Anda di halaman 1dari 7

‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫‪EDISI 309‬‬
‫‪10 Juni 2022 M‬‬
‫‪11 Dzulqa’dah 1443 H‬‬

‫‪HAKIKAT KEBAHAGIAAN‬‬
‫‪Oleh: Ust. Slamet Abdurrahman, S.Ag., M.Si.‬‬
‫)‪(Bidang Dakwah, PW Ikadi DIY‬‬

‫َ َ َ ُ ُ َ ذ َ َ َ ح َ َ َ َ ح َ َذ ذ َ ح ح َ َ‬ ‫ذ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ ح‬


‫ْي اْلنامِ‬ ‫َشيع ِة ال ِِب خ ِ‬ ‫هلل اّلي هدانا سبل السالمِ ‪ ،‬وأفهمنا ب ِ ِ‬ ‫اْلمد ِ ِ‬
‫ْل نَِبا‬‫ُ َ ح َ ُ َ َ ح َ َ ََ ح َ ُ َ ذ َُ ذ ً َ ح ُ ُ َ َ ُ حُُ َ‬ ‫َح َ ُ َ ح َ َ ا‬
‫َشيك هل‪ ،‬وأشهد أن ُممدا عبده ورسوهل ِ‬ ‫أشهد أن ْل ِإهل ِإْل اهلل وحده ْل ِ‬
‫ح‬
‫َبع َده‪.‬‬
‫ح َسان إ ََل يَومِح‬ ‫َ ح َ ََ ح َ َُ ح ح‬ ‫لَع َسيِّدنَا ُُمَ ذمد َو َ‬ ‫َ ُ ا َ ِّ َ َ ذ ح َ ى‬
‫ٍ ِ‬ ‫إ‬
‫ِِ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ه‬
‫ِِ‬ ‫اب‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫أ‬‫و‬‫ِ ِ‬‫آهل‬
‫ِ‬ ‫لَع‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫اللهم صل وسلم‬
‫اليحن‪.‬‬ ‫ذ‬
‫أَ اما َب حعد؛ُ‬
‫ح حو َن‪ .‬قَ َال ُ‬ ‫ك حم ُت حفل ُ‬ ‫ََ َ ََا ُ‬ ‫اد ا ُ ح ح ُ ح َ ا َ َ ح َ‬ ‫ََ َ َ‬
‫اهلل‬ ‫ِ‬ ‫هلل وطاع ِت ِه لعل‬ ‫هلل‪ ،‬او ِصيكم َواياي بِتقوى ا ِ‬ ‫ِ‬ ‫فيا ِعب‬
‫آمنُواح‬ ‫َ َذ َ ذَ‬
‫اّل حي َن َ‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ ا‬ ‫ح َ ح َ ُحُ‬ ‫اَل ِف الح ُق ح‬ ‫ََ َ‬
‫ان الر ِجي ِم ((ياأيها‬ ‫ِ‬ ‫ط‬ ‫ي‬ ‫الش‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫هلل‬
‫ِ‬ ‫ا‬‫ِ‬ ‫ب‬ ‫ذ‬‫و‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫‪،‬‬ ‫م‬ ‫ي‬
‫ِ ِ‬‫ر‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫آن‬
‫ِ‬ ‫ر‬ ‫تع ِ‬
‫َ َ ذ ُ َ َ َ َ ُ ح ُ ا ذ ََحُ ح ُ ح ُ ح َ‬ ‫ذُ‬
‫اتقوا اهلل حق تقاتِ ِه وْل تموتن ِإْل وأنتم مس ِلمون))‬
‫َى ً‬ ‫َ ح َ َ َ ً ِّ ح َ َ َ ح ُ ح ى َ ُ َ ُ ح ٌ َ َ ُ ح َ ا‬ ‫ً‬ ‫ح‬ ‫َ َ َ‬
‫اْلا من ذك ٍر او انٰث وهو مؤ ِمن فلنح ِيينهٗ حيوة‬ ‫ََوقال أيضا‪(( :‬من ع ِمل ص ِ‬
‫ً‬
‫َطيِّبَة))‬

‫‪Jamaah shalat Jumat rahimakumullah‬‬


‫‪Alhamdulillah, segala puji kita sanjungkan kepada Allah Subhaanahu‬‬
‫‪wata’ala, Rabb semesta alam, yang telah banyak melimpahkan rahmat dan‬‬
‫‪nikmat bagi kita dan semua makhluk-Nya. Salawat dan salam semoga terlimpah‬‬

‫‪Edisi 309 | Jumat, 10 Juni 2022 M / 11 Dzulqa’dah 1443 H‬‬ ‫‪1‬‬


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang kita harapkan syafaatnya di


yaumil qiyamah kelak.
Selanjutnya, selaku khatib, perkenankan saya mengingatkan diri saya
sendiri, sekaligus mengajak jamaah untuk selalu bertakwa kepada Allah
Subhaanahu wata’ala. Sungguh orang yang bertakwa pasti mendapatkan
kebahagiaan dunia akhirat.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah


Setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan. Namun, karena
perbedaan latar belakang, cara pandang, dan orientasi, maka manusia akan
berlainan pula dalam menilai dan meraih kebahagiaan tersebut. Ada yang
beranggapan bahwa kebahagiaan dapat diraih dengan kekayaan, kekuasaan,
dan kemasyhuran, serta berbagai kesenangan dunia lainnya. Anggapan
demikian akan mendorongnya untuk semaksimal mungkin meraih apa yang
diinginkannya tersebut.
Apabila manusia telah meraih itu semua, maka apakah akan bahagia
seperti anggapannya itu? Belum tentu. Allah telah mengabadikan narasi mereka
yang tidak berbahagia ini; sebagaimana Firaun (seorang raja Mesir) dengan
kekuasaannya, Haman (seorang teknokrat) dengan ketinggian ilmunya, dan
Qarun (sebagai konglomerat) dengan limpahan hartanya. Mereka bertiga
mewakili kisah kehidupan yang tidak bahagia sama sekali, bahkan menjadi
gambaran tentang akhir hidup yang tragis!
Di antara peringatan yang disitir Allah dalam Al-Qur’an mengingatkan
kita tentang hal tersebut.
‫َح َ ُ َ ا َ َُ َ ح‬
ُ‫خ َ ََله‬ ُ َ ‫َََ َ ً َ َ ا‬ ‫ا‬ َ ُّ َ ُ ِّ ُ ِّ ٌ ‫ح‬
‫﴾ َيسب أن ماهل أ‬٢﴿ ‫اّلي َجع ماْل وعدده‬ ِ ﴾١﴿ ‫َويل لُك هم َز ٍة لم َز ٍة‬
‫ح‬ ‫َا َ َ ا‬
﴾٤﴿ ‫﴾ ّلَك َلُنبَذن ِِف اْل ُ َط َم ِة‬٣﴿
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan
menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya,
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam
Huthamah.” (Q.s. Al Humazah: 1-4).

Edisi 309 | Jumat, 10 Juni 2022 M / 11 Dzulqa’dah 1443 H 2


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah


Islam, sebagai agama yang dijamin kebenarannya, telah menunjukkan
bagaimana cara meraih kebahagiaan. Allah Subhaanahu wata’ala berfirman:
ً ً ‫َ َ َ ُح ى ُ ح َ َ ح ا‬ َ َ َ ‫َ ح‬
ٗ‫اْلًا ِّم حن ذك ٍر ا حو انٰث َوه َو ُمؤ ِم ٌن فلنُح ِييَنهٗ َح ىيوة َطيِّبَة‬
ِ ‫من ع ِمل ص‬
“Barang siapa beramal salih, baik laki-laki maupun perempuan, dan dia dalam keadaan
beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.”
(Q.s. An-Nahl: 97).
َ ً
Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu menafsirkan makna ‫ًَح َياة ط ِّي َبة‬
(kehidupan yang baik) dengan as-sa’adah (kebahagiaan). Mengapa dengan
beramal salih membuahkan kebahagiaan? Allah Subhaanahu wata’ala berfirman:
‫َ َ َ ُ َ ُح ُ ح َ حَُ حَ ا‬ ُ ‫ا‬ َ ‫َ َ ُّ َ ا َ َ ُ ح ح َ ُ ح ذ‬
‫ول ِإذا دَعكم لِما َي ِييكم واعلموا أن‬ ِ ‫لِل ولِلرس‬
ِ ِ ‫اّلين آمنوا است ِجيبوا‬
ِ ‫يا أيها‬
َ
َ ُ َ ‫ذَ َُ ُ َحَ حَ ح َ َح َ اُ َح ُح‬
‫َشون‬ ‫الِل َيول بْي المر ِء وقل ِب ِه وأنه ِإَل ِه ُت‬
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila
Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu,
dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan
hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
(Q.s. Al-Anfal: 24).

Dengan memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya, untuk beribadah dan


beramal salih, maka seorang mukmin akan merasakan makna hidup yang
sesungguhnya. Hidup menjadi terasa lebih hidup, lebih bermakna. Dalam hal
inilah seorang mukmin akan menemukan kebahagiaan.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah


Lalu, apa saja cakupan dari kehidupan yang baik (hayaatan thayyibah) itu?
Pertama, hayatan thayyibah adalah kehidupan baik di dunia. Sebagian ulama yang
mengatakan demikian ada perbedaan pendapat tentang rincian arti kebahagiaan
yang dimaksud.
Hidup yang baik adalah bila rezekinya bersumber dari yang halal..
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma, Sa’id bin Jubair,
adh-Dhahak, Atha’ bin Abi Rabah rahimahumullah, bahwa “kehidupan yang
baik” dalam An-Nahl ayat 97 adalah, “rezeki yang baik dan halal di dunia.”

Edisi 309 | Jumat, 10 Juni 2022 M / 11 Dzulqa’dah 1443 H 3


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Memperoleh rezeki yang halal merupakan ciri kehidupan yang baik, maka
Allah Subhaanahu wata’ala mencintai orang yang demikian sebagaimana sabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
َ ََ ‫ح‬ َ ‫َ ح ُ َ َ َ َ ُ َ ا ُّ َ ا ا ُ َ َ ح َ َ ا َ َ ح َ ح َ ح‬
: ‫ب؟ فقال‬
ِ ‫ب الكس‬ِ ‫ سئِل ال ِِب صَّل الِل علي ِه وسلم عن أطي‬: ‫ قال‬،‫ع ِن اب ِن عمر‬
‫ور‬ ُ ‫ َو ُ ُّك َبيحع َم ح‬، ِ‫الر ُجل بيَ ِده‬
‫ب‬ ‫َع َم ُل ا‬
ٍ ٍ ِ ِ
“Dari Ibnu Umar, ia berkata: Rasulullah Saw. ditanya mengenai pekerjaan yang
paling baik? Rasulullah menjawab: Yaitu pekerjaan yang dilakukan seorang
laki-laki dengan kedua tangannya, dan semua jual beli yang halal.” (H.r. Ath-
Thabrani. Hadis ini dishahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits
ash-Shahihah)

Hidup yang baik bila qanaah (merasa cukup dengan pemberian Allah).
Ali Bin Abi Thalib r.a., Ibnu Abbas r.a., dan beberapa ulama menafsirkannya
dengan al-qana’ah (kecukupan). (Zaadu al-Masiir, Ibnu al-Jauzi, 5/8–9). Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda akan pentingnya qanaah yang
menghasilkan kebahagiaan tersendiri.
‫ََ ا ح َ َ اح‬ َ َ ‫َح َ ح َ َ ح َ حَ ح‬
‫كن ال ِغَن ِغَن الف ِس‬
ِ ‫ليس ال ِغَن عن كْث ِة العر ِض ول‬
“Kaya bukanlah dengan banyaknya harta (kemewahan dunia). Namun kaya adalah hati
yang selalu merasa cukup.” (H.r. Bukhari no. 5965, Muslim no. 1741).

Berapa banyak orang yang sudah berlimpah harta, tetapi masih merasa
kurang, dan ingin mengejar harta lain yang lebih banyak lagi? Kehidupan
mereka selalu gelisah, tertekan, dan stres.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah


Hidup yang baik adalah bila mampu merasakan kenikmatan dalam
ketaatan pada Allah. Kebahagiaan dirasakan mereka yang telah
mencapai maqam manisnya taat kepada Allah dan lezatnya ibadah kepada-Nya.
Inilah yang dirasakan Ibnu Taimiyah, ketika beliau mengatakan,

َ‫اآلخر ِة‬ ُ ‫َ َذ ح ُ ح َ َ ا ٌ َ ح َ ح َ ح ُ ح َ َ َ ح ُ ُ َ ا‬
ِ ‫ من لم يدخلها ْل يدخل جنة‬،‫أن ِِف النيا جنة‬
“Sesungguhnya di dunia ini terdapat surga, barang siapa yang tidak memasukinya
maka ia tidak akan memasuki surga akhirat.” (Al-Wabilu ash-Shayyib, Ibnu Qayyim,
1/67).

Edisi 309 | Jumat, 10 Juni 2022 M / 11 Dzulqa’dah 1443 H 4


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Makna surga dunia tersebut adalah beriman kepada Allah, beramal salih
dan ridha dengan takdir yang telah Allah Subhaanahu wata’ala tetapkan.
Kebaikan hidup adalah bila mampu merasakan ketenangan jiwa.
Abdurrahman bin Nashr as-Sa’di rahimahullah, menafsirkan kalimat hayatan
thayyibah dengan makna,
ُ َ ‫َ ُ َ ِّ ُ َ َ ح َ ح‬ َ ‫َ َ َ ح‬ ‫َ َ َ ُ َ ح حَ َ ح َ ُ ُ ح َ ح‬
‫اْلفاتِ ِه لِما يشوش علي ِه قلبه‬
ِ ِ‫وذ لِك بِطمأنِين ِة قل ِب ِه وسكو ِن نف ِس ِه وعدم‬
“Ketenangan jiwa dan hati serta tidak terpengaruh dengan adanya yang mengganggu
ketenangan hatinya.” (Taisir al-Karim ar-Rahman, Abdurrahman as-Sa‘di, 1/448)

Kehidupan yang kita jalani akan menjadi tenang, insya Allah, jika
terhindar dari dosa dan kemaksiatan. Ini merupakan salah satu esensi hayatan
thayyibah yang amat penting untuk kita miliki. Karena, dosa menjadi faktor
penyebab kegelisahan dan ketidaktenangan jiwa. Disebutkan dalam hadits
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

‫ت أَ حن َي حعلَ َم ُه ا‬
ُ‫الاس‬ َ ‫َ ح حُ َ َ َ َح‬
َ ‫ك َو َكر حه‬ ‫اْلثم ما حاك ِِف نف ِس‬
ِ ِ ‫و‬
“Sedangkan dosa adalah sesuatu yang mengganjal dalam dirimu dan kamu benci jika
manusia mengetahuinya.” (H.r. Ahmad no. 16974).

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah


Kedua, hayatan thayyibah adalah kehidupan yang baik di akhirat. Hal itu
merupakan balasan dari Allah bagi mereka yang telah beriman dan melakukan
amal salih.
َ ُ ‫َ ُ َح‬ ‫َ ح ا َ ح ُ َ ح‬
‫َولَج ِز َين ُه حم اج َره حم بِاح َس ِن َما َكن حوا يع َمل حون‬
“Dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” (Q.s. An-Nahl: 97).

Para Ulama menafsirkan hayatan thayyibah sebagai “kehidupan yang baik


di akhirat, baik di alam kubur maupun pahala terbesar berupa surga, dan
terbebas dari siksa neraka. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Zaad al-
Masiir, Ibnul Jauzi. Penjelasan ini beralasan sebab masuk surga merupakan
puncak kebahagiaan.

Edisi 309 | Jumat, 10 Juni 2022 M / 11 Dzulqa’dah 1443 H 5


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

‫ا‬ َ َ ‫َ َ ُ حَ ح َ ا َ َُ اح َ ُ ُ َُ ح َح َ ح َ َ َ َ ُ ح‬ ‫ُ ُّ َ ح‬
‫ار‬
ِ ‫ُك نف ٍس ذآئِقة المو ِت و ِإنما توفون أجوركم يوم ال ِقيام ِة فمن زح ِزح ع ِن ال‬
ُ ُ ‫ح َ َ ُ ُّ ح َ ا َ َ ُ ح‬ َ َ َ ‫َ ُ ح َ حَ ا َ َ َ ح‬
﴾١٨٥﴿ ‫ور‬ ِ ‫وأد ِخل اْلنة فقد فاز وما اْلياة النيا ِإْل متاع الغر‬
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
(Q.s. Ali Imran: 185).

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah


Hayatan thayyibah adalah kehidupan yang penuh kebahagiaan dan
kesejahteraan yang mewujud nyata di dunia ini, kemudian menghasilkan
kehidupan yang baik pula di akhirat. Amal salih merupakan sarana untuk
mencapai hayatan thayyibah, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Di ayat lain, hayatan thayyibah juga disebutkan dengan kata “hasanah”, seperti
tercantum dalam Al-Qur'an.
َ ‫ال حنيَا َح َسنَ ًة َوِف اآلخ َرة َح َسنَ ًة َوقنَا َع َذ‬
‫اب ا‬ ُ َُ ‫حُ ا‬
ُّ ‫ول َر ابنَا آتنَا ِف‬
‫ار‬
ِ ‫ال‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِو ِمنهم من يق‬
“Dan di antara mereka ada yang berdoa; Ya Allah, berilah aku kebaikan di dunia
ini dan kebaikan di akhirat dan selamatkan aku dari siksa neraka."
(Q.s. al-Baqarah: 201).

Oleh karena itu, kehidupan yang dicita-citakan setiap mukmin adalah


bagaimana mampu meraih berbagai kebaikan dunia untuk dijadikan bekal
beramal salih menjalankan ketaatan kepada Allah; bukan hidup hanya untuk
bersenang-senang dengan berbagai kemewahan duniawi. Dalam kesadaran
demikianlah, hidup yang baik dan kebahagiaan hakiki akan diperoleh. Semoga
kita semua diberikan bimbingan dan kekuatan untuk meraih hayatan thayyibah
(kehidupan yang baik) dalam hidup yang sekali-kalinya di dunia ini. Amiin.

َ َ ‫ح‬ َ ‫ح‬ ُ ِّ َ َ َ َ َ ‫ح َ ح‬ ‫ح‬ ُ‫ح‬ ‫كح‬ُ ََ ُ َ َ َ


‫ات‬
ِ ‫ ونفع ِِن و ِاياكم بِما ِفي ِه ِمن اآلي‬.‫آن الع ِظي ِم‬ ِ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ِف‬ ِ ‫م‬ ‫بارك اهلل ِِل ول‬
‫ح‬ ‫الوتَ ُه انا ُه ُه َو ا‬ ُ ‫ِّ َ ح‬ َ ‫َ ِّ ح ح َ ح َ َ َ ا‬
‫االس ِميح ُع ال َع ِليح ُم‬ ِ َ ِ ‫ت‬ ‫كح‬
‫م‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫و‬ ‫ِن‬ ‫م‬
ِ ‫اهلل‬ ‫ل‬ ‫ وتقب‬.‫كي ِم‬
ِ ‫واّلك ِر اْل‬

Edisi 309 | Jumat, 10 Juni 2022 M / 11 Dzulqa’dah 1443 H 6


‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ا‬
‫الِلُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُّ ح ُ َ ُ َ َ َ ح ح َ ح‬ ‫َ‬ ‫َ حَ ح ُ ه َ َ ح‬
‫لِل لَع إِحسانِ ِه‪ ،‬والشكر هل لَع تو ِفي ِق ِه وام ِتنانِه‪ ،‬وأشهد أن ْل إِهل إِْل‬ ‫اْلمد ِ ِ‬
‫َ‬ ‫ح‬
‫ال ِاِع ِإَل‬ ‫وهل ا‬ ‫بد ُه َو َر ُس ُ ُ‬ ‫أن نَب اينَا ُُم ام ًدا َع ُ‬ ‫ُ ا‬
‫شهد‬ ‫وأ‬ ‫ه‪،‬‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ش‬
‫َ ح َ ُ َ َ َُ َ ح ح ً َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َشيك هل تع ِظيما ل ِ‬ ‫وحده ْل ِ‬
‫ح‬
‫ِرض َوانِه‪.‬‬
‫أَ اما َب حعد؛ُ‬
‫ِّ ِّ َ ا ح‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ َ ا ا ح َ ََ‬ ‫اُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫فيَا ِعبَاد اهلل‪ِ ،‬اتقوا اهلل حق اْلقوى‪ ،‬وأ ِطيعوه ِِف الِّس والجوى‪.‬‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬
‫حَ ح‬ ‫الِّساج ال ح ُمن حْي‪ ،‬نَبيِّنَا ُُمَ امد َ‬ ‫َ‬ ‫لَع ال ح َهادي الحبَش حْي‪َ ،‬و ِّ‬ ‫ُ ا َ ُّ َ َ ِّ ُ َ َ‬
‫ب الفض ِل‬ ‫ِ ِ‬ ‫اح‬ ‫ص‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ثم صلوا وسلموا‬
‫َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ‬ ‫ا اَ َ َ َ‬ ‫اَل ِف كتَ‬ ‫ح َ ح ََ ح َ َ ُ ََ َ‬
‫ِب يَا‬
‫ال ِّ‬
‫ِ‬
‫لَع ا‬ ‫ون‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ‫ِ‬ ‫ئ‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫الِل‬ ‫ن‬ ‫إ‬
‫ِ ِ‬ ‫«‬ ‫‪:‬‬ ‫ه‬‫ِ‬ ‫اب‬ ‫ِ‬ ‫الك ِبْي‪ .‬فقد قال اهلل تع ِ‬
‫َ ُّ َ ا َ َ ُ َ ُّ َ َ ح َ َ ِّ ُ َ ح ً‬
‫اّلين آمنوا صلوا علي ِه وسلموا تس ِليما»‬ ‫أيها ِ‬
‫ا َ‬ ‫َُا َ َ َ اح َ ََ حَ ح َ َ ََ‬ ‫َ ا ُ ا َ ِّ َ َ ُ َ ا َ َ َ‬
‫آل ِإبح َرا ِهيح َم إنك‬ ‫ِ‬ ‫لَع‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ه‬
‫ِ ِ‬ ‫ا‬‫ر‬ ‫ب‬‫إ‬ ‫لَع‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ما‬ ‫ك‬ ‫د‬
‫ٍ‬ ‫م‬ ‫ُم‬ ‫آل‬
‫ِ‬ ‫لَع‬ ‫اللهم صل لَع ُمم ٍد و‬
‫ح َ ح َ ح َ ُ ََ َ ُحَ َ‬ ‫ا‬ ‫َ حٌ َ ح َ ح َ اُ ا َ ح ُ ََ‬
‫اش ِدين‪ ،‬أ ِِب بك ٍر وعمر وعثمان‬ ‫ـجيد‪ ،‬وارض اللهم ع ِن الـخلفا ِء الر ِ‬ ‫َحيد م ِ‬ ‫ِ‬
‫ح ح ح ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ا َ َ ح َ َ ح َ َ ا َ َ ُ ح َ ِّ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫نـك َوك ِر ِمك يَا أك َر َم اْلك َر ِمْي‪.‬‬ ‫لَع‪َ ،‬و َع ِن الصحاب ِة أَجعْي‪ ،‬وعنا معهم بِم‬ ‫َو َ ذ‬
‫ِ‬
‫ح‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ُ ح حَ ُ ح َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح ُح حَ ُح َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫َ ُ ا‬
‫ات‪ ،‬اْلحيآ ِء ِمن ُه حم‬ ‫ات‪َ ،‬والمس ِل ِمْي َوالمس ِلم ِ‬ ‫اللهم اغ ِفر لِلمؤ ِم ِنْي َوالمؤ ِمن ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ َ ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫ا َ َ حٌ َ ح ٌ ُ‬ ‫َ‬ ‫َح َح‬
‫اِض اْلاجات‪.‬‬ ‫ُميب العوات‪ ،‬ويا ق ِ‬ ‫ات‪ ،‬إِنك س ِميع ق ِريب ِ‬ ‫واْلمو ِ‬
‫َ‬
‫ا ُ ا ا َ ُ ُ َ ح ح َ َ َ ح ُ ُ َ ح ُ َ َ ح َ ِّ ح َ‬
‫َسء اْل حسقامِ ‪.‬‬ ‫ون واْلذامِ و ِمن‬ ‫اللهم ِإنا نعوذ بِك ِمن الب ِص واْلن ِ‬
‫ح َ َُ حَ َ ََ ح َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ا ُ ا ا َ ح َُ َ ح َ ح َ َ ح َ َ َ حُ َ َ‬
‫اللهم ِإنا نسألك العفو والعا ِفية‪ ،‬والمعافا ِة الائِمة‪ِِ ،‬ف ِدينِنا ودنيانا وأه ِلنا وم ِالا‪.‬‬
‫اْلَاِسين‪َ.‬‬ ‫َاَ َ َ حَ َحُ َ َ َ ح َح َ ح ح ََ ََح َحَ ََ ُ َ ا َ ح‬
‫ِ ِ‬ ‫ربنا ظلمنا أنفسنا و ِإن لم تغ ِفر لا وترَحنا لكونن ِمن‬
‫ا‬ ‫َ‬ ‫ُّ ح َ َ َ َ ً َ ح َ َ َ َ ً َ َ َ َ‬ ‫َاَ َ‬
‫ار‪.‬‬ ‫ربنا آتِنا ِِف النيا حسنة و ِِف اآل ِخر ِة حسنة وقِنا عذاب ال ِ‬
‫اْل َ حم ُد الِل َر ِّب الح َعالَم َ‬ ‫ح‬
‫ْي‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫و‬
‫ا َ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ‬
‫أ ِقيموا الصالة‪.‬‬

‫‪Edisi 309 | Jumat, 10 Juni 2022 M / 11 Dzulqa’dah 1443 H‬‬ ‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai