آمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن} ,
ين َ
َّ ِ
{يَا أ َُّي َها الذ َ
ِ {يا أ َُّيها الَّ ِذين آمنُوا َّات ُقوا اللَّه وقُولُوا َقواًل س ِدي ًدا .ي ِ
ص ل ْح لَ ُك ْم أَ ْعمَالَ ُك ْم َو َيغْ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُط ِع اللَّهَ
ُْ ْ َ ََ َ َ َ َ
يما } ِ
َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َعظ ً
أ ََّما َب ْع ُد…
َو َش َّر األ ُُم ْو ِر ُم ْح َدثَا ُت َها و كل محدثات بدعةَ ،و ُك َّل بِ ْد َع ٍة َ
ضاَل لَةٌ
Segala pujian hanyalah milik Allah subhanahuwa ta ala, shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada nabi kita nabi muhammad saw, kepada keluarganya, dan para
sahabatnya sampai datangnya hari kiamat.
Pada kesempatan kali ini khotib berwasiat kepada diri khotib pribadi khususnya dan kepada
jama’ah sekalian, marilah kita seantiasa memperbaharui kualitas iman dan taqwa kita kepada
Allah jalla jalaaluhu, jangan sampai dari jumat kemarin sampai dengan jumat kali ini, iman dan
taqwa kita kepada Allah tidak bertambah sedikitpun.
Kita memohon kepada Allah , Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kita termasuk
orang-orang yang istiqamah dijalan-nya sampai akhir hayat kita. Insya Allah khotib akan
menyampaikan sebuah tema tentang hukum dari menghina dan menyakiti para ulama
Baru baru ini banyak sekali kejadian-kejadian berupa kriminalisasi ulama, para ustadz, para kiyai
dan para tokoh agama. Banyak diantara mereka yang menjadi korban intimadasi dengan berbagai
macam alasan.
Dari berbagai sumber, dari tahun 2018 sampai pada tahun ini, sudah 10 orang lebih yang menjadi
korban. Yang dimana pelakunya rata2 mereka mengaku sebagai orang gila, dan ini sungguh aneh
bagi orang2 yang berakal. Karena Mayoritas yang jadi korban dari orang yang mengaku gila
adalah dari kalangan para ulama, dari kalangan para ustadz para kiyai dan bahkan ada dari
Kaum muslimin dimanapun kita berada, kita harus berwaspada, karena pada hari ini sudah
banyak yang mengaku sebagai orang gila, yang dimana sasaran utama dari kegilaannya adalah
dari kalangan para ulama (yaitu orang-orang yang memiliki ilmu agama Allah subhanahu wa
ta’ala.
Sebagaimana yang kita ketahui Para ulama memiliki kedudukan yang mulia dan agung di sisi
Allah. Dimana Allah azza wa jalla telah meninggikan derajat mereka dan mengistimewakan
ٍ يرفَ ِع اهلل الَّ ِذين ءامنُوا ِمن ُكم والَّ ِذين أُوتُوا ال ِْعلْم َدرج
ات ََ َ َ َْ ََ َ ُ َْ
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang
Dari ayat tadi ada dua orang yang aka diangkat derajatnya oleh ta’ala, yang pertama adalah oragn
–orang yang beriman dan yang kedua adalah orang2 yang berilmu. Dan termasuk dalam orang-
ِ َين الََي ْعلَ ُمو َن إِنَّ َما َيتَ َذ َّكر أُولُوا اْألَلْب ِ َّ ِ َّ
اب ُ َ قُ ْل َه ْل يَ ْستَ ِوي الذ
َ ين َي ْعلَ ُمو َن َوالذ
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (az-
Zumar/39 : 9).
Sesungguhnya mereka para ulama yaitu orang2 yang memiliki ilmu agama dan mereka takut
Banyak sekali nash-nash atau dalil yang menyebutkan tentang keutamaan dan keistimewaan para
ulama/ahli ilmu. Adapun inti dari nash-nash tersebut, adalah wajibnya untuk menghormati dan
menjunjung tinggi kehormatan para ulama. Karena mereka merupakan para pewaris Nabi,
penerus misi dakwah yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
kaum muslimin jamaah shholat jum’at yang dirahmati Allah subhanahuwa ta ala.
orang tua yang muslim, orang yang hafal Alquran tanpa berlebih-lebihan atau berlonggar-
longgar di dalamnya yaitu termasuk mereka para ulama, dan memuliakan penguasa yang adil.
sallam bersabda:
ِ ِ ْ لَيس ِمن أ َُّمتِي من لَم ي ِج َّل َكبِيرنَا ويرحم ص ِغيرنَا ويع ِر
ُف ل َعال ِمنَا َح َّقه ْ َ َ َ َ ْ َ َْ َ َ ُ ْ َْ ْ َ ْ
Bukan termasuk ummatku, siapa yang tidak memuliakan orang yang lebih tua, menyayangi
orang yang lebih muda dan mengetahui hak-hak orang alim. (HR. al-Hakim).
Berdasarkan nash-nash di atas, jelaslah bahwa kewajiban setiap muslim terhadap para ulama dan
orang-orang shalih adalah mencintai dan menyukai mereka, menghormati dan memuliakan
Mengolok-olok para ulama dan orang-orang shalih, mengejek atau melecehkan mereka, tentu
saja bertentangan dengan perintah Allah danRasul-Nya. Melecehkan ulama dan orang-orang
Mengolok-olok dan memandang rendah Ahli Ilmu dan orang shalih, termasuk sifat orang kafir
dan salah satu cabang kemunafikan. Sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat, diantaranya
yaitu:
ِ َّ ِ ِِ
ين َء َامنُوا ُّ ُْحيَاة
َ الد ْنيَا َويَ ْس َخ ُرو َن م َن الذ َ ُزيِّ َن للَّذ
َ ين َك َف ُروا ال
Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang
hina orang-orang yang beriman termasuk didalamnya para ulama dan orang-orang sholeh. (al-
Baqarah/2 : 212)
sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk
disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka.
Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka (orang-orang munafik adzab
Musuh-musuh Islam, diantaranya orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan selain keduanya
serta orang-orang munafik yang mengikuti mereka, senantiasa berusaha menjelek-jelekkan citra
ulama Islam, berusaha meruntuhkan kepercayaan umat kepada para ulama dengan sindiran-
sindiran dan komentar-komentar negatif tentang ulama. Hal ini perlu diwaspadai oleh kaum
muslimin. jangan sampai mereka ikut-ikutan untuk menghina atau menjelek-jelekkan alim
ulama.
Dalam sebuah Fatwa Lajnah Daimah disebutkan: “Mencela Islam, mengolok-olok Alquran dan
As Sunnah, serta mengolok-olok orang-orang yang berpegang teguh dengannya karena ajaran
agama yang mereka amalkan, seperti memelihara jenggot dan berhijab bagi wanita muslimah,
maka perbuatan seperti itu termasuk kufur, bila dilakukan oleh seorang mukallaf ((orang baligh
yang berakal sehat) dan harus dijelaskan kepadanya, bahwa perbuatan itu kufur. Jika ia tetap
melakukannya setelah mengetahuinya, maka ia bisa jatuh dalam kekafiran, karena Allah Azza wa
Jalla mengatakan:
اهلل َو َءايَاتِِه َو َر ُسولِ ِه ُكنتُ ْم تَ ْسَت ْه ِزءُو َن )( ال تعتذر قد كفرتم بعد إيمانكم
ِ ِقُل أَب
ْ
Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya engkau selalu berolok-olok?”
Tidak usah kalian minta maaf, karena kalian kafir sesudah kalian beriman. (at-Taubah/9 : 65).
Ibnu Nujaim rahimahullahu ta’ala menyatakan bahwa ,”Mengolok-olok ilmu dan ulama adalah
kufur.”
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ditanya tentang perbuatan sebagian orang yang
mengolok-olok orang-orang yang melaksanakan ajaran agama dan mengejek mereka, apakah
hukumnya? Beliau menjawab: “Orang-orang yang mengolok-olok para multazimin (orang yang
melaksanakan ajaran agama) yang melaksanakan perintah Allah. sungguh pada diri mereka
Mari kita jaga bersama-sama martabat mereka para ulama para ustadz para kiyai serta orang-
orang yang sholeh. Kita jaga kemanan mereka, kita jaga para pewaris nabi. Jangan sampai para
ulama kita menjadi korban dari orang2 yang mengaku dirinya sebagai orang gila. Karena
sesungguhnya orang-orang yang membela para pewaris nabi yaitu para ulama, maka mereka
seolah-olah seperti para sahabat di zaman nabi shollallahu alaihi wa sallam. Yang membela dan
mengorbankan seluruh harta jiwa dan raga mereka demi keselamatan nabinya yang tercinta
Khutbah Kedua:
َن ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ؛ َ ْ َوأَ ْش َه ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري،ضى
َّ َوأَ ْش َه ُد أ،ُك لَه ُّ ْح ْم ُد لِلَّ ِه َح ْمداً َكثِْيراً طَيِّباً ُمبَ َاركاً فِ ْي ِه َك َما يُ ِح
َ ب َر ُّبنَا َو َي ْر َ اَل
kaum muslimin jamaah sholat jum’at yang dirahmati Allah subhanahuwa ta ala.
Perbuatan menghina, meremehkan dan mengkriminalisasi ulama, itu adalah termasuk perbuatan
kaum muslimin jamaah sholat jum’at yang dirahmati Allah subhanahuwa ta ala.
Dari penjelasan-penjelasan nash atau dalil dalil tadi, dapat disimpulkan bahwa melecehkan
ulama termasuk dosa besar. Bahkan Para ulama menggolongkannya sebagai perbuatan kufur dan
nifak. Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat buruk yaitu melecehkan para ulama, dan kita
memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala supaya para ulama kita dinegeri ini dan di negeri2
.
الم ْسلِ ِم ْي َن ِ َع َّز ا ِإلساَل م والمسلِ ِمين ،اَللَّه َّم أ ِ
َع َّز ا ِإل ْساَل َم و ِ ِ اَللَّه َّم أ ِ
الم ْسلم ْي َن ،اَللَّ ُه َّم أَع َّز ا ِإل ْساَل َم َو ُ
َ ُ ْ َ َ ُ ْ َْ ُ ُ
ف ان َوالَ تَ ْج َع ْل فِ ْي ُقلُ ْوبِنَا ِغالًّ لِّلَّ ِذيْ َن َء َامُن ْوا َر َّبنَا إِنَّ َ
ك َرءُ ْو ٌ اَللَّ ُه َّم ر َّبنَا ا ْغ ِفر لَنَا و ِإل ْخوانِنَا الَّ ِذيْن سب ُقونَا بِاْ ِإليْم ِ
َ َ ََ ْ ْ َ َ َ
َّر ِح ْي ٌمَ .ر َّبنَا ا ْغ ِف ْر لَنَا ذُنُ ْو َبنَا َوَت َو َّفنَا َم َع اْأل َْب َرا ِر
ب ال ِْع َّز ِة َع َّما ي ِ
ص ُف ْو َنَ ،و َس الَ ٌم اب النَّا ِرُ .س ْب َحا َن َربِّ َ
ك َر ِّ ِ ِ ِ ِ َر َّبنَا آتِنَا فِي ُّ
َ الد ْنيَا َح َسنَةً َوفي اآلخ َرة َح َس نَةً َوقنَا عَ َذ َ
ْح ْم ُد لِلَّ ِه َر ِّ
ب ال َْعال َِم ْي َن. ِ
َعلَى ال ُْم ْر َسل ْي َن َوال َ
ان وإِيتآ ِئ ِذي الْ ُقربى وي ْنهى ع ِن الْ َفح َش ِ
آء َوال ُْمن َك ِر َوالَْبغْ ِي يَِعظُ ُك ْم ْ َْ ََ َ َ اهلل ،إِ َّن اهللَ يَأ ُْم ُر ُك ْم بِال َْع ْد ِل َواْ ِإل ْح َس ِ َ َ
اد ِ ِ .عبَ َ
َذ ْكر ِ
اهلل أَ ْكَب ُر. ِ لَعلَّ ُكم تَ َذ َّكرو َن .فَاذْ ُكروا اهلل الْع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم واسأَلُوهُ ِمن فَ ْ ِ ِ ِ
ضله ُي ْعط ُك ْم َول ُ ُ َ َ َْ َ ْ ْ َ ْ ْ ْ َ ْ ُْ
.