Anda di halaman 1dari 24

NASKAH KHUTBAH IDUL FITRI 1445H

DMDI (DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA)


https://seruanmasjid.com
Versi Bahasa Indonesia

IDUL FITRI 1445 H:


ANTARA KEGEMBIRAAN, PENDERITAAN
DAN HARAPAN AKAN MASA DEPAN
GEMILANG

KHUTBAH PERTAMA

ِ ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمة‬
ُ‫هللا َوبَ َر َكاتُه‬ َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫ال‬

‫ اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬،‫ اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬،‫اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬


‫ اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬،‫ اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬،‫اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬
‫ اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬،‫ اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬،‫اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬

‫ان‬ ِ ‫ّللَاُ ا َ ْكبَ ُر َك ِبي ًْرا َو ْال َح ْم ُد ِ ه‬


ُ ‫ّلِل َكثِي ًْرا َو‬
َ ‫س ْب َح‬ ‫َه‬
‫ ََل ِا ٰلهَ اِ ََّل ه‬،ً‫ص ْيال‬
،ُ‫ّللَاُ َو ْح َده‬ ِ َ ‫ّللَا بُ ْك َرة ً َوا‬
ِ‫ه‬
1
‫ع ْب َدهُ‪َ ،‬وأ َ َ‬
‫ع َّز ُج ْن َدهُ‪،‬‬ ‫ص َر َ‬ ‫ص َدقَ َو ْع َدهُ‪َ ،‬ونَ َ‬ ‫َ‬
‫اب َو ْح َدهُ‪ََ .‬ل اِ ٰلهَ ِا ََّل ه‬
‫ّللَاُ‪،‬‬ ‫َو َهزَ َم اْأل َ ْحزَ َ‬
‫ّلِل ْال َح ْم ُد‪.‬‬
‫ّللَاُ ا َ ْكبَ ُر َو ِ ه ِ‬
‫ّللَاُ ا َ ْكبَ ُر‪ َ ،‬ه‬
‫َو ه‬

‫ي َجعَ َل َهذَا ْاليَ ْو َم ِعيْدا ً‬ ‫ْ‬ ‫ذ‬


‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ال‬ ‫ِ‬
‫ّلِل‬‫ه‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫م‬ ‫ْ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫اَ‬
‫ام‪،‬‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ي‬‫الص‬
‫ِ‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫ِ‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫ع‬‫َ‬ ‫م‬
‫َ َ‬‫ر‬
‫َّ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ْن‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫س‬
‫ْ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ْ‬ ‫ِل‬
‫آن ُهدًى ِللنَّ ِ‬
‫اس‬ ‫ي ن ََّز َل ْالقُ ْر َ‬ ‫ْ‬ ‫ذ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ال‬ ‫ِ‬
‫ّلِل‬ ‫ه‬ ‫ِ‬ ‫د‬ ‫ُ‬ ‫م‬ ‫ْ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ْ‬ ‫اَ‬
‫ان‪ ،‬ن َْح َم ُدهُ‬ ‫ت ِم َن ْال ُه َدى َو ْالفُ ْرقَ َ‬ ‫َوبَ ِينَا ٍ‬
‫سا ِن ِه َو ُه َو‬ ‫ام ِه و َك َما ِل ِإ ْح َ‬ ‫علَى ِنعَ ِ‬ ‫َونَ ْش ُك ُرهُ َ‬
‫ذُو ْال َج َال ِل َواْ ِإل ْك َر ِام‪.‬‬

‫أ َ ْش َه ُد أ َ ْن ََل ِإ ٰلهَ ِإ ََّل ه‬


‫ّللَاُ َو ْح َدهُ ََل ش َِري َْك لَهُ‪.‬‬
‫س ْولُهُ َخي َْر‬ ‫َوأ َ ْش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّمدًا َ‬
‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬
‫اْألَن َِام‪.‬‬
‫‪2‬‬
‫علَى‬
‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫س ِل ْم َ‬
‫ص ِل َو َ‬ ‫اَلله ُه َّم َ‬
‫ص َحا ِب ِه َوذُ ِريَّاتِ ِه‪َ ،‬و َم ْن ت َ ِبعَهُ‬‫آ ِل ِه َوأ َ ْ‬
‫عا ِإلَى ه ِ‬
‫ّللَا ِب َد ْع َوتِ ِه‪َ ،‬و َم ْن‬ ‫ان َو َد َ‬‫س ٍ‬ ‫ِبإِ ْح َ‬
‫ّللَا َح ج ً ِج َها ِد ِه اِلَى َد ِار‬ ‫س ِب ْي ِل ه ِ‬
‫َجا َه َد فِ ْي َ‬
‫سالَ ِم‪.‬‬‫ال َّ‬

‫َّاي‬ ‫ي‬
‫ْ َِ َ‬‫إ‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ص‬
‫ِ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫أ َ َّما بَ ْعدُ‪ :‬فَيَا ِعبَا َد ه ِ‬
‫ّللَا‪ ،‬أ‬
‫عتِ ِه فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُ ْو َن‪.‬‬ ‫ِبت َ ْق َوى ه ِ‬
‫ّللَا َو َ‬
‫طا َ‬

‫ّللَاُ تَعَالَى فِ ْي ِكتَا ِب ِه ْال َك ِري ِْم‪﴿ :‬يَاأَيُّ َها‬ ‫قَا َل ه‬


‫الَّ ِذي َْن آ َمنُوا اتَّقُوا َه‬
‫ّللَا َح َّ ً تُقَا ِت ِه َو ََل ت َ ُم ْوت ُ َّن‬
‫ِإ ََّل َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْو َن﴾‪.‬‬

‫‪3‬‬
AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, wa lilLâhil hamdu.
Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumulLâh.
AlhamdulilLaahi Rabbil ‘aalamiin. Segala pujian hanya milik Allah,
Rabb semesta alam. Shawalat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada junjungan alam, Baginda Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga kepada keluarganya yang mulia,
para Sahabatnya yang utama, serta siapa saja yang setia mengikuti
beliau hingga akhir masa.

AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, wa lilLâhil hamdu.


Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumulLâh.
Idul Fitri identik dengan Hari Kebahagiaan, terutama bagi orang-
orang yang menunaikan puasa sepanjang bulan Ramadhan atas
dasar iman dan dorongan mendapatkan ridha-Nya, imân[an] wa
ihtisâb[an]. Mereka inilah yang pantas merayakan kebahagiaan,
sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam.

ْ ‫ان؛ فَ ْر َحة ِع ْن َد ِف‬


‫ط ِر ِه‬ ِ َ ‫صائِ ِم فَ ْر َحت‬
َّ ‫ِلل‬
ِ َ‫َوفَ ْر َحة ِع ْن َد ِلق‬
‫اء َر ِب ِه‬
Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan: kebahagia saat
berbuka puasa dan kebahagiaan saat berjumpa dengan Rabb-nya.
(HR al-Bukhari dan Muslim, dengan lafadz Muslim).

Meskipun demikian, saat ini kita tidak bisa merasakan kegembiraan


secara utuh. Bagaimana kita bisa bergembira, sementara umat ini
terus diselimuti oleh aneka ragam duka yang menyayat hati. Inilah
yang terjadi sejak runtuhnya Khilafah dan Kapitalisme global
mendominasi dunia.

Tengoklah kondisi Palestina, khususnya Gaza, hari ini. Lebih dari 32


ribu nyawa kaum Muslim di sana melayang akibat serangan militer
entitas Yahudi. Sekitar 7.000 lainnya masih tertimbun di bawah
4
reruntuhan bangunan. Sebagian besar dari para korban tersebut
adalah anak-anak dan kaum perempuan.

Akibat dari serangan kaum Yahudi itu, hampir dua juta warga Gaza
telah kehilangan rumah-rumah mereka. Menurut WHO, hampir 80%
atau 160.000 infrastruktur hancur lebur. Ribuan rumah, ratusan
rumah sakit dan sekolah, masjid, kampus, sumber air dan fasilitas
sanitasi rusak parah. Diperkirakan butuh puluhan miliaran dolar AS,
juga butuh lebih 70 tahun, untuk memulihkan Gaza menjadi seperti
sediakala. Kini, sebagian besar mereka harus menjadi pengungsi
dan tinggal di perbatasan Gaza dan Mesir yang luasnya hanya
sekitar 3,5 km atau seluas 500 lapangan sepak bola.

Di samping terus terancam oleh serangan bom dan keganasan


tentara Yahudi, mereka juga terancam kelaparan yang
mengakibatkan kematian. Karena tiadanya makanan, sebagian
mereka sering terpaksa makan rerumputan dan memakan pakan
hewan. Karena kehausan, mereka harus minum dari air kotor yang
tergenang di jalanan.

Penting dicatat dari tragedi di Palestina ini, baik di Gaza maupun


Tepi Barat, adalah bahwa genosida ini tidak terjadi hanya saat 7
Oktober saja. Genosida telah berlangsung sejak tahun 1948. Sejak
entitas Yahudi merampas dan menduduki tanah Palestina secara
ilegal hingga saat ini. Sejak saat itu, selama 76 tahun, hingga hari
ini, sekitar 5,9 juta warga Palestina secara keseluruhan berstatus
pengungsi, dan setiap saat berada dalam ancaman kaum Yahudi.

Melihat mereka yang terus menderita, bagaimana kita bisa


bergembira dan berbahagia?

AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, wa lilLâhil hamdu.


Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumulLâh.
Yang lebih menyakitkan, para penguasa di negeri-negeri Islam,
khususnya para pemimpin Arab, sampai saat ini tetap bergeming.
Mereka seolah tuli dan buta. Derita kaum Muslim Palestina yang
5
begitu luar-biasa, tak sedikit pun menyentuh hati dan mengusik
rasa kemanusiaan mereka.

Sebagian besar mereka hanya melayangkan kutukan dan kecaman.


Itu pun penuh kepura-puraan dan sekadar pencitraan agar
dianggap punya kepedulian. Sebagian pemimpin Muslim lainnya
bahkan tetap bergandeng tangan dengan entitas Yahudi itu.
Padahal tangan Yahudi durjana itu masih berlumuran darah ribuan
para syuhada, juga puluhan ribu Muslim yang terluka.

AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, wa lilLâhil hamdu.


Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumulLâh.
Menyaksikan semua derita kaum Muslim Palestina yang amat
menyakitkan ini, sepantasnya kita bertanya: Di mana ukhuwah
Islamiyah yang sering disuarakan? Bukankah semua kaum Muslim
bersaudara, sebagaimana firman-Nya:

‫اِنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُ ْو َن اِ ْخ َوة‬


Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (QS al-Hujurat
[49]: 10).

Kita pun layak bertanya: Manakah hasil dari ibadah puasa kaum
Muslim selama Ramadhan? Bukankah puasa Ramadhan seharusnya
membuat para pelakunya menjadi orang-orang yang bertakwa?
Bukankah salah satu ciri takwa tercermin dalam kecintaan dan
kepedulian kepada sesama saudara?

Banyak nash yang menuntut setiap Muslim untuk mempedulikan


dan menolong saudara-saudaranya sesama Muslim di mana pun
dan kapan pun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, misalnya,
bersabda:

6
‫ين فِي ت َ َو ِاد ِه ْم َوت َ َرا ُح ِم ِه ْم‬َ ِ‫َمث َ ُل ْال ُمؤْ ِمن‬
ُ‫ ِإذَا ا ْشت َ َكى ِم ْنه‬،‫س ِد‬ َ ‫ط ِف ِه ْم َمث َ ُل ْال َج‬
ُ ‫َوتَعَا‬
‫س َه ِر‬ َّ ‫س ِد ِبال‬َ ‫سائِ ُر ْال َج‬ َ ُ‫عى لَه‬ َ ‫ضو ت َ َدا‬ ْ ‫ع‬ ُ
‫َو ْال ُح َّمى‬
Perumpamaan kaum Mukmin dalam cinta-mencintai, sayang-
menyayangi dan bahu-membahu seperti satu tubuh. Jika salah satu
anggota tubuhnya sakit, seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut
merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam. (HR al-
Bukhari dan Muslim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda:

،ُ‫ظ ِل ُمهُ َو ََل يُ ْس ِل ُمه‬ ْ َ‫ ََل ي‬،‫ا ْل ُم ْس ِل ُم أ َ ُخو ْال ُم ْس ِل ِم‬


‫ان هللاُ ِفي‬ َ ‫ان ِفي َحا َج ِة أ َ ِخي ِه َك‬ َ ‫َو َم ْن َك‬
‫ع ْن ُم ْس ِل ٍم ُك ْربَةً فَ َّر َج‬ َ ‫ َو َم ْن فَ َّر َج‬،‫َحا َجتِ ِه‬
،‫ت يَ ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة‬ ِ ‫ع ْنهُ ُك ْربَةً ِم ْن ُك ُربَا‬ َ ُ‫هللا‬
‫ست َ َرهُ هللاُ يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة‬ َ ‫َو َم ْن‬
َ ‫ست َ َر ُم ْس ِل ًما‬
Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Dia tak boleh
menzalimi saudaranya dan membiarkan saudaranya itu (dizalimi).
Siapa saja yang memenuhi kebutuhan saudaranya. Allah akan
memenuhi kebutuhannya. Siapa saja yang menghilangkan satu
kesulitan saudaranya (di dunia), Allah akan menghilangkan satu
7
kesulitan dari dirinya pada Hari Kiamat. Dan siapa yang menutupi
(aib) seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya pada hari
qiyamat. (HR al-Bukhari).

Berdasarkan nash-nash tersebut, jelas tidak sepantasnya kaum


Muslim berdiam diri dan berpangku tangan, serta tidak
mempedulikan saudaranya. Termasuk saudara-saudara Muslim di
Palestina yang telah lama menderita.

AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, wa lilLâhil hamdu.


Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumulLâh.
Umat Muslim jelas bukan minoritas di dunia ini. Mereka telah
menjadi mayoritas penduduk bumi ini. Jumlah kaum Muslimin di
seluruh dunia mencapai lebih dari 2 miliar jiwa. Itu berarti 25 persen
dari jumlah penduduk dunia. Mereka tersebar di 53 negeri Muslim.
Juga ada jutaan Muslim yang tersebar di berbagai negeri non-
Muslim, seperti di benua Eropa ataupun di Amerika Serikat.

Berbicara kekuatan militer pun, yang seharusnya dapat digunakan


melindungi kaum Muslim di berbagai belahan dunia, sejumlah
negeri Muslim masuk klasifikasi negara dengan kekuatan militer
terkuat di dunia. Menurut pemeringkatan oleh Global Fire Power
pada tahun 2023, ada empat negeri Islam masuk dalam jajaran 20
besar yakni: Pakistan, Turki, Indonesia, Mesir dan Iran.

Namun, jumlah yang banyak dan pasukan yang sangat kuat, tak
bisa menahan berbagai tekanan dan intimidasi dari negara-negara
kafir penjajah. Faktanya, hari ini umat Muslim justru menjadi
pesakitan, terintimidasi, dan teraniaya secara fisik. Bahkan
sebagian terusir dari negerinya sendiri. Keadaan ini sudah
diperingatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kata beliau,
mereka ini seperti buih di lautan (HR Abu Dawud).

Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumulLâh.


Keadaan umat Islam semacam ini tentu tak boleh kita biarkan.
Umat Islam harus bangkit. Kaum Muslim harus kembali menjadi
8
umat terbaik. Sebabnya, itulah jatidiri dan karakter asli umat
Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan
dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‫اس تَأ ْ ُم ُر ْو َن‬ِ َّ‫ت ِللن‬ ْ ‫ُك ْنت ُ ْم َخي َْر ا ُ َّم ٍة ا ُ ْخ ِر َج‬
‫ع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُؤْ ِمنُ ْو َن‬َ ‫ف َوت َ ْن َه ْو َن‬ ِ ‫ِب ْال َم ْع ُر ْو‬
ِ ‫ِب ه‬
ۗ ‫اّلِل‬
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk
manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf,
mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. (QS Ali
Imran [3]: 110).

Predikat umat terbaik tentu hanya dimiliki oleh kaum Muslim yang
bertakwa. Takwa sendiri adalah hikmah yang semestinya terwujud
pada diri setiap Muslim yang berpuasa selama Bulan Ramadhan.
Demikian sebagaimana firman-Nya:

‫الصيَا ُم َك َما‬ ِ ‫علَ ْي ُك ُم‬ َ ‫ب‬ َ ِ‫ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ُكت‬
‫علَى الَّ ِذي َْن ِم ْن قَ ْب ِل ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَتَّقُ ْو َن‬ َ ‫ب‬ َ ‫ُك ِت‬
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa,
sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas orang-orang sebelum
kalian, agar kalian bertakwa. (QS al-Baqarah [2]: 183).

Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumulLâh.


Ketakwaan adalah ketaatan secara total pada syariah Allah
subhanahu wa ta’ala, baik menyangkut hukum-hukum yang
mengatur kehidupan individu dan kehidupan privat, maupun
hukum-hukum yang mengatur kehidupan publik, bermasyarakat,
dan bernegara. Ketakwaan total semacam ini hanya bisa terwujud
9
dengan adanya Khilafah atau Imamah. Sebab, hukum-hukum yang
mengatur kehidupan publik, bermasyarakat, dan bernegara tidak
bisa dijalankan kecuali oleh Imam atau Khalifah.

Patut ditegaskan, menegakkan Khilafah dengan cara mengangkat


seorang khalifah bagi kaum Muslim sedunia adalah kewajiban
syariah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ً‫ات ِم ْيتَة‬
َ ‫عنُ ِق ِه بَ ْيعَة َم‬ َ ‫ات َولَي‬
ُ ‫ْس فِي‬ َ ‫َو َم ْن َم‬
ً‫َجا ِه ِليَّة‬
Siapa saja yang mati dan di pundaknya tidak ada bai’at, maka dia
mati dengan kematian jahiliah. (HR Muslim).

Karena itu eksistensi Khilafah dan keberadaan seorang khalifah


bagi kaum Muslim sedunia adalah wajib. Ini juga merupakan ijma’
yang telah disepakati oleh para ulama dan kaum Muslimin. Imam
Nawawi rahimahuLlah berkata:

‫ين‬َ ‫علَى ْال ُم ْس ِل ِم‬ َ ‫ب‬ ُ ‫علَى أَنَّهُ يَ ِج‬ َ ‫َوأ َ ْج َمعُوا‬
‫ش ْرعِ ََل ِب ْالعَ ْق ِل‬ َّ ‫ب َخ ِليفَ ٍة َو ُو ُجوبُهُ ِبال‬ ُ ‫ص‬ ْ َ‫ن‬
ُ ‫ص ِم أَنَّهُ قَا َل ََل يَ ِج‬
‫ب‬ َ َ ‫ع ِن ا ْأل‬ َ ‫ي‬ َ ‫ك‬ِ ‫ح‬
ُ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫ا‬ ‫م‬َّ َ ‫َوأ‬
‫ع‬ ‫ر‬ْ َّ
‫ش‬ ‫ال‬ ‫ب‬
ِ َ
‫َل‬ ‫ل‬
ِ ْ
‫ق‬ َ ‫ع‬ ْ
‫ال‬ ‫ب‬
ِ ‫ب‬
ُ ‫ج‬ِ َ ‫ي‬ ُ ‫ه‬َّ ‫ن‬ َ ‫غي ِْر ِه أ‬َ ‫ع ْن‬ َ ‫َو‬
ِ
‫اط َال ِن‬ِ َ‫فَب‬
Dan mereka bersepakat bahwa wajib bagi kaum muslimin untuk
mengangkat khalifah dan kewajibannya karena syara' bukan karena
akal. Adapun yang dikatakan oleh al Asham (orang yang tuli dalam
10
agama) bahwa itu tidak wajib atau yang dikatakan lainnya bahwa
kewajiban itu berasal dari akal bukan karena syara', maka perkataan
keduanya adalah batil. (Syarah Nawawi ala Muslim, 12/205).

Di sisi lain, Imam atau Khalifah, tidak boleh lebih dari satu bagi
kaum Muslim sedunia. Imam Ibnu Katsir (w. 774 H) menyatakan:

‫ض أ َ ْو أ َ ْكث َ َر‬
ِ ‫ب ِإ َما َمي ِْن فِي ْاأل َ ْر‬
ُ ‫ص‬ْ َ‫فَأ َ َّما ن‬
ُ ‫فَ َال يَ ُج‬
‫وز‬
Pengangkatan dua imam (khalifah) atau lebih di muka bumi itu tidak
boleh terjadi. (Abu al-Fida’ Ismail bin Umar bin Katsir, Tafsîr al-
Qur’ân al-Azhîm, 1/222).

Dengan demikian ketakwaan secara kaffah itu hanya terwujud


dengan adanya Khilafah yang menerapkan dan menjalankan
syariah secara kaffah dan menyatukan kaum Muslim seluruh dunia
dalam satu kepemimpinan.

Ketika hal ini terwujud, maka kita pun layak mengharapkan janji
Allah subhanahu wa ta’ala berupa diturunkannya keberkahan dan
kemenangan kepada kaum Muslim atas semua penganut agama
dan ideologi lain.

AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, wa lilLâhil hamdu.


Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumulLâh.
Itulah sebabnya keberadaan Khilafah mutlak dibutuhkan. Wajib
secara hukum syariah. Mendesak secara realitas politik. Tanpa
Khilafah, umat bak anak ayam kehilangan induknya. Mereka tanpa
perlindungan sama sekali. Inilah yang terjadi hari ini. Salah satunya
dialami oleh Muslim Palestina sejak puluhan tahun lamanya. Juga
dialami oleh Muslim Xinjiang, Muslim Rohingya, Muslim India, dan

11
lain-lain. Karena itu benarlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam:

ِ ْ ‫ِإنَّ َما‬
‫ يُقَات َ ُل ِم ْن َو َرا ِئ ِه َويُتَّقَى‬،‫اإل َما ُم ُجنَّة‬
‫ِب ِه‬
Sungguh Imam/Khalifah adalah perisai; orang-orang berperang di
belakang dirinya dan menjadikan dia sebagai pelindung. (HR
Muslim).

Karena itu, satu abad lebih dunia tanpa Khilafah, bagi umat Islam
ini adalah sejarah kelam. Pasalnya, sebelumnya, di era Khilafah-lah
lebih 13 abad umat Islam pernah memimpin dunia. Namun, saat ini
umat Islam berada dalam kondisi yang paling terpuruk. Tidak ada
satu kawasan pun di belahan bumi ini di mana umat Islam tidak
terpojok, terasingkan dan terdiskriminasi.

AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, wa lilLâhil hamdu.


Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumulLâh.
Namun demikian, sebagai Muslim yang bertakwa, kita harus tetap
punya harapan. Kita harus tetap optimis menatap masa depan.
Kita harus tetap yakin bahwa masa depan gemilang sesungguhnya
milik Islam dan kaum Muslim. Allah subhanahu wa ta’ala tegas
berfirman dalam al-Quran:

‫ع ِملُوا‬ َ ‫ّللَاُ الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ْم َو‬


‫ع َد ه‬ َ ‫َو‬
‫ض َك َما‬ ِ ‫ت لَيَ ْست َ ْخ ِلفَنَّ ُه ْم فِى ْاَلَ ْر‬ ِ ‫ص ِل ٰح‬
‫ال ه‬
‫ف الَّ ِذي َْن ِم ْن قَ ْب ِل ِه ْم َولَيُ َم ِكن ََّن لَ ُه ْم‬َ َ‫ا ْست َ ْخل‬
12
‫ضى لَ ُه ْم َولَيُبَ ِدلَنَّ ُه ْم ِم ْن بَ ْع ِد‬ ْ ‫ِد ْينَ ُه ُم الَّ ِذى‬
ٰ َ ‫ارت‬
‫خ َْوفِ ِه ْم ا َ ْمنً ۗا‬
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal shalih di antara kalian, bahwa Dia sungguh-
sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa; akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia
ridhai untuk mereka; dan akan menukar (keadaan) mereka, sesudah
mereka dalam ketakutan, menjadi aman sentosa. (QS an-Nur [24]:
55).

Allah subhanahu wa ta’ala pun berfirman:

‫س ْولَه ِب ْال ُه ٰدى َو ِدي ِْن‬ َ ‫ي ا َ ْر‬


ُ ‫س َل َر‬ ْٰٓ ‫ُه َو الَّ ِذ‬
َ‫الدي ِْن ُك ِله َولَ ْو َك ِره‬
ِ ‫علَى‬ َ ‫ظ ِه َره‬ ْ ُ‫ ً ِلي‬ ِ ‫ْال َح‬
‫ْال ُم ْش ِر ُك ْو َن‬
Dialah Yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk
(al-Quran) dan agama yang benar untuk Dia menangkan atas segala
agama, walaupun kaum musyrik tidak menyukai. (QS at-Taubah [9]:
33).

Ayat ini memastikan kemenangan Islam atas seluruh agama dan


ideologi. Dan itu hanya tejadi ketika kaum muslimin memiliki
kekuasaan. itulah yang disyaratkan dalam Hadits. Dari Tsauban,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

13
‫َارقَ َها‬
ِ ‫ْت َمش‬ ُ ‫ض فَ َرأَي‬ َ ‫ي ْاأل َ ْر‬ َ ‫ّللَا زَ َوى ِل‬ َ ‫ِإ َّن ه‬
‫ي‬
َ ِ َ‫و‬ ‫ز‬ُ ‫ا‬ ‫م‬ ُ
‫غ‬ ُ ‫ل‬‫ب‬ْ َ ‫ي‬‫س‬َ ‫ي‬
ْ ‫ت‬
ِ ‫م‬
َّ ُ ‫أ‬ ‫ك‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ َو ِإ َّن ُم‬،‫َاربَ َها‬ِ ‫َو َمغ‬
‫ِل ْي ِم ْن َها‬
Sesungguhnya Allah melipatkan bumi untukku, maka aku telah
melihat bagian barat dan bagian timurnya. Sesungguhnya kekuasaan
umatku akan mencapai semua bagian yang dilipatkan bagiku
darinya. (HR Abu Dawud dan Ahmad).

Kekuasaan itu tak lain adalah Khilafah Islam, yang akan segera
kembali, insya Allah, sebagaimana diberitakan dalam Hadits Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam:

َ ً‫ث ُ َّم ت َ ُك ْو ُن ِخ َالفَة‬


ٍ‫علَى ِم ْن َهاجِ نُبُ َّوة‬
Kemudian akan ada lagi Khilafah yang mengikuti manhaj Kenabian.
(HR Ahmad).

Selain itu, Allah telah menetapkan ajal (tenggat waktu) bagi setiap
umat. AS, Inggris, Prancis, Cina, Rusia, Jerman, dan lain-lain
mempunyai ajal, yang tidak bisa dielakkan. Semakin ke sini, ajal
mereka semakin dekat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

‫َو ِل ُك ِل ا ُ َّم ٍة ا َ َجل فَ ِاذَا َج ۤا َء ا َ َجلُ ُه ْم ََل‬


‫عةً َّو ََل يَ ْست َ ْق ِد ُم ْو َن‬ َ ‫يَ ْستَأ ْ ِخ ُر ْو َن‬
َ ‫سا‬
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu. Jika telah datang batas
waktunya, mereka tidak dapat mengundurkan batas waktu tersebut
barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS al-
A’raf [7]: 34).
14
Maka dari itu, kewajiban kita adalah terus menguatkan keyakinan,
dan berjuang semata-sama karena Allah, tanpa lelah. Bersabar di
jalan dakwah, sebagaimana kesabaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan para Sahabat, sampai Allah memenangkan urusan-Nya
melalui tangan-tangan mereka. []

،‫آن اْلعَ ِظ ْي ِم‬ ِ ‫ّللَاُ ِلي َولَ ُك ْم ِفى اْلقُ ْر‬ ‫ار َك ه‬ َ َ‫ب‬
‫ت َوال ِذ ْك ِر‬ ِ ‫َونَفَعَنِ ْي َو ِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِم َن ْاْليَا‬
‫ َوتَقَبَّ َل ه‬،‫ْال َح ِك ِيم‬
ُ‫ ِإنَّه‬،ُ‫ّللَاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َوتَه‬
‫ َوأَقُ ْو ُل قَ ْو ِلي َهذَا‬،‫س ِم ْي ُع العَ ِل ْي ُم‬ َّ ‫ُه َو ال‬
‫ّللَا العَ ِظي َْم ِإنَّهُ ُه َو الغَفُ ْو ُر‬
َ ‫فَأ ْست َ ْغ ِف ُر ه‬
‫الر ِح ْي ُم‬
َّ

15
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪ ،‬اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪ ،‬اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬


‫اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪ ،‬اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪ ،‬اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪ ،‬اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪.‬‬

‫ان‬
‫س ْب َح َ‬ ‫هللاُ أ َ ْكبَ ُر َك ِبي ًْرا َو ْال َح ْم ُد ِ‬
‫هلل َك ِثي ًْرا‪َ ،‬و ُ‬
‫ص ْيالً‪َ .‬لَ ِإلَهَ ِإَلَّ هللاُ َو ْح َدهُ‪،‬‬ ‫هللا بُ ْك َرة ً َوأ َ ِ‬ ‫ِ‬
‫ع ْب َدهُ‪َ ،‬وأ َ َ‬
‫ع َّز ُج ْن َدهُ‬ ‫ص َر َ‬‫ص َدقَ َو ْع َدهُ‪َ ،‬ونَ َ‬ ‫َ‬
‫اب َو ْح َدهُ‪َ .‬لَ ِإلَهَ ِإَلَّ هللاُ‪ ،‬هللاُ‬ ‫َو َهزَ َم األ َ ْحزَ َ‬
‫هلل ْال َح ْمدُ‪.‬‬
‫أ َ ْكبَ ُر‪ ،‬هللاُ أ َ ْكبَ ُر َو ِ‬

‫سولَهُ ِب ْال ُه َد ٰى‬ ‫س َل َر ُ‬ ‫ي أ َ ْر َ‬ ‫ْ‬ ‫ذ‬


‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ال‬ ‫ِ‬
‫هلل‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ال‬
‫ين ُك ِل ِه َولَ ْو‬ ‫ظ ِه َرهُ َعلَى ال ِد ِ‬ ‫ ً ِليُ ْ‬ ‫ين ا ْل َح ِ‬ ‫َو ِد ِ‬
‫ي َك َّر َم َهذ ِه‬ ‫ْ‬ ‫ذ‬
‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ال‬ ‫ِ‬
‫هلل‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫‪.‬‬‫ن‬ ‫َ‬ ‫و‬
‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ر‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ش‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫َك ِرهَ‬
‫َص ِب َها‬ ‫املَ ِة‪ ،‬وخ َّ‬ ‫ْاأل ُ َّمةَ ِبش َِر ْيعَتِ ِه ْال َك ِ‬
‫‪16‬‬
‫ع َّز َها ِب ْال ِخالَفَ ِة‬
‫ِبالنُّبُ َّوةِ نَ ِب ِي ِه ا ْل َك ِر ْي َم ِة‪ ،‬وأ َ َ‬
‫علَى ِم ْن َهاجِ النُّبُ َّو ِة‪.‬‬ ‫الرا ِش َد ِة َ‬ ‫َّ‬

‫ّللَاُ َو ْح َدهُ ََل ش َِري َْك لَهُ‪،‬‬ ‫ه‬ ‫َل‬‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫ٰ‬
‫ل‬ ‫أ َ ْش َه ُد أ َ ْن ََل ِإ‬
‫ي‬
‫َ‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫َ‬ ‫َل‬ ‫ُ‬ ‫ه‬‫ُ‬ ‫ل‬‫و‬‫ْ‬ ‫س‬
‫ُ‬ ‫ر‬‫َ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ًا‬ ‫د‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫م‬‫ُ‬ ‫ن‬‫َّ‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ش‬ ‫َ‬ ‫َوأ‬
‫سالَتِ ِه ْالقُ ْد ِسيَّ ِة َوا َ ْح َك ِ‬
‫ام ِه‬ ‫سلَهُ ِب ِر َ‬ ‫بَ ْع َدهُ‪ ،‬ا َ ْر َ‬
‫ش ِر ْيفَ ِة ِل ُمعَالَ َج ِة ُك ِل ُم ْش ِكلَ ِة ْال َحيَا ِة‪.‬‬ ‫ال َّ‬

‫فَيَا أَيُّ َها ْال ُمؤْ ِمنُ ْو َن‪ ،‬ت َ َم َّ‬


‫س ُك ْوا ِبا ْ ِإل ْس َال ِم ِف ْي‬
‫ّللَا َح َّ ً تُقَاتِ ِه‪َ ،‬و ََل‬‫ُك ِل ِحي ٍْن‪َ ،‬واتَّقُ ْوا ه َ‬
‫ت َ ُم ْوت ُ َّن ِإَلَّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْو َن‪ .‬ا َ َّما بَ ْعدُ‪:‬‬

‫‪AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, AlLâhu akbar, wa lilLâhil hamdu.‬‬


‫‪Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumulLâh.‬‬
‫‪Marilah kita berdoa, memohon dan bermunajat kepada Allah‬‬
‫‪subhanahu wa ta’ala. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala‬‬
‫‪mengabulkan permohonan kita. Semoga Allah subhanahu wa‬‬
‫‪17‬‬
‫‪ta’ala memberi kita kesabaran dan keikhlasan, menguatkan‬‬
‫‪ketaatan kita, melanggengkan ketakwaan kita dan meneguhkan‬‬
‫‪kita untuk tetap istiqamah di jalan-Nya.‬‬

‫آن ْالعَ ِظي ِْم‪ِ ﴿ :‬إ َّن َه‬


‫ّللَا‬ ‫ّللَاُ تَعَالَى فِ ْي ْالقُ ْر ِ‬
‫قَا َل ه‬
‫علَى النَّ ِبيِ‪ ،‬يَاأَيُّ َها الَّ ِذي َْن‬ ‫صلُّ ْو َن َ‬
‫َو َمالَ ِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫س ِل ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما﴾‪.‬‬ ‫صلُّ ْوا َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫َءا َمنُ ْوا َ‬

‫علَى آ ِل ِه‬‫س ِي ِدنَا ُم َح َّمدٍ‪َ ،‬و َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬


‫ان ِإلَى‬ ‫َوذُ ِريَّا ِت ِه َوأ َ ْ‬
‫ص َحا ِب ِه َو َم ْن ت َ ِبعَهُ ِبإ ِ ْح َ‬
‫س ٍ‬
‫اح ِمي َْن‪.‬‬ ‫الدي ِْن‪ِ ،‬ب َر ْح َمتِ َك يَا أ َ ْر َح َم َّ‬
‫الر ِ‬ ‫يَ ْو ِم ِ‬

‫اَللَّ ُه َّم َح ْمدًا شَا ِك ِري َْن َح ْمدًا نَا ِع ِمي َْن َح ْمدًا‬
‫ئ َم ِز ْي َدهُ‪ ،‬يَا َربَّنَا لَ َك‬ ‫يُ َوافِ ْي نِعَا َمهُ َويُ َكافِ ُ‬
‫ش ْك ُر َك َما يَ ْنبَ ِغ ْي ِل َو ْج ِه َك‬‫ْال َح ْم ُد َولَ َك ال ُّ‬
‫طا ِن َك‪.‬‬‫س ْل َ‬ ‫ْال َك ِري ِْم َو َ‬
‫ع ِظي ِْم ُ‬
‫‪18‬‬
‫ار َح ْم ُه ْم َك َما‬ ‫الل ُه َّم ا ْغ ِف ْر لَنَا َو ِل َوا ِل ِد ْينَا َو ْ‬
‫َارا‪ .‬اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِي َْن‬
‫صغ ً‬ ‫َرب َّْو َن ِ‬
‫ت‬‫ت َو ْال ُم ْس ِل ِمي َْن َو ْال ُم ْس ِل َما ِ‬ ‫َو ْال ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫س ِميْع‬ ‫ت‪ِ ،‬إن َك َ‬ ‫اء ِم ْن ُه ْم َواأل َ ْم َوا ِ‬‫اْأل َ ْحيَ ِ‬
‫ي‬
‫اض َ‬ ‫ت‪ ،‬فَيَا قَ ِ‬ ‫ع َوا ِ‬ ‫ْب ال َّد َ‬ ‫قَ ِريْب ُم ِجي ُ‬
‫اح ِمي َْن‪.‬‬ ‫الر ِ‬‫ت‪ِ ،‬ب َر ْح َمتِ َك يَا أ َ ْر َح َم َّ‬ ‫ْال َحا َجا ِ‬

‫ص َمةُ‬ ‫ص ِل ْح لَنَا ِد ْينَنَا الَّ ِذي ُه َو ِع ْ‬ ‫اللَّ ُه َّم أ َ ْ‬


‫ص ِل ْح لَنَا ُد ْنيَانَا الَّ ِتي ِف ْي َها‬
‫أ َ ْم ِرنَا‪َ ،‬وأ َ ْ‬
‫آخ َرتَنَا الَّتِي اِلَ ْي َها‬ ‫ص ِل ْح لَنَا ِ‬ ‫شنَا‪َ ،‬وأ َ ْ‬‫َمعَا ُ‬
‫اجعَ ِل ْال َحيَاة َ ِزيَا َدة ً لَنَا ِفي ُك ِل‬ ‫َمعَا ُدنَا‪َ ،‬و ْ‬
‫ت َرا َحةً لَنَا ِم ْن ُك ِل‬ ‫اجعَ ِل ْال َم ْو َ‬
‫َخي ٍْر‪َ ،‬و ْ‬
‫ش ٍَر‪.‬‬

‫‪19‬‬
‫صا ِل ًحا ُمتَقَب ًَّال‪،‬‬‫ع َم ًال َ‬‫ع َملَنَا َ‬
‫اجعَ ْل َ‬ ‫الل ُه َّم ْ‬
‫صا ِل َو ْج ِه َك‪.‬‬
‫ام َك َوخَا ِل ً‬ ‫ُم َوافِقًا ِبأ َ ْح َك ِ‬

‫صيَا َمنَا َوقِيَا َمنَا‬ ‫صالَتَنَا َو ِ‬ ‫اَلل ُه َّم تَقَب َّْل ِمنَّا َ‬
‫ت‪َ ،‬وا ْغ ِف ْر لَنَا‬ ‫صا ِل َحا ِ‬ ‫َو ُك َّل أ َ ْع َما ِلنَا ال َّ‬
‫ار َح ْمنَا‬‫ص َراتَنَا َو ْ‬ ‫عنَّا ت َ ْق ِ‬‫ذُنُ ْوبَنَا َوا ْعفُ ْوا َ‬
‫اح ِمي َْن‪.‬‬ ‫ِب َر ْح َم ِت َك يَا أ َ ْر َح َم َّ‬
‫الر ِ‬

‫عا ِفيَةً‬ ‫الدي ِْن‪َ ،‬و َ‬ ‫س َال َمةً ِف ْي ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ِانَّا نَ ْسئَلُ َك َ‬
‫ار َكةً فِ ْي‬ ‫س ِد‪َ ،‬و ِزيَا َدة ً فِ ْي ْال ِع ْل ِم‪َ ،‬وبَ َ‬ ‫فِ ْي ْال َج َ‬
‫ت‪َ ،‬و َر ْح َمةً ِع ْن َد‬ ‫ق‪َ ،‬وت َ ْوبَةً قَ ْب َل ْال َم ْو ِ‬ ‫الر ْز ِ‬‫ِ‬
‫ت‪ ،‬اَللَّ ُه َّم َه ِو ْن‬ ‫ت‪َ ،‬و َم ْغ ِف َرة ً بَ ْع َد ْال َم ْو ِ‬ ‫ْال َم ْو ِ‬
‫ار‪،‬‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ً‬ ‫ة‬ ‫ا‬ ‫ج‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ن‬‫و‬ ‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫ت‬
‫ِ‬ ‫و‬ ‫ْ‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫س َك َر ِة َ‬
‫ال‬ ‫علَ ْينَا ِف ْي َ‬ ‫َ‬
‫ب‪.‬‬ ‫سا ِ‬ ‫ع ْف ًوا ِع ْن َد ْال ِح َ‬ ‫َو َ‬
‫‪20‬‬
‫اَلله ُه َّم ِإنَّا نَ ْست َ ِع ْينُ َك َونَ ْست َ ْغ ِف ُر َك َو ََل نَ ْكفُ ُر َك‪،‬‬
‫َونُؤْ ِم ُن ِب َك َون َْخلَ ُع َم ْن يَ ْف ُج ُر َك‪ .‬اَلله ُه َّم‬
‫ع ْن َ‬
‫س ِب ْي ِل َك‪،‬‬ ‫ص ُّد ْو َن َ‬ ‫ب ْال َكفَ َرة َ الَّ ِذي َْن يَ ُ‬‫ع ِذ ِ‬ ‫َ‬
‫سلَ َك‪َ ،‬ويُقَا ِتلُ ْو َن أ َ ْو ِليَا َء َك‪.‬‬
‫َويُ َك ِذبُ ْو َن ُر ُ‬

‫ب َو ُم ْه ِز َم اْأل َ ْحزَ ا ِ‬
‫ب‪،‬‬ ‫اَلله ُه َّم يَا ُم ْن ِز َل ْال ِكتَا ِ‬
‫ص ِل ْي ِب ِيي َْن‬ ‫و‬ ‫م‬
‫َ َ ْ َ َ‬‫ه‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ن‬‫ا‬‫و‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ِإ ْه ِز ِم‬
‫س َما ِل ِيي َْن َوا َ ْع َوانَ ُه ْم‬‫ار ُه ْم َو َرأ َْ‬ ‫ص َ‬ ‫َوا َ ْن َ‬
‫ع ُه ْم‪.‬‬ ‫شيُ ْو َ‬ ‫َواِ ْشت َ َرا ِك ِيي َْن َو ُ‬

‫اَلله ُه َّم أ َ ِع َّز اْ ِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْس ِل ِمي َْن‪َ ،‬و ْ‬


‫اخذُ ْل‬
‫َم ْن َخذَ َل ْال ُم ْس ِل ِمي َْن‪َ ،‬وا ْقت ُ ْل َم ْن قَات َ َل َوقَت َ َل‬
‫ْال ُم ْس ِل ِمي َْن‪.‬‬

‫‪21‬‬
‫اَلله ُه َّم أ َ ْه ِل ِك ْال َكفَ َرة َ َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َو ْال ُمنَافِ ِقي َْن‬
‫وا َ ْلفَا ِس ِقي َْن َو َد ِم ْر أ َ ْع َدائ َ َك أ َ ْع َدا َء ِ‬
‫الدي َْن‪.‬‬

‫س ِي ِدنَا ُم َح َّمدٍ‪ ،‬اَلله ُه َّم أ َ ْ‬


‫ص ِل ْح‬ ‫ار َح ْم أ ُ َّمةَ َ‬‫اَلله ُه َّم ْ‬
‫اجعَ ْلنَا ِم ْن أ ُ َّم ِة‬ ‫أ ُ َّمةَ َ‬
‫س ِي ِدنَا ُم َح َّمدٍ‪ ،‬اَلله ُه َّم ْ‬
‫سلَّ َم‪.‬‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلَّى ه‬
‫ّللَاُ َ‬ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫َ‬

‫س ْو ِل َك‬ ‫علَى َر ُ‬ ‫اَلله ُه َّم أ َ ْن ِج ْز لَنَا َما َو َ‬


‫ع ْدتَنَا َ‬
‫اج‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫ِ‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫د‬‫َ‬ ‫ش‬
‫ِ‬ ‫ا‬‫الر‬
‫َّ‬ ‫ة‬‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ف‬ ‫َ‬ ‫ال‬‫خ‬‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ِبعَ ْو َد ِة َد ْول‬
‫ِ‬
‫النُّبُ َّوةِ‪ ،‬ت ُ ِع ُّز ِب َها اْ ِإل ْسالَ َم َوا َ ْهلَهُ‪َ ،‬وت ُ ِذ ُّل ِب َها‬
‫ام ِلي َْن‬ ‫اجعَ ْلنَا ِم َن ْالعَ ِ‬ ‫ْال ُك ْف َر َوا َ ْهلَهُ‪َ ،‬و ْ‬
‫صي َْن ِ ِإلقَا َمتِ َها‪ِ ،‬بإِ ْذنِ َك يَا ا َ ْر َح َم‬ ‫ْال ُم ْخ ِل ِ‬
‫اح ِمي َْن‪.‬‬ ‫الر ِ‬ ‫َّ‬
‫‪22‬‬
‫سنَا و ِا ْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْرلَنَا‬‫ظلَ ْمنَا أ َ ْنفُ َ‬‫َربَّنَا َ‬
‫َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْونَنَّا ِم َن ْالخَا ِس ِري َْن‪،‬‬
‫طأْنَا‪َ ،‬ربَّنَا‬ ‫اخ ْذنَا اِ ْن نَ ِس ْينَا ا َ ْو ا َ ْخ َ‬ ‫َربَّنَا ََل ت ُ َؤ ِ‬
‫علَى‬ ‫ص ًرا َك َما َح َم ْلتَهُ َ‬ ‫علَ ْينَا ِإ ْ‬‫َو ََل ت َ ْح ِم ْل َ‬
‫الَّ ِذي َْن ِم ْن قَ ْب ِلنَا‪َ ،‬ربَّنَا َو ََل ت ُ َح ِم ْلنَا َما ََل‬
‫عنَّا َوا ْغ ِف ْر لَنَا‬ ‫ف َ‬ ‫طاقَةَ لَنَا ِب ِه‪َ ،‬وا ْع ُ‬ ‫َ‬
‫علَى ْالقَ ْو ِم‬ ‫ص ْرنَا َ‬ ‫ت َم ْو ٰلنَا فَا ْن ُ‬ ‫ار َح ْمنَا ا َ ْن َ‬
‫َو ْ‬
‫ْال َكافِ ِري َْن‪.‬‬

‫سنَةً َوفِي اْ ِ‬
‫ْلخ َر ِة‬ ‫َربَّنَا آتِنَا ِفي ال ُّد ْنيَا َح َ‬
‫ار‪َ ،‬ربَّنَا تقَب َّْل ِمنَّا‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫عذَ َ‬ ‫سنَةً َو ِقنَا َ‬ ‫َح َ‬
‫س ِم ْي ُع ال ْعلَ ِي ْم‬
‫ت ال َّ‬ ‫عائَنَا ِإنَّ َك أ َ ْن َ‬ ‫ب ُد َ‬ ‫َوا ْست َ ِج ْ‬
‫الر ِح ْي ُم‪.‬‬
‫اب َّ‬ ‫ت الت َّ َّو ُ‬ ‫علَ ْينَا ِإنَّ َك ا َ ْن َ‬
‫ب َ‬ ‫َوت ُ ْ‬
‫‪23‬‬
‫صفُ ْو َن‪،‬‬ ‫ب ْال ِع َّزةِ َ‬
‫ع َّما يَ ِ‬ ‫س ْب َحان ََك َر ِ‬‫َو ُ‬
‫س ِلي َْن‪َ ،‬و ْال َح ْم ُد ِ هّلِل َر ِ‬
‫ب‬ ‫علَى ْال ُم ْر َ‬
‫س َالم َ‬ ‫َو َ‬
‫ْالعَالَ ِمي َْن‪.‬‬

‫علَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ ِ‬
‫هللا َوبَ َر َكاتُهُ‪.‬‬ ‫سالَ ُم َ‬
‫َوال َّ‬

‫‪24‬‬

Anda mungkin juga menyukai