت ََّل اِ َٰلهَ اِ هَّل هللاُ فِى ْال َكفه ِة ْاَّلُ ْخ َرىَ ،كان ْ ضع َ ْ انَ ،و َو َ ت فِ ْي َكفه ِة ْال ِميْزَ ِ ضع َ ْ َو َما فِ ْي ِه َما لَ ْو ُو ِ
ص َمتْ ُه َما ،وآ ُم ُر ُك َما ت ََّل اِ َٰلهَ اِ هَّل هللاُ َعلَ ْي ِه َما ،لَقَ َ
ص َمتْ ُه َما ا َ ْو لَفَ َ ضع َ ْ َت َح ْلقَةً فَ ُو ِ ض َكان ْ ت َو ْاْل َ ْر َ أ َ هن ال ه
س َم َوا ِ
ش ْيءٍّ .ش ْيءٍّ َو ِب َها يُ ْرزَ ُق ُك ِِّل َ ص ََلة ُ ُك ِِّل َ هللا َو ِب َح ْمدِه ،فَ ِانه َها َ س ْب َحانَ ِ ِب ُ
• Sesungguhnya Nuh as ketika menjelang wafatnya memanggil kedua
putranya, lalu berwasiat, “Sesungguhnya aku akan mengutarakan
kepadamu wasiat:
• Dan aku perintahkan kamu berdua untuk membaca “Maha Suci Allah dan
dengan memuji kepada-Nya”, karena sesungguhnya kalimah ini merupakan
doa semua makhluk, dan karenanya semua makhluk mendapat rezekinya.
Kemudian Nabi Nuh as menasihatkan 8 hal:
• Pertama, peliharalah (ibadah) kepada Allah, niscaya
Dia akan memeliharamu.
• Dari Samurah bin Jundab dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau
bersabda: “Ucapan yang paling dicintai oleh Allah ada empat, tidak akan
membahayakanmu dengan mana saja kamu memulainya, yaitu
subhânallah (Mahasuci Allah), alhamdulillâh (segala puji bagi Allah), Lâ
ilâha illallâh (tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah), dan
Allâhu akbar (Allah Mahabesar. (HR Imam Muslim)
•Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW.
berkata : “Membaca Subhanallah
walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu
akbar lebih aku sukai daripada seisi dunia.”
(HR Muslim)
• Rasulullah SAW. bersabda, “Lazimkan membaca
subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu
akhbar, kerena semua itu dapat menghapuskan dosa
sebagaimana gugurnya daun dari pohon”. (HR Ibnu
Majah)
• Dari Samuroh bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada empat ucapan
yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2)
Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar.
Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai”
(HR. Muslim no. 2137).
Lebih dicintai dari segala yang kena sinar
matahari
• Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya membaca
“subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu
akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada
sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah
Maha Besar)” adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu
yang terkena sinar matahari.” (HR. Muslim no. 2695).
Dzikir untuk MANULA
• Dari Ummi Hani’ binti Abu Thalib dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam melewatiku pada suatu hari, lalu saya berkata kepada beliau, “Wahai
Rasulullah, saya sudah tua dan lemah, maka perintahkanlah kepadaku dengan
amalan yang bisa saya lakukan dengan duduk.” Beliau bersabda: “Bertasbihlah
kepada Allah seratus kali, karena itu sama dengan kamu membebaskan seratus
budak dari keturunan Isma’il. Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu
sama dengan seratus kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang
kamu bawa di jalan Allah. Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena
ia sama dengan seratus unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut.
Bertahlillah kepada Allah seratus kali.” Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau
bersabda: “Karena ia memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini
tidaklah amalan seseorang itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal
yang kamu lakukan itu.” (HR. Ahmad 6/344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini hasan. Lihat Ash Shilsilah Ash Shohihah no. 1316)
• Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Tidaklah seorang di muka bumi ini mengucapkan: Laa
ilaha illallah, wallahu akbar, subhanallah, wal hamdulillah, wa laa
hawla wa laa quwwata illa billah, melainkan dosa-dosanya akan
dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad 2/158,
sanadnya hasan)
IMPLIKASI DARI AL-QUDUS
SUCIKAN DAN BERSIHKAN DIRIMU
(MENSUCIKAN DIRI)
• Sesungguhnya Allah ﷻitu suci, yang menyukai
hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang
menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang
menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang
menyukai keindahan, karena itu Bersihkanlah
tempat - tempatmu." (HR. Tirmidzi).
• Asyam 7-10
قَا َل، – سله َم َ علَ ْي ِه َو َ ُصلهى هللا َ – هللا ِ س ْو ِل ُ ع ْن َر َ ، – ُع ْنه َ ُي هللا َ ضِ ع ْج َرة َ – َرُ ب ب ِْن ٍّ ع ْن َك ْع َ • َو
.ًَلثون ت َ ْس ِبي َحة
َ ٌ َ ث:صَلَةٍّ َم ْكتُوبَ ٍّة
َ َلث َوث َ يب قَائِلُ ُه هن – أ َ ْو فَا ِعلُ ُه هن – ُدبُ َر ُك ِِّل ٌ ِّ(( ُمعَ ِق:
ُ بات َّلَ يَ ِخ
َر َواهُ ُم ْس ِل ٌم. )) ً ثون ت َ ْك ِبي َرة
َ َأربَ ٌع َوثََل َ ََلث وثََل
ْ َو، ً ثون ت َ ْح ِمي َدة ٌ َ َوث
• Dari Ka’ab bin ‘Ujrah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Ada beberapa kalimat pengikut yang tidak akan
merugikan orang yang mengucapkannya—atau melakukannya—di
akhir setiap shalat wajib (yaitu), tiga puluh tiga kali tasbih, tiga puluh
tiga kali tahmid, dan tiga puluh empat kali takbir.” (HR. Muslim) [HR.
Muslim, no. 597]
DZIKIR SETELAH SHALAT ..
، َ َو َكب َهر هللا ث ََلثا ً َوث ََلَ ِثين، َهللا ثََلثا ً َوثََلَ ِثين
َ و َح ِم َد، َصَلَ ٍّة ثََلثا ً َوثََل ِثين
َ سبه َح هللا في ُدبُ ِر ُك ِِّلَ • َم ْن
ٌ ش ْيءٍّ قَد
، ِير َ َو ُه َو َعلَى ُك ِِّل، لَهُ ال ُم ْل ُك َولَهُ ال َح ْم ُد، َُريك لَهَ َّلَ إلهَ ِإَّله هللاُ َوح َدهُ َّل ش: المئ َ ِة
ِ ام َ وقال ت َ َم
َت ِمثْ َل زَ بَ ِد البَ ْح ِر
ْ إن َكان َ ت َخ
ْ طايَاهُ َو ْ غ ِف َرُ
• “Barangsiapa yang di akhir setiap shalat bertasbih tiga puluh tiga kali,
bertahmid tiga puluh tiga kali, dan bertakbir tiga puluh tiga kali, dan
mengucapkan penyempurna seratus, ‘LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA
SYARIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI
SYAI-IN QODIIR (artinya: Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah
yang Maha Esa; tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-
Nya pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.), maka diampuni dosa-
dosanya walaupun banyaknya seperti buih di lautan.” (HR. Muslim, no.
597)
• Dari Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memilih
empat perkataan: subhanallah (Maha suci Allah) dan alhamdulillah (segala
puji bagi Allah) dan laa ilaaha illa allah (tidak ada sesembahan yang berhak
disembah selain Allah) dan Allahu akbar (Allah maha besar). Barangsiapa
mengucapkan subhaanallah, maka Allah akan menulis dua puluh kebaikan
baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan barangsiapa
mengucapkan Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga, dan
barangsiapa mengucapkan laa Ilaaha illallah, maka akan seperti itu juga,
dan barangsiapa mengucapkan alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin dari relung
hatinya maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan
digugurkan tiga puluh dosa darinya.” (HR. Ahmad 2/302. Syaikh Syu’aib Al
Arnauth mengatakan bahwa sanadnya shahih)
Laa ilaaha illallah...
• Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seutama-utama dzikir
adalah Laa ilaaha illallah dan sebaik-baik doa adalah alhamdulllah.”
(Shahihul Jami’ no. 1104)