ُ َ ُنُْ َ ُأ َ ْش َهدُُأ،ريميُال َك ه ُّ ُ َوأ َ ْف َه َمنَاُبهش هَر ْيعَ هُةُالنَّبه،سالَ هم ّ لُال َُ للهُالّذيُ َهدَانَاُسب ُ ُُللهُاْل َح ْمد ُ ُُاْل َح ْمد
ُ،عبْدهُ ُ َُو ُ َرسولُه َ ُ س هيّدَنَا ُ َونَ هبيَّنَا ُم َح َّمدًا
َ ُنُّ َ ُ َوأ َ ْش َهدُ ُأ،ل ُ َواإل ْكرام ُ ُذو ُاْل َجال ه،هللا ُ َو ْحدَهُ ُل ُش هَريك ُلَه
ُسان ُإلَى ُيَ ْو هُم ُإح ه ْ صحا هب هُه ُ َوالتَّا هبعينَُ ُ هب ْ علَى ُا هله ُ َوأ َ س هيّدهنا ُم َح ّمدُ ُ َو َ ُ علَى س هلّ ُْم ُ َو ه
ُْ بار
َ ُك َ ُ ل ُو َ ُ اللّه َُّم
ُّص ه
ُُلُهللا َُ ُقَا،ع هت هُهُلَ َعلَّك ُْمُت ْف هلح ْو ْن
َ طا ُ ُيُ هبت َ ْق َوى
َ هللاهُ َو ُْ ُ ْأوصيْك ُْمُ َُوُنَ ْف هس،اإل ْخ َوان ُفَ َياأيُّ َهاُ ه:ُأ َ َّماُ َب ْعد،الدّهين
ُ ُيَا ُأَيُّ َها:الر هح ْي ْم َّ ُ ان ُالر ْح َم هَّ ُ هللاه
ُ ُ ُ هب ْس هُم،الر هجيْم َّ ُ ان ُط ه َ لله ُ همنَُ ُالَّش ْي
ُ ُأَع ْوذُ ُ هبا:ان ُاْل َك هري ْمُالى ُفهي ُاْلق ْر ه َُ ت َ َع
ُنُي هط ُعهُهللا ُْ حُلَك ُْمُأ َ ْع َمالَك ُْمُ َو َي ْغ هف ُْرُلَك ُْمُذنُوبَك ُْمُ َو َم ُْ ص هل
ْ ُي،سدهيدًا َ ُل ُ ً الَّذهينَُُآ َ َمنواُاتَّقواُهللاُ َوقولواُ َق ْو
َُّل
ُ نُ هإ َُّ لَُتَم ْوت ُ قُتقَاته هُهُ َو ُ ُع هظي ًماُوقالُتعالىُ َياُاَيُّ َهاُالَّ هذيْنَُُآ َمن ْواُاتَّق ْوا
َُّ هللاَُ َح َ َُو َرسولَهُُفَقَ ُْدُ َفازَُُ َف ْو ًزا
صدَقَُُهللاُُالعَ هظي ُْمَ ُ. ََوأ َ ْنت ُْمُم ْس هلم ْون
Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah, yang telah memberikan kita kesehatan dan juga
kesempatan hingga bisa melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah. Shalawat dan salam
kita haturkan pada baginda Nabi Muhammad saw, yang telah membimbing kita semua dari
alam kejahilan, menuju cahaya Islam.
Pertama, ْك
َُ اُلُُيَ ْعنهي َ )ُواْلخ َْو
َ ضُُفه ْي َم َ َّاك
َ (و هإي
َ . “Hendaklah Anda tidak melibatkan diri dalam hal-hal
yang tidak ada gunanya bagi anda.”
Bergaul adalah baik dan dianjurkan, tetapi dalam pergaulan harus dihindari hal-hal yang tak ada
gunanya dan apalagi mendatangkan madharat, seperti ghibah atau menggunjing. Mencampuri
urusan orang lain yang jelas-jelas bukan kewenangan kita juga termasuk hal-hal yang
semestinya dihindari sebab tidak jarang menimbulkan ketidak senangan dari pihak yang
merasa dilangkahi atau dicampuri urusannya.
Sering menyebut nama Allah tentu saja baik sebab merupakan dzikir. Tetapi jika penyebutannya
merupakan sumpah yang bersifat main-main, hal ini tentu saja tidak baik. Sumpah dengan
berucap ُ “ وهللاDemi Allah” dapat dibenarkan jika bersifat sungguh-sungguh. Imam al-Harits al-
Muhasibi dalam kitabnya berjudul Risâlah al-Mustarsyidin, halaman 136, mengingatkan kita
untuk tidak sering-sering bersumpah sebagaimana kutipan berikut:
ُ
ُ صا هدقًا ُْ لُت ْكثه هُرُ ْاْل َ ْي َمانَُُ َوإه
َُ نُك ْن
َ ُت ُ َ َو
ُ Artinya, “Dan janganlah sering bersumpah meskipun engkau benar.”ُ
ُ
Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Ketiga, ُ.ان هبُُ هب َج هميْعهُُأ َ ْن َوا هع ههُُفَإهنَّهُُ َمنَاقهضُُ هل ْ ه
ْل ْي َم ه َ احذَ ْرُُاْل َكذ
ْ ” َوHindarilah segala macam kebohongan
sebab hal itu berlawanan dengan iman.”
Secara umum berbohong adalah dosa kecuali keadaan memaksa demi kemaslahatan bersama
yang lebih luas. Artinya sebagian besar kebohongan adalah haram sehingga sebanyak mungkin
harus dihindari.
Menggunjing, memfitnah, dan bercanda yang kelewatan adalah tidak baik. Seorang Muslim
hendaklah selalu berusaha menghindari ketiga hal ini karena berpotensi besar menimbulkan
ketidak nyamanan dan bahkan permusuhan.
Oleh karena itu, ucapan-ucapan keji seperti misuh-misuh dan hujatan-hujatan dengan
menggunakan kata-kata kotor harus dihindari sebanyak mungkin demi kerukunan dan
perdamaian bersama. Hal ini berlaku untuk semua pihak karena pada dasarnya persoalan
kerukunan dan perdamaian menjadi tanggung jawab bersama.
Ucapan yang kurang baik dan apalagi yang tercela harus dihindari sebanyak mungkin. Contoh
dari ucapan yang kurang baik adalah penggunaan kata-kata yang menghina atau merendahkan
orang lain. Atau ungkapan-ungkapan yang menampakkan kesombongan baik di mata manusia,
dan apalagi di hadapan Allah subhanhu wa ta’ala.
ُْ صم
Ketujuh, .. ت َ َوتَفَ َّك ْرُُفه ْي َماُتَقولُُقَ ْب َلُُأ َ ْنُُتَقو َلُُفَإ ه ْنُُ َكانَُُ َخي ًْراُفَق ْل. “Pikirkan baik-baik apa
ْ ُُو هإ َّلُُفَا
yang akan Anda ucapkan sebelumnya. Jika itu baik menurut Anda, katakanlah. Jika tidak,
diamlah.”