Anda di halaman 1dari 6

1

KHUTBAH IDUL FITRI


“LIMA JANJI BAGI ORANG BERTAQWA, MAKA JAGA HENDAKLAH BERSAMA DENGAN
ORANG YANG BENAR, DALAM SISTEM KHILAFAH”
Oleh: Ahmad MS.

Ahad, , 1 Syawwal 1441 H/ 24 Mei 2020 M

9 × ‫هللاُ أ ْكبَ ُر‬


‫ الَ إِلَوَ إِالِّ هللاُ َوالَ نَ ْعبُ ُد‬،ً‫َصيال‬ ِ ‫هللا ب ْكرًة وأ‬ ِ ‫هلل َكثِريا وسبحا َن‬ ِ ِ‫اْلم ُد‬
َ َ ُ َ ُْ َ ً ْ َْ ‫هللاُ أَ ْكبَ ُر َكبِ ًريا َو‬
‫ص َد َق َو ْع َد ُه‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫هللا‬ َّ
‫ال‬ ِ
‫إ‬ ‫و‬ ‫ل‬
َِ‫إ‬ ‫ال‬
َ ، ‫ن‬
َ ‫و‬ ‫ر‬ ِ‫صني لَو ال ِّدين ولَو َك ِره الْ َكاف‬ ِ ِ‫إِالَّ إِ ََّّيه ُِْمل‬
َ ُ َُْ َ َ ُ َ ََْ ُ َ ُ
‫ هللا أكرب‬،‫ الَ إِلَوَ إِالِّ هللاُ هللاُ أ ْكبَ ُر‬،ُ‫اب َو ْح َده‬ َ ‫َحَز‬ ْ ‫َعَّز ُجْن َدهُ َوَىَزَم األ‬َ ‫صَر َعْب َدهُ َوأ‬ َ َ‫َون‬
.‫اْلَ ْم ُد‬
ْ ‫هلل‬ ِ‫و‬
َ
ِ ِ ُ‫هلل الَّ ِذي إِ ََّّي َك نَعب ُد ولَك ن‬ ِ ‫اَ ْْلم ُد‬
‫ك‬
َ َ‫ نَْر ُج ْو َر ْْحَت‬،‫ك نَ ْس َعى َوََْنف ُد‬ َ ‫صلّى َونَ ْس ُج ُد َوإِلَْي‬ َ َ َ ُْ ْ َْ
ِ ِ ِ‫اْل‬
‫ت َو ْح َد َك‬ َ ‫ن‬
ْ ‫أ‬ ِّ
‫ال‬ ‫إ‬ ‫و‬
َ ‫ل‬
َ ‫إ‬ َّ
‫ال‬ ‫أ‬ ‫د‬ُ ‫ه‬ ‫ش‬
ْ َ
‫أ‬
َ ٌَ ُ . ‫ق‬ ‫ح‬ ‫ل‬
ْ ‫م‬ ِ
‫ر‬ ‫ا‬ َّ
‫ف‬ ‫ك‬
ُ ‫ل‬
ْ ِ
‫ِب‬ َّ
‫د‬ ْ ‫ك‬ َ َ‫ك إِ َّن َع َذاب‬َ َ‫َوََنْ َشى َع َذاب‬
َ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوَِب ِرْك َع َل نَبيّنا‬ َ ‫ك اَللَّ ُه َّم‬ َّ ‫ك وأَ ْش َه ُد‬
َ ُ‫أن ُُمَ َّم ًدا َعْب ُد َك َوَر ُس ْول‬ َ َ‫ك ل‬ َ ْ‫الَ َش ِري‬
.‫َص َحابِِو اَمجَعني‬ ‫أ‬
‫و‬ ِِ‫ُُم َّم ٍد وعلَى آل‬
‫و‬
ْ َ ََ َ
ِ ‫ أُو ِصي ُكم وإِ ََّّيي نَ ْف ِسي بِت ْقوى‬،‫أَيُّها الْمسلِمو َن‬
،‫ فَ َق ْد فَ َاز الْ ُمتَّ ُق ْو َن‬،‫هللا‬ ََ ْ َ َ ْ ْ ْ ُْ ْ ُ َ
            
Jamaah Sholat Idul Fitri rahimakumullaah,

.‫اْلَ ْم ُد‬ ِ ‫ هللا أكرب و‬،‫ هللا أ ْكب ر‬,‫ الَ إِلَه إِالًّ هللا‬.‫هللا أ ْكب ر هللا أ ْكب ر‬
ْ ‫هلل‬ َ َُ ُ ُ َ َُ ُ َُ ُ
Segala puji bagi Allah subhaanahu wa ta’ala yang telah memberi nikmat kesempatan kepada
kita untuk bisa bertemu dengan bulan suci Ramadhan, sehingga kita bisa menunaikan ibadah
shiyam, qiyam, dan ibadah-ibadah lainnya. Kita juga bermohon kepada Allah agar ibadah-
ibadah tersebut diterima dan dilipatgandakan pahalanya. Dan akhirnya kita bermohon agar
kiranya diizinkan menutup Ramadhan dengan menggapai keridhaan, ampunan dan pelepasan
dari api neraka. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
shalallaahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kehidupan dunia ini akan berakhir sebagaimana umur
manusia berakhir, demikian juga dengan Ramadhan, ia akan berakhir seiring dengan
berlalunya waktu demi waktu. Rasanya seperti baru kemarin kita menjemput Ramadhan 1440
H, namun kini ia telah pergi meninggalkan kita semua, meski ia masih akan kembali, namun
belum tentu ia akan bertemu dengan kita lagi, karena kematian setiap saat bisa datang
memutus semua hubungan, termasuk memutus hubungan kita dengan Ramadhan tahun depan.
Nabi shalallaahu alaihi wa sallam bersabda:
“Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian” (HR. Tirmidzi)
2

Yang terpenting kita ketahui bahwa; berlalunya romadhon tidak dengan begitu saja melewati
sebulan usia kita, melainkan telah ada jejak ibadah dan pengabdian yang telah kita lakukan di
dalamnya. Dan yang tak kalah pentingnya adalah setelah Romadhon berlalu, kita bisa
mempertahankan nilai-nilai kebaikan dalam romadhon untuk kita wujudkan pula pada 11
bulan setelahnya.

.‫اْلَ ْم ُد‬ ِ ‫ هللا أكرب و‬،‫ هللا أ ْكب ر‬,‫ الَ إِلَه إِالًّ هللا‬.‫هللا أ ْكب ر هللا أ ْكب ر‬
ْ ‫هلل‬ َ َُ ُ ُ َ َُ ُ َُ ُ
Jamaah Sholat Idul Fithri rahimakumullaah,

Sebagaimana telah kita pahami bersama, bahwa target dari pelaksanaan ibadah Ramadhan
adalah untuk meraih taqwa kepada Allah. Sebagaimana firman Allah subhaanahu wa ta’ala.

          

   


Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS. Al Baqarah [2]: 183

Orang yang bertakwa itu menjalani lika liku kehidupannya dengan tangguh. Ia mengerti jalan
mana yang harus dipijak. Tidak mudah memang, namun orang yang bertakwa terus bisa
menjaga diri dari hal yang dilarang oleh Allah. Ia menjalani hidupnya dengan jalan yang sudah
diarahkan Allah. Jurang kemaksiatan tentu pernah mewarnai, namun ia terus berusaha kuat
menjaga dirinya. Karena itulah Allah menghadiahkan janji manis untuk orang yang bertakwa
kepada-Nya.

Janji Allah itu pasti, dan Allah menjanjikan lima hal untuk mereka yang terus bertakwa kepada-
Nya, kelima janji tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam surat Ath Thalaq, ayat 2 s/d 3
sebagai berikut:

Pertama, Orang bertakwa itu dijamin mendapatkan jalan keluar atas setiap masalahnya. Ia
tidak butuh lagi konsultan muthlak selain Allah, cukup Allah yang memberikan jalan keluar
setiap masalahnya. Dia berhadapan dengan masalah, dia adukan kepada Allah dan dia dapatkan
solusinya.

Kedua; Bagi orang bertaqwa Allah jamin rezekinya bahkan dijanjikan dari arah yang tidak
diduga-duga, ia akan datang tiba-tiba atas izin-Nya. Sebagaimana QS At Talaq ayat 2-3:
ِ َ‫ث َال ََيت‬ ِ ‫اَّلل ََيعل لَو ِمَْرجا وي رزقْو‬
‫ب‬‫س‬
ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ً َ ُ ْ َ ْ ََّ ‫َوَم ْن يَت َِّق‬
‫ي‬ ‫ح‬ ‫ن‬ ‫م‬
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.

Jamaah Sholat Idul Fithri rahimakumullaah,

Ketiga; Janji Allah untuk mereka yang bertakwa adalah dimudahkan setiap urusannya. Jika
Allah sudah sudah berkehendak, lantas siapakah yang bisa menghalangi? Dialah yang Sang
pemilik jagat raya ini. Jika Dia berkata jadi, maka jadilah. Sebuah janji yang bisa dijadikan
motivasi untuk kita dalam menjalankan setiap kewajiban. Tidak mudah memang, namun
pahala yang didapat tidaklah sederhana. Dalam QS At Talaq ayat 4 termaktub sebagai berikut:

‫اَّللَ ََْي َع ْل لَوُ ِم ْن أ َْم ِرِه يُ ْسًرا‬


َّ ‫َوَم ْن يَت َِّق‬
Barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam
urusannya.
3

Ke-empat dan Kelima; Bagi orang yang bertaqwa, Allah juga menjanjikan sebuah ampunan
atas kesalahan yang diperbuat sebelumnya dan akan memberikan pahala yang besar.
Subhanallah, begitu besarnya kasih dan sayang Allah kepada mereka yang bertakwa. Tidak
tanggung-tanggung memaafkan setiap salahnya, melainkan Allah juga memberikan pahala yang
luar biasa. Masih adakah yang lebih menjamin dari ampunan dan pahala Allah tersebut? Firman
Allah dalam QS At Talaq ayat 5:
ِ ‫اَّلل ي َك ِّفر عْنو سيِئَاتِِو وي ع‬
ْ ُ ْ ْ ُ َ ّ َ ُ َ ْ ُ ََّ ‫َوَم ْن يَت َِّق‬
‫َجًرا‬
‫أ‬ ‫و‬‫ل‬
َ ‫م‬ ‫ظ‬
Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-
kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.

.‫اْلَ ْم ُد‬ ِ ‫ هللا أكرب و‬،‫ هللا أ ْكب ر‬,‫ الَ إِلَه إِالًّ هللا‬.‫هللا أ ْكب ر هللا أ ْكب ر‬
ْ ‫هلل‬ َ َُ ُ ُ َ َُ ُ َُ ُ
Beruntunglah mereka yang sudah bertakwa dan terus berjuang menjaga ketakwaannya, lima
janji Allah di atas sudah dimilikinya. Namun untuk kita yang masih belajar menjalankan
kewajiban dan menjauhi setiap larangan, teruslah berusaha dan berlomba-lomba dalam
ketakwaan dan kebaikan. Nyatanya, bertakwa itu memang berat. Namun pahalanya amatlah
lezat.

Jamaah Sholat Idhul Fitri rahimakumullaah,

Karena beratnya taqwa dan menjaganya, Allah subhaanahu wa ta’ala memerintahkan kita agar
senantiasa bersama dengan orang-orang yang benar sebagaimana firmanNya.

        


Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-
orang yang benar. (QS. At Taubah [9]:119).

Selalu bersama orang yang saleh, orang benar adalah jalan pendidikan bagi manusia agar
terjauhkan dari jalan yang menyimpang dan sesat. Selain itu ketaqwaan yang masih dalam taraf
pribagi semata belum akan menghadirkan kebaikan sosial bagi ummat. Bahkan sebanyak
apapun para muttaqin, bila mereka tidak hendak bersama dalam kesatuan amal jam’i, masih
diancam dengan kehinaan oleh Allah subhaanahu wa ta’ala.

             

            

          
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada
tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat
kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir
kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu
disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (QS. Ali Imran [3]: 112).

Sedangkan apabila mereka bersedia bersama dalam iman dan taqwa, maka Allah subhaanahu
wa ta’ala menjanjikan tunduknya keberkahan dari langit dan dari bumi bagi para ahlul quro.
Firman Allah subhaanahu wa ta’ala.
4

           

      


Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf [7]: 96).
Jamaah Sholat Idhul Fitri rahimakumullaah,

Melihat kenyataan nasib Islam hari ini, Allah dihina, Rasul dihina, Islam dihina, para ulama
dipersekusi tanpa adanya pembelaan yang berarti, maka kita lihat bagaimana orang kafir
digdaya dan Islam dihinakan? Karena ada peringatan Allah subhaanahu wa ta’ala yang kita
abaikan.

            

 

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain.
jika kamu (hai Para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu,
niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS. Al Anfal [8]: 73)

.‫اْلَ ْم ُد‬ ِ ‫ هللا أكرب و‬،‫ هللا أ ْكب ر‬,‫ الَ إِلَه إِالًّ هللا‬.‫هللا أ ْكب ر هللا أ ْكب ر‬
ْ ‫هلل‬ َ َُ ُ ُ َ َُ ُ َُ ُ
Semestinya kita berfikir bagaimana caranya kita saling berloyalitas dan berkepemimpinan
sebagai satu ummat, adakah cara yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya? Maka
jawabannya jelas ada. Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman:

             

            

   


Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui." (QS. Al Baqarah [2]: 30).

Imam Al Qurthubi menyatakan dalam tafsirnya bahwa QS. Al Baqarah ayat 30 ini adalah dasar
utama bagi diwajibkannya menegakkan sistem Khilafah dalam kehidupan kaum Muslmin.
Selain itu hadits Rasulullah shalallaahu alaihi wa sallam menjelaskan.
5

‫ِب بَ ْع ِدي‬
َّ َِ‫ِب َوإِنَّوُ َال ن‬
ّّ َِ‫ِب َخلَ َفوُ ن‬ َ َ‫وس ُه ْم ْاألَنْبِيَاءُ ُكلَّ َما َىل‬
ّّ َِ‫ك ن‬ ُ ‫يل تَ ُس‬
ِ‫َكانَت ب نُو إِسرائ‬
َ َْ َ ْ
ِ ِ ِ
ُ ُ‫َو َسيَ ُكو ُن ُخلَ َفاءُ فَيَ ْكثُُرو َن قَالُوا فَ َما ََتْ ُم ُرََن قَ َال فُوا بِبَ ْي َعة ْاأل ََّول فَ ْاأل ََّول أ َْعط‬
‫وى ْم‬
‫اى ْم‬ ِ َّ ‫ح َّقهم فَِإ َّن‬
ُ ‫استَ ْر َع‬
ْ ‫اَّللَ َسائلُ ُه ْم َع َّما‬ ُْ َ
“Dahulu bani Israil selalu dipimpin oleh para Nabi, setiap meninggal seorang Nabi diganti oleh
Nabi lainnya, sesungguhnya setelahku ini tidak ada Nabi dan akan ada setelahku beberapa
Khalifah bahkan akan bertambah banyak, sahabat bertanya: ”Apa yang tuan perintahkan kepada
kami?” Beliau menjawab: ”Tepatilah bai’atmu pada yang pertama, maka untuk yang pertama
dan berikan pada mereka haknya. Maka sesungguhnya Allah akan menanya mereka tentang hal
apa yang diamanatkan dalam kepemimpinannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah, Shahih
Muslim dalam Kitabul Imaroh: II/132, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah II/204. Lafadz Muslim)

Semoga Allah subhaanahu wa ta’ala menerima ibadah shaum dan qiyam kita selama Ramadhan
ini, sehingga kita meraih taqwa yang menghantarkan kita pada kemulian pribadi dan ummat.
Dan semoga kita semua bersedia berada dalam satu kesatuan ummat dalam sistem Khilafah,
untuk tegaknya ajaran Allah dan Rasul-Nya serta keberkahan dari langit dan dari bumi. Aamiin!

‫آلَّي ِت‬
َ ْ‫ا‬ ‫ َونَ َف َع ِ ِْن َوإِ ََّّي ُك ْم ِِبَا فِْي ِو ِم َن‬،‫آن الْ َع ِظْي ِم‬
ِ ‫ِبرَك هللا ِِل ولَ ُكم ِِف الْ ُقر‬
ْ ْ َ ْ ُ ََ
‫َولِ َسائِِر‬ ‫َستَ ْغ ِفُر هللاَ الْ َع ِظْي َم ِ ِْل َولَ ُك ْم‬ ‫أ‬
‫و‬ ‫ا‬
ْ َ َ ْْ ْ‫ذ‬
َ ‫ى‬ ‫ِل‬ ِ
‫و‬ ‫ق‬
َ ‫ل‬ُ ‫و‬ ‫َق‬
ُ ‫أ‬ .‫م‬ِ ‫ي‬‫ك‬ِ ‫اْل‬
ْ َ ْ ِ
‫ر‬ ‫ك‬
ْ ِّ ‫و‬
‫الذ‬ َ
‫الرِحْي ِم‬ ‫ر‬‫و‬ ‫ف‬ُ ‫غ‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫و‬‫ى‬ ‫و‬ّ‫ن‬ِ
‫إ‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ر‬ ِ ‫ات فَاست ْغ‬
‫ف‬ ِ ‫الْمسلِ ِمني والْمسلِم‬
َ
ّ ُ ْ َ ُ ُ ُ ُْ ْ َ َ ْ ُ َ َْ ْ ُ
Khutbah kedua:

7 × ‫هللاُ أ ْكبَ ُر‬


ِ ‫هلل َكثِريا وسبحا َن‬
ِ ‫هللا ب ْكرًة وأ‬
‫ الَ إِلَوَ إِالِّ هللاُ َوالَ نَ ْعبُ ُد‬،ً‫َصيال‬ ِ ِ‫اْلم ُد‬ ْ ‫و‬ ‫ا‬
‫ري‬ ِ‫هللا أَ ْكبَ ر َكب‬
َ َ ُ َ ْ ُ َ ً ْ َ َ ً ُ ُ
ِ ِّ ‫صني لَو ال‬ ِ ِ‫إِالَّ إِ ََّّيه ُِْمل‬
ُ‫ص َد َق َو ْع َده‬ َ ُ‫ الَ إِلَوَ إِالَّ هللاُ َو ْح َده‬،‫ين َولَْو َك ِرَه الْ َكاف ُرو َن‬
َ ‫د‬ ُ َ ُ
‫ هللا أكرب‬،‫ الَ إِلَ َو إِالِّ هللاُ هللاُ أ ْكبَ ُر‬،ُ‫اب َو ْح َده‬ َ ‫َحَز‬ْ ‫َعَّز ُجْن َدهُ َوَىَزَم األ‬
َ ‫صَر َعْب َدهُ َوأ‬ َ َ‫َون‬
.‫اْلَ ْم ُد‬
ْ ‫هلل‬ ِ‫و‬
َ
Rasulullaah SAW bersabda:

‫اع ِة‬
َ َّ‫الس ْم ِع َو الط‬ َّ ‫اع ِة َو‬ ِِ ٍ ‫وأَن أُّمرْكم ِِبَ ْم‬: ‫أن نِب هللا ملسو هيلع هللا ىلص قال‬
َ ‫ ِِبْْلَ َم‬: ‫س أَهللُ أ ََمَرِِن ِب َّن‬ ُ
‫اع ِة قِْي َد ِش ٍْرب فَ َق ْد َخلَ َع‬ ‫م‬ ‫ْل‬ ‫ا‬
ْ ‫ن‬ ِ ‫ فَِإنَّو من خرج‬، ‫هللا‬
‫م‬
َ ََ َ َ َ َ ْ َ ُ
ِ ‫و ا ْْلِجرِة و اْْلِه ِاد ِِف سبِي ِل‬
َْ َ َ َْ َ
‫اىلِيَّ ِة فَ ُه َو ِم ْن ُجثَ ِاء‬ِ ‫ِرب َقةَ اْ ِإلسالَِم ِمن عن ِق ِو إِ ََل اَ ْن ي رِجع ومن دعا بِ َدعوى اْْل‬
َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َْ ُُ ْ ْ ْ
‫صلَّى َوَز َع َم أَنَّوُ ُم ْسلِ ٌم‬ ‫و‬ ‫ام‬ ‫ص‬ ‫ن‬
ْ ِ‫ قَ َال وا‬، ‫هللا و اِ ْن صام وصلَّى‬ ِ ‫ قَالُوا َّي رسوَل‬،‫جهنَّم‬
ََََ َ ََََ َ ُْ َ َ ْ َ َ َ
6

ِ ‫فَادعوا اْملسلِ ِمني ِِبا ََسَّاىم اْملسلِ ِمني اْملؤِمنِني ِعباد‬


‫هللا َعَّز َو َج َّل * رواه أْحد‬ َ َ َ ْ ُْ َ ْ ْ ُ ُ ُ َ َ ْ ْ ُ ُ ْ
.‫يح‬ ِ ‫يث حسن‬ ِ
ٌ ‫صح‬ َ ٌ َ َ ٌ ‫ َى َذا َحد‬:‫ وقَ َال‬،‫والرتمذي‬
“Aku perintahkan kepada kamu sekalian (muslimin) lima perkara; sebagaimana Allah telah
memerintahkanku dengan lima perkara itu; berjama’ah, mendengar, thaat, hijrah dan jihad fi
sabilillah. Barangsiapa yang keluar dari Al Jama’ah sekedar sejengkal, maka sungguh terlepas
ikatan Islam dari lehernya sampai ia kembali bertaubat. Dan barang siapa yang menyeru
dengan seruan Jahiliyyah, maka ia termasuk golongan orang yang bertekuk lutut dalam
Jahannam.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasu lullah, jika ia shaum dan shalat?” Rasul bersabda:
“Sekalipun ia shaum dan shalat dan mengaku dirinya seorang muslim, maka panggillah oleh
orang-orang muslim itu dengan nama yang Allah telah berikan kepada mereka; “Al-Muslimin,
Al Mukminin, hamba-hamba Allah ‘Azza wa jalla.” (HR.Ahmad bin Hambal)

‫صلُّ ْوا َعلَْي ِو َو َسلِّ ُم ْوا‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ن‬


ُ
َ ْ ََ َْ ‫ام‬ ‫ء‬ ‫ن‬‫ي‬ ِ َّ‫ َّي أَيُّهاَ ال‬،‫َِّب‬
‫ذ‬ َ ّ ِ ِ ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ع‬ ‫ن‬َ
َ َُْ ُ ‫و‬ُّ
‫ل‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ت‬
َ ‫ك‬
َ ِ‫إِ َّن هللا ومالَئ‬
ََ َ
‫ت َعلَى إِبْ َر ِاىْي َم َو َعلَى ِآل‬ ‫ي‬َّ
‫ل‬
َ َْ َ َ‫ص‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬َ ‫د‬ٍ ‫اَللَّه َّم ص ِل علَى ُُم َّم ٍد وعلَى ِآل ُُم َّم‬.‫تَسلِيما‬
َ َ َ َ ّ َ ُ ًْ ْ
‫ت َعلَى‬ ‫ك‬ْ‫ر‬ ‫ِب‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬ َ ٍ ‫ وِب ِرْك علَى ُُم َّم ٍد وعلَى ِآل ُُم َّم‬.‫ْحي ٌد ََِمي ٌد‬
‫د‬ َِ ‫ك‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬ ، ‫م‬ ‫ي‬ ِ ‫إِب ر‬
‫اى‬
َ ََ َ َ َ َ َ َ ََ ْ ْ َ َ ْ َْ
.‫ْحْي ٌد ََِمْي ٌد‬
َِ ‫ك‬ ِ ِ
َ َّ‫ إِن‬،‫إِبْ َراىْي َم َو َعلَى ِآل إِبْ َراىْي َم‬
‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِفْر‬. ‫اَن ِصغَ ًارا‬ َ َ‫ب َوالِ َديْنَا َو ْار َْحْ ُه َما َك َما َربَّي‬ ‫و‬ ‫ن‬
ُ
َ ْ َ َْ‫ذ‬
ُ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬
َ ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬‫ذ‬
ُ ‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬
َ‫ر‬ْ
ِ ‫اللَّه َّم ا ْغ‬
‫ف‬ ُ
‫ك ََِسْي ٌع‬ ِ ِ ‫ات اْأل‬ ِ َ‫ والْمؤِمنِني والْمؤِمن‬،‫ات‬ ِ ‫لِْلمسلِ ِمني والْمسلِم‬
َ َّ‫ إِن‬،‫َحيَاء ِمْن ُه ْم َواْأل َْم َوات‬ ْ ْ ُ َ َ ْ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َْ ْ ُ
‫ان َوَال ََْت َع ْل ِِف‬ ِ َ‫وَن ِِبِْإلمي‬ ِ َّ‫ربَّنا ا ْغ ِفر لَنا وِِإلخوانِنا ال‬. ‫ات‬ ِ ‫قَ ِريب َُِميب ال ّدعو‬
َ ‫ين َسبَ ُق‬ َ ‫ذ‬ َ ْ
َ َ ْ َ َ َ ََ ُ ْ ٌ ْ
‫َّرِح ٌيم‬ ِ َّ‫لِّل‬ ِ
‫وف‬
ٌ ‫َرُؤ‬ ‫ك‬َ َّ‫إِن‬ ‫َربَّنَا‬ ‫َآمنُوا‬ ‫ين‬
َ ‫ذ‬ ‫ال‬
ً ّ ‫غ‬ ‫قُلُوبِنَا‬
‫ين‬ ِ
‫ر‬ ِ ‫اْل‬
‫اس‬ ْ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ربَّنَا ظَلَمنَا أَن ُفسنَا وإِن ََّّل تَ ْغ ِفر لَنَا وتَر َْحنَا لَنَ ُكونَ َّن‬
َ َ َ ْ َْ ْ ْ َ َ ْ َ
‫ب‬ َِِّ ‫اْلم ُد‬
ِ ‫َّلل ر‬ ْ ‫و‬ . ِ
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ن‬
ّ ‫ال‬ ‫اب‬ ‫ذ‬
َ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬ِ‫َخرِة حسنةً وق‬ ِ ‫رب نَا ءاتِنَا ِِف ال ّدنْ يا حسنَةً وِِف اْأل‬
َّ َْ َ َ َ َ َ ََ َ َ َ ََ َ َ ََ
‫مني‬ ِ َ‫الْعال‬
َ ْ َ‫تسليما َك ْثي ًرا وآخر َد ْع َو َاَن هلل َرب الْ َعال‬ ً ‫مد‬ ‫ُم‬
َُ ‫ى‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬
َ ‫لم‬ ‫وس‬
َ ‫هللا‬ ‫لى‬ ‫ص‬ََ ‫و‬ . ‫ني‬
َ ‫م‬ َ

Anda mungkin juga menyukai