Anda di halaman 1dari 4

Khutbah 1

ِ ِ ِ
ُ ‫ َأمْح َ ُدهُ ُسْب َحانَهُ الْ َواح ُد الْ َع ِز ْيُز الْغَف‬،‫ـختَ ُار‬
‫َّار‬ ْ َ‫احْلَ ْم ُد هلل الَّذ ْي ي‬
ْ َ‫ـخلُ ُق َما يَ َشاءُ َوي‬
ِ
َ ‫َأن َسيِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ ِإ َم ُام الْ ُمتَّقنْي‬ َ ْ‫َوَأ ْش َه ُد َأ ْن اَّل إلهَ ِإاَّل اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬
َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،ُ‫ك لَه‬
‫اَأْلبَرا ِر‬
ْ ُ‫َوقُ ْد َوة‬
‫ِئ‬ ِ ‫ وعلَى آلِِه و‬،‫اللهم ص ِّل وسلِّم علَى سيِّ ِدنَا حُم َّم ٍد‬
َ ‫ب اللَّْي ُل َوالن‬
.‫َّه ُار‬ َ ،‫ص ْحبِه‬
َ َ‫صاَل ًة َدا َمةً َّما َت َعاق‬ َ َ ََ َ َ َ ْ ََ َ
ْ ‫هللا َح َّق تُ َقا ِت ِه َو َال تَ ُم ْوتُ َّن ِإ الَّ َوَأنمُت‬ ُ ‫ فَ َقا َل‬.‫ه ل َ َعلَّمُك ْ تُ ْف ِل ُح ْو َن‬.ِ ‫هللا َو َطا َع ِت‬
َ ‫ اَي َأهُّي َا اذَّل ِ ْي َن َءا َمنُوا ات َّ ُقوا‬: ‫هللا تَ َعاىَل‬ ِ ‫ َون َ ْفيِس ْ ِب َت ْق َوى‬.ْ ‫ُأ ْو ِص ْيمُك‬
‫ُّم ْس ِل ُم ْو َن‬

ِ َ‫ ف‬،‫اك الْ َكوثَر‬


‫اَأْلبتَ ُـر‬ َ ‫ ِإ َّن َشانَِئ‬،‫ك َواحْنَْر‬
ْ ‫ك ُه َو‬ َ ِّ‫ص ِّل لَرب‬ ْ ‫ ِإنَّا‬: ‫هللا تَ َعاىَل‬
َ َ ْ َ َ‫َأعطَْين‬ ُ ‫فَ َقا َل‬
Ikhwani fillah jamaah shalat jum’at rahimakumullah

Sebentar lagi kita akan bertemu dengan Idul Adha 1443 H. Hari raya ini
sangat identik dengan penyembelihan hewan qurban. Qurban itu untuk takwa.
Dalam arti pertimbangan terbesar dalam qurban itu bukan yang penting banyak
daging, bukan yang penting banyak hasil, tapi yang penting mana yang lebih
sesuai sunnah.

Karena yang sampai kepada Allah bukanlah dagingnya, bukan darahnya,


namun yang sampai kepada Allah adalah takwa kita. Karena itulah para ulama
mengatakan bahwa memperhatikan maslahat ibadah qurban lebih
didahulukan daripada maslahat pemanfaatan qurban, kecuali jika ada
faktor yang lain.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 37:

َّ ُ‫وم َها َواَل ِد َماُؤ َها َو ٰلَ ِكن َينَالُه‬


‫الت ْق َو ٰى ِمن ُك ْم‬ ُ ُ‫لَن َينَ َال اللَّهَ حُل‬
“Yang sampai kepada Allah bukan dagingnya, bukan darahnya, namun
yang sampai kepada Allah adalah takwa dari kalian.” (QS. Al-Hajj[22]:
37).

Ikhwani fillah jamaah shalat jum’at rahimakumullah

Hari Raya Idul Adha adalah hari yang paling mulia bagi umat Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang diriwayatkan oleh imam
Abu Daud dalam kitabnya, Sunan Abi Daud, hadits nomor 1765,

ِ ِ
ْ ‫‌َأعظَ َم‌اَأْليَّ ِام‌عْن َد‌اهلل َي ْو ُم الن‬
‫َّح ِر‬ ْ ‫‌ِإ َّن‬
“Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah adalah hari penyembelihan.”

Maka, mari kita muliakan hari yang telah Allah subhanahu wata’ala muliakan ini.
Mari persiapkan diri dengan baik sebelum menuju tempat shalat Idul Adha.
Bersihkan diri dari hadats dan najis. Pakai pakaian terbaik yang suci. Pakai
parfum terbaik yang dimiliki. Lalu berjalan menuju tempat shalat Idul Adha
dengan tenang sambil bertakbir dan bertahlil.

Ikuti prosesi shalat Idul Adha dengan khusyuk semaksimal mungkin.


Setelah itu, duduk tenang mendengarkan khutbah Idul Adha yang disampaikan
oleh khatib. Dengarkan dengan seksama nasehat dan wasiat yang disampaikan
dalam khutbah. Hindari perbuatan yang sia-sia saat mendengarkan khutbah.
Jangan ngantuk, apalagi tidur.

Ikhwani fillah…

Ingatlah bahwa makna “merayakan” bukan berarti kita harus hura-hura dan
berpesta pora.

Makna “merayakan” Idul Qurban yang sesungguhnya adalah menumbukan


rasa kemanusiaan dan sikap solidatiras terhadap saudara-saudara kita yang
hidup berkecukupan bahkan sangat membutuhkan. Makna “merayakan” bisa
dipahami dengan cara yang berbeda; yakni bersatu padu, gotong royong dan
saling bahu membahu dalam membantu sesama.

Idul Qurban adalah momen terbaik kita, untuk menumbuhkan sikap empati
antar sesama. Pada tahun lalu Pandemi Covid-19 adalah ujian kemanusiaan.
Sebagai ujian kemanusiaan, pandemi tersebut seharusnya dapat membuka
pikiran dan mata hati kita, bukan hanya ketika pandemi saja namun hingga
searang bahkan hingga tahun-tahun yang akan datang, maka begitu pentingnya
sikap ta’awun; saling membantu, peduli, berbagi dan bekerjasama dalam
menghadapi musibah kemanusiaan ini.

Allah berfirman:

‫الت ْق َو ٰى ۖ َواَل َت َع َاونُوا َعلَى اِإْل مْثِ َوالْعُ ْد َو ِان‬


َّ ‫َوَت َع َاونُوا َعلَى الْرِب ِّ َو‬
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran…” (QS. Al-Maidah [5]: 2)

Ikhwani fillah jamaah shalat jum’at rahimakumullah

Dalam khutbah jum’at ini, khatib mengingatkan bahwa hakikat Idul Adha
bukan hanya wujud spirit dalam menyembelih hewan kurban semata. Namun
hakikat Idul Adha yang sesungguhnya adalah wujud spirit dalam menyembelih
sifat-sifat kebinatangan yang melekat pada diri kita.

Ketika hewan kurban disembelih, pada saat itu pula seharusnya sifat-sifat
kebinatangan kita juga ikut disembelih. Sehingga lenyaplah nafsu-nafsu
kebinatangan kita seperti sikap merasa paling hebat, merasa paling kuat, merasa
paling benar, merasa paling pintar, tidak peduli pada sesama, menindas,
serakah, rakus, acuh tak acuh dan lain-lainnya.

Perbedaan manusia dengan binatang terletak pada akal dan pikirannnya.


Dengan akal dan pikiran yang dimilikinya, manusia seharusnya mampu
membedakan antara yang baik dan yang buruk; antara yang halal dan yang
haram; antara perintah dan larangan; antara yang menyelamatkan dan yang
membahayakan; antara yang haq dan yang bathil. Manusia yang tidak
menggunakan akal dan pikirannya seumpama binatang yang berjalan dalam
wujud manusia.

Hari ini, betapa banyak binatang dalam wujud manusia yang bertebaran di
muka bumi dan telah merusak tatanan alam dunia dengan keserakahan dan
kerakusannya. Manusia yang tidak menggunakan akal dan pikirannya hidupnya
semaunya; semua rambu-rambu diterjang, tidak patuh terhadap norma sosial
maupun norma agama, tidak peduli dengan keselamatan orang lain, bahkan
keselamatan nyawa diri dan keluarganya ia abaikan.

Misalnya dalam Al-Qur’an disebutkan “Afala Ta’qilun: apakah kamu tidak


menggunakan akalmu” (QS. Al-Baqarah [2]: 44) dan “Afala Tatafakkarun:
apakah kamu tidak memikirkan” (Al-An’am [6]: 50).

Maka Ibadah kurban mengingatkan kembali bahwa manusia haruslah hidup


selayaknya manusia yang menggunakan akal dan pikirannya, bukan selayaknya
binatang yang memperturutkan hawa nafsunya.

Ikhwani fillah jamaah shalat jum’at rahimakumullah

Semangat kemanusiaan di balik ibadah kurban menjadi sangat penting


untuk diaktualisasikan saat ini, baik itu dalam bentuk hewan kurban atau dalam
wujud lainnya seperti dikonversi berupa dana dan disalurkan untuk
didistribusikan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan di daerah
tertinggal, terpencil dan terluar. Ibadah Kurban mengandung pesan moral yang
kuat untuk merekatkan ikatan persaudaraan dalam berbangsa dalam bentuk
ta’awun: berbagi dan peduli di tengah pandemi.

Cara terbaik agar kita bisa melalui ujian kamunasiaan ini adalah dengan
saling menguatkan satu sama lain. Nabi saw. telah berpesan bahwa orang
mukmin dengan orang mukmin yang lain bagaikan sebuah bangunan yang
fungsinya saling menguatkan satu sama lain (HR. Muslim). Nabi saw. juga
mengingatkan bahwa umat Islam antara yang satu dengan yang lainnya harus
saling mencintai, mengasihi, dan menyanyangi.

Ikhwani fillah jamaah shalat jum’at rahimakumullah

Seumpama tubuh, jika ada satu anggota tubuh kita ada yang sakit, maka
anggota tubuh yang lain juga ikut merasakan sakit (HR. Muslim). Begitulah
hakikat persaudaraan dalam Islam. Mari, kita jadikan ibadah Idul Kurban sebagai
momentum terbaik untuk bangkit dan mempererat tali persaudaraan. Baik itu
persaudaraan seiman atau persaudaraan sebangsa dan sepenanggungan. Dengan
Idul Kurban kita perkuat dan rapatkan kembali solidaritas dan akhlak
kamanusiaan.

َّ ‫ ِإنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬،ُ‫اسَت ْغ ِفُر ْوه‬


‫الر ِحْي ُم‬ ِ ‫َأُقو ُل َقويِل ٰه َذا و‬
ْ َ‫ ف‬،‫َأسَت ْغفُر اهللَ يِل ْ َولَ ُك ْم‬
ْ َ ْ ْ ْ
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ات َْأع َمالِنَا‪َ ،‬م ْن‬


‫اهلل ِمن ُشرو ِر َأْن ُف ِسنَا و ِمن سيِّ ِ‬
‫َ ْ َ َئ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّن احْلَ ْم َد هلل حَنْ َم ُدهُ َونَ ْستَعْينُهُ َونَ ْسَت ْغفُرهُ‪َ ،‬و َنعُ ْوذُ ب ْ ُ ْ‬
‫ِإ‬
‫ٰ‬ ‫ِ‬ ‫ض َّل لَه ومن ي ْ ِ‬ ‫يه ِد ِه اهلل فَاَل م ِ‬
‫ك لَهُ‬‫ي لَهُ‪ ،‬أ ْش َه ُد أ ْن الَ ِإٰله إالَّ اللّهُ َو ْح َدهُ اَل َش ِريْ َ‬
‫ضل ْل فَاَل َهاد َ‬ ‫ُ ََ ْ ُ‬ ‫َْ ُ ُ‬
‫َوَأ ْش َه ُد َّ‬
‫َأن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ‬
‫َّ ِ‬ ‫اهلل‪ُ ،‬أو ِصي ُكم و َن ْف ِسي بَِت ْقوى ِ‬ ‫ِعباد ِ‬
‫ث قَ َال َتبَ َار َك َوَت َعاىَل ‪ ،‬يَا َأيُّ َها الذ َ‬
‫ين آَ َمنُوا‬ ‫اهلل َعَّز َو َج َّل َحْي ُ‬ ‫ْ ْ َْ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِِه َواَل مَتُوتُ َّن ِإاَّل َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِئ‬


‫صلُّوا َعلَْيه َو َسلِّ ُموا تَ ْسل ً‬
‫يما‬ ‫ِإ َّن اللَّهَ َو َماَل َكتَهُ يُ َ‬
‫صلُّو َن َعلَى النَّيِب ِّ‪ ،‬يَا َأيُّ َها الذ َ‬
‫ين َآمنُوا َ‬
‫َّك مَحِ ْي ٌد‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ٍ‬ ‫ٍ‬
‫ت َعلَى ِإْبَراهْي َم َو َعلَى ِآل ِإْبَراهْي َم‪ِ ،‬إن َ‬‫صلَّْي َ‬
‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى آل حُمَ َّمد َك َما َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫َّك مَحِ ْي ٌد‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ٍ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ت َعلَى ِإْبَراهْي َم َو َعلَى ِآل ِإْبَراهْي َم‪ِ ،‬إن َ‬‫جَم ْي ٌد‪َ .‬وبَا ِر ْك َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى آل حُمَ َّمد َك َما بَ َار ْك َ‬
‫جَمِ ْي ٌد‬

‫ات ااْل َحيآء ِمْنهم واْالَمو ِ‬


‫ات‬ ‫ات واْملسلِ ِم واْملسلِم ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬ ‫ٰ‬
‫َْ ُ ُ ْ َ ْ َ‬ ‫اَللّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُمْؤ مننْي َ َواْملُْؤ منَ َ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ‬
‫الس َع َاد َة َعلَى َوطَنِنَ ا‪َ ،‬وانْ ُش ِر‬ ‫يمَتنَا‪َ ،‬وبَ ْذ َل اخْلَرْيِ لِلن ِ‬
‫َّاس َدْأَبنَ ا‪ ،‬اللَّ ُه َّم َِأدِم َّ‬ ‫ِ‬
‫اللَّ ُه َّم ْ‬
‫اج َع ِل الْ َم َو َّد َة ش َ‬
‫الد ْنيَا َواآْل ِخَر ِة‪،‬‬ ‫ِ‬
‫ك يِف ُّ‬‫اح َفظْنَا يِف َْأهلينَا َو َْأر َح ِامنَا‪َ ،‬وَأ ْك ِر ْمنَا بِ َكَر ِم َ‬ ‫ِ‬
‫الَْب ْه َجةَ يِف بُيُوتنَا‪َ ،‬و ْ‬

‫اج َوالْ ُم ْعتَ ِم ِريْ َن‪ ،‬اَل ٰلّ ُه َّم َوَأ ْك ِم ْل هَلُ ْم نُ ُس َك ُه ْم‬ ‫ٰ‬ ‫ِ‬
‫اج َوالْ ُم ْعتَم ِريْ َن‪ ،‬اَللّ ُه َّم َس لِّ ِم احْلُ َّج َ‬
‫ٰ‬
‫اَللّ ُه َّم ًس لِّ ِم احْلُ َّج َ‬
‫َأح َس ِن َح ٍال يَا ذَا اجْلَاَل ِل َواِإْل ْكَر ِام‪.‬‬ ‫َعلَى ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اَأْلب َرا ِر‪ ،‬يَ ا‬ ‫َربَّنَ ا آتنَ ا يِف ال ُّد ْنيَا َح َس نَةً‪َ ،‬ويِف اآْل خ َر ِة َح َس نَةً‪َ ،‬وقنَ ا َع َذ َ‬
‫اب النَّا ِر‪َ ،‬و َْأدخ ْلنَ ا اجْلَنَّةَ َم َع ْ‬
‫َع ِز ُيز يَا َغف ُ‬
‫َّار‪.‬‬

‫ان َوِإْيتَ ِاء ِذي الْ ُق ْرىَب ‪َ ،‬و َيْن َهى َع ِن الْ َف ْح َش ِاء َوالْ ُمْن َك ِر‬ ‫ِعباد ِ‬
‫اهلل‪ِ ،‬إ َّن اهلل يْأمر بِالْع ْد ِل واِإْل حس ِ‬
‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫والْب ْغ ِي‪ ،‬يعِظُ ُكم لَعلَّ ُكم تَ َذ َّكرو َن‪ ،‬وَأُقو ُل َقويِل ه َذا وَأست ْغ ِفر اهلل الْع ِظي ِم يِل ولَ ُكم فَ ِ‬
‫اسَت ْغفُر ْوهُ ِإنَّهُ‬‫َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ َ َْ ُ َ َ ْ َ ْ ْ‬
‫الر ِحْي ُم‬
‫ُه َو الْغَ ُف ْو ُر َّ‬

Anda mungkin juga menyukai