Anda di halaman 1dari 3

َ َ‫ب َثنَاِئِه يِف ْ الدِّيْ ِن َوف‬ ِ ‫اص ِديْن بِ ِطْي‬ ِ ‫ وطَيَّب َأس رار الْ َق‬،‫اق‬ ِ ِ‫ ورفَ ع قَ ْدر

ِ‫ ورفَ ع قَ ْدر ِ ِئ‬،‫اق‬ ِ ِ‫له الَّ ِذي نَ َّور ُقلُ و ِ ِئ‬ ِ ِ‫اَحْل م ُد ل‬
،‫اق‬ َ َ َ ْ َ َ َ‫َأص فيَا ه يِف ْ اَأْلف‬ ْ َ َ َ َ َ‫ب َْأوليَا ه بِ َأْن َوا ِر الْ ِوف‬ َ ْ َ ْ َْ
ِ ِ ‫الس ب‬ ِ ِ ِ ِ
ِ ِ ِ َ‫ فَ َأ ْقبلُوا لطَل‬،‫وس َقى َأرب اب معاماَل تِ ِه ِمن لَذي ذ منَاجتِ ِه َش رابا ع ْذب الْم َذ ِاق‬
‫الس اَل ُم َعلَى َس يِّدنَا‬ َّ ‫ َوالصَّاَل ةُ َو‬،‫اق‬ َ َّ ‫ب َمَراض ْيه َعلَى َأقْ َدام‬ َْ َ َ َ ًَ َ ُ ْ ْ َ َُ َ َ ْ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ َّ ‫حُم َّم ٍد وعلَى َألِ ِه وَأص حابِه الْب رر ِة‬
ِ
‫ص َفا َم ْو ِر ُد َه ا‬
َ ً‫ َش َه َادة‬،ُ‫ك لَه‬ َ ْ‫َأش َه ُد َأ ْن اَل الَهَ ااَّل اهلل َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬ ْ ‫ص اَل ةً َو َس اَل ًما اىَل َي ْوم التَّاَل ِق‬ َ ،‫الس بَاق‬ َََ َ ْ َ ََ َ
‫ف اخْلَْل ِق َعلَى‬ ِ ‫الس ي‬ ‫هِب‬ ِ ِ ِ ِ ‫هِب‬
ُ ‫َأش َر‬ َّ ‫َأش َه ُد‬
ْ ُ‫َأن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬ ْ ‫ َو‬،‫اق‬ َ ِّ ‫ب‬ ُ ‫ َوَأ ْن َي ُه ْو َن َا َعلَْينَ ا ُك ْر‬،‫َّجاَةَ م ْن نَا ٍر َشديْ َدة اِإْل ْحَراق‬ َ ‫ َنْر ُج ْو َا الن‬،‫اق‬َ ‫َو َر‬
‫ بِ ْامتِثَ ِال‬،‫اعتِ ِه‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫الس بع‬ ِ ِ ِ ‫ اَلَّ ِذي ُأس ِر‬،‫ااْلِ طْاَل ِق‬
َ َ‫اي بَِت ْق َوى اهلل َوط‬ َ َ‫ َأيُّ َه ا ااْل ْخ َوا ُن ُْأوص ْي ُك ْم َواي‬،‫اق ََّأما َب ْع ُد‬ َ َ‫الطب‬ َ ْ َّ ‫ َحىَّت َج َاو َز‬،‫ي ب ه َعلَى الُْب َراق‬ َ ْ ْ
ِ ِ ِ
‫ َوقَ َال‬.‫ين َآمنُ وا َّات ُق وا اللَّهَ َح َّق ُت َقات ه َوال مَتُوتُ َّن ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْس ل ُمو َن‬ ِ َّ ِ ِ ِ
ِ ‫يِف‬ ِ ِ ِ ِ ‫َأو ِام ِر ِه و‬
َ ‫ يَ ا َُّأي َه ا الذ‬: ‫ قَ َال اهللُ َت َع اىَل ْ كتَاب ه الْ َك ِرمْي‬.‫اجتنَ اب َن َواهْي ه‬ ْ َ َ
‫مِب‬ ٍ
‫ت لغَد ۖ َو َّات ُقوا اللَّهَ ۚ ِإ َّن اللَّهَ َخبِريٌ َا َت ْع َملُو َن‬ِ َّ ِ َّ
ْ ‫َّم‬
َ ‫س َما قَد‬ ٌ ‫ين َآمنُوا َّات ُقوا اللهَ َولَْتْنظُْر َن ْف‬
َ ‫ يَا َأيُّ َها الذ‬:‫ضا‬
ً ْ‫َأي‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Memanjatkan puji syukur kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad
SAW merupakan kewajiban yang harus disampaikan disetiap khutbah Jum’at. Selain itu khatib juga memiliki
kewajiban untuk menyampaikan dan mengingatkan jamaah tentang wasiat ketakwaan. Oleh karenanya pada
momentum khutbah kali ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa memanjatkan puji syukur
kepada Allah dan menyampaikan shalawat pada Rasulullah sekaligus meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Bagaimana cara meningkatkan takwa? Yakni dengan senantiasa lebih semangat lagi menjalankan segala perintah Allah
dan sekuat tenaga meninggalkan segala yang dilarang oleh-Nya. Dengan upaya inilah, kita akan mampu terus berada
pada jalur yang telah ditentukan oleh agama sehingga tidak melenceng dan tersesat ke jalan yang tidak benar.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Memang kehidupan kita di dunia ini seperti melewati sebuah jalan dengan
lintasan penuh dengan dinamika dan tantangan. Medan terjal yang harus terus kita daki, hingga medan menurun dan
mendatar, tak boleh membuat kita terlena. Perjalanan kita menyisakan masa lalu sebagai pengalaman, masa kini
sebagai kenyataan, dan masa yang akan datang sebagai harapan. Sehingga kita butuh rambu-rambu agar kita senantiasa
lancar dan selamat sampai ke tujuan dan ketakwaan lah rambu-rambu yang mampu memandu kita berada pada jalan
yang benar dan bekal yang paling baik dalam perjalanan.
‫اب‬َ ْ َ َّ ‫َو َتَز َّو ُد ْوا فَاِ َّن َخْيَر‬
َّ ‫الز ِاد‬
ِ ‫الت ْق ٰو ۖى و َّات ُقو ِن ٰيٓاُوىِل ااْل َلْب‬
Artinya: “Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-
orang yang mempunyai akal sehat,” (QS Al-Baqarah: 197)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, dalam sebuah perjalanan panjang, kita haruslah menyempatkan diri berhenti
istirahat untuk mengumpulkan kembali semangat dan tenaga guna melanjutkan perjalanan. Begitu juga dalam
kehidupan di dunia, kita mesti harus menyediakan waktu untuk melakukan introspeksi, evaluasi, menghitung,
sekaligus kontemplasi yang dalam bahasa Arab disebut dengan muhasabah. Pentingnya muhasabah ini, Sayyidina
Umar bin Khattab pernah bertutur:
ُّ ‫ب نَ ْف َسهُ ىِف‬ ِ ِ ِ ُّ ِ‫ض اَأل ْك ِ وِإمَّنَا خَي‬ ِ ِ
‫الد ْنيَا‬ َ ‫اس‬
َ ‫اب َي ْو َم الْقيَ َامة َعلَى َم ْن َح‬
ُ ‫ف احْل َس‬ َ ‫اسُب ْوا َو َتَزيَُّن ْوا ل ْل َع ْر ِ رَب‬
َ َ‫َحاسبُوا َأْن ُف َس ُك ْم َقْب َل َأ ْن حُت‬
Artinya: “Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi
penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang
selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda:
ِ ‫ والْع‬،‫ت‬
‫اجُز َم ْن َأْتبَ َع نَ ْف َسهُ َه َو َاها َومَتَىَّن َعلَى اللَّ ِه‬ ِ ِ ِ
َ َ ‫س َم ْن َدا َن َن ْف َسهُ َو َعم َل ل َما َب ْع َد الْ َم ْو‬
ُ ِّ‫الْ َكي‬
Artinya: “Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal
untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya
serta berangan-angan terhadap Allah SWT.”
Sementara dalam Al-Qur’an Allah juga telah mengingatkan pentingnya melakukan introspeksi diri dengan melihat
apa yang telah kita lakukan pada masa lalu untuk mengahadapi masa depan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat
Al-Hasyr ayat 18:
‫ت لِغَ ٍد ۖ َو َّات ُقوا اللَّهَ ۚ ِإ َّن اللَّهَ َخبِريٌ مِب َا َت ْع َملُو َن‬
ْ ‫َّم‬ َّ
ٌ ‫ين َآمنُوا َّات ُقوا اللهَ َولَْتْنظُْر َن ْف‬
َ ‫س َما قَد‬
ِ َّ
َ ‫يَا َأيُّ َها الذ‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dari perintah Allah dan Rasul serta nasihat dari para sahabat, kita bisa mengambil beberapa catatan penting tentang
manfaat dari introspeksi diri ini. Setidaknya, ada 5 manfaat yang bisa kita rasakan dari upaya melakukan ‘recharging’
semangat hidup melalui introspeksi diri ini. Pertama adalah sebagai wahana mengoreksi diri. Dengan introspeksi diri,
kita akan mampu melihat kembali perjalanan hidup sekaligus mengoreksi manakah yang paling dominan dari
perjalanan selama ini. Apakah kebaikan atau keburukan, apakah manfaat atau mudharat, atau apakah semakin
mendekat atau malah menjauh dari Allah SWT. Kita harus menyadari bahwa semua yang kita lakukan ini harus
dipertanggungjawabkan di sisi Allah. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an:
ِ ‫الْيوم خَن ْتِم علَى َأْفو ِاه ِهم وتُ َكلِّمنَا َأي ِدي ِهم وتَ ْشه ُد َأرجلُهم مِب َا َكانُوا يك‬
‫ْسُب ْو َن‬ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ ْ ْ ُ َ ْ َ َ ُ َ َْ
Artinya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi
kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” (Q.S. Yasin: 65)
Kedua adalah upaya memperbaiki diri. Dengan introspeksi diri, kita akan mampu melihat kelebihan dan kekurangan
diri yang kemudian harus diperbaiki di masa yang akan datang. Dengan memperbaiki diri, maka kualitas kehidupan
akan lebih baik dan waktu yang dilewati juga akan senantiasa penuh dengan manfaat dan maslahat bagi diri dan orang
lain. Ketiga adalah momentum mawas diri. Diibaratkan ketika kita pernah memiliki pengalaman melewati jalan yang
penuh lika-liku, maka kita bisa lebih berhati-hati ketika akan melewatinya lagi. Mawas diri akan mampu
menyelamatkan kita dari terjerumus ke jurang yang dalam di sepanjang jalan.
Keempat adalah memperkuat komitmen diri. Setiap orang pasti memiliki kesalahan. Oleh karenanya, introspeksi diri
menjadi waktu untuk memperbaiki diri dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kembali kesalahan yang telah
dilakukan pada masa lalu. Jangan jatuh di lubang yang sama. Buang masa lalu yang negatif, lakukan hal positif hari ini
dan hari yang akan datang. Rasulullah bersabda:
‫ َو َم ْن َكا َن َي ْو ُمهُ َشًّرا ِم ْن َْأم ِس ِه َف ُه َو َم ْلعُ ْو ٌن‬.‫ َو َم ْن َكا َن َي ْو ُمهُ ِمثْ َل َْأم ِس ِه َف ُه َو َم ْغُب ْو ٌن‬.‫َم ْن َكا َن َي ْو ُمهُ َخْيًرا ِم ْن َْأم ِس ِه َف ُه َو َرابِ ٌح‬
Artinya: “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja
yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk
dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).
Kelima sebagai sarana meningkatkan rasa syukur dan tahu diri. Kita harus sadar se-sadar-sadarnya bahwa keberadaan
kita sampai dengan saat ini sama sekali tak bisa lepas dari nikmat-nikmat yang telah dikaruniakan Allah. Oleh
karenanya, introspeksi diri akan membawa kita mengingat nikmat yang tak bisa dihitung satu persatu. Jangan sampai
kita menjadi golongan orang-orang yang tak tahu diri dan kufur kepada nikmat Allah. Ma’asyiral muslimin
rahimakumullah, Dari uraian ini, mari kita senantiasa melakukan introspeksi diri setiap saat. Terlebih saat ini kita
berada pada ujung tahun dan akan memasuki tahun baru yang menjadi waktu ideal untuk melakukan introspeksi diri.
Semoga kita senantiasa mendapatkan petunjuk yang terbaik dari Allah dan mampu melihat perjalanan tahun lalu
untuk menjalani tahun yang akan datang. Amin.
ِ ِ َّ‫الص َدقَ ِة وتِاَل و ِة الْ ُق راَ ِن ومَجِ ي ِع الط‬ ِ َّ ‫ و َن َفعيِن واِي ا ُكم مِب َا فِي ِه ِمن الصَّاَل ِة و‬، ِ‫بار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف ه َذا الْيوِم الْ َك ِرمْي‬
ْ ‫ َو َت َقبَّ َل ميِّن‬،‫اع ات‬ َ ْ َ ْ َ َ َّ ‫الز َك اة َو‬ َ َ ْ ْ َََْ َ َْ َ ْ ْ َ ْ ُ َ َ
ِ
َّ ‫ انَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬،ُ‫اسَت ْغ ِفُر ْوه‬
‫الر ِحْي ُم‬ ِ ‫ َأُقو ُل َقويِل ه َذا و‬،‫و ِمْن ُكم مَجِ يع َأعمالِنا ِإنَّه هو احْل ِكيم الْعلِيم‬
ْ َ‫ ف‬،‫َأسَت ْغفُر اهللَ يِل ْ َولَ ُك ْم‬
ْ َ َ ْ ْ ْ ُ ْ َ ُ ْ َ َُ ُ َ َ ْ َ ْ ْ َ
ِ ِ ِ
َّ ‫َأش َه ُد‬
ُ‫َأن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬ ْ ‫ َو‬. ‫ الَهٌ مَلْ َي َز ْل َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء َوكِْياًل‬،ُ‫ك لَه‬ َ ْ‫َأش َه ُد َأ ْن اَل الَهَ ااَّل اهلل َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬ ْ .‫اَحْلَ ْم ُد لِ ِله مَحْ ًدا َك َم ا ََأم َر‬
‫َأص َحابِِه َو َم ْن َك ا َن هَلُ ْم‬ ِ ِ ‫ اللهم ص ِّل وس لِّم علَى س يِّ ِدنَا حُم َّم ٍد وع‬. ‫ث رمْح ةً لِْلعالَ ِم‬ ِ ِ َّ ‫ َأ ْكرم‬،‫وحبِيبه وخلِيلُه‬
ْ ‫لى َأل ه َو‬ َ ََ َ َ َ ْ ََ َ َ ‫ اَلْ َمْبعُ ْو ُ َ َ َ نْي‬،‫اَأْلولنْي َ َواَأْلخ ِريْ َن‬ ُ َ ُ ْ َ َ ُ ُْ َ َ
‫ش َم ا ظَ َه َر ِمْن َه ا َو َم ا‬ ِ ِِ ِ ِ ‫ات و‬ ِ َّ ‫ صاَل ًة داِئمةً بِ َدو ِام‬، ِ‫ِمن التَّابِع‬
َ ‫ َفيَا َُّأي َها احْلَاض ُر ْو َن َّات ُق وا اهللَ َح َّق ُت َقات ه َو َذ ُر ْوا الْ َف َواح‬:‫اَأْلرضنْي َ ََّأما َب ْع ُد‬
َ َ ‫الس َم َو‬ َ َ َ َ َ ‫َ نْي‬
.‫َأن اهللَ ََأم َر ُك ْم بِ َْأم ٍر بَ َدَأ بَِن ْف ِس ِه‬
َّ ‫ َو ْاعلَ ُم ْوا‬.‫ات‬ ِ ‫ات والْو ِاجب‬ ِ ِ ِ َّ ‫ض و ِر اجْل مع ِة واجْل ماع ِة و‬ ِ َّ‫ وح افِظُوا علَى الط‬.‫بطَن‬
َ َ َ ‫الص ْوم َومَج ْي ِع الْ َم ْأ ُم ْو َر‬ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ‫اع ة َو ُح‬ َ َ ْ ََ َ َ
.‫َوثَىَّن مِب َاَل ِئ َك ِة الْ ُم َسبِّ َح ِة بُِق ْد ِس ِه‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد َو َعلَى َِأل َس يِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد َك َم ا‬ ِ ِ
َ ‫صلُّوا َعلَْيه َو َسلِّ ُموا تَ ْسليماً اللهم‬ َ ‫ين َآمنُوا‬
ِ َّ
َ ‫صلُّو َن َعلَى النَّيِب ِّ يَا َأيُّ َها الذ‬
‫ِئ‬
َ ُ‫ِإ َّن اهللَ َو َمال َكتَهُ ي‬
‫ت َعلَى َس يِّ ِدنَا ِإْب َر ِاهْي َم‬ ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ت َعلَى َس يِّدنَا ِإْب َراهْي َم َو َعلَى َأل َس يِّدنَا ِإْب َراهْي َم َوبَ ا ِر ْك َعلَى َس يِّدنَا حُمَ َّمد َو َعلَى َأل َس يِّدنَا حُمَ َّمد َك َم ا بَ َار ْك‬
ِ
َ ‫ص لَّْي‬ َ
.‫ات‬ ِ
ِ ‫ات اََأْلحي اء ِمْنهم واَأْلم و‬ ِ َ‫ات والْم ْؤ ِمنِ والْمْؤ ِمن‬ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
ِ ِ َ ‫وعلَى َِأل سيِّ ِدنَا ِإبر ِاهيم يِف العالَ ِم ان‬
َ ْ َ ْ ُ َْ ُ َ َ ‫ اللهم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْس لمنْي َ َوالْ ُم ْس ل َم َ ُ نْي‬.‫َّك مَح ْي ٌد جَم ْي ٌد‬ َ ‫َ ْ َ ْ َ ْ َ نْي‬ ََ
‫ ِم ْن‬،‫ َم ا ظَ َه َر ِمْن َه ا َو َم ا بَطَن‬،‫الش َداِئ َد َوالْ ِم َح َن‬ َّ ‫ف الْ ُم ْختَلِ َف ةَ َو‬ َ ‫الس ُي ْو‬
ُّ ‫اللهم ْادفَ ْع َعنَّا الْبَاَل ءَ َوالْغَاَل ءَ َوالْ َوبَ اءَ َوالْ َف ْح َش اءَ َوالْ ُمْن َك َر َوالَْب ْغ َي َو‬
‫ِ ِ ِ ِ ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ٍ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اص ةً َو ِم ْن بُْل َد ِان الْ ُم ْس ل ِمنْي َ َع َام ةً‪ ،‬ان َ‬
‫َّك َعلَى ُك ِّل َش ْيء قَ د ْيٌر عبَ َاد اهلل‪ ،‬ا َّن اهللَ يَْأ ُمُر ُك ْم بِالْ َع ْدل َوااْل ْح َس ان َوا ْيتَ اء ذ ْي الْ ُق ْرىَب‬ ‫َبلَ دنَا َه َذا َخ َ‬
‫ويْنهى ع ِن الْ َفح َش ِاء والْمْن َك ِر والْب ْغ ِي‪ ،‬يعِظُ ُكم لَعلَّ ُكم تَ َذ َّكرو َن‪ .‬فَاذْ ُكروا اهلل الْع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل َأ ْكَبُر‬ ‫ُْ َ َ َْ َ ُ ْ َ ُ‬ ‫ْ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُْ‬ ‫ََ َ َ‬

Anda mungkin juga menyukai