Anda di halaman 1dari 7

KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

EDISI 314
15 Juli 2022 M
15 Dzulhijjah1443 H

STANDAR KEPATUTAN
DALAM ISLAM
Oleh: Ust. Arifansyah Harahap, Lc. M.Pd.I.
(Bidang Pendidikan, PW Ikadi DIY)

َ‫ فَ َر َفع‬،‫ني‬ َ ‫لْع ب َها َشأ ح َن ال ح ُم حؤمن‬ َ‫ََ ح‬ ِّ َ َ َ‫َ ََ حَ ح‬ َ َ ُ ‫حَ ح‬


ّّ ّ ‫ وأ‬،‫ين‬ ّ ‫ل‬ ّ ‫اّلي جعل اْلخَلق ّمن ا‬ ّ ‫لِل‬ّ ّ ‫اْلمد‬
َ َ َ ُ َ ‫َ حُ َ َ ََ ح َ ُ َ ح َ ََ َ َُ َ ح‬
ُ،‫يك ََل‬ ُ َ َ ً َ‫َ َ َ َح‬
‫َش‬ ّ ‫ وأشهد أن َل ّإَل ّإَل الِل وحده َل‬،‫بّمَك ّر ّمها أقواما فَكنوا ّمن المت ّقني‬
ََ َ ‫َ َ َُ َ َح‬ َ ‫ُ حُ ُ ح‬ َ ُ ُ ُ َ َ ُ ُ ‫ََ ح َ ُ َ َ َُ َ ً َ ح‬
‫آل‬
ّ ‫ صّل الِل علي ّه ولْع‬،‫يم‬ ّ ‫احب اْلل ّق الق ّو‬ ّ ‫وأشهد أن ُممدا عبده ورسوَل ص‬
ِّ ‫ح‬ َ َ َ ‫َ َ ََ َ ح َ َ َ ح َ َ ُ ح ح‬ َ ‫الطيِّب‬
َِّ ‫ني‬ َ ‫بَيحته‬
.‫ين‬ ّ ‫ل‬ ّ ‫ا‬ ّ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫َل‬ ‫إ‬
ّ ‫ان‬
ٍ ‫س‬ ‫ح‬ ‫إ‬
ّّ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ب‬
ّ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫م‬‫و‬ ‫ه‬
ّ ّ ‫اب‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫أ‬ ‫لْع‬ ‫و‬ ، ‫ين‬‫ر‬ ّ ‫ه‬
ّ ‫ا‬‫الط‬ ّّ ّّ
ُ:‫أَ َما َب حعد‬
َ َ ‫ِّ ِّ َ ح‬ َ َ ‫َ ح َ حَ َ َ َ َ َ ح‬ َ ُ ‫ُ ح َ ُِّ َ ح ُ ح‬ َُ
،‫الس والعل ّن‬ ّ ّ ‫الِل ّف‬ ّ ‫ و ّه تقوى‬،‫وصيكم – أيها المس ّلمون – بّأعظ ّم الوصايا‬ ّ ‫فأ‬
‫النيَا‬
‫ُِّ ح‬
‫الِل َس ّع َد ّف‬ َ َ ‫ َف َمن َات َق‬،‫الِل‬ َ
‫ى‬ ‫و‬ َ ‫اس إ ََل بتَ حق‬ ّ
َِّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
‫فَل فَلح وَل صَلح لّلن‬
ّ ّ ّ ّ
‫ح‬
‫َواْل ّخ َر ّة‬
َ ُ ‫َ َ َ َ َ َ ُ َ ُ ََ َ َ ُ َ ََ َ ُ ُ َ َ ََحُ ح ُ ح‬
﴾ ‫اّلين آمنوا اتقوا الِل حق تقاتّ ّه وَل تموتن ّإَل وأنتم مس ّلمون‬ ّ ‫﴿ يا أيها‬

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Islam mengatur hidup kita agar tidak terjebak dalam gaya bermewah-
mewahan. Namun sayangnya, hidup kita selalu dikepung pandangan
materialisme. Materi seringkali dijadikan tolak ukur dan standar dalam hidup.
Di tengah kehidupan yang serba materialis tersebut, setiap kita dapat terjebak
pada gaya hidup melampaui batas dan bermegah-megahan. Memiliki harta yang
banyak tentu tidak pernah dilarang di dalam Islam. Namun, ketika kepemilikan

Edisi 314| Jumat, 15 Juli 2022 M / 15 Dzulhijjah 1443 H 1


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

tersebut tidak bernilai manfaat, setiap kita layak untuk merenungkannya. Tak
ada yang salah dari memiliki rumah mewah, selagi ia memberi nilai manfaat.
Tak ada yang salah dari memiliki mobil mahal, asal ia membawa kemanfaatan
dan tidak sekadar menjadi barang koleksi. Tak ada yang salah dari gaji yang
besar, selagi kita dapat memastikan ia diperoleh dari jalan yang halal, dipenuhi
setiap kewajiban, dan didistribusikan untuk kebaikan.

Hadirin rahimanii wa rahimakumullah


Sungguh hidup kita perlu mempertimbangkan banyak hal, tidak sekadar
perkara halal dan haram, baik atau buruk, boleh atau tidak, tetapi juga manfaat
atau tidak, pantas atau tidak. Bagi seorang mukmin, dalam aktivitasnya,
pembicaraannya, cara berpikirnya hingga keputusannya, haruslah memikirkan
standar kelayakan terhadap perkara-perkara yang ia lakukan. Layak atau tidak
layak, patut atau tidak, serta manfaat atau tidak dalam setiap perilaku dan
pilihan-pilihannya .
Cara pandang seperti inilah yang kita pahami dari sabda Rasulullah Saw.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaah ‘anhu, Rasulullah Saw. bersabda:
‫َ َح‬ ُُ َ ‫َ ح‬
‫ّم حن ُح حس ّن ّإ حسَلمّ ال َم حر ّء ت حركه َما َل يع ّني ّه‬
“Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat”
(H.r. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini sahih).

Demikianlah Islam memandu kita untuk memikirkan asas manfaat dari


setiap pilihan, perilaku, dan juga kepemilikan kita. Jika kita memiliki rumah
yang banyak, hingga tak sanggup lagi anggota keluarga kita tinggal di setiap
rumah itu, mari tambahkan nilai manfaat dari rumah-rumah yang ditinggali itu.
Ubahlah, misalnya, menjadi rumah tahfidz, tempat untuk berbisnis, atau tempat
untuk merintis kebaikan-kebaikan lainnya. Jika alhamdulillah Allah Swt.
limpahkan untuk kita pendapatan yang banyak, tambahkan nilai manfaat dari
setiap karunia Allah Swt. itu.

Hadirin yang dirahmati Allah,


Bagi seorang mukmin, menjadi orang yang memiliki kemampuan dalam
segala hal adalah impian. Memiliki jabatan yang dengannya ia mampu

Edisi 314| Jumat, 15 Juli 2022 M / 15 Dzulhijjah 1443 H 2


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

mengarahkan bawahannya sesuai dengan petunjuk Islam, itu dambaan.


Memiliki harta yang dengannya kita dapat membantu sesama adalah harapan.
Memiliki ilmu yang tinggi yang dengannya kita mampu menunjuki manusia
jalan yang lurus adalah impian. Sekali lagi, seandainya Allah Swt. karuniakan
kenikmatan-kenikmatan itu, kita perlu menyadari petunjuk Rasulullah Saw.
untuk menambahkan nilai manfaat di dalamnya.
Hal lain yang perlu menjadi pertimbangan kita adalah anjuran Islam
untuk bersikap at-tawasshut fil umuur (sederhana dalam segala hal). Di tengah
hidup yang segalanya diukur dari aspek materi ini, marilah sejenak kita
mengingat kembali teladan dari para salih dalam kesederhanaan hidup. Lihatlah
orang-orang hebat di sekitar Rasulullaah Saw. Abu Bakar lebih memilih hidup
sederhana.
Umar hidup dengan penuh kesederhanaan ketika menjabat sebagai
khalifah, baik dari cara berbusana, berkendara, hingga dalam hal makan.
Utsman, walau kaya raya, tapi tidak seorang pun dari sahabat yang melihatnya
angkuh atau sombong, karena penampilan dan pergaulan melebur dengan
sahabat-sahabat mantan hamba sahaya. Utsman mungkin lebih perlente dan
necis dalam penampilan dibanding sahabat lainnya, tetapi tidak ada yang
meragukan nilai manfaat dari harta yang dimiliki Ustman untuk dakwah Islam.
Dan lebih mengagumkan lagi, sekaliber Habibullah wahai kaum
muslimin, Habibullah, Rasulullah Saw., pemimpin seluruh makhluk, didapati
oleh Umar sedang berbaring di atas pelepah kurma, yang membuat Umar tidak
sanggup menahan air matanya. Apakah Rasulullah Saw. tidak mampu untuk
membangun rumah mewah, memiliki unta-unta hamra, peti-peti emas, dan
pelayan-pelayan bagai raja? Wallaahi. Beliau mampu, tapi tidak beliau lakukan,
karena beliau ingin memberikan teladan pada umatnya tentang hidup dalam
kesederhanaan.
Allah Subhanahu wa ta’ala memandu kita agar memiliki sikap yang tepat
dalam hal gaya hidup. Kita diarahkan hidup ini dilakoni secara bersahaja,
tengah-tengah, tidak berlebih-lebihan, dan tidak boros dalam pengeluaran. Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman:
ُ َ َُ ُ ‫َ ُُ َ ح َ ُ َ َ ُ ح‬ ‫ك َم ح‬ ِّ ُ َ ‫َ َ ُ ح ح‬ ُ ُ ََ َ َ
‫ُيب‬
ّ ‫َل‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫إ‬
ّ ۚ ‫وا‬ ‫ف‬ ‫س‬
ّ ‫ت‬ ‫َل‬ ‫و‬ ‫وا‬‫ب‬‫اَش‬‫و‬ ‫وا‬‫ُك‬ ‫و‬ ‫د‬ٍ ‫ج‬
ّ ‫س‬ ّ ‫د‬ ‫ن‬‫ع‬ّ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ت‬‫ين‬ ‫ز‬
ّ ‫وا‬ ‫ذ‬ ‫يا ب ِّن آدم خ‬
َ ‫ال ح ُم حسف‬
‫ني‬ ّّ

Edisi 314| Jumat, 15 Juli 2022 M / 15 Dzulhijjah 1443 H 3


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid, makan dan
minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebih-lebihan. (Q.s. al-A’râf: 31).

Hadirin rahimakumullah,
Al-Quran sangat menekankan agar setiap muslim tidak hidup secara
berlebih-lebihan. Ini artinya, ada pertimbangan lain dalam hidup keseharian
kita: jangan berlebih-lebihan. Jangan melampaui batas.
َ ‫َو ََل ت ُ حسفُوا ۚ إنَ ُه ََل ُُيب ال ح ُم حسف‬
‫ني‬ ّّ ّ ّ ّ
Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebihan. (Q.s. al-An’am: 141).

Standar hidup kita tidak sekadar halal-haram, boleh-tidak, atau baik-


buruk, akan tetapi juga layak atau tidak layak, patut atau tidak patut, pantas atau
tidak pantas. Kadang, kita perlu juga menenggang orang-orang di sekitar kita.
Lihat dan perhatikan orang-orang di sekitar kita, kadang keadaan mereka bukan
sebatas miskin atau tidak mampu, bahkan ada di antara mereka sangat kesulitan
untuk mendapatkan makanan. Untuk memenuhi kebutuhan primer saja, ada di
antara mereka sangat kesulitan. Oleh karena itu, kita layak mempertimbangkan
kepatutan. Terlebih ketika sosial media memfasilitasi kita untuk mengunggah
apapun ke publik, termasuk aktivitas makan. Sekali lagi, kadang hal yang mubah
pun harus kembali kita pertimbangkan kepatutannya. Tidak jarang aktivitas
mempertontonkan menu makan dan juga tempatnya, menimbulkan “sesek” di
dalam hati sesama yang memiliki keterbatasan.

Hadirin rahimakumullah,
Ingatlah, Semua kita akan melalui yaumul hisab yang sangat berat, dan
semuanya akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah. Diriwayatkan
dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dari Nabi Saw., beliau bersabda,
ِّ َ َ ‫َ ح ُ َ ح‬
‫اب ُع ّذب‬‫اْلس‬
ّ ‫من نوقّش‬
“Siapa saja yang dihisab dengan sangat teliti dan menyeluruh maka akan diadzab.”
(H.r. al-Bukhari (6536) dan Muslim (2876))

Edisi 314| Jumat, 15 Juli 2022 M / 15 Dzulhijjah 1443 H 4


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Seluruh yang kita miliki, baik kekayaan, jabatan, maupun ilmu akan
dihisab Allah Swt. Allah mengingatkan kita dengan firman-Nya:
َ َ ‫َ َ ح َ ُ َ ح َ َ ُ ُ َ ُ َئ َ ُ ُ ح ُ ح ُ َ َ َ ح َ َ ح َ َ ُ ُ َ ُ َئ‬
َ‫اّلين‬
ّ ‫وَلك‬
ّ ‫ازينه فأ‬ّ ‫ومن خفت مو‬. ‫وَلك هم المف ّلحون‬ ّ ‫ازينه فأ‬ّ ‫فمن ثقلت مو‬
َ ُ َ َََ َ ‫ح‬ ُ َ ُ‫َ ُ َح‬
‫خ ّسوا أنفسهم ّف جهنم خ ّالون‬
Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang
yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka
itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka
Jahannam. (Q.s. al-Mukminun: 102-103).

Hadirin rahimakumullah,
Mari kita buat standar gaya hidup sebagai seorang muslim. Katakan pada
diri sendiri sebagai seorang muslim: layakkah saya punya kendaraan lebih dari
kebutuhan, layakkah saya punya rumah lebih dari yang saya tempati, layakkah
saya berpenampilan seperti ini, layakkah saya mempertontonkan ke sosial media
aktivitas makan di tempat mahal seperti ini, dan sebagainya.
Mari kita layakkan diri kita menuju ridla dan surga yang Allah janjikan
untuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
َِّ ‫ين آ ََمنُوا َو َعملُوا‬
َ ‫الصاْلَات َوتَ َو‬ َِّ َِّ ‫َِّ ح ح َ َ َ ُ ح‬ ‫َ حَ ح‬
‫اص حوا‬ ّ ّ ّ
َ ‫اّل‬
ّ ‫ ّإَل‬.‫س‬ ٍ ‫خ‬ ‫ِف‬
ّ ‫ل‬ ‫ان‬‫س‬ ‫ن‬‫اْل‬
ّ ّ ّ ‫والع‬
‫ن‬ ‫إ‬ . ‫ْص‬
‫الصبح‬
َِّ ‫اص حوا ب‬ ‫ح‬
َ ‫اْل َ ِّق َوتَ َو‬
ّ ّ ّ ّ‫ب‬
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
(Q.s. al ‘Ashr: 1-3).

َ َ ‫ح‬ َ ‫ح‬ ُ َ َ ‫حُ ح حَ ح َََ َ ح‬ ‫ح‬ ُ ََ ‫َ َ َ ُ ح‬


‫ ونفع ِّن وﺇِّياﻛم بّما ّفي ّه ّمن ﺍْليا ّت‬،‫بارك ﺍﻠﻟ ّﻟ ولكم ّف ﺍلقرﺁن ﺍلع ّظي ّم‬
َ َ ‫ح‬ ُ َ َ ‫َ ِّ ح ح َ ح َ ُ ُ َ ح ح َ َ َ َ ح َ ح ُ َ ح َ ح َ ح‬
‫ أقول قو ّﻟ هذﺍ وأستﻐ ّفر ﺍﻠﻟ ﺍلع ّظيم ّﻟ ولكم ولّساﺋّ ّر‬. ‫ﻜي ّم‬ ّ ‫ّلك ّر ﺍْل‬
ّ ‫وﺍ‬
‫وه ِﺇّنَ ُه ُه َو ﺍلح َﻐ ُف حو ُر ﺍ َلرحيمح‬
ُ ُ ‫َ حَح‬ َ ‫ح‬ ُ ‫حُ ح حَ َ ح‬
ّ ّ ‫ﺍلمس ّل ّمني وﺍلمس ّلما ّت فاستﻐ ّفر‬

Edisi 314| Jumat, 15 Juli 2022 M / 15 Dzulhijjah 1443 H 5


‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫َ‬ ‫ح‬ ‫ََ‬ ‫َ ح َ ح ُ ه َ َ َ َ ُ َ ِّ ح َ ُ َ ِّ ُ َ َ َ ِّ َ ُ َ َ ح ُ ح َ َ َ َ َ‬


‫آَل وأصحابّ ّه‬ ‫لِل وكَف‪ ،‬وأص ِّل وأس ّلم لْع س ّي ّدنا ُمم ٍد المصطَف‪ ،‬ولْع ّ ّ‬ ‫اْلمد ّ ّ‬
‫َل‪َ ،‬وأ حش َه ُد أ َن َسيِّ َدنَا ُُمَ َمداً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ك َُ‬ ‫ُ َ ح َُ َ َ ح َ‬ ‫َ ح حَ َ ح َ ُ ح َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ّ‬ ‫َشي‬ ‫أه ّل الوفا‪ .‬أشهد أن َل هلإ ّإَل اﻠﻟ وحده َل ّ‬
‫َل أَ َِّما َب حعد‪ُ،‬‬ ‫َعبح ُد ُه َو َر ُس حو ُ ُ‬
‫اعلَ ُم حوا أَ َن اﻠﻟَ‬ ‫ح َ ِّ ح َ ح َ ح‬
‫ﻠﻟ الع ّ ِّل الع ّظي ّم و‬ ‫َ‬ ‫ََ َ َ حُ ح ُ ح َ ُح ح ُ ح ََح ح َح‬
‫فيا أيها المس ّلمون‪ ،‬أو ّصيكم ونف ِّس بّتقوى ا ّ‬
‫ﻜريحم َف َق َال‪ :‬إ َن اﻠﻟَ‬ ‫َ َ َ ُ ح َ ح َ ح َ َ َ ُ ح َ َ َ َِّ َ َ َ َ ِّ ح َ‬
‫ّ‬ ‫أمركم بّأم ٍر ع ّظي ٍم‪ ،‬أمركم بّالصَل ّة والسَلمّ لْع ن ّب ّي ّه ال ّ ّ‬
‫ً‬ ‫ح‬ ‫َ َ ح َ َ ِّ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ ُ َ َ ََ َ َ َ َ َ‬ ‫َََ‬
‫اّلين آمنوا صلوا علي ّه وس ّلموا تس ّليما‪،‬‬ ‫ّ‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫ا‬‫ي‬ ‫‪،‬‬ ‫ِّ‬
‫ب‬ ‫ال‬ ‫لْع‬ ‫ون‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ‫وم ّ‬
‫ﺋ‬ ‫َل‬
‫ّّ‬
‫ََُ َ َ َ َح َ ََ حَ ح َ َ ََ‬ ‫َ َ ُ َ َ ِّ َ َ ُ َ َ َ َ َ‬
‫آل ّإبح َرا ّهيح َم‪،‬‬ ‫ّ‬ ‫لْع‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ه‬
‫ّ‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ب‬‫إ‬
‫ّ‬ ‫لْع‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫د‬
‫ٍ‬ ‫م‬ ‫ُم‬ ‫آل‬
‫ّ‬ ‫لْع‬ ‫اللهم ص ّل لْع ُمم ٍد و‬
‫ََُ َ َ َ َح َ ََ حَ ح َ َ ََ‬ ‫َ َ َ ح ٌ َ ح ٌ ََ ح ََ ََُ َ ََ‬
‫آل‬
‫آل ُمم ٍد كما باركت لْع إّبرا ّهيم ولْع ّ‬ ‫ارك لْع ُمم ٍد ولْع ّ‬ ‫َميد‪ .‬وب ّ‬ ‫َحيد ّ‬ ‫إّنك ّ‬
‫حَ حَ َ َ َ حٌ َ ٌ‬
‫َميحد‬ ‫َحيد ّ‬ ‫ّإبرا ّهيم‪ّ ،‬إنك ّ‬
‫حيَا ّء منح ُهمح‬ ‫حَ ح‬ ‫حُ ح حَ حُ ح َ‬ ‫َ هُ َ ح ح حُ ح حَ حُ ح َ‬
‫ّ‬ ‫ات اْل‬ ‫ات والمؤ ّم ّنني َوالمؤ ّمن ّ‬ ‫اللهم اغ ّفر لّلمس ّل ّمني َوالمس ّلم ّ‬
‫َ‬ ‫َ حَح‬
‫ات‪،‬‬ ‫واْلمو ّ‬
‫َ َ ُ َ ح َ ح ُ ح َ ًّ َ ح ُ ح ً َ َ ح ً َ ح ُ ح ً َ َ ح ً َ ح ُ ح ً َ َ َ ً َ َ‬
‫ارة ل حن تبُ حو ًرا‬ ‫اللهم اجعلهم حجا مبورا وسعيا مشﻜورا وذ نبا مﻐفورا و ِّت‬
‫َ َ َ َُ َ ح َ ح َ حَ َ ح َ ح َ حَ َ َ َ َ َ َح ح َ َحَ ح ً َ َ َ َ حَ ُ ََ‬
‫اخذ نا إّن ن ّسينا أو أخطأنا ربنا وَل َت ّمل علينا إّْصا كما َحلته لْع‬ ‫ربنا َلتؤ ّ‬
‫ار َ ح‬ ‫اغف حر َلَا َو ح‬ ‫َ حُ ََ َ ح‬ ‫َ ح َ ح َح َ َََ َ َ َُ حَ َ َ َ ََ َ‬
‫َحنَا‬ ‫ّ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫ف‬ ‫اع‬ ‫و‬ ‫ه‬
‫ّ‬ ‫َ‬
‫اّلين ّمن قب ّلنا ربنا وَل َتملنا ماَل طاقة ّ‬
‫ب‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ّ‬
‫لْع الح َق حومّ الح ََكفّريحن‪َ.‬‬ ‫َح َ َ ح ََ َ ح ُ حَ ََ‬
‫ّ‬ ‫أنت موَلنا فانْصنا‬
‫اف ‪ ،‬والﻐنَ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ َ َ َ ح َُ َ‬
‫ّ‬ ‫اللهم إنا نسألك الهدى ‪ ،‬والق ‪ ،‬والعف‬
‫ك َع َم حن س َواكَ‬ ‫َُ َ ح َ َ َ َ َ ح َ َ َ ََ ح َ َ ح َ‬
‫ّ‬ ‫اللهم اك ّفنا ِّبَللّك عن حرا ّمك وأغ ّننا بّفض ّل‬
‫اْلخر ّةَ‬ ‫حَ َ َ َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ُ ُ ُ ِّ َ َ ح َ‬ ‫َ‬ ‫َ ح ح َ ََ‬
‫اب ّ‬ ‫أجرنا ّمن ّخز ّي النيا وعذ ّ‬ ‫كها‪ ،‬و ّ‬ ‫ور ّ‬ ‫ّ‬ ‫امهللِّ أح ّسن َع ّقبتنا ّف اْلم‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫حَ َ َ ًَ َ ح َ َ َ َ ًَ َ َ َ َ‬ ‫َََ َ َ‬
‫ار‪.‬‬ ‫ربنا ءاتّنا ّف النيا حسنة و ِّف اْل ّخر ّة حسنة وقّنا عذاب ال ّ‬
‫العالَم حنيَ‬ ‫اْل َ حم ُد ﻠﻟ َر ِّب َ‬ ‫َ ح‬
‫ّ‬ ‫ّ ّ‬ ‫و‬

‫‪Edisi 314| Jumat, 15 Juli 2022 M / 15 Dzulhijjah 1443 H‬‬ ‫‪6‬‬


‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫َ ح َ‬ ‫َ‬ ‫حُ حَ َح َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َحُ ُ حَ ح َ ح ح َ َ ح‬ ‫َ َ‬


‫ان و ّإيتا ّء ّذي القرَب وينَه ع ّن الفحشا ّء‬ ‫ﻠﻟ‪ ،‬إن اﻠﻟ يأمر بّالعد ّل واْلحس ّ‬ ‫ّعباد ا ّ‬
‫ح ُ ُ‬ ‫َ ح‬ ‫ُ ُ َ َ ُ ََ َ َ َ ُ‬ ‫َ حُح َ َ َ ح‬
‫اﻠﻟ ال َع ّظيح َم يَذك حرﻛ حم‬ ‫ْغ‪ ،‬يَ ّعظك حم ل َعلك حم تذك ُر حون‪ .‬فاذك ُروا‬‫ابل ّ‬ ‫والمنﻜ ّر و‬
‫ّل حك ُر اﻠﻟ أَ حك َبُ‬ ‫ََ‬
‫و ّ‬
‫ّ‬

‫‪Edisi 314| Jumat, 15 Juli 2022 M / 15 Dzulhijjah 1443 H‬‬ ‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai