Anda di halaman 1dari 10

Similarity Report ID: oid:20374:31370004

PAPER NAME AUTHOR

Naskah Khutbah Jumat - Humam Taqiyy Humam Taqiyyuddin


uddin - Sabar atas kesulitan hidup - Hum
am Taqiyyuddin.docx

WORD COUNT CHARACTER COUNT

1285 Words 8618 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

7 Pages 26.3KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Feb 20, 2023 10:40 PM GMT+7 Feb 20, 2023 10:40 PM GMT+7

4% Overall Similarity
The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
3% Internet database 0% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
3% Submitted Works database

Excluded from Similarity Report


Bibliographic material Quoted material
Cited material Small Matches (Less then 20 words)
Manually excluded sources

Summary
Nama : Humam Taqiyyuddin

Kelompok : 12

Pembimbing : Novan Fatchu Alavianta, S.H., M.H.

Khutbah Pertama

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.


1

ِ ‫َلِل ََنم ُده ونَستعِي نه ونَست حغ ِفره ونَعوذُ ِِب‬


‫هلل ِم حن‬ ِ ِ ‫إِ َّن ح‬
ُ َ ‫اْلَ حم َد َّ ح َ ُ َ ح َ ح ُ ُ َ ح َ ُح‬

‫ َوأَ حش َه ُد أَ حن‬.ُ‫ي لَه‬ ِ ِ ‫ض َّل لَه ومن ي ح‬


ِ ‫ من ي ه ِد ِه هللا فَالَ م‬،‫ات أ حَعمالِنَا‬
ِ ‫ُشروِر أَنح ُف ِسنَا وِمن سيِئ‬
َ ‫ضل حل فَالَ َهاد‬ ُ ‫ُ ََ ح‬ ُ ُ ‫َ َ ح َح‬ َِّ َ ‫َ ح‬ ‫ُح‬
‫السالَ ُم َعلَى ُُمَ َّم ٍد َو َعلَى‬
َّ ‫الصالَةُ َو‬ َّ ‫الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َو حح َدهُ الَ َش ِريحك لَهُ َوأَ حش َه ُد أ‬
َّ ‫ َو‬.ُ‫َن ُُمَ َّم ًدا َعحب ُدهُ َوَر ُس حولُه‬

‫ أ ََّما بَ حع ُد؛‬.‫ص ححبِ ِه‬ ِِ


َ ‫آله َو‬

‫ َوُك َّل‬،‫ َو َشَّر األ ُُموِر ُحُم َد ََث ُُتَا‬،‫ي ُُمَ َّم ٍد ﷺ‬
ُ ‫د‬
‫ح‬ ‫ه‬
َ ِ
‫ي‬ ‫د‬
‫ح‬ َ‫ْل‬
‫ح‬ ‫ا‬ ‫ْي‬
‫ح‬
َ َ‫خ‬
َ ‫و‬ ، ‫اَلِل‬ ُ َ ِ ‫اْل ِد‬
َِّ ‫يث كِتاب‬ ِ
َ‫فَإ َّن َخ ح َْي ح‬
‫ضالَلٍَة ِِف النَّا ِر‬ ٍ ٍ
َ ‫ َوُك َّل بِ حد َعة‬،‫ُحُم َدثَة بِ حد َعة‬
َ ‫ َوُك ُّل‬،‫ضالَلَة‬

ِ ٍ ‫اَللَّهم ص ِل وسلِِّم على ُُمم ٍد وعلى آلِِه ِوأَصحابِِه ومن تَبِعهم ِبِِحس‬
ِّ ‫ان إِ ََل يَ حوم‬
‫الديح ِن‬ َ ‫ح َ ََ ح َُ ح ح‬ َ َ ِّ َ َ ‫ُ ِّ َ ِّ َ َ ح‬

Jama’ah kaum musliminin rahimakumullah

Segala puji kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita
semua nikmat sehat, nikmat iman, nikmat islam, sehingga kita masih dapat berkumpul pada
majlis khutbah jum’at hari ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi agung kita, Nabi Muhammad
2
SAW, keluarganya, para sahabatnya dan siapa saja yang mengikuti sunnah beliau dengan
penuh keikhlasan dan kesabaran.
Kami berwasiat kepada diri kami pribadi dan kepada jamaah shalat Jumat sekalian, agar kita
senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di mana pun kita berada, dengan
melaksanakan perintah-Nya semaksimal mungkin dan juga menjauhi segala larangan-Nya.

Jama’ah kaum musliminin RAHIMAKUMULLAH

Di antara Sunnatullah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berlakukan dan jalankan pada alam
semesta adalah Allah tidak menjadikan kondisi seseorang hamba itu selalu stabil dan monoton.
Tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hikmahNya menjadikan kehidupan seorang hamba
itu kadang-kadang di atas kadang-kadang di bawah. Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengisyaratkan itu dalam Ali Imran:

ِ ‫ْي الن‬
‫َّاس‬ َ ‫… َوتِحل‬
َ ‫ك حاألَ ََّّي ُم نُ َدا ِوُْلَا بَح‬

“Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu menguji manusia (kadang-kadang dengan
ujian yang dia senangi, kadang-kadang dengan ujian yang tidak dia senangi oleh seorang
hamba)…” (QS. Ali-Imran[3]: 140)

‫اْلَحِْي فِحت نَةً ۖ َوإِلَحي نَا تُ حر َجعُو َن‬ ِِّ‫َونَحب لُوُكم ِِبلش‬
‫َّر َو ح‬

“Dan Kami akan menguji kalian, kadang-kadang ujian itu berupa kejelekan (sesuatu yang tidak
disenangi oleh seorang hamba), dan kadang-kadang ujian itu berupa kebaikan (sesuatu yang
disenangi oleh seorang hamba), semuanya itu adalah ujian. Dan semua orang nanti akan
dikembalikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Anbiya[21]: 35)

Karena dengan ujian itu maka akan nampak siapa yang sebenarnya orang-orang yang berhasil
dalam menjalani ujiannya dan siapa orang-orang yang gagal dalam menjalani ujiannya.

Di antara ujian yang menimpa seorang hamba, seorang anak manusia, adalah ujian yang berupa
sulitnya hidup.

Ujian yang berupa sulitnya hidup ini menjadikan manusia terbelah menjadi dua. Ada orang-
orang yang berhasil mensikapi dengan koridor dan kaidah-kaidah syar’i, ada orang-orang yang
gagal dalam mensikapi ini.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengisyaratkan ini dalam sebuah hadits riwayat Abu
Dawud dan yang lainnya, yang dihasankan oleh Imam Tirmidzi, dari Abdullah ibnu Mas’ud,
bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ِ ‫ فأنزَْلا‬، ً‫ و من نَزلَت به فاقة‬، ‫سد فاقته‬


ِ ‫ في‬، ‫ِبهلل‬ ِ ‫ فأَنََزَْلا ِبلن‬، ‫لت به فَاقة‬
ُ‫ك هللا‬
ُ ‫وش‬ُ ‫ح‬ َ ُ َّ ُ‫ ََل ت‬، ‫َّاس‬ ‫َمن نََز ح‬
ٍ ‫ أو‬، ‫عاجل‬
‫آجل‬ ٍ
ٍ ‫برزق‬

“Barangsiapa yang dia tertimpa faaqah…”

Faaqah (ٌ‫ )فَاقة‬itu kesulitan hidup. Baik itu sulitnya ekonomi, sulitnya kesehatan karena tertimpa
penyakit, atau prahara dalam rumah tangganya, atau ada malapetaka dalam anak-anaknya,
apapun yang merupakan kesulitan hidup.

“Barangsiapa orang itu yang tertimpa kesulitan dalam hidupnya, lalu kesulitan itu dia
curahkan/berikan/timpakan kepada orang, maka niscaya kesulitannya tidak akan pernah
terselesaikan.”

Tapi kebalikannya kata beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam..

“Barangsiapa yang tatkala dia tertimpa kesulitan, lalu dia curahkan/serahkan/pasrahkan kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala sebentar lagi akan memberikan
kepada dia anugerah yang cepat maupun anugerah yang tertunda.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membagi manusia dalam hadits yang berbarokah ini.
Tatkala tertimpa kesulitan hidup dan itu adalah satu kepastian dalam kehidupan umat manusia.
Siapapun dia, apapun jabatannya, berapa kekayaannya, apapun kekuatannya, orang itu mesti
akan mengalami yang namanya faaqah dalam kehidupannya (sisi apapun).

Mungkin faaqah itu menimpa dia dari sisi ekonomi, mungkin menimpa dia dari sisi kesehatan,
mungkin menimpa dia dalam masalah prahara rumah tangganya, atau mungkin dalam masalah
anak keturunannya. Itu mesti akan dialami oleh seorang anak manusia.

Kelompok pertama

Manusia terbelah menjadi dua. Ada orang-orang yang kalau tertimpa faaqah (kesulitan hidup)
malah menyerahkan urusan itu kepada orang. Entah orang itu dirinya sendiri, dia ‘ujub, merasa
punya kekuatan, merasa punya kekuasaan, sehingga akhirnya dia berusaha tanpa i’timad
kepada Allah. Tanpa bersandar kepada Allah dia meyakini mampu melakukan itu dengan
dirinya sendiri.

Atau mungkin dia menyandarkan hal itu hanya kepada orang lain, orang yang dia anggap
berkuasa, orang yang dia anggap punya kekuatan, orang yang dia anggap punya kekuasaan dan
yang lainnya.

Atau mungkin yang lebih parah hanya mengeluhkan kepada orang lain. Terutama yang lebih
parah pada zaman sekarang kondisi itu dia keluhkan lewat medsos atau yang lainnya.

Maka yakinlah tidak akan pernah terselesaikan masalah tersebut. Karena Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

َّ ُ‫ ََل ت‬.
‫سد فاقتُه‬

Bagaimana mungkin akan terselesaikan wahai kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala? Manusia itu tercipta oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penuh
segala kekurangannya.

Allah menyebut manusia sebagai makhluk yang dhaif:

‫ضعِي ًفا‬
َ ‫نسا ُن‬ ِ ِ
َ ‫َو ُخل َق حاْل‬
“Manusia tercipta dalam kondisi yang lemah.” (QS. An-Nisa[4]: 28)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut manusia adalah hamba yang fakir:

ُ ‫اْلَ ِم‬ َِّ ‫َّي أَيُّها النَّاس أَنتم الح ُف َقراء إِ ََل‬
‫يد‬ ‫ِن ح‬ُّ َِ‫اَلِلُ ُه َو الحغ‬
َّ ‫اَلِل ۖ َو‬ ُ َ ُُ ُ َ َ
“Wahai sekalian manusia, kalian adalah orang-orang yang fakir dihadapan Allah, sedangkan
Allah lah Yang Maha Kaya dan Maha Terpuji.” (QS. Fathir[35]: 15)

Kelompok kedua

Kelompok kedua adalah orang-orang yang tatkala tertimpa musibah, tatkala dia itu tertimpa
malapetaka, tatkala dia tertimpa kesulitan dalam hidupnya, maka dia sandarkan hidupnya
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

ِ ‫فأنزَْلا‬
‫ِبهلل‬
“Dia pasrahkan itu kepada Allah.”

Bagaimana bentuk kepasrahan, bagaimana bentuk dia sandarkan itu kepada Allah? Yaitu
dengan cara yang syar’i. Salah satunya apa yang disabdakan oleh Beliau Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam:

‫َلِل َوالَ تَ حع ِج حز‬


َِّ ‫اح ِرص علَى ما ي حن َفعك واستعِن ِِب‬
‫ح ح َ َ َ ُ َ َ حَ ح‬
“Berjuanglah/bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan
minta tolonglah kepada Allah, jangan pernah putus asa.” (HR. Muslim)

Ikhtiar, berusaha, lalu berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu menyerahkan urusan itu
kepada Allah dengan tawakal.

Usaha yang kuat! Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menurunkan pertolonganNya
kecuali dengan usaha. Itu sunnatullah yang berjalan. Berdoa kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‫ُّعاءُ ِسالَ ُح الح ُم حؤِم ِن‬


َ ‫الد‬

“Doa adalah senjata seorang mukmin.” (HR. Al-Hakim)

Dan semua orang yang berdoa (asalkan terpenuhi syarat dan rukun serta adabnya doa) pasti
akan dikabulkan oleh Allah. Kemudian tawakalkan itu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka apabila orang menyandarkan masalahnya hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
niscaya janji Rasulullah akan segera terwujud.

ٍ ‫ أو‬، ‫عاجل‬
‫آجل‬ ٍ ‫ك هللا‬
ٍ ‫برزق‬ ِ
ُ ُ ‫فيُوش‬
“Maka niscaya sebentar kemudian Allah akan menganugerahkan kepada dia anugerah yang
cepat atau agak terlambat.”
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫يما لِ َشانِِه‪،‬‬
‫ُ ً‬
‫الش حكر لَه علَى تَوفِ ِيق ِه وامتِنَانِِه‪ ،‬وأَ حشه ُد أََّال إِلَه إَِّال هللا تَع ِ‬
‫ظ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُّ‬
‫َ َ ُ‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫َ‬
‫اْلم ُد ِ‬
‫هلل علَى إِحسانِِ‬
‫حَ ح‬
‫ص َحابِِه‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫َّاعي إِ ََل ِر ح ِِ‬
‫َن نَبِيَّ نَا ُُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد ِ‬
‫صلَّى هللاُ َع حليه َو َعلى آله َوأَ ح‬
‫ضوانه‪َ ،‬‬ ‫َ َح ُ َ َ ُ ُ‬ ‫َوأَ حش َه ُد أ َّ‬

‫يما َكثِ ًْيا‬‫ِ‬ ‫ِِ‬


‫َوأ حَع َوانه َو َسلَّ َم تَ حسل ً‬
‫ۡ‬ ‫ۡ‬ ‫ۡ‬ ‫۟‬ ‫ٰۤ‬
‫ث ِمن ُه َما‬ ‫َّاس ٱتَّ ُقوا َربَّ ُك ُم ٱلَّ ِذی َخلَ َق ُكم ِِّمن نَّف ࣲس َو  ⁠ا ِح َد ࣲة َو َخلَ َق ِمن َها َز ۡو َج َها َوبَ َّ‬
‫ُ‬ ‫ن‬ ‫ٱل‬ ‫ا‬‫ه‬‫يَ ُّ َ‬
‫َي‬
‫أ‬
‫ࣰ‬ ‫ِ‬ ‫ۡ‬ ‫ۡ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ۡ ۡ ۚ‬ ‫ٰۤ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫۟‬ ‫ِ ࣰ ِ ࣰ ِ ٰۤ ࣰۚ‬
‫ٱَلِلَ َكا َن َعلَي ُكم َرقيبا أ ََّما بَع حد‬
‫ٱَلِلَ ٱلذی تَ َساءَلُو َن بهۦ َوٱألَر َح َام إن َّ‬ ‫ر َجاال َكثْيا َون َساء َوٱتَّ ُقوا َّ‬

‫ك َِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ٍ‬ ‫ٍ‬


‫َححيد‬ ‫ت َعلَى إِبح َراهحي َم َو َعلَى ِآل إِبح َراهحي َم‪ ،‬إِنَّ َ‬
‫صلَّحي َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِِّل َعلَى ُُمَ َّمد َو َعلَى آل ُُمَ َّمد َك َما َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ٍ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ت َعلَى إِبح َراهحي َم َو َعلَى ِآل إِبح َراهحي َم‪ ،‬إِنَّ َ‬
‫ك‬ ‫ََمحيد‪َ .‬وَِب ِرحك َعلَى ُُمَ َّمد َو َعلَى آل ُُمَ َّمد َك َما َِب َرحك َ‬
‫َححيد ََِمحيد‬
‫َِ‬

‫ك َِسحيع‬ ‫ِ‬ ‫ات األ ِ‬ ‫الله َّم ا حغ ِفر لِحلمسلِ ِمْي و ِ ِ‬


‫ات واملؤِمنِْي واملؤِمنَ ِ‬
‫َحيَاء ِمحن ُه حم َواأل حَم َوات إِنَّ َ‬
‫ح‬ ‫املسل َم َ ح ح َ َ ح‬ ‫ح ُ ح حَ َ ح‬ ‫ُ‬
‫َّع َوِة‬
‫ب الد ح‬
‫ُ‬ ‫ي‬
‫ح‬
‫قَ ِريب ُِ‬
‫َم‬ ‫ح‬
‫ۡ‬ ‫رب نا ت قب ۡل ِمن َّٰۤا ۖ‬
‫لس ِمي ُع ٱل َعلِي ُم‬ ‫ٱ‬ ‫َنت‬
‫َ َ َّ‬ ‫أ‬ ‫ك‬‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫ۖ‬ ‫َََّ َ َ َّ‬

‫اب ٱ َّلرِحي ُم‬‫َّو‬


‫لت‬ ‫ٱ‬ ‫َنت‬
‫أ‬ ‫ك‬‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫رب نا ت ۡب عل ۡي ن ٰۤا ۖ‬
‫ۖ‬
‫َ َ َّ ُ‬ ‫َََّ ُ َ َ َ‬

‫ْي إِ َم ًاما‬ ‫ِ ِ‬ ‫ب لَنَا ِم حن أ حَزو ِاجنَا وذُِِّرََّّيتِنَا قَُّرَة أ حَع ُ ٍ‬


‫اج َع حلنَا ل حل ُمتَّق َ‬
‫ْي َو ح‬ ‫َ َ‬ ‫َربَّنَا َه ح‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َربَّنَا آتنَا ِِف الدُّنحيَا َح َسنَةً َوِِف حاْلخَرِة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّا ِر‬

‫ِ‬ ‫ۡ ۡ ِِ ِ ۡ‬ ‫ِ‬ ‫ۡ‬ ‫ۡ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ۡ‬ ‫ۡ‬


‫ب ٱل َع لَمی‬
‫ْي َوٱْلَم ُد ََّلِل َر ِّ‬ ‫ِ‬
‫ب ٱلعَّزة َع َّما يَص ُفو َن َو َسلَ م َعلَى ٱل ُمر َسل َ‬
‫ك َر ِّ‬
‫ُسب َح َن َربِّ َ‬

‫ان َوإِيتَ ِاء ِذي ال ُق حرََب َويَحن َهى َع ِن ال َف حح َش ِاء َواملحن َك ِر َوالبَ حغ ِي‬
‫هللا‪ ،‬إِ َّن هللا َيحمر ِِبلع حد ِل وا ِْلحس ِ‬
‫ح‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُُ‬
‫ِعباد ِ‬
‫ََ‬
‫ُ‬
‫يَعِظُ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم تَ َذ َّك ُرو َن‬

‫واذح ُكروا هللا الحع ِظيم وا حش ُكروه علَى نِع ِم ِه ي ِزحد ُكم ولِ ِذ حكر ِ‬
‫هللا أَ حك َبُ‪َ ،‬وأَقِِم َّ‬
‫الص َال ِة‬ ‫َ ُح َ َ ح َ َ ُح ُ َ َ َ ح َ ُ‬

‫)…………………………………(‬

‫‪Novan Fatchu Alavianta, S.H., M.H.‬‬


Similarity Report ID: oid:20374:31370004

4% Overall Similarity
Top sources found in the following databases:
3% Internet database 0% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
3% Submitted Works database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

Islamic University of Maldives on 2021-10-18


1 3%
Submitted works

jatimnetwork.com
2 2%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:20374:31370004

Excluded from Similarity Report


Bibliographic material Quoted material
Cited material Small Matches (Less then 20 words)
Manually excluded sources

EXCLUDED SOURCES

ayobandung.com
4%
Internet

dakwah.id
3%
Internet

Universitas Islam Indonesia on 2018-08-06


3%
Submitted works

Universitas Islam Indonesia on 2018-08-06


3%
Submitted works

Excluded from Similarity Report

Anda mungkin juga menyukai