Anda di halaman 1dari 7

KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

EDISI 350
24 Maret 2023 M
2 Ramadhan 1444 H

RAMADHAN DAN
DOA YANG TERKABUL
Oleh: Ust. Deden A. Herdiansyah, M. Hum.
(Wakil Ketua Bidang Dakwah, PW Ikadi DIY)

َ َ َ ‫ذ ح َ َ َ َ َ َ َ َ َ ح َ ذ َ ُّ ُ ح َ َ َ َ ح ح‬ ُ ‫ح‬ َ ‫َ ح‬
‫ات‬
ِ ‫ وضاعف ِفي ِه اْلسن‬،‫اَّلي جعل رمضان س ِيد اْليامِ والشهور‬ ِ ‫هلل‬ِ ‫اْلمد‬
‫ح‬ ُ ُّ َ َ َ ‫َ حُ ُ ح َ َ َ َ ح ح ح‬
.‫اْلفطار والسحور‬ ِ ‫ وَشع ِفي ِه‬،‫واْلجور‬
‫ََ ح َ ُ َ ح َ ََ ذ ُ َ ح َ ُ َ َ ح َ َ َ َ ًَ ُ َ ُ َ َ حُ ُ ح ََ ح َ ُ َ ذ‬
‫ وأشهد أن‬،‫ شهادة تط ِهرنا ِمن الفجور‬،‫َشيك َل‬ ِ ‫وأشهد أن ال ِإَل ِإال اهلل وحده ال‬
‫ح‬ ُ ‫ُ ذ ً َ ُ ُ َ ُ ُ َح َ ح َ ذ ذ ذ ذ ذ‬
.‫ العبد اتل ِِق انل ِِق الشكور‬،‫ُممدا عبده ورسوَل‬
‫َ َ ح حَ ح‬ َ ‫ََ ح َ َ ذ ح َ َُ ح ح‬ ََ َ ‫َ ذ ُ َ َح‬
‫ث‬ ِ ‫ان ِإَل يومِ اْلع‬ٍ ‫س‬ ‫ح‬ ‫إ‬
ِِ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ْي‬ ‫ع‬ِ ِ ‫اب‬ ‫اتل‬ ‫و‬ ‫ه‬ ِ ِ ‫اب‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫آَل‬
ِ ِ ‫لَع‬ ‫صَّل اهلل علي ِه و‬
ُ ُّ
.‫َوالنش حور‬
‫ََ َح‬
‫أما بعد؛‬
ٰ
َ َ َ ُ‫ذ َ َ ح َ َ حُذُ ح َ َ َ ه‬ َ ‫َح‬ ‫ََ َ َ ه ُح ح ُ ح َ َح‬
‫ قال اّٰلل تعاَل ِِف‬،‫اّٰلل فقد فاز المتقون‬ ِ ‫ أو ِصيكم و نف ِِس بِتقوى‬،‫اّٰلل‬ ِ ‫فيا ِعباد‬
ُ‫وت ذن إ ذال َوأَنتم‬
ُ َُ ََ َ ُ ‫َ ُّ َ ذ َ َ َ ُ ذ ُ ذ َ َ ذ‬ َ ‫ح‬ َ
ِ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ۦ‬ ‫ه‬ ِِ ‫ت‬ ‫ا‬‫ق‬ ‫ت‬ ‫ق‬ ‫ح‬ ‫ّٰلل‬ ‫ٱ‬ ‫وا‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫ٱ‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫ام‬ ‫ء‬ ‫ين‬ ‫َّل‬
ِ ‫ٱ‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫ي‬ :‫يم‬
ِ ِ ‫ِكتابِ ِه ال‬
‫ر‬ ‫ك‬
َ
.‫ُّم حس ِل ُمون‬

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah


Berdoa sering kali dipahami semata-mata sebagai sarana untuk
mengungkapkan harapan dan keinginan kita kepada Allah. Ketika berdoa,
sesungguhnya kita tidak sedang memberitahu keinginan-keinginan kita kepada
Allah, karena Allah Maha Mengetahui segalanya. Allah mengetahui semua

Edisi 350 | Jumat, 24 Maret 2023 M / 2 Ramadhan 1444 H 1


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

keinginan manusia, bahkan sebelum keinginan-keinginan itu terucap dalam doa.


Lalu untuk apa kita berdoa jika semua keinginan kita sudah diketahui oleh-Nya?
Kita berdoa sebagai pembuktian kelemahan diri di hadapan Allah dan
ketergantungan kita kepada-Nya. Sehingga dengan sikap ini kita berharap Allah
berkenan untuk mencurahkan kasih sayang dan cinta-Nya kepada kita. Jika
Allah sudah mencurahkan cinta-Nya, maka tidak ada lagi yang perlu
dikhawatirkan, karena Allah akan memenuhi semua kebutuhan kita sesuai
dengan kebijaksanaan-Nya. Allah telah menjanjikan hal tersebut dalam sebuah
hadis qudsi:
‫ِل مماذ‬‫ذ‬ َ ‫َ ح َ َ ذ‬ ‫ح‬ َ ‫َ َ َ َ ذ َ َذ‬ ‫ح‬ َ ‫َ ًّ َ َ ح َ ح ُ ُ ح‬ َ َ ‫َ ح‬
ِ ‫ وما تقرب ِإِل عب ِدي بَِش ٍء أحب ِإ‬،‫من َعدى ِِل و ِِلا فقد آذنته بِاْلر ِب‬
ُُ‫َ ذ ُ ذ ُ َ َ َ ح َح‬ َ ‫ذ‬ ‫ذ‬ َ ُ ‫َََذ‬ ‫ح‬ َ ُ ََ َ َ ‫حََ ح ُ َ َح‬
:‫ ف ِإذا أحببته‬،‫ وما يزال عب ِدي يتقرب إِِل بِانلوافِ ِل حَّت أ ِحبه‬،‫افَتضت علي ِه‬
َُ ‫ح‬ ُ َ ‫ذ‬ ‫ََ َ َ ذ‬
ُ ِ ‫اَّلي ُيبح‬ ‫ُح ُ َ حَُ ذ‬
‫ َو ِرجله‬،‫ َو َي َد ُه ال ِِت يبح ِطش بِ َها‬،‫َص بِ ِه‬ ِ ‫َص ُه‬ ‫ وب‬،‫اَّلي ي َ حس َم ُع بِ ِه‬
ِ ‫كنت سمعه‬
‫ذ‬ َ ََ‫ذ ََ ح ح‬ ََ َ ‫َ َ ح‬ َ ‫ذ‬
‫ ول ِِئ استعاذ ِِن ْلعيذنه‬،‫ و ِإن سأل ِِن ْلعطينه‬،‫ال ِِت ي حم َِش بِها‬
Jika Aku sudah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dia jadikan
untuk mendengar, pandangannya yang dia jadikan untuk memandang, tangannya
yang dia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan. Jika
dia meminta kepadaku, pasti Aku perkenankan, dan jika meminta perlindungan kepada-
Ku, pasti Aku lindungi. (H.r. Bukhari).

Di dalam firman-Nya Allah juga menjanjikan akan mengabulkan


permintaan hamba-Nya. Sebagaimana yang terdapat dalam surah Ghafir ayat 60:
َ َ ‫َ َ َ َ ُّ ُ ُ ح ُ ح ي َ ح َ ح َ ُ ح ذ ذ ح َ َ ح َ ح ُ ح َ َ ح‬
‫ادِتح‬
ِ ‫اَّلين يستك ِِبون عن ِعب‬ ِ ‫وقال ربكم ادعو ِن است ِجب لكم ۗ ِان‬
َ َ‫َ َح ُ ُح َ َ َذ‬
‫اخ ِريح َن‬
ِ ‫سيدخلون جهنم‬
‫د‬
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan
masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Q.s. Ghafir: 60).

Dalam ayat ini Allah memerintahkan untuk berdoa dan beribadah kepada
Allah, sekaligus menyatakan bahwa orang-orang yang tidak mau berdoa dan
beribadah kepada Allah adalah orang-orang sombong yang sangat dibenci oleh-
Nya. Mereka akan dimasukkan neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.

Edisi 350 | Jumat, 24 Maret 2023 M / 2 Ramadhan 1444 H 2


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap hamba mengharapkan


jawaban dari Allah atau pengabulan atas doa-doa yang dipanjatkan. Oleh sebab
itu, Allah menghadirkan waktu-waktu spesial untuk hamba-hamba-Nya dalam
memanjatkan doa. Salah satunya adalah bulan Ramadhan yang Allah hadirkan
sebagai waktu mustajabah. Ramadhan adalah waktu mustajabah terpanjang dari
waktu-waktu lainnya. Sungguh ini adalah rahmat Allah yang nyata dan
kenikmatan yang tiada taranya. Allah berfirman:
‫َحَ ح َ ُ ح‬ َ َ َ ِ ‫ُ ُ َ حََ ذ‬ َ َ َ َ َ ََ َ َ َ
‫و ِإذا سألك ِعبا ِدى ع ِن ف ِإ ِن ق ِريب ۖ أ ِجيب دعوة ٱدلاع ِإذا دَع ِن ۖ فليست ِجيبوا‬
َ ُ ‫ح ح ح َ ذ‬
‫َِل َوِلُؤ ِمنُوا ِب ل َعل ُه حم يَ حرش ُدون‬
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila dia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran. (Q.s. al-Baqarah: 186).

Jika diperhatikan dengan saksama, ayat ini berada di tengah-tengah


pembahasan tentang puasa Ramadhan. Ayat-ayat sebelumnya, yaitu ayat 183
sampai ayat 185 berbicara tentang puasa dan Ramadhan. Begitu pun ayat
setelahnya, yaitu ayat 187, masih berbicara tentang ibadah puasa. Sehingga,
seakan-akan Allah ingin mengabarkan, bahwa doa yang dipanjatkan pada bulan
Ramadhan—saat ibadah puasa dilaksanakan—akan mendapatkan pengabulan
yang cepat dari-Nya.
Ramadhan memang memiliki banyak keistimewaan. Di antaranya adalah
janji Allah untuk mengabulkan doa hamba-hamba-Nya. Pada bulan ini semua
pintu kebaikan dibuka. Semangat umat Islam pun semakin menyala-nyala dalam
beribadah kepada Allah. Maka, berpadulah antara ibadah dan doa. Tentu kedua
hal itu merupakan amal yang sangat dicintai oleh Allah. Ibadah dan doa
mengundang kasih sayang Allah yang kemudian dapat menjadi sebab
dikabulkankannya permintaan seorang hamba.
Di dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda:
‫َ ح ً ح‬
‫ك ُم حس ِل ٍم دع َوة يَد ُع حو بِ َها‬
ُ ‫َ ح ََ َ َ َ ذ‬
‫ل‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫و‬, ‫ان‬ ‫ض‬ ‫م‬‫ر‬ ‫ر‬ ‫ه‬ ‫ش‬ ‫ِف‬ ‫ار‬‫انل‬ َ ‫ّٰلل ِف ُك يَ حومٍ ِعتح َق‬
‫اء ِم َن ذ‬ ‫ذ ه‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِإن‬
ُ‫ب ََل‬
ُ ‫فَيَ حستَجيح‬
ِ

Edisi 350 | Jumat, 24 Maret 2023 M / 2 Ramadhan 1444 H 3


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api Neraka pada bulan
Ramadhan. Dan sesungguhnya setiap Muslim yang berdoa di bulan Ramadhan akan
dikabulkan. (H.r. Bazzar).

Terlebih-lebih di bulan Ramadhan setiap Muslim diwajibkan berpuasa,


sehingga menambah bobot doa yang dipanjatkan kepada Allah. Di dalam
banyak hadis Rasulullah telah menjelaskan tentang keistimewaan doa orang
yang sedang berpuasa. Doa mereka, kata Rasulullah, akan selalu dikabulkan dan
tidak tertolak. Di antara sabdanya:
ُ ‫َ َ َ َ ُ َ ُّ َ ح َ ُ ُ ُ ذ ُ َ ذ ُ ح َ َ َ ُ ح َ ُ َ َ ح َ ُ ح َ ح‬
ِ‫اْلمام العا ِدل ودعوة المظلوم‬ِ ‫ثالثة ال ترد دعوتهم الصائِم حَّت يف ِطر و‬
Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka,
pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi. (H.r. at-Tirmidzi).

Hadis-hadis tersebut menjelaskan secara umum keistimewaan bulan


Ramadhan dalam hal pengabulan doa oleh Allah. Namun, selain itu Rasulullah
juga menjelaskan waktu-waktu yang lebih spesifik di bulan Ramadhan sebagai
waktu spesial untuk memanjatkan doa, yaitu saat sahur, berbuka puasa dan
malam Lailatul Qadr. Tentang mustajab-nya doa pada waktu sahur dapat
diketahui dari sebuah hadis berikut:
‫َ َحَ ُُ ُ ذح‬ َ ‫ُّ ح‬ َ ‫يَ ح ُ َ ُّ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ذ َ َ َ ذ‬
ِ ‫ْنل ربنا تبارك َوتعاَل ك ِلحل ٍة ِإَل السما ِء ادلنيا ِحْي يبَق ثلث اللي ِل‬
‫اآلخ ُر‬ ِ
َُ َ ‫َ َ ح َ َ َ ُ َ ح َ ح َ ُ َ ُ ح َ ُ َ ح َ ح َ ح ُ َ َ ح‬ ُ َُ
ُ ‫ول َم حن يَ حد‬
‫وِن فأست ِجيب َل من يسأل ِن فأع ِطيه من يستغ ِفر ِِن فأغ ِفر َل‬ ِ ‫ع‬ ‫يق‬
Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam
terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku
kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta
ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni. (H.r. al-Bukhari dan Muslim).

Ibnu Hajar menjelaskan hadis tersebut di dalam kitabnya, Fathul Bari,


dengan komentar, “Doa dan istighfar di waktu sahur adalah diijabahi
(dikabulkan)”. Sedangkan hadis tentang mustajab-nya waktu berbuka adalah:
ُّ ُ ً ‫َ ح‬ ‫ح‬ ‫إ ذن ل ذ‬
‫لصائِ ِم ِعن َد ِف ِط ِر ِه َدلع َوة َما ت َرد‬ِ ِ
Sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidak tertolak.
(H.r. Ibnu Majah).

Edisi 350 | Jumat, 24 Maret 2023 M / 2 Ramadhan 1444 H 4


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Kemudian waktu lainnya di bulan Ramadhan yang mustajab adalah waktu


malam Lailatul Qadar. Para shahabat tentu mengetahui malam Lailatul Qadar
adalah waktu dikabulkannya doa-doa, sehingga mereka berupaya untuk
menghaturkan doa terbaik kepada Allah. Aisyah pernah bertanya kepada
Rasulullah tentang doa apa yang patut untuk dipanjatkan saat bertemu dengan
Lailatul Qadar. Kemudian Rasulullah menjawabnya sebagaimana hadis berikut:
ُ ُ َ َ ‫َ َ َ ح َ ح َ ح ُ َ ُّ َ ح َ َ ح َ ُ ح َ ح‬ َ َُ َ ُ ‫َ ح َ َ َ َ َ ح ُح‬
‫هلل أرأيت ِإن ع ِلمت أى ِلل ٍة ِللة القد ِر ما أقول‬ِ ‫عن َعئِشة قالت قلت يا رسول ا‬
َ ُ ‫ذ ُ ذ ذ َ َ ُ ُ ُّ ح َ ح َ َ ح‬ ُ َ َ َ
‫ُتب العفو فاعف ع ِن‬ ِ ‫وِل اللهم إِنك عفو‬
ِ ‫ِفيها قال « ق‬
Dari Aisyah, dia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah, yaitu jika ada
suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadar, lalu apa doa
yang harus aku ucapkan?” Kemudian Rasulullah menjawab, “Berdoalah: Allahumma
innaka ’afuwwun tuhibbul ’afwa fa’fu ’anni.”(Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan
Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).
(H.r. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Betapa sepesialnya bulan ini dengan semua waktu mustajabah untuk


berdoa. Bahkan Allah benar-benar mengistimewakan orang-orang yang berdoa
kepadanya di bulan ini. Mari kita perhatikan terlebih dahulu surah al-Fatihah.
Di dalam surah itu kita berdoa; meminta pertolongan kepada Allah setelah kita
menyatakan komitmen untuk beribadah kepada Allah. Iyyaka na’budu wa iyyaka
nasta’in, kepada-Mu kami menyembah, dan kepada-Mu kami meminta
pertolongan. Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa doa terpanjatkan setelah
pengabdian terhaturkan kepada Allah.
Hal ini berbeda dengan doa yang terpanjatkan pada bulan Ramadhan;
urutannya dibalik. Dalam surah al-Baqarah ayat 186, yang berkaitan erat dengan
Ramadhan, Allah terlebih dahulu menyebutkan pengabulan doa dengan
mengatakan, “ujibu da’watad-da’i idza da’an”. Setelah itu Allah baru menyebutkan,
“fal yastajibu li”, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku).
Artinya, Allah terlebih dahulu memberikan janji pengabulan doa sebelum
memberikan perintah untuk mentaati-Nya. Hal ini semakin menambah
keistimewaan doa di bulan Ramadhan.
Kelezatan Ramadhan memang dapat dirasakan dengan cara
memperbanyak doa di dalamnya. Kita akan menikmati Ramadhan dengan
banyak berdoa disertai dengan memperbanyak membaca al-Qur`an. Jadi, al-
Qur`an dan doa adalah dua kenikmatan yang mampu mewarnai Ramadhan.

Edisi 350 | Jumat, 24 Maret 2023 M / 2 Ramadhan 1444 H 5


‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫‪Semoga Allah memberikan kemampuan kepada kita untuk dapat istiqamah‬‬


‫‪memanjatkan‬‬ ‫‪doa-doa‬‬ ‫‪di‬‬ ‫‪sepanjang‬‬ ‫‪Ramadhan‬‬ ‫‪ini,‬‬ ‫‪disertai‬‬ ‫‪dengan‬‬
‫‪keistiqamahan dalam tilawatul Qur`an, sehingga Ramadhan terasa lebih nikmat‬‬
‫‪dan membahagiakan.‬‬
‫حَ ح ََََ ح َ ذ ُ ح َ ح َ ح َ َ ح‬ ‫ح‬ ‫حُ‬ ‫كح‬‫َ َ َ ُ ح ََ ُ‬
‫َّلك ِر‬ ‫ات وا ِ‬ ‫آن الع ِظي ِم‪ ،‬ونفع ِِن و ِإياكم بِما ِفي ِه ِمن اآلي ِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ِف‬
‫ِ‬ ‫م‬ ‫بارك اهلل ِِل ول‬
‫استَ حغف ُر حو ُه‪ ،‬إنذ ُه ُه َو الح َغ ُف حورُ‬ ‫حَ ح َ ُ ح ُ َ ح ح َ َ َ ح َ ح ُ َ ح َ ح َ ح َ َ ُ‬
‫ك حم فَ ح‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫كي ِم‪ ،‬أقول قو ِِل هذا وأستغ ِفر اهلل الع ِظيم ِِل ول‬ ‫اْل ِ‬
‫الر ِحيح ُم‬
‫ذ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ك ََل‪َ ،‬وأَ حش َهدُ‬ ‫حَ ح ُ ذ َ ح ً َ ح ً َ َ َ َ َ َ َ ح َ ُ َ ح َ َ َ ذ ُ َ ح َ ُ َ َ ح َ‬


‫َشي‬
‫ّٰلل َحدا ك ِثْيا كما أمر‪ ،‬وأشهد أن ال إَِل إِال اهلل وحده ال ِ‬ ‫اْلمد ِ ِ‬
‫َ‬ ‫ََ ح َ َُ ح ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ ذ َُذ ً َ ح ُ ُ َ َ ُ حُ ذُ ذ َ َ َح َ ََ‬
‫ان‬ ‫َ‬
‫آَل وأصحابِ ِه ومن ت ِبعهم بِ ِإحس ٍ‬ ‫أن ُممدا عبده ورسوَل‪ .‬اللهم ص ِل علي ِه ولَع ِ ِ‬
‫إ ََل يَ حومِ ادليحن‪ .‬أَ ذما َب حعد؛ُ‬
‫ُ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ َُحُ ذ ذ‬ ‫َُ‬ ‫ات ُقوا َ‬ ‫َ ذ‬ ‫ح ح ُ ح ذ َ َحَ‬ ‫ََ َ َ‬
‫اهلل َح ذق تقاتِ ِه وال تموتن ِإال‬ ‫هلل‪ ،‬ف‬ ‫هلل‪ ،‬أو ِصيكم َو ِإياي ِبتقوى ا ِ‬ ‫فيا ِعباد ا ِ‬
‫َ َ ُ ح ُّ ح ُ ح َ‬
‫وأنتم مس ِلمون‬
‫آمنُ حوا َصلُّ حوا َعلَيهح‬ ‫انلب يَا أَ ُّي َها ذاَّل حي َن َ‬ ‫ذ‬ ‫ذ َ َ َ َ ي َ َ ُ ُ َ ُّ ح َ َ َ‬ ‫َ َ ََ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫قال تعاَل ((إِن اهلل ومالئِكته يصلون لَع ِ ِ‬
‫َ‬
‫َو َس ِل ُم حوا ت حس ِليح ًما))‬
‫َُذ َ َ َ ذح َ ََ حَ ح َ َ ََ‬ ‫ذُ ذ َ ََ َُذ َ ََ‬
‫آل ِإبح َرا ِهيح َم‪،‬‬ ‫ِ‬ ‫لَع‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ِ‬ ‫ا‬‫ر‬ ‫ب‬ ‫إ‬
‫ِ‬ ‫لَع‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫‪،‬‬ ‫د‬
‫ٍ‬ ‫م‬ ‫ُم‬ ‫آل‬
‫ِ‬ ‫لَع‬ ‫اللهم ص ِل لَع ُمم ٍد و‬
‫َ َ َ َح َ ََ حَ حَ َ ََ‬ ‫َُ‬ ‫ََ ح ََ َُذ َ ََ‬
‫آل ِإبح َرا ِهيح َم‪ِِ ،‬ف‬ ‫ِ‬ ‫لَع‬ ‫آل ُم ذم ٍد‪ ،‬كما باركت لَع ِإبرا ِهيم و‬ ‫ارك لَع ُمم ٍد ولَع ِ‬ ‫ِ‬ ‫وب‬
‫ح‬ ‫ح َ َ َ ح َ‬ ‫ار َض اللذ ُه ذم َع حن ُخلَ َفائِ ِه ذ‬ ‫ك ََحيحد ََميحد‪َ ،‬و ح‬ ‫ح َ َ حَ ذ َ‬
‫اج ِه‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫ز‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫د‬‫ِ‬ ‫اش‬
‫ِ‬ ‫الر‬ ‫ِ‬ ‫العال ِمْي ِإن‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الم حؤمنَات إ ََل يَومِح‬ ‫ْي َو ُ‬ ‫لم حؤمن ح َ‬ ‫ْي‪َ ،‬و َعن ا ح ُ‬ ‫ْجع ح َ‬ ‫َ‬
‫حابَة أ ح َ‬ ‫الص َ‬ ‫ْي‪َ ،‬و َع حن َسا يئر ذ‬ ‫الم حؤمن ح َ‬‫أُ ذم َهات ُ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫اَح ح َ‬ ‫ك يَا أ حر َح َم ذ‬‫َ‬ ‫ِّ ح َ َ ذ َ َ ُ ح َ ح َ َ‬
‫ْي‪.‬‬ ‫الر ِ ِ‬ ‫ادلي ِن‪ ،‬وعنا معهم بِرَح ِت‬
‫حيَا ِء منح ُهمح‬ ‫َ ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫َ حُ ح حَ َ ح‬ ‫َ‬ ‫ذُ ذ ح ح حُ ح حَ َ حُ ح‬
‫ِ‬ ‫ات‪ ،‬اْل‬ ‫ات‪ ،‬والمس ِل ِمْي والمس ِلم ِ‬ ‫اللهم اغ ِفر لِلمؤ ِم ِنْي والمؤ ِمن ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ذ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫ذ َ َ ح َ ح ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َح‬
‫َميب ادلعوات‪.‬‬ ‫ات‪ِ ،‬إنك س ِميع ق ِريب ِ‬ ‫واْلمو ِ‬

‫‪Edisi 350 | Jumat, 24 Maret 2023 M / 2 Ramadhan 1444 H‬‬ ‫‪6‬‬


‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫َ‬ ‫ذ ُ ذ ح َ ح َ ح َ َ َ َ َ ح ً َ ح ُ ح ً َ ح َ ح َ َ ُّ َ َ ح َ ح َ َ ُّ ً َ ح ُ ح ً‬
‫اللهم اجعل ْجعنا هذا ْجعا مرحوما‪ ،‬واجعل تفرقنا ِمن بع ِدهِ تفرقا معصوما‪ ،‬وال‬
‫َح ً‬ ‫َ‬ ‫َ ح‬
‫ت َدع ِفيحنَا َوال َم َعنَا ش ِق ًّيا َوال ُم ُر حوما‪.‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ذ ُ ذ ذ َ ح َ ُ َ ح ُ َ َ ُّ َ َ َ َ َ‬
‫اللهم ِإنا نسألك الهدى واتلَق والعفاف وال ِغن‪.‬‬
‫َ‬ ‫ذُ ذ ُ ُ حَ ُ ح َ حَح َ ََُ ح ََ ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ذُ ذ َ ذ ح َ َ َ حُ ح ح‬
‫َكمتهم لَع اْلق‪،‬‬ ‫اْلسالم والمس ِل ِمْي‪ ،‬وو ِح ِد اللهم صفوفهم‪ ،‬واْجع ِ‬ ‫اللهم أ ِعز ِ‬
‫ذ ََ َ َح َ َ َ ح ُح ح‬ ‫ح َ ح‬
‫اكتُ‬ ‫َ ح ح َ ح ََ ذ‬
‫ب السالم واْلمن ِلعبا ِدك الـمؤ ِم ِنْي‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ْي‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ـ‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫ا‬‫الظ‬ ‫واك ِِس شوكة‬
‫َ‬
‫جنَا م حن بَيحن حه حم َسالـم حْي‪َ ،‬وأرنَا اللذ ُه ذم فيحهمح‬ ‫ح َ ح ح‬ ‫َ‬ ‫َ ذ‬ ‫ذ‬ ‫َ ذُ ذ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اللهم أه ِل ِك الظا ِلـ ِمْي بِالظا ِلـ ِمْي‪ ،‬وأخ ِر‬
‫َ َ َ ُح َ‬
‫ب قد َرتِك يَا َع ِز حي ُز يَا َج ذبار‬ ‫عجائِ‬
‫ار‪.‬‬ ‫اب ذ‬
‫انل‬ ‫ادل حنيَا َح َس َن ًة َويف اآلخ َرة َح َسنَ ًة َوقنَا َع َذ َ‬ ‫َر ذبنَا آتنَا ِف ُّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الو ذه ُ‬
‫ت َ‬ ‫َ‬
‫ك أن ح َ‬ ‫َ ذ َ َ ُ ح ُ ُ ح َ َ َ ح َ ح َ َ حََ َ َ ح ََ ح َُ ح َ َ ح َ ً ذ َ‬
‫اب‪.‬‬ ‫ربنا ال ت ِزغ قلوبنا بعد ِإذ هديتنا‪ ،‬وهب نلا ِمن دلنك رَحة‪ِ ،‬إن‬
‫ك حو َن ذن ِم َن اخلَاِسيحن‪َ.‬‬ ‫َذَ َ َ حَ َحُ َ َ َ ح َح َ ح ح ََ ََح َحَ ََ ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫ربنا ظلمنا أنفسنا و ِإن لم تغ ِفر نلا وترَحنا نل‬
‫اْل َ حم ُد هلل َرب الح َع َ‬ ‫َ ح‬
‫المْي‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫و‬
‫ُ حَ ََح َ َ حَ ح َ‬ ‫َ‬ ‫ذ َ َحُ ُ حَ ح َ ح َ َ ح‬ ‫َ َ‬
‫ان و ِإيتا ِء ِذي القرَب وينَه ع ِن الفحشا ِء‬ ‫اْلحس ِ‬ ‫هلل ‪ِ ((:‬إن اهلل يأمر بِالعد ِل و ِ‬ ‫ِعباد ا ِ‬
‫َ حُ ح َ َ حَ ح َ ُ ُ ح َ َ ذ ُ ح َ َ ذ ُ ح َ‬
‫ْغ ي ِعظكم لعلكم تذكرون))‬ ‫والمنك ِر واْل ِ‬
‫ذ َ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ‬
‫أ ِقيموا الصالة‪.‬‬

‫‪Edisi 350 | Jumat, 24 Maret 2023 M / 2 Ramadhan 1444 H‬‬ ‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai