Anda di halaman 1dari 4

.

ّّ ّ ۤ ّ ّّ ّ ّ ّ َّ ‫ك‬ ّ ّ‫لِل الحمل‬ّ‫ّه‬


ْ
‫َّاس اَُّمة َّواِ َدً َّوََ ََز ََالُحو َن ُُحتَلِ َح‬ َ َ ََ َ َ ‫ َولَ حو َش‬:‫ الح َقائ ّل ّ حِف كتَابه الح ُق حرآن‬،‫الد ََّّين‬
‫ن‬‫ال‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫َل‬
َ ‫ك‬َ ‫ب‬
ُّ‫ر‬ ‫ء‬ ‫ا‬ َ ٰ ‫اَ حْلَ حم ُد‬
ََِّّ َ‫ان َوَ حش ََ ُد َ حن ََ ِّ هله‬ ّ ‫الَم‬ ّ ّ ّ ‫ و َعلَى هالّ ّه و‬،‫الس ََلم َعلَى ُُمَ َّم ٍد سيّ ّد ولَ ّد َع حد ََن َن‬
َ َّ ‫ص ححبّه َوََتبّع حيه َعلَى َم ّٰر‬َ َ َ َ َٰ ُ َّ ‫الص ََلًُ َو‬ َّ ‫َو‬
ُ‫َن َسيّٰ َد ََن ُُمَ َّمدا َع حب ُدهُ َوَر ُس حولُه‬ ّ ‫ان والحم َك‬
َّ َ ‫ َوَ حش ََ ُد‬،‫ان‬ ّ َّ ‫ك لَهُ الحمنَ َّزَهُ َع ّن ا حَلّس ّميّ ّة وا حَلَّ ّة و‬ َ ‫هللاُ َو حِ َدهُ ََ َش ّرَح‬
َ َ ‫الََم‬ َ َ َ ٰ ‫ح‬ ُ
،‫الَّ ّذ حي َكا َن ُخلُ َقهُ الح ُق حرآ ُن َ ََّما بَز حع ُد‬

ٰ‫ هاَّيََزُّ ََا الَّ ّذَح َن ها َمنُوا اتَّز ُقوا ه‬:‫َّان َوقَال‬


ََ‫الِلَ َِ َّ َ تُز هقِتّهٖ َو‬ ّ ‫هللا الحمن‬ ّ ‫صي ُكم ونَز حِ ّسي بّتز حقوى‬ ّ ّٰ َ‫ ف‬،‫ْح ّن‬ ‫الر ح ه‬ ّ
َ َ َ ‫إِنح َ حُو ح ح َ ح‬ َّ ‫اد‬ َ َ‫عب‬
ّ
‫الِلَ َع هلى َما َه هدى ُك حم َولَ َعلَّ ُك حم تَ حْ ُك ُرحو َن‬ ٰ‫ َولّتُ حك ّملُوا ال ّحع َّدًَ َولّتُ َكّّٰبُوا ه‬: ‫َتَُحوتُ َّن ا ََّ َواَنحزتُ حم ُّم حس ّل ُم حو َن َوقَال اََحضا‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Sebagai makhluk yang telah dikaruniai banyak nikmat dan dipercaya menjadi khalifah
di muka bumi ini, pada kesempatan kali ini mari kita senantiasa menguatkan rasa
syukur kita kepada Allah. Syukur ini harus dikuatkan dalam hati, diucapkan dalam
lisan, dan wujudkan dalam tindakan. Oleh karena itu tiada kata yang bisa diungkapkan
atas anugerah kehidupan di dunia selain kalimat Alhamdulillahirabbil Alamin. Semoga
kita termasuk golongan orang-orang yang tahu diri dan bersyukur sehingga nikmat
Allah akan terus ditambah oleh-Nya.
Selanjutnya khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk meningkatkan iman dan
takwa kepada Allah swt agar perjalanan hidup kita di dunia senantiasa berada pada
koridor dan track yang telah digariskan oleh Allah. iman dan takwa akan menjadikan
kita insan yang senantiasa takut untuk melanggar perintah Allah dan memotivasi kita
untuk menjalankan semua perintah-perintah-Nya. Semoga kita bisa masuk
dalam golongan muttaqin,
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Pada kesempatan Jumat kali ini, khatib akan menyampaikan materi khutbah berjudul:
Perbedaan adalah Rahmat, Rayakanlah!. Tema ini di angkat untuk mengingatkan kita
bahwa berbagai perbedaan di dunia ini, baik dalam segi fisik maupun non-fisik seperti
perbedaan pandangan dan keyakinan merupakan keniscayaan atau sunnatullah.
Adalah sangat mudah bagi Allah swt jika ingin menciptakan semua yang ada di dunia
ini sama. Allah berfirman dalam Surat Yunus ayat 99:
ّ
َ ّ‫َّاس َِ ََّّت ََ ُكونُوا ُم حؤمن‬
ْ َ ‫ت تُ حك ّرهُ الن‬
َّ ‫ض ُكلُّ َُم‬
َ ‫َجيعا َفَأَنح‬ ‫ك ََ َم َن َم حن ِّف حاْل حَر ّ ح‬
َ ُّ‫اء َرب‬
َ ‫َولَ حو َش‬
Artinya: “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di
muka bumi seluruhnya. Maka apakah kalian (hendak) memaksa manusia supaya
mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” Namun Allah berkehendak
lain menjadikan kita berbeda-beda. Pasti ada pelajaran dan hikmah mendalam dari
semua ini yang harus menjadi renungan kita bersama. Terkait dengan perbedaan ini,
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13:
ّٰ‫هاَّيََزَُّا النَّاس اّ ََّن َخلَ حق هن ُكم ّمن ذَ َك ٍر َّواُنحزثهى وجع حل هن ُكم ُشعوًب َّوقَزب ۤا ِٕىل لّتزعارفُزو ۚا اّ َّن اَ حكرم ُكم ّع حن َد ه‬
‫الِل اَتحز هقِ ُك حم اّ َّن‬ ‫ََ ح‬ ‫َ َ َ ح ُح َ َ َ َ َ ح‬ ‫ح ٰح‬ ُ َ
‫الِلَ َعلّ حي ٌم َخبّحيز ٌر‬
ٰ‫ه‬
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Mahateliti.”
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa Allah menciptakan beragam jenis manusia yang
semuanya itu bukan untuk saling menyalahkan, merasa paling benar, merasa paling
baik, dan merasa paling lebih dari yang lain. Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa
semua perbedaan yang diciptakan oleh Allah ini adalah untuk saling kenal, saling
memahami, saling toleransi dan tidak saling menyalahkan.
Bukan hanya memahami perbedaan terkait suku, warna kulit, bentuk tubuh, dan hal-
hal yang bersifat fisik lainnya, namun juga saling memahami pada pendapat,
pemikiran, pemahaman, dan cara pandang yang berbeda-beda dari setiap individu
manusia. Termasuk dalam cara pandang dalam memahami nash atau teks-teks
keagamaan yang diturunkan oleh Allah dalam wujud Al-Qur’an dan sunnah atau hadits
Nabi Muhammad saw.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Sebagai contoh perbedaan penafsiran dalil dan metode dalam menentukan awal bulan
Hijriyah yang sampai saat ini terus terjadi. Terlebih saat menentukan bulan-bulan
istimewa seperti Ramadhan yang di dalamnya diwajibkan untuk berpuasa 1 bulan
penuh, Syawal yang menjadi waktu Hari Raya Idul Fitri, dan Dzulhijjah yang
merupakan waktu Hari Raya Idul Adha serta pelaksanaan ibadah haji. Dengan
perbedaan yang ada ini, maka tidak heran pula terjadi perbedaan pada awal dan akhir
puasa Ramadhan, beda pelaksanaan hari Raya Idul Fitri dan beda waktu Hari Raya
Idul Adha.
Perbedaan ini tidak boleh menjadi bahan perselisihan dan pertentangan. Sebaliknya,
perbedaan ini menjadi bukti betapa dalamnya khazanah keilmuan agama Islam
sekaligus mengajarkan kepada umat Islam untuk menjadi individu yang tasamuh,
toleran, menghargai pendapat orang lain, dan tidak gampang menyalahkan.
Perbedaan bukan untuk dihilangkan, namun perbedaan harus dikelola dengan baik
dan dirayakan dalam kebersamaan.
Maka tepat sekali konsep trilogi ukhuwah (persatuan) yang harus dipegang dalam
menghadapi perbedaan ini. Trilogi ukhuwah tersebut meliputi ukhuwah Islamiyah
(persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan dalam
ikatan kebangsaan) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia).
Jika ada perbedaan pandangan dalam pemahaman agama, kita harus menyadari
bahwa kita saudara dalam satu bangsa. Jika kita berbeda pandangan dalam agama
dan berlainan bangsa, kita harus menyadari bahwa kita adalah saudara dalam
kemanusiaan.
Persaudaraan dalam perbedaan ini harus dikelola dengan sikap moderat (tawassuth),
seimbang (tawazun), toleran (tasamuh), dan adil (i’tidal). Dengan sikap ini, maka
kedamaian dalam hidup bermasyarakat akan bisa senantiasa terjaga. Rasulullah
bersabda:
‫َاعى لَ ُه‬
َ ‫ض ٌو تَد‬ َ ‫اشت‬
ْ ‫َكى ِم ْن ُه ُع‬ َ ‫ل ْالج‬
ْ ‫َس ِد إِ َذا‬ ْ ‫م َوتَ َعاطُ ِف ِه‬
ُ ‫م َم َث‬ ْ ‫م ِه‬ ُ ‫م َوتَر‬
ِ ‫َاح‬ ْ ‫ه‬
ِ ‫َاد‬ ُ ‫ل ْال‬
ِ ‫م ْؤ ِم ِنينَ فِى تَو‬ ُ ‫َم َث‬
َّ ُ ْ َّ
)‫ (رواه مسلم‬.‫َس ِد بِالسه َِر وَالحمى‬ ْ
َ ‫سائِ ُر الج‬َ

Artinya, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi


dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit maka anggota
tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” (HR Muslim)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dari paparan khutbah ini, kita bisa mengambil prinsip bahwa perbedaan pandangan
adalah sebuah kewajaran dan keniscayaan. Yang terpenting adalah tidak saling
menyalahkan dan merasa diri yang paling benar. Sikap inilah yang menjadi titik
masalah dari perpecahan akibat perbedaan. Jika setiap individu menjalankan
keyakinannya dengan tidak menyalahkan orang lain, maka bisa dipastikan kedamaian
bisa terwujud. Namun sebaliknya, jika yang digaungkan adalah menganggap dirinya
benar dan yang lain salah, maka di situlah mulai muncul bibit-bibit
ketidakharmonisan.
Terlebih di era digital saat ini, di mana setiap orang bisa menyampaikan apa yang ada
dalam pikirannya melalui media sosial dan diketahui oleh khalayak ramai. Penting bagi
setiap individu untuk berpikir seribu kali saat akan menyalahkan orang lain di media
sosial, terlebih tidak memahami ilmu dan pokok permasalahannya. Sehingga penting
juga bagi kita untuk memilah dan memilih informasi dengan memperhatikan
keshahihan "sanad", "matan", dan "rawi" dari informasi yang kita dapat di media sosial
agar kita tidak mudah menyalahkan orang lain.
ُ ‫خ ْيرًا أَ ْو لِيَـص‬
ْ ‫م‬
‫ت‬ َ ‫ل‬ ِ ‫م ْاآل‬
ْ ‫خ ِر َفليَ ُق‬ ْ ‫هلل و‬
ِ ‫َال َي ْو‬ ِ ‫ن بِا‬ َ ‫َن َك‬
ُ ‫ان ُي ْؤ ِم‬ ْ ‫َوم‬

Artinya: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang
baik atau diam.” [HR Bukhari].
Semoga kita senantiasa diberi hidayah olah Allah untuk memiliki pemahaman yang
mendalam dan benar dalam beragama dan semoga kita menjadi umat Islam yang
senantiasa menyebarkan kedamaian di dunia nyata dan dunia maya. Amin.
ّ ّ ّ ‫ ونَز َِع ِّن وِّ ََّّي ُكم ّمن حاََّي‬،‫آن الحع ّظ حي ّم‬
ُ‫ َوتَز َقبَّ َل م ِّٰن َوم حن ُك حم تََّل َوتَه‬،‫ت َوال ّٰذ حك ّر ا حْلَ ّك حي ّم‬ َ َ ‫َ َحَ ح‬
ّ
َ ‫ًَب َر َك هللاُ ّ حِل َولَ ُك حم ّ حِف الح ُق حر‬
‫الرِّ حيم‬
َّ ‫استَز حغ ِّ ُرحوا ِّنَّهُ ُه َو الحغَ ُِ حوُر‬ ‫ َو ح‬،ْ ّ ّ ‫الر‬
َ ‫اْح ح‬ َ ‫ب ا حغ ِّ حر َو حار َِ حم َوَنح‬
َّ ‫ت َخ حيز ُر‬ ّ
ّٰ ‫ َوقُ حل َر‬،‫الس ّم حي ُع ال َحعل حي ُم‬
َّ ‫ِّنَّهُ ُه َو‬
‫ّ ّ‬ ‫ّ‬ ‫هلل َعلى اِّسانّّ‬
‫اَ حْلم ُد ّ‬
‫لى تَز حوفّ حي ّق ّه َوا حمتّنَانّّه َواَ حش ََ ُد اَ حن ََ الَهَ اََّ هللاُ َوهللاُ َو حِ َدهُ ََ َش ّرَح َ‬
‫ك‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫َه‬
‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ك‬
‫ح‬ ‫ُّ‬
‫الْ‬‫و‬‫َ‬ ‫ه‬ ‫َ حَ‬ ‫َح‬

‫ص ّٰل َعلَى َسيّٰ ّد ََن ُُمَ َّم ٍد ّو َعلَى اَلّ ّه‬ ‫اعى اّىل ّر ح ّ‬
‫الد ّ‬
‫ض َوانّه ُ‬
‫اللَ َّم َ‬ ‫َ‬ ‫لَهُ َواَ حش ََ ُد اَ َّن َسيّٰ َد ََن ُُمَ َّمدا َع حب ُدهُ َوَر ُس حولُهُ َّ‬

‫ص َحابّ ّه َو َسلّٰ حم تَ حسلّ حيما كّث حيزرا‬


‫َواَ ح‬

‫َّاس اّتَّز ُقواهللاَ فّ حي َما اََم َر َوانحزتَز َُ حوا َع َّما نَز ََى َوا حعلَ ُم حوا اَ َّن هللاٰ اََم َرُك حم ًّبَ حم ٍر بَ َدَ فّ حي ّه بّنَز حِ ّس ّه‬
‫اََّما بَز حع ُد فَياَ اََُّز ََا الن ُ‬
‫صلُّ حوا َعلَحي ّه‬ ‫ّ‬ ‫ال تَعاَ َىل اّ َّن هللا ومآل ئّ‬
‫َوثَ َزَن ِّبَآل ئّ َكتّ ّه بّ ُق حد ّس ّه َوقَ َ‬
‫لى النَِّّ آ اََُّز ََا الَّذَح َن َ‬
‫آمنُز حوا َ‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬
‫ح‬ ‫صلُّ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ُ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫َ ََ‬

‫ك‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَحي ّه و َسلّٰم و َعلَى ّ‬


‫آل َسيّٰ ّدَنَ ُُمَ َّم ٍد َو َعلَى اَنحبّيئئّ َ‬ ‫ٍ‬ ‫ّ‬
‫ص ّٰل َعلَى َسيّٰد ََن ُُمَ َّمد َ‬
‫اللَ َّم َ‬
‫ّ‬ ‫ّ‬
‫َو َسلٰ ُم حوا تَ حسل حيما ُ‬
‫َ حَ‬
‫روعُثح َمان َو َعلّى َو َع حن بَّقيَّ ّة‬ ‫ك ومآلئّ َك ّة احملَُق َّربّْ وارض اللَٰ َّم َع ّن احخلُلَ َِ ّاء َّ ّ ّ‬ ‫ّ‬
‫الراشدَح َن اَِّب بَ حك ٍرَوعُ َم َ‬ ‫حَ َ ح َ ُ‬ ‫َوُر ُسل َ َ َ‬
‫الر ّّ‬ ‫ض َعنَّا َم َع َُ حم بَّر حْحَتّ َ‬ ‫الصحاب ّة والتَّابّ ّعْ وََتبّ ّعي التَّابّ ّعْ ََلم ًّبِّس ٍ ّ ّ ّ‬
‫ْ‬
‫اْح حَ‬‫ك ََّي اَ حر َِ َم َّ‬ ‫ان الَِيَز حوم ال ٰدَح ّن َو حار َ‬ ‫حَ ُ ح ح َ‬ ‫َّ َ َ َ حَ َ‬

‫ات الل َُ َّم اَ ّع ََّ اح َّ حسَلَ َم‬


‫ات اَََِيئء ّم حنز َُم واحََمو ّ‬
‫ح ُ ح َ حَ‬
‫ْ واحملُسلّم ّ‬ ‫ّّ‬ ‫ّ ّ‬ ‫اَللَ َّم ا حغ ِّر لّل ّ‬
‫حم حؤمنّ حَ‬
‫ْ َواحملُحؤمنَات َواحملُ حسلم حَ َ ح َ‬ ‫ح ُ‬ ‫ُ‬

‫ص َر ال ّٰدَح َن َوا حخ ُذ حل َم حن َخ َذ َل‬ ‫ّّ‬ ‫ْر َك واحملُ حْ ّركّْ وانح ّ‬


‫واحملُسلّ ّم ّ َّ ّ‬
‫ص حر َم حن نَ َ‬
‫اد َك احملَُو ِٰدََّةَ َوانح ُ‬
‫ص حر عبَ َ‬
‫حَ َ ُ‬ ‫ْ َوََذل ال ٰ ح َ‬
‫َ ح حَ‬

‫الَََ ِّ َل‬ ‫ّ‬ ‫احملُسلّ ّمْ و د ّمر اَعداءال ّٰدَ ّن واع ّل َكلّماتّ ّ‬
‫ك ا َىل ََز حوَم ال ٰدَح ّن ُ‬
‫اللَ َّم ا حدفَ حع َعنَّا احلبََلَ َء َواح َلوًَبءَ َو َّ‬ ‫ح حَ َ َ ٰ ح ح َ َ ح َ ح َ َ‬
‫خئصة وسائّ ّر احلبز حل َد ّ ّ‬ ‫ّ ّ ّّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ ّ ّ‬ ‫ّ‬
‫ان احملُ حسل ّم حَ‬
‫ْ‬ ‫َواحمل َح َن َو ُس حو َء احلِ حتزنَة َواحمل َح َن َما ظَ ََ َر م حنز ََا َوَما بَطَ َن َع حن بَزلَد ََن انح ُدون حيسيَّا َّ َ َ ُ‬
‫ّ‬ ‫ّ ّ ّ‬ ‫ْ َربَّزنَا آتّناَ ِّف ُّ‬
‫اب النَّا ّر َربَّزنَا ظَلَ حمنَا‬
‫سنَة َوقنَا َع َذ َ‬
‫سنَة َوِف احَخ َرً َِ َ‬
‫الدنحزيَا َِ َ‬ ‫ب اح َلعال َّم حَ‬
‫عئمة ََّي َر َّ‬
‫َّ‬
‫اَنحز ُِسنَاواّ حن ََل تَزغح ِّر لَنَا وتَزر َْححنَا لَنَ ُكونَ َّن ّمن احخلَ ّ‬
‫اس ّرَح َن‬ ‫ح َ‬ ‫َ َ ح ح َح‬

‫تئء ّذى احل ُقرِب وَز حنزَى ع ّن احل َِح ّ‬


‫ْئء َواحملُحن َك ّر َواحلبَزغحي ََ ّعظُ ُك حم‬ ‫سان وَِّ ّ‬
‫ّ‬ ‫ّعب ّ ّ‬
‫ح‬ ‫ح َ ََ َ َ‬ ‫ادهللا ! ا َّن هللاَ ََي ُحم ُرََن ًّبح َلع حد ّل َواح َّ حِ َ ح‬
‫ََ‬
‫َذ حكر ّ‬
‫ّ‬ ‫لَعلَّ ُكم تَ َذ َّكرو َن واذح ُكرواهللا احلع ّظيم َ حذ ُكرُكم وا حش ُكروهُ َع ّ ّ ّ‬
‫هللا اَ حكبَز حر‬ ‫لى ن َعمه ََ َّ حد ُك حم َول ُ‬
‫َ ح ُح َ ُ َ َ ح َ َ ح ح َ ُح َ‬

Anda mungkin juga menyukai