Anda di halaman 1dari 7

YAYASAN SYAHAMAH


KHUTHBAH JUM’AT, 04/02/2022
MAKNA SYAHADAT YANG KEDUA

ُ ُ ‫ِو َن ُع حو ُذِباهللِم حن‬َ ‫ِون َ حستَ حهديحه‬ َ


َ ‫َِنح َم ُد ُه ِ َون َ حستَ حغف ُر ُه ِ َون َ حستَعيحنُ ُه‬ ‫َّ ح‬
ِ‫ُِش حور‬ ‫إِنِاْل َ حم َدِهلل‬
ًِّ‫ِوِلا‬ ُ َ ‫َِت َد‬
َ ‫َِل‬ َ ‫ُ َ َ ُ َّ َ ُ َ َ ح ُ ح ح َ َ ح‬ ‫َ ح ُ َ َ ح َ ِّ َ َ ح َ َ َ ح َ ح‬
‫ِمنِيهدِاهللِفَلِمضلَِلِومنِيضللِفلن‬،‫أنفسناِومنِسيئاتِأعماِلا‬
َ َ ‫ُ َ ح َ ُ َ َ ح َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ ح َ ح‬ َّ َ ‫ُ ح ً َ َ ح َ ُ َ ح َ ه‬
ِ‫ِكونِاْلكوان‬،‫ َِكنِوَلِمَكن‬،‫ ِوأشهدِأنَِلِإَلِإَلِاهللِوحدهَِل ُِشيكَِل‬.‫مرشدا‬
َّ َ ُ َ ‫َ َ َّ َ َّ َ َ ُ ح َ َ ُ َ َ َ َ َ ح َ َ ح َ ح ٌ َ ُ َ َّ ح ُ ح َ ح ُ َ َ ح‬
ِ‫ن‬ِ ‫ِِوأشهدِ أ‬.‫سِِكمثلهِ َشءِ وهوِ السميعِ اْلصْي‬ ِ ‫ِ سبحانهِ و ِت ِعاَلِ لي‬،‫ودبرِ الزمان‬
َ َ َ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ُ ‫ ِ َصلَ َو‬،‫ِو َحبيحبُ ُه‬ َ ‫ِو َصفيُّ ُه‬ َ ‫ِو َر ُس حو ُ َُل‬َ ‫اِعبح ُد ُه‬َ ً َّ َ ُ
ِ‫َلمه ِلَعِسيدناُِمم ٍد ِولَع‬ ِ ‫اتِاهللِوس‬ ‫ُممد‬
َ ‫ِوال ح ُم حر َسل ح‬
.ِ‫ْي‬ َ ‫ْي‬ َ ‫خ َوانهِاِلَّبيِّ ح‬ ‫َ ح ح‬
‫َجيعِإ‬
َُ َ
‫لِالح َعظيحمِالح َقائلِِفِح‬ َ ‫ح‬ َ ‫ح‬ َ ‫ح‬ ُ
ِّ ‫ِفأوِصِنفِسِوإياكمِبتقوىِاهللِالع‬، َّ َ ‫ح‬ ‫ح‬ َ ‫ح‬ ‫ح‬ َ
ِ ‫أماِبعدِعبادِاهلل‬َ ُ ‫ح‬ َ َّ

‫ﱨ‬
‫ﱩ‬ ‫ِِﱡﭐ ﱞ ﱟ ﱠ ﱡ ﱢ ﱣ ﱤ ﱥ ﱦ ﱧ‬:‫اتلْنيل‬
‫كمِ َّ ح ح‬ َ ‫ُح‬
‫ُم‬
ِ‫ﱱﱳﱴﱵﱶﱷﱸﱹﱺﱠِ(سورة‬
‫ﱲ‬ ‫ﱪﱫﱬﱭﱮﱯﱰ‬
ِ )٣٢ِ–ِ٣١ِ:‫آلِعمران‬
Wahai saudara-saudaraku
Hendaklah diketahui, bahwa jalan keselamatan di dunia dan akhirat adalah
mengikuti (Ittibâ’) Sayyidina Muhammad  secara sempurna
(Ittibâ’ Kâmil), yaitu dengan beriman kepada Allâh sebagaimana yang
wajib dilakukan dan beriman kepada Rasûlullâh, Muhammad 
sebagaimana yang wajib dilakukan. Kemudian melaksanakan semua
kewajiban dan menjauhi semua perkara yang diharamkan. Tema kita pada
hari ini, saudara-saudaraku yang kami cintai, adalah tentang makna
Page 1 of 7
syahadat yang kedua. Namun sebelum memulainya, kami ingin
mengingatkan kita semua tentang makna syahadat yang pertama secara
ringkas.

َّ ‫ه‬ َ ‫َح َ ُ َ ح‬
ُِ ‫َلِإَل‬
Makna syahadat pertama (‫ِاهلل‬ َ ‫ )أشهدِأنَِلِإ‬secara global, yakni tanpa
dirinci, adalah aku mengakui dengan lidahku dan menerima dengan hatiku
bahwa tidak ada satu pun yang berhak disembah kecuali Allâh .
Jadi Allâh saja satu-satunya yang berhak menerima puncak pengagungan
dan puncak ketundukan, karena Allâh adalah pencipta kita dan pencipta
segala sesuatu dan Allâhlah pemberi rizki kita secara hakiki, tiada sekutu
dan serupa bagi-Nya.

ُ ‫َ ح َ ُ َ َّ ُ َ َّ ً َ ُ ح‬
Makna syahadat kedua (ِ‫نُِِممداِِرسولِ اهلل‬ ِ ‫ )أشهدِ أ‬adalah aku mengakui
dengan lidahku dan meyakini dengan hatiku bahwa Sayyidina Muhammad
 telah diutus oleh Allâh kepada seluruh alam, dari bangsa
manusia dan jin.

Jadi –saudara-saudaraku seiman- maksud dari dua kalimat Syahadat


adalah menafikan ketuhanan dari segala sesuatu selain Allâh dan
menetapkannya bagi Allâh  serta mengakui kerasulan Sayyidina
Muhammad , yakni disertai dengan pengakuan dan keimanan
kepada kerasulannya. Jadi pengetahuan jika dibarengi dengan idz’ân,
yakni penerimaan jiwa terhadap sesuatu yang ia ketahui, itulah iman yang
diterima oleh Allâh. Sedangkan pengetahuan saja (tanpa penerimaan
dengan hati), maka itu tidak cukup, karena Allâh  memberitakan
tentang sebagian orang di masa lalu, yang mengetahui bahwa Muhammad
adalah seorang nabi. Allâh  berfirman:
)٢0ِ:‫ﱳﱠ (سورةِاْلنعام‬
‫ﱴ‬ ‫ﱡﭐﱭﱮﱯﱰﱱﱲ‬
Maknanya: “Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka
mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya
sendiri.” (Q.S. al An’âm: 20)
Akan tetapi jiwa mereka tidak menerima apa yang dibawa oleh
Muhammad, karena itulah mereka mendustakannya dengan lidah mereka,
padahal Taurât yang asli yang diturunkan kepada Sayyidina Mûsâ di

Page 2 of 7
dalamnya terdapat pemberitahuan bahwa kekasih kita, Muhammad
 adalah Rasûlullâh.

Jadi kekasih kita, Muhammad –saudara-saudaraku seiman- diutus oleh


Allâh kepada seluruh alam semesta dengan dalil firman Allâh :

)١ِ:‫ﱡﭐﲣﲤﲥﲦﲧﲨﲩﲪﲫﲬﱠ (سورةِالفرقان‬
Maknanya: “Mahasuci Allâh yang telah menurunkan al Furqân (al Qur`an)
kepada hamba-Nya, agar ia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh
alam.” (Q.S. al Furqân: 1)
Makna ayat ini bahwa Muhammad diutus kepada seluruh manusia dari
kalangan arab dan nonarab dan kepada seluruh Jin.

Sedangkan para malaikat tidak masuk ke dalam hal itu, karena mereka
dijadikan oleh Allâh tidak memilih kecuali taat kepada Allâh dengan
kehendak-Nya, sehingga mereka tidak membutuhkan indzâr (peringatan),
sebagaimana Allâh sifati para malaikat dengan firman-Nya:

)6ِ:‫ﱡﭐﲸﲹﲺﲻﲼﲽﲾﲿﳀﱠ (سورةِاتلحريم‬
Maknanya: “Mereka tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan” (Q.S. at-Tahrîm: 6)

Saudara-saudaraku yang kami cintai


Jadi beriman kepada kerasulan Sayyidina Muhammad , adalah
pokok makna syahadat kedua. Akan tetapi makna syahadat kedua masih
mengandung banyak permasalahan dan diikuti dengan hukum-hukum
yang bermacam-macam. Di antaranya keberadaan Nabi  yang
dilahirkan di Makkah, diangkat menjadi nabi dengan turunnya wahyu
kenabian kepadanya saat ia tinggal di Makkah, kemudian beliau hijrah ke
Madinah, meninggal di sana dan dimakamkan di rumah Sayyidah ‘Aisyah
.

Saudara-saudara seiman
Makna syahadat kedua juga mengandung keyakinan bahwa Nabi tidak
akan salah dalam apapun yang ia beritakan dari Allâh ta’âlâ. Apa yang ia
bawa semuanya haqq dan benar, baik terkait dengan berita-berita tentang

Page 3 of 7
apa yang ada sebelumnya seperti ummat-ummat terdahulu, para nabi,
awal mula makhluk, atau terkait dengan penghalalan dan pengharaman
terhadap sebagian perbuatan dan perkataan para hamba, atau pun terkait
dengan apa yang ia beritakan mengenai hal-hal yang akan terjadi di masa
mendatang di dunia, di barzakh dan di akhirat. Ini semua berdasarkan
firman Allâh :
)ِ 4-٣ِ:‫ﱡﭐﱋﱌﱍﱎﱏﱐﱑﱒﱓﱔﱕﱠ (سورةِاِلجم‬
Maknanya: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).” (Q.S. an-Najm: 3-4)
Jadi wajib bagi kita menerima dan membenarkan semua yang ada dalam
syari’at Nabi kita, Muhammad , baik hal itu berkaitan dengan
wudlu`, shalat, pernikahan, talak, qishâsh, waris, pahala ataupun siksa.
Kita tidak menolak satu-pun dari perkara-perkara tersebut dengan
pendapat-pendapat pribadi kita. Kita juga tidak menjadikan pendapat-
pendapat kita sebagai hâkim atau koreksi terhadapnya, sebaliknya kita
mengembalikan pendapat-pendapat pribadi kita kepada ajaran yang
dibawa oleh Rasûlullâh , baik kita mengetahui hikmahnya atau
tidak mengetahuinya, sebagaimana dikatakan oleh Syekh Ahmad al

َ َ َ ُّ ُ َ
Marzûqi:
ُ َ َ ُ ‫َ َ ُّ ُ َّ ح ح‬ ُ ‫َّ ُ ح‬
‫ِوالقبُ حو ِل‬ ‫فحقهِالتسليم‬ ِ ‫وُكِماِأَتِبهِالرسو ِل‬
“Apapun yang dibawa oleh Rasûlullâh, maka haknya adalah dibenarkan dan
diterima”.
Kita beriman dengan firman Allâh :
‫ﱡﭐ ﲬ ﲭ ﲮ ﲯ ﲰ ﲱ ﲲ ﲳ ﲴ ﲵ ﲶ ﲷ ﲸ ﲹ‬

)65ِ:‫ﲺﲻﲼﲽﲾﲿﱠ (سورةِالنساء‬
Maknanya: “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu
keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima
dengan sepenuhnya.” (Q.S. an-Nisâ`: 65)

Page 4 of 7
Kita juga membenarkan sabda Nabi  yang menegaskan:
ِّ َّ َ ‫ح‬ َ ُ َ ُ َ ‫َ ح َ َ َ ٌ َّ ُ ح َ ُ ح َ ح‬
.ِ"ِ‫ﷺ‬
ِ ِ‫"ليسِأحدِإَلِيؤخذِمنِقوَلِويدعِغْيِاِلب‬
Maknanya: “Tidaklah ada seorang-pun kecuali diambil sebagian
perkataannya dan ditinggalkan sebagian perkataannya, selain Nabi
shallallâhu ‘alayhi wasallam”.

Oleh karenanya, saudara-saudaraku, marilah kita konsisten menghadiri


majelis-majelis cahaya, kebaikan dan keberkahan, yaitu majelis-majelis
ilmu agama. Sungguh orang yang bodoh itu mati hatinya, rentan dan
rawan terjatuh dalam segala keburukan seperti kekufuran, dosa-dosa
besar dan dosa-dosa kecil. Saudaraku, marilah kita bersegera melakukan
kebaikan-kebaikan. Kita sekarang berada di kehidupan dunia ini, maka
mari kita beramal untuk akhirat kita. Mari kita ingat hadits Nabi :
َ َّ ‫َ َّ َ ُ ح َ ُ ح َ َ ُ ح‬ ‫ح َح‬ ٌ ‫َ َح َُ ُح‬
)ِ ‫ِ(رواهِابنِحبان‬."‫ْيِحَّتِيكونِمنتهاهِاْلَنة‬
ٍ ‫"َلِيشبعِمؤمنِمنِخ‬
Maknanya: “Seorang mukmin tidaklah akan merasa cukup dari (melakukan)
kebaikan hingga berujung kehidupannya dengan masuk surga.” (H.R. Ibnu
Hibbân)

Ya Allâh, jadikanlah kami termasuk orang yang Engkau tetapkan dalam


Islâm, orang-orang yang berpegang teguh dengan petunjuk Nabi
 dan orang-orang yang membela agamanya, bagaimanapun
keadaan berubah-ubah.

ُِ‫الص ََلة‬
َّ ِ‫بِ َعلَيحه‬ َ ‫لَعِ حاْل حس ََلمِ ال ح ُِمتَ َم ِّسك ح‬
ِّ َّ‫ْيِ ب َه حديِ اِل‬ َ َ َ ‫ح َ ح َ َ َّ ح‬
ِ‫امهللِ اجعلناِ منِ اثلابتْي‬
ُ َ‫ِول‬ َ َ
‫اِت َقلَّبَتِاْل حح َو ُال ه‬ َ َ َ ‫َ َّ َ ُ ح ُ َ ح َ َ ح ح َ ح‬
ِ .ِ‫ك حم‬ َ ‫ِِل‬
‫ِاهلل ح‬ َ ‫ِه َذ‬،
َ ‫اِوأ حستَ حغف ُر‬ ‫والسَلمِالمدافعْيِعنِدينهِكيفم‬

Page 5 of 7
‫اخلطبة اثلانية‬

‫َ‬ ‫َّ‬
‫ُ‬
‫ونتوبِإِله‪ِ،‬‬ ‫ونستغفر ُهِ‬
‫ُ‬ ‫ونشكر ُه‪ِ،‬‬
‫ُ‬ ‫َنمد ُهِونستعينُ ُهِ ونستهديهِ‬
‫اْلمدِ هللِ ِ ُ‬ ‫إن ِ‬
‫ِ‬
‫ِمض َّل ُ‬ ‫ُ َ‬ ‫ُ‬
‫َِل َ‬
‫ِوم حنِ‬ ‫ِفَل ُ‬ ‫ونعوذِباهللِمنُِشورِأنفسناِومنِسيِّئاتِأعماِلا‪ِ،‬منِيهدِاهلل‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ ح ح َ‬
‫يضللِفَلِهاديَِل‪ِ،‬والصَلةِوالسَلمِلَعِسيدناُِمم ٍدِولَعِءاَلِوصحبهِومنِواَلهِ‪ِ .‬‬
‫ِّ‬
‫ِاهلل‪ِ،‬فإّنِأوص ُ‬ ‫َ‬ ‫أماِ ُ‬ ‫ِ ِّ‬
‫لِالقديرِوباثلَّبَاتِ‬ ‫يك حمِونفِس َ‬
‫ِبتقوىِاهللِالع ِّ‬ ‫بعدِعباد‬ ‫ِ‬
‫ِوأنت َ‬
‫ِأمامِ‬ ‫َ‬ ‫ِوالع ََلنيَة‪ِ،‬اتِّق َ‬
‫ِاهلل‬ ‫ِِفِالس َ‬
‫ِّ‬ ‫لَعِالطاعةِوباثلَّبَاتِلَعِاتلوبة‪ِ.‬اتِّق َ‬
‫ِاهلل‬
‫َ حَ َ‬ ‫َ‬
‫‪ِ،‬وأنتِِفِغيبتكِعنِأعْيِاِلاسِ‪ِ ،‬يقولِاهللِتعاَل‪ِ :‬ﭐﱡﭐﳌﳍﳎﳏ‬ ‫اِلَّاس‬
‫ﳐﳑﳒﳓﳔﳕﱠِ(سورةِامللك‪)١٢ِ:‬‬
‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ح‬ ‫َََُ‬ ‫ح‬ ‫ح َ ُ ح َّ َ َ َ َ ُ‬
‫ِعظيم‪ِ،‬أمركمِبالصَلةِوالسَلمِلَعِنبيهِالكريمِ‬
‫ٍ‬ ‫ِبأمر‬
‫ِواعلمواِأنِاهللِأمركم ٍ‬ ‫ِ‬
‫ﱧ ﱩﱪ ﱫﱬ ﱭ ﱮ‬
‫ﱨ‬ ‫فقال‪ :‬ﱡﭐ ﱢ ﱣ ﱤﱥﱦ‬
‫ِّ‬ ‫َ ِّ‬
‫ناُِمم ٍدِ‬ ‫ناُِمم ٍدِولَعِءالِسيِّد‬
‫ِّ‬ ‫امهللِصلِلَعِسيِّد‬ ‫ﱯﱰﱠِ(سورةِاْلحزاب‪ِ،)56ِ:‬‬
‫ِّ‬ ‫ح َ‬ ‫كماِصلَّيح َ‬
‫ناُِمم ٍدِولَعِ‬ ‫ناِإبراهيم َِو َباركِلَعِسيِّد‬
‫َ‬ ‫ناِإبراهيمِولَعِءالِسيِّد‬
‫َ‬ ‫تِلَعِسيِّد‬
‫َ َّ َ َ ٌ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫َ َح‬ ‫ِّ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ناُِمم ٍدِكماِباركتِلَعِسيدناِإبراهيمِولَعِءالِسيدناِإبراهيمِإنكِحـميدِ‬ ‫ءالِسيِّد‬
‫َ حٌ‬
‫مـج ِيد‪ِ.‬يقولِاهللِتعاَل‪ :‬ﭐِﱡﭐﱁﱂﱃﱄﱅﱆﱇﱈﱉﱊﱋﱌ‬
‫ﱍﱎﱏﱐﱑ ﱒﱓﱔﱕﱖﱗﱘﱙ‬
‫ِّ‬
‫ﱚﱛﱜﱝﱞﱟﱠﱡﱢﱠ ِ(سورةِاْلج‪ِ ،)٢ِ –ِ ١ِ :‬امهلل ِإناِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َحَ َ َ حَ ح َ ُ ََ َ ح‬
‫مهلل ِاغف حرِ‬
‫ِلاِذنوبناِوإرسافناِِفِأمرنا‪ِ ،‬ا ِ‬ ‫اعءناِفاغفر ِامهلل ِ‬ ‫دعوناكِفاستجبِِلاِد‬
‫ً‬ ‫للم حؤمن ح َ‬
‫‪ِ،‬ربنَا ءاتنَاِِفِادلنياِحسنةِويفِاآلخرةِ‬‫ْيِواملؤمناتِاْلحياءِمنهمِواْلموات َّ‬ ‫ُ‬

‫‪Page 6 of 7‬‬
‫َ‬ ‫ح َ ح َ ُ َ ً ُ ح َ ح َ َ ح َ َ ِّ ح َ َ َ ُ ِّ ح‬ ‫َ‬ ‫ِوقنَ‬ ‫ً‬
‫اِعذابِاِلَّار‪ِ،‬امهللِاجعلناِهداةِمهتدينِغْيِضالْيِوَلِمضلْي‪ِ،‬ا ِ‬
‫مهللِ‬ ‫حسنة َ‬
‫ح ُ ح َ ح َ َ َ ح َ ح َ َ َ ح َ َ َ َّ َ َ َ َ َّ َ َ َِّ ُ‬
‫اسُتِعوراتناِوءامنِرواعتناِواكفناِماِأهـمناِوقناُِشِماِنتخوف‪ِ.‬‬
‫َ‬
‫عبَادِ اهلل‪ِِ،‬ﱡﭐ ﱫ ﱬ ﱭ ﱮ ﱯ ﱰ ﱱ ﱲ ﱳ ﱴ‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫واِاهللِ‬ ‫ﱵﱶﱷﱸﱹﱺﱻﱼﱠِ(سورةِاِلحل‪ِ.)٩0ِ:‬اذك ُر‬
‫ح ح َ‬ ‫َ ح َ ُ ح ُ ح َ ح ُ ُ ح ُ َ ح ُ ح َ ح َ ح ُ ح ُ َ ح ح َ ُ ح َ َّ ُ‬
‫ِواتق حو ُهِيَـج َعل ِِل ُِ‬
‫ك حِمِ ِم حنِِ‬ ‫اس ِت ِغفروه ِِي ِغفر ِِلكم ِ‬
‫ِو ِ‬
‫اشكروهِيزدكم ِ‬ ‫العظِ ِيمِيثبكمِو ِ‬
‫ِ‬
‫َّ َ‬
‫َلة‪َ.‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫َح ُ ح َ ح‬
‫أمرك ِمِمـخ ِرجا‪ِ،‬وأقمِالص ِ‬

‫‪Page 7 of 7‬‬

Anda mungkin juga menyukai