Anda di halaman 1dari 5

ُ‫الس ََلم‬ َّ ‫الص ََل ُة َو‬ َّ ‫ َو‬،‫الد ْين‬ ِّ َ َ ْ ُّ ْ ُ ُ َ َ ُ‫َ ِّ ْ َ َ ْ نَ َ َ ْ َ ْ ن‬ ُ ْ َ ْ

‫و‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬‫الد‬ ‫ر‬ ِ‫ى‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫َل‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫ت‬‫س‬ ‫ن‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫و‬ ، ‫ي‬ ‫م‬
‫ه‬ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫لِل‬‫ه‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫الحم‬
ٰ َ َ َ َ ‫ُ َ َ ْ َِ َ ى‬ َ َ ‫ه‬ ْ ْ َ ْ َ
َ ْ ‫َع ََل أ‬
ْ
‫ ن هب ِّينا ُم َح َّم ٍد َصَل هللا علي هه وسلم وعَل ا هل هه‬،‫ي‬ َ‫شف األنب َياء َوال ُم ْر َسل ْ ن‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
َّ َ ٰ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ِّ ْ َ َ َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ‫َ َّ ه ْ ن‬ َ ْ ََ
‫ أشهد أن َل هإله هإَل هللا‬،‫وأصح هاب هه والت هاب هعي ومن ت هبعهم هب هإحس ٍان هإىل يو هم الدي ِن‬
ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َ َ ِّ َ َّ َ ُ َ ْ َ َ . ‫َ ْ َ َ َْ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َ ُّ ْ ُ ْ ن‬
‫شيك له الم هلك الحق الم هبي وأشهد أن سيدنا محـمدا عبده ورسوله‬ ِ ‫َل‬ ‫وحده‬
َ ْ
‫صاد ُق ال َوع هد األ هم ْ ن‬
ْ ْ
‫ي‬ ‫ه‬
ْ َ َّ ُ َ َ َُ َ ‫ ا َّت ُقوا‬.‫اض ْو َن‬ َ ‫َأ َّما َب ْع ُد َف َيا َأ ُّي َها ْال‬
.‫هللا َح َّق تق هات هه َوَل ت ُم ْوت َّن هإَل َوأن ُت ْم ُم ْس هل ُم ْو َن‬ ‫ه‬ ُ ‫ن‬ ‫ح‬
‫َ ٰٓ ه‬
ْ َ ْ ْ ُ ْ َ ٰٓ ْ ُ َ َ َ َ ٌۢ َ ُ
ْ ‫ ي َا ُّي َها الذين ا َمنوا هان جا َءك‬:‫هللا َت َعاىل‬
ۤ َ ْ ٰٓ ْ ُ ٰ َ ْ ‫ى‬ ُ ‫ال‬ َ ‫َف َق‬
ٌۢ ‫اسق هبن َب ٍا فتب َّينوا ان ت هصي ُبوا قو ًما‬ ‫ه‬ ‫ف‬ ‫م‬ ‫ه‬
َ‫ي‬ ْ‫ب َج َه َالة َف ُت ْصب ُح ْوا َع َٰل َما َف َع ْل ُت ْم ندم ن‬
‫ه ه‬ ‫ه‬ ٍ ‫ه‬
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah Pada kesempatan mulia ini, khatib tak
bosan-bosannya mengingatkan dan mengajak kepada seluruh jamaah untuk
selalu menguatkan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan
menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Komitmen ini harus kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di
dunia nyata maupun di dunia maya. Karena kita sadari, di era modern saat ini,
di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi
berkembang dengan pesat, kita telah hidup di dua dunia yakni dunia nyata dan
dunia maya.
Di dunia nyata kita berinteraksi secara fisik dengan orang lain sementara di
dunia maya kita melakukan muamalah atau aktivitas seperti komunikasi dan
interaksi secara virtual melalui penemuan teknologi canggih seperti internet dan
media sosial.
Perlu kita ingat bahwa semua aktivitas di dua dunia ini harus memiliki norma
dan etika yang sesuai dengan tuntunan perintah dari Allah sehingga tidak
mengendurkan ketakwaan dan keimanan kita kepada-Nya.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah Terkait dengan kehidupan era baru di
dunia maya saat ini, ada hal-hal yang perlu dipedomani agar tidak membawa
dampak buruk terhadap psikologi dan hubungan kita dengan orang lain. Terkait
dengan hal ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan Fatwa MUI
Nomor 24 tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui
Media Sosial. Fatwa ini sangat bermanfaat bagi umat Islam untuk menjadi
pedoman dan panduan dalam menyikapi derasnya informasi di era media sosial
saat ini. Apalagi berbagai hal bisa dengan mudah viral di dunia maya dan
diperlukan panduan untuk menyikapinya.

1
Setidaknya ada 5 hal yang perlu kita perhatikan dalam bermedia sosial menurut
fatwa tersebut.
Pertama adalah dalil dalam Al-Qur’an dan hadits yang menjadi panduan dalam
bermedia sosial. Di antaranya firman Allah SWT yang memerintahkan
pentingnya tabayyun atau klarifikasi ketika memperoleh informasi yakni pada
surat Al-Hujurat ayat 6:
ْ‫ٰٓي َا ُّي َها ىالذ ْي َن ٰا َم ُن ْٰٓوا ها ْن َج ۤا َء ُك ْم َفاس ٌۢق ب َن َبا َف َت َب َّي ُن ْٰٓوا َا ْن ُتص ْي ُب ْوا َق ْو ًما ٌۢ ب َج َه َالة َف ُت ْصب ُحوا‬
‫ه‬ ٍ ‫ه‬ ‫ه‬ ٍ ‫ه ه‬ ‫ه‬
ْ َ
َ‫َع َٰل َما ف َعلت ْم ندم ْ ن‬
ُ
‫ي‬ ‫هه‬
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu" Hadits Nabi saw
juga perlu kita pegang dalam bermedia sosial yang memerintahkan agar kita
bertutur kata yang baik. Hadits ini berasal dari Abi Hurairah ra:
ْ ُ َ َْ ًْ َ ْ ُ َ َ ْ َْْ َ ُ ُْ َ َ ْ َ
‫آلخ ِر فليـقل خـيا أو هليـصـمـت‬ ‫و َمن كان يؤ همن هب ه‬
‫اهلل واليو هم ا ه‬
Artinya, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaknya ia berkata yang baik atau diam." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Kedua kita harus memperhatikan hal-hal yang diharamkan. Dalam
bermuamalah di media sosial setiap kita wajib senantiasa meningkatkan
keimanan dan ketakwaan, tidak mendorong kekufuran dan kemaksiatan,
mempererat ukhuwwah, dan memperkokoh kerukunan, baik intern umat
beragama, antar umat beragama, maupun antara umat beragama dengan
Pemerintah.
Kita diharamkan melakukan ghibah, fitnah, namimah, dan penyebaran
permusuhan, melakukan bullying, ujaran kebencian, dan permusuhan atas dasar
suku, agama, ras, atau antar golongan, menyebarkan hoaks, pornografi,
kemaksiatan, berprasangka buruk dan segala hal yang terlarang secara syar'i.
Allah berfirman:
َ َ ْ ُ َّ َ َ َ َّ ْ ِّ ‫ٰٓ َ ُّ َ ى ْ َ ٰ َ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ ً ِّ َ ى ِّ ِّۖ َّ َ ْ َ ى‬
‫يايها ال هذين امنوا اجت هنبوا ك هثيا من الظن هان بعض الظن هاثم وَل تجسسوا وَل‬
ً ُ ُ ْ ‫َي ْغ َت‬
‫ب َّب ْعضك ْم َب ْعضا‬
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka!
Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan
orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang
lain“ (QS Al-Hujurat: 12).
2
Ketiga, kita perlu memahami panduan-panduan dalam bermedia sosial. Kita
harus menyadari bahwa informasi yang berasal dari media sosial memiliki dua
kemungkinan yakni benar dan salah. Dari dua hal ini kita harus mengetahui
bahwa yang baik di media sosial itu belum tentu benar. Yang benar belum tentu
bermanfaat. Yang bermanfaat belum tentu cocok untuk disampaikan ke ranah
publik. Tidak semua informasi yang benar itu boleh dan pantas disebar ke ranah
publik. Kita tidak boleh langsung menyebarkan informasi sebelum dicek dan
dilakukan proses tabayyun serta dipastikan manfaatannya.
Dalam melakukan pengecekan apakah informasi yang kita dapat benar atau
tidak, bermanfaat atau membawa mafsadat, kita harus memastikan sumber
informasi (sanad)nya. Teliti kepribadian, reputasi, kelayakan dan keterpercayaan
orang yang menyebar informasi. Pastikan juga aspek kebenaran konten
(matan)nya, yang meliputi isi dan maksud mengapa informasi tersebut
disebarkan. Dan penting juga untuk memastikan konteks tempat dan waktu serta
latar belakang saat informasi tersebut disampaikan.
Pengecekan informasi ini bisa kita lakukan dengan bertanya kepada sumber
informasi atau pihak-pihak yang memiliki otoritas dan kompetensi. Sebaiknya
saat menanyakan sebuah informasi, kita lakukan secara tertutup alias tidak
terbuka di ranah publik seperti melalui group WA misalnya. Hal ini bisa
menyebabkan informasi yang belum jelas kebenarannya tersebut bisa beredar
luar ke publik. Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Keempat, kita perlu memahami pedoman dalam memproduksi atau membuat
konten di media sosial. Kita harus menggunakan kalimat yang baik, tidak
multitafsir, dan tidak menyakiti orang lain. Konten yang kita buat di media
sosial juga harus menyajikan informasi yang bermanfaat dan mewujudkan
kemaslahatan serta menghindarkan dari kemafsadatan.
Hal-hal yang kita unggah di media sosial harus bisa mendorong kepada
kebaikan (al-birr) dan ketakwaan (at-taqwa), bisa mempererat persaudaraan
(ukhuwwah) dan cinta kasih (mahabbah), menambah ilmu pengetahuan, dan
mendorong orang lain untuk melakukan ajaran Islam dengan menjalankan
seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mari hindari mengunggah
konten di media sosial yang melahirkan kebencian dan permusuhan mencari-
cari aib, kesalahan, dan atau hal yang tidak disukai oleh orang lain.
Kelima, kita perlu memahami pedoman dalam menyebarkan informasi di media
sosial di antaranya memastikan bahwa yang kita sebarkan adalah benar dari
aspek isi, sumber, waktu dan tempat, latar belakang serta konteks informasi
disampaikan. Informasi yang kita sebar juga harus bermanfaat, baik bagi diri

3
penyebar maupun bagi orang atau kelompok yang akan menerima informasi
tersebut. Jangan dengan mudah kita menyebarkan informasi yang kita
dapatkan karena Rasulullah telah mengingatkan dalam haditsnya:
َ‫َك نَف ب ْال َم ْرء َكذ ًبا َأ ْن ُي َح ِّد َث ب ُك ِّل َما َسمع‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه ه ه‬
Artinya, “Cukup seseorang dikatakan dusta, jika ia menceritakan segala apa
yang ia dengar.” (HR. Muslim).
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah Demikianlah lima (5) hal yang perlu kita
perhatikan dalam bermuamalah di media sosial. Semoga kita senantiasa
diberikan petunjuk oleh Allah untuk mendapatkan kebenaran dan kita dijauhkan
oleh Allah dari kebatilan. Amin
ُ‫ َج َع َلنا هللا‬.‫اجت َن َاب ُه‬ ْ ‫ َو َأرَنا ْال َباط َل َباط اَل َو ْار ُز ْق َنا‬،‫اع ُه‬
َ ‫الل ُه َّم َأ َرنا ْال َح َّق َح ًّقا َو ْار ُز ْق َنا ِّات َب‬‫ى‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ِ ِ
ُ ‫ َبا َر َك‬.َ ‫ي‬
ْ‫هللا ىل‬ ُ ‫ َو ْأد َخ َل َنا وإ َّياكم نف ُز ْم َرة ع َباده‬،‫ي‬
َ‫الم ْؤمن ْ ن‬ ‫اآلم هن ن‬ ‫ين‬ ‫ز‬ ‫ائ‬
َ
‫الف‬ َ
‫ن‬ ‫م‬ ‫اكم‬ َّ ‫َو‬
‫إي‬
‫هي‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫هْه ه‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫َ ّ ُ ه‬ ‫ه‬ ِ ‫ه‬ ‫ه‬
ّ َ ََ َ ُ ّ ْ َ ْ ‫ َو َن َف َع ه ن‬،‫الع هظ ْي هم‬ ُ ‫َ ْ ن‬
.
‫اآليات و هذك ِر الح هكي هم إنه تعاىل جواد‬ ‫ه‬ ‫ن و هإياك ْم هب‬ ‫ي‬
َ ‫الق ْرآن‬
‫ه‬ ‫ولكم ه يف‬
ُ َ
‫ك ِر ْيم َم هلك َب ٌّر َرؤ ْوف َر هح ْيم‬

4
‫ُ َ ْ َ ُ َ َْ َ َ ُ‬ ‫ْ َ ْ ُ ه َ ْ َ ْ ُ ه ُ َّ ْ َ ْ ُ ه َ ْ َ ُ َ ْ َ ٰ َ َّ‬
‫شيك له‪،‬‬ ‫ِ‬ ‫لِل‪ .‬أشهد أن َل إله هإَل هللا وحده َل‬ ‫لِل ثم الحمد ه ه‬ ‫لِل والحمد ه ه‬ ‫الحمد ه ه‬
‫َ َ ْ َ ُ َّ َ ِّ َ َ ُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ ى ْ َ َ َّ َ ْ َ ُ َ ى ُ َّ َ ِّ َ َ ِّ ْ َ َ‬
‫وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله ال هذي َل ن ه ين بعده‪ .‬اللهم صل وسلم عَل‬
‫َنب ِّي َنا ُم َح َّم ٍد َو َع ََل َأله َو َأ ْص َحابه َو َم ْن َتب َع ُه ْم بإ ْح َسان إ َىل َي ْوم الق َي َامة‪َ .‬أ َّما َب ْع ُد‪َ ،‬فياَ‬
‫ه ه ه‬ ‫ه َ َ ْ ه َه َ ْ ٍ ُ ه‬ ‫هه‬ ‫هه‬
‫هللا َت َع َاىل‪ :‬إ َّن هللاَ‬ ‫ال ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫هللا فقد فاز ال ُمتق ْون‪ .‬فق َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُّ ه َ َّ ُ ُ ْ ْ ُ‬
‫َه‬ ‫س هبت َقوى ه‬ ‫اس أو ُّهصي َكمَ َونف ه َّ ي‬ ‫أيها الن‬
‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ن‪ ،‬يأ يها الذين ا َمن ْوا صل ْوا عل ْيه و َسل ُم ْوا ت ْسل ْي ًما اللهمَّ‬‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ى‬ ‫ُّ‬ ‫ِّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ َ‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ومَل هئكته يصلون عَل الن‬
‫َ ِّ َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ َ ه َ ي َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ ‪ َ .‬ه ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ نَ َ ْ ُ ْ َ‬
‫ات‬ ‫ي والمؤ همن ه‬ ‫صل عَل سي هدنا محم ٍد وعَل أ هل سي هدنا محم ٍد اللهم اغ هفر هللمؤ هم هن‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ ْ‬
‫ات‪ .‬الل ُه َّم ادف ْع َعنا ا َلبَل َء َوا َلو َب َاء‬
‫َْ‬ ‫َ ه‬
‫و‬ ‫لم ْسل َمات‪َ ،‬ا ْ َأل ْحياء م ْن ُه ْم َو ْا َال ْم َ‬ ‫لم ْسلم ْ نَ َ ْ ُ‬ ‫َْ ُ‬
‫ه‬ ‫ه ه‬ ‫ي َوا ه ه‬ ‫ه‬ ‫وا ه‬
‫ُ ُ ْ َ َ َّ َ َ ُ ْ َ ْ َ ن َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ‬
‫ون ْي هس َّيا‬ ‫د‬ ‫والقرون والزَلزل وسوء ا هلفي والمحن ما ظهر همنها وما بطن عن بل هدنا إن‬
‫ُ ِ ْ َ ْ ُ ْ ْ ِ نَ ه َّ ا َ َ َّ ْ َ َ ْ نَ َ ه ُ َّ َ َ ْ َ َّ َ ه ًّ َ ه ْ ُ َْ‬ ‫َّ ا‬
‫خآصة َو َس هائ ِر بلد هان المس هل همي عامة يا رب العال همي‪ .‬اللهم أ ِرنا الحق حقا وارزقنا‬
‫َ ن ُّ ْ َ َ َ َ ا َ ن ْ‬ ‫ِّ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ا َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ‪َ َّ َ .‬‬
‫آلخ َر هة‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫الد‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫نا‬ ‫آت‬
‫اطَل وارزقنا اج هتنابه رب ه‬
‫ا‬ ‫ن‬ ‫اطل ب ه‬ ‫اتباعه وأ ِرنا الب ه‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ي ع َب َاد هللا‪ ،‬إ َّن َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫النار‪َ .‬وال َح ْم ُد هلِل َر ِّب العلم ْ نَ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ا َ َ َ َ َ َّ‬
‫هللا َيأ ُم ُر هبا َلعد هل‬ ‫ه‬ ‫ه ٍ‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ْحسنة و هقنا عذاب ْ ِ‬
‫َ ْ ُ ْ َ َ ْ ه َ نْ َ ُ ُ ْ َ َ ى ُْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََْ‬ ‫ُ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ْ َ‬
‫شاء والمنك ِر والب ِيغ ي هعظكم لعلكم‬ ‫تاء هذي الق ْر َب وينَه ع ِن الفح ه‬ ‫وا هإلحس هان و هإي ه‬
‫َ ُْ ََ ْ‬ ‫اش ُك ُر ْو ُه َع َ‬ ‫َ ْ َ َْ َْ ُُْْ َ ْ‬ ‫ُْ‬ ‫ََ ى َ‬
‫هللا‬ ‫َل هن َع هم هه ي ِزدك ْم‪ ،‬ول هذك ُر ه‬ ‫تذك ُر ْون‪َ ،‬واذك ُروا هللا الع هظيم يذكركم‪ ،‬و‬
‫َأ ْك َيُ‬

‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai