Anda di halaman 1dari 4

Mencari Nikmatnya Ibadah Idul Fitri

dengan Mengetahui Sejarah dan keutamaannya


Oleh : Dian Rahmat N, SHI, M.Ag
( LTNNU Kab. Tasikmalaya Jabar , Penghulu Kemenag Kota Tasikmalaya)

ُ‫ُللاُُأَكْبَر‬،‫ُللاُُأَكْبَر‬،‫ُللاُُأَكْبَر‬،‫ُللاُُأَكْبَر‬،‫ُللاُُأَكْبَر‬،‫ُللاُُأَكْبَر‬،‫ُُللاُُأَكْبَر‬،‫ُللاُُأَكْبَر‬،‫ا للاُُأَكْبَر‬
ُْ َ‫قُُ َونودواُأ‬
ُ‫ن‬ ِّ ِ ‫ْح‬
َ ‫تُرسلُُ َر ِِّب َناُ ِبال‬ ُْ ‫اء‬
َ ‫دُ َج‬ ُْ ‫ه َدا َناُال َّلهُُ َل َق‬ َ ُ‫ن‬ ُْ َ‫ِيُل َْولَاُأ‬َُ ‫ماُكنَّاُ ِل َن ْه َتد‬ َ ‫ه َدا َناُل َِه َذاُ َو‬ َ ُ‫مدُُ ِل َّلهُُِا َّلذِي‬ ْ ‫ْح‬
َ ‫ال‬
ُ ُ‫ون‬
َ ‫مل‬ َ ‫مُ َت ْع‬ ُْ ‫ماُك ْنت‬ َ ‫هاُ ِب‬
َ ‫ْجنَّةُُأو ِرثْتمو‬ َ ‫تِلْكمُُال‬
ُ ُ‫م ًداُ َعبْدهُُ َو َرس ْوله‬ َّ ‫نُم َح‬ َ
َُّ ‫ش َهدُُأ‬ َ
ْ ‫كُلَهُُ َوأ‬ َُ ْ‫َهُإِل ُاُللاُ َو ْح َدهُُلَاُشَ ِر ي‬ َّ َّ َ
َُ ‫ش َهدُُأنُل ُاُإِل‬ ْ َ‫َوأ‬
ُ ‫اب ْعد؛‬ َ ‫م‬ َّ َ‫نُ َوالاَهُُأ‬ ُْ ‫م‬َ ‫ص ْح ِبهُُِ َو‬
ٰ
َ ‫ُ َو َعلَىُألِهُُِ َو‬،ٍ‫مد‬ َّ ‫ِّمُ َع َلىُُم َح‬ ُْ ‫س ِل‬َ ‫لُ َو‬ ُِِّ ‫ص‬
َ ُ‫م‬ َُّ ‫ال ّٰله‬
ُ :‫لُُ َت َعالَى‬ َ ‫ماُ َقا‬َ ‫ك‬ َ ُُ‫ق َواه‬ ُْ ‫قُ َت‬
َُّ ‫للاُ َح‬ َُ ُ‫ُاتَّقوا‬،‫َف َيآُأَ ُّي َهاُالنَّاس‬
ُ ‫ون‬
َُ ‫سلِم‬ ْ ‫مُم‬ ُْ ‫نُ ِإلَّاُ َوأَ ْنت‬َُّ ‫قُت َقاتِهُُِ َولَاُ َتموت‬ َُّ ‫هُ َح‬ َُ ‫آمنواُاتَّقواُال َّل‬ َ ُ‫ِين‬ َُ ‫َياُأَ ُّي َهاُا َّلذ‬
ُ
ُ،‫ام‬
َ ‫الص َي‬
ِّ ِ ُُِ‫مُف ِْيه‬
ُْ ‫مُ َعل َْيك‬
َُ ‫ح َّر‬
َُ ‫ُ َو‬،‫ام‬
َ ‫الط َع‬
َّ ُُِ‫مُف ِْيه‬ ُْ ‫لُللاُُلَك‬ َُّ ‫ُأَ َح‬،‫ك ِر ْيم‬
َ ُُ‫ُ َوعِ ْيد‬،‫ظ ْيم‬ ِ ‫ه َذاُ َي ْومُُ َع‬ ٰ ُ‫م‬ُْ ‫مك‬ َ ‫نُ َي ْو‬َُّ َ‫اعلَم ْواُأ‬ْ ‫َو‬
ُ‫اس َت ْغفِر ْوه‬
ْ ‫ظم ْوهُُ َوت ْوب ْواُ ِإلَىُللاُُِ َو‬ ِ ِّ ‫مُف ِْيهُُِ َو َع‬
ُْ ‫س ِِّبح ْواُ َر َّبك‬
َ ‫ُ َف‬،ٍُُ‫ظ ْيم‬ ِ ‫لُ َو َت ْع‬
ٍُ ‫دُ َو َت ْهل ِْي‬
ٍُ ‫حُ َو َت ْح ِم ْي‬
ٍُ ‫س ِب ْي‬
ْ ‫وُ َي ْومُُ َت‬
َُ ‫َفه‬

ُ‫مد‬
ْ ‫الح‬ ْ َ‫ُللاُُأ‬،‫ك َبر‬
َ ُُِ‫ك َبرُُ َولل‬ ْ َ‫ُللاُُأ‬،‫ك َبر‬
ْ َ‫للاُُأ‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah …

Tanpa terasa bulan Ramadhan sudah di penghujung waktunya. Setelah


Ramadhan pergi, umat Islam akan menutupnya dengan melaksanakan shalat
hari raya Idul Fitri. Mereka berbondong-bondong menyemarakkan salah satu
anjuran Islam yang satu ini dengan melakukan shalat sunnah berjamaah,
pakaian serbabaru, dan hal-hal lain yang juga serbabaru. Pamflet dengan
tulisan “taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim” mendominasi
di berbagai media. Tidak hanya itu, ucapan saling memaafkan juga ada pada
momentum mulia ini. Shalat sunnah yang dilakukan pada hari raya Fitri,
dalam Islam dikenal sebagai penutup dan ungkapan syukur atas selesainya
ibadah puasa yang dilakukan selama satu bulan penuh, sebagaimana shalat
sunnah Idul Adha sebagai penutup dan ungkapan syukur atas
dilaksanakannya ibadah Haji.

Hari raya Idul Fitri merupakan suatu perayaan yang dilakukan umat
Islam atas kemenangannya menahan diri dari makan dan minum serta
menjauhi dari berbagai pekerjaan yang bisa mencederai pahala puasa
Ramadhan sebulan penuh. Pada hari itu syariat Islam mengharamkan
pemeluknya melakukan puasa. Sejarah Asal Usul Hari Raya Idul Fitri Sejarah
hari raya Idul Fitri tidak bisa lepas dari dua peristiwa, yaitu peristiwa perang
badar dan hari raya masyarakat jahiliyah

Pertama, awal mula dilaksanakannya hari raya Idul Fitri pada tahun
ke-2 Hijriah. Saat itu bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam
perang badar. Kemenangan itu menjadi sejarah bahwa di balik perayaan Idul
Fitri ada histeria dan perjuangan para sahabat untuk meraih kemenangan
dan menjayakan Islam. Oleh karenanya, setelah kemenangan diraih umat
Islam, secara tidak langsung mereka merayakan dua kemenangan, yaitu
kemenangan atas dirinya yang telah berhasil berpuasa selama satu bulan,
dan kemenangan dalam perang badar

1
Kedua, sebelum Islam datang, kaum Arab jahiliyah mempunyai dua
hari raya yang dirayakan dengan sangat meriah. Dalam sebuah hadits
dijelaskan bahwa asal-usul disyariatkannya hari raya ini tidak lepas dari
tradisi orang jahiliyah yang mempunyai kebiasaan khusus untuk bermain
dalam dua hari, yang kemudian dua hari itu oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam diganti menjadi hari yang lebih baik, dan perayaan yang
lebih baik pula, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
‫َّللاُ عل ْي ِه وسلَّم‬ ُّ ِ‫ان فِي ُك ِل سن ٍة ي ْلعبُون فِي ِهما فل َّما قدِم النَّب‬
َّ ‫ي صلَّى‬ ِ ‫ع ْن أن ِس ب ِْن مالِكٍ قال كان ِِل ْه ِل ْالجا ِه ِليَّ ِة ي ْوم‬
‫ِط ِر وي ْوم ْاِلضْحى‬ ْ ‫َّللاُ ِب ِهما خي ًْرا مِ ْن ُهما ي ْوم ْالف‬
َّ ‫ان ت ْلعبُون فِي ِهما وق ْد أبْدل ُك ْم‬ ِ ‫ْالمدِينة قال كان ل ُك ْم ي ْوم‬
Artinya, “Dari Anas bin Malik, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, kaum
jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan
untuk bermain, ketika Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬datang ke Madinah,
Rasulullah bersabda: kalian memiliki dua hari yang biasa
digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari
itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha” (HR
Abu Dawud & an-Nasa’i)
ُ‫مد‬ َ ُُِ‫ُللاُُأَكْ َبرُُ َولل‬،‫ُللاُُأَكْ َبر‬،‫للاُُأَكْ َبر‬
ْ ‫الح‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah …

Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari dalam kitabnya Risalah


fil Aqaid menjelaskan bahwa dua hari yang setiap tahunnya digunakan
untuk pesta pora oleh kaum jahiliyah itu disebut dengan hari Nairuz dan
Marjaan. Dalam setiap tahunnya, dua hari ini digunakan untuk pesta pora,
dan di isi dengan mabuk-mabukan dan menari. Dikatakan, bahwa Nairuz
dan Marjaan merupakan hari raya orang Persia kuno. Setelah turunnya
kewajiban puasa Ramadhan, Rasulullah ‫ ﷺ‬mengganti Nairuz dan Marjaan
dengan hari Idul Fitri dan Idul Adha. Tujuannya, agar umat Islam
mempunyai tradisi yang lebih baik dan sejalan dengan apa yang disyariatkan
oleh Allah subhanahu wata'ala.” (Lihat, Risalah fil Aqaid, juz 3, h. 68)

Begitupun Imam al-Baihaqi dalam kitabnya, as-Sunanul Kubra,


menampilkan bunyi haditsnya secara jelas. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫اج ِم فصنع ن ْو ُروز ُه ْم ومِ ْهرجان ُه ْم وتشبَّه بِ ِه ْم حتَّى ي ُموت وهُو‬


ِ ‫ م ْن بنى فِى بِال ِد اِلع‬: ‫َّللا ب ِْن ع ْم ٍرو قال‬
ِ َّ ‫ع ْن ع ْب ِد‬
‫كذلِك ُحشِر مع ُه ْم ي ْوم ْالقِيام ِة‬
Artinya, “Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
barang siapa membangun negeri kaum ajam (selain Arab), kemudian
meramaikan hari-hari nairuz dan mihrajan mereka, serta meniru
mereka hingga ia mati dalam keadaan seperti itu, maka ia akan
dibangkitkan bersama mereka pada hari kiamat.” (Imam al-
Baihaqi, as-Sunanul Kubra, juz 9, h. 234)
ُ‫مد‬
ْ ‫الح‬ ْ َ‫ُللاُُأ‬،‫ك َبر‬
َ ُُِ‫ك َبرُُ َولل‬ ْ َ‫ُللاُُأ‬،‫ك َُبر‬
ْ َ‫للاُُأ‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah …

Keutamaan Hari Raya Idul Fitri Hari tidak hanya sebuah momentum
atas kemenangannya menahan diri dari makan dan minum serta menjauhi
dari berbagai pekerjaan yang bisa mencederai pahala puasa. Lebih dari itu,
hari raya Idul Fitri merupakan suatu hari yang harus dibanggakan, karena
pada hari tersebut Allah menjanjikan ampunan bagi orang-orang yang
melaksanakan ibadah shalat hari raya Idul Fitri. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
‫ يا‬:‫ابن م ْسعُ ْود ع ِن النَّبِي ﷺ أنَّهُ قال اِذا صا ُم ْوا ش ْهر رمضان وخر ُج ْوا اِلى ِع ْي ِد ِه ْم يقُ ْو ُل للاُ تعالى‬ ِ ‫ع ْن‬
‫طلُب ُْون أ ُ ُج ْور ُه ْم أ ْش ِهد ُْوا أنِي‬
ْ ‫ي اللَّ ِذيْن صا ُم ْوا ش ْهر ُه ْم وخر ُج ْوا اِلى ِع ْي ِد ِه ْم ي‬ْ ‫د‬ِ ‫ا‬ ‫ِب‬
‫ع‬ ‫و‬ ُ ‫ه‬ ‫ر‬ ْ‫ج‬ ‫أ‬ ُ‫ب‬ ُ ‫ل‬ ْ
‫ط‬ ‫ي‬ ‫ل‬
ٍ ِ‫ام‬ ‫ع‬ ُّ
‫ل‬ ُ
‫ك‬ ‫ي‬ ْ ِ‫مالئِكت‬
ُ ُ
ْ ‫ يا ِعباد‬:‫ فيق ْو ُل للاُ تعالى‬.ٍ‫از ِلك ْم ق ْد بدلتُ سيِئاتِك ْم حسنات‬
‫ِي‬ ْ ُ ُ
ِ ‫ فيُنادِي ُمنا ٍد يا أ َّمة ُمح َّم ٍد ا ِْر ِجعُ ْوا اِلى من‬.‫ق ْد غف ْرتُ ل ُه ْم‬
‫ص ْمت ُ ْم ِل ْي وأ ْفط ْرت ُ ْم ِل ْي فقُ ْو ُم ْوا م ْغفُ ْو ًرا ل ُك ْم‬
ُ .
Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,
bahwa Nabi bersabda: ketika umat Nabi melaksanakan puasa pada bulan
Ramadhan dan mereka keluar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, maka
Allah berfirman: wahai Malaikatku, setiap yang telah bekerja akan
mendapatkan upahnya. Dan hamba-hambaku yang telah melaksanakan
puasa Ramadhan dan keluar rumah untuk melakukan shalat Idul Fitri, serta
memohon upah (dari ibadah) mereka, maka saksikanlah bahwa
sesungguhnya aku telah memaafkan mereka. Kemudian ada yang berseru,
‘wahai umat Muhammad, kembalilah ke rumah-rumah kalian, aku telah
menggantikan keburukan kalian dengan kebaikan’.

Maka Allah swt berfirman: wahai hamba-hamba-Ku, kalian berpuasa


untukku dan berbuka untukku, maka tegaklah kalian dengan mendapatkan
ampunan-Ku terhadap kalian. Makna dan Esensi Hari Raya Syekh Sulaiman
bin Muhammad bin Umar al-Bujairomi dalam kitabnya Hasiyah al-Bujairami
alal Khatib memaknai esensi hari raya bukan sekadar tentang pakaian baru
dan sesuatu yang serbabaru, meski pada dasarnya dianjurkan (baca:
sunnah) menggunakan pakaian baru, pada hakikatnya bukan itu maksud
dan makna dari hari raya yang sesungguhnya. Syekh Sulaiman mengatakan:
‫ جعل َّللا للمؤمنين في‬:‫فائدة‬
‫ وليس العيد لمن لبس الجديد‬.‫ وكلها بعد إكمال العبادة وطاعتهم‬،‫ عيد الجمعة والفطر واِلضحى‬:‫الدنيا ثالثة أيام‬
‫ وال لمن تجمل باللبس والركوب بل لمن غفرت له الذنوب‬،‫بل هو لمن طاعته تزيد‬.
Artinya, “Faidah: Allah swt menjadikan tiga hari raya di
dunia untuk orang-orang yang beriman, yaitu, hari raya jum’at, hari
raya Fitri, dan Idul Adha. Semua itu, (dianggap hari raya) setelah
sempurnanya ibadah dan ketaatannya. Dan Idul Fitri bukanlah bagi
orang yang menggunakan pakaian baru. Namun, bagi orang yang
ketaatannya bertambah. Idul Fitri bukanlah bagi orang yang
berpenampilan dengan pakaian dan kendaraan. Namun, Idul Fitri
hanyalah bagi orang yang dosa-dosanya diampuni.” (Syekh Sulaiman
al-Bujairami, Hasiyah al-Bujairami alal Khatib, juz 5, h. 412)
Betapapun demikian, sah-sah saja menggunakan pakaian baru untuk
menyambut hari raya Idul Fitri. Karena, pakaian baru bagaikan simbol dari
bersihnya hati, dan sebagai syiar Islam ketika hari raya Fitri. Namun, semua
itu akan lebih baik jika diimbangi dengan melaksanakan dan
mengutamakan ibadah di bulan Ramadhan.
ُ‫مد‬ َ ُُِ‫ُللاُُأَكْبَرُُ َولل‬،‫ُللاُُأَكْبَر‬،‫للاُُأَكْبَُر‬
ْ ‫الح‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah …

Ada kiat agar terus istiqamah setelah Ramadhan yakni


Pertama: Perbanyak doa minta istiqamah seperti,
ُ‫ِك‬
َ ‫تُ َق ْل ِبىُ َعلَىُدِين‬
ُْ ‫بُ َث ِِّب‬
ُِ ‫ِّبُالْقلو‬
َُ ‫َياُم َق ِل‬
“Ya Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi ‘Alaa Diinik (Wahai Dzat yang Maha
Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” (HR. Tirmidzi,
no. 2140; Ibnu Majah, no. 3834. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
‫‪Kedua: Kumpul dengan teman-teman yang saleh yang mengantarkan‬‬
‫‪pada kebaikan, seperti teman-teman yang ada di majelis ilmu.‬‬
‫‪Ketiga: Beribadah yang ajeg walau sedikit, sebagaimana sabda‬‬
‫‪Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,‬‬
‫الُ ِإلَىُال َّلهُُِ َت َعالَىُأَ ْد َوم َهاُ َو ِإ ُْ‬
‫نُ َق َُّ‬
‫ل‬ ‫م ُِ‬ ‫أَ َح ُُّ‬
‫بُالأَ ْع َ‬
‫‪“Amalan yang paling dicintai di sisi Allah Ta’ala adalah amalan yang‬‬
‫‪kontinu walau jumlahnya sedikit.” (HR. Bukhari, no. 5861 dan Muslim, no.‬‬
‫‪782, 783).‬‬
‫‪Keempat: Berusaha menjaga ibadah wajib (shalat lima waktu) dan‬‬
‫‪melengkapi dengan ibadah sunnah (seperti shalat sunnah rawatib,‬‬
‫‪tahajud, dhuha, dan puasa sunnah termasuk puasa enam hari di bulan‬‬
‫‪Syawal). Semoga ibadah wajib dan sunnah terus dijaga bakda Ramadhan‬‬
‫‪sebagaimana dirutinkan pada bulan Ramadhan.‬‬

‫الرحِ ْيمُ‬
‫الب ُُّرُ َّ‬
‫وُ َ‬‫مُ ِب َف ْه ِمهُُِ ِإنَّهُُه َُ‬
‫ظ ْيمُُِ َو َن َف َعنِىُ َو ِإ َّياك ُْ‬
‫الع ِ‬
‫آنُ َ‬
‫مُ ِفىُُالق ْر ُِ‬
‫كُللاُُلِيُ َولَك ُْ‬
‫ار َُ‬
‫َب َ‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ك َبرُُ(‪ُ)x7‬‬ ‫اَللُُأَ ْ‬
‫م ًداُ َع ْبدهُُ َو َرس ْوله‪ُ،‬‬ ‫نُم َح َّ‬ ‫ش َهدُُأَ َُّ‬ ‫كُ َُلهُُ َوأَ ْ‬ ‫ش ِر ْي َُ‬ ‫َهُ ِإل ُاَُّللاُُ َو ْح َدهُُلاَ َ‬ ‫نُلاَ ِإل َُ‬ ‫ش َهدُُأَ ُْ‬ ‫ن‪ُ،‬أَ ْ‬ ‫ْعال َِم ْي َ‬ ‫بُال َ‬ ‫مدُُِللُُِ َر ِّ ُِ‬ ‫ْح ْ‬ ‫اَل َ‬
‫ن‪ُ ُ.‬‬ ‫معِ ْي َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫اَل َّله َُّ‬
‫ص َحا ِبهُُِأ ْج َ‬ ‫دُ َو َعلَىُآلِهُُِ َوأ ْ‬ ‫م ٍُ‬ ‫ِّمُ َع َلىُُم َح َّ‬ ‫س ِل ُْ‬ ‫لُ َو َ‬ ‫ص ُِِّ‬ ‫مُ َ‬
‫نُ ُ‬ ‫سلِم ْو َ‬ ‫مُم ْ‬ ‫نُ ِإل ُاَُّ َوأَ ْنت ُْ‬ ‫قُت َقاتِهُُِ َول ُاَُ َتم ْوت َُّ‬ ‫للاُ َح َُّ‬ ‫ادُللاُُِاِتَّق ْواُ َُ‬ ‫َف َياعِ َب َُ‬
‫ص ُّل ْواُ‬ ‫لىُال َّن ِبي ِ‪َ ُ,‬ياُأَ ُّي َهاُا َّلذِي َُ َ‬ ‫ص ُّل ْو َُ‬
‫من ْواُ َ‬ ‫نُأ َ‬ ‫ْ‬ ‫ِّ‬ ‫نُ َع َُ‬ ‫ملاَئِكَ َتهُُي َ‬ ‫للاُ َو َ‬ ‫نُ َُ‬ ‫ظ ْيمُُِ“ ِإ َُّ‬ ‫ْلع ِ‬ ‫ِيُ ِك َتا ِبهُُِا َ‬ ‫الىُف ُْ‬ ‫ع َُ‬ ‫لُللاُُ َت َُ‬ ‫َقا َُ‬
‫ما”‪ُ .‬‬ ‫سل ِْي ً‬ ‫س ِلِّم ْواُ َت ْ‬ ‫َعل َْيهُُِ َو َ‬
‫َّكُ َح ِم ْيدُُ‬ ‫م‪ِ ُ،‬إن َُ‬ ‫آلُ ِإ ْب َراهِ ْي َ‬ ‫مُ َو َعلَىُ ُِ‬ ‫تُ َعلَىُ ِإ ْب َراهِ ْي َُ‬ ‫ص َّل ْي َُ‬ ‫ماُ َ‬ ‫دُكَ َ‬ ‫م ٍُ‬ ‫آلُم َح َّ‬ ‫م ٍدُُ َو َعلَىُ ُِ‬ ‫لُ َعلَىُم َح َّ‬ ‫ص ُِِّ‬ ‫مُ َ‬ ‫اَل َّله َُّ‬
‫َّكُ َح ِم ْيدُُ‬ ‫م‪ِ ُ،‬إن َُ‬ ‫آلُ ِإ ْب َراهِ ْي َ‬ ‫مُُ َو َعلَىُ ُِ‬ ‫تُ َعلَىُ ِإ ْب َراهِ ْي َ‬ ‫اركْ َُ‬ ‫ماُ َب َ‬ ‫دُكَ َ‬ ‫م ٍُ‬ ‫آلُم َح َّ‬ ‫دُ َو َعلَىُ ُِ‬ ‫م ٍُ‬ ‫كُ َعلَىُم َح َّ‬ ‫م ِج ْيد‪َ ُ.‬و َبا ِر ُْ‬ ‫َ‬
‫م ِج ْيدُ ُ‬ ‫َ‬
‫مُأَعِ َُّزُ‬ ‫تُالله َُّ‬ ‫م َوا ُِ‬ ‫َ‬ ‫ا‬
‫ْ ْ َ ْ‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫يآء‬
‫ُ‬ ‫ح‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ا‬‫َل‬ ‫ا‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ت‬‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ِم‬
‫ْ َ‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ْلم‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ن‬
‫ْ ْ َ َ‬ ‫ي‬ ‫ِم‬‫ِ‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ُ‬
‫ْلم‬ ‫ا‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ت‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ِ‬ ‫ؤ‬
‫ْ‬ ‫ْلم‬ ‫ا‬ ‫و‬
‫ْ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ن‬ ‫ِي‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ؤ‬‫ْ‬ ‫ْم‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ِر‬ ‫ف‬
‫َّ ْ ْ‬ ‫غ‬ ‫ا‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫َلله‬ ‫ا‬
‫نُ‬
‫ص َُرُال ِِّد ْي َُ‬ ‫نُ َن َ‬ ‫م ُْ‬ ‫َ‬
‫ةُ َوا ْنص ُْرُ َ‬ ‫كُاْلم َوحِِّ ِديَّ َُ‬ ‫اد َُ‬ ‫نُ َوا ْنص ُْرُعِ َب َ‬ ‫ش ِرك ِْي َُ‬ ‫كُ َواْلم ْ‬ ‫لُالشِ ِّ ْر َُ‬ ‫نُ َوأ ِذ َُّ‬ ‫سل ِِم ْي َُ‬ ‫مُ َواْلم ْ‬ ‫سلاَ َُ‬ ‫اْل ِإ ْ‬
‫مُال ِِّد ْي ِن‪ُ ُ.‬‬ ‫ِكُ ِإلَىُ َي ْو َُ‬ ‫ِمات َُ‬ ‫َ‬
‫لُكَل َ‬ ‫اع ُِ‬ ‫نُ َو ْ‬ ‫اءُال ِِّد ْي ُِ‬ ‫م ُْرُأ ْع َد َُ‬ ‫وُ َد ِ ِّ‬ ‫نُ َُ‬ ‫سل ِِم ُْي َُ‬ ‫لُاْلم ْ‬ ‫نُ َخ َذ َُ‬ ‫م ُْ‬ ‫لُ َ‬ ‫اخذ ُْ‬ ‫َو ْ‬
‫اماُ ُ‬ ‫اج َع ْل َناُ ِللْم َّتق َُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫م ً‬ ‫ِينُ ِإ َ‬ ‫نُ َو ْ‬ ‫ةُأ ْعي ٍُ‬ ‫اج َناُ َوذ ِّ ِر يَّاتِ َناُق َّر َُ‬ ‫نُأ ْز َو ِ‬ ‫بُ َل َناُ ِم ُْ‬ ‫ه ُْ‬ ‫َربَّ َناُ َ‬
‫افُُ‪ُ،‬والغِ َُنى ُ‬ ‫والع َف َ‬ ‫َ‬ ‫كُاله َدىُ‪ُ،‬وال ُّت َقىُ‪ُ،‬‬ ‫سأل َُ‬ ‫َ‬ ‫مُإنَّاُ َن ْ‬ ‫ال َّله َُّ‬
‫بُُالآخِ َرةُِ ُ‬ ‫ي ُِال ُّد ْن َياُ َو َع َذا ِ‬ ‫نُخِ ْز ُ‬ ‫أج ْر َناُ ِم ُْ‬ ‫نُ َعاق َِب َت َناُفِيُالأمو ُِرُك ِل َِّها‪َ ُ،‬و ِ‬ ‫أحسِ ُْ‬ ‫اللهمُ ْ‬ ‫ُِّ‬
‫نُ‬
‫نُ َع ُْ‬ ‫ماُ َب َط َُ‬ ‫ماُ َظ َه َُرُ ِم ْن َهاُ َو َ‬ ‫نُ َ‬ ‫ْلم َح َُ‬ ‫نُ َوس ْو َُءُاْل ِف ْت َنةُُِ َوا ِ‬ ‫ْلم َح َُ‬ ‫لُ َوا ِ‬ ‫اءُ َوال َّزلاَ ِز َُ‬ ‫ْلو َب َُ‬ ‫ْلبلاَ َُءُ َوا َ‬ ‫عُ َعنَّاُا َ‬ ‫اد َف ُْ‬ ‫مُ ْ‬ ‫الله َُّ‬
‫ن‪ُ .‬‬ ‫ْلعال َِم ْي َ‬ ‫بُ ا َ‬ ‫ةُ َياُ َر َُّ‬ ‫م ًُ‬
‫نُعآ َّ‬ ‫سل ِِم ْي َُ‬ ‫انُاْلم ْ‬ ‫سائ ُِِرُاْلبل َْد ُِ‬ ‫ص ًةُُ َو َ‬ ‫َُب َل ِد َناُاِ ْندون ِْيسِ يَّاُخآ َّ‬
‫َّارُ ُ‬
‫ابُالن ِ‬ ‫ةُ َو ِق َناُ َع َذ َُ‬ ‫س َن ًُ‬ ‫ةُ َوفِيُاْلآخِ َرةُُِ َح َ‬ ‫س َن ًُ‬ ‫َربَّ َناُأَتِ َناُفِيُال ُّد ْن َياُ َح َ‬
‫ي ُِ‬
‫ْلب ْغ ُ‬ ‫شا ُِءُ َواْلم ْنكَ ُِرُ َوا َ‬ ‫نُاْل َف ْح َ‬ ‫هىُ َع ُِ‬ ‫بىُ َو َي ْن َُ‬ ‫انُ َو ِإ ْي َتا ُِءُذِيُاْلق ْر َُ‬ ‫س ُِ‬ ‫لُ َواْل ِإ ْح َُ‬ ‫ْع ْد ُِ‬ ‫للاُ َيأْمرُُ ِبال َ‬ ‫نُ َُ‬ ‫ادُللاُُِ ِإ َُّ‬ ‫عِ َب َُ‬
‫َ‬
‫مُ َو َل ِذكْرُُللاُُِأكْ َبرُ ُ‬ ‫بُلَك ُْ‬ ‫س َت ِج ُْ‬ ‫ادع ْوهُُ َي ْ‬ ‫مُ َو ْ‬ ‫للاُ َي ْذك ْرك ُْ‬ ‫ن‪َ ُ.‬فا ْذكر ْواُ َُ‬ ‫مُ َت َذكَّر ْو َ‬ ‫َع َّلك ُْ‬ ‫مُل َ‬ ‫َيعِ ظك ُْ‬

Anda mungkin juga menyukai