Anda di halaman 1dari 17

DR.

SYAHRIL AKHMAD
Transaksi ekonomi yang tergolong dalam fiqih
muamalah ini tentu saja memerlukan dasar yang jelas
dalam menghukuminya. Kaidah fiqih yang digunakan
dalam hal ini adalah “hukum asal dalam urusan
muamalah adalah boleh, kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.”
Transaksi-transaksi yang semakin beragam saat ini kemudian di-qiyas-
kan dengan apa yang pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW sebagai
dasar hukumnya. Sebelum qiyas, dasar hukum yang digunakan untuk
menentukan hukum transaksi muamalah tentu saja dengan Al-Qur’an,
Hadits, dan ijma’ para ulama. Transaksi muamalah yang sekarang terjadi
bukan hanya sebatas jual beli tunai maupun non-tunai, akan tetapi ada
pula transaksi sewa, pertukaran mata uang asing, pemesanan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, transaksi-transaksi tersebut diusahakan
sesuai dengan prinsip syariah, sehingga perlu dicari dasar hukumnya
yang jelas.
Transaksi-transaksi tersebut akan dibahas satu per satu mengenai
dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadits yang menunjukkan bahwa
transaksi tersebut tidak dilarang. Secara garis besar, salam dan
istishna’ merupakan transaksi jual beli yang sampai saat ini
banyak dilakukan dalam kehidupan masyarakat. Adapun sharf
merupakan qiyas yang digunakan untuk mencari dasar hukum
pertukaran mata uang yang berbeda, sedangkan ijarah merupakan
transaksi sewa dan upah atas pemanfaatan benda maupun jasa
yang dilakukan oleh seseorang.
Salam
Secara bahasa, salam ()‫ ) س))لم‬adalah al-i'tha' (‫ ) ا))إلعطاء‬dan at-taslif
‫تسليف‬
( ‫) ا))ل‬. Keduanya bermakna pemberian. Dalam pengertian yang
sederhana salam adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian
hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka.1 Dengan kata lain akad
salam adalah akad pesanan dengan pembayaran di depan dan barang
diserahkan di kemudian hari. Akad Salam juga sering disebut dengan
istilah salaf.2 Disebut salam karena modal diserahkan di majelis dan
disebut salaf karena diberikan lebih dulu.3 Penduduk Hijaz
mengungkapkan akad pemesanan barang dengan istilah salam,
sedangkan penduduk Irak menyebutnya salaf.
Q.S. Al-Baqarah : 282
َ ‫“ يَا َأي هَُّا الَّ ِذ‬Hai
ُ ‫ين َآ َمنُوا ِإ َذا تَ َداي َْن تُ ْم بِ َدي ٍْن ِإلَى َأ َج ٍل ُم َس ًّمى فَا ْك‬
‫ت بُو‬
orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah
kamu menuliskannya.” (Q.S. Al-Baqarah: 282)
‫‪H.R. Bukhari dalah Shahih Bukhari No. 2085‬‬
‫ي َع ْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ب َرنَا ا ْب ُن َأ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫خ‬ ‫ب َرنَا ِإ ْس َما ِعي ُل ْب ُن ُعلَيَّةَ َأ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫خ‬ ‫َح َّدث نَا َع ْمرُو ْب ُن ُز َر)ا َرةَ َأ‬
‫ِ‬
‫ض هَّللا ُ َع ْن هُ َما‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫س‬
‫ٍ‬ ‫َّا‬ ‫ب‬‫ع‬‫َ‬ ‫ْن‬‫ِ‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ال‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫َأ‬ ‫ير َع ْن‬
‫َكثِ ٍ‬
‫ف‬ ‫ُس ِل ُُو ِ‬ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ْال َم ِدينَةَ َوالنَّاسُ ي ْ‬ ‫قَا َل قَ ِد َم َر)سُو ُل هَّللا ِ َ‬
‫ف اَا َل َم ْن‬ ‫ك ِإ ْس َما ِعي ُل َ‬ ‫ش َّ‬ ‫الثَّ َم ِر ْال َعا َم َو ْال َعا َم ْي ِن َأ ْو قَا َل َعا َم ْي ِن َأ ْو ثَلَثَةً َ‬
‫ب َر)نَا‬ ‫وم َح َّدث نَا ُم َح َّم د َأ ْخ َ‬ ‫وم َو َو ْز َم ْعلُ ٍ‬ ‫ف َكي ٍْل َم ْعلُ ٍ‬ ‫ف ِ‬ ‫ف ْليُ ْسلِ ْ‬
‫ف تَ ْم ٍر َ‬ ‫ف) ِ‬ ‫َسلَّ َ‬
‫وم‬ ‫وم َو َو ْز َم ْعلُ ٍ‬ ‫ف) َك ْي ٍل َم ْعلُ ٍ‬ ‫ي بِهَ َذا ِ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫ِإ ْس َما ِعي ُل َع ْن ا ْب ِن َأ‬
‫ِ‬
Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Zurarah telah mengabarkan kepada kami
Isma'il bin 'Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Najih dari 'Abdullah
bin Katsir dari Abu Al Minhal dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah orang-orang mempraktekan
jual beli buah-buahan dengan sistem salaf, yaitu membayar di muka dan diterima
barangnya setelah kurun waktu satu atau dua tahun kemudian atau katanya dua
atau tiga tahun kemudian. Isma'il ragu dalam hal ini. Maka Beliau bersabda: "Siapa
yang mempraktekkan salaf dalam jual beli buah-buahan hendaklah dilakukannya
dengan takaran dan timbangan yang diketahui (pasti)". Telah menceritakan kepada
kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Isma'il dari Ibnu Abi Najih seperti
redaksi hadits ini: "dengan takaran dan timbangan yang diketahui (pasti)".5
Hadits tersebut menerangkan bahwa jual beli salam atau
salaf harus dilakukan dengan takaran dan timbangan yang
diketahui dengan pasti. Aplikasi jual beli salam ini
karenanya sering digunakan dalam bidang pertanian
‫‪H.R. Bukhari dalam Shahih Bukhari No. 2086‬‬
‫ي َع ْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن‬ ‫ب َن ِ‬ ‫ب َرنَا اب ُْن َأ ِ‬ ‫ب َرنَا اب ُْن ُع َي يْ نَةَ َأ ْخ َ‬ ‫ص َدقَةُ َأ ْخ َ‬‫َح َّدث نَا َ‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ْال َم ِدينَةَ‬ ‫ب َ‬ ‫ض هَّللا ُ َع ْن هُ َما قَا َل قَ ِد َم النَّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬‫َ‬ ‫س‬
‫ٍ‬ ‫َّا‬ ‫ب‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ن‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ب‬ ‫ا‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ال‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫َأ‬ ‫ير َع ْن‬
‫َكثِ ٍ‬
‫ف اَا َل‬ ‫َوهُ ْم يُس ِْل ُُو بِالتَّ ْم ِر الس ََّن ت ي ِْن َوالثَّ َل َ‬
‫وم َح َّدث نَا‬ ‫وم ِإلَى َأ َج ٍل َم ْع ُل ٍ‬ ‫وم َو َو ْز َم ْعلُ ٍ‬ ‫ف َكي ٍْل َم ْعلُ ٍ‬ ‫ش ٍء َ‬ ‫ف َ‬ ‫ف ِ‬ ‫َم ْن َأ ْسلَ َ‬
‫ف َكي ٍْل‬ ‫ف ِ‬ ‫ي َوقَا َل فَليُسْ لِ ْ‬ ‫ب َن ِ‬ ‫ال َح َّدثَ ِن اب ُْن َأ ِ‬ ‫َع ِل َح َّدث نَا سُ يَُْا قَ َ‬
‫ي َع ْن‬ ‫ب َن ِ‬ ‫ت يْ بَةُ َح َّدث نَا سُ يَُْا َع ْن اب ِْن َأ ِ‬ ‫ق َ‬ ‫وم َح َّدث نَا ُ‬ ‫وم ِإلَى َأ َج ٍل َم ْعلُ ٍ‬ ‫َم ْعلُ ٍ‬
‫ض هَّللا ُ‬
‫ِ‬ ‫ر‬
‫َ‬ ‫س‬
‫ٍ‬ ‫َّا‬ ‫ب‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫ْن‬
‫َ‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ُ‬
‫ْت‬ ‫ع‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫س‬
‫َ‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫ق‬ ‫ال‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ْ‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ب‬‫ِ‬ ‫َأ‬ ‫ير َع ْن‬ ‫َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن َكثِ ٍ‬
‫وم‬‫وم ِإلَى َأ َج ٍل َم ْعلُ ٍ‬ ‫وم َو َو ْز َم ْعلُ ٍ‬ ‫يل َم ْعلُ ٍ‬ ‫ك ٍ‬ ‫ف َ‬ ‫ال ِ‬ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َوقَ َ‬ ‫ب َ‬ ‫َع ْن هُ َما ي اَُو ُل قَ ِد َم النَّ ِ‬
Telah menceritakan kepada kami Shadaqah telah mengabarkan kepada kami Ibnu
'Uyainah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Najih dari 'Abdullah bin Katsir dari
Abu Al Minhal dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: Ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, mereka (penduduk Madinah)
mempraktekan jual beli buah-buahan dengan sistem salaf, yaitu membayar dimuka dan
diterima barangnya setelah kurun waktu dua atau tiga tahun kemudian, Maka Beliau
bersabda: "Siapa yang mempraktekkan salaf dalam jual beli buah-buahan hendaklah
dilakukannya dengan takaran yang diketahui dan timbangan yang diketahui, serta
sampai waktu yang di ketahui". Telah menceritakan kepada kami Ali telah mengabarkan
kepada kami Sufyan, dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi Najih, dan
beliau bersabda: "maka hendaklah melakukan salaf dengan timbangan yang di ketahui
dan sampai waktu yang di ketahui." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah
mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ibnu Abi Najih dari Abdullah bin Katsir, dari Abu
Minhal, dia berkata; aku mendengar 'Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, dan beliau bersabda: "dengan takaran
yang diketahui dan sampai waktu yang diketahui (pasti)".
Hadits tersebut menjelaskan bahwa transaksi salam dapat
dilakukan dengan takaran yang diketahui, timbangan yang
diketahui, dan waktu yang diketahui pula. Hadits ini
mengindikasikan bahwa tidak boleh ada unsur gharar atau
ketidakjelasan dalam transaksi ini

Anda mungkin juga menyukai