Anda di halaman 1dari 7

Khutbah Jum’at[1]

10 Jumadal Ula 1445 H/24 November 2023


HAK SEORANG MUSLIM
ATAS MUSLIM LAINNYA[2]

َ َ َ َّ َ َ َّ َ ٰ ‫َ ح َ ح‬
Khutbah I
‫ح‬ َ ‫َع ُ َسيِّ ُدنَا ُُمَ َّمدُ ُ َرس ح‬
ُ‫آل ُ َو َصح ّب ُّه‬ ُ َ ‫ ُ َو‬،‫هلل‬
ُّ ّ ُ ‫َع‬ ّ ّ ‫ا‬ ُ ُ
‫ل‬ ‫و‬ ّّ ُ ُ ُ‫ ُوالصَلةُ ُوالسَلم‬،‫لِل‬ ُ ّ ُ ُ‫اْلمد‬
ً َّ َ َ َ ِّ َ َّ َ َ ‫َ ح َ َ َ ح َ َ َ َ ح‬ َّ َ َّ ‫َ َ ح َ َ َ َ ح َ َ ح‬
ُ‫ن ُس ّيدنا ُُممدا‬ ُ ‫ ُوأشهدُ ُأ‬،‫ك ُل‬ ُ ‫َشي‬ ّ ُ ‫َل‬
ُ ُ ُ‫َل ُاهللُ ُوحده‬ ُ ‫ل ُ ّإ‬
ُ ‫َل ُ ّإ‬
ُ ُ‫ن‬
ُ ‫ ُوأشهدُ ُأ‬،‫ن ُواَله‬ ُ ‫وم‬
‫َ ح َ َ ح َ َ َّ ح‬
،‫بُ َبع َده‬
ُ ّ ‫َلُن‬ ُ ُ،‫عبدهُُورسول‬
َ ‫ح ح‬ َ‫حَ ي حَ ح ح‬ َ ‫َ َّ َ ح َ ِّ ح ح ح َ َ ح ح َ ح‬
ُ‫ف ُُمك ُّم‬ ُ ّ ُ‫ل‬ُّ ّ‫ل ُالق ّدي ُّر ُالقائ‬ ُ ّ ‫هلل ُالع‬
ُّ ‫س ُبّتقوى ُا‬ ُ ّ ‫ن ُأو ّص ُيك ُم ُونف‬ ُ ّ ‫ ُف ّإ‬،ُ‫أما ُبعد‬
‫َ ح ح ََ َ َ ح ح‬
َُ ‫كُلّلمؤ ّم ّن‬
‫ي‬ ُ ‫ضُجناح‬ ُ ‫ُواخ ّف‬:‫ّكتَابّ ُّه‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama
kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara
melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang
diharamkan.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ِّ َ َ َ َ َ
ُ‫ ُ ّإذا ُل ّقيحتَهُ ُف َس ّل حُم‬:‫ال‬
ُ ‫ ُق‬،‫هلل؟‬ ‫ا‬ ُ ُ
‫ل‬
َ ‫ح َ َ َّ َ َ ح‬
‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬ ُ ‫ا‬ ‫ي‬ ُ ُ
‫ن‬ ‫ه‬ ُ ‫ا‬‫م‬ ُ :ُ
‫ل‬ ‫ي‬‫ق‬ ُ ‫ت‬
ُ ‫س‬ُ ُ
‫م‬ ‫ل‬ ‫َع ُالحم ح‬
‫س‬ ُ
ََ
ُ ُ
‫م‬ ‫ل‬ ‫َحقُ ُالحم ح‬
‫س‬
ّ ّ ّ ّّ ّّ
َ َ َ َ َ َ ‫َ َح َ َ َ َ َ َ ح َ َ ح َح َ َ َ َ ح َ ح‬ َ
َُ ُ ‫س ُف َح ّم َُد‬
ُ‫اهلل‬ ُ ‫ ُو ّإذا ُع ّط‬،‫ح ُل‬ ُ ‫ك ُفانص‬ ُ ‫ ُو ّإذا ُاستنصح‬،‫ك ُفأ ّج ُبه‬ ُ ‫ ُو ّإذا ُدَع‬،‫علي ّه‬
‫َ َ ِّ ح َ َ َ َ َ ح َ َ َ َ َ َّ ح‬
)ُ‫س ُّلم‬ ُ‫اتُفات ّبعهُُ( َُر َُواهُُمُ ح‬ُ ‫ُو ّإذاُم‬،‫ضُفعده‬ ُ ‫ُو ّإذاُم ّر‬،‫فش ّمته‬
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim di atas, Baginda Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan mengenai enam hak
seorang muslim atas muslim yang lain. Yaitu:

[1]
Oleh: al faqir Nur Rohmad, Katib Syuriyah MWCNU Dawarblandong, Kab. Mojokerto dan
Pengasuh Majelis Ilmu & Dzikir NURUL FALAH, Mojokerto. No. wa: 0815-15-785-373.
[2]
Apabila naskah khutbah ini dirasa terlalu panjang dan memakan banyak waktu dalam
penyampaiannya, kami sarankan beberapa hadits tidak usah dibaca teks Arabnya dan langsung saja
dibaca terjemahannya.

1
Pertama, kita disunnahkan untuk memulai ucapan salam kepada
saudara kita sesama muslim. Makna “Assalamu’alaikum” adalah semoga
engkau senantiasa berada dalam perlindungan Allah atau semoga
keselamatan dan keamanan selalu menyertaimu. Ini adalah doa seorang
mukmin untuk saudara mukminnya, agar terbangun dan tertanam dalam
hati masing-masing pengagungan kepada Allah yang mensyariatkan
kalimat sapaan tersebut. Dengan itu, akan tumbuh rasa cinta di antara
saudara sesama muslim. Dan buahnya adalah saling tolong menolong
dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketaatan.
Dalam hadits lain, Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

َ َ َّ ‫َ َّ ح َ ح ح َ َ َ ح ح َ ح َ َّ َ َ َّ ح ح َ َ ح ح َ َّ َ َ ح‬
bersabda:
ُ:‫ال‬
ُ ‫ ُث ُم ُق‬،‫ّت َُتابوا‬ ُ ‫َل ُتؤ ّمنوا ُح‬
ُ ‫ ُو‬،‫ّت ُتؤ ّمنوا‬
ُ ‫ن ُاْلن ُة ُح‬
ُ ‫َل ُتدخلو‬ ُ ُ ُّ‫س ُ ّبي ّده‬
ُ ّ ‫ي ُ نف‬
ُ ‫اَّل‬
ّ ‫و‬
‫ح‬ َ ‫ح‬ َ َ
‫ح َ َ َ ح َ َ َ ح ح َ َ َ ح ح ح ح َّ َ َ َ ح‬ َ َََ
)ُ‫س ُّلم‬ َ
ُ ُ‫ُأفشواُالسَل ُمُبينك ُمُُ( ُر ُواُهُم‬،‫شءُُُّإ ُذاُ ُف ُع ُلتُمُ ُوهَُُتاببت ُم‬ُ ُ‫َع‬ ُ ُ‫َلُأدلك ُم‬ ُ ‫أو‬
Maknanya: “Demi Dzat yang menguasai diriku, kalian tidak akan masuk
surga hingga kalian beriman dan tidak akan sempurna iman kalian hingga
kalian saling mencintai,” kemudian Nabi bersabda: “Tidakkah aku
tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian melakukannya, maka
kalian akan saling mencintai, yaitu sebarkanlah salam di antara kalian” (HR
Muslim).
Kaum muslimin yang berbahagia,
Nabi memerintahkan kita untuk membaca salam kepada orang
yang kita kenal dan orang yang tidak kita kenal. Perintah ini adalah
perintah sunnah. Jadi memulai salam hukumnya adalah sunnah.
Sedangkan menjawab salam jika salam tersebut berasal dari seorang
muslim yang baligh dan berakal kepada seorang muslim tertentu secara
khusus, maka hukum menjawabnya adalah fardlu ‘ain bagi orang
tersebut. Sedangkan jika salam tersebut diucapkan oleh seorang muslim
mukallaf (baligh dan berakal) kepada sekelompok orang mukallaf, maka
hukum menjawabnya adalah fardlu kifayah, artinya jika salah seorang
telah menjawab, maka gugur kewajiban dari yang lain. Hukum ini berlaku
antar sesama jenis. Sedangkan jika berbeda jenis kelamin, seperti jika
seorang remaja putri mengucapkan salam kepada seorang pemuda yang
bukan suami dan bukan mahramnya, maka tidak wajib menjawab
salamnya. Namun tetap berlaku hukum boleh menjawab salamnya jika
tidak dikhawatirkan terjadi fitnah. Demikian pula sebaliknya jika seorang

2
pemuda mengucapkan salam kepada perempuan yang bukan istri dan
mahramnya.
Kemudian dalam mengucapkan salam ada adab-adab yang
semestinya kita indahkan. Di antaranya, orang yang menaiki kendaraan
mengucapkan salam kepada orang yang berjalan. Orang yang berjalan
mengucapkan salam kepada orang yang duduk. Orang yang sedikit
mengucapkan salam kepada orang yang banyak. Sebagaimana
disyari’atkan salam ketika bertemu, demikian pula disyari’atkan salam
ketika berpisah.
Kedua, memenuhi undangannya ketika ia mengundang kita untuk
hadir dalam acara walimah (jamuan makan) yang diadakannya. Walimah
adalah setiap undangan makan yang diadakan untuk merayakan sebuah
kegembiraan seperti pernikahan, khitanan dan lainnya. Seorang mukmin
tentunya mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya
sendiri. Dan tidak diragukan lagi bahwa memenuhi undangan tersebut
adalah salah satu bukti yang menunjukkan kecintaan kita kepadanya.
Dalil awal tentang masalah ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam:
َ ‫ح َ َ حَ َ حَ َ َ َ ح‬ َ َ َ
)ُ‫اري‬
ُّ ‫خ‬
ُ ‫ال‬
ُ ُُ‫لُو ِّلمةُُفليأتّهاُ( ُر ُواه‬
ُ ‫عُأحدُك ُمُ ّإ‬َُ ّ ‫ّإذاُد‬
Maknanya: “Jika salah seorang di antara kalian diundang untuk menghadiri
walimah, maka hendaklah ia menghadirinya” (HR al-Bukhari).
Para ulama’ mengatakan bahwa jika walimah tersebut adalah
walimatul ‘urs, maka hukum menghadirinya adalah wajib. Jadi tidak
selayaknya seseorang tidak menghadirinya tanpa ‘udzur. Sedangkan
memakan jamuan makan yang dihidangkan hukumnya adalah sunnah,
tidak wajib. Para ulama’ fiqih telah menjelaskan perkara-perkara yang
menjadi ‘udzur syar’i yang membolehkan seorang muslim untuk tidak
menghadiri walîmatul ‘urs. Di antaranya, ketika dalam walimah tersebut
terdapat perkara mungkar seperti minuman keras dan perbuatan fasik.
Sedangkan jika walimahnya bukan walimatul ‘urs, maka tidak wajib
menghadirinya. Akan tetapi jika diniatkan untuk menggembirakan hati
saudara sesama muslim, maka kehadirannya menjadi berpahala.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Ketiga, menyampaikan nasihat.
Menasihati seorang muslim artinya membimbingnya kepada hal-hal yang
membawa kemaslahatan baginya dalam urusan akhirat dan dunianya dan
mengarahkannya kepada kebaikan. Memberikan nasihat terkadang
3
hukumnya wajib jika berkaitan dengan melaksanakan kewajiban dan
meninggalkan perkara-perkara haram. Hal ini masuk dalam kategori amar
makruf nahi mungkar yang hukumnya wajib.
Memberikan nasihat kadang hukumnya sunnah jika berkaitan
dengan melaksanakan perkara-perkara sunnah dan meninggalkan yang
makruh. Hak memberi nasihat ini sangat ditekankan dan harus diberikan
jika seorang muslim memintanya dari saudara muslimnya. Hanya saja
tidak setiap orang layak dimintai nasihat atau layak diajak
bermusyararah. Orang yang layak dimintai nasihat, bantuan saran dan
pandangannya adalah orang yang berakal, berpengalaman, serta teguh
dalam agama dan ketakwaan.
Keempat, mendoakan orang yang bersin.

َ َ‫َح‬ َ ‫ح‬ َ ‫َح ح َ َ ح‬


Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ َ ‫ح‬ ‫ح َ حَ ح ح‬ َ َ َ َ َ
ُ‫ُف ّإذا‬،‫كُاهلل‬
ُ ‫ُيرَح‬:ُ‫احبه‬
ّ ‫لُأخوهُُأ ُوُص‬
ُ ُ‫ل‬ َ َ
ُ ‫ُوِلق‬،‫ُاْلمدُُهلل‬:‫ل‬ ُ ‫سُأحدك ُمُفليق‬ ُ ‫ّإذاُع ّط‬
َ ‫َ َ ح ََ ح‬ ‫َ ح‬ ‫ح‬ ‫َ حَ ح َ ح‬ َ َ‫َ َ َ َح‬
)ُ‫اري‬ّ ‫ُيه ّديكمُُاهللُُويص ّلحُُبالك ُمُ(رواهُُالخ‬:‫ل‬ ُ ‫ُفليق‬،‫كُاهلل‬
ُ ‫ُيرَح‬:‫ل‬ ُ ُ‫ال‬
ُ ‫ق‬
Maknanya: “Jika salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah membaca
alhamdulillah. Dan saudara atau temannya hendaklah mengatakan
kepadanya yarhamukallah. Jika saudaranya atau temannya tersebut
mengatakan yarhamukallah, maka hendaklah ia mengatakan
yahdikumullah wa yushlihu balakum” (HR al-Bukhari).
Jika orang yang bersin tidak mengucapkan alhamdulillah, maka
tidak wajib didoakan. Hal ini berdasarkan hadits yang shahih bahwa ada
dua orang laki-laki yang bersin di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lalu Nabi mendoakan salah satu di antara keduanya dan tidak
mendoakan yang lain. Lantas orang yang tidak didoakan itu bertanya:
“Wahai Rasulullah, Anda mendoakan orang ini dan tidak mendoakan
diriku?” Nabi menjawab: “Orang ini mengucapkan alhamdulillah,
sedangkan engkau tidak.”
Kelima, menjenguknya ketika sakit.
Tujuan utama dari menjenguk orang sakit adalah mengokohkan simpul-
simpul kecintaan antar kaum muslimin. Hal ini sangat ditekankan
terutama antar karib kerabat. Di masa hidupnya, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menjenguk sahabat-sahabatnya yang sakit dan
mengatakan kepada yang sakit:
َ َ‫َح‬
َُ ‫َتد‬
‫كُ؟‬ ّ ُ‫ف‬
ُ ‫ُك ُي‬

4
“Bagaimana keadaanmu, apa yang kamu rasakan?”
Kemudian Nabi mendoakannya dan tidak berlama-lama di rumahnya.
Oleh karena itu, seyogyanya kita mengindahkan adab-adab berkunjung
seperti yang diteladankan oleh Baginda Nabi tersebut. Adab lain misalkan
berbicara dengan orang yang sakit dengan hal-hal yang membesarkan
hatinya, melapangkan dadanya dan membuatnya nyaman. Jika yang sakit
bertanya tentang sakit yang dideritanya, hendaklah kita kesankan bahwa
sakit tersebut tidak parah, cepat reda dan umumnya orang bisa sembuh
darinya. Janganlah kita banyak bicara dan membesar-besarkan
penyakitnya. Kita mendoakan kesembuhannya dan kita sampaikan
bahwa musibah dapat melebur dosa dan mengangkat derajat seorang
muslim jika dihadapai dengan penuh kesabaran. Kita juga meminta doa
kepadanya. Seseorang yang mengunjungi orang sakit akan dimintakan
ampunan dosa oleh para malaikat dan memperoleh kucuran rahmat dari
Allah hingga ia pulang kembali ke rumahnya, sebagaimana hal itu
dijelaskan dalam sebuah hadits shahih.
Keenam, mengantarkan dan mengiringi jenazahnya ketika
meninggal.
Orang yang mengantarkan jenazah akan mendapatkan pahala seperti
besarnya gunung Uhud. Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
َ ‫ح‬ َ ِّ َ َّ َ َ َ َ َ َ ً َ ‫ح َ ً َ ح‬ َ َ َ َ َ َ َّ َ
ُ‫ن‬ُ‫غ ُ ّم ح‬ُ ‫ل ُ َعليح َها ُ َو َيفر‬َُ ّ ‫ّت ُيص‬
ُ ‫ن ُمعهُ ُح‬ ُ ‫از ُة ُم حس ّلمُ ُ ّإيمانا ُواح ّتسابا ُوَك‬ ‫ن ُاتب ُع ُجن‬ ُّ ‫م‬
َ َّ َ ‫َ َ ح‬ ‫ح‬ ‫حَ َ ح‬ َّ َ ‫َح‬
ُ‫ّل ُ َعليح َها ُث َُّم ُ َر َج َُع‬
ُ ‫ن ُص‬ ُّ َ‫ْياطُ ُ ّمثلُ ُ َجب‬
ُ ‫ ُوم‬،‫ل ُأحد‬ َ ‫ي كُ ُقّ ح‬ ُّ ‫اط‬ ‫ ُف ّإنهُ ُيَ حر ّجعُ ُبّ ّقْي‬،‫دف ّن َها‬
َ ‫ََ ح‬ َ ‫ح‬ ‫ح‬ َ َّ َ َ َ ‫َ ح َ َ ح ح‬
)ُ‫اري‬ ُّ ‫خ‬
ُ ‫ال‬ُ ُُ‫نُف ّإنهُُير ّجعُُبّ ّقْياطُُ( ُر ُواه‬ ُ ‫نُتدف‬ ُ ‫لُأ‬ ُ ‫قب‬
Maknanya: “Barangsiapa mengiringi jenazah seorang muslim dengan
didasari iman dan mengharapkan pahala dari Allah, lalu ia tetap berada di
dekatnya hingga menshalatkan dan selesai dari pemakamannya, maka ia
akan pulang membawa dua qirath pahala, satu qirathnya seperti gunung
Uhud. Dan barangsiapa menshalatkannya, kemudian pulang sebelum
dimakamkan, maka ia pulang membawa satu qirath” (HR al Bukhari).
Sudah maklum bahwa mengiringi jenazah hukumnya adalah fardlu
kifayah. Jika sudah dilakukan oleh sebagian kaum muslimin, maka gugur
kewajiban sebagian yang lain. Bagi kaum laki-laki, disunnahkan
mengantarkan dan mengiringi jenazah. Dan hal ini tidak disunnahkan
bagi kaum wanita. Ketika mengiringi jenazah, hendaklah kita berjalan

5
dengan diam, sibuk berdzikir, menundukkan kepala sembari
merenungkan dan memperbanyak mengingat kematian. Dengan itu, kita
tidak akan mudah terlena dengan gemerlapnya kehidupan dunia. Perlu
ditegaskan dalam kesempatan ini bahwa tidak mengapa jika
memperbanyak membaca La ilaha illa Allah ketika mengiringi jenazah.
Janganlah kita terpengaruh dengan kaum Wahhabi yang mengharamkan
hal itu.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mudah-mudahan kita mampu mengamalkan dan memenuhi hak-
hak sesama muslim yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam hadits di atas. Kita sebagai sesama umat Islam
seharusnya menjadi seperti satu jasad. Jika salah satu anggota badan kita
mengeluh kesakitan, maka seluruh anggota badan yang lainnya akan
turut merasakan sehingga tidak bisa tidur dan merasakan demam.
Kaum muslimin yang berbahagia,
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan
ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita amalkan
bersama.
‫ح‬ َّ ‫ح‬ َ ‫َ ح َ َ ح َ ح َ ح ح َّ َ ح‬ ‫َ ح َح ح َ ََ ح َح‬
ُ .ُ‫ُ ّإنهُُه ُوُالغفورُُالر ّحيم‬،‫ُفاستغ ّفروه‬،‫لُولكم‬
ُ ّ ُ‫اهلل‬
ُ ُُ‫لُهُذاُوأستغ ّفر‬
ُ ّ ‫أقولُُقو‬

‫َ ح‬
Khutbah II
َ َ ‫ح ح‬ َ َ َ ِّ ِّ ََ
ُ‫آل‬
ُّ ّ ُ ‫َع‬ ُ َ ‫ ُ َو‬،‫َع ُ َس ِّّي ّدنا ُُم َّمدُ ُالمص َطَف‬ ُ َ ُ ُ‫ل ُ َوأ َس ّلم‬ ُ‫ ُ َوأ َص ّ ح‬،‫هلل ُ َوكَف‬ ُّ ُ ُ‫اْل َ حمد‬
َ َ ِّ َ َّ َ َ ‫َ ح َ َ َ ح َ َ َ َ ح‬ َّ َ َّ ‫َ َ ح َ َ ح ح َ َ َ ح َ َ ح‬
ُ‫س ّيدنا‬ ُ ُ‫ن‬ ُ ‫ ُوأشهدُ ُأ‬،‫ك ُل‬ ُ ‫َشي‬ ّ ُ ‫َل‬ ُ ُ ُ‫َل ُاهللُ ُوحده‬ ُ ‫ل ُ ّإ‬ ُ ‫َل ُ ّإ‬
ُ ُ‫ن‬ ُ ‫ُأشهدُ ُأ‬.‫ل ُالوفا‬ ُّ ‫وأصحابّ ُّه ُأه‬
َ َ
ُ .ُ‫ُم َّم ًداُعبحدهُُ َو َرس حول‬
‫ح‬ َ ‫حَ ح‬
ِّ َ ‫َ َّ َ ح َ َ َ َ ح ح ح َ ح ح ح َ َ ح ح َ ح‬
ُ‫ل ُالع ّظي ُّم‬ ُّ ّ ‫هلل ُالع‬
ُّ ‫س ُبّتقوى ُا‬ ُ ّ ‫ ُأو ّصيك ُم ُونف‬،‫ ُفيا ُأيها ُالمس ّلمون‬،‫ُأما ُبعد‬ ُ
َ ‫ح‬ َ ََ َ َّ َ َ َّ َ ‫ح‬ َ َ َّ َ َ‫ح‬
ُ‫َع ُ ُن ّب ّيِّ ُّه ُالك ّريح ُّم‬
ُ ُ ُّ‫السَلم‬ ‫ ُأ َم َرك حُم ُبّالصَل ُّة ُو‬،‫اهلل ُأ َم َرك حُم ُبّأمرُ ُ َع ّظيحم‬ َُ ُ ‫ن‬ ُ ‫َواعلم حوا ُأ‬
‫َ َح َ َ ي‬ َ َ َ َّ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َّ َ َ َ
ُ‫ينُآمنواُصلواُعلي ُّهُوسلموا‬ ُ ‫اَّل‬ّ ُ‫ُياُأيها‬،‫ب‬ ‫َعُانل ي‬ ُ ُ ُ
‫ون‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ُ ‫ه‬
ُ ‫ت‬ ‫ك‬ ّ ‫ئ‬ ‫َل‬ ‫الِلُوم‬
ُ ُ‫ن‬ ُ ‫ُ ّإ‬:‫ال‬
ُ ‫فق‬
ّ
َ ِّ َ َ َ َ ‫َ ِّ َ َ َّ َ َ َ َّ ح‬ َ َ َ َّ َ َ ِّ َ َ َ ِّ َ َّ ٰ َ ً ‫َ ح‬
ُ‫َع ُس ّي ّدنا‬ ُ ُ‫ت‬ ُ ‫آل ُس ّي ّدنا ُُممدُ ُكما ُصلي‬ ُّ ُ ‫َع‬ُ ‫َع ُس ّي ّدنا ُُممدُ ُو‬ ُ ُ‫ل‬ ُّ ‫لله ُم ُص‬ ُ ‫ ُا‬،‫تس ّليما‬
َ َ َ َ َ َ َ ‫َ ِّ َ ح َ ح َ َ َ ح‬ ََ َ َ‫حَ ح‬
ُ‫آل ُ َس ّيِّ ّدنا ُُم َّمدُ ُك َما‬ ُّ ُ ‫َع‬ُ َ ‫َع ُ َس ِّّي ّدنا ُُم َّمدُ ُ َو‬
ُ َ ُ‫ك‬ ُ ‫ار‬
ّ ‫ب‬ ‫و‬ ُ ُ
‫م‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ر‬
ّ ّ ّّ ّ ‫ب‬ ‫إ‬ ُ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫س‬ ُ ُ
‫آل‬ ُ ُ
‫َع‬ ‫ّإبرا ّهي ُم ُو‬

6
‫ح‬ ‫َ ِّ َ ح َ ح َ ح ح َ َ ح َ َّ َ َ ح َ‬ ‫َ َ ح َ َ َ َ ِّ َ ح َ ح َ َ َ َ‬
‫َميدُ‪ُ.‬‬ ‫َحيدُ ُ ّ‬ ‫كُ ّ‬ ‫ي ُإّن ُ‬‫ف ُالعال ّم ُ‬ ‫آل ُس ّي ّدنا ُإّبرا ّهيم‪ُ ّ ُ ،‬‬ ‫َع ُ ُّ‬
‫َع ُس ّي ّدنا ُإّبرا ّهي ُم ُو ُ‬ ‫تُ ُ‬ ‫بارك ُ‬
‫َ‬
‫حيَا ُّءُ ّمنحه حُمُ َو حاْل حم َ‬ ‫َ‬
‫ح ح‬ ‫يُ َوالحم حؤمنَ‬ ‫اتُوالحم حؤمن ح َ‬ ‫يُ َوالحم حسل َ‬ ‫اغف حُرُللحم حسلم ح َ‬ ‫َ ٰ َّ ح‬
‫ات‪ُ،‬‬ ‫ّ‬ ‫و‬ ‫اْل‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ات‬‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫ّ ّ‬‫م‬ ‫ُ‬ ‫ّّ‬ ‫ّ‬ ‫لله ُمُ ّ‬ ‫اُ‬
‫حَ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح َ ح َ َّ ح َ َ َ َ ح َ َ َ َ ح َ َ َ َ ح َ ح َ َ َ ح ح َ َ َ ح َ ح‬
‫فُ‬‫غ ُوالسيو ُ‬ ‫اء ُوالمنك ُر ُوال ُ‬ ‫اء ُوالفحش ُ‬ ‫امهلل ُادف ُع ُعنا ُالَل ُء ُوالغَل ُء ُوالوب ُ‬
‫ح ح َ َ َ َ َّ َ َ َ ح َ َ َ َ َ َ ح َ َ َ َ َ َ ح َ َ َ َ َ َ َّ ً‬
‫نُ‬‫اص ُة ُ َو ّم حُ‬ ‫َلنا ُهذا ُخ‬ ‫ن ُب ّ‬
‫المُخت ّلف ُة ُوالشدائّ ُد ُوال ّمحن‪ُ ،‬ما ُظه ُر ُ ّمنها ُوما ُبطن‪ّ ُ ،‬م ُ‬
‫ح ح ح َ َ َّ ً َّ َ َ َ ِّ َ ح َ‬ ‫ح‬
‫َشءُُق ّديحرُ ُ‬ ‫كُ‬‫َعُ ُّ‬
‫كُ ُ‬ ‫يَُعمة‪ّ ُ،‬إن ُ‬ ‫انُالمس ّل ّم ُ‬ ‫ب ََل ُّ‬
‫َ‬ ‫ح حَ َحَ‬ ‫َ‬ ‫َ ح‬ ‫حَ ح َ ح ح‬ ‫َّ َ َ ح‬ ‫َ‬
‫نُ‬‫ه ُع ُّ‬ ‫ب ُوين ُ‬ ‫ان ُو ّإيتا ُّء ُ ُّذي ُالقر ُ‬ ‫َ‬
‫اهلل ُيأمرُ ُبّالعد ُّل ُواْلحس ُّ‬ ‫إن ُ ُ‬ ‫هلل‪ُ ُ ،‬‬
‫اد ُا ّ‬ ‫ّعبَ ُ‬
‫َ ح‬ ‫ح َ َ َّ ح َ َ َّ ح َ َ‬ ‫َ ح ح َ َ َح‬ ‫َ ح َ‬
‫اهلل ُال َع ّظيح َُمُ‬ ‫ن‪ُ .‬فاذكروا ُ ُ‬ ‫غ‪ُ ،‬يَ ّعظك ُم ُلعلك ُم ُتذكرو ُ‬ ‫ال‬
‫ّ َ ّ‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ر‬ ‫ك‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ء‬
‫ّ‬ ‫ا‬‫ش‬ ‫الفح‬
‫َ‬ ‫ح‬ ‫َح ح ح ََ ح‬
‫ب‪.‬‬
‫هللُأك ُ‬ ‫َّلكرُُا ُّ‬ ‫يذكرك ُمُو ّ‬
‫‪Ustadz Nur Rohmad, Penulis Tema Keislaman NU Online (Situs Resmi PBNU), Tinggal di‬‬
‫‪Dawarblandong, Kab. Mojokerto‬‬
‫‪Website‬‬ ‫‪: www.nurrohmad.com‬‬
‫‪Telegram‬‬ ‫‪: https://t.me/Ngaji_NURROHMAD‬‬
‫‪YouTube‬‬ ‫‪: @NurRohmadAbuNabiel‬‬
‫‪Facebook‬‬ ‫)‪: Nur Rohmad (Abu Nabiel‬‬
‫‪Instagram‬‬ ‫‪: nur_rohmad_abu_nabiel‬‬
‫‪TikTok‬‬ ‫‪: @nurrohmadabunabiel‬‬
‫‪Email‬‬ ‫‪: nurrohmad46@gmail.com‬‬
‫‪No. Wa‬‬ ‫‪: 0815-15-78-53-73‬‬
‫‪Aplikasi Play Store: Ustadz Nur Rohmad‬‬

‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai