Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH PERTAMA

Menjadi Umat Nabi Muhammad Adalah Karunia Terhebat


Oleh: KH. Syihabuddin Syifa’; PP. Nurul Haramain Pujon Malang
ٰ ٰ
َ‫ َاَشهد َاَن َل هاالَه َهَالا‬.‫يم‬ َ‫اَبش هريع هة َالنب ّي َالَك ه‬
َ‫ر ه‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ف‬ ‫ا‬
َ ‫َو‬
َ ‫م‬
‫ه‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫َالس‬
َ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫اَس‬ ‫ان‬ ‫د‬ ‫ه‬ َ ‫ذي‬
َ ‫ل‬
َ‫ا‬ َ َ‫ه‬
‫ّلل‬ َ
‫ه‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ل‬ ‫ا‬ َ ,َ‫ه‬
‫هّلل‬ َ َ‫اَلحَمد‬
‫ه‬
ٰ ً ٰ
َ‫َّٰللا‬.
َ َ‫َوَاَشهدَانََس هَّيدناَون هبيناَمحمداَعبدهَوَرسَوَله‬,‫ام‬ َ‫اّللَوحدهَلَاش هريَكََلهَذوَالجلَ هالَوالَ هَاكرَ ه‬ َ
ّ ّ ّ
َ َ.‫َالدين‬ َ ٍ َ‫باركَعلَىَس هّي هدنَاَمحم ٍدَوعلَىَاَ هل هَهَوَاَصحَ هاب ههَوالت هاب هَعيَن هََب هَاحس‬
َ‫انَ هالَىَيَو هم ه‬ ‫ه‬ ‫َو‬ ‫م‬ َ
‫ل‬ ‫ه‬ ‫َوس‬ ‫ل‬ ‫صه‬
ٰ ٰ
َ‫اّلل َتعالَى‬
َ َ ‫ َقال‬.َ‫اّلل َوطاع هت هه َلعلكم َتَف هلحون‬ َ‫صيكم َو َنف هسي هَبتقوى َ ه‬ َ ‫َفياَاَيُّهاَالَ هَاخوانَاو ه‬:َ َ‫اَمابعد‬
ٰ ٰ
َ‫ َياايُّها َال هذين‬:َ ‫اّلل َالرحمَ هن َالرَ هحي هم‬ َ‫ َ هبس هم َ ه‬.‫ان َالر هجيم‬ ‫ه‬ ‫ط‬ ‫ي‬ ‫ش‬
َ ‫َال‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ه‬ َ َ‫ه‬
‫ّلل‬ ‫ َاعوذ هَبا‬:َ ‫هَفى َالَقراَ هن َالَك هريَ هَم‬
ٰ ً ً ٰ
َ‫اّللَورسوَله‬ َ َ‫َيص هلحَلكمَاَعمالكمَويغ هفرَلكمَذنوَبكمَومنَي هط هع‬,‫ّللَوقوَلوَاَقولاَس هديَدا‬ َ َ‫اَمنواَاتقوا‬
ٰ ً ً
َ‫اّلل َحق َتق هات هه َولاتموتن َ هالاوَاَنتم‬ َ ‫ َياا ُّيهَ َا َال هذين َاَمنوااتقَوا‬:َ ‫ َوَقَالَ َتَعَالَى‬.‫فقد َفاز َفوزا َع هظيَما‬
ٰ
.‫اّللَالَع هظ هَي هَم‬
َ َ‫َصدق‬.‫مس هلمون‬
Ma’aasira al-muslimin, jamaah Jumat, hafidlakumullah,
Dalam kesempatan yang mulia ini, kami ingin menyampaikan wasiat untuk pribadi
dan juga para jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa kita
kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan cara melaksanakan perintah-perintahNya baik
yang wajib maupun sunahNya dan juga meninggalkan larangan-laranganNya baik yang
haram maupun makruhatNya. Dengan bekal iman dan takwa kita semua pasti akan
mendapatkan kebahagiaan, di dunia ini maupun kelak di akhirat nanti yang merupakan
kebahagiaan yang hakiki dan abadi.

Ma’aasira al-muslimin, jamaah Jumat, hafidlakumullah,


Di antara satu bentuk bertakwa kepada Allah adalah dengan memperbanyak syukur
kepadaNya atas segala nikmat dan karunia. Di antara karunia terbesar dan terhebat dari
Allah Swt. adalah kita dijadikan umat Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam. Beliau diciptakan oleh Allah Swt. sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Imam Fakhruddin ar-Razi dalam tafsirnya mengklasifikasikan bentuk rahmat
Rasulullah ‫ ﷺ‬dalam dua kelompok, yakni rahmat dalam agama dan rahmat dalam
dunia. Rahmat dalam agama adalah, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬diutus kepada manusia yang
saat itu berada dalam kondisi sesat dan bodoh. Adapun rahmat beliau dalam dunia
adalah manusia menjadi terhindar dari banyak kehinaan, peperangan dan pertikaian.
Semua kehidupan menjadi damai. Batu, pohon, hewan dan makhluk lain menjadi aman
karena agama melarang perusakan dan memerintahkan penjagaan. Agama yang
dibawa Rasulullah ‫ ﷺ‬menebarkan kasih sayang, menunjukkan secara jelas hakikat
kebenaran dan kebatilan, juga menunjukan cara untuk mewujudkannya.

Ma’aasira al-muslimin, jamaah Jumat, hafidlakumullah,


Sebagai bentuk syukur atas karunia terbesar tersebut, apa yang harus kita
lakukan? Minimal ada tiga hal:
Pertama; Memperbanyak membaca shalawat
Allah telah berfirman :
ً ّ ُّ ُّ ٰ
‫اّللَوملَ هآئكتهَيصلونَعلَىَالن َب َّيَيَآايُّهاَال هذينَاَمنواَصلواَعلي ههَوس هلمواَتس هليما‬
َ َ‫هَان‬
‫ه ه‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah untuk Nabi dan ucapkanlah salam
dengan penuh penghormatan kepadanya.” (Q.S. al-Ahzab [33]: 56)

Imam Fakhruddin ar-Razi, dalam kitab tafsir Mafatih al-Ghaib, menyebutkan


bahwa perintah Allah agar banyak membaca shalawat kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬adalah
karena beberapa hal, diantaranya adalah: untuk menunjukkan keagungan kedudukan
beliau ‫ﷺ‬, serta memberikan kesempatan kepada umat untuk mendapatkan loberan
shalawat dan mendapatkan lebih banyak kasih sayang Allah. Selanjutnya, membaca
shalawat adalah bentuk wafa’ (balas budi) karena Beliau ‫ ﷺ‬adalah orang yang paling
berjasa dalam hidup ini, sebagaimana para ulama mengungkapkan:
ُّ ُّ ُّ ٰ
َ‫ام‬ ‫ر‬
‫ه ه ه‬‫ت‬ ‫ح‬ َ
‫ا‬ ‫َال‬
َ ‫ق‬ ‫َح‬ ‫ر‬ ‫ي‬‫ب‬ ‫ك‬‫ل‬‫ل‬َ
‫ه ه ه ه ه‬‫و‬ َ ,َ
‫ر‬ ‫ي‬‫ق‬ ‫و‬‫الت‬ ‫و‬ ََ
‫م‬ ‫ي‬
‫ه ه‬‫ظ‬‫ع‬ ‫َالت‬‫ق‬ ‫َح‬
َ ‫ل‬
‫ه‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫لر‬ ‫ل‬َ، ,
‫ه ه ه‬َ
‫ح‬ ‫ي‬ ‫ب‬‫س‬‫َالت‬‫ق‬ ‫ح‬َ َ
‫ّلل‬ ‫ه‬
“Sebagai bentuk wafa’ kita atas jasa yang telah kita terima, maka allah memiliki
hak untuk disucikan, Rasulullah ‫ ﷺ‬memiliki hak untuk diagungkan dan orang tua
memiliki hak untuk dihormati

Ma’aasira al-muslimin, jamaah Jumat, hafidlakumullah,


Lalu seberapa banyak shalawat yang hendaknya kita baca? Dalam kitab Afdlal al-
Shalawât ‘alâ Sayyidi al-Sâdât Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhani menuturkan beberapa
amalan yang dilakukan oleh para ulama jaman dahulu dalam bershalawat. Syaikh
Nuruddin as-Syuni berwirid dengan membaca shalawat sebanyak 10.000 kali setiap
harinya. Sementara Syaikh Ahmad az-Zawawi membaca 40.000 shalawat setiap harinya.
Kepada Syaikh Nabhani beliau pernah mengatakan, “Thariqah kami adalah
memperbanyak membaca shalawat sampai Rasulullah duduk bersama kami dalam
keadaan terjaga dan kami mendampingi beliau sebagaimana para sahabat beliau.
Kepada beliau kami menanyakan perihal urusan agama dan perihal berbagai hadis yang
dianggap lemah oleh para ahli hadis, dan kami mengamalkan apa yang disampaikan
Rasulullah perihal hadis-hadis dha’if tersebut. Bila itu semua tak terjadi pada kami
maka itu berarti kami bukan orang yang memperbanyak bacaan shalawat kepada
Baginda Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.

Ma’aasira al-muslimin, jamaah Jumat, hafidlakumullah,


Kedua; Mengikuti Petunjuk Rasulullah ‫ﷺ‬
Diantara hikmah Allah Swt. Mengirim seorang rasul untuk manusia dari kalangan
jenis manusia adalah agar diikuti dan dicontoh. Allah tidak mengutus untuk manusia
dari bangsa malaikat, karena mereka tidak memiliki nafsu sehingga akan kesulitan
memberikan contoh-contoh kegiatan manusiawi, seperti makan, minum, cara
berpakaian dan termasuk menikah. Selain itu, malaikat juga tidak bisa dilihat sehingga
akan memberikan kesulitan. Tidak juga rasul dari kalangan Jin, karena pada dasarnya
manusia tidak bisa melihat jin, sehingga tidak akan ditiru. Allah berfirman:
ٌَ‫زَعلي ههَماَعن ُّتمَحري ٌصَعليكمََبالمؤ همنينَرءو ٌفَرحيم‬
ٌَ ‫ز‬ ّ ٌ
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫لقدَجاۤءكمَۡرسوَلَ همنََۡاَنَف هسكَمََع ه ي‬
Artinya: “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri,
berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan
(keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang
yang beriman.” [Q.S. at-Taubah [9]: 128]
Selanjutnya. Rasulullah ‫ ﷺ‬adalah seorang rasul yang sangat sayang terhadap
umatnya. Bahasanya sangat indah, lembut dan halus. Namun di beberapa kesempatan
beliau ‫ ﷺ‬bersabda dengan kalimat laknat atau penisbatan bukan dari (golongan/ajaran)
beliau, seperti kata “laisa minna man …”, “la’ana allahu…” hal ini menunjukkan betapa
buruk dan bahaya sebuah perbuatan yang disebutkan setelah kalimat itu. Seperti beberapa
sabda Rasulullah ‫ﷺ‬:
ّ
ََ‫ليسَ همناَمنَلمَيرحمَص هغيرناَويو هقرَك هبيرنا‬
“Bukan dari ajaran kami, orang yang tidak menyayangi yang lebih muda dan tidak
menghormati yang lebih tua.” (H.R. Imam Tirmidzi Nomor: 1919)
ّ
‫َ]ََمنَغشَفليسَ همنا‬:َ‫[َعنَأبيَهريرة‬
“Barangsiapa yang menipu, maka bukan dari kami.” (H.R. Muslim Nomor: 102)
Oleh sebab itulah, selain kita berupaya keras untuk bisa mengikuti jalan beliau,
juga harus sekuat tenaga menghindari segala perbuatan yang telah dilarangnya. Jika
tidak bisa maksimal melakukan kebaikan, paling tidak jangan sampai kita terjebak ke
dalam perbuatan-perbuatan hina tersebut.
Ma’aasira al-muslimin, jamaah Jumat, hafidlakumullah,
Ketiga: Melakukan amalan untuk mendapatkan syafaat
Syafaat adalah sebuah pertolongan. Terjadi kelak di akhirat. Dan itu menjadi
penting karena akhirat adalah hari pembalasan. Bekal yang sudah disiapkan di dunia
bisa jadi cukup atau kurang. Jika amal buruknya lebih banyak maka konsekuensinya
adalah berada di neraka, sesuai dengan kesalahan itu. Kecuali jika ia mendapatkan
pertolongan atau syafaat, maka kesalahannya bisa dihapuskan dari pertolongan itu.
Lalu siapakah yang berhak memberikan syafaat? apakah para semua Nabi ?
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
ُّ
َ‫]َاَنَاَس هّيدََوَل هدَآدمَيوَمَالَ هقيَام هةَواَولَمنََينشقَعَنهََالَقبرَواَولَشَ هاف ٍعَواَولَمشف ٍع‬:‫[عنَأبيَهريرة‬
“Saya adalah sayyid (penghulu) anak adam pada hari kiamat. Orang pertama
yang bangkit dari kubur, orang yang pertama memberikan syafaat dan orang yang
pertama kali diberi hak untuk memberikan syafaat.” (H.R. Imam Muslim Nomor: 2278)

Berdasarkan hadis tersebut, maka kelak pintu syafaat itu ditutup, belum bisa diakses
kecuali setelah dibuka oleh Rasulullah ‫ﷺ‬. Sehingga kemudian para nabi selain beliau baru
bisa memberikan syafaat kepada umatnya. Oleh sebab itulah maka penting sekali untuk
melakukan amal perbuatan yang bisa mendatangkan syafaat.
Ada banyak sekali tentunya perbuatan yang mengantarkan pada hal itu. Hal-hal yang
sudah disebutkan diatas seperti memperbanyak membaca shalawat, mengikuti segala
perintah dan menjauhi segala larangan. Namun ada satu amalan yang cukup mudah,
kesempatan yang sering muncul namun tidak sedikit yang abai akan hal ini, yaitu berdoa
setelah adzan. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
ٰ ّ
َ‫ّلل هَلي َالو هسيلة َفَ هَانها‬
َ ‫واَمثل َماَيقول َثم َسلواَا‬
‫]َهَاذاَس همعتمَ َالَمؤ هذن َفقول ه‬:‫[عنَعبداّللَبنَعمرو‬
ٰ ٰ ٌ
ََ‫ّلل َهلي‬
َ ‫اّلل َوَاَرجوَاَن َاَكون َاَنا َذَ هلك َالَعبد َفمن َسأل َا‬
َ‫اد ه‬ َ‫َعب ه‬
َ‫درجة هََفىَالَجن هة َلاتنب هغي َهَالا هلعب ٍد هَمن ه‬

.‫َالقيَامَ هَة‬
َ‫الَو هسيلةَحلتَعلي ههَشفاع هتيَيوم ه‬
“Jika kalian mendengar muazin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh
muazin. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah derajat
kedudukan di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, dan aku berharap akulah
yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dia berhak
mendapatkan syafaatku.” (H.R. Imam Muslim Nomor: 384).
Ma’aasira al-muslimin, jamaah Jumat, hafidlakumullah,
Demikianlah khutbah singkat yang dapat kami haturkan. Mari kita berdoa kepada
Allah agar senantiasa memberikan kita pertolongan untuk bisa selalu bersyukur atas
karunia terbesar berupa dijadikannya kita sebagai umat Muhammad ‫ﷺ‬. Dengan terus
berupaya keras untuk mempelajari ajarannya dan mengikutinya, sehingga kelak kitab bisa
mendapatkan syafaatnya. Amin.
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ّ‬
‫ّللَ همنَ‬
‫دىَالَمهتدوَنَ‪َ.‬اَعوذ هََبا هَ‬
‫امَو هبقوله ههَيهت هَ‬
‫كَالَعل هَ‬
‫ّللَالَم هل ه‬
‫امَكلامَا هَ‬ ‫َالنظ هَ‬ ‫هَانَاَحسنَالََكَ هَمَوَاَبين ه‬
‫ٌ ّ‬ ‫ٌ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫َاّلل َاسوة َحسنة َ هلمن َكانَ‬
‫حيَ هَم َ‪َ:‬لقد َكان َلكم هَفي َرسو هل ه‬ ‫ن َالرَ ه َ‬
‫ّلل َالرَحَمَ ه َ‬
‫ان َالر هجي هَم‪َ .‬هَبسَ هَم َا هَ‬‫الشيط ه‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫يرجواَاّللَواليومَالا هخرَوذكرَاّللَك هثي ًراَ‪.‬‬
‫ّ‬ ‫ٰ‬
‫َوالذك هر َالَح هكي هم َوتقبلَ‬
‫ات ه‬‫ن َالَع هظي هَم َونفع هني َوَاهَياكم هَبماَ هفي هه هَمن َالَآي ه‬
‫ّلل َهلي َولكم هََفىَالَقرَاَ ه َ‬
‫بارك َا َ‬
‫ّ‬ ‫ّ‬
‫اح همين‪.‬‬
‫هم هنيََو همنكم هَتلاوتهَهَانهَهوَالَغفورَالر هحيمَ‪َ,‬وقلَر هبَاغ هفرَوارحمَوَاَنتَخيرَالر ه‬
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ٰ‬ ‫ً‬ ‫ٰ‬


‫اّلل َوحده َلاش هريك َله َهَارغَ ًاما َ هلمن َجحد هَب ههَ‬ ‫َّلل َحمدا َك هثي ًرا َكما َاَمرَ َاَشهد َاَن َلاهَالَه َالا َ‬ ‫اَلحمد ه هَ‬
‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ٰ‬ ‫ً‬
‫ّٰللاَص هلَوس هلمَوَب هاركَعلَىَ‬ ‫وكفرَ‪َ.‬وَاَشهدَاَنَس هّيدناَمحمداَعبَدهَورسولهَس هّيدَالخَلَ هائ هقَوالَبش ه َر‪َ َ.‬‬

‫س هّي هدناَمحم ٍدَوعلَىَاَله ههَوصح هب ههَاَجم هعين‪َ.‬‬


‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫اّللَ‬
‫اّلل َفقد َفاز َالَمتقونَ‪َ .‬واعلموا َاَن َ َ‬ ‫اَما َبعد َفيا َاَيُّها َالناسَ َاَو هصيَ َنف هسي َوَاهَيَاكمَ َ هبتقوى َ هَ‬
‫ً‬ ‫ً‬ ‫ٰ‬
‫ىَبمل هائك هت ههَالَمس ّ هبح هة هَبقد هس ههَولمَيزلَق هائلاَع هليماَ‪َ:‬‬ ‫سَبَحَانَهََوَتَعَالَىَاَمركم هََباَم ٍرَبدَاََ هفي هه هَبنف هس هَه‪َ,‬وث َن ه‬
‫ّ‬ ‫ً‬ ‫ّ‬ ‫ُّ‬ ‫ُّ‬ ‫ٰ‬
‫اّلل َوملَ هائكته َيصلون َعلى َالنب َّي َيااَيُّهاَال هذين َاَمنوا َصلوا َعلي هه َوس هلموا َتس هليما‪َّٰ .‬للا َص هلَ‬ ‫هَان َ َ‬
‫ه ه‬
‫ّ‬ ‫ٰ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫ّللَر هبَالَعال همين‪َ.‬‬ ‫ىَسي هدناَون هب هيناَومولاناَمحم ٍدَوعلىَآله ههَوصح هب ههَاَجم هعينَوَالَحمد هَ هَ‬ ‫ه‬ ‫وس هلمَوب هاركَعل‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ّٰللا َاجعلَ‬
‫ات‪َ َ.‬‬ ‫اء هَمنهم َوَالَاَمو ه‬
‫ات َاَلَاَحي ه‬ ‫ات َوَالَمَؤَ هم هنين َوَالَمَؤَ همن ه‬
‫ّٰللا َاغ هَفر َ هللمس هل همين َوالَمس هلم ه‬ ‫َ‬
‫ً‬ ‫ً‬
‫اَمنَبع هد ههَتف ُّرقاَمعصوَ ًماَولاتجعل هَفيناَولا همناَولاعليناَ‬ ‫ً‬
‫جمعناَهَذاَجمعاَمرحوماَواجعلَتف ُّرقن ه‬

‫ماَزدتَفب هاركَوكماَباركتَفَاَ هدمَوكماَ‬ ‫ً‬ ‫ًّ‬


‫ولامعناَش هقياَولامحَروما‪َّٰ.‬للاَكَماَاَنعمتَعليناَف هزدَوك ه‬
‫ُّ‬ ‫ّ‬
‫اَدمت َفلا َتسلب‪َ .‬ربنا َاَت همم َلنا َنورنا َواغ هفر َلنا َهَانك َعَلَى َك هل َشيَ ٍء َق هدي ٌَ‬
‫ر‪َ .‬ربنا َآتهنا هََفى َالدنياَ‬
‫ٰ‬ ‫ً‬ ‫ً‬
‫اّللَعلَىَس هّي هدناَمحَمَ ٍدَوعلَىَاَلَه ههَوصح هب ههَوسلمَ‬
‫ارَوصلىَ َ‬ ‫حَسن َة‪َ،‬وهَفىَالَاَ هخر هةَحسنَ َةَو هقناَعذابَالن هَ‬
‫ٰ‬
‫ّللَر ه ّبَالَعالَ هَميَنَ‪َ.‬‬
‫وَالحَمَدَه هَ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫رَ‬
‫اء َوالَمَنَك هَ‬‫ه‬ ‫ش‬ ‫ح‬ ‫َالف‬ ‫ن‬ ‫َع‬ ‫ى‬‫ه‬
‫َ‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ىَو‬ ‫ب‬
‫َ‬‫ر‬‫ق‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ى‬ ‫َ‬
‫َذ‬ ‫اء‬ ‫ت‬
‫َ‬
‫ه ه ه ه‬‫ي‬
‫َ‬‫َ‬
‫ا‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ان‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫َ‬
‫ا‬ ‫ه‬ ‫َوال‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ه‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َب‬
‫ه‬ ‫ر‬‫أم‬ ‫ي‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اّلل‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫َ‬
‫ا‬‫ه‬ ‫َ‬ ‫‪,‬‬‫هَ‬
‫اّلل‬ ‫هعبادَ َ‬
‫ه‬
‫ٰ‬
‫اّلل َالَع هظيم َيذكركم َواشكروا َعلَى َ هنع هم هه َي هزدكم‪َ,‬‬ ‫ي َي هعظكم َلعلكم َتذكرون‪َ ,‬فاذكروا َ َ‬ ‫وَالَبغ َ‬
‫ه‬
‫ٰ‬
‫اّللَاَكبرََ‪.‬‬
‫اَمنَفض هل ههَيع هطكمَول هذكرَ هَ‬ ‫واسَألوَ ه‬

Anda mungkin juga menyukai