Anda di halaman 1dari 5

‫ َت ْذ ِك َر ًة‬، ْ‫ ُم َكوِّ ِر اللَّي ِْل َع َلى ال َّن َهار‬، ْ‫ اَ ْل َع ِزي ِْز ْال َغ َّفار‬، ْ‫هلل ْال َوا ِح ِد ْال

َقهَّار‬ ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد‬


ْ‫ َأ ْش َه ُد َأن‬. ْ‫ب َوااْل ِعْ ِت َبار‬ ِ ‫ْص َر ًة لِّ َذ ِوي اَأْل ْل َبا‬ ِ ‫ َو َتب‬، ْ‫صار‬ َ ‫ب َواَأْل ْب‬ ِ ‫ُأِلولِى ْالقُلُ ْو‬
ُ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُده‬، ْ‫ك ْال َغ َّفار‬ ُ ِ‫ك َلهْ ْال َمل‬ َ ‫الَ ِٰإ ل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِر ْي‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َوٰأ لِ ِه‬ َ ‫ اَل ٰلّ ُه َّم‬. ْ‫َو َرس ُْولُ ُه َس ِّي ُد ْال َخالَِئ ِق َو ْال َب َشر‬
‫ص ْي ُك ْم َو َن ْف ِسيْ ِب َت ْق َوى‬ ِ ‫ َف َيٓاَأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن! ُأ ْو‬.‫ َأمَّا َبعْ ُد‬. ْ‫صحْ ِب ِه اَأْل ْط َهار‬ َ ‫َو‬
ِ ‫ َف َقا َل هللاُ َت َعا َلى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم َأع ُْو ُذ ِبا‬.‫از َم ِن ا َّت َقى‬
‫هلل‬ َ ‫هللا َو َطا َع ِت ِه َف َق ْد َف‬ ِ
‫ ِإنَّ الَّ ِذي َْن ٰا َم ُنوا‬. ‫ ِبسْ ِم ٱهّٰلل ِ ٱلرَّ حْ ٰم ِن ٱلرَّ ِح ِيم‬،‫ان الرَّ ِجي ِْم‬ ِ ‫ْط‬ َ ‫ِم َن ال َّشي‬
ُ‫هللا َوهللا‬ َ ‫ك َيرْ ج ُْو َن َرحْ َم‬
ِۚ ‫ت‬ َ ‫هللا ُأو َٓلِئ‬
ِ ‫اجرُوا َو ٰ َج َه ُدوا ِفيْ َس ِبي ِْل‬ َ ‫َوالَّ ِذي َْن َه‬
‫َغفُ ْو ٌر رَّ ِح ْي ٌم‬
Hadirin Kaum Muslimin, jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Bulan Muharram adalah satu di antara bulan-bulan yang mulia, yang diharamkan
berperang di bulan ini. Ia dipandang bulan yang utama setelah bulan Ramadhan.
Oleh karenanya, kita disunnahkan berpuasa terutama pada hari ‘Asyura, yakni
menurut pendapat mayoritas ulama, tanggal 10 Muharram. Di antara fadhilah bulan
Muharram, adalah ia dipilih oleh Allah subhanahu wata’ala sebagai momen
pengampunan umat Islam dari dosa dan kesalahan. Keistimewaan bulan Muharram
ini lebih lanjut karena dipilih sebagai awal tahun dalam kalender Islam. Untuk itu,
marilah kita bersama-sama mengulas kembali sejarah tahun baru Hijriah, yakni
sejarah penanggalan atau penetapan kalender Islam, yang diawali dengan 1
Muharram. Mengapa para sahabat memilih bulan Muharram sebagai awal
penanggalan Islam? Dalam kitab Shahih al-Bukhari, pada kitab Manâqib al-
Anshâr (biografi orang-orang Anshar) pada Bab Sejarah Memulai Penanggalan,

disebutkan ,
‫ث ال َّن ِبيِّ ﷺ َواَل ِمنْ َو َفا ِت ِه‬
ِ ‫ْن َسعْ ٍد َقا َل َما َع ُّد ْوا ِمنْ َمب َْع‬ ِ ‫َعنْ َسه ِْل ب‬
‫ َما َع ُّد ْوا ِإاَّل ِمنْ َم ْق َد ِم ِه ْال َم ِدي َن َة‬.
“Dari Sahl bin Sa’d ia berkata: mereka (para sahabat) tidak menghitung
(menjadikan penanggalan) mulai dari masa terutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam dan tidak pula dari waktu wafatnya beliau, mereka menghitungnya mulai
dari masa sampainya Nabi di Madinah”. Hal itu dilakukan meskipun tidak diketahui
bulan kehadirannya itu, karena sejarah itu sebenarnya merupakan awal tahun.
Sebagian sahabat berkata pada ‘Umar, ”Mulailah penanggalan itu dengan masa
kenabian”; sebagian berkata: ”Mulailah penanggalan itu dengan waktu hijrahnya
Nabi”. ‘Umar berkata, ”Hijrah itu memisahkan antara yang hak (kebenaran) dan
yang batil, oleh karena itu jadikanlah hijrah itu untuk menandai kalender awal tahun
Hijriah”.

Ma’âsyiral muslimîn hafidhakumullâh,

Menurut satu pendapat, ada banyak hikmah dipilihnya peristiwa hijrah sebagai
penanda Kalender Islam, Tahun Baru Hijriah. Di antaranya adalah dengan peristiwa
hijrah itu, umat Islam mengalami pergeseran dan peralihan status: dari umat yang
lemah kepada umat yang kuat; dari perceraiberaian atau perpecahan kepada
kesatuan negara; dari siksaan yang dihadapi mereka dalam mempertahankan
agama kepada dakwah dengan hikmah dan penyebaran agama; dari ketakutan
disertai dengan kesukaran kepada kekuatan dan pertolongan yang menenteramkan;
dan dari kesamaran kepada keterang-benderangan. Di samping itu, dengan adanya
hijrah itu terjadi peristiwa sungguh penting antara lain, perang Badar, Uhud,
Khandaq dan Perjanjian Hudaibiyah (Shulh al-Hudaibiyah), dan setelah 8 (delapan)
tahun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hijrah di Madinah, beliau kembali ke Makkah
al-Mukarramah dengan membawa kemenangan yang dikenal dengan Fath Makkah.
Itulah peristiwa-peristiwa yang penting kita ingat. Oleh karena itulah, Al-Quran
menjadikan hijrah itu sebagai sebuah pertolongan. Al-Quran mengingatkan kita:
‫اَّۗل‬
‫ْن ِإ ْذ ُه َما‬ ِ ‫ي‬ َ
‫ن‬ ْ
‫اث‬ ‫ي‬
َ ‫ن‬
ِ ‫ا‬ ‫ث‬َ ‫ا‬ ْ
‫ُو‬ ‫ر‬ َ
‫ف‬ ‫ك‬َ ‫ْن‬
َ ‫ي‬‫ذ‬ِ َّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬
ُ ‫ج‬
َ ‫ر‬
َ ‫خ‬ْ ‫َأ‬ ْ
‫ذ‬ ‫ُ ِإ‬ ‫هللا‬ ُ ‫ه‬ ‫ر‬
َ ‫ص‬َ ‫ن‬ َ ْ
‫د‬ َ
‫ق‬ َ
‫ف‬ ُ ‫ه‬ ْ
‫ُو‬‫ر‬ ‫ص‬
ُ ‫ن‬ْ َ
‫ت‬ ‫ِإ‬
‫هللا َم َع َن ۖا َفَأ ْن َز َل هللاُ َس ِك ْي َن َت ٗه َع َل ْي ِه‬
َ َّ‫ص ِح ِب ِهۦ اَل َتحْ َزنْ ِإن‬ َ ٰ ِ‫ار ِإ ْذ َيقُ ْو ُل ل‬
ِ ‫ِفي ْال َغ‬
‫َوَأيَّدَ هٗ ِب ُج ُن ْو ٍد َل ْم َت َر ْو َها َو َج َع َل َكلِ َم َة الَّ ِذي َْن َك َفرُوا ال ُّس ْف ٰ َل ۗى َو َكلِ َم ُة هَّللا ِ ِه َي‬
‫الع ُْل َي ۗا َوهللاُ َع ِز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم‬.
ْ
“Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah
menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia
salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia
berkata kepada sahabatnya: ”Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah
bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan
membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan
Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang
tinggi. Allah Mahaperkasa Mahabijaksana” (QS. Al-Taubah [9]: 40).

Allah pun telah memuji orang-orang yang berhijrah, dan Nabi shallallahu ‘alaihi

wasallam. setelah hari kemenangan Fath Makkah bersabda:


‫الَ ِهجْ َر َة َبعْ َد ْال َف ْت ِح َو َل ِكنْ ِج َها ٌد َو ِني ٌَّة َوِإ َذا اسْ ُت ْن ِفرْ ُت ْم َفا ْن ِفر ُْوا ( ُم َّت ّف ٌق‬
‫دَار ِإسْ الَ ٍم‬
َ ‫ت‬ ْ ‫ار‬ َ ‫ص‬َ ‫الَ ِهجْ َر َة ِمنْ َم َّك َة َأِل َّن َها‬:ُ‫ َو َمعْ َناه‬.)‫ع َليْه‬. َ
”Tidak ada hijrah setelah penaklukan kota Makkah, akan tetapi jihad dan niat, dan
jika kalian diminta untuk pergi berjihad maka pergilah” (Muttafaq ‘alaih dari jalur
‘Aisyah radliyallahu ‘anha) Maknanya: Tidak ada hijrah dari Makkah karena dia telah
menjadi negeri Islam.

Hijrahnya Rasul dari Makkah ke Madinah yang terjadi pada tahun 622 M., bukanlah
sekadar peristiwa dalam sejarah Islam, tetapi banyak petuah dan pelajaran
berharga bagi kita, yang terpenting di antaranya adalah bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam ketika keluar dari Makkah berhijrah menuju Madinah itu tidaklah
dalam keadaan membenci penduduk Makkah, justru beliau cinta kepada penduduk
Makkah. Oleh karena itu ketika beliau keluar meninggalkan Makkah beliau berkata:

ْ‫ َو َل ْواَل َأ ِّني‬،‫هللا‬
ِ ‫هللا ِإ َلى‬
ِ ‫ض‬ ِ ْ‫هللا َوَأ َحبُّ َأر‬
ِ ‫ض‬ ِ ْ‫هللا ِإ َّن ِك َل َخ ْي ُر َأر‬
ِ ‫َو‬
‫ت (رواه الترميذي والنسائي عن عبد هللا بن‬ ُ ْ‫ت ِم ْن ِك َما َخ َرج‬ ُ ْ‫ُأ ْخ ِرج‬
)‫عدي بن حمراء رضي هللا عنه‬
Artinya ”Demi Allah, sungguh kamu (Makkah) adalah sebaik-baik bumi Allah, dan
bumi Allah yang paling dicintai Allah, seandainya aku tidak dikeluarkan darimu
(Makkah) maka tiadalah aku keluar --darimu.” (HR. al-Tirmidzi, al-Nasa’i, Ibn Mâjah
dll, dari ‘Abdullâh bin ‘Addî bin Hamrâ’ radliyallahu ‘anhum).

Ini menunjukkan betapa kecintaan beliau kepada Makkah dan penduduk Makkah,
sebagaimana maqalah populer menyatakan hubbul wathan minal iman, cinta tanah
air adalah ekspresi kesempurnaan iman. Dan satu hal yang penting dalam hijrah
adalah bahwa hijrah itu adalah bermakna luas, sebagaimana disebutkan dalam

alhadits bahwa :
)‫َو ْال ُم َها ِج ُر َمنْ َه َج َر َما َن َهى هللاُ َع ْن ُه (رواه البخاري‬
Artinya: ”Orang yang berhijrah itu adalah orang yang berhijrah, meninggalkan apa-
apa yang dilarang oleh Allah” (HR. al-Bukhârî).

Hijrah di sini bermakna luas, meninggalkan adat atau tradisi fanatisme kesukuan,
dan menegaskan hijrah itu meninggalkan dari segala yang dilarang oleh Allah dan
yang di dalamnya membahayakan manusia.

Ma’âsyiral muslimîn hafidhakumullâh,


Berdasarkan keterangan tersebut, dapat diambil kesimpulan berkaitan dengan
memuliakan bulan Muharram dan memperingati tahun baru Hijrah. Bahwa dalam
memuliakan dan memperingati tahun baru Hijriah harus memperhatikan hikmah
atau pelajaran yang berharga dari peristiwa hijrahnya Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam dan para sahabatnya, yang dapat disebutkan dalam tujuh poin penting
berikut ini:

1. Hijrah itu adalah perpindahan dari keadaan yang kurang mendukung dakwah
kepada keadaan yang mendukung.
2. Hijrah itu adalah perjuangan untuk suatu tujuan yang mulia, karenanya
memerlukan kesabaran dan pengorbanan.
3. Hijrah itu adalah ibadah, karenanya motivasi atau niat adalah untuk kebaikan
dan kemaslahatan.
4. Hijrah itu harus untuk persatuan dan kesatuan, bukan perpecahan.
5. Hijrah itu adalah jalan untuk mencapai kemenangan.
6. Hijrah itu mendatangkan rezeki dan rahmat Allah.
7. Hijrah itu adalah teladan Nabi dan para sahabat yang mulia, yang seyogianya
kita ikuti.

Kaum muslimin yang dikasihi Allah,

Demikianlah keistimewaan bulan Muharram dan poin-poin penting dari hikmah


hijrah. Sebagai penutup khutbah ini, marilah kita renungkan firman Allah dalam

surat al-Anfâl (8) ayat 74:

‫صر ُْو ۧا‬


َ ‫هللا َوالَّ ِذي َْن ٰا َو ْوا َو َن‬ ِ ‫اجر ُْوا َو َجا َه ُد ْوا ِفيْ َس ِبي ِْل‬ َ ‫َوالَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا َو َه‬
‫ك ُه ُم ْالمُْؤ ِم ُن ْو َن َح ًّق ۗا لَّهُم م َّْغ ِف َرةٌ َو ِر ْز ٌق َك ِر ْي ٌم‬
َ ‫ُأ ْو َٓلِئ‬.
Artinya: Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah,
dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan
(kepada orang muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka

memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia

‫ان ْال َع ِظي ِْم َو َن َف َع ِنيْ َوِإيَّا ُك ْم ب َما ِف ْي ِه ِم َن‬ِ ‫ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم ِباْلُ ْقر َء‬
َ ‫ار‬ َ ‫َب‬
‫لغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬ ِّ ‫ت َو‬
َ ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ ِإ َّن ُه ه َُو ْا‬,‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫ ْاآل َيا‬.
‫شر ُْو ِر ‪Khutbah II‬‬ ‫هللا َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهْ‪َ ،‬و َنع ُْو ُذ ِب ِه ِمنْ ُ‬ ‫َنحْ َم ُد َ‬
‫ْك َلهْ‪،‬‬ ‫ت َأعْ َمالِ َنا‪َ .‬أ ْش َه ُد َأنْ اَل ۧ ِٰإ ل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬ ‫َأ ْنفُ ِس َنا َو ِمنْ َسيِّئا َ ِ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع ٰلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد‬ ‫َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ‪ .‬اَل ٰلّ ُه َّم َ‬
‫ض ْة ‪َ .‬أمَّا‬ ‫صحْ ِب ِه ِمنْ َي ْو ِم َنا َه َذا ِإ َلى َي ْو ِم ال َّن ْه َ‬ ‫َن ِبيِّ الرَّ حْ َم ْة‪َ ،‬و َع َلى آلِ ِه َو َ‬
‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‪َ .‬ف َقا َل‬ ‫هللا َو َطا َع ِت ِه َف َق ْد َف َ‬ ‫ص ْي ُك ْم ب َت ْق َوى ِ‬ ‫َبعْ ُد‪َ .‬أ ُّي َها ال َّناسُ ! ُأ ْو ِ‬
‫صلُّ ْو َن َع َلى ال َّن ِبيِّ َيٓاَأ ُّي َها الَّ ِذي َْن‬ ‫هللا َو َمٓاَل ِئ َك َت ٗه ُي َ‬ ‫نَّ‬ ‫ا‪:‬‬ ‫رً‬‫م‬‫ِ‬ ‫َت َعا َلى م ُْخبرً ا َوٰأ‬
‫َ‬ ‫ِإ‬ ‫ِ‬
‫اركْ َع َلى َس ِّي ِد َنا‬ ‫ب‬ ‫َ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫م‬ ‫ِّ‬ ‫ل‬ ‫س‬‫َ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫ِّ‬
‫ل‬ ‫ص‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ّ‬ ‫ل‬‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬اَل ٰ‬ ‫ٰا َم ُن ْوا َ‬
‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬
‫ت َع ٰلى َس ِّي ِد َنا ِإب َْرا ِه ْي َم‬ ‫ار ْك َ‬ ‫ْت َو َب َ‬ ‫صلَّي َ‬ ‫م َُح َّم ٍد َو َع ٰلى ٰأ ِل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َك َما َ‬
‫ك َيٓا َأرْ َح َم‬ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪ِ ،‬ب َرحْ َم ِت َ‬ ‫َو َع ٰلى ٰأ ِل َس ِّي ِد َنا ِإبْرا َه ْي َم ِفي ْال ٰع َل ِمي َْن ِإ َّن َ‬
‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬
‫ت‬ ‫اغ ِفرْ ِل ْلمُْؤ ِم ِني َْن َوالمُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫الرَّ ا ِح ِمي َْن‪ ....‬اَل ٰلّ ُه َّم ْ‬
‫ت‪ .‬اَل ٰلّ ُه َّم‬ ‫اض َي ْالحاَجا َ ِ‬ ‫ت َيا َق ِ‬ ‫ك ُم ِجيْبُ ال َّد َع َوا ِ‬ ‫ت ِإ َّن َ‬ ‫اََأْلحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأْلم َْوا ِ‬
‫صالَ ُح‬ ‫َأ ِع َّز اِإِلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن‪ .‬اَل ٰلّ ُه َّم َأصْ لِحْ وُ الَ َة ْالمُسْ لِ ِمي َْن ِب َما ِف ْي ِه َ‬
‫َأ‬
‫مْر َنا‬‫ك َرحْ َم ًة َو َهيِّ ءْ َل َنا ِمنْ ِ‬ ‫اِإِلسْ الَ ِم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َنا أ ِت َنا ِمنْ َل ُد ْن َ‬
‫ك‬ ‫ك َرحْ َم ًة ِإ َّن َ‬ ‫َر َش ًدا‪َ .‬ربَّنا َ الَ ُت ِز ْغ قُلُ ْو َب َنا َبعْ َد ِا ْذ َهدَ ْي َت َنا َو َهبْ َل َنا ِمنْ َل ُد ْن َ‬
‫ت ْال َوهَّابُ ‪َ .‬ر َّب َنا َهبْ َل َنا ِمنْ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َّواجْ َع ْل َنا‬ ‫َأ ْن َ‬
‫لِ ْل ُم َّت ِقي َْن ِإ َمامًا‪َ .‬ر َّب َنا أ ِت َنا ِفي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َّو ِفي ْاآل ِخ َر ِة َح َس َن ًة وَّ ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب‬
‫ان َوِإ ْي َت ۤا ِء ِذي ْالقُرْ َب ٰى‬ ‫هللا َيعْ ُم ُر ِباْ َلع ْد ِل َو ْاِإلحْ َس ِ‬ ‫هللا! ِإنَّ َ‬ ‫ار‪ِ .‬ع َبا َد ْ‬ ‫ال َّن ِ‬
‫ظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‪َ ،‬ف ْاذ ُكر َ‬
‫ُواهللا‬ ‫َو َي ْن َه ٰى َع ِن ْال َف ْخ َشٓا ِء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َي ِع ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ْال َع ِظ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َلى ِن َع ٍم ي َِّز ْد ُك ْم َواسْ َئ لُ ْوا ِمنْ َفضْ لِ ِه يُعْ ِط ُك ْم‬
‫هللا َأ ْك َب ُر‬
‫َ‪.‬و َل ِذ ْك ُر ِ‬

Anda mungkin juga menyukai